Hans Christian Øersted sebagai Dasar Penemu Magnet dan Elektromagnetisme
-
Upload
azhar-umam -
Category
Documents
-
view
1.069 -
download
2
description
Transcript of Hans Christian Øersted sebagai Dasar Penemu Magnet dan Elektromagnetisme
Hans Christian Øersted sebagai Dasar
Penemu Magnet dan Elektromagnetisme
Pembimbing: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd
Tujuan
Artikel ini disusun sebagai salah satu tugas dan guna mengembangkan kemampuan dibidang akademis mata kuliah Filsafat dan Sejarah Sains
Disusun Oleh FKIP Pendidikan Fisika 2013; Kelas A :
Azhar UmamK2313012
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2014
A. Sejarah Singkat Hans Christian Oersted Penemu Hubungan
antara Listrik Dan Magnetisme
Ørsted lahir di Rudkøbing . Sebagai anak muda Ørsted mengembangkan minatnya dalam
ilmu pengetahuan sambil bekerja untuk ayahnya, yang memiliki apotek. Dia dan saudaranya
Anders menerima sebagian besar pendidikan awal mereka melalui belajar-sendiri di rumah,
pergi ke Kopenhagen pada tahun 1793 untuk mengambil pintu masuk ujian untuk Universitas
Kopenhagen , di mana kedua saudara unggul secara akademis. Dengan 1796 Ørsted telah
diberikan gelar kehormatan untuk kertas di kedua estetika dan fisika . Ia menerima gelar
doktor pada 1799 untuk disertasinya berdasarkan karya-karya Kant berjudul "Architectonicks
dari Metafisika Alam".
Pada 1801 Ørsted menerima perjalanan beasiswa dan hibah publik yang memungkinkan
dia untuk menghabiskan tiga tahun perjalanan di seluruh Eropa . Di Jerman ia bertemu
Johann Wilhelm Ritter , seorang fisikawan yang percaya ada hubungan antara listrik dan
magnetisme . Ini masuk akal untuk Ørsted karena dia percaya pada ide-ide Kant tentang
kesatuan alam dan bahwa hubungan yang mendalam terjadi antara fenomena alam.
Percakapan mereka Drew Ørsted ke dalam studi fisika. Ia menjadi profesor di Universitas
Kopenhagen pada 1806 dan melanjutkan penelitian dengan arus listrik dan akustik. Di bawah
bimbingan Universitas mengembangkan fisika komprehensif dan program kimia dan
mendirikan laboratorium baru.
Elektromagnetisme
Patung Ørsted di Ørstedsparken , di Kopenhagen.
Pada tanggal 21 April 1820, selama kuliah, Ørsted melihat kompas jarum dibelokkan dari
utara magnet ketika arus listrik dari baterai ini dinyalakan dan dimatikan, mengkonfirmasikan
hubungan langsung antara listrik dan magnet. interpretasi awal adalah bahwa efek magnetik
memancar dari semua sisi kawat membawa arus listrik, seperti halnya cahaya dan panas. Tiga
bulan kemudian ia mulai penyelidikan lebih intensif dan tidak lama kemudian menerbitkan
temuan itu, menunjukkan bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet melingkar ketika
mengalir melalui kawat. Penemuan ini bukan karena kebetulan belaka, karena Ørsted telah
mencari hubungan antara listrik dan magnet selama beberapa tahun. Simetri khusus dari
fenomena itu mungkin salah satu kesulitan yang terbelakang penemuan itu.
Kadang-kadang menyatakan bahwa Italia Gian Domenico Romagnosi adalah orang
pertama yang menemukan hubungan antara listrik dan magnet, sekitar dua dekade sebelum
1820 penemuan Ørsted tentang elektromagnetisme. Namun, eksperimen Romagnosi itu tidak
berurusan dengan arus listrik, dan hanya menunjukkan bahwa muatan elektrostatik dari
tumpukan volta bisa membelokkan jarum magnetik. Penelitian Nya diterbitkan dalam dua
surat kabar Italia dan sebagian besar diabaikan oleh komunitas ilmiah.
Temuan Ørsted yang diaduk banyak penelitian elektrodinamika seluruh masyarakat
ilmiah, mempengaruhi fisikawan Perancis André-Marie amper perkembangan itu dari rumus
matematika tunggal untuk mewakili kekuatan magnet antara pembawa arus konduktor. Kerja
Ørsted juga mewakili sebuah langkah besar menuju konsep kesatuan energi.
Pada 1822, ia terpilih sebagai anggota asing dari Royal Swedish Academy of Sciences .
Kemudian tahun
Pada 1825, Ørsted membuat kontribusi signifikan untuk kimia dengan memproduksi
aluminium untuk pertama kalinya. Sementara paduan aluminium-besi sebelumnya telah
dikembangkan oleh ilmuwan Inggris dan penemu Humphry Davy , Ørsted adalah yang
pertama untuk mengisolasi elemen melalui pengurangan aluminium klorida .
Pada 1829, didirikan Ørsted Den Polytekniske Læreanstalt ('College of Advanced
Technology') yang kemudian berganti nama menjadi Technical University of Denmark
(DTU).
Ørsted meninggal di Kopenhagen pada 1851, berusia 73, dan dimakamkan di Pemakaman
Assistens di kota yang sama.
B. Percobaan medan magnetic
Pada tahun 1820, seorang ilmuwan berkebangsaan
Denmark, Hans Christian Oersted (1777 - 1851)
menemukan bahwa terjadi penyimpangan pada jarum
kompas ketika didekatkan pada kawat berarus listrik.Hal
ini menunjukkan, arus di dalam sebuah kawat dapat
menghasilkan efek-efek magnetik. Dapat disimpulkan,
bahwa di sekitar arus listrik terdapat medan
magnetik.Garis-garis medan magnetik yang dihasilkan
oleh aruspada kawat lurus membentuk lingkaran dengan
kawat pada pusatnya. Untuk mengetahui arah garis-garis
medan magnetik dapat menggunakan suatu metode yaitu dengan kaidah tangan kanan, seperti
yang terlihat pada Gambar di bawah ini :
Ibu jari menunjukkan arah arus konvensional,
sedangkan keempat jari lain yang melingkari kawat
menunjukkan arah medan magnetik. Pemagnetan
suatu bahan oleh medan magnet luar disebut
induksi. Induksi magnetik sering didefinisikan
sebagai timbulnya medan magnetik akibat arus
listrik yang mengalir dalam suatu penghantar. Oersted menemukan bahwa arus listrik
menghasilkan medan magnetik. Selanjutnya, secara teoritis Laplace (1749 - 1827)
menyatakan bahwa kuat medan magnetik atau induksi magnetik di sekitar arus listrik:
1. berbanding lurus dengan kuat arus listrik,
2. berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar,
3. berbanding terbalik dengan kuadrat jarak suatu titik dari kawat penghantar tersebut,
4. arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang dilalui arus listrik.
C. Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus
1. Hans Christian Oersted (1777 - 1851)
Fisikawan berkebangsaan Denmark. Setelah melakukan eksperimen cukup lama, pada
tahun 1819 Oersted berhasil menemukan bahwa, ”Jika sebuah magnet jarum (kompas kecil)
didekatkan pada suatu penghantar yang berarus listrik, magnet jarum akan menyimpang”. Hal
ini menunjukkan bahwa di sekitar kawat berarus terdapat medan magnet.
Ambillah sebuah kawat penghantar yang
panjangnya kira-kira 50 cm, kemudian kita bentangkan
di atas magnet jarum kompas. Kita atur sedemikian
rupa arah bentangan kawat penghantar sejajar dengan
arah magnet jarum pada
kompas seperti terlihat pada Gambar (4.1).
Gambar (4.1).
a. Gambar (a-1) Kawat belum dialiri arus listrik, sehingga jarum magnet tidak
menyimpang.
b. Gambar (a-2). Kawat dialiri arus listrik dengan arah ke bawah, jarum magnet
menyimpang ke kanan.
c. Gambar (a-3). Kawat dialiri arus listrik dengan arah keatas, jarum magnetic
menyimpang ke kiri.
Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini
menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Medan magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengaliri dalam kawat
penghantar ini menghasilkan medan magnetik, atau disekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnetik.
Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata kutub utara
jarum kompas menyimpang lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang
digunakan semakin besar medan magnetik yang dihasilkan.
Hal yang sama juga akan terjadi pada jarum kompas,
karena jarum kompas juga merupakan jarum magnet. Untuk
menentukan medan magnet, gunakan aturan tangan kanan
seperti gambar berikut:
a. Ibu jari menunjukkan arah arus (i)
b. Keempat jari tangan menunjukkan arah medan magnet (B) Jika kita pakai aturan
tangan kanan untuk menentukan arah medan magnet pada gambar (a-1), maka ibu jari
kita menghadap ke bawah (sesuai dengan aliran arus) maka 4 jari yang lainnya
mengarah ke kanan, itulah arah medan magnetnya yang membuat jarum kompas
menyimpang ke kanan.
Kesimpulan : Penyimpangan kutub magnet utara tersebut menunjukkan adanya medan
magnet di sekitar kawat beraliran arus listrik. Penyimpangan kutub utara magnet ini memberi
petunjuk tentang arah medan magnet di sekitar kawat berarus.
2. Hukum Biot-Savart
Pada saat Hans Christian Oersted mengadakan percobaan untuk mengamati hubungan
antara kelistrikan dan kemagnetan, ia belum sampai menghitung besarnya kuat medan
magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus. Perhitungan secara matematik baru
dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis yaitu Jean Bastiste Biot dan Felix Savart.
Berdasarkan hasil eksperimennya tentang pengamatan
medan magnet di suatu titik P yang dipengaruhi oleh
suatu kawat penghantar dl, yang dialiri arus listrik I diperoleh kesimpulan bahwa besarnya
kuat medan magnet (yang kemudian disebut induksi magnet yang diberi lambang B) dititik
P :
a. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I).
b. Berbanding lurus dengan panjang kawat (dl).
c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar
(r).
d. Sebanding dengan sinus sudut apit α antara arah arus dengan garis hubung antara titik
P ke elemen kawat penghantar.
Hukum ini memberikan nilai gaya yang dihasilkan berdasarkan interaksi antara medan
magnet dan arus yang mengalir pada konduktor.
Gaya elektromagnetik diperoleh dengan:
fo = Bli sin α newton.....(1) dengan,
B = kerapatan fluks, Wb/m^2 (T)
l = panjang konduktor, m
i = arus yang mengalir pada konduktor, A
α = sudut antara arah arus dengan arah medan magnet.
Arah gaya yang dihasilkan tegak lurus dengan arus dan medan magnet. Pada mesin
listrik, medan magnet bersifat radial pada celah udara, artinya konduktor dan medan magnet
tegak lurus satu sama lain dan α = 90o.
fo = Bli newton..... (2)
Pada Gambar 1(a), B menunjukkan kerapatan fluks dari medan magnet asal. Adanya
konduktor yang mengaliri arus menimbulkan medan magnet baru. Medan asal dan medan
yang menggabungkan konduktor untuk menghasilkan medan baru ditunjukkan pada Gambar
1(b). Medan yang dihasilkan berubah di sekitar konduktor, kerapatan fluks yang dihasilkan
menjadi besar di satu sisi dan kecil di sisi lainnya sehingga menimbulkan adanya gaya
elektromagnetik dengan arah seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Gambar 1a, 1b dan 1c.
Pada kondisi peningkatan kerapatan fluks di satu sisi sama nilainya dengan penurunan di
sisi lainnya, besarnya gaya elektromagnetik diperoleh melalui Persamaan 2.
Ketika arah arus dan arah medan magnet dibalik, arah gaya yang bekerja pada konduktor
juga berubah. Namun, jika arah arus dan medan magnet diubah, arah gaya yang dihasilkan
tidak berubah. Gambar 1(c) menunjukkan pengaruh perubahan pengubahan arus ketika arah
medan diubah. Jelas bahwa pada kondisi tersebut arah gaya berubah.
Gambar 2. atraksi dan repulsi.
Hukum Biot Savart dapat diterapkan untuk mengukur gaya antara dua arus yang mengalir
pada konduktor. Gambar 2 menunjukkan arus paralel pada konduktor l dipisahkan oleh jarak
D dan berada pada permeabilitas μ. Kedua arus disebut dengan I1 dan I2. pada Gambar 2(a),
kedua arus mengalir dengan arah yang sama sementara pada Gambar 2(b) arus tersebut
mengalir dengan arah yang berbeda. Medan magnet yang dihasilkan juga ditunjukkan. Jelas
bahwa ketika konduktor mengaliri arus dengan arah yang sama, ada gaya tarik antara
keduanya sementara bila arus yang mengalirinya berbeda arah terdapat gaya tolak diantara
keduanya.
3. Gaya Magnetik atau Gaya Lorentz
Gambar 4.8 Gaya Lorentz pada kawat berarus
dalammedan magnetik.
Apabila sebuah penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnet, timbul gaya
Lorentz yang dapat menggerakkan penghantar tersebut. Hal ini pertama kali dikemukakan
oleh fisikawan Belanda yang bernama Prof. Dr. Lorentz. Alat listrik yang mengubah energi
listrik menjadi energy mekanik adalah motor listrik. Motor listrik jika kita hubungkan dengan
sumber tegangan akan berputar. Bagaimana prinsip motor listrik tersebut bekerja, dapatkah
kalian menjelaskannya? Apabila kita perhatikan di dalam motor listrik terdapat sebuah
kumparan kawat dan magnet tetap. Motor listrik tersebut dapat berputar karena timbulnya
gaya Lorentz atau gaya magnetik yang terjadi pada kumparan kawat penghantar beraliran
arus listrik yang berada dalam medan magnet. Marilah sekarang kita mempelajari timbulnya
gaya magnet yang dialami oleh sebuah kawat penghantar berarus listrik yang berada di dalam
medan magnet!
a. Gaya Magnetik pada Kawat Berarus dalam Medan Magnetik
Perhatikan Gambar (4.8), sebuah kawat penghantar AB yang dibentangkan melalui
medan magnet yang ditimbulkan oleh magnet tetap. Apabila pada ujung kawat A kita
hubungkan dengan kutub positif baterai dan ujung B kita hubungkan dengan kutub negatif
baterai, maka pada kawat AB mengalir arus dari A ke B. Pada saat itu kawat AB akan
bergerak ke atas. Sebaliknya jika arus listrik diputus (dihentikan), kawat kembali ke posisi
semula. Sebaliknya jika ujung A dihubungkan dengan kutub negatif dan ujung B
dihubungkan dengan kutub positif baterai, kembali kawat bergerak ke bawah (berlawanan
dengan gerak semula). Gerakan kawat ini menunjukkan adanya suatu gaya yang bekerja pada
kawat tersebut saat kawat tersebut dialiri arus listrik. Gaya yang bekerja pada tersebut disebut
gaya magnetik atau gaya Lorentz.
Berdasarkan hasil percobaan yang lebih teliti menunjukkan bahwa besarnya gaya magnetik
gaya Lorentz yang dialami oleh kawat yang beraliran arus lisrik :
1) Berbanding lurus dengan kuat medan magnet/induksi magnet (B).
2) Berbanding lurus dengan kuat arus listrik yang mengalir dalam kawat (I).
3) Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar ( l ).
4) Berbanding lurus dengan sudut (α) yang dibentuk arah arus (I) dengan arah
induksi magnet (B).
Besarnya gaya magnetik/gaya Lorentz dapat dinyatakan dalam persamaan :
F = B I l sin α
Gambar 4.9 Arah gaya Lorentz berdasarkan kaidah
tangan kanan.
Arah gerakan kawat menunjukkan arah gaya magnetik/
gaya Lorentz. Untuk mengetahui arah gaya Lorentz dapat digunakan kaidah tangan kanan
(Gambar 4.9) sebagai berikut.
Aturan/kaidah tangan kanan
Apabila tangan kanan dalam keadaan terbuka (jari-jari dan ibu jari diluruskan). Arah
dari pergelangan tangan menuju jari-jari menyatakan arah induksi magnet dan arah
ibu jari menyatakan arah arus listrik, maka arah gaya magnetiknya dinyatakan dengan
arah telapak tangan menghadap. Atau dapat juga ditentukan dengan aturan tangan kiri
yaitu sebagai berikut.
Aturan/kaidah tangan kiri
Apabila antara ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah pada tangan kiri direntangkan
saling membentuk sudut 90o, maka di sini arah jari telunjuk menyatakan arah induksi
magnet, arah jari tengah menunjukkan arah arus, dan arah ibu jari menyatakan arah
gaya Lorentz.
D. Penerapan Gaya Magnetik
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan peralatan-peralatan listrik yang
didukung oleh motor listrik, antara lain pompa air, mesin cuci, kipas angin, mesin jahit, dan
sebangainya. Sedangkan untuk mengukur arus listrik digunakan amperemeter, untuk
mengukur tegangan listrik digunakan voltmeter. Motor listrik, ampermeter, dan voltmeter
adalah suatu alat listrik yang bekerja menggunakan prinsip gaya Lorentz. Prinsip kerja alat
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat listrik
yang digunakan untuk mengubah
energi listrik menjadi energi
mekanik atau energi gerak. Pada
prinsipnya sebuah motor listrik
terdiri atas dua bagian, yaitu bagian
stator dan bagian rotor. Bagian
stator yaitu bagian dari motor
listrik yang tidak bergerak, pada umumnya terdiri atas magnet tetap. Bagian rotor y
bagian motor listrik yang bergerak, pada umumnya terdiri atas kumparan kawat yang
dibelitkan pada jangkar. Pada prinsipnya sebuah motor listrik memiliki kumparan
yang berada dalam medan magnet tetap. Apabila pada kumparan tersebut dialiri arus
listrik, maka pada kumparan tersebut akan bekerja gaya magnetik (gaya Lorentz).
Arah gaya magnet pada sisi kumparan antara kanan dan kiri mempunyai arah yang
berbeda sehingga membentuk momen gaya (torsi). Dengan demikian akan
menyebabkan kumparan tersebut berputar.yaitu bagian motor listrik yang bergerak,
pada umumnya terdiri atas kumparan kawat yang dibelitkan pada jangkar. Pada
prinsipnya sebuah motor listrik memiliki kumparan yang berada dalam medan magnet
tetap. Apabila pada kumparan tersebut dialiri arus listrik, maka pada kumparan
tersebut akan bekerja gaya magnetik (gaya Lorentz). Arah gaya magnet pada sisi
kumparan antara kanan dan kiri mempunyai arah yang berbeda sehingga membentuk
momen gaya (torsi). Dengan demikian akan menyebabkan kumparan tersebut
berputar.
(Lihat Gambar 4.12) berikut ini.
Gambar 4.12 Susunan dasar motor listrik
2. Alat-Alat Ukur Listrik
Pada prinsipnya cara kerja antara alat ukur listrik dengan motor listrik sama, yaitu
pemanfaatan dari gaya magnet. Perbedaannya pada ampermeter dan voltmeter, jangkar
tempat kumparan dibelitkan ditaruh sebuah pegas yang berfungsi untuk meredam putaran
dari kumparan, sehingga kumparan hanya akan terpuntir saja, di mana sudut puntiran
kumparan akan sebanding dengan besarnya kuat arus yang mengalir pada kumparan
tersebut. Besarnya sudut puntiran inilah yang dikalibrasikan untukn menentukan besaran
yang akan diukur yang kemudian dibuatkan jarum penunjuk dan skala untuk hasil
pengukuran.
Pegas pengendali Gambar 4.13 Bagian-bagian alat ukur listrik
Gaya Lorentz sudah banyak diterapkan dalam peralatan sehari-hari, antara lain:
1. Alat bor listrik
Gambar: bor listrik
2. Blender rumah tangga
Gambar: blender
3. mikser
Gambar: mikser
3. Alat pengering rambut (Hair Dryer)
Gambar: pengering
rambut
4. mesin penyedot air
Gambar: mesin air
5. mesin cuci
Gambar: mesin cuci
Prinsip kerja dari semua alat diatas adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik.
Sumber Referensi :
http://bretaningrum.blogspot.com/2012/10/biografi-ilmuwan-fisika.html
http://elektronikaindustri.com/hukum-oersted/
http://hajingfai.blogspot.com/2012/07/penemuan-penting-dalam-fisika.html#axzz2veeE49ez
http://id.wikipedia.org/wiki/Hans_Christian_%C3%98rsted
http://smartwithphysics.blogspot.com/2012/06/biografi-oersted.html
http://www.answers.com/topic/hans-christian-rsted
http://www.scribd.com/doc/110595203/Medan-Magnetik
http://www.slideshare.net/LivianyVebby/sejarah-penemuan-gelombang-elektromagnetik
https://pustakafisika.wordpress.com/tag/hans-christian-oersted/