hanya isi laporan.docx
-
Upload
derry-forzmi -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of hanya isi laporan.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli
dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogik
dapat di terima oleh pihak penerima jasa layanan secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh sebab itu, guru harus dipersiapkan melalui program
pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar
kompetensi guru.
Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan PP No. 74
Tahun 2008 tentang Guru, mewajibkan Guru memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, dan sertifikat pendidik. Pada pasal 4 peraturan pemerintah No. 74
Tahun 2008 di tegaskan bahwa seritifikat pendidik bagi guru diperoleh
melalui program profesi yang di selenggrakan oleh perguruan tinggi yang
memilki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
Masih banyak daerah yang secara geografis terpencil, berpenduduk
usia sekolah dasar relatif sedikit tentu tidak efesien mengelola sekolah dengan
murid dari berbagai tingkat yang berjumlah sedikit dengan menggunakan
standar sekolah regular. Dengan penugasan guru untuk mengajar kelas
rangkap tanpa desain pembelajaran yang benar bukan merupakan pilihan yang
bijaksana. Jalan keluarnya adalah menyelenggarakan pembelajaran untuk anak
dari tingkat kelas yang berbeda dalam satu ruang belajar. Model multi-grade
untuk Rintisan PPGT SD Terintergasi, yaitu model PPGT yang membekali
calon guru agar memiliki kemampuan mengelola lebih dari kelas di SD (kelas
1, 2 dan 3 dalam satu ruang belajar, dan kelas 4, 5 dan 6 dalam satu ruang
belajar lainnya.
Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Terintegrasi
(berkewenangan ganda), untuk selanjutnya disebut Rintisan Program PPGT
1
adalah penddikan profesi guru yang diselenggarakan dalam kurun waktu yang
bersamaan dengan program akademik substansi bidang.
Studi maupun akademik kependidikan, dilanjutkan dengan PPL yang
intensif di sekolah mitra dan diakhiri dengan uji kompetensi serta memiliki
kewenangan ganda dalam melaksanakan tugas sebagai guru yang terdiri atas
kewenangan utama dan kewenangan tambahan sebagai guru SMP pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Mengacu pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tujuan
umum mata kuliah Magang Program Studi PGSD Program pendidik Profesi
Guru Terintergasi (PGSD P3GT) adalah menghasilkan calon guru yang
memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan khusus mata kuliah ini adalah mempersiapkan calon guru lebih
mengenal lingkungan sekolah dan lingkungan profesinya sehingga nanti
mampu melakukan kegiatan praktik mengajar dalam mata kuliah PPL.
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat : SMP Negeri 17 Kota Bengkulu, Jln. W.R. Supratman 03
Pematang Gubernur, Muara Bangkahulu.
Waktu : 20-25 April 2015
2
BAB II
PELAKSANAAN
A. Hasil Setiap Aspek Kegiatan
1. Menelaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan
Guru
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing lembaga
pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdiri dari
tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat pendidikan, kalender dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan
maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum
ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh.
3
a. Mengungkapkan Aspek-Aspek/Komponen yang ada dalam
Kurikulum
Setelah kami menelaah kurikulum di SMP Negeri 17 Kota
Bengkulu, komponen yang ada dalam kurikulum adalah sebagai
berikut:
1) Cover/halaman judul
2) Lembar pengesahan
3) Surat keputusan Kepala SMP Negeri 17 Kota Bengkulu tentang
penunjukkan tim pengembangan kurikulum
4) Susunan tim pengembangan kurikulum
5) Berita acara pengembangan kurikulum
6) Daftar hadir tim pengembangan kurikulum
7) Profil sekolah I
8) Visi, misi, dan tujuan
9) Profil sekolah II
10) Kata pengantar
11) KTSP SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
12) Visi, misi, dan tujuan tingkat satuan pendidikan SMP Negeri 17
Kota Bengkulu
13) Struktur dan muatan kurikulum
14) Kalender pendidikan
15) Ketentuan seragam sekolah
16) Poin pelanggaran tata tertib sekolah
17) Surat pernyataan
b. Menelaah setiap Aspek-Aspek dalam Komponen Kurikulum
1) Cover/halaman judul
Terdapat identitas yang tepat “Kurikulum SMP Negeri 17 Kota
Bengkulu Tahun Pelajaran 2014/2015.
Terdapat logo pendidikan nasional.
4
Terdapat tulisan Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu
2013.
2) Lembar pengesahan
Terdapat nama penanggung jawab, ketua, dan sekretaris tim
pengembangan kurikulum.
Ditandatangani oleh kepala sekolah, komite sekolah dan kepala
dinas pendidikan nasional Kota Bengkulu.
3) Surat keputusan Kepala SMP Negeri 17 Kota Bengkulu tentang
penunjukkan tim pengembangan kurikulum
4) Susunan tim pengembangan kurikulum
Tim pengembangan kurikulum berjumlah 19 orang berdasarkan
pangkat dan golongannya.
5) Berita acara pengembangan kurikulum
Ditandatangani oleh kepala sekolah dan ketua komite sekolah.
6) Daftar hadir tim pengembangan kurikulum
Terdapat nama, pangkat/golongan, jabatan dan tanda tangan.
7) Profil Sekolah Menengah Pertama I
Berisi kabupaten/kota, nama sekolah dan alamat sekolah.
8) Visi, misi, dan tujuan
Terdapat indikator visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
9) Profil Sekolah Menengah Pertama II
Berisi identitas sekolah yang lengkap
Lokasi sekolah
Pendidik dan tenaga pendidikan
Siswa, kelas, prestasi akademik dan nonakademik sekolah
10) Kata pengantar
Berisi puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesainya penyusunan KTSP SMP Negeri 17 Kota
Bengkulu.
5
11) KTSP SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
Berisi acuan dan landasan pengembangan KTSP SMP Negeri
17 Kota Bengkulu.
12) Visi, misi, dan tujuan tingkat satuan pendidikan SMP Negeri 17
Kota Bengkulu
Berisi visi, misi, tujuan, motto, budaya, dan program unggulan
SMP Negeri 17 Kota Bengkulu.
13) Struktur dan muatan kurikulum
Struktur kurikulum SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
Meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam suatu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai
IX.
Muatan kurikulum SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
Tertuang dalam Standar Isi (SI) meliputi lima kelompok mata
pelajaran, sebagai berikut:
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Wujudnya: Pendidikan Agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian
Wujudnya: Pendidikan Kewarganegaraan.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Wujudnya:
1. Bahasa Indonesia
2. Matematika
3. Ilmu Pengetahuan Alam
4. Ilmu Pengetahuan Sosial
5. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelompok mata pelajaran estetika
Wujudnya: Seni Budaya
6
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Wujudnya: Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
meliputi sejumlah mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri dimuat dalam isi kurikulum.
Mata pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. PKn
3. Matematika
4. Bahasa Indonesia
5. Bahasa Inggris
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Penjaskes
10. Kerajianan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
Muatan lokal
Mengembangkan dua muatan lokal, yaitu:
1. Kain besurek
2. Kesenian daerah.
Kegiatan pengembangan diri
1. Pramuka
2. PMR
3. Paskibraka
4. Karate
5. Imtaq/Risma
6. Iqra/baca Alquran
7. Sanggar seni (tari dan musik dol)
8. Olahraga (basket, voly, bola kaki, futsal)
7
Pengaturan beban belajar
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk SMP
Negeri 17 Kota Bengkulu tertera pada tabel berikut:
Kelas Satu jam pembelajaran tatap muka
Jumlah jam pembelajaran perminggu
Minggu efektif pertahun pelajaran
Waktu pembelajaran pertahun
Jumlah jam pertahun @ 60 menit
VII40 38 35
53.200 menit(1.330 jam pelajaran)
887 jamVIIIIX
Tabel 2.1 Pengaturan Beban Belajar
Ketuntasan belajar
Standar ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Komponen Kelas dan KKMVII VIII IX
A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama2. PKn3. Bahasa Indonesia4. Bahasa Inggris5. Matematika6. Ilmu Pengetahuan Alam7. Ilmu Pengetahuan Sosial8. Seni Budaya9. Penjaskes10. Teknologi Informasi dan
KomunikasiB. Muatan Lokal
1. Kain Besurek2. Kesenian Daerah
C. Pengembangan Diri
757575707070707575
70
7575B
757575727070707575
70
7575B
757578757070707575
70
8075B
Tabel 2.2 Ketuntasan Belajar
8
Standar Kompetensi Lulusan
SKL dari sepuluh mata pelajaran.
Pengembangan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
Berisi langkah penyusunan silabus pembelajaran.
c. Menelaah Kaitan antara Komponen-komponen Kurikulum
Dari komponen kurikulum dan kesesuaiannya dengan KTSP
terdapat hubungan yang singkron, jadi sudah terdapat kesesuaian
antara komponen kurikulum dengan KTSP karena komponen tersebut
disusun untuk melengkapi adanya kurikulum yang sekarang yaitu
KTSP.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan
pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar
kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan sebagai berikut: (1)
Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional; (2) Kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan pe-
serta didik. Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh badan
independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Berikut komponen kurikulum :
1) Tujuan
Konsep dasar dalam menentukan tujuan suatu pembelajaran
yaitu berlandaskan atas pencapaian setiap indikator yang terdapat
9
dalam setiap Kompetensi Dasar. Dalam satu indikator kita bisa
membuat beberapa tujuan pembelajaran sehingga akan muncul
banyak tujuan dalam satu kompetensi dasar sebagaimana yang
terlihat pada tujuan yang ada pada (RPP).
2) Materi
Penyusunan materi berdasarkan pada tujuan-tujuan yang
telah dibuat hal ini berhubungan dengan pencapaian dari pada
proses pembelajaran yang akan dilakukan. Kelengkapan suatu
materi ajar dilihat dari sejauh mana pencapaian tujuan yang sudah
terpenuhi, jadi semakin banyak tujuan pembelajaran maka akan
semakin lengkap materi yang akan disampaikan dan proses
pembelajaran akan semakin komplit.
3) Organisasi
Untuk menstuktur pengetahuan peserta didik maka materi
perlu disusun sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh peserta
didik dalam hal ini dimulai dari pemberian motivasi kepada siswa
berupa pertanyaan atau pernyataan yang mampu membangkitkan
semangat siswa untuk belajar. Kemudian materi disusun dari
tingkat kognisi yang paling sederhana menuju tingkat analisis yang
rumit mulai dari tingkat memahami, membedakan, mensintesis,
kemudian ke tingkat analisis sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Selain itu dalam mengorganisasikan pemahaman siswa
juga dibutuhkan kolom kegiatan siswa atau tes pemahaman siswa
berupa soal latihan pada setiap pokok bahasan setelah
menyampaikan suatu materi hal ini berfungsi untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa khususnya terhadap materi yang
diajarkan saat itu beserta tidak lupa juga kita menaruhkan
informasi-informasi sains yang berhubungan dengan maateri yang
disampaikan untuk membuka pemikiran siswa dalam memahami
fenomena alam yang bersangkutan.
10
4) Evaluasi
Sebagaimana tuntutan hasil pembelajaran tidak hanya
dituntut kemampuan dalam bidang kognitif saja melainkan juga
afektif dan psikomotor sehingga bentuk evaluasi hasil belajar juga
diperlikan penyesuaian. sebagaimana seperti yang terdapat pada
bentuk evaluasi diatas yaitu evalausi dalam bidang kognitf, afektif
dan psikomotorik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
komponen-komponen kurikulum tersebut saling berhubungan.
Artinya antara satu komponen kurikulum dengan komponen
lainnya memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan.
d. Menelaah Kaitan antara Kurikulum dengan Komponen RPP
Buatan Guru
Guru membuat silabus dan RPP berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang terdapat pada kurikulum. Dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat aspek, yaitu:
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. SKL dari mata
pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara,
pelaporan, penyampaian berita, radio, tv, dialog interaktif,
pidato/khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra
berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan dan
sinopsis novel.
2) Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, informasi, pengalaman, pendapat dan komentar dalam
kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan
pidato serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek,
novel remaja, puisi dan drama.
11
3) Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami
berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk
puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antalogi puisi, novel
dari berbagai angkatan.
4) Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas,
petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklas baris,
resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca,
dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama,
dan cerpen.
2. Menelaah Strategi Pembejaran
a. Strategi yang Digunakan Guru dengan Tujuan Pembelajaran
Strategi yang tepat dapat mencapai tujuan pembelajaran akan
diharapkan. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII, pada KD
menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca, guru
menggunakan strategi model kooperatif. Siswa duduk berkelompok
untuk berdiskusi. Siswa mendengar penjelasan dan contoh tentang
beberapa jenis paragraf. Siswa menemukan gagasan utama dari
paragraf dari teks bacaan serta mencoba membuat beberapa paragraf
yang telah dipelajari berdasarkan letak kalimat utamanya.
Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar
sehingga proses pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang
diharapkan dan dapat mencapai indikator atau tujuan pembelajaran.
12
b. Strategi dengan Materi Pelajaran yang Diajarkan
Strategi yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran yaitu
dengan menggunakan metode atau teknik tanya jawab, diskusi,
penugasan, ceramah dan tugas. Langkah awal atau kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang pertama ada kegiatan
awal. Kegiatan awal ini bertujuan untuk siswa dapat mengikuti
pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru dalam
mata pelajaran tersebut, serta menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Yang berikutnya adalah kegiatan inti, kegiatan inti
ini bertujuan untuk memperkenalkan inti dari mata pelajaran bahasa
Indonesia yaitu gagasan utama. Contohnya dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia guru menggunakan media power point untuk
menjelaskan materi tentang gagasan pokok. Kemudian siswa di minta
untuk menentukan beberapa jenis paragraf berdasarkan letak gagasan
pokoknya. Dalam mata pelajaran ini banyak jenis kegiatan yang perlu
dilakukan oleh siswa dalam melakukan kegiatan. Misalnya kegiatan
menulis paragraf, dalam kegiatan ini siswa di harapkan benar-benar
memiliki ketelitian dan keseriusan dalam menulis. Dalam kegiatan inti
ini guru juga membentuk kelompok-kelompok kecil agar siswa dapat
berdiskusi dengan temannya yang bertujuan untuk mencari solusi atau
alternatif dari sebuah kejadian atau pengalaman yang dialami oleh
siswa tersebut dalam melakukan diskusi untuk penulisan paragraf.
Dengan strategi seperti ini guru dapat menyampaikan materi
pelajarannya sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan oleh guru
kepada peserta didik sesuai dengan mata pelajaran yang akan
dibawakan oleh guru. Kegiatan akhir atau penutup kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan evaluasi atau berupa soal-soal yang
diberikan oleh guru denganh tujuan apakah siswa dapat memahami
atau mengerti dengan materi yang telah diajarkan oleh guru tersebut.
Kegiatan ini juga dapat mengukur kemampuan siswa dalam
memahami suatu pembelajaran. Selain itu juga guru menggunakan
13
metode atau teknik. Dalam menyampaikan materi yang diajarkan guru
dengan memberikan pencerahan dan teknik ceramah agar peserta didik
tidak jenuh atau bosan dengan matapelajaran yang akan dibawakan
oleh guru.
c. Tujuan, Materi dengan Metode yang Digunakan
Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai dalam suatu
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Dalam pembelajaran itu sendiri memiliki standar kompetensi dan
kompetensi dasar untuk mencapai suatu tujuan atau indikator. Materi
pokok tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa uraian
materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat diacu dari
indikator. Contoh indikator: mampu menunjukkan letak kalimat utama
dalam suatu paragraf pada teks bacaan. Materi pembelajaran: menulis
paragraf berdasarkan letak ide pokoknya. Contoh ini merupakan
sasaran atau tujuan dari suatu pembelajaran yang didalamnya akan
membahas tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan.
Sedangkan dalam materi pembelajaran itu sendiri
menggunakan metode yang dapat diartikan benar-benar sebagai
metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan
pembelajaran, ini bergantung pada karakteristik pendekatan atau
strategi yang dipilih. Oleh karena itu materi dalam suatu pembelajaran
akan digunakan pendekatan pembelajaran dan metode-metode yang
diintegrasikan dalam satu pengalaman belajar siswa yaitu sebagai
berikut : Pendekatan dalam pembelajaran yang akan digunakan,
misalnya : pendekatan proses, kontekstual, pendekatan inkuiri
menemukan sendiri, pemecahan masalah, dan sebagainya. Pendekatan
proses disini yaitu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
proses belajar, aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam
memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertain
14
tersebut, meliputi keterlibatan fisik, mental dan social peserta didik
dalam proses pembelajaran, untuk mencapai suatu tujuan.
Metode-metode yang digunakan, misalnya : ceramah,
penugasan, tanya jawab dan sebagainya. Metode ceramah disini
merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan
pelajaran secara lisan dari guru.
d. Alat Peraga yang Digunakan dengan Materi dan Tujuan
Dalam pembelajaran alat peraga sangat dibutuhkan dan sangat
bermanfaat untuk digunakan dalam suatu pembelajaran khususnya
dalam lima matapelajaran yang ada. Menurut Estiningsih (1994) alat
peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau
membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Alat peraga merupakan
salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat peraga
mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik.
Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan
kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar.
Contoh: papan tulis, buku tulis, dan daun pintu yang berbentuk
persegi panjang dapat berfungsi sebagai alat peraga pada saat guru
menerangkan bangun geometri dalam persegi panjang untuk pelajaran
matematika. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan
keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya
dari konsep yang dipelajari. Dengan melihat, meraba, dan
memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata
dalam kehidupan tentang arti konsep. Sedangkan sarana merupakan
media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk
melakukan pembelajaran. Dengan menggunakan sarana tersebut
diharapkan dapat memperlancar pembelajaran. Contoh: papan tulis,
jangka, penggaris, lembar tugas (LT), lembar kerja (LK), dan alat-alat
permainan.
15
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti
mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk
meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar,
melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan
realistis. Tujuan dari alat peraga dalam materi pembelajaran yaitu :
1) Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas.
2) Mengembangkan sikap yang dikehendaki.
3) Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, media yang digunakan
oleh guru sangat sederhana yaitu dengan media power point untuk
membantu menyampaikan materi kepada siswa. Selain itu, guru juga
menghadirkan pengalaman siswa sebagai salah satu sumber belajar.
Selain itu juga alat peraga dalam suatu pembelajaran akan
membangun minat dan motivasi siswa dalam belajar agar
pembelajarannya dapat menarik, kemudian Memperjelas makna bahan
pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya. Metode
mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah
bosan dan Membuat siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar
seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan dan
sebagainya.
e. Pendekatan Pembelajaran yang Digunakan dengan Karaktersitik
Bidang Studi
Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam suatu
pembelajaran yaitu dengan menggunakan pendekatan umum yang
ditetapkan dalam kurikulum yaitu pendekatan cara belajar siswa aktif
(CBSA). Pendekatan CBSA dapat diartikan sebagai panutan
pembelajaran yang mengarah pada pengoptimalisasian pelibatan
intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran, dengan
pelibatan fisik siswa apabila diperlukan. Pelibatan intelektual-
emosional/fisik siswa serta optimalisasi dalam pembelajaran, di
16
arahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh
dan memproses perolehan belajarnya tentang pengetahuan,
keterampilan sikap dan nilai. Dan pendekatan yang dilakukan oleh
guru disini juga menggunakan pendekatan kontekstual dan inkuiri.
Pendekatan kontekstual ini mengarahkan lingkungan sebagai sumber
utama belajar siswa. Kemudian pembelajaran yang diberikan oleh guru
dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa karna sifat kontekstual dan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Selain pembelajaran kontekstual guru juga menggunakan
pendekatan inkuiri, yaitu pendekatan yang siswa itu sendiri
menemukannya. Dalam pendekatan ini siswa diberi tugas oleh guru
untuk membuat puisi dengan media yang ada dalam kelas, pendekatan
inkuiri ini berguna untuk merangsang kemampuan siswa untuk
menemukan sendiri jawabannya. Dengan demikian pendekatan dalam
pembelajaran yang di berikan oleh guru dapat efektif dan
menyenangkan bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3. Menelaah Sistem Evaluasi dan Tindak Lanjut Pembelajaran
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation.
Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat di
atas, maka menurut Wayan Nurkancana dan P. P. N. Sumartana, (1983:1)
evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atau
segala yang sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.
Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. L. Pasaribu dan Simanjuntak menegaskan bahwa:
a. Tujuan umum dari evaluasi adalah:
1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
17
2) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang
didapat.
3) Menilai metode mengajar yang dipergunakan.
b. Tujuan khusus dari evaluasi adalah:
1) Merangsang kegiatan siswa.
2) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.
3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan, dan bakat siswa yang bersangkutan.
4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang
diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan.
5) Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode
mengajar. (Abu Ahmadi dan Bihdodo Supriyono, 1991:189).
a) Evaluasi yang Digunakan Guru dengan Tujuan Pelajaran di
Sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan kami menemukan bahwa
evaluasi yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran adalah
evaluasi tes, non tes, dan penugasan. Evaluasi ini lebih dipilih guru
karena sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada. Oleh karena itu
kami menyimpulkan bahwa evaluasi yang diadakan guru berdasarkan
tujuan pembelajaran ini sudah sangat sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan kurikulum. Selain itu juga, evaluasi ini bisa
memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
baik itu sebagai penyampai materi pelajaran maupun sebagai siswa
yang menerima pelajaran.
b) Evaluasi yang Digunakan Guru dengan Materi Pembelajaran
Evaluasi yang digunakan guru sesuai dengan materi
pembelajaran. Misalnya: materi pembelajaran tentang “gagasan
pokok”, maka evaluasi yang digunakan yaitu memberikan soal
objekstif B-S.
18
c) Evaluasi yang Digunakan Guru dengan Pendekatan Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran pendekatan yang
digunakan guru adalah pendekatan koperatif dan metode diskusi. Hasil
diskusi siswa dipresentasikan dan siswa yang lain menanggapi. Bahan
diskusi siswa mempunyai hubungan dengan evaluasi di akhir
pembelajaran. Jika siswa aktif dalam diskusi, pasti dia bisa menjawab
soal-soal evaluasi. Karena bahan diskusi berdasarkan materi
pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
d) Menelaah Variasi Bentuk Soal dan Tingkat Kesukaran Soal
Variasi bentuk soal sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Ada soal yang tingkat kesukarannya rendah, ada yang tingkat
kesukarannya sedang serta tingkat kesukarannya tinggi.
e) Menelaah Administrasi Penilaian Proses dan Hasil Belajar dan
Berbagai Instrumen yang Digunakan
Tabel 2.3 Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Indikator pencapaian kompetensi
PenilaianTeknik penilaian
Bentuk penilaian
Instrumen
1. Mampu
menunjukkan letak
kalimat utama
dalam suatu pa-
ragraf pada teks
bacaan
2. Menulis paragraf
berdasarkan letak
kalimat utamanya
Tes praktik/kinerja
Uji petik kerja
1. Tentukan
kalimat utama
yang terdapat
pada paragraf
teks bacaan
yang dibaca!
2. Buatlah
paragraf
deduktif,
induktif,
deskriptif dan
19
naratif!
Pedoman penskoran
Tentukan kalimat utama yang terdapat pada paragraf teks bacaan yang dibaca!
Lengkap dan urut Kurang lengkap dan urut
Tidak lengkap dan urut
Skor 3 Skor 2 Skor 1
Menulis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya!Keefektifan bahasa
Diksi Urutan Isi
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
f) Menganalisis Hasil Penilaian Proses dan Hasil Belajar untuk
Berbagai Tujuan
Dari penilaian proses yang dilakukan oleh guru maka hasil
penilaian prosesnya adalah guru dapat mengetahui tingkat pencapaian
kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran, dapat
memberikan umpan balik, dapat memantau kemajuan dan
mendiagnosis kesulitan belajar dalam rangka pengayaan. dan
remedial, dapat memberikan informasi kepada orang tua dan komite
sekolah tentang efektivitas pendidikan.
Hasil belajar yang diperoleh adalah:
1. Tujuan umum
a) Menilai pencapain kompetensi peserta didik;
b) Memperbaiki proses pembelajaran;
c) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa;
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
b) Mendiagnosis kesulitan belajar;
20
c) Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
d) Penentuan kenaikan kelas;
e) Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan
memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha
perbaikan.
B. Tingkat Keberhasilan
Magang V yang dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Bengkulu mulai
tanggal 20-25 April 2015 telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Kami memperoleh data atau informasi yang efektif yang sesuai
dengan situasi dan kondisi di sekolah. Semua warga sekolah ikut mendukung,
membimbing dan membantu kami dalam pelaksanaan magang ini. Dan
akhirnya kami bisa menyelesaikan kegiatan magang ini sesuai yang waktu
serta tujuan dari kegiatan magang V yang telah ditentukan.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dalam kegiatan magang V ini adalah adanya kerja
sama antara pihak universitas dengan sekolah mitra, kepala sekolah, guru
pamong, dewan guru, dosen pembimbing, mahasiswa dan siswa.
Faktor penghambat pelaksanaan magang V ini adalah waktu
pelaksanaan yang terlambat, materi yang diajarkan di sekolah hampir selesai
dan siswa akan mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian kenaikan kelas.
D. Pengalaman Khusus yang Diperoleh
Pengalaman khusus yang kami peroleh selama magang V ini sungguh
berbeda dengan pengalaman pada magang-magang sebelumnya di sekolah
dasar. Pada magang ini kami memperoleh pengetahuan baru di SMP
khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diantaranya, mengetahui
komponen-komponen kurikulum, strategi yang digunakan guru dalam
pembelajaran, dan evaluasi yang digunakan guru, mengetahui perbedaan
karakteristik anak usia SD dan SMP.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu
periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Strategi dan evaluasi yang digunakan guru dalam pembelajaran sesuai
dengan mata pelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan
adanya strategi, pembelajaran yang dilakukan lebih mudah dan terarah.
Evaluasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui atau mengukur tingkat
kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan atau
dijelaskan.
B. Saran
Pelaksanaan magang sebaiknya, pada saat pembelajaran di SMP masih
efektif agar mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal.
Untuk mahasiswa sebaiknya bisa berpartisipasi dalam kegiatan yang
diadakan di Sekolah, lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan magang.
22
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
24