hal 5-10
-
Upload
nadiaedwardevans -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of hal 5-10
Bakteri penyebab jerawat disebut dengan Propionibacterium acnes
atau P. Acnes. Propionibacterium acnes melepaskan sejenis zat iritan yang
nantinya akan mengiritasi kulit,efek dari iritasi inilah nantinya yang
menyebabkan kulit memerah dan membengkak. Disamping itu juga
menyebabkan nanah dibawah permukaaan kulit,semua efek tersebut
merupakan bentuk perlawanan sisitem imun tubuh untuk menetralkan zat
iritan yang dihasilkan oleh bakteri serta memperbaiki jaringan kulit yang
telah teriritasi. Propionibacterium acnes terdapat dalam kelompok bakteri
corynebacteria. Bakteri ini termasuk anggota flora kulit dan selaput lendir
manusia. P. acnes ikut serta dalam fotogenesis jerawat dengan
menghasilkan lipase, yang memecahkan asam lemak bebas dari lipid kulit.
Asam lemak ini dapat menimbulkan radang jaringan dan ikut
menyebabkan jerawat. Jerawat menyebabkan rasa gatal yang mengganggu
bahkan rasa sakit. Tetapi, umumnya tidak ada efek menyeluruh pada tubuh
yang ditimbulkan.
Ada beberapa jenis jerawat, antara lain sebagai berikut:
1. Komedo terbuka (blackhead) disebabkan oleh pori-pori tersumbat
sebagian atau kelenjar keringat yang menghasilkan akumulasi
minyak berlebihan. Biasanya bakteri, sel kulit mati dan keratin
sering terjebak dalam pori-pori ini. Campuran zat penyumbat atau
sebum mengalami oksidasi karena terkena udara dan berubah
warna menjadi gelap.Penampilan fisiknya sering ditandai dengan
5
benjolan kuning hitam atau gelap pada kulit. Setelah dikeluarkan,
sebum yang menyumbat berwarna coklat kekuningan. Komedo
terbuka biasanya tidak menyebabkan peradangan dan paling sering
muncul pada hidung
2. Komedo tertutup terjadi akibat adanya penyumbatan pori-pori atau
kelenjar keringat dengan akumulasi minyak yang berlebih, bakteri,
sel kulit mati dan keratin. Komposisi campuran zat penyumbatnya
sama dengan komedo terbuka. Karena whiteheads tidak memiliki
celah, maka campuran sebum tidak terkena udara dan tidak
teroksidasi. Warnanya tetap putih namun kadang kekuningan.
Penampilan fisiknya ditandai sebagai benjolan kecil putih. Komedo
tertutup juga biasanya tidak disertai peradangan. Whiteheads dapat
muncul di mana saja pada kulit.
3. Papula berbentuk gundukan merah, sedikit meradang, namun tidak
memiliki puncak karena belum penuh dengan nanah. Komedo yang
tidak diobati dapat memburuk menjadi papula ketika dinding
kelenjar yang terinfeksi meletus, sehingga memungkinkan
campuran sebum dan bakteri menembus kulit di sekitarnya. Ketika
sel-sel darah putih masuk ke kelenjar yang meletus untuk melawan
infeksi, terjadi peradangan
6
4. Pustula terjadi ketika papula tidak diobati selama beberapa hari,
akumulasi sel darah putih secara bertahap bergerak ke permukaan
kulit. Pustula memiliki ciri-ciri memiliki noda di bagian tepi,
meradang berwarna kemerahan dan bagian tengahnya berwarna
kekuningan atau putih. Inilah yang biasanya disebut jerawat oleh
masyarakat.
2.1. Pengertian dan Kandungan dalam Madu
Madu adalah bahan yang rasanya manis yang dihasilkan oleh lebah
madu (Apis mellifera) dan berasal dari sari bunga atau dari cairan yang
berasal dari bagian-bagian tanaman hidup yang dikumpulkan, diubah dan
diikat dengan senyawa-senyawa tertentu oleh lebah dan disimpan dalam
sarangnya.
Komponen utama madu adalah glukosa dan fruktosa. Senyawa-
senyawa lain yang terkandung dalam madu ialah protein, asam amino,
enzim, asam-asam organik, mineral, tepung sari bunga, sukrosa, maltosa,
melezitosa dan oligosakarida lainnya termasuk dekstrin. Warna madu
bervariasi dari hampir tidak berwarna sampai coklat gelap. Konsistensinya
dapat encer, kental, atau berkristal. Citarasa dan aromanya berbeda-beda,
tergantung dari sumber asalnya, tetapi tidak mengandung bahan-bahan
tambahan. Madu yang sudah matang kadar airnya rendah dan kandungan
7
fruktosa (gula buah) tinggi. Kandungan air yang rendah akan menjaga
madu dari kerusakan untuk jangka waktu relatif lama.
Persentase gula dalam madu berkisar antara 95-99% dari bahan
kering madu. Sebagian besar dari gula dalam madu adalah gula sederhana
fruktosa dan galaktosa yang mencapai 85-95% dari total gula. Persentase
yang besar dari gula sederhana ini berpengaruh terhadap karakteristik sifat
fisik dan nutrisi madu. Kadar air dalam madu mempengaruhi umur simpan
madu, hanya madu dengan kandungan air kurang dari 18% yang dapat
disimpan dengan sedikit resiko terhadap fermentasi. Asam organik dalam
madu mempengaruhi keasaman dan karakteristik rasa madu. Mineral
dalam madu terdapat dalam jumlah yang sedikit. Senyawa nitrogen
termasuk enzim berperan penting dalam pembentukan madu. Enzim-enzim
utama dalam madu adalah invertase, diastase dan glukosa oksidase.
Madu memiliki manfaat dalam berbagai aspek, antara lain dibidang
kosmetika, madu banyak digunakan baik dalam bentuk sabun, penyegar
dan masker wajah. Selain itu, dari segi kesehatan, madu sering digunakan
untuk obat-obatan. Madu merupakan salah satu obat tradisional tertua
yang dianggap penting untuk penyembuhan penyakit pernafasan, infeksi
saluran pencernaan dan bermacam-macam penyakit lainnya. Dari segi
kecantikan, madu dapat pula digunakan untuk menghaluskan kulit, serta
pertumbuhan rambut.
8
2.2. Karakteristik Madu Asli
Dalam menggunakan madu sebaiknya perhatikan keaslian madu
yang akan digunakan agar mendapat hasil yang optimal dan tidak
menimbulkan efek samping dari campuran yang terkandung dalam madu
palsu. Berikut ini adalah ciri-ciri madu yang asli
a. Tidak ada endapan (buih) pada botol
Perhatikan bagian dasar botol penyimpanan, madu asli tidak
memiliki endapan atau buih yang berwarna putih pada bagian dasar botol
penyimpanan madu. Jika ada buih pada botol madu maka madu tersebut
sudah terlalu lama dibiarkan di wadah terbuka dan telah mengalami proses
fermentasi.
b. Tetesan madu tidak terputus
Celupkan benda ke dalam botol madu kemudian angkat benda
tersebut. Madu murni akan menetes tanpa terputus dan jika tetesan madu
terputus-putus, itulah tanda madu palsu.
c. Jika dipanasi menggelembung
Madu yang asli akan menghasilkan gelembung-gelembung udara
jika dipanasi. Berbeda dengan gula yang akan menghasilkan buih seperti
air mendidih.
9
d. Tidak mengering
Oleskan sedikit di telapak tangan kemudian jemur sebentar di
bawah terik matahari. Madu yang masih murni tidak akan mengering
sedangkan madu palsu akan membentuk lapisan kerak gula yang
menempel di tangan.
e. Berbentuk sarang lebah
Tuangkan madu ke dalam piring berwarna bening kemudian
tambahkan air secukupnya. Goyangkan piring tersebut sampai madu dan
air tercampur, jika madu tersebut masih asli maka akan terbentuk sarang
lebah.
10