HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF...

44
i HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT BEDAH RSUD WATES SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes A. Yani Yogyakarta Disusun oleh: ARIEF SASUMBA 2212117 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017

Transcript of HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF...

Page 1: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

i

i

HALAMAN JUDUL

GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT

DI RUANG RAWAT BEDAH

RSUD WATES

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

Stikes A. Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

ARIEF SASUMBA

2212117

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2017

Page 2: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

ii

ii

HALAMAN PENGESAHAN

GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT

DI RUANG RAWAT BEDAH

RSUD WATES

USULAN PENELITIAN

Diajukan oleh:

ARIEF SASUMBA

2212117

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah

Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Tanggal: …………………..

Menyetujui:

Penguji Pembimbing I Pembimbing II

Rahayu Iskandar, M.Kep

NIDN. 04-0508-7501

Ngatoiatu Rohmani, MNS

NUP. 99-0553-6142

Deby Zulkarnain Rahadian Syah,

S.kep.,Ns., MMR

NIDN. 05-2911-8601

Mengesahkan,

a.n. Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan (S1)

Tetra Saktika A., M.Kep., Ns Sp.Kep.MB

NIDN. 05-2310

Page 3: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

iii

iii

HALAMAN PERNYATAAN

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Stikes Jenderal

Achmad Yani Yogyakarta,

Nama : Arief Sasumba

NPM : 2212117

Program Studi : Ilmu Keperawatan (S1)

Judul Skripsi/KTI : Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah

RSUD Wates

Menyatakan bahwa hasil penelitian dengan judul tersebut diatas adalah asli karya

sendiri dan bukan hasil plagiaristme. Dengan ini saya menyatakan untuk

menyerahkan hak cipta penelitian kepada Stikes Jenderal Achmad yani

Yogyakarta guna kepentingan ilmiah.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan

dari pihak manapun.

Yogyakarta, September 2017

Arief Sasumba

Page 4: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

iv

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul

“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”.

Selama penyusunan penelitian penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan,

namun berkat bimbingan, bantuan dan kerjasama sehingga penulis dapat

menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu dengan kerendahan hati,

perkenankan penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Kuswanto Harjo, dr., M.Kes. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jendral Achmad Yani Yogyakarta.

2. Tetra Saktika Adinugraha, Sp.Kep.MB selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Rahayu Iskandar, M.Kep selaku Dosen Penguji yang telah sabar memberikan

bimbingan, saran, dan pendapat selama proses penyelesaian penelitian ini.

4. Ngatoiatu Rohmani, MNS selaku Dosen Pembimbing I yang telah sabar

memberikan bimbingan, saran, dan pendapat selama proses penyelesaian

penelitian ini.

5. Deby Zulkarnain Rahadian Syah, S.Kep.,Ns., MMR selaku Dosen

Pembimbing II yang telah sabar memberikan bimbingan, saran, dan pendapat

selama proses penyelesaian penelitian ini.

6. Lies Indriyati, dr., Sp.A. selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Wates

yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

7. Seluruh Dosen dan Staff Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta atas segala

bantuan yang sudah diberikan.

8. Seluruh responden penelitian di Ruang Anggrek RSUD Wates yang sudah

bersedia menjadi informan dalam penelitian ini.

9. Bapak Sudadi dan Ibu Endang Muningrum sebagai orang tua yang selalu

memberikan dukungan yang luar biasa dan ketulusan doa selama proses

penyusunan penelitian ini.

Page 5: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

v

v

10. Rekan-rekan PSIK angkatan 2012 yang saling memberikan masukan,

dukungan serta bantuan selama proses penyusunan penelitian ini.

11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama proses

penyusunan penelitian ini.

Penulis menyadari berbagai keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan

penelitian ini, oleh sebab itu segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penelitian ini.

Yogyakarta, September 2017

Penulis

Page 6: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

vi

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x

INTISARI ............................................................................................................... xi

ABSTRACT ............................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 6

A. Tinjauan Teori .................................................................................... 6

1. Stres .................................................................................................... 6

a. Definisi Stres ................................................................................. 6

b. Definisi Stres Kerja ....................................................................... 6

c. Tingkatan Stres.............................................................................. 6

d. Tanda dan Gejala Stres.................................................................. 7

e. Dampak Stres ................................................................................ 9

2. Stres Kerja .......................................................................................... 9

a. Definisi Stres Kerja ....................................................................... 9

b. Sumber Stres dalam Pekerjaan ...................................................... 9

c. Tipe Sumber Stres dalam Pekerjaan ........................................... 13

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respon Individu Terhadap

Stres ............................................................................................. 15

B. Kerangka Teori................................................................................. 16

C. Kerangka Konsep ............................................................................. 17

D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 18

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 18

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 18

C. Subjek Penelitian .............................................................................. 18

D. Variabel Penelitian ........................................................................... 18

E. Definisi Operasional......................................................................... 19

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................... 20

Page 7: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

vii

vii

G. Pengolahan dan Analisis Data .......................................................... 21

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 23

I. Etika Penelitian ................................................................................ 25

J. Tahapan Penelitian ........................................................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 29

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 29

1. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................... 29

2. Analisis Hasil Penelitian ............................................................. 30

B. Pembahasan ...................................................................................... 34

C. Keterbatasan penelitian .................................................................... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 39

A. Kesimpulan ...................................................................................... 39

B. Saran ................................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

viii

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori .................................................................................... 16

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 17

Page 9: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

ix

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Definisi Operasional ........................................................................... 20

Tabel 3. 2. Kisi-Kisi Pernyataan Stres Kerja ........................................................ 21

Tabel 3. 3. Analisis Deskriptif Karakteristik Variabel .......................................... 22

Tabel 4. 1. Distribusi Karakteristik Perawat Ruang Anggrek ............................... 31

Tabel 4. 2. Distribusi Stres Kerja Perawat di Ruang Anggrek.............................. 32

Tabel 4. 3. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Usia ......... 32

Tabel 4. 4. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Jenis

Kelamin ................................................................................................................. 32

Tabel 4. 5. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Tingkat

Pendidikan ............................................................................................................. 33

Tabel 4. 6. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Status

Pernikahan ............................................................................................................. 33

Tabel 4. 7. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Lama Kerja

............................................................................................................................... 33

Page 10: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

x

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Stres Kerja Perawat

Lampiran 2. Hasil Olah Data Penelitian Stres Kerja Perawat

Lampiran 3. Lembar Informasi Partisipan Penelitian

Lampiran 4. Lembar Persetujuan Partisipan Penelitian

Lampiran 5. Kuesioner Stres Kerja Perawat

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 7. Daftar Hadir Bimbingan Skripsi

Page 11: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

xi

xi

GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT

DI RUANG RAWAT BEDAH

RSUD WATES

Arief Sasumba¹, Ngatoiatu Rohmani², Deby Zulkarnain Rahardian Syah³

INTISARI

Latar Belakang: Stres merupakan salah satu masalah yang dapat mempengaruhi

kesehatan fisik dan mental seorang perawat. Stres kerja yang pada perawat terjadi

karena adanya beban kerja yang banyak, ketidakseimbangan jumlah pasien

dengan jumlah perawat dan tuntutan pemberian pelayanan yang berkualitas. Stres

kerja pada perawat bila ditangani dengan tepat dapat meningkatkan kualitas kerja

seorang perawat.

Tujuan: Mengetahui gambaran stres kerja perawat di Ruang Anggrek RSUD

Wates

Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan cross sectional. Sample dipilih dengan metode total sampling

sebanyak 15 perawat. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner berisi 54

pernyataan terkait stres kerja.

Hasil: Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 20% perawat di Ruang Anggrek

mengalami stres kerja ringan, 66.7% perawat mengalami stres kerja sedang dan

13.3% perawat mengalami stes kerja berat.

Kesimpulan: Tingkat stres kerja perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates

dalam kategori stres kerja sedang (66.7%).

Kata Kunci: Stres kerja, Perawat, Ruang Rawat Bedah.

¹ Mahasiswa PSIK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

² Dosen PSIK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

³ Dosen PSIK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 12: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

xii

xii

THE DESCRIPTION OF THE NURSE WORKS STRESS

IN SURGICAL WARD

OF RSUD WATES

Arief Sasumba1, Ngatoiatu Rohmani

2, Deby Zulkarnain Rahardian Syah

3

ABSTRACT

Background: Stress is one problem that can affect a nurse‟s physical and mental

health. The nurse work stress occurs due to work load, imbalanced number of

patients and nurses, and demand to give qualified service. The nurse works stress

that is well tended can improve a work quality of a nurse.

Objective: To investigate the description of nurse work stress at Ruang Anggrek

RSUD Wates.

Method: This research used a quantitative descriptive design with the cross

sectional approach. The samples chosen using the total sampling method were 15

nurses. The instrument of the research was a questionnaire with 54 statement.

Result: Based on the research, the result indicated that 20% nurses at Ruang

Anggrek experienced low work stress, 66.7% nurses experienced medium work

stress and 13.3% nurse experienced high work stress.

Conclusion: The work stress level in Surgical Wards of RSUD Wates was in

medium Cathegory (66.7%).

Keywords: Work stress, Nurse, Surgery Ward

1 Student of PSIK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2 Lecturer of PSK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

3 Lecturer of PSK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 13: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stres adalah suatu tekanan yang dapat mengganggu keseimbangan sistem

hidup seorang individu. Stres muncul ketika ada ketidaktepatan antara

pemahaman seseorang tentang kebutuhan dengan kemampuannya untuk

memenuhi kebutuhan tersebut (Maxine, 2008). Stres merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi kesehatan mental dan fisik orang serta dapat berakibat pada

gangguan fungsi normal mereka. Gangguan pencernaan, sakit kepala, pusing dan

kelelahan yang parah adalah efek samping dan komplikasi stres (Hamidi, 2003).

Menurut US National Association of Professional Safety (2004) dalam

Kolakar, dkk., (2004), menyatakan bahwa di antara 40 profesi, keperawatan

memiliki tingkat stres kerja paling tinggi. Tuntutan pekerjaan yang tinggi

menjadikan stresor bagi seorang perawat. Dengan semakin bertambahnya beban

dalam pekerjaan maka semakin besar kemungkinan seorang perawat mengalami

stres kerja (Karambut dan Noormijati, 2012). Menurut National Health System

(NHS), bertambahnya tuntutan pada pelayanan keperawatan akan menyebabkan

bertambahnya stresor kerja pada perawat. Stres yang terjadi pada perawat sangat

mempengaruhi keadaan diri dari seorang perawat dan akan berkontribusi terhadap

pelayanan ke pasien, dan pelayanan kesehatan secara keseluruhan (Farquharson,

dkk, 2012).

Stresor yang memengaruhi terjadinya stres kerja seorang perawat antara lain

adanya konflik dengan pasien dengan keluarganya, konflik dengan dokter,

perawat menghadapi pasien yang meninggal dan sekarat, beban kerja yang

berlebih, ketidakpastian dalam pelaksanaan (Al Rasasi, dkk, 2015). Sedangkan

menurut Penelitian Lwin, Cheerawitra, & Orapinlaose, (2015), stresor yang

menyebabkan stres kerja pada perawat karena adanya kurangnya kepuasan kerja,

kurangnya motivasi, kurangnya komitmen kerja, dan kurangnya penghargaan.

Eksploitasi pada perawat, rendahnya gaji dan kenaikan gaji yang lambat serta

kurangnya istirahat pada perawat penyebab terjadinya stres kerja pada perawat

(Rawal & Pardeshi, 2014).

1

Page 14: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

2

Stres yang berkepanjangan dapat berdampak pada aspek dan sistem tubuh

seseorang. Stres berdampak pada emosional, kognitif, fisiologis, dan perilaku

(Potter dan Perry, 2009). Stres secara terus menerus dapat menyebabkan

ketegangan secara fisik, emosi, sosial, psikologis, perubahan spritual. Respon

stres yang terjadi fisik secara berulang dapat menyebabkan ketegangan dan

kelelahan. Respon yang terjadi secara psikologi dapat menyebabkan kecemasan,

depresi, ketakutan, marah (Hawari, 2011). Ketegangan pada diri individu dapat

menimbulkan perilaku negatif seperti konsumsi alkohol, merokok, absensi

permusuhan dan agresi perilaku ini akhirnya menurunkan produktivitas dan

efisiensi secara signifikan dapat menghambat upaya keselamatan pasien dan

efektifitas dari organisasi (Siringoringo, 2011).

Menurut penelitian Prihatini (2007), perawat di ruang perawatan bedah

memiliki stres kerja sedang sebesar 66,7% dan 23,3% mengalami stres kerja

ringan. Ruang perawatan bedah juga merupakan salah satu ruang rawat inap yang

memiliki stres kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan ruang rawat inap

lainnya, stresor kerja yang memengaruhinya yaitu adanya beban kerja yang lebih

berat dibandingkan dengan ruang rawat inap yang lain dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,885. Hal ini sejalan dengan penelitian Fransiskus (2016),

melakukan penelitian berjudul analisis hubungan beban kerja dengan stres kerja

perawat di tiap ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Rahmah. Stres kerja

perawat di ruang perawatan bedah memiliki koefisien korelasi sebesar 0,552 dan

lebih tinggi dari pada ruang perawatan anak maupun ruang kebidanan. Stres kerja

di ruang perawatan bedah dipengaruhi beban kerja yang terlalu banyak,

ketidakseimbangan jumlah pasien yang ada dengan jumlah perawat, dan tuntutan

untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.

Stres kerja merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena

dengan diketahuinya stres kerja pada perawat akan membantu sebuah rumah sakit

untuk menentukan kebijakan yang tepat guna meminimalkan stres kerja yang

dialami oleh perawat. Stres kerja bila ditangani dengan tepat akan berpengaruh

dengan meningkatnya kinerja perawat dan pencapaian tujuan dalam melaksanakan

asuhan keperawatan. Namun, apabila stres kerja yang dialami oleh perawat bila

Page 15: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

3

tidak ditangani akan berdampak buruk pada kinerja perawat teratama dalam

memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan

Mei 2016 di ruang rawat bedah RSUD Wates, melalui wawancara diketahui dari

tiga perawat mengalami keluhan dampak stres kerja dengan keluhan tangan, betis

terasa capek dan pegal, nyeri pada pinggang dan punggung, merasa tidak cukup

waktu dan bingung dalam menyelesaikan pekerjaan, dan merasa jenuh dalam

bekerja. Berdasarkan uraian data di atas, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran

stres kerja perawat di ruang rawat bedah RSUD Wates.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran stres kerja perawat di ruang

rawat bedah RSUD Wates?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui gambaran stres kerja perawat di ruang rawat bedah RSUD Wates.

2. Tujuan Khusus

a) Diketahui gambaran karakteristik perawat di ruang rawat bedah RSUD

Wates

b) Diketahui gambaran stres kerja perawat berdasarkan umur perawat di

ruang rawat bedah RSUD Wates

c) Diketahui gambaran stres kerja perawat berdasarkan jenis kelamin perawat

di ruang rawat bedah RSUD Wates

d) Diketahui gambaran stres kerja perawat berdasarkan status perkawinan

perawat di ruang rawat bedah RSUD Wates

e) Diketahui gambaran stres kerja perawat berdasarkan tingkat pendidikan

perawat di ruang rawat bedah RSUD Wates

f) Diketahui gambaran stres kerja perawat berdasarkan lama kerja perawat di

ruang rawat bedah RSUD Wates

Page 16: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam konsep stres kerja

pada bidang keperawatan. Manfaat lain dari penelitian ini supaya dapat

menjadi bahan informasi dan pengembangan keilmuan yang berkelanjutan di

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Manajemen Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam

peninjauan kembali manajemen rumah sakit guna meminimalkan stres

kerja yang dialami oleh perawat.

b. Kepala Ruang Bangsal Anggrek

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran stres kerja

pada perawat di Ruang Anggrek RSUD Wates.

c. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan

bahan acuan pada penelitian dalam kerangka konsep yang sama.

E. Keaslian Penelitian

1. Prihatini (2007), melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Hubungan

Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat Di Tiap Ruang Rawat Inap

RSUD Sidikalang”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan

beban kerja perawat dengan stress kerja perawat di tiap ruang rawat inap

RSUD Sidikalang. Hasil dari penelitian didapatkan nilai korelasi Product

moment pearson terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja

dengan stress kerja pada perawat diseluruh ruang rawat inap. Pada ruang

perawatan bedah terdapat hubungan beban kerja dengan stress kerja dengan

koefisien korelasi sebesar 0,885, di ruang perawatan anak, koefisien korelasi

sebesar 0,705, di ruang perawatan kebidanan, koefisien korelasi sebesar

0,756, dan di ruang perawatan penyakit dalam, koefisien korelasi sebesar

0,797. Perbedaan dari penelitian ini adalah tempat penelitian, tehnik

Page 17: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

5

pengambilan sampel, tehnik pengolahan data. Persamaan dari penelitian ini

ialah pada metode penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data,

2. Muthmainah (2012), melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor

Penyebab Stres Kerja di Ruang ICU Pelayanan Jantung Terpadu dr. Cipto

Mangun Kusumo Jakarta”. Tujuan penelitian Muthmainah ialah untuk

mengetahui faktor-faktor penyebab stres kerja perawat di ruang ICU

pelayanan jantung terpadu dr. Cipto Mangun Kusumo Jakarta. Hasil dari

penelitian ini dinyatakan bahwa 60,7% perawat mengalami stres kerja ringan

dan 39,3% perawat mengalami stres kerja sedang. Beban kerja merupakan

faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi terjadinya stres kerja pada

perawat. Perbedaan penelitian Muthmainah dengan penelitian ini pada lokasi

yang diteliti, waktu peneltian, variabel penelitian. Persamaan dengan

penelitian ini adalah metode penelitian, tehnik pengumpulan data, dan tehnik

pengambilan sampel.

3. Martina (2012), melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Stres Kerja

Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Dr. Moehammad

Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor (RSPG)”. Tujuan dari penelitian

Martina ialah mengetahui gambaran dari stresor kerja yang dialami perawat.

Hasil penelitian dideskriptifkan sebanyak 69 perawat atau 86% di RSPG

mengalami stres kerja sedang, 5% perawat mengalami stres kerja kategori

ringan, dan sisanya 9% perawat dalam kategori stres kerja berat dialami oleh

perawat dengan tingkat pendidikan DIII keperawatan. Perbedaan dari

penelitian ini ialah tehnik pengambilan sampel, dan tempat penelitian.

Persamaan dengan penelitian ini adalah pada metode penelitian, subjek

penelitian, tehnik pengumpulan data, metode pengolahan data, dan jenis

penelitian yaitu deskriptif.

Page 18: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates adalah rumah sakit milik

Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo yang terletak di Dusun Beji

Kecamatan Wates tepatnya di Jalan Tentara Pelajar Km 1 No. 5 Wates, Kulon

Progo. RSUD Wates merupakan rumah sakit tipe B yang bersetatus negeri.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates memiliki beberapa fasilitas

pelayanan kesehatan yaitu pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat inap.

Dalam pelayanan rawat jalan, RSUD Wates memiliki 12 Poliklinik dan 1

Instalasi Gawat Darurat (IGD), sedangkan untuk rawat inap RSUD Wates

memiliki 12 ruang rawat inap yang terdiri dari 86 kamar dengan kapasitas

232 tempat tidur yang dibagi menjadi 4 kamar kelas utama (VIP), 21 tempat

tidur kelas 1, 23 tempat tidur kelas 2, 108 tempat tidur kelas 3, 64 tempat

tidur non kelas, dan 20 tempat tidur untuk peri rawat gabung.

Guna menunjang berlangsungnya pemberian pelayanan kesehatan

kepada pasien, RSUD Wates memiliki tenaga kerja baik medis dan non medis

yang dengan jumlah perawat sebanyak 283 orang, bidan 47 orang, dokter gigi

1 orang, dokter umum 11 orang, dokter spesialis sebanyak 24 orang,

penunjang 104 orang, administrasi 201 orang dan pejabat struktural 20 orang.

Visi RSUD Wates yaitu menjadi rumah sakit pendidikan dan pusat

rujukan yang unggul dalam pelayanan yang bermutu, sedangkan misi RSUD

Wates yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan paripurna

yang profresional berorientasi pada kepuasan pelanggan, mengembangkan

manajemen rumah sakit yang efektif dan efisien, menciptakan lapangan kerja

yang sehat, nyaman, dan harmonis, meningkatkan sumber daya manusia,

sarana, dan prasarana yang sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan

teknologi, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan.

29

Page 19: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

30

Ruang Anggrek adalah ruang rawat pasien luka bedah yang berkapasitas

ruang sebanyak 22 tempat tidur pasien umum dan 1 tempat tidur khusus

pasien isolasi. Jumlah perawat yang bertugas di Ruang Anggrek saat

dilakukan penelitian sebanyak 15 orang terdiri dari perawat 1 perawat S1

Keperawatan Ners, 1 perawat DIV Keperawatan dan 13 perawat DIII

Keperawatan. Sebagai unit pelayanan yang melayani pasien selama 24 jam,

Ruang Anggrek menerapkan jadwal dinas jaga menjadi tiga dinas jaga, yaitu

dinas pagi, siang, dan malam. Pada saat dinas pagi ada 7 perawat yang

bertugas, saat dinas siang 3 orang dan 2 orang dinas malam sisanya turun jaga

atau libur. Jadwal dinas pagi dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul

14.30 WIB dinas siang dari pukul 14.30 WIB sampai dengan pukul 20.30

WIB, dan dinas malam dari pukul 20.30 WIB sampai dengan pukul 07.30

WIB. Dinas pagi, siang, dan malam berlaku pada seluruh perawat pelaksana,

untuk primary nurse dan kepala ruang hanya bekerja pada dinas jaga pagi

hari dan libur pada hari minggu.

2. Analisis Hasil Penelitian

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 5 Agustus

2017 sampai tanggal 9 Agustus 2017 mengenai Gambaran Stres Kerja

Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates. Responden dalam

penelitian ini berjumlah 15 perawat yang bertugas di Ruang Anggrek.

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, status pernikahan, lama kerja disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Page 20: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

31

1) Karakteristik Perawat Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan,

Status Pernikahan, Lama Kerja Perawat RSUD Wates di Ruang Anggrek

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Perawat Berdasarkan Usia, Jenis

Kelamin, Tingkat Pendidikan, Status Pernikahan, dan Lama Kerja Perawat

RSUD Wates di Ruang Anggrek

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia:

Dewasa awal 9 60 %

Dewasa Tengah 5 33.3 %

Dewasa akhir 1 6.7 %

Total 15 100 %

Jenis Kelamin:

Laki-laki 5 33.3 %

Perempuan 10 66.7 %

Total 15 100 %

Tingkat Pendidikan:

D-III Keperawatan 13 86.6 %

D-IV Keperawatan 1 6.7 %

S1-Keperawatan 1 6.7 %

Total 15 100 %

Status Pernikahan:

Menikah 12 80 %

Belum Menikah 3 20 %

Total 15 100 %

Lama Kerja:

< 5 tahun 8 53.3 %

5—10 tahun 1 6.7 %

> 10 tahun 6 40 %

Total 15 100 % Tabel 4. 1. Distribusi Karakteristik Perawat Ruang Anggrek

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa sebagaian besar perawat usia

kategori dewasa awal (60%), dengan rata-rata responden berjenis kelamin

perempuan (66.7%). Mayoritas perawat berlatar pendidikan D-III keperawatan

(86.7%), dan perawat yang sudah menikah (80%) dengan pengalaman kerja rata-

rata dalam rentang < 5 tahun (53.3%).

Page 21: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

32

2) Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang anggrek RSUD Wates

Tabel 4.2 Distribusi Stres Kerja Perawat Ruang Anggrek di RSUD Wates

Agustus 2017

Kategori Stres Kerja Frekuensi Persentase (%)

Stres Ringan 3 20 %

Stres Sedang 10 66.7 %

Stres Berat 2 13.3 %

Total 15 100 % Tabel 4. 2. Distribusi Stres Kerja Perawat di Ruang Anggrek

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa perawat yang mengalami

stres kerja sedang memiliki prosentase terbesar (46.7%), dibandingkan

dibandingkan stres ringan dan berat.

3) Stres Kerja Perawat Ruang Anggrek Berdasarkan Karakteristik Usia, Jenis

Kelamin, Tingkat Pendidikan, Status Pernikahan dan Lama Kerja di RSUD

Wates

Tabel 4.3 Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Usia di

Ruang Anggrek RSUD Wates Agustus 2017

Karekteristik Stres Kerja

Usia Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat Total

Dewasa Awal 2 13.3 % 7 46.7 % 0 0 % 9 60 %

Dewasa Tengah 1 6.7 % 2 13.3 % 2 13.3 % 5 33.3%

Dewasa Akhir 0 0 % 1 6.7 % 0 0 % 1 6.7%

Total 3 20 % 10 66.7 % 2 13.3 % 15 100 % Tabel 4. 3. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Usia

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa usia dewasa awal merupakan

kelompok usia yang paling banyak mengalami stres kerja ringan dan sedang

(60%).

Tabel 4.4 Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Jenis

Kelamin di Ruang Anggrek RSUD Wates Agustus 2017

Karekteristik Stres Kerja

Jenis Kelamin Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat Total

Laki-laki 1 6.7 % 3 20 % 1 6.7 % 5 33.3%

Perempuan 2 13.3 % 7 46.7 % 1 6.7 % 10 66.7%

Total 3 20 % 10 66.7 % 2 13.3 % 15 100 % Tabel 4. 4. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa perempuan lebih banyak

mengalami stres kerja, baik ringan, sedang dan berat (66.7%).

Page 22: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

33

Tabel 4.5 Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Tingkat

Pendidikan di Ruang Anggrek RSUD Wates Agustus 2017

Karekteristik Stres Kerja

Pendidikan Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat Total

D-III 3 20 % 8 53.3 % 2 13.3 % 13 86.7 %

D-IV 0 0 % 1 6.7 % 0 0 % 1 6.7 %

S1 0 0 % 1 6.7 % 0 0 % 1 6.7 %

Total 3 20 % 10 66.7 % 2 13.3 % 15 100 % Tabel 4. 5. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 4.5 di atas memperlihatkan adanya disporposionate jenjang

pendidikan responden. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yang mengalami stress kerja berlatar pendidikan D III Keperawatan

(86.7%).

Tabel 4.6 Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteris Status

Pernikahan di Ruang Anggrek RSUD Wates Agustus 2017

Karekteristik Stres Kerja

Status Pernikahan Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat Total

Menikah 3 20 % 7 46.7 % 2 13.3 % 12 80 %

Belum Menikah 0 0 % 3 20 % 0 0 % 3 20 %

Total 3 20 % 10 66.7 % 2 13.3 % 15 100 % Tabel 4. 6. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Status Pernikahan Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukan bahwa stres kerja kategori berat

pada perawat lebih cenderung dialami oleh perawat yang sudah menikah (13.3%).

Tabel 4.7 Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteris Lama

Kerja di Ruang Anggrek RSUD Wates Agustus 2017

Karekteristik Stres Kerja

Lama Kerja Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat Total

<5 tahun 2 13.3 % 5 33.3 % 1 6.7 % 8 53.3 %

5—10 tahun 0 0 % 1 6.7 % 0 0 % 1 6.7 %

> 10 tahun 1 6.7 % 4 26.7 % 1 6.7 % 6 40 %

Total 3 20 % 10 66.7 % 3 13.3 % 15 100 % Tabel 4. 7. Distribusi Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Lama Kerja

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 4.7 di atas diketahui sebagaian besar perawat dengan masa

kerja < 5 tahun mengalami stres paling tinggi (53.3%) dibandingkan dengan masa

kerja lebih lama.

Page 23: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

34

B. Pembahasan

Kondisi dan situasi tempat kerja memiliki potensi yang besar untuk

menyebabkan timbulnya stres kerja. Stres kerja yang muncul akan memicu

terjadinya respon pada diri seorang pekerja. Respon yang muncul tersebut akan

mendorong seorang individu untuk menimbulkan persaingan yang dinamis dalam

rangka meningkatkan kinerja, tetapi juga merupakan penghalang bagi kreatifitas

dan prestasi kerja jika stres kerja tidak dikelola dengan baik (Munandar, 2014).

Namun, dengan adanya stres dalam bekerja akan memicu munculnya tantangan

kerja, keinginan untuk berprestasi dalam bekerja. Sejalan dengan meningkatnya

stres, prestasi kerja juga naik, karena stres membantu perawat untuk mengerahkan

segala sumber daya dalam memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan

pekerjaan. Stres pada tingkat tertentu bertindak sebagai stimulus atau dorongan

untuk bertindak, namun ketika stres meningkat sampai pada fase kelelahan maka

prestasi kerja dapat menurun secara drastis (Rasmun, 2004).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat di Ruang

Anggrek mengalami stres kerja sedang (66.7%). Stres kerja yang dialami perawat

di Ruang Anggrek lebih banyak berasal dari faktor fisiologi. Stresor fisiologi yang

seperti adanya peningkatan dari denyut jantung ketika merawat pasien yang

banyak, gangguan pola tidur selepas pulang kerja dengan banyak pekerjaan yang

harus dikerjakan, perawat mengalami kekakuan otot-otot sehabis kerja, tuntutan

untuk mengerjakan catatan atau data resume pasien yang banyak, kebingungan

ketika menghadapi pasien yang kritis, gangguan pada lambung ketika terlambat

makan dan istirahat ketika banyak pasien yang harus mendapatkan perawatan.

Penelitian ini sejalan dengan Prihatini (2007), mengemukakan bahwa sebanyak

66,7% perawat mengalami stres kerja ringan. Dalam penelitian Prihatini (2007),

stres kerja yang terjadi pada perawat disebabkan karena adanya beban kerja yang

berat yang dialami oleh perawat.

Page 24: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

35

1. Usia

Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa sebagaian besar

perawat usia dewasa awal merupakan kelompok usia yang paling banyak

mengalami stres kerja ringan dan sedang (60%). Karakteristik usia perawat

yang terbanyak pada usia dewasa awal dalam usia ini perubahan bersifat baik,

kesehatan dan kekuatan tenaga fisik mencapai puncaknya, secara psikis

muncul keinginan yang kuat, dan sering mengalami ketegangan emosi karena

kompleksitas persoalan, kemampuan mental seperti penalaran mengingat dan

kreatif pada posisi puncak (Indriyani, 2009). Hurlock, (1980) pada tahap

perkembangan dewasa awal seorang inidividu akan menyesuaikan diri

terhadap pola-pola hidup baru, belajar memiliki cita-cita yang tinggi, mencari

identitas diri. Pada tahap perkembangan ini, seorang individu akan

mengalami perubahan-perubahan yang megharuskannya untuk terus berpikir

dan berkembang supaya dapat mengikuti perubahan keadaan yang ada. Pada

dewasa awal ketegangan emosional sering kali di lihat dalam ketakutan-

ketakutan dan kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran itu timbul

tergantung tercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang di

hadapi pada suatu saat tertentu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

Wibowo (2016), penelitiannya mengemukakan bahwa sebanyak 55.5%

perawat dalam kategori usia dewasa awal mengalami stres kerja lebih tinggi

dibandingkan dengan perawat dengan usia dalam kategori dewasa tengah dan

dewasa akhir.

2. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa sebagaian besar

perawat perempuan lebih banyak mengalami mengalami stres kerja baik

kategori ringan, sedang dan berat (66.7%). Hal ini disebabkan karena respon

fisiologis yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada saat perempuan

menghadapi stres, tubuh akan memberikan respon fisiologis berupa aktivitas

dari beberapa hormone dan neurotransmitter di dalam otak. Lebih lanjut lagi

perempuan lebih menderita stres daripada laki-laki disebabkan karena

Page 25: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

36

prolaktin perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Hormone ini memberikan

umpan balik negatif pada otak sehingga dapat meningkatkan trauma

emosional dan stres fisik (Crowin, 2007). Menurut Indriyani, (2009)

menjelaskan bahwa konflik peran ganda pada perempuan seperti di dalam

keluarga atau rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap terjadinya stres

kerja pada perawat perempuan di rumah sakit.

Faktor berikutnya pada penelitian ini jumlah responden perawat

perempuan lebih banyak dibandingkan dengan responden perawat laki-laki,

sehingga proporsi responden perawat laki-laki dan perawat perempuan tidak

proporsional dan belum dapat menggambarkan perbedaan stres yang

sesungguhnya. Penelitian lebih lanjut berdasarkan jenis kelamin dengan

jumlah yang proporsional antara perawat laki-laki dan perempuan perlu

dilakukan sehinggadidapat hasil yang lebih tepat untuk tingkat stres kerja

berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

Muthmainah (2012), mengemukakan bahwa perawat perempuan sebanyak

89% mengalami stres kerja dibandingakn dengan perawat berjenis kelamin

laki-laki.

3. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui mayoritas perawat

berlatar belakang pendidikan Diploma III Keperawatan mengalami stres kerja

ringan sampai dengan berat (86.7%). Tingkat pendidikan akan berpengaruh

terhadap kualitas dalam berkerja. Kualitas yang terendah dapat

mengakibatkan beban kerja menjadi bertambah dan menimbulkan stres

(Mangkunegara, 2006). Ismafiaty (2011), hampir seluruh perawat yang

berpendidikan D-III mengalami stres kerja lebih tinggi dibandingkan dengan

perawat dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi, hal ini di

karenakan semkin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak

pengetahuan sehinga mereka akan lebih mampu mengatasi stres yang terjadi

dalam dirinya dibandingkan dengan mereka yang pendidikannya lebih

rendah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Muthmainah (2012),

Page 26: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

37

mengemukakan bahwa sebanyak 89.3% perawat dengan tingkat pendidikan

D-III Keperawatan mengalami stres kerja lebih tinggi dibandingkan dengan

perawat dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi.

Namun, pada penelitian ini terdapat perawat dengan latar pendidikan S1

keperawatan yang mengalami stres kerja yang sedang (6.7%). Hal ini terjadi

karena perawat tersebut memiliki jabatan sebagai primary nurse yang

bertugas untuk menerima intruksi dari dokter, baik dalam pemberian obat

maupun intervensi lain. Selain itu, primary nurse juga harus melakukan

pelengkapan pengkajian data serta pelengkapan asuhan keperawatan. Seorang

primary nurse menjadi autoritas primer untuk semua keputusan tentang

proses keperawatan untuk pemenuhan kebutuhan total pasien selama tinggal

di rumah sakit (Swanburg, 2000). Primary nurse harus merencanakan semua

kebutuhan pasien yang kemudian mendelegasikannya kepada perawat

pelaksanan yang bertugas selama 24 jam di rumah sakit, dan

mengevaluasinya lagi untuk melihat perkembangan dari pasien (Rohmah &

Walit, 2012). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Muthmainah (2012),

dalam penelitiannya mengemukakan bahwa perawat dengan pendidikan S1

keperawatan cenderung mengalami stres kerja ringan dan sedang.

4. Status Perkawinan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, perawat yang sudah menikah lebih

cenderung mengalami stres kerja berat (13.3%). Hal ini disebabkan karena

permasalahan yang sering terjadi di keluarga, terutama karena sebagian besar

responden merupakan keluarga muda yang masih memiliki anak balita.

Kondisi keluarga yang membutuhkan perhatian khusus seperti pada saat anak

atau pasangan sakit sementara harus tetap bekerja sehingga dapat menjadi

stres tersendiri bagi perawat yang sudah berkeluarga. Hal ini didukung oleh

Santrock (2003) yang menyatakan bahwa keluarga dapat menjadi salah satu

faktor yang dapat menjadi pencetus terjadinya stres. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Aiska (2014) yang menyatakan bahwa

Page 27: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

38

94,3% perawat yang sudah menikah cenderung mengalami stres kerja lebih

tinggi dibandingkan dengan perawat yang belum menikah.

5. Lama Kerja

Berdasarkan hasil penelitian di atas, perawat yang memiliki pengalaman

kerja dengan rentang waktu < 5 tahun cenderung mengalami stres kerja

paling tinggi (53.3%) dibandingkan dengan perawat dengan masa kerja yang

lebih lama. Proses adaptasi terhadap lingkungan baru akan memberikan

pengaruh terhadap kematangan perawat di ruangan. Bila lingkungan kerja

kurang mendukung maka kondisi ini akan menimbulkan stres (Indriyani,

2009). Perawat dengan masa kerja lebih sedikit lebih rentan mengalami stres

kerja dibandingkan dengan yang sudah memiliki masa kerja lebih lama, hal

ini dikarenakan perawat yang sudah lama bekerja sudah mampu beradaptasi

dengan lingkungan dan situasi kerja (Aiska, 2014). Hawari (2011), seseorang

yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih mampu memgontrol

kondisi yang penuh dengan stressor kerja. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Wibowo (2016), perawat dengan masa kerja 3—60 bulan

mengalami stres kerja paling tinggi (35.5%), dibandingkan perawat dengan

masa kerja lebih lama, dan penelitian Martina (2012), mengemukakan bahwa

perawat dengan masa kerja 6 bulan sampai 3 tahun memiliki tingkat stres

paling banyak dibandingkan masa kerja yang lebih lama.

C. Keterbatasan penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah dari instrumen penelitian yang digunakan.

Perawat dalam penelitian ini mendeskripsikan dirinya sendiri tentang stres kerja

yang ia alami dengan mengisi kuesioner. Akan lebih baik apabila penilaian stres

kerja dilakukan menggukan metode observasi work sampling.

Page 28: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagaian besar perawat di

Ruang Anggrek RSUD Wates diketahui mengalami stres kategori sedang

(66.7%).

2. Berdasarkan karakteristik usia mayoritas perawat di Ruang Anggrek RSUD

Wates kategori usia dewasa awal mengalami stres ringan dan sedang (60%).

3. Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, perawat perempuan di Ruang

Anggrek RSUD Wates lebih banyak mengalami stres kerja, baik ringan

sedang dan berat (66.7%) dibandingkan dengan perawat laki-laki.

4. Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan, perawat dengan latar belakang

pendidikan Diploma III keperawatan mengalami stres kerja paling tinggi

(86.7%) dibandingkan perawat dengan latar pendidikan lebih tinggi.

5. Berdasarkan karakteristik status pernikahan, perawat yang sudah menikah di

Ruang Anggrek RSUD Wates cenderung mengalami stres kerja yang berat

(13.3%).

6. Berdasarkan karakteristik lama kerja, perawat yang memiliki pengalaman

kerja < 5 tahun paling tinggi mengalami stres kerja (53.3%), dibandingkan

perawat dengan masa kerja lebih lama.

B. Saran

1. Bagi Manajemen Rumah Sakit

Untuk manajemen rumah sakit khususnya bagian bidang keperawatan,

disarankan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk

mengurangi stres kerja pada perawat. Rumah sakit perlu mengalokasikan

dana untuk biaya rekreasi ketempat yang dapat mendistraksikan perawat dari

lingkungan kerja yang penuh dengan stresor.

39

Page 29: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

40

2. Bagi Kepala Ruang Anggrek

Bagi kepala Ruang Anggrek disarankan untuk lebih mengenal dan memahami

karakteristik dari perawat yang bertugas di Ruang Anggrek, serta mengatur

iklim kerja dan kondisi ruangan kerja di Ruang Anggrek guna meminimalkan

terjadinya stres kerja pada perawat di Ruang Anggrek.

3. Bagi Peniliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian stres kerja dengan

cara pengumpulan data menggunakan metode observasi work sampling.

Page 30: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

41

DAFTAR PUSTAKA

Al Rasasi., dkk. (2015). Work-Related Stress among Nurses Working in Dubai, a

Burden for Healthcare Institutions.American Jurnal of Psychology and

Cognoitive Science, Vol. 1, No. 2, Hal.61-65.

Aizka, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Tingkat Stres

Kerja Perawat di Rumah Sakit Jiwa Ghrasia Yogyakarta. Skripsi. Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

Yogyakarta: Yogyakarta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi

VI, Rineka Cipta: Jakarta.

Azwar. S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Edisi:2. Pustaka Pelajar:

Yogyakarta.

Azizpour, Y., dkk. (2013). A Survey on the Associated Factors of Stress among

Operating Room Personel.Thrita Journal of Medical Sciences, 2 (1)., 19—

23. http://doi.org/10.5812/thrita.9505

Choi, J. I & Myung S.K. (2015). Relation of Job Stress, Burnout, Mindfulness and

Job Satisfaction of Clinical Nurses. International Journal of Bio-Science

and Bio-Technology, Vol. 7, No. 3, Hal.121—128.

Crowin. E.J. (2007). Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan.Jakarta: Depkes

RI.

Farquharson, B., dkk. (2012). Nursing stress and patient care: real-time

investigation of the effect of nursing tasks and demands on psychological

stress, physiological stress, and job performance: study protocol. Jurnal of

Advanced Nursing 00(0), 000—000. 10.1111/jan.12090

Fransiskus, H.B. (2016). Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja

Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Siti Rahmah 2016.

Thesis: Universitas Andalas. Padang.

Page 31: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

42

Hamidi, N. (2003). Effects of stress on immune system students. Jundishapur

Science Medicine Journal.Vol. 37, No. 2, Hal.12—14.

Hawari, D. (2011). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Hudak, C. M. & Gallo, B. M. (2010). Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik

vol. 1 (Ed. 6). (M. Ester, Editor) (Asih, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Hurlock. E. B. 1980. Psikologi Perkembangan. Erlangga: Jakarta.

Indriyani. A. (2009). Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan Stres Kerja Terhadap

Kinerja Perawat Wanita RS Roemani M Semarang. Skripsi. Program Studi

Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro

Semarang.

Ismafiaty. (2011). Hubungan Antara Strategi Koping dan Karakteristik Perawat

dengan Stres Kerja di Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Dustira

Cimahi. Jurnal Kesehatan Kartika, Vol. 6 No.2 Stikes Jendral A. Yani

Cimahi.

Jusnimar (2012). Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat ICU di Rumah Sakit

Kanker Dharmais. Skripsi. Progran Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia. Jakarta.

Karambut, C.A., & Noormijati, E.A.T. (2012). Analisis Pengaruh Kecerdasan

Emosional, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen

Organisasional (Studi pada Perawat Unit Rawat Inap RS Panti Waluya

Malang). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 10, No. 3, Hal.655—668.

Kolakar S.H., dkk. (2004). The Level of Stress among Gordan University of

Medical Sciences Hospital Operation Room‟s Personals and Relation to

same Related Factors.Journal Gorgan Univercity Medical Science, Vol. 4,

No. 2, Hal.16—22.

Lapau, B. (2015). Metode Penelitian Kesehatan Metode Ilmiah Penulisan Skripsi

Dan Disertasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Lestari, S. (2012). Gambaran Persepsi Perawat Tentang Stressor Kerja Beban

Kerja Selama Bekerja di Bangsal Perinatologi RSUD Wates Kabupaten

Page 32: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

43

Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Program Studi

Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.Yogyakarta.

Lwin, P.M., dkk. (2015). Job Stress and Burnout among Hospital Nurses in a City

of Myanmar.Thailand: Mahidol University Salaya.

Mangkunegara. (2006). Perencanaan dan Pengembangan Manajemen Sumber

Daya Manusia. PT. Refika Aditama: Jakarta.

Martina, A. (2012). Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap

Rumah Sakit Paru Dr. Moehammad Goenawan Partowidigdo Cisarua

Bogor (RSPG). Skripsi. Program Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia. Jakarta.

Martoyo, S. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Maxine, R.S. (2008). Holistic Nursing Practice.Fredrich.Vol. 22, No. 6, Hal. 365.

Munandar, A.S. (2014). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Muslimah, F. (2015). Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat di Ruang

Rawat Inap RSUD Dr. Rasidin Padang. Skripsi. Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas. Padang.

Muthmainah, I.I.N. (2012). Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja di Ruang ICU

Pelayanan Jantung Terpadu dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Skripsi.

Program Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Indonesia. Jakarta.

Nasir, A. & Abdul, M. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba

Medika

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of nursing, 7th

edition. Jakarta:

Salemba Medika.

Page 33: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

44

Prihatini, L.D. (2007). Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja di

Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. Tesis. Program Pasca Sarjana

Universitas Sumatra Utara. Medan.

Priyoto. (2014). Konsep Manajemen Stress. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rakhmat, J. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Raya.

Rasmun. (2004). Stress, Koping Dan Adaptasi Teori Dan Pohon Masalah

Keperawatan. Jakarta: CV Sagung Seto.

Rawal, R. & Padeshi, S.A. (2014). Job Stress Causes Attrition among Nurses in

Public and Private Hospitals. Journal of Nursing and Health Science

(IOSR-JNHS). Vol. 3, No. 2, Hal.42—47.

Robbins, S.P. & Timothy A.J. (2009). Perilaku Organisasi edisi 12. Jakarta:

Salemba Empat.

Rohmah, S. & Walid, S. (2012). Proses Keperawatan: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Madia.

_________________________. (2015). Perilaku Organisasi edisi 16. Jakarta:

Salemba Empat.

Santrock. J.W. (2003). Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Siringoringo. S. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja

Perawat di Ruang ICU RS Stella Maris Makasar. Skripsi. Program Studi

Ilmu Keperawatan Stikes Mega Rezky. Makasar.

Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Swanburg, R.C. (2000). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan untuk

Perawat Klinis. Jakarta: EGC.

Page 34: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

45

Wibowo, L.D. (2016). Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat di IGD dan ICU

RSUD Wates Kelon Progo. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Yogyakarta.

Widyasari, K. J. (2010). Hubungan Antara Kelelahan Kerja Dengan Stress Kerja

Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Yarsis Surakarta. Skripsi. Program

Diploma IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Negeri

Sebelas Maret. Surakarta.

Page 35: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

46

LAMPIRAN

Page 36: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

2

KUESIONER STRES KERJA PERAWAT

DI RUANG RAWAT BEDAH

RSUD WATES

A. Identitas Responden

Umur : Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Status Pernikahan : Menikah Belum Menikah

Tingkat Pendidikan : D-III D-IV S1 Keperawatan Ners

Lama Kerja : Tahun, Bulan

B. Instrumen Penilaian Stres Kerja

Bacalah pernyataan dengan cermat, berilah tanda √ untuk setiap pernyataan yang

menurut anda paling sesuai.

Angka 1. Jika menurut anda; tidak pernah

2. Jika menurut anda; kadang

3. Jika menurut anda; sering

4. Jika menurut anda; sering kali

No Pernyataan Tidak

Pernah Kadang Sering

Sering

Kali

1 Saya mengalami lelah mental

setelah menjalani shift jaga malam,

jika banyak pasien yang gelisah

sepanjang malam.

2 Saya merasa kurang trampil dalam

menyelesaikan pekerjaan

dibandingkan dengan teman-teman

sekerja.

3 Saya merasa kehilangan daya

konsentrasi ketika mendengar

banyak instruksi dokter, misalnya

tentang cara pemberian obat atau

infus pada pasien, dll

4 Meskipun banyak pekerjaan yang

saya kerjakan, saya merasa tidak

Page 37: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

3

bosan

5 Ketika saya melaksanakan tugas

merawat pasien, timbul perasaan

bosan melihat pekerjaan rutin yang

harus saya kerjakan.

6 Saya akan tersinggung ketika

mendapat teguran atau kritikan

terhadap pekerjaan yang telah saya

lakukan di ruangan

7 Ketika mendapat teguran atau

kritikan terhadap hasil pekerjaan

saya, saya dapat menerimanya

8 Ketika saya memberikan

penyuluhan atau penjelasan tentang

kesehatan bagi pasien dan keluarga,

informasi saya dapat dimengerti

oleh mereka

9 Saya merasa sulit untuk

menyampaikan informasi secara

jelas dan dapat dimengerti oleh

pasien dan sesama teman kerja

10 Saya merasa pekerjaan saya belum

optimal jika ada pasien yang telah

lama dirawat tapi belum sembuh

juga

11 Saya merasa tegang jika

menghadapi pasien yang kritis

12 Saya akan membicarakan masalah

saya kepada atasan atau sesama

perawat jika ada masalah dengan

pasien atau keluarganya

13 Meskipun banyak pekerjaan yang

saya kerjakan, saya tetap menjalin

komunikasi dengan pasien

14 Saya dapat menenangkan diri,

walaupun menghadapi pasien yang

sedang merintih atau mengeluh

kesakitan

15 Saya merasa dapat diterima dalam

pergaulan dengan rekan seruangan

16 Dalam bekerja saya merasa sering

lupa terhadap apa yang saya

kerjakan

Page 38: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

4

17 Saya akan mengurung diri jika

mempunyai masalah dengan pasien

atau keluarga pasien

18 Saya merasa tetap bersemangat

bekerja meskipun banyak pasien di

ruangan

19 Meskipun banyaknya laporan

pasien yang saya kerjakan saya

dapat berpikir jernih

20 Meskipun dokter belum datang

untuk visite keruangan, saya akan

berusaha mengatasi keluhan pasien

tersebut

21 Saya merasa denyut jantung saya

normal walaupun banyak pasien

yang harus saya tangani

22 Ketika menghadapi banyaknya

tuntutan pasien atau keluarga

pasien, saya akan melayani dengan

sabar

23 Saya dapat tidur dengan nyenyak,

meskipun banyak pekerjaan yang

telah saya kerjakan di rumah sakit

24 Setelah saya selesai bekerja

misalnya setelah merapikan tempat

tidur pasien, leher atau otot

punggung saya tidak kaku

25 Saya merasa keringat saya normal

meskipun harus memantau pasien-

pasien yang dalam keadaan kritis.

26 Meskipun saya banyak mendapat

teguran dari atasan saya tetap hadir

bekerja seperti biasa

27 Saya merasa tidak bersemangat

bekerja jika pasien yang dirawat di

ruangan saya sedikit jumlahnya

28 Meskipun banyak pasien yang

dirawat diruangan, saya dapat

melaksanakan pelayanan yang baik

29 Ketika saya menghadapi banyak

catatan pasien yang harus

dikerjakan, membuat saya sakit

kepala/pusing

Page 39: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

5

30 Saya hanya menunggu instruksi

dokter untuk mengatasi keluhan

pasien

31 Ketika menerima pasien baru saya

merasa jantung saya berdebar-debar

32 Saya akan meminjamkan peralatan

kesehatan bagi ruangan lain yang

membutuhkannya demi kelancaran

pelayanan diruangan lainnya

33 Meskipun pasien atau keluarga

pasien marah kepada saya, saya

dapat menahan keinginan untuk

tidak memukul mereka

34 Tangan saya sering berkeringat

setelah memeriksa tensi pasien atau

suhu tubuh

35 Saya makan dengan porsi yang

banyak akhir-akhir ini karena saya

stres menghadapi banyaknya

jumlah pasien yang dirawat

36 Ketika saya melakukan kesalahan

dalam pemberian obat, timbul

keinginan saya bunuh diri

37 Ketika tergores benda tajam pada

waktu bertugas, saya hanya

mengalami luka ringan

38 Meskipun pasien yang saya hadapi

sedang menderita sesak nafas atau

mengalami pendarahan,saya dapat

mengatasinya dengan tenang

39 Setelah mendorong brankart atau

oksigen pasien, saya merasa lelah

fisik

40 Ketika selesai memeriksa kondisi

pasien, tangan saya terasa gatal-

gatal

41 Saya merasa denyut jantung saya

normal meskipun banyak pasien

yang harus saya rawat

42 Dalam sebulan saya hanya absen

kurang dari dua hari, meskipun

pasien yang dirawat banyak

menderita penyakit menular

Page 40: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

6

43 Saya merasa pembagian jadwal

shift saya lebih banyak dari teman

yang lain karena kadang-kadang

harus bertugas pada hari libur

44 Saya tidak selera makan ketika

banyak pekerjaan yang akan saya

kerjakan

45 Saya akan mengatasi pasien

mengurangi keluhannya sebelum

dokter datang

46 Meskipun lampu mati ketika pasien

sedang ditangani dengan alat

eletronik , saya tidak panik

47 Saya tidak masuk kerja (absen)

apabila pada waktu saya bekerja

banyak pasien yang tidak puas atas

pelayanan kesehatan yang

diterimanya

48 Walaupun terlambat istirahat

makan siang saya belum pernah

menderita sakit lambung (mual)

49 Saya akan membiarkan pasien

menunggu dokter jaga memeriksa,

walaupun pasien mengeluh

kesakitan

50 Tensi saya terasa meningkat ketika

saya merawat luka pasien yang

telah infeksi berat

51 Saat jaga malam, saya panik ketika

lampu mati

52 Saya tidak mempunyai pikiran

untuk mengganggu ketenangan

pasien di ruangan lain

53 Penyakit lambung saya kumat

ketika sering terlambat makan siang

karena banyaknya pasien yang

harus ditangani di rumah sakit

54 Jika sedang membuat resume

pasien, kepala saya sering pusing

Page 41: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

12

Page 42: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

13

Page 43: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

14

Page 44: HALAMAN JUDUL GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI …repository.unjaya.ac.id/2121/2/ARIEF SASUMBA_2212117_pisah.pdf“Gambaran Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Bedah RSUD Wates”. Selama

15