HALAMAN JUDUL - b2p2toot.litbang.kemkes.go.id · laporan kinerja b2p2toot tahun 2018 i halaman...

76
Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018 i HALAMAN JUDUL LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL TAHUN 2018

Transcript of HALAMAN JUDUL - b2p2toot.litbang.kemkes.go.id · laporan kinerja b2p2toot tahun 2018 i halaman...

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

i

HALAMAN JUDUL

LAPORAN KINERJA

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

TAHUN 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya,

sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tahun 2018

dapat kami selesaikan. Laporan Kinerja (LKj) disusun sebagai bentuk

pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan sesuai Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Penyusunan laporan ini sebagai bentuk transparansi dalam tata pemerintahan yang

baik (good governance) untuk menginformasikan pelaksanaan kegiatan tahun 2018. Laporan

memuat perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan serta alokasi sumber daya.

Pencapaian hasil kegiatan tidak terlepas dari peran serta semua pihak, baik aparatur

sipil negara maupun tenaga kontrak, termasuk pengawasan yang dilakukan. Semoga laporan

ini dapat menjadi bentuk pertanggungjawaban kami kepada masyarakat atas amanah yang

diberikan melalui Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pembentukan B2P2TOOT. Akhir

kata, terima kasih kami kepada semua pihak, yang telah ikut berperan dalam penyusunan

Laporan Kinerja ini.

Tawangmangu, Januari 2019

Kepala

Akhmad Saikhu

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Visi pemerintah dalam Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019 adalah “Terwujudnya

Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.

Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tata

pemerintahan yang baik. Prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas menjadi dasar

dalam pelaksanaan kegiatan.

Untuk mewujudkan masyarakat sehat dengan jamu yang aman, berkhasiat dan

bermutu, B2P2TOOT telah melaksanakan saintifikasi jamu, sebagaimana diamanatkan dalam

Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan.

Tiga pilar misi, berupa meningkatkan mutu litbang, mengembangkan hasil litbang, dan

meningkatkan pemanfaatan litbang, dilakukan secara konsisten dari tahun ke tahun.

Pada Tahun 2018, 3 pilar kegiatan berupa peningkatan mutu, pengembangan hasil dan

pemanfaatan hasil litbangkes tersebut, dituangkan dalam Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun

2018 dengan indikator sebagai berikut:

1. Tersusunnya naskah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional sebanyak 2 buah,

2. Terlaksananya publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat

tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

sebanyak 9 (sembilan),

3. Terlaksananya hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat

tradisional sebanyak 8 (delapan)

4. Tersusunnya laporan status kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional

Wilayah IV sebanyak 7 buah.

Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk pencapaian indikator kinerja. Kegiatan

penyusunan rekomendasi kebijakan, dengan capaian sebanyak 3 rekomendasi kebijakan dari

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

iv

2 yang ditargetkan. Ini dikarenakan adanya upaya akselerasi dalam bentuk kegiatan workshop

penyusunan rekomendasi kebijakan.

Sedangkan capaian publikasi karya tulis ilmiah tidak mencapai target, yaitu dari target 9

tercapai 20 publikasi. Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk meningkatkan capaian,

meliputi; workshop penulisan ilmiah, wokshop penulisan jurnal online.

Kegiatan utama berupa penelitian dari target 8 tercapai 9 yang terdiri dari penelitian

untuk standarisasi tanaman, kemandirian bahan baku, saintifikasi jamu, Riset Tumbuhan Obat

dan Jamu. Untuk indikator jumlah laporan status kesehatan masyarakat target 7 tercapai 7

laporan Riset Kesehatan Dasar.

Dari segi anggaran, B2P2TOOT menerima alokasi anggaran sebesar Rp.

72.809.021.000 (tujuh puluh dua milyar delapan ratus sembilan juta dua puluh satu ribu)

terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp. 70.717.196.000 (tujuh puluh milyar tujuh ratus tujuh

belas juta seratus sembilan puluh enam ribu rupiah) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak

sebesar Rp. 2.091.825.000 (dua milyar sembilan puluh satu ribu delapan ratus dua puluh lima

ribu rupiah).

Indikator kinerja kegiatan dengan capaian sebesar 147,22% sangat baik, demikian juga

untuk capaian anggaran sebesar 92,79% sangat baik.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL __________________________________________________________________ i

KATA PENGANTAR _________________________________________________________________ ii

RINGKASAN EKSEKUTIF _____________________________________________________________ iii

DAFTAR ISI _______________________________________________________________________ v

DAFTAR TABEL ____________________________________________________________________ vi

DAFTAR GAMBAR _________________________________________________________________vii

DAFTAR DIAGRAM ________________________________________________________________ viii

BAB I PENDAHULUAN ______________________________________________________________ 1

A. Latar Belakang _______________________________________________________________________ 1

B. Tujuan ____________________________________________________________________________ 16

C. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi _____________________________________________________ 17

D. Mandat dan Peran Strategis ___________________________________________________________ 18

E. Sistematika Pelaporan _______________________________________________________________ 19

BAB II PERENCANAAN KINERJA ______________________________________________________ 20

A. Rencana Strategis ___________________________________________________________________ 20

B. Rencana Kerja, Rencana Kerja dan Anggaran, Perjanjian Kinerja _____________________________ 21

C. Evaluasi Internal ____________________________________________________________________ 28

D. Pengukuran Kinerja __________________________________________________________________ 28

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA _____________________________________________________ 30

A. Realisasi Kinerja Organisasi ___________________________________________________________ 30

B. Realisasi Anggaran __________________________________________________________________ 52

C. Kinerja Lainnya _____________________________________________________________________ 53

D. Inovasi/Terobosan ___________________________________________________________________ 63

E. Penghargaan _______________________________________________________________________ 64

F. Analisis Efisiensi Sumber Daya _________________________________________________________ 66

BAB IV PENUTUP _________________________________________________________________ 67

A. Simpulan __________________________________________________________________________ 67

B. Langkah Perbaikan __________________________________________________________________ 67

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Kepegawaian B2P2TOOT Tahun 2018 ....... 2

Tabel 2. 1. Target Indikator Kinerja B2P2TOOT sesuai Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015 -

2018 ...................................................................................................................................................................... 20

Tabel 2. 2. Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kinerja .......................................................... 21

Tabel 2. 3. Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga

B2P2TOOT Tahun 2018 ......................................................................................................................................... 22

Tabel 2. 4. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja ....................................................................................... 22

Tabel 2. 5. Ketentuan Pengukuran Kinerja, B2P2TOOT Tahun 2018 ..................................................................... 29

Tabel 3. 1. Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019 B2P2TOOT Tahun

2018 ...................................................................................................................................................................... 30

Tabel 3. 2. Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kerja B2P2TOOT Tahun 2018 ........................ 30

Tabel 3. 3. Judul Rekomendasi Kebijakan B2P2TOOT Tahun 2018 ........................................................................ 32

Tabel 3. 4. Judul Artikel Ilmiah ada Media Cetak dan Elektronik Nasional Bidang TOOT, B2P2TOOT Tahun 2018 36

Tabel 3. 5. Judul Artikel Ilmiah ada Media Cetak dan Elektronik Internasional Bidang TOOT, .............................. 36

Tabel 3. 6. Status Artikel Yang Sudah dikirimkan ke Dewan Redaksi B2P2TOOT Tahun 2018 ............................... 38

Tabel 3. 7. Judul Artikel Yang Terbit Sebagai Prosiding B2P2TOOT Tahun 2018 .................................................... 39

Tabel 3. 8. Hasil Litbang Bidang TOOT, B2P2TOOT Tahun 2018 ............................................................................ 40

Tabel 3. 9. Judul Riset Pembinaan Kesehatan B2P2TOOT Tahun 2018 ................................................................. 42

Tabel 3. 10. Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Riskesdas Korwil IV B2P2TOOT Tahun 2018 ................................ 45

Tabel 3. 11. Realisasi Anggaran Berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan B2P2TOOT, Tahun 2018 ....................... 52

Tabel 3. 12. Realisasi Anggaran Berdasarkan Mata Anggaran Kegiatan B2P2TOOT, Tahun 2018 * ....................... 52

Tabel 3. 13. Usulan Paten B2P2TOOT Tahun 2018 ................................................................................................ 57

Tabel 3. 14. Daftar Pegawai Yang Menjadi Narasumber Forum Ilmiah B2P2TOOT Tahun 2018 ........................... 58

Tabel 3. 15. Jumlah Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu, ..................................................................................... 62

Tabel 3. 16. Analisis Efisiensi Sumber Daya........................................................................................................... 66

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Etalase Tanaman Obat Indonesia, 1.200 Mdpl .................................................................................. 6

Gambar 1. 2. Kebun Tanaman Obat Citeureup, Bogor, 400 Mdpl........................................................................... 7

Gambar 1. 3. Kebun Tanaman Obat Tegalgedhe, Karanganyar, 200 Mdpl .............................................................. 7

Gambar 1. 4. Kebun Tanaman Obat Doplang, Matesih, 400 - 600 Mdpl ................................................................ 8

Gambar 1. 5. Kebun Tanaman Obat Ngemplak, Karangpandan, 400 - 600 Mdpl ................................................... 8

Gambar 1. 6. Kebun Tanaman Obat Toh Kuning, Karangpandan, 400 - 600 Mdpl .................................................. 9

Gambar 1. 7. Kebun Tanaman Obat Kalisoro, Tawangmangu, 1.200 Mdpl ............................................................. 9

Gambar 1. 8. Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo, Tawangmangu, 1.800 Mdpl ..................................................... 10

Gambar 1. 9. Klinik Saintifikasi Jamu, Rumah Riset Jamu Hortus Medicus, B2P2TOOT Tahun 2018 .................... 12

Gambar 1. 10. Laboratorium Herbarium Tawangmanguensis, B2P2TOOT Tahun 2018 ....................................... 13

Gambar 1. 11. Rumah Kaca B2P2TOOT, Tahun 2018 ............................................................................................ 15

Gambar 1. 12. Struktur Organisasi B2P2TOOT Tahun 2018 .................................................................................. 17

Gambar 2. 1. Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018 ...................................................................................... 24

Gambar 2. 2. Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018 ...................................................................................... 25

Gambar 2. 3. Perjanjian Kinerja Peneliti B2P2TOOT Tahun 2018 ......................................................................... 26

Gambar 2. 4. Perjanjian Kinerja Peneliti B2P2TOOT Tahun 2018 ......................................................................... 27

Gambar 3. 1. Advokasi rekomendasi kebijakan ke Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional oleh B2P2TOOT

Tahun 2018 ........................................................................................................................................................... 33

Gambar 3. 2. Tahapan Pelaksanaan RIskesdas Korwil IV B2P2TOOT Tahun 2018 ................................................. 44

Gambar 3. 3. Buku Ilmiah Populer “MENIRAN : Si Kecil Bermanfaat Besar” ........................................................ 53

Gambar 3. 4. Buku Ilmiah Populer “Ensiklopedia Tumbuhan Obat Indonesia” .................................................... 54

Gambar 3. 5. Buku Ilmiah Populer “RISTOJA (Riset Tanaman Obat dan Jamu” .................................................... 54

Gambar 3. 6. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia ................................................................................................... 55

Gambar 3. 7. Warta HORTUSMED ........................................................................................................................ 55

Gambar 3. 8. Pelatihan cara membuat sediaan jamu ........................................................................................... 60

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

viii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. 1. Jumlah ASN Berdasarkan Jabatan B2P2TOOT, Tahun 2018 .............................................................. 3

Diagram 1. 2. Komposisi Peneliti dan Calon Peneliti, Tahun 2018 .......................................................................... 3

Diagram 1. 3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, B2P2TOOT, Tahun 2018 ..................................... 4

Diagram 3. 1. Perbandingan Target dan Capaian Indikator Kinerja sesuai Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun

2015 - 2018 ........................................................................................................................................................... 31

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Akuntabilitas

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap satuan kerja harus membuat laporan

kinerja. Laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan

kepemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel. Hal senada juga disampaikan pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam melaksanakan tugas, azas-azas good governance dalam tata kelola

kepemerintahan seperti azas transparan, akuntabel, efektif, efisien menjadi dasar dalam

pelaksanaan program. Salah satu azas yang tertuang dalam undang-undang Nomor 28 Tahun

1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, adalah

azas akuntabilitas, yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau

rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Pasal 47 menyebutkan bahwa

upaya Kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan

berkesinambungan dan pelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian integral dari

penyelenggaraan upaya kesehatan (Pasal 48). Obat Tradisional atau yang popular disebut

jamu, merupakan salah satu modalitas dalam upaya kesehatan. Sumber obat tradisional yang

sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan dalam pencegahan, pengobatan, perawatan,

dan atau pemeliharaan kesehatan, tetap dijaga kelestariannya (Pasal 100).

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

2

Sebagai penjabaran dari Undang-undang Kesehatan terutama Pasal 53, yang

menyebutkan ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan jenis pelayanan kesehatan

tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah, maka

telah lahir Peraturan Pemerintah tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Pada pasal 66

menyebutkan bahwa Litbang (Pelayanan Kesehatan Tradisional) dilakukan berbasis/tidak

berbasis pelayanan, diarahkan untuk meningkatkan keamanan, manfaat dan kualitas

pelayanan, serta dilaksanakan tenaga kesehatan, lembaga penelitian, lembaga pendidikan,

fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan tradisional

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

sebagai bagian instansi pemerintah juga telah menyusun Laporan Kinerja. Selain untuk

memenuhi prinsip akuntabilitas, Laporan Kinerja tersebut juga merupakan amanat Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

2. Sumber Daya Manusia

Pegawai yang dimiliki B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS) dan tenaga kontrak.

Pada Desember 2018, gambaran kepegawaian B2P2TOOT adalah sebagai berikut:

Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total

PNS Pegawai Kontrak

Laki-laki 49 108 157

Perempuan 36 46 82

Total 87 154 239 Tabel 1. 1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Kepegawaian B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

3

Pegawai tetap sebanyak 85 enam orang, yang terbagi menjadi tenaga manajemen,

peneliti, dan Litkayasa.

Diagram 1. 1. Jumlah ASN Berdasarkan Jabatan B2P2TOOT, Tahun 2018

Diagram 1. 2. Komposisi Peneliti dan Calon Peneliti, Tahun 2018

Selain itu, ada 7 peneliti yang merangkap sebagai pejabat struktural, yaitu:

a. Drs. Slamet Wahyono, Apt, M.Si (Peneliti Ahli Madya Bidang Obat Tradisional) sebagai

Kepala Bidang Pelayanan Penelitian dan Pengembangan.

b. Nita Supriyati, S.Si, Apt, M. Biotech (Peneliti Muda bidang Obat Tradisional) sebagai

Kabid Program Kerjasama dan Jaringan Informasi

c. Awal Prichatin Kusumadewi, M.Sc, Apt (Peneliti Muda Bidang Obat Tradisional) sebagai

Kepala Bagian Tata Usaha

d. Tri Widayat, M.Sc (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Kerjasama dan

Informasi

e. Amalia Damayanti, M.Si (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat)

Struktural ; 10

Peneliti ; 23

Calon peneliti ; 12

Litkayasa ; 17

Jabatan fungsional umum ; 23

Peneliti Madya ; 1

Peneliti Muda; 10

Peneliti Pertama; 12

Calon Peneliti; 12

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

4

f. Santoso, S.Farm (Teknisi Litkayasa Mahir) sebagai Kasi Sarana Penelitian dan

Pengembangan

Ketujuh tenaga tersebut dibebaskan sementara dari jabatan fungsional peneliti dan

litkayasa karena mengemban amanah sebagai pejabat struktural.

Pegawai kontrak sebanyak 154 orang, diangkat dan ditugaskan untuk mengakomodasi

beban pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS. Riset Tumbuhan Obat dan

Jamu (Ristoja) dan Saintifikasi Jamu sebagai terobosan Kemenkes, membutuhkan dukungan

penuh dari lingkup administrasi, laboratorium, Kebun Tanaman Obat dan Rumah Riset Jamu.

Tenaga kontrak dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan fungsi organisasi yang

terdistribusi di kebun tanaman obat, laboratorium terpadu, laboratorium pasca panen,

laboratorium farmakologi dan toksikologi, laboratorium sediaan Jamu, Rumah Riset Jamu

(RRJ), dan bidang kesekretariatan (administrasi, satpam, pengemudi), yang terlihat pada

gambar berikut;

Diagram 1. 3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, B2P2TOOT, Tahun 2018

0

20

40

60

80

100

120

SLTA D3 S1 S2 S3

17 15

35

18

2

116

26

11

0 0

ASN Tenaga Kontrak

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

5

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana diperlukan untuk pencapaikan kinerja yang baik sesuai dengan

target yang telah ditetapkan. Sarana prasarana yang dimiliki B2P2TOOT berupa:

a) Instalasi Kebun

Instalasi Kebun Tanaman Obat (KTO) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas Litbang

standarisasi TO, standarisasi bahan jamu, observasi klinik, dan uji acak terkendali

dalam kerangka Saintifikasi Jamu.

KTO dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas, dan spesimen untuk pengukuran,

pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, Iptek TO, dan pelayanan Iptek. KTO

dikelola sebagai kebun, juga pusat pembelajaran Iptek untuk akademisi, pemerintah,

dunia usaha, dan kelompok masyarakat. Instalasi KTO terdapat di beberapa tempat,

yaitu:

1) Etalase Tanaman Obat

Terletak Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, dengan ketinggian 1.200

mdpl dan luas 3.505 m2. Merupakan kebun koleksi dan wisata ilmiah TO, terdiri

dari ±600 jenis tanaman, seperti ekinase, lidah buaya, trawas, kluwak, lerak,

ashitaba.

2) KTO Citeureup, 100-200 mdpl seluas 30.000 m2 Citeureup Bogor Jawa Barat,

tanaman yang dapat tumbuh baik adalah rumput mutiara. Iller, kumis kucing,

meniran, daun ungu, tempuyung, tapak liman, kurang lebih 440 spesies tanaman

obat tumbuh disini.

3) KTO Tegalgede, 185-200 mdpl seluas 3.300 m2 Karanganyar Karanganyar Jawa

Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah daun ungu, meniran, pegagan,

tempuyung dll

4) KTO Doplang, 400-600 mdpl seluas 350 m2 di Matesih Karanganyar Jawa Tengah,

tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon

(kunyit, temulawak, temu mangga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati

belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling,

sambung nyawa, pegagan dll

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

6

5) KTO Ngemplak, 400-600 mdpl seluas 3.127 m2 di Karangpandan Karanganyar

Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa

empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit

putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji

beling, sambung nyawa, pegagan dll

6) KTO Toh Kuning, 400-600 mdpl seluas 7.972 m2 di Karangpandan Karanganyar

Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa

empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit

putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji

beling, sambung nyawa, pegagan dll

7) KTO Kalisoro, 1.200 mdpl seluas 2.644 m2 (produksi) dan 3.505 m2 di

Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik

adalah taraksakum, tempuyung, echinase, daun duduk, daun ungu dll

8) KTO Tlogodlingo, 1.694 – 1.800 mdpl seluas 135.995 m2 di Tawangmangu

Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik di KTO Tloglodlingo

adalah timi, stevia, teh, menta, krangean, adas, purwoceng, sambang colok,

kamilen dll.

Gambar 1. 1. Etalase Tanaman Obat Indonesia, 1.200 Mdpl

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

7

Gambar 1. 2. Kebun Tanaman Obat Citeureup, Bogor, 400 Mdpl

Gambar 1. 3. Kebun Tanaman Obat Tegalgedhe, Karanganyar, 200 Mdpl

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

8

Gambar 1. 4. Kebun Tanaman Obat Doplang, Matesih, 400 - 600 Mdpl

Gambar 1. 5. Kebun Tanaman Obat Ngemplak, Karangpandan, 400 - 600 Mdpl

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

9

Gambar 1. 6. Kebun Tanaman Obat Toh Kuning, Karangpandan, 400 - 600 Mdpl

Gambar 1. 7. Kebun Tanaman Obat Kalisoro, Tawangmangu, 1.200 Mdpl

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

10

Gambar 1. 8. Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo, Tawangmangu, 1.800 Mdpl

b) Instalasi Laboratorium

Instalasi Laboratorium terdiri dari beberapa Laboratorium yang menjadi satu gedung

disebut sebagai Laboratorium Terpadu (Labdu) dan dikelola untuk memfasilitasi

aktivitas iptek dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Labdu dikelola sebagai pusat

laboratorium Saintifikasi Jamu Kemenkes, juga pusat pembelajaran iptek untuk pihak

akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok masyarakat dalam

kerangka Saintifikasi Jamu. Labdu terdiri dari:

1) Laboratorium Benih dan Pembibitan, digunakan untuk uji benih dan koleksi

benih

2) Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT), digunakan

untuk uji biopstisida, identifikasi HPT, dan koleksi hama.

3) Laboratorium Fitokimia dan Instrumen, digunakan untuk skrining kandungan

senyawa kimia, uji kadar bahan aktif, standar mutu bahan jamu, kromatograpi

lapis tipis ekstrak, dan minyak atsiri.

4) Laboratorium Formulasi, digunakan untuk formulasi bahan Jamu.

5) Laboratorium Galenika, digunakan untuk uji kadar sari, koleksi minyak atsiri,

koleksi ekstrak, Optimalisasi metode ekstraksi (Inisiasi Pusat Ekstrak Daerah).

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

11

6) Laboratorium Sistematika Tanaman Obat, digunakan untuk determinasi TO dan

koleksi spesimen.

7) Laboratorium Mikrobiologi, digunakan untuk uji angka cemaran mikroba dan uji

aktivitas antibakteri.

8) Laboratorium Biomolekuler, digunakan untuk uji khasiat dan uji keragaman

genetik.

9) Laboratorium Kultur Jaringan, digunakan untuk perbanyakan TO dan produksi

metabolit sekunder.

10) Laboratorium Farmakologi

Sebagai pusat uji praklinik formula Jamu yang menyediakan sarana dan fasilitas

untuk pengukuran, pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, diklat iptek,

pelayanan iptek dalam uji keamanan dan khasiat formula Jamu yang digunakan

dalam kerangka Saintifikasi Jamu.

c) Instalasi Pasca Panen

Instalasi Pasca Panen dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek pasca panen TO dan

simplisia bahan jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Terdiri dari empat lantai

dengan peruntukan sebagai berikut:

1) Lantai 1 digunakan untuk penerimaan hasil panen, pencucian, penirisan dan

perajangan

2) Lantai 2 digunakan untuk gudang siap edar, penimbangan, dan uji kadar air

simplisia

3) Lantai 3 digunakan untuk pengeringan simplisia dengan oven dan gudang

penyimpanan simplisia kering

4) Lantai 4 digunakan untuk pengeringan simplisia melalui penjemuran dibawah

sinar matahari langsung.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

12

Instalasi Sediaan Bahan Jamu

Instalasi Sediaan Bahan Jamu dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek sediaan

Jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Instalasi dikelola untuk menyediakan sarana,

fasilitas dan bahan Jamu non simplisia.

Instalasi Produksi Jamu

Instalasi Produksi Jamu dikelola sebagai pusat pengembangan formula Jamu

Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas produksi Jamu dalam kerangka Saintifikasi

Jamu. Instalasi menyediakan produk Jamu dan hasil olahannya.

d) Instalasi Penelitian Berbasis Pelayanan

1. Klinik Saintifikasi Rumah Riset Jamu (RRJ) Hortus Medicus

Saat ini RRJ mempunyai sarana dan prasarana fisik berupa 6 ruang periksa, 1

ruang laboratorium, 6 tempat tidur, 1 ruang USG dan EKG, Griya Jamu, Rekam

Medis. Selain itu ditunjang dengan Mushola, kebun koleksi tanaman obat, kantin,

area foot stone therapy, taman dan gazebo.

Gambar 1. 9. Klinik Saintifikasi Jamu, Rumah Riset Jamu Hortus Medicus, B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

13

e) Instalasi Perpustakaan

Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan kepustakaan

B2P2TOOT. Perpustakaan menyediakan sarana dan fasilitas terkait sumber data dan

informasi iptek. Jumlah buku koleksi perpustakaan sebanyak 1921.

f) Herbarium Tawangmanguensis

Herbarium Tawangmanguensis berisi koleksi spesimen TO sebanyak 28.000. Saat ini

merupakan satu satunya laboratorium herbarium tanaman obat di Indonesia.

Peresemian gedung dilakukan oleh Menteri Kesehatan pada tanggal 18 Desember

2018.

Gedung herbarium ini dibangun dengan tujuan:

1. Sebagai arsip atau referensi keberadaan jenis tumbuhan serta informasi lainnya.

Spesimen yang disimpan disini selain dalam bentuk spesimen kering juga

disimpan spesimen basah, dokumentasi foto serta material DNA.

2. Sebagai bahan penelitian taksonomi terutama verifikasi nama ilmiah tumbuhan.

3. Sebagai salah satu sumber informasi dalam identifikasi tumbuhan.

4. Sebagai bukti penelitian biodiversity prospecting termasuk skrining aktivitas

biologi.

Gambar 1. 10. Laboratorium Herbarium Tawangmanguensis, B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

14

g) Museum Jamu

Museum Jamu “Hortus Medicus” dibangun dengan tujuan untuk selalu mengingat

asal usul Jamu dari kearifan lokal kekayaan nenek moyang Indonesia. Museum Jamu

menyajikan koleksi alat-alat Jamu kuno, peta persebaran Jamu di nusantara, naskah

kuno yang memuat ramuan Jamu, koleksi Jamu dari dalam maupun luar negeri,

dokumentasi ramuan hingga perkembangan B2P2TOOT dari masa ke masa. Total

koleksi yang dimiliki, meliputi:

1) Ruang Depan, berisi 44 koleksi terdapat peta jamu, alat untuk membuat

jamu, dan alur saintifikasi jamu

2) Ruang Bahan Jamu, berisi 34 koleksi yang berasal dari kayu pohon seperti

kayu manis, kayu tabat barito, dll

3) Ruang Produk Jamu, berisi 215 koleksi produk jamu seluruh Indonesia

4) Ruang Naskah Kuno, berisi 40 koleksi berisi ramuan jamu dalam bentuk

tulisan jawa seperti Serat Centini, Ramuan Jawa, naskah kuno

5) Ruang Prestasi, berisi 124 koleksi terdiri dari foto sejarah B2P2TOOT dari awal

didirikan RM Santoso sampai sekarang.

h) Sinema Fitomedika

Sinema Fitomedika merupakan prasarana edukasi dan penyebaran informasi

mengenai profil B2P2TOOT dan materi Iptek Tanaman Obat dan Jamu dalam Wisata

Kesehatan Jamu, pembinaan petani, pembekalan akademisi dalam Praktek Kerja

Lapangan (PKL).

i) Rumah Kaca

Rumah Kaca difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman.

Terdapat dua lokasi rumah kaca, yakni;

1) Satu unit berlokasi di Stasiun Research Tlogodlingo (1.800 mdpl)

2) Dua unit berlokasi di KTO Kalisoro (1.200 mdpl)

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

15

Gambar 1. 11. Rumah Kaca B2P2TOOT, Tahun 2018

j) Gedung Perkantoran

1) Satu unit kantor Sekretariat, terdiri dari 3 lantai untuk ruang Kepala, Bagian

Tata Usaha, Bidang Program Kerjasama dan Informasi dan Bidang Pelayanan

dan Sarana Penelitian

2) Satu unit Gedung Serbaguna “R.M. Santoso Soerjokoesoemo”

3) Satu unit Rumah Negara Golongan I untuk Rumah Dinas Kepala

4) Satu unit Gedung Ilmu Pengetahuan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

berkapasitas 28 kamar, 3 ruang rapat

k) Peralatan Laboratorium Utama:

1) Gas Chromatography 1 unit

2) TLCdensitometer 1 unit

3) High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 1 unit

4) Vacum Rotapavor 2 unit

5) Spektrofotometer 3 unit

6) Blotting apparatus 2 unit

7) Termocycler PCR 1 unit

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

16

8) Mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU 3 unit

9) Mesin penyerbuk 1 unit

10) Pencuci bahan JAMU 1 unit

11) Pengering bahan JAMU 1 unit

12) Alat Ekstraktor 1 unit dari Farmalkes

13) Mesin pengisi kapsul semi otomatis

14) Water Ditiller

15) Flash chromatography and preparative HPLC

16) Mini Spray Dryer

l) Kendaraan Operasional

1) Satu bus operasional antar jemput pegawai

2) Dua unit mobil angkutan bak terbuka operasional untuk Kebun Tanaman

Obat (KTO) dan pascapanen

3) Satu unit mobil box operasional untuk pameran

4) Satu unit mobil sedan operasional untuk dinas Kepala B2P2TOOT

5) Dua unit mobil minibus operasional untuk aktivitas perkantoran

6) Lima unit sepeda motor roda dua (2) operasional untuk KTO dan pasca panen

7) Dua unit sepeda motor roda tiga (3) operasional untuk KTO dan pasca panen

B. Tujuan

Penyusunan LKj B2P2TOOT Tahun 2018 mempunyai tujuan untuk:

1. Memenuhi amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014,

2. Memberikan pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsi

3. Akuntabilitas dan transparansi kinerja,

4. Dasar perbaikan berkesinambungan untuk peningkatan kinerja,

5. Sarana untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

17

C. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2017 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan, struktur organisasi B2P2TOOT sebagai berikut :

Gambar 1. 12. Struktur Organisasi B2P2TOOT Tahun 2018

B2P2TOOT mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang

tanaman obat dan obat tradisional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, B2P2TOOT

menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana, program, dan angaran kegiatan B2P2TOOT;

b. pelaksanaan penelitian dan kajian di bidang tanaman obat dan obat tradisional;

c. pelaksanaan pengembangan metoda, model, dan teknologi di bidang tanaman obat

dan obat tradisional;

d. pelaksanaan penelitian dan pengembangan berbasis pelayanan di bidang tanaman

obat dan obat tradisional;

e. pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat

tradisional;

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

18

f. pelaksanaan diseminasi, publikasi, dan advokasi hasil-hasil penelitian dan

pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional;

g. pelaksanaan kerja sama dan jaringan informasi penelitian dan pengembangan di

bidang tanaman obat dan obat tradisional;

h. pelaksanaan bimbingan teknis penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat

dan obat tradisional;

i. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

j. pelaksanaan ketatausahaan Balai Besar.

D. Mandat dan Peran Strategis

Mandat dan peran strategis yang diampu B2P2TOOT meliputi kemandirian bahan

baku obat, riset tumbuhan obat dan jamu, dan saintifikasi jamu. Kemandirian bahan baku

obat, selama ini alokasi biaya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagian besar dibelanjakan

untuk pembelian obat, dimana 90% bahan baku obat diperoleh dari import, sehingga biaya

untuk JKN lebih banyak untuk dibelanjakan ke luar negeri. Disisi lain, Indonesia mempunyai

kekayaan hayati (biodiversitas) terbesar nomor 2 didunia. Potensi ini belum termanfaatkan,

sehingga perlu dilakukan penelitian tanaman obat untuk mencari tanaman obat sebagai

bahan baku obat.

Untuk menilai kekayaan hayati (biodiversitas) telah dilakukan Riset Tumbuhan Obat

dan Jamu (Ristoja). Ristoja dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai data

tumbuhan obat dan ramuan tradisional yang digunakan setiap suku di Indonesia. Hasil Ristoja

akan ditindaklanjuti dengan kegiatan saintifikasi jamu. Sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor; 003 Tahun 2010 tentang Saintikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis

Pelayanan, saintifikasi jamu bertujuan salah satunya untuk memberikan landasan ilmiah

(evidence based) penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian berbasis pelayanan.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

19

E. Sistematika Pelaporan

Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Grafik Daftar Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN, memuat tentang; 1) Latar belakang, 2) Tujuan, 3) Tugas, fungsi dan

struktur organisasi, 4) Mandat dan peran strategis, 5) Sistematika pelaporan.

BAB II

PERENCANAAN KINERJA, memuat tentang; 1) Rencana strategis, 2) Rencana kerja, rencana

kerja dan anggaran, dan perjanjian kinerja, 3) Evaluasi Internal berupa evaluasi Rencana

Strategi dan Evaluasi Mandiri atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Permerintah, 4) Pengukuran Kinerja

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA, memuat tentang; 1) Realisasi kinerja organisasi, 2) Realisasi

anggaran, 3) Kinerja lainnya, 4) Inovasi/Terobosan, 5) Penghargaan, 6) Analisis Efisiensi

Sumber Daya, dan 7) Analisis kegiatan

BAB IV

PENUTUP, memuat tentang; 1) Simpulan umum dan capaian organisasi, dan 2) Langkah

perbaikan di masa mendatang

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

20

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Aturan yang berlaku di Kementerian Kesehatan, bahwa Rencana Strategis disusun

pada tingkatan tertinggi di Kementerian Kesehatan. Pada tataran Eselon I sebagai jabaran dari

Rencana Strategis disusun Rencana Aksi Program, sedangkan pada tataran Eselon II disusun

Rencana Aksi Kegiatan. Sesuai Rencana Strategi Kemenkes, kegiatan B2P2TOOT dilakukan

untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan bidang tanaman obat dan obat

tradisional, dengan indikator seperti tertuang dalam tabulasi dibawah ini:

Tabel 2. 1. Target Indikator Kinerja B2P2TOOT sesuai Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2018

Dalam dokumen Renstra, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai

indikator berupa Riset Kesehatan Nasional. Untuk pelaksanaannya dilakukan oleh satuan

kerja yang ada dijajaran Badan Litbangkes. Oleh karenanya, B2P2TOOT selain melaksanakan

penelitian dan pengembangan bidang tanaman obat dan obat tradisional, juga melaksanakan

Riset Kesehatan Nasional.

Strategi yang disusun untuk mencapai kedua indikator tersebut dan melaksanakan

Riset Kesehatan Nasional, meliputi:

a. Menyusun rekomendasi kebijakan

Sasaran Indikator Target

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 4 6 8 10

Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

24 48 72 96 120

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

21

b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan

c. Melaksanakan publikasi karya tulis ilmiah

d. Melaksanakan riset kesehatan nasional

e. Melaksanakan layanan internal

f. Melaksanakan layanan perkantoran

B. Rencana Kerja, Rencana Kerja dan Anggaran, Perjanjian Kinerja

1. Rencana Kerja

Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan

Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, perencanaan kinerja tahunan B2P2TOOT

dituangkan pada dokumen Rencana Kerja K/L (Renja K/L) Tahun 2018. Dalam dokumen

tersebut tertuang Indikator Kinerja Kegiatan B2P2TOOT 2018 yang memuat target-target

yang harus dicapai dan anggaran yang dialokasikan. Target dan anggaran tersebut tertuang

pada tabulasi di bawah ini;

No Output Target Biaya

1

Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di Bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 Rp. 191.600.000,00

2 Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal

9 Rp. 425.060.000,00

3 Hasil Penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

8 Rp. 8.709.467.000,00

4 Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV

7 Rp. 37.786.965.000,00

5 Layanan internal 1 Rp. 9.684.422.000,00

6 Layanan perkantoran 1 Rp. 15.908.835.000,00

Total Pagu Rp 72.706.349.000,00 Tabel 2. 2. Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kinerja

2. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga

Setelah tersusun dokumen Rencana Kerja Kementerian Lembaga, selanjutnya disusun

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga. Besaran target dan alokasi anggaran

pada setiap indikator kegiatan terlihat dalam tabulasi dibawah ini:

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

22

No Output Target Pagu

1 Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di Bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 Rp. 94.060.000,00

2 Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal

9 Rp. 317.995.000,00

3 Hasil Penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

8 Rp. 8.860.993.000,00

4 Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV

7 Rp. 37.786.965.000,00

5 Layanan internal 1 Rp. 9.840.173.000,00

6 Layanan perkantoran 1 Rp. 15.908.835.000,00

Total Pagu Rp. 72.809.021.000,00 Tabel 2. 3. Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga B2P2TOOT

Tahun 2018

Pagu awal B2P2TOOT Tahun 2018 sebesar Rp 72.809.021.000,00 terdiri dari Rupiah Murni Rp

70.717.196.000,00 dan PNBP sebesar Rp 2.091.825.000,00. Rincian anggaran per belanja

terlihat pada tabulasi di bawah:

No Jenis belanja Alokasi

1 Belanja pegawai Rp. 6.038.771.000,00

2 Belanja barang Rp. 63.927.091.000,00

3 Belanja modal Rp. 2.843.159.000,00

Jumlah Rp 72.809.021.000,00 Tabel 2. 4. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja

3. Perjanjian Kinerja

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 telah dilakukanlah perjanjian kinerja oleh Kepala Balai

Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional kepada Kepala Badan Litbangkes.

Perjanjian kinerja tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi hasil.

Perjanjian kinerja yang ditandatangani 15 Januari 2018 memuat 4 indikator kinerja

kegiatan meliputi :

• 2 rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di

bidang tanaman obat dan obat tradisional;

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

23

• 9 publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang

dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional;

• 8 hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat

tradisional; dan

• 7 laporan status kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

Biaya yang teralokasikan sebesar Rp. 72.809.021.000,00.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

24

Gambar 2. 1. Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

25

Gambar 2. 2. Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

26

Setelah perjanjian kinerja tersebut, selanjutnya dilakukan perjanjian kinerja antara

Eselon II dengan Eselon III, dan antara Eselon III dengan Eselon IV.

Perjanjian Kinerja Peneliti yang ditetapkan pada 2 Mei 2018 ini memuat butir hasil kerja yang

mendukung capaian IKK B2P2TOOT.

Gambar 2. 3. Perjanjian Kinerja Peneliti B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

27

Gambar 2. 4. Perjanjian Kinerja Peneliti B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

28

C. Evaluasi Internal

1. Evaluasi Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Evaluasi Renstra dilakukan dengan pengusulan terhadap target indikator kinerja

kegiatan. Pembahasan revisi Renstra dilakukan pada pertemuan di Badan Litbangkes pada

tanggal 16 Januari 2017. Usulan ke Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan

disampaikan melalui surat Sekretaris Badan Litbangkes Nomor; PR.01.01/I/406/2017

tanggal 17 Januari 2017 tentang Penyampaian Revisi Renstra Badan Litbangkes 2015-2019.

2. Evaluasi Rencana Aksi Kegiatan B2P2TOOT

Seiring dengan Renstra Kemenkes yang diusulkan revisi, maka dilakukan revisi terhadap

Rencana Aksi Kegiatan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tananam Obat dan Obat

Tradisional Tahun 2015-2019. Penekanan evaluasi terkait dengan target-target yang telah

direvisi.

3. Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dilakukan

dengan:

a. Mengusulkan revisi renstra Kemenkes

b. Merevisi rencana aksi kegiatan B2P2TOOT

c. Mengikuti pertemuan yang dilaksanakan oleh Badan Litbangkes. Pertemuan

Penyusunan Draft LKj Badan Litbangkes, dilaksanakan pada tanggal 10 – 12

Desember 2018 dengan mengundang narasumber dari Biro Perencanaan dan

Anggaran, dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Lembaga Administrasi Negara.

D. Pengukuran Kinerja

1. Pengukuran Kinerja Bulanan

Pengukuran kinerja bulanan dilakukan melalui rapat struktrual untuk melihat capaian

kegiatan disesuaikan dengan target dan realisasi anggaran. Hasil pengukuran kinerja

bulanan dimuat dalam monitoring dan evaluasi anggaran, Kementerian Keuangan. Aplikasi

monev tersebut terlihat pada laman http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart. Hasil

capaian masing-masing kegiatan disampaikan kepada penanggungjawab kegiatan.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

29

2. Pengukuran Kinerja Triwulanan

Hal yang sama dengan bulanan, pengukuran kinerja triwulanan dilakukan dengan

melihat capaian kegiatan baik penelitian maupun kegiatan rutin disesuaikan dengan

realisasi anggaran. Hasil pengukuran kinerja triwulanan dimuat dalam monitoring dan

evaluasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, melalui aplikasi http://e-

monev.bappenas.go.id/. Hasil capaian masing-masing kegiatan disampaikan kepada

penanggungjawab kegiatan.

3. Pengukuran Kinerja Tahunan

Pengukuran kinerja tahunan dilakukan melalui mekanisme laporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah, dalam bentuk Laporan Kinerja. Pengukuran kinerja mengacu pada

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi

Kinerja Atas Pelaksanaan Anggaran Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian.

Berdasarkan Permenkeu tersebut, untuk mengukur keberhasilan kinerja berdasarkan

ketentuan;

No Kriteria Rata-rata Persentase Capaian

Warna

1 Sangat Baik > 90,00 Hijau

2 Baik > 80,00 – 90 Hijau

3 Cukup atau Normal > 60,00 – 80,00 Kuning

4 Kurang > 50,00 – 60,00 Merah

5 Sangat Kurang < 50,00 Merah

Tabel 2. 5. Ketentuan Pengukuran Kinerja, B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

30

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Realisasi Kinerja Organisasi

Pada Tahun 2018 B2P2TOOT dapat mewujudkan sasaran strategis berupa

meningkatnya Penelitian dan Pengembangan di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional.

Keberhasilan tersebut diukur melalui capaian kinerja yang tercantum dalam dokumen

perjanjian kinerja dan indikator kinerja kegiatan (IKK). Capaian kinerja tertuang dalam tabulasi

sebagai berikut;

No Indikator Target Capaian Kinerja

1 Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

2 3 150

2 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

24 20 83,3

Tabel 3. 1. Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019 B2P2TOOT Tahun 2018

Sedangkan capaian kinerja sesuai dengan yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja,

tertuang dalam tabulasi sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian

Kinerja (%)

1 Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

2 3 150

2 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

9 20 222

3 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

8 9 112,5

4 Jumlah laporan status kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

7 7 100

Tabel 3. 2. Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kerja B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

31

Target dan capaian selama 5 tahun terakhir tertuang dalam gambar di bawah ini:

Diagram 3. 1. Perbandingan Target dan Capaian Indikator Kinerja sesuai Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2015 - 2018

Dari keempat indikator, selama 4 tahun periodisasi Renstra Kemenkes, sesuai

perjanjian kinerja capaian semua mencapai 100%, hanya pada indikator publikasi yang

realisasinya belum mencapai 100%. Capaian publikasi mulai meningkat setelah

terakreditasinya Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, sesuai Keputusan Dirjen Penguatan Riset

dan Pengembangan, Kemenristek Dikti Nomor: 21/E/KPT/2018 tanggal 9 Juli 2018, ditetapkan

sebagai Jurnal Ilmiah Terakreditasi Peringkat 3. Akreditasi ini berlaku selama 5 tahun yaitu

Volume 9 No 1 2016 sampai Volume 13 Nomor 2 Tahun 2020.

Jabaran dari capaian masing-masing indikator tertuang dalam penjelasan dibawah ini.

1. Rekomendasi Kebijakan

Capaian rekomendasi kebijakan sebesar 3 judul dari target 3 rekomendasi kebijakan.

Ketiga judul tersebut meliputi:

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

Rekomendasi Kebijakan Publikasi Hasil LitbangLaporan Status

Kesehatan

Target 2,0 2,0 2,0 2,0 24,0 24,0 9,0 9,0 5,0 20,0 15,0 8,0 0,0 2,0 1,0 7,0

Capaian 2,0 3,0 6,0 3,0 2,0 7,0 12,0 20,0 5,0 20,0 15,0 8,0 0,0 2,0 1,0 7,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

Target

Capaian

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

32

No Judul Rekomendasi Kebijakan Penyusun

1 Menyelamatkan Pengetahuan Lokal Dengan Pencatatan Ramuan Obat Tradisional

Drs. Slamet Wahyono, M.Sc., Apt; Rohmat Mujahid, M.Sc, Apt; M. Bhakti Samsu Adi, M.Si Fanie Indra Mustofa, M.Si Aniska Novita Sari, S.Si

2 Upaya Pendampingan dan Peningkatan Pengetahuan Hattra dan Masyarakat terkait Pemanfaatan Tumbuhan Obat untuk Malaria di Papua & Papua Barat

Dr. Sari Haryanti, M.Sc., Apt Nuning Rahmawati, M.Sc, Apt Ika Yanti M Sholikah, M.Sc Merry Budiarti Supriadi, M.Si dr. Peristiwan Widhi Astana

3 Sulawesi Tengah perlu segera Konservasi Tumbuhan Obat Langka

Dr. Ir. Yuli Widiyastuti, MP Dyah Subositi, M.Sc Anshary Marusy, S.Si Fauzi, MP Rahma Widyastuti, M.Sc

Tabel 3. 3. Judul Rekomendasi Kebijakan B2P2TOOT Tahun 2018

Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi kebijakan, yakni;

1. Penyusunan draft naskah rekomendasi kebijakan dengan melibatkan peneliti dari

B2P2TOOT dan pakar akademisi, yang dilaksanakan 27-28 Agustus 2018. Rekomendasi

kebijakan didasari oleh kekayaan data Riset Tumbuhan Obat dan Jamu sebanyak 405

etnis dengan 32.014 informasi ramuan, dan 47.666 informasi tumbuhan obat, serta

2.354 informan penyehat Tradisional. Terdapat 3 tema yang dijadikan topik yakni 1)

upaya perlindungan tumbuhan obat langka hasil Ristoja, 2) formula terpilih untuk

preventif dan promotive terutama untuk malaria, dan 3) pencatatan ramuan

dimasing-masing daerah.

2. Penyusunan rekomendasi dengan menghadirkan Prof Laksono Trisnantoro tanggal 26

Oktober 2018, bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang sesuai

dengan kaidah penulisan dan dapat disampaikan kepada pemangku kebijakan.

3. Melaksanakan advokasi rekomendasi kebijakan ke Direktorat Pelayanan Kesehatan

Tradisional, Kementerian Kesehatan pada 30 Oktober 2018. Rekomendasi kebijakan

yang diadvokasi meliputi:

a. Menyelamatkan Pengetahuan Lokal dengan Pencatatan Ramuan Obat

Tradisional. Harapannya Direktorat Yankestrad dapat melakukan pencatatan

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

33

ramuan melalui optimalisasi peran SP3T (Sentra Pengembangan dan Penerapan

Pengobatan Tradisional). Hal ini dilakukan untuk menghindari hilangya

pengetahuan ramuan pada generasi berikutnya.

b. Upaya Pendampingan dan Peningkatan Pengetahuan Hattra dan Masyarakat

terkait Pemanfaatan Tumbuhan Obat untuk Malaria di Papua & Papua Barat, berisi

pembatasan dalam penggunaan tanaman obat (hanya dalam keadaan darurat)

dan perlu dikembangkannya tanaman obat dalam bentuk repelen, tidak dalam

bentuk minum.

c. Sulawesi Tengah perlu segera Konservasi Tumbuhan Obat Langka. Hasil Ristoja

mengungkap bahwa sebagian besar tumbuhan obat di Sulawesi Tengah yang

digunakan hattra mengalami pengikisan (kelangkaan). Bahkan beberapa dari

tumbuhan obat tersebut sudah dikategorikan sebagai spesies yang terancam

punah oleh Badan Konservasi Dunia International Union for Conservation of

Nature and Natural Resources (IUCN)

Direktur Yankestrad Ina Rosalina, memberikan apresiasi kepada Badan Litbangkes,

khususnya B2P2TOOT Tawangmangu yang telah mengadvokasikan hasil

penelitiannya kepada Direktorat Yankestrad. “Hasil penelitian Badan Litbangkes

seperti ini sangat diharapkan oleh Yankestrad. Kita perlu banyak berdiskusi untuk

mensosialisasikan hasil Litbangkes kepada masyarakat”, ujarnya.

Gambar 3. 1. Advokasi rekomendasi kebijakan ke Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional oleh B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

34

2. Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Tanaman obat dan Obat Tradisional Yang dimuat

di Media Cetak dan atau Elektronik Nasional dan Internasional

Target publikasi yang tertuang dalam Penetapan Kinerja sebanyak 9 karya tulis ilmiah

yang dipublikasi pada media cetak atau elektronik, baik nasional maupun internasional,

capaian sebesar 20 karya tulis ilmiah. Artikel yang dimuat pada jurnal nasional sebagai

berikut:

No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi

1 Studi Klinik Ramuan Jamu Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Derajat I

Agus Triyono, Zuraida Zulkarnain, Tofan Aries Mana

Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia , Vol. 8 No. 1 Februari 2018

2 Observasi Klinik Guna Mengetahui Keamanan Jamu Yang Digunakan Untuk Diabetes Melitus

Fajar Novianto, Zuraida, Zulkarnain, Tofan Aries Mana

Media Litbangkes Vol. 28 No. 1 Maret 2018

3 Efek Kombinasi Pegagan, Daun Salam, Alang – Alang Dan Biji Pala Terhadap Fungsi Kardiovaskuler Pasien Hipertensi Esensial di RRJ Hortus Medicus

Ulfatun Nisa, Tyas Friska

Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 46 No. 1 2018

4 Uji Klinik Khasiat Sediaan Rebusan Ramuan Jamu Hipertensi Dibanding Seduhan Jamu Hipertensi

Agus Triyono, Peristiwan Widhi Astana, Danang Ardiyanto

Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 16. No.1, April 2018

5 Toksisitas Dan Repelensi Ekstrak Daun Titonia (Tithonia diversifolia) Terhadap Kutu Putih (Aleurodicus dugesii) pada Tanaman Iler

Rahma Widyastuti, Dian Susanti, Retno Wijayanti

Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. 29 No. 1 2018 1 – 8

6 Karakterisasi Minyak Atsiri dari Simplisia Basah Ranting dan Daun sebagai Alternatif Subtitusi Kulit Batang Cinnamomum burmannii Blume.

Mery Budiarti, Wahyu Joko Priyambodo, Ani Isnawati

Jurnal Kefarmasian Indonesia Vol.8 No.2-Agustus 2018:125-136

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

35

7 Analysis of Traditional Medicine Formula for Hemorrhoid In Java Island; Ethnopharmacology Study RISTOJA.

Peristiwan R Widhi Astana, Ulfatun Nisa.

Jurnal Ilmu Farmasi Indonesia (JIFI)

8 Keragaman Genetik Alang-Alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.) Berdasarkan Marka Inter-Simple Sequence Repeats (ISSR)

Dyah Subositi, Harto Widodo

Berita Biologi vol 17 no. 2 agustus 2018

9 Toksisitas Subkronis Kombinasi Temulawak, Kunyit dan Meniran Terhadap Fungsi Hepar dan Ginjal Tikus Uji

Nuning Rahmawati, Galuh Ratnawati

Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 11, No 1 Agustus 2018

10 Identifikasi Luas Daun Spesifik Dan Indeks Luas Daun Pegagan (Centella asiatica L Urb) Di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah

Dian Susanti, Devi Safrina

Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 11, No 1, Agustus 2018

11 Pengaruh Jamu Obesitas Terhadap Indeks Massa Tubuh, Lingkar Perut, dan Lingkar Lengan Dibandingkan dengan Orlistat dan Evaluasi Keamanannya

Danang Ardiyanto

Buletin Penelitian Kesehatan Vol 46 no 3 2018 (177 – 182)

12 Efek Sinergis Kombinasi Ekstrak Air Gerrardanthus Macrorhizus dengan Doxorubicin pada Sel Kanker Payudara T47D

Sari Haryanti, Yuli Widiastuti, Rohmat Mujahid

Buletin Penelitian Kesehatan Vol 46 no 3, September 2018

13 Cytotoxic and MMPs Inhibitory Activities of Sappan Wood (Caesalpinia sappan L.): Various Extracts On 4T1 Breast Cancer Cell Line

Sari Haryanti, Nuning Rahmawti, Yuli Widiyastuti,

Health Science Journal of Indonesia, Vol 9, No. 1, Juni 2018

14 Cytotoxic Activities Of Methanolic And Chloroform Extract of Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm. Bark On MCF-7 Human Breast Cancer Cell Line

Yuli Widiyastuti, Ika Yanti M Sholikhah, Sari Haryanti

Health Science Journal of Indonesia, 2018,9(1): 57-62

15 Analisis Keterkaitan Produksi Kunyit di Indonesia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Nurul Husniyati Listyana

Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture. 33(2), 106-114, 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

36

16 Jamu Formula Could Reduce Plasma Cholesterol Patients With Mild Hypercholesterolemia

Zuraida Zulkarnain, Agus Triyono, Fajar Novianto

Health Science Journal of Indonesia, 2018, Vol. 9 No. 2 Desember 2018

17 Perubahan Kualitas Hidup dan Nilai CD4+ Pasien HIV/AIDS dengan Pemberian Ramuan Jamu Imunostimulan di Sragen

Peritiwan RW Astana, Danang Ardiyanto, Tofan A Mana

Jurnal farmasi Klinik Indonesia, Vol. 7 NO. 4 (2018)

18 Studi etnofarmakologi tumbuhan obat untuk mengobati gangguan batu saluran kencing di Sumatera Indonesia.

Ulfatun Nisa, Peristiwan Widhi Astana

Bulletin Penelitian Kesehatan, Vol 46 No. 4 Tahun 2018

Tabel 3. 4. Judul Artikel Ilmiah ada Media Cetak dan Elektronik Nasional Bidang TOOT, B2P2TOOT Tahun 2018

Selain artikel nasional, juga terdapat artikel yang dipublikasikan secara internasional, yakni:

No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi

1 The Aqueous Extract of Gerrardantus macrorhizus Caudex Enhanced Doxorubicin Activity In MCF-7 Human Breast Cancer Cells

Sari Haryanti, Yuli Widiastuti, Slamet Wahyono

Indonesian Journal of Biotechnology, Volume 23 ( 1 ), Februari 2018

2 Cytotoxic activity and apoptosis induction of avocado (Persea americana) seed extract on MCF7 cancer cell line.

Yuli Widiyastuti, Sugeng Riyanto, Subagus Wahyono

Indonesian Journal of Biotechnology, Volume 23 ( 2 ) 2018

Tabel 3. 5. Judul Artikel Ilmiah ada Media Cetak dan Elektronik Internasional Bidang TOOT,

Selain beberapa artikel yang sudah terbit, juga terdapat beberapa artikel yang sudah

dikirimkan ke Dewan Redaksi Jurnal namun belum terbit. Artikel ini merupakan hasil proses

pendampingan penulisan. Status artikel sampai dengan Laporan Kinerja ini dibuat, sebagai

berikut:

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

37

No Judul Artikel Penulis Media Publikasi

1 Perubahan Kualitas Hidup dan Nilai CD4+ Pasien HIV AIDS di Sragen dengan Pemberian Ramuan Jamu Imunostimulan

Peristiwan Ridha Widhi Astana, Danang Ardiyanto, Tofan Aries Mana

Indonesian Journal Of Clinical Pharmacy (IJCP) (Accepted/Proof Reading)

2 Studi Morfologi, Anatomi, dan Serbuk Sari dan Mutu Varietas Aksesi Graptophyllum pictum (L.) Griff. Koleksi B2P2TOOT, Tawangmangu

Anshary Maruzy, Dyah Subositi

Buletin Penelitian Tanaman Obat Dan Rempah (In Review)

3 Kaempferia Galangan L. Used As A Medicinal Plant By Indonesian Ethnic Groups: Genetic Diversity Based On Inter-Simple Sequence Repeats (ISSR)

Dyah Subositi, Nina Kurnianingrum, Rohmat Mujahid, Yuli Widiyastuti

Jurnal of Agricultur Science (In Review)

4 Keragaman Genetik Tempuyung (Sonchus arvensis L.) Berdasarkan Marka Inter-Simple Sequence Repeats (ISSR)

Dyah Subositi, Rohmat Mujahid

Majalah Ilmu Biologi Biosfera (In Review)

5 Keragaman Genetik Daun Ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff.) Berdasarkan Inter-Simple Sequence Repeats (ISSR)

Dyah Subositi, Anshary Maruzy, Yuli Widiyasuti

Buletin Kebun Raya (Reviewed)

6 Genetic Diversity of Graptophyllum pictum (L.) Griif. Based On Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) Markers

Dyah Subositi, Louch Intan L, Ferniah

Jurnal Biotropia (Reviewed)

7 Ethnopharmacological Study Of Medicinal Plants Utilization Against Gastritis by Traditional Healers in Central Sulawesi

Nuning Rahmawati, Sari haryanti, Fanie Indrian Mustofa

Jurnal Farmasi dan Kesehatan Scientia (In Review)

8 The Effect of Talinum Paniculatum, Centella Asiatica and Curcuma Xanthorrhiza Infusion on Testosterone Levels and Introduction, Climbing and Coitus Frequencies in Male Sprague Dawley Rats

Nuning Rahmawati, Ika Yanti MS

Helath Science Journal Indonesia (In Review)

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

38

9 Evaluation of Antiurolithic Formula for Urolithiasis: Randomized Open Label Clinical Study

Ulfatun Nisa, Peristiwan R. Widhi Astana

Asian Journal Of Pharmaceutical And Clinical Research (In Review)

10 Kajian TO yg banyak digunakan utk aprodisiaka oleh beberapa etnis Indonesia

Fauzi, Sari Haryanti, Harto Widodo

Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Submit)

11 Kajian TO yg banyak digunakan utk aprodisiaka oleh beberapa etnis Indonesia

Fauzi, Sari Haryanti, Harto Widodo

Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Submit)

12 Pengaruh Ketinggian Tempat Tumbuh dan Pengeringan Terhadap Flavonoid Sambang Colok (Iresine herbstii)

Devi Safrina, Wahyu Jokopriambodo

Jurnal Pasca Panen Penelitian Pertanian (Submit)

13 Efektifitas Metode Blansir Terhadap Peningkatan Kualitas Simplisia Temu Mangga (Curcuma Mangga Val.) setelah Masa Simpann

Devi Safrina, Merry Budiarti S.

Jurnal Pasca Panen Penelitian Pertanian (Submit)

14 Aktivitas Antimalaria secara In Vitro Daun Paliasa (Kleinhovia Hospita)

Mery Budiarti, Wahyu Jokopriyambodo, Slamet Wahyono

Majalah Obat Tradisional (Submit)

Tabel 3. 6. Status Artikel Yang Sudah dikirimkan ke Dewan Redaksi B2P2TOOT Tahun 2018

Selain itu, publikasi hasil penelitian juga dilakukan melalui seminar yang dicetak dalam bentuk

prosiding.

No Judul Artikel Penulis Media Publikasi

1 Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Herbafarm terhadap Perkecambahan Benih Sambiloto

Rahma Widyastuti, Nurul H. Listyana, Widyantoro

Prosiding Seminar Nasional Dies Natalis ke 42 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

2 Studi Perbandingan Karakter Secara Makroskopis dan Mikroskopis Antara Tanaman Obat Oldenlandia corumbosa L. dengan Mollugo petaphylla L

Anshary Maruzy, Regina Yescika Wensiliana, Dyah Subositi

Prosiding Nasional di Semnas Biologi Tropika, Universitas Gadjah Mada.

3 Etnomedisin Tumbuhan Kadar (Caesalpinia bonduc (L.) Roxb.) Pada Etnis Mbojo

Farid Hemon, Sumarjan, Anshary Maruzy, Syarifuddin,

Prosiding Nasional Di Semnas Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

39

Bambang B. Santoso, Irwan Muthahanas

4 Karakterisasi Morfologi Dan Mikroskopis Untuk Autentikasi Tempuyung (Sonchus arvensis L.)

Dyah Subositi, Woro Hafsah, Yuli Widiyastuti

Prosiding Pokjanas Tanaman Obat Indonesia Universitas Tidar

5 Perbandingan Pemberian Pupuk Kompos dan Pupuk Kandang terhadap Kualitas Simplisia Purwoceng (Pimpinella Alpina Molk.)

Nurul Husniyati Listyana, Rachma Jati Ludihargi

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis ke 42 Universitas Sebelas Maret

6 Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Herbafarm terhadap Perkecambahan Benih Sambiloto

Rahma Widyastuti, Nurul H. Listyana, Widyantoro

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Sebelas Maret

Tabel 3. 7. Judul Artikel Yang Terbit Sebagai Prosiding B2P2TOOT Tahun 2018

Beberapa kegiatan yang terkait dengan publikasi karya tulis ilmiah di bidang

tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat pada media cetak maupun elektronik

baik nasional maupun internasional, berupa:

1. Setiap bulan mengadakan pertemuan dalam pengelolaan artikel sampai terbit

2. Persiapan penyusunan artikel ilmiah basis data ristoja dengan pengusulan Idea

Concept Paper ke laboratorium manajemen data, tanggal 22 Mei 2018

3. Workshop penulisan artikel ilmiah tanggal 29-31 Agustus 2018 didampingi

narasumber dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institut Pertanian Bogor,

Badan Litbangkes, Universitas Diponegoro dan pengelola jurnal dari Universitas

Indonesia, dan Universitas Sebelas Maret. Workshop dimaksudkan untuk

menuliskan artikel yang akan diterbitkan di jurnal terakreditasi. Sumber tulisan

hasil penelitian Riset Tumbuhan Obat dan Jamu, dan penelitian tahun 2017.

3. Hasil Penelitian dan Pengembangan Yang Dihasilkan di Bidang Tanaman Obat dan Obat

Tradisional

Dari target sebanyak 8 tercapai 9 penelitian. Judul dan capaian penelitian Tahun 2018

terlihat pada tabulasi dibawah ini;

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

40

No Judul penelitian Ketua Penelitian

1 Standarisasi Tanaman Obat Unggulan Tahap III: Perbanyakan, Karakterisasi dan Evaluasi Aksesi Daun Ungu, Kelembak, Iler dan Daun Duduk

Dyah Subositi, M. Sc

2 Pengembangan Bahan Baku Obat Anti Malaria Dan Anti Kanker Berdasarkan Hasil Ristoja

Mery Budiarti Supriadi, M.Si

3 Studi Klinik Sediaan Kapsul Ekstrak Ramuan Hepatoprotektor

dr. Danang Ardiyanto

4 Studi Klinik Sediaan Kapsul Ekstrak Ramuan Jamu Hemoroid

dr. Peristiwan Widhi Astana

5 Formulasi Sediaan Kapsul Ramuan Jamu Diabetes Mellitus Dan Osteoarthritis

Tyas Friska Dewi, S. Farm, Apt

6 Pengembangan Johar Sebagai Obat Malaria Baru Tahap II

Dr. Ir. Yuli Widyastuti, MP

7 Uji Klinis Multi Senter Dengan Kontrol Pelancar Air Susu Ibu (ASI)

dr. Zuraida Zulkarnain

8 Uji Klinik Multi Senter Formula Anemia dr. Ulfa Fitriani 9 Profiling Fitokimia Dan DNA Tanaman Obat Hasil Riset

Tumbuhan Obat Dan Jamu Drs. Slamet Wahyono,

M.Sc, Apt Tabel 3. 8. Hasil Litbang Bidang TOOT, B2P2TOOT Tahun 2018

Beberapa kegiatan yang mendukung keberhasilan kegiatan penelitian dan pengembangan

tanaman obat dan obat tradisional, meliputi:

a. Pembahasan Rencana Penelitian Tahun 2018 yang dilaksanakan tanggal 7 Maret 2017

di Ruang Pertemuan Kepala B2P2TOOT. Pertemuan ini dimaksudkan untuk

menindaklanjuti Surat Edaran Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor

PR.03.01/4/0214/2017 tanggal 17 Januari 2017 tentang Perencanaan dan

Penganggaran Bidang Kesehatan Tahun 2018, sekaligus menindaklanjuti hasil rapat

koordinasi pusat yang dilaksanakan tanggal 22 Februari 2017. Pada pertemuan

membahas 10 usulan penelitian yang diajukan.

b. Pembahasan Renja tanggal yang mengalokasikan jumlah penelitian Nota Dinas Nomor

PR.02.03/3/1927/2017 tanggal 16 Mei 2017

c. Permintaan proposal oleh Kepala B2P2TOOT melalui Nota Dinas

d. Permintaan protokol penelitian oleh Kepala Badan Litbangkes melalui Surat Nomor

LB.02.01/I/4462/2017 tanggal 18 Mei 2018, dalam rangka penyusunan perencanaan

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

41

penelitian berupa seminar protokol yang akan dilaksanakan tanggal 29-31 Mei 2017.

Sebanyak 8 protokol sudah dikirimkan sebelum 24 Mei 2018.

e. Pemaparan proposal penelitian Tahun 2018 tanggal 26 Mei 2017 di Gedung Diklat

B2P2TOOT. Sebanyak 9 proposal sudah dipaparkan dan diberikan masukan.

Pertemuan ini sebagai tindak lanjut Nota Dinas Nomor PR.02.03/3/1927/2017 tanggal

16 Mei 2018 tentang Proposal Penelitian 2018, dan rencana pemaparan protokol yang

akan dilaksanakan 29-31 Mei di Badan Litbangkes.

f. Seminar protokol penelitian bidang dalam rangka koordinasi perencanaan penelitian

bidang tahun 2018, pada tanggal 29-31 Mei 2018. Sebanyak 8 protokol dipaparkan

oleh para pengusul dan diberikan masukan oleh para pakar.

g. Kick off pelaksanaan penelitian tahun 2018 yang dilaksanakan 9 Januari 2018. Pada

pertemuan kick off juga disampaikan jadwal kegiatan Riset Kesehatan Dasar. Semua

penelitian bidang diharapkan menyesuaikan dengan agenda pelaksanaan Riset

Kesehatan Dasar.

h. Pengajuan persetujuan etik diajukan untuk studi klinik sediaan kapsul ekstrak jamu

hemoroid, studi klinik sediaan kapsul ekstrak jamu hepatoprotektor, uji klinis multi

senter dengan control pelancar air susu ibu, dan uji klinis formula jamu anemi.

i. Pertemuan analisis lanjut dilakukan pada awal pelaksanaan kegiatan dan paparan hasil

penelitian.

j. Pertemuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian triwulan I tanggal 11-13

April 2018.

k. Pertemuan penyusunan speksifikasi bahan yang akan dilakukan proses pelelangan

l. Pertemuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian triwulan II tanggal 11-13

Juli 2018

m. Pertemuan koordinasi penelitian uji klinis multi senter dengan kontrol pelancar air

susu ibu, dan uji klinis formula jamu anemi dilakukan tanggal 23-25 Agustus 2018.

n. Pertemuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian triwulan III tanggal 11-13

Oktober 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

42

o. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji klinik multi senter dengan kontrol pelancar

air susu ibu, dan uji klinis formula jamu anemi dilakukan tanggal 6-9 Desember 2018.

p. Pertemuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian triwulan IV tanggal 6-8

Desember 2018.

q. Pertemuan penyusunan rencana penyelesaian penelitian dilaksanakan pada tanggal

27-29 Desember 2018.

Selain penelitian dari DIPA B2P2TOOT juga dilakukan penelitian dengan sumber pembiayaan

dari Sekretariat Badan Litbangkes berupa Riset Pembinaan Kesehatan. Judul riset tersebut

sebagai berikut:

No Judul Penelitian Ketua Penelitian

1 Formulasi Sediaan Kapsul Ramuan Jamu Kebugaran Sofa Farida, S.Farm, Apt

2 Total Fenol, Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Ramuan Jamu Cabe Jawa, Daun Sendok dan Herba Seledri

Tofan Aries Mana, S.Farm, Apt

3 Analisis Rantai Suplai Bahan Baku Jamu, Tinjauan Ekonomi Lingkungan

M. Bakti Samsu Adi, M .Si

Tabel 3. 9. Judul Riset Pembinaan Kesehatan B2P2TOOT Tahun 2018

4. Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) merupakan penelitian bidang kesehatan berbasis

komunitas yang dapat menggambarkan tingkat nasional sampai dengan tingkat

kabupaten/kota. Riskesdas dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS)

dalam hal metode dan kerangka sampel, dengan proses mengumpulkan data spesifik

kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga pengumpul data berlatar belakang pendidikan

minimal Diploma 3 kesehatan.

Pada tahun 2007 dan 2013, mengukur semua indikator kesehatan utama, yang

meliputi status kesehatan (morbiditas disabilitas, status gizi, dan cedera), kesehatan

lingkungan (higienis, sanitasi, jamban, air dan perumahan), pengetahuan-sikap-perilaku

kesehatan (pencarian pengobatan, PHBS, penggunaan tembakau, minum alkohol, aktivitas

fisik, perilaku konsumsi makanan berisiko), berbagai aspek mengenai pelayanan kesehatan

(akses, cakupan, mutu layananan, pembiayaan kesehatan) dan pengukuran serta

pemeriksaan yang dilaksanakan seperti berat badan, tinggi/ panjang badan, lingkar perut,

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

43

lingkar lengan atas, kesehatan gigi, tekanan darah, kadar hemoglobin, glukosa darah puasa

dan 2 jam pasca pembebanan, RDT malaria dan pengambilan spesimen darah untuk

parameter kimia klinik sebagai faktor resiko terkait dengan faktor risiko penyakit menular dan

penyakit tidak menular dengan tingkat representative Nasional.

Hasil Riskesdas 2007 dan 2013 telah dimanfaatkan oleh pelaksana program

Kementerian Kesehatan, termasuk pengembangan rencana kebijakan pembangunan

kesehatan jangka menengah (RPJMN 2010-2014 dan RPJMN 2015-2019) oleh Bappenas, dan

beberapa kabupaten/ kota menggunakan data Riskesdas untuk perencanaan, pemantauan,

dan mengevaluasi program-program kesehatan dengan berbasis bukti (evidence-based

planning). Komposit beberapa indikator Riskesdas 2007 dan Riskesdas 2013 juga telah

digunakan menyusun Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia. Nilai

IPKM menghasilkan gambaran peringkat Kabupaten/Kota dalam bidang kesehatan, sehingga

dapat melihat disparitas pembangunan kesehatan yang terjadi di Indonesia.

Tahun 2018 merupakan tahun tahun akhir dari pelaksanaan Kabinet Indonesia Bersatu

II, dan merupakan tahun awal implementasi pelaksanaan SDGs di Indonesia, serta awal

pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2016. Pemilihan indikator dalam Riskesdas

2018, dilakukan dengan mempertimbangkan SDGs, RPJMN, Renstra, Standar Pelayanan

Minimal (SPM), Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), Program Indonesia

Sehat – Pendekatan Keluarga (PIS-PK), dan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), serta

masukan berbagai pihak.

Metode pengumpulan data adalah wawancara, pengukuran antropometri,

pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gigi dan pemeriksaan darah yang terkait dengan

infromasi penyakit yang didata melalui wawancara. Pengukuran antropometri meliputi

penimbangan berat badan, pengukuran panjang badan/ tinggi badan, pengukuran lingkar

perut dan Lingkar Lengan Atas. Pemeriksaan darah meliputi Kadar Haemoglobin, RDT Malaria,

sediaan apus Malaria, Kadar Gula Darah, Serologi (PD3I, Hepatitis), Kadar Kolesterol Total,

HDL, LDL, Trigeliserida dan Kreatinin.

Secara khusus Riskesdas bertujuan untuk:

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

44

a. Menilai status kesehatan masyarakat dan determinan yang mempengaruhinya di

tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota

b. Menilai perubahan indikator status kesehatan masyarakat dan determinan yang

mempengaruhinya di tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota

c. Menilai perubahan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) hasil

pembangunan kesehatan tingkat kabupaten/kota

Korwil IV mengampu lokasi provinsi; Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

Tahapan kegiatan Riskesdas tertuang dalam gambar berikut:

Gambar 3. 2. Tahapan Pelaksanaan RIskesdas Korwil IV B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

45

Detil tahapan tiap kegatan terlampir dalam tabel berikut:

No Tahapan Kegiatan

Jambi Kepri Kalteng Kaltim Kaltara Sulteng Sulbar

1. Rapat Koordinasi Teknis

2-9 Febr

7-9 Feb 8-10 Feb

5-7 Feb 7-9 Feb 1-3 Febr

7-9 Feb

2. Rekrutmen Enumerator

12-23 Feb

12-26 Feb

12-19 Feb

12-19 Feb

9-23 Feb

12-19 Feb

12-19 Feb

3. Training Centre 2-9 April

2-9 April

2-9 April

19-27 Maret

19-26 Maret

3-11 April

19-26 Maret

4. Pengumpulan Data

15 April – 27 Mei

10 April – 17 Mei

10 April – 15 Mei

Maret- April

27 Maret –

7 Mei

12 april – 24 Mei

2 April – 14 Mei

5 Penyusunan laporan

Evaluasi pelaksanaan Riskesdas Korwil tgl 21-22 Juni 2018 Evaluasi pelaksanaan Riskesdas Badan tgl 27 Agustus 2018

Penyusunan awal laporan Riskesdas tgl 18-24 November 2018 Paparan laporan provinsi tgl 3-4 Desember 2018

Finalisasi laporan provinsi tgl 9-15 Desember 2018

6 Diseminasi hasil Launching data Riskesdas tgl 2 November 2018 Penyampaian hasil Riskesdas Korwil tgl 12-12 November 2018

9-11 Des

Tabel 3. 10. Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Riskesdas Korwil IV B2P2TOOT Tahun 2018

a. Rakornis

Peserta:

Kadinkes Prov/kab/kota, PJO prov/kab/kota, PJT prov/kab/kota, tim teknis pusat,

PAL prov/kab/kota, perwakilan korwil dan SAL korwil.

Hasil yang diperoleh:

1. Daftar sampel rumah tangga dan peta blok sensus.

2. Informasi sebara blok sensus

3. Informasi sebaran daerah sulit

4. Biaya daerah sulit

5. Mekanisme memperoleh Blok I-IV Survei Sosial Ekonomi Nasional

6. Mekanisme pengurusan izin di lapangan

7. Mekanisme rekrutmen tenaga pengumpul data

8. Mekanisme pelaksanaan pelatihan tenaga pengumpul data

9. Besaran biaya pengiriman logistik

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

46

b. Rekrutmen tenaga pengumpul data

Rekrutmen enumerator dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, secara

terbuka. Peserta dengan latar belakang pendidikan kesehatan, menyampaikan

lamaran secara online selanjutnya dilakukan wawancara.

Hasil :

1. Calon tenaga pengumpul data

c. Pelatihan tim pengumpul data

Peserta: tenaga pengumpul data

Hasil

1. Tenaga pengumpul data paham tentang kuesioner dan cara pengumpulan data

2. Pembagian sampel blok sensus masing-masing tim

3. Diperoleh informasi kordinator lapangan untuk tim pengawas lapangan dan tim

pencacah lapangan

d. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh tim yang terdiri dari 4 orang. Pengumpulan data

dimulai dengan laporan kepada pamong setempat dan menunjukan surat izin dari

Kesatuan Bangsa dan Politik provinsi dan kabupaten/kota dengan didampingi

petugas pencacah lapangan (PCL) dan petugas pemantau lapangan (PML) dari

Badan Pusat Statistik. Setelah itu, PCL atau PML menunjukan rumah tangga yang

sudah dicacah pada waktu Survei Sosial Ekonomi Nasional. Dan pengumpuldan

data dilakukan pada siang hari. Malam harinya dilakukan pengecekan kelengkapan

jawaban dan kode. Setelah satu Blok Sensus selesai selanjutnya dilakukan entry

data, dan data yang sudah lengkap dikirimkan ke penanggungjawab teknis

kabupaten/kota.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

47

e. Penyusunan laporan

Penyusunan laporan dilakukan melalui berbagai tahapan:

1. Evaluasi pelaksanaan riskesdas di tingkat Koordinator Wilayah dilaksanakan

tanggal 21-22 Juni 2018. Pada pertemuan ini dibahas mengenai

pelaksanaan Riskesdas dari Rakornis sampai dengan pengumpulan data

2. Evaluasi pelaksanaan riskesdas ditingkat Badan Litbangkes dilaksanakan 27

Agustus 2018. Pada kesempatan ini disampaikan capaian realisasi data yang

sudah terkumpul, termasuk tingkat respon rate. Identifikasi permasalahan

diidentifikasi terhadap provinsi yang respon ratenya masih rendah dan

upaya pemecahan didiskusikan serta ditindaklanjuti

3. Penyusunan awal laporan Riskesdas tingkat provinsi dilaksanakan 18-24

November 2018. Peserta pertemuan adalah para penanggung jawab teknis

provinsi dan kabupaten/kota terpilih. Pada kesempatan ini dilaksanakan

pengisian dummy tabel dengan mengacu output yang sudah dirunning

dalam bentuk excel.

4. Tindak lanjut dari penyusunan laporan awal, telah dilaksanakan paparan

laporan provinsi pada tanggal 3-4 Desember 2018 di Ars Longa. Para PJT

provinsi memaparkan hasil yang telah disampaikan dalam dummy tabel dan

disampaikan dalam power point. Kesempatan ini sekaligus mensinkronkan

data provinsi yang tertuang dalam laporan provinsi dengan data provinsi

yang tertuang dalam laporan nasional.

5. Finalisasi laporan provinsi dilaksanakan tanggal 9-15 Desember 2018 di

Solo, setelah data sinkron. Penekanan finalsiasi pada narasi laporan.

6. Sinkronisasi laporan nasional dan provinsi maish dilakukan dengan

mempertimbangan dinamikas perkembangan penyusunan laporan.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

48

f. Diseminasi Riskesdas

Diseminasi yang sudah dilakukan terdiri dari:

1. Launching data Riskesdas dilaksanakan tanggal 2 November 2018

bertempat di Kementerian Kesehatan. Peserta terdiri dari pemangku

kepentingan di lingkungan kementerian kesehatan dan lintas sektor. Data

yang disampaikan adalah data nasional.

2. Penyampaian hasil Riskesdas Korwil IV dilaksanakan tanggal 12-14

November 2018 bertempat di Surabaya. Data yang disampaikan adalah

data provinsi Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,

Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. Peserta pertemuan

adalah para pemangku kepentingan ditingkat provinsi maupun

kabupaten/kota yang berasal dari provinsi di korwil IV.

3. Diseminasi hasil Riskesdas dalam rangka kegiatan penyebarluasan hasil

penelitian dan capaian program di provinsi dan kabupaten/kota di Provinsi

Jambi pada tanggal 9-11 Desember 2018.

Faktor pendukung:

1. Surat dukungan pelaksanaan Riset Kesehatan Nasional Tahun 2018 nomor;

LB.04.01/Menkes/33/2018 tanggal 17 Januari 2018. Isi surat tersebut

menyerukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kaupaten/Kota

untuk mendukung dan membantu pelaksanaan Riset Kesehatan N asional.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 3 Tahun 2018 tentang Penerbitan

Surat Keterangan Penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh instansi

pemerintah dan bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara tidak

memerlukan surat keterangan Penelitian.

3. Surat Badan Pusat Statistik Nomor: B-003/BPS/4000/01/2018 tanggal 2

Januari 2018 tentang integrasi Survei Sosial Ekonomi Nasional dengan Riset

Kesehatan Dasar 2018 yang ditujukan kepada Kepala Badan Pusat Statistik

Provinsi.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

49

4. Surat Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Obat Tradisional Nomor: LB.02.03/3/394/2018 tanggal 16 Januari 2018

tentang permintaan koordinator provinsi, penanggung jawab operasional,

penanggungjawab administrasi dan logistik Tahun 2018.

5. Surat Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Obat Tradisional Nomor: LB.02.03/3/433/2018 tanggal 22 Januari 2018

tentang ketersediaan sarana Riskesdas, ditujukan khusus kabupaten yang

mempunyai wilayah blok sensus biomedis

6. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 440/1400/SJ tanggal 5 Maret 2018

tentang Pelaksanaan Riset Kesehatan Nasional. Surat ditujukan kepada

Bupati dan Walikota seluruh Indonesia, untuk mendukung menyediakan

data dan memfasilitasi pelaksanaan Riset Kesehatan Dasar.

7. Surat Badan Pusat Statistik Nomor: B-003/BPS/4000/03/2018 tanggal 1

Maret 2018 tentang mekanisme lapangan pelaksanaan integrasi Survei

Sosial Ekonomi Nasional Maret 2018 dan Riset Kesehatan Dasar Maret 2018,

yang ditujukan kepada Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi.

Faktor penghambat:

1. Belum pasti anggaran untuk alokasi daerah sulit

2. Beberapa daerah sedang melaksanakan pemilihan kepala daerah

3. Sebagian daerah dalam merekrut tenaga pengumpul data tidak dilakukan

secara terbuka

4. Pelatihan tenaga pengumpul data dilatih oleh pelatih nasional yang belum

tentu punya pengalaman riset kesehatan nasional. Mekanisme pelatihan

penanggungjawab teknis kabupaten digabung bersama dengan tenaga

pengumpul data.

5. Adanya kebakaran di hotel tempat pelaksanaan workshop enumerator di

Jambi

6. Beberapa rumah tangga yang ada dalam Susenas tidak bisa ditemui

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

50

7. Beberapa daerah yang kesulitan transportasi respon ratenya rendah

8. Sewaktu analisis data dilakukan dan pengisian dummy tabel selalu

berkembang ide-ide tambahan sehingga beberapa angka yang termuat dalam

laporan nasional tidak sinkron dengan laporan provinsi

Menindaklanjuti permasalahan tersebut, maka rekomendasi yang diusulkan

meliputi:

1. Perlu dipastikan alokasi besarnya biaya untuk sampai ke daerah sulit, titik

terakhir dimana respoden berada, pada saat rapat koordinasi teknis, termasuk

identifikasi moda transportasinya

2. Perlu penataan jadwal pengumpulan data, disesuaikan dengan agenda di

lapangan.

3. Nama calon tenaga pengumpul data yang sudah diseleksi oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten, daftarnya dikirim ke manajemen Korwil untuk dilakukan verifikasi,

cek duplikasi dan rekam jejak selama mengikuti Riset Kesehatan Nasional.

4. Untuk menjamin mutu pelaksanaan workshop tenaga pengumpul data

berjalan baik, maka tim teknis ikut menjadi pelatih nasional. Selain itu, kelas

penanggung jawab teknis kabupaten/kota dipisahkan dengan kelas tenaga

pengumpul data.

5. Melakukan pendampingan yang intensif pasca kebakaran pada workshop

tenaga pengumpul data di Jambi, sewaktu pengumpulan data.

6. Melakukan verifikasi ulang VSEN atau daftar sampel rumah tangga bersama-

sama dengan petugas pencacah lapangan dan petugas pemantau lapangan.

7. Komunikasi ditingkatkan dengan telpon dan whatsapp untuk memantau

perkembangan dilapangan, termasuk dengan melihat capaian pengumpulan

data melalui web. Selain itu, rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan

seminggu sekali untuk memantu permasalahan dan pemecahan masalah di

lapangan.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

51

8. Melakukan serangkaian pertemuan untuk penyusunan laporan baik nasional

maupun provinsi. Meliputi: pertemuan awal pengisian dummy tabel,

pemaparan bersama dengan tim teknis, finalisasi laporan ditingkat Korwil, dan

sinkronisasi laporan nasional dan provinsi.

Untuk menilai derajat kesesuaian pelaksanaan Riskesdas dengan pedoman dan protokol yang

ditetapkan, telah dilakukan validasi Riset Kesehatan Dasar, yang dilakukan oleh Asosiasi

Peneliti Kesehatan (APKESI). Ruang lingkup validasi meliputi kesesuaian pada aspek

manajemen, teknis, logistik, pelaksanaan workshop penanggungjawab teknis dan tenaga

pengumpul data, dan pengumpulan data.

Kesimpulan

Riset Kesehatan Dasar sudah dilaksanakan dengan:

1. Respon rate rumah tangga yang dikunjungi di Korwil IV sebesar 93,30%, sedangan

individu yang diwawancara sebesar 92,82%

2. Validitas Riskesdas hasil APKESI sebagai tim yang melaksanakan validasi Riskesdas baik

dengan nilai 80,1. Namun untuk tenaga pengumpul data dan penanggungjawab teknis

kabupaten masih perlu ditingkatkan.

3. Laporan provinsi sudah disusun.

4. Diseminasi hasil sudah dilakukan tingkat korwil dengan mengundang 7 provinsi. Dan

diseminasi tingkat provinsi dengan mengundang kabupaten/kota sudah dilakukan di

Provinsi Jambi

Saran:

1. Perlu ditingkatkan mekanisme pendampingan dilapangan dengan menugaskan

penanggung jawab provinsi dan kabupaten/kota penuh selama waktu pengumpulan

data

2. Pelaksanaan riset nasional bisa dipolakan, dan penekanan pada rekrutmen tenaga

pengumpul data dan penanggungjawab teknis kabupaten dengan melibatkan Korwil.

3. Laporan provinsi yang sudah disusun dikirimkan ke kabupaten/kota.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

52

4. Diseminasi tingkat provinsi dengan mengundang kabupaten/kota segera dilakukan

untuk Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan

Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

B. Realisasi Anggaran

Selama tahun 2018 tidak ada efisiensi anggaran sehingga pagu anggaran tetap. Realisasi

sebesar anggaran tercapai Rp 67.686.885.459,00 dari pagu Rp 72.809.021.000,00.

Besaran capaian realisasi anggaran dikaitkan dengan target per Indikator Kinerja Kegiatan

dapat terlihat pada tabel berikut:

Indikator

Pagu Realisasi

Target

Anggaran Capaian Anggaran

Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di Bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 94.060.000 3 62.088.695

Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal

9 317.995.000 20 173.101.998

Hasil Penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

8 8.860.993.000 9 6.448.159.331

Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV

7 37.786.965.000 7 35.650.394.799

Layanan internal 1 9.840.173.000 1 9.228.574.917

Layanan perkantoran 1 15.908.835.000 1 14.857.124.022

Total 72,809,021,000 67.686.885.459

Tabel 3. 11. Realisasi Anggaran Berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan B2P2TOOT, Tahun 2018

Sedangkan realisasi per jenis belanja terlihat pada tabulasi dibawah ini.

No Jenis belanja Alokasi Realisasi %

1. Belanja pegawai 6.038.771.000 5.944.613.956 98,44

2. Belanja barang 63.927.091.000 58.909.361.328 92,15

3. Belanja modal 2.843.159.000 2.832.910.175 99,64

Jumlah 72.809.021.000 67.686.885.459 92,96

Tabel 3. 12. Realisasi Anggaran Berdasarkan Mata Anggaran Kegiatan B2P2TOOT, Tahun 2018 *

*) Sumber Omspan 4 Januari 2019

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

53

C. Kinerja Lainnya

1. Menerbitkan 3 Buku Ilmiah Populer, yaitu :

1. MENIRAN : Si Kecil Bermanfaat Besar.

Gambar 3. 3. Buku Ilmiah Populer “MENIRAN : Si Kecil Bermanfaat Besar”

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

54

2. Inventaris Tumbuhan Obat Indonesia.

Gambar 3. 4. Buku Ilmiah Populer “Ensiklopedia Tumbuhan Obat Indonesia”

3. Buku Seri Ristoja Jilid 1 dan 2.

Gambar 3. 5. Buku Ilmiah Populer “RISTOJA (Riset Tanaman Obat dan Jamu”

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

55

2. Menerbitkan Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia

Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia terbit setiap semesteran.

Gambar 3. 6. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia

3. Menerbitkan majalah populer Warta HortusMed

Majalah popular memuat tentang jamu dan kesehatan. Terbit setiap semester selama

1 tahun.

Gambar 3. 7. Warta HORTUSMED

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

56

4. Pendaftaran Invensi Paten

Pada tahun 2018 ini B2P2TOOT telah mengajukan 5 usulan paten dengan judul :

No Usulan Paten Formula Manfaat Inventor

1. Komposisi Kombinasi Herbal sebagai Antihiperglikemia

Daun salam (Syzygium polyanthum), sambiloto (Andrographis paniculata), kayu manis (Cinnamomum burmani), dan temulawak (Curcuma xanthoriza)

Menurunkan kadar gula dalam darah penderita hiperglikemia

1. dr. Fajar Novianto

2. dr. Agus Triyono 3. dr. Peristiwan

RWA 4. dr. Zuraida Z 5. dr. Danang A 6. Saryanto,

S.Farm., Apt. 7. Nuning

Rahmawati, M.Sc., Apt.

2. Komposisi Kombinasi Herbal Jamu Antihipertensi

Daun salam (Zysygium polianthum), herba pegagan (Centella asiatica), akar alang-alang (Imperata cylindrical L) dan biji pala (Myristica fragrans H) temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb), kunyit (Curcuma domestica Var), dan herba meniran (Philanthus niruri)

Menurunkan tekanan darah (anti hipertensi)

1. dr. Ulfatun Nisa 2. dr. Ulfa Fitriani 3. dr. Peristiwan

RWA 4. dr. Zuraida Z 5. dr. Agus Triyono 6. dr. Fajar

Novianto 7. dr. Danang A 8. dr. David Abiyoso 9. Saryanto,

S.Farm., Apt. 10. Tyas Friska Dewi,

Apt. 11. Tofan Aries M,

S.Farm., Apt.

3. Komposisi Kombinasi Herbal sebagai Antihiperurisemia

Buah cabe jawa (Piper retrofractum Vahl), daun sendok (Plantago major L.), dan herba seledri (Apium graveolens L.)

Menurunkan kadar asam urat.

2. dr. Ulfa Fitriani 3. dr. Danang A 4. dr. Ulfatun Nisa 5. dr. Peristiwan

RWA 6. dr. Agus Triyono 7. dr. Zuraida Z 8. dr. Fajar

Novianto 9. dr. David Abiyoso 10. Saryanto,

S.Farm., Apt. 11. Tofan Aries M,

S.Farm., Apt. 12. Tyas Friska Dewi,

Apt. 13. Ika Yanti M,

M.Sc. 14. Nita Supriyati,

M.Biotech., Apt.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

57

15. Enggar Wijayanti, S.Gz.

4. Komposisi Kombinasi Herbal Sebagai Jamu Kebugaran

Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.), herba meniran (Phyllanthus niruri L.).

Suplemen kebugaran

1. dr. Fajar Novianto

2. dr. Agus Triyono 3. dr. Peristiwan

RWA 4. dr. Zuraida Z 5. dr. Danang A 6. dr. Ulfatun Nisa 7. dr. Ulfa Fitriani 8. dr. David Abiyoso 9. Saryanto,

S.Farm., Apt. 10. Tofan Aries M,

S.Farm., Apt. 11. Nuning

Rahmawati, M.Sc., Apt.

5. Komposisi Kombinasi Herbal sebagai Jamu Rhinitis Alergi

Daun sembung (Blumea balsamifera), cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.), rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.), dan rimpang rumput teki (Cyperus rotundus)

Alternatif terapi penderita gejala rhinitis alergi.

1. dr. Fajar Novianto

2. dr. Agus Triyono 3. dr. Peristiwan

RWA 4. dr. Zuraida Z 5. dr. Danang A 6. dr. Ulfatun Nisa 7. dr. Ulfa Fitriani 8. dr. David Abiyoso 9. Saryanto,

S.Farm., Apt. 10. Tofan Aries M,

S.Farm., Apt. 11. Tyas Friska Dewi,

Apt. 12. drh. Galuh

Ratnawati

Tabel 3. 13. Usulan Paten B2P2TOOT Tahun 2018

5. Menjadi pembicara di forum ilmiah nasional

No Forum ilmiah Pelaksanaan Tempat/ Tanggal

Pembicara

1 Narasumber Seminar Nasional di Universitas Darussalam Gontor

Universitas Darussalam Gontor, 25 Maret 2018

dr. Agus Triyono

2 Narasumber Workshop on Startegic Herbal Research Collaboration dengan tema

Pusat Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan

dr. Danang Ardiyanto

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

58

Getting Scientific Evidence For Traditional Medicine

Indonesia Serpong, 5 April 2018

3 Narasumber Foccus Group Discussion tentang Kesehatan Tradisional

Kantor Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia Jakarta pada 21 April 2018

dr. Peristiwan R. Widhi Astana

4 Narasumber Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pusat Pengolahan Pascapanen Tanaman Obat

Hotel Aria Gajayana Malang, 2-5 Mei 2018

Awal Prichatin Kusumadewi, M.Sc, Apt

5 Narasumber Mulawarman Pharmaceutical Conference VII

Universitas Mulawarman, 12-13 Mei 2018

dr. Ulfatun Nisa

6 Narasumber pada Forum Grup dengan tema Percepatan Riset Terapan Kluster Kesehatan di Kemenristek Dikti

Hotel Savero Depok, 24 Mei 2018

dr. Danang Ardiyanto

7 Narasumber Workshop Manajemen Teaching Factory

B2P2TOOT, 6 - 7 Juli 2018

Dr. Ir. Yuli Widiyastuti, MP

8 Narasumber Sosialisasi dan Koordinasi Dalam Rangka Fasilitasi Peralatan Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat

Hotel Singgasana Makassar, 26 Juli 2018

Drs. Slamet Wahyono M.Sc, Apt

9 Narasumber Seminar Ilmiah Untuk Pelaku Usaha Jamu

Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan, 3 Agustus 2018

dr. Danang Ardiyanto

10 Narasumber Kegiatan Seminar Bulanan Oktober

Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, 8-9 Oktober 2018

Dyah Subositi, M.Sc

11 Narasumber acara Talkshow Gayeng Gerakan Masyarakat Sehat dengan tema ”Budayakan Mengkonsumsi Jamu”

TVRI Jawa Tengah, 14 Desember 2018

dr. Danang Ardiyanto

Tabel 3. 14. Daftar Pegawai Yang Menjadi Narasumber Forum Ilmiah B2P2TOOT Tahun 2018

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

59

6. Melaksanakan TOJA EXPO 2018

Kegiatan (Tanaman Obat dan Jamu) TOJA EXPO 2018 dilaksanakan tanggal 30

November – 1 Desember 2018, merupakan tajuk diseminasi penelitian yang

digabungkan dengan pamrean produk Litbang dan produk seputar tanaman obat dan

obat tradisional.

Tujuan TOJA EXPO adalah untuk:

a. Mendiseminasikan hasil penelitian kepada stakeholder akademisi, bisnis,

government, community, media (ABGCM).

b. Memberikan wahana promosi kepada Usaha Menengah Kecil dan Mikro yang

aktif bergerak dalam bidang tanaman obat dan obat tradisional.

c. Meningkatkan sinergisme dengan Pemerintah Daerah Karanganyar.

d. Memberikan peluang lebih luas terhadap kerjasama pengembangan dari hulu

ke hilir pemanfaatan tanaman obat.

Seminar sebagai menu utama kegiatan ini menampilkan hasil penelitian dengan tema

sebagai berikut:

a. Riset Tumbuhan Obat dan Jamu

b. Studi pemberdayaan masyarakat, Pendayagunaan Hasil Penelitian TOJA

c. Formulasi Sediaan Jamu

d. Studi klinik formula jamu untuk upaya kesehaan mandiri

e. Standarisasasi tanaman obat: upaya penyediaan bahan baku jamu berkualitas

f. Riset budidaya untuk peningkatan produksi tanaman

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Wanita Karanganyar yang terdiri dari:

a. Seminar hasil penelitian di B2P2TOOT

b. Pameran tanaman obat dan obat tradisional bersama dengan UMKM di

Karanganyar

c. Pengobatan gratis dengan jamu

d. Lomba membuat essai tingkat Sekolah Menengah Pertama

e. Lomba mewarnani tingkat Taman Kanak Kanak dengan tema jamu

f. Pelatihan cara membuat sediaan jamu

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

60

Gambar 3. 8. Pelatihan cara membuat sediaan jamu

7. Kunjungan

a. Panitia Khusus penerbitan Rancangan Undang Undang Sistem Nasional Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (RUU SINAS IPTEK) tanggal 21 September 2018. Tim

berasal dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia, dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara.

b. Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat dilaksanakan tanggal 10 Desember 2018.

Indonesia kaya akan aneka ragam spesies tanaman obat yang tersebar di berbagai

daerah. Kendati demikian, 95 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor.

Karena itu, Komisi IX DPR RI mendukung pengembangan dan pemeliharaan

terutama obat tradisional yang sudah terbukti selama ratusan tahun secara turun

temurun berkhasiat dan membantu kesehatan masyarakat. Dari hasil kunjungan,

diharapkan industri farmasi Indonesia mampu bertransformasi menjadi industri

farmasi yang berbasis riset dan pengembangan, sehingga nantinya dapat bersaing

di pasar obat. Kementerian Kesehatan RI untuk aktif mensosialisasikan potensi dan

manfaat tanaman obat tradisional. Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan

obat-obat tradisional seperti tanaman jamu sebagai langkah preventif untuk

mencegah timbulnya suatu penyakit.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

61

8. Kepesertaan dalam pameran

a. Pameran dalam rangka Seminar Kelompok Kerja Nasional Tanaman Obat Indonesia

(Pokjanas TOI) di Universitas Sumatera Utara, Medan pada tanggal 26 – 27 April

2018; dan di Universitas Tidar, Magelang pada tanggal 17 – 18 Oktober 2018.

b. Pameran RiTECH EXPO di Pekanbaru pada tanggal 9 – 12 Agustus 2018.

c. Pameran Produk Inovasi Jawa Tengah dalam Sragen Multi Event pada tanggal 14 –

16 September 2018.

d. Pameran Pembangunan Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional

Kemenkes di ICE BSD Tengarang pada tanggal 8 – 10 November 2018

e. Markplus Conference di Ritz Carlton-Pacific Place, Jakarta, pada tanggal 6

Desember 2018

f. Launching Galeri Litbangkes di Percetakan Negara 23, Jakarta pada tanggal 18

Desember 2018.

9. Pemanfaatan hasil Iptek

a. Pelatihan cara membuat sediaan jamu pada TOJA EXPO

b. Pembinaan Petani

c. Bimbingan teknis budidaya

d. Pemanfaatan

10. Stase Herbal Pendidikan Dokter dari FK UMP. Sebanyak 3 angkatan, angkatan pertama

sebanyak 5 orang, kedua 4 orang dan ketiga 3 orang telah mengikuti bagian

pembelajaran dari yang harus diikuti pada pendidikan kedokteran di Fakultas

Kesehatan Universitas Muhamadiyah Purwokerto.

11. Diklat Dokter Saintifikasi Jamu Lanjutan, Evaluasi SJ

Diklat Dokter Saintifikasi Jamu Lanjutan

Berdasarkan hasil evaluasi Program Saintifikasi Jamu, alumni pelatihan Saintifikasi

Jamu belum dapat melaksanakan penelitian berbasis pelayanan secara optimal. Untuk

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

62

itu, perlu dilakukan Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Tingkat Lanjut. Tujuannya adalah

menyadarkan dokter alumni pelatihan yang telah melakukan penelitian mengenai

pentingnya sisi sehat dan dapat melakukan penelitian tersebut sesuai tatalaksana

praktik holistik dalam Kesehatan Tradisional Indonesia (Kestraindo).

Evaluasi SJ

bertujuan untuk sinkronisasi kegiatan Saintifikasi Jamu, yang terdiri dari Practice

(praktik pelayanan kesehatan tradisional), Product (penelitian dan produk Saintifikasi

Jamu) and Practitioner (tenaga kesehatan bidang kesehatan tradisional).

12. Wisata Kesehatan Jamu

Program wisata kesehatan terutama jamu dimaksudkan meningkatkan minat

masyarakat terhadap pemanfaatan jamu yang aman dan berkhasiat serta pelestarian

tanaman obat, yang dikemas secara edukatif dan reaktif. Selama tahun 2018, sebanyak

7.811 orang berkunjung ke B2P2TOOT. Jumlah kunjungan per bulan seperti tertuang

dalam tabulasi dibawah.

Tabel 3. 15. Jumlah Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu,

Berdasarkan Bulan B2P2TOOT Tahun 2018

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

63

13. Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus didirikan mengacu pada

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003 Tahun 2010 tentang Penelitian Berbasis

Pelayanan.

RRJ menjadi wahana untuk praktek Pelatihan Dokter SJ Lanjutan

Menjadi wahana pendidikan dokter muda/ koasisten FK UMP, dimulai bulan November

2018.

14. Pembinaan Petani

Pembinaan petani dilakukan untuk mendukung penyediaan bahan baku jamu. Selain

memang pemanfaatan hasil penelitian standarisasi tanaman.

D. Inovasi/Terobosan

Beberapa kegiatan inovasi yang dihasilkan selama tahun 2018 antara lain:

1. SIPALA (Sistem Informasi Pengelolaan Alat Laboratorium)

Tahun 2018 ini dikembangkan SIPALA (Sistem Informasi Pengelolaan Alat

Laboratorium) untuk mempermudah pengelolaan alat-alat laboratorium.

Pemantauan dapat dilakukan secara online melalui http://sipala.id.

2. Pelatihan Pengajuan ISO 17025

3. Pre Assesment Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK)

4. Pusat Unggulan Iptek Saintifkasi Jamu

Pada tanggal 13 Desember 2018, Balai Besar Litbang TOOT ditetapkan sebagai

lembaga yang akan dibina oleh kemenristek Dikti untuk menjadi pusat unggulan

iptek (PUI) pada periode 2019-2021. Kepala B2P2TOOT bersama 30 lembaga litbang

, menandatangani masterplan PUI 2019-2021.B2P2TOOT mengusung PUI

Saintiffikasi Jamu dengan fokus unggulan jamu saintifik untuk penyakit tidak

menular. Dalam mengemban amanat sebagai UPT rujukan pelaksanaan Saintifikasi

Jamu, B2P2TOOT senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan

kapabilitasnya dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang

tanaman obat dan jamu. Salah satu upaya mewujudkan komitmen tersebut adalah

dengan mengembangkan diri menjadi Pusat Unggulan IPTEK dengan harapan

dapat menjadi lembaga litbang yang unggul, bermutu, berdaya saing dan

menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas.Usulan

sebagai Pusat Unggulan IPTEK Saintifikasi Jamu, B2P2TOOT diharapkan dapat

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

64

menguatkan kapasitas lembaga, menguatkan kapabilitas riset lembaga dan

produktivitasnya sesuai fokus unggulan dan meningkatkan diseminasi hasil riset

yang kemanfaatannya dirasakan oleh pengguna teknologi (masyarakat, industri

obat tradisional/farmasi dan pemerintah). Sasaran yang ingin dicapai B2P2TOOT

sebagai pusat unggulan adalah (1) Menguatnya kapasitas lembaga melalui tata

kelola organisasi, peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM, pemenuhan sarana

prasarana yang terstandar dan akses informasi yang memadai; (2) Menguatnya

kapasitas dan kapabilitas riset; (3) Meningkatnya produktifitas riset; (4)

Menguatnya hilirisasi hasil riset dengan meningkatkan kemampuan diseminasi.

Strategi penguatan lembaga ditekankan pada penguatan SDM dengan menambah

jumlah SDM yang tugas belajar untuk menaikkan jenjang pendidikannya baik ke

universitas dalam negeri maupun luar negeri serta memberikan

pelatihanpelatihan teknis lainnya, penguatan manajemen lembaga dengan target

memperoleh akreditasi KNAPPP dan ISO 17025 dan penguatan sarana prasarana

penelitian dengan fokus anggaran untuk riset yang memadai. Penguatan

kapasitas dan kapabilitas riset dilakukan dengan menjalin kolaborasi riset untuk

menghasilkan riset yang bermanfaat, bermutu dan berdaya saing. Diseminasi

hasil riset didorong dengan indikator publikasi jurnal ilmiah di jurnal

terakreditasi nasional dan internasional, komersialisasi paten dan jumlah

kebijakan (policy option) yang dimanfaatkan oleh para stakeholder. Produk

unggulan yang dihasilkan oleh pusat unggulan Saintifikasi Jamu adalah jamu

saintifik, yaitu jamu yang telah teruji secara ilmiah yang aman, bermutu dan

bermanfaat khususnya untuk penyakit tidak menular.

E. Penghargaan

Akreditasi Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia

Sesuai Keputusan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti

Nomor: 21/E/KPT/2018 tanggal 9 Juli 2018, Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia

ditetapkan sebagai Jurnal Ilmiah Terakreditasi Peringkat 3. Akreditasi ini berlaku

selama 5 tahun yaitu Volume 9 No 1 2016 sampai Volume 13 Nomor 2 Tahun 2020.

Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia secara online dapat diakses melalui : Open Journal

System 2 (OJS 2) http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/toi. Saat ini masih

berproses migrasi ke versi updatenya Open Journal System 3 (OJS 3) dapat diakses

melalui website https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/toi.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

65

Gambar 3.2. Sertifikat Akreditasi Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia

66

F. Analisis Efisiensi Sumber Daya

No Indikator Kinerja Capaian Sasaran

Realisasi Anggaran

Efisiensi

1 2 3 4 5 (3-4)

1 Jumlah Rekomendasi Kebijakan Yang Dihasilkan Dari Penelitian Dan Pengembangan Di Bidang TOOT

150 66,01 125,26

2 Jumlah Hasil Penelitian Dan Pengembangan di Bidang TOOT

155,6 72,77 128,05

3

Jumlah Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang TOOT Yang Dimuat Pada Media Cetak Atau Elektronik Baik Nasional Maupun Internasional

250 54,44 190,47

4 Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat Pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

100 94,35 3,44

Jumlah 655,6 287,57 447,22

Rata-rata 131,12 57,51 89,44

Tabel 3. 16. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Dari keempat IKK, sebanyak 4 IKK mencapai target > 100%, dengan realisasi

anggaran < 100. Secara rata, capaian target sebesar 131,12% dan realisasi 57,51%,

dengan efisiensi sebesar 89,44.

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

67

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan

Mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Anggaran Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian, maka dengan capaian kinerja sangat bagus sebesar 147,22%,

demikian juga realisasi anggaran juga sangat bagus dengan 92,79%.

B. Langkah Perbaikan

Belajar dari pencapaian kinerja tahun ini, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan kemampuan pegawai melalui pelatihan-pelatihan, termasuk

pelatihan penulisan jurnal ilmiah.

2. Perbaikan Manajemen Pelaksanaan Penelitian

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2018

68

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

Jalan Raya Lawu No.11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Telepon (0271) 697010, Fax. (0271) 697451

Website: www.b2p2toot.litbang.kemkes.go.id E-mail: [email protected]

Facebook: http://www.facebook.com/SaintifikasiJamu