HARIAN WARTA NASIONAL

12
E-mail: [email protected] Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim) “Daging Busuk” Sandi Untuk Uang Suap >>bersambung hal . 11 >>bersambung hal . 11 >>bersambung hal . 11 >>bersambung hal . 11 Ada Indikasi Korupsi Rp 700 M di Kemendikbud ? Dilaporkan Ke KPK, Bibit Waluyo Tanggapi Santai INFO HUKUM TAJAM, KRITIS DAN TERPERCAYA HARIAN Walikota “Menghilang” Saat Rumahnya Digeledah KPK RASKIN JADI AJANG KEJAHATAN KEPALA DESA PEREKRUTAN TENAGA HONORER K-2 SARAT KKN KAMI TAK INGIN DIPIMPIN WALIKOTA KORUP Pengurangan subsidi BBM berdampak pada kenaikan harga BBM yang akan memicu pada kenaikan pada semua harga keperluan masyarakat, biasanya tidak tanggung-tanggung karena dihitung beban berantai, terlebih pada sembilan bahan pokok yang merupakan keperluan vital yang amat dibutuhkan kebanyakan masyarakat kecil. Predikat ambtenar di jaman Kolonial Belanda doeloe ( kini PNS- Red) tergolong status eksklusiv. Selain strata sosialnya cukup terpandang dimata masyarakat, juga kehidupan ambtenar saat itu cukup mapan. Boleh jadi image masyarakat menyetarakan ambtenar dulu masih lekat dengan kehidupan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dimasa kini. Organisasi Mahasiswa Kota Medan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus, yakni: PMII, GMKI, HMI, HIMMAH dan PMKRI ikut mengawal proses hukum Rahudman Harahap Walikota Medan yang sekarang tersandung kasus korupsi, TPAPD Tapsel Tahun 2005 saat beliau menjabat sebagai Setda Tapsel. HAL. 3 HAL. 5 HAL. 7 FACEBOOK Redaksi Warta Nasional E-MAIL [email protected] SMS CENTER 082125582006 JAKARTA, (WN) Tersangka kasus korupsi dan pencucian uang impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Ahmad Fathanah menggunakan sandi “daging busuk” untuk menyebut uang suap yang akan diberikan kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat itu, Luthfi Hasan Ishaaq. Maharani Mengaku Diajak Berhubungan Intim Vitalia Sesha BANDUNG, (WN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibantu Polda Jawa Barat menggeledah rumah pribadi dan rumah dinas Wali Kota Bandung, Dada Rosada. Peng- geledahan itu terkait suap yang berhubungan dengan dugaan korupsi dana bansos Kota Bandung. “Penyi- dik KPK menggeledah kediaman dan rumah Dinas JAKARTA, (WN) Dugaan Korupsi dalam jumlah yang lumayan fan- tastis ditemukan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Nilai korupsi itu mencapai sekitar Rp700 miliar. Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar menyatakan ada dugaan berbagai penyimpangan dalam penggunaan Angga- ran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2012 di Direktorat Jenderal Kebudayaan. “Memang ada indikasi korupsi yang cu- kup besar, itu diketahui dari SEMARANG, (WN) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Bibit Waluyo menang- gapi santai Barisan Masyarakat Mahasiswa (BM) Indonesia yang melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi bantuan sosial. “Ya monggo, silakan saja, itu hak mereka, difitnah, saya terima kasih, dilaporkan ya monggo,” katanya di Sema- rang, Jumat (17/5) malam. Hal itu diungkapkannya usai pengajian “Majelis Mau- lidur Rasul dan Doa untuk Keselamatan dan Kebaikan Bersama Habaib, Ulama, dan Santri Jateng” di kediaman calon wakil gubernur Jateng, Sudijono Sastroatmodjo. Bibit Waluyo maju sebagai JAKARTA, (WN) Maharani Suciono mengaku diajak berhubungan intim den- gan Ahmad Fathanah di kamar Hotel Le Meridien, Jakarta. Se- bagai imbalanannya, Maharani diberi Rp10 juta. Hal itu disam- paikan Maharani saat bersaksi dalam persidangan kasus suap pengaturan kuota impor daging sapi dengan terdakwa Juard Ef- fendi dan Arya Abdi Effendi, Ju- mat (17/5). Menurut keterangannya, dir- inya diminta Ahmad Fathanah “Jangan jauh-jauh dari mobil, di situ ada daging busuk,” kata Fathanah saat memerintahkan sopirnya menjaga mobil di parkir Hotel Le Meridien Jakarta, pada Januari 2013 lalu. Ucapan tersebut kembali di- ucapkan tersangka Fathanah saat menjadi saksi untuk dua terdakwa kasus korupsi im- por daging tersebut, yakni Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Selatan, Jumat, (17/5). Sebelum mengakui sandi tersebut sebagai istilah me- nyebut uang suap, Fathanah sempat berbelit-belit ten- tang arti dari “daging busuk” tersebut, sehingga Ketua Majelis Hakim, Suhartoyo meminta penegasan, karena Fathanah awalnya mengaku itu sebagai ucapan candaan. “Kepada supir saya katakan seperti itu. Itu terlontar be- gitu saja dari mulut saya,” kilahnya sambil tersipu-sipu. Perkataan tersebut, ucap Fathanah, agar supir prib- adinya tidak berada jauh- jauh dari mobil, karena di dalam mobil tersebut ada sejumlah uang yang diberi- kan PT Indoguna Utama kepadanya. “Iya. Gak ada sandi-sandian. Yang penting dia tidak ada jauh-jauh dari mobil,” dalihnya. Meski demikian, saat diperjelas men- genai maksud dari perkataan adanya “daging busuk” di dalam mobilnya, Fathanah men- gatakan, “Itu kan masalah perdagingan,” ucapnya sambil menahan malu dan disambut sorakan pen- gunjung sidang yang merasa lucu dengan kata “perdagin- gan” itu. Menurutnya, terkait uang yang diberikan kepada Maharani, Fathanah men- gaku uang tersebut memang diambil dari uang yang di- berikan PT In- doguna Utama sebagai suap un- tuk mendapat- kan kuota dag- ing sapi. “Saya ambil dua puluh juta, sepuluh juta saya kasih Maharani, yang sepuluh juta saya simpan untuk beli bensin,” ujarnya. Selain itu, Fathanah ternyata banyak mengenal para penyanyi dan wanita- wanita cantik di Jakarta. Selain dengan model maja- lah dewasaa, Vitalia Seshya ternyata ada wanita lain yang mengaku kenal Fatha- nah. Satu lagi artis penyanyi dangdut yang mengaku ke- nal dan dekat dengan Fatha- nah. Artis bernama Wita KD ini dulu pernah digosipkan pacaran dengan Mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin. “Saya den- gan Nazaruddin jalan 8 tahun,” kata Wita kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (18/5/2013). Dengan Fathanah, Wita mengaku mengenalnya sejak 3 tahun lalu dalam sebuah datang ke Hotel Le Meridien sekitar pukul 17.00 WIB pada 29 Januari 2013. Dia mengaku berangkat dari rumah temannya menuju hotel dan tiba lewat dari pukul 17.00. “Sampai di sana bertemu Ahmad Fathanah di kafe, berbincang sebentar, dan dia (Fathanah) mengajak ke atas, ke kamar,” kata Maharani. Saat ditanya Hakim Ketua Purwono Edi Santosa, untuk apa Fathanah mengajak untuk bertemu, Rani mengaku untuk berkenalan. “Dia (Fathanah) bi- lang ingin ketemu dan kenalan sama saya,” ujarnya. Setelah lama di kamar, pe- nyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tutur Maharani, mengetuk pintu. Dirinya tidak mengetahui persis pukul berapa saat itu. Fathanah, kata Rani, ke- mudian membukakan pintu. Se- mentara dirinya masih di dalam kamar mandi. Sesaat kemudian, ia dige- landang ke Gedung KPK. “Ba- rang saya diamankan. Tas, selu- ruh isi (tas), HP semuanya. Uang didompet saya Rp 10 juta,” kata Rani seraya mengaku uang itu berasal dari Ahmad Fathanah. Jaksa Penuntut Umum KPK, M. Roem, kemudian mendapat- kan kesempatan bertanya. Saat jaksa bertanya untuk apa Rp 10 juta itu, Rani awalnya mengaku tidak tahu. “Untuk menemani Ahmad Fathanah,” jelasnya. Namun, Jaksa tak percaya. Roem pun meminta Maharani mengingat kembali keterangan- nya, apakah sudah benar apa yang disampaikannya itu. Lalu, Jaksa menyebutkan poin enam dalam Berita Acara Pemeriksaan Maharani di hadapan Penyidik KPK. “Diajak berhubungan in- tim?” tanya Jaksa. Mahasiswi universitas swasta itu pun men- gamininya. “Iya,” singkatnya. Jaksa kemudian melanjutkan, apakah diberikan uang kaitannya ajakan itu (berhubungan intim). Gadis yang mengenakan kemeja putih itu pun mengangguk. “Iya,” tegas Maharani. (Red/MT*) Saya Harus Jual Diri M ODEL VITALIA SESHA mengaku kebingungan jika harus mengembalikan uang yang diberikan oleh Ah- mad Fathanah ke KPK. Vita telah menikmati bebera- pa sejumlah uang pemberian dari tersangka tindak pidana pencucian uang tersebut. Rahmat Jaya, salaku kuasa hukum Vita mengungkapkan, bahwa kliennya terpaksa harus jual diri jika dipaksa mengemba- likan uang yang pernah diberikan Ahmad Fathanah. “Saya harus jual diri kalau disuruh mengembalikan uang yang telah diberikan dari Ahmad Fathanah,” ucap Rahmat me- nirukan Vitalia saat ditemui di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. Selama mengenal Fathanah, V i t a mendapatkan banyak sekali uang dan benda-benda mewah sep- erti mobil. Setiap minggu Vita mendapatkan lima juta rupiah dari Fathanah. Belum lagi untuk perawatan tubuh, janda dua anak tersebut menerima puluhan juta rupiah. “Untuk uang jajan saja dia dikasih Rp 5 juta dan Rp 3 juta untuk belanja anak- anaknya. Biaya operasi Vita sekitar Rp 20 juta, belum suntik vitamin C,” terang Rahmat. Seperti diket- ahui sebelumnya, sebuah mobil me- wah yang diberikan Fathanah kepada Vita telah disita oleh pihak KPK. (tim)

Transcript of HARIAN WARTA NASIONAL

Page 1: HARIAN WARTA NASIONAL

E-mail: [email protected] 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim)

“Daging Busuk” Sandi Untuk Uang Suap

>>bersambung hal . 11

>>bersambung hal . 11 >>bersambung hal . 11

>>bersambung hal . 11

Ada Indikasi Korupsi Rp 700 M di Kemendikbud ?

Dilaporkan Ke KPK, Bibit Waluyo Tanggapi Santai

INFO HUKUM

TAJAM, KRITIS DAN TERPERCAYA

HARIAN

Walikota “Menghilang” Saat Rumahnya Digeledah KPK

RASKIN JADI AJANG KEJAHATAN KEPALA DESA

PEREKRUTAN TENAGA HONORER K-2 SARAT KKN

KAMI TAK INGIN DIPIMPIN WALIKOTA KORUP

Pengurangan subsidi BBM berdampak pada kenaikan harga BBM yang akan memicu pada kenaikan pada semua harga keperluan masyarakat, biasanya tidak tanggung-tanggung karena dihitung beban berantai, terlebih pada sembilan bahan pokok yang merupakan keperluan vital yang amat dibutuhkan kebanyakan masyarakat kecil.

Predikat ambtenar di jaman Kolonial Belanda doeloe ( kini PNS-Red) tergolong status eksklusiv. Selain strata sosialnya cukup terpandang dimata masyarakat, juga kehidupan ambtenar saat itu cukup mapan. Boleh jadi image masyarakat menyetarakan ambtenar dulu masih lekat dengan kehidupan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dimasa kini.

Organisasi Mahasiswa Kota Medan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus, yakni: PMII, GMKI, HMI, HIMMAH dan PMKRI ikut mengawal proses hukum Rahudman Harahap Walikota Medan yang sekarang tersandung kasus korupsi, TPAPD Tapsel Tahun 2005 saat beliau menjabat sebagai Setda Tapsel.

HAL. 3 HAL. 5 HAL. 7

FACEBOOK Redaksi Warta Nasional

[email protected]

SMS CENTER082125582006

JAKARTA, (WN)Tersangka kasus korupsi dan pencucian uang impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Ahmad Fathanah menggunakan sandi “daging busuk” untuk menyebut uang suap yang akan diberikan kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat itu, Luthfi Hasan Ishaaq.

Maharani Mengaku Diajak Berhubungan Intim

Vitalia Sesha

BANDUNG, (WN)Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibantu

Polda Jawa Barat menggeledah rumah pribadi dan rumah dinas Wali Kota Bandung, Dada Rosada. Peng-geledahan itu terkait suap yang berhubungan dengan dugaan korupsi dana bansos Kota Bandung. “Penyi-dik KPK menggeledah kediaman dan rumah Dinas

JAKARTA, (WN) Dugaan Korupsi dalam

jumlah yang lumayan fan-tastis ditemukan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Nilai korupsi itu mencapai sekitar Rp700 miliar.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar menyatakan ada dugaan berbagai penyimpangan dalam penggunaan Angga-ran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2012 di Direktorat Jenderal Kebudayaan. “Memang ada indikasi korupsi yang cu-kup besar, itu diketahui dari

SEMARANG, (WN)Gubernur Jawa Tengah

(Jateng), Bibit Waluyo menang-gapi santai Barisan Masyarakat Mahasiswa (BM) Indonesia yang melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi bantuan sosial. “Ya monggo, silakan saja, itu hak mereka, difitnah, saya terima kasih, dilaporkan ya monggo,” katanya di Sema-rang, Jumat (17/5) malam.

Hal itu diungkapkannya usai pengajian “Majelis Mau-lidur Rasul dan Doa untuk Keselamatan dan Kebaikan Bersama Habaib, Ulama, dan Santri Jateng” di kediaman calon wakil gubernur Jateng, Sudijono Sastroatmodjo.

Bibit Waluyo maju sebagai

JAKARTA, (WN)Maharani Suciono mengaku

diajak berhubungan intim den-gan Ahmad Fathanah di kamar Hotel Le Meridien, Jakarta. Se-bagai imbalanannya, Maharani diberi Rp10 juta. Hal itu disam-paikan Maharani saat bersaksi dalam persidangan kasus suap pengaturan kuota impor daging sapi dengan terdakwa Juard Ef-fendi dan Arya Abdi Effendi, Ju-mat (17/5).

Menurut keterangannya, dir-inya diminta Ahmad Fathanah

“Jangan jauh-jauh dari mobil, di situ ada daging busuk,” kata Fathanah saat memerintahkan sopirnya menjaga mobil di parkir Hotel Le Meridien Jakarta, pada Januari 2013 lalu. Ucapan tersebut kembali di-ucapkan tersangka Fathanah saat menjadi saksi untuk dua terdakwa kasus korupsi im-por daging tersebut, yakni Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Selatan, Jumat, (17/5).

Sebelum mengakui sandi tersebut sebagai istilah me-nyebut uang suap, Fathanah sempat berbelit-belit ten-tang arti dari “daging busuk” tersebut, sehingga Ketua Majelis Hakim, Suhartoyo meminta penegasan, karena Fathanah awalnya mengaku itu sebagai ucapan candaan. “Kepada supir saya katakan seperti itu. Itu terlontar be-gitu saja dari mulut saya,” kilahnya sambil tersipu-sipu.

Perkataan tersebut, ucap Fathanah, agar supir prib-adinya tidak berada jauh-jauh dari mobil, karena di dalam mobil tersebut ada sejumlah uang yang diberi-kan PT Indoguna Utama kepadanya. “Iya. Gak ada sandi-sandian. Yang penting dia tidak ada jauh-jauh dari mobil,” dalihnya.

Meski demikian, saat

diperjelas men-genai maksud dari perkataan adanya “daging busuk” di dalam m o b i l n y a , Fathanah men-gatakan, “Itu kan masalah perdagingan,” ucapnya sambil menahan malu dan disambut sorakan pen-gunjung sidang yang merasa lucu dengan kata “perdagin-gan” itu.

Menurutnya, terkait uang yang diberikan kepada Maharani, Fathanah men-gaku uang tersebut memang

diambil dari uang yang di-berikan PT In-doguna Utama sebagai suap un-tuk mendapat-kan kuota dag-ing sapi. “Saya ambil dua puluh juta, sepuluh juta saya kasih

Maharani, yang sepuluh juta saya simpan untuk beli bensin,” ujarnya.

Selain itu, Fathanah ternyata banyak mengenal para penyanyi dan wanita-wanita cantik di Jakarta. Selain dengan model maja-lah dewasaa, Vitalia Seshya

ternyata ada wanita lain yang mengaku kenal Fatha-nah. Satu lagi artis penyanyi dangdut yang mengaku ke-nal dan dekat dengan Fatha-nah. Artis bernama Wita KD ini dulu pernah digosipkan pacaran dengan Mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin. “Saya den-gan Nazaruddin jalan 8 tahun,” kata Wita kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (18/5/2013).

Dengan Fathanah, Wita mengaku mengenalnya sejak 3 tahun lalu dalam sebuah

datang ke Hotel Le Meridien sekitar pukul 17.00 WIB pada 29 Januari 2013. Dia mengaku berangkat dari rumah temannya menuju hotel dan tiba lewat dari pukul 17.00. “Sampai di sana bertemu Ahmad Fathanah di kafe, berbincang sebentar, dan dia (Fathanah) mengajak ke atas, ke kamar,” kata Maharani.

Saat ditanya Hakim Ketua Purwono Edi Santosa, untuk apa Fathanah mengajak untuk bertemu, Rani mengaku untuk berkenalan. “Dia (Fathanah) bi-

lang ingin ketemu dan kenalan sama saya,” ujarnya.

Setelah lama di kamar, pe-nyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tutur Maharani, mengetuk pintu. Dirinya tidak mengetahui persis pukul berapa saat itu. Fathanah, kata Rani, ke-mudian membukakan pintu. Se-mentara dirinya masih di dalam kamar mandi.

Sesaat kemudian, ia dige-landang ke Gedung KPK. “Ba-rang saya diamankan. Tas, selu-ruh isi (tas), HP semuanya. Uang

didompet saya Rp 10 juta,” kata Rani seraya mengaku uang itu berasal dari Ahmad Fathanah.

Jaksa Penuntut Umum KPK, M. Roem, kemudian mendapat-kan kesempatan bertanya. Saat jaksa bertanya untuk apa Rp 10 juta itu, Rani awalnya mengaku tidak tahu. “Untuk menemani Ahmad Fathanah,” jelasnya.

Namun, Jaksa tak percaya. Roem pun meminta Maharani mengingat kembali keterangan-nya, apakah sudah benar apa yang disampaikannya itu. Lalu,

Jaksa menyebutkan poin enam dalam Berita Acara Pemeriksaan Maharani di hadapan Penyidik KPK.

“Diajak berhubungan in-tim?” tanya Jaksa. Mahasiswi universitas swasta itu pun men-gamininya. “Iya,” singkatnya. Jaksa kemudian melanjutkan, apakah diberikan uang kaitannya ajakan itu (berhubungan intim). Gadis yang mengenakan kemeja putih itu pun mengangguk. “Iya,” tegas Maharani.

(Red/MT*)

Saya Harus Jual Diri

MODEL VITALIA SESHA mengaku kebingungan jika harus mengembalikan uang yang diberikan oleh Ah-mad Fathanah ke KPK. Vita telah menikmati bebera-pa sejumlah uang pemberian dari tersangka tindak

pidana pencucian uang tersebut.Rahmat Jaya, salaku kuasa hukum Vita mengungkapkan,

bahwa kliennya terpaksa harus jual diri jika dipaksa mengemba-likan uang yang pernah diberikan Ahmad Fathanah.

“Saya harus jual diri kalau disuruh mengembalikan uang yang telah diberikan dari Ahmad Fathanah,” ucap Rahmat me-nirukan Vitalia saat ditemui di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Selama mengenal Fathanah, V i t a mendapatkan banyak sekali u a n g dan benda-benda mewah sep-erti mobil. Setiap minggu Vita mendapatkan lima juta rupiah dari Fathanah. Belum lagi untuk perawatan tubuh, janda dua anak tersebut menerima puluhan juta rupiah.

“Untuk uang jajan saja dia dikasih Rp 5 juta dan Rp 3 juta untuk belanja anak-anaknya. Biaya operasi Vita sekitar Rp 20 juta, belum suntik vitamin C,” terang Rahmat.

Seperti diket-ahui sebelumnya, sebuah mobil me-wah yang diberikan Fathanah kepada Vita telah disita oleh pihak KPK. (tim)

Page 2: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013EDITORIAL

2

KEPALA PERWAKILAN/ BIROPOLDA METROJAYA : Rekson JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : JAKARTA UTARA: JAKARTA TIMUR : Parlindungan JAWA BARAT: Martua Sirait, Delimar Sitorus, Leonardus, MS, Pantun, Anang Sujatko, Wawan Hermawan , CIMAHI : CIANJUR : Nunuh Nugraha SUKABUMI : KOTA BANDUNG : P.Marbun SH, BSC , KABUPATEN BANDUNG : KABUPATEN BANDUNG BARAT : Juliater Silaen, Parinton Rianto Sianipar, CIAMIS : Eri Supena, INDRAMAYU: , BANJAR : GARUT : Adam Pribadie , Deden Solihin, Iwan Sukmalih, KOTA TASIKMALAYA : KABUPATEN TASIKMALAYA : Andi Fitriandi, SUMEDANG : CIREBON : SUBANG : U.Samsudin, A.Gunawan, Achmad, BAMBANG PRIYANTO PURWAKARTA : Ir.James Gordon, Habel Hendrik, Tambunan, , D.JIPRON JAYAMAN SINAMBELA, KARAWANG : Manca Varikson Naibaho, Pariston Purba, Sumuang, AJIS L.TOBING, Ramlan Naibaho, Jaminson Sipayung, KABIRO KOTA/KAB BEKASI : Rademan KOTA BEKASI : Dra.Siti Nurlela, Muhammad Ichsan, KABUPATEN BEKASI : Gomba Sianipar, Ojak Parlin S, BOGOR: Syafrans Erwin, DEPOK : BANTEN: Peterson Nainggolan LEBAK : TANGERANG: Rosdiana, SEMARANG: Arief Setiawan, Edi Utomo, Munir, Siswanto, CILACAP : Habetieli Tafonao, Amd, BANYUMAS : Dismo, Sutarso, Bagus Hermono, Wiwit Usman, Sigit, PURBALINGGA: Edward PS PROBOLINGGO: Hermawan, Roni, Lukman Hadi, Agung Bhudi Christanto ,LUMAJANG: Sudarsono, PASURUAN: Anton RA, SITUBONDO: Totok Hariyanto, BIRO MADURA : MISBAH, SITI FATIMAH PEKANBARU: Alwi Zalukhu, SIAK : Awaluddin Butar-Butar, PELALAWAN : MEDAN: : BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT: Rokda Wita, JAMBI: Hifni, Abdul Fatah, Muttahu Khozi, M Zen, Kholidi, Daman Huri, A Taupik, PALEMBANG : LUBUKLINGGAU : BANGKA BELITUNG : Edwuard M, KALTIM: Saharuddin, Andi Arham, Zaenal Abidin, Zulfarullah, NTT : Mikael Risdianto, Xaverianus Suban, Y. Prumentius, D.Djong, MANADO : Ibnu Kisman Ngau, DRS. HI HALID BASIR, SH, ANGGOTA : JEFRY ALIBAAS, , NIAS : Delisama Ndruru PENASEHAT DAERAH: H.Nana, S.Pd, M.Pd

Wartawan Surat Kabar Warta Nasional dalam tugas liputan dilengkapi dengan identitas dan nama tercantum di Box Redaksi

PKS Lawan KPK, Itu ‘Lebay’OLEH : REKSON H PASARIBU Pimpinan Redaksi

Kepala Perwakilan/Kepala Biro dan Koresponden di Surat Kabar Warta Nasional di seluruh Indonesia dengan ketentuan dan syarat yang berlaku.

Bagi yang berminat dapat menghubungi :Hp. 08212 558 2006

ttdRedaksi

DIBUTUHKAN

DITERBITKAN OLEH CV. HARIAN WARTA NASIONAL

BERDASARKAN UU PERS NO 40/1999 KONSULTAN HUKUM

LBH-LSM “INFASI”PEMIMPIN UMUM

Ir. Jamangalap SimanullangWAKIL PIMPINAN UMUM/ PEMIMPIN REDAKSI

Rekson H. PasaribuWAKIL PEMIMPIN REDAKSI

Ade MuksinDEWAN REDAKSI

Nano ProyogoIr. Jamangalap Simanullang

Rekson H. PasaribuDrs. Hiras Simanullang

Ade Muksin PIMPINAN PERUSAHAAN

Drs. Hiras Simanullang, WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN

Martahan Parulian REDAKTUR PELAKSANA

RademanREDAKTURJanri Sitorus

SEKRETARIS REDAKSISylvia Hutajulu

LAYOUT/ARTISTIK Azi Rifangga,

PEMBINAHj. Zakariani Santoso

Panther RolandPENASEHAT HUKUM

Mart Lumumba Malau,SHSTAF REDAKSI

Sahat LBN Gaol SE, Endang Suhaedi, M.Wilson Pasaribu, Edward PS, Sri Umiyati, Budi Setiawan,

Edward Hutapea, D.Ferdinand, Sri Umiyati SH, Sulistiani, Dede Silvia, Atin AR, Rizki Desiyanti, Rafiqa

Zubaida, Wuri Handayani, Abdullah, MMALAMAT REDAKSI

Jl. Komplek Ruko Pulomas Blok VI No 15, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, 13260

Telp/Fax: (021) – HP 082125582006, E-Mail: [email protected],

[email protected] TATA USAHA/ BISNIS

Jl. Ahmad Yani No 8, RT : 03/01 (Depan Puskesmas Purwasari), Desa Purwasari – Karawang Telp (0264)

315262, 41373,E-mail :[email protected],

NO REKENING BANK MANDIRI : 132-00-1264034-9,

A/N : Rekson Hermanto P

KEPALA PERWAKILAN JAWA BARATMartua Sirait

ALAMATPerum Marga Asih,

Blok B-5, No 2, BandungKEPALA PERWAKILAN JAWA TIMUR

HARIYANTO

ALAMAT : JLN KH ABDUL HAMID, RT 01/RW 01, JREBENG LOR,

KECAMATAN KEDOPOK, KOTA PROBOLINGGOKEPALA PERWAKILAN RIAU

Alwi Zalukhu

ALAMAT : Jl Wonosari Gg, Jalan Kopen. RT 03/Rw 06, No

39/52, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru – Provinsi Riau, contak person : Email : [email protected], website :

www.dpgardariau.com KEPALA PERWAKILAN SULAWESI UTARA

Ibnu Kisman NgauAlamat :

Jln Sungai Ranoketang, No 25, Kelurahan Karame Lingkungan Iii, Kecamatan Singkil, Kota Manado,

Silawesi Utara SIRKULASI: Komaludin,

PERCETAKAN PT Temprina Printing

(Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan)

PURWAKARTA, (WN)Langkah Dinas Pendidi-

kan dan Olahraga (Disdikpo-ra) Kabupaten Purwakarta membentuk Tim Pembina Siswa (TPS) dinilai merupak-an salah satu terobosan jitu yang bakal diadopsi oleh se-luruh Kabupaten/Kota di In-donesia. Karena langkah TPS ini jelas dinilai akan efektif selain dalam pembentukan disiplin para siswa yang ten-tunya bakal mendongkrak hasil prestasi pendidikan yang lebih baik.

Dengan adanya TPS ini tidak ada lagi siswa/i yang

KASUS suap impor daging sapi berkembang menjadi ketengangan an-tara KPK (Komisi Pem-berantasan Korupsi) dan PKS ( Partai Keadilan Se-jahtera) akan segera reda. Setelah KPK membawa enam mobil yang diduga milik mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, tersangka kasus korupsi impor daging sapi, dari halaman Kantor DPP PKS ke KPK.

Mobil yang dibawah KPK bermerek tersohor, yakni VW Carravelle, Maz-da CX-9, Toyota Fortuner,

Mitsubishi Pajero Sport dan Grandis, serta Nissan Na-vara tersebut. Karena tung-gangan-tunggangan mewah itu diduga dibeli dari uang hasil korupsi impor dag-ing yang melibatkan Luthfi. Hingga penyitaan mobil itu menjadi pangkal seteru KPK dan PKS satu pekan terakhir. Jika PKS melawan itu tinda-kan yang dinilai “lebay”.

Jika harus mundur se-langkah untuk maju tiga langkah, itu hanya strategi KPK memenangi perta-ruhan melawan koruptor. KPK tentu paham bahwa koruptor terus bergerilya menggerogoti KPK dengan berbagai cara. KPK tentu paham koruptor muncul dalam berbagai wajah, ter-masuk bersembunyi di balik topeng-topeng yang mengu-sung slogan pemberantasan korupsi.

Siapa pun yang ingin korupsi segera berakhir di Republik ini mestinya tidak menciptakan zona-zona

eksklusif yang membendung gerak KPK. KPK mestinya leluasa memeriksa siapa saja yang patut diduga, atau dicu-rigai terlibat tindak pidana korupsi atau pencucian uang. Siapa pun yang menghambat tugas KPK, suka atau tidak suka, akan dicap memihak dan berada dalam satu kubu dengan para koruptor.

Kita juga mengapresiasi PKS karena telah memberi-kan keleluasaan kepada KPK melaksanakan fungsi sebagai penegak hukum. PKS mempersilakan kantor mereka digeledah dan penyi-dik KPK menyita dokumen yang dibutuhkan. Namun, kita mesti mengatakan mel-aporkan pejabat publik yang sedang melaksanakan tugas, terutama memberantas ko-rupsi, ke polisi dengan da-lih melakukan penghinaan merupakan langkah yang tidak tepat.

PKS melaporkan juru bi-cara KPK Johan Budi ke poli-si karena pernyataan Johan

bahwa PKS menghalang-halangi eksekusi penyitaan oleh penyidik KPK pada Se-lasa itu. Kita menilai akan lebih bijak bila PKS meng-gugat kelemahan substansial yang dilakukan KPK dalam penyitaan itu, jika memang ada. Misalnya, KPK meny-ita tanpa dokumen, bukan menggugat pernyataan Jo-han Budi.

Perseteruan KPK dan PKS memberi banyak pela-jaran. Di antaranya, sebagai lembaga superbody KPK ha-rus berhati-hati menggunak-an setiap kewenangan mer-eka. Pelanggaran sekecil apa pun yang dilakukan lembaga superbody dinilai sebagai bentuk arogansi lembaga itu. Di pihak lain, partai poli-tik atau lembaga apa pun ti-dak menjadi benteng untuk kader yang korup. Mestinya partai politik membuktikan kepada KPK bahwa aset par-tai bukan hasil binatu uang dari kader yang korup, tetapi hasil itu diraih sesuai dengan

hukum serta akhlak yang mulia.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Ta-hun 2002 tentang Tindak Pidana Korupsi, KPK di-beri kewenangan istimewa untuk menyita aset siapa pun yang diduga terkait dengan kasus korupsi tanpa perlu menunggu putusan pengadilan. KPK diharuskan membuat ber-ita acara setelah menyita barang bukti.

Kewenangan itu wajib dihormati siapa pun kare-na hanya dengan begitu, perang melawan korupsi bisa membuahkan ke-menangan. Sebagai partai yang semestinya paham hukum, PKS sepatutnya memberikan teladan ke-pada publik bagaimana menjunjung hukum sea-gung-agungnya. Mengha-langi langkah penegak hu-kum menegakkan hukum ialah bentuk penistaan terhadap hukum. (**)

TERKAIT TERBENTUK TIM TPSPerlu Ditunjang Mobilisasi

Pegawai Pajak Terima Suap Rp. 2,4 Miliar

berkeliaran atau masih non-gkrong ditempat – tempat tertentu pada jam – jam pelajaran berlangsung, se-lain itu meminalisir adanya tawuran antar pelajar seko-lah yang selama ini dinilai meresahkan banyak pihak.

Pemda Purwakarta di-minta harus lebih serius lagi dalam menanggapi ad-anya pembentukan TPS ini terlebih dalam melengkapi kekurangan yaitu pengadaan kendaraan sebagai mobilisasi kegiatan TPS. Kabid Dikmen Drs. H Diaudin ketika dikon-firmasi mengatakan bahwa

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sudah mengeluar-kan surat perintah berkaitan dengan adanya TPS ini dian-taranya isi sprint itu antara lain bahwa sekolah yang ma-sih melakukan tawuran akan ditutup sekolah tersebut.

Selanjutnya ditambah-kan, bahwa TPS ini ang-gotanya diantaranya Dinas Pendidikan, SatPol PP, Ke-polisian, Sub Denpom akan selalu mobile on pada jam – jam yang telah ditentukan sehingga diharapkan dapat menuai hasil yang lebih baik.

(Habel Hendrik/Tbn)

SELAMAT HARI BURUH INTERNASIONAL

BESERTA STAF & KARYAWAN SEKERTARIAT DPRD PROVINSI BANTEN

MENGUCAPKAN

01 MEI 2013SELAMAT HARI IBU KARTINI

(21 APRIL 2013)

PEMERINTAH PROVINI BANTENPIMPINAN BERSERTA SELURUH STAF

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PEMUKIMAN PROVINSI BANTEN

MENGUCAPKAN

IR IING SUWARGI Kepala Dinas

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BANTEN

KetuaH. Aeng Haerudin

H.Suparman. SH. Msi.Wakil Ketua 1 Wakil Ketua II Wakil Ketua III

Wakil Ketua IV

Ei Nurul Khotimah H. Jayeng Rana Eli Mulyadi. SE

Drs. H. Dadi RustandiSekwan

BEKASI, (WN)Penelusuran ke SDN 04

Jati Mulya yang dipimpin oleh kepala sekolah Lelawati S,Pd, terkait bos Provinsi tentang buku Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) ditemukan penyalahgunaan. Lelawati dengan gampang-nya merasa benar atas peker-jaannya. Padahal tidak sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 978/Kep.417.Disdik/2009 tentang Ban-tuan Keuangan untuk pro-gram BOS Provinsi pada jen-jang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Itu diketahui saat Le-lawati mengalihkan dana bos Provinsi dengan kegiatan bangunan lapangan sekolah.

Garut, (WN)Ujian Nasional (UN) un-

tuk Tingkat Sekolah Dasar serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia tak terke-cuali di Wilayah Kabupaten Garut. Tepatnya Di Keca-matan Cibatu. Pelaksanaan UN untuk Wilayah UPTD Kec.Cibatu sendiri diikuti se-banyak 1.463 Siswa/I, terdiri dari 723 Siswa dan 740 Siswi yang tersebar di 16 bangu-nan sekolah yang ada di Kec.Cibatu dengan menggunak-an 81 ruang kelas,demikian yang diungkapkan Iwan Se-tiawan S.Pd MMpd selaku Kepala UPTD Kec.Cibatu Kepada MK, diruang kerjan-ya. Iwan menambahkan,dari

Kepsek Salahgunakan Dana Bos Pelaksanaan UN UPTD Pendas LancarKetika di konfirmasi salah seorang pengawas SD yang bertugas di UPTD Tambun selatan yang berinisial B itu tidak jadi masalah jawabnya dan pengawas itu juga mela-rang beredarnya buku PLH dilingkungan UPTD Tam-bun selatan, karena adanya kurikulum 2013 yang akan datang di ajaran 2013/2014.

Sementara dana bos provinsi yang sudah di aloka-sikan provinsi jabar kepada pihak sekolah untuk pem-belian buku PLH sesuai den-gan jumlah siswa yang ada di sekolah itu namun tidak terealisasi dilaksanakan oleh ibu Lelawati S,pd di SDN 04 Jati Mulya Tambun selatan.

( Rademan )

81 Ruang kelas yang terse-bar ,”kami dibantu oleh 162 Pengawas ruangan yang terduru dari Guru PNS dan NON PNS”tambahnya.Iwan merasa puas atas terseleng-gara nya pelaksanaan UN hari pertama ini dalam ke adaan lancar dan tidak men-emui suatu hambatan apa-pun . baik dari kerusakan lembar soal maupun lembar jawaban nya “alhamdulilah lancar, dan tidak ada laporan pengaduan “ujar nya. Diri nya berharap hasil UN di ta-hun ini untuk wilayah UPTD Kec.Cibatu mendapat kan hasil kelulusan yang sem-purna.

(Deden)

JAKARTA, (WN)Komisi Pemberantasan Korupsi

menangkap dua pegawai pajak den-gan barang bukti suap Sin$ 300 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar. Mereka adalah Muhammad Dian Irwan Nuq-ishra dan Eko Darmayanto, pegawai pajak dari kantor wilayah Jakarta Timur. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan keduanya ditang-kap di Terminal III Bandara Soek-arno-Hatta kemarin pagi. ”Dugaan sementara, pemberian itu berkaitan dengan persoalan pajak dari wajib pajak, perusahaan berinisial TMS,” kata Johan di kantornya kemarin.

Menurut Informasi di lapangan, PT TMS adalah The Master Steel, perusahaan industri baja di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Johan me-nuturkan, suap miliaran rupiah itu bermula ketika Dian membawa

mobil Avanza hitam miliknya dan diparkir di Terminal III Bandara Soek-arno- Hatta pada Selasa malam.

Dian lalu memberikan kunci mobilnya kepada Teddy, yang didu-ga sebagai kurir. Keesokan paginya, Dian bersama Eko datang ke Termi-nal III bandara untuk mengambil mo-bil. Di lokasi itu sudah ada Efendy, yang diduga penyuap.

Efendy merupakan karyawan PT Master. ”Tim KPK menangkap ketiganya di bandara, dan menemu-kan uang Sin$ 300 ribu di mobil itu,” kata Johan. ”Diduga, setelah kunci diserahkan, kurir memasukkan duit tersebut.” Sumber Tempo menye-butkan, karyawan perusahaan terse-but memberikan uang kepada kedua pegawai pajak Kanwil Pajak Jakarta Timur untuk memuluskan persoalan tunggakan pajak perusahaan.

Pemberian itu pun bukan yang pertama kali. ”Sudah ada pembe-rian sebelumnya,” kata sumber itu. Setelah ditangkap, mereka dibawa ke KPK sekitar pukul 12.30 WIB. Se-tiba di KPK, pegawai pajak itu masih berseragam: kemeja biru dengan tu-lisan tinta emas di depannya.

Mereka hanya menunduk dan tidak berkomentar sedikit pun. Seorang penyidik KPK yang mem-bawa mereka membenarkan bahwa seorang di antaranya adalah pegawai pajak kantor wilayah Jakarta Timur. Direktur Jenderal Pajak Kement-erian Keuangan, A. Fuad Rahmany, mengatakan penangkapan tersebut sangat membantu dalam upaya memberantas korupsi di lembaga yang dipimpinnya. ”Saya bersyukur KPK mampu menangkap tangan lagi karena sulit sekali menangkap den-gan cara seperti itu,” katanya. Pada Juli 2012, KPK menangkap Anggrah Suryo di kawasan Cibubur. Pegawai pajak Bogor ini menerima suap Rp 300 juta. Pada Juni di tahun yang sama, KPK menangkap Tommy Hin-dratno, pegawai pajak Sidoarjo, den-gan barang bukti uang Rp 280 juta.

(red/ KPK)

Page 3: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013JAWA BARAT

3

Raskin Jadi Ajang Kejahatan Kepala DesaGARUT, (WN) Pengurangan subsidi BBM berdampak pada kenaikan harga BBM yang akan memicu pada kenaikan pada semua harga keper-luan masyarakat, biasanya tidak tanggung-tanggung karena dihitung beban berantai, terlebih pada sembilan bahan pokok yang merupakan keperluan vital yang amat dibu-tuhkan kebanyakan masyarakat kecil.

HARGA BBM NAIK, SEMBAKO IKUT NAIK

Lelang Proyek di Tarkimsih Diwarnai Perselingkuhan

KEBOCORAN ANGGARANEnoch Memilih Bungkam

Bank Omega Diduga Lakukan Praktek PerbudakanSUBANG, (WN)

Sebuah Bank swasta ber-nama Omega, yang beroperasi di Jalan Ion Martasasmita, Pamanukan, Kabupaten Sub-ang diduga telah melakukan praktek perbudakan, pasalnya kendati mempkerjakan kary-awan tapi anehnya tidak mau membayar. Kejadian ini seperti menimpa seorang karyawati Susi Indriyani (22) yang sudah bekerja selama 7 bulan, tetapi hanya digaji selama 6 bulan.

Menurut keterangan Kar nama orang tuanya Susi, saat ditemui Warta Nasional

SUBANG, (WN)Hampir semua Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemkab Subang, diduga kuat telah mengangkangi Keperes No.80 tahun 2003 terkait lelang pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dibiayai APBD Kabupaten Subang pada tahun anggaran 2013 ini. Seperti hal-nya yang terjadi di lingkungan Dinas Tata Ruang, Pemukiman dan Kebersihan (Tarkimsih) Ka-bupaten Subang.

Informasi yang berhasil dihimpun Harian Warta Nasi-onal menyebutkan, bahwa ada indikasi penyelewengan dalam proses lelang/tender pemban-gunan yang dikelola instansi ini. Pengakuan Isur, salah seorang peserta lelang menyebutkan bila proses lelang banyak terjadi kejanggalan, seperti penawaran tinggi dinyatakan sebagai pe-menang dan beberapa peser-

Pengalihan dari sub-sidi tersebut dikhawat-irkan tetap tidak tepat sasaran seperti halnya Ban-tuan Langsung Tunai (BLT), JamKes dan Raskin, jika ti-dak berubah sistem dan pen-gawasan akan lebih meru-gikan masyarakat terlebih masyarakat miskin yang ber-hak, tutur Tatang Mulyana, Ketua LSM Yayasan Rakyat Independent (YRI).

LSM pemerhati kehidu-pan social dan hukum ma-syarakat yang ada di kab Ga-rut. Konversi dalam bentuk apapun tidak akan berguna, banyak dari penerima meru-pakan notabene keluarga PNS yang tiap bulannya di-tunjang dengan gaji, bahkan tidak sedikit dari keluarga mampu, mereka sama bere-but, sama ingin mencicipi subsidi hak rakyat miskin itu, lanjut Tatang Mulyana. Paling memprihatinkan lagi penyelewengan pada pro-gram paling pokok, yaitu subsidi beras Raskin, yang langsung menyangkut perut rakyat, kebanyakan prak-tek penyalahgunaan banyak dilakukan oleh para Ok-num Kepala Desa, mereka menjual beras Bulog jatah masyarakat miskin terse-but bukan pada masyarakat yang berhak.

BANDUNG, (WN)Disinyalir telah terjadi kebocoran anggaran terhadap belanja

barang dan jasa pada kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman Provinsi Jawa Barat APBN 2012, didalam kegiatan proyek ini ada 28 item paket belanja barang maupun jasa yaitu meliputi Pembayaran Gaji dan Tunjangan, Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran, Administrasi Kegiatan, Sistem Pelaporan secara elektronik ( e-Monitoring ) satker Kementerian PU, Perencanaan Program Bidang Permukiman, Workshop Sinkronisasi Program 2013, Workshop MDGs dan DAK.

Workshop RPIJM dan Memorandum Program, Tenaga ahli Perencanaan 1, Tenaga ahli Perencanaan 2, Tenaga ahli Perencanaan 3, Tenaga ahli Database 1, Tenaga ahli Database 2, Tenaga ahli Database 3, Pengendalian Program bidang Permukiman, Workshop Evaluasi Tengah Tahun, Workshop akhir tahun, Workshop SAI dan e-Monitoring, Tenaga ahli Pemantauan 1, Tenaga ahli Pemantauan 2, Tenaga ahli Pemantauan 3, Tenaga ahli evaluasi 1, Tenaga ahli evaluasi 2, Tenaga ahli evaluasi 3, Pengadaan Laptop dqan Router VPN, Pengadaan Komputer Server,Pengadaan Komputer dan Printer, Pengadaan Meubelair.

Kegiatan yang telah menghabiskan milayaran uang rakyat ini coba ditanyakan Warta Nasional melalui surat konfirmasi yang dititipkan pada Nanang staf bagian Humas Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, permohonan klarifikasi dan konfirmasi tersebut diantaranya adalah pihak mana saja yang dilibatkan dalam Sosialisasi Program-Program diatas termasuk ( media cetak / elektronik.

Informasi yang dihimpun Warta Nasional menyebutkan dalam pengerjaan pengadaan barang dan jasa baik kontrak maupun yang dikerjakan secara swakelola masih terindikasi adanya Korupsi misalnya pada kegiatan Workshop adanya Cash Back pihak hotel sampai dengan 30% dari total pembayaran setiap kali Workshop , yang diduga mengalir juga kepihak pengelola kegiatan termasuk Pimpinan Satker saudara Enoch Djumhana, Pada belanja barang dan jasa yang sifatnya Swakelola sangat rawan laporan manipulasi contoh pada Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran dan Administrasi Kegiatan yang anggarannya sangat besar serta pembayaran gaji dan tunjangan.

Penjelasan secara rinci dan transparan dari setiap masing-masing paket tentang rincian penggunaannya dan besaran biaya serta kegiatan yang dilaksanakan, hasil / manfaat dari setiap sub kegiatan ( 28 paket ) , penjelasan secara rinci dan transparan tentang spesifikasi Laptop , Router VPN, Komputer Server serta Komputer dan Printer dan Meubelair dan harga satuannya, namun sangat disayangkan sampai berita ini dimuat dari beberapa pertanyaan yang disodorkan Warta Nasional tidak ada satupun jawaban yang diklarifikasi dan dijawab Enoch sehingga menguatkan dugaan bahwa memang benar selama ini ada kebocoran anggaran yang digunakan untuk memperkaya diri.Bagaimana tanggapan institusi penegak hukum baik kejaksaan maupun kepolisian terkait informasi yang mengarah terhadap dugaan tindak pidana korupsi pada proyek ini ? kita simak beritanya edisi mendatang ( Anang )

di kediamannya, Susi teken kontrak kerja dengan pihak Bank Omega selama 6 bulan, terhitung mulai bulan Oktober 2012 s/d Maret 2013, namun ketika menginjak bulan April 2013 anaknya Susi masih saja dipekerjakan.

Karnama menyesalkan pihak Pimpinan Cabang Bank Omega Pamanukan Ika yang tetap mempekerjakan anaknya, meski katanya sudah diberhentikan oleh Pimpinan Bank Omega pusat, namun sebelumnya tidak memberita-hukan, sehingga anaknya tetap

bekerja. “ Jika memang sudah diberhentikan, kenapa Bu Ika tidak memberitahukan anak saya, malah tetap mempe-kerjakannya, mending kalau dibayar, kami merasa dileceh-kan dan dihina. Kami men-ganggap tindakan Pimpinan Cabang Bank Omega sebuah praktek perbudakan,” ujarnya geram.

Dirinya bersikukuh tetap akan menuntut pihak Bank Omega agar memenuhi kewajibannya, bila pihak Bank Omega mengabaikan akan membawanya ke ranah hukum

untuk dilakukan tuntutan baik secara matrial atau imatrial.

Pimpinan Cabang Bank Omega Pamanukan Ika, saat dikonfirmasi via telephon selulernya menyangkal bila tidak membayar upah terha-dap karyawannya. Menurut penjelasan Ika jika kedapatan karyawan yang tidak dibayar karena kinerjanya tidak mencapai target, tetapi kasus yang menimpa Susi sedang diusulkan ke pimpinan pusat.

“Susuai yang disepakati dalam kontrak kerja, karyawan dibayar apabila memenuhi

capaian target, sementara Susi sendiri kontribusinya tidak memadai. Untuk lebih gamblangnya silahkan bapak menghubungi HRD Bank Omega pusat, Lalu kenapa juga karyawan mengeluh kepada Wartawan, mestinya keluhannya disampaikan ke kami” ujarnya berdalih.

Ketika Warta Nasional minta klarifikasi, apakah pihak korban dilarang menyam-paikan keluhannya kepada Wartawan, Ika buru-buru menutup telephon selulernya. Sementara itu Koordinator

operasional Bank Omega Cabang Pamanukan Alex, saat dikonfirmasi di Ruang Lobi kantor Bank Omega (16/5) menolak memberikan keteran-gan, Ia menerangkan terkait permasalahan ini pihaknya

tidak mempunyai kewenangan untuk menjelaskan. “ Hal itu merupakan otoritas pimpinan Pusat, silahkan saudara meng-hubungi orang pusat,” ujarnya singkat.

(Abh/Esuh).

Tetapi pada penadah dengan keuntungan meng-giurkan dan berlipat, tiap ta-hun, bagai “tambang emas”, Dolog menjadi incaran dan diburu para pemain dan penadah beras Raskin se-hingga menjadi seperti lay-aknya suatu sindikat mafia karena diduga telah terben-tuk konspirasi yang kuat dan rapih antara pihak Dolog dan rekanan yang ada di situ. Sasaran mereka adalah para kepala desa yang curang dan para kepala desa pe-nerima yang pembayaran-nya terlambat , sehingga beras distribusi itu menjadi rebutan para sindikat, seba-gian untuk ditebus oleh para pemain dan penadah dengan harga lebih daripada dijual ke masyarakat penerima hak, sebagian lagi berputar di sekitar gudang itu sendiri. bekerjasama dengan oknum dilingkungan Dolog dan ok-num kepala desa yang ber-sangkutan untuk meraup keuntungan berlipat yang jika dihitung tiap bulan volu-menya cukup besar.

Raibnya beras murah itu sebulan atau dua bulan su-dah amat biasa dan memang sudah diketahui dan menjadi rahasia umum bagaimana perjalanan beras illegal itu sehingga sampai penadah

atau penampung, semua menutup mata, termasuk aparat penegak hukum, yang entah tahu, tidak tahu atau pura pura tidak tahu, yang jelas praktek peny-elewengan pendistribusian beras Raskin tersebut sudah tidak lagi sembunyi sembu-nyi dan keterlaluan. Dan di-duga ada upaya pembiaran untuk melindungi tindak kejahatan yang dilakukan oleh oknum yang tidak ber-tanggung jawab. Kalau saja sistem dan prosedur diper-ketat dan orang dalam tidak main main, maka kejadian seperti diatas tidak akan ada, Kata sumber yang tidak mau ditulis namanya.

Lemahnya sistem dan prosedur di Dolog dan le-mahnya penegakan hukum dijadikan kesempatan lebih berani untuk berkali kali menyalahgunakan program subsidi ini, sementara di-sisi lain, masyarakat yang benar benar berhak, hanya bisa mengusap dada dengan perut menahan lapar. Pihak

Dolog sulit untuk dipinta keterangan masalah ini se-cara langsung.

Indikasi keterlibatan ok-num aparat penegak hukum di Garut menjadikan prak-tek buruk penyalahgunaan distribusi beras ini terus berulang tiap tahunnya, be-berapa kasus yang dilakukan sebagian kepala desa yang nakal yang masuk ke ranah hukum, tidak pernah tuntas dan tidak ada tindak lanjut, seolah mereka kebal hukum, “untouchable”. karena adan-ya suatu sistem kooperatif, Bagai virus menular, berta-hun tahun, menyebar , se-hingga menjadi satu kanker ganas yang sulit terobati dan dikhawatirkan terus menu-lar kepada kepala desa lain-nya karena dianggap enteng , biasa tanpa masalah dan ti-dak ada sanksi hukum yang dapat menjerat mereka. Pa-dahal perbuatan tersebut jelas jelas melawan hukum karena merugikan keuangan Negara dan merugikan ban-yak orang yang dilakukan

oleh pejabat Negara.Kami beramai ramai su-

dah melapor ke Polsek, akan tetapi hasilnya percuma, tidak pernah ada tindakan, kami sudah jenuh , setiap ta-hun kami hanya mendapat beberapa bulan saja jatah be-ras ini , sisanya entah dike-manakan padahal masyara-kat masih memerlukan. Bisa saja masyarakat kami ber-demo turun ke jalan, akan tetapi kami masih menem-puh jalur musyawarah.

kata para tokoh di salah satu desa yang kepala de-sanya tidak pernah kapok melakukan praktek tidak terpuji ini.

bermain dengan Raskin sehingga sering kali ma-syarakat desa tersebut tidak mendapatkan bagian jatah dari beras murah itu. Mer-eka minta nama dan nama desanya tidak ditulis demi keamanan. Hal serupa juga terjadi dibanyak desa lain kecamatan masih di kabu-paten Garut.

(Team).

tanya tidak memenuhi aspek teknis dinyatakan lulus. Kondisi itu yang memicu dirinya tak sanggup men-gendalikan emosi, sehingga dilam-piaskan dengan memukul kaca pintu belakang kantor Tarkimsih pada Selasa pekan lalu. Peristiwa ini sempat membuat gaduh bagi para pegawai dan sejumlah pen-gunjung yang sedang mengurus keperluan di kantor itu. “Ini jelas-jelas melanggar prinsip Kepres No.80 tahun 2003 sebagaimana diubah dengan No.85 tahun 2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa,” tegas Isur.

Dijelaskannya, idelanya apa-bila calon penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran alter-natif, maka yang dipilih penawar terendah dan responsif yang lebih menguntungkan bagi Negara atau harga lebih rendah dari penawaran utama. Sementara aspek tek-nis yang dievaluasi harus sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan.” Dalam prakteknya kedapatan ban-yak peserta menambah dokumen yang tidak dibuatkan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP) atau Risalah Anwizjing,”tuturnya.

Memang sepertinya sudah disetting sebelumnya, tapi akibat tidak teliti, sehingga rekayasanya kebablasan, ujar Isur geram. Dalam lelang bernilai milyaran rupiah tersebut diduga terjadi perseling-kuhan antara panitia lelang dengan kontraktor nakal. Disebut-sebut Kabid pembangunan. Distarkimsih AJ orang yang paling punya peran memainkan perselingkuhan ini.

Kepala Dinas Tarkimsih Su-masna, ketika dikonfirmasi men-gatakan tidak paham atas tudingan perselingkuhan yang melilit di tu-buh instansi yang dipimpinya. Pi-haknya mengaku sudah membagi habis tugas kepada Kabid-kabidya sesuai tupoksinya. “ Kami menja-

bat disini belum lama, jadi ingin melakukan pembenahan, se-hingga bila ada kebiasaan yang berkonotasi buruk berlangsung dimasa kepemimpinan terdahu-lu akan dihilangkan,” ujarnya.

Sementara itu LSM Ger-akan anti Korupsi (Gerak) mengecam keras atas tudin-gan perselingkungan jual beli proyek yang berlangsung di tubuh Tarkimsih. Bersama se-jumlah anggotanya akhir pekan April lalu melakukan aksi unjuk rasa. Pentolan Gerak Ade dalam orasinya menuntut mundur Kadis Tarkimsih Sumasna bila tidak becus memimpin intan-sinya.Turut mengamankan aksi unjuk rasa selain dikawal aparat keamanan dari Polsekta dan Polres Subang, dan diduga Tarkimsih melibatkan preman bayaran yang diupah Rp.100,- 200,-ribu/orang , ungkap sum-ber. (Abh/Esuh)

Drs. H. Dadi RustandiSekwan

SELAMAT HUT KOTA CILEGON (27 April 2013 )

H. Aeng HaerudinKetuaH.Suparman. SH. Msi

Wakil Ketua I Ei Nurul Khotimah

Wakil Ketua II

H. Jayeng RanaWakil Ketua III

Eli Mulyadi. SEWakil Ketua IV

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BANTEN

Berserta Staf & Karyawan Seketariat DPRD Provinsi Banten Mengucapkan

Page 4: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013JAWA BARAT

4

Bau Kotoran Sapi Milik Bupati Purwakarta Ganggu Warga Subang

Pagelaran dan Dialog Budaya Sunda GARUT, (WN)Memperingati Kelahiran (Milad) Pasulukan Loka Gandasasmita yang ke 20, di Area Ta-man Wisata Budaya Nusantara Loka Gan-dasasmita, Jl. Raya Parakantelu Desa Ci-bunar Kec. Cibatu Kab. Garut,berlangsung Pagelaran dan Dialog Budaya Sunda dengan menampilkan pemateri Ki. H. Derajat Asys-yatari Al-Qodari, Mayjen TNI Yudy Haryan-to (Deputy 1/Polgadri Kemenko Polhukam RI) dan Brigjen Pol. DR. H. Anton Charli-yan Drs.MPKN serta dihadiri Ketua DPRD Garut Ahmad Bajuri serta tokoh berbagai kalangan.

DI ALAM LOKA GANDASASMITA

Peralat Bendahara Bodong PPK Sukasari, Bobol Keuangan Daerah ?

Warga Babakan Loa Bergotong Royong Merehab Kantor Desa

Sosialisasi PBB P2, SPPT Serta Aplikasi BPHTB Online

Humas PDAM KangkangiUUD KIP Bakal Dipenjara

SUBANG, (WN)Warga di Kampung

Sukadaya, RT. 13/03 Desa Sukasari, Kec/Kab. Subang harus jadi korban kapitalis sebuah peternakan sapi milik Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Sejumlah warga terus mengeluh bau kotoran sapi yang tertiup angin ke perumahan penduduk.

Selain itu, dampak lain yang dirasakan salah seorang warga lainnya yang tidak mau disebut namanya, mengaku

SUBANG, (WN)Panitia Pemilihan Keca-

matan (PPK) Sukasari, seb-agai penyelenggara Pemili-han Kepala Daerah (Pilkada) Bupati/Wakil Bupati Subang dituding telah membobol keuangan Daerah puluhan juta rupiah, lantaran diduga SK penetapan bendaharanya sendiri illegal (Bodong-Red), sehingga dianggap cacat hu-kum dan tidak memiliki ke-wenangan untuk mencairkan dana operasional PPK.

Disebut-sebut pihak yang harus bertanggung jawab bobolnya keuangan daerah yang berpotensi merugikan negara itu adalah Ketua PPK Sukasari Abdul Syakur Hafidz. Pasalnya dia yang mengin-struksikan Bendahara illegal segera membuka rekening di Bank Jabar Pamanukan. Ber-dasarkan data yang diperoleh

Dalam acara tersebut dit-ampilkan beberapa kesenian sunda, seperti Lengseran, Tari Jaipongan, Kacapi Sul-ing, Reog, puisi sunda dan wayang golek dengan dalang Asep Sunandar Sunarya ser-ta pemberian bantuan kaki palsu secara seremoni dari Ketua panitian Sri Suryani (Nina) kepada salah seorang warga masyarakat Kec. Ci-batu Kab. Garut.

Ki H. Derajat Asysya-tari Al-Qodari yang biasa di sebut Mama Derajat men-gatakan ,bahwa pagelaran sunda ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Milad Pasulukan Loka Gan-

BOGOR, (WN)Peranan Pers selaku kontrol sosial ternyata tidak diindahkan

oleh oknum yang kurang memahami akan fungsi, hak dan kewajiban dalam peranan pers nasional. Pasalnya disaat wartawan klarifikasi dengan salah satu oknum humas PDAM Tirta Kahuripan, Kabupaten Bogor berinisial G, terkait tidak transparansi anggaran untuk publikasi/sosialisasi dan dugaan marak isu kwitansi fiktif di Humas. Dengan ketus wartawan dicueki begitu saja sambil ngomong tidak ada anggaran untuk wartawan dan tidak bisa membantu, ujarnya dengan singkat.

Atas ucapan oknum tersebut, wartawan berjanji akan terus membongkar kebobrokan di lingkungan Humas hingga oknum tersebut masuk penjara akibat. Karena sesuai keluhan warga, di PDAM tersebut anggaran tidak teransparan. Selain itu, berdasarkan undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, sanksi penjara dalam BAB XI, PASAL 51-56 Pasal 53 setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan dan menghilangkan dokumen informasi publik dalam bentuk apapun dipidana dengan penjara paling sedikit 2 tahun dan denda 10 juta berlaku untuk pejabat public / organisasi non pemerintahan partai dan lain-lain, yang memakai dana APBD / APBN atau bantuan luar negeri. KIP (Komite Informasi Publik) hal ini patut kami sayangkan dimana selaku pejabat publik seharusnya bisa lebih transparan tentunya, jangan sama kan Wartawan Dengan Barongsay. (FRANS)

GARUT, (WN)Kerja bakti masyarakat

desa Babakan Loa guna merealisasikan program bantuan rehab kantor Desa Babakan loa sangat antusias, ini dapat dilihat dari banyaknya warga yang membantu dalam pengerjaan pengecoran atap atas untuk lantai 2 kantor tersebut. Pengerjaan yang di komando langsung oleh Kepala Desa Babakan loa H.Asep Sulaeman dan di dukung oleh Ketua LPM Suparman

BOGOR, (WN)Sejak dilaksanakannya pelimpahan kewenangan Pemungutan

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) ke Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) telah melaksanakan Penertiban dan Pendistribusian Surat Pemberitahuan Pajak terhutang (SPPT) PBB P2 dalam rangka pemungutan PBB P2. Dispenda selaku pengelola Pajak Daerah Kabupaten Bogor telah mengagendakan penerbitan dan Pendistribusian SPPT PBB P2 yang diterbitkan ke dalam 5 Buku yang mewakili jumlah ketetapan tertentu. Jenis buku Nilai ketetapan buku 1 Rp. 10.000, buku 2 Rp. 100.000, buku 3 Rp. 500.000, buku 4 Rp. 2.000.000, buku 5 Rp. 5.000.000.

Pada tahun 2012, Dinas Pendapatan Daerah elah menerbitkan dan mentribusikan sebanyak 1.668.804.000 SPPT PBB P2 dengan target sebesar Rp. 126.382.798.000 dan dapat terealisasi pada 31 Desember 2012 mencapai sebesar Rp. 134.113.691.733, atau sebesar 109,12%. Adapun pada tahun 2013, Dinas Pendapatan Daerah menerbitkan dan mendistribusikan sebanyak 1.690.203 SPPT PBB P2 dengan target pendapatan sebesar Rp. 150.081.000.000. Untuk lebih jelas terlihat table berikut : jumlah Buku 2012 2013.

Adapun Peningkatan yang cukup signifikan terdapat pada buku 5 yang mencapai lebih dari 70% pada tahun 2012 dibandingkan pada tahun 2013. Pendistribusian SPPT PBB P2 Buku 1 dan Buku 2 akan dilaksanakan melalui Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) bekerja sama dengan kecamatan melalui sekdi Pemerintahan. Sedangkan untuk Pendistribusian Buku 3 dan Buku 4 dan Buku 5 akan dilaksanakan melalui tim optimalisasi penggalian potensi pendapatan daerah. Masyarakat sebagai wajibpajak yangt sudah menerima SPPT PBB P2 diberi kesempatan untuk membayar pajak melalui Bank yang ditunjuk yaitu Bank BRI dan Bank BJB ,baik melalui teller maupun melalui ATM selambat-lambatnya tanggal 31 Agustus 2013.

Dalam hal wajib pajak menemui permasalahan atas SPPT PBB P2 yang diterimanya, yang bersangkutan dapat meminta penjelasan langsung ke Petugas pelayanan PBB P2 di kantor dinas pendapatan daerah atau melalui UPT setempat pada setiap jam kerja. Masyarakat dapat melakukan pembayaran Pajak Daerah atau berkonsultasi mengenai berbagai permasalahannya menyangkut pajak daerah dilokasi tempat diselenggarakannya sosialisasi. Pelayanan Mobil Keliling ini akan disenggarakan sewcara bersama sama antara Dispenda dengan BRIBJB dan Dispenda Propinsi Jawa Barat (Samsat).

Disamping Pelaksanaan sosialisasi PBB P2 dan Pendistribusian SPPT, pada tahun 2013 ini Dispenda akan melaksanakan pelayanan Bea perolehan hak Tanah dan Bangunan (BPHTB secara online melalui system aplikasi BPHTB online. Melalui sistem Aplikasi BPHTB online PPAT dapat melakukan perekaman data setiap transaksi mengisi dan mencetak sendiri blanko SSPD BPHTB dan tersambung secara langsung melalui teknologi internet dengan system BPHTB yang ada di Despenda, bank dan kantor pertahanan sehingga memudahkan pelayanan, mempercepat pelaporan, meminimalisir kesalahan, memudahkan pengendalian BPHTB serta dapat mempercepat proses Validasi SSPD BPHTB. Dengan pelaksanaan sitem aplikasi BPHTB online ini diharapkan dapat mewujudkan efektifitas dan efisien dalam pelayanan BPHTB. Alur system Aplikasi BPHTB online ini. (FRANS).

terkena dampak gagal panen akibat ada limbah kotoran sapi yang mengaliri sawahnya.

Masyarakat kampung Sukadaya, Desa Sukasari sangat merasakan sesaknya dada dan setiap kali harus menahan sesaat jika bau kotoran sapi itu menusuk hidung, padahal lazimnya manusia wajib bernafas dengan wajar. Sebenarnya keberadaan peternakan sapi yang menyebarkan bau tidak sedap itu sudah

dimusyawarahkan oleh warga masyarakat lingkungan sekitar, yang juga dihadiri oleh para pejabat setempat pada tahun 2010 tepatnya hari minggu tanggal 1 Agustus 2010.

Saat itu masyarakat menyatakan tidak setuju dan keberatan dengan keberadaan peternakan sapi tersebut. Keberatan itu dituangkan dalam berita acara yang ditanda tangani oleh beberapa tokoh masyarakat dan diketahui oleh Kepala Desa.

Namun sampai sekarang hasil musyawarah tersebut sangat tidak ada artinya dan diabaikan begitu saja karena peternakan itu milik Bupati Purwakarta.

Bahkan, pada tanggal 28 September 2012, Masyarakat Kampung Sukadaya juga sudah pernah melayangkan surat kepada pemilik peternakan tersebut, namun tetap tidak ada tanggapan dan sampai hari ini tidak ada pihak yang bertanggung jawab dan berani tampil menyelesaikan

masalah ini, mungkin karena pemiliknya seorang Bupati yang berkuasa di Daerah Kabupaten Purwakarta yang

memiliki baking-baking diwilayah Kabupaten Subang. Warga hanya berharap mudah-mudahan ada wakil

rakyat dan pejabat terkait yang dapat memperhatikan dan menyelesaikan permasalahan ini. (OEDHIN)

dasasmita yang ke 20. dima-na saya ingin menyampaikan bahwa selaku urang sunda kita harus bangga dengan identitas kesundaannya, orang sunda harus tampil dan punya keinginan atau cita-cita,ungkapnya.

Loka Gandasasmita Jelas Mama Derajat, meru-pakan tempat untuk ber-wisata Alam dan Wisata Rohani untuk wisata alam Loka Gandasasmita mena-nam berbagai jenis pohon dan tumbuhan dari berbagai provinsi sampai berbagai Negara lain,salah satu con-toh pohon yang langsung didatangkan dari Negara

lain yaitu pohon Budy yang konon dipakai oleh Sidarta Gautama untuk berteduh, apabila pohon itu tumbuh rindang tidak menutup ke-mungkinan umat budha yang ada di negara Thailand berbondong bondong datang kesini untuk sekedar melihat keindahan pohon itu.

Sedangkan untuk wisata Rohani Loka Gandasasmita membangun tempat beriba-dah berbagai agama yang kini di akui di Negara Indonesia, ini tertuang dalam konsep, “Budaya yang beragama dan

agama berbudaya, kami ter-buka untuk umum dan riset bagi akademisi secara gratis namun dengan kesadaran yang tinggi untuk memeli-hara keasrian dan kebersi-han tempat ini”, jelas mama Derajat.

Selain keindahan alam Loka Gandasasmita para pengunjung juga di man-jakan dengan tempat tempat bersejarah lainnya salah sa-tunya bangunan joglo bekas kerajaan zaman dulu serta berbagai pusaka berbagai je-nis diantaranya bermacam-

macam keris,tombak,kujang serta tongkat mantan pres-iden RI pertama Ir. Soek-arno.

Menurut Mama Derajat, bangunan yang ada di Loka Gandasasmita ini seluruh-nya di bangun atas dasar kecintaannya terhadap bu-daya yang ada di Indonesia dan bisa menjadikan cermin sejarah bangsa bahwa seni budaya merupakan pemer-satu bangsa serta pertah-anan utama jati diri bangsa”, pungkasnya.

(deden/adam)

Warta Nasional , sesuai SK Bu-pati Subang No.131/Kep.146-Pem/2013, tertanggal 4 April 2013 nama Bendahara tercantum Eman Suherman, namun anehnya yang membuka rekning di Bank Jabar Pamanukan atas nama Ben-dahara Sawin.

Menurut sumber dalam rekrutmen Bendahara PPK ada kejanggalan, Eman Suherman yang sudah ditetapkan menjadi Bendahara karena satu dan lain hal mengundurkan diri , permo-honanya diajukan tanggal 24 April 2013. Sebagai pengganti-nya PPK mengusulkan Sawin, tetapi anehnya Sawin ditetapkan sebagai Bendahara No.SK Bupat-inya sama dengan SK penetapan Eman Suherman yaitu No.131/Kep.146-Pem/2013, tertanggal 4 April 2013. “ Pak Eman sendiri baru mengajukan usulan pengun-duran diri tanggal 24 April 2013, namun aneh penggantinya pak

Sawin ditetapkan tanggal 4 April 2013, jadi mendahului ” ujar sum-ber terheran-heran.

Sawin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku, per-syaratan pembuatan rekening di Bank Jabar sesuai perintah Ketua PPK Sukasari Abdul Syakur Hafidz menggunakan SK Bupati berno-mor sama yang mencatat nama Bendahara Eman Suherman yaitu No.131/Kep.146-Pem/2013. “ Saya hanya menjalankan tugas apa yang diperintahkan Ketua,” ujarnya. Ketua PPK Sukasari Ab-dul Syakur Hafidz ketika dikonfir-masi via telephon selulernya (9/5), menerangkan bila Bendahara Sawin yang menggantikan Eman Suherman berdasarkan usulan lisan dan tanpa rekomendasi tertu-lis Camat Sukasari. “ saat itu dike-jar waktu datanya harus segera masuk ke KPUD sehingga kami mengusulkan secara lisan dan juga tanpa rekomendasi tertulis

dari Camat,” ujar Syakur berdalih.Aktifis Ormas Forum Bela

Bangsa DPP Prop.Jabar Sutisna saat dimintai tanggapanya, me-nyesalkan atas tindakan Syakur yang dinilainya arogan dan men-gangkangi aturan. “ Seseorang untuk ditugasi memangku jabatan harus jelas payung hukumnya, agar kelak bila melakukan peny-impangan dapat dimintai pertang-gung jawabannya. Syakur dalam merekrut petugas tidak asal co-mot dan mengabaikan aturan,” ujarnya.

Menurut Sutisna sesuai su-rat KPUD Kab.Subang No.216/KPU-SBG/III/2013, huruf F point 3 jelas-jelas disebut, persona-lia Sekretariat PPK (diantaranya Bendahara-Red) diusulkan oleh PPK atas rekomendasi Camat. Hal itu tidak dilakukan artinya Syakur sudah melanggar sumpah/janji dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana diatur

dalam Psl.38, ayat (2) Per-aturan KPU No.63 tahun 2009. Tindakan Syakur yang diang-gap kerap mengabaikan per-aturan perundangan tidak bisa dibiarkan, karena dampaknya bisa merugikan aspek lainnya. Dia harus diberi teguran keras, bila perlu dicopot dari jabatan-nya. “Jangan salah keang-gotaan PPK itu diangkat dan diberhentikan oleh KPUD atas usul Camat. Artinya kapasitas Camat cukup menentukan ke-beradaan keanggotaan PPK,” ujarnya.

Pihaknya berjanji akan menelusuri sejauh mana regu-lasi tatanan Pilkada bisa di-aplikasikan di lapangan. Bila diketemukan bukti pelanggaran hukum akan segera melapor-kan ke pihak berwajib untuk segera di tindaklanjuti ke ranah hukum, pungkasnya.

(Abh/Esuh)

serta anggota BPD dan pegawai aparatur desa Babakan loa serta warga masyarakat . Menurut H.Asep Sulaeman kepada Harian Warta Nasional mengatakan, dengan kerja bakti ini dapat dilihat betapa cermin budaya gotong royong masih terjalin erat antar warga di desanya. “Ini merupakan wujud nyata kecintaan masyarakat desa Babakn Loa terhadap Kantor desa nya,”ujar Kades Asep. Melalui keterbukaan antara

aparatur desa,BPD,LPM serta Tokoh masyarakat tambah H.Asep,menjadikan rasa kebersamaan antara aparatur desa dan masyarakat Babakan loa untuk saling bahu membahu mewujudkan keinginana masyarakat akan adanya kantor desa yang bersih dan nyaman bagi pelayanan warga masyarakat itu sendiri.

Suparman Ketua LPM Desa Babakan Loa mengatakan bahwa pembangunan rehab desa ini

merupakan wujud nyata keinginan warga masyarakat Babakan loa ,namun hal ini tidak akan terwujud apabila tidak ada kesinergisan antar kepala desa dengan BPD dan LPM serta masyarakatnya sendiri.oleh karena itu dirinya atas nama warga masyarakat Babakn loa sangat berterima kasih terhadap Kepala desa babakn Loa H.Asep sulaeman yang dapat mewujudkan keinginan warga masyarakat. Apabila mengacu pada bantuan yang diberikan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan rehab kantor desa ini memang jauh dari cukup,namun bantuan tersebut menjadi titik awal bagi H.asep untuk dapat memenuhi keinginan warga masyarakat Babakan loa mempunyai Kantor Desa yang refensitatif.oleh karena itu dirinya meminta kepada pemerintah baik pusat maupun daerah untuk membantu dalam terlaksananya pembagunan desa ini”pungkas Nya.(deden)

Page 5: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013PENDIDIKAN

5

Perekrutan Tenaga Honorer K-2 Sarat KKN SUBANG, (WN)Predikat ambtenar di jaman Kolonial Be-landa doeloe ( kini PNS-Red) tergolong sta-tus eksklusiv. Selain strata sosialnya cukup terpandang dimata masyarakat, juga ke-hidupan ambtenar saat itu cukup mapan. Boleh jadi image masyarakat menyetara-kan ambtenar dulu masih lekat dengan ke-hidupan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dimasa kini. Makanya tak heran bila status PNS di negeri ini, kini banyak diburu para pemi-natnya.

STATUS PNS TERUS DIBURU

Anggaran Cetak Raport 2013 Dipertanyakan

Kepsek Alergi Wartawan, Humas Dicap Bergaya Preman

SMPN 5 SegudangPrestasi Keberhasilan

Sekretaris Disdik Jabar Tutupi Anggaran Monitoring UN

BEKASI, (WN)Ketika wartawan mendatangi

salah satu sekolah menengah atas negeri (SMAN) di wilayah Tambun Selatan ingin mengklarifikasi permasalahan yang ada di sekolah itu sesuai dengan laporan orang tua murid, Kepala Sekolah selalu menghindar.

Kepala Sekolah yang jarang masuk kerja tersebut sudah lama tidak berani ketemu maupun berpapasan dengan wartawan karena takut bobroknya terbongkar, karena itulah selalu Humas lah yang dihadapkan untuk dikonfirmasi. Humas lah yang jadi menjawab pertanyaan

BEKASI, (WN)Tahun ini, anggaran

sebesar Rp.500 juta untuk cetak raport di Disdik (Di-nas Pendidikan) Kab.Bekasi dipertanyakan. Sebab ang-garan itu jauh lebih kecil dibandingkan anggaran cetak raport di 2012 lalu yang sebesar Rp.1 miliar. Demikian dipaparkan Mar-ihot Tampubolon, masyara-kat pemerhati pendidikan di Bekasi juga anggota LEADHAM – Internasional (Lembaga Advokasi Hak Asasi Manusia – Internasi-onal) wilayah Bekasi.

Dijelaskan Marihot, jika anggaran cetak raport untuk semua jenjang seko-lah hanya sebesar Rp.500 juta, maka dapat dipas-tikan anggaran itu tidak akan mampu mengako-modir kebutuhan raport tahun ini. Sebab, anggaran cetak raport di 2012 saja sudah sebesar Rp.1 miliar, itu belum termasuk untuk mengganti raport “palsu” yang ada ditangan siswa, yang dibagikan oknum di Disdik pada 2011 lalu, ujar Marihot. Disebutkan Mari-hot, sampai saat ini Disdik belum menunjukkan upaya untuk memperbaiki pem-bangunan pendidikan di

Namun sayang cara merai-hnya dituding sejumlah ka-langan sarat dengan KKN. Hal itu seperti terjadi pada perekrutan tenaga honorer Kategori-2 (K2) di lingkup Pemkab Subang, Jabar yang sedang berlangsung mengi-kuti uji public. Disebut-sebut tenaga honorer K2 selundu-pan itu harus rela merogoh koceknya kisaran Rp.100,-juta hingga Rp.200,- juta.

Keterangan berbagai sumber dan hasil investigasi Warta Nasional menyebut-kan, sejak diumumkan uji public para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk Katagori-2 (K2) beberapa pe-can lalu melalui media masa yang jumlahnya mencapai 6.566 orang, di sejumlah SKPD terdapat tenaga hon-orer K2 yang diselundupkan diduga dilakukan oknum SKPD berkolusi dengan ok-

PURWAKARTA, (WN)Wajah sekolah SMPN 5, Purwakarta yang saat ini dinahkodai oleh

Kasek H. Ade Nandang Suryana SPd. MPd kini telah berubah total tertata rapih. Hal itu tentunya telah menjadikan animo masyarakat untuk berlomba mensekolahkan anaknya di SMP tersebut. Perubahan keindahan sekolah tentunya menjadikan para siswa merasa nyaman dalam melakukan proses KBM dan sekaligus merasa bangga bersekolah di SMP tersebut yang mengedepankan rasa disiplin yang tinggi.

Selanjutnya, maka tidaklah heran jika sekolah SMPN 5 ini memperoleh segudang prestasi yang tentunya dapat dibanggakan oleh para siswa sendiri dan pihak Sekolah yang sekaligus mengharumkan Pemda Purwakarta.

Kepala SMPN 5, H. Ade Nandang Suryana SPd. MPd ketika dikonfirmasikan di ruang kerjanya mengatakan bahwa kami berangkat dari kebersamaan dengan para guru yang pertama untuk melakukan perubahan terhadap kondisi performan sekolah, yang ke dua mendomgkrak prestasi dibidang akademik maupun dibidang non akademik. “Pada tahun 2012 kemarin SMP kami memboyong beberapa Tropi maupun piala juara lomba dibidang LBB baik tingkat Daerah Kabupaten maupun tingkat Nasional. Dijelaskan bahwa perolehan Tropi Juara Umum bergilir Lomba LBB Heroes III se-Indonesia tahun 2012 tingkat SD/SMP, kemudian Piala Juara Utama LBB Heroes III tingkat SMP/Mts Open Indonesia, Juara Umum Piala Bergilir LBB Heroes III tahun 2012 tingkat SD/SMP se-Indonesia,”Terang H., Ade.

Kemudian diharapkan kedepan bahwa sekolah kami selain berupaya mempertahankan prestasi juara dibidang non akademik juga bisa mendapat juara dibidang akademik. (Habel Hendrik / Tbn)

BANDUNG,(WN)Puluhan rekan media yang

biasa meliput kegiatan dilingkup Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran monitoring UN ( Ujian Nasional ) baik jenjang SD, SMP maupun SMA / SMK yang dilaksanakan staf maupun pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Hajat Nasional tahunan ini menyisakan berbagai pertanyaan publik salah satunya mata anggaran monitoring pelaksanaan

UN, terkesan anggaran monitoring dianggap pemborosan dan hanya sekedar jalan-jalan, karena dianggap kurang dirasakan asas manfaatnya.

Beberapa rekan media termasuk Warta Nasional berusaha mempertanyakan berapa jumlah anggaran keseluruhan yang dibutuhkan untuk kegiatan monitoring, berapa pegawai yang dilibatkan dan berapa besar tiap-tiap pegawai menerima anggaran perjalanan dinas tersebut ? Namun Sekretaris Dinas Pendidikan Drs.Dedi Sutardi,M.Pd yang juga sebagai Ketua Panitia UN Tingkat Provinsi Jawa Barat tersebut ketika ditemui tidak bisa menjawabnya. Sehingga penggunaan anggaran monitoring yang dananya berasal dari uang rakyat ini tak bisa diakses publik, wajar saja jika publik mencurigai jangan-jangan ada penyelewengan didalam penggunaannya. Selain anggaran monitoring , kegiatan serupa yang juga dianggarkan adalah anggaran perjalanan dinas pengawalan soal yaitu dari percetakan ke gudang kabupaten/kota untuk soal UN SD dan dari Gudang Provinsi ketitik bagi Kabupaten/Kota untuk soal UN SMP , SMA/SMK.

Propinsi jawa barat mendapat gelontoran dana sebesar Rp 38 miliyar untuk pelaksanaan UN (Ujian Nasional) tahun 2013 sumber dana APBN, dari anggaran sebesar itu dialokasikan untuk berbagai macam kegiatan seperti untuk lelang naskah soal, Ijazah SD, Scaner dan pemantauan, kata Dedi Sutardi pada rekan-rekan wartawan diruang kerjanya. Pada tahun 2013 perusahaan pemenang untuk mencetak soal-soal UN SD adalah PT Karya Kita dan pada tahun anggaran sebelumnya 2012 menurut informasi PT.Karya Kita juga menjadi pemenang tender pengadaan soal-soal UN SD , namun dirinya kurang begitu paham berapa anggaran untuk mencetak soal UN tersebut.

Informasi lain menyebutkan untuk tender UN Sekolah Dasar (SD) dengan nilai pagu anggaran sebesar lebih kurang Rp 4,4 miliar yang di laksanakan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Jawa Barat , Tender UN SD, di ikuti oleh 17 Perusahaan yang mengikuti tender, namun hanya 7 perusahaan yang lolos kualifikasi dengan Pemenang tender PT Karya Kita dari Bandung.

Terkait dengan dana monitoring Dedi menjelaskan pada tahun ini hanya dianggarkan di APBN yang diperuntukan bagi kalangan PNS, untuk anggaran APBD tidak ada, jadi tahun ini tim monitoring dari unsur wartawan dan LSM tidak dilibatkan mengingat dananya tidak ada. Disinggung berapa banyak PNS yang dilibatkan dalam monitoring Dedi tidak mengetahuinya, begitupun anggarannya. Tegas Dedi” tugas monitoring hanya untuk kalangan PNS ,” bilamana ada non PNS yang ikut memonitoring dirinya merasa kecolongan”.

Ditempat terpisah Wakil Ketua PWI Jawa Barat Bidang Organisasi M. Syafrin Zaini, saat di mintai tanggapannya mengatakan “ Kita mengerti akan kesibukan para pejabat di Disdik Jabar dalam moment UN ini, tapi tidak bijak apabila sudah ada kesepakatan/janji untuk memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan UN tidak di tepati, karena ini untuk kebaikaan bersama. Secara pribadi saya kecewa atas tidak komitmennya Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Sutardi “ tegas M. Syafrin Zaini.

Syafrin menyayangkan Sekdis yang dalam hal ini juga selaku Ketua UN tingkat Provinsi, masak tidak dapat menjelaskan berapa banyak orang-orangnya yang dilibatkan untuk monitoring UN tingkat SMA/SMP dan SD sederajat dan berapa besarnya biayanya , pada hal ini sangat elementer. Jadi wajar hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah dianya tidak mempunyai “kemampuan atau ada hal-hal yang disembunyikan”. “Hendaknya para birokrat ini mereformasi mental dan kinerjanya, agar dunia pendidikan kita ke depan tidak kian karut marut,” ujarnya .

( Anang )

yang dilontarkan oleh wartawan. Menginggat maraknya

punggutan yang diadakan di sekolah tersebut. Wartawan pun melontarkan satu pertanyaan ke Humas berinisial A.B. S,pd.M,pd, namun yang diterima oleh wartawan bukan lah jawaban dari pertanyaan melainkan gaya preman. Humas berinisial A.B. S,pd.M,pd memang selama ini dipercayakan oleh Kepala Sekolah untuk bekerja dibagian Humas karena dia sudah dicap sebagai preman, yang mampu mengusir para wartawan.

Terbukti, saat ditanya, Humas berinisial A.B. S,pd.M,pd

tersebut langsung naik pitam dan langsung menjawab dengan memukul meja nya sendiri. Akibat pukulan meja yang sangat keras tersebut, wartawan yang didepannya tersentak dan kaget. Seandainya kalau tempatnya bukan di sekolah, mungkin wartawan akan membalas memukuli Humas yang tak tahu diri tersebut.

Humas berinisial A.B. S,pd.M,pd sungguh tidak pantas menjadi teladan karena tidak sesuai dengan adanya UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 40 ayat 2 huruf C tentang pendidikan dan tenaga kependidikan yang

berbunyi: Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Dalam hal itu Humas tersebut tidak menyadari bahwa kepsek telah memanfaatkan Humas yang bergaya preman itu untuk melindunginya. Kepsek yang berinisial Dra.Hj.N.M.Hidayat M,Si. Apabila seluruh kepsek yang ada di kabupaten Bekasi ini memakai Humas yang bergaya preman, bagaimana jadinya dunia pendidikan Kabupaten ini nantinya, ada kemungkinan siswa/i jadi kena virus terbiasa

dengan gaya preman pendidiknya sehingga lupa dengan pendidikan yang memiliki budi pekerti dan berakhlak.

Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi dinilai kurang begitu memperhatikan cara memilih Kepala Sekolah dengan kinerja yang baik beradaptasi dengan masyarakat. Sementara sekolah itu adalah sarana untuk menggali ilmu bagi anak bangsa, maka dengan itu pemerintah Republik Indonesia telah memberikan bantuan –bantuan berupa barang dan jasa dan materi bagi siswa/i yang tidak mampu.

Menurut keterangan salah

seorang guru yang tidak mau disebut namanya sekolah itu memberatkan orang tua siswa/i dikarenakan adanya bayaran bulanan berupa SPP sekitar 275 ribu/bulan.

Kenapa uang sampul raport

untuk kelas X masih tetap dibuat pungutan juga ? Kalau sudah begitu yang terjadi di sekolah itu bagaimana untuk selanjutnya sekolah itu SMAN yang berada di Tambun Selatan.

(Rademan)

num BKD. Seperti terjadi di Ke-

camatan Cipunagara, data awal tenaga honorer K2 ber-jumlah 6 orang, yang mun-cul saat uji public 17 orang, sisanya 11 orang diduga selundupan, lantaran yang bersangkutan tidak dikenal dan memang tidak pernah bekerja di Kecamatan ber-sangkutan, tutur sumber.

Lebih ironis lagi kedapa-tan SK tenaga honorer K2 ditanda tangani Pejabat yang saat itu belum menja-bat Camat setempat. “ ada 6 tenaga honorer K2 SK nya ditanda tangani Camat Rah-mat Natawirya,BA (Alm), padahal waktu itu yang ber-sangkutan belum menjabat Camat di kecamatan itu,” ujarnya heran.

Masih kata sumber hal serupa terjadi juga di Keca-matan Compreng, data awal

hanya 4 orang, tetapi data yang muncul saat uji public menjadi 13 orang, artinya kedapatan 9 orang yang di-duga bodong. Begitu pula yang lebih mengherankan di kantor BPMKB, dari seban-yak 121 0rang tenaga hon-orer yang diduga siluman penetapan Surat Perintahn-ya tanggal, bulan dan tahun dikelurakan sama.

Sebagai testimony tena-ga honorer K-2 selundupan bernama Feti, istri mudanya mantan Kepala BKD Subang Ayi Darajat yang dititip-kan di Kelurahan Parung, juga Siti Hasanah adik Ayi Darajat di titipkan di Keca-matan Ciater, Yopi di Kelu-rahan Cigadung, titipan Vic-tor mantan ajudan mantan Bupati Subang Eef Hidayat. Kondisi tersebut menurut Fungsioanaris Forum Bela Bangsa (FBB) DPD Kabupat-

en Subang R.A.Hakim saat ditemui Warta Nasional di kediamannya, menyatakan prihatin bila memang kasus itu terjadi.

Pihaknya mendesak BKD Cq.Kabid Pengadaan, Pengembangan dan Pensi-unan Pegawai untuk tidak segan-segan mendelet nama –nama tenaga honorer K-2 tadi tanpa pandang bulu, ti-dak melihat titipan pejabat selevel apa. Masih kata Ha-kim alumnus UNPAD juru-san Publik policy itu, sesuai arahan BKN bagi para peja-bat yang menyalah gunakan wewenangnya terkait pen-gangkatan PNS, harus ber-siap-siap untuk menerima sanksi pidananya.

Pasalnya lanjut Hakim, Menteri Negara Pendaya-gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN&RB) sendiri telah

jelas-jelas melarang rekaya-sa administrasi terkait persyaratan PNS , sank-sinya tidak ringan bagi sia-pa saja yang melanggar, ujarnya.“Kasihan bagi mer-eka yang secara deyure dan defacto memenuhi per-syaratan dan sudah meng-abdi lama, peluangnya lepas begitu saja hanya karena dis-usupi oknum yang tidak ber-tanggung jawab, ” ucapnya.

Pihaknya berjanji akan menelusuri di lapangan, bila diperoleh fakta hukum akan melaporkannya kepada pi-hak berwenang, agar pihak yang terlibat diseret ke meja hijau untuk mempertang-gung jawabkan perbuatan-nya. Hingga berita ini naik cetak, pihak-pihak berkom-peten belum berhasil di-hubungi, saat dikontak pon-selnya selaku Milbox.

(Abh/Esuh).

Kab.Bekasi. Sebab, raport “pal-su” yang dibagikan pada siswa di 2011 lalu hingga kini belum ditarik, tahun ini muncul lagi anggaran cetak raport hanya sebesar Rp.500 juta. Artinya, apakah anggaran Rp.500 juta mampu mengakomodir kebu-tuhan raport tahun ini, semen-tara anggaran cetak raport di 2012 saja sudah sebesar Rp.1 miliar, belum termasuk untuk mengakomodir raport palsu di 2011 lalu. Polemik Ini menun-jukkan ada indikasi upaya se-jumlah oknum di Disdik untuk menjatuhkan wibawa pemer-intahan, juga wakil rakyat di DPRD, bebernya.

Dipaparkan Marihot, po-lemik pengadaan cetak raport di Kab.Bekasi berawal sejak 2010 lalu, sejak terjadi pera-lihan wewenang cetak raport

dari Propinsi Jawa Barat ke kabupaten/kota. Pada APBD 2010, Disdik mengalokasikan anggaran cetak raport sebesar Rp.4.5 miliar, dan yang terserap di tahun itu hanya sebesar Rp.1 miliar. Berdasarkan realisasi anggran, hal yang tidak patut anggaran sebesar Rp.1 miliar mampu mengakomodir kebu-tuhan raport di 2010. Namun, saat itu Disdik mengklaim, di 2010 semua siswa kelas satu menerima raport, sebab ada sisa raport di tahun sebelum-nya. Berdasarkan keterangan disdik itu, timbul pertanyaan, jika memang ada sisa raport di tahun sebelumnya, lantas men-gapa di 2010 Disdik mengalo-kasikan anggaran cetak raport sebesar Rp.4.5 miliar.

Dijelaskan Marihot, dalam LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) APBD 2010 disebutkan, sisa angga-ran cetak raport sebesar Rp.3.5 miliar dianggarkan kembali di APBD 2011. Namun, fak-tanya anggaran cetak raport di APBD 2011 hanya sebesar Rp.1 miliar, dan anggaran itu tidak terealisasi sehingga saat itu Disdik tidak mendistribusikan raport ke seluruh sekolah di Kab.Bekasi. Namun faktanya, pada 2011, ada oknum di Dis-dik memanfaatkan situasi itu, membagikan ribuan raport

palsu kepada siswa, dan hingga saat ini raport palsu itu belum ditarik Disdik dari siswa.

Juga disebutkan Marihot, pengadaan raport di 2012 juga menuai masalah. Sebab, raport selesai di cetak pada akhir bu-lan Desember, setelah siswa usai ujian semester satu, dan raport sempat ditumpuk di satu ruangan di Disdik. Selan-jutnya, raport didistribusikan Disdik ke seluruh sekolah pada bulan Januari 2013, artinya setelah siswa belajar diajaran semester dua.

Yang cukup ironis, ungkap Marihot, semua siswa di jen-jang SMP, yang pada 2011 lalu duduk di kelas tujuh (7) dan mendapat raport sementara yakni di kertas HPS, dan tahun ini akan duduk di kelas sembi-lan (9) hingga saat ini belum menerima raport, sebab raport di 2012 diberikan kepada siswa kelas tujuh.

“Jika pengadaan cetak ra-port tahun ini sebesar Rp.500 juta tetap dilaksanakan, berarti sama saja Disdik kembali mem-buat ulah, mempermalukan pemerintah dan wakil rakyat di DPRD. Mungkin, tidak semua orang mengenal nama-nama pejabat di dinas pendidikan termasuk Kadisdik. Yang me-lekat dihati rakyat adalah bu-pati/wakil bupati, dan wakil

rakyat di DPRD sesuai dapil. Jika masyarakat mengeluh, semua akan tertuju kepada mereka yang mengemban amanah rakyat,” ujar Mari-hot. Disebutkan Marihot, bupati/wakil bupati serta wakil rakyat di DPRD perlu menambah anggaran cetak raport dalam ABT men-datang, juga mendorong penegak hukum untuk menelisik anggaran di Disdik di bidang Subbag Perenca-naan. Sebab anggaran DED (Detail Engineering Design) kurun waktu dari 2010 cu-kup signifikan dan banyak kegiatan tidak terealisasi.

Dia katakan, anggaran ti-dak terealisasi, namun pada tahun berikutnya program/kegiatan tidak muncul dalam APBD. Sama halnya, silva anggaran cetak raport di 2010 sebesar Rp.3.5 miliar, yang muncul dalam APBD 2011 hanya sebesar Rp.1 miliar. Ada indikasi, bagian perencanaan di Disdik sen-gaja mengacaukan program/kegiatan pembangunan un-tuk meraup anggaran DED. Dan, informasi yang berkem-bang di Disdik, tidak sedikit program/kegiatan di Subbag Perencanaan hanya copy paste, papar Marihot, priha-tin. (Rademan)

Page 6: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013HUKUM & KRIMINAL

6

Terkait Dugaan Korupsi, KPK Harus Tangkap Bupati NIAS SELATAN, (WN)Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Nias Selatan dan sejumlah elemen ma-syarakat nisel melakukan aksi demonstrasi di depan kantor KPK, Jumat lalu. Mereka menuntut supaya Bupati Nias Selatan Ide-alisman Dachi segera diperiksa dan ditang-kap terkait dugaan korupsi pengadaan ta-nah dan sejumlah dugaan kasus korupsi lainnya di Nias Selatan.

DEMO DEPAN KPKKejari Pamekasan Segera Limpahkan Kasus Kepala Kemenag

Kejari Serang Didesak Tuntaskan Kasus Korupsi

Operasi Terpadu Penanggulangan Premanisme

Idealisman Dachi diduga melakukan korupsi dalam kegiatan proyek pengadaan tanah keperluan Pemerin-tah Daerah yakni dugaan korupsi Pembangunan Balai Benih Induk (BBI) di Desa Bawonifaoso, Kecamatan Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan sebesar Rp 11.334.376.500,- dugaan korupsi pengadaan tanah untuk keperluan pemban-gunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebesar Rp 15.000.000.000 dan dugaan korupsi pengadaan tanah untuk keperluan kan-tor Pemerintah Kabupaten Nias Selatan sebesar Rp 21.000.000.000, milyar.

Tanah tersebut dibeli Pemda Nias Selatan kepada adik kandung Bupati Nisel atas nama Firman Adil Da-chi, dimana sebelummnya tanah tersebut dibeli oleh Firman Adil Dachi dari ma-syarakat dengan harga mu-

SERANG, (WN) - Sejumlah massa dari sosial demokratik mahasiswa (Sosdem) melakukan aksi di depan halaman Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang, Kamis. Aksi ini menuntut agar pihak kejaksaan segera menuntaskan sejumlah kasus yang sedang ditangani instansi penegak hukum tersebut, antara lain dugaan korupsi pembangunan jalan di Terate Banten Lama senilia Rp 3,5 miliar dan dugaan penyalahgunaan dana hibah di YPI Sholatiyah Rp 600 juta. HIngga kini pihak kejaksaan masih melakukan pendalaman perkara tersebut.

“Kami berharap kejaksaan menuntaska kasus itu. Apalagi penanganan perkaranya cukup lama,” kata koordinator aksi

beberapa tuntutan lainnya adalah tegakkan hukum seadil-adilnya, segera menetapkan tersangka pada perkara yang sedang ditangani kasus bantuan dana hibah di YPI Sholatiyah senilai Rp 600juta .

Kasi Pidsus Kejari Serang Triono Rahyudi lanagsung menemui para pengunjukrasa. Triono berjanji akan menuntaskan kasus tersebut. “Saya akan segera menuntaskan kasus ini, dan saya terus berusaha semaksimal mungkin dengan cara berkoordinasi dengan BPKP, namun belum ada konfirmasi lebih lanjut,” ungkapnya.(sm)

PAMEKASAN, (WN) - Kejaksaan Negeri Pamekasan, segera melimpahkan berkas kasus ancaman pembunuhan yang dilakukan Kepala Kemenag Normaludin ke Pengadilan Negeri setempat. “Kami mengagendakan pekan depan berkas kasus ancaman pembunuhan kepada wartawan yang dilakukan Kepala Kemenag Normaludin sudah dilimpahkan,” kata Kasi Pidana Umum Kejari Pamekasan Moh Syafi, Kamis.

Ia menjelaskan berkas ancaman pembunuhan dengan tersangka Normaludin telah dinyatakan lengkap oleh tim penyidik, setelah sebelumnya sempat dikembalikan karena masih ada kekurangan.

Kasus ancaman pembunuhan terhadap wartawan Harian Radar terjadi saat korban memberitakan kebijakan Kemenang Pamekasan yang memotong gaji karyawannya tanpa persetujuan dengan alasan untuk memperingati Hari Amal Bhakti Kemenag.

Sukma Firdaus yang merasa terancam dengan tindakan Normaludin, kemudian melapor ke polisi hingga yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka.Normaludin mengaku melakukan ancaman pembunuhan itu, karena emosi dan tidak sengaja.

Atas perbuatannya itu, ia terancam hukuman pidana penjara maksimal satu tahun atau denda paling banyak Rp4.500 sesuai dengan ketentuan Pasal 335 Ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). (sm)

BANDUNG, (WN)Bertempat di Lapangan

Upacara Mapolda Jabar Jalan Soekarno-Hatta 748 Bandung, digelar Apel Kesiapan Op-erasi Terpadu Penanggulangan Premanisme di wilayah hukum Polda Jabar. Operasi dilak-sanakan mengingat perma-salahan premanisme sangat komplek sehingga diperlukan koordinasi dan kerjasama sinergis dalam penanggulang-ganya.

Apel diikuti oleh anggota TNI, Polri, Den Pom TNI, Dih-hub, Kejaksaan dan Sat Pol PP Jabar, dengan dipimpin oleh

Gubernur Jabar yang diwakili oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar, Soemarno, SH. Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Tb Anis Angkawijaya, M.Si., Kasdam III Siliwangi dan Ketua DPRD Jabar. Tema pada apel ini, yakni: ”Melalui operasi terpadu penanggulangan pre-manisme, kita wujudkan Jawa Barat yang aman dan tentram, dalam rangka mendukung pengamanan Pemilu tahun 2014”.

Gubernur Jabar melalui Ka-jati Jabar pada apel tersebut, mengapresiasi dan mengucap-

kan terima kasih dan peng-hargaan setinggi-tingginya, atas upaya Kapolda Jabar beserta aparat stake holders Jawa Barat dan jajarannya, yang telah bersinergis dan berkomitmen dalam upaya penanggulangan premanisme di Jawa Barat ini. Sebagaima-na kita maklumi bersama, lanjut Gubernur, bahwa ma-salah keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, adalah suatu tatanan kon-disi dalam masyarakat, yang harus senantiasa diwujudkan, sehingga berbagai kegiatan pemerintahan, pembangunan,

pendidikan, dunia usaha dan kegiatan masyarakat lainnya, dapat dilaksanakan dengan aman, tertib dan lancar.

Dalam kaitan ini, walau-pun masalah keamanan dan ketertiban merupakan porsi dan tugas pokok Polri dalam pemeliharaannya, namun mengingat permasalahan kamtibmas yang sedemikian kompleks dan keterbatasan yang ada pada Polri, maka sebagai aparat stake holders, tentunya memiliki perangkat, serta tugas dan kewajiban untuk turut serta dalam mewu-judkan situasi keamanan,

ketentraman dan ketertiban masyarakat. Dengan demikian, diperlukan koordinasi dan kerjasama bagi aparat stake holders dan jajarannya, untuk mampu meniadakan segala bentuk potensi ancaman dan gangguan keamanan, sehing-ga akan terwujud situasi yang aman, damai dan tentram, sebagai salah satu prasyarat kesuksesan pembangunan na-sional dan kegiatan masyara-kat lainnya. Salah satu anca-man stabilatas keamanan yang akhir-akhir ini telah menjadi issue nasional dan cukup me-resahkan masyarakat, adalah

maraknya aksi premanisme atau kejahatan jalanan. Hal ini terkait dengan semakin men-jamurnya kelompok-kelompok preman, baik yang dilakukan

oleh perorangan, maupun yang berkedok organisasi massa maupun kelompok preman jalanan. (BID HUMAS POLDA JABAR

rah kemudian dijual kepada Pemda nisel dengan harga yang tinggi dan tidak sesuai NJOP serta harga pasar. Ko-rupsi, kolusi dan nepotisme di Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara se-makin merajalela.

Bahkan tanpa merasa malu Bupati serta keluarga dan kroni-kroninya mem-pertontonkan prilaku ko-rupsi dengan penuh keang-kuhan kesombongan dan kemunafikan, sehingga telah mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan bagi raky-at nias selatan dan hidup dalam suasana tertekan dan terintimidasi, beber Yulius

Edison Duha sebagai kordi-nator umum aksi tersebut.

Yuilius Edison Duha, bersama Forum Masyara-kat Nias Selatan yang ada di jakarta meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dan Ke-jaksaan Agung RI supaya segera tuntaskan proses hukum pengadaan tanah lahan balai benih induk

sebesar Rp 11.33.376.500, pengadaan tanah RSUD sebesar Rp 15.000.000.000 milyar, pengadaan tanah untuk pembangunan kan-tor pemerintahan sebesar Rp 21.000.000.000,- milyar, proyek pembangunan fon-dasi tiang pancang kantor pemerintahan Kabupaten Nias Selatan sebesar Rp 7.780.000.000,-.

Penyalahgunaan dana bencana Alam Mazo 5 mi-lyar rupiah. Dalam orasinya demonstran mendesak KPK dan Kejagung RI supaya segera tangkap, adili dan pen-jarakan Bupati Nias Selatan (Idealisman Dachi) beserta kroni-kroninya yang diduga melakukan tindak pidana ko-rupsi.

(Delis Ndruru)

Drs.H.SYAMSUAR MSi Bupati

Drs.H.AMZAR MSi Sekdakab

Drs.H.ALFEDRI MSi Wakil Bupati

Drs. H. Dadi RustandiSekwan

SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL(02 MEI 2013 )

H. Aeng HaerudinKetuaH.Suparman. SH. Msi

Wakil Ketua I Ei Nurul Khotimah

Wakil Ketua II

H. Jayeng RanaWakil Ketua III

Eli Mulyadi. SEWakil Ketua IV

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BANTEN

Berserta Staf & Karyawan Seketariat DPRD Provinsi Banten

Mengucapkan

SELAMAT & SUKSESAtas Terselenggaranya

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

MengucapkanSelamat Atas Diraihnya Penghargaan

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGODINAS PEKERJAAN UMUM

Mengucapkan

“ Satya Lencana Karya Bhakti Nugraha “Dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

ttdKEPALA DINAS

PEKAN OLAHRAGA KABUPATEN (PORKAB)SIAK

Yang Ke –IV Tahun 2013Yang dibuka pada Tanggal 29 AprilDi Gedung Stadion Olahraga Siak

‘’Melalui PORKAB ke IV Siak Tahun 2013 Semoga Menjadi Ajang Peningkatan Kualitas Olahraga Dan Pembinaan Prestasi’’

Tertanda

Page 7: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013HUKUM & KRIMINAL

7

Kami Tak Ingin Dipimpin Walikota KorupMEDAN, (WN)Organisasi Mahasiswa Kota Medan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus, yakni: PMII, GMKI, HMI, HIMMAH dan PMKRI ikut mengawal proses hukum Ra-hudman Harahap Walikota Medan yang sekarang tersandung kasus korupsi, TPAPD Tapsel Tahun 2005 saat beliau menjabat se-bagai Setda Tapsel.

RAHUDMAN HARAHAP TERSANDUNG KORUPSI Pemalsu KTP Dituntut 10 Bulan

Kasus Asusila Anggota DPRD Sampang P-21

Kejari Lumajang Didesak Usut Dugaan Korupsi PLTR

Kejati Belum Panggil Fatah

Penangan Kasus Korupsi DPRD Bagaikan Arisan

Andi Harumunan Hara-hap Ketua PMII Kota Medan berpendapat, bahwa Penga-dilan Negeri Tipikor Medan harus fokus, dan terhindar dari hal-hal berbau politis dalam menetepkan Rahudma sebagai terpidana, dari ter-dakwa. Penegakan hukum di Sumatera Utara sangat di-harapkan apalagi akhir-akhir ini masyarakat sumut sudah kehilangan kepercayaan ter-hadap penegakan hukum disumut khususnya di Kota Medan. Andi menegaskan, bila pengadilan mampu menetapkan RH sebagai ter-pidana ini merupakan proses awal akan kembalinya keper-cayaan masyarakat Sumut terhadap penegak hukum. Kasus Rahudman menjadi indikator penting dalam pen-egakan Hukum di Sumatera Utara tidak tebang pilih.

Apapun status hukum-nya Walikota Medan dimata

SURABAYA, (WN)Sidang Dokter gigi (drg) Dwi Riesta Nirmala (43) Pengadilan

Negeri (PN) Surabaya karena dituding telah memalsukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk membobol Bank melalui kartu kredit yang diajukannya. Akibatnya, Dwi Riesta dituntut selama 10 bulan penjara. Dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Andri Winanto menjelaskan, terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan penipuan identitas atas nama dr. R. Marjono Wibowo yang tak lain adalah rekannya sesama dokter. “Sesuai dengan Pasal 263 Ayat (2) jo 55 Ayat (1) tentang penipuan identitas,” ujarnya, Kamis.

Terdakwa telah melakukan penipuan terhadap rekannya dengan memalsukan identitas guna membuat kartu kredit di sejumlah bank, yakni Bank ICB Bumi Putera, Bank BII, Bank Mega, dan Bank Mandiri. Lantas, dengan berbekal KTP palsu itu, ia membelanjakan seluruh kartu kredit dengan total penggunaan mencapai Rp 89 juta. “Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban dan sejumlah bank mengalami kerugian,” tegasnya.

Merasa ada yang tidak beres karena menerima kembali tagihan dari bank lain, korban lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya. Akibatnya, diketahui jika terdakwa telah memalsu KTP milik korban yang pernah dipinjamnya dan mengganti fotonya dengan foto milik terdakwa. (sm)

SAMPANG, (WN) - Anggota DPRD Sampang, Ahmad Hasan yang diduga melakukan pencabulan terhadap sembilan gadis ahkirnya digelandang ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Perak. Hal itu dilakukan setelah berkas perkara dinyatakan sempurna (P-21) terancam hukuman 15 tahun penjara atas kasus yang menjeratnya.

Kasi Intel Kejari Perak, Nanang Ibrahim menjadi Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk menyidangkan Ahmad Hasan. “Tiga tersangka yakni Ahmad Hasan, Dea Ayu, dan Dini Rahkmawati sudah kami terima dari Penyidik ,” ujarnya Nanang, Kamis (16/5).

Dalam kurun waktu 20 hari ke depan, pihaknya diberi kesempatan untuk menyusun dakwaan dan membawanya ke persidangan. “Kemungkinan minggu depan akan kami limpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Setelah menjalani pelimpahan tahap kedua, Ahmad Hasan dan kawan-kawan langsung dijebloskan Rutan Medaeng. “Sudah kami bawa ke Rutan Medaeng, sementara mereka akan menjadi tahanan titipan dari kami,” ungkapnya.

Sesuai berkas dari penyidik Hasan akan dijerat Pasal 81 dan 82 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Selain itu juga, tersangka juga dijerat dengan Pasal 2 dan Pasal 7 UU RI Nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang. “Kami sudah teliti berkasnya dan kami nyatakan sempurna,” papar Nanang. (sm)

JAMBI, (WN) - Kejaksan Tinggi (kejati ) Jambi belum memastikan rencana pemanggilan Fatah meski telah mengakui kebenaran sprindik pemeriksaan Bupati Batanghari Abdul Fatah sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Damkar Batanghari tahun 2004.

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi (15/5), Andi Ashari mengatakan, pihak Kejaksaan Tinggi beralasan penyelidikan masih tahap pemanggilan saksi, pengumpulan barang bukti dan keterangan ahli.

Andi menambahkan, meski belum memastikan pemanggilan, tapi ada delapan saksi dan belum bisa kami rinci, namun Kepala Kejaksan Tinggi (Kajati) Jambi Tengku Suhaimi, wakajati John W Purba, dan Aspidsus Masrobi mengatakan, ada nama-nama selain Fatah dalam sprindik. Menurut Sahuri, dosen Unja, jika sprindik telah diterbitkan Kejaksaan Tinggi Jambi harus segera melaksanakan perintah didalamnya, bahkan, ia mengingatkan agar semua pihak mewaspadai kemungkinan adanya praktek jual beli hukum di negeri ini. (Yus).

LUMAJANG, (WN) - Belasan orang yang mengatasnamakan LSM Transparansi Publik mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Lumajang dengan berdemo soal dugaan kasus penyelewenangan anggaran Proyek Listrik Tegangan Rendah (PLTR), Jumat (17/5/2013). Diduga, anggaran milyaran dari APBN itu disalahkan oleh oknum birokrasi Pemkab Lumajang. Belasan massa datang ke Kejari Lumajang dengan membawa poster yang

TANJAB BARAT, (WN)Penangan kasus korupsi

DPRD Kabupaten Tanjung, Jabung Barat periode 1999-2004, tak ubahnya seperti ari-san. Pada tanggal 20 Desem-ber 2005, H.Macludin Ahmad (Alm) telah di vonis oleh Pen-gadilan Negeri Kuala Tungkal ,Jambi, sebagaimana putusan Nomor:194/Pid.B/2005/PN KTL. Kemudian 28 Desember 2006 giliran Syarifuddin,SE, di putus oleh Pengadilan Negri Kuala Tungkal, seb-agaimana putusan Nomor:23/Pid.B/2006/PN KTL. Tidak lama kemudian giliran H.Umar Ibrahim dan Luhut Silaban yang di tetapkan Polda Jambi menjadi tersangka. ”Ucap Arsad, salah satu tokoh ma-syarakat, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, baru baru ini.

hukum, biarkan berjalan se-bagai mana mestinya. Sikap mahasiswa sangat strategis sekali untuk mengawal pros-es penekan hukum, tambah Hendra Hidayat Ketua HMI Cabang Medan. Harapannya Kota Medan tetap kondusif dan aman sembari proses peradilan berjalan. Rahud-man harus secepatnya di-nonaktifkan. Kita akan beru-paya mempertanyakan dan mengawal proses ini kepada Mendagri. Ini desakan, kare-na ini penting.

Nurul Yaqin Sitorus Ket-ua HIMMAH Kota Medan menilai, jika rahudman tidak segera dinon-aktifkan maka kuat dugaan kami proses persidangan sarat politis dan akal-akalan saja, kita lihat saja nanti 14 Mei kabarnya.

Ketua Presidium PK-MRI Medan Markus Manalu mengatakan hakim dan jak-sa harus profesional dalam

mengadili kasus ini. Ini un-tuk pembelajaran kedepan. Agar kepala-kepala daerah lebih berhati-hati dalam menjalankan amanahnya. Masyarakat Katolik meng-inginkan objektivitas dan transparansi dalam kasus ini.

Sementara Rikson Tam-pubolon, Ketua Cabang GMKI Medan menegaskan pernyataan sikap ini adalah bentuk keprihatinan kita selaku kontrol sosial dalam masyarakat Kota Medan khususnya. Ini gerakan moral (moral force). Bahwa kita senantiasa menganggap ko-rupsi adalah musuh bersama

untuk tetap melanjutkan usaha-usaha reformasi. Kita (khususnya, mahasiswa) ti-dak mau dipimpin walikota terdakwa korupsi.

Rikson Tampubolon juga mengkritik pengerahan un-sur-unsur pegawai negeri sip-il dan pemerintahan dalam persidangan Rahudman yang akibatnya terbengkalainya pelayanan publik. Ini terlalu berlebihan. Peyalahgunaan kekuasaan. Kita mau anggota DPRD Kota Medan memberi-kan pengawasannya bila per-lu memberikan sanksi bila hal yang sama terulang kembali. Kita melihat fenomena aneh

bagaimana terdakwa korupsi masih dielu-elukan dalam proses persidangan. Ini pre-seden buruk bagi perkem-bangan demokrasi kita. Kita mau Supremasi Hukum setegak-tegaknya, tandasnya.

Kelompok mahasiswa ini berjanji akan terus mengawal dan mengkonsolidasikan ger-akan khususnya dari sektor mahasiswa untuk mengim-bangi politisasi dalam kasus ini. Kelompok mahasiswa ini juga berjanji akan show force“turun ke jalan” bila tun-tutan mereka tidak ditangga-pi. Ganyang Koruptor! (KE-LOMPOK CIPAYUNG PLUS)

Bukan tidak mungkin daftar penerima arisan ko-rupsi akan bertambah pan-jang menjelang Pemilu. Dari data Pj.Gubernur Jambi Dr.Ir.S u d a r s o n o , m e n u n j u k a n sepanjang tahun 2004-2005,Gubernur Jambi, menerima permohonan ijin pemeriksaan belasan ang-gota DPRD, dari Ketua hingga sampai ke anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat, masing-masing H.Umar I8brahim, Luhut Silaban,H.M. Nasir,Suharto, Yazal Yasmin, Andi Baso,Yuldim Ikrom, Sukisman, Ahmad Syirali, H.Syaifudin, Drs.Abdul Zalil ,Devi Rojali, Ny.Zainab K dan M.Fadli, ucap Arsad.

Dikatakanya lagi, benar bahwa pedang Polda Jambi masih tumpul untuk menun-

taskan kasus kakap seperti perkara tindak pidana korupsi penyalah gunaan dana APBD pada Pos Seketariat,DPRD Ka-bupaten Tanjung Jabung Barat tahun anggaran 2002-2003. “Kita berharap, Polda Jambi, segera bergerak cepat menun-taskan perkara korupsi DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat periode 1999-2004, agar simpati publik kepada lem-baga penegak hukum itu,tidak luntur di makan waktu, “ kata Arsad.

Di tempat terpisah, Syari-fuddin, SE, mantan ketua pani-tia anggaran DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat, angkat bicara terkait kasus tersebut. Syarifuddin, SE, yang akrab di panggil Bujang Maksum ini,membenarkan seluruh anggota DPRD Kabupaten

Tanjung Jabung Barat priode 1999-2004,telah menerima anggaran dari Pos Seketariat DPRD tahun 2002-2003.”Pros-es hukumnya memang sangat aneh,seluruh rekan saya me-nerima anggaran tersebut,tapi saya dan H.Macludhin Ahmad (Alm) di sangka melanggar ketentuan Perda,Nomor:51 tahun 2001.”kata Sarifuddin SE,(Bujang Maksum) beberapa waktu yang lalu.

Harus kita katakan, pen-egak hukum suka berbaik hati kepada pelaku korupsi.Namun yang paling pokok ialah minimnya ketegasan para penegak hukum,padahal mer-eka tahu,menggerogoti insti-tusi demokrasi,memperlambat pembangunan ekonomidan berkonstribusi pada ketidakse-tabilan Pemerintahan.Korupsi

menyerang fondasi institusi demokrasi,karena mendistorsi proses pemilu,mencemarkan hukum,dan menciptakan lum-pur jebakan birokrasi berupa suap.”terang Sarifuddin,SE.

“Kita tentu sangat ber-harap Negri ini,terbebas dari jebakan buruk itu.Karena itu,jalan satu-satunya hany-alah perang total melawan korupsi,sekarang atau tidak sama sekali.Diminta Kapolda Jambi,harus kembali memas-tikan bahwa,pedangya adalah pedang sungguhan bukan pedang-pedangan dan siap di ayunkan untuk perang sunggu-han melawan korupsi,bukanya p e ra n g - p e ra n g a n . t e ra n g Sarifuddin,SE,mantan kertua panitia anggaran DPRD Kabu-paten Tanjung Jabung Barat, Jambi.(AF)

Indra Gunawan,SEKetua

Ulil AmriSekretaris

Drs.H.SYAMSUAR MSi Bupati

Drs.H.ALFEDRI MSiWakil Bupati

Drs.H.AMZAR MSi Sekdakab

JamarusinWakil Ketua

T.Eri SyafrialBendahara

Drs. H. Dadi RustandiSekwan

SELAMAT & SUKSES MTQ TINGKAT PROV BANTEN KE X

H. Aeng HaerudinKetuaH.Suparman. SH. Msi

Wakil Ketua I Ei Nurul Khotimah

Wakil Ketua II

H. Jayeng RanaWakil Ketua III

Eli Mulyadi. SEWakil Ketua IV

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BANTEN

Berserta Staf & Karyawan Seketariat DPRD Provinsi Banten

Mengucapkan

berisikan desakkan pengusutan kasus tersebut. Pasalnya, mereka menduga anggaran APBN untuk listrik masyarakat tidak terealisasi. Anggaran untuk PLTR melalui APBN 2012 senilai Rp 2,7 Milyar tidak ada bentuknya. Meskipun ada, hanya ada kerangka bangunan dan material.

Korlap aksi, mengatakan pihaknya mendesak kejaksaan untuk mengusut tuntas perkara itu karena sangat merugikan

masyarakat. Bahkan, warga sempat diminta bantuan anggaran dalam pengadaan material PLTR. “Kami minta kejaksaan tidak main-main, karena listrik milik rakyat bukan milik onkum birokrasi.

Dalam aksinya, massa tidak mendapati petugas atau pihak kejaksaan karena sedang dalam proses pindah kantor. “Tidak ada orang mas, pasalnya sedang pindah kantor semua,” ungkap salah satu staf Kejaksaan. [sm]

Beserta Segenap Pengurus Lainnya Semoga Dengan Pelantikan ini,Tekad dan Semangat Pemuda Dalam BerperaDapat Dijadikan Modal Sebagai Pilar Untuk Mengisi dan Menyongsong Pembangunan

Negeri ini,Khususnya Pembangunan Di Kabupaten Siak Secara Utuh dan Berkesinambungan

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK Mengucapkan

Selama & SuksesATAS DILANTIKNYA

PENGURUS DPD KNPI KABUPATEN SIAK Masa Bakti 2012-2015

Rabu 24 April 2013 Di Gedung Maha Ratu SiakPelantikan Dilakukan Oleh Plt Ketua DPD KNPI Provinsi Riau

Toni Werdiansyah,S.SI

Page 8: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013NUSANTARA

8

Bantuan Rp 14 Miliar DAK Dipertanyakan

Peringatan Hardiknas, Bupati Berikan PenghargaanSIAK, (WN)Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si memberi-kan penghargaan kepada Polsek yang ber-prestasi karena peduli terhadap Pendidikan yakni Kapolsek Siak Kompol Arwin dan Ka-polsek Tualang Kompol Wawan.

PENGHARGAAN KEPADA POLSEKRakyat Kalahkan Wali Kota

Selain itu pengharggan juga diberikan kepada 25 guru berprestasi, siswa/siswi berprestasi sebanyak 63 orang, sekolah yang bersih dan sehat dari tingkat SD sampai SMA, Siswa/Siswi yang meraih juara II dan III pada Olimpiade Matematika Tingkat Provinsi Riau serta penyerahan bantuan kepada pensiunan PGRI pada upaca-ra Hari Pendidikan Nasional Tingkat Kabupaten Siak pada Kamis, di Lapangan Tugu de-pan Istana Siak.

Dalam Peringatan Har-diknas tahun ini mengambil tema “Meningkatkan Kuali-tas dan Akses Berkeadilan” dan bertindak sebagai Ins-pektur Upacara Wakil Bu-pati Siak Drs. H. Alfedri, M.Si yang diikuti Pegawai Negeri Sipil, siswa SD, SMP, SMA dan mahasiswa. Hadir dalam upa-cara tersebut Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, M.Si, Sekda Siak Drs. H. Amzar, Anggota Forkopimda Siak, Pimpinan SKPD dilingkungan Pemer-intah Kabupaten Siak, se-jumlah Kepala Sekolah serta undangan lainnya.

Wakil Bupati dalam amanatnya membacakan sambutan Menteri Pendi-dikan dan Kebudayaan RI Mohammad Nuh menyam-paikan ucapan ”Selamat Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2013”. Semoga segala ikhtiar kita untuk memaju-kan dunia pendidikan men-jadi semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan dapat segera terwujud.

Atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebuday-aan, perkenankan saya me-nyampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya atas persoalan penyelenggaraan Ujian Nasional Tingkat SMA sederajat tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini harus kita jadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga dalam

CIKARANG, (WN)Dinas Pendidikan

Kabupaten Bekasi pada tahun anggaran 2012, hanya bisa menggunakan Rp 2 miliar Dana alokasi khusus (DAK) dari alokasi pusat Rp 16 miliar. Artinya dana yang tidak terserap mencapai Rp 14 miliar. Disdik Kab Bekasi hanya mampu menyerap DAK untuk pengadaan yang bersifat non-konstruksi.

Setiap tahunnya, DAK pendidikan di Kabupaten Bekasi, selalu tidak terserap

BEKASI, (WN) - Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung memutuskan menerima gugatan warga RW 11 Perumahan Pemda, Jatiasih, Kota Bekasi, terhadap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan PT Karya Beton Sudiro. Putusan pada Kamis (16/5/2013) menyebutkan izin KBS, perusahaan pembuat beton jalan (batching plant), menabrak sejumlah aturan. Pertama, Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan. Kedua, Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi Tahun 2011-2013.

PTUN juga menilai penerbitan izin terhadap KBS bertentangan dengan asas pemerintahan umum yang baik.

Alasannya, pengajuan izin dari KBS untuk mendapatkan Surat Izin Pelaksanaan Mendirikan Bangunan (SIPMB) tidak dilengkapi dengan bukti-bukti persyaratan. Penerbitan SIPMB dan IMB secara bersamaan bertanggal 24 September 2012 melabrak aturan tentang IMB itu sendiri. Seharusnya, setelah SIPMB terbit, perusahaan diperiksa terlebih dahulu. Jika tidak ditemukan pelanggaran, IMB bisa dikeluarkan enam bulan kemudian. Suhari, kuasa hukum warga, mengatakan, putusan didapat lewat persidangan yang panjang. Masyarakat mengajukan gugatan pada 5 Februari 2013. Sejak itu, persidangan digelar 13 kali terdiri atas 9 kali sidang dan 4 sidang persiapan.”Kami bersyukur menang meskipun ini bukan akhir segalanya,” katanya, Jumat (17/5/2013).

Suhari memaparkan, gugatan terhadap KBS dan Wali Kota Bekasi diajukan oleh 253 orang dari 8 RT di RW 11 Perumahan Pemda. Warga keberatan dengan keberadaan KBS yang letaknya cuma dibatasi oleh tembok dengan perumahan. Aktivitas perusahaan itu membuat warga mengalami gangguan pernapasan dan jantung. Selain itu, warga pun terganggu dengan kebisingan dari aktivitas tempat tersebut.

Dalam gugatan itu, Wali Kota Bekasi menjadi tergugat satu, sedangkan KBS adalah tergugat intervensi. Atas putusan PTUN itu, warga meminta Wali Kota Bekasi mencabut SIPMB perusahaan dan produksi dihentikan sampai ada putusan berkekuatan hukum tetap (incracht). Kepala Bagian Hukum Sekretariat Kota Bekasi, Sudiana, menyatakan akan segera mengajukan banding atas putusan itu ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta. Ada waktu 14 hari untuk mempersiapkan banding. “Kami belum sepenuhnya kalah,” katanya. Sebelum melayangkan gugatan ke PTUN Bandung, warga RW 11 beberapa kali berunjuk rasa menolak KBS. Salah satu unjuk rasa terjadi pada Jumat, 14 Desember 2012. Waktu itu, warga menyatakan perusahaan belum melakukan sosialisasi pembangunan di lahan seluas 4.000 meter di RW 11 itu.

Wacana pembangunan bacthing plant sudah ada sejak 2010 saat Wali Kota Bekasi Mochtar Mochamad, yang kemudian lengser akibat berstatus terpidana kasus korupsi. Jabatan kemudian diemban oleh Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang lalu dilantik secara definitif. Dalam pilkada baru-baru ini, Rahmat Effendi kembali menang dan menjabat Wali Kota Bekasi dengan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. Pada Juni 2012, perusahaan kembali menggencarkan proyeknya dengan alasan sudah disetujui oleh warga dan mendapat izin dari pihak pemerintah.

Padahal, warga RW 11 tidak ada yang menyetujui. Warga merasa ditipu oleh perusahaan dan pemerintah sehingga terdorong untuk unjuk rasa pada Desember 2012 lalu dan mengajukan gugatan pada Februari 2013. (Red/Rademan)

BEKASI, (WN) - Pimpinan RSUD Kota Bekasi bersama segenap karyawan melakukan rapat membahas progress kerja. Pertemuan itu rutin dilaksanakan setiap satu bulan yang dikemas dalam acara “Coffee Morning” yang dihadiri oleh perwakilan dari setiap unsur RSUD dari mulai Manajemen, Instalasi, Unit, sampai dokter umum dan spesialis di ruang serbaguna RSUD Kota Bekasi, kemarin.

Direktur RSUD Kota Bekasi Dr.dr.Titi Masrifahati,MKM mengemukakan RSUD akan melakukan akreditasi versi 2012 yang mana penilaian tersebut dilakukan oleh lembaga independen Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tahun ini.“Akreditasi ini dirasa perlu secara normative untuk mendapatkan pengakuan dan yang paling penting untuk meningkatkan mutu layanan yang berfokus pada pasien”, terangnya. Untuk mempersiapkan semuanya, melalui Surat Keputusan Direktur sudah dibentuk Tim Akreditasi Nasional yang terdiri dari 15 Pokja diantaranya Manajemen Penggunaan Obat (MPO), Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP), Tata Kelola Kepemimpinan & Pengarahan (TKP), Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK), Kualifikasi & Pendidikan Staf (KPS), Akses Pelayanan & Kontinyunitas Pelayanan (APK), Asesmen Pasien (AP), Pelayanan Pasien (PP), Pelayanan Anasthesi & Bedah (PAB), Manajemen Komunikasi & Informasi (MKI), Hak Pasien & Keluarga (HPK), Pendidikan Pasien (PPK), Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI), Sasaran & Keselamatan Pasien (SKP), dan Millenium Development Goals (MDGs), lanjutnya.

Beliau menjelaskan Akreditasi versi 2012 berbeda dengan Akreditasi telah diraih saat ini, perbedaan tersebut terletak dari elemen penilaiannya yang mana tidak hanya melakukan telaah dokumen saja, tetapi ada wawancara dan observasi, kemudian akan di evaluasi satu tahun kedepannya setelah mendapat Akreditasi tersebut, maka dari itu semua pokja yang telah terbentuk harus berjalan terus. Dalam kesempatan yang sama Wakil Direktur Umum dan Keuangan Drs. Hedi M. Hadiat Hasbullah Mengatakan kepada seluruh yang terlibat dalam Tim Kelompok Kerja (Pokja) Akreditasi Nasional untuk menyusun waktu pertemuan rutinnya agar dapat segera berjalan tim-tim tersebut. (Rademan)

memberikan layanan pendi-dikan kepada masyarakat.

Layanan pendidikan ha-ruslah dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pendi-dikan untuk semua (Educa-tion for All) tanpa membe-dakan asal-usul, status sosial, ekonomi, dan kewilayahan. UUD 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendi-dikan dasar dan negara wajib membiayainya (Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945). Oleh karena itu, pemerintah pu-sat dan daerah bersamasama masyarakat telah berusaha memenuhi amanat terse-but melalui pembangunan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, termasuk di dae-rah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Akses pendidikan dipen-garuhi oleh ketersediaan satuan pendidikan danketer-jangkauan dari sisi pembiay-aan. Untuk itu, pemerintah terus menerus menyiapkan ketersediaan satuan pen-didikan yang layak, teru-tama di daerah 3T, termasuk di dalamnya pengiriman guru melalui program Sar-jana Mendidik di daerah 3T (SM3T).

Dari sisi keterjangkauan pemerintah telah menyiap-kan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pen-didikan dasar dan menen-gah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidik Misi dan Beasiswa. Pada tahun 2013 ini, telah disiapkan anggaran Rp 7,8 triliun untuk BSM.Se-lama itu, sejak dua tahun ter-akhir, telah dibuka beberapa perguruan tinggi negeri (ter-masuk Akademi Komunitas) di daerah perbatasan dan di beberapa daerah yang dinilai strategis.

Di samping sebagai upaya penyebaran pusat unggulan perguruan tinggi tersebut,

juga berperan sebagai sabuk pengaman sosial dan politik bagi keutuhan Negara Kes-atuan Republik Indonesia. Untuk itu, telah disiapkan ke-bijakan-kesempatan khusus bagi putra-putri Papua, Pap-ua Barat, dan daerah 3T lain untuk menjadi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia melalui program afirmasi pendidi-kan tinggi (ADIK).Dalam ke-sempatan ini pula saya ingin mengajak kepada semua pen-cinta dunia pendidikan un-tuk bersama-sama membuka posko anti drop out (DO) atau anti putus sekolah pada awal tahun pelajaran nanti. Kita ingin memastikan agar anak-anak kita dapat melan-jutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama dari jenjang pendidikan dasar ke menengah.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pen-didikan, insya Allah mulai tahun pelajaran 2013/2014 akan diterapkan Kurikulum 2013 untuk jenjang pendi-dikan dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas. Bertahap, berarti kurikulum tidak diterapkan di semua kelas di setiap jenjang, tetapi hanya di kelas 1 (satu) dan kelas 4 (empat) untuk jenjang SD, dan kelas 7 (tujuh) untuk SMP, serta kelas 10 (sepuluh) untuk SMA dan SMK.

Terbatas diartikan bahwa jumlah sekolah yang melak-sanakannya disesuaikanden-gan tingkat kesiapan sekolah.Kurikulum 2013 ini diran-cang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kom-

petensi pengetahuan, ket-erampilan, dan sikap secara utuh.

Hal ini penting dalam rangka antisipasi kebutuhan kompetensi abad 21 dan menyiapkan generasi emas 2045.Usai Upacara Bupati Siak kepada wartawan men-gatakan bahwa dirinya diun-dang oleh Gubri dalam rangka pencanangan wajib belajar 12 Tahun. Berkaitan dengan hal tersebut Kabupaten Siak su-dah melaksanakan program wajib belajar 12 tahun mulai dari tahun kemarin dengan menyiapkan Peraturan Bupa-ti, Insya Allah pada tahun ini kita ajukan ke DPRD menjadi Peraturan Daerah. Kedepan kita harapkan tidak ada lagi anak yang tamatan SD, SMP atau yang tidak sekolah.

Terkait Peringatan Har-diknas ini lanjutnya, telah banyak usaha-usaha yang kita lakukan dalam mencerdaskan bangsa, termasuk juga men-didik karakter anak-anak, an-tara lain kepedulian terhadap pramuka, peduli terhadap peningkatan dan keimanan dan ketaqwaan kepada Al-lah SWT dimana pada tahun ini kita telah menambah jam pelajaran bidang studi agama, dan Peraturan Daerah ten-tang PDTA, jelas Bupati.

Untuk pelaksanaan UN kemarin Bupati berharap kepada pihak Kementerian agar mengevaluasi kendala-kendala yang terjadi sehingga nantinya tidak menyulitkan bagi anak-anak. Kita juga berharap kepada pemerin-tah agar mensosialisasikan terlebih dahulu kedaerah-

daerah terhadap pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan Ujian Nasional, imbuhnya.Semen-tara itu Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Drs. Kadri Yafis, M.Pd mengatakan Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih meru-pakan sebuah momentum untuk makin memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pen-didikan bermutu bagi masa depan bangsa.

Dalam rangka mem-perkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pent-ingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa dan mewujudkan misi Kement-erian Pendidikan dan Kebu-dayaan tahun 2010-2014, sekaligus menginformasi-kan/mengapresiasi hasil ke-bijakan dan mengapresiasi pelaku pendidikan yang ber-prestasi maka perlu dilak-sanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Peringatan Hardiknas ini bertujuan untuk Mem-perkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan pen-didikan tentang pentingnya/strategisnya pendidikan bagi peradaban dan daya saing bangsa, dan mengkomuni-kasikan/mensosialisasikan kebijakan dan hasil-hasil pembangunan pendidikan nasional, jelasnya. (ABB)

sepenuhnya. Demikian juga dengan dana sharing atau dan pendamping DAK dari pemerintah daerah sebesar 10 persen pun tidak terserap.

Jumlah tersebut merupakan kucuran dana dari pemerintah, yang difungsikan untuk pembangunan konstruksi bidang pendidikan. Dengan demikian, pemerintah pusat mengucurkan dana setiap tahunnya guna menunjang proses pembelajaran, tanpa terganggu kekhawatiran ruang kelas yang

mau rubuh. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun di lapangan, ruang kelas yang tidak layak di Kabupaten Bekasi untuk semua jenjang pendidikan, mencapai lebih dari 125 lokal dari jumlah sekolah sebanyak 1.256 unit.

Di Kabupaten Bekasi, jumlah sekolah dasar mencapai 823 unit (702 negeri, 121 swasta), menengah pertama sebanyak 243 unit (105 negeri, 138 swasta), menengah atas mencapai 90 unit (33 negeri,

57 swasta), dan kejuruan sebanyak 100 unit (13 negeri, 87 swasta). Ruang kelas ysng tidak layak didominasi jenjang pendidikan sekolah dasar yang mencapai lebih dari 100 lokal.

Diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Rohim Sutisna mengatakan, memang setiap tahunnya, sebelum juknis penyerapan DAK diterima, tidak bisa menyerap alokasi yang bersifat non-konstruksi pada DAK tersebut,” ungkapnya.

(Red/Rademan)

Pertemuan Rutin Pimpinan dan Karyawan RSUD Bahas Progres Kerja

TANJAB BARAT, (WN)Bantuan yang di gulirkan

untuk nelayan di Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Tanjab Barat, Jambi melalui dana APBN, APBD 1 (Satu), APBD 2 (Dua) yang di peruntukan bagi para nelayan yang mereka sangat membutuhkan bantuan tersebut. Tetapi banyak dari mereka yang tidak pernah mendapatkan bantuan satu kalipun, bantuan tersebut banyak yang tidak tepat sasaran.

Dari hasil pantauan di lapangan hanya kelompok –kelompok nelayan tertentu saja yang dapat bantuan. Kebanyakan kelompok nelayan yang juga dapat

Bantuan Untuk Nelayan Tidak Tepat Sasaran bantuan itu-itu saja nelayanya. Diduga kelompok nelayan yang dekat dengan DKP lah yang mendapat bantuan.

Muis, salah satu nelayan, Kuala Tungkal, saat di temui kemarin mengatakan, selama ini ia tidak pernah mendapatkan bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tanjab Barat. Selama tiga puluh tahun melaut tapi tidak pernah ia mendapatkan bantuan.

“Kami pernah membentuk kelompok untuk mendapatkan bantuan tapi kelompok kami selalu di tolak oleh Dinas Kelautan Dan Perikanan, Kabupaten Tanjab Barat. Padahal semua persaratan

kami lengkapkan dan Kami juga meminta kepada Dinas untuk mengecek kelompok kami apakah layak untuk mendapatkan atau tidak tapi Dinas Kelautan Dan perikanan langsung menolak,karena sudah ada kelompok nelayan yang berhak mendapatkanya,”Ucap Muis.

Bapak lihat sendirilah kelompok kami. Rumah saja rata-rata ngontrak,pompong rata-rata milik tokeh bukan milik kami pribadi.apakah kami tidak berhak dan tidak layak untuk mendapatkan bantuan dari Dinas Kalautan Dan Perikanan,Kabupaten Tanjab Barat,”ucapnya sedih.

Hal yang sama juga di katakana Asad dan Fendi yang juga nelan,Kuala Tungkal,Jambi. “Kami tidak pernah juga mendapatkan bantuan dari Dinas Kelautan Dan Perikanan padahal kami juga puluhan tahun melaut untuk mencari napkah.Kami rumah juga ngontrak (sewa),pompong untuk kelaut juga punya tokeh,”ucap mereka dengan sedih. Dari keterangan para nelayan tradisional tersebut kuat dugaan di Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Tanjab Barat, Jambi ada permainan ataupun kongkalikong. Karena banyak nelayan tradisional yang puluhan tahun melaut yang sangat

membutuhkan bantuan tapi tidak mendapatkan. Sedangkan dana bantuan untuk nelayan, Kuala Tungkal,Jambi dari dana APBN, APBD 1(satu), APBD 2(Dua) berjumlah Milyaran rupiah tapi kemanakah peruntukanya apakah benar-benar untuk nelayan tradisional bantuan tersebut di berikan,semuanya hanya merekalah yang tahu…? Untuk itu di harapakan para penegak hukum untuk mengecek kemanakah bantuan nelayan tertsebut di salurkan apakah benar-benar untuk para nelayan tradisional yang sangat membutuhkan ataupun yang layak mendapat bantuan tersebut. (AF)

Page 9: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013NUSANTARA

9

Penghargaan Juara I KIM Se-Jawa Timur

UN Jabar Aman dan LancarBANDUNG, (WN)Apa gunanya Ujian Nasional (UN) dilak-sanakan? Pertanyaan ini serta merta mun-cul, ketika pelaksanaan UN 2013 terutama untuk tingkat SMA/MA dinilai carut-marut. Bila kita cermati, pada Undang-Undang Re-publik Indonesia nomor 20 tahun 2003, din-yatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional, dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas peny-elenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

UJIAN NASIONAL 2013

Kepala Desa Dayun Kangkangi Perundang-undangan

SLB “Yayasan Bakti Lemah Cai” Tuan Rumah LKSOS

Anas Makmun Ngamuk Diwawancarai Wartawan

KABAG KOMINFO :Bupati yang Memilah-milah Media

UN digunakan sebagai standardisasi dari pemerin-tah untuk menguji kelayakan seorang siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagai upaya pemerataan mutu pendidikan secara na-sional. UN adalah sistem evaluasi standard pendidi-kan dasar dan menengah se-cara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidi-kan Depdiknas di Indonesia.

UN juga digunakan se-bagai pembanding tingkat pendidikan Indonesia den-gan negara lain. Menteri Pendidikan dan Kebuday-aan (Mendikbud), Muham-

GARUT, (WN)Sekolah Luar Biasa (SLB )

B-C Yayasan Bakti Lemah Cai Kurnia Kersamanah menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan Lomba Kreativitas Siswa Olahraga dan Seni (LKSOS) acara yang diikuti oleh tujuh wilayah yang masuk di gugus 23 yang meliputi Kecamatan Malangbong, Kecamatan Cibatu, Kecamatan Sukawening, Kecamatan Leuwigoong, Kecamatan Cibiuk. Kecamatan Limbangan serta

tuan rumah sendiri SLB Kecamatan Kersamanah.dalam kegiatan LKSOS tersebut diperlombakan 12 Cabang meliputi Atletik,Seni serta keterampilan. Menurut Drs Lilis Eli Tasliyah penanggung jawab kegiatan LKSOS Kepada media mengatakan,kegiatan ini di ikuti siswa/siswi Sekolah Luar Biasa yang masuk di gugus 23 dengan mempertandingkan olahraga,seni dan keterampilan diantaranya atletik,bulu tangkis,seni music,seni lukis dan keterampilan tangan,serta bagi peserta yang dapat menjuarai dalam kegiatan ini akan mewakili GUGUS 23 untuk di kirim ke Garut dalam LKSOS tingkat Kabupaten Garut.

Lomba kreativitas siswa ini lanjut Lilis,merupakan kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya,kemudian dilanjutkan berjengjang ke tingkat kabupaten ,provinsi sampai tingkat Nasional.untuk tingkat provinsi sendiri akan dilaksanakan pada bulan juni di Kabupaten Cianjur,”kebetulan sekolah kami menjadi tuan rumah untuk kegiatan lomba tahun ini”ujar Nya.

Lilis berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi siswa siswi sekolah luar biasa ini di kemudian hari,bukan dari segi akademisnya saja melainkan dari seni dan keterampilan yang dapat memberikan kemandirian bagi anak didiknya setelah lulus di sekolah luar biasa ini”Harap Lilis. (Adam)

PEKANBARU, (WN)Sungguh edan, tidak ada angin dan hujan tiba tiba Bupati Rohil,

Anas Makmun mengamuk dan menghina wartawan yang hendak mewawancarainya. Belum ada satupun pertanyaan yang keluar dari awak media namun Bupati yang juga turut meramaikan calon Gubernur Riau ini malah mengeluarkan kata kata kotor seraya ingin memukul.

Sabtu malam puluhan tamu Bupati Anas makmun terlihat berkumpul di Rumah makan pak Endut Jalan Sudirman, Pekanbaru. Sambil menikmati santap malam, Anas terlihat gembira bersenda gurau bersama kolega koleganya. Untuk mengetahui prihal apa Bupati Rohil ini sampai mengadakan acara di rumah makan tersebut beberapa orang wartawan media lokal mencoba menyambai beliau. Setelah menunggu sekitar 20 Anas bersama tamu yang lain tampak ingin keluar dari dalam rumah makan.

“Nah saat pak Anas berada di depan rumah makan kami datang ingin mewawancarainya namun beliau menolak dengan nada keras serta menghina” kata beberapa wartawan. Mendengar ucapan Anas yang terdengar tidak mengenakan hati kemudia wartawan mencoba bertanya sekali lagi apakah beliau bersedia diwawancarai.

“Di depan puluhan tamu tersebut Pak Anas mengamuk sambil berkata yang macam macam. Ia menghina dan mencoba memukul wartawan. Beruntung ia dilerai beberapa tamu yang beriringan dengannya.”katanya lagi. Bukan sampai disitu ajudannya juga turut mengejar wartawan serta meminta kartu pengenal wartawan. Begitu mengetahui wartawan tersebut anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sang ajudan ini mengancam akan memberitahukan kepada orang yang disebutnya bernama Edi RM.

“Kenal Edi RM kan, nanti saya bilang ke Dia”sebut sang ajudan Anas Nanang salah seorang wartawan yang juga mendapatkan perlakuan dari Bupati Rohil ini berencana melaporkan kejadian tersebut ke Organisasi Pers Riau. Menurutnya, perbuatan Anas Makmun sebagai seorang Pejabat sangat tidak pantas dan terkesan arogan

“Saya akan melaporkan kejadian ini ke Organisasi Pers. Mungkin juga akan membawa kasus ini ke polisi karena pak Anas telah melecehkan profesi saya dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Saksinya banyak, saya bilang mau wawancara tidak ada ucapan lain selain kata ingin wawancara tapi malah dihina dan mau dipukul” kata Nanang

Ulah Anas Makmun ini ditonton oleh sedikitnya 50 tamunya sendiri setelah puas menghina dan memaki wartawan yang ingin mewawancarainya kemudian Anas masuk ke dalam mobil mewahnya dan berlalu pergi. Kata Nanang ( red)

SIAK, (WN)Kepala Desa Dayun,

H.Asmar kangkangi per-aturan dan Perundang-Undangan Negara Repub-lik Indonesia. “Entah setan apa yang merasukin hati Pria manusia ini,” hingga mengambil hak yang bu-kan kewewenanganya, ia berani menghilangkan se-jumlah tanah warganya 61 kepala keluarga.

Informasi yang dirang-kum wartawan kepada se-

PROBOLINGGO, (WN)Tercatat sebanyak 20 me-

dia mingguan baik lokal dan nasional meradang miris ti-dak di perkenankan mengi-kuti acara temu wartawan dengan Bupati Probolinggo dalam tema 100 hari kinerja-nya pada salah satu ruangan kerja di Pendopo Rumah Di-nas Bupati Probolinggo.

Diskriminasi dan diko-tomi yang dilakukan ter-hadap wartawan mingguan oleh Bagian Kominfo Kabu-paten Probolinggo ini, tidak seharusnya boleh terjadi, mengingat keberadaan mer-

PROBOLINGGO, (WN)Pekan Kelompok Informasi

Masyarakat (KIM) yang ke-VII, diadakan di Kota Sumenep, Pulau Madura pada tanggal 23-27 April 2013 kemarin di gedung Graha Adi Poday, memberikan keberuntun-gan reward kepada Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemerintah Kota Probolinggo. Sebagai salah satu peserta dari 36 kontin-gen dalam kegiatan tersebut,

Pemkot Probolinggo berhasil di nobatkan sebagai Juara I katagori Stan Terbaik tingkat Kota/Kabupaten se-Jawa Timur.

Penghargaan tersebut secara simbolis di serahkan Bupati Sumenep Drs. KH. A. Busro Karim Msi kepada wakil kontingen Kota Probolinggo, Budiyo Kartono SH, Kasi Jar-ingan Komunikasi dan Media Kemitraan Diskominfo Kota Probolinggo. Dimana Dis-

kominfo justru baru terbentuk pada awal desember 2012 kemarin.

Stan Pemkot Probolinggo merupakan stan yang terlihat menarik dan terlengkap se-hingga banyak di minati para pengunjung acara tersebut. KIM bertujuan memberikan informasi edukasi kepada masyarakat luas, selain murah dan mudah di dapatkan, juga menciptakan ruang trans-aksi informasi antar anggota

masyarakat dan pegiat KIM lainnya. Untuk pula menggai-rahkan peningkatan pereko-nomian masyarakat pedesaan dan menciptakan agen informasi berbasis tekhnologi informasi yang sinergitas dan telecenter di massing-masing daerah. Kepala Diskominfo Kota Probolinggo, Rey Suwigto S.sos Msi, berharap mampu mempertahankan gelar Juara I tersebut. “Semua ini adalah buah hasil dari kerja keras dan

kerjasama yang bagus dari semua pihak yang terkait. Dan

ke depannya Diskominfo Kota Probolinggo mampu meraih

prestasi di semua katagori.” (ag).

mad Nuh, menyebut UN merupakan proses belajar untuk memetakan pendi-dikan seorang anak. Tugas masyarakat dan orangtua adalah mendukung anak agar bisa lulus. “UN itu sep-erti anak tangga. Tugas kita memberikan dukungan agar mereka bisa naik tangga se-cara baik, jangan sampai ke-peleset. Jadi kalau ada yang mengusulkan agar UN di-hapus, mereka gimana naik tangganya?” kata Nuh saat meninjau pelaksanaan UN SMP di Pulau Pari Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa.

Meski sempat ada be-berapa daerah yang mengal-ami keterlambatan pendis-tribusian naskah soal UN

untuk tingkat SMA/SMK/MA/SMALB dan Paket C na-mun di Jabar secara umum pelaksanaan UN dianggap relatif aman. Semua daerah di kabupaten/kota di Ja-bar menerima naskah tepat waktu. Pada hari pertama pelaksanaan UN SMA/MA 2013, Senin (15/4), Guber-nur Jabar Ahmad Heryawan, meninjau pelaksanaan UN di SMAN 8 dan SMKN 3 Band-ung, di Jalan Solontongan. Heryawan yakin pelaksanaan UN di Jabar berjalan lancar. Menurut Heryawan, saat ini UN sudah sampai pada taha-pan yang sulit dimanipulasi, sehingga kemungkinan ke-bocoran soal akan sulit. “Sek-arang satu kelas maksimal 20

orang dan 20 jenis soal. Satu sama lain beda, nyontek eng-gak berlaku. Enggak mung-kin nanya, enggak mungkin bbm-an, enggak mungkin sms-an,” kata Heryawan, se-raya menegaskan di Jabar tidak ada keterlambatan soal UN. Sementara itu, Ketua Panitia UN Tingkat Provinsi Jawa Barat Drs Dedi Sutardi, M.Pd, mengakui bahwa UN tahun ini ada keterlambatan tidak seperti tahun sebelum-nya. Karena tahun lalu H-2 naskah soal sudah sampai ke kabupaten/kota masing-masing. Sedangkan tahun sekarang H-2 masih berada di titik bongkar, di Gudang Provinsi Cibitung, Kabu-paten Bekasi. Dikatakaan-

nya, UN tahun ini berbeda dari tahun lalu dimana tahun ini variasi soalnya sangat banyak sehingga membuat kerumitan pihak percetakan. “Karenanya, ke depan harus diantisipasi sejak jauh-jauh hari terutama oleh pihak per-cetakan. Agar hal yang sama tidak terjadi lagi,”kata

Dedi Menanggapi adanya wacana dari berbagai pihak yang hendak menghapuskan UN, Dedi tidak sependapat. Karena menurutnya, UN sebagai tolok ukur standar nasional dalam mencapai kualitas siswa. Selanjutnya dikatakan Dedi, yang perlu disikapi mengapa UN ditaku-ti oleh para siswa, guru dan orangtua. “Padahal, sudah ada Standar Kompetensi dan Kopetensi Dasar (SKKD) ser-ta Standar Kompetensi Lu-lus (SKL) yang dipedomani oleh semua guru dan sekolah diseluruh NKRI,” paparnya. Sebenarnya, lanjut Dedi, UN tidak perlu ditakuti oleh siswa, guru dan orangtua karena SKKD tersebut dipe-gang oleh guru dan sekolah. Kecuali kalau guru dan seko-lah menyimpang dari aturan yang ada dalam SKKD.Ketika ditanya tentang kebocoran, Dedi menyebutkan sampai saat ini ia belum menerima laporan. ( Anang )

jumlah warga menuturkan bahwa selama ini, banyak kehilangan harta kebun mi-lik warga desa Dayun, akibat kecerobohan selaku Asmar. Terbukti, pada 16 Januarai Tahun 2006 silam. Asmar mengeluarkan keputusan kepada masyarakat yang memilikin lahan kebun yang terletak di km 7 s/d 3 Dayun.

Yusdanias dan Basri ke-pada wartawan mengaku membelih lahan kosong di Desa Dayun pada tahun 2003 seluas 4 kamplik atau sebut 8 hektar. Ia belih dari seorang warga Desa dayun, bernama Dani pekerjaan swasta yang di jemabani oleh Arun selaku Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di kecamatan Dayun. Dan ia sudah memilikin surat SKGR dari Desa sampai ke camat dayun pada saat itu, yang di-tandatangi oleh kepala Desa dayun , “ H. Asmar ,” dan di ke oleh camat Dayun. Abdul

Razak selaku camat pada saat itu. Ketika Basri muali diker-jaka pada saat itu, tiba-tiba kelompok orang warga Desa Dayun menguasai dengan mengatakan lahan yang di-kuasai oleh basri “ miliknya katanya ” hal seperti itu, basri membuat ia ketakutan untuk mempermasalahkan, sehingga sampai tahun 2013 sampai turun berita ini. Ia baru merasa dirinya ditipuh oleh sekelompok orang di Desa dayun.

Yang bernama Dani dan Kepala Desa Dayun , H. As-mar. Bersama Abdul Razak selaku Camat pada saat itu. Dan Basri ia telah mengua-sakan ke pada Alwi Zalukhy selaku ketua LSM Garda Republik DPD Riau, untuk mengurus Administrasinya.

Ketika wartawan konfir-masi kepada Alwi Zalukhy sebagai penerima Kuasa pengurus Administrasi, Alwi menjelaskan kepada

wartawan, bahwa kejadian ini pihaknya sangat me-nyangkan kinerja pemerin-tah Desa dan Pemerinta ke-camatan, sehingga kelalaian dari pada itu, membuat orang banyak tertipuh, dan Alwi sangat menghimbau kepada kepala Desa dayun serta kepada pemilik pen-jual lahan tersebut kepada kelayeanya, agar secepatnya mengambil kebijakkan un-tuk menyelesaikan secara kekeluargaan, kata Alwi. Alwi menambahkan, jika demikian Kepala Desa Dayun serta Abdul Razak mantan Camat dayun , serta pemilik lahan, Dani mengabaikanya, maka pihak pembelih lahan Basri serta Alwi melaporkan kepada penegak hukum.

Menurut Alwi, bukti penipuan yang dilakukan sekelompok Orang di Desa Dayun, sangat bukti kuat, karena pada saat itu, kela-yeanya ketika membelih la-

han tersebut, surat SKGR sudah keluar. Sehingga nomor Registernya ada. No. 413/SKGR/2003 –No 411/SKGR/2003 – No. 414/SKGR/2003 – No. 412/SKGR/2003. “Keru-gian yang dialami oleh Basri. Jika diperhitung-kan harga lahan sekarang ini, mencapai 800 juta rupiah. Kemukinan besar makin banyak bertambah korban penipuan seperti ini yang mau melaporkan kepada penegak hukum.

Informasi ini, sampai berita ini turun belum dapat dikonfirmasi ke pihak Desa Dayun baik ke pihak kecamatan Da-yun, karena kepala Desa Dayun selalu meng-hindar dari konfirmasi wartawan, dan Abdul Razak manta Camat be-lum dapat dikonfirmasi, karena beliau tidak tahu ia dinas saat ini. (team)

eka berdasarkan sms yang di menyatakan undangan untuk hadir dalam acara temu wartawan dengan Bu-pati Kabupaten Proboling-go. Perlu di tegaskan juga bahwa kebebasan Pers telah di atur dalam Undang-Un-dang Pers, terlalu naifnya ketika seorang pejabat pub-lik melakukan diskriminasi dan dikotomi terhadap ke-beradaan pewarta ming-guan.

Juga turut mewartakan setiap kejadian dan peris-tiwa yang terjadi di Kabu-paten Probolinggo. Jika me-

lihat tugas dan fungsinya, wajib bagi Kantor Humas dan Kominfo Kabupaten Probolinggo bersikap adil dan proporsional terhadap wartawan mingguan.

Keberadaan mereka juga turut menyumbang pem-bangunan, percepatan pem-bangunan perekonomian masyarakat pedesaan, juga kondusif-nya masyarakat agar tercipta masyarakat yang adil makmur dan se-jahtera.

“Tidak ada diskriminasi, semuanya sama, kominfo tidak membedakan baik

itu media elektronik, me-dia harian maupun media mingguan hanya saja untuk momen momen penting kita hanya memberikan ke-pada media terkemuka dan ini merupakan kebijakan dari pada Bupati Kabupaten Probolinggo sendiri, Bu-pati yang menunjuk media media mana saja yang akan di undang. Dan tugas dari kominfo hanya menjalank-annya saja.’’ bantah Santoso Kabag Kominfo Kabupaten Probolinggo.

Namun ke depannya. Paguyuban Wartawan se-

Probolinggo sepakat untuk tetap melaksanakan acara “demo” menggugat terjadin-ya diskriminasi dan diko-tomi pada acara tersebut. Jika perlu meminta Bupati Probolinggo untuk menco-pot jabatan Kabag Kominfo, serta mengajukan tuntutan hukum ke pihak Kejaksaan setempat dan Kejati Jawa Timur. (ag).

Page 10: HARIAN WARTA NASIONAL

SERANG, (WN) Dalam rangka Koordinasi dan Komparasi mengenai

Pengembangan Pendidikan Tinggi, Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten melakukan Kunjungan Kerja ke Universitas Negeri Malang (UM) Kemarin. Rombongan yang berjumlah 17 orang disambut langsung oleh Rektor, Para Wakil Rektor, Para Dekan, Direktur Pascasarjana, Para Ketua Lembaga serta Para Kepala Biro UM.

Rektor UM, Prof. Dr. H. Suparno, menyampaikan ucapan selamat datang dan menyampaikan gambaran umum tentang UM. Pada kesempatan tersebut, Rektor juga menyambut baik tujuan dialog ini karena UM sebagai kampus eks IKIP tertua tentunya sudah berpengalaman dalam bidang pendidikan.

Sekretaris Komisi V DPRD Banten, H. Ahmad Abdul Gani, yang memimpin rombongan ini menyampaikan kondisi yang terkait dengan upaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Banten. Komisi V DPRD ingin mendapatkan masukan serta dorongan terkait apa saja yang harus ditata untuk wilayahnya, dan Banten berharap bisa memiliki Universitas seperti yang ada di Malang ini.

Acara dilanjutkan dengan dialog tanya jawab yang juga melibatkan anggota Rapim UM untuk memberikan informasi kepada anggota Dewan ini. Adapun yang dibahas dalam pertemuan ini diantaranya mengenai peran pemerintah Provinsi untuk memajukan Pendidikan, bantuan anggaran pendidikan dari pemerintah, hingga bagaimana mengatasi larangan pembelajaran jarak jauh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kasi Pemberitaan Humas sekretaria DPRD Prov Banten ketika dihubungi MP melalui telpon selulernya mengatakan, Pertemuan dan dialog yang dipimpin sekretaris Komisi V, H. Ahmad Abdul Gani ini merupakan awal untuk bisa berlanjut dalam kesepahaman kerjasama antara UM dengan Pemerintah Provinsi Banten dalam bidang pendidikan, seperti yang telah terjalin antara UM dengan Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan kualitas Guru. (LAN)

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013NUSANTARA

10

Bedah Rumah Kemenpera Banyak FiktifNAMA TERCATAT TAK DAPAT BANTUAN Kunjungan Kerja Komisi V

DPRD ke Malang

Tahun 2013, 23 Paket Proyek Jalan di Banten

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kunjungi Diskominfo Jabar

Mereka mengaku na-manya di catut tetapi tidak terima bantuan dan ini ter-jadi di Desa Gembor, Keca-matan Binuang, Serang Bant-en. Sebut saja Sarni, warga Kampung Pasir Sembung RT 015/RW 005 Desa Gembor Binuang, yang rumahnya sangat memperhatinkan mi-rip kandang kerbau yang tak layak huni. Dia mengaku tak dapat bantuan, padahal Sarni namanya tercatat di daf-tar penerima bantuan bedah rumah sesuai nomor KTP 3604181712600479, padahal nama tercatat sesuai keputu-san Pejabat Pembuat Komit-ment Penyedian Rumah Swadaya (PPKPRS) Wilayah Jawa Nomor : 94/PK-PRS,2/PPD-BSPS/10/2012. Tentang penetapan penerima dana BSPS Tahun Anggaran 2012 di wilayah Kabupaten Serang,

SERANG, (WN)Rumah Dinas Gubernur

Banten yang dibangun sejak tahun 2011 lalu, dengan biaya Rp16,14 miliar hingga saat ini belum ditempati oleh Guber-nur Hj Ratu Atut Chosiyah. Sehingga kondisi rumah dinas yang mewah sudah rusak dan mubajir, yang terletak di Jl KH Syam’un Nomor 5, Kota Serang. Anggaran yang di-gunakan untuk membangun rumah dinas itu sangat besar. Padahal, untuk membangun sebuah rumah dinas normal-nya hanya mencapai Rp5,9 miliar. Karena itu diduga telah terjadi adanya kasus dugaan korupsi dalam bentuk markup anggaran dalam pembangu-nan rumah dinas tersebut.

Tetapi sayang para LSM-ORMAS diam seolah tutup mata dan juga tidak meng-kritisi anggaran sewa rumah dinas Gubernur Banten se-nilai Rp250 juta pertahun. Padahal biaya sewa rumah ini sudah dilakukan sejak 2006 lalu, ketika Hj Atut Chosiyah menjabat sebagai Plt Guber-nur Banten kemudian ter-pilih menjadi Gubernur sejak 2007-2012, dan terpilih kem-bali menjadi Gubernur Banten periode kedua 2012-2017. “Bisa dibayangkan sudah berapa banyak anggaran yang dikeluarkan untuk menyewa rumah pribadi Gubernur Atut

BANTEN, (WN)Dua Rancangan Peraturan

Daerah (Raperda) usul Gubernur Banten tentang Penetapan Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Raperda Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUD Rujukan Provinsi Banten resmi disetujui dan tetapkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Provinsi Banten untuk dijadikan Peraturan Daerah (Perda). Penetapan persetujuan legislatif ini dilakukan melalui Rapat Paripurna DPRD Banten, di Ruang Rapat Paripurna

BANTEN, WNWakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten Makmum Muzaki

(kiri) bertukar plakat cendera mata dengan Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Provinsi Jabar Drs. Asep Sukmana, Msi, setelah kunjungan kerja DPRD Banten ke Diskominfo Jabar, pekan lalu.

Kunjungan kerja dimaksudakan untuk bertukar pengalaman kedua pihak, terutama di bidang tupoksi dinas yang membidangi komunikasi informatika, baik di Pemprov Jabar maupun Pemprov Banten. Tukar informasi terjadi dalam kunjungan kerja tersebut, terutama dalam implementasi internet masuk desa, radio bencana, komisi penyiaran, dan komisi informasi. (LAN)

BANTEN, (WN)Banyak ruas jalan-jalan yang kondisinya rusak, untuk

Provinsi Banten, karena disebabkan ada dua faktor, antara lain oleh faktor cuaca dan faktor alam. Contoh disebakan oleh bencana alam. Kepala Bidang Pembangunan Jalan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (BMTR) Provinsi Banten Muchtar Sutanto ketika ditemui wartawan WN menjelaskan, Untuk tahun 2013 ini, kurang lebih ada 23 paket untuk pembangunan jalan Provinsi Banten, diantaranya, ruas jalan Ciruas- Petir, warung Gunung sepanjang kurang lebih 3,5 km betonisasi, ruas jalan Pontang – Kronjo, Terate- Banten Lama betonisasi.

Menurut Muchtar, lanjutan tahun 2012, ruas jalan Cikande- Rangkasbitung memakai betonisasi, ruas jalan Kronjo – Mauk, Ciruas- Pontang sepanjang 2 km, jalan Pontang – banten Lama sepanjang 2 km, jalan Palima – Pasar Teneng, Ciomas – Mandalawangi- Picung – Munjul, Parigi – Sukamanah masuk UPT Utara pembangunannya ruas jembatan yang kemarinnya ambruk itu sebenarnya bukan jembatan tapi kita bangunkan jembatan.

Muchtar menambahkan, banyak yang sudah di programkan termasuk Ciruas –Petir –Warung Gunung mudah – mudahan bulan April tanggal 10 sudah mulai eksen dan harus di cacat Ciruas – Petir Wr. Gunung bukan gara – gara demo lantas ada pembangunan disana sudah dianggarkan. Tidak ada demopun Ciruas-Petir – Wr.Gunung tremasuk poros tengah Banten itu di proritaskan semuanya 6 meter,” ungkapnya. Lebih lanjut Muchtar, menghimbau kepada masyarakat agar sama-sama menjaga ruas jalan tersebut, supaya tetap bagus dan roda perekonomian masyarakat bisa berjalan lancar,”imbuhnya. (Lela)

BANTEN (WN)Ahmad Rahardjo (Ke-

turunan ke-4 Sultan Banten terakhir Maualana Moh. Shafi-udin) bertekad mendukung Dr.Syarifuddin Hasan (Ketua Harian DPP.Partai Demokrat) juga sekarang sebagai Menteri

DPRD Tetapkan Raperda SOTK dan Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUDGedung DPRD Banten, Kec.Curug, Kota Serang, Rabu (17/04) lalu, disaksikan Wakil Gubernur (Wagub) Banten-H.Rano Karno.

Rapat paripurna pengambilan keputusan dipimpin langsung Ketua DPRD Banten-H.Aeng Haerudin dam tiga Wakil Ketua yaitu Suparman, Ei Chusnul Chotimah, dan Ely Mulyadi dengan dihadiri 68 anggota, 15 anggota lainnya tidak hadir. Wagub yang mewakili Pemerintah Provinsi Banten menyampaikan apresiasi kepada Panitia Khusus

(Pansus) 2 Raperda tersebut dan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Banten beserta keterlibatan stakeholders-nya, Pemerintah Kab/Kota, Rumah Sakit Swasta serta para narasumber yang terlibat mendalam membahas kajian dan proses pendirian hingga pengambilan kesepakatan bersama bagi operasional RSUD Rujukan Provinsi Banten untuk dijadikan Perda setelah nantinya melalui evaluasi Kementrian Dalam negeri (Kemendagri).

Kesepakatan bersama dua Raperda yang diparipurnakan

ini adalah Penetapan Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja sekaligus Raperda Pelayanan Kesehatan RSUD Rujukan Provinsi. “Kesepakatan bersama keputusan 2 Rapeda usul gubernur tersebut merupakan kesepakatan bersama dan wujud komitmen kita untuk menyelesaikan pengoperasian RSUD Banten dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal terutama bagi masyarakat pasien tidak mampu. Dalam hal ini pemerintah provinsi ingin

memberikan pelayanan gratis bagi pasien yang memiliki Jamkesmas dan Jamkesda” kata Wagub.

RSUD ini nantinya dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten oleh karena itu harus benar-benar dapat dinikmati masyarakat. RSUD ini juga masih memerlukan biaya subsidi silang. Oleh karena itu mengenai biaya retribusi pelayanan lainnya nanti akan diatur melalui Raperda yang baru saja disetujui bersama.

Sementara itu, Ketua

DPRD Banten mengatakan bahwa dua Raperda usul Gubernur Banten tentang Penetapan Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja dan Raperda Pelayanan Kesehatan RSUD Rujukan Provinsi Banten merupakan keinginan bersama dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Banten. “Oleh karena itu keinginan meningkatkan pelayanan dimaksud harus ditunjang dengan sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan yang maksimal pada masyarakat” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa penyampaian kesepakatan 2 Raperda usul gubernur oleh Pimpinan DPRD Banten telah melalui 2 kali pembahasan pada Pansus dan telah disetujui oleh fraksi-fraksi. Sehingga kesepakatan bersama 2 Raperda usul gubernur tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja dan Raperda Pelayanan Kesehatan RSUD Provinsi Banten yang hari ini dapat ditandatangani bersama untuk dapat menjadi komitmen bersama dalam tahapan proses realisasi RSUD Banten nantinya. (LAN)

SERANG, (WN)Bantuan bedah rumah dari Kementrian Pe-rumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen-pera- RI) senilai Rp 6.000.000 perunit, banyak tidak terserap dilapangan alias fiktif. Hal itu disampaikan beberapa warga yang mengadu ke Warta Nasional.

bahwa nama-nama penerima dana BSPS yang tercantum dalam lampiran Surat Kepu-tusan (SK) telah memenuhi kriteria dan persyaratan se-bagaimana dimaksud dalam pasal (3) peraturan Menteri Negara Perumahan rakyat Nomor 14 Tahun 2011 ten-tang kriteria penerima ban-tuan, tetapi Sarni sebaliknya tidak menerima Bantuan wa-lau namanya tercatat.

Padahal terpenuhinya kriteria sebagaimana dimak-sud dalam huruf (b), didasar-kan pada hasil verifikasi la-pangan yang tertuang dalam berita acara nomor 989 tang-gal 15 juli 2011 dan surat permintaan pembayaran dari Dinas Tata ruang Bangunan dan Perumahan Nomor : 400/162/DTRBP/2012 tang-gal 12 september 2012 bah-wa terpenuhinya persyaratan

didasarkan hasil verivikasi pembayaran yang tertuang dalam berita acara nomor 94/BA-VPP/W.2/10/2012 tanggal 5 oktober 2012. Nama Sarni harusnya sudah menerima Bantuan sebesar Rp. 6.000.000, tetapi hingga sekarang April 2013 belum menerima bantuan tersebut.

Bukan hanya Sarni, saat Warta Nasional, menelusuri di desa tersebut banyak ke-janggalan dari data si peneri-ma bantuan, dari total 158 si penerima bantuan di desa gembor,terjadi di lapangan hanya terserap 119, berarti yang tidak terserap 39 pe-nerima, dan ini di benarkan oleh Istri Kepala Desa Gem-bor, bahwa bantuan bedah

rumah di Gembor hanya 119, dan kalau mau menanyakan lebih dalam lagi, harus ke saudara Falaq KNPI, karna Falaq selaku kordinator be-dah Rumahnya,”ungkap is-tri Kepala Desa. Ditempat terpisah,’Surya selaku Ca-mat Binuang, diminta ket-erangan Seputar Bantuan Bedah rumah, Surya tidak mengetahui secara persis, karena TPM/BKM Desa ti-dak pernah koordinasi ke Kecamatan’ungkapnya. Se-lain dugaan fiktif bantuan bedah rumah, bantuan yang terserap ke si penerima ban-tuan sebesar Rp.6.000.000, masih ada potongan sebe-sar Rp. 1.500.000 dari Rp. 6.000.000, oleh oknum TPM/

BKM. Dan ini di ungkapkan oleh salah satu si penerima bantuan yang enggan di se-butkan namanya.

Bahkan menurutnya bah-an matrial yang di terimanya sangat tidak sesuia, seperti kayu balok, bata, pasir, se-men, Asbes, masalahnya ma-terial yang dikirim panitia TKM/BKM, bahan materi-alnya muda layu dan banyak yang pecah, tuturnya.

Menurut informasi yang di terima Warta Nasional, terkait pungutan/potongan bantuan Bedah rumah sudah ditangani pihak kepolisian setempat beberapa bulan lalu.

Warta Nasional menyam-bangi Kantor DTRBP untuk dikonfirmasikan terkait ke-janggalan dilapangan, Kabid dan Kasie, sulit di temui, hingga berita ini kami Tu-runkan. Ditempat terpisah Fahmi Hakim Selaku Ketua DPRD Kab. Serang, sangat prihatin, banyaknya pen-gaduan Publik yang mem-pertanyakan bantuan BSPS Kemenpera yang terjadi dila-pangandan kami akan segera memanggil Pelaksana Teknis lapangannya untuk di pintai kebenaranya. (Zip)

LSM-ORMAS TUTUP MATA

Rumah Dinas Gubernur Dibiarkan Mubajiryang terletak di Jl Bhayang-kara, Kota Serang tersebut. Ironisnya, ketika rumah dinas sudah dibangun dengan biaya yang sangat fantastis, justru Gubernur Atut enggan untuk menempatinya,” ujar Ketua LSM Karat Iwan Hermawan Adung dan Dhimas Sekjen LSM JP3B, saat di singgung terkait LSM-Ormas Tutup Mata Terkait rumah Dinas Gubernur Banten.

Ditambahkan Adung dan Dhimas selaku LSM yang sangat vokal di Banten, akan mengkritisi adanya dugaan markup anggaran rumah di-nas senilai Rp16,14 miliar. Pengadaan rumah dinas dari APBD tahun 2010-2011 yang terindikasi melebihi dana ideal pengadaan rumah dinas yang hanya Rp5,9 miliar.“Selisih anggaran yang mencapai Rp10,24 miliar ini menjadikan isu markup menguat setelah Gubernur Banten menyewa rumah pribadinya,” ungkap Adung dan Dhimas.

Menurutnya, tingginya harga itu di antaranya terli-hat dari anggaran pengadaan jam dinding yang mencapai Rp100 juta sampai dengan Rp300 juta, pengadaan eks-terior sebesar Rp2,29 miliar, pengadaan dan pemasangan CCTV sebesar Rp2 miliar, dan pengadaan sumur sebesar Rp600 juta. “Pemprov Bant-

en memiliki Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) yang menganggarkan dana Rp6 juta untuk reha-bilitasi rumah warga miskin. Coba kalau digunakan un-tuk memperbaiki rumah dari TKPK bisa 1.700 rumah diper-baiki dengan menggunakan uang tersebut,” tegas Adung.

Berdasarkan pantuan Warta Nasional, rumah dinas gubernur Banten yang terle-tak dibelakang Pendopo Kan-tor Gubernur itu dalam kondi-si tidak terawat. Plafon diteras rumah dinas sudah dalam ke-adaan bolong dan jebol akibat terkikis air hujan yang bocor dari atap gedung. Plafon yang terpasang di bagian samping dan belakang juga dalam kon-disi hitam akibat rembesan air hujan. Namun, belum lama ini pihak kontraktor sudah melakukan perbaikan bebera-pa plafon yang rusak tersebut. Kendati demikian, rumput-rumput liar yang tumbuh di bagian depan, samping dan di bagian belakang rumah dinas tersebut hingga saat ini tidak dibersihkan sehingga terkesan kumuh dan tidak terawat.

Rumah dinas tersebut se-benarnya belum di serahteri-makan dari Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman (SDAP) Banten ke Biro Per-lengkapan dan Aset Banten. Sehingga tanggungjawab

rumah dinas tersebut masih di Dinas SDAP Banten. “Kami be-lum mau menerima serahteri-ma rumah dinas itu karena kami melihat masih ada be-berapa bagian yang perlu di-perbaiki. Kami menginginkan rumah dinas itu benar-benar komplit dan tidak ada keru-sakan,” tegas Kepala Biro Per-lengkapan dan Aset Pemprov Banten Wira Hadikusuma.

Menurut Wira, pengadaan kelengkapan interior seperti perabot, meja, kursi dan tem-pat tidur serta perlengkapan lainnya sudah sebagian kecil telah ada dalam rumah dinas tersebut. Untuk melengkap-inya, akan dilakukan setelah rumah dinas itu resmi dis-erahterimakan dari Dinas SDAP ke Biro Perlengkapan dan Aset Banten. Sebelumnya Kepala Dinas SDAP Banten Iing Suwargi menjelaskan Pemprov Banten mengang-grakan Rp16,14 miliar untuk pembangunan rumah dinas Gubernur Banten. Dana terse-but diambil dari APBD 2010 sebesar Rp6 miliar dan sisanya sebesar Rp10,45 miliar diam-bil dari APBD tahun 2011.

Menurut Iing, selama ini Pemprov Banten menggelon-torkan anggaran senilai Rp250 juta per tahun untuk me-nyewa rumah di Jalan Bhay-angkara No 51, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang,

Banten.Rumah yang disewa Pemprov untuk rumah dinas gubernur tersebut merupakan salah satu kediaman milik pu-tra gubernur.Dikatakan Iing, untuk fisik bangunan rumah menghabiskan anggaran se-nilai Rp9,14 miliar dan untuk penataan kawasan Rp6 miliar.

Penataan kawasan ini untuk pembangunan sumur dalam, selasar penghubung, pekerjaan taman dan pla-sa, dan pekerjaan pagar kawasan.“Anggaran sebesar Rp16,14 miliar itu bukan hanya untuk bangunan fisik rumah dinas saja, tetapi ter-masuk penataan taman. Ang-garan rumah dinas besar, karena memang termasuk untuk penataan kawasannya,” jelasnya.

Selain itu, Iing berdalih bahwa rumah dinas itu sudah diserahterimakan sejak April 2012 lalu. Namun, faktanya, rumah dinas itu belum dis-erahterimakan.Berdasarkan data dari Biro Perlengkapan dan Aset Banten, rumah dinas itu belum pernah diserahteri-makan. Rumah dinas itu jus-tru rusak sebelum ditempati.Kerusakan rumah dinas itu diperbaiki ketika sejumlah media mengangkat masalah rumah dinas gubernur yang mubazir tersebut pada awal April 2013 lalu.

(Zip)

Bumi Kembar, Dukung Syarifuddin Hasan Jadi Capres 2014Koperasi dan UKM menjadi Capres RI tahun 2014, dengan mendirikan Bumi Kembar Keris Banten (Barisan Usahawan Mikro Kecil – Menengah dan Besar Kerabat Sultan Banten).

Dukungan tersebut setelah dinyatakan sebelum Dr.Syarifuddin Hasan diangkat jadi Ketua Harian

oleh Presiden /Ketua Umum Par-tai Demokrat Bapak SBY sebagai Cawapres, didukubg Bapak Dr. Tanri Abeng,MBA, tokoh partai golkar / mantan Menetri BUMN,”ungkap Ahmad Rahardjo Ketua Umum Bumi Kembar Provinsi Banten.

Dikatakan Ahmad Rahardjo,

sebagai awal dari kebulatan tekad tersebut, akan digelar deklarasi Kembar Keris Banten Provinsi Banten yang menggalang 250 calon usahawan besar, 6.000 calon usahawan menengah, 120 ketua/ wakil ketua kelompok usaha mikro 3.000.000 warga pelaksana

di Provinsi Banten, tanggal 27 April 2013 di Serang dan Bumi Kembar Keris Banten (Barisan Usahawan Mikro, Kecil, Menengah dan Besar Kerabat Sultan Banten).

Menurut Ahmad Rahardjo, akan menggalang dana tabungan harian sebesar Rp.6.859.650.000.000,-

dalam tahun ke-3, ke-4 dan ke-5 setelah program berjalan untuk mendanai proyek- proyek antara lain, Proyek Kawasan Terpadu Pulo Ampel, Bojonegara, Kramatwatu dan Pelabuhan Penyeberangan Bo-jonegara – Labuan Maringai (Lam-pung) dengan Kapal Raksasa Jem-

batan Selat Sunda, Proyek Jalan Tol Cikande – Citeras (Kabupaten Lebak) dan Kawasan Industri Citeras, Rangkasbitung,Proyek Pelabuhan Samudera Cikeusik (Kabupaten Pandeglang), Proyek Pengembangan Kawasan Kes-ultanan Banten ( Banten Lama) dan Proyek Pelabuhan Udara Pe-nyeberangan Curug (Kabupaten Tangerang),(lela).

Page 11: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013SAMBUNGAN

11

Walikota “Menghilang” Saat Rumahnya Digeledah KPK...... Dilaporkan Ke KPK, .........

Ada Indikasi Korupsi Rp 700 M ....

“Daging Busuk” Sandi Untuk Uang Suap ......

dari hal. 1 dari hal. 1

dari hal. 1

dari hal. 1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIAK

Mengucapkan

SELAMA & SUKSES ATAS TERSELENGGARANYA

PEKAN OLAHRAGA KABUPATEN (PORKAB)SIAKYANG KE –IV TAHUN 2013

Yang dibuka pada Tanggal 29 AprilDi Gedung Stadion Olahraga Siak

‘’Melalui PORKAB ke IV Siak Tahun 2013 Semoga Menjadi Ajang Peningkatan Kualitas Olahraga Dan Pembinaan Prestasi’’

ZULFI MURSAL SHKetua DPRD

Drs.H.Rudinal Msi Sekwan

H.SYAHRUL S.Ip.MSiWakil Ketua DPRD

H.AZWAR Wakil Ketua DPRD

investigasi kita,” ujar Haryono saat dihubungi wartawan di Ja-karta, Sabtu (18/5/2013).

Berhembus informasi kalau besaran yang dikorupsi mencapai Rp 700 miliar. Namun, mantan Wakil Ketua KPK ini membantah isu tersebut. “Kalau soal angka tidak sampai segitu,” imbuhnya.

Dugaan sementara, korupsi terjadi dalam banyak kegiatan di Kemendikbud bidang kebudayaan yang dikelola oleh Event Orga-nizer (EO). Sebelumnya, Kemendikbud diterpa badai masalah saat Ujian Nasional (UN) berlangsung. PT Ghalia Indonesia Printing yang merupakan pemenang tender dalam memperbanyak naskah UN tidak menyelesaikan tugasnya, sehingga mengakibatkan ke-munduran jadwal UN di 11 provinsi.

Dari kejadian itu pula, Haryono menginvestigasi dan menyim-pulkan telah terjadi korupsi. Hasil laporan investigasi awal sudah diserahkan ke Mendikbud M Nuh, namun isi laporan itu belum di-ungkap ke publik. (Frd/SON)

calon gubernur Jateng berpasangan dengan cawagub Sudijono Sas-troatmodjo diusung koalisi tiga partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional.

Sebelumnya, kelompok masyarakat dan mahasiswa yang ter-gabung dalam BM Indonesia melaporkan Gubernur Jateng Bibit Waluyo ke KPK atas dugaan korupsi dalam anggaran bansos dan hibah Pemerintah Provinsi Jateng pada 2011.

Ia menjelaskan, bansos sudah melewati proses yang benar, mu-lai pengajuan bansos yang diterima tim, kemudian dilakukan peng-kajian, jika dinyatakan layak diproses oleh Biro Hukum dan diparaf Sekretaris Daerah Jateng.

“Setelah diparaf Sekda Jateng (Saat itu Hadi Prabowo), baru dimajukan ke saya. Jadi, saya hanya tinggal teken saja karena semua prosesnya dilalui dengan benar. Dasar hukumnya juga sudah ada,” katanya. Tak berhenti sampai di situ, kata dia, setelah itu ada staf khusus yang mengecek di lapangan apakah dana yang digunakan sesuai pengajuan, dan bilamana ada penyimpangan-penyimpangan segera dilaporkan ke Gubernur.

“Saya ya mengharapkan itu (laporan soal bansos, red.) kan bisa ditanyakan dulu. Jangan semudah itu memfitnah, sebab tidak bagus memfitnah, kalau seandainya itu nanti tidak benar terus bagaima-na?,” ungkapnya. Disinggung pelaporan itu berkaitan dengan pen-calonannya kembali sebagai Gubernur Jateng, Bibit mengatakan jika melihat situasinya kemungkinan ada kaitannya, tetapi dirinya tidak mau memfitnah siapapun. “Mudah-mudahan saya diberi kesehat-an, umur panjang, rezeki. Insya Allah nanti saya terpilih lagi sebagai Gubernur Jateng,” kata Bibit. [Ant/L-8]

buah acara PKS di Pacific Place Jakarta. “Aku dideka-tin ama dia yah kenalan be-gitu,” kata Wita. Sejak itu, menurut Wita, pertemuan dengan Fathanah kian in-tens bahkan sering makan malam berdua. “Dia juga tahu aku mantan siapa. Mas Fathanah tahu, saya pernah jalan dengan Nazaruddin,” kata Wita.

Sementara itu, Pusat Pel-aporan Analisis dan Tran-saksi Keuangan (PPATK) mengatakan, uang dari Ah-mad Fathanah juga mengalir ke 20 wanita. Ahmad Fatha-nah merupakan teman dekat Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang menjadi ter-

Wali Kota Bandung, Dada Rosada, pada hari ini Jumat, 17 Mei 2013,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Kantor KPK, Jumat (17/5).

Menurutnya, jumlah pe-nyidik yang tergabung dalam tim 20 orang. “Kita dibantu pengamanan oleh Jajaran Polda Jawa Barat,” terang-nya. Dari pantauan wartawa-ndi lokasi penggeledahan, delapan penyidik KPK keluar dari rumah tersebut sambil membawa dus dan kantong yang di dalamnya terdapat salah satu barang sitaan milik Dada Rosada. Mer-eka langsung masuk ke dua mobil Toyota Innova warna hitam berpelat nomor B 1026 HMG dan B 8374 YG. Barang hasil sitaan disim-pan di bagasi kedua mobil tersebut. Kedua mobil tim KPK itu langsung bergegas pergi dengan dikawal ketat petugas patroli Polrestabes Bandung.

Saat rumah pribadinya di Jalan Tirtasari II No 12 RT 12 RW 09, Kelurahan Sari-jadi, Kecamatan Sukasari, Bandung, Jawa Barat, Wali Kota Bandung Dada Rosada dan istrinya, Nani Sury-ani Rosada, beserta anak-

anaknya, tidak sedang be-rada di rumah.

Mereka tidak diketahui keberadaannya. Ajudannya pun, Irman Sutris, mengaku tidak mengetahui di mana Dada berada saat penggele-dahan itu. “Saya tidak tahu bapak dan ibu sekarang ada di mana,” aku Irman saat di-tanya wartawan seusai peng-geledahan.

Irman mengaku, sejak pagi, dia mendampingi Dada karena hari ini lepas piket. Dia juga mengaku kaget ketika KPK menyambangi rumah pribadi atasannya itu. “Saya baru datang tadi siang, tak lama diam di sini, tiba-ti-ba datang beberapa penyidik KPK menunjukkan surat izin untuk melakukan penggele-dahan di rumah ini,” terang Irman.

Irman pun menandatan-gani berita acara penggele-dahan. Setelah itu, tim dari KPK mulai melakukan peng-geledahan di rumah terse-but. “BAP itu isinya soal penggeledahan, setelah saya tanda tangani, tim KPK saya izinkan untuk masuk,” ka-tanya. Irman mengatakan, seluruh ruangan di rumah pribadi orang nomor satu di Kota Bandung tersebut

diobrak-abrik delapan orang tim KPK. “Semua ruangan digeledah, mulai dari ruan-gan kerja, kamar pribadi, ruang tamu, kamar ajudan, kamar pembantu, dapur, dan ruang lainnya yang ada di rumah ini,” kata Irman.

Setelah itu, KPK lang-sung menjadwalkan pemer-iksaan atas Walikota Band-ung Dada Rosada sebagai saksi dalam kasus suap ha-kim Pengadilan Negeri (PN) Bandung Setyabudi Ted-jocahyono dalam penanga-nan perkara Bantuan Sosial (Bansos) Pemkot Bandung pada Senin (20/5/2013). Dada diperiksa sebagai saksi setelah penyidik KPK meng-geledah rumahnya.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, surat panggilan untuk Dada su-dah dilayangkan. Keteran-gannya akan segera diden-garkan oleh penyidik KPK. “Senin (diperiksa) untuk semua tersangka,” kata Jo-han kepada wartawan, Ju-mat (17/5/2013). Surat itu pemanggilan itu telah dis-ampaikan penyidik kemarin saat melakukan penggeleda-han di rumah Dada Rosada.

Menurut Johan, penyi-dik meyakini di rumah Dada

terdapat bukti-bukti yang diperlukan untuk pengu-sutan kasus ini. “Penyidik menduga di sana ada bukti terkait dengan tersangka kasus hakim ST,” katanya. Dalam kasus ini KPK telah menetapkan empat orang tersangka sebagai buntut tangkap tangan penyuapan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jumat (22/3).

Mereka adalah Wakil Ketua PN Bandung Sety-abudi Tejocahyono, Plt. Ke-pala Dinas Pendapatan Kota Bandung Herry Nurhayat, Asep Triana dan Toto Huta-galung.

Setyabudi Tedjocahyono diduga melanggar pasal 5 ayat 2 atau pasal 6 ayat 2 atau pasal 12 huruf a atau b atau c atau pasal 11 UU no 31 thn 1999 sebagaimana telah diubah menjadi UU no 20 thn 2001 juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sedangkan Asep Triana, Herry Nurhayat , dan Toto Hutagalung dijerat pasal 5 ayat 1 atau pasal 6 ayat 1 atau pasal 13 UU no 31 thn 1999 sebagaimana telah di-ubah menjadi UU no 20 thn 2001 juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Dalam penyidikan kasus

ini KPK juga telah memer-iksa pejabat di lingkungan Pemkot Bandung. KPK telah memeriksa dari Plt. Sekre-taris Daerah (Sekda) Pemkot Bandung Yossi Irianto, Ke-pala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) Rus-jaf Adimenggala.

Kemudian memeriksa Kepala Badan Perizinan Ter-padu (BPT) Kota Bandung Dandan Riza Wardana, Ke-pala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Iming Ahmad, Kepala Badan Peren-canaan Pembangunan Dae-rah (Bappeda) Kota Bandung Gunadi Sukma Bhinekas.

Selanjutnya, memeriksa Asisten II Pemkot Bandung Ubad Bachtiar, Kepala Di-nas Pendidikan Oji Mahtoji, Kepala Dinas Perhubungan Ricky Gustiadi, Kepala Ba-gian Hukum Pemkot Band-ung Erick M. Attaurik, dan Inspektur Kota Bandung Koswara.

Tidak hanya kepala di-nas, KPK juga memeriksa Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung Pian Sopian. Bahkan KPK memanggil Ca-mat Bojongloa Kaler Dedi Supandi untuk dimintai ket-erangan. (Red/Marbun)

sangka dalam kasus dugaan korupsi pengaturan kuota impor daging sapi di Kemen-terian Pertanian.

MAHARANY MENYESAL PERNAH KENAL FATHA-NAH

Maharany Suciyono men-gaku diajak berhubungan in-tim oleh Ahmad Fathanah. Untuk itulah Maharany me-nerima uang Rp 10 juta. Mu-lanya Maharany mengaku tidak tahu untuk keperluan apa Fathanah memberikan-nya uang Rp 10 juta. “Ti-dak tahu untuk keperluan apanya, saya dikasih uang Rp 10 juta,” ujar Maharany dalam persidangan di Pen-

gadilan Tipikor Jakarta, Jumat (17/5/2013), saat ditanya tim jaksa penuntut umum KPK. Maharany di-periksa sebagai saksi untuk dua direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Tim jak-sa KPK kembali mendesak Maharany mengenai alasan pemberian uang itu. Gadis berambut panjang ini pun menjawab kalau uang Rp 10 juta itu diberikan kepadanya sebagai imbalan karena telah menemani Fathanah. “Un-tuk menemani Pak Ahmad,” ucap Maharany.

Sejenak, tim jaksa KPK terdiam. Ketua Tim Jaksa KPK M Rum kemudian

mengonfirmasi berita acara pemeriksaan (BAP) Maha-rany yang dibuat saat proses penyidikan di KPK. “Mo-hon untuk konfirmasi di poin enam BAP, saksi sudah memberikan keterangan di hadapan penyidik. Benarkah diajak berhubungan intim?” tanya Jaksa Rum kepada Maharany.

Atas pertanyaan itu, Ma-harany pun mengakuinya. Dia mengaku kalau uang Rp 10 juta itu diterimanya setelah diajak Fathanah ber-hubungan intim. “Iya,” jaw-abnya singkat. Maharany ikut ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi pada 29 Januari 2013 saat tengah

bersama Fathanah di Hotel Le Meridien Jakarta. Tim penyidik KPK menemukan uang Rp 10 juta di dompet Maharany. Uang itu diduga bagian dari uang suap Rp 1 miliar yang diterima Luthfi melalui Fathanah. Menurut Maharany, saat bertemu di Hotel Le Meridien, Fathanah memberikannya uang Rp 10 juta. Maharany mengaku ke-nal dengan Fathanah sehari sebelum pertemuan di Le Me-ridien tersebut. “Saya sedang di salah satu mal di Jakarta, sedang makan siang. Ada Pak Ahmad juga di situ, cuma saya enggak begitu paham,” tuturnya.

(Berbagai Sumber/Rekson)

SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

PEMERINTAH PROVINI BANTENPIMPINAN BERSERTA SELURUH STAF

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTENBANTEN

MENGUCAPKAN

DRS H. HUDAYA LATUCONSINA. MP

Kepala Dinas

Page 12: HARIAN WARTA NASIONAL

Edisi 191/ Tahun XIII / 20 Mei - 4 Juni 2013GALERI IKLAN

12

KELUARGA BESAR SMAN 1 TAMBUN SELATAN (RSBI)

KELUARGA BESAR SMAN NEGERI 9 KOTA BEKASI

KELUARGA BESAR SMAN 7 KOTA BEKASI

MULYADI, M.PdKepala Sekolah

Drs. H. Sarmani Abbas MP.dKepala Sekolah

Hj.R.Ida Nurhadia SP.dKepala Sekolah

KELUARGA BESAR SMAN 3 TAMBUN SELATAN

KELUARGA BESAR SMAN 12 KOTA BEKASI

KELUARGA BESAR SMAN 14 KOTA BEKASI

UJANG SURIANA, S.Pd, MMKepala Sekolah

Dra.Nunung Nurhasanah.M.PdKepala Sekolah

Drs.Waluyo MS.iKepala Sekolah

KELUARGA BESAR SMAN 2 CIKARANG BARAT

KELUARGA BESAR SMAN 10 KOTA BEKASI

KELUARGA BESAR SMPN 7 PURWAKARTA

KELUARGA BESAR SMAN 2 TAMBUN SELATAN

KELUARGA BESAR SMAN 11 KOTA BEKASI

KELUARGA BESAR SMPN 5 PUWAKARTA

KELUARGA BESAR SMPN 4 CIKARANG SELATAN

KELUARGA BESAR SMPN 3 KOTA BEKASI

SUJADI, M. PdKepala Sekolah

Dra. Hj.Sri MardiatiKepala Sekolah

H. ADE NANDANG SURYANA SPD. MPDKepala Sekolah

Drs.Heru KasanudinKepala Sekolah

Drs. H.Deden Sutrialesmana MMKepala Sekolah

Kepala Sekolah-Komite

KEPALA SEKOLAH - KOMITE SEKOLAH

DRS. MANITO PUJI HARYANTO M.SIKEPALA SEKOLAH

DRS. UNTUNG, M.PDWAKIL KEPALA SEKOLAH

H.MUSTAKIM,SEKETUA KOMITE

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

KELUARGA BESAR SMAN 2 CIKARANG UTARA

H. SURATMAN, M. PDKEPALA SEKOLAH

KELUARGA BESAR SMAN 4 KOTA BEKASI

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Mengucapkan

Hari Pendidikan Nasional2 Mei 2013

Drs.Ardin M.PdKepala Sekolah

KELUARGA BESAR SMPN 1 CEMPAKA - PURWAKARTA

KELUARGA BESAR SMPN 4 PURWAKARTA

H. Nana, S.Pd. M. PdKepala Sekolah

H. Suherman S.Pd. M. PdKepala Sekolah

NO JENIS JASA HARGA 1 Urus NPWP, SIUP, PKP, dll mulai Rp 300.000/set 2 SPT PPh Psl. 29/Tahunan Karyawan Swasta Rp 250.000/th (ada bukti potong PPh 1721-A1 dari perusahaan, income hanya dari gaji perusahaan) 3 SPT PPh Psl. 29/Tahunan Perorangan non Karyawan Swasta Rp 500.000/th (wiraswasta, pekerja tidak tetap, profesional, direksi / komisaris perusahaan) 4 SPT PPh Pasal 21/26 ( Tahunan) Badan Usaha mulai Rp 800.000/th 5 Laporan bulanan/Masa PPN, PPh 21, PPh 25, PPh 23, dll mulai Rp 300.000/bln 6 Pembukuan / Laporan Keuangan Komersial & Fiskal ( masing-masing )mulai Rp 1.000.000/bln Note : Tarif berlaku untuk seluruh Jabodetabek dan sewaktu-waktu bisa berubah

HUBUNGI 088210258235