Hakikat demokrasi

23
HAKIKAT DEMOKRASI 1. Pengertian Demokrasi 2. Sejarah Demokrasi 3. Nilai Nilai Demokrasi

Transcript of Hakikat demokrasi

HAKIKAT DEMOKRASI

1. Pengertian Demokrasi

2. Sejarah Demokrasi

3. Nilai – Nilai Demokrasi

1. Pengertian DemokrasiDemokrasi berasal dari bahasa Yunani, domos berarti rakyat dan cratein

berarti pemerintah. Demokrasi berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,

dan untuk rakyat. Negara yang menganut kedaulatan rakyat, akan ditindaklanjuti oleh sikap dan perilaku bangsanya yang demokratis.

Di negara manapun pemerintahan demokrasi senantiasa diperjuangkan karena dianggap sebagai sistem pemerintahan yang ideal yang bertujuan

untuk:

a. Memulihkan hak-hak asasi manusia yang telah lama diinjak-injak oleh para penguasa otoriter.

b. Menjunjung harkat martabat manusia yang tertindas, menjadi sederajat dengan manusia lainnya.

c. Memberi kekuasaan kepada seluruh rakyat untuk turut aktif menentukan dan mengatur kekuasaan negara, baik langsung maupun tidak langsung.

Beberapa Pengertian Demokrasi Menurut Beberapa Ahli.

1. Abraham Lincoln

2. Carol C. Gould

3. Josefh A. Schmeter

4. Sidney Hook

5. International Commision of Jurist

Abraham Lincoln

Demokrasi adalah sistem pemerintah yang diselenggarakan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat

Carol C. GouldDemokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat memerintah sendiri, baik melalui partisipasi langsung dalam merumuskan keputusan-keputusan yang memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka.

Josefh A. SchmeterDemokrsi merupakan suatu perencanaan institusional

untuk mencapai keputusan politik di mana individu -individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara perjuangan kompetisi atas suara rakyat.

Sidney HookDemokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

International Commision Of Jurist

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang menjamin hak untuk membuat keputusan politik yang diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil yang dipilih dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu pemilu yang bebas.

2.Sejarah DemokrasiSuatu landasan dan prinsip dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan, paham demokrasi tidak muncul begitu saja, melainkan mengalami pasang surut sejalan dengan sejarah peradaban manusia dalam ikatan hidup bernegara. Berikut ini adalah sejarah singkat perkembangan Demokrasi :

Zaman Yunani Kuno

Abad Pertengahan

Renaissance

Demokrasi Konstitusional Abad XIX & Negara Hukum

Demokrasi Konstitusional Abad XX & Rule of Law Yang Dinamis

Zaman Yunani KunoCiri-ciri demokrasi pada zaman yunani kuno sebagai berikut:

1) Demokrasi dilaksanakan secara langsung

2) Hak berdemokrasi terbatas untuk segolongan warga negara, terutama kaum bangsawan, sedangkan bagi golongan pendatang, budak, dan kaum wanita tidak mempunyai hak untuk berdemokrasi

3) Untuk melakukan demokrasi rakyat yang mempunyai hak untuk itu dikumpulkan dalam suatu arena seperti stadion, dan mereka bebas untuk menyampaikan berbagai pendapat

Abad Pertengahan1) Disebut juga abad kegelapan karena setiap argumentasi &

pendapat manusia harus bisa dikembalikan pada hal-hal yang bersifat supranatural & irasional.

2) Peran gereja sebagai lembaga Agama dibawah kepemimpinan sangat besar.

3) Dengan pola sperti ini, maka demokrasi mengalami degadrasi.

4) Banyak terjadi perebutan kekuasaan di kalangan bangasawan untuk memengaruhi raja maupun Paus.

5) Munculnya konsep demokrasi melalui Magna Charta, yang berisi agar Raja mengikat diri dan mengakui serta menjamin hak-hak dan privileges dari para bangsawan. Piagam ini tidak berlaku bagi rakyat kebanyakan.

Renaissance1) Renaissance adalah suatu ajaran yang berusaha untuk menghidupkan

kembali kesusastraan dan kebudayaan pada zaman Yunani dan Romawi yang telah tersingkir pada abad pertengahan.

2) Dengan adanya ajaran tersebut, merangsang munculnya paham rasionalitas, yaitu suatu paham yang lebih mementingkan kebebasan manusia untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran yang Rasional, yang menimbulkan beberapa gagasan berikut ;

a) Urusan agama (gereja) dan urusan negara harus mulai dipisahkan.

b) Meluasnya gagasan-gagasan di bidang politik ketatanegaraan.

c) Kekuasaan sedapat mungkin dibatasi agar tidak terjadi Absolutisme kekuasaan.

d) Paham rasionalitas harus diterapkan dengan menggunakan teori social contract*.

*Social contract adalah sebuah perjanjian antara rakyat dengan para pemimpinnya, atau antara manusia-manusia yang tergabung di dalam komunitas tertentu.

Demokrasi Konstitusional Abad XIX & Negara Hukum

1) Untuk menyelenggarakan hak-hak politik rakyat, perlu diadakan pembatasan kekuasaan pemerintah dengan suatu Konstitusi.

2) Konstitusi tersebut menjamin hak-hak politik rakyat dan menyelenggarakan pembagian kekuasaan negara, sehingga kekuasaan eksekutif diimbangi oleh kekuasaan parlemen dan lembaga-lembaga hukum.

3) Menurut Carl J. Friedrich, konstitusiaonalisme anggapan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan aktivitas yang diselenggarakan atas nama rakyat, tetap tunduk kepada beberapa batasan yang dimaksud, untuk memberikan jaminan bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk memerintah itu tidak disalahgunakan.

4) Menurut ajaran konstitusional, fungsi UUD atau konstitusi, sebagai berikut :

a) Menentukan dan membatasi kekuasaan pemerintah.b) Menjamin hak-hak asasi dan warga negara

5) Ajaran konstitusionalisme ini menimbulkan Rechsstaat di Eropa Barat dan Rule of Law di Negara-negara Anglo-Saxon.

Unsur-unsur Rechsstaat (klasik), sebagai berikut : a) Jaminan hak asasi menusiab) Pemisahan/pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak asasi

manusia.c) Pemerintahan berdasarkan peraturan (wetmatigheid van bestuur).d) Peradilan administrasi untuk menyelesaikan perselisihan.

Unsur-unsur Rule of Law (klasik), sebagai berikut :a) Supremasi aturan hukum (supremasy of Law), tidak ada kekuasaan

sewenang-wenang dan seseorang hanya akan dihukum kalau ia melanggar hukum.

b) Kedudukan yang sama dibidang hukum (equality before the law).c) Terjaminnya hak-hak asasi manusia.

Demokrasi Konstitusional Abad XX & Rule of Law Yang Dinamis

1) Munculnya konsep negara kesejahteraan (welfare state).

2) Syarat-syarat terselenggaranya pemerintah yang demokratis di bawah rule of law, antara lain :

a) Perlindungan konstitisional, artinya konstitusi selain menjamin hak-hak individu juga harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.

b) Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

c) Kebebasan untuk menyatakan pendapat, dan

d) Pendidikan kewarganegaraan (civil education).

3) Munculnya suatu rumusan yang dikemukakan oleh International Commision of Jurist (ICJ). Dalam konferensi International Commision of Jurist (organisasi internasional pada ahli hukum) di Bangkok thn 1965 dinyatakan bahwa syarat-syarat suatu negara dan dan pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law.

Pemerintahan yang Demokratis di Bawah Rule of Law

a) Perlindungan secara konstitusional atas hak-hak warga negara.

b) Badan kehakiman atau peradilan yang bebas &tidak memihak.

c) Pemilihan umum yang bebas.

d) Kebebasan untuk menyatkan pendapat.

e) Kebebasan untuk berorganisasi & beroposisi.

f) Pendidikan kewarganegaraan.

Bukti Kebaikan & Kelemahan Dari Demokrasi

Bukti Kebaikan Dari Demokrasi Bukti Kelemahan Dari Demokrasi

Demokrasi memuat pengakuan adanya kewajiban-kewajiban pemerintahan & hak-hak rakyat.

Demokrasi tidak begitu memerlukan pengggunaan kekuasaan.

Demokrasi telah membuktikan dapat menjalankan kewjiban negara yang utama dengan cukup memuaskan.

Demokrasi lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas.

Demokrasi modern lebih bersifat kapitaslistik.

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang memerlukan syarat-syart yang amat sukar dipenuhi

Demokratisasi dalam pelaksanaan pemerintahan ditunjukkan melalui ciri- ciri berikut:

• Setiap kebijakan yang diputuskan pemerintah selalu melibatkan keikut sertaan anggota masyarakat.

• Tanggap terhadap aspirasi yang berkembang di bawah.

• Bertumpu pada penegakan hukum dan aturan hukum.

• Terbuka pada keanggotaan anggotanya.

• Bertumpu pada konsensus.

• Dapat dipertanggung jawabkan kepada anggotanya.

• Efisien, efektif, stabil dan bersih.

• Adanya proses yang transparan.

3.Nilai – Nilai DemokrasiDi dalam demokrasi juga mengandung unsur- unsur moril yang mengandung

nila- nilai berikut:

a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga (institusionalized peaceful settelement of conflict).

b. Menjamin terselenggaranya perubahan dalam masyarakat secara damai atau tanpa gejolak. Perubahan sosial terjadi karena faktor kemajuan teknologi, kepadatan penduduk, dan pola perdaga- ngan.

c. Menyelenggarakan pergantian kepemimpinan secara teratur (orderly succession of rulers).

d. Menekan penggunaan kekerasan seminimal mungkin ( minimum of coersion).

e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversiti).

f. Menjamin tegaknya keadilan.

Nilai- nilai demokrasi yang patut dipraktikkan dalam kehidupan sebagai berikut:

a) Penghargaan atas kesamaan.

b) Penghargaan akan partisipasi dalam kehidupan bersama.

c) Penghargaan atas kebebasan.

d) Penghargaan atas perbedaan.

Untuk melaksanakan nilai- nilai demokrasi tersebut dibutuhkan lembaga peyelenggara, sebagai berikut:

a) Pemerintahan yang bertanggung jawab.

b) Suatu DPR sebagai wakil golongan- golongan dan kepentingan – kepentingan dalam masyarakat.

c) Suatu organiasasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik (sistem dwi- partai, multi partai).

d) Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.

e) Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak- hak asasi dan mempertahankan keadilan

Faisal Mustakim (02)

M. Wahyu Agung R. (07)

Ihdinian Najah (18)

Maulidina Arifianti (25)

THANK YOU!!!!