Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

24
Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik. Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan. Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Ciri-ciri Karya Ilmiah Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa

description

karya ilmiah

Transcript of Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

Page 1: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

Hakikat dan Karakteristik Karya IlmiahKarya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

Ciri-ciri Karya Ilmiah Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Macam-macam Karya IlmiahArtikel Ilmiah PopularBerbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiahpopular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.

Contoh kata ilmiah kata popular :analogi kiasananarki kekacauan

Page 2: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

bibliografi daftar pustaka biodata biografi singkat definisi batasan diskriminasi perbedaan perlakuan eksentrik aneh final akhir formasi susunan format ukuran friksi bagian, pecahan indeks penunjuk konklusi kesimpulan kontemporer masa kini, mutakhir kontradiksi pertentangan menganalisa menguraikan prediksi ramalanpasien orang sakit

Artikel IlmiahArtikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.

DisertasiPencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

TesisTesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis

Page 3: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.

SkripsiSkripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

Kertas KerjaKertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

MakalahLazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.

SIKAP ILMIAHIstilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari

Page 4: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” .Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara ;ain :Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.Lebih rinci Diederich mengidentifikasikan 20 komponen sikap ilmiah sebagai berikut :Selalu meragukan sesuatu.Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah.Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental.T e k u n.Suka pada sesuatu yang baru.Mudah mengubah pendapat atau opini.Loyal etrhadap kebenaran.

Page 5: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

ObjektifEnggan mempercayai takhyul.Menyukai penjelasan ilmiah.Selalu berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya.Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi.Menyadari perlunya asumsi.Pendapatnya bersifat fundamental.Menghargai struktur teoritisMenghargai kuantifikasiDapat menerima penegrtian kebolehjadian dan,Dapat menerima pengertian generalisasi

Kesalahan dalam penulisan Karya IlmiahRata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri.Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :- salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,- salah dalam menyusun struktur pelaporan,- salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),- salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,- penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,- tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri),- tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).

Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, merasa bahwa kebiasaan belajar yang dilakukannya sudah memadai dan manajemen waktu yang dilakukan sudah efisien. Terbukti di SMA dulu, mereka adalah murid terpandai atau setidaknya tidak pernah merasa kesulitan untuk mendapatkan nilai yang baik. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, beberapa di antara mahasiswa ini menyadari bahwa nilai yang diperoleh tidak secemerlang seperti ketika di SMA. Nilai A atau B sepertinya sulit dijangkau. Mengapa? Apa sebenarnya yang terjadi? Salah satu jawabannya mungkin karena keterampilan belajar, termasuk manajemen waktu yang kurang efektif. Kuliah di perguruan tinggi memang berbeda dengan belajar di SMA. Oleh karena itu, manajemen waktu yang ada mestinya turut diperhatikan.

Tidak ada satu cara yang ampuh yang berlaku bagi semua orang dalam manajemen waktu. Namun dengan mengenali diri sendiri secara lebih baik, Anda dapat menentukan bagaimana cara mempergunakan waktu dengan lebih efektif. Pelu pula diingat bahwa inti dari manajemen waktu adalah konsetrasi pada tujuan/ hasil yang ingin diperoleh, bukan hanya sekedar menyibukkan diri. Banyak orang menghabiskan hari-harinya dengan berbagai kegiatan yang seakan tiada

Page 6: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

habisnya, tetapi tidak mendapat capaian apapun. Hal ini terjadi karena kurangnya konsentrasi pada hal yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Dalam sistem kredit semester (SKS), mahasiswa diharapkan mengalokasikan waktu untuk belajar di dalam kelas sebanyak 1 jam/minggu serta di luar kelas sebanyak 2 jam/minggu untuk setiap 1 SKS. Jika seorang mahasiswa mengambil 18 SKS, maka mahasiswa tersebut harus belajar setidaknya 36 jam per minggu di luar kelas secara mandiri. Jadi, mahasiswa tersebut harus merencanakan total jam belajar di kelas dan di luar kelas sebanyak 54 jam per minggu.Salah satu sistem manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai manajemen waktu. Umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana Anda menghabiskan waktu. Tahap ketiga adalah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran. Tahap keempat adalah memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan. Pada tahap ini, Anda menilai seberapa baik Anda dalam menjalankan rencana, seberapa akurat Anda membuat rencana, seberapa tepat Anda menduga kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu, dimana Anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum memulai siklus yang baru.

Setiap orang akan bermasalah dengan waktu. Masalah yang dihadapi adalah kita tidak mungkin mengubah waktu atau mengendalikannya. Kita tidak mungkin mempercepat waktu atau memperlambat waktu. Jadi, jangan lagi kita menjadikan waktu sebagai alasan masalah mengapa kita tidak bisa belajar dengan benar. Yang harus kita lakukan adalah bagaimana cara kita memutuskan untuk menggunakan dan mengisi waktu yang dijatahkan kepada kita.

Orang yang sukses memiliki 24 jam sehari, kita juga memiliki 24 jam sehari, tiada beda jumlah waktunya tetapi yang membedakannya adalah bagaimana kita mengatur waktu itu. Itulah pentingnya aspek manajemen waktu, sehingga muncul istilah yang terkenal, waktu adalah emas. Nah bagimana tips manajemen waktu, berikut ini tips-tips yang mungkin berguna;

1. Tidak tergoda untuk mengerjakan hal-hal yang kecil tetapi menyita waktu.Kuncinya adalah disiplin didalam mengerjakan rencana yang tentunya sudah ada prioritasnya. Sesekali kita melakukan hal-hal kecil tersebut untuk menyegarkan pikiran, hal itu masih wajar tetapi jika sampai menyita banyak waktu atau berketerusan cobalah untuk kembali melihat tugas-tugas kita.

2. Gunakan alat bantu manajemen waktu.Sudah banyak dijual alat-alat bantu manajemen waktu seperti agenda, to do list, dan sebagainya. Dari yang berbentuk buku hingga alat elektronik seperti PDA, smartphone, tabletPC. Gunakan alat-alat tersebut, jangan ragu untuk menggunakannya karena alat-alat tersebut sangat membantu kita mengatur waktu.

Page 7: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

3. Prediksi berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugasKetika kita akan mengerjakan sesuatu atau ketika merencakan sesuatu, kita harus mengetahui kira-kira seberapa lama waktu yang diperlukan, sesuaikan dengan kemampuan kita dalam menyelesaikan tugas tersebut, jangan membuat prediksi yang tidak sesuai dengan kemampuan kita karena hal ini malah dapat menimbulkan masalah lain.

4. Mengetahui kapan suatu tugas harus diselesaikan.Seperti pada point pertama, kita mengerjakan sesuai prioritas, kita harus mengetahui kapan suatu tugas harus diselesaikan dan mana tugas yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang bisa di tunda. Sediakan waktu untuk menyusun kembali rencana di pagi hari dan disiplinlah sesuai rencana-rencana tersebut.

5. Kita tidak bisa mengerjakan dua tugas dalam waktu bersamaanFokus, salah satu hal yang penting dalam manajemen waktu adalah fokus pada satu tugas. Kita tidak akan bisa mengerjakan dua atau lebih tugas sekaligus dengan tingkat perhatian yang sama, yang mungkin bisa dikerjakan adalah “multitasking” tetapi kita tetap mengerjakan satu hal pada satu waktu. Multitasking sebenarnya adalah suatu seni didalam melakukan delegasi wewenang dan tugas.

6. Hindarkan untuk terpaku pada lama waktu yang telah kita rencanakanKetika kita merencakan untuk menyelesaikan suatu tugas didalam waktu tiga jam (contoh 3 jam), hindarkan kita untuk selalu berpaku pada waktu 3 jam itu untuk menyelesaikannya, jika kita bisa menyelesaikannya dalam waktu 2 jam, akan lebih baik. Sehingga kita bisa melanjutkan untuk tugas selanjutnya.

7. Keep it simpleTips manajemen waktu yang lain adalah selalu bersikap efisien. Jangan melakukan sesuatu yang bisa membuat rumit/susah  yang malah menghabiskan waktu. Jika suatu tugas dapat dibuat sederhana mengapa harus dibuat sulit, mudahkan maka kita akan menemukan waktu yang lebih banyak.

Demikian tips manajemen waktu di edisi hari senin ini, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

Menulis adalah salah satu kegiatan yang sangat menakjubkan. Dengan menulis, kita bisa menuangkan ide atau gagasan yang ada di pikiran kita, menuangkan isi hati kita melalui bahasa tulisan sehingga dapat dibaca dan dipahami orang lain. Dengan menulis, kita bisa mentransfer pengetahuan dan hasil pembelajaran kita kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi sesama musafir kehidupan. Menulis juga merupakan media aktualisasi diri.

Namun untuk melakukan kegiatan yang satu ini, tidak semua orang mudah melakukannya. Banyak di antara kita mengalami kesulitan pada waktu pertama kali hendak menulis. Kadang

Page 8: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

merasa tidak ada ide/gagasan yang mau ditulis, enggan, merasa tidak bisa, takut, atau pikiran negatif lainnya.

Untuk itu, berikut ini saya uraikan beberapa tips yang efektif untuk memermudah proses menulis yang saya dapatkan dari buku "Quantum Learning" dengan tambahan dan perubahan seperlunya.

1. Mulailah Secepatnya

Apa pun yang akan Anda tulis, mulailah sesegera mungkin untuk menuliskannya, jangan tunggu lama-lama. Jika suatu gagasan datang, segeralah menuliskannya walau Anda sedang enggan untuk menulis. Lain lagi jika Anda merasa kosong dari ide, segera duduklah di depan komputer dan hentakkan jari-jemari Anda di atas papan tekan (keyboard) atau ambillah bolpoin dan selembar kertas, pasti akan ada saja ide atau gagasan yang muncul. Dengan begitu, Anda bisa segera mulai menulis.

2. Putarlah Musik

Sambil menulis, putarlah musik kesukaan Anda untuk memerlancar arus ide/gagasan Anda. Belahan otak kiri kita bekerja berdasarkan logika dan otak kanan kita bekerja berdasarkan emosi. Dengan memutar musik, otak kanan kita ikut terstimulasi sehingga bisa menghadirkan unsur emosi pada tulisan yang membuat isi tulisan lebih hidup.

3. Pilih Waktu yang Paling Sesuai

Di antara kita, ada yang menulis dengan sangat baik pada pagi hari, sementara yang lain bisa lancar menulis di keheningan malam saat orang lain tidur lelap. Ada juga seorang penulis internasional yang aktivitas menulisnya seperti kelelawar, siang untuk istirahat, sedangkan malamnya ia habiskan untuk berkarya. Jadi, tiap pribadi punya waktu tersendiri yang paling efektif untuk menulis. Oleh karena itu, pilihlah waktu Anda yang paling dapat Anda nikmati (enjoy) untuk menulis, yang paling sesuai dengan suasana hati (mood) menulis Anda.

4. Lakukan Olahraga

Menulis merupakan aktivitas pikiran yang cukup menguras energi. Maka bila otak Anda sudah cukup tegang, segera keluarlah. Lakukan olahraga ringan agar otak mendapat cukup suplai oksigen sehingga pikiran Anda segar kembali.

5. Pecahkan Menjadi Bagian Kecil

Bila apa yang kita tulis merupakan sebuah proyek besar (seperti menulis sebuah buku, novel, dan sebagainya), maka pecah-pecahlah bagian yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Lalu kerjakan satu bagian pada suatu saat. Seperti memecahkan sebuah batu sebesar kerbau, kita tidak mungkin menghantamnya sekaligus. Kita pecahkan satu per satu bagian kecil terlebih dahulu, pasti lama-lama semua akan terpecahkan juga.

Page 9: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

6. Bacalah Apa Saja

Bacalah majalah, koran, novel, cerpen, lirik lagu, puisi, ensiklopedia, buku-buku nonfiksi, peribahasa, komik, atau apa saja. Hal ini dapat menambah wawasan Anda tentang kehidupan, penggunaan bahasa, dan gaya penulisan. Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak Ahmad Tohari (penulis trilogi: Ronggeng Dukuh Paruk – Lintang Kemukus Dinihari – Jantera Bianglala) saat saya bersilaturahmi ke rumah beliau. Dikatakan juga, beliau bisa membaca sampai sepuluh novel sebelum menulis sebuah novel. Umumnya, seorang penulis adalah juga seorang pembaca yang "lahap" dan "rakus" (maksudnya dalam hal membaca).

7. Gunakan Warna-Warna

Pada saat Anda menulis draf kasar tulisan Anda, gunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap bagian atau gagasan. Hal ini akan membantu Anda untuk melihat semua bagian kertas dengan lebih baik. Warna-warna yang menarik akan mengaktifkan kerja otak kanan kita yang imajinatif sehingga kedua belah otak kita bisa bekerja secara kongruen.

Pembaca yang budiman, semoga uraian di atas bisa bermanfaat bagi Anda semua, khususnya yang berkeinginan untuk belajar menulis (karya fiksi maupun nonfiksi), namun sering merasa ada sesuatu yang menghambat dalam diri Anda. Segera atasi hambatan itu dan mulailah menulis dengan penuh sukacita!

eknik menulis yang Efektif

Tidak ada yang menangkal bahwa menulis adalah sesuatu yang penting, sebab tulisan dapat mengungkapkan pesan menulis, dan mengekspose pikiran-pikiran serta gagasan-gagasannya. Keterampilan menulis mutlak diperlukan untuk menulis khutbah, diktat, rekomendasi, bulletin, pamflet, koran, dan majalah.

*Keterampilan Menulis*Tidak sedikit orang yang enggan menulis dengan dalih kesulitan, atau menganggap bahwa menulis adalah hobi dan bakat yang tidak dimiliki oleh setiap orang Seorang penulis terkemuka berkata, "Jika ada penulis besar mengatakan bahwa menulis adalah bakat, maka penulis yang lain mengatakan bahwa faktor bakat sesuangguhnya hanya berperan 10% begi keterampilan menulis. Sedangkan 90% lainnya merupakan hasil dari latihan menulis yang dilakukan dengan tekun dan tidak mengenal lelah."

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis bagi seorang muslim.a. Seorang muslim berbeda dengan non-muslim, karena ia merasa bertanggung jawab terhadap setiap kata yang ditulisnya.b. Penulis yang bertakwa dan menghargai dirinya, tidak sepatutnya

Page 10: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

mencuri hasil karya orang lain dan mengklaimnya sebagai hasil karyanya sendiri.c. Tujuan menguasai keterampilan menulis ini bukan semata-mata untuk mencari popularitas dan pujian orang.d. Bahasa yang digunakan dalam karya tulis adalah bahasa yang jelas, ringkas, dimengerti oleh pembaca dan fokus.e. Jangan berusaha menulis untuk memikirkan hasil yang terbaik pada karya tulis yang pertama, karena tujuan utama Anda adalah menuangkan gagasan dan pendapat Anda diatas kertas tanpa harus memedulikan kesalahan-kesalahan yang mungkin Anda lakukan.

*Tujuan Menulis*Muhammad bin Hazm menyebutkan bahwa tujuan seorang muslim yang baik dalam membuat karya tulis adalah membuat inovasi baru, melengkapi sesuatu yang kurang, menjelaskan seuatu yang rumit, meringkas sesuatu yang panjang tanpa mengurangi intisarinya, menghimpun sesuatu yang berserakan, dan mengoreksi kesalahan penulis. Ketentuan ini untuk karya tulis dalam bentuk penelitian dan buku. Menulis artikel bertujuan untuk memaparkan kebajikan, memperingatkan kejahatan, mengingatkan orang yang lupa, mengambil kasus-kasus dimasyarakat, memperkenalkan para ulama, dll.

*Kaidah-Kaidah Tulisan yang Efektif*Karya tulis yang efektif harus berdasar pada kaidah-kaidah sehingga tampil dalam format yang efektif.

Kaidah-kaidah itu antara lain:1. LengkapTeks yang ditulis memuat berbagai macam dan banyak informasi, fakta atau dalil syar'I yang diperlukan untuk mengantisipasi reaksi pembaca.

2. Simpel. Kesuksesan penyampaian pesan terletak pada pemilihan jalan terpendek yang untuk bisa mencapai tujuan. Simpel disini maksudnya adalah suatu format antara singkat dan panjang. Jika suatu format terlalu singkat, maka akan terasa kurang, sedangkan jika terlalu panjang, maka akan menjemukan. Sebaiknya, penulis selalu konsisten pada hal-hal dibawah ini:

a. Menghilangkan kalimat-kalimat yang tidak penting.b. Menghilangkan kalimat-kalimat yang terulang-terulang.c. Menghindarkan pembahasan yang melebar.d. Menghindari kalimat yang didramatisasi secara berlebihan.e. Menghindari kalimat yang samara tau sulit dipahami.f. Menghindari pengantar atau pendahuluan yang terlalu panjang.

3. Akurat. Akurat dalam arti, tulisan itu konkrit dan tidak berputar-putar pada kata-kata atau topik-topik yang umum. Ciri-ciri

Page 11: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

tulisan yang akurat yaitu:a. Ada penjelasan tentang istilah-istilah dan paham-paham.b. Akurat dalam menerjemahkan kutipan dari bahasa asing.c. Akurat dalam menyebut nama.d. Akurat dalam menyebut tanggal dan angka.e. Membedakan dengan jelas antara kalimat kutipan dengan kalimat penulis dengan mencantumkan tanda petik.f. Akurat dalam mengutip ayat, menyebutkan sumber hadits, dan pemilik suatu pendapat secara tepat.

4. Objektif. Penulis harus membedakan antara pendapat dan fakta, netral dan tidak memihak kecuali pada kebenaran yang didasarkan pada dalil-dalil syar'I yang otentik. Contoh-contoh tindakan yang tidak objektif:a. Memberikan predikat kepada orang lan dengan predikat-predikat yang negatif yang tidak sesuai dengan realitanya.b. Mengabaikan peristiwa-peristiwa yang penting atau keberhasilan- keberhasilan positif karena pelaku dan pemiliknya adalah orang yang tidak disukai.c. Menyajikan opini sebagai fakta.d. Menyebutkan sisi positif tanpa menyebutkan sisi negatifnya, dan sebaliknya.e. Menampilkan aktivitas tertentu secara berulang-ulang sebagai sarana promosi.

5. Jelas. Jelas disini ada dua macam, yakni jelas redaksional dan jelas isinya.a. Jelas redaksional, artinya susunan bahasanya sederhana dan tidak berbelit-belit. Hal-hal yang dapat membantu kejelasan redaksional:- Konsisten terhadap kaidah gramatika (tata bahasa).- Konsisten terhadap kaidah penulisan huruf.- Konsisten terhadap kaidah penggunaan tanda baca.

b. Kejelasan isi, maksudnya adalah sebuah topik tidak mungkin dijelaskan dengan baik, kecuali apabila topik tersebut sudak dipahami dengan baik dan benar, sebab orang yang tidak memahami suatu masalah tidak mungkin bisa mengungkapkannya dengan jelas dan benar

Kejelasan karya tulis ditentukan oleh hal-hal berikut ini:a. Kosakata- Menghindari penggunaan kosakata yang memiliki lebih dari satu makna (homonim).- Menghindari kosakata yang sulit.- Menghindari kosakata yang asing bagi pembaca.- Menghindari penggunaan kosakata yang memiliki kesamaan makan secara berlebihan.

Page 12: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

- Boleh menggunakan kosakata yang popular seperti strategi, demokrasi, dll.

b. benar menurut kaidah tata bahasa.- Tidak mengulangi kata kecuali terpaksa.- Kata-kata yang ada dalam satu kalimat harus saling terkait secara harmonis.- Simpel tapi lengkap.- Menggunakan susunan kalimat aktif dan bukan pasif, sebab ungkapan langsung lebih baik daripada ungkapan tidak langsung.- Sebaiknya, setiap kalimat hanya memuat satu gagasan saja secara lengkap.

c. ParagrafKumpulan dari kalimat membentuk paragraf. Kumpulan paragraf akan membentuk artikel atau topk. Untuk Membuat paragraf yang jelas, diperlukan rambu-rambu berikut ini:- Gaya bahasa yang benar, menurut tata bahasa dan gaya bahasa yang harus sesuai dengan karakter materi yang dipilih, terutama jika topiknya adalah disiplin ilmu yang spesifik.- Panjang paragraf harus disesuaikan dengan panjan topic.- Pembaca merasa ada informasi baru pada tiap paragraph.- Tidak mengulangi pesan yang sama pada paragraph-paragraf yang berdekatan.- Tidak ada kontradiksi antara satu paragraph dengan paragraph yang lain.- Tidak berlebihan dalam menggunakan gaya bahasa sastra.- Membuat perumpamaan, menyebutkan kejadian, dan kisah-kisah yang relevan.

6. Relevan. Maksudnya, topik yang kita angkat harus relevan dengan kepentingan pembaca.Sumber inspirasi :

    MEMBACA CEPATYang dimaksud membaca cepat adalah sistem membaca dengan

memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Apabila waktu bacanya semakin sedikit dan tingkat pemahamannya semakin tinggi, maka dikatakan bahwa kecepatan baca orang tersebut semakin meningkat.

Pada umumnya orang yang belum pernah mendapat latihan membaca pasti memiliki kecepatan baca yang lebih rendah dari kemampuannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kecepatan baca seseorang, antara laina.     Kebiasaan lama yang telah mendarah daging seperti menggerakkan bibir

untuk melafalkan, menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dan menggunakan jari atau benda untuk menunjuk kata-kata yang dibacanya.

b.     Tidak agresif (tidak bersemangat) dalama usaha memahami arti bacaan.c.      Persepsinya kurang sehingga lambat dalam menginterpretasikan apa

yang dibacanya.

Page 13: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

 Ada beberapa faktor yang menyebabkan kecepatan baca seseorang terhambat, antara laina.     Vokalisasi, yaitu membaca sambil bersuara atau mengucapkan kata demi

kata yang dibacanya.b.     Gerakan bibir pada waktu membaca baik bersuara mauapun tak

bersuara.c.      Gerakan kepala mengikuti kata-kata yang dibacanya.d.     Menunjuk (dengan jari atau alat lain) kata-kata yang dibaca pada waktu

membaca.e.     Regresi, yaitu gerakan mata melihat kembali beberapa kata yang telah

dibacanya.f.       Subvokalisasi, yaitu melafalkan apa yang dibacanya dalam hati atau

pikiran. Untuk meningkatkan kecepatan baca kita, pertama-tama kita perlu mengukur kecepatan baca kita. Untuk itu perlu diadakan pengukuran kecepatan baca kita. Rumusnya :(Jumlah kata yang dibaca dibagi jumlah detik untuk membaca dikalikan 60) dikalikan prosentase pemahaman. Kecepatan baca bergantung pada kebutuhan dan bahan yang dihadapinya. Pada umumnya kecepatan baca dapat dirinci sebagai berikut :a.     Membaca secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm)

Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk-         mengenal bahan-bahan yang akan dibaca-         mencari jawaban atas pertanyaan tertentu-         mendapat struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan

umum dari bacaanb.     Membaca dengan kecepatan tingngi (500 – 800 kpm)

Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk-         membaca bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya-         membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.

c.      Membaca secara cepat (350 – 500 kpm)      Biasanya digunakan untuk

-         membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan nonfiksi lain yang bersifat informatif.

-         Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi akhir cerita.

d.     Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm)Biasanya digunakan untuk-         membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.-         Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari

hubungan, atau membuat evaluasi ide penulis.e.     Membaca lambat (100 – 125 kpm)

Biasanya digunakan untuk

Page 14: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

-         mempelajari bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.-         Menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis-         Membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik-         Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat

instruksional (petunjuk). III.         MEMBACA PEMAHAMANMembaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal-hal penting dari apa yang dibacanya. Yang dimaksud membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca ntuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Usaha efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengana.     mengorganisasikan bahan yang dibacanya dalam kaitan yang mudah

dipahami.b.     Mengaitkan fakta yang satu dengana fakta yang lain atau

menghubungkannya dengan fakta dan konteks.Tingkat pemahaman dalam membaca berkaitan pula dengan sistem membaca yang dipakainya. Umumnya orang cendenrung langsung membaca teks tanpa mempersiapkan prakondisi sehingga pembacaaan terssebut menjadi efektif.Ada beberapa sistem membaca, antara lain1. SQ3R      : survey-question-read-recite-review2. SQ4R      : survey-question-read-recite-rite-review3. POINT     : purpose-overview-interpret-note-test4. OK4R      : overview-key ideas-read-summarize-test Salahsatu sistem yang banyak dikenal dan dipakai orang adalah SQ3R. Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1941. SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah, yaitu1.     SURVEI

Survei atau prabaca adalah teknik mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap. Tujuan srvei adalaha. mempercepat menangkap artib. mendapatkan abastrakc. mengetahui ide-ide pentingd. melihan susunan (organisasi) bahan bacaan.e. Mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan.f. Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.Ada beberapa teknik dalam melakukan survei. Untuk tiap jenis bacaan, teknik surveinya berbeda.a. Tekni survei buku

- telusuri daftar isinya- baca kata pengantar

Page 15: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

- lihat tabel, grafik- lihan apendiks- telusuri indeks

b. Teknik survei bab- lihat paragraf pertama dan terakhir- lihat ringkasan

              - lihat subjudulc. Teknik survei artikel

- baca judul- baca semua subjudul

              - amati tabel              - baca pengantar              - baca kalimat pertama subbab              - buatlah keputusan (dibaca atau tidak)d. Teknik survei klipping

- perhatikan judul- perhatikan penulisnya

 2.     QUESTION

Pada langkah ini kita mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan.

3.     READPerlu disadari bahwa membaca merupakan langkah ketiga, bukan langkah pertama.

4.     RECITE/RECALLPada tahap ini Anda dapat membuat catatan seperlunya

5.     REVIEWPada tahal ini Anda mencoba mengingat kembali dengan membaca ulang bacaan yang Anda baca.

 Menemukan Ide Pokok WacanaMemahami suatu teks berarti memahami ide pokok yang hendak disampaikan oleh penulis teks tersebut. Untuk itu fokus pembacaan haruslah diletakkan pada usaha memahami ide pokok penulis. Ide pokok suatu buku dapat dikenali dalama.     ikhtisar umum yang ada di awal bukub.     ikhtisar babc.      ikhtisar bagian babd.     ide pokok paragrafKadang-kadang orang terlalu membuang waktu untuk detail sebelum dia menemukan ide pokoknya. Detail adalah fakta atau informasi yang dikemas dalam paragraf untuk membuktikan, menjabarkan, dan memberikan contoh yang mendukung ide pokok. Salahsatu cara mengenali detail penting adalah dengan mencari petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh penulis untuk membantu pembaca, antara lain dengana.     ditulis cetak miring

Page 16: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

b.     digarisbawahic.      dicetak tebald.     dibubuhi angka-angkae.     ditulis dengan kode huruf (a,b,c,d)Kata-kata kunci merupakan kata penuntun untuk membantu mengetahui jalan pikiran penulis. Kata kunci antara laina.     ungkapan penekananb.     kata yang mengubah arahc.      kata ilustrasid.     kata tambahane.     kata simpulan IV.          MEMBACA KRITIS

Membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Dengan demikian, pembca tidak sekedar membaca, melainkan juga berpikir tentang masalah yang dibahas. Hal yang harus diingat dalam membaca kritis adalah bahwa tidak semua yang ditulis itu benar.

Untuk itu kita harus mengikuti jalan pikiran penulis dengan cepat, akurat, dan kritis. Akurat artinya mampu membedakan hal yang relevan dan tidak relevan. Kritis artinya menerima pemikiran yang ditulis dengan dasar yang baik, logis, benar, dan realistis.Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membaca kritis adalaha.     mengerti isi bacaanb.     menguji sumber penulisanc.      ada interaksi antara penulis dan pembaca.d.     Memutuskan :menerima atau menolak ide penulisUntuk dapat melakukan evaluasi terhadap gagasan orang lain, kita perlu mengingat-ingat secara lebih seksama apa saja yang dikemukakan oleh penulis. Untuk itu, ingatan sangat penting. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh agar kita dapat mengingat lebih lama ddan lebih baik, yiatua.     hadapi bahan dengan tujuanb.     survei apa saja yang perlu diingatc.      cai fakta dan dapatkan dalam hubungannya dengana konteksd.     kaitkan apa yang dibaca dengan yang telah diketahui.e.     Perhatikan apa yang penting bagi Anda. Dalam usaha menanggapi pendapata orang lain, kita tidak boleh melupakan hal-hal yang penting yang diungkapkan oleh penulis. Agar tidak terlupakan perlu dibuat sejumlah catatan dari bacaan yang kita baca. Pokok-pokok yang perlu dicatat antara laina.     bagian-bagian kunci :ide pokok, masalah, informasi pentingb.     asumsi penulis tentang segi tertentuc.      detail atau fakta yang kita perlukand.     pokok-pokok yang menarik

Page 17: Hakikat Dan Karakteristik Karya Ilmiah

Ada tiga jenis catatan, yaitua.     catatan berupa koleksi fakta dan detail pentingb.     catatan berupa kutipan kalimat, paragraf, kata kuncic.      catatan berupa ringkasan V.              SKIMMING DAN SCANNINGSkimming adalah cara membaca yang hanya untuk mendapatkan ide pokok bacaan. Scanning adalah cara membaca dengan cara melompat langsung ke sasaran yang dicari.Bagian-bagian yanag dapat dilompati antara laina.     bagian yang telah diketahui dari buku lainb.     bagian yang berisi informasi yang tidak memenuhi tujuan membacac.      bagian yang hanya merupakan contoh atau ilustrasid.     bagian yang merupakan ringkasan bab sebelumnya.Yang dimaksud skimming adalah mencari hal-hal penting dari bacaaan. Fungsi skimming adalaha.     untuk mengenali topik bacaanb.     untuk mengetahui pendapat/opini orangc.      untuk mendapatkan bagian penting yang kita butuhkand.     untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok, dan cara

berpikir penulis.e.     Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca.Scanning adalah teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain. Scanning biasa digunakan untuka.     mencari nomor teleponb.     mencari kata pada kamusc.      mencari eintri pada indeksd.     mencari angka statistike.     melihat acara siaran televisif.       melihat daftar perjalanan