hanya isi laporan.docx

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogik dapat di terima oleh pihak penerima jasa layanan secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, guru harus dipersiapkan melalui program pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru. Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, mewajibkan Guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Pada pasal 4 peraturan pemerintah No. 74 Tahun 2008 di tegaskan bahwa seritifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program profesi yang di selenggrakan oleh perguruan tinggi yang memilki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi. Masih banyak daerah yang secara geografis terpencil, berpenduduk usia sekolah dasar relatif 1

Transcript of hanya isi laporan.docx

Page 1: hanya isi laporan.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli

dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogik

dapat di terima oleh pihak penerima jasa layanan secara langsung maupun

tidak langsung. Oleh sebab itu, guru harus dipersiapkan melalui program

pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar

kompetensi guru.

Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP

No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan PP No. 74

Tahun 2008 tentang Guru, mewajibkan Guru memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, dan sertifikat pendidik. Pada pasal 4 peraturan pemerintah No. 74

Tahun 2008 di tegaskan bahwa seritifikat pendidik bagi guru diperoleh

melalui program profesi yang di selenggrakan oleh perguruan tinggi yang

memilki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.

Masih banyak daerah yang secara geografis terpencil, berpenduduk

usia sekolah dasar relatif sedikit tentu tidak efesien mengelola sekolah dengan

murid dari berbagai tingkat yang berjumlah sedikit dengan menggunakan

standar sekolah regular. Dengan penugasan guru untuk mengajar kelas

rangkap tanpa desain pembelajaran yang benar bukan merupakan pilihan yang

bijaksana. Jalan keluarnya adalah menyelenggarakan pembelajaran untuk anak

dari tingkat kelas yang berbeda dalam satu ruang belajar. Model multi-grade

untuk Rintisan PPGT SD Terintergasi, yaitu model PPGT yang membekali

calon guru agar memiliki kemampuan mengelola lebih dari kelas di SD (kelas

1, 2 dan 3 dalam satu ruang belajar, dan kelas 4, 5 dan 6 dalam satu ruang

belajar lainnya.

Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Terintegrasi

(berkewenangan ganda), untuk selanjutnya disebut Rintisan Program PPGT

1

Page 2: hanya isi laporan.docx

adalah penddikan profesi guru yang diselenggarakan dalam kurun waktu yang

bersamaan dengan program akademik substansi bidang.

Studi maupun akademik kependidikan, dilanjutkan dengan PPL yang

intensif di sekolah mitra dan diakhiri dengan uji kompetensi serta memiliki

kewenangan ganda dalam melaksanakan tugas sebagai guru yang terdiri atas

kewenangan utama dan kewenangan tambahan sebagai guru SMP pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Mengacu pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tujuan

umum mata kuliah Magang Program Studi PGSD Program pendidik Profesi

Guru Terintergasi (PGSD P3GT) adalah menghasilkan calon guru yang

memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Tujuan khusus mata kuliah ini adalah mempersiapkan calon guru lebih

mengenal lingkungan sekolah dan lingkungan profesinya sehingga nanti

mampu melakukan kegiatan praktik mengajar dalam mata kuliah PPL.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat : SMP Negeri 17 Kota Bengkulu, Jln. W.R. Supratman 03

Pematang Gubernur, Muara Bangkahulu.

Waktu : 20-25 April 2015

2

Page 3: hanya isi laporan.docx

BAB II

PELAKSANAAN

A. Hasil Setiap Aspek Kegiatan

1. Menelaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan

Guru

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing lembaga

pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdiri dari

tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat pendidikan, kalender dan silabus.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan

keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam

penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan

maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum

ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan

tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara

menyeluruh.

3

Page 4: hanya isi laporan.docx

a. Mengungkapkan Aspek-Aspek/Komponen yang ada dalam

Kurikulum

Setelah kami menelaah kurikulum di SMP Negeri 17 Kota

Bengkulu, komponen yang ada dalam kurikulum adalah sebagai

berikut:

1) Cover/halaman judul

2) Lembar pengesahan

3) Surat keputusan Kepala SMP Negeri 17 Kota Bengkulu tentang

penunjukkan tim pengembangan kurikulum

4) Susunan tim pengembangan kurikulum

5) Berita acara pengembangan kurikulum

6) Daftar hadir tim pengembangan kurikulum

7) Profil sekolah I

8) Visi, misi, dan tujuan

9) Profil sekolah II

10) Kata pengantar

11) KTSP SMP Negeri 17 Kota Bengkulu

12) Visi, misi, dan tujuan tingkat satuan pendidikan SMP Negeri 17

Kota Bengkulu

13) Struktur dan muatan kurikulum

14) Kalender pendidikan

15) Ketentuan seragam sekolah

16) Poin pelanggaran tata tertib sekolah

17) Surat pernyataan

b. Menelaah setiap Aspek-Aspek dalam Komponen Kurikulum

1) Cover/halaman judul

Terdapat identitas yang tepat “Kurikulum SMP Negeri 17 Kota

Bengkulu Tahun Pelajaran 2014/2015.

Terdapat logo pendidikan nasional.

4

Page 5: hanya isi laporan.docx

Terdapat tulisan Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu

2013.

2) Lembar pengesahan

Terdapat nama penanggung jawab, ketua, dan sekretaris tim

pengembangan kurikulum.

Ditandatangani oleh kepala sekolah, komite sekolah dan kepala

dinas pendidikan nasional Kota Bengkulu.

3) Surat keputusan Kepala SMP Negeri 17 Kota Bengkulu tentang

penunjukkan tim pengembangan kurikulum

4) Susunan tim pengembangan kurikulum

Tim pengembangan kurikulum berjumlah 19 orang berdasarkan

pangkat dan golongannya.

5) Berita acara pengembangan kurikulum

Ditandatangani oleh kepala sekolah dan ketua komite sekolah.

6) Daftar hadir tim pengembangan kurikulum

Terdapat nama, pangkat/golongan, jabatan dan tanda tangan.

7) Profil Sekolah Menengah Pertama I

Berisi kabupaten/kota, nama sekolah dan alamat sekolah.

8) Visi, misi, dan tujuan

Terdapat indikator visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.

9) Profil Sekolah Menengah Pertama II

Berisi identitas sekolah yang lengkap

Lokasi sekolah

Pendidik dan tenaga pendidikan

Siswa, kelas, prestasi akademik dan nonakademik sekolah

10) Kata pengantar

Berisi puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

terselesainya penyusunan KTSP SMP Negeri 17 Kota

Bengkulu.

5

Page 6: hanya isi laporan.docx

11) KTSP SMP Negeri 17 Kota Bengkulu

Berisi acuan dan landasan pengembangan KTSP SMP Negeri

17 Kota Bengkulu.

12) Visi, misi, dan tujuan tingkat satuan pendidikan SMP Negeri 17

Kota Bengkulu

Berisi visi, misi, tujuan, motto, budaya, dan program unggulan

SMP Negeri 17 Kota Bengkulu.

13) Struktur dan muatan kurikulum

Struktur kurikulum SMP Negeri 17 Kota Bengkulu

Meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam suatu

jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai

IX.

Muatan kurikulum SMP Negeri 17 Kota Bengkulu

Tertuang dalam Standar Isi (SI) meliputi lima kelompok mata

pelajaran, sebagai berikut:

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

Wujudnya: Pendidikan Agama.

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian

Wujudnya: Pendidikan Kewarganegaraan.

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

Wujudnya:

1. Bahasa Indonesia

2. Matematika

3. Ilmu Pengetahuan Alam

4. Ilmu Pengetahuan Sosial

5. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kelompok mata pelajaran estetika

Wujudnya: Seni Budaya

6

Page 7: hanya isi laporan.docx

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan

Wujudnya: Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

meliputi sejumlah mata pelajaran, muatan lokal dan

pengembangan diri dimuat dalam isi kurikulum.

Mata pelajaran

1. Pendidikan Agama

2. PKn

3. Matematika

4. Bahasa Indonesia

5. Bahasa Inggris

6. Ilmu Pengetahuan Alam

7. Ilmu Pengetahuan Sosial

8. Seni Budaya

9. Penjaskes

10. Kerajianan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

Muatan lokal

Mengembangkan dua muatan lokal, yaitu:

1. Kain besurek

2. Kesenian daerah.

Kegiatan pengembangan diri

1. Pramuka

2. PMR

3. Paskibraka

4. Karate

5. Imtaq/Risma

6. Iqra/baca Alquran

7. Sanggar seni (tari dan musik dol)

8. Olahraga (basket, voly, bola kaki, futsal)

7

Page 8: hanya isi laporan.docx

Pengaturan beban belajar

Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk SMP

Negeri 17 Kota Bengkulu tertera pada tabel berikut:

Kelas Satu jam pembelajaran tatap muka

Jumlah jam pembelajaran perminggu

Minggu efektif pertahun pelajaran

Waktu pembelajaran pertahun

Jumlah jam pertahun @ 60 menit

VII40 38 35

53.200 menit(1.330 jam pelajaran)

887 jamVIIIIX

Tabel 2.1 Pengaturan Beban Belajar

Ketuntasan belajar

Standar ketuntasan belajar minimal dengan

mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,

kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya

pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Komponen Kelas dan KKMVII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama2. PKn3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Ilmu Pengetahuan Alam7. Ilmu Pengetahuan Sosial8. Seni Budaya9. Penjaskes10. Teknologi Informasi dan

KomunikasiB. Muatan Lokal

1. Kain Besurek2. Kesenian Daerah

C. Pengembangan Diri

757575707070707575

70

7575B

757575727070707575

70

7575B

757578757070707575

70

8075B

Tabel 2.2 Ketuntasan Belajar

8

Page 9: hanya isi laporan.docx

Standar Kompetensi Lulusan

SKL dari sepuluh mata pelajaran.

Pengembangan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

SMP Negeri 17 Kota Bengkulu

Berisi langkah penyusunan silabus pembelajaran.

c. Menelaah Kaitan antara Komponen-komponen Kurikulum

Dari komponen kurikulum dan kesesuaiannya dengan KTSP

terdapat hubungan yang singkron, jadi sudah terdapat kesesuaian

antara komponen kurikulum dengan KTSP karena komponen tersebut

disusun untuk melengkapi adanya kurikulum yang sekarang yaitu

KTSP.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah

kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-

masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan

pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar

kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan dikembangkan sebagai berikut: (1)

Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan

untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional; (2) Kurikulum pada

semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip

diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan pe-

serta didik. Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh badan

independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Berikut komponen kurikulum :

1) Tujuan

Konsep dasar dalam menentukan tujuan suatu pembelajaran

yaitu berlandaskan atas pencapaian setiap indikator yang terdapat

9

Page 10: hanya isi laporan.docx

dalam setiap Kompetensi Dasar. Dalam satu indikator kita bisa

membuat beberapa tujuan pembelajaran sehingga akan muncul

banyak tujuan dalam satu kompetensi dasar sebagaimana yang

terlihat pada tujuan yang ada pada (RPP).

2) Materi

Penyusunan materi berdasarkan pada tujuan-tujuan yang

telah dibuat hal ini berhubungan dengan pencapaian dari pada

proses pembelajaran yang akan dilakukan. Kelengkapan suatu

materi ajar dilihat dari sejauh mana pencapaian tujuan yang sudah

terpenuhi, jadi semakin banyak tujuan pembelajaran maka akan

semakin lengkap materi yang akan disampaikan dan proses

pembelajaran akan semakin komplit. 

3) Organisasi

Untuk menstuktur pengetahuan peserta didik maka materi

perlu disusun sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh peserta

didik dalam hal ini dimulai dari pemberian motivasi kepada siswa

berupa pertanyaan atau pernyataan yang mampu membangkitkan

semangat siswa untuk belajar. Kemudian materi disusun dari

tingkat kognisi yang paling sederhana menuju tingkat analisis yang

rumit mulai dari tingkat memahami, membedakan,  mensintesis,

kemudian ke tingkat analisis sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai. Selain itu dalam mengorganisasikan pemahaman siswa

juga dibutuhkan kolom kegiatan siswa atau tes pemahaman siswa

berupa soal latihan pada setiap pokok bahasan setelah

menyampaikan suatu materi hal ini berfungsi untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa khususnya terhadap materi yang

diajarkan saat itu beserta tidak lupa juga kita menaruhkan

informasi-informasi sains  yang berhubungan dengan maateri yang

disampaikan untuk membuka pemikiran siswa dalam memahami

fenomena alam yang bersangkutan.

10

Page 11: hanya isi laporan.docx

4) Evaluasi

Sebagaimana tuntutan hasil pembelajaran tidak hanya

dituntut kemampuan dalam bidang kognitif saja melainkan juga

afektif dan psikomotor sehingga bentuk evaluasi hasil belajar juga

diperlikan penyesuaian.  sebagaimana seperti yang terdapat pada

bentuk evaluasi diatas yaitu evalausi dalam bidang kognitf, afektif

dan psikomotorik.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

komponen-komponen kurikulum tersebut saling berhubungan.

Artinya antara satu komponen kurikulum dengan komponen

lainnya memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan.

d. Menelaah Kaitan antara Kurikulum dengan Komponen RPP

Buatan Guru

Guru membuat silabus dan RPP berdasarkan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) yang terdapat pada kurikulum. Dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat aspek, yaitu:

mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. SKL dari mata

pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara,

pelaporan, penyampaian berita, radio, tv, dialog interaktif,

pidato/khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra

berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan dan

sinopsis novel.

2) Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran,

perasaan, informasi, pengalaman, pendapat dan komentar dalam

kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan

pidato serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek,

novel remaja, puisi dan drama.

11

Page 12: hanya isi laporan.docx

3) Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami

berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk

puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antalogi puisi, novel

dari berbagai angkatan.

4) Menulis

Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk

buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas,

petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklas baris,

resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca,

dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama,

dan cerpen.

2. Menelaah Strategi Pembejaran

a. Strategi yang Digunakan Guru dengan Tujuan Pembelajaran

Strategi yang tepat dapat mencapai tujuan pembelajaran akan

diharapkan. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII, pada KD

menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca, guru

menggunakan strategi model kooperatif. Siswa duduk berkelompok

untuk berdiskusi. Siswa mendengar penjelasan dan contoh tentang

beberapa jenis paragraf. Siswa menemukan gagasan utama dari

paragraf dari teks bacaan serta mencoba membuat beberapa paragraf

yang telah dipelajari berdasarkan letak kalimat utamanya.

Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar

sehingga proses pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang

diharapkan dan dapat mencapai indikator atau tujuan pembelajaran.

12

Page 13: hanya isi laporan.docx

b. Strategi dengan Materi Pelajaran yang Diajarkan

Strategi yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran yaitu

dengan menggunakan metode atau teknik tanya jawab, diskusi,

penugasan, ceramah dan tugas. Langkah awal atau kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang pertama ada kegiatan

awal. Kegiatan awal ini bertujuan untuk siswa dapat mengikuti

pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru dalam

mata pelajaran tersebut, serta menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai. Yang berikutnya adalah kegiatan inti, kegiatan inti

ini bertujuan untuk memperkenalkan inti dari mata pelajaran bahasa

Indonesia yaitu gagasan utama. Contohnya dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia guru menggunakan media power point untuk

menjelaskan materi tentang gagasan pokok. Kemudian siswa di minta

untuk menentukan beberapa jenis paragraf berdasarkan letak gagasan

pokoknya. Dalam mata pelajaran ini banyak jenis kegiatan yang perlu

dilakukan oleh siswa dalam melakukan kegiatan. Misalnya kegiatan

menulis paragraf, dalam kegiatan ini siswa di harapkan benar-benar

memiliki ketelitian dan keseriusan dalam menulis. Dalam kegiatan inti

ini guru juga membentuk kelompok-kelompok kecil agar siswa dapat

berdiskusi dengan temannya yang bertujuan untuk mencari solusi atau

alternatif dari sebuah kejadian atau pengalaman yang dialami oleh

siswa tersebut dalam melakukan diskusi untuk penulisan paragraf.

Dengan strategi seperti ini guru dapat menyampaikan materi

pelajarannya sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan oleh guru

kepada peserta didik sesuai dengan mata pelajaran yang akan

dibawakan oleh guru. Kegiatan akhir atau penutup kegiatan ini

bertujuan untuk memberikan evaluasi atau berupa soal-soal yang

diberikan oleh guru denganh tujuan apakah siswa dapat memahami

atau mengerti dengan materi yang telah diajarkan oleh guru tersebut.

Kegiatan ini juga dapat mengukur kemampuan siswa dalam

memahami suatu pembelajaran. Selain itu juga guru menggunakan

13

Page 14: hanya isi laporan.docx

metode atau teknik. Dalam menyampaikan materi yang diajarkan guru

dengan memberikan pencerahan dan teknik ceramah agar peserta didik

tidak jenuh atau bosan dengan matapelajaran yang akan dibawakan

oleh guru.

c. Tujuan, Materi dengan Metode yang Digunakan

Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai dalam suatu

pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Dalam pembelajaran itu sendiri memiliki standar kompetensi dan

kompetensi dasar untuk mencapai suatu tujuan atau indikator. Materi

pokok tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa uraian

materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat diacu dari

indikator. Contoh indikator: mampu menunjukkan letak kalimat utama

dalam suatu paragraf pada teks bacaan. Materi pembelajaran: menulis

paragraf berdasarkan letak ide pokoknya. Contoh ini merupakan

sasaran atau tujuan dari suatu pembelajaran yang didalamnya akan

membahas tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan.

Sedangkan dalam materi pembelajaran itu sendiri

menggunakan metode yang dapat diartikan benar-benar sebagai

metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan

pembelajaran, ini bergantung pada karakteristik pendekatan atau

strategi yang dipilih. Oleh karena itu materi dalam suatu pembelajaran

akan digunakan pendekatan pembelajaran dan metode-metode yang

diintegrasikan dalam satu pengalaman belajar siswa yaitu sebagai

berikut : Pendekatan dalam pembelajaran yang akan digunakan,

misalnya : pendekatan proses, kontekstual, pendekatan inkuiri

menemukan sendiri, pemecahan masalah, dan sebagainya. Pendekatan

proses disini yaitu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada

proses belajar, aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam

memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertain

14

Page 15: hanya isi laporan.docx

tersebut, meliputi keterlibatan fisik, mental dan social peserta didik

dalam proses pembelajaran, untuk mencapai suatu tujuan.

Metode-metode yang digunakan, misalnya : ceramah,

penugasan, tanya jawab dan sebagainya. Metode ceramah disini

merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan

pelajaran secara lisan dari guru.

d. Alat Peraga yang Digunakan dengan Materi dan Tujuan

Dalam pembelajaran alat peraga sangat dibutuhkan dan sangat

bermanfaat untuk digunakan dalam suatu pembelajaran khususnya

dalam lima matapelajaran yang ada. Menurut Estiningsih (1994) alat

peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau

membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Alat peraga merupakan

salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat peraga

mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik.

Penyediaan perangkat  alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan

kebutuhan siswa belajar, sesuai  dengan tipe siswa belajar.

Contoh: papan tulis, buku tulis, dan daun pintu yang berbentuk

persegi panjang dapat berfungsi sebagai alat peraga pada saat guru

menerangkan bangun geometri dalam persegi panjang untuk pelajaran

matematika. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan

keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya

dari konsep yang dipelajari. Dengan melihat, meraba, dan

memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata

dalam kehidupan tentang arti konsep. Sedangkan sarana merupakan

media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk

melakukan pembelajaran. Dengan menggunakan sarana tersebut

diharapkan dapat memperlancar pembelajaran. Contoh: papan tulis,

jangka, penggaris, lembar tugas (LT), lembar kerja (LK), dan alat-alat

permainan.

15

Page 16: hanya isi laporan.docx

Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti

mengoptimalkan fungsi  seluruh panca indra siswa untuk

meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar,

melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan

realistis. Tujuan dari alat peraga dalam materi pembelajaran yaitu :

1) Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas.

2) Mengembangkan sikap yang dikehendaki.

3) Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, media yang digunakan

oleh guru sangat sederhana yaitu dengan media power point untuk

membantu menyampaikan materi kepada siswa. Selain itu, guru juga

menghadirkan pengalaman siswa sebagai salah satu sumber belajar.

Selain itu juga alat peraga dalam suatu pembelajaran akan

membangun minat dan motivasi siswa dalam belajar agar

pembelajarannya dapat menarik, kemudian Memperjelas makna bahan

pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya. Metode

mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah

bosan  dan Membuat siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar

seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan dan

sebagainya.

e. Pendekatan Pembelajaran yang Digunakan dengan Karaktersitik

Bidang Studi

Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam suatu

pembelajaran yaitu dengan menggunakan pendekatan umum yang

ditetapkan dalam kurikulum yaitu pendekatan cara belajar siswa aktif

(CBSA). Pendekatan CBSA dapat diartikan sebagai panutan

pembelajaran yang mengarah pada pengoptimalisasian pelibatan

intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran, dengan

pelibatan fisik siswa apabila diperlukan. Pelibatan intelektual-

emosional/fisik siswa serta optimalisasi dalam pembelajaran, di

16

Page 17: hanya isi laporan.docx

arahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh

dan memproses perolehan belajarnya tentang pengetahuan,

keterampilan sikap dan nilai. Dan pendekatan yang dilakukan oleh

guru disini juga menggunakan pendekatan kontekstual dan inkuiri.

Pendekatan kontekstual ini mengarahkan lingkungan sebagai sumber

utama belajar siswa. Kemudian pembelajaran yang diberikan oleh guru

dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa karna sifat kontekstual dan

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Selain pembelajaran kontekstual guru juga menggunakan

pendekatan inkuiri, yaitu pendekatan yang siswa itu sendiri

menemukannya. Dalam pendekatan ini siswa diberi tugas oleh guru

untuk membuat puisi dengan media yang ada dalam kelas, pendekatan

inkuiri ini berguna untuk merangsang kemampuan siswa untuk

menemukan sendiri jawabannya. Dengan demikian pendekatan dalam

pembelajaran yang di berikan oleh guru dapat efektif dan

menyenangkan bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3. Menelaah Sistem Evaluasi dan Tindak Lanjut Pembelajaran

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation.

Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu

proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat di

atas, maka menurut Wayan Nurkancana dan P. P. N. Sumartana, (1983:1)

evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu proses

untuk menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atau

segala yang sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.

Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus. L. Pasaribu dan Simanjuntak menegaskan bahwa:

a. Tujuan umum dari evaluasi adalah:

1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid

dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

17

Page 18: hanya isi laporan.docx

2) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang

didapat.

3) Menilai metode mengajar yang dipergunakan.

b. Tujuan khusus dari evaluasi adalah:

1) Merangsang kegiatan siswa.

2) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.

3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,

perkembangan, dan bakat siswa yang bersangkutan.

4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang

diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan.

5) Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode

mengajar. (Abu Ahmadi dan Bihdodo Supriyono, 1991:189).

a) Evaluasi yang Digunakan Guru dengan Tujuan Pelajaran di

Sekolah

Berdasarkan hasil pengamatan kami menemukan bahwa

evaluasi yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran adalah

evaluasi tes, non tes, dan penugasan. Evaluasi ini lebih dipilih guru

karena sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada. Oleh karena itu

kami menyimpulkan bahwa evaluasi yang diadakan guru berdasarkan

tujuan pembelajaran ini sudah sangat sesuai dengan tujuan

pembelajaran dan kurikulum. Selain itu juga, evaluasi ini bisa

memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya,

baik itu sebagai penyampai materi pelajaran maupun sebagai siswa

yang menerima pelajaran.

b) Evaluasi yang Digunakan Guru dengan Materi Pembelajaran

Evaluasi yang digunakan guru sesuai dengan materi

pembelajaran. Misalnya: materi pembelajaran tentang “gagasan

pokok”, maka evaluasi yang digunakan yaitu memberikan soal

objekstif B-S.

18

Page 19: hanya isi laporan.docx

c) Evaluasi yang Digunakan Guru dengan Pendekatan Pembelajaran

Dalam melaksanakan pembelajaran pendekatan yang

digunakan guru adalah pendekatan koperatif dan metode diskusi. Hasil

diskusi siswa dipresentasikan dan siswa yang lain menanggapi. Bahan

diskusi siswa mempunyai hubungan dengan evaluasi di akhir

pembelajaran. Jika siswa aktif dalam diskusi, pasti dia bisa menjawab

soal-soal evaluasi. Karena bahan diskusi berdasarkan materi

pembelajaran dan tujuan pembelajaran.

d) Menelaah Variasi Bentuk Soal dan Tingkat Kesukaran Soal

Variasi bentuk soal sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Ada soal yang tingkat kesukarannya rendah, ada yang tingkat

kesukarannya sedang serta tingkat kesukarannya tinggi.

e) Menelaah Administrasi Penilaian Proses dan Hasil Belajar dan

Berbagai Instrumen yang Digunakan

Tabel 2.3 Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator pencapaian kompetensi

PenilaianTeknik penilaian

Bentuk penilaian

Instrumen

1. Mampu

menunjukkan letak

kalimat utama

dalam suatu pa-

ragraf pada teks

bacaan

2. Menulis paragraf

berdasarkan letak

kalimat utamanya

Tes praktik/kinerja

Uji petik kerja

1. Tentukan

kalimat utama

yang terdapat

pada paragraf

teks bacaan

yang dibaca!

2. Buatlah

paragraf

deduktif,

induktif,

deskriptif dan

19

Page 20: hanya isi laporan.docx

naratif!

Pedoman penskoran

Tentukan kalimat utama yang terdapat pada paragraf teks bacaan yang dibaca!

Lengkap dan urut Kurang lengkap dan urut

Tidak lengkap dan urut

Skor 3 Skor 2 Skor 1

Menulis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya!Keefektifan bahasa

Diksi Urutan Isi

(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)

f) Menganalisis Hasil Penilaian Proses dan Hasil Belajar untuk

Berbagai Tujuan

Dari penilaian proses yang dilakukan oleh guru maka hasil

penilaian prosesnya adalah guru dapat mengetahui tingkat pencapaian

kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran, dapat

memberikan umpan balik, dapat memantau kemajuan dan

mendiagnosis kesulitan belajar dalam rangka pengayaan. dan

remedial, dapat memberikan informasi kepada orang tua dan komite

sekolah tentang efektivitas pendidikan.

Hasil belajar yang diperoleh adalah:

1. Tujuan umum

a) Menilai pencapain kompetensi peserta didik;

b) Memperbaiki proses pembelajaran;

c) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa;

2. Tujuan khusus

a) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;

b) Mendiagnosis kesulitan belajar;

20

Page 21: hanya isi laporan.docx

c) Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;

d) Penentuan kenaikan kelas;

e) Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan

memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha

perbaikan.

B. Tingkat Keberhasilan

Magang V yang dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Bengkulu mulai

tanggal 20-25 April 2015 telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan. Kami memperoleh data atau informasi yang efektif yang sesuai

dengan situasi dan kondisi di sekolah. Semua warga sekolah ikut mendukung,

membimbing dan membantu kami dalam pelaksanaan magang ini. Dan

akhirnya kami bisa menyelesaikan kegiatan magang ini sesuai yang waktu

serta tujuan dari kegiatan magang V yang telah ditentukan.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam kegiatan magang V ini adalah adanya kerja

sama antara pihak universitas dengan sekolah mitra, kepala sekolah, guru

pamong, dewan guru, dosen pembimbing, mahasiswa dan siswa.

Faktor penghambat pelaksanaan magang V ini adalah waktu

pelaksanaan yang terlambat, materi yang diajarkan di sekolah hampir selesai

dan siswa akan mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian kenaikan kelas.

D. Pengalaman Khusus yang Diperoleh

Pengalaman khusus yang kami peroleh selama magang V ini sungguh

berbeda dengan pengalaman pada magang-magang sebelumnya di sekolah

dasar. Pada magang ini kami memperoleh pengetahuan baru di SMP

khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diantaranya, mengetahui

komponen-komponen kurikulum, strategi yang digunakan guru dalam

pembelajaran, dan evaluasi yang digunakan guru, mengetahui perbedaan

karakteristik anak usia SD dan SMP.

21

Page 22: hanya isi laporan.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan

yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi

rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu

periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini

disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam

penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Strategi dan evaluasi yang digunakan guru dalam pembelajaran sesuai

dengan mata pelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan

adanya strategi, pembelajaran yang dilakukan lebih mudah dan terarah.

Evaluasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui atau mengukur tingkat

kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan atau

dijelaskan.

B. Saran

Pelaksanaan magang sebaiknya, pada saat pembelajaran di SMP masih

efektif agar mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal.

Untuk mahasiswa sebaiknya bisa berpartisipasi dalam kegiatan yang

diadakan di Sekolah, lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam

melaksanakan kegiatan magang.

22

Page 23: hanya isi laporan.docx

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

23

Page 24: hanya isi laporan.docx

LAMPIRAN-LAMPIRAN

24