HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

65
i HALAMAN JUDUL

Transcript of HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

Page 1: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

i

HALAMAN JUDUL

Page 2: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

ii

KATA PENG ANTAR

Page 3: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Kinerja Universitas Airlangga disusun berdasarkan konsep Balanced Scorecard, yang

dimulai dengan learning and growth perspective (modal manusia, sistem informasi, dan

budaya organisasi), internal business process perspective (pendidikan, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat, dan university holding), customer perspective (rekognisi

dari stakeholders) dan financial perspective (keuangan).

Jumlah dosen Universitas Airlangga yang berkualifikasi doktor sebanyak 803 orang.

Terkait jabatan fungsional dosen, terdapat 249 guru besar dan lektor kepala sebanyak 248

orang. Untuk modal informasi, sejak pertengahan 2011 Universitas Airlangga telah

mengimplementasikan sistem informasi yang terintegrasi dalam Universitas Airlangga

Cyber Campus (UACC) dan pada tahun 2020 semua jenjang pendidikan telah terintegrasi di

dalamnya. Adapun pada modal organisasi, UNAIR mengoperasionalkan excellence with

morality ke dalam 4 kata kunci (BEST): Based on morality; Excellence in academic,

research, community services, and holding university; Strong academic culture; dan Target-

oriented.

Pada internal business perspective, bidang pendidikan dan penelitian mengalami

perkembangan yang sesuai dengan harapan. Pada tahun 2020, terdapat 123 program studi

terakreditasi A dan 10 program studi terakreditasi unggul, 17 program studi tersertifikasi

AUN dan 58 program studi terakreditasi internasional (ASIIN, ASIC, APHEA, ABEST21).

Di bidang penelitian, kinerja publikasi Universitas Airlangga meningkat berdasarkan

database Scopus sebesar 24,79%, dari 2150 artikel di tahun 2019 menjadi 2683 artikel di

tahun 2020 sedangkan total publikasi di jurnal nasional dan internasional mencapai 3495

artikel. Untuk pengabdian kepada masyarakat, Universitas Airlangga memperluas cakupan

dalam kegiatan KKN dengan program yang lebih realistis dalam pemberdayaan masyarakat.

Pada customer perspective, peringkat Universitas Airlangga meningkat menjadi peringkat

#521-530 QS WUR 2021, sedangkan dalam pemeringkatan Dikti, Universitas Airlangga

menduduki peringkat #4 di Indonesia. Sementara itu laporan keuangan hingga 2019 telah

diaudit oleh akuntan publik dengan opini penilaian adalah Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP).

Page 4: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Gambaran Umum ....................................................................................................... 1

B. Dasar Hukum .............................................................................................................. 1

C. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi .................................................... 2

D. Permasalahan Utama (Strategic Issues) yang Dihadapi Organisasi ........................... 3

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................. 4

A. Rencana Strategis 2016-2020........................................................................................ 4

B. Perjanjian Kinerja 2020 ................................................................................................. 6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................... 8

A. Capaian Kinerja Organisasi .......................................................................................... 8

B. Realisasi Anggaran ...................................................................................................... 30

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 40

Page 5: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Sasaran Strategis, Ukuran dan Target Kinerja,

serta Inisiatif Strategis 2016-2020 ....................................................................... 5

Tabel 2. 2. Perjanjian Kinerja Universitas Airlangga Tahun 2020 ....................................... 6 Tabel 3. 1.Tingkat Keketatan Penerimaan Mahasiswa Baru ............................................... 10

Tabel 3. 2. Perolehan Akreditasi Program Studi di Universitas Airlangga ......................... 17

Tabel 3. 3. Kinerja Bidang Penelitian dan Publikasi Tiga Tahun Terakhir......................... 18

Tabel 3. 4.Sumber Pendanaan Kegiatan Pengmas UNAIR ................................................. 20

Tabel 3. 5. Capaian Indikator Kinerja Universitas Airlangga Tahun 2020 ......................... 24

Tabel 3. 6. Realisasi Anggaran Universitas Airlangga Tahun 2020 ................................... 30

Tabel 3. 7. Profil Daya Dukung Lahan Universitas Airlangga ........................................... 32

Tabel 3. 8. Target Rasio Tenaga Kependidikan dan Dosen Error! Bookmark not defined.

Page 6: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Sebaran Mahasiswa Aktif 2020 ..................................................................................... 9

Gambar 3.2. Sebaran Geografis Asal Mahasiswa Universitas Airlangga 2020 ................................. 9

Gambar 3.3. Profil sebaran sumber dana beasiswa tahun 2020 ....................................................... 11

Gambar 3.4. Profil sebaran sumber dana beasiswa tahun 2020 ....................................................... 11

Gambar 3. 5. Perolehan Medali UNAIR pada PIMNAS 2015-2020 ............................................... 12

Gambar 3. 6. Sebaran Prestasi Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Kompetisi ................................... 13

Gambar 3.7. Prestasi Mahasiswa Tahun 2020 Berdasar Bidang Kegiatan ...................................... 13

Gambar 3. 8. Angka Efisiensi Edukasi (AEE) Jenjang D3, S1, S2, S3, dan Profesi ....................... 14

Gambar 3. 9. Profil Program studi Tersertifikasi dan Terakreditasi Internasional 2020.................. 17

Gambar 3. 10. Profil Jumlah Penelitian 2018-2020 ..................................................................... 20

Gambar 3. 11. Profil Dana Penelitian Tahun 2020 ..................................................................... 19

Gambar 3. 12. Profil Jumlah Kegiatan Pengmas .......................................................................... 21

Gambar 3. 13. Profil Dana Kegiatan Pengmas 2020 ........................................................................ 20

Gambar 3.14. Profil Kerjasama UNAIR 2016 – 2020 ..................................................................... 20

Gambar 3. 15. Profil Kerjasama UNAIR Bidang Akademik dan Non-Akademik........................... 21

Gambar 3.16. Bentuk Kerjasama Selain Akademik dan Non-Akademik UNAIR ........................... 21

Gambar 3. 17. Ruang Lingkup UACC ............................................................................................. 22

Gambar 3.18. Target Rasio Tenaga Kependidikan dan Dosen ........................................................ 38

Gambar 3.19. Proporsi Tenaga Kependidikan di Fakultas Berdasarkan Status Kepegawaian ........ 38

Gambar 3.20. Pendapatan dan Realisasi .......................................................................................... 39

Gambar 3.21. Serapan Belanja 2020 ................................................................................................ 39

Page 7: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

1

BAB I

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Universitas Airlangga (UNAIR) diresmikan pendiriannya oleh Ir. Soekarno, Presiden

pertama Republik Indonesia pada tanggal 10 Nopember tahun 1954 dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 57 Tahun 1954 tentang Pendirian Universitas Airlangga di Surabaya.

Dalam sejarah pendidikan tinggi di Indonesia, UNAIR tercatat sebagai Perguruan Tinggi

Negeri (PTN) ketiga setelah Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada

(UGM), sehingga merupakan perguruan tinggi negeri pelopor di kawasan timur Indonesia.

Perjalanan UNAIR menuju otonomi ditandai dengan terbitnya Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2006 tentang Statuta Universitas

Airlangga yang dinyatakan tidak berlaku pasca terbitnya Permendiknas Nomor 33 Tahun

2006, namun demikian Permendiknas tersebut hanya berumur dua hari sebab pada tanggal

14 September 2006 terbit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2006 tentang

Penetapan Universitas Airlangga sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara

(PT-BHMN). Pada tanggal 10 Agustus 2012 dikeluarkan Undang Undang (UU) Nomor 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Melalui undang-undang tersebut, Universitas

Airlangga ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Melalui

kebijakan itu, maka Universitas Airlangga diberikan otonomi penuh untuk mengelola

semua kegiatan akademik dan non akademik sebagaimana ditetapkan dalam rencana

strategis universitas.

Universitas Airlangga memiliki visi menjadi universitas yang mandiri, inovatif,

terkemuka di tingkat nasional dan internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan humaniora berdasarkan moral agama. Visi tersebut akan tercapai melalui 4

misi yang dimiliki oleh UNAIR, yakni pelaksanaan TriDharma yang berkelas dunia serta

pengelolaan perguruan tinggi dengan tata kelola yang baik (good university governance).

Saat ini, UNAIR memiliki 15 fakultas dan 1 (satu) sekolah pasca sarjana yang

bertanggungjawab untuk mengembangkan health science, life science, social science dan

multidisciplinary. Sebagai institusi pendidikan, UNAIR selalu berusaha memperbaiki

kualitas pendidikannya serta melengkapi fasilitas pendukung agar dapat menghasilkan

lulusan yang terbaik. Saat ini UNAIR memiliki tiga kampus yang sangat strategis letaknya,

yaitu Kampus A di Jl. Prof. Dr. Moestopo, Kampus B di Jl. Airlangga, dan Kampus C di Jl.

Dr. Ir. Soekarno.

B. Dasar Hukum

Universitas Airlangga merupakan PTN Badan Hukum sebagaimana ditetapkan dalam

Undang-Undang Pendidikan Tinggi Nomor 12 Tahun 2012. Pada tanggal 14 Mei 2014

Statuta Universitas Airlangga ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun

2014 yang tercatat dalam Lembaran Negara RI Nomor 100 dan tersusun dalam 101 pasal.

Statuta UNAIR merupakan peraturan dasar pengelolaan UNAIR yang digunakan sebagai

Page 8: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

2

landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di UNAIR. Implementasi Statuta

sebagai peraturan dasar pengelolaan UNAIR, sesuai amanat dari Majelis Wali Amanat harus

dilaksanakan secara utuh. Dengan terbitnya Statuta UNAIR, maka penyelenggaraan UNAIR

sebagai PTN-BH telah paripurna, sehingga Universitas Airlangga mempunyai otonomi

penuh untuk mengelola semua kegiatan akademik dan non akademik yang sudah ditetapkan

melalui rencana strategis universitas.

Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi negara tetap mempunyai tanggung

jawab terhadap pendanaan perguruan tinggi, oleh sebab itu UNAIR harus menjalankan tugas

secara baik guna menciptakan iklim yang menunjang penyelenggaraan TriDharma

perguruan tinggi. Atmosfer yang baik diperlukan pula bagi keberhasilan pencapaian semua

program, termasuk peningkatan kesejahteraan sivitas akademika.

C. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi

Pengelolaan UNAIR PTN-BH mengacu pada PP Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Statuta Universitas Airlangga. Berdasarkan Statuta UNAIR, organ UNAIR meliputi:

1) Majelis Wali Amanat (MWA);

2) Rektor; dan

3) Senat Akademik (SA).

MWA merupakan organ UNAIR yang menjalankan fungsi penetapan dan

pertimbangan kebijakan umum, beranggotakan 19 orang yang terdiri atas Menteri (dalam

hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Rektor, unsur SA (6 orang), unsur dosen (1

orang), unsur tenaga kependidikan (1 orang), dan unsur masyarakat (9 orang).

Rektor adalah organ UNAIR yang menjalankan fungsi pengelolaan perguruan tinggi

dan bertanggungjawab kepada MWA. Rektor mewakili UNAIR baik di dalam dan di luar

untuk kepentingan UNAIR. Dalam menjalankan fungsinya, Rektor dibantu oleh Wakil

Rektor membentuk satuan kerja organisasi internal UNAIR, yaitu:

a. Fakultas;

b. Badan;

c. Direktorat;

d. Perpustakaan;

e. Lembaga; dan

f. Sekretariat universitas.

SA merupakan organ UNAIR yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan dan

pengawasan akademik. Keanggotaan SA terdiri dari Rektor dan Wakil Rektor, Dekan,

perwakilan guru besar dan perwakilan dosen bukan guru besar yang berasal dari fakultas.

Senat Akademik memiliki tugas dan wewenang dalam merumuskan norma dan etika

akademik; kebijakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

memberikan masukan kepada MWA tentang penilaian kinerja Rektor dalam

penyelenggaraan akademik dan memberikan pertimbangan mengenai rencana strategis dan

penyusunan RKAT (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan).

Pada tahun 2020 telah dilaksanakan pemilihan Rektor masa bakti 2020-2025 yang

kemudian menunjuk empat Wakil Rektor dengan bidang masing-masing sebagai berikut:

a. Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni (AMA)

Page 9: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

3

b. Wakil Rektor bidang Sumber Daya (SD)

c. Wakil Rektor bidang Research, Innovation, and Community Development (RICD)

d. Wakil Rektor bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi (IDI)

Dalam kepemimpinan Rektor periode 2020-2025, telah dibentuk unit kerja yang melakukan

kegiatan operasional yaitu:

1. Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP)

2. Badan Penjaminan Mutu (BPM)

3. Badan Pengawas Internal (BPI)

4. Badan Kerjasama dan Manajemen Pengembangan

5. Direktorat Pendidikan

6. Direktorat Kemahasiswaan

7. Direktorat Sumberdaya Manusia

8. Direktorat Sarana dan Prasarana

9. Direktorat Keuangan

10. Direktorat Sistem Informasi dan Digitalisasi

11. Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi, Kewirausahaan dan Alumni

12. Direktorat Inovasi dan Pengembangan Pendidikan

13. Direktorat Logistik, Keamanan, Ketertiban, dan Lingkungan

14. Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual

15. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

16. Lembaga Penyakit Tropis (LPT)

17. Lembaga Ilmu Sosial, Humaniora, dan Bisnis

18. Lembaga Ilmu Hayati, Teknik, dan Rekayasa

19. Perpustakaan

20. Airlangga Global Engagement (AGE)

21. Pusat Layanan Kesehatan (PLK)

22. Pusat Komunikasi dan Informasi Publik

23. Pusat Layanan Pengadaan (PLP)

24. Rumah Sakit Universitas Airlangga

25. Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB)

26. Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell

27. Pusat Pengelolaan Dana Sosial

28. Pusat Pengembangan Media dan Kehumasan

D. Permasalahan Utama (Strategic Issues) yang Dihadapi Organisasi

Universitas Airlangga memiliki beberapa permasalahan utama yang berpotensi

menghambat tujuan yang ingin dicapai. Terdapat 5 kelemahan utama Universitas Airlangga,

yaitu:

a. Tingginya ketergantungan pada dana yang berasal dari SPP serta dana pemerintah;

b. Masih rendahnya link and match antara riset dengan dunia usaha/dunia industry

(DU/DI)

c. Karya ilmiah dosen yang terpublikasi dan terindeks scopus masih dalam kategori

sedang;

d. Jumlah guru besar serta jumlah dosen bergelar doktor relatif rendah.

Page 10: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

4

BAB II

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2016-2020

Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mempersiapkan insan yang unggul

dan cerdas secara intelektual, emosional/sosial, spiritual, dan kinestetik, yang mampu

mengisi kemerdekaan Indonesia secara komprehensif. Sesuai dengan amanah yang

disandang oleh perguruan tinggi, maka perguruan tinggi menjadi salah satu tempat bagi

penyelenggaraan proses pendidikan guna menyiapkan sumber daya manusia menjadi

pemimpin bangsa dalam berbagai sektor kehidupan. Dengan ledakan penduduk usia

produktif pada tahun 2025–2030, pendidikan tinggi mempunyai peran strategis dalam

mengelola dan mengendalikan kualitas sumber daya manusia, sehingga ledakan penduduk

usia produktif pada rentang tahun tersebut dapat menjadi bonus demografi Indonesia.

Rencana Strategis UNAIR disusun berdasarkan evaluasi diri institusi dan pemetaan

pengembangan setiap unit kerja, yang meliputi kelemahan, kekuatan, potensi dan prospek

pengembangan ke depan. Keputusan Majelis Wali Amanat Nomor 01/UN3.MWA/K/2016

tentang Rencana Strategis Universitas Airlangga 2016-2020 dan Keputusan Rektor Nomor

5857/H3/KR/2012 tentang Program Operasionalisasi Rencana Strategis Universitas

Airlangga 2012-2017 menjadi dasar penyusunan Renstra bagi Rektor pada periode 2015-

2020. Dua hal ditambahkan, yakni menjadikan UNAIR sebagai salah satu perguruan tinggi

terbaik 500 dunia pada tahun 2020 dan pengelolaan unit-unit usaha akademik yang

tergabung dalam university holding.

Rencana Strategis 2016-2020 Universitas Airlangga kemudian dijabarkan dalam peta

strategis Universitas Airlangga yang dilihat dari berbagai perspektif, yang di dalamnya

memuat sasaran strategis meliputi berbagai aspek yang dilengkapi dengan target tahun 2020

beserta inisiatif berupa aktivitas yang dilakukan.

Gambar 2.1. Peta Strategi Rencana Strategis (Renstra) UNAIR 2016-2020

Page 11: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

5

Tabel 2.1. Sasaran Strategis, Ukuran dan Target Kinerja, serta Inisiatif Strategis 2016-2020

Sasaran

Strategis Ukuran Target 2020 Inisiatif Strategis

Peningkatan

Reputasi

Indeks reputasi

(academic and

employers based

on QS survey)

85 • Mengembangkan Airlangga Connection

berdasarkan database terintegrasi.

• Meningkatkan eksposur karya ilmiah pada media

massa nasional (TV, radio, koran dan majalah).

• Mengelola image SBUs yang profesional.

• Melakukan aktivitas University Branding.

Peningkatan

Academic

Excellence

Akreditasi

Prodi &

Institusi

• Prodi

terakreditasi A

D3: 50%;

S1: 100%;

S2: 75%;

S3: 75%;

• Terakreditasi

Internasional:

31 prodi

• Akreditasi

institusi : A

• Meningkatkan jumlah prodi terakreditasi A dan

terakreditasi internasional.

• Meningkatkan jumlah prodi yang

menyelenggarakan program double degree.

• Meningkatkan jumlah mahasiswa baru dari luar

Jawa Timur dan mahasiswa asing.

• Mengembangkan kurikulum berbasis competitive

advantage UNAIR.

• Meningkatkan kapabilitas perpustakaan sebagai

jantung pendidikan.

Peningkatan

Research Excellence

• Jumlah

Publikasi &

Sitasi

• Jumlah hilirisasi

riset

• 828 (Scopus)

• 85% citations

per faculty

• 20 riset

terhilirisasi

• Melakukan program “Satu Doktor Satu Artikel

Scopus”.

• Mewajibkan mahasiswa program magister maupun

doktoral untuk publikasi di jurnal terindeks Scopus

sebagai syarat lulus.

• Menerapkan reward and punishment system.

• Meningkatkan kerjasama penelitian dengan high

impact researchers.

• Menambah jurnal yang dikelola UNAIR agar

terakreditasi Dikti dan terindeks Scopus.

• Meningkatkan jumlah riset sesuai dengan

competitive advantage UNAIR.

• Update dan upgrade fasilitas penelitian berkelas

dunia.

• Meningkatkan hilirisasi hasil riset UNAIR melalui

kerjasama dengan industri.

Peningkatan

Community Service

Excellence

Persentase

realisasi

program

berdampak sosial

tinggi

50 lokal

35 regional

15 nasional

• Mengembangkan tema-tema strategis sesuai

competitive advantage UNAIR.

• Meningkatkan kualitas pengabdian kepada

masyarakat yang berdampak pada skala lokal,

regional, dan nasional.

• Memfasilitasi key facilitators sebagai

ambassadors UNAIR.

• Membentuk pusat riset dengan menerapkan hasil

penelitian langsung kepada masyarakat

Peningkatan

University Holding

Excellence

• Kontribusi

RGU terhadap

pendapatan

UNAIR

• 25%

• Mengembangkan Revenue Generating Units

(RGUs) yang relevan.

• Mengelola RGUs secara profesional, efisien, dan

profitable

Page 12: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

6

Sasaran Strategis Ukuran • Target 2020 Inisiatif Strategis

• Alumni

engagement

• 50% • Mengelola alumni secara profesional

• Meningkatkan dan mengelola dana abadi

Peningkatan Kesiapan

Modal Manusia,

Modal Informasi, dan

Modal Organisasi

Indeks

Kesiapan:

• Modal

manusia

• Modal

informasi

• Modal

organisasi

• 90%

• 90%

• 90%

• Menyusun dan mengimplementasikan Human

Capital Strategic Plan.

• Menyusun dan mengimplementasikan

Information Capital Strategic Plan.

• Menyusun dan mengimplementasikan

Organization Capital Strategic Plan.

Peningkatan

Kemandirian

Keuangan

Perbaikan

Proporsi

Pendapatan

(SPP,

pemerintah, dan

usaha UNAIR)

40:35:25 • Meningkatkan proporsi pendapatan dari RGUs,

baik akademik maupun non-akademik.

• Meningkatkan utilisasi aset.

• Meningkatkan efisiensi biaya pengelolaan

organisasi.

• Meningkatkan sinergi pendanaan Academic

Business Government (ABG).

• Proaktif dalam memanfaatkan dana dari para

filantropi nasional maupun internasional

B. Perjanjian Kinerja 2020

Perjanjian kinerja Universitas Airlangga tahun 2020 meliputi 4 (empat) sasaran

sebagaimana Tabel 2.2. Dokumen resmi Perjanjian Kinerja tahun 2020 antara Universitas

Airlangga dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dalam hal ini ditandatangani

oleh Dirjen Dikti) disampaikan pada Lampiran 1.

Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Universitas Airlangga Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja Target

Meningkatnya tata kelola satuan kerja

di lingkungan Ditjen Pendidikan

Tinggi

Rata-rata predikat SAKIP Satker minimal BB AA

Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas

Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 80 80

Meningkatnya kualitas lulusan

pendidikan tinggi

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang

berhasil mendapat pekerjaan; melanjutkan studi;

atau menjadi wiraswasta.

80%

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang

menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks

di luar kampus; atau meraih prestasi paling

rendah tingkat nasional.

30%

Meningkatnya kualitas kurikulum dan

pembelajaran

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang

melaksanakan kerja sama dengan mitra. 73,80%

Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang

menggunakan metode pembelajaran pemecahan

kasus (case method) atau pembelajaran kelompok

berbasis projek (team-based project) sebagai

sebagian bobot evaluasi.

35%

Page 13: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

7

Sasaran Indikator Kinerja Target

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang

memiliki akreditasi atau sertifikat internasional

yang diakui pemerintah.

44,60%

Meningkatnya kualitas dosen

pendidikan tinggi

Persentase dosen yang berkegiatan tridarma di

kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang ilmu

(QS100 by subject), bekerja sebagai praktisi di

dunia industri, atau membina mahasiswa yang

berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat

nasional dalam 5 (lima) Tahun Terakhir

38,20%

Meningkatnya kualitas dosen

pendidikan tinggi

Persentase dosen tetap berkualifikasi akademik

S3; memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang

diakui oleh industri dan dunia kerja; atau berasal

dari kalangan praktisi profesional, dunia industri,

atau dunia kerja.

41%

Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat yang berhasil mendapat

rekognisi internasional atau diterapkan oleh

masyarakat per jumlah dosen.

1,30

Page 14: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

8

BAB III

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

1. Bidang Kemahasiswaan

Pada tahun 2020, terjadi pergantian kementerian dari Kemenristekdikti ke

Kemendikbud, sehingga terjadi perubahan terhadap Kontrak Kinerja antara Universitas

Airlangga dengan Kemendikbud. Pada aspek kualitas kurikulum dan pembelajaran, terdapat

tiga indikator kinerja utama, yaitu:

1. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerja sama dengan

mitra dengan capaian 73,85%.

2. Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran

pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-

based project) sebagai sebagian bobot evaluasi dengan capaian 37,13

3. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat

internasional yang diakui pemerintah dengan capaian 47,69%.

Target tersebut kemudian diimplementasikan dalam setiap penyelenggaraan kegiatan

akademik di UNAIR, mulai dari redesain kurikulum yang mengakomodasi program MBKM,

akselerasi program studi dalam menjaring mitra berkualitas dunia, dan percepatan akreditasi

prodi menjadi A untuk memperoleh akreditasi internasional.

Pada bidang kemahasiswaan, terdapat juga 2 Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait

lulusan, yaitu:

1. Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapat pekerjaan;

melanjutkan studi; atau menjadi wiraswasta (capaian 50,76%).

2. Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling sedikit 20 (dua

puluh) sks di luar kampus; atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional

(capaian 26,14%).

Guna meningkatkan capaian IKU tersebut, maka implementasi yang dilakukan UNAIR

adalah memperkuat sistem penerimaan mahasiswa baru, pendidikan dan pelatihan

kewirausahaan bagi mahasiswa, serta peningkatan kompetensi mahasiswa tingkat akhir.

Jumlah mahasiswa aktif Universitas Airlangga pada tahun 2020 adalah 29.057 orang

dari seluruh jenjang studi dengan proporsi sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 3.1.

Berdasarkan Error! Reference source not found. 3.1. diketahui bahwa proporsi terbesar

adalah mahasiswa S1, hal ini disebabkan penyelenggaraan pendidikan bagi jenjang studi S1

merupakan salah satu core bussiness Universitas Airlangga. Lebih lanjut, untuk

meningkatkan kualitas mahasiswa, maka dilakukan berbagai tahapan mulai dari seleksi awal

masuk (keketatan mahasiswa), perluasan sebaran daerah asal mahasiswa, dan pembinaan

karakter mahasiswa.

Page 15: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

9

Gambar 3.1. Sebaran Mahasiswa Aktif 2020

(Sumber: dashboard.unair.ac.id per 31 Desember 2020)

Mahasiswa Universitas Airlangga memiliki sebaran daerah asal meliputi seluruh

wilayah Indonesia dan berasal dari 34 provinsi (Gambar 3.2.). Hal ini menunjukkan bahwa

Universitas Airlangga telah berhasil diakses oleh calon mahasiswa dari seluruh wilayah

Indonesia. Sebaran yang sangat luas ini sejalan dengan kebijakan perluasan akses pendidikan

dan keterjangkauannya oleh seluruh masyarakat Indonesia guna membangun suatu

kehidupan berbangsa dan bernegara yang terintegrasi dalam proses TriDharma perguruan

tinggi.

Gambar 3.2. Sebaran Geografis Asal Mahasiswa Universitas Airlangga 2020 (Sumber: Direktorat Pendidikan, 2020)

Tingkat persaingan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa Universitas Airlangga

pada tahun akademik 2020/2021 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hal ini

ditunjukkan dengan tingkat keketatan dari 12,75% menjadi 8,25% (Tabel 3.1.). Hasil

penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 menunjukkan peningkatan peminat

yang mendaftar dari tahun sebelumnya, sehingga rasio mahasiswa yang mendaftar dengan

yang diterima berada di angka 1:12,1 pada tahun terakhir.

9,12%1,31%

64,44%

9,41%

4,11%

5,27%

6,07%0,26%

D3 D4 S1 S2 S3 PROFESI SP SP2

Page 16: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

10

Tabel 3.1.Tingkat Keketatan Penerimaan Mahasiswa Baru

Tahun Akademik Pendaftar Diterima Keketatan Rasio

2015/2016 93.157 5.560 5,97% 1:16,8

2016/2017 44.869 6.944 15,48% 1:6,5

2017/2018 52.048 5.445 10,46% 1:9,6

2018/2019 67.640 8.580 12,68% 1:7,9

2019/2020 69.730 8.891 12,75% 1:7,8

2020/2021 119.931 9.889 8,25% 1:12,1

Rerata 74.563 7.552 10,93% 1:10,1

Sumber: Data Olahan PPMB, 2020.

Penyebarluasan informasi dan promosi mengenai penerimaan mahasiswa baru telah

dilakukan dengan berbagai strategi untuk dapat memenuhi keinginan masyarakat yaitu

berupa kunjungan langsung ke SMA, melalui hubungan telepon, informasi di website

program studi/departemen/fakultas, media cetak (iklan), pameran, dan konsultasi online.

Seleksi penerimaan mahasiswa baru Universitas Airlangga dilakukan melalui jalur nasional

dan jalur mandiri Universitas Airlangga. Seleksi secara nasional yakni SNMPTN dan

SBMPTN diperuntukkan bagi calon mahasiswa jenjang sarjana (S1), sedangkan seleksi jalur

mandiri diperuntukkan bagi calon mahasiswa program sarjana, magister, doktoral, diploma,

dan spesialis.

Kriteria penerimaan mahasiswa baru telah ditetapkan untuk menjamin ekuitas dan

aksesibilitas, sebab pada prinsipnya semua program studi terbuka bagi setiap Warga Negara

Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang telah mendapat izin belajar dari

pemerintah Republik Indonesia. Tidak ada pembedaan perlakuan atas dasar gender, status

sosial, ras, agama, latar belakang budaya, politik, maupun kondisi fisik. Mahasiswa yang

mengalami cacat tubuh atau ketunaan tetap mendapatkan kesempatan, selama kondisi fisik

mereka tidak mengganggu kelancaran studi pada program studi yang dipilih.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Universitas Airlangga memberikan kemudahan

akses untuk mengikuti pendidikan bagi calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan

akademik unggul, tetapi secara ekonomi kurang mampu dan/atau berasal dari daerah

terpencil. Penerapan kebijakan itu diterapkan melalui penyediaan bantuan biaya pendidikan

dan beasiswa penuh (full scholarship) selama studi. Pada tahun 2020 sebanyak 9.282

mahasiswa mendapatkan beasiswa yang berasal dari 59 sumber pendanaan, sehingga

mencakup 30,36% dari total mahasiswa. Capaian ini telah mencapai mandat yang diberikan

melalui Pasal 74 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012, yang mewajibkan PTN menerima

paling sedikit 20% dari daya tampung yaitu mahasiswa yang mempunyai potensi akademik

tinggi tetapi kurang mampu dan yang berasal dari daerah 3T (Tertinggal, Terpencil, dan

Terluar). Profil beasiswa berdasarkan perolehan sumber dana dan sebaran sumber dana

beasiswa disajikan pada Gambar 3.3. dan Gambar 3.4.

Page 17: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

11

8099

5421

366

238146

195 163PEMERINTAH

KEMRISTEK DIKTI /

KEMDIKBUD

PEMERINTAH

KEMENTERIAN AGAMA

LEMBAGA

PEM DAERAH

PERUSAHAAN BUMN

UNAIR

4662

4160

3549

2828

23482119

1767 1767

14191193 1108 1097 1076 1034

442

Gambar 3.3. Profil sebaran sumber dana beasiswa tahun 2020 (Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020)

Gambar 3.4. Profil sebaran sumber dana beasiswa tahun 2020 (Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020)

Berdasarkan Gambar 3.3 terdapat 87% beasiswa diperoleh dari Kemenristekdikti, baik

dalam skema beasiswa bidikmisi dan skema Afirmasi Pendidikan Tinggi Provinsi Papua

(skema ADIK), Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), maupun beasiswa unggulan.

Gambar 3.4 menunjukkan proporsi penerima beasiswa yang bervariasi antar fakultas.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis menempati urutan tertinggi, yaitu 4.662 mahasiswa. Fakultas

Teknologi Maju dan Multidisiplin merupakan fakultas dengan persentase penerima beasiswa

terendah, yaitu 442 mahasiswa. Selanjutnya pemberian beasiswa tersebut akan terus

ditingkatkan, terutama untuk mendukung program-program prioritas UNAIR yang terkait

dengan pencapaian World Class University, di antaranya melalui program student outbound

dan inbound.

Di lingkup Universitas, mahasiswa tidak hanya dibekali kemampuan akademik,

namun juga kemampuan non-akademik. Program pembinaan mahasiswa dirancang untuk

membina kemampuan soft skill mahasiswa, yang memang diberikan sejak masuk perguruan

Page 18: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

12

tinggi hingga lulus. AMERTA merupakan tahap pertama program pembinaan yang

diperuntukkan bagi mahasiswa baru. Cakupan program adalah pembinaan kemampuan

membangun kebersamaan antar mahasiswa. Melalui program AMERTA, diharapkan lulusan

Universitas Airlangga mempunyai penguasaan soft skill yang baik dan dapat menjawab

tantangan kebutuhan dunia kerja di masa mendatang.

Program pengembangan jati diri kebangsaan dan jati diri ke-UNAIR-an sebagai salah

satu bentuk pendidikan karakter telah diimplementasikan sejak tahun 2010. Pada tahun 2012,

pengembangan pendidikan karakter juga telah diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran

pada tahun pertama perkuliahan dengan kegiatan kemahasiswaan melalui pengembangan

modul pada Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU) serta kegiatan kemah kebangsaan.

Di samping kegiatan kurikuler, mahasiswa juga telah mampu mengembangkan bakat,

kemampuan, dan keterampilan mereka secara baik. Banyak di antara mereka telah berhasil

mengangkat nama Universitas Airlangga melalui prestasi di tingkat internasional, nasional,

maupun regional. Pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXIII tahun

2020 di Universitas Gadjah Mada, tim mahasiswa UNAIR menduduki peringkat 15 nasional,

dengan perolehan 1 medali emas, 0 medali perak, dan 1 medali perunggu. Peringkat UNAIR

dalam ajang PIMNAS dalam kurun waktu 6 tahun disajikan pada Gambar 3.5.

Penurunan peringkat PIMNAS tahun 2020 disebabkan oleh beberapa faktor, di

antaranya adanya perubahan mekanisme pembatasan unggah proposal dimana UNAIR

masuk dalam klaster 1 yang dibatasi hanya 700 proposal yang dapat diunggah ke sistem

Dirjen Dikti. Selain itu faktor keterbaruan tema atau judul proposal juga menjadi perhatian

untuk ditingkatkan, karena akan berdampak pada jumlah proposal yang lolos dan didanai

oleh Kemendikbud. Strategi yang dilakukan adalah mengintensifkan bimbingan dan seleksi

oleh dosen pembimbing di setiap fakultas sebelum proposal diunggah, kolaborasi antar

fakultas sehingga keberagaman ide dapat dimunculkan, serta penambahan reviewer internal

UNAIR yang dapat menjadi reviewer nasional. Sepanjang tahun 2020 perolejhan prestasi

mahasiswa UNAIR terbanyak diperoleh dari ajang kompetisi Nasional.

Gambar 3. 5. Perolehan Medali UNAIR pada PIMNAS 2015-2020

(Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020)

02 1

3 3 13 3

42 1 0

28

2 3 3 1

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Perunggu Perak Emas

Page 19: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

13

Gambar 3. 6. Sebaran Prestasi Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Kompetisi (Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020)

Pada aspek prestasi berdasarkan bidang kegiatan, mahasiswa UNAIR lebih dominan

berprestasi pada bidang penalaran/keilmuan. Upaya meningkatkan jumlah prestasi

mahasiswa akan terus dioptimalkan melalui pembinaan yang lebih sinergi melalui Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun dengan memberdayakan dosen pembina himpunan

mahasiswa di tingkat program studi (Himaprodi) dengan dukungan unit kerja terkait.

Gambar 3.7. Prestasi Mahasiswa Tahun 2020 Berdasar Bidang Kegiatan

Sumber: Direktorat Kemahasiswaan, 2020.

2. Penyelenggaraan Akademik

Pengembangan sistem dan strategi pembelajaran dilakukan melalui metode inovatif

dan interaktif. Pengembangan penguasaan soft skills telah diintegrasikan ke dalam proses

pembelajaran, yang meliputi jati diri UNAIR, kepemimpinan, kerjasama (teamwork),

kemampuan berkomunikasi, rasa percaya diri, dan kewirausahaan, yang bertujuan

menghasilkan lulusan yang lebih kompetitif dan siap terjun ke dunia kerja.

Sesuai dengan motto excellence with morality, tegaknya moralitas akademik dan

perilaku dalam penyelenggaraan institusi merupakan karakter bangsa yang harus dicitrakan

secara individu dan korporat agar mampu membangun daya saing bangsa yang beradab.

Upaya membangun atmosfer akademik yang kondusif melalui kegiatan akademik

diwujudkan di antaranya melalui penelitian kolaboratif dosen-mahasiswa. Kolaborasi

penelitian antara mahasiswa dan dosen juga dilakukan melalui student exchange dengan

institusi mitra kolaborasi riset di luar negeri. Kegiatan ini dapat mengakselerasi pencapaian

48

248

113

39

Internasional Nasional Wilayah Provinsi

140

93

215

2

0 50 100 150 200 250

Minat Bakat

Olahraga

Penalaran

Keorganisasian

Page 20: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

14

tujuan universitas untuk menjadi universitas yang bertaraf internasional sebagaimana

dicanangkan dalam Roadmap Internasionalisasi.

Beberapa capaian terkait penyelenggaraan akademik di UNAIR adalah:

a. UNAIR menerapkan interprofessional education (IPE), yakni suatu pelaksanaan

pembelajaran yang diikuti oleh dua atau lebih profesi yang berbeda untuk meningkatkan

kolaborasi dan kualitas pelayanan dan pelaksanaanya dapat dilakukan dalam semua

pembelajaran, baik itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan

tenaga kesehatan yang profesional.

b. Kurikulum program studi disusun untuk membekali mahasiswa tidak hanya kompetensi

hard skill tetapi juga soft skill. Untuk mengembangkannya, UNAIR memiliki lembaga

sertifikasi profesi (LSP) yang bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi

(BNSP) dalam melakukan penilaian dan memberikan sertifikat kompetensi kepada

mahasiswa.

c. Adanya beberapa program yang telah berjalan dengan sangat baik, yaitu praktisi

mengajar, staff and student global mobility programs melalui, magang, serta

pelaksanaan berbagai jenis KKN-Belajar Bersama Masyarakat (tematik, internasional,

kolaborasi, kebangsaan, gerakan kembali ke desa) yang berorientasi pada sustainability

menunjukkan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut telah berlangsung sebelum terbitnya

program MBKM Kemendikbud.

d. Sejak 2010, UNAIR telah memiliki program AMERTA (Academic Mobility Exchange

for Undergraduate at Airlangga) yakni program student mobility khusus untuk

mahasiswa jenjang S1 dan telah memiliki jejaring dengan 149 institusi di Asia Pasifik,

Amerika, Eropa, Afrika dan Australia yang bisa diintegrasikan dengan kegiatan

MBKM.

e. UNAIR memiliki kerjasama institusi baik dalam maupun luar negeri dengan lebih dari

400 institusi dengan tingkat keaktifan sekitar 80%, yang berarti bahwa UNAIR memiliki

jejaring yang kuat dalam mendukung proses MBKM.

f. UNAIR memiliki 58 program studi (33,33%) terakreditasi internasional dan 17 program

studi (9,77%) bersertifikasi internasional yang dapat dioptimalkan untuk pembukaan

kerjasama program double degree dengan universitas mitra luar negeri dan peningkatan

globally mobility programs.

Gambar 3. 8. Angka Efisiensi Edukasi (AEE) Jenjang D3, S1, S2, S3, dan Profesi (Sumber: Direktorat Pendidikan, Desember 2020)

31,51

22,38

34,22

15,29

23

22,34 30,6

16,19

25,79

16,46

34,9

14,9

D3 S1 S2 S3

2017/2018 2018/2019 2019/2020

Page 21: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

15

Efektivitas keberlangsungan proses pembelajaran ditunjukkan di antaranya oleh

tingkat mahasiswa Drop Out (DO), sedangkan produktivitas program studi dalam

penyelenggaraan pendidikan dapat diukur dari besaran Angka Efisiensi Edukasi (AEE) yang

merupakan proporsi jumlah lulusan terhadap jumlah mahasiswa aktif (student body) pada

satu tahun akademik. Produktivitas prodi yang ‘baik’ merupakan indikator penyelenggaraan

dan pengelolaan program studi yang sudah baik.

Dalam tiga tahun terakhir, AEE secara umum masih belum mencapai angka ideal pada

setiap jenjang pendidikan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa masa studi mahasiswa

masih banyak yang belum sesuai dengan masa studi normal, di antaranya disebabkan oleh

penyelesaian tugas akhir/skripsi/tesis/disertasi yang relatif lama. Penyebab lain adalah

kewajiban publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus yang mulai diterapkan pada

tahun 2019 bagi lulusan program S2 dan profesi, yang berdampak menurunkan nilai AEE di

tahun terakhir. Rerata AEE pada tiga tahun terakhir di tingkat Universitas Airlangga adalah

D3: 25,79%; S1: 16,46%; S2: 34,9% dan S3: 14,9%. Para pengelola program studi

diharapkan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait faktor-faktor yang menjadi

penyebab rendahnya AEE, mulai dari kualitas proses pembelajaran hingga lamanya waktu

penyelesaian tugas akhir/skripsi/ tesis/disertasi. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat

AEE menjadi salah satu faktor penentu penilaian Faculty Student Ratio (FSR) dalam sistem

pemeringkatan internasional

3. Bidang Penjaminan Mutu

Penjaminan mutu di Universitas Airlangga dikelola oleh satu badan khusus yaitu

Badan Penjaminan Mutu (BPM) yang merupakan unsur pelaksana universitas yang

membantu pimpinan universitas dalam melakukan penjaminan mutu akademik dengan tugas

pokok dan fungsi sesuai dengan PP Nomor 30 Tahun 2014 yaitu: (1) merumuskan kebijakan

penjaminan mutu; (2) melaksanakan proses sertifikasi mutu internal dan pelatihan dalam

rangka peningkatan mutu; (3) mengendalikan dan memantau penjaminan mutu; dan (4)

menyampaikan hasil penjaminan mutu kepada rektor.

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas Airlangga tidak hanya

diimplementasikan pada tingkat universitas, tetapi juga sampai pada tingkat unit kerja,

fakultas, dan departemen/program studi. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin kualitas

pengelolaan dan pemantauan hasil/kinerja yang lebih baik. Sebagai unit kerja yang

bertanggung jawab terhadap jalannya SPMI, maka BPM memiliki beberapa tupoksi,

meliputi:

1. menghasilkan sistem penjaminan mutu akademik yang terintegrasi, unggul, dan

inovatif untuk seluruh komponen universitas;

2. menghasilkan keunggulan akademik institusi dan program studi melalui

akreditasi/sertifikasi nasional maupun internasional di tingkat nasional dan

internasional;

3. mewujudkan optimalisasi implementasi Airlangga Integrated Management System

(AIMS) di seluruh unit kerja;

4. menghasilkan atmosfer akademik yang sehat dan kondusif dalam aktivitas pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

Page 22: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

16

5. mewujudkan hubungan dengan pihak eksternal dan pihak lainnya dalam berbagai

aktivitas akademik baik di tingkat nasional dan internasional;

6. menyampaikan hasil penjaminan mutu kepada Rektor.

Salah satu tugas organ penjaminan mutu adalah melakukan pendampingan pada proses

akreditasi/re-akreditasi nasional yang menjadi kewajiban program studi bersama unit

pengelola program studi (dalam hal ini fakultas). Pendampingan dilakukan oleh asesor

internal yang ditunjuk BPM baik selama penyusunan borang maupun pada saat asesmen

lapang. Ke depan, akreditasi program studi akan ditingkatkan dengan versi 4.0 (9 kriteria)

baik melalui akreditasi internasional program studi yang mendapat pengakuan Dikti maupun

melalui penyusunan Instrumen Suplemen Konversi (ISK).

Sesuai dengan prinsip continuous improvement, Universitas Airlangga telah

mengembangkan instrumen audit mengacu pada instrumen akreditasi BAN-PT terbaru. Hal

ini dimaksudkan untuk mengevaluasi tata kelola fakultas/prodi (termasuk prodi spesialis)

secara on-line. Hasil audit ditujukan untuk mengidentifikasi secara cepat ketidaksesuaian

dan saran perbaikan yang telah dan harus dilakukan oleh fakultas/prodi. Lebih lanjut hasil

audit tersebut dapat digunakan oleh Pimpinan UNAIR untuk mendapatkan informasi

perkembangan seluruh fakultas guna menentukan kebijakan yang perlu diambil untuk

perbaikan selanjutnya.

Pemeringkatan akreditasi merupakan tolok ukur yang digunakan sebagai salah satu

dasar untuk menetapkan mutu serta kelayakan prodi dalam menyelenggarakan program

pendidikan. Untuk menindaklanjuti peraturan pemerintah tentang kewajiban akreditasi bagi

semua institusi dan program studi, maka UNAIR membangun sistem kebijakan untuk

meningkatkan status akreditasi program studi. Kebijakan tersebut dilakukan dengan maksud

meningkatkan kepercayaan stakeholders terhadap kualitas akademik semua program studi

serta meningkatkan citra Universitas Airlangga.

Pemenuhan akreditasi pada semua jenjang pendidikan akademik dan vokasi dilakukan

sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Persyaratan prodi yang dapat

meluluskan harus sudah terakreditasi, diberlakukan mulai tahun 2013. Program studi yang

belum terakreditasi dan tetap meluluskan sarjana harus bertanggungjawab secara

institusional terhadap sanksi pidana yang berlaku sesuai ketentuan pasal 67, Undang-Undang

No. 20 Tahun 2003 maupun pencabutan gelar akademik bagi lulusan program studi yang

bersangkutan. Oleh karena itu, pimpinan fakultas dan program studi senantiasa meletakkan

akreditasi sebagai suatu kewajiban dan kebutuhan.

Pada tahun 2020, beberapa program studi di UNAIR telah divisitasi oleh BAN-PT,

LAM-PTKes, serta lembaga akreditasi internasional. Perolehan peringkat akreditasi BAN-

PT, LAM-PTKes, serta hasil sertifikasi dan akreditasi internasional Tahun 2016 hingga

Desember 2020 disajikan pada Tabel 3.2.

Page 23: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

17

Tabel 3. 2. Perolehan Akreditasi Program Studi di Universitas Airlangga

Jenjang

Unggul A Baik Sekali B C Akreditasi

Minimum

Persiapan

Akreditasi

2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020 2020 2020

D3 0 0 0 10 10 13 0 0 0 7 7 4 0 0 1 0 0

D4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 3 0 0 0 0

S1 0 0 8 33 33 26 0 0 0 5 6 5 1 0 0 5 0

S2 0 0 1 30 34 35 0 0 0 15 11 9 0 0 0 1 0

S3 0 0 0 7 8 11 0 0 1 6 4 3 0 0 0 0 0

Profesi 0 0 1 7 7 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Spesialis dan

Sub Spesialis 0 0 0 29 31 32 0 0 0 2 1 2 1 0 0 1 6

Jumlah 0 0 10 116 123 123 0 0 1 35 32 26 15 0 1 7 6

Sumber: BPM, 2020.

Berdasarkan tabel di atas, 13 prodi D3 terakreditasi A dimana jumlah tersebut telah

melampaui target Renstra tahun 2020 sebesar 9 prodi. Kemudian untuk prodi S1 terdapat 26

prodi yang terakreditasi A dimana jumlah tersebut di bawah target Renstra sebesar 44. Untuk

prodi S2, prodi yang terakreditasi A sebesar 35 prodi, sesuai dengan target Renstra di tahun

2020 sebanyak 35 prodi. Sedangkan untuk S3 terdapat 11 prodi terakreditasi A dan sesuai

dengan target Renstra 2020. Pada prodi profesi dan spesialis, prodi yang terakreditasi A

masing-masing sebanyak 6 dan 32. Untuk prodi terakreditasi unggul, terdapat 10 prodi yaitu

8 prodi S1, 1 prodi S2 dan 1 prodi Profesi, sehingga secara keseluruhan 123 prodi di UNAIR

telah terakreditasi A dan 10 prodi terakreditasi unggul.

Gambar 3. 9. Profil Program studi Tersertifikasi dan Terakreditasi Internasional 2020

Sumber: BPM, 2020

26

143

14

17

ASIIN

ASIC

FIBAA

ABEST 21

AUN

Page 24: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

18

Berdasar gambar 3.9. di atas, pada tahun 2020 UNAIR telah menargetkan adanya

peningkatan jumlah prodi yang terakreditasi A melalui program reakreditasi prodi yang saat

ini terakreditasi B, baik oleh BAN-PT maupun oleh LAM-PTKes. Lebih lanjut guna

mendukung peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan, maka pada tahun 2020

terdapat 17 prodi di UNAIR yang tersertifikasi AUN, 14 prodi terakreditasi internasional,

ABEST21, 26 prodi telah terakreditasi internasional ASIIN, 3 prodi terakreditasi FIBAA

dan 14 prodi terakreditasi ASIC.

4. Penelitian dan Publikasi

Program pengembangan penelitian dan publikasi diarahkan untuk meningkatkan

kinerja penelitian dan publikasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Jumlah

publikasi UNAIR di jurnal internasional terindeks Scopus di tahun 2020 menunjukkan

pertumbuhan sebesar 24,79%, dari tahun 2019 sebesar 2.150 artikel menjadi 2.683 artikel

pada tahun 2020. Hal ini perlu menjadi apresiasi dan tantangan yang lebih besar bagi

Universitas Airlangga untuk meningkatkan kualitas publikasi.

Untuk meningkatkan kinerja penelitian, mulai tahun 2013 diterapkan kebijakan

peningkatan penelitian dan publikasi melalui peningkatan alokasi pendanaan. Pada tahun

2020, total pendanaan yang digunakan untuk penelitian meningkat sebesar 14,37% yang

bersumber dari dana internal UNAIR, dana program WCU, dan DRPM (Gambar 3.11.).

Khusus dana penelitian di tahun 2020 yang bersumber dari internal UNAIR, menunjukkan

proporsi yang cukup signifikan yaitu sebesar 50,1%.

Tabel 3.3. Kinerja Bidang Penelitian dan Publikasi Tiga Tahun Terakhir

Kinerja Bidang Penelitian 2018 2019 2020*

Hibah Ditlitabmas 274 267 373

Hibah Non-Ditlitabmas 473 429 547

Total publikasi di jurnal (nasional dan internasional) 1141 2549 3495

Publikasi di jurnal nasional 202 349 525

Publikasi Internasional: 939 2200 2970

• Scopus 894 2150 2683

• Non Scopus 45 50 287

Publikasi pada jurnal Top 25% 755 1885 2432

Q1 104 177 291

Q2 138 318 861

Q3 247 710 836

Q4 266 680 444

Jumlah Sitasi 2592 3123 1183

Kolaborasi Internasional (institusi) 200 412 554

Sumber: Lembaga Penelitian dan Inovasi, Scival.com, Scopus.com, Web of science 2020 | 18 – 12 – 2020

Page 25: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

19

Gambar 3. 10. Profil Jumlah Penelitian 2018-2020 Gambar 3. 11. Profil Dana Penelitian Tahun 2020 (Sumber: Lembaga Penelitian dan Inovasi,2020)

Kinerja publikasi baik nasional dan internasional pada tahun 2020 menunjukkan

kinerja yang meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2018 dan 2019 (Tabel 3.3.).

Berdasarkan data yang ada pada database SciVal, rata-rata pertumbuhan tahunan selama

tiga tahun terakhir sekitar 67,3% jumlah publikasi pada jurnal Q1 sejak tahun 2018-2020.

Peningkatan ini disebabkan kebijakan insentif yang diberikan oleh Rektor serta beberapa

fasilitas seperti layanan translasi dan proofreading yang dilakukan oleh Lembaga Inovasi,

Pengembangan Jurnal, Publikasi, dan HKI (LIPJPHKI).

Langkah strategis untuk peningkatan kualitas penelitian dan publikasi terus

ditingkatkan melalui program unggulan universitas. Kebijakan program penelitian dan

publikasi menjadi prioritas kebijakan program dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan

Anggaran Tahunan (RKAT). Kebijakan tersebut memberikan dampak positif dalam bentuk

peningkatan kualitas penelitian dosen dan peer group pada beberapa program unggulan

universitas. Kualitas penelitian yang dilakukan oleh dosen dan peer group pada program

unggulan UNAIR menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Penelitian diarahkan pada

fokus-fokus riset dengan peta jalan yang terintegrasi antara bidang health science, life

science, dan social science yang menunjang perwujudan Research Excellence pada bidang

kesehatan, bahan alam, dan ketahanan pangan. Kerja sama penelitian dengan institusi

pemerintah di luar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga terus dikembangkan.

5. Pengabdian Kepada Masyarakat

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) sebagai salah satu tugas TriDharma

merupakan manifestasi dari tanggung jawab institusi dalam pemberdayaan masyarakat.

Secara umum, jumlah total kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) oleh dosen

UNAIR tahun 2020 menurun dibanding tahun sebelumnya (Gambar 3.12.), hal ini

disebabkan salah satunya oleh faktor pandemi Covid-19 yang membatasi kegiatan di luar

rumah dan menyebabkan banyak kegiatan pengmas yang mengharuskan tatap muka menjadi

terhambat. Agenda terbesar pengmas adalah perluasan cakupan kegiatan dan peningkatan

dampak di masyarakat.

Page 26: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

20

Tabel 3.4. Sumber Pendanaan Kegiatan Pengmas UNAIR

Sumber Dana 2018 2019 2020

Kemeristekdikti 652,000,000 681,600,000 304,200,000

Nasional 4,772,985,550 25,296,312,699 12,289,127,740

UNAIR 4,137,209,000 4,232,271,500 4,444,305,000

Sumber: LPPM, 2020.

Gambar 3. 12. Profil Jumlah Kegiatan Pengmas Gambar 3. 13. Profil Dana Kegiatan Pengmas 2020 (Sumber: LPPM, 2020) (Sumber: LPPM, 2020)

6. Kerjasama

Kerjasama merupakan sarana untuk mengembangkan dan meningkatkan daya saing

perguruan tinggi sekaligus menguatkan pencitraan dan mutu perguruan tinggi sehingga

semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat. Kerjasama dengan berbagai pihak eksternal

dengan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan dituangkan dalam bentuk naskah

Piagam Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), Kesepakatan Kerjasama

(Memorandum of Agreement/MoA) dan Perjanjian Kerjasama (Memorandum of

Implementation/MoI). Jumlah kerjasama internasional UNAIR pada tahun 2016 sampai

tahun 2020 mengalami tren fluktuatif, sama halnya dengan kerjasama nasional (Gambar

3.14.). Meskipun demikian, kerjasama nasional mengalami peningkatan pada tahun 2020

dibanding tahun sebelumnya yang menunjukkan bukti ketercapaian target kinerja nasional

UNAIR yang mendukung peningkatan pengakuan UNAIR di kancah nasional.

Gambar 3.14. Profil Kerjasama UNAIR 2016 – 2020 (Sumber: AGE, LPPM, LPT, dan DIPP, 2020)

418357 382

161 195138 168

94

265

60

0

200

400

600

2016 2017 2018 2019 2020

Dalam Negeri Luar Negeri

191

319

262

2018 2019 2020

1,79%

72,13%

26,09%

Kemenristekdikti Nasional UNAIR

Page 27: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

21

Dalam menjalin kerjasama, Universitas Airlangga tetap memprioritaskan

pengembangan kualitas layanan pendidikan sehingga kerjasama yang dilakukan harus

memberikan dampak yang signifikan terhadap kegiatan pengajaran, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat. Selain itu penyediaan fasilitas pendidikan baik yang bersifat

tangible seperti bangunan, laboratorium, perpustakaan, dan pusat-pusat layanan pendidikan

maupun yang bersifat intangible seperti beasiswa, portal magang, dan pertukaran pelajar

juga menjadi fokus utama Universitas Airlangga untuk menjadi perguruan tinggi berstandar

internasional.

Gambar 3. 15. Profil Kerjasama UNAIR Bidang Akademik dan Non-Akademik (Sumber: AGE, LPPM, LPT, dan DIPP, 2020)

Kerjasama Universitas Airlangga di tahun 2020 pada bidang akademik mengalami

penurunan yaitu (dari 392 kerjasama tahun 2019 menjadi 219 tahun 2020). Secara

keseluruhan, 219 kerjasama Akademik Universitas Airlangga didominasi oleh kerjasama

dalam penyediaan Fasilitas Pendidikan sebesar 35% yang meliputi penyediaan dan

penggunaan laboratorium, TriDharma perguruan tinggi, pelatihan, material transfer, dan

kegiatan lain yang berkaitan dengan proses pendidikan. Program kerjasama terbanyak

selanjutnya berada pada program penelitian, baik pendanaan penelitian berupa hibah dan

bantuan pemerintah maupun riset kolaborasi dengan perguruan tinggi di dalam dan luar

negeri sebesar 42%, jumlah ini tercapai seiring dengan fokus Universitas Airlangga untuk

meningkatkan jumlah publikasi ilmiah. Kerjasama bentuk lain yaitu pertukaran pelajar dan

magang yang masing-masing sebesar 18% dan 5%.

Gambar 3.16. Bentuk Kerjasama Selain Akademik dan Non-Akademik UNAIR

282 253345 392

219

382470

13134 36

0

200

400

600

2016 2017 2018 2019 2020

Akademik Non Akademik

18%

42%5%

35%

Pertukaran Pelajar Penelitian Magang Fasilitas Pendidikan

Page 28: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

22

(Sumber: AGE, LPPM, LPT, dan DIPP, 2020)

Kerjasama non akademik Universitas Airlangga yang meliputi bisnis, hibah dan

wakaf mengalami sedikit peningkatan dibanding tahun 2019. Penambahan kerjasama non

akademik tidak lebih besar dari kerjasama yang berakhir pada 2 tahun terakhir, sehingga

menjadi evaluasi Universitas Airlangga untuk menyusun rencana strategis dalam rangka

meningkatkan jumlah kerjasama baik dengan pemerintah, perusahaan milik negara, maupun

swasta pada tahun-tahun berikutnya. Kerjasama non akademik dalam bentuk bisnis meliputi

sewa-menyewa, pemanfaatan lahan dan konsultasi pada industri maupun pemerintah.

7. Sistem Informasi

Sejak tahun 2011, Universitas Airlangga mengimplementasikan sistem informasi

terintegrasi, yaitu Universitas Airlangga Cyber Campus (UACC) untuk mengelola data,

informasi, dan pengetahuan organisasi secara terintegrasi. UACC dikembangkan dengan

mengakomodasi semua kepentingan stakeholders internal dan eksternal sesuai dengan ruang

lingkup UACC (Gambar 3.17).

Gambar 3. 17. Ruang Lingkup UACC

Akurasi informasi untuk pengembangan sistem informasi akademik pada jenjang S1

sudah mencapai 100%. Pada tahun 2015, UACC telah dapat memberikan informasi terkait

keuangan secara keseluruhan (100%) serta terkait pengadaan telah 100%. Namun masih

banyak tugas yang masih menjadi tuntutan agar UNAIR dapat menjadi lebih unggul di

antaranya penyediaan informasi terkait sumber daya manusia masih mencapai 50%, sarana-

prasarana dan lingkungan mencapai 50%, dan Airlangga Integrated Management System

(AIMS) mencapai 50%.

Guna memberikan informasi yang ter-update terkait dengan kurikulum, mahasiswa,

dan dosen yang diperlukan baik bagi mahasiswa maupun calon mahasiswa, upaya perbaikan

dan penyempurnaan website masing-masing fakultas yang mendukung UACC mulai

Page 29: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

23

dilakukan sejak tahun 2017. Untuk mendorong hal tersebut dikompetisikan pula website-

website antar fakultas dan dipilih serta diberikan apresiasi bagi website terbaik. Hal tersebut

direncanakan akan dijadikan program tahunan guna mendorong perbaikan dan

penyempurnaan website masing-masing fakultas yang juga bagian dari UACC.

Untuk memudahkan akses informasi melalui internet, pada tahun 2020 konektivitas

Universitas Airlangga telah dilengkapi dengan bandwidth sebesar 3 GBps dengan

menggunakan jasa provider dari Telkom. Dari jumlah ini, sebanyak 1.300 MBps untuk jalur

internasional dan 1.700 MBps untuk IIX (jalur nasional). Penyediaan bandwidth yang besar

ini sangat memadai, sehingga para pemangku kepentingan dapat melakukan akses informasi

dengan sangat cepat meskipun pada saat yang bersamaan. Bandwidth yang

diimplementasikan di Universitas adalah 80 kbps/mahasiswa, dengan demikian sudah sangat

memadai untuk mendukung proses pembelajaran.

Selain itu, untuk menjalin keterikatan antara alumni dan almamater, sejak tahun 2018

dibuat apps bagi alumni yang berkolaborasi dengan UACC dan bertujuan untuk meng-

update data alumni, menginformasikan semua aktivitas di Universitas Airlangga pada

alumni, menjembatani kebutuhan yang terkait dengan pekerjaan, maupun informasi capaian

dan prestasi para alumni.

Page 30: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

24

8. Capaian Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan salah satu tolak ukur untuk memastikan bahwa upaya atau program kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu, indikator kinerja juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja institusi selama rentang waktu tertentu.

Capaian indikator kinerja Universitas Airlangga tahun 2020 yang meliputi semua aspek penyelenggaraan akademik disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3. 5. Capaian Indikator Kinerja Universitas Airlangga Tahun 2020

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

1 AKREDITASI/SERTIFIKASI PRODI

Akreditasi BAN 13 4 SPMS Jumlah prodi yang terakreditasi A (baru) pada tahun berjalan oleh BAN PT

Akreditasi BAN Prodi Baru 1 7 SPMS Jumlah prodi baru yang akan diakreditasikan pada tahun berjalan

Akreditasi LAM 'A' 1 2 SPMS Jumlah prodi yang terakreditasi A (baru) pada tahun berjalan oleh LAM-PTKes

Akreditasi LAM Prodi baru 11 8 SPMS Jumlah prodi baru yang akan diakreditasikan LAM-PTKes pada tahun berjalan

Akreditasi internasional 33 32 SPMS Jumlah prodi yang terakreditasi internasional di tahun 2020 2 DOUBLE DEGREE

Prodi yang menyelenggarakan

double degree/joint degree 15 11 SPMS Jumlah Prodi yang menyelenggarakan double degree tahun 2020.

3 MAHASISWA INTERNASIONAL

Jumlah mahasiswa internasional 167 81 SPMS Jumlah mahasiswa asing (baru) yang mengambil program degree di fakultas (menjadi

lulusan UNAIR)

4 STUDENTS OUTBOUND

Students outbound part time 883 640 SPMS Jumlah mahasiswa UNAIR yang melakukan kegiatan ilmiah (lomba, seminar, kursus,

dll) di luar negeri dengan beban studi kurang dari 12 sks

Students outbound full time 324 57 SPMS Jumlah mahasiswa UNAIR yang melakukan kegiatan ilmiah (lomba, seminar, kursus,

dll) di luar dengan beban studi ≥ 12 sks

5 STUDENT INBOUND

Students inbound part time 883 357 SPMS Jumlah mahasiswa asing yang melakukan kegiatan ilmiah termasuk lomba, seminar,

kursus, dll di UNAIR dengan beban studi < 12 sks (Non Amerta).

Students inbound full time 324 134 SPMS Jumlah mahasiswa asing yang melakukan kegiatan ilmiah (lomba, seminar, kursus, dll)

di UNAIR dengan beban studi ≥ 12 sks (Non Amerta), summer course

6 STAFF OUTBOUND

Staff outbound part time 348 112 SPMS Jumlah dosen dan staf (peneliti dan laboran) UNAIR yang melakukan kegiatan:

-seminar internasional yang menghasilkan publikasi artikel terindeks scopus,

Page 31: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

25

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

-seminar internasional yang menghasilkan artikel internasional bereputasi disertai visit

academic/employeer peers,

- melakukan joint research beroutput proposal joint research disertai dengan visit

academic/employeer peers

-kerjasama dengan international book publisher disertai dengan visit

academic/employeer peers

-guest lecture disertai dengan visit academic/employeer peers

- peningkatan perengkingan UNAIR sebagaimana disyaratkan oleh QS WUR

di luar negeri kurang dari 40 jam

Staff outbound full time 111 14 SPMS

Jumlah dosen dan staf (peneliti dan laboran) UNAIR yang melakukan kegiatan:

-seminar internasional yang menghasilkan publikasi artikel terindeks scopus,

-seminar internasional yang menghasilkan artikel internasional bereputasi disertai visit

academic/employeer peers,

- melakukan joint research beroutput proposal joint research disertai dengan visit

academic/employeer peers

-kerjasama dengan international book publisher disertai dengan visit

academic/employeer peers

-guest lecture disertai dengan visit academic/employeer peers

- peningkatan perengkingan UNAIR sebagaimana disyaratkan oleh QS WUR

di luar negeri lebih dari 40 jam

7 STAFF INBOUND

Staff inbound part time 345 201 SPMS Jumlah dosen dan staf (peneliti dan laboran) dari luar negeri yang melakukan kegiatan

TriDharma di UNAIR kurang dari 40 jam

Staff inbound full time atau

Adjunct Professor 90 117 SPMS

Jumlah professor dengan H Indeks Scopus 5 dari universitas di luar negeri yang

mengajar, melakukan pendampingan penulisan artikel ilmiah di fakultas 8 KUALITAS LULUSAN

Lulusan Bekerja < 3 bulan 6824 3882 SPMS

Jumlah lulusan yang memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian dengan masa

tunggu kurang dari 3 bulan berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi

pada periode TS-2.

Lulusan bersertifikat keahlian 5978 4540 SPMS

Jumlah lulusan yang lulus uji kompetensi dan/atau profesi yang diselenggarakan oleh

panitia nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi, organisasi profesi, dan lembaga sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 32: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

26

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

Lulusan berwirausaha 1216 1412 SPMS Jumlah lulusan pada tahun akademik (t-2) yang berwirausaha (≤ 1 tahun setelah

kelulusan)

9 MAHASISWA MAGANG DI

INDUSTRI / RUMAH SAKIT

Mahasiswa magang di

industri/rumah sakit 6655 3988 SPMS

Jumlah mahasiswa yang melakukan magang di industri atau rumah sakit pada tahun

berjalan

10 PENERIMAAN MAHASISWA BARU

Mahasiswa baru dari luar Jawa

Timur (%) 305 404 SPMS

Prosentase mahasiswa baru S1, S2, S3 berasal dari luar Jawa Timur dibandingkan

dengan jumlah mahasiswa baru di fakultas

Daya tampung S2 1264 771 SPMS Persentase mahasiswa jenjang S2 yang diterima dibanding daya tampung

Daya tampung S3 1065 552 SPMS Persentase mahasiswa jenjang S3 yang diterima dibanding daya tampung

Keketatan S2 880 837 SPMS Persentase mahasiswa jenjang S2 yang diterima dibanding pendaftar

Keketatan S3 674 663 SPMS Persentase mahasiswa jenjang S3 yang diterima dibanding pendaftar

10 PRESTASI MAHASISWA

Jumlah prestasi mahasiswa

tingkat nasional 1313 418 SPMS

Jumlah prestasi (juara 1) atau penghargaan yang diperoleh mahasiswa UNAIR pada

kegiatan lomba tingkat nasional (peserta minimal dari 5 provinsi)

Jumlah prestasi mahasiswa

tingkat internasional 362 83 SPMS

Jumlah prestasi (juara 1) atau penghargaan yang diperoleh mahasiswa UNAIR pada

kegiatan lomba tingkat internasional (peserta minimal dari 3 negara)

11 SERTIFIKAT SOFTSKILL MAHASISWA

Sertifikat Softskill 28459 7206 SPMS Jumlah sertifikat soft skill yang didapatkan mahasiswa

15 STAF STUDI LANJUT S3

Staf studi lanjut S3 (baru) 106 43 SPMS Jumlah dosen yang masuk pendidikan S3 pada tahun berjalan

16 JUMLAH PUBLIKASI

Publikasi pada jurnal

internasional 1,1 2,214 SPMS

Jumlah artikel yang dipublikasikan pada jurnal internasional terindeks Scopus/ISI

(accepted)

Publikasi pada prosiding

terindeks Scopus 250 370 SPMS Jumlah prosiding yang dipublikasikan internasional scopus (accepted)

Publikasi artikel Jurnal

terindeks Scopus/ISI mahasiswa 228 674 SPMS

Jumlah artikel yang dipublikasikan pada jurnal internasional terindeks Scopus oleh

mahasiswa (accepted)

Publikasi artikel prosiding

terindeks Scopus/ISI mahasiswa 549 239 SPMS

Jumlah artikel yang dipublikasikan pada prosiding terindeks Scopus oleh mahasiswa

(accepted)

Publikasi artikel jurnal non-

Scopus. 208 277 SPMS Jumlah artikel yang dipublikasikan pada jurnal internasional non-scopus

Publikasi prosiding non-Scopus 168 117 SPMS Jumlah prosiding yang dipublikasikan internasional non-scopus

Page 33: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

27

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

Publikasi artikel pada jurnal

nasional terakreditasi 322 609 SPMS Jumlah artikel yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi

17 JUMLAH BUKU

Buku ber-ISBN 200 268 SPMS Jumlah buku (buku teks, buku ajar, modul, bahan ajar) yang ber ISBN 18 JUMLAH JURNAL YANG DIKELOLA UNAIR

Jurnal terindeks scopus 3 3 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks Scopus

Jurnal terindeks ESCI/WOS 10 1 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks ESCI/WOS

Jurnal DOAJ 9 6 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks DOAJ

Jurnal Ber-ISSN 17 14 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks Ber-ISSN

Jurnal terindeks sinta 1-2 20 19 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks sinta 1-2

Jurnal terindeks sinta 3-4 2 15 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks sinta 3-4

Jurnal terindeks sinta 5-6 12 1 SPMS Jumlah jurnal di fakultas yang terindeks sinta 5-6

19 JUMLAH PROPOSAL PENELITIAN NASIONAL

Usulan proposal penelitian

'nasional' 552 592 SPMS Jumlah proposal penelitian yang pendanaannya diajukan ke lembaga nasional

Penelitian 'didanai' nasional 422 580 SPMS Jumlah penelitian yang mendapatkan pendanaan dari lembaga nasional

20 KONFERENSI

Konferensi Nasional 17 10 SPMS Jumlah seminar nasional yang dilaksanakan di fakultas pada tahun berjalan

Konferensi Internasional

(terindeks scopus) 4 4 SPMS Jumlah konferensi Internasional terindeks scopus pada tahun berjalan

Seminar Internasional Special

Isuue 24 20 SPMS

Jumlah seminar internasional yang dilaksanakan di fakultas pada tahun berjalan yang

menghasilkan publikasi artikel pada jurnal special issue terindeks scopus

21 DESA/KELOMPOK MASYARAKAT BINAAN

Desa/kelompok masyarakat

binaan 156 41 SPMS Jumlah desa/kelompok masyarakat yang mendapatkan pembinaan dari fakultas

22 PUBLIKASI NASIONAL ARTIKEL ILMIAH POPULER

Publikasi artikel ilmiah popular

pada media nasional 254 280 SPMS Jumlah artikel ilmiah populer yang dipublikasikan pada media massa nasional

23 JUMLAH PROPOSAL PENGMAS

Usulan Proposal Pengmas ke

Ditjen Pembelajaran dan

Kemahasiswaan

161 47 SPMS Jumlah proposal pengmas yang pendanaannya diajukan ke Ditjen Pembelajaran dan

Kemahasiswaan

Page 34: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

28

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

Proposal Pengmas didanai

Ditjen Pembelajaran dan

Kemahasiswaan

20 40 SPMS Jumlah kegiatan pengmas yang mendapatkan pendanaan dari Ditjen Pembelajaran dan

Kemahasiswaan

24 PENDAPATAN FAKULTAS

Pendapatan fakultas dari biaya

Pendidikan (dalam Milyar

Rupiah)

631 452,70 SPMS Total pendapatan yang diperoleh oleh fakultas dari sumber dana masyarakat seperti SPP

Persentese pendapatan fakultas

dari non biaya pendidikan 13 37,4 SPMS

Persentase pendapatan fakultas dari non biaya pendidikan terhadap pendapatan dari

biaya pendidikan

25 Jumlah HKI yang didaftarkan 100 254 0 Jumlah HKI yang didaftarkan tahun 2020.

26 Jumlah prototipe R & D (TRL

6) 25 17 SPMS Jumlah prototipe R & D (TRL 6) di UNAIR

27 Jumlah Prototipe Industri (TRL

7) 30 21 SPMS Jumlah prototipe industri (TRL 7) di UNAIR

28 Rata-rata prediktas SAKIP AA A E-Kinerja Penilaian evaluasi SAKIP oleh Kemenpan-RB

29

Rata-rata nilai Kinerja

Anggaran atas Pelaksanaan

RKA-K/L

80 75 E-Kinerja Kemampuan serapan anggaran Universitas Airlangga

30

Persentase lulusan S1 dan

D4/D3/D2 yang berhasil

mendapat pekerjaan;

melanjutkan studi; atau menjadi

wiraswasta.

80 50,76 E-Kinerja

Lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang mendapat pekerjaan kurang dari 6 bulan dengan gaji

minimal 1,2x UMR; melanjutkan studi maksimal satu tahun setelah kelulusan dan

menjadi wiraswasta dengan omset minimal 1,2x UMR

31

Persentase lulusan S1 dan

D4/D3/D2 yang menghabiskan

paling sedikit 20 (dua puluh) sks

di luar kampus; atau meraih

prestasi paling rendah tingkat

nasional.

30 26,14 E-Kinerja Lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan minimal 20 sks di luar kampus, atau

meraih prestasi paling rendah tingkat nasional

32

Persentase program studi S1 dan

D4/D3/D2 yang melaksanakan

kerja sama dengan mitra.

73,8 73,85 E-Kinerja Jumlah program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melakukan kerja sama dengan mitra

33

Persentase mata kuliah S1 dan

D4/D3/D2 yang menggunakan

metode pembelajaran

35 37,13 E-Kinerja

Jumlah mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran

pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-

based project) sebagai sebagian bobot evaluasi per jumlah mata kuliah S1 dan D4/D3/D2

Page 35: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

29

No. Indikator Kinerja Tahun 2020 Sumber

Data Cara Pengukuran

Target Capaian

pemecahan kasus (case method)

atau pembelajaran kelompok

berbasis projek (team-based

project) sebagai sebagian bobot

evaluasi.

34

Persentase program studi S1 dan

D4/D3/D2 yang memiliki

akreditasi atau sertifikat

internasional yang diakui

pemerintah.

44,6 47,69 E-Kinerja Jumlah program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat

internasional yang diakui pemerintah

35

Persentase dosen yang

berkegiatan tridarma di kampus

lain, di QS100 berdasarkan

bidang ilmu (QS100 by subject),

bekerja sebagai praktisi di dunia

industri, atau membina

mahasiswa yang berhasil meraih

prestasi paling rendah tingkat

nasional dalam 5 (lima) Tahun

Terakhir

38,2 38,38 E-Kinerja

Jumlah dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang

ilmu (QS100 by subject), bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau membina

mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dalam 5 (lima)

tahun terakhir

36

Persentase dosen tetap

berkualifikasi akademik S3;

memiliki sertifikat

kompetensi/profesi yang diakui

oleh industri dan dunia kerja;

atau berasal dari kalangan

praktisi profesional, dunia

industri, atau dunia kerja.

41 41,67 E-Kinerja

Jumlah dosen tetap berkualifikasi akademik S3; memiliki sertifikat kompetensi/profesi

yang diakui oleh industri dan dunia kerja; atau berasal dari kalangan praktisi profesional,

dunia industri, atau dunia kerja.

37

Jumlah keluaran penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat

yang berhasil mendapat

rekognisi internasional atau

diterapkan oleh masyarakat per

jumlah dosen.

1,3 1,49 E-Kinerja Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil mendapat

rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen.

Page 36: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

30

B. Realisasi Anggaran

Tabel 3.6. Realisasi Anggaran Universitas Airlangga Tahun 2020

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

1Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan

tinggi 191.571.417.000 188.896.383.589 12.275.782.030 12.275.782.030 - 4.550.900.700 3.745.879.769 208.398.099.730 204.918.045.388

2Meningkatnya kualitas pembelajaran dan

relevansi pendidikan tinggi51.253.334.416 49.987.867.532 57.813.732.420 51.715.746.049 653.155.042.681 500.612.416.359 762.222.109.517 602.316.029.940

3Meningkatnya kualitas dan jenjang karir pendidik

dan tenaga kependidikan- - - 20.746.647.200 8.311.157.762 20.746.647.200 8.311.157.762

4Meningkatnya tata kelola pendidikan tinggi yang

partisipatif, transparan, dan akuntabel77.192.400.000 60.943.925.310 63.230.915.554 61.882.462.924 - 21.967.200.178 5.212.770.531 50.031.176.786 43.609.388.051 212.421.692.518 171.648.546.816

5

Meningkatnya kemampuan Perguruan Tinggi

menghasilkan sumberdaya di luar APBN dan

Mahasiswa

- - - 178.580.209.241 176.273.784.912 178.580.209.241 176.273.784.912

268.763.817.000 249.840.308.899 126.760.032.000 124.146.112.486 57.813.732.420 51.715.746.049 879.000.000.000 694.156.009.333 50.031.176.786 43.609.388.051 1.382.368.758.206 1.163.467.564.818

Ket :

* Belum termasuk realisasi hutang biaya,, yg baru akan di tutup per 20 januari 2021

* Hibah Untuk Penanganan Covid

Non APBN-Hibah Anggaran Realisasi

Pemprov Jatim 32.602.635.998 28.903.222.438

BNPB 10.962.235.288 8.903.484.513

BIN 6.466.305.500 5.802.681.100

50.031.176.786 43.609.388.051

JUMLAH

No Sasaran ProgramGaji dan Tunj PNS BPPTNBH Setjen BPPTNBH Non Setjen Non APBN - DAMAS Non APBN - Hibah Total Biaya

Page 37: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

31

Realisasi anggaran pada tahun 2020 menggunakan format pengelompokan anggran

yang berbeda dibandingkan pada tahun 2019. Adapun sasaran program di tahun 2020 yaitu

Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan tinggi; Meningkatnya kualitas pembelajaran

dan relevansi pendidikan tinggi; Meningkatnya kualitas dan jenjang karir pendidik dan tenaga

kependidikan; Meningkatnya tata kelola pendidikan tinggi yang partisipatif, transparan, dan

akuntabel; Meningkatnya kemampuan Perguruan Tinggi menghasilkan sumberdaya di luar

APBN dan Mahasiswa. Total anggaran pada tahun 2020 sebesar 1,3 Triliun dimana anggaran

terbesar digunakan untuk program peningkatan kualitas pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi (55% dari total anggaran) serta peningkatan tata kelola pendidikan tinggi

yang partisipatif, transparan, dan akuntabel (15.37% dari total anggaran). Terkait realisasi

anggaran, pada tahun 2020 total realiasasi anggaran yang sesuai dengan total

penganggarannya adalah program peningkatan kemampuan Perguruan Tinggi dalam

menghasilkkan sumberdaya di luar APBN dan Mahasiswa yaitu sebesar 98.7% dari anggaran

yang disediakan sebesar Rp 178 Milyar. Total realisasi anggaran terbesar kedua yang sesuai

dengan penganggarannya adalah program peningkatan pemerataan layanan pendidikan tinggi

sebesar 98.3% dari anggaran yang disediakan sebesar Rp 208 Milyar.

Page 38: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

32

C. Efisiensi Sumber Daya

1. Efisiensi Sarana dan Prasarana

Fasilitas akademik merupakan salah satu unsur dasar sekaligus sebagai daya dukung

penyelenggaraan kegiatan akademik. Apabila dilihat dari kondisi geografis, UNAIR memiliki

lahan seluas 86,55 hektare. Jumlah mahasiswa aktif UNAIR per 31 Desember 2020 adalah

sebanyak 29.057 orang. Hal tersebut menuntut UNAIR memiliki suatu manajemen fasilitas

yang terintegrasi, efektif, dan efisien. Kuantitas dan kualitas sumber daya ditekankan pada

penyediaan, pengaturan, dan pemeliharaan infrastruktur institusi.

1.1 Lahan dan Bangunan

Fasilitas berupa daya dukung lahan Universitas Airlangga seluas 86,55 hektare yang

terletak di lima wilayah yang terpisah merupakan daya dukung yang penting terkait dengan

pengembangan universitas sebagaimana Tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3.7. Profil Daya Dukung Lahan Universitas Airlangga

No Lokasi Lahan Status kepemilikan

Lahan

Penggunaan

Lahan

Luas

(m2)

1 Kampus A

Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.

47, Surabaya

Milik Universitas

Airlangga

Akademik 69.254

2 Kampus B

Jl. Airlangga No. 4-6 Surabaya

Milik Universitas

Airlangga

Akademik 159.600

3 Kampus C

Jl. Mulyorejo Surabaya

Milik Universitas

Airlangga

Akademik 423.469

4 Kampus D

Desa Wonosunyo, Gempol –

Pasuruan dan Desa Kunjorowesi,

Ngoro - Mojokerto

Milik Universitas

Airlangga

Kebun

Percobaan

32.813

5 Desa Tanjung, Kecamatan

Kedamean, Kabupaten Gresik

Milik Universitas

Airlangga

Taman Ternak

FKH

11.580

6 Kampus E

Jl. Kyai Tapa No. 11 Jakarta Barat

Milik Universitas

Airlangga

Akademik 4.040

7 Kampus Universitas Airlangga

Program di luar Domisili

Banyuwangi

Jl. Wijaya Kusuma No. 133, Kec.

Giri, Kab. Banyuwangi

Jl. Ikan Wijinongko No. 18A Sobo,

Kec. Banyuwangi, Kab.

Banyuwangi

Hibah Akademik 159.430

8 Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 239

Gresik

Sertifikat Hak Pakai Akademik 7.050

9 Jl. Kusuma Bangsa No. 7A

Lamongan

Sertifikat Hak Pakai Akademik 6.204

TOTAL 873.440 Sumber: Direktorat Sarana Prasarana dan Lingkungan, 2020.

Lahan UNAIR saat ini adalah sebesar 87,34 hektare. Jika dibandingkan dengan

perguuan tinggi lain (ITS: 120 ha; UGM: 300 ha; UI: 320 ha) sebenarnya lahan UNAIR tidak

Page 39: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

33

terlalu luas. Meskipun demikian, karena lokasinya terpisah-pisah, maka diperlukan sistem

manajemen yang baik sehingga ketiga kampus yang berada di Surabaya (kampus A, B, dan

C) tersebut dapat dikembangkan secara optimal. Pengembangan fasilitas infrastruktur yang

baik dan optimal akan menjamin pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dioptimalkan dan

ke depan mampu meningkatkan performa UNAIR dalam menjadi kampus unggulan dunia.

Fasilitas bangunan di UNAIR juga terus dilakukan penambahan dari sisi jumlah. Rumah

Sakit Universitas Airlangga, pembangunan Gedung C Fakultas Perikanan dan Kelautan, serta

gedung Farmasi telah terealisasi dan telah difungsikan. Adapun tahapan pembangunan yang

masih terus berjalan adalah gedung Airlangga Technopreneur Tower, Gedung Parkir di

Kampus B, dan Rumah Sakit Hewan di Kampus C. Pengembangan fasilitas infrastruktur yang

baik dan optimal akan menjamin pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dioptimalkan dan

ke depan mampu meningkatkan kinerja UNAIR dalam menjadi kampus unggulan di dunia.

1.2. Ruang Administrasi

Ketersediaan ruang perkantoran/administrasi telah cukup memadai, baik di ruang

administrasi di kantor manajemen UNAIR maupun di setiap fakultas. Ruang pimpinan dan

ruang administrasi UNAIR terletak pada satu gedung di Kampus C yang dikenal dengan nama

Kantor Manajemen Universitas Airlangga. Gedung berlantai 5 ini memiliki luas bangunan

total sebesar 7.492,79 m2, dengan rincian lantai satu seluas 1.986,47,78 m2; lantai dua seluas

1.924,82 m2; lantai tiga seluas 1.344,82 m2, lantai empat seluas 1.344,82 m2; dan lantai lima

seluas 891,86 m2. Ruang administrasi tersebar dari lantai satu hingga lantai lima dan

menempati total ruangan seluas 1.659 m2. Rasio ketersediaan ruang administrasi dan ruang

akademik di seluruh fakultas menunjukkan rata-rata 1:5,87 dengan rentang rasio perbandingan

antar fakultas dari 0,06 hingga 0,32. Walaupun rentang ini cukup besar, namun ketercukupan

ruang untuk jumlah pegawai administrasi dalam melayani proses administrasi pendidikan

masih memadai.

Di samping ruang administrasi, ketersediaan ruang kerja dosen merupakan sarana

pendidikan yang dibutuhkan dosen dalam menjalankan fungsi akademik sebagai pembimbing

atau tempat konsultasi mahasiswa maupun kegiatan dalam rangka menunjang kompetensi

akademik. Rasio luas ruang dosen berkisar antara 0,86 – 17,43 m2/dosen, dengan rerata 6,96

m2/dosen. Standar rerata rasio luas ruang dosen berdasarkan ketentuan Kemenristek-dikti

adalah 4 m2/dosen, maka keadaan ini menunjukkan adanya ketersediaan ruang yang cukup

bagi dosen.

1.3. Ruang Kuliah

Total luas ruang kuliah di lingkungan Universitas Airlangga pada tahun 2020 sebesar

31.263,61 m2 yang tersebar di 15 fakultas dan 1 Sekolah Pascasarjana. Total luas ruang kuliah

sangat bervariasi antar satu dan lain fakultas, yaitu berkisar antara 476 m2 sampai 5.058,00

m2. Daya tampung masing-masing ruang kuliah pada ketiga kampus A, B, dan C berkisar

antara 10–500 orang. Seluruh ruang kuliah telah dilengkapi dengan sistem pencahayaan,

ventilasi, dan pendingin ruangan (AC atau kipas angin), serta kelengkapan fasilitas pengajaran

(seperti LCD, Audio Visual, SCR, komputer) yang memberi kenyamanan bagi mahasiswa

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Page 40: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

34

Rasio luas ruang kuliah terhadap mahasiswa menurut persyaratan Peadcock, yaitu 1

m2/mahasiswa, sedangkan rasio menurut UNESCO 0,75 m2/mahasiswa. Rerata ruang gerak

mahasiswa di dalam ruang kuliah telah memenuhi standar UNESCO, karena saat ini telah

mencapai rerata 1,08 m2/mahasiswa, sedangkan rasio ruang gerak berkisar antara 0,30–2,78

m2. Rasio ruang gerak menurut standar Kemenristekdikti adalah 2 m2/mahasiswa berdasarkan

Surat Dikti No. 2920/D/T/2007. Ketersediaan ruang gerak mahasiswa berpengaruh pada

kenyamanan belajar yang berdampak pada daya serap mahasiswa terhadap materi kuliah.

Manajemen penggunaan ruang telah dilakukan dengan baik. Beberapa fakultas telah

mengembangkan sistem untuk pengaturan penggunaan ruang kelas. Hal tersebut diharapkan

mampu meningkatkan efektivitas penggunaan sarana dan prasarana serta memberikan

kenyamanan akses bagi mahasiswa dan dosen, dan menunjukkan bahwa UNAIR telah siap

untuk program internasionalisasi menuju 500 World Class University.

1.4. Manajemen Laboratorium

Berdasarkan data yang dihimpun di tahun 2020, ketersediaan jumlah dan luas

laboratorium di masing-masing fakultas bervariasi sesuai dengan kebutuhan program

studi yang bersangkutan. Total luas ruang laboratorium di UNAIR mencapai 24.013,12 m2.

Frekuensi penggunaan laboratorium cukup tinggi antara 1-6 shif per hari selama 4-5

hari/minggu. Di sisi lain, terdapat hal yang perlu dicermati dari tingginya pemanfaatan fasilitas

laboratorium, yaitu dampak pada beban kerja dosen dan pemeliharaan alat (kalibrasi, sistem

keamanan, dan life time) peralatan laboratorium yang digunakan. Jumlah mahasiswa aktif

yang cukup besar dibandingkan dengan fasilitas laboratorium yang masih terbatas

menimbulkan risiko terkait optimalisasi pelaksanaan praktikum dan penelitian, sehingga perlu

dilakukan analisis terkait ketersediaan ruang laboratorium untuk pelaksanaan penelitian atau

penyediaan laboratorium khusus untuk penelitian mahasiswa semester akhir dan dosen. Hal

tersebut diharapkan mampu meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dan meningkatkan

kompetensi mahasiswa dalam hal teknis lapang.

Keberadaan sub-direktorat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sejak tahun 2012

juga sangat membantu dalam menciptakan suasana kerja yang aman bagi tenaga

kependidikan, dosen, mahasiswa, dan peneliti di laboratorium dengan kelengkapan sarana K3

seperti: penataan layout laboratorium, penempatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR),

pemasangan safety shower dan eye-wash pada setiap laboratorium kimia yang ada di seluruh

fakultas di lingkungan UNAIR. Sejak tahun 2016 seluruh laboratorium kimia di UNAIR telah

dilengkapi dengan fasilitas K3. Meskipun demikian perlu dianalisis maintenance dan

pelatihan bagi laboran guna mendukung keamanan dan keselamatan kerja mahasiswa, dosen,

dan peneliti di lingkungan UNAIR.

Keberadaan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Rumah Sakit Penyakit Tropik

(RSPT), Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga (RSHPUA) juga menunjang

proses pembelajaran, penelitian, dan pelayanan yang terintegrasi, sehingga dapat

meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan disamping peningkatan kualitas kesehatan

masyarakat. Keberadaan ketiga rumah sakit tersebut yang didukung oleh Lembaga Penyakit

Tropik dan BSL-3 secara bersinergi, merupakan aset UNAIR dalam mewujudkan National

Health Science Center melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pelayanan, sehingga

Page 41: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

35

diharapkan mampu menghasilkan kebijakan dan bioproduk yang berguna bagi peningkatan

kesehatan masyarakat. Prinsip resource sharing juga telah diterapkan dalam kegiatan

perkuliahan dalam hal penggunaan kedua gedung tersebut. Walaupun demikian, masih

dirasakan perlunya peningkatan persiapan ruangan yang akan dijadikan sebagai ruang kuliah.

Selain pengembangan rumah sakit, prioritas pengembangan sarana prasarana juga

difokuskan untuk fasilitas penunjang proses pembelajaran. Sejak tiga tahun terakhir telah

dibangun gedung Fakultas Farmasi di Kampus C serta penataan dan peralihan fungsi beberapa

gedung di Kampus B, gedung Pasca Sarjana, gedung Fakultas Psikologi, Gedung Syariah

Tower, Pusat Laboratorium Bahasa, serta gedung Mata Kuliah Wajib Univesitas (MKWU)

untuk lebih mengoptimalkan utilisasi sarana perkuliahan selaras dengan pertumbuhan jumlah

mahasiswa.

1.2. Manajemen Perpustakaan

Perpustakaan UNAIR merupakan satuan kerja universitas sebagai unsur penunjang

akademik yang mempunyai tugas pokok menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan

memanfaatkan bahan perpustakaan di lingkungan UNAIR. Selain perpustakaan pusat, di

masing-masing fakultas juga menyediakan ruang baca. Perpustakaan dan Ruang Baca

Fakultas berperan sebagai penunjang utama referensi dan sumber informasi bagi civitas

akademika dalam proses pembelajaran. Kemutakhiran dan relevansi bahan pustaka sangat

diperlukan, oleh karena itu diharapkan selalu ada pemutakhiran bahan pustaka secara rutin,

baik oleh perpustakaan pusat maupun ruang baca.

Pada tahun 2017, perpustakaan telah melakukan pengembangan sistem pengolahan

institutional repository dari aplikasi Ganesha Digital Library (GDL) ke aplikasi ePrint.

Institutional repository yang dikembangkan oleh perpustakaan terdiri dari tugas akhir, skripsi,

tesis, disertasi, laporan penelitian, laporan pengabdian kepada masyarakat, pidato pengukuhan

Guru Besar, dan karya ilmiah sivitas akademika Universitas Airlangga. Institutional

repository dapat diakses melalui http://repository.unair.ac.id, sedangkan untuk pengelolaan

buku, perpustakaan mulai menerapkan sistem yang berbasis teknologi Radio-Frequency

Identification (RFID). Pada tahun 2018 perpustakaan UNAIR menerapkan integrasi sistem,

dimana koleksi yang berada di perpustakaan dengan ruang baca fakultas dikelola dalam satu

sistem yaitu menerapkan program Inlis-Lite. Untuk penelusuran koleksi baik yang berada di

perpustakaan maupun di ruang baca fakultas dapat diakses melalui alamat

http://ailis.lib.unair.ac.id.

1.3. Sarana Penunjang

Kondisi geografis lahan kampus UNAIR terpisah dalam tiga lokasi yaitu kampus A,

kampus B, dan kampus C. Terpisah-pisahnya lokasi kampus ini mempunyai pengaruh

terhadap mobilitas mahasiswa dari masing-masing kampus tersebut serta memungkinkan

terjadinya perbedaan standar dalam manajemen fasilitas, baik dalam segi jumlah maupun

akses. Hal tersebut berimbas pada interaksi antar mahasiswa dan dosen dan menurunkan rasa

kebersamaan dan engagement mahasiswa dengan kampus. Telah dilakukan antisipasi kondisi

kampus yang terpisah tersebut melalui kebijakan, antara lain bus Flash, Resource Sharing,

Student Centre, dan asrama mahasiswa. Meskipun demikian, perlu dikaji lebih lanjut

Page 42: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

36

optimalisasi pemanfaatan dan aksesnya bagi civitas akademika UNAIR sehingga mampu

menjamin kenyamanan dan keamanan (secure) dalam menggunakan fasilitas yang ada

tersebut.

Kebijakan resource sharing atas berbagai fasilitas dan alat fisik juga telah dan akan

dilakukan. Hal tersebut diwujudkan dalam penggunaan kelas bersama untuk beberapa Mata

Kuliah Wajib Universitas (MKWU) sejak tahun 2016. Pada tahun 2020 direncanakan untuk

penggunaan alat dan laboratorium bersama sebagai solusi yang dinilai tepat untuk optimalisasi

fasilitas dan keterbatasan lahan. Melalui resource sharing, maka penggunaan fasilitas dapat

dioptimalkan sekaligus mengakrabkan mahasiswa. Kelas bersama juga mempunyai tujuan

ganda yaitu optimalisasi fasilitas dan mengakrabkan mahasiswa antar fakultas.

Universitas Airlangga juga memfasilitasi sarana peribadatan dengan memiliki satu

masjid di kampus B seluas 1.443,41 m2 dan satu masjid di kampus C seluas 2.400 m2, serta

mushola di setiap fakultas. Ketersediaan sarana peribadatan ini menunjang pembentukan

karakter yang excellence dalam bidang spiritual dan moral. Selain itu, sarana peribadatan bagi

agama lain (Hindu, Budha, Kristen Protestan, dan Katolik) difasilitasi di gedung student center

dan Unit Kegiatan Kerohanian Mahasiswa yang ada. Mahasiswa tidak hanya mengembangkan

aspek kognitif tetapi juga psikomotorik melalui sarana olah raga di setiap kampus. UNAIR

menyediakan fasilitas gedung dan sarana olah raga bagi civitas akademika. Terdapat 34

fasilitas olah raga yang tersebar di seluruh lokasi kampus, baik Kampus A, B, maupun C.

Fasilitas tersebut terdiri atas lapangan basket, lapangan tenis, lapangan tenis meja, lapangan

bola, lapangan voli, sport center, dan lapangan futsal.

Permasalahan utama terkait fasilitas adalah ketersediaan lahan parkir yang mulai dirasa

mendesak. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil) mengakibatkan

ketersediaan lahan parkir menjadi terbatas. Kondisi ini memerlukan kebijakan pembatasan

mahasiswa membawa kendaraan ke kampus khususnya mobil. Kebijakan pembatasan ini perlu

diimbangi dengan peningkatan mobilitas bus flash yang dapat memfasilitasi transportasi

mahasiswa dari dan menuju ketiga kampus yang berbeda. Kebijakan jangka panjang adalah

pembangunan gedung parkir di kampus A dan B untuk dapat menata lahan dan dapat

dimanfaatkan sebagai area hijau.

Pada tahun 2020, UNAIR menempati peringkat 15 dari 74 universitas di Indonesia yang

turut serta dalam pemeringkatan UI GreenMetrics World University Ranking. Hal tersebut

perlu menjadi prioritas dalam pengembangan fasilitas dan situasi kampus yang lebih hemat

energi dan berkelanjutan. Aspek yang perlu dipertimbangkan terkait fasilitas dan lingkungan

adalah persentase area hijau, penggunaan listrik, sarana transportasi, penggunaan air,

manajemen limbah, setting dan infrastuktur, energi dan perubahan iklim, serta pendidikan.

2. Efisiensi Sumber Daya Manusia

Efisiensi sumber daya dalam Universitas Airlangga ditunjukkan adanya penggunaan

sistem yang telah terkonfigurasi sebagai bentuk respon terhadap era revolusi industri 4.0.

Sistem yang ini dapat mengakomodir kebutuhan data yang terdapat dalam unversitas. Dari

segi sumber daya manusia sistem ini sangat membantu staf dalam pelaksanaan tugas sehari-

hari. Adanya sistem yang terintegrasi akan membuat komunikasi antar unit di universitas

terjalin dengan baik. Komunikasi yang baik dari berbagai unit akan dapat mempercepat

Page 43: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

37

penyelesaian masalah yang juga didukung oleh sumber data yang telah terintegrasi maka

penyelesaian masalah akan didukung oleh data yang terpercaya. Efisiensi dari segi

sumberdaya lainnya adalah penggunaan sistem administrasi, penyuratan, absensi staf,

penggajian dan pemberian reward yang telah terdapat dalam sistem. Semua yang berkaitan

tentang data kepegawaian, data gaji dan tunjangan, absensi dan administrasi telah

terdigitalisasi, dan hingga saat ini pembangunan dan penyempurnaan sistem masih terus

dibangun oleh Universitas Airlangga demi menunjang era transformasi digitalisasi.

Universitas Airlangga diberikan otonomi untuk mengelola sumber daya manusia

(SDM), hal ini sejalan dengan statuta yang berlaku dengan status PTN-BH. Berdasarkan data

dari Direktorat SDM tahun 2020, dari jumlah dosen UNAIR sebanyak 1.979 orang, komposisi

yang bergelar master dan doktor S3 terus mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir,

seiring dengan bertambahnya dosen yang menempuh pendidikan doktor. Jumlah Dosen yang

berkualifikasi S3 mencapai 803 orang. Demikian juga dengan jumlah dosen yang bergelar

Guru Besar mengalami peningkatan dengan total 249 orang.

Terkait dengan program percepatan guru besar dan dosen bergelar doktor, sejak tahun

2016 Universitas Airlangga telah menerapkan strategi sebagai berikut: (1) Prioritas

peningkatan jenjang pendidikan terakhir dosen yang mempunyai jabatan fungsional lektor

kepala yang belum S3 untuk mengikuti pendidikan S3; (2) Penyederhanaan proses pengurusan

guru besar dengan memangkas prosedur yang tidak efisien dan efektif; (3) Memotivasi para

dosen yang telah berpendidikan S3 untuk meningkatkan jabatan fungsional ke lektor kepala.

Hasil strategi di atas adalah bertambahnya jumlah lektor kepala berpendidikan S3 dari 182

orang (2016), 173 orang (2017), 245 orang pada tahun 2018, 378 orang pada tahun 2019 dan

menurun menjadi 248 di tahun 2020.

Untuk mencapai target jumlah guru besar dan komposisi dosen, beberapa hal yang

dilakukan yaitu 1) Penerapan roadmap SDM Universitas secara menyeluruh; 2) Akselerasi

dosen yang memiliki jabatan akademik Asisten Ahli ke Lektor; jika dosen tersebut telah

bergelar S3, maka akselerasi dosen yang memiliki jabatan akademik Asisten Ahli ke Lektor

Kepala, dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor ke Lektor Kepala, dan Lektor

Kepala ke Guru Besar (bagi dosen S3); 3) Akselerasi dosen untuk studi lanjut S3,

khususnya yang telah Lektor dan Lektor Kepala; 4) Penerapan Strategic Performance

Management System (SPMS) yang selaras dengan Renstra UNAIR (berdasarkan Balance

Score Card) dan 5) Menjadikan dosen S3 PNS yang telah pensiun menjadi dosen khusus,

karena dosen khusus masih masuk dalam perhitungan nisbah rasio dosen : mahasiswa.

Pengembangan human capital UNAIR untuk tenaga kependidikan dilakukan berbasis

kompetensi dan kinerja. Target strategis komposisi perbandingan jumlah tenaga kependidikan

dengan jumlah dosen tertera pada Tabel 3.8. Berdasarkan evaluasi diri fakultas dan unit kerja,

jumlah tenaga kependidikan pada tahun 2020 baik yang ada di fakultas dan unit kerja masih

belum mencapai target ideal yang telah ditetapkan dalam Renstra UNAIR 2016-2020.

Page 44: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

38

Gambar 3.18. Target Rasio Tenaga Kependidikan dan Dosen Sumber: Direktorat SDM, 2020.

Jumlah keseluruhan dosen UNAIR saat ini sebanyak 1.979 (memperhitungkan semua

jenis dosen baik yang tetap maupun tidak tetap) sedangkan jumlah tenaga kependidikan

(tendik) sebanyak 2.008, jadi proporsi = 51% tendik dan 49% dosen. Jika dilihat data pada

Gambar 3.14 maka capaian saat ini belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Gambar 3.19. Proporsi Tenaga Kependidikan di Fakultas Berdasarkan Status Kepegawaian (Sumber: Direktorat SDM, 2020)

Berdasarkan data kepegawaian pada Gambar 3.18, proporsi jumlah tenaga kependidikan

tahun 2016-2020 yang berstatus PNS, tetap non PNS mengalami penurunan sedangkan untuk

tenaga kependidikan yang berstatus kontrak/tidak tetap dan calon pegawai tetap non PNS

mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa tugas tambahan yang

membutuhkan tenaga kependidikan tambahan yang direkrut sehingga Universitas merekrut

tenaga pendidik berstatus honorer dan tenaga kerja kontrak/tidak tetap. Jika dianalisis lebih

dalam, menyoroti tingkat pendidikan tenaga kependidikan baik yang berada di fakultas

maupun di unit kerja, tenaga kependidikan yang berpendidikan SD-SMA masih 37,64% dari

total tenaga kependidikan yang ada.

57% 58% 59% 60%

43% 42% 41% 40%

0%

20%

40%

60%

80%

2017 2018 2019 2020

Dosen Tendik

1133

7

717 733

0

1062

0

705801

0

1026

471

0

659

0

987

456

6

664

0

923

453

0

661

51

PNS Tetap Non PNS Honorer Kontrak/Tidak

Tetap

Calon Pegawai

Tetap Non PNS

2016 2017 2018 2019 2020

Page 45: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

39

3. Efisiensi Anggaran

Efisiensi anggaran dalam Universitas Airlangga dapat ditunjukkan dari realisasi

belanja universitas dibandingkan dengan realisasi anggaran pada tahun berjalan. Sumber

pendapatan untuk penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan UNAIR sesuai dengan

laporan keuangan audit tahun 2019 berasal dari:

a. Pemerintah, yaitu dana yang berasal dari pemerintah melalui anggaran pemerintah yang

tertuang dalam DIPA dan POK, penerimaan hibah/subsidi serta hasil kontrak kerjasama di

bidang pendidikan, penelitian, dan pengmas dengan lembaga/instansi pemerintah.

b. Masyarakat, yaitu dana yang berasal dari masyarakat yang antara lain dalam bentuk

sumbangan operasional pendidikan serta sumbangan masyarakat lainnya.

c. Dana layanan dan usaha Universitas, yaitu dana yang berasal dari layanan dan usaha

akademik (kontrak kerja), layanan umum dan fungsi serta penerimaan umum lainnya.

Sumber penerimaan atau pendapatan Universitas Airlangga melalui DAMAS memiliki

realisasi sebesar 118% dari pagu pendapatan awal. Proporsi realisasi terbesar bersumber

dari pendapatan fakultas sebesar 77% dan pendapatan Revenue Generating Units (RGU)

sebesar 23%. Sedangkan untuk serapan belanja pada tahun 2020 sebesar 76,31% dari pagu

anggaran awal yang telah ditetapkan universitas (surplus sebesar Rp 207.762.000.000).

Gambar 3.20. Pendapatan dan Realisasi (Sumber: Direktorat Keuangan, 2020)

Gambar 3.21. Serapan Belanja 2020 (Sumber: Direktorat Keuangan, 2020)

600.000.000.000650.000.000.000700.000.000.000750.000.000.000800.000.000.000850.000.000.000

PAGU

PENDAPATAN

REALISASI

680.406.137.121

801.540.077.226

0

200.000.000.000

400.000.000.000

600.000.000.000

800.000.000.000

PAGU ANGGARAN SERAPAN

778.159.093.950

593.777.295.093

Page 46: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

40

BAB IV

BAB IV PENUTUP

Visi Universitas Airlangga menjadi universitas yang mandiri, inovatif, terkemuka di

tingkat nasional dan internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

humaniora berdasarkan moral agama. Visi tersebut akan tercapai melalui 4 (empat) misi yang

dimiliki oleh UNAIR, yakni pelaksanaan TriDharma yang berkelas dunia serta pengelolaan

perguruan tinggi dengan tata kelola yang baik (good university governance).

Pencapaian visi dan pelaksanaan misi tersebut berlandaskan nilai moral dan keagamaan,

yang termuat dalam motto Excellence with Morality. Slogan ini dioperasionalkan menjadi 4

(empat) nilai dengan akronim BEST: Based on morality; Excellence in academic, research,

community services, and university holding; Strong academic culture; dan Target-oriented.

Based on morality menegaskan bahwa segala aktivitas yang dilakukan oleh civitas akademika

UNAIR harus berlandaskan moral agama. Excellence in academic, research, community

services, and holding university menunjukkan bahwa aktivitas TriDharma perguruan tinggi

beserta unit-unit usaha yang dimiliki oleh UNAIR harus memiliki keunggulan. Strong

academic culture merupakan budaya organisasi yang mencerminkan sikap dan tindakan

civitas akademika UNAIR sebagai lembaga akademik. Target-oriented adalah nilai yang

mendasari segala aktivitas civitas akademika yang terukur dan nantinya menjadi dasar

pelaksanaan performance-based management.

Penyelenggaraan akademik di UNAIR didasarkan pada Rencana Strategis 2016-2020

yang telah disahkan oleh Majelis Wali Amanat pada tanggal 16 Januari 2016. Renstra 2016-

2020 kemudian dijabarkan dalam Strategy Maps yang meliputi 4 (empat) perspektif, yaitu

keuangan, pemangku kepentingan, pembelajaran dan pertumbuhan, serta proses bisnis

internal. Pada perspektif keuangan, diharapkan terjadi perbaikan proporsi pendapatan dengan

tujuan tercapainya peningkatan kecukupan dan kemandirian keuangan. Pada perspektif

pemangku kepentingan, reputasi alumni dan reputasi pengguna merupakan hasil dari

academic excellence, adapun reputasi riset merupakan hasil dari reesarch excellence. Reputasi

pengabdian kepada masyarakat adalah hasil dari community services excellence, dan reputasi

bisnis yang dikelola oleh UNAIR merupakan hasil dari university holding excellence.

Sesuai dengan Strategy Maps yang telah disusun, UNAIR diharapkan mendapatkan

rekognisi, kepercayaan, dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Pada tahun 2020, UNAIR

ditarget mencapai peringkat < 500 dunia oleh Kemenristek-dikti, dan posisi saat ini (tahun

2020) adalah peringkat #521-530 pada lembaga pemeringkatan QS World University Ranking

(WUR) 2021. Peringkat merupakan salah satu indikator kinerja yang menunjukkan rekognisi

dari masyarakat, baik nasional maupun internasional. Kepercayaan menjadi tolok ukur kedua,

yang mana civitas akademika maupun alumni UNAIR akan mendapatkan tempat di

masyarakat dan dapat mengabdikan dirinya (bermanfaat).

Pengakuan atas capaian UNAIR di level internasional akan tercapai melalui 4 (empat)

keunggulan, yakni academic excellence, research excellence, community service excellence,

dan university holding excellence. Sebagai target utama Rektor UNAIR, indikator kinerja

utama juga mengacu pada indikator yang digunakan oleh QS WUR, yakni academic

Page 47: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

41

reputation (40%), employer reputation (10%), faculty-student ratio (20%), citations per

faculty (20%), international faculty ratio (5%), dan international student ratio (5%).

Terkait academic excellence, critical success factors untuk mencapainya yaitu:

a. Input mahasiswa yang berkualitas.

Calon mahasiswa yang berkualitas, baik pada jenjang S1, S2, maupun S3 merupakan

syarat mutlak untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Selain itu, diversitas calon

mahasiswa (baik dari luar negeri atau dalam negeri) menentukan tingkat inovasi proses

belajar mengajar maupun penelitian yang dilakukan.

b. Kurikulum yang unik dengan mengedepankan core competence yang dimiliki UNAIR.

Ditunjuknya UNAIR sebagai National Health Science Center tentunya perlu didukung

oleh kurikulum yang merepresentasikan core competence tersebut, sehingga lulusan

nantinya memiliki keunggulan dan kekhasan dibandingkan lulusan perguruan tinggi lain.

c. Proses akademik yang berkualitas.

Hal ini tercermin dari tercapainya akreditasi A, baik di tingkat institusi maupun program

studi dari lembaga akreditasi nasional (BAN-PT maupun LAM-PTKes). Bagi program

studi yang telah terakreditasi A, memiliki akreditasi internasional merupakan sebuah

keharusan untuk attract international faculty maupun students.

d. Staf pengajar yang berkualitas.

Memiliki staf pengajar yang berkualifikasi S3 sebanyak 50% dan guru besar > 20% pada

tahun 2020 merupakan target yang harus dicapai. Tentunya hal tersebut juga

mempertimbangkan faculty student ratio.

e. Fasilitas proses belajar-mengajar yang memadai dan up to date merupakan sebuah dasar

pencapaian academic excellence.

Terkait research excellence, critical success factors untuk mencapainya yaitu:

a. Agenda strategis penelitian.

Guna memperkuat branding UNAIR, agenda penelitian yang menjadi tema unggulan

merupakan suatu keharusan untuk menunjukkan competitive advantage relatif terhadap

perguruan tinggi lain.

b. Keberadaan key-scientists yang menjadi driver bagi kinerja penelitian UNAIR. Hingga

tahun 2020, terdapat 2.683 artikel yang dipublikasikan oleh dosen UNAIR pada jurnal

internasional terindek Scopus.

c. Jumlah publikasi karya ilmiah pada jurnal ilmiah yang bereputasi (Scopus dan/atau ISI

Thomson).

d. Fasilitas penelitian yang memadai, terutama laboratorium beserta peralatan penelitian

yang up to date dengan utilitas yang efektif dan ketersediaan e-journal serta database

yang menunjang penelitian para dosen perlu disediakan.

e. Budaya meneliti yang berkembang dan menjadi kegiatan yang utama bagi dosen UNAIR,

selain aktivitas mengajar.

Terkait community services excellence, critical success factors untuk mencapainya

yaitu:

a. Isu-isu strategis yang akan menjadi ciri bagi pengabdian masyarakat yang akan dilakukan

UNAIR. Hal tersebut selain memperkuat core competence yang dimiliki juga menunjang

university branding.

Page 48: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

42

b. Fasilitator-fasilitator kunci, minimal tiap departemen memiliki 1 pakar yang akan menjadi

rujukan pada tingkat provinsi maupun nasional.

c. Pusat studi yang dikembangkan sesuai kebutuhan external stakeholders, baik dari

kalangan pemerintah, masyarakat umum, maupun bisnis.

Terkait university holding excellence, critical success factors untuk mencapainya yaitu:

a. Keberadaan strategic business units (SBUs) yang memperkuat core competence UNAIR

sekaligus memberikan kontribusi pendapatan yang nyata dalam mencapai target

universitas 5 tahun ke depan.

b. Manajemen profesional merupakan sebuah keharusan dalam mengelola SBUs. Hal ini

mutlak dilakukan untuk membangun reputasi bagi masing-masing SBUs yang dimiliki

UNAIR agar menjadi pilihan utama bagi masyarakat atau pelanggan.

Terkait human capital, UNAIR menargetkan pada tahun 2020 akan memiliki 50% dosen

yang berkualifikasi Doktor. Selain hal tersebut, diharapkan rasio dosen/mahasiswa juga

mencapai titik ideal pada tahun 2020, dimana pada bidang life dan health science mencapai

rasio 1:10 dan social science mencapai 1:30. Information capital memiliki target akan

terdapatnya integrasi sistem informasi yang terkait dengan akademik, sumber daya manusia,

keuangan, dan manajemen kinerja mulai level staf, program studi, departemen, fakultas,

direktorat/badan/lembaga/pusat/satuan di lingkungan Universitas Airlangga.

Pada organizational capital, target tahun 2020 adalah membangun budaya organisasi

Universitas Airlangga yang menitikberatkan pada budaya akademik yang bertumpu pada tiga

hal: the life of the mind, participatory learning, dan interdiscipplinary inquiry. The life of the

mind menunjukkan bahwa ide sangat berarti, bernilai untuk didiskusikan, dan fokus pada

pembelajaran (learning), bukan pada mendapatkan nilai (earning). Participatory learning

menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar, kolaborasi antara dosen dan mahasiswa

dimulai di kelas dan dapat diperluas pada media lainnya. Interdiscipplinary inquiry didasarkan

pada keyakinan bahwa semua problem riil di masyarakat maupun permasalahan akademik

tidaklah stand alone, namun saling berkaitan dan tentu pemecahannya membutuhkan integrasi

antar bidang ilmu.

Secara global, dari 13 indikator di Renstra 2016-2020, terdapat 7 (tujuh) indikator yang

telah melampaui target. Persentase ketercapaian setiap indikator dihitung berdasarkan target

di Renstra. Sebagai contoh pada indikator prodi D3 terakreditasi A, capaian 52,63% dari target

46%; jadi persentase ketercapaian adalah (52,63:46) x 100% = 114,42%. Cara seperti di atas

digunakan untuk menghitung persentase ketercapaian seluruh indikator, kemudian dihitung

reratanya sehingga diperoleh angka persentase ketercapaian target Renstra 2016-2020 sebesar

153,53%.

Beberapa indikator yang mencapai target yaitu: 1) Kemandirian keuangan (terdapat 3

indikator, dan hanya 1 indikator tidak tercapai yaitu pendanaan dari RGU); 2) Perolehan prodi

terakreditasi A (terdapat 4 indikator, 3 indikator telah melampaui target kecuali pada prodi

jenjang S1/sarjana; 3) Prodi terakreditasi internasional; serta 4) Publikasi internasional

terindeks Scopus Q1. Adapun capaian yang belum memenuhi target adalah 1) Persentase prodi

jenjang S1 yang terakreditasi A (tercapai 59,09% dari target 100%); 2) peringkat UNAIR pada

pemeringkatan QS WUR; 3) persentase guru besar, 4) persentase dosen bergelar doktor, 5)

pendanaan UNAIR dari RGU dan 6) pendapatan UNAIR dari SBU.

Page 49: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

43

Pada aspek kemandirian keuangan telah terjadi perubahan proporsi pendapatan di mana

proporsi dana dari pemerintah menurun, persentase dana dari masyarakat meningkat,

sedangkan persentase dana dari layanan UNAIR sebesar 16,7% dan belum mencapai target

Renstra (25%). Perolehan dana dari Strategic Bussiness Unit (SBU) belum memenuhi target

(capaian 238,869M dari target 361,211M). Untuk persentase dosen bergelar doktor dan

persentase guru besar, keduanya belum memenuhi target Renstra 2016-2020 (capaian doktor

= 40,80%, target = 47%; persentase guru besar = 12,65%, target = 20%). Kinerja terbaik

Universitas Airlangga sepanjang 2018-2020 adalah aspek penelitian/publikasi di jurnal Q1.

Publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus Q1 tahun 2020 sebanyak 291 artikel, telah

melampaui target (36 artikel). Sementara itu, dari target 500 WCU versi QS WUR di tahun

2020, pada tahun 2020 UNAIR berhasil menempati peringkat #521-530 QS WUR 2021

setelah sebelumnya menempati peringkat #651-700 QS WUR 2020.

Page 50: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

44

Page 51: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

45

Page 52: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

46

Page 53: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

47

Page 54: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

48

Page 55: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

49

Page 56: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

50

Capaian Kinerja Triwulan 1

No Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Rencana Aksi Triwulan I Realisasi Triwulan I

Progress

(%)

Volume Uraian Progress

(%)

Volume Uraian

1 Meningkatnya pemerataan

layanan pendidikan tinggi

Persentase mahasiswa

penerima KIP-Kuliah

dan mahasiswa yang

membayar UKT Rp.

1.000.000

20 % 0,00% 0 belum ada

penerimaan

mahasiswa baru

pada

0,00% 0 belum ada

penerimaan

mahasiswa baru

pada triwulan 1

2 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah mahasiswa

berwirausaha

425 Angka 100,00% 425 diharapkan ada 425

mahasiswa yang

berwirausaha

100,00% 510 terdapat 510

mahasiswa yang

berwirausaha dan

berkembang

minimal satu tahun

3 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah mahasiswa

dan/atau lulusan yang

berhasil menjadi

wirausaha

365 Angka 100,00% 365 diharapkan terdapat

365 lulusan yang

berwirausaha

100,00% 437 terdapat 437 lulusan

yang berwirausaha

4 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah mahasiswa

yang mengikuti

kegiatan Merdeka

Belajar

5.457 Angka 25,00% 1.364 diharapkan terdapat

1.364 mahasiswa

yang mengikuti

merdeka belajar

dengan cara

magang

39,66% 2.164 terdapat 2.164

mahasiswa yang

mengikuti merdeka

belajar dengan cara

magang

5 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah mahasiswa

yang berprestasi di

tingkat nasional dan

intemasional

221 Angka 25,00% 55 diharapkan terdapat

55 mahasiswa yang

berprestasi di

tingkat nasional dan

internasional

7,69% 17 Terdapat 12

mahasiswa yang

berprestasi di

tingkat nasional dan

5 mahasiswa

berprestasi di

tingkat

internasional

Page 57: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

51

No Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Rencana Aksi Triwulan I Realisasi Triwulan I

Progress

(%)

Volume Uraian Progress

(%)

Volume Uraian

6 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah medali yang

diperoleh dari

kejuaraan di tingkat

nasional dan

intemasional

885 Angka 25,00% 221 diharapkan terdapat

221 medai yang

diperoleh di tingkat

nasional dan

internasional

23,95% 212 Terdapat 182

medali yang

diperoleh di tingkat

nasional dan 30

medali yang

diperoleh dari

tingkat

internasional

7 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Persentase lulusan

yang langsung

bekerja dalam jangka

waktu l tahun setelah

kelulusan

30 % 100,00% 30% diharapkan terdapat

826 lulusan yang

langsung bekerja

dari 2.754

100,00% 51% terdapat 1.408

lulusan yang

langsung bekerja

dari 2.754 lulusan

8 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidika

Persentase prodi

unggul

75 % 98,00% 73,80% diharapkan terdapat

124 prodi A dari

168 total prodi

98,40% 73,80% terdapat 124 prodi

A dari 168 total

prodi

9 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah prodi

terakreditasi

intemasional

34 Angka 100,00% 34 diharapkan terdapat

34 prodi

terakreditasi

internasional

100,00% 40 terdapat 40 prodi

terakreditasi

internasional

10 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah prodi yang

menerapkan

pembelajaran Kampus

Merdeka

84 Angka 25,00% 21 diharapkan terdapat

21 prodi yang

menerapkan

pembelajaran

kampus merdeka

42,86% 36 terdapat 36 prodi

yang menerapkan

pembelajaran

kampus merdeka

11 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Peringkat di QS World

University

Ranking

500+ Angka 20,00% 0 hasil QS WUR

belum keluar

namun data telah di

submit

20,00% 0 hasil QS WUR

belum keluar

namun data telah di

submit

Page 58: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

52

No Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Rencana Aksi Triwulan I Realisasi Triwulan I

Progress

(%)

Volume Uraian Progress

(%)

Volume Uraian

12 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Peringkat di QS World

University

Ranking by Subject

1. Business and

Management

401-450

Angka 80,00% 1. Business and

Management

451-500

2. Medicine 551-

600

diharapkan terdapat

dua prodi yang

masuk QS by

subject Rank

80,00% 1. Business and

Management

451-500

2. Medicine 551-

600

terdapat dua prodi

yang masuk QS by

subject Rank

2. Medicine 401-

450

3. Accounting 451-

500

13 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah publikasi

intemasional

1500 Angka 25,00% 375 Jumlah Publikasi

Internasional pada

triwulan pertama

diharapkan

mencapai 375

44,33% 665 terdapat 665

publikasi pada tw 1

14 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah jurnal

bereputasi terindeks

nasional

30 Angka 100,00% 30 30 jurnal sudah

terindeks di

triwulan 1

100,00% 33 terdapat 33 jurnal

terindeks SINTA

(19 sinta 2, 7 sinta

3, 6 sinta 4, 1 sinta

5)

15 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah jurnal

bereputasi terindeks

global

2 Angka 50,00% 1 1 jurnal sudah

terindeks di

triwulan pertama

50,00% 1 jurnal masyarakat,

kebudayaan dan

politik adalah jurnal

terindeks WOS

16 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah sitasi karya

ilmiah

28.000 Angka 60,71% 17.000 Jumlah sitasi

bertambah menjadi

17.000 pada

triwulan pertama

67,65% 18,943 capaian akumulasi

sitasi hingga tw 1

adalah 18.943

terdapat kesalahan

input data untuk

2019

17 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah Kekayaan

Intelektual yang

didaftarkan

298 Angka 83,56% 249 terdapat 51

tambahan pada tw 1

dari awalnya 198

hingga 2019

84,00% 249 terdapat 51

tambahan pada tw 1

dari awalnya 198

hingga 2019

Page 59: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

53

No Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Rencana Aksi Triwulan I Realisasi Triwulan I

Progress

(%)

Volume Uraian Progress

(%)

Volume Uraian

18 Meningkatnya kualitas

pembelajaran dan relevansi

pendidikan tinggi

Jumlah Kekayaan

lntelektual yang

digunakan oleh

industri

11 Angka 100,00% 11 terdapat 11

kekayaan

intelektual yang

telah dimanfaatkan

oleh industri

100,00% 11 terdapat 11

kekayaan

intelektual yang

telah dimanfaatkan

oleh industri

19 Meningkatnya kualitas

danjenjang karir pendidik dan

tenaga kependidikan

Persentase dosen

berkualifikasi

Doktor

44 % 93,18% 41% jumlah dosen

bergelar doktor

bertambah 10 pada

TW 1 dari

awalnya770 doktor.

Tota dosen tetap

1882

93,18% 41% jumlah dosen

bergelar doktor

bertambah 10 pada

TW 1 dari

awalnya770 doktor.

Tota dosen tetap

1881

20 Meningkatnya kualitas dan

jenjang karir pendidik dan

tenaga kependidikan

Persentase dosen

dengan jabatan guru

besar

14 % 85,71% 12% jumlah dosen

berjabatan

fungsional GB

sebesar 226 dari

1882 dosen tetap

85,71% 12% jumlah dosen

berjabatan

fungsional GB

sebesar 226 dari

1881 dosen tetap

21 Meningkatnya kualitas

danjenjang karir pendidik dan

tenaga kependidikan

Persentase dosen yang

memiliki pengalaman

bekerja di industri

atau lembaga profesi

minimal I tahun

dan/atau bekerja di

luar negeri minimal I

tahun

15 % 100,00% 46,84% Jumlah dosen yang

memiliki

pengalaman bekerja

di industri minimal

1 tahun dan/atau

bekerja di luar

negeri minimal 1

tahun sebanyak 881

dosen dari 1881

dosen

100,00% 46,84% Jumlah dosen yang

memiliki

pengalaman bekerja

di industri minimal

1 tahun dan/atau

bekerja di luar

negeri minimal 1

tahun sebanyak 881

dosen dari 1881

dosen

Page 60: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

54

No Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Rencana Aksi Triwulan I Realisasi Triwulan I

Progress

(%)

Volume Uraian Progress

(%)

Volume Uraian

22 Meningkatnya tata kelola

pendidikan tinggi yang

partisipatif, transparan, dan

akuntabel

Opini Penilaian

Laporan

Keuangan oleh

Akuntan Publik

Wtp WTP 100,00% WTP hasil audit laporan

keungan tahun 2019

adalah WTP

100,00% WTP hasil audit laporan

keungan tahun 2019

adalah WTP

23 Meningkatnya kemampuan

Perguruan Tinggi

menghasilkan sumberdaya di

luar APBN dan Mahasiswa

Nilai kontrak kerja

sama dengan industri

Rp.27.000.000.000 Angka 25,00% Rp. 675.000.000 diharapkan nilai

kontrak kerjasama

dengan industri

sebesar

Rp 6.750.000.000

13,14% Rp. 3.547.986.065 nilai kontrak

kerjasama dengan

industri sebesar

Rp.3.547.986.065

24 Meningkatnya kemampuan

Perguruan Tinggi

menghasilkan sumberdaya di

luar APBN dan Mahasiswa

Penghasilan yang

diperoleh dari unit

usaha

Rp.10.000.000.000 Angka 25.00% Rp.2.500.000.000 diharapkan laba dari

penghasilan yang

diperoleh dari unit

usaha Rp

2.500.000.000

100.00% Rp. 28.838.802.833 Laba dari

penghasilan yang

diperoleh dari unit

usaha

Rp.28.838.802.833

25 Meningkatnya kemampuan

Perguruan Tinggi

menghasilkan sumberdaya di

luar APBN dan Mahasiswa

Dana abadi yang

dikumpulkan

Rp.150.000.000.000 Angka 69.00% Rp.103.500.000.000 saldo dana abadi

hingga triwulan

pertama sebesar

Rp.103.500.000.000

69.00% Rp.103.500.000.000 saldo dana abadi

hingga triwulan

pertama sebesar

Rp.103.500.000.000

Page 61: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

55

Capaian Kinerja Triwulan 3

No Sasaran Indikator Kinerja Target 2020 Triwulan 3

Capaian 2020 Triwulan 3

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatnya tata kelola satuan

kerja di lingkungan Ditjen

Pendidikan Tinggi

Rata-rata predikat SAKIP Satker minimal BB 0 0

Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan

RKA-K/L Satker minimal 80

0 0

2 Meningkatnya kualitas lulusan

pendidikan tinggi

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapat

pekerjaan; melanjutkan studi; atau menjadi

wiraswasta.

60 50,76

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan

paling sedikit 20 (dua puluh) sks di luar kampus; atau meraih

prestasi paling rendah

tingkat nasional.

22 20,96

3 Meningkatnya kualitas dosen

pendidikan tinggi

Persentase dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain, di

QS100 berdasarkan bidang ilmu (QS100 by subject), bekerja

sebagai praktisi di dunia industri, atau membina mahasiswa

yang berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat nasional

dalam

5 (lima)

27 38,38

Persentase dosen tetap berkualifikasi akademik S3; memiliki

sertifikat kompetensi/profesi yang diakui oleh industri dan

dunia kerja; atau berasal dari kalangan praktisi profesional,

dunia industri, atau

dunia kerja

41 41,67

Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi internasional

atau diterapkan oleh masyarakat per

jumlah dosen.

1 1,15

Page 62: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

56

No Sasaran Indikator Kinerja Target 2020 Triwulan 3

Capaian 2020 Triwulan 3

(1) (2) (3) (4) (5)

4 Meningkatnya kualitas

kurikulum dan pembelajaran

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang

melaksanakan kerja sama dengan mitra.

54 73,85

Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang

menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case

method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-

based project) sebagai

sebagian bobot evaluasi.

26 17,87

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang

memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui

pemerintah.

44,60 46,15

Page 63: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

57

Capaian Kinerja Triwulan 4

No Sasaran Indikator Kinerja Target 2020 Triwulan 4

Capaian 2020 Triwulan 4

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatnya tata kelola satuan

kerja di lingkungan Ditjen

Pendidikan Tinggi

Rata-rata predikat SAKIP Satker minimal BB AA A

Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan

RKA-K/L Satker (minimal 80)

80 75

2 Meningkatnya kualitas lulusan

pendidikan tinggi

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil

mendapat pekerjaan; melanjutkan studi; atau menjadi

wiraswasta.

80 50,76

Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang

menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks di

luar kampus; atau meraih prestasi paling rendah

tingkat nasional.

30 26,14

3 Meningkatnya kualitas dosen

pendidikan tinggi

Persentase dosen yang berkegiatan tridarma di

kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang ilmu

(QS100 by subject), bekerja sebagai praktisi di dunia

industri, atau membina mahasiswa yang berhasil

meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dalam

5 (lima) tahun terakhir

38,20 38,38

Persentase dosen tetap berkualifikasi akademik S3;

memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang diakui

oleh industri dan dunia kerja; atau berasal dari

kalangan praktisi profesional, dunia industri, atau

dunia kerja

41 41,67

Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi

internasional atau diterapkan oleh masyarakat per

jumlah dosen.

1,3 1,49

Page 64: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

58

4 Meningkatnya kualitas

kurikulum dan pembelajaran

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang

melaksanakan kerja sama dengan mitra.

73,80 73,85

Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang

menggunakan metode pembelajaran pemecahan

kasus (case method) atau pembelajaran kelompok

berbasis projek (team-based project) sebagai

sebagian bobot evaluasi.

35 37,13

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang

memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang

diakui pemerintah.

44,60 46,15

Page 65: HALAMAN JUDUL - ppid.unair.ac.id

59