Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya

of 30 /30
Oleh Lili Suwardi

Embed Size (px)

description

Sumber : Lilik Karyadi di Facebook Komunitas Perduli Skizofrenia Indonesia

Transcript of Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya

  • 1. Oleh Lili Suwardi

2. Orang dengan kepribadian majemuk Orang yang baru saja ditinggal mati keluarganya Pengalaman dekat dgn kematian Menjelang bangun dan menjelang tidur Pada anak kecil yang sedang bermain Saat kita sedang stres berat Dalam isolasi yang ekstrem Orang yang dihipnotis Orang dalam pengaruh narkoba Inspirasi kreatif Pengalaman religius 3. Trophonius (Oracle dari Lebadea) Joan of Arc (pahlawan nasional Perancis) Virginia Woolf (novelis dari Inggris) William Blake (penyair dari Inggris) George Fox (pendiri agama Quaker) Lia Eden (Indonesia) Carl Jung (psikiater aliran psikoanalisis) 4. Halusinasi berasal dari Bahasa Latin alucinari yang artinya pikiran yang keluyuran Mulai dikenal dlm Bahasa Inggris sejak 1652 Diperkenalkan sbg istilah dlm psikiatri/psikologi oleh Jean Esquirol dlm bukunya Mental Maladies: A Treatise on Insanity (1832) 5. Halusinasi suara adalah persepsi indera pendengaran yg salah, yaitu mendengar sesuatu tanpa adanya sumber suara. Halusinasi dlm bentuk suara adalah gejala yg paling umum pd skizofrenia (terjadi pd 70% penderita skizofrenia) Dapat diiringi dgn persepsi organ lain selain pendengaran, msl penglihatan, sentuhan, penciuman Kadang-kadang diiringi oleh non-verbal sound spt musik, suara binatang, dsb (dapat saling menguatkan) 6. Sebab dirinya merasa terganggu (ketakutan, merasa dikejar-kejar, diteror terus menerus, dsb) Lingkungan merasa terganggu (berteriak-teriak, marah-marah dgn alasan yang tdk diketahui) Penampilan dan kelakuannya berbeda dari yang lain (bicara sendiri, memakai pakaian yang khas, takut keluar rumah, dsb) 7. Positif Waham (delusi) keyakinan yang salah Halusinasi Mendengar atau melihat sst yg sebenarnya tak ada Negatif Perasaan yang terbatas Penarikan diri dari pergaulan sosial Tidak peduli dan tidak mau beraktivitas 8. Sosial/Okupasional: Tidak mampu bekerja secara baik Mempunyai hubungan antar-pribadi yang buruk Perawatan diri yang buruk Semuanya harus berlangsung setidaknya selama 6 bulan. Syarat dr halusinasi adalah semuanya dipersepsi saat dlm keadaan sadar 9. Karena selama masa kecil orang mengandalkan inderanya utk mencerap segala informasi dari lingkungan Sejak masa awal halusinasi, inderanya menipu 10. Sebab halusinasinya terlalu memalukan utk diceritakan (tabu dsb) Terlalu menakutkan Takut ditiru oleh orang lain Takut akan ancaman dari halusinasinya Penderitanya mengira bahwa halusinasinya adalah pikiran yang berteriak (ada di dlm kepala) Takut halusinasinya jadi kenyataan Mengira bahwa semua org mendengar suara juga 11. Organik/Fisik Mengkonsumsi alkohol dan narkoba (kokain, amfetamin, barbiturat, steroid dan zat halusinogen lainnya) Delirium (alkohol withdrawal dgn tanpa makan/minum) Menderita penyakit fisik (meningitis, herpes, sifilis, epilepsi) Fungsional Karena mengalami berbagai pengalaman psikologis Terjadi pd depresi psikotik, gangguan bipolar, skizofrenia, gangguan kepribadian majemuk, gangguan stres pasca trauma (PTSD), psikosis pasca kelahiran 12. Semula merupakan pikiran yg mengganggu yg menjadi pikiran yang dominan dan kemudian berubah menjadi halusinasi suara Muncul pertama kali ketika menghadapi masalah yang tak terhindarkan 13. Kenyataan terlampau sulit untuk diterima Dapat juga didahului oleh kejadian negatif secara emosional (kecelakaan, perceraian, penyakit akut, dsb) Orang sekitarnya tidak mengerti/sukar untuk diajak bicara 14. Perbincangan ajaib Bahasa rahasia/bahasa ajaib Penilaian (rapport) Suara kekacauan Perbincangan panjang yg menyakitkan Bahasa hukuman Bahasa kritikan berdarah dingin Scorn syndrome (Lilik, dalam Dinten, buku harian saya) 15. Suara manusia (seringkali dalam bentuk orang ke-3) Suara makhluk gaib (Iblis, malaikat, dsb) Suara musik Suara benda mati (hujan, bom, benturan di tembok, dsb) 16. Ancaman, kutukan, kritikan Suruhan Komentar thd apapun yg dilakukan (running commentary) Pikiran yang dibacakan (thought echo) Dukungan, panduan, dan pertemanan Kata-kata yg tdk beraturan (jumble words). MslAnjingnya Si Fulan adalah telinga ibunya. 17. Tunggal, berupa monolog atau mengajak mengobrol Dua atau lebih (pria atau wanita) yg berbicara atau berdebat ttg kebaikan atau keburukan diri Jika semua suara berbicara dlm waktu bersamaan, tdk mungkin utk mengikuti pembicaraan halusinasi suara tsb 18. Setiap waktu (tidak pernah berhenti) Kadang-kadang atau sebentar-sebentar Hanya pd situasi tertentu (sedang bengong, banyak masalah, dsb) Ada yg mendengar bila hanya ada org lain (terkait dgn org di sekitarnya) Terjadi hanya bila ada suara sungguhan (msl jika ada suara yg tertawa muncul suara yg membicarakan) 19. Mulai dr tdk jelas, berbisik, hingga spt petir Walaupun kata-katanya tdk jelas, maknanya tetap tertangkap Pd orang tertentu, halusinasinya sama spt suara sungguhan. Mereka sungguhan kok, sama spt kamu bicara sama aku. 20. Sbg suara manusia/mirip-manusia dr luar tubuh dan terdengar di telinga Sbg suara lingkungan sekitar (dinding, keran, binatang, atau benda mati) Dari tempat yg jauh (maknanya tetap jelas) Tdk ada tempat yg spesifik (dr semesta) 21. Pd atau di dlm tubuh Kadang-kadang hanya pd bag. tubuh tertentu (hidung, usus, tangan, kelamin, dsb) Kadang-kadang terbagi menjadi 2: di bag. tertentu baik, di bag. lainnya buruk Terdapat dlm pikiran (audible thought) sukar diakui sbg halusinasi, namun tdk dapat dikendalikan 22. Orang dr lingkungan sekitar (sebab kecurigaan) Penyiar TV/radio Entitas/makhluk gaib (Tuhan, Iblis, malaikat, hantu) Tdk dikenal Pd beberapa org berbicara dlm bahasa yg tdk dimengerti 23. Takut Mengajak berkelahi Melarikan diri Mencari penjelasan/pemahaman Mengalami ketidakpastian dan krisis identitas 24. Karakter individu (kepribadian, kematangan emosional, pengalaman hidup, kekuatan diri, kemampuan mengatasi masalah) Usia dan keadaan emosi pd saat mulai mendengar suara Keyakinan individu ttg identitas suara (siapa mereka dan apa tujuannya) Lingkungan budaya tempat dia berada Kemampuan utk mengerti dan mendapatkan dukungan Kaitannya dgn gejala lain (halusinasi non-suara, waham, gangguan pikir) Tingkatan insight (tilik diri) 25. Meminum antipsikotik Pengalihan pikiran (ke hal yg lebih menarik) Aktivitas vokal (membaca keras-keras, bernyanyi, berbicara, dsb) Relaksasi Memperluas pergaulan (shg tdk sendiri) Melakukan aktivitas fisik (jogging, bersepeda, berenang) Menyumbat telinga Mendengarkan musik dgn earphone Mengabaikan suara 26. Memerintah suara (menyuruh pergi, diam) Mencatat informasi ttg suara (kapan mulainya, di mana, berapa lama berlangsung, apa isi suaranya) Mengundur waktu pembicaraan dgn suara Menantang suara (benarkah mereka, apakah kekuatannya terbukti, dsb) Menyeleksi suara (positif-negatif) Meningkatkan & mempertahankan sisi positif diri (Mengasah kemampuan, menghargai potensi diri) Membatasi konsumsi obat yg tdk diresepkan