Hal 18 Warna

119
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Tujuan, dan Manfaat 1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berkembang pesat saat ini, mahasiswa dituntut untuk memiliki wawasan luas dan kemampuan yang memadai, sehingga pada akhirnya diharapkan menjadi lulusan yang kompeten dan mampu bersaing di dunia kerja. Salah satu cara yang ditempuh yaitu dengan melakukan Praktik Industri (PI) yang dilaksanakan pada suatu instansi yang memiliki keterkaitan dengan bidang yang ditekuni. Praktik Industri pada Jurusan Teknik Sipil Unesa dilakukan pada proyek – proyek di bidang ketekniksipilan, tentunya dengan syarat yang telah ditentukan pada program PI tersebut. Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib di luar kampus yang harus ditempuh sebagai syarat untuk menyelesaikan studi bagi jenjang Strata Satu (S-1) Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, sehingga mahasiswa mendapat pengetahuan langsung di lapangan. Kegiatan Praktik Industri ini meliputi pengamatan langsung pada proses perencanaan suatu

Transcript of Hal 18 Warna

Page 1: Hal 18 Warna

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. Tujuan, dan Manfaat

1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berkembang pesat saat ini,

mahasiswa dituntut untuk memiliki wawasan luas dan kemampuan yang

memadai, sehingga pada akhirnya diharapkan menjadi lulusan yang

kompeten dan mampu bersaing di dunia kerja. Salah satu cara yang

ditempuh yaitu dengan melakukan Praktik Industri (PI) yang dilaksanakan

pada suatu instansi yang memiliki keterkaitan dengan bidang yang

ditekuni. Praktik Industri pada Jurusan Teknik Sipil Unesa dilakukan pada

proyek – proyek di bidang ketekniksipilan, tentunya dengan syarat yang

telah ditentukan pada program PI tersebut.

Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib di luar

kampus yang harus ditempuh sebagai syarat untuk menyelesaikan studi

bagi jenjang Strata Satu (S-1) Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Negeri Surabaya, sehingga mahasiswa mendapat pengetahuan langsung di

lapangan. Kegiatan Praktik Industri ini meliputi pengamatan langsung

pada proses perencanaan suatu proyek pembangunan hingga selesai dan

dilakukan pada instanti/konsultan jasa perencanaan bangunan terkait.

Kegiatan ini dilakukan ± 2 bulan terhitung mulai tanggal 8 Juli sampai

dengan 8 September 2013 (setiap hari kerja, Senin sampai dengan Sabtu

pukul 08.00 – 16.00 WIB) dan dilakukan di luar jam perkuliahan.

Pelaksanaan Praktik Industri di PT. Tejacipta Rekasarana

diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan mahasiswa dalam bidang jasa perancangan / perencanaan

bangunan gedung.

Page 2: Hal 18 Warna

2

2. Tujuan Praktik industri

Mata kuliah Praktik Industri bertujuan agar mahasiswa Program Studi

Strata Satu Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya :

a. Memahami tugas serta peranan masing-masing anggota yang

tercantum dalam struktur organisasi proyek perencanaan.

b. Memahami proses penyusunan rencana anggaran biaya proyek

pembangunan gedung Laboratorium Terpadu Fakultas MIPA UNESA

Kampus Ketintang.

c. Tujuan khusus dalam pelaksanaan Praktik Industri (PI) yaitu agar

mahasiswa dapat melakukan pengamatan, dokumentasi, dan

wawancara dengan pihak proyek sehingga dapat menambah

pengetahuan mengenai perencanaan anggaran biaya lantai 3 pekerjaan

struktur dan arsitektur pada lanjutan proyek Laboratorium Terpadu

MIPA UNESA Kampus Ketintang Surabaya tahap II.

3. Manfaat Praktik Industri

Manfaat dari Praktik Industri antara lain :

a. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan ilmu

yang didapat di bangku perkuliahan dengan kondisi lingkungan kerja

yang sebenarnya.

b. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana memecahkan masalah dan

menelaah masalah yang terjadi di lapangan.

c. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teknologi yang kini

berkembang di dunia kerja, sehingga ketika terjun ke dunia kerja

mahasiswa tidak lagi merasa kaget atau heran ketika praktik langsung di

dalamnya.

Page 3: Hal 18 Warna

3

4. Ruang Lingkup Praktik Industri

Ruang lingkup penyusunan laporan ini, yaitu :

a. Pengamatan secara langsung terhadap proses kerja dan tahapan

perencanaan suatu proyek khususnya perencanaan anggaran biaya.

b. Pengamatan dan menganalisis mekanisme kerja beserta kaitannya

dengan permasalahan yang timbul selama proses perencanaan anggaran

biaya.

c. Pengamatan pada unsur-unsur pendukung lainnya seperti penggunaan

aturan SNI 2008 nomor 7394, 6897, 2837, 3434, 7395, 7393, 2839 ;

HSPK; dan perhitungan koefisien analisis rencana anggaran biaya yang

dibuat sendiri yang terkait dengan proses kegiatan perencanaan

anggaran biaya.

5. Metode Pengumpulan Data

Penyusun memperoleh data dengan cara sebagai berikut :

a. Metode Pengamatan (Observation)

Pengamatan atau observasi (observation) yaitu suatu teknik yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung di biro

konsultan perencana tentang berbagai tahapan kerja yang berkaitan

dengan perencanaan anggaran biaya lantai 3 pekerjaan struktur dan

pekerjaan arsitektur pada lanjutan proyek pembangunan Laboratorium

Terpadu Fakultas MIPA UNESA Kampus Ketintang Surabaya tahap II.

b. Metode Literatur

Metode Literatur yaitu dengan cara melihat bahan kuliah, aturan SNI,

aturan HSPK, peraturan-peraturan mengenai jasa konstruksi dan

petunjuk dari dosen pembimbing PI, serta para senior.

6. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ditangani dalam hal ini adalah kegiatan

perencanaan pada lanjutan proyek pembangunan Laboratorium Terpadu

Fakultas MIPA UNESA Kampus Ketintang Surabaya yang dilaksanakan

Page 4: Hal 18 Warna

4

oleh PT. Tejacipta Rekasarana. Laporan ini hanya membahas tentang

rencana anggaran biaya pada lantai 3 pekerjaan struktur dan arsitektur

yang dicontohkan oleh ruang alat yang berada di laboratorium kimia dasar.

7. Alur Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan Praktik Industri (PI) ditunjukkan dengan

diagram alir berikut ini :

Pengamatan Lapangan

Pengumpulan Data

Literatur Data Proyek

Analisis Data

Penyusunan Laporan

Gambar 1.1. Diagram Alur Penyusunan Laporan

Page 5: Hal 18 Warna

5

B. Gambaran Umum

1. Latar Belakang Proyek

Sektor sarana dan prasarana merupakan sektor yang memegang

peranan penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya

sektor sarana dan prasarana dalam pendidikan yang pada umumnya

merupakan kegiatan pendidikan yang paling penting dalam meningkatkan

mutu pendidikan suatu wilayah.

Semakin majunya suatu wilayah maka akan semakin meningkat pula

mutu pendidikan yang akan menyebabkan semakin meningkatnya

kebutuhan akan sarana dan prasarana suatu pendidikan. Salah satu

pendidikan yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu

pendidikan di suatu wilayah adalah sarana dan prasarana dalam

pendidikan. Sarana dan prasarana dalam pendidikan merupakan salah satu

untuk meningkatkan suatu mutu dalam pendidikan.

Sejalan dengan perkembangan pendidikan dan meningkatnya

kebutuhan sarana dan prasarana kampus, Pemerintah Kota Surabaya pada

tahun anggaran 2012 berupaya untuk membenahi sarana dan prasarana

kampus yang ada, yaitu dengan merencanakan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Laboratorium Terpadu Universitas Negeri Surabaya. Pada

ujungnya dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan bangsa di

masa yang akan datang agar memiliki kemampuan dan kompetitif di sarana

dan prasarana yang memadai di bidang pendidikan.

2. Tujuan Proyek

Tujuan dari pembangunan proyek tersebut antara lain :

a. Mewujudkan bangunan sarana dan prasarana lengkap dengan

fasilitas dan utilitas yang mencerminkan lingkungan yang tertib,

aman, bersih dan terpelihara.

b. Mewujudkan bangunan sarana dan prasarana yang memenuhi

standar/persyaratan bangunan serta memenuhi persyaratan /

Page 6: Hal 18 Warna

6

ketentuan teknis bangunan. Dengan desain berpedoman pada kaidah

- kaidah arsitektur lokal, ataupun arsitektur modern.

c. Misi Pembangunan

1) Peningkatan kesejahteraan dan kualitas proses belajar mengajar.

2) Peningkatan daya saing dan kemandirian sekolah.

3) Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana dasar.

4) Peningkatan kualitas pelayanan publik.

5) Peningkatan fungsi dan efektifitas bagi masyarakat.

d. Strategi Pembangunan Daerah

1) Pemerintah yang berwibawa dan bersih dari KKN.

2) Sumber daya manusia sebagai penggerak pembangunan.

3) Potensi sumber daya alam daerah yang siap untuk digali dalam

mengaserelasikan roda pembangunan.

e. Agenda Pembangunan Daerah

1) Meningkatkan daya saing di bidang pendidikan.

2) Meningkatkan kemampuan dan pemerataan pembangunan daerah.

3) Meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan masyarakat yang

Berkualitas.

4) Meningkatkan pembangunan hukum dan tata pemerintahan yang baik.

C. Lokasi Proyek

Lokasi proyek pembangunan Laboratorium Terpadu Fakultas MIPA

UNESA Kampus Ketintang Surabaya Tahap II berada dalam lingkup Fakultas

MIPA. Proyek ini berada di Latitude -7,315479 dan Longitude 112,72494.

Adapun batasan, lokasi, dan kondisi proyek pembangunan Laboratorium

Terpadu Fakultas MIPA UNESA Kampus Ketintang Surabaya sebagai

berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan taman burung dan lahan parkir MIPA.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan LPMP Jawa Timur.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan gedung kuliah jurusan matematika.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Unesa Press.

Page 7: Hal 18 Warna

b.

c.

Jenis proyek / pekerjaan

Lingkup pekerjaan

: Gedung Laboratorium

: Pekerjaan Perencanaan Arsitektur dan

Struktur

d. Lokasi proyek : Jalan Ketintang Surabaya

e.

f.

Pemilik proyek

Luas bangunan

: Dinas Pendidikan Kota Surabaya

: ± 1518,75 m2

g. Konsultan perencana : PT. TEJACIPTA REKASARANA

Alamat : Jalan Pucang Rinenggo 65

h. Konsultan pengawas : Belum lelang

i. Konsultan pelaksana : Belum lelang

7

U

B T

S

Gambar 1.2. Foto peta lokasi

(h t t p s : // m a p s. go o g le. c o m/ m a p s ? h l = en& t a b = w l )

D. Uraian Jenis dan Spesifikasi Proyek

1. Data Proyek :

a. Nama proyek : Perencanaan Pembangunan Laboratorium

Terpadu Fakultas MIPA UNESA Kampus

Ketintang Surabaya Tahap II

Page 8: Hal 18 Warna

8

2. Struktur organisasi

Team LeaderIr. Mas Indradjaja

Tenaga AhliArsitektur

Nanang Hasan, S.T.

Tenaga Ahli Mekanikal dan

Elektrikal Riyanto, S.T.

Tenaga AhliSipil Struktur Budi

Witjaksana, S.T., M.T.

Gambar 1.3. Susunan Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang

atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan bersama-

sama dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai

suatu tujuan sesuai dengan yang direncanakan. Dengan adanya organisasi

kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisien, tepat waktu,

serta dengan kualitas tinggi. (h t t p : / / w w w . i l musi p il. c om / st r u k t u r -org an isasi-

p r o y e k ) Tugas dan peranan masing-masing personil :

1) Team Leader (Ir. Mas Indradjaja)

a. Bertanggung jawab kepada pengguna jasa atas semua hsail pekerjaan

perencanaan serta penyusunan laporan sesuai dengan Kerangka

Acuan Kerja (KAK) dan dokumen kontrak.

b. Menyusun time schedule dan detail keseluruhan kegiatan personil tim.

Mengevaluasi dalam rapat kerja dan menetapkan dateline masing-

masing pekerjaan yang akan diemban setiap personil tim sesuai

keahlian di bidang masing-masing.

c. Memonitor dan mengevaluasi setiap kegiatan tim sesuai dengan

tahapan-tahapan perencanaan mulai dari tahap persiapan, survei,

Page 9: Hal 18 Warna

analisis data, konsep, pra-rencana, pengembangan hingga

pendetailan, serta proses lelang.

d. Melakukan evalasi terhadap seluruh item laporan perencanan

meliputi laporan pendahuluan, laporan antara, dan laporan akhir.

e. Memimpin rapat evaluasi proyek secara periodik baik Internal

Meeting maupun Direksi Meeting (pemaparan pra-rencana dan

pemaparan akhir), memotivasi dan mengusahakan penyelesaian

pekerjaan serta penyelesaian permasalahan / hambatan yang dihadapi

tim dalam menyelesaikan proyek tepat waktu.

2) Tenaga Ahli Arsitektur (Nanang Hasan, S.T.)

a. Bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang berkaitan

dengan pekerjaan arsitektur kepada Team Leader.

b. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap data instansional maupun

data topografi terkait dengan perencanaan arsitektural.

c. Bersama-sama dengan tenaga ahli yang lainnya dalam merumuskan

konsep pekerjaan yang akan dilakukan.

d. Membuat konsep perencanaan masterplan hingga pengembangan

desain arsitektural gedung.

e. Membuat desain denah gedung dan merancang berdasarkan

kebutuhan dan aktivitas pengguna gedung.

f. Membuat desain fasade gedung dan merancang berdasarkan gaya

arsitektural yang mewakili aktivitas pengguna gedung.

g. Mendesain landscape / ruang luar (taman, kolam, tempat parkir, dan

sebagainya jika ada).

h. Menentukan spesifikasi teknis material arsitektural.

i. Memonitor dan mengevaluasi kelengkapan gambar Detail

Engineering Design (DED) arsitektural.

j. Memonitor dan mengevaluasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan

Rencana Kerja dan Syarat (RKS) pekerjaan arsitektural.

Page 10: Hal 18 Warna

3) Tenaga Ahli Sipil Struktur (Budi Witjaksana, S.T., M.T.)

a. Bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang berkaitan

dengan pekerjaan sipil kepada Team Leader.

b. Bekerjasama dengan seluruh tenaga ahli yang ada dalam menentukan

desain struktur dan metode konstruksi yang efektif dan efisien

sehingga mampu mengakomodir kebutuhan ruang / arsitektural dan

kebutuhan mekanikal elektrikal pendukung gedung.

c. Evaluasi data soil test, analisis area gempa, pembebanan struktur,

analisis struktur, hingga RAB dan RKS yang berkaitan dengan

struktur.

d. Membuat seluruh perhitungan analisis struktur baik struktur

bangunan gedung maupun infrastruktur lainnya sebagai acuan DED.

e. Menetukan spesifikasi teknis material struktur.

f. Memonitor dan mengevaluasi RAB dan Bill of Quantity (BQ)

seluruh pekerjaan.

4) Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal (Riyanto, S.T.)

a. Bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang berkaitan

dengan pekerjaan mekanikal dan elektrikal kepada Team Leader.

b. Bekerjasama dengan seluruh tenaga ahli yang ada dalam menentukan

desain struktur dan metode konstruksi yang efektif dan efisien

sehingga mampu mengakomodir kebutuhan mekanikal dan elektrikal

pendukung gedung.

c. Melaksanakan pekerjaan identifikasi dan evaluasi data eleknotrik /

plumbing.

d. Melaksanakan perencanaan elektronik / plumbing yang dibutuhkan.

e. Membuat gambar teknis perencanaan elektronik / plumbing.

f. Membantu Team Leader menyusun laporan teknis.

Page 11: Hal 18 Warna

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah

satu fakultas dari sekian banyak fakultas yang dimiliki oleh Universitas

Negeri Surabaya. Fakultas ini mempunyai banyak jurusan dan program studi

yang membutuhkan praktik pada teori dengan tujuan agar mahasiswa dapat

memiliki keahlian di bidangnya. Pencapaian tujuan belajar dan mengajar

praktik pada fakultas MIPA Unesa akan ditentukan oleh kelengkapan fasilitas

laboratorium yang lebih memadai.

Gambar 2.1 Foto Rencana Tampak Depan Finalisasi Tahap II

Laboratorium Terpadu MIPA Unesa Kampus Ketintang terletak di

Jalan Ketintang Surabaya. Laboratorium ini dibangun dengan panjang 37,5

meter dan lebarnya 40,5 meter dengan luas ± 1518,75 m2, yang terdiri dari 4

lantai. Proyek ini merupakan salah satu proyek milik Universitas Negeri

Surabaya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis

hasil-hasil penelitian di lingkungan Universitas Negeri Surabaya.

Perencanaan proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA Universitas

Negeri Surabaya ini dilaksanakan oleh PT. TEJACIPTA REKASARANA

Page 12: Hal 18 Warna

sebagai

Page 13: Hal 18 Warna

Konsultan Perencana yang berdomidili di Jalan Pucang Rinenggo 65,

Surabaya.

Proyek perencanaan Laboratorium Terpadu MIPA Universitas Negeri

Surabaya Tahap II yang terletak di Jalan Ketintang Surabaya ini dilaksanakan

pada Juni - Juli 2013. Penulis mengikuti proyek perencanaan Laboratorium

Terpadu Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang

mulai pekerjaan rencana anggaran biaya lantai 3 perencanaan Laboratorium

Terpadu MIPA Universitas Negeri Surabaya.

Perencanaan proyek Laboratorium Terpadu MIPA Universitas Negeri

Surabaya Kampus Ketintang Tahap II diharapkan dapat meningkatkan

fasilitas laboratorium yang telah dibangun pada tahap pertama.

1. Daftar Proyek

Nama proyek : Perencanaan Pembangunan Laboratorium

Terpadu MIPA UNESA Kampus

Ketintang Surabaya Tahap II

Jenis proyek / pekerjaan : Gedung Laboratorium

Lingkup pekerjaan : Pekerjaan Perencanaan Arsitektur dan

Struktur

Lokasi proyek : Jalan Ketintang Surabaya

Pemilik proyek : Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Luas bangunan : ± 1518,75 m2

Konsultan perencana : PT. TEJACIPTA REKASARANA

Alamat : Jalan Pucang Rinenggo 65 Surabaya

Konsultan pengawas : Belum lelang

Konsultan pelaksana : Belum lelang

Sumber Dana : IDB

Nilai Kontrak : Rp 17.161.500.000,00

Page 14: Hal 18 Warna

Gambar 2.2. Foto Rencana Tampak Belakang Finalisasi Tahap II

Gambar 2.3. Foto Rencana Tampak Samping Finalisasi Tahap II

2. Definisi Istilah dalam Proyek

a. Pengertian Proyek

Proyek adalah suatu aktivitas transformasi yang sangat jelas saat

akan memulai dan saat akan berakhirnya sebuah pekerjaan yang ada di

proyek, serta adanya dana yang tersedia. Aktivitas tersebut

menjalankan fungsi informasi yang hendak dicapai. Namun secara

khusus yang berkaitan maslah fisik, maka proyek dapat didefinisikan

sebagai suatu yang direncanakan untuk mengadakan investasi dalam

rangka untuk mendirikan suatu gedung, jalan, jembatan, irigasi, dan

Page 15: Hal 18 Warna

lain-lain, atau dalam rangka mengadakan peralatan penunjang

pembangunan atau proyek.

b. Proses Perencanaan Proyek

1) Deskripsi Proyek

Deskripsi proyek merupakan jabaran singkat mengenai asal usul

dan latar belakang lahirnya proyek. Termasuk penjelasan singkat

tentang proyek, tujuan, kebutuhan, kendala, masalah yang timbul,

dan cara mengatasinya.

2) Manajemen dan Organisasi

Manajemen dan organisasi terdiri dari manajemen proyek dan

organisasi, kebutuhan orang, serta training dan pengembangan.

3) Bagian Teknis

Rincian pekerjaan (statement of work).

Anggaran dan dukungan keuangan. Estimasi mengenai

pengeluaran, kapan waktunya, untuk biaya tenaga kerja, bahan,

dan fasilitas.

Testing. Daftar semua yang perlu diuji, termasuk prosedur,

waktu, dan orang yang bertanggung jawab.

Dokumentasi. Dokumen yang akan dihasilkan dan bagaimana

dokumen ini diorganisasikan dan disimpan.

Implementasi. Bahasan dan petunjuk mengenai bagaimana

pelanggan menjalankan hasil proyek.

Rencana peninjauan pekerjaan. Prosedur mengenai peninjauan

pekerjaan secara periodik, catatan apa yang perlu ditinjau,

kapan, oleh siapa dan menurut standar apa.

c. Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan perencanaan proyek pembangunan

Laboratorium Terpadu MIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus

Ketintang meliputi pengendalian waktu, biaya, dan pencapaian sasaran

fisik (kualitas dan kuantitas) dan pembuatan perencanaan lengkap

semua kegiatan pekerjaan yang mencakup unsur arsitektur, sipil,

Page 16: Hal 18 Warna

maupun mekanikal/elektrikal hingga terwujud dokumen tender yang

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Menyiapkan desain kerja pelaksanaan perencanaan teknis mulai

dari segi kelayakan pemanfaatan maupun estetika dan ekonomi

bangunan, survei dan analisa hasil survei, penyusunan RAB

sehingga nantinya dapat mendukung proses lelang.

2) Menyusun dokumen perencanaan teknis (Pengadaan Sarana dan

Prasarana), dokumen RAB serta dokumen lelang sesuai kriteria

desain dan standar teknis dari Dinas Pekerjaan Umum Kota

Surabaya.

3) Membuat laporan teknis yang menjelaskan perhitungan-

perhitungan yang lebih terinci tentang bangunan yang

memperhitungkan struktural dan mekanikal/elektrikal.

4) Menyusun RKS pekerjaan yang terdiri atas ketentuan umum

administrasi dan ketentuan teknis.

5) Menghitung RAB yang disusun secara rinci setiap sub pekerjaan

dengan volume dan harga satuan yang teranalisis dengan harga

bahan dna upah yang berlaku saat ini serta menyajikan BQ sebagai

dokumen lelang.

6) Menyusun dan menyampaikan dokumen perencanaan teknis

kepada pengguna anggaran serta menindaklanjuti umpan balik

yang disampaikan oleh pengguna anggaran.

d. Jenis Pekerjaan

Dalam perencanaan proyek pembangunan Laboratorium Terpadu

MIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Tahap II ada

beberapa jenis pekerjaan dalam pelaksanaan proyek di antaranya

sebagai berikut :

1) Pekerjaan Arsitektur

a) Pekerjaan Dinding

b) Pekerjaan Keramik

c) Pekerjaan Plafon

Page 17: Hal 18 Warna

d) Pekerjaan Pintu, Jendela, dan Kusen

e) Pekerjaan Cat

f) Pekerjaan Besi dan Alumunium

g) Pekerjaan Eksterior

2) Pekerjaan Sipil (Struktur)

a) Pekerjaan Beton

3) Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal

a) Pekerjaan Air Bersih

b) Pekerjaan Air Kotor dan Buangan

c) Pekerjaan Sanitair

d) Pekerjaan Instalasi Air Hujan

e) Pekerjaan Instalasi Pipa Gas

f) Pekerjaan Penerangan dan Stop Kontak

g) Pekerjaan Instalasi AC

h) Pekerjaan Instalasi Telepon

i) Pekerjaan Instalasi LAN/DATA

j) Pekerjaan Instalasi Sound System

k) Pekerjaan Instalasi Peralatan Utama CCTV

l) Pekerjaan Instalasi CCTV

m) Pekerjaan Instalasi Exhaust Fan Ducting

n) Pekerjaan Kabel Tray

B. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor – Faktor Pendukung

Faktor yang mendukung selama praktik, antara lain :

a. Adanya perhatian dari pihak industri kepada mahasiswa, sehingga

mahasiswa dapat kemudahan dalam pelaksanaan praktik industri.

b. Terciptanya komunikasi yang baik di lapangan, misalnya dalam hal

diskusi maupun pertanyaan yang diajukan praktikan kepada

pembimbing praktik industri dan staf yang selalu dilayani dengan baik

tidak mengganggu kesibukannya.

Page 18: Hal 18 Warna

c. Suasana kantor yang nyaman sehingga membuat nyaman praktikan

selama menjalani praktik industri.

d. Dukungan teman-teman yang banyak memberikan support dalam

melaksanakan praktik industri, berupa kehadiran teman-teman yang

selalu tepat waktu.

2. Faktor-Faktor Penghambat

Faktor yang dinilai dapat menghambat praktik industri atau yang kurang

menyenangkan, antara lain :

a. Waktu pelaksanaan praktik industri yang bertepatan dengan bulan

puasa, sehingga menguras tenaga pada saat di lapangan.

b. Durasi PI yang hanya 2 bulan sehingga kurang optimal untuk

mendapatkan tambahan pengetahuan dalam praktik di lapangan,

khususnya pengetahuan mengenai perencanaan anggaran biaya.

Page 19: Hal 18 Warna

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum

Pembahasan praktik industri ini adalah tentang perencanaan anggaran

biaya lantai 3 pekerjaan struktur dan arsitektur, dalam pembahasan ini

diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang perencanaan

anggaran biaya pada suatu bangunan yang meliputi semua pekerjaan sipil

pada lantai 3 gedung Laboratorium Terpadu MIPA Universitas Negeri

Surabaya.

Gambar 3.1. Foto Eksisting Tampak Depan Tahap I

Gambar 3.2. Foto Eksisting Tampak Samping Kiri Tahap I

Page 20: Hal 18 Warna

Gambar 3.3. Foto Eksisting Tampak Samping Kanan Tahap I

Rencana anggaran biaya ialah suatu perencanaan anggaran biaya yang

diperlukan untuk membiayai pembuatan bangunan mulai dari biaya

perencanaan, biaya pelaksanaan, biaya pengawasan hingga bangunan dapat

digunakan (Sutikno, 2003).

Anggaran biaya disusun dengan empat cara, sebagai berikut :

1. Anggaran biaya kasar atau tapsiran

Anggaran biaya kasar adalah dapt cepat untuk menafsir harga

suatu bangunan. Praktik sebagai pegangan atau pedoman digunakan

harga satuan tiap m2 luas lantai atau tiap m3 isi ruangan (Sutikno,

2003).

2. Anggaran biaya teliti

Anggaran biaya teliti ialah anggaran biaya bangunan atau

proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan

ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya (Bachtiar

Ibrahim, 1993:4).

3. Rencana anggaran biaya detail

Rencana anggaran biaya ini dibuat oleh kontraktor setelah

mempelajari gambar dan RKS dengan memperhitungkan segala

kemungkinan yang terjadi sehingga lebih terinci dan teliti. RAB ini

dibuat untuk melakukan tender proyek.

Page 21: Hal 18 Warna

4. Anggaran biaya sesungguhnya

Anggaran biaya sesungguhnya adalah segala penngeluaran yang

sesungguhnya (real cost) untuk menyelesaikan sebuah proyek dan

hanya diketahui oleh kontraktor. RAB ini diperlukan untuk melakukan

evaluasi dan sebagai data untuk proyek kemudian hari.

oleh:

Penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti, didasarkan

a. Bestek

Bestek berasal dari bahasa Belanda yang berarti Peraturan dan

Syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan proyek. Jadi bestek adalah

suatu peraturan yang mengikat, yang diuraikan sedemikian rupa,

terinci cukup jelas dan mudah dipahami. Pada umumnya bestek dibagi

tiga bagian antara lain :

1. Peraturan Umum

2. Peraturan Administrasi

3. Peraturan dan Teknis

b. Gambar Bestek

Gambar bestek adalah gambar lanjutan dan uraian gambar Pra

Rencana dan gambar detail dasar dengan skala (PU = Perbandingan

Ukuran) yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampiran dari

uraian dan syarat-syarat (bestek) pekerjaan (Bachtiar Ibrahim,

1993:7).

Gambar bestek dan bestek merupakan kunci pokok (tolak ukur)

baik dalam menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam

menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Bachtiar Ibrahim,

1993:7).

c. Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekerjaan ialah jumlah harga bahan dan upah

tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat di

pasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga

Page 22: Hal 18 Warna

Satuan Bahan (Bachtiar Ibrahim, 1993:133).

Page 23: Hal 18 Warna

B. Sistematika Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Sistematika penyusunan rencana anggaran biaya dimulai dari

mempelajari Gambar Bestek dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

sampai dengan analisis akhir yaitu rekapitulasi harga. Adapun alur

penyusunannya adalah sebagai berikut :

1. Memahami Gambar Bestek dan RKS

Bestek berasal dari bahasa Belanda yang berarti peraturan dan

syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek. Jadi

bestek adalah suatu peraturan yang mengikat, yang diuraikan sedemikian

rupa, terinci cukup jelas dan mudah dipahami.

Gambar bestek adalah gambar lanjutan dan uraian gambar pra

rencana dan gambar detail dasar dengan skala (PU = Perbandingan

Ukuran) yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampran dari uraian

dan syarat-syarat (bestek) pekerjaan (Bachtiar Ibrahim, 1993:7).

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat menguraikan penjabaran tugas

(job description) untuk kontraktor sampai ke hal yang sekecil-kecilnya.

Secara umum isi dari RKS terdiri dari kondisi umum (general condition),

kondisi khusus (special condition) dan spesifikasi teknis (technical

specfication).

Kondisi umum memuat persyaratan-persyaratan yang berlaku

umum untuk semua macam proyek konstruksi. Syarat-syarat umum

terdiri dari : a. Keterangan mengenai pemberi pekerjaan

b. Keterangan mengenai perencana

c. Keterangan mengenai direksi dan pengawasan

d. Syarat peserta lelang

e. Bentuk surat penawaran dan cara penyampaiannya

Kondisi khusus memuat persyaratan-persyaratan yang berlaku

khusus untuk proyek tersebut. Kondisi khusus juga sering diistilahkan

dengan syarat administratif yang terdiri dari :

Page 24: Hal 18 Warna

a. Jangka waktu pelaksanaan

b. Tanggal penyerahan pekerjaan

c. Syarat pembayaran

d. Denda atas keterlambatan

e. Besarnya jaminan penawaran

f. Besarnya jaminan pelaksanaan

Spesifikasi teknis (technical specification) pada umumnya

mengatur mengenai merek material yang digunakan, mutu pekerjaan

yang dihasilkan dan bagaimana cara mengerjakannya. Spesifikasi teknis

umunya terdiri dari :

a. Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan

b. Jenis dan mutu bahan yang digunakan

c. Gambar detail, gambar kontruksi dan lain sebagainya

2. Menentukan Item Pekerjaan

Item pekerjaan didapat dari gambar perencanaan dan RKS yang

telah ada. Penentuan item pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh

konsultan perencana yang ada pada penjelasan pekerjaan (aanwyzing).

Penentuan item pekerjaan diusahakan sejelas dan sedetail mungkin.

3. Volume atau Kubikasi Pekerjaan

Volume pekerjaan ialah menghitung jumlah banyaknya volume

pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi

pekerjaan. Jadi volume atau kubikasi pekerjaan bukan merupakan volume

(isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam

satu kesatuan (Bachtiar Ibrahim, 1993:23).

4. Harga satuan

Peningkatan efisiensi dan efektifitas kegiatan pembangunan

gedung, perumahan, dan fasilitas umum lainnya diperlukan suatu sarana

dasar perhitungan harga satuan.

Harga satuan bahan dan upah di setiap daerah berbeda-beda

sehingga dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu proyek,

Page 25: Hal 18 Warna

harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di

pasaran dan lokasi pekerjaan (Bachtiar Ibrahim 1993:133).

Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dipakai adalah SNI 7394

2008 (pekerjaan beton), SNI 6897 2008 (pekerjaan dinding), SNI 2837

2008 (pekerjaan plesteran), SNI 3434 2008 (pekerjaan kayu), SNI 7395

(pekerjaan penutup lantai), SNI 7393 2008 (pekerjaan besi aluminium),

dan SNI 2839 2008 (pekerjaan langit-langit).

5. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Jumlah dari hasil perkalian antara volume tiap-tiap item pekerjaan

dengan harga satuan pekerja yang bersangkutan maka bisa diketahui

jumlah biaya keseluruhan. Biaya itulah yang disebut Rencana Anggaran

Biaya.

Jumlah harga satuan pekerjaan dan upah telah didapat dari tiap-tiap

pos pekerja, selanjutnya dilakukan rekapitulasi pada keseluruhan pos

pekerjaan mulai dari pekerjaan awal sampai dengan pekerjaan akhir

kemudian ditambahkan 10% (PPn) dari total anggaran biaya, sehingga

didapatkan anggaran biaya dari bangunan tersebut.

Page 26: Hal 18 Warna

C. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Perhitungan rencana anggaran biaya pekerjaan struktur dan arsitektur

lantai 3 pada lanjutan proyek pembangunan gedung laboratorium MIPA

terpadu UNESA Kampus Ketintang, akan dicontohkan pada satu ruang di

lantai 3, yakni ruang alat laboratorium kimia dasar. Berikut ini ulasan

perhitungannya :

1. Pekerjaan Struktur

Gambar 3.4. Gambar Perencanaan Kolom K1 50 cm x 80 cm Lantai 3

Page 27: Hal 18 Warna

Gambar 3.5. Gambar Denah Kolom Lantai 3

25

Page 28: Hal 18 Warna

Gambar 3.6. Gambar Portal Memanjang

26

Page 29: Hal 18 Warna

27

a. Volume beton = panjang x lebar x tinggi x jumlah

= 50 x 80 x 400 x 1

= 38.400.000 cm3

= 1,6 m3

5 D

19

a) Pekerjaan Kolom K1 50/80 cm

5 D 19

5 D 19

ɸ10 - 50

5 D 19

Gambar 3.7. Detail Kolom K1 50 cm x 80 cm

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Kolom K1 50 cm x 80 cm

Data –data yang ada :

Panjang = 50 cm = 0,5 m

Lebar = 80 cm = 0,8 m

Tinggi = 400 cm = 4 m

Jumlah kolom = 1 buah

Diameter tulangan yang dipakai = 19 mm

Jumlah tulangan yang dipakai = 20 buah

Diameter sengkang yang dipakai = 10 mm

Jarak sengkang yang dipakai = 5 cm = 0,05 m

Page 30: Hal 18 Warna

b. Bestat

- Menghitung tinggi dalam 1 m3 beton = 1 𝑝 𝑥 𝑙1

=0,5 𝑥 0,8= 2,5 m

- Menghitung berat besi tulangan utama dalam 1 m3 beton

= 0,25 x π x ((diameter tulangan utama/1000)2) x tinggi x

jumlah tulangan x 1,1 x berat jenis besi

= 0,25 x 22/7 x ((19/1000) 2) x 2,5 x 20 x 1,1 x 7850

= 122,46 kg

Catatan : 1,1 = angka keamanan penulangan

- Menghitung jumlah sengkang dalam 1 m3 beton

= ((tinggi / jarak) + (tinggi / 0,5)) + 1

= ((2,5 / 0,05) + (2,5 / 0,5)) + 1

= 56 buah

- Menghitung jumlah panjang sengkang dalam 1 m3 beton

= ((panjang – ((5/1000) x 2)) + (lebar – ((5/1000) x 2)) +

(2 x 6 x (D/1000))

= ((0,50 – ((5/1000) x 2 )) + (0,80 – ((5/1000) x 2)) +

(2 x 6 x (10/1000))

= 2,19 m

- Menghitung berat besi tulangan sengkang

= 0,25 x π x ((diameter tulangan sengkang/1000)2) x

jumlah sengkang x panjang 1 sengkang x 1,1 x berat

jenis besi

= 0,25 x 22/7 x ((10/1000) 2) x 56 x 2,19 x 1,1 x 7850

= 83,21 kg

Catatan : 1,1 = angka keamanan penulangan

Page 31: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN

SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan Beton readymix K300

m3 1,0500 Rp 942.500,00

Rp 989.625,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Batu

Kepala

Tukang

org/

hr

org/h

r

org/h

0,5500

0,0917

0,0093

0,0277

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 24.750,00

Rp 5.502,00

Rp

PeralatanConctere pump

Alat bantu

jam

jam

0,0800

0,0800

Rp 1.250.000,00

Rp

Rp 100.000,00

Rp Jumlah Rp

1.156.645,50

- Berat total besi polos = 83,21 kg

Karena dipasaran diameter besi polos maksimal adalah 12

mm, maka hanya berat besi tulangan sengkang saja yang

tergolong besi polos.

- Berat total besi ulir = 149,96 kg

Karena dipasaran diameter besi ulir umumnya mulai

diameter 13 mm ke atas, maka hanya berat besi tulangan

utama saja yang tergolong besi ulir.

- Menghitung kebutuhan bekisting dalam 1 m3 beton

= ((2 x panjang) + (2 x lebar)) x tinggi

= ((2 x 0,5) + (2 x 0,8)) x 2,5

= 6,5 m

c. Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk

menghitung biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari

jumlah harga bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan

perhitungan analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kolom

dapat dilihat pada SNI 7394 2008. Analisa harga satuan

pekerjaan kolom dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Membuat 1 m3 Beton Mutu fc' = 24.9 MPa (K-300)

Tabel 3.1. Membuat 1 m3 beton mutu fc’ = 24,9 Mpa (K-300)

Page 32: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN

SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Kayu Kelas III

Paku 5 - 12 cm

Minyak Bekisting

Balok Kayu Kelas

II Plywood t = 9

mm

Dolken Kayu ø 8 - 10

m3

kg

ltr

m3

lbr

btg

0,0400

0,4000

0,2000

0,0150

0,3500

2,0000

Rp 2.250.000,00

Rp 17.500,00

Rp 7.500,00

Rp 3.972.000,00

Rp 90.000,00

Rp 7.000,00

Rp 1.500,00

Rp 59.580,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Kayu

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,6600

0,3300

0,0330

0,0330

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 29.700,00

Rp 19.800,00

Rp Peralatan Alat bantu jam 0,0800 Rp

425.500,00Rp 34.040,00

Jumlah Rp 312.205,00

2 x pakai Rp 156.102,50

Pembesian Per 10 kg Besi Ulir

KEBUTUHAN

SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

BahanBesi Beton Ulir

Kawat Beton

kg

kg

10,5000

0,1500

Rp 12.200,00

Rp

Rp 128.100,00

Rp

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Besi

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,0700

0,0700

0,0070

0,0040

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 3.150,00

Rp 4.200,00

Rp Jumlah Rp

138.790,00Pembesian Polos Per 1 kg Besi Ulir

Rp 13.879,00Tabel 3.2. Pembesian per 10 kg besi ulir

Pembesian Per 10 kg Besi Polos

KEBUTUHAN

SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

BahanBesi Beton Polos

Kawat Beton

kg

kg

10,5000

0,1500

Rp 11.200,00

Rp

Rp 117.600,00

Rp

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Besi

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,0700

0,0700

0,0070

0,0040

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 3.150,00

Rp 4.200,00

Rp Jumlah Rp

128.290,00Pembesian Polos Per 1 kg Besi Polos

Rp 12.829,00Tabel 3.3. Pembesian per 10 kg besi polos

Memasang 1 m2 Bekisting Untuk Kolom

Tabel 3.4. Memasang 1 m2 bekisting untuk kolom

Page 33: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA

BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Beton readymix K300

Pembesian Beton

Polos Pembesian

Beton Ulir Bekisting

m3

kg

kg

m2

1,0000

83,2069

122,4628

6,5000

Rp 1.156.645,50

Rp 12.829,00

Rp

Rp 1.156.645,50

Rp 1.067.460,81

Rp

Jumlah Rp 4.938.433,81

Analisa harga satuan sub pekerjaan sudah didapat, setelah

itu analisa tersebut digabungkan ke dalam analisa harga satuan

pekerjaan kolom (modifikasi). Analisa harga satuan pekerjaan

kolom ditabelkan sebagai berikut:

Membuat 1 m3 Beton Kolom Gedung K1 50/80 cm, Mutu Beton K-300

Tabel 3.5. Membuat 1 m3 beton kolom K1 50cm x 80cm, mutu

beton K-300

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1

kolom beton K1 50 cm x 80 cm di ruang alat adalah

Jumlah biaya = Volume beton kolom K1 x harga satuan

kolom K1

= 1,6 m3 x Rp 4.938.443,00

= Rp 7.901.508,00

b) Pekerjaan Kolom K2 40 cm x 40 cm

3 D 19

2 D 19

3 D 19ɸ10 - 150

Gambar 3.8. Detail Kolom K2 40 cm x 40 cm

Page 34: Hal 18 Warna

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Kolom K2 40 cm x 40 cm

Data –data yang ada :

Panjang = 40 cm = 0,4 m

Lebar = 40 cm = 0,4 m

Tinggi = 400 cm = 4 m

Jumlah kolom = 2 buah

Diameter tulangan yang dipakai = 19 mm

Jumlah tulangan yang dipakai = 8 buah

Diameter sengkang yang dipakai = 10 mm

Jarak sengkang yang dipakai = 15 cm = 0,15 m

a. Volume beton = panjang x lebar x tinggi x jumlah

= 40 x 40 x 400 x 2

= 38.400.000 cm3

= 1,28 m3

b. Bestat

- Menghitung tinggi dalam 1 m3 beton = 1 𝑝 𝑥 𝑙1

=0,4 𝑥 0,4= 6,25 m

- Menghitung berat besi tulangan utama dalam 1 m3 beton

= 0,25 x π x ((diameter tulangan utama/1000)2) x tinggi x

jumlah tulangan x 1,1 x berat jenis besi

= 0,25 x 22/7 x ((19/1000) 2) x 6,25 x 8 x 1,1 x 7850

= 122,46 kg

Catatan : 1,1 = angka keamanan penulangan

- Menghitung jumlah sengkang dalam 1 m3 beton

= ((tinggi / jarak) + (tinggi / 0,5)) + 1

= ((6,25 / 0,15) + (6,25 / 0,5)) + 1

= 56 buah

Page 35: Hal 18 Warna

- Menghitung jumlah panjang sengkang dalam 1 m3 beton

= ((panjang – ((5/1000) x 2)) + (lebar – ((5/1000) x 2)) +

(2 x 6 x (D/1000))

= ((0,40 – ((5/1000) x 2 )) + (0,40 – ((5/1000) x 2)) +

(2 x 6 x (10/1000))

= 1,29 m

- Menghitung berat besi tulangan sengkang

= 0,25 x π x ((diameter tulangan sengkang/1000)2) x

jumlah sengkang x panjang 1 sengkang x 1,1 x berat

jenis besi

= 0,25 x 22/7 x ((10/1000) 2) x 56 x 1,29 x 1,1 x 7850

= 49,01 kg

Catatan : 1,1 = angka keamanan penulangan

- Berat total besi polos = 49,01 kg

Karena dipasaran diameter besi polos maksimal adalah 12

mm, maka hanya berat besi tulangan sengkang saja yang

tergolong besi polos.

- Berat total besi ulir = 149,96 kg

Karena dipasaran diameter besi ulir umumnya mulai

diameter 13 mm ke atas, maka hanya berat besi tulangan

utama saja yang tergolong besi ulir.

- Menghitung kebutuhan bekisting dalam 1 m3 beton

= ((2 x panjang) + (2 x lebar)) x tinggi

= ((2 x 0,4) + (2 x 0,4)) x 6,25

= 10 m

c. Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk

menghitung biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari

jumlah harga bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan

perhitungan analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kolom

Page 36: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA

BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan Beton readymix K300

m3 1,0500 Rp 942.500,00

Rp 989.625,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Batu

Kepala

Tukang

org/

hr

org/h

r

org/h

0,5500

0,0917

0,0093

0,0277

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 24.750,00

Rp 5.502,00

Rp

PeralatanConctere pump

Alat bantu

jam

jam

0,0800

0,0800

Rp 1.250.000,00

Rp

Rp 100.000,00

Rp Jumlah Rp

1.156.645,50

dapat dilihat pada SNI 7394 2008. Analisa harga satuan

pekerjaan kolom dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Membuat 1 m3 Beton Mutu fc' = 24.9 MPa (K-300)

Tabel 3.6. Membuat 1 m3 beton mutu fc’ = 24,9 MPa

Pembesian Per 10 kg Besi Ulir

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA

BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

BahanBesi Beton Ulir

Kawat Beton

kg

kg

10,5000

0,1500

Rp 12.200,00

Rp

Rp 128.100,00

Rp

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Besi

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,0700

0,0700

0,0070

0,0040

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 3.150,00

Rp 4.200,00

Rp Jumlah Rp

138.790,00Pembesian Polos Per 1 kg Besi Ulir

Rp 13.879,00Tabel 3.7. Pembesian per 10 kg besi ulir

Pembesian Per 10 kg Besi Polos

KEBUTUHAN

SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

BahanBesi Beton Polos

Kawat Beton

kg

kg

10,5000

0,1500

Rp 11.200,00

Rp

Rp 117.600,00

Rp

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Besi

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,0700

0,0700

0,0070

0,0040

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 3.150,00

Rp 4.200,00

Rp Jumlah Rp

128.290,00Pembesian Polos Per 1 kg Besi Polos

Rp 12.829,00Tabel 3.8. Pembesian per 10 kg besi polos

Page 37: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN

SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Kayu Kelas III

Paku 5 - 12 cm

Minyak Bekisting

Balok Kayu Kelas

II Plywood t = 9

mm

Dolken Kayu ø 8 - 10 /

m3

kg

ltr

m3

lbr

btg

0,0400

0,4000

0,2000

0,0150

0,3500

2,0000

Rp 2.250.000,00

Rp 17.500,00

Rp 7.500,00

Rp 3.972.000,00

Rp 90.000,00

Rp 7.000,00

Rp 1.500,00

Rp 59.580,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Kayu

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,6600

0,3300

0,0330

0,0330

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 29.700,00

Rp 19.800,00

Rp Peralatan Alat bantu jam 0,0800 Rp

425.500,00Rp 34.040,00

Jumlah Rp 312.205,00

2 x pakai Rp 156.102,50

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA

BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Beton readymix K300

Pembesian Beton Polos

Pembesian Beton Ulir

Bekisting

m3

kg

kg

m2

1,0000

49,0123

122,4628

10,0000

Rp 1.156.645,50

Rp 12.829,00

Rp

Rp 1.156.645,50

Rp 628.778,28

Rp

Jumlah Rp 5.046.110,03

Memasang 1 m2 Bekisting Untuk Kolom

Tabel 3.9. Memasang 1 m2 bekisting untuk kolom

Analisa harga satuan sub pekerjaan sudah didapat, setelah

itu analisa tersebut digabungkan ke dalam analisa harga satuan

pekerjaan kolom (modifikasi). Analisa harga satuan pekerjaan

kolom ditabelkan sebagai berikut:

Membuat 1 m3 Beton Kolom Gedung K2 40/40 cm, Mutu Beton K-300

Tabel 3.10. Membuat 1 m3 beton kolom K2 40 cm x 40 cm,

mutu beton K-300

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat

kolom beton K2 40 cm x 40 cm di ruang alat adalah

Jumlah biaya = Volume beton kolom K2 x harga satuan kolom

K2

Page 38: Hal 18 Warna

= 1,28 m3 x Rp 5.046.110,00

= Rp 6.459.020,00

c) Pekerjaan Plat dan Balok

Pekerjaan plat dan balok tidak dihitung lagi karena pekerjaan

plat dan balok pada lantai 3 khususnya pada ruang alat telah

dilaksanakan pada tahap I pembangunan Laboratorium MIPA

Terpadu Unesa Kampus Ketintang.

Jumlah biaya pekerjaan struktur di lantai 3

- Pekerjaan Kolom K1 50 cm x 80 cm = Rp 170.869.809,75

- Pekerjaan Kolom K2 40 cm x 40 cm = Rp 128.877.650,28

- Pekerjaan Kolom KP 15 cm x 415 cm = Rp 13.837.927,13

- Pekerjaan Tangga Beton = Rp 33.081.903,08

- Pekerjaan Plat Bordes t = 15 cm = Rp 7.528.225,35

- Pekerjaan Balok Bordes = Rp 3.242.355,35

Total biaya pekerjaan struktur lantai 3 = Rp 357.437.871,11

Page 39: Hal 18 Warna

Gambar 3.9. Gambar Denah Rencana Lantai 3

37

Page 40: Hal 18 Warna

38

KEBUTUHAN

SAT INDEKS HARGA BAHAN /

JUMLAH HARGA

BahanBata Ringan tb. 10 cm

Thin bed Mortar PM 110

m3

Zak

0,1000

0,0400

Rp 1.151.700,00

Rp

Rp 115.170,00

Rp

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Batu

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,3000

0,1000

0,0100

0,0150

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 13.500,00

Rp 6.000,00

Rp Peralatan Alat bantu jam 0,0800 Rp

425.500,00Rp 34.040,00

Jumlah Rp 173.738,20

2. Pekerjaan Arsitektur

a) Pekerjaan Dinding

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Pasangan Bata Ringan

Data – data yang ada :

Luas = luasan dinding – jendela

= (3,60 x 3,60) + ((2,55 + 2,68) x 3,40) – (1,7 x 2)

= 21,58 m2

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan pasangan bata ringan

didapat dari pengalaman perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.

Analisa harga satuan pekerjaan pasangan bata ringan dapat dilihat

dalam tabel berikut ini :

Memasang 1 m2 Dinding Bata Ringan tebal 10 cm

Tabel 3.11. Memasang 1 m2 dinding bata ringan tebal 10 cm

Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat

pasangan bata ringan adalah

Total biaya = luas pasangan bata ringan x harga satuan

pasangan bata ringan

= 21,58 m2 x Rp 173.738,00

= Rp 3.749.266,00

Page 41: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA

BAHAN / UPAHJUMLAHHARGA

Bahan PC (1 zak = 40 kg)

Pasir Pasang

kg

m3

5,1840

0,0260

Rp 1.438,00

Rp 145.000,00

Rp 7.454,59

Rp 3.770,00

TenagaKerja

Pekerja Tukang

Batu Kepala

Tukang

Mandor

org/hr

org/hr

org/hr

org/hr

0,3000

0,1500

0,0150

0,0150

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp 70.000,00

Rp 75.000,00

Rp 13.500,00

Rp 9.000,00

Rp 1.050,00

Rp 1.125,00

Jumlah Rp 35.899,59

39

b) Pekerjaan Dinding

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Plesteran

Data – data yang ada :

Luas = (luasan dinding – jendela) x 2

= ((3,60 x 3,60) + ((2,55 + 2,68) x 3,40) – (1,7 x 2)) x 2

= 43,16 m2

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plesteran dapat dilihat

pada SNI

2837 2008. Analisa harga satuan pekerjaan plesteran dapat dilihat

dalam tabel berikut ini :

Memasang 1 m2 Plesteran Dinding 1 Pc : 5 Pp, Tebal 15 mm

Tabel 3.12. Memasang 1 m2 plesteran dinding 1 Pc : 5 Pp,

tebal 15 mm

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat plesteran

di ruang alat adalah

Total biaya = luas plesteran x harga satuan plesteran

= 43,16 m2 x Rp 35.899,00

= Rp 1.549.400,00

Page 42: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA BAHAN

/ UPAHJUMLAH HARGA

Bahan Mortar PM-310 Zak 0,4000 Rp 80.850,00 Rp 32.340,00

TenagaKerja

Pekerja Tukang

Batu Kepala

Tukang

Mandor

org/hr

org/hr

org/hr

org/hr

0,2000

0,2000

0,0200

0,0220

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp 70.000,00

Rp 75.000,00

Rp 9.000,00

Rp 12.000,00

Rp 1.400,00

Rp 1.650,00

Jumlah Rp 56.390,00

40

c) Pekerjaan Dinding

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Acian

Data – data yang ada :

Luas = (luasan dinding – jendela) x 2

= ((3,60 x 3,60) + ((2,55 + 2,68) x 3,40) – (1,7 x 2)) x 2

= 43,16 m2

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan acian dapat dilihat pada

SNI 2837

2008. Analisa harga satuan pekerjaan acian dapat dilihat dalam

tabel berikut ini :

Memasang 1 m2 Acian ex PM 310

Tabel 3.13. Memasang 1 m2 Acian ex PM 310

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat acian di

ruang alat adalah

Total biaya = luas acian x harga satuan acian

= 43,16 m2 x Rp 56.390,00

= Rp 2.433.792,00

Page 43: Hal 18 Warna

41

d) Pekerjaan Dinding

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Benangan Sudut

Data – data yang ada :

Panjang : Benangan balok = 3,6+(2,55x2)+3,45+3,4+(2,6x2)+3,6

= 24,35 m’

Benangan kolom = 3,6+3,4+(3,1x2)

= 13,2 m’

Benangan kusen = P1 + J2 + 2 x BV2

= ((5,52x2)x2) + (9,3x2) + (6,7x2)

= 54,08 m’

Total panjang benangan = 24,35 + 13,2 + 54,08

= 91,63 m’

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan benangan didapat dari

pengalaman perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana. Analisa harga

satuan pekerjaan benangan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

1 m' Benangan

KEBUTUHAN SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

BahanPC (1 zak = 40 kg)

Pasir Beton

kg

m3

0,4000

0,0020

Rp 1.438,00

Rp

Rp 575,20

Rp 290,00

TenagaKerja

T uk a n g org/hr 0,1500 Rp 60.000,00

Rp 9.000,00

Jumlah Rp 9.865,20

Tabel 3.14. Memasang 1 m’ benangan

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat benangan

di ruang alat adalah

Total biaya = luas benangan x harga satuan benangan

= 91,63 m’ x Rp 9.865,00

= Rp 903.929,00

Page 44: Hal 18 Warna

Gambar 3.10. Gambar Rencana Partisi Lantai 3

42

Page 45: Hal 18 Warna

e) Pekerjaan Dinding

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Partisi

Gambar 3.11. Detail Partisi Type PT20

Data – data yang ada :

Luas : PT 20 = 13,33 m2

PT 27 = (5,75 x 3,35) – (3,108+4,995)

= 11,16 m2

Total luas partisi = 13,33 + 11,16 = 24,49 m2

Harga dinding partisi per m2 = Rp 385.000,00

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat partisi di

ruag alat adalah

Total biaya = luas dinding partisi x harga satuan dinding partisi

= 11,16 m2 x Rp 385.000,00

= Rp 4.296.600, 00

43

Page 46: Hal 18 Warna

Gambar 3.12. Gambar Rencana Plafon Lantai 3

44

Page 47: Hal 18 Warna

45

KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA BAHAN

/ UPAH JUMLAH HARGA

Bahan

Gypsumboard 120 x240 x 9 mmPaku / Sekrup

Besi Hollow 40/40

lbr

Doz

m'

0,3640

0,1700

3,6000

Rp 108.900,00

Rp 17.500,00

Rp 39.639,60

Rp 2.975,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Kayu

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,2500

0,3000

0,0300

0,0130

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 11.250,00

Rp 18.000,00

Rp Jumlah Rp

205.619,60

f) Pekerjaan Plafon

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Gypsum Board 9 mm + Rangka Hollow

Data –data yang ada :

Luasan = 9,49 x 2 = 18,98 m2 (luasan diambil menggunakan

Autocad, luasan gypsum dan rangka)

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plafon/langit-langit

dapat dilihat pada SNI 2839 2008. Analisa harga satuan pekerjaan

plafon dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Memasang 1 m2 Plafond Gypsumboard t = 9 mm + Rangka Hollow

Tabel 3.15. Memasang 1 m2 plafond gypsumboard t=9 mm+

rangka hollow

Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat

plafon gypsumboard + rangka hollow di ruang alat adalah

Total biaya = Luas plafon gypsumboard+rangka hollow x harga

satuan plafon gypsumboard+rangka hollow

= 18,98 m2 x Rp 205.619,00

= Rp 3.902.648,00

Page 48: Hal 18 Warna

46

g) Pekerjaan Plafon

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan List Gypsum t = 10 cm

Data –data yang ada :

Panjang = 12,5 x 2 = 25 m’ (panjang diambil menggunakan

Autocad)

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plafon/langit-langit

dapat dilihat pada SNI 2839 2008. Analisa harga satuan pekerjaan

list gypsum dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Memasang 1 m' List Gypsum

KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH

JUMLAH HARGA

BahanList Gypsum

Paku

m'

kg

1,1000

0,0100

Rp 19.250,00

Rp

Rp 21.175,00

Rp 175,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Kayu

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,0300

0,0300

0,0050

0,0030

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 1.350,00

Rp 1.800,00

Rp Jumlah Rp

25.075,00Tabel 3.16. Memasang 1 m’ list gypsum

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat list

gypsum di ruang alat adalah

Total biaya = Panjang list gypsum x harga satuan list gypsum

= 25 m’ x Rp 25.075,00

= Rp 626.875,00

Page 49: Hal 18 Warna

Gambar 3.13. Gambar Rencana Pola Lantai Lantai 3

47

Page 50: Hal 18 Warna

48

KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA

BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Keramik 40 x 40Polos UnpolishedPC (1 zak = 40

kg) Pasir Pasang

Semen Warna

m2

kg

m3

kg

1,0500

10,0000

0,0450

1,5000

Rp 104.500,00

Rp 1.438,00

Rp

Rp 109.725,00

Rp 14.380,00

Rp

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Batu

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,7000

0,3500

0,0350

0,0350

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 31.500,00

Rp 21.000,00

Rp Jumlah Rp

211.605,00

h) Pekerjaan Keramik

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Keramik 40 x 40 Polos Unpolished

Data –data yang ada :

Luasan = 23,54 m2 (luasan diambil menggunakan Autocad, luasan

keramik termasuk alas dinding partisi)

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan lantai keramik dapat dilihat

pada SNI

7395 2008. Analisa harga satuan pekerjaan keramik dapat dilihat

dalam tabel berikut ini :

Memasang 1 m2 Lantai Keramik 40 x 40 Polos Unpolished

Tabel 3.17. Memasang 1 m2 lantai keramik 40 cm x 40 cm

polos unpolished

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat keramik

40 x 40 polos unpolished di ruang alat adalah

Total biaya = Volume keramik 40 x 40 polos unpolished x

harga satuan keramik 40 x 40 polos unpolished

= 23,54 m2 x Rp 211.605,00

= Rp 4.981.181,00

Page 51: Hal 18 Warna

49

i) Pekerjaan Keramik

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Plin Keramik 10 x 40

Data – data yang ada :

Panjang = 10,53 m2 (panjang diambil menggunakan Autocad)

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plin keramik dapat dilihat

pada SNI

7395 2008. Analisa harga satuan pekerjaan plin keramik dapat

dilihat dalam tabel berikut ini :

Memasang 1 m' Plint Keramik 10 x 40

KEBUTUHAN SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Keramik 10 x 40

PC (1 zak = 40

kg) Pasir Pasang

Semen Warna

m'

kg

m3

kg

1,0500

9,8000

0,0450

4,3700

Rp 20.942,08

Rp 1.438,00

Rp

Rp 21.989,18

Rp 14.092,40

Rp

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Batu

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,0900

0,0900

0,0090

0,0050

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 4.050,00

Rp 5.400,00

Rp Jumlah Rp

121.233,58Tabel 3.18. Memasang 1 m’ plin keramik 10 cm x 40 cm

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat plin

keramik dinding di ruang alat adalah

Total biaya = Panjang plin keramik dinding x harga satuan

plin keramik dinding

= 10,53 m’ x Rp 36.078,00

= Rp 379.901,00

Page 52: Hal 18 Warna

Gambar 3.14. Gambar Denah Rencana Kusen, Pintu, dan Jendela Lantai 3

50

Page 53: Hal 18 Warna

51

j) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela

Jenis pekerjaan : Pekerjaan Pintu Type P1

Gambar 3.15. Gambar Detail Pintu P1

Data –data yang ada :

Kaca polos = 0,3 x 2 = 0,6 m2

Handle stainless+kunci = 2 unit

Engsel = 6 buah

Kusen aluminium 5/10 = (2,1 x 2) + 1,4 = 5,6 m’

Daun pintu = 2,1 x 1,4 = 2,94 m2

Pengecatan daun pintu duco = 2,94 x 2 = 5,88 m2

Karet kusen = 3,22 x 2 x 2 = 13,2 m’

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan jendela

menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.

Analisa

Page 54: Hal 18 Warna

52

harga satuan pekerjaan pintu type P1 dapat dilihat dalam tabel

berikut ini :

PEKERJAAN PINTU TYPE P1

Kebutuhan

Sat Indeks Harga Satuan Jumlah Harga

PEKERJAAN

Kaca Polos t = 5 mm

Handle Stainless +

Kunci Engsel

Kusen Alumunium 5/10Daun Pintu Panel kayu kamperPengecatan daun Pintu duco

Karet Kusen

m2

set

bh

m'

m2

m2

m'

0,600

2,000

6,000

5,600

2,940

5,880

13,200

Rp 111.977,50

Rp 420.937,50

Rp 78.772,50

Rp 162.523,50

Rp 503.410,00

Rp 67.186,50

Rp 841.875,00

Rp 472.635,00

Rp 910.131,60

Rp 1.480.025,40

Jumlah Rp 4.171.459,02Tabel 3.19. Pekerjaan pintu type P1

Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1

unit pintu type P1 adalah

Total biaya = Jumlah unit pintu type P1 x harga satuan pintu type P1

= 1 unit x Rp 4.171.459,00

= Rp 4.171.459,00

Page 55: Hal 18 Warna

53

k) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela

Jenis pekerjaan : Pekerjaan Jendela Type J2

Gambar 3.16. Gambar Detail Jendela J2

Data –data yang ada :

Jumlah = 1 unit

Kaca polos = (1,5 x 2) + 0,8 + (0,4 x 2) = 4,6 m2

Engsel = 4 buah

Kusen aluminium 5/10 = (1,85 x 4) + (2,8 x 2) +1,2 = 14,2 m’

Slimar aluminium 3/10 = 3 x 2 = 6 m’

Kunci grendel jendela = 2 buah

Hak angin jendela = 4 buah

Stiker sandblast = 4,6 x 0,5 = 2,3 m2

Karet kusen = (5,2 x 2 x 2) + (3,6 x 2) + (2,7 x 2 x 2) = 38,8 m’

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan

jendela

Page 56: Hal 18 Warna

54

menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.

Analisa harga satuan pekerjaan jendela dapat dilihat dalam tabel

berikut ini :

PEKERJAAN JENDELA TYPE J2

Kebutuhan

Sat Indeks Harga Satuan Jumlah Harga

PEKERJAAN

Kaca Polos t = 5 mm

Engsel Jendela

Kusen Alumunium 5/10

Slimar Alumunium 3/10

Kunci Grendel

Jendela Hak Angin

Jendela Stiker

Sandblast

m2

bh

m'

m'

bh

bh

m2

m'

4,600

4,000

14,200

6,000

2,000

4,000

2,300

38,800

Rp 111.977,50

Rp 65.737,50

Rp 162.523,50

Rp 126.223,50

Rp 40.390,00

Rp 515.096,50

Rp 262.950,00

Rp 2.307.833,70

Rp 757.341,00

Rp 80.780,00

Jumlah Rp 5.343.245,00Tabel 3.20. Pekerjaan jendela type J2

Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1

unit jendela type J2 adalah

Total biaya = Jumlah unit jendela type J2 x harga satuan jendela

type J2

= 1 unit x Rp 5.343.245,00

= Rp 5.343.245,00

Page 57: Hal 18 Warna

55

l) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela

Jenis pekerjaan : Pekerjaan Jendela Type BV2

Gambar 3.17. Gambar Detail Jendela BV2

Data –data yang ada :

Jumlah = 2 unit

Kaca polos = (0,36 x 2) + (0,27 x 2) = 1,26 m2

Engsel = 4 buah

Kusen aluminium 5/10 = (0,68 x 5) + (2,6 x 2) = 8,6 m’

Slimar aluminium 3/10 = 2,4 x 2 = 4,8 m’

Kunci grendel jendela = 2 buah

Hak angin jendela = 4 buah

Karet kusen = 2,2 x 2 = 4,4 m’

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan jendela

menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.

Analisa harga satuan pekerjaan jendela dapat dilihat dalam tabel

berikut ini :

Page 58: Hal 18 Warna

56

PEKERJAAN JENDELA TYPE BV2

Kebutuhan

Sat Indeks Harga Satuan Jumlah Harga

PEKERJAAN

Kaca Polos t = 5 mm

Engsel Jendela

Kusen Alumunium5/10Slimar Alumunium3/10Kunci Grendel Jendela

Hak Angin Jendela

Karet Kusen

m2

bh

m'

m'

bh

bh

m'

1,260

4,000

8,600

4,800

2,000

4,000

4,400

Rp 111.977,50

Rp 65.737,50

Rp 162.523,50

Rp 126.223,50

Rp

Rp 141.091,65

Rp 262.950,00

Rp 1.397.702,10

Rp 605.872,80

Rp Jumlah Rp

2.727.235,95Tabel 3.21. Pekerjaan jendela type BV2

Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 2

unit jendela type BV2 adalah

Total biaya = Jumlah unit jendela type BV2 x harga satuan jendela

type BV2

= 2 unit x Rp 2.727.235,00

= Rp 5.454.470,00

m) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela

Jenis pekerjaan : Pekerjaan Pintu Tralis P1

Gambar 3.18. Gambar Detail Pintu Tralis P1

Page 59: Hal 18 Warna

57

Data –data yang ada :

Jumlah = 1 unit

Besi hollow 20/40 = (0,95 x 20) + (0,62 x 4) + (0,18 x 2) + (0,1 x 2)

= 22,04 m’

Besi hollow 40/40 = (2,1 x 4) + (1,39 x 2) + (2,1 x 2) = 15,38 m’

Pengecatan = (1,2 x 22,04) + (1,6 x 15,38) = 51,056 m2

Engsel = 2 buah

Kunci selot = 1 buah

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan jendela

menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.

Analisa harga satuan pekerjaan pintu tralis P1 dapat dilihat dalam

tabel berikut ini :

Memasang 1 Unit Pintu Rangka besi P1

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA BAHAN

/JUMLAH HARGA

Bahan

Besi Hollow 20/40

Besi Hollow 40/40

Pengecatan

Engsel Kunci Selot Asesoris

m'

m'

m2

bhbh

22,0400

15,3800

51,0560

2,00001,00000,3500

Rp 32.175,00

Rp 36.300,00

Rp 23.957,23

Rp

Rp 709.137,00

Rp 558.294,00

Rp 1.223.160,46

Rp

TenagaKerja

Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Mandor

org/hr org/hr org/h

0,06000,06000,00600,0030

Rp 45.000,00Rp 60.000,00Rp

Rp 2.700,00

Rp 3.600,00

Rp Jumlah Rp

2.764.635,21Tabel 3.22. Memasang 1 unit pintu rangka besi P1

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit

pintu tralis P1 di ruang alat adalah

Page 60: Hal 18 Warna

58

Total biaya = Jumlah unit pintu tralis P1 x harga satuan pintu

tralis P1

= 1 unit x Rp 2.764.635,00

= Rp 2.764.635,00

n) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela

Jenis pekerjaan : Pekerjaan Jendela Tralis BV2

Gambar 3.19. Gambar Detail Jendela Tralis BV2

Data – data yang ada :

Jumlah = 2 unit

Besi profil = 0,05 x 0,01 x (2,5 +2,5 +2,5 + 0,68 + 0,68) x 7850

= 34,7755 kg

Besi beton polos = 0,25 x 3,14 x (0,012) x 0,68 x 7850 x 24

= 10,0568

Pengecatan = (0,05 x 0,01 x (2,5 + 2,5 + 2,5 + 1,1 + 1,1)) + (2 x

3,14 x 0,005 x 1,09 x 24)

= 0,8263 m2

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan jendela

menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.

Analisa

Page 61: Hal 18 Warna

59

harga satuan pekerjaan jendela tralis BV2 dapat dilihat dalam tabel

berikut ini :

Memasang 1 Unit Rangka tralis BV2

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Besi Profil

Besi Beton

Polos

Pengecatan

Asesoris

kg

kg

m2

34,7755

10,0568

0,8263

0,3500

Rp 13.500,00

Rp 11.200,00

Rp 23.957,23

Rp 469.469,25

Rp 112.636,07

Rp 19.795,24

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Besi

Kepala

Tukang

org/

hr

org/h

r

org/h

0,0600

0,0600

0,0060

0,0030

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 2.700,00

Rp 3.600,00

Rp Jumlah Rp

617.490,56Tabel 3.23. Memasang 1 unit rangka tralis BV2

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit

jendela tralis BV2 di ruang alat adalah

Total biaya = Jumlah unit jendela tralis BV2 x harga satuan jendela

tralis BV2

= 2 unit x Rp 617.490,00

= Rp 1.234.980,00

Page 62: Hal 18 Warna

Gambar 3.20. Gambar Denah Rencana Lantai 3

60

Page 63: Hal 18 Warna

61

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Plamir

Cat Dasar

Cat Penutup

kg

kg

kg

0,1000

0,1000

0,2600

Rp 6.160,00

Rp 32.000,00

Rp 616,00

Rp 3.200,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Cat

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,2000

0,0630

0,0060

0,0025

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 9.000,00

Rp 3.780,00

Rp Jumlah Rp

23.443,50

o) Pekerjaan Pengecatan

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Cat Dinding Interior

Data –data yang ada :

Luasan = luas dinding dalam = 21,58 m2

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan pengecatan dapat dilihat

pada HSPK Kota Surabaya 2013. Analisa harga satuan pekerjaan

pengecatan interior dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Mengecat 1 m2 Tembok Baru (1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis CatPenutup) Indoor

Tabel 3.24. Mengecat 1m2 tembok baru indoor

Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengecat

dinding interior di ruang alat adalah

Total biaya = luas dinding dalam x harga satuan mengecat indoor

= 21,58 m2 x Rp 23.443,00

= Rp 505.899,00

Page 64: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Plamir

Cat Dasar

Cat Wathershield

kg

kg

kg

0,1000

0,1000

0,2600

Rp 6.160,00

Rp 32.000,00

Rp 616,00

Rp 3.200,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Cat

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,2000

0,0630

0,0060

0,0025

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 9.000,00

Rp 3.780,00

Rp Jumlah Rp

40.343,50

62

p) Pekerjaan Pengecatan

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Cat Dinding Eksterior

Data –data yang ada :

Luasan = luas dinding luar = 21,58 m2

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan pengecatan dapat dilihat

pada HSPK Kota Surabaya 2013. Analisa harga satuan pekerjaan

pengecatan eksterior dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Mengecat 1 m2 Tembok Baru (1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis CatPenutup) Outdoor

Tabel 3.25. Mengecat 1m2 tembok baru outdoor

Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengecat dinding

eksterior di ruang alat adalah

Total biaya = luas dinding dalam x harga satuan mengecat outdoor

= 21,58 m2 x Rp 40.343,00

= Rp 870.601,00

Page 65: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Plamir

Cat Dasar

Cat Wathershield

kg

kg

kg

0,1000

0,1000

0,2600

Rp 6.160,00

Rp 32.000,00

Rp 616,00

Rp 3.200,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Cat

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,2000

0,0630

0,0060

0,0025

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 9.000,00

Rp 3.780,00

Rp Jumlah Rp

40.343,50

63

q) Pekerjaan Pengecatan

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Cat Dinding Partisi

Data –data yang ada :

Luasan = luas dinding partisi = 24,49 x 2 = 48,98 m2

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan pengecatan dapat dilihat

pada HSPK Kota Surabaya 2013. Analisa harga satuan pekerjaan

pengecatan partisi dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Mengecat 1 m2 Tembok Baru (1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis CatPenutup) Outdoor

Tabel 3.25. Mengecat 1m2 tembok baru outdoor

Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengecat

dinding partisi adalah

Total biaya = luas dinding dalam x harga satuan mengecat outdoor

= 48,98 m2 x Rp 40.343,00

= Rp 1.976.000,00

Page 66: Hal 18 Warna

KEBUTUHAN

SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH

JUMLAH HARGA

Bahan

Plamir

Cat Dasar

Cat Penutup

kg

kg

kg

0,1000

0,1000

0,2600

Rp 6.160,00

Rp 32.000,00

Rp 616,00

Rp 3.200,00

TenagaKerja

Pekerja

Tukang Cat

Kepala

Tukang

Mandor

org/

hr

org/h

r

org/h

0,2000

0,0630

0,0060

0,0025

Rp 45.000,00

Rp 60.000,00

Rp

Rp 9.000,00

Rp 3.780,00

Rp Jumlah Rp

23.443,50

64

r) Pekerjaan Pengecatan

Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Cat Plafon

Data –data yang ada :

Luasan = 25 m2

Analisa harga satuan pekerjaan

Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung

biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga

bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan

analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plafon/langit-langit

dapat dilihat pada HSPK Kota Surabaya 2013. Analisa harga

satuan pekerjaan plafon dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Mengecat 1 m2 Tembok Baru (1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis CatPenutup) Indoor

Tabel 3.27. Mengecat 1m2 tembok baru indoor

Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengecat

dinding interior adalah

Total biaya = luas plafon gypsumboard x harga satuan mengecat

indoor

= 25 m2 x Rp 23.443,00

= Rp 586.075,00

Page 67: Hal 18 Warna

65

Jumlah biaya pekerjaan arsitektur di lantai 3

- Pekerjaan Dinding = Rp 703.844.896,82

- Pekerjaan Keramik = Rp 396.566.037,84

- Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela = Rp 721.261.933,31

- Pekerjaan Cat = Rp 136.761.394,07

- Pekerjaan Railling = Rp 48.406.899,33

- Pekerjaan Sanitair = Rp 147.557.180,14

Total biaya pekerjaan arsitektur lantai 3 = Rp 2.154.398.342,51

Page 68: Hal 18 Warna

66

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari Praktik Industri yang dilaksanakan di konsultan

perencana PT. Tejacipta Rekasarana dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Struktur organisasi proyek perencanaan Laboratorium Terpadu MIPA

UNESA tahap II meliputi :

a. Ir. Mas Indradjaja sebagai Team Leader yang secara umum bertugas

bertanggung jawab kepada pengguna jasa atas semua hasil

pekerjaan perencanaan serta penyusunan laporan sesuai dengan

kerangka Acuan Kerja (KAK) dan dokumen proyek.

b. Nanang Hasan, S.T. selaku tenaga ahli arsitektur bertugas untuk

bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang berkaitan

dengan pekerjaan arsitektur kepada Team Leader.

c. Budi Witjaksana, S.T., M.T. sebagai tenaga ahli sipil struktur

bertugas untuk bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan

yang berkaitan dengan pekerjaan sipil kepada Team Leader.

d. Riyanto, S.T. sebagai tenaga ahli mekanikal dan elektrikal bertugas

untuk bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang

berkaitan dengan pekerjaan mekanikal dan elektrikal kepada Team

Leader.

2. Proses penyusunan rencana anggaran biaya proyek perencanaan

Laboratorium Terpadu MIPA UNESA tahap II antara lain :

a. memahami gambar bestek dan RKS ;

b. menentukan item pekerjaan ;

c. menghitung volume atau kubikasi pekerjaan ;

d. menghitung harga satuan ; dan

e. menghitung rencana anggaran biaya.

Page 69: Hal 18 Warna

67

3. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari perencanaan anggaran biaya

proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA UNESA Kampus

Ketintang yang dilaksanakan di konsultan perencana PT. Tejacipta

Rekasarana dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Persentase pekerjaan struktur dan arsitektur pada lantai 3 dari

keseluruhan pekerjaan pada proyek pembangunan Laboratorium

Terpadu MIPA UNESA tahap II adalah

= (Rp 357.437.871,11 + Rp 2.154.398.342,51) :

Rp 15.601.452.262,00 x 100 %

= 16,1 %

b. Persentase pekerjaan struktur dari keseluruhan pekerjaan pada

proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA UNESA tahap

II adalah

= Rp 4.654.152.000,83 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %

= 29,83 %

c. Persentase pekerjaan arsitektur dari keseluruhan pekerjaan pada

proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA UNESA tahap

II adalah

= Rp 6.472.035.350,48 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %

= 41,48 %

d. Persentase pekerjaan mekanikal dan elektrikal dari keseluruhan

pekerjaan pada proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA

UNESA tahap II adalah

= Rp 1.910.569.420,63 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %

= 12,25 %

e. Persentase pekerjaan kawasan/landscape dari keseluruhan

pekerjaan pada proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA

UNESA tahap II adalah

= Rp 460.899.910,39 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %

= 2,95 %

Page 70: Hal 18 Warna

68

f. Persentase pekerjaan jalan dan saluran dari keseluruhan pekerjaan

pada proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA UNESA

tahap II adalah

= Rp 2.103.795.579,95 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %

= 13,48%

g. Analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) yang digunakan tidak

hanya SNI dan HSPK, namun analisis juga menggunakan dari

pengalaman perusahaan. Analisis perusahaan digunakan pada item-

item pekerjaan tertentu yang tidak terdapat pada SNI maupun

HSPK.

B. Saran

Berdasarkan hasil akhir pengerjaan laporan ini saran-saran yang dapat

saya berikan untuk pengembangan lebih lanjut antara lain :

1. Perlu dilakukan pengecekan ulang terhadap item-item pekerjaan yang

akan dimasukkan ke dalam rencana anggaran biaya, karena ada

beberapa item pekerjaan yang belum masuk rencana anggaran biaya.

2. Untuk para mahasiswa yang akan melakukan Praktik Industri

sebaiknya melakukan persiapan yang matang terlebih dahulu, misalnya

jenis pekerjaan apa yang akan diambil tanpa menunggu koordinasi dari

pembimbing lapangan supaya persiapan untuk membuat laporan tidak

mengalami kesulitan dan terlambat.

Demikian saran-saran yang dapat saya sampaikan berdasarkan hasil

Praktik industri selama 2 bulan di dalam proyek perencanaan Laboratorium

Terpadu MIPA UNESA Kampus Ketintang tahap II di PT. Tejacipta

Rekasarana. Semoga saran ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan

pertimbangan untuk langkah-langkah selanjutnya.

Page 71: Hal 18 Warna

69

DAFTAR PUSTAKA

Harga Satuan Pokok Kegiatan. 2013. Surabaya ht t ps://maps.googl e . c om/maps?

hl =e n & ta b = wl ( online), diakses 20 Agustus 2013

ht t p:// w ww . i l musipil.co m /s t ru k tu r - organisas i - pro ye k (onlin e), diakses 29 Agustus

2013

Ibrahim, Bachtiar. 1993, Rencana dan Estimate Real of Cost. Jakarta: Bumi Aksara

Sutikno, 2003. Rencana Anggaran Biaya. Surabaya.

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Aluminium untuk

Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-7393-2008). 2008.

Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-7394-2008). 2008. Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional.

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-6897-2008). 2008. Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional.

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Kayu untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-3434-2008). 2008. Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional.

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-Langit untuk Konstruksi

Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-2839-2008). 2008. Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional.

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding

untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-7395-2008).

2008. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Aluminium untuk

Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-2837-2008). 2008.

Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Page 72: Hal 18 Warna

LAMPIRAN – LAMPIRAN

70