Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA...

31
HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU OLEH CITRA PRAMUDITA TRIVENA PUTRI 802010059 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA...

Page 1: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH

PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU

OLEH

CITRA PRAMUDITA TRIVENA PUTRI

802010059

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA
Page 3: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA
Page 4: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA
Page 5: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA
Page 6: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA
Page 7: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH

PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU

Citra Pramudita Trivena Putri

Rudangta Arianti

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 8: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

i

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana happiness wanita usia

dewasa awal yang menikah pada usia remaja tanpa restu ibu. Penelitian mengggunakan

metode kualitatif deskriptif dengan wawancara dan observasi. Partisipan dalam

penelitian ini berjumlah satu orang, dengan kriteria: saat ini berusia dewasa awal, telah

memiliki anak, pada saat menikah berusia remaja dan tanpa restu dari ibu, alasan

menikah karena tidak dapat melanjutkan pendidikan, dan pasangan yang siap menikah.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya restu dari ibu menimbulkan

efek negatif pada partisipan, seperti tidak adanya relasi yang baik antara partisipan

dengan ibu. Selain itu, terdapat konflik-konflik keluarga yang sulit untuk diatasi, seperti

dalam mengasuh anak dan hubungan antara suami dengan ibu. Selain itu, belum

mampunya partisipan dalam mengontrol emosi, seperti sering membentak anak, dan

menghindari pembicaraan dengan ibu. Dapat disimpulkan bahwa partisipan cukup

bahagia tapi belum mampu menuju kebahagiaan yang sempurna.

Kata Kunci: Happiness,Wanita Usia Dewasa Awal,Pernikahan Usia Remaja dan

Tanpa Restu Ibu.

Page 9: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

ii

ABSTRACT

The aim of this study is to describe how the happiness of early adulthood woman who

married at the age of adolescence without the consent of the mother. The method used

descriptive qualitative research with interviews and observations. Participant in this

study amounted to one person, with the following criteria: the current age of early

adulthood, havechildren, when married she was adolescent and without the consent of

her mother, the reason to get married because they could not continue their education,

and couples who are ready to get married. Results from this study indicate that the

absence of consent from the mother have a negative effect on the participant, such as

the absence of good relationships between participant with the mother. In addition,

there are family conflicts that are difficult to overcome, as in parenting and the

relationship between husband and mother. Besides, participant is not in inability to

control emotions, as often snaps at her child, and avoids to talk with the mother. It can

be concludedthat theparticipants werequitehappybuthave not beenableto

happinessperfect.

Keywords: Happiness, Female With Early Adulthood, Marriage Youth

AgeandWithout Consent of TheMother

Page 10: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

1

PENDAHULUAN

Setiap manusia atau individumenginginkan kebahagiaan dalam menjalankan

kehidupan yang telah menjadi pilihannya. Happinessadalah fenomena subjektif yang

diharuskan menjadi tujuan akhir setiap individu (Diener, Suh, Lucas, dan Smith 1999;

Lyubomirsky, Sheldon, dan Schkade 2005, dalam SwartdanRothman, 2012). Selain itu,

happiness mengacu pada evaluasi kognitif bahwa kehidupan seseorang bergerak kearah

yang benar, pencarian yang konstan untuk makna dan tujuan dalam hidup, serta

seringnya emosi positif dan rendahnya emosi negatif Seligman (dalam

SwartdanRothman, 2012).

Seligman (2002) menyebutkanhappiness dapat dianalisis kedalam tiga unsur, yaitu

emosi positif, keterlibatan, dan makna. Seligman (2002) mengklasifikasikan emosi

positif menjadi tiga kategori: semua berhubungan dengan masa lalu, masa sekarang, dan

masa depan. Emosi positif yang berhubungan dengan masa depan antara lain rasa

optimis, harapan, percaya diri, takdir, dan percaya. Emosi positif yang berhubungan

dengan masa lalu adalah kepuasan, pemenuhan, dan kebanggaan. Sedangkan yang

berhubungan masa sekarang adalah kesenangan sesaat dan kepuasan abadi. Seligman

(2002) juga menyebutkan bahwa keterlibatan adalah tentang hidup yang mengalir atau

terus bergerak, yakni ketika individu terlibat dalam kegiatan atau pekerjaan yang

mereka sukai. Selain itu juga, hilangnya kesadaran diri selama aktivitas yang

menenggelamkan. Saat mengalir, seseorang melebur dengan objek. Perhatian terpusat

yang dibutuhkan untuk mengalir memerlukan semua sumber daya kognitif dan emosi

yang membentuk pikiran dan perasaan. Kekuatan dan bakat tertinggi yang dimiliki

seseorang merupakan keharusan yang dimiliki seseorang untuk bisa mengalir.Manusia

pasti menginginkan makna dan tujuan dalam hidup. Hidup yang bermakna adalah hidup

Page 11: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

2

yang menjadi bagian dari dan melayani sesuatu yang kita yakini lebih besar daripada

diri kita sendiri.

Seligman (2002)menemukan bahwa meningkat atau menurunnya tingkat happiness

pada seseorang dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengingat kembali pengalaman-

pengalaman positif atau menyenangkan mereka dan menjadikannya lebih dominan

dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman buruk atau tidak menyenangkan mereka.

Orang yang bahagia mencoba bergantung pada pengalaman masa lalu mereka yang

positif dan benar, sedangkan orang-orang yang tidak bahagia lebih skeptis. Orang-orang

bahagia berasumsi dari pengalaman masa lalu mereka bahwa hal-hal pada akhirnya

akan berhasil (Seligman, 2002). Selain itu Seligman (2002) juga menyebutkan beberapa

faktor ekternal yang menurutnya dapat memengaruhi peningkatan happiness seseorang,

yaitu hidup dalam lingkungan demokratis bukan diktator, menikah, menghindari

peristiwa negatif dan emosi negatif, memiliki jaringan sosial yang luas (hubungan sosial

dengan lingkungan yang baik), beragama, memiliki penghasilan, dan berpendidikan,

serta iklim lingkungan yang

baik.Beberapadefinisimenggambarkanhappinesssebagaifenomenaafektif, fenomena

kognitif, selain itu juga digambarkan sebagai disposisi bahagia dan sebagai sikap

positifterhadap kehidupan, serta kebahagiaan obyektif (Venhoveen, 2006).

Melihat manfaat dan fungsinya, happiness sangat pentingbagi setiap individu. Pada

individu dengan usia dewasa atau bahkan telah menginjak usia lanjut keadaan yang

disebutkan oleh Seligman (2002) sangat mungkin terpenuhi, karena pada usia dewasa

seseorang telah memiliki kemampuan untuk mengontrol ego mereka dan mereka juga

telah memiliki banyak pengalaman serta telah memiliki kondisi fisik maupun psikis

yang sesuai dengan tingkatannya. Misalnya, untuk berkeluarga, memiliki pekerjaan

Page 12: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

3

yang tetap, dan menjadi istri maupun seorang ibu. Berbeda halnya dengan seorang

remaja, keadaan-keadaan yang telah disebutkan oleh Seligman (2002) dan yang dapat

memengaruhi happiness seseorang, sangat kecil kemungkinannya terjadi pada usia-usia

remaja. Happiness sendiri pada seorang remajadipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu

efikasi diri yang berpusat pada kepuasan hidup, regulasi diri yang terdiri dari identitas,

harga diri, masa depan, dan optimisme (Caprara, Steca, Gerbino, Paciello, dan Vecchio

2006, dalam Meleddu, Guicciardi, Scalas, & Fadda 2012), sertafaktor sosial meliputi

hubungan positif dengan orang lain dan persahabatan (Cheng dan Furnham 2002;

Gaspar de Matos, Simoes, Batista-Foguet, dan Cottraux 2010; Holder dan Coleman

2009; serta Ryff dan Singer 1998, dalam Meleddu, Guicciardi, Scalas, & Fadda 2012).

Santrock (2011) menyebutkan bahwa usia remaja merupakan usia dimana individu

telah mampu berpikir secara abstrak. Dengan demikian, pada usia remaja individu telah

mampu berpikir secara logis tentang peristiwa dan pengalaman-pengalaman yang

mereka alami. Usia remaja juga merupakan usia dimana terjadinya perubahan fungsi

perkembangan kognitif individu. Menurut Kuhn(dalam Santrock, 2011), perkembangan

kognitif terpenting yang berlangsung pada remaja adalah peningkatan di dalam fungsi

eksekutif, yang melibatkan aktivitas kognitif dalam tingkat yang lebih tinggi seperti

pengambilan keputusan, penalaran, memonitor cara berpikir kritis, dan memonitor

perkembangan kognitif seseorang. Erikson (dalam Santrock, 2011) menyebutkan bahwa

masa remaja adalah masa dimana seseorang dihadapkan pada situasi yang lebih banyak

melibatkan pengambilan keputusan.

Keputusan-keputusan yang menjadi pilihan seorang individu pada usia remaja pada

umumnya adalah ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah maupun universitas favorit

mereka, memilih program studi apa yang akan mereka ambil, kemudian ingin mengejar

Page 13: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

4

karir mereka setelah mereka lulus, dan pada tujuannya keputusan-keputusan tersebut

telah mereka yakini akan membuat mereka sukses dan bahagia dimasa depan. Seperti

halnya yang disebutkan oleh Erikson (dalam Santrock, 2007) bahwa tahap kelima

perkembangan yang dialami pada masa remaja adalah adalah identity vs identity

confusion. Menurut Erikson, pada masa ini remaja akan memutuskan siapa mereka, apa

mereka, dan akan kemana mereka.

Pertanyaan mengenai identitas ini akan muncul selama rentang kehidupan, tetapi

akan menjadi sangat penting pada remaja. Menurut Erikson (dalam Santrock, 2007),

remaja dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sangat banyak. Ketika mereka mulai

menyadari mereka akn bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan kehidupan

mereka, remaja mulai mencari hidup macam apakah yang akan mereka jalani. Lalu,

bagaimana dengan remaja yang memilih untuk menikah diusia remaja? Bahkan telah

memiliki keturunan pada usia tersebut? Dan apakah pada usia mereka yang seharusnya

merupakan tahapan dimana mereka berproses untuk menuju usia dewasa, mampu

menangani kehidupan berkeluarga? Selain itu juga, bagaimana dengan mereka yang

menikah tanpa mendapatkan restu?

Usia remaja merupakan usia seseorang masih mengalami ketidakstabilan dalam hal

emosi dan sikap, selain itu juga usia rentan terjadinya indikasi gangguan penyesuaian

diri bahkan depresi khususnya pada remaja putri (Santrock, 2007). Apabila dalam kasus

ini mereka diharuskan untuk mengambil keputusan menikah pada usia mereka ditambah

dengan kenyataan tidak adanya restu dari ibu, lalu bagaimana hal tersebut memengaruhi

pemikiran mereka? Bahkan bisa saja mereka mengalami pertengkaran batin akibat

keputusan yang harus mereka ambil. Keharusan tersebut terjadi karena dalam kasus ini

partisipan tidak memiliki pilihan lain akibat keluarga mereka yang termasuk dalam

Page 14: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

5

sosioekonomi rendah sehingga partisipan tidak mampu melanjutkan pendidikan, yang

sebenarnya mereka inginkan.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa di negara kita pernikahan usia remaja bukanlah

hal yang tabu lagi. Setiap tahunnya prosentase pernikahan di usia remaja selalu

meningkat, tidak hanya di kampung-kampung dan pedesaan, bahkan dikota-kota besar

pun fenomena pernikahan usia remaja tidak asing lagi. Terbukti dari data yang

diperoleh di Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan

Tengah, jumlah perkawinan pada usia 16-20 tahun dari Januari 2012 sampai Agustus

2014 menunjukkan jumlah yang tidak sedikit. Berdasarkan data yang diperoleh dari

kantor KUA Kecamatan Pangkalan Lada, menunjukkan pada tahun 2012 terdapat 141

perkawinan remaja putri usia 16-20 tahun dari 346 perkawinan, kemudian pada tahun

2013 terdapat 160 perkawinan remaja putri usia 16-20 tahun dari 309 perkawinan,

selain itu pada tahun 2014 dari bulan Januari hingga Agustus terdapat 80 perkawinan

remaja putri usia 14-20 tahun dari 214 perkawinan.

Pendidikan orang tua yang kurang, kemudian status pekerjaan orang tua yang

rendah, dan sosioekonomi yang rendah serta kehamilan di luar nikah merupakan

beberapa faktor penyebab pernikahan pada usia remaja (Philip, 2008). Selain itu juga,

dalam beberapa dekade terakhir banyak penelitian yang berusaha menjelaskan waktu

dalam pernikahan, dan telah teridentifikasi bahwa faktor-faktor ekonomilah sebagai

penentu utama dari waktu pernikahan seseorang(Uecker, 2014).

Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah bagi ibu dengan usia yang masih

pada tingkatan usia remaja. Kehamilan remaja menciptakan resiko kesehatan baik pada

bayi maupun ibu. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang masih remaja cenderung memiliki

bobot yang rendah, ini merupakan faktor utama yang menyebabkan kematian pada bayi,

Page 15: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

6

maupun masalah-masalah neorologis dan penyakit pada bayi (Santrock

2011).Pernikahan dinidapatmemiliki konsekuensinegatif individu, termasukpencapaian

pendidikan, pendapatan, kesehatan, danstabilitasperkawinan (Dupre dan Meadows 2007;

Loughran dan Zissimopoulos 2009, Marini 1985; Teachman, Polonko, dan Scanzoni

1986; serta Whitehead dan Popenoe 2001, dalam Uecker, 2014).Selain itu juga, peran

sebagai orang tua dalam rangka untuk mempertahankan dan memelihara anak sendiri,

sebelum menyelesaikan tugas perkembangan sebagai seorang remaja dengan baik,

berakibat pada banyaknya ibu remaja yang meninggalkan tugas perkembangan mereka

sebagai seorang remaja atau yang sesuai dengan tingkatan perkembangan mereka, yaitu

remaja, remaja yang menjadi ibu cenderung berasal dari latar belakang sosio ekonomi

yang rendah (Santrock, 2011).

Berdasarkan paparan di atas, peneliti menemukan permasalahan yang menarik

untuk diteliti. Seorang remaja putri yang memutuskan untuk menikah dan menjadi

seorang ibu pada usia yang masih muda, ternyata memiliki banyak resiko dan

merupakan hal tersulit yang harus mereka putuskan. Disaat teman-teman sebaya mereka

tengah mengalami proses untuk mengejar karir di masa depan serta masih menikmati

kehidupan sebagai seorang remaja, mereka justru dihadapkan dengan kehidupan yang

penuh dengan tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu. Selain itu, mereka dipaksa

untuk berkembang lebih jauh dari yang seharusnya mereka jalani.

Hal ini perlu diteliti karena (1) fenomena ini telah berlangsung sejak lama hingga

saat ini; (2) melihat manfaat kebahagiaan yang sangat penting untuk kehidupan

seseorang, maka upaya untuk memilikinya perlu ditingkatkan; (3) melihat

perkembangan psikologi positif dan perkembangan saat ini yang sangat pesat, sehingga

melakukan sebuah penelitian mengenai kebahagiaan dan kaitannya dengan

Page 16: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

7

perkembangan menjadi kajian yang menarik. Walaupun UU RI No.1 tahun 1974

tentang Perkawinan, Bab 2 pasal 7 menyebutkan bahwa, perkawinan hanya diizinkan

bila pihak pria mencapai usia 19 tahun dan pihak wanita usia 16 tahun, namun banyak

terdapat kasus pernikahan dibawah dari usia yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Jika

dilihat dari kaca mata psikologi, usia tersebut bukanlah usia yang tepat bagi seseorang

untuk menikah. Apa lagi bagi seorang remaja putri, selain karena mental yang belum

mencapai pada tahap kematangan untuk menjadi seorang istri dan ibu, juga karena pada

usia tersebut merupakan usia dimana seseorang baru akan memulai untuk

mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, karena faktor tertentu seperti,

sosioekonomi keluarga yang rendah, remaja putri di hadapkan pada keharusan mereka

mengambil keputusan untuk menikah atau berkeluarga pada usia mereka yang masih

remaja, di luar itu adanya konflik dengan orang tua berakibat pada pernikahan yang

tidak mendapatkan restu. Terjadinya konflik dengan orang tua yang berkepanjangan dan

intens juga menimbulkan beberapa efek negatif pada seorang remaja, seperti minggat

dari rumah, kenakalan remaja, putus sekolah, kehamilan, pernikahan dini, keanggotaan

dalam kelompok keagamaan, dan pemakaian obat-obatan (Santrock, 2007). Hal ini juga

yang menjadi penguat pentingnya penelitian ini.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana

happiness wanita usia dewasa awal yang menikah pada usia remaja tanpa mendapat

restu dari ibu; serta memberikan dorongan bagi peneliti lain agar tertarik pada fenomena

pernikahan usia remaja yang banyak ditemui di Indonesia.

Page 17: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

8

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif

dengan wawancara dan observasi. Pengambilan data dilakukan di Desa Mandala Jaya,

Kecamatan Pangkalan Lada,Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengahpada

tanggal 29 April 2015 untuk wawancara pertama dan pada tanggal 5 Mei 2015 untuk

wawancara kedua. Wawancara bertempat di kediaman partisipan.

B. Partisipan

Metode pemilihan partisipan penelitian menggunakan purposive

sampling.Kriteria partisipan dalam penelitian ini adalah:

1. Wanita yang menikah di usia remaja 16-20 tahun

2. Tanpa mendapat restu dari Ibu

3. Pasangan yang siap menikah dan telah bekerja

4. Saat ini berusia dewasa awal

5. Telah memiliki anak atau keturunan

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara dan

observasi, serta untuk mengecek hasilwawancara partisipan diminta untuk mengecek

kebenarannya.

HASIL

Menikah di usia remaja

DA menikah pada usia 19 tahun ketika ia baru lulus SMA. Saat ini pernikahan DA

dengan suami telah berusia 5 tahun dan mereka telah dikaruniai anak laki-laki yang

berusia 3 tahun. DA mengambil keputusan untuk menikah di usia remaja karena

Page 18: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

9

beberapa alasan. Alasan pertama adalah karena orang tua tidak memiliki biaya untuk

membiayai DA melanjutkan kuliah.

“Aku kan dulu disuruh kuliah, cuma ayah ku kan ya maklum belum begitu mampu

gitu lah, ya otomatis aku mikir juga kan.”

Alasan kedua adalah karena ayah DA yang berencana untuk berhenti bekerja,

sedangkan keluarga DA belum memiliki rumah sendiri, sehingga DA memutuskan

untuk membantu ayah dengan cara menikah dengan pacar DA.

“Terus kata bapak ku juga kalok aku gag jadi (kuliah) gitu dia mau keluar dari

kerjaan. Sedangkan dia (bapak) kan belum punya rumah gitu luh kita, keluarga kita tu

belum punya rumah jadi aku ya gimana ya, yaudah terus ... terus ya nikah aja gitu.”

Pada awalnya DA memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah. Tapi karena

rencana ayah DA dan mengingat hanya ibu yang menyanggupi untuk membiayai kuliah

DA, pada akhirnya DA memutuskan untuk menikah dan tidak melanjutkan kuliah.

“Ya keinginan untuk kuliah juga ada, cuman karena alasan bapak ku gag punya

anu kan, gag punya biaya. Terus yang nyanggupi aku kuliahkan cuman ibu ku aja gitu

luh, jadi ya kasihan juga sih sama bapak ku, orang adek-adekku juga masih kecil.”

Konflik dengan ibu

Setelah DA mengambil keputusan untuk menikah, ibu DA tidak menyetujuinya,

karena ibu DA menginginkan agar DA melanjutkan kuliah. Dengan kata lain, DA

menikah tanpa mendapatkan restu dari sang ibu, namun DA tetap melangsungkan

pernikahan dengan keadaan tersebut.

“Walaupun ibu ku sendiri masih mendiamkan diri ku. Ya masalah itu, masalah aku

gag bisa kuliah itu. Gag mau kuliah itu Malah bilang anu, yaudah sana kalok mau

pergi nggak papa ibu masih punya anak dua, katanya gitu. Hancur lebur berantakan,

hancur berkeping-keping. Ya sakit hati, kenapa kok gitu, kenapa sih kok nggak di

setujuin aja.Ya nggak setuju sih, cuman kita tetep anu kita tetep bikin ya pesta kecil-

kecilan lah dulu.”

Page 19: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

10

Hingga saat ini hubungan DA dengan ibu belum membaik. DA dan ibu tidak

pernah mengobrol dan hanya saling menyapa, hal yang sama juga terjadi antara ibu DA

dengan suami DA.

“Kalok sekarang, kalok ngobrol enggak. Cuma kan paling kalok aku datang

kerumah gitu, ya pamitan, ya salaman tetep.”

DA dan suami pernah mencoba berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan ibu,

tapi DA mengaku tidak ada hasil, sehingga DA dan suami memutuskan untuk pasrah

dengan keadaan yang ada dan berdoa supaya hati ibu bisa luluh dan merestui

pernikahan mereka.

“Kayak ya istilahnya memperbaiki hubungan duluan gitu lo, menyambung

silahturahmi duluan, tapi ya kita udah mencoba tapi gag anu ya yaudah pasrah aja.

Kalok masalah itu mah aku berdoa aja, nanti suatu saat juga apa ibu ku baik sendiri.”

Tanggapan ayah DA akan masalah ini adalah agar DA tidak membenci ibu DA

yang telah melahirkan DA walaupun saat ini keadaan ibu yang tidak merestui

pernikahan DA.

“Ya nggak papa kamu kayak gitu, nggak pernah maen kerumah bapak juga nggak

papa. Tapi yang penting kamu jangan benci ibu mu, katanya gitu. Karena dia yang

melahirkan mu, gitu.”

Suami DA sendiri tidak memberikan tanggapan apapun, karena suami DA terkenal

sebagai pribadi yang pendiam, dan DA sendiri yang tidak mau mengungkit masalah ibu

karena tidak ingin suami DA merasa sakit hati. Saat ini DA memutuskan tidak terlalu

memikirkan masalah konflik dengan ibu, DA tidak ingin masalah tersebut membuatnya

stress, DA ingin menjalankan hidupnya yang sekarang dengan enjoy bersama suami dan

anaknya.

“Enggak, kalok aku nggak menghambat soalnya nggak terlalu anu sih, nggak

terlalu aku pikirin gitu luh. Yang penting sekarang aku jalanin hidup aku sendiri, sama

suami ku, sama anak ku, udah itu aja.”

Page 20: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

11

Kebahagiaan dan kepuasan pernikahan

DA mengaku sangat yakin dengan keputusannya untuk menikah, dan ia merasa

kehidupannya yang sekarang lebih baik dari sebelumnya, dan cukup bahagia serta

cukup puas dengan hidupnya yang sekarang walaupun masih memiliki keinginan yang

belum tercapai.Walaupun pada kenyataannya hubungan dengan ibu tidak baik, tapi DA

tidak ingin memikirkan hal tersebut.

“Ya kalok aku sih merasa bener. Ya nanti kalok misalnya, kalok dulu nggak jadi

terus bapak ku keluar nggak punya rumah, terus mau tinggal sama siapa. Ya aku sih

merasa lebih baiklah, aku dah cukup bahagia dengan kehidupan yang sekarang. Ya

kalau puasnya sih ya belum, soalnya masih ada keinginan yang belum tercapai, cuma

kalok ngomongin sekarang ya udah cukup lah.”

Saat awal pernikahan DA merasakan bahagia dan bingung. DA bingung karena

belum begitu bisa memasak, bagaimana harus bersikap, dan bagaiamana melayani

suami saat akan bekerja. Selain itu, DA tidak merasakan hambatan atau kesusahan saat

awal pernikahan. Kalaupun ada masalah DA selalu berusaha untuk menyelesaikannya

dengan cepat agar tidak berlarut-larut.

“Yang dirasain? Bingung. Bingung belum begitu bisa masak, terus gimana harus

bersikap itu masih bingung dulu. Ya bersikap kayak, ya melayani suami maksudnya

melayani dalam hal yang biasa ya nggak nggak melayani yang masalah pribadi gitu

enggak. Nyiapin apa, apa, keperluan dia itu kadang agak susah. Dulu kan dia

berangkat pagi setengah enam gitu kan bawa nasi bekal dari rumah kadang masih

kesiangan, kadang masih gimana kayak gitu. Kaget lah bahasanya, kaget.”

Setelah menikah dan berkeluarga DA merasa lebih dewasa setelah menjalankan

pernikahan. Dari segi batin, mengatur keuangan, mengatasi masalah, mengatur diri

sendiri, dan dalam menjaga sikap.

“Kita kalok ngatasi masalah ya alhamdulillah selalu apa, selalu berhasil gitu lah,

alhamdulillah berhasil lah, ya. Ya, selalu ada jalan keluarnya. Belum, justru

perubahannya ya sekarang-sekarang ini. Lebih dewasa mungkin kalok akunya. Ya

dalam hal keuangan, terus sikapnya, ya cara menghadapi masalah gitu. Lebih ngerti’

ajalah harus gimana gitu.”

Page 21: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

12

Menjadi seorang ibu di usia muda

DA memiliki satu anak berusia 3 tahun. DA merasa semakin bahagia dan sangat

menikmati peran sebagai ibu setelah memiliki anak. Selain itu juga, semakin dewasa

dan dalam mengasuh anak DA dan suami selalu bergantian atau bekerjasama dengan

baik.

“Setelah punya anak ya tambah bahagia aja, ya tambah lebih dewasa, menikmati

jadi ibu lah. Kalok masalah yang ngasuh anak ya bareng-bareng, kalok aku lagi

megang apa anakku minta apa ya dia yang suami ku yang ngasih gitu lah, ya pokoknya

bareng-barenglah bagi tugas. Ya... rumahnya jadi rame, terus keluarganya kita jadi

tambah seru, tambah kompak lah, dan kasih sayangnya juga lebih terasa gitu .Ya

pastinya tambah bahagia”

DA sering mengalami kesulitan dalam mengasuh anak, karena DA masih muda dan

masih belum tahu (berpengalaman). Untuk mengtasinya biasanya DA bertanya kepada

keluarga atau tetangga yang lebih berpengalaman.

“Ya sering sih, soalnya kan umur ku masih muda kan jadi ya gag anu gitu. Belum

tau lah, ya belajar aja tanya-tanya sama orang gimana biasanya kalok anak tu kayak

gini, kayak gini, misalnya sakit atau gimana gitu, ya tanya-tanya orang aja nantikan di

ambil saran mana yang baik, nanti di terapkan gitu. Gitu sih aku biasanya.”

“Ya... ya itu sih seringnya kesulitannya pas sakit, atau pas nggak mau makan, atau

gimana gitu kan. Ya tanya-tanya aja sama orang-orang yang udah berkeluarga lama

gitu kan biasanya mereka udah berpengalaman.”

Walaupun DA ingin bertanya kepada ibu DA saat menemukan kesulitan setelah

menikah atapun saat menemukan kesulitan dalam mengasuh anak.DA selalu

mengurungkan niatnya tersebut, karena dari awal ibu DA sudah memperingatkan DA

agar tidak usah bertanya apabila menemukan kesulitan, oleh karena itu DA lebih

memilih bertanya kepada saudara yang lain ataupun tetangga.

Page 22: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

13

Perencanaan masa depan

Untuk masa depan banyak hal yang DA inginkan dan DA capai, salah satunya

menaikan Haji orang tua DA, dan untuk keluarga inti mendidik anak, memiliki rumah

sendiri, kehidupan sendiri, tidak ada masalah, kehidupan yang baik, serta kehidupan

yang cukup (tidak berlebihan).

“Naikin Haji bapak ku, belum bisa.Ya bapak ibu lah belum bisa... yang terpenting

itu lah. Kalok keluarga inti ya pastinya pengen punya ruamah sendiri, terus pengen

punya kehidupan sendiri gitu lah.”

Untuk mencapai hal tersebut DA dan suami telah memiliki beberapa cara atau

usaha, yaitu menabung ataupun rencana DA yang ingin membuat sebuah usaha, dan

yang telah dilakukan adalah berinvestasi tanah, karena suami dan DA berpikir apabila

suatu saat tiba-tiba memerlukan uang untuk keperluan yang mendesak mereka bisa

menjual tanah tersebut. Dan hal sama yang diungkapkan DA mengenai hidup ideal yang

DA harapkan, yaitu kehidupan yang berkecukupan, memiliki rumah sendiri, kendaraan,

bahagia lahir-batin, dan DA yakin hal tersebut akan tercapai karena, DA dan suami

memiliki visi misi hidup yang sama.

“Sebenernya ya selalu berusaha kayak nabung, atau aku bikin usaha apa gitu.

Investasi mungkin... investasi, kemaren aku kan habis beli tanah aku. Ya... nggak bikin

rumah cuman buat investasi aja kan misalnya kalok kita beli sekarang beberapa tahun

lagi kan mahal, jadikan misalnya kepepet perlu uang buat apa gitu kan bisa di jual

juga.”

PEMBAHASAN

Pernikahankadang-kadangterkutuksebagaiboladanrantai, dan kadang-kadangdipuji

sebagaisukacitaselamanya. Tidak sepertiuang, yangmemiliki paling banyakefek yang

kecil, pernikahan paling kuat memilikiketerkaitan denganhappiness (Seligman, 2002).

Partisipan sendiri lebih memilih untuk menikah daripada melanjutkan kuliah,

yang berakibat terjadinya konflik antara partisipan dan ibu. Santrock (2011)

menjelaskan bahwa pada usia remaja konflik dengan orang tua sering kali meningkat di

Page 23: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

14

remaja awal, masih tetap berlangsung selama SMA, kemudian menurun ketika remaja

mencapai usia 17 hingga 20 tahun. Meskipun demikian, terdapat pula relasi orangtua-

remaja yang diwarnai dengan konflik dalam taraf yang tinggi. Konflik yang lama dan

intens itu diasosiasikan dengan sejumlah masalah remaja: keluar dari rumah, kenakalan

remaja, putus sekolah, kehamilan dan pernikahan dini, menjadi anggota kelompok

tertentu, dan penyalahgunaan obat. Belum adanya penyelesaian terhadap konflik

tersebutberujung pada tidak direstuinya pernikahan partisipan hingga saat ini.

Konflik yang terjadi antara partisipan dan ibu termasuk dalam konflik yang lama

dan intens. Tidak direstuinya pernikahan partisipan, hubungan yang tidak baik antara

suami partisipan dan ibu partisipan, serta partisipan yang menghindari percakapan

dengan ibu, dan juga partisipan yang tidak mendapatkan arahan dari ibu dalam

mengasuh anak ataupun rumah tangga merupakan efek negatif yang terjadi akibat

konflik yang lama dan intens tersebut. Hal-hal tersebut memengaruhi terhadap tidak

terpenuhinya faktor happiness, yaitu hubungan sosial yang baik.

Pengambilan keputusan yang dilakukan partisipan mengenai konflik dengan ibu

sesuai dengan model proses-ganda (dual-process model) yang disebutkan oleh Santrock

(2011), yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan dipengaruhi oleh dua sistem,

yaitu analitis dan pengalaman yang saling bersaing. Model proses-ganda ini

menekankan bahwa sistem pengalamanlah yang bermanfaat dalam pengambilan

keputusan remaja, bukan sistem analitis. Sama halnya yang terjadi pada partisipan,

keputusan yang partisipan ambil untuk tidak terlalu memikirkan konflik dengan ibu dan

hanya pasrah serta berdoa, menunjukkan sesuai dengan model proses-ganda. Setelah

partisipan dan suami pernah mencoba untuk menyelesaikan konflik tersebut tetapi tidak

berhasil, partisipan memutuskan untuk tidak ingin memikirkan masalah tersebut karena

Page 24: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

15

tidak ingin stres. Selain itu, karena suami pernah di hina oleh ibu partisipan juga

memutuskan tidak ingin mengungkit-ngungkit masalah dengan ibu, partisipan tidak

mau jika suami marah dan sakit hati karena hal tersebut. Hal-hal tersebut menunjukkan

bahwa pengalamanlah yang sangat memengaruhi pengambilan keputusan partisipan

dalam menghadapi konflik dengan ibu.

Namun keadaan tersebut tidak sesuai dengan tahapan perkembangan partisipan

sebagai seorang dewasa awal. Usia dewasa awal adalah usia seorang individu yang telah

mengalami perubahan atau peningkatan perkembangan kognitif yang menjadikannya

mampu berpikir secara reflektif dan pascaformal. Keputusan partisipan untuk tidak

memikirkan atau tidak menyelesaikan konflik dengan ibu berakibat pada tidak

sesuainya hal tersebut dengan tahap perkembangannya yang seharusnya partisipan telah

mampu berbikir secara pascaformal. Labouvie-Vief (dalam Papalia, Feldman, &

Martorell 2014) mengungkapkan pemikiran pascaformal merupakan pemikiran yang

bersifat relatif. Seperti berpikir reflektif memungkinkan individu dewasa untuk

melampaui sistem logika tunggal dan mencoba berdamai atau memilih diantara konflik

yang ada atau tuntutan, masing-masing dari perspektif ini, bisa menjadi sebuah

kebenaran valid.

Kebahagian dan kepuasan yang partisipan rasakan setelah memasuki kehidupan

pernikahan, menunjukkan bahwa kehidupan pernikahan yang partisipan jalani telah

memenuhi dua aspek sosial yang saling berhubungan yang mampu meningkatkan

kesehatan fisik maupun psikis pada usia dewasa awal yang diungkapkan oleh Cohen

(dalam Papalia, Feldman, & Martorell 2014), yaitu integrasi sosial dan dukungan sosial.

Menurutnyaintegrasi sosial merupakan keterlibatan aktif dalam berbagai hubungan

sosial yang luas, aktivitas dan peran (pasangan, orang tua, keluarga, teman kerja,

Page 25: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

16

kerabat, dan lain-lain).Jaringan sosial dapat memengaruhi kesejahteraan emosi begitu

juga partisipasi dalam perilaku yang sehat. Sedangkan, dukungan sosial mengacu pada

sumber-sumber materi, informasi, dan sumber daya psikologis yang berasal dari

jaringan sosial, tempat individu dapat bertumpu pada bantuan dalam bertahan yang

berhubungan dengan stres.

Walaupun konflik yang terjadi antara partisipan dan ibu masih berlangsung, tapi

kehidupan pernikahan yang partisipan jalani memiliki peran yang besar terhadap

kebahagiaan dan kepuasan hidup partisipan. Sehingga menunjukkan bahwa aspek

integrasi sosial dan dukungan sosial yang partisipan butuhkan didapatkan atau telah

dipenuhi oleh kehidupan pernikahan partisipan.

Belum mampunya partisipan untuk mengontrol emosinya berakibat pada yang

partisipan sering membentak anak apabila anak melakukan kesalahan atau keras kepala,

seperti dalam hasil observasi yang peneliti lakukan. Melihat usia partisipan sekarang

yang telah menginjak usia dewasa awal, belum mampunya partisipan mengontrol emosi

juga menunjukkan bahwa partisipan belum berhasil mencapai usia perkembangan yang

seharusnya, yaitu usia dewasa awal. Usia dewasa awal seorang individu memiliki

keterampilan yang disebut dengan kecerdasan emosi (EI)menurut Salovey dan Mayer

(dalam Papalia, Feldman, & Martorell 2014), yang mengacu pada empat keterampilan

yang saling berhubungan. Kemampuan untuk melihat, menggunakan, memahami, dan

mengelola atau mengatur emosi (milik kita sendiri atau orang lain) sehingga dapat

mencapai tujuan. Kecerdasan emosi memungkinkan individu untuk memanfaatkan

emosi untuk menghadapi lingkungan sosial secara lebih efektif. Hal ini membutuhkan

kesadaran mengenai tipe-tipe perilaku yang sesuai dalam suatu kondisi sosial.

Page 26: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

17

Belum mampunya partisipan mengontrol, mengelola ataupun mengatur emosi ini

sangat memengaruhi keterlibatan partisipan dalam mengasuh anak. Seligman (2002)

menyebutkan bahwa dalam keterlibatan memerlukan semua sumber daya kognitif dan

emosi yang membentuk pikiran dan perasaan, belum mampunya partisipan mengontrol

emosi mengakibatkan emosi negatif yang sering ia tunjukkan atau gunakan ketika

mengasuh anak. Seligman (dalam Swart&Rothman, 2012) juga menjelaskan bahwa

salah satu acuan dari happiness adalah seringnya emosi positif dan rendahnya emosi

negatif. Seringnya emosi negatif yang partisipan munculkan membuatnya belum

mampu memenuhi acuan dalam happiness tersebut.

Partisipan juga memiliki banyak hal yang ingin dicapai di masa depan.Halini

sangat sesuai dengan tahap perkembangan partisipan pada usia dewasa awal menurut

Schaie (dalam Papalia, Feldman, & Martorell 2014), yaitu tahap pencapaian. Dewasa

muda tidak lagi memperoleh pengetahuan yang tidak hanya untuk memenuhi keinginan

mereka semata, mereka menggunakan apa yang mereka tahu untuk mencapai tujuan,

seperti karier dan keluarga. Partisipan sendiri sangat yakin dan optimis dengan

tujuannya, percaya dengan perencanaan masa depannya, dan percaya diri bahwa ia

mampu mewujudkan apa yang telah ia rencanakan dengan usaha-usaha yang telah ia

dan suami lakukan.

Keyakinan dan rasa optimis partisipan terhadap tujuan hidupnya menghasilkan

harapan-harapan yang ingin partisipan dan suami capai, sehingga dari harapan-harapan

tersebut partisipan dan suami berusaha untuk memenuhinya, adapun usaha-usaha yang

telah partisipan dan suami lakukan adalah berinvestasi tanah ataupun rencana partisipan

untuk membuka sebuah wirausaha sendiri, serta menabung. Partisipan percaya dengan

Page 27: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

18

perencanaan tersebut, dan percaya diri akan usaha-usaha yang dilakukan karena

partisipan mengaku memiliki visi dan misi yang sama dengan suami.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, penelitian ini memperoleh

kesimpulanbahwa partisipan merupakan seorang yang cukup bahagia,penerimaan

partisipan terhadap perannya sebagai seorang istri dan ibu pada usianya yang masih

muda memengaruhi kebahagiaan dan kepuasan hidup partisipan dalam pernikahan, dan

hal tersebut juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif dan emosi

partisipan. Partisipan mulai berpikir secara dewasa, dan mulai memikirkan hal-hal yang

diprioritaskan setelah berkeluarga, yaitu perencanaan masa depan, serta usaha-usaha apa

saja untuk dapat mewujudkan perencanaan tersebut.

Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa partisipan merupan seorang yang belum

mampu menuju kebahagiaan yang sempurna. Partisipan mengalami kesulitan dalam hal

mengontrol emosi, hal tersebut terlihat saat partisipan mengasuh anak sehari-hari.

Belum terselesaikannya konflik antara partisipan dengan ibu memiliki pengaruh negatif

terhadap kehidupan partisipan hingga saat ini. Pengaruh negatif tersebut anata lain,

tidak baiknya relasi partisipan dan suami dengan ibu, kurangnya kemampuan partisipan

dalam mengahdapi kesulitan-kesulitan ketika berkeluarga maupun mengasuh anak

akibat tidak adanya arahan dari ibu, dan konflik-konflik dalam keluarga yang sulit

terselesaikan.

Page 28: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

19

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Penulis sadar bahwa hasil penelitian ini jauh dari sempurna dan masih

memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan, oleh karenanya bagi peneliti

yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, penulis menyarankan

beberapa hal dibawah ini.

Pertama, dalam penelitian ini penulis kesulitan dalam menemukan

partisipan dengan kriteria yang ada, sehingga penulis hanya menggunakan

satu partisipan. Penulis juga menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat

meneliti tidak hanya pernikahan dengan usia remaja, bisa saja pernikahan

dengan usia dewasa yang juga tidak mendapatkan restu orang tua atau konflik

tertentu dengan orang tua yang masih belum terselesaikan.

Kedua, peneliti juga bisa membandingkan antara pernikahan remaja yang

tidak mendapatkan restu orang tua dengan pernikahan remaja yang

mendapatkan restu orang tua dan bagaimana kaitannya terhadap happiness.

Selain itu, peneliti juga bisa memberikan tingakatan usia yang lebih bervariasi,

seperti remaja awal, pertengahan, ataupun usia-usia dewasa atau usia matang.

2. Bagi partisipan

Berkaitan dengan happiness, penulis mengharapkan partisipan mampu

meningkatkan emosi positif dan menurun emosi negatif, yang berkaitan

dengan kehidupan sosial partisipan, terutama relasi partisipan dengan ibu.

Diharapkan juga partisipan mampu menyelesaikan masalah tersebut dan

mampu mengendalikan keadaan menjadi semakin lebih baik demi hubungan

yang harmonis antara anak dan ibu.

Page 29: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

20

Selain itu, ketidakstabilan partisipan dalam hal emosi menunjukkan

bahwa partisipan belum mampu menyelesaikan fase usia perkembangan yang

seharusnya, sehingga diharapkan partisipan mampu berpikir secara lebih

matang dalam pengambilan keputusan ataupun ketika partisipan menghadapi

dan mengasuh anak.

3. Bagi remaja yang belum menikah dan yang telah menikah dengan kasus

yang sama

Bagi para remaja yang belum menikah diharapkan untuk lebih berpikir

secara kritis mengenai efek-efek dan akibat-akibat yang akan dihadapi ketika

pada usia yang masih remaja telah memiliki kehidupan pernikahan. Banyak

hal yang masih bisa dilakukan apabila seorang remaja tidak mampu untuk

melanjutkan pendidikan mereka, misalnya bekerja. Saat ini begitu banyak

pekerjaan yang bisa dilakukan oleh remaja pada usia remaja akhir atau usia

lulus SMA, tidak harus dengan pendidikan tinggi banyak lapangan pekerjaan

yang masih mencari kriteria sebatas lulus SMA.

Bagi para remaja yang berada pada situasi dan masalah yang sama seperti

topik penelitian ini, diharapkan mampu berpikir secara kritis ketika

menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan konflik keluarga

serta diharapkan mampu lebih mengendalikan emosi ketika mengalami

kesulitan dalam hal pengasuhan anak. Selain itu, diharapkan mampu

menghadapi masalah atau memandang masalah dari berbagai macam sudut

pandang, agar berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan yang akan

memengaruhi keberlangsungan kehidupan serta relasi antarkeluarga yang

harus selalu dijaga.

Page 30: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

21

4. Bagi orang tua

Pengarahan yang tepat kepada anak memiliki pengaruh yang cukup kuat

dalam hal pengambilan keputusan bagi anak pada usia remaja. Usia remaja

merupakan usia bagi individu untuk mengambil keputusan bagi hidup mereka

selanjutnya, oleh karena itu arahan yang tepat dari orang tua juga berperan

penting.

Relasi yang baik dengan anak juga memiliki pengaruh yang kuat bagi

keberlangsungan kehidupan selanjutnya bagi orang tua maupun anak sendiri,

sehingga sangat perlu untuk menyikapi berbagai konflik dengan bijak dan dan

lebih berpikir secara kritis agar terhindar dari konflik yang intens dan

berkepanjangan.

DAFTAR PUSTAKA

Meleddu, M., Guicciardi, M., Scalas, F. L., & Fadda, D. (2012). Validation of an Italian

version of the Oxford happiness inventory in adolescence. Journal of Personality

Assessment, 94(2), 175–185.

Papalia, D. E., Feldman, R. F., & Martorell, G. (2014). Menyelami perkembangan

manusia. Jakarta: Salemba Humanika.

Peterson, C., & Park, N., & Seligman, M. E. P. (2005). Orientations to happiness and

life satisfaction: The full life versus the empty life. Journal of Happiness Studies, 6,

25-41.

Philip, F. R. (2008). The adolescent: Development, relationships, and culture(12th

ed).USA: Pearson Education, Inc.

Seligman, M. E. P. (2012). Beyond authentic happiness: Menciptakan kebahagiaan

sempurna dengan psikologi positif.Bandung: Kaifa.

Page 31: Happiness Wanita Usia Dewasa Awal yang Menikah pada Usia … · 2017. 1. 24. · HAPPINESS WANITA USIA DEWASA AWAL YANG MENIKAH PADA USIA REMAJA TANPA RESTU IBU . OLEH . CITRA PRAMUDITA

22

Seligman, M. E. P. (2002). Authentic happiness: Using the new positive psychology to

realize your potential for lasting fulfillment.USA: Simon & Schuster, Inc.

Santrock, J.W. (2011). Life-span development (edisi ke 13 buku 1).Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2012). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV.Alfabeta.

Swart, J., & Rothman, S. (2012). Authentic happiness of managers, and individual and

organisational outcomes. South African journal of psychology,42(4), pp. 492-508.

Uecker, E. J. (2014). Religion and early marriage in the United States: Evidence from

the add health study. Journal for the scientific study of seligion, 53(2):392-415.

Undang-Undang Republik Indonesia. (tanpa tanggal). 1974tentang perkawinan.

Diambil 2 Oktober, 2015, dari http://search.mahkamahkonstitusi.go.id/mk-

ges/gesResult

Veenhoven, R. (2006). How do we assess how happy we are? Tenets, implications and

tenability of three theories. Paper presented at conference on New Directions in the

Study of Happiness: United States and International Perspectives; University of

Notre Dame, USA.