halsel

download halsel

of 24

Transcript of halsel

  • 7/23/2019 halsel

    1/24

    Pola PengelolaanSumber Daya AirWS Halmahera

    Selatan

  • 7/23/2019 halsel

    2/24

    Visi Pengelolaan Sumber Daya Air di Wiilayah Sungai Halmahera Selatan adalah

    Terwujudnya Kemanfaatan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan bagi

    Kesejahteraan Seluruh Rakyat di Wilayah Sungai Halmahera Selatan.

    Konservasi Sumber Daya Air yang berkelanjutan

    Pendayagunaan Sumber Daya Air yang adil untuk memenuhi berbagai kebutuhan

    masyarakat yang memenuhi kualitas dan kuantitas

    Pengendalian Daya Rusak Air

    Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat, Swasta, dan Pemerintah

    Peningkatan Keterbukaan dan Ketersediaan Data serta Informasi dalam

    Pengelolaan Sumber Daya Air

    Millennium Development Goals(MDGs) Target penyediaan air minum layak :

    69% (Rumah Tangga), 75% (Kota), 66% (Desa). Penyediaan Air Minum di WS

    Halmahera Selatan masih berkisar 4,74% s/d 46,91%

    Ketahanan Pangan

    Produksi beras Prov. Maluku Utara khususnya

    kabupaten/kota di Wilayah Sungai Halmahera Selatan dengan luas sawah

    13711 Ha menyumbang beras sebesar 46253 ton

    Global Climate Change Terjadi kenaikan muka air laut, pergeseran musim

    dan perubahan cuaca yang berdampak pula terhadap ancaman banjir yang

    meningkat di beberapa lokasi di WS Halmahera Selatan

    Ketersediaan Energi Energi listrik di WS Halmahera Selatan saat ini hanya

    melayani 104973 pelanggan dari 696517 pelanggan atau sekitar 15%. Perlu

    dikembangkan PLTA atau Pembangkit Listrik Mikro Hidro

  • 7/23/2019 halsel

    3/24

    Belum Memadainya Penyediaan Sistem Air Bersih di Sofifi,Kab. Halmahera Tengah: 5% ; Kab. Halmahera Selatan:20% ; Kab.Halmahera Timur: belum ada pelayanan SPAM, dan di Kota Tidore:4,74%

    Ancaman Banjir Kab. Halmahera Selatan (Desa Mandawong,Desa Kupal, Desa Gandasuling, Desa Panambong di Kec. BacanUtara, Dusun Soa, Desa Dolik di Kec. Gane Barat Utara SungaiSangaji, Desa Frida di Kec. Gane Timur), S. Ake Jira di Kab.Halmahera Tengah di Kobe dan Kec. Weda Selatan, Kota Weda)

    Perubahan Tata Guna Lahan akibat dari Perubahan Tata Guna

    Lahan, saat ini Lahan Kritis di WS Halmahera Selatan mencapai

    11388 km2 dari 15432 km2, atau sekitar 74%

    Pertambangan Terdapat aktivitas pertambangan di WSHalmahera Selatan, yaitu di Pulau Obi di Kab. Halmahera Selatan.Akibat dari aktivitas pertambangan tersebut banyak sungai-sungaiyang tercemar akibat aktivitas pertambangan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan

    Sumber: Keppres 12 Tahun 2012

  • 7/23/2019 halsel

    4/24

    Sumber: Keppres 12 Tahun 2012

    Rencana Pengembangan

  • 7/23/2019 halsel

    5/24

    1. Kota Ternate Kota yang berfungsi sebagai kota produksi pertanian tanaman pangan,

    tanaman tahunan, pertambangan, dan industri pengolahan Meningkatkan aksesibilitas ke kota Doruba, Tidore, Tobelo, Sidangoli,

    Maba, Sofifi, dan Weda Mengembangkan kawasan industri pengolahan bahan baku dari sentra-

    sentra produksi pertanian, perkebunan, dan pertambangan Meningkatkan kualitas pelayanan PSD kota Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota yang

    memenuhi standar Internasional Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan

    (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Ternate, Tidore, Sidangoli,

    Sofifi, Weda, dan sekitarnya untuk keterpaduan pembangunan sektordan daerah otonom

    Sumber : RTR Kepulauan Maluku

    Kota Tidore Kepulauan Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat sentra pengolahan

    hasil perkebunan, terutama tanaman tahunan Meningkatkan kualitas aksesibilitas dari pusat-pusat produksi di kawasan

    perdesaan ke outlet-outlet pemasaran (pelabuhan Ternate dan Tobelo) Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Ternate, Tidore, Sidangoli, Sofifi,

    Weda, dan sekitarnya untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerahotonom

    Labuha (Kab. Halmahera Selatan) Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan produksi

    tanaman pangan, hortikultura, serta tanaman tahunan Mengembangkan kualitas pelayanan PSD kota yang mendukung fungsi kota

    Pemerintahan dan Jasa-Perdagangan Meningkatkan aksesibilitas ke sentra-sentra produksi di Songa, Laiwai,

    Patani, Mafa Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning

    regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Bacan-Halmahera Selatan untuk

    keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom

  • 7/23/2019 halsel

    6/24

    Kepadatan per Km

  • 7/23/2019 halsel

    7/24

    Sumber: SRTM DEM

  • 7/23/2019 halsel

    8/24

  • 7/23/2019 halsel

    9/24

  • 7/23/2019 halsel

    10/24

  • 7/23/2019 halsel

    11/24

  • 7/23/2019 halsel

    12/24

  • 7/23/2019 halsel

    13/24

  • 7/23/2019 halsel

    14/24

    - O dan P Embung , Bendung tersebar- Pembangunan Embung Pulau Kayoa (0,03m3/dt)- Pembangunan 7 Unit Air Baku di Saolat ,Mandaong (0,19 m3/dt)- Pembangunan sarna air bersih (0,11 m3/dt)

    - O dan P Embung, Bendung tersebar- Pembangunan Embung Gurabunga (0,03 m3/dt)- Pembangunan Bendung D.I Tutiling (0,94 m3/dt),

    Kahoho (1,12 m3/dt), Bibinohi (0,7 m3/dt)Gane Timur (1,22 m3/dt), Wayamli (0,94 m3/dt)

    - Pembangunan 3 Unit Air Baku di Mandayong, PulauMoti(0,05m3/dt)

    - Pembangunan sarna air bersih (0,08 m3/dt)

    - O dan P Bendung tersebar- Pembangunan Embung Jaya (0,03 m3/dt)- Pembangunan Embung Sofifi (0,03 m3/dt)- Peningkatan D.I Wairoro (0,56 m3/dt),Opiyang (1,4 m3/dt), Mekarsari (0,51m3/dt), Mancalele (0,37 m3/dt), KahohoTayawi (1,18 m3/dt), Akedaga (0,19m3/dt), Kobe (1,15 m3/dt)- Pembangunan 2 Unit Air Baku di Waijol(0,03 m3/dt)

    - Pembangunan sarna air bersih (0,06m3/dt)

    - O dan P Embung , Bendung tersebar- Pembangunan Embung Pulau Makian (0,03 m3/dt)- Pembangunan Embung Pulau Bacan(0,03 m3/dt)- Pembangunan Bendung D.I Meja (0,19 m3/dt), Dodaga (0,94m3/dt), Patlean (4,21 m3/dt)- Pembangunan 6 Unit Air Baku di Halmahera Tengah (0,12m3/dt)- Pembangunan sarna air bersih (0,09 m3/dt)

  • 7/23/2019 halsel

    15/24

    - O dan P Bendung tersebar- Pembangunan Embung Jaya (0,03 m3/dt),- Pembangunan Embung Sofifi (0,03 m3/dt)- Peningkatan D.I Wairoro (0,59 m3/dt),Opiyang (1,49 m3/dt), Mekarsari (0,54

    m3/dt),Mancalele (0,4 m3/dt), Kahoho Tayawi

    (1,25m3/dt), Akedaga (0,2 m3/dt), Kobe (1,21

    m3

    /dt).- Pembangunan 2 Unit Air Baku di Waijol,(0,0 3 m3/dt)- Pembangunan irigasi tambak (0,15 m3/dt)- Pembangunan sarana air bersih (0,06m3/dt)

    - O dan P Embung , Bendung tersebar- Pembuatan Bendungan Akedaga (3,0 m3/dt)- Pembuatan Embung Pulau Makian (0,03 m3/dt),- Pembangunan Embung Pulau Bacan (0,03 m3/dt)- Pembuatan Bendung D.I Meja (0,2 m3/dt), Dodaga (0,99 m3/dt),

    Patlean (4,46 m3/dt)- Pembuatan 6 Unit Air Baku di Halmahera Tengah,(0,12 m3/dt)- Pembangunan sarana air bersih (0,09 m3/dt)

    - O dan P Embung , Bendung tersebar danBendungan- Pembangunan Embung Pulau Kayoa (0,03m3/dt),- Pembangunan 7 Unit Air Baku di Saolat ,Mandaong,(0,2 m3/dt)

    - Pembangunan sarana air bersih (0,11 m3/dt)- Penyediaan air perikanan dan peternakan

    (0,34 m3/dt)

    - O dan P Embung, Bendung tersebar- Pembangunan Embung Gurabunga (0,03 m3/dt),- Pembangunan Bendung D.I Tutiling (0,99 m3/dt), Kahoho(1,19 m3/dt), Bibinohi (0,74 m3/dt) Gane Timur (1,29 m3/dt),Wayamli (0,99 m3/dt)- Pembangunan 3 Unit Air Baku di Mandayong, Pulau Moti, (0,05m3/dt)- Pembangunan irigasi tambak dan peternakan (0,16 m3/dt)- Pembangunan sarana air bersih (0,08 m3/dt)

    - Pembangunan Embung Jaya (0,03m3/dt),- Pembangunan Embung Sofifi (0,03 m3/dt)- Peningkatan D.I Wairoro (0,66 m3/dt)Opiyang (1,65 m3/dt), Mekarsari (0,65

    m3/dt),Mancalele (0,44 m3/dt), Kahoho Tayawi

    (1,39m3/dt), Akedaga (0,22 m3/dt), Kobe

    (1,35m3/dt)- Pembangunan 2 Unit Air Baku di Waijol(0,02 m3/dt)

    - Pembangunan irigasi tambak (0,15 m3/dt)- Pembangunan sarana air bersih (0,06m3/dt)

    - O dan P Embung, Bendung- Pembangunan Embung Gurabunga (0,03 m3/dt)- Pembangunan Bendung D.I Tutiling (1,1 m3/dt), Kahoho(1,32 m3/dt)

    Bibinohi (0,83 m3/dt) Gane Timur (1,43 m3/dt), Wayamli(1,1 m3/dt)- Pembangunan 3 Unit Air Baku di Mandayong, Pulau Moti,& Waijoi

    (0,09 m3/dt)- Pembangunan irigasi tambak dan peternakan (0,16 m3/dt)- Pembangunan sarana air bersih (0,08 m3/dt)

    - Pembangunan Bendungan Akedaga (20,0 m3/dt)- Pembangunan Embung Pulau Makian (0,03 m3/dt),- Pembangunan Embung Pulau Bacan (0,03 m3/dt)- Pembangunan Bendung D.I Meja (0,22 m3/dt), Dodaga (1,1m3/dt),

    Patlean (4,95 m3/dt)- Pembangunan 6 Unit Air Baku di Halmahera Tengah (0,13 m3/dt)- Pembangunan irigasi tambak dan peternakan (0,17m3/dt)- Pembangunan sarana air bersih (0,09 m3/dt)

    - O dan P Embung , Bendung tersebar danBendungan- Pembangunan Embung Pulau Kayoa (0,03m3/dt)- Pembangunan 7 Unit Air Baku di Saolat ,Mandaong,

    (0,22m3/dt)- Pembangunan sarana air bersih (0,11 m3/dt)

  • 7/23/2019 halsel

    16/24

    TINGGI

    > 6.5 %

    SEDANG

    4.5 6.5 %

    RENDAH

    < 4.5 %

  • 7/23/2019 halsel

    17/24

  • 7/23/2019 halsel

    18/24

  • 7/23/2019 halsel

    19/24

  • 7/23/2019 halsel

    20/24

  • 7/23/2019 halsel

    21/24

  • 7/23/2019 halsel

    22/24

  • 7/23/2019 halsel

    23/24

  • 7/23/2019 halsel

    24/24