Handout rakitan

58
BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER) Pertemuan Ke 1 (Satu) Tujuan Instruksional Khusus Mengerti dan Memahami Assembler dan Sistem bilangan Pokok Bahasan Pengenalan Bahasa Rakitan dan Sistem Bilangan Sub Pokok Bahasan Pengenalan Bahasa Rakitan Sistem bilangan biner - Sistem bilangan oktal - Sistem bilangan desimal - Sistem bilangan hexadesimal Daftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly, Hartono Partoharsojo 2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly, Susanto 3. Microprocessor Programmer’s, referensi Intel Co Apa Itu Bahasa Rakitan (Assembler) ? Bahasa Rakitan termasuk ke dalam bahasa tingkat rendah dan merupakan bahasa dasar komputer. Bahasa ini memerlukan logika yang cukup rumit di samping instruksinya yang jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya. Program yang dihasilkan memiliki kecepatan yang paling baik. Kelebihan dari bahasa rakitan adalah : 1. Memiliki fasilitas fungsi dan makro (ciri khas bahasa pemrograman yang menyebabkan pemrograman menjadi lebih mudah). 2. Program dapat dibuat secara modular (dipecah dalam modul-modul kecil dan dapat diintegrasikan kembali). 3. Ukuran program lebih kecil, sehingga lebih menghemat media penyimpan. 4. Lebih dekat ke hardware sehingga seluruh kemampuan komputer dapat dimanfaatkan secara maksimal. Apa saja yang diperlukan untuk belajar Bahasa Rakitan atau Assembler ? Untuk mempelajarai bahasa rakitan / assembler diperlukan : 1. Sistem bilangan antara lain Biner, Oktal, Desimal dan Hexadesimal 2. Pengenalan Microprocessor 3. Sistem Memori dan Pengalamatan Memori 4. Interupt / Interupsi 5. Register 6. Instruksi Assembly atau Mnemonic 7. Mode pengalamatan data 8. Operasi-operasi pada assembler 9. Pembuatan program Sistem Bilangan Untuk mempelajari bahasa rakitan kita harus mengenal beberapa sistem bilangan yang sangat berguna dalam pengaksesan port ataupun menghafal kode ASCII yang penting. Bilangan Uky Yudatama, S.Si, M.Kom 1

Transcript of Handout rakitan

  • 1. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pertemuan Ke 1 (Satu)Tujuan Instruksional Khusus Mengerti dan Memahami Assembler dan Sistem bilanganPokok Bahasan Pengenalan Bahasa Rakitan dan Sistem BilanganSub Pokok BahasanPengenalan Bahasa RakitanSistem bilangan biner- Sistem bilangan oktal- Sistem bilangan desimal- Sistem bilangan hexadesimalDaftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly, HartonoPartoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3. Microprocessor Programmers, referensi Intel CoApa Itu Bahasa Rakitan (Assembler) ?Bahasa Rakitan termasuk ke dalam bahasa tingkat rendah dan merupakan bahasa dasarkomputer. Bahasa ini memerlukan logika yang cukup rumit di samping instruksinya yang jauhberbeda dengan bahasa pemrograman lainnya. Program yang dihasilkan memiliki kecepatanyang paling baik. Kelebihan dari bahasa rakitan adalah :1. Memiliki fasilitas fungsi dan makro (ciri khas bahasa pemrograman yang menyebabkanpemrograman menjadi lebih mudah).2. Program dapat dibuat secara modular (dipecah dalam modul-modul kecil dan dapatdiintegrasikan kembali).3. Ukuran program lebih kecil, sehingga lebih menghemat media penyimpan.4. Lebih dekat ke hardware sehingga seluruh kemampuan komputer dapat dimanfaatkansecara maksimal.Apa saja yang diperlukan untuk belajar Bahasa Rakitan atau Assembler ?Untuk mempelajarai bahasa rakitan / assembler diperlukan :1. Sistem bilangan antara lain Biner, Oktal, Desimal dan Hexadesimal2. Pengenalan Microprocessor3. Sistem Memori dan Pengalamatan Memori4. Interupt / Interupsi5. Register6. Instruksi Assembly atau Mnemonic7. Mode pengalamatan data8. Operasi-operasi pada assembler9. Pembuatan programSistem BilanganUntuk mempelajari bahasa rakitan kita harus mengenal beberapa sistem bilangan yang sangatberguna dalam pengaksesan port ataupun menghafal kode ASCII yang penting. BilanganUky Yudatama, S.Si, M.Kom1

2. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)desimal sering kita gunakan sehari-hari untuk segala keperluan, sedangkan bilangan lainnyasangat dibutuhkan dalam pemrograman bahasa rakitan atau assembler, karena bahasa inidipakai untuk menjalankan sistem mikroprosessor. Setiap mikroprosesor memiliki bahasa rakitansendiri. Adapun sistem bilangan yang dipelajari adalah sebagai berikut :1. Bilangan BinerBilangan ini hanya mengenal angka 0 dan 1 sehingga bilangan ini berdasar 2. Caramengkonversi ke bilangan desimal adalah dengan mengalikan dua dengan pangkat N(suku ke-N) seperti bilangan desimal mengalikan 10 dengan pangkat NContoh:1110 (biner) dikonversi ke desimal menjadi :(1 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (0 * 20) =8 + 4 + 2 + 0 = 14 (desimal)- Operasi tambah pada sistem biner :0 + 0 = 001 + 0 = 010 + 1 = 011 + 1 = 11Contoh :1110001 + 1011000 = 11001001 (biner)desimalnya : 113 + 89 = 2012. Bilangan OktalBilangan Oktal merupkan bilangan berdasar 8. Jadi bilangan ini hanya terdiri dari angka 0hingga 7.Konversi bilangan octal ke desimal mempunyai cara yang sama dengan bilangan biner,hanya memakai bilangan dasar 8.Contoh:355 bilangan octal ke desimal355 oktal = (3 * 82) + (5 * 81) + (5 * 80)= 192 + 40 + 5= 237 desimal3. Bilangan DesimalBilangan ini sudah tidak asing lagi, karena digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Sistem bilangan ini terdiri dari angka 0 sampai 9 dengan menggunakan dasar 10.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom2 3. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)4. Bilangan HexadesimalBilangan ini mutlak harus dikuasai, karena dalam bahasa rakitan kita sering menemukanbilangan ini. Kode ASCII ditulis dalam bilangan hexadesimal yang mewakili huruf, angka,tanda baca dan karakter unik lainnya sebanyak 255 buah.Bilangan hexadesimal merupakan bilangan dasar 16 terdiri dari : 0123456789ABCDEFCara mengkonversi ke bilangan desimal sama dengan biner dan octalContoh:3A hexa = (3 * 161) + (10 * 160)= 48 + 10= 58 desimal Bahasa Rakitan atau Assembler merupakan bahasa tingkat rendah / low levellanguage digunakan dalam computer untuk Sistem Operasi, Compiler, penangananfile dan operasi-operasi mikroprosesor. Setiap digit bilangan biner disebut satu bit. Terdiri dari 0 dan 1 Bilangan Octal merupakan bilangan dasar 8 terdiri dari 0 s/d 7 Bilangan Desimal merupakan bilangan dasar 10 yang sudah sering dipakai. Bilangan Hexadesimal merupakan bilangan dasar 16 terdiri dari 0 9ABCDEF dandipakai dalam kode ASCII dank ode-kode lainnya.TUGAS1. Jelaskan mengenai bahasa rakitan?2. Apa saja yang diperlukan untuk mempelajari bahasa rakitan/assembler?3. Buatlah beberapa contoh bilangan dan konversikan sendiri bilangan tersebut menjadibeberapa sistem bilangan.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom3 4. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pertemuan Ke 2 (Dua)Tujuan Instruksional Khusus Mengerti dan Memahami konsep memori pada PCPokok Bahasan MemoriSub Pokok Bahasan- Pengertian Memori PC- Pembagian Memori PC- Pengalamatan Memori PCDaftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly,Hartono Partoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3. Microprocessor Programmers, referensi Intel CoMemoriPengertian MemoriMerupakan bagian terpenting dalam komputer untuk menyimpan data dan program.Dalam microprosesor 8088 terdapat 16 saluran alamat (address) dan 8 saluran data secaramultiplex. Saluran alamat lainnya yang tersedia ada 4, khusus untuk menunjuk segmen memori,dimana tiap segment menjangkau memori sebesar 64 kliobyte. Sehingga dari 16 saluran alamatdapat menggarap isi memori hingga 1 megabyte dan bekerja dengan data 16 bit.Ukuran memori 1 kilobyte = 1024 byte, 1 megabyte = 1024 x 1024 byte = 1.048.576 byte. Makaalamat memori dari 0 sampai 1 megabyte memerlukan penulisan dengan 5 digit angkahexadesimal dari 00000H sampai FFFFFH.Sebagai contoh : Memori di PC XT 640 kilobyte terdiri dari alamat 00600H sampai alamatA0000H.RAM dan ROM merupakan komponen IC yang dapat menyimpan data dan programyang dapat dialamati terdiri dari jalur alamat (address) dan jalur data. RAM dapat menulis danmembaca data, sedangkan ROM hanya membaca saja.Kombinasi saluran/jalur data berupa 8 bit atau 16 bit yang dinyatakan dalam bilanganhexadesimal. Sedangkan jalur alamat (address) memiliki pola yang sama dengan jalurdata memakai bilangan hexadesimal. Sekarang telah berkembang memori denganjumlah saluran 32 bit dan 64 bit.Tempat menyimpan data ukuran 1 byte di RAM dan ROM harus diberi nomor urut agar mudahdiidentifikasi berupa alamat memori (memori address). Jika ada data berupa 5AH disalurkanmelalui jalur data ke memori dengan alamat memori 0F2B4H, maka berarti di lokasi memorinomor 0F2B4H terdapat data 5AH.Memori dengan jalur alamat yang banyak akan memiliki kapasitas simpan yang dinyatakandalam byte, kilobyte, megabyte atau gigabyte.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom4 5. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Memori berkapasitas 64 KB berarti memiliki kemampuan merekam 64 x 1024 byte data. Suatumedia penyimpan berupa Hard disk 10 M berarti memiliki kapasitas rekam 10 x 1024 x 1024byte.Istilah dalam memori yang sangat lazim dan sering ditemui dalam setiap pemrograman bahasarakitan adalah : Bit adalah singkatan dari binary digit Byte adalah 8 bit Word adalah 2 bytePembagian memoriDiantara register dalam CPU untuk mencatat alamat memori yang dipergunakan terdapatsegment register digabung dengan offset register yang mengatur pembagian memori. Offsetregister dapat berupa register lain yang bukan segment register dengan aturan pasangan :SSSS : OOOOS = digit hexadesimal pada segment register OO = digit hexadesimal pada offset registerSatu segment memori berukuran 64 kilobyte terbagi atas beberapa segment offset yang dapatdialamati oleh offset register. Sedangkan memori (RAM & ROM) pada PC dapat terdiri daribeberapa/banyak segment memori tergantung kapasitas memori pada PC tersebut.Pengalamatan MemoriMerupakan suatu cara untuk mencatat atau menunjuk alamat memori sesuai aturan pasanganSSSS : OOOO artinya penulisan alamat memori menuruti aturan bahwa bobot digit terendahpada Segment Register adalah 16 pangkat 1 dan bobot tertinggi 16 pangkat 4. Sedangkan padaOffset Register bobot digit terendah adalah 16 pangkat 0 dan bobot digit tertinggi 16 pangkat 3.Contoh:Misalkan: SSSS dipilih 1234HOOOO dipilih DCBAHMaka pengalamatan memori dapat dinyatakan 1234:DCBA.Angka alamat absolutnya dapat dihitung dari :123400DCBA +1FFFACara penulisan alamat memori 1234:DCBA memberi alamat absolute 1FFFAH.Penunjukan alamat memori oleh mikroprosesor dilakukan oleh register BX.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom5 6. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Jika kita ingin menaruh data dengan pencatatan alamat memori memakai segment register BXdan offset register DS. Pencatatan alamat dinyatakan dengan rumus DS:BXContoh: 0100 : 0234 artinya DS mencatat 0100H, BX mencatat 0234HAlamat memori 0000 : 0234 dapat dinyatakan dengan :DS:BX+DI yaitu DS berisi 0000, BX diisi 0200H dan DI diisi 0034HPenulisan BX+DI disebut offset address terhadap segment address. Memori pada dasarnya dapat menyimpan data dan program yang bersifatsementara.. Memori memiliki jalur data dan jalur alamat (address) agar dapat diidentifikasi olehmicroprosessor pada saat sedang membaca data dan program. Memori memiliki kapasitas dalam satuan byte, kilobyte, megabyte, gigabyte dll. Pengalamatan memori diatur berdasarkan pembagian segment dan offset. Satu byte data dimemori memiliki satu alamat offset. Penunjukkan alamat memori dilakukan oleh CPU dengan memanfaatkan registerBX. Pencatatan alamat memori dapat ditulis dengan DS:BX atau DS:BX+DITUGAS1. Jelaskan pengertian memori?2. Jelaskan perbedaan RAM dan ROM?3. Bagaimana cara melakukan pembagian memori?4. Jelaskan cara pengalamatan memori untuk mendapatkan alamat absolute?5. Apa saja yang diperlukan untuk mempelajari bahasa rakitan/assembler?6. Buatlah beberapa contoh bilangan dan konversikan sendiri bilangan tersebut menjadibeberapa sistem bilangan.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom6 7. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pertemuan Ke 3 (Tiga)Tujuan Instruksional Khusus Mengerti dan Memahami sistem bilanganPokok Bahasan Interrupt dan RegisterSub Pokok Bahasan- Pengertian Interrupt- Pengertian Register- Jenis-jenis RegisterDaftar Pustaka1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly,Hartono Partoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3. Microprocessor Programmers, referensi Intel CoInterrupt dan RegisterPengertian InterruptInterrupt atau interupsi adalah proses dalam komputer untuk meminta dilayani olehmikroprosesor sesuai dengan tingkat prioritasnya yang telah diatur sedemikian rupa olehsistem hardware computer.CPU banyak melaksanakan routin untuk melakukan pelayanan pemrosesan ataupunkoordinasi kepada IC penunjang atau chipset dan peripherals pada saat diperlukan. SehinggaCPU dapat melakukan operasi dengan 2 cara yaitu :1. Operasi dengan polling2. Opreasi dengan interruptOperasi dengan polling berarti CPU selalu terus menerus menanyakan/ memantau ke tiap-tiapkomponen penunjang satu persatu meskipun komponen itu sedang tidak memerlukanpelayanan.Sedangkan operasi interrupt atau interupsi dilakukan oleh tiap-tiap komponen kepada CPUbilamana memerlukan pelayanan pemrosesan, sehingga CPU tidak terus-menerusmenanyakan /memantau komponen itu. Setiap interupsi yang datang di kontrol oleh interruptcontroller di luar CPU. Dalam keadaan CPU terkena interupsi, maka CPU untuk sesaatmenghentikan kegiatan pelayanan utama dan beralih melayani komponen yangmenginterupsinya. Setelah selesai dilayani CPU kembali melakukan pelayanan utamanya.Cara interupsi sangat meningkatkan effisiensi operasi CPU dan melakukan tugasnya dengancepat.Interupsi dapat dilakukan dengan cara hardware dan software, sehingga CPU dapat menerima3 macam interupsi antara lain :Uky Yudatama, S.Si, M.Kom7 8. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)1. Interupsi software (instruksi INT nH n= bilangan 00H s/d FFH)2. Non Maskable Interrupt (Interupsi hardware dimana interupsi ini mutlak tidak dapatdicegah karena berasal dari sistem board atau IC.3. Maskable Interrupt (berasal dari hardware melalui pin INTR) yang dapat ditutup ataudicegah dengan instruksi CLI berasal dari interupsi perangkat lunak.Interupsi software terdiri dari 256 dan diberi nomor 00H hingga FFH. Alamat awal masing-masing program pelayanan terdiri dari 4 byte, 2 byte untuk Code Segment dan 2 byte untukInstruction Pointer.Dalam pemrograman assembler kita dapat melakukan interupsi secara software denganperintah INT yang dapat dilihat dalam tabel interupsi.Interrupt Software dalam PC terbagi dua yaitu :1. Interrupt BIOS (Basic Input Output Sistem)2. Interrupt DOS (Disk Operating Sistem)Interrupt BIOS diwujudkan dalam bentuk interupsi software berjumlah 32 dan aksespelayanannya tinggal memerintahkan dengan instruksi INT nH asal parameternya diwajibkantelah terpenuhi dahulu. INT nH terdiri dari 00H sampai 1FH yang disusun berurutan dan diberiservis number (nomor pelayanan) tersendiri.Interrupt DOS merupakan interupsi dari software Sistem Operasi terdiri dari INT 20H untukkembali ke DOS dan INT 21H untuk operasi Input/Output.Pengertian RegisterRegister tidak dapat dilepaskan dari mikroprosessor, sebab pada mikroprosessor terdapatregister yang berfungsi untuk menyimpan sementara hasil dari tahapan operasi arithmetika danlogika pada mikroprosessor. Register dalam bahasa rakitan menggunakan real mode memoryyang sesuai dengan mikroprosessor Intel generasi 8088 s/d Pentium.Register yang terdapat pada mikroprosessor Intel terdiri dari :1. General purpose register (register serbaguna)2. Pointer register (register pointer)3. Index register (register indeks)4. Segment register (register segment)5. Flag register (register status).Semua register di atas lebarnya 32 bit, kecuali register segment (CS, DS, ES, SS, FS dan GS)hanya 16 bit. Register 32 bit dapat digunakan sebagai register 16 bit, kecuali register Generalpurpose register dapat dibagi menjadi 8 bit (AL,AH, BL, BH, CL, CH, DL dan DH) yang berasaldari 16 bit (AX, BX, CX, DX). Register 32 bit diberi kode di depan register dengan E misalnya:EAX, EBX, ECX dan EDX.Macam-macam Jenis dan Fungsi RegisterBerikut ini jenis dan fungsi dari masing-masing Register yaitu :1. General Purpose Register (Register Serbaguna)Uky Yudatama, S.Si, M.Kom8 9. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Register untuk keperluan umum yang terdiri atas :a. Register AX (Accumulator register) berfungsi sebagai tempat:Sementara hasil suatu operasi arithmetika atau logika (AL, AH, AX dan EAX) Memasukkan nomor layanan interupsi,untuk keperluan pemesanan sebuah layanan interupsi (register AH). Menyimpan bilangan yang dikalikan (regAL, AX, EAX) dan setengan bagian terkecil (LSB) dari hasil perkalian(register DX-AX dan EDX-EAX). Menyimpan setengah bagianterkecil(LSB) sebuah bilangan dibagi (DX-AX dan EDX-EAX) dan hasil bagi(AL, AX, EAX).b. Register BX (Base Register)Base register adalah register untuk menyimpan alamat offset data yang terletakdi memori (BL, BH, BX dan EBX)c. Register CX (Counter Register)Counter register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai: Pencacah untuk operasi loop (CX danECX) Pencacah untuk operasi shift dan rotate(CL) Pencacah (counter) untuk operasi string(CX)d. Register DX (Data register)Data register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai : Penyimpan hasil perkalian 16 bit (DX-AX) dan 32 bit (EDX-EAX). Penyimpan hasil pembagian (DX-AX dan EDX-EAX) Penyimpan data hexadesimal (kode ASCII) di reg DL untuk dicetak di layarmonitor.2. Pointer RegisterRegister ini untuk menunjukkan alamat sebuah data di lokasi memori, dipakai saatoperasi perpindahan data (dari/ke memori), operasi stack (PUSH/POP) danpenunjukkan alamat suatu instruksi. Berikut adalah macam-macam pointerregister: SP (Stack Pointer) dan ESP, BP (Base Pointer) dan IP (InstructionPointer).3. Index RegisterSama dengan pointer register, sering digunakan untuk menunjukkan alamatsebuah data di lokasi memori pada operasi string. Macam-macam register Indexadalah : SI (Source Index), DI (Destination Index).4. Segment RegisterSegment register membentuk alamat memori untuk data. Pada operasi real modesuatu segment register akan berbeda dengan segment register pada operasiprotected mode. Yang termasuk ke dalam segment register antara lain : Code segment -> untuk menunjukkan alamt instruksi berikutnya. Data segment -> untuk menunjukkan alamat data pada transfer registerUky Yudatama, S.Si, M.Kom9 10. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER) Extra segment -> register tambahan untuk operasi string Stack segment -> dengan SP u/ menunjukkan stack dan memanggil suatuprosedur (CALL) dan mengarah ke program utama (RET). FS dan GS register -> register tambahan u/ segmen memori yang besar.5. Flag RegisterBerfungsi untuk menunjukkan status (keadaan) sesaat dari mikroprosessor.Bit-bit pada flag akan mengalami perubahan, tergantung proses yang baru sajaberlangsung. Adapun kode bit yaitu sebagai berikut : C (carry) -> 1=ada carry out 0= tdk ada carry out P (Parity) -> 1=paritas genap 0= paritas ganjil A (auxxiliary carry) -> 1=ada carry 0=tdk ada carry Z (zero) -> 1=hasilnya nol 0=hasilnya bukan nol S (sign) -> 1=hasilnya negatif 0=hasilnya positif T (trap) -> bila diset 1 dimungkinkan melakukan debugging. I (interrupt) -> 1= pin INTR enable 0=pin INTR disable D (direction) -> 1=cacahan turun 0=cacahan naik (Overflow) -> menunjukkan adanya kelebihan kapasitas atau tidak IOPL (input-output privalege level) -> untuk protected mode NT (nested task) -> indikasi dari penggabungan dengan operasi lain. RF (resume) -> untuk debugging VF (Virtual mode) -> untuk operasi virtual pada protected mode AC (alignment check) -> untuk data word dialamati ke memori Register merupakan tempat menyimpan data sementara yang berada dalam CPU. Register terdiri atas 5 bagian yaitu : General Purpose Register, Pointer Register, IndexRegister, Segment Register, Flag Register. Fungsi setiap register bermacam-macam sesuai peruntukannya yang telah diatur olehpembuat mikroprosesor.TUGAS1. Jelaskan pengertian Interupt?2. Jelaskan cara-cara CPU melakukan operasi routin terhadap komponen pendukung?3. Sebutkan macam-macam interrupt pada pemrograman bahasa rakitan?4. Jelaskan pengertian Register dan sebutkan macam-macam register?5. Jelaskan semua fungsi setiap register ?6. Mengapa register dipakai dalam pemrograman bahasa rakitan/ assembler?Uky Yudatama, S.Si, M.Kom10 11. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pertemuan Ke 4 (Empat)Tujuan Instruksional Khusus Mengerti dan Memahami Pembuatan ProgramPokok Bahasan Perlengkapan Bahasa RakitanSub Pokok Bahasan- Compiler dan Linker- Perbedaan Program Com dan Exe- Label dan Komentar- Perintah MOVDaftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly,Hartono Partoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3. Microprocessor Programmers, referensi Intel CoPerlengkapan Bahasa RakitanUntuk membuat bahasa rakitan diperlukan perlengkapan yang merupakan software antara laindari DOS berupa Debug.COM atau dari Borland International berupa Turbo Assembler atauprogram lainnya. Khusus untuk membuat program dengan Turbo Assembler makaperlengkapannya terdiri dari : Compiler dan Linker yang compatible dengan computer PCXT/AT/Pentium dan processor Intel, AMD, Cyrix.Compiler dan LinkerPada pemrograman assembler dikenal istilah Compiler merupakan suatu program yang dapatmengubah suatu file berextensi .ASM (assembler) menjadi file Object berekstensi .OBJ.Compiler ini juga dapat memberitahukan isi suatu program yang akan dikompilasi apakahmengandung kesalahan (error) per baris atau perintah yang tidak sesuai. Compiler padabahasa rakitan khususnya Turbo Assembler menggunakan TASM.EXE. Source programyang dikompile dengan compiler TASM dibuat dengan teks editor DOS atau Windows dandisimpan dengan nama file .ASM di directori yang berisi TASM.EXE agar lebih mudah dalammengkompilasinya.Cara mengkompilasi program sumber (source program) menjadi program objek adalah :TASM (nama file .ASM) (nama file .OBJ)Contoh:LATIH1.ASM dikompile dengan TASM.EXE di directory A menjadi :A>TASM LATIH1.ASM LATIH1.OBJ (enter)atauUky Yudatama, S.Si, M.Kom11 12. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)A>TASM LATIH1 (enter)Maka di layar tampak:Turbo Assembler Version 2.0 Copyright (c) 1988 by Borland InternationalAssembling file: LATIH1.ASMError messages: NoneWarning messages: NoneRemaining memory: 16kJika kita ingin membuat file objek dari source program assembler disertai dengan nomorkesalahan yang mungkin terjadi pada baris program (file .LST), maka kita dapat memberiperintah sebagi berikut:A>TASM /L nama_file.ASM (enter)Untuk membuka file .LST kita harus menjalankan teks editor dan membuka file .LSTA>Edit nama_file.LST (enter)Sedangkan Linker merupakan program yang dapat mengubah file Objek menjadi file COM atauEXE. Program Linker dapat mengkonversi file objek yang berupa relocatable object code yangberupa bahasa mesin yang secara relative masih harus ditepatkan kedudukannya dandisesuaikan dengan aturan DOS.Program pelayanan Linker pada Turbo Assembler adalah TLINK.EXEPenggunaan linker TLINK.EXE mernghasilkan file dengan nama file berekstensi COM atau EXEyang terdiri dari kode bahasa mesin yang telah pasti penempatannya sehingga dapat disimpan dimemori (RAM) untuk melaksanakan program. Semua proses assembly dan semua proses linkharus tidak ada kesalahan artinya error harus 0. Jika masih ada error program harus dieditdengan membuka source program (file .ASM).Untuk menjalankan file yang telah dilinker dengan TLINK.EXE, maka langsung dapat dieksekusidengan mengetik nama file di depan prompt DOS atau di run melalui Windows.Cara melakukan linker pada sebuah objek program (.OBJ) menjadi program COM atau EXEadalah : TLINK /T (nama file .OBJ) -> untuk menjadi file berekstensi OBJatauTLINK (nama file .OBJ) -> untuk menjadi file berekstensi .EXEPerbedaan file COM dan EXEProgram COM adalah salah satu jenis executable program. Ada beberapa sifat antara COMdengan EXE. Perbedaan sifat (kelebihan dan kekurangan) masing-masing adalah sebagaiberikut:- Program COM :Uky Yudatama, S.Si, M.Kom12 13. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)1. Relatif lebih kecil dibanding EXE2. Lebih cepat dibanding EXE3. Hanya menggunakan 1 segment4. Ukuran file maksimal 64 KB5. Sulit mengakses data/prosedur di segment lain6. Dapat dibuat dengan Debug7. Source file tidak boleh menggunakan referensi segment tertentu8. Source file tidak boleh memakai data segment9. Source file tidak boleh memakai stack segment10.Harus diawali dengan ORG 100H, artinya pada Code segment yang dipilih,executable code ahrus mulai di CS:0100- Program EXE :1. Relatif lebih besar dibanding COM2. Lebih lambat dibanding dengan COM3. Bisa menggunakan lebih dari 1 segment4. Ukuran berkas tidak terbatas (sesuai kemampuan memori)5. Mudah mengakses data/prosedur di segment lain6. Tidak dapat dibuat dengan Debug dari DOS.7. Source file boleh memilih memakai segment tertentu.8. Source file boleh memakai data segment9. Source file boleh memakai stack segment10.Tidak perlu menggunakan ORG 100H untuk setiap Code segment.Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa program COM lebih sederhana dibanding programEXE.Baris-baris instruksi program dikenal dengan nama Mnemonic, ditulis dan disimpan dalam fileberekstensi .ASM misalnya: Coba1.ASMLabel dan KomentarLabel pada program merupakan address memori yang diberi nama unik misalnya :Pada alamat 0000:0400 akan diberi nama label Data_BIOS. Maka susunan penulisan Labeldalam pernyataannya adalah :SEGMENT AT 0000HORG 0400HData_BIOS LABEL WORDAtau jika kita ingin memulai suatu program dan diberi Label MULAI maka penulisannya adalah::Code SegmentAssume CS: CodeORG 100HMULAI:..Label yang dibuat untuk pengarah data (directive) sering digunakan adalah EQU singkatan dariEQUate. Kegunaannya untuk memberi nama pada angka atau konstanta yang dianggap penting.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom13 14. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Contohnya:ANGKA EQU 0B800H ; 0B800H diberi nama ANGKAKolom EQU 80 ; angka 80 diberi nama KolomSedangkan komentar pada program dibuat hanya sebagai catatan atau remark yang tidak berartiapa-apa dan tidak dieksekusi oleh CPU. Komentar pada program diberi tanda titik koma (;) diberikata-kata atau kalimat tentang program. Misalnya:; Program ini dibuat dengan Turbo Assembler (komentar); Author by :; Date :Code segmentAssume Cs: CodeOrg 100hMulai: (merupakan suatu Label)Perintah MOVPerintah ini merupakan perintah dasar pemrograman bahasa rakitan untuk memindahkan datadari lokasi asal ke lokasi tujuan berupa register atau lokasi memori.Instruksinya (mnemonic) adalah MOV dengan sintaks:MOV lokasi tujuan, lokasi asalContoh:MOV CX, 05 ; angka 5 disimpan di register CXMOV AX, 005AH ; angka 005AH disimpan di AXMOV BX, AX ; isi AX disimpan ke BXMOV [200], BX ; isi BX disimpan di lokasi memori 200MOV [BX], [200]; isi data di lokasi memori 200 disim-pan di alamat BX. Untuk membuat program bahasa rakitan /assembler memerlukan perlengkapan berupaUky Yudatama, S.Si, M.Kom14 15. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)software antara lain: DOS dengan DEBUG.COM atau TURBO ASSEMBLER denganTASM.EXE dan TLINK.EXE Perlengkapan lainnya adalah Teks Editor berupa EDIT.COM, SK.COM (Side Kick) atauNotepad pada Windows. Membuat program COM dapat menggunakan 2 cara yaitu dengan Debug pada DOSatau dengan Turbo Assembler. Label pada program merupakan nama yang dapat mewakili alamat memori (memoryaddress), sebagai directive (pengarah), start program, prosedur atau keperluanlainnya. Komentar merupakan tanda titik koma pada program yang tidak akan dieksekusi hanyaketerangan tentang program atau baris program. Perintah MOV merupakan perintah dasar dalam bahasa rakitan yang dipakai untukmentransfer data angka, register, alamat memori (lokasi memori)TUGAS Cobalah untuk mengenal beberapa perlengkapan bahasa rakitan Cobalah untuk membandingkan file COM dengan file EXE dilihat dari isi program dankapasitasnya Buatlah macam-macam Label dan komentar pada suatu program assemblerPertemuan Ke 5 (Lima)Tujuan Instruksional KhususMengerti dan Memahami metode membuat programCOM.Pokok BahasanMembuat program COMMencetak HurufSub Pokok Bahasan- Model Program COMPembuatan dengan DEBUGPembuatan dengan Turbo Assembler (TASM)- Mencetak huruf / Membuat kalimat- Operasi Loop- Mencetak beberapa karakterDaftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly,Hartono Partoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3. Microprocessor Programmers, referensi Intel CoUky Yudatama, S.Si, M.Kom15 16. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Membuat Program COMModel Program COMProgram yang berekstensi COM (Command) merupakan program yang berisi perintahassembler berupa instruksi mnemonic yang dapat ditulis dengan Debug atau Turbo Assembler.Struktur model program COM yang dibuat dengan Turbo Assembler bisa dengan 2 modelyaitu:Model 1:Title Nama_program ;judul programMakro MACRO ;nama makro---------------- } isi makro berada (bila ada)ENDM ;akhir makroCode SEGMENT ;(nama label segment)ASSUME CS: Code ;(register CS berisi label segment)ORG 100h ;(origin 100h menuju ke alamat offset 100h)MULAI: --------- ;(label mulai)--------- ; isi program---------INT 20h ; berhenti dan kembali ke DOSCode ENDS ; akhir penulisan program di segmentEND MULAI ; akhir dari isi programModel 2:Bentuk struktur program di bawah ini lebih ringkas dibanding dengan model 1 yaitu:.model small.codeorg 100h ;program dimulai pada alamat 100hMULAI:--------- ;(label mulai)--------- ; isi program---------INT 20h ; berhenti dan kembali ke DOSEND MULAI ;akhir programKita dapat mengganti model 1 dengan model 2 dimana pengetikan isi program sama denganmodel 1 di atas.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom16 17. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pembuatan program dengan DebugProgram yang tersedia dalam PCDOS atau MSDOS berupa Debug.Com atau Debug.Exe,Pengetikan program dapat langsung ditulis dalam program Debug.Caranya :- Ketik Debug di depan prompt C atau A (debug.com ada di directory tersebut)C> Debug (enter)-- Langkah berikutnya adalah memasukkan baris-baris program dengan perintahA100 (assembly) di depan prompt debug ( _ )Perintah A100 berarti instruksi pertama akan diletakkan pada alamat offset 100hpada segment memori tersebut.-A100 (enter)xxxx : 0100 _xxxx: adalah alamat segment dan 0100 adalah alamat offset dimana programakan ditempatkan mulai alamat tersebut..Ketiklah isi program bahasa rakitan (assembler) di depan alamat segment offsetxxxx : 0100 misalnya:xxxx : 0100 MOV DL,61 ;kode ASCII huruf a: 0103 MOV AH,02 ;nomor pelayanan 02H: 0105 INT 21 ;cetak di layar: 0107 INT 20 ;kembali ke DOS: 0109 _ (enter) ;menuju ke prompt debug-Alamat segment offset dari 0100 s/d 0109 akan keluar sendiri setelah kitamengetik program disertai dengan menekan enter.Setelah instruksi INT 20 tekan enter 2 kali dan program akan kembali ke promptdebug ( _ ).- Menentukan panjang program pada debug dilakukan dengan mengisi registerBX:CX. Terlihat dari mulai alamat offset awal 0100h dan alamat offset akhir010Fh, sehingga dapat diperoleh panjang programnya adalah (0109h 0100h) =9 byte, maka register BX diisi dengan 0 dan register CX dengan 9. Jadi padaprompt Debug ketik RBX lalu isi 0, dan ketik RCX lalu isi dengan 9.-RBX (enter)BX 0000:0 enter-RCX (enter)CX 0000:9 enter- Setelah selesai ditik perintah RCX kemudian memberi nama file dengan perintahN (name). Contoh : -N COBA1.com (enter)- Untuk menyimpan program ke disket atau harddisk berikan perintah W (write)lalu enter.- Menjalankan program harus memberi instruksi G (go) dan lihat hasilnya di layar.Bila program berjalan dengan benar (tidak ada kesalahan) komputer akanUky Yudatama, S.Si, M.Kom17 18. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)memberi komentar Program terminated normally. Selengkapnya contoh caramembuat program dengan Debug :C> debug (enter)-A100 enterxxxx : 0100 MOV DL,61xxxx : 0103 MOV AH,02xxxx : 0105 INT 21xxxx : 0107 INT 20xxxx : 0109-rbx enterBX 0000:0 enter-rcx enterCX 0000:9 enter-N coba1.com-WWriting 000F bytes-Ga (hasil dari program assembler tampil huruf a di layar)Program terminated normally-Pembuatan dengan Macro Assembler atau TurboAssembler.Adanya keterbatasan pembuatan program dengan Debug, maka kita dapat menggunakanbantuan assembler compiler dengan Macro assembler atau Turbo Assembler (TASM.EXE danTLINK.EXE).Untuk membuat program assembler dengan Turbo Assembler kita memerlukan source programyang ditulis dengan teks editor (fasilitas untuk mengetik program). Teks editor dapat memakaiEdit.com, Side Kick (SK.com) pada DOS atau Notepad pada Windows dan lain-lain. Programassembler dapat membuat file berekstensi COM atau berekstensi EXEMENCETAK HURUFMembuat program untuk mencetak huruf dapat dilakukan dengan menyusun kode ASCII satupersatu yang ditempatkan dalam register DL sebagai tempat menyimpan data yang akanUky Yudatama, S.Si, M.Kom18 19. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)ditampilkan di layar dengan memanfaatkan nomor pelayanan interupsi INT 21H service 02H yangdisimpan dalam register AH.Untuk membuat program COBA2.COM dengan Turbo Assembler, maka file harus diberi namaCOBA2.ASM yang diketik dalam teks editor yang ada yaitu :Coba segmentAssume CS: CobaOrg 100hMULAI: MOV AH,02H ; isi register AH dengan 02h untuk pelayanancetak huruf di layarMOV DL,41H ; isi register DL dengan 41H kode ASCII; huruf AINT 21h ; cetak huruf di layarINT 20h ; berhenti dan kembali ke DOSCoba ENDSEND MULAI- Simpan file tersebut dengan nama COBA2.ASM- Compile nama coba2.asm dengan TASM.EXE dan di-link mengikuti langkahpembuatan program selanjutnya sehingga menjadi COBA2.COM.OPERASI LOOPMerupakan operasi pengulangan atau iterasi untuk digunakan dalam cacahan atau penampilankarakter string berulang-ulang. Perintah ini memakai register CX sebagai penentu jumlahcacahan atau jumlah pengulangan, diakhiri dengan perintah LOOP untuk lompat kembalimelakukan pengulangan.Contoh program operasi loop dengan DEBUG :xxxx : 0100 MOV CX,05 (enter) ;loop sebanyak 5 kali: 0103 MOV DL,61 ;kode ASCII huruf a: 0105 MOV AH,02 ;nomor pelayanan 02H: 0107 INT 21 ;cetak di layar: 0109 INC DL ;tambahkan isi DL dengan 1: 010B LOOP 0107 ;kembali ke alamat 0107H: 010D INT 20 ;kembali ke DOS: 010F _ (enter) ;menuju ke prompt debug-Contoh program operasi loop dengan TURBO ASSEMBLER :Coba segmentAssume CS: CobaUky Yudatama, S.Si, M.Kom19 20. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Org 100hMULAI: MOV CX,0005H ; banyaknya loop 5 kaliMOV DL,61H ; isi DL dengan kode ASCII huruf aULANG: INT 21h ; cetak huruf di layarINC DL ; tambahkan isi DL dengan 1LOOP ULANG ; kembali ke label ULANGINT 20h ; berhenti dan kembali ke DOSCoba ENDSEND MULAIMencetak beberapa hurufMencetak beberapa huruf dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : Menyusun beberapa huruf dalam kode ASCII satu persatu yang setiap huruf disimpan di DL Menggunakan operasi loop untuk mencetak beberapa huruf memakai instruksi INC untukmenambah isi register dengan 1 sehingga nilai DL bertambah lagi untuk dicetak.Contoh pembuatan beberapa huruf yang disusun satu persatu dengan DEBUGCAssembler> debug (enter)-A100 enterxxxx : 0100 MOV AH,02xxxx : 0103 MOV DL,41xxxx : 0105 int 21xxxx : 0107 MOV DL,42xxxx : 0109 INT 21xxxx : 010B MOV DL,43xxxx : 010D INT 21xxxx : 010F INT 20xxxx : 0111-rbx enterBX 0000:0 enter-rcx enterCX 0000:11 enter-N COBA2.COM-WWriting 0011 bytes-GABC (tampilan ABC di layar)Program terminated normallyUntuk membuat beberapa huruf yang disusun satu persatu dengan Turbo Assembler, makaprogram harus diketik dalam teks editor yang ada (EDIT atau SK) yaitu :;Menyusun beberapa huruf kode ASCIICoba segmentAssume CS: CobaOrg 100hMULAI: MOV AH,02H ; isi register AH dengan 02h untuk pelayananUky Yudatama, S.Si, M.Kom20 21. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)cetak huruf di layarMOV DL,41H ; isi register DL dengan 41H kode ASCII; huruf AINT 21h ; cetak huruf di layarMOV DL,42H ; isi register DL dengan 42H huruf BINT 21H ; cetak huruf di layarMOV DL,43H ; isi register DL dengan 43H huruf CINT 21h ; cetak huruf di layarINT 20h ; berhenti dan kembali ke DOSCoba ENDSEND MULAI- Simpan file tersebut dengan nama COBA3.ASM- Compile nama coba2.asm dengan TASM.EXE dan di-link mengikuti langkah pembuatanprogram selanjutnya sehingga menjadi COBA3.COM.Contoh pembuatan beberapa huruf memakai operasi loop dengan DEBUGCAssembler>debug (enter)-A100 (enter)xxxx : 0100 MOV CX,05 (enter) ;loop sebanyak 5 kali: 0103 MOV DL,61 ;kode ASCII huruf a: 0105 MOV AH,02 ;nomor pelayanan 02H: 0107 INT 21 ;cetak di layar: 0109 INC DL ;tambahkan isi DL dengan 1: 010B LOOP 0107 ;kembali ke alamat 0107H: 010D INT 20 ;kembali ke DOS: 010F _ (enter) ;menuju ke prompt debug-RCX:F-RIP:100-N COBA3.COM-WWriting 000F bytes-Gabcde (tampilan ABC di layar)Program terminated normallyUntuk pembuatan beberapa huruf memakai operasi loop dengan TURBO ASSEMBLER kitadapat memodifikasi dari program dengan Debug seperti contoh operasi loop di atas.Langkah-langkah pembuatan program bahasa rakitan dengan TurboAssembler sebagai berikut :1. Buat source program dengan teks editor dan beri nama file berekstensi .ASMdan simpan didirektory yang berisi TASM.EXE dan TLINK.EXE.2. Compile source program ASM dengan perintah compiler TASM dari TurboAssembler menjadi Objek program (file akan berekstensi OBJ). caranya :C>TASM KAMPUS>ASM (enter)Uky Yudatama, S.Si, M.Kom21 22. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)3. Compile source program ASM dengan perintah compiler TASM dari TurboAssembler menjadi Objek program (file akan berekstensi OBJ). caranya :C>TASM KAMPUS.ASM (enter)4. Setelah menjadi coba1.obj, kita harus me-link berkas objek menjadi COMdengan perintah TLINK. Caranya : C>TLINK /t KAMPUS (enter)5. Jika pada pengetikan TLINK tidak diberi tanda /t , maka objek program akanmenjadi file berekstensi EXE.6. Coba1.com dapat langsung dieksekusi dari DOS prompt untuk melihat hasilnyadi layar monitor dengan mengetik C>KAMPUS (enter)7. Jika terdapat kesalahan, Turbo Assembler akan memberi tahu letak kesalahanpada baris program dan diedit dengan membuka kembali teks editor dan file.ASM8. Perbaiki program yang salah, kemudian dicompile ulang seperti langkah 2 dan 3. Membuat program COM dapat dengan Turbo Assembler dapat dilakukan dengan 2model pilihan yaitu model 1 (Code segment) atau model 2 (Model Small). Membuat program dengan debug harus diketik satu persatu, jika ada kesalahan makaprogram harus diketik dari awal lagi. Membuat program dengan Turbo Assembler jauh lebih baik, karena jika ada kesalahankita tidak perlu lagi mengetik ulang tinggal kita perbaiki program yang mengalamikesalahan tadi melalui teks editor dan dicompile ulang. Program mencetak huruf memakai kode ASCII yang disusun satu persatu denganmemanfaatkan pelayanan interupsi INT 21H servive numer 02H. Operasi Loop digunakan untuk melakukan pengulangan atau iterasi dan banyaknyanilai pengulangan ditentukan oleh nilai register CX sebelumnya. Program membuat beberapa huruf dapat disusun satu persatu dengan kode ASCIIatau dengan memanfaatkan operasi loop.TUGAS1. Buatlah program mencetak huruf nama sendiri dengan Debug dan Turbo Assemblerdengan menyusun kode ASCII untuk setiap hurufnya minimal 10 huruf.2. Buatlah juga program mencetak kalimat bio data mahasiswa.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom22 23. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pertemuan Ke 6 (Enam)Tujuan Instruksional KhususMengerti dan memahami metode operasi arithmetikadalam program assembler.Pokok Bahasan Operasi ArithmetikaSub Pokok Bahasan- Penambahan (ADD)- Pengurangan (SUB)- Pembandingan (CMP)- Perkalian (MUL)- Pembagian (DIV)Daftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly,Hartono Partoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3. Microprocessor Programmers, referensi Intel CoOPERASI ARITMATIKAInstruksi arithmetika meliputi: penambahan (addition), pengurangan (subtraction), pembandingan(comparison), perkalian (multiplication), pembagian (division).Aturan Penulisan Operasi Arithmetika (sintaks)Penjumlahan (Addition)a. Instruksi ADD -> ADD reg1, reg2 atau ADD reg, [alamat]Hasil penjumlahan disimpan di reg1.Contoh:ADD AX, BX ;hasilnya disimpan di AXb. Instruksi INC -> INC reg atau INC [alamat]Data pada reg atau [alamat] bertambah 1Contoh:INC DX ;hasil DX = DX + 1c. Instruksi ADC -> ADC reg1, reg2 atau ADC reg, [alamat]Penjumlahan biasa yang hasilnya ditambah dengan bit carry. Hasilnya disimpan direg1.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom23 24. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Contoh:ADC AH, AL ;AH=AH + AL + carryPengurangan (Subtraction)a. Instruksi SUB -> SUB reg1, reg2 atau SUB reg, [alamat]Hasil pengurangan disimpan di reg1.Contoh:SUB CX, BX ;hasilnya disimpan di CXb. Instruksi DEC -> DEC reg atau DEC [alamat]Data pada reg atau [alamat] akan bertambah 1Contoh:DEC CX ;hasil CX = CX + 1c. Instruksi SBB -> SBB reg1, reg2 atau SUB [alamat], regPengurangan biasa yang hasilnya dikurangi dengan bit carry. Hasilnya disimpan direg1 atau [alamat].Contoh:SBB AH, AL ;hasil AH= AH AL carryPembandingan (CMP / Comparison)Instruksi CMP -> CMP reg1, reg2 atau CMP reg, dataMembandingan isi reg1 dengan reg2 atau data.Contoh:CMP DL, BL ;bandingkan isi DL dengan BLPerkalian (Multiplication)Instruksi MUL -> MUL reg atau MUL [alamat]Perkalian antara AL (8 bit) atau AX (16 bit) dengan isi reg atau [alamat],hasilnya disimpan di AX (8 bit) atau DX-AX (16 bit).Contoh:MUL DL ;isi AL (8 bit) dikali dengan DL, hasil di AX.MUL BX ;isi AX (16 bit) dikali dengan BX, hasil di DX-AXUky Yudatama, S.Si, M.Kom24 25. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pembagian (Division)a. Pembagian 8 bit -> DIV reg atau DIV [alamat]Pembagian dividen (disimpan di AX) dengan divisor (reg 8 bit) atau data padalokasi memori, hasilnya disimpan di AL sisanya di AH.Contoh:DIV DL ;isi AX dibagi DL,hasil di AL sisanya di AH.b. Pembagian 16 bit -> DIV reg (16 bit) atau DIV [alamat]Pembagian dividen (disimpan di DX-AX) dengan divisor (reg 16 bit) atau data padalokasi memori, hasilnya disimpan di AX sisanya di DX. Operasi arithmetika dalam bahasa rakitan ditulis dengan mnemonic ADD, SUB, INC,DEC, MUL, CMP dan DIV. Penulisan perintah operasi arithmetika harus mengikuti aturan penulisan (sintaks)untuk yang bekerja pada kondisi 8 bit dan 16 bit. Untuk pembuatan program arithmetika bisa dilakukan dengan mengetik pada debugdiakhiri dengan INT 20. Hasil proses dilihat pada saat kita mengetik perintah T (Trace)dan D (data alamat) di depan prompt debug (-). Angka-angka yang tertera pada setiapregister dicatat pada tabel AX, BX, CX dan DX.TUGASBuatlah beberapa contoh program penambahan, pengurangan, pembandingan, penambahandengan satu, pengurangan dengan satu, perkalian dan pembagian (8 bit dan 16 bit).Program dibuat dengan debug dan hasilnya dites dan diuji dengan perintah T (trace) padasetiap prompt debug.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom25 26. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pertemuan Ke 7 (Tujuh)Tujuan Instruksional KhususMengerti dan Memahami Pointer dan fungsi bit dalamoperasi logika dan pergeseran bit.Pokok Bahasan Operasi Logika dan Pergeseran BitSub Pokok Bahasan- Operasi/Gerbang NOT- Operasi/Gerbang AND- Operasi/Gerbang OR- Operasi/Gerbang XOR- TEST- SHL & SHR- ROL & RORDaftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly,Hartono Partoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3 Microprocessor Programmers, referensi Intel CoOPERASI LOGIKA DAN PERGESERAN BITOperasi NOT dan NEG -> NOT/NEG reg atau NOT/NEG [alamat]Seluruh bit pada isi register atau [alamat] yang diberi NOT akan di-NOT-kan sedangkan jikadiberi NEG seluruh bit akan menjadi komplemen-2Contoh:NOT CL ;isi CL di-NOT-kanNOT [BP] ;isi di [alamat] BP akan di-NOT-kanNEG CL ;isi CL di-NEG-kan (komplemen-2)Operasi AND -> AND reg1, reg2/data atau AND reg, [alamat]Register 1 akan di-AND-kan dengan register 2 atau data atau [alamat]Contoh:AND CL, 45h ;isi CL di-AND-kan dengan 45hAND AX, BX ;isi AX di-AND-kan dengan BXAND BL,[250] ;isi BL di-AND-kan dengan isi di lokasi 250hUky Yudatama, S.Si, M.Kom26 27. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Operasi OR -> OR reg1, reg2/data atau OR reg, [alamat]Register 1 akan di-OR-kan dengan register 2 atau data/[alamat].Contoh:OR DH, 25h ;isi DH di-OR-kan dengan 25hOR CX, BX ;isi CX di-OR-kan dengan BXOperasi XOR -> XOR reg1, reg2/data atau XOR reg, [alamat]Register 1 akan di-XOR-kan dengan register2 atau data/[alamat]Contoh:XOR BL, 25h ;isi BL di-XOR-kan dengan 25hXOR DX, BX ;isi DX di-XOR-kan dengan BXOperasi TEST -> TEST reg1, reg2/data atau TEST reg, [alamat]Mirip dengan AND, hanya kedua register tidak berubah, yang berubah hanya bit-bit flag register.Contoh:TEST CL, 25h ;isi CL di-AND-kan dengan 25h tanpa mengubah isi CL.Instruksi SHL (Shift Left) -> SHL reg, CLIsi register di geser ke kiri sebanyak nilai CL.Contoh:MOV CL, 2hSHL AH, CL ;isi AH digeser ke kiri 2 langkah.Instruksi SHR (Shift Right) -> SHR reg, CLIsi register di geser ke kanan sebanyak nilai CL.Contoh:MOV CL, 2hSHR AH, CL ;isi AH digeser ke kanan 2 langkahRotasi (Rotate)Instruksi ini digunakan untuk memutar isi bit pada suatu register ke kiri atau ke kanan sesuaiperintah yang diberikan.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom27 28. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Instruksi ROL (Rotate Left) -> ROL reg, CLIsi register di rotasi ke kiri sebanyak CLContoh:ROL AH, 2h ;isi AH dirotasi ke kiri 2 langkahInstruksi ROR (Rotate Right) -> ROR reg, CLIsi register di rotasi ke kanan sebanyak CLContoh:ROR AH, 2h ;isi AH dirotasi ke kiri 2 langkah Operasi logika merupakan operasi yang dilakukan oleh CPU pada bagian ALUantara lain : AND, OR, NOT, XOR dan TEST. Selain operasi logika di dalam CPU juga terdapat operasi Pergeseran danperputaran bit antara lain : SHL, SHR, ROL dan ROR. Operasi ini sangat penting untuk memanipulasi dan mengkonversi bit-bit pada suatudata.TUGAS1. Jelaskan penggunaan operasi NOT, AND, OR, XOR dan TEST.2. Bagaimana cara memutar isi data hexadesimal dalam suatu register.3. Buatlah program pendek dengan DEBUG beberapa contoh operasi logika danpergeseran bit data.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom28 29. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pertemuan Ke 8 (Delapan)Tujuan Instruksional Khusus Mengerti dan Memahami Metode Pengalamatan Data.Pokok Bahasan Mode Pengalamatan DataSub Pokok Bahasan- Register Addressing- Immediate Addressing- Direct Addressing- Direct Addresing with displacement- Indirect Addressing- Relative Addressing- Base Plus Index Addressing- Base Relative Plus Index AddressingDaftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly,Hartono Partoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3 Microprocessor Programmers, referensi Intel CoMODE PENGALAMATAN DATAPengertian Pengalamatan DataPengalamatan data (addressing mode) adalah perpindahan data dari lokasi asal ke lokasitujuan.Lokasi asal berupa register, lokasi memori atau data mentah (kode hexadesimal / bilangan).Lokasi tujuan berupa register atau lokasi memori. Perintahnya memakai MOV.Mode PengalamatanBeberapa mode pengalamatan antara lain:> Register AddressingMerupakan penyalinan data antar register (transfer ergister)MOV reg1, reg2Contoh:MOV AX, BX ; isi BX disalin ke AXMOV SI, DI ; isi DI disalin ke SI> Immediate AddressingMerupakan penyalinan suatu data ke registerUky Yudatama, S.Si, M.Kom29 30. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)MOV reg, dataContoh:MOV AH, 02h ;02h disalin ke AHMOV DL,A ; karakter A disalin ke DLMOV AX,AB ;karakter AB disalin ke AX> Direct AddressingMerupakan penyalinan data dari lokasi memori tertentu ke accumulator (AX, AH atau AL) atausebaliknya.MOV reg, [alamat]MOV [alamat], regContoh:MOV AL, [0100h] ;isi data di alamat memori 100h ke ALMOV [0250h], AX ;isi AX disalin ke alamat 0250h> Direct Addressing with DisplacementPada dasarnya sama dengan Direct Addressing, tetapi tidak hanya memakai register AL atau AX.MOV reg, [alamat]MOV [alamat], regContoh:MOV DL, [0100h] ;isi data di alamat memori 100h ke DLMOV [0250h], DX ;isi DX disalin ke alamat 0250h> Indirect AddresingPenyalinan data secara tidak langsung dari lokasi alamat yang ditunjuk oleh BP, BX, DI atau SIke suatu register atau sebaliknya.MOV reg, [reg]MOV [reg], regMOV [reg], [reg]Contoh:MOV EAX, [BX] ;isi data di lokasi memori [DSx10h+BX] ke register EAXMOV [CX], AX ;isi data di AX disalin ke lokasi memori [DSx10h +CX}Uky Yudatama, S.Si, M.Kom30 31. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)> Relative AddressingMerupakan penyalinan data dari lokasi memori yang ditunjuk oleh BP, BX atau SI dan DIditambah displacement ke register tujuan atau sebaliknya.MOV reg, [base+disp]MOV [base+disp], regContoh:MOV AX, [BX+10h]MOV [BX+20h], CXMOV [BP+30h], CHMOV [DI+50h], DL> Base Plus Index AddressingMerupakan penyalinan data dari lokasi memori yang ditunjuk oleh BP atau BX ditambah isi index(SI atau DI) ke register tujuan atau sebaliknya.MOV reg, [base+index]MOV [base+index], regContoh:MOV DX, [BX+SI]MOV [BP+DI], AX> Base Relative Plus Index AddressingMerupakan penyalinan data dari lokasi memori yang ditunjuk oleh BP atau BX ditambah isi index(SI/DI) + displacement atau sebaliknya.MOV reg, [base+index+disp]MOV [base+index+disp], regContoh:MOV DX, [BX+SI+10h]MOV [BP+DI+20h], AX Pengalamatan data merupakan perpindahan data dari lokasi asal ke lokasi tujuan. Setiap lokasi dapat berupa register, lokasi memori. Perintah untuk melakukan mode pengalamatan data adalah MOV.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom31 32. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER) Penggunaan perintah MOV harus sesuai dengan aturan mode pengalamatan data.TUGAS1. Jelaskan pengertian tentang pengalamatan data!2. Sebutkan macam-macam mode pengalamatan data!3. Jelaskan pula masing-masing perbedaan mode pengalamatan data antara yang satudengan yang lainnya!4. Buatlah beberapa contoh program pendek yang isinya terdapat beberapa modepengalamatan data!Pertemuan Ke 9 (Sembilan)Tujuan Instruksional Khusus Mengerti dan Memahami Metode Mencetak kalimat.Pokok Bahasan Mencetak kalimat dan Operasi string.Sub Pokok Bahasan- Mencetak dengan DOS- Operasi String- Mencetak Kalimat dengan atributnya- Pengaturan atributDaftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly,Hartono Partoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3 Microprocessor Programmers, referensi Intel CoMENCETAK KALIMATMencetak kalimat dengan DOSUntuk membuat kalimat, program harus diketik dengan teks editor (EDIT / NOTEPAD atauSK.COM) dan harus mengikuti model 1 atau model 2 di atas menggunakan pelayanan interupsiUky Yudatama, S.Si, M.Kom32 33. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)21H nomor servis AH=09H. Mencetak kalimat dalam sistem operasi DOS memerlukan tambahanmisalnya letak posisi kalimat berada pada baris dan kolom tertentu, sehingga kita harusmemakai pelayanan interupsi INT 10H nomor servis AH=02H dan AL=0 yang berfungsi mengaturposisi kalimat di layar. Nilai baris dan kolom harus dimasukkan ke dalam register DH (baris) danregister DL (kolom). Total baris di layar adalah 24 dan total kolom di layar adalah 80. Untukmencetak kalimat di tengah layar, maka barisnya adalah 12, sedangkan kolomnya disesuaikandengan jumlah kalimat yang akan dicetak.Isi kalimat disimpan dalam label misalnya KALIMAT dengan diberi spesifikasi data berupa DB(define byte) yang diproses dalam byte diawali dan diakhiri dengan tanda (petik) dan pada akhirtulisan diberi tanda dolar $ untuk batas tulisan.Misalnya kalimat KAMPUS STMIK BANI SALEH BEKASI dicetak di layar, maka kita harusmengikuti struktur program atau model 1 seperti contoh dibawah ini :Coba segmentAssume CS: CobaOrg 100hMULAI: MOV AH,09H ; isi register AH dengan 09h untuk pelayanancetak kalimat di layarMOV DX, OFFSET KALIMAT ; isi register DX dengan LABELKALIMAT 16 BITINT 21h ; cetak KALIMAT di layarINT 20h ; berhenti dan kembali ke DOSKALIMAT DB KAMPUS STMIK BANI SALEH BEKASI$ ;data disimpan di labelCoba ENDSEND MULAI- Simpan file tersebut dengan nama KAMPUS.ASM- Setelah file disimpan dengan nama KAMPUS.ASM lalu dicompile dan di-link mengikutilangkah pembuatan program selanjutnya sehingga menjadi KAMPUS.COM.Atau dapat juga membuat program kalimat dengan bentuk model 2 yang lebih ringkas berikut ini:.model small.codeorg 100h ; program dimulai pada alamat 100hMULAI:MOV AH,09H ; isi register AH dengan 09h untuk; pelayanan cetak kalimat di layarMOV DX, OFFSET KALIMAT ; isi register DX dengan LABEL; KALIMAT 16 BITINT 21h ; cetak KALIMAT di layarINT 20h ; berhenti dan kembali ke DOSKALIMAT DB KAMPUS STMIK BANI SALEH BEKASI$ ;data disimpan di labelEND MULAI ; akhir programContoh 2:.model small.codeUky Yudatama, S.Si, M.Kom33 34. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)org 100hMULAI: ; mencetak kalimat di tengah layarMOV AH,02HMOV AL,0MOV BH,0MOV DH, 12MOV DL, 30INT 10HMOV AH, 09HMOV DX, OFFSET KALIMATINT 21HINT 20HKALIMAT DB STMIK BANI SALEH$END MULAITampilan kalimat di layar masih terlihat belum sempurna, karena tulisan yang ada di atassebelumnya tidak menggulung ke atas, sehingga layar perlu dibersihkan dengan CLS dari DOSatau membuat program bersih layar sendiri dengan pelayanan interupsi INT 10H nomor servis06H. Adapun penambahan program bersih layar sebelum kalimat dicetak di tengah layar adalahsebagai berikut:.model small.codeorg 100hMULAI: ; bersih layarMOV AH,06HXOR CX,CXMOV AL,0MOV BH,07H ;background layar dasar hitam tulisan putihMOV DH,24MOV DL,79INT 10H; mencetak kalimat di tengah layarMOV AH,02HMOV AL,0MOV BH,0MOV DH,12MOV DL,30INT 10HMOV AH,09HMOV DX, OFFSET KALIMATINT 21HINT 20HKALIMAT DB STMIK BANI SALEH$END MULAIOPERASI STRINGString adalah jenis data yang terdiri atas kumpulan karakter, angka maupun simbol. Pada operasiini register SI dan DI punya peranan khusus.SI dipakai untuk mencatat alamat dari sumber string, sedangkan DI digunakan untuk mencatatalamat atau tempat hasil manipulasi string.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom34 35. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Perintah yang dipakai:CLD, STD, CMPS, CMPSB, LODS, LODSB, LODSW, MOVS, MOVSB, MOVSW, REP, REPE,STOS, STOSBPengkopian STRINGMOVS dipakai untuk mengkopi data dari DS:SI menuju ke ES:DI, Hasil yang dicopy dapat dicetakke layar.Contoh:.model small.codeorg 100hMULAI: JMP STARTKAL DB STMIK BANI SALEH$BUFF DB 17 dup(?)START: LEA SI, KAL ;pindahkan isi KAL ke register SILEA DI, BUFF ;pindahkan isi BUFF ke registrer DICLD ;Clear Direction Flag menentukan instruksi;pada register SI dan DI secara otomatis;bertambah 1 (diincrement)MOV CX, 18 ;looping sebanyak 18 xUlang: MOVS ES:BUFF, KAL ;copy isi string KAL ke BUFFLOOP Ulang ;kembali ke ulangMOV AH, 09hLEA DX, BUFF ;pindahkan isi BUFF ke register DXINT 21h ;cetak isi DX ke layarINT 20hEND MULAIMencetak kalimat dengan atributnyaUntuk mencetak kalimat dengan atribut terdapt beberapa persyaratan antara lain:1. Menggunakan fungsi dari BIOS melalui INT 10H2. Nilai AX = 1300h3. Nilai register BL merupakan nilai atribut yang ingin ditampilkan4. Nilai register BH merupakan halaman tampilanUky Yudatama, S.Si, M.Kom35 36. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)5. Nilai DL adalah posisi kolom layar yang akan dicetak6. Nilai DH adalah posisi baris layar yang akan dicetakFungsi ini tidak mengenal batas tulisan $ seperti INT 21H nomor service 09H sehingga kitaharus mengisi nilai CX sebanyak karakter dalam kalimat. Sedangkan register ES:BP digunakanuntuk mencatat alamat dari kalimat yang akan dicetak di layar.Pengaturan atributNilai atribut untuk mencetak kalimat di layar diatur agar mendapatkan hasil sesuai yangdiharapkan misalnya sebagai berikut : Nilai atribut tulisan disimpan dalam register BL=10010101B Nilai AX= 1300H untuk nomor service AH=13H dan AL=00H Nilai BH=0 untuk halaman tampilan 0 Nilai DL=20 untuk posisi kolom di layar Nilai DH=12 untuk posisi baris di layar Nilai CX=35 untuk banyaknya kalimat yang dicetak di layarNilai di atas, kecuali untuk AX=1300H boleh diubah/dimodifikasi sesuai dengan permintaanpemakai.Contoh:;Program untuk mencetak kalimat dengan atributnya;Pengaturan atribut pada nilai BL=95H atau BL=10010101B;halaman 0 pada BH;baris 12 di layar;kolom 20 di layar.model small.codeorg 100hMULAI: JMP AWALKAL DB MENULIS KALIMAT DENGAN ATRIBUTNYAAWAL:MOV AX,1300H ;service 13H subfungsi AL=0MOV BL,10010101B ;atribut tulisanMOV BH,00 ;halaman tampilanMOV DL,20 ;posisi kolomMOV DH,12 ;posisi barisUky Yudatama, S.Si, M.Kom36 37. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)MOV CX,35 ;banyak karakter yang akan dicetakLEA BP, KAL ;ES:BP untuk meletakan alamat stringINT 10HINT 20HEND MULAI Program membuat kalimat menggunakan pelayanan interupsi 21H service number09H dan menyimpan isi kalimat pada Label DB (Define Byte), DW (Define Word), DD(Define Double Word), DQ (Define Quad Word). Untuk pembuatan program mencetak beberapa kalimat yang berurutan ke bawah,maka pada setiap label yang diberi tanda $ harus dibubuhkan angka 13, 10 untukturun baris dan ditempatkan pada kolom awal ( ,13,10,$). Mencetak kalimat di layar dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.Penggunaan INT 10H untuk mengatur operasi layar agar mencetak kalimat menjadilebih teratur sesuai letak baris dan kolom di layar. Operasi string digunakan untuk manipulasi string, peletakan alamat string,pengcopian string ke buffer atau tempat sementara yang ditentukan oleh kita. Salah satu cara mencetak kalimat di layar antara lain dengan atribut memanfaatkannomor pelayanan AH=13H INT 10H Pengaturan atribut untuk mencetak di layar dipakai untuk menghasilkan tampilanberupa kalimat yang disimpan dalam byte, word atau double word denganmeletakkan string pada register ES:BP sebagai pencatat alamat string.1. Buatlah program tampilan SELAMAT DATANG DI STMIK BANI SALEH di tengah layar.2. Bagaimana cara melakukan pengkopian string menggunakan perintah MOVSB?3. Buatlah salah satu contoh program pengkopian string untuk dicetak dua kali!4. Buatlah program mencetak kalimat dengan atributnya dimana kalimat tersebut harusdisertai warna dasar hitam tulisan merah.Uky Yudatama, S.Si, M.Kom37 38. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Pertemuan Ke 10 (Sepuluh)Tujuan Instruksional KhususMengerti dan Memahami operasi jump/lompatan danoperasi stack.Pokok BahasanOperasi Jump (Lompatan)Operasi Stack.Sub Pokok Bahasan- Pengertian operasi jump /lompatan- Jenis-jenis instruksi jump- Pengertian operasi stack- Operasi perpindahan data selain MOVDaftar Pustaka 1. Tuntunan Praktis Pemrograman Assembly,Hartono Partoharsojo2. Pemrograman dengan Bahasa Assembly,Susanto3 Microprocessor Programmers, referensi Intel CoOPERASI JUMP (Lompatan)Pengertian Operasi JumpInstruksi lompatan pada suatu program akan menyebabkan program melompati bagian tertentudan mengeksekusi instruksi yang dikehendaki. Ada 2 jenis instruksi dalam operasi jump yaitu:lompat tak bersyarat dan lompat bersyarat.Lompatan tak bersyaratInstruksi lompatan ini langsung menuju ke alamat memori yang dituju tanpa syarat apapun,sehingga program langsung dapat kita arahkan menuju lokasi memori atau label denganperintah atau instruksi JMPAturan penulisannya : JMP lokasi memori/labelContoh :.model small.codeorg 100hMULAI: MOV AX, 1234HMOV BX, 4321HJMP TERUSTERUS:ADD AX, BXSUB AX,3JMP TERUS2TERUS2:INT 20HEND MULAIUky Yudatama, S.Si, M.Kom38 39. BAHASA RAKITAN (PEMROGRAMAN ASSEMBLER)Ada 3 jenis instruksi lompatan tak bersyarat yaitu: Lompatan pendek (short jump) -> JMP SHORT disp yaitu melakukan lompatanmaksimal sejauh 127 byte.Contoh:JMP SHORT 04h ;melakukan lompatan sejauh 4 byte Lompatan dekat (near jump) -> JMP disp_low disp_high yaitu melakukan lompatan lebihpanjang maksimal 32 Kb.Contoh:JMP 0200h ;melakukan lompatan ke lokasi memori 200h Lompatan jauh (far jump) -> JMP FAR iplow Cslow Cshigh yaitu melakukan lompatanke seluruh daerah memori.Contoh:JMP FAR nH ;melakukan lompatan jauh ke lokasi tertentuLompatan bersyaratYaitu lompatan pendek yang dilakukan ke seluruh daerah memori dalam segmen memori yangsama dan terjangkau oleh operasi ini. Instruksi ini menggunakan CMP untuk membandingkankondisi yang dicek, sehingga akan melompat ke alamat yang dituju sesuai instruksi lompatanbersyarat, dimana instruksi lompatan bersyarat antara lain : JA (Jump if Above) ; lompat bila operand 1 > operand2 (bilangan tak bertanda) JAE (Jump if Above or Equal); lompat bila operand 1 >= operand2 (bilangan takbertanda) JB (Jump if Below) ; lompat bila operand 1 < operand2 (bilangan tak bertanda) JBE (Jump if Below or Equal); lompat bila operand 1 operand2 (bilangan bertanda) JGE (Jump if Greater or Equal) ; lompat bila operand 1 >= operand2 (bilanganbertanda) JL (Jump if Less) ; lompat bila operand 1 < operand2 (bilangan bertanda) JLE (Jump if Less or Equal) ; lompat bila operand 1