Halaman129-140 Ros

12
Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’129 SISTEM INFORMASI APOTEK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta [email protected] ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi telah memicu munculnya bermacam program sistem informasi. Hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya penggunaan komputer dalam menangani pengolahan informasi berbasis komputerisasi. Saat ini, khususnya di Indonesia, tidak banyak apotek yang menggunakan sistem informasi berbasis web. Dengan adanya Sistem Informasi Apotek Berbasis Web, diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam memperoleh pelayanan dari apotek dan informasi tentang produk kesehatan. Perancangan dan pembuatan aplikasi website menggunakan PHP dan MySQL. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, aplikasi Sistem Informasi Apotek Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL berjalan sesuai dengan perancangan. Kata kunci: PHP, MySQL, Sistem Informasi Apotek ABSTRACT Information technology development has stimulated the development of many information systems. It is marked by the increasing use of computer-based information processing. Nowadays, especially in Indonesia is not a lot of pharmacies that use a web-based information systems. A web- based pharmacy information systems, is expected to facilitate users in obtaining services from pharmacies and information about health products. This website is designed and developed using PHP and MySQL. Application of Web-Based Pharmacy Information System Using PHP and MySQL is tested and run in accordance with design Keyword : PHP, MySQL, pharmacy information system I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju, khususnya teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Komputer dan aplikasi yang beragam juga makin dapat dinikmati oleh banyak pengguna. Salah satu aplikasi yang mulai banyak digunakan adalah aplikasi yang mampu menangani pengolahan data. Salah satu bentuk pengolahan informasi berbasis komputerisasi adalah dengan menggunakan aplikasi web. Aplikasi web berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi internet. Dengan menggu- nakan teknologi internet dapat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi, sehingga telah

Transcript of Halaman129-140 Ros

Page 1: Halaman129-140 Ros

Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’129

SISTEM INFORMASI APOTEK BERBASIS WEB

MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta

[email protected]

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi telah memicu munculnya bermacam program sistem

informasi. Hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya penggunaan komputer dalam

menangani pengolahan informasi berbasis komputerisasi. Saat ini, khususnya di Indonesia, tidak

banyak apotek yang menggunakan sistem informasi berbasis web. Dengan adanya Sistem Informasi

Apotek Berbasis Web, diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam memperoleh pelayanan dari

apotek dan informasi tentang produk kesehatan. Perancangan dan pembuatan aplikasi website

menggunakan PHP dan MySQL. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, aplikasi Sistem Informasi

Apotek Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL berjalan sesuai dengan perancangan.

Kata kunci: PHP, MySQL, Sistem Informasi Apotek

ABSTRACT

Information technology development has stimulated the development of many information

systems. It is marked by the increasing use of computer-based information processing. Nowadays,

especially in Indonesia is not a lot of pharmacies that use a web-based information systems. A web-

based pharmacy information systems, is expected to facilitate users in obtaining services from

pharmacies and information about health products. This website is designed and developed using

PHP and MySQL. Application of Web-Based Pharmacy Information System Using PHP and MySQL

is tested and run in accordance with design

Keyword : PHP, MySQL, pharmacy information system

I PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi saat ini sudah cukup maju,

khususnya teknologi informasi telah

mengalami perkembangan yang sangat

pesat. Komputer dan aplikasi yang

beragam juga makin dapat dinikmati

oleh banyak pengguna. Salah satu

aplikasi yang mulai banyak digunakan

adalah aplikasi yang mampu menangani

pengolahan data.

Salah satu bentuk pengolahan

informasi berbasis komputerisasi adalah

dengan menggunakan aplikasi web.

Aplikasi web berkembang seiring

dengan pesatnya perkembangan

teknologi internet. Dengan menggu-

nakan teknologi internet dapat

membantu dalam kemudahan serta

kecepatan pengiriman, penyampaian dan

penerimaan informasi, sehingga telah

Page 2: Halaman129-140 Ros

130 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140

memicu perkembangan program aplikasi

yang cukup membantu di bidang

farmasi, khususnya apotek.

Program aplikasi ini dapat

membantu apoteker untuk mengetahui

jalannya sirkulasi obat, dan membantu

konsumen melakukan transaksi

pembelian produk.

Untuk mendukung pembuatan

aplikasi ini maka digunakan bahasa

pemrograman Personal Home Page

Hypertext Preprocessor (PHP) dan

MySQL. PHP adalah salah satu bahasa

pemrograman yang berjalan dalam

sebuah web server, dan berfungsi

sebagai pengolah data pada sebuah

server. MySQL adalah program

pengolahan basisdata yang handal dalam

menangani basisdata dalam jumlah

besar.

II DASAR TEORI

A Pengertian Apotek

Menurut Peraturan Menteri

Kesehatan No. 922/MenKes/Per/X/1993

yang menyatakan bahwa apotek adalah

suatu tempat dilakukannya pekerjaan

kefarmasian dan penyaluran obat kepada

masyarakat. Menurut peraturan ini,

pengelolaan apotek meliputi:

1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan,

pengubahan bentuk, pencampuran,

penyimpanan, dan penyerahan obat.

2. Pengadaan, penyimpanan, penya-

luran dan penyerahan perbekalan

farmasi lainnya.

3. Pelayanan informasi mengenai

perbekalan farmasi.

Peraturan ini menekankan

pengabdian seorang apoteker sebagai

seorang profesional yang bertanggung

jawab penuh terhadap pengelolaan

apotek. Apoteker sebagai pengelola

apotek wajib menyediakan, menyimpan,

dan menyerahkan perbekalan farmasi

serta memusnahkan perbekalan farmasi

yang tidak dapat dan dilarang

dipergunakan lagi dengan cara dibakar,

ditanam, atau dengan cara lain yang

telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen

POM). Dengan demikian, diharapkan

pelayanan obat kepada masyarakat akan

lebih terjamin keamanan dan kualitasnya

[11].

B PHP

PHP dikenal sebagai sebuah bahasa

scripting yang menyatu dengan tag

HTML, dieksekusi oleh server, dan

digunakan untuk membuat halaman web

yang dinamis. Dengan menggunakan

PHP, maka maintenance suatu situs web

menjadi lebih mudah, karena proses

pemeliharaan data dapat dilakukan

dengan menggunakan script PHP [1].

C MySQL

MySQL merupakan perangkat lunak

basisdata yang termasuk paling populer

dalam lingkungan Unix. Kepopuleran

ini ditunjang karena performansi query

dari basisdata yang sangat cepat dan

jarang bermasalah dalam mengolah data.

Bahasa yang digunakan pada basisdata

adalah sebagai berikut [6]:

1. Data Definition Language (DDL)

2. Data Manipulation Language

(DML).

D XAMPP

Apache, MySQL, PHP, dan Perl

(XAMPP) adalah perangkat lunak open

source, yang mendukung banyak sistem

operasi, dan merupakan kompilasi dari

beberapa program. Fungsinya adalah

sebagai server yang berdiri sendiri

(localhost), yang terdiri dari program

Apache HTTP server, basisdata MySQL

dan penerjemah bahasa yang ditulis

dengan bahasa pemrograman PHP, dan

Perl [4].

Page 3: Halaman129-140 Ros

Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’131

E JQGrid

Jquery Grid (JQGrid) adalah

perangkat lunak open source yang

mengolah komponen grid untuk bahasa

pemrograman ASP.net dan PHP.

Dengan adanya JQGrid maka

pengolahan Jquery akan menjadi lebih

mudah, karena cukup memanggil fungsi

JQGrid sesuai kebutuhan pengolahan

grid, tanpa harus membuat beberapa

baris Jquery yang lebih kompleks [12].

III PERANCANGAN SISTEM

Perancangan sistem informasi

apotek didasarkan pada fungsi

utamanya, yaitu memberikan

kemudahan dalam pengoperasian oleh

pengguna untuk memperoleh informasi

seputar bidang farmasi secara cepat dan

akurat. Diagram alir sistem informasi

apotek dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram alir sistem informasi apotek

Page 4: Halaman129-140 Ros

132 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140

Pada sistem informasi ini terdapat

enam macam tingkatan pemakai, yaitu:

1. Tamu, merupakan tingkatan

terendah dan jumlah layanan yang

dapat diaksesnya juga paling sedikit,

yaitu hanya dapat melihat-lihat

tampilan awal dan pembelian produk

di apotek, namun tanpa dapat

mengakses pembelian produk.

2. Konsumen, merupakan tingkatan

kedua yang dapat melihat tampilan

pembelian produk dan dapat

melakukan pembelian produk.

3. Kasir, merupakan tingkatan ketiga

memiliki akses:

a. Modul transaksi.

b. Tampilan pembelian produk.

4. Bagian keuangan, merupakan

tingkatan keempat, yaitu:

a. Tampilan data pembelian produk

b. Tampilan data penjualan produk

tanpa resep, dan data penjualan

produk dengan resep.

5. Apoteker dan asisten apoteker,

merupakan tingkatan kelima dan

dapat melakukan beberapa layanan,

yaitu:

a. Modul Master yang terdiri dari

registrasi produk, registrasi

kategori produk, registrasi

golongan produk, data produk,

data distributor, data konsumen,

data dokter, dan data pembelian

produk.

b. Modul laporan yang terdiri dari

stok, pembelian, daftar produk

kedaluarsa, produk hilang,

produk rusak dan bukti

pembelian obat.

6. Administrator/Owner, merupakan

tingkatan tertinggi dan mendapatkan

seluruh layanan program aplikasi ini,

yaitu: seluruh tampilan tamu,

konsumen, kasir, bagian keuangan,

asisten apoteker, dan apoteker.

A Perancangan dan Pembuatan

sistem penjualan dan pembelian

produk Pada subbab ini, akan dijelaskan

sistem penjualan dan pembelian produk

di apotek, yang dilakukan secara online

A.1 Sistem penjualan produk

Pengguna harus login terlebih

dahulu, agar dapat melakukan

pembelian produk apotek. Apabila

pengguna belum memiliki account,

maka pengguna diharapkan registrasi

terlebih dahulu. Jika pengguna sudah

login, maka pembeli dapat melakukan

pemesanan produk. Pada tahap

pemesanan produk, pengguna harus

mengisi suatu form, apabila sudah sesuai

persyaratan yang ada di form tersebut,

maka pembeli dapat melakukan

pemesanan produk.

A.2 Sistem pembelian produk

Pada tahap ini hanya apoteker dan

pemilik apotek saja yang dapat

melakukan pembelian produk. Sebelum

melakukan pembelian obat, biasanya

asisten apoteker memeriksa persediaan

produk. Apabila persediaan produk

sudah menipis, biasanya asisten

apoteker melakukan pengajuan

pengadaan produk. Apabila apoteker

sudah menyetujuinya, maka apoteker

akan melakukan pemesanan obat ke

distributor.

B Perancangan dan Pembuatan

Sistem Pemeliharaan Data

Tampilan pemeliharaan data terdiri

dari: pemeliharaan data barang, data

pelanggan, data distributor, dan

karyawan. Administrator dan pemilik

apotek dapat mengakses seluruh

tampilan pemeliharaan data apotek.

Apoteker dan asisten apoteker hanya

dapat mengakses tampilan pemeliharaan

data barang dan data pelanggan,

Page 5: Halaman129-140 Ros

Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’133

Sedangkan kasir dan pelanggan umum

tidak dapat mengakses seluruh tampilan

pemeliharaan data apotek.

C Perancangan dan Pembuatan

Basisdata Sistem Informasi Apotek Dalam perancangan basisdata ini,

dibuatlah 17 tabel untuk mendukung

sistem pembelian, penjualan, dan modul

pemeliharaan data. Tabel dimaksud

yaitu tabel produk, kategori, golongan,

karyawan, distributor, pelanggan,

penjualan, detail_penjualan, temp_

penjualan, history kesehatan, komentar,

dokter, retur_pembelian, retur_

penjualan, pembelian, detail_

pembelian, dan temp_pembelian.

D Perancangan dan Pembuatan

Aplikasi Laporan pada Apotek

Setelah mendapatkan rancangan

sistem pembelian, penjualan,

pemeliharaan data, dan basisdata yang

digunakan, maka dapat dilakukan

perancangan laporan yang dibutuhkan

apotek tersebut. Terdapat 12 jenis

laporan yang dibutuhkan dalam

pembuatan sistem informasi apotek,

yaitu, laporan penjualan produk tanpa

resep, penjualan produk dengan resep,

rekap penjualan, pembelian produk,

margin penjualan, hutang, produk

kedaluarsa, produk hilang, produk rusak,

stok produk, retur pembelian, dan retur

penjualan. Gambar 2 menunjukkan

diagram relasional sistem informasi

apotek.

IV PENGUJIAN SISTEM

Pengujian Sistem Informasi Apotek

ini dilakukan dengan menggunakan

processor Intel Pentium 4 3000 MHz

dan memiliki memori 1024 MB.

Komputer ini dilengkapi dengan sistem

operasi windows XP service pack 3,

perangkat lunak XAMPP versi 1.7.2,

dan browser Firefox 5.0 sebagai

perancangan dan pembuatan program

Sistem Informasi Apotek. Pengujian

dilakukan dengan tahap menampilkan

tampilan awal website apotek. Tampilan

awal website ditunjukkan pada Gambar

3.

A Pengujian Sistem Penjualan

Produk Apotek

Pengujian dilakukan dengan cara

menuju ke halaman penjualan produk.

Pengguna akan mendapat pesan tidak

dapat melakukan pembelian,

dikarenakan belum melakukan login

terlebih dahulu.

Apabila pengguna ingin login, tapi

belum memiliki account, maka harus

registrasi terlebih dahulu di halaman

registrasi. Setelah pengguna mendaftar

di website tersebut, maka langsung

diarahkan menuju halaman anggota.

Apabila pengguna sudah memiliki

account, pengguna dapat langsung login

di halaman login, untuk menuju ke

halaman anggota. Pada saat eksekusi

halaman login, sistem akan membaca

kode pengguna, apakah pengguna

sebagai tamu, anggota, kasir, bagian

keuangan, asisten apoteker atau

apoteker, atau administrator. Setelah

proses eksekusi login, pengguna akan

diarahkan menuju halaman yang sesuai

dengan jabatannya. Tampilan halaman

registrasi ditunjukkan pada Gambar 4,

dan Tampilan halaman login

ditunjukkan pada Gambar 5.

Page 6: Halaman129-140 Ros

134 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140

Gambar 2 Diagram relasional sistem informasi apotek

Page 7: Halaman129-140 Ros

Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’ 135

Gambar 3 Halaman awal website apotek

Gambar 4 Halaman registrasi

Gambar 5 Halaman login

Setelah pengguna login, maka

pengguna dapat melakukan pembelian

produk apotek. Jika pengguna sudah

menentukan produk apa yang ingin

dibeli, pengguna dapat menekan tombol

beli. Setelah pengguna menekan tombol

beli, maka produk yang diinginkan akan

masuk ke dalam keranjang belanja. Pada

saat produk masuk ke keranjang belanja,

maka tabel temp_penjualan dalam basis-

data akan terisi. Tampilan halaman beli

produk ditunjukkan pada Gambar 6, dan

halaman keranjang belanja ditunjukkan

pada Gambar 7.

Setelah pengguna selesai menentu-

kan produk yang ingin dibeli, pengguna

dapat menekan tombol selesai belanja.

Pada saat pengguna menekan tombol

selesai belanja, pengguna diarahkan

menuju halaman simpan transaksi. Di

halaman simpan transaksi akan

ditampilkan seluruh produk yang

pengguna pesan. Begitu pengguna sudah

berada di halaman simpan transaksi,

maka isi keranjang belanja dan tabel

temp_penjualan akan dikosongkan.

Informasi data yang berada di dalam

temp_penjualan akan disimpan dalam

tabel penjualan dan tabel

detail_penjualan. Tampilan halaman

simpan transaksi ditunjukkan pada

Gambar 8, isi tabel temp_penjualan

ditunjukkan pada Gambar 9, isi tabel

penjualan ditunjukkan pada Gambar 10,

dan isi tabel detail_penjualan

ditunjukkan pada Gambar 11.

Gambar 6 Halaman beli produk apotek

Page 8: Halaman129-140 Ros

136 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140

Gambar 7 Halaman keranjang belanja

Gambar 8 Halaman simpan transaksi

Gambar 9 Isi tabel temp_penjualan

Gambar 10 Isi tabel penjualan

Gambar 11 Isi tabel detail_penjualan

Pada saat proses simpan transaksi

telah selesai, maka sistem masih

menganggap status pemesanan adalah

“BARU”, sedangkan transaksi produk

secara online dinyatakan selesai apabila

status pemesanan adalah “SELESAI”.

Untuk dapat mengubah status

pemesanan, bagian keuangan akan

memeriksa apakah konsumen sudah

mentransfer sejumlah uang ke rekening

yang disepakati oleh konsumen dan

apotek, dengan nilai transfer sesuai

dengan harga produk yang dipesan. Jika

sudah, maka bagian keuangan atau kasir

akan mengubah nilai status pesan pada

halaman detail pesan. Jika status pesan

sudah bernilai “SELESAI”, maka stok

produk yang dibeli konsumen akan

berkurang, dan nilai field terjual pada

tabel produk akan bertambah sesuai

dengan jumlah produk yang dibeli

konsumen. Tampilan halaman detail

pesan ditunjukkan pada Gambar 12 dan

Gambar 13.

Gambar 12 Halaman detail pesan bag. 1

Gambar 13 Halaman detail pesan bag. 2

Penjualan produk apotek pada

Sistem Informasi Apotek, tidak hanya

melakukan transaksi melalui website

Page 9: Halaman129-140 Ros

Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’ 137

saja, namun dapat pula melakukan

transaksi di tempat atau di apotek yang

bersangkutan. Dengan adanya modul

kasir, maka konsumen dapat melakukan

transaksi di apotek.

Pada modul kasir, kasir akan

memasukkan nilai barcode pada

textfield yang telah disediakan. Nilai

barcode harus sesuai dengan produk

yang konsumen pesan. Jika nilai

barcode yang dimaksud sudah diproses,

maka pada modul kasir akan tampil

produk yang konsumen maksud, dan

tabel temp_penjualan pada basisdata

akan terisi sesuai dengan produk yang

konsumen pesan. Jika kasir mengisi

textfield uang pembayaran dan menekan

tombol F4 pada keyboard, maka sistem

akan memroses penjualan produk. Jika

uang pembayaran kurang, sistem akan

menampilkan pesan uang pembayaran

kurang.

Jika uang pembayaran sudah sesuai

dengan total harga produk apotek,

sistem akan menampilkan struk belanja,

dan tabel penjualan dan detail_penjualan

akan terisi, sedangkan tabel

temp_penjualan akan dikosongkan. Pada

tampilan struk, jika menekan tombol

enter, maka struk akan dicetak melalui

printer. Modul kasir ditunjukkan pada

Gambar 14 dan struk belanja

ditunjukkan pada Gambar 15.

Gambar 14 Modul kasir

Gambar 15 Tampilan struk belanja

B Pengujian Sistem Pembelian

Produk Apotek

Pengujian dilakukan dengan cara

menuju ke halaman pembelian produk.

Tampilan pembelian produk hanya bisa

diakses oleh pemilik, administrator,

apoteker, dan asisten apoteker saja.

Modul ini bertujuan mencatat pembelian

produk yang sudah dipesan ke

distributor dan disetujui oleh pemilik

apotek dan apoteker melalui form

pemesanan produk. Gambar tampilan

pembelian produk ditunjukkan pada

Gambar 16.

Gambar 16 Halaman pembelian produk

Pada tampilan pembelian produk,

tombol proses bertujuan untuk

memasukkan produk apa saja yang

sudah dibeli ke dalam keranjang

pembelian. Saat keranjang belanja terisi,

maka tabel temp_pembelian terisi sesuai

dengan isi keranjang pembelian. Apabila

Page 10: Halaman129-140 Ros

138 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140

tombol simpan ditekan, maka sistem

akan memeriksa apakah data sudah terisi

dengan benar atau belum. Jika belum

akan muncul tampila pesan error, jika

sudah terisi dengan benar, maka seluruh

data di halaman pembelian produk akan

disimpan di tabel detail_pembelian dan

tabel pembelian.

C Pengujian Sistem Pemeliharaan

Data Apotek

Pengujian dilakukan dengan cara

menuju ke halaman pemeliharaan data.

Pada pemeliharaan data produk, jika

memilih salah satu baris pada tabel dan

menekan tombol insert, maka akan

muncul jendela baru yang menampilkan

form insert produk. Jika tombol submit

ditekan, maka query insert dijalankan

sesuai dengan index primary, seluruh

foreign key dan hasil masukan dari form

insert produk, isi tabel produk akan

bertambah sesuai dengan form insert

produk. Tampilan insert produk

ditunjukkan pada Gambar 17. Jika

tombol delete ditekan, isi baris yang

sesuai dengan index primary pada tabel

produk akan dihapus. Jika tombol

update ditekan, akan muncul tampilan

update produk. Jika tombol submit

ditekan, maka sistem akan meng-update

isi baris yang sesuai dengan index

primary dan isi form update produk.

Pada pemeliharaan data karyawan,

pelanggan, dan distributor, sistem

melakukan proses yang sama dengan

pemeliharaan data produk, hanya saja

tabel yang diproses pada pemeliharaan

data karyawan adalah tabel karyawan,

tabel yang diproses pada pemeliharaan

data pelanggan adalah tabel pelanggan,

dan tabel yang diproses pada

pemeliharaan data distributor adalah

tabel distributor. Tampilan update

pemeliharaan data pelanggan

ditunjukkan pada Gambar 18.

Gambar 17 Tampilan insert data produk

Gambar 18 Tampilan update

pemeliharaan data pelanggan

D Pengujian Sistem Aplikasi

Laporan pada Apotek

Pengujian dilakukan dengan cara

menuju ke halaman laporan apotek.

Pada halaman laporan, maka akan

ditampilkan beberapa link yang menuju

ke masing-masing laporan yang

dibutuhkan. Laporan dapat disajikan

dalam bentuk file xls atau pdf.

Laporan rekap penjualan berisi

informasi seluruh produk yang terjual,

karyawan yang menjual, tanggal dan

jam terjadinya penjualan produk.

Laporan rekap pembelian, berisi

informasi seluruh produk yang dibeli

oleh apotek, karyawan yang

memasukkan data pembelian, tanggal

Page 11: Halaman129-140 Ros

Zulfikar Rizki Maulida, Raymond Bahana, Sistem Informasi Apotek ‘…’ 139

dan jam terjadinya input data pembelian

produk.

Laporan rekap penjualan tanpa

resep, berisi informasi seluruh penjualan

produk apotek tanpa resep, karyawan

yang menjual, tanggal dan jam

terjadinya penjualan. Laporan rekap

penjualan produk tanpa resep dalam

bentuk xls ditunjukkan pada Gambar 19.

Laporan rekapitulasi penjualan

menggunakan resep, berisi informasi

seluruh penjualan produk apotek yang

harus menggunakan resep, karyawan

yang menjual, tanggal dan jam

terjadinya penjualan.

Laporan stok produk, berisi

informasi stok seluruh produk yang

dijual di apotek.

Laporan margin penjualan, berisi

informasi keuntungan yang diperoleh

dari seluruh penjualan produk apotek.

Laporan hutang, berisi informasi

hutang apotek ke distributor, dan

karyawan yang memasukkan data.

Laporan produk kedaluarsa, berisi

informasi produk apotek yang sudah

kedaluarsa. Jika tanggal expire sudah

sama dengan tanggal pada server, maka

secara otomatis nilai field kedaluarsa

pada tabel produk akan bertambah satu,

dan field stok pada tabel produk akan

berkurang satu.

Laporan produk hilang, berisi

informasi produk apotek yang hilang,

karyawan yang memasukkan data,

tanggal dan jam terjadinya input data.

Apoteker bertanggung jawab

memasukkan data produk hilang pada

form registrasi produk hilang. Ketika

form tersebut diproses, jumlah hilang

pada tabel produk akan bertambah, dan

jumlah stok pada tabel produk akan

berkurang.

Laporan produk rusak, berisi

informasi produk apotek yang rusak,

karyawan yang memasukkan data,

tanggal dan jam terjadinya input data.

Apoteker bertanggung jawab

memasukkan data produk rusak pada

form registrasi produk rusak. Ketika

form tersebut diproses, jumlah rusak

pada tabel produk akan bertambah, dan

jumlah stok produk pada tabel produk

akan berkurang.

Laporan retur pembelian, berisi

informasi seluruh produk yang

dikembalikan ke distributor, dan

karyawan yang memasukkan data.

Apoteker bertanggung jawab

memasukkan data produk yang

dikembalikan ke distributor pada form

registrasi retur pembelian. Ketika form

tersebut diproses, jumlah stok pada tabel

produk akan berkurang.

Laporan retur penjualan, berisi

informasi seluruh produk yang

dikembalikan ke apotek, dan karyawan

yang memasukkan data. Kasir

bertanggung jawab memasukkan data

produk yang dikembalikan ke apotek

pada form registrasi retur penjualan.

Ketika form tersebut diproses, jumlah

stok pada tabel produk akan bertambah.

Gambar 19 Laporan rekap penjualan

produk tanpa resep dalam

bentuk file xls

V SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pengujian sistem, seluruh

fitur yang terdapat di dalam

perancangan dapat berjalan dengan

Page 12: Halaman129-140 Ros

140 JURNAL ELEKTRO, Vol. 4, No. 2, Oktober 2011: 129-140

benar. Seluruh data yang diuji coba

dapat disimpan, diambil, diubah dengan

benar pada basisdata.

Saran untuk aplikasi ini adalah agar

aplikasi ini dapat dilakukan pembayaran

secara online.

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Hakim, Lukmanul. 2009. Trik

Rahasia Master PHP

Terbongkar Lagi. Yogyakarta:

Loko Media.

[2] Holzschiag, M.E. 2001. Special

Edition using XHTML.

Indianapolis: Que Publishing.

[3] http://www.iptek.net.id/ind/.

2010. Sentra Informasi IPTEK.

diakses 29 Juni 2010.

[4] Implementasi PP 51 Tahun 2009

tentang Pekerjaan Kefarmasian.

http://www.hukor.depkes.go.id /?art=44.2010, diakses 29 Juni

2010.

[5] Kadir, Abdul. 2009. Mastering

Ajax dan PHP. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

[6] Kroenke, M.D. 2006. Database

Processing: Fundamental,

Design & Implementation. New

Jersey: Pearson Education.

[7] MADCOMS. 2009. Aplikasi

Program PHP+MySQL untuk

Membuat Website Interaktif.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

[8] Maxfield, W. 2001. MySQL and

PHP from Scratch. Indianapolis:

Que.

[9] Siswoutomo, Wiwit. 2007.

Fundamental of PHP Security!.

Jakarta: PT Elex Media

Komputindo Kelompok

Gramedia.

[10] Smith, Tony. 2001. Pertolongan

Pertama Dokter di Rumah Anda.

Jakarta: Dian Rakyat.

[11] Tamtomo, Susilo. 2006. Analisis

dan Perancangan Sistem

Informasi Manajemen Apotek

Sendang Bunda. Tugas Akhir.

Jakarta: Fakultas Teknik Unika

Atma Jaya.

[12] www.trirand.net/default.aspx.

2011. JQGrid Grid Component

for ASP.NET & PHP.

www.trirand.net/default.aspx,

diakses 5 Juli 2011.