Hakim Praperadilan BG Beberapa Kali Diadukan · 2/1/2015 Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak...
Transcript of Hakim Praperadilan BG Beberapa Kali Diadukan · 2/1/2015 Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak...
2/1/2015 Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak Memiliki Payung Hukum hukumonline.com
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54be2f1d50557/permenakertentangprtdinilaitakmemilikipayunghukum 1/7
MasukDaftar
masukkan kata kunci Ikuti kami: English
Minggu, 1 Februari 2015
AwalBeritaPusat DataKlinik »Talks »KarierProduk dan JasaEnglish
Berita Terbaru
Kepailitan Mandala Ditentang KomisarisMasa Aktivasi Kartu BPJS Diperpanjang 1 BulanIni Alasan Unair Kukuhkan Hatta Ali Jadi Guru BesarPN Jakpus Terima Mbah Moen Sebagai Penggugat IntervensiWanprestasi, Yusril Ihza Dihukum Bayar Rp1 MiliarKomnas HAM Pelajari Video Penangkapan BWIni Saran Hasyim Muzadi dan Ketua MA Selesaikan Kisruh KPKPolriTiga Kementerian Sepakat Permudah Perizinan UMKIni Konsep Single Bar ala Fraksi PPP dalam RUU Advokat
2/1/2015 Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak Memiliki Payung Hukum hukumonline.com
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54be2f1d50557/permenakertentangprtdinilaitakmemilikipayunghukum 2/7
Hakim Praperadilan BG Beberapa Kali Diadukan
Indeks Berita
2/1/2015 Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak Memiliki Payung Hukum hukumonline.com
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54be2f1d50557/permenakertentangprtdinilaitakmemilikipayunghukum 3/7
Selasa, 20 Januari 2015Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak Memiliki Payung HukumKarena hanya berpijak pada klausul ‘dibentuk berdasarkan kewenangan menteri’. Padahal, kewenangan tersebutterbatas pada urusan pemerintahan tertentu sebagai pengejawantahan dari kekuasaan presiden.RFQDibaca: 1202 Tanggapan: 2
Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati. Foto: http://okkyasokawati.com
BERITA TERKAIT
2/1/2015 Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak Memiliki Payung Hukum hukumonline.com
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54be2f1d50557/permenakertentangprtdinilaitakmemilikipayunghukum 4/7
Perlindungan Hukum PRT Belum MaksimalPemerintah Dituntut Serius Ratifikasi Konvensi PRTPRT Rentan Terjebak Modus Perdagangan OrangTujuh Masalah Ketenagakerjaan di 2014 ini Layak DiwaspadaiMinta RUU Diselesaikan, Empat PRT Mogok Makan Di Depan DPR
Tweet46Suka
Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri telah menebitkan Permenaker No.2 Tahun 2015 tentang Perlindungan PekerjaRumah Tangga (PPRT). Namun, aturan itu dinilai tidak memiliki payung hukum yang jelas sebagaimana amanat Pasal 8 ayat(1) UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan. Hal disampaikan Anggota Komisi IX DPROkky Asokawati di Gedung DPR, Selasa (20/1). “Penerbitan Permenaker No.2 Tahun 2015 tampak sekilas memiliki semangat keberpihakan kepada Pekerja Rumah Tangga(PRT). Namun bila ditelusuri, Permenaker tersebut tidak memiliki payung hukum yang jelas,” ujarnya. Menurutnya, Permenaker tersebut berpijak pada klausul ‘dibentuk berdasarkan kewenangan menteri’. Namun ia berpandanganManaker Muhammad Hanif Dhakiri menerjemahkan klausul ‘kewenangan menteri’ dengan membentuk peraturan yangmengatur dan mengikat berbagai individu warga negara (PRT, pengguna jasa PRT dan lainnya). Padahal, kewenangan tersebutterbatas pada urusan pemerintahan tertentu sebagai pengejawantahan dari kekuasaan presiden. Okky memahami semangat Manaker yang ingin memberikan perlindungan terhadap PRT. Hanya saja, kata Okky, Menakerseolah kurang teliti dan jeli dalam mengejawantahkan semangat memberikan perlindungan terhadap PRT. “Jadinya, kesan hanyamenambang citra sulit ditampik. Semangat yang baik harus didasari juga dengan pengetahuan yang juga baik. AkibatnyaPermenaker ini besar kemungkinan akan siasia,” katanya. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menilai, Kemenaker sebaiknya berkoordinasi dengan DPR untuk membahasRUU PRT yang sempat menjadi inisiatif DPR periode 20092014 lalu, Pembahasan RUU PRT, menurutnya perlu dibahassegera dan memuat asa berkeadilan bagi untuk PRT, pemberi kerja, agen penyalur serta Badan Latihan Kerja (BLK) yang jugaperlu direvitalisasi.
Dikatakan Okky, menelisik substansi yang disampaikan Menaker tentang Permen 2/2015 pun dapat diperdebatkan. Misalnya,soal negara hadir dalam melindungi melindungi pekerja sebagai refleksi atas beberapa peristiwa di lapangan. Namun, kataOkky, praktiknya tak sedikit oknum PRT membuat persoalan di lapangan. “Seperti PRT yang mencuri barang di rumah tangga hingga aksi pidana membawa kabur anakanak sebagai modus pemerasan.Yang ingin saya katakan, Permen ini hanya memotret hak dan perlindungan pekerja saja, lupa untuk memotret sisi lainnyayakni pemberi kerja PRT,” kata mantan pragawati papan atas itu.
Menaker Muhammad Hanif Dhakiri sebelumnya melakukan peninjauan ke salah satu lembaga penyalur PRT Bu Gito dibilangan Cipete, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan tersebut, Menaker menegaskan telah menandatangani Permen Nomor 02Tahun 2015 tentang PPRT. “Saya ingin sampaikan kepada publik bahwa saya telah menandatangani Permenaker Nomor 2 Tahun 2015 mengenaiperlindungan PRT pada Jumat (16/1). Ini merupakan bentuk konkrit kehadiran negara untuk melindungi para pekerjanya secarakeseluruhan termasuk sektor pekerja rumah tangga yang ada di dalam negeri,” ujarnya Minggu (18/1), sebagaimana dilansirwww.depnakertrans.go.id. Filosofi diterbitkannya Permen tersebut lantaran banyaknya kasus PRT yang terjadi di banyak daerah. Seperti Medan, Bogor,Bekasi, Tangerang dan tempat lainnya. Dengan diterbitkannya Permen tersebut, pemerintah ingin memastikan perlindunganyang minimal terhadap PRT. Mulai hak normatif PRT hingga eksistensi dari lembaga maupun yayasan penyalur PRT.
2/1/2015 Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak Memiliki Payung Hukum hukumonline.com
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54be2f1d50557/permenakertentangprtdinilaitakmemilikipayunghukum 5/7
Dijelaskan Hanif, terdapat beberapa pinsip pokok dalam Permen 2/2015 tersebut. Pertama, negara hadir melindungi pekerja diseluruh wilayah tumpah darah Indonesia sampai yang ada di rumah tangga sekalipun. Kedua, Permenaker ini tetapmenghormati tradisi, konvensi dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat. Selain itu, mengatur lembaga Penyalur tidak bolehmemungut apapun dari calon PRT. Termasuk pemenuhan hak normatif PRT. Aturan tersebut juga mengatur standar penampungan calon PRT
“PRT berhak atas upah yang sesuai dengan kesepakatan, cuti sesuai dengan kesepakatan, waktu ibadah, fasilitas layak, jaminansosial dan perlakuan manusiawi dari penggunanya. Terkait masalah penampungan, kita dorong agar penyalur dapat memenuhistandar yang telah ditetapkan,” imbuhnya. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan, peran Gubernur dalam perlindungan PRT cukup besar, mulai pemberianizin hingga memberikan sanksi terhadap penyalur PRT yang melakukan pelangggaran. Sanksi dapat berupa pencabutan izinoperasional lembaga penyalur. “Termasuk nanti jika ada perpanjangan ada di gubernur dan administrasinya bebas biaya,” katanya. Menurutnya, peran Ketua RT pun cukup besar dalam pemberian perlindungan PRT. Misalnya melakukan pengawasan terhadappenjanjian kerja baik lisan maupun tertulis antara PRT dengan pengguna atau majikan. Menurutnya perjanjian kerja tersebutmesti diketahui Ketua RT. “Peran Ketua RT/kepala lingkungan/nama lain untuk turut serta mengawasi karena perjanjian kerja baik lisan maupun tertulisantara PRT dan pengguna/majikan harus diketahui oleh ketua RT,” pungkasnya. Share:
tanggapan
Mikir dong — Husein Kerbala 22.01.15 05:32seorang janda bekerja sbg buruh pabrik, dg gaji 2,5 jt, hrs bayar gaji pembantu utk mengurus anaknya ygberumur 2 th dengan besaran 1,2 jt, apakah bisa hidup dg sisa gaji 1,3 jt (setelah dipotong gaji prt nya) ? pakmenteri mikir dong..!Balas Tanggapan
2/1/2015 Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak Memiliki Payung Hukum hukumonline.com
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54be2f1d50557/permenakertentangprtdinilaitakmemilikipayunghukum 6/7
jam kerja prt — satochid 21.01.15 08:00sebagaimana telah ditanda tangani UU PRT dengan kisaran gaji antara 1,2 jt2.0 juta. tentunya untuk prt ygkerjanya seminggu 40 42 jam kerja (7 8 jam X 6 hari) Bagaimana perhitungan bagi mereka yang meminta jamkerjanya hanya 4 jam/hari? (4 x 6=24 jam/ mingu)Balas Tanggapandisclaimer
Kirim TanggapanNama
Judul
Tanggapan
KirimJika anda member Hukumonline, silahkan login, atau Daftar ID anda.
Produk AwalKenapa Kami?Produk dan JasaDaftar GratisMobile
Perusahaan Privacy PolicyTentang KamiKode EtikKarierPedoman Media Siber
Support Help CenterFAQ
Kontak
Privacy & Terms
Type the text
2/1/2015 Permenaker Tentang PRT Dinilai Tak Memiliki Payung Hukum hukumonline.com
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54be2f1d50557/permenakertentangprtdinilaitakmemilikipayunghukum 7/7
LayananMarketingTalks
holnetwork
Informasi yang tersedia di www.hukumonline.com tidak ditujukan sebagai suatu nasehat hukum,namun hanya memberikan gambaran umum terhadap suatu informasi atau permasalahan hukum yang sedangdihadapi.Akses dan penggunaan situs ini tunduk pada Syarat dan Ketentuan ©2009.