Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Transcript of Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat Bahasa Indonesia
sebagai Alat Komunikasi Mahasiswa
Dosen: Ibu Dra. Budi Suci Nurani
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Makalah ini disusun oleh:
Maya Syarie
1111014000096
Kelas 1C
Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
Jl. Ir. H. Juanda 95 Ciputat – Tangerang Selatan 15412
Telepon: 021- 740 1925
Website: www.fitk-uinjkt.ac.id
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT. atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang
senantiasa memberi kehidupan kepada makhluk-Nya, dan dengan kasih
sayang-Nya lah hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat dan salam senantiasa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW. yang telah membawa manusia dari zaman jahiliyah hingga zaman yang
beradab seperti saat ini.
Dalam rangka memenuhi tugas dari Ibu Dra. Budi Suci Nurani selaku
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, penulis membuat makalah yang berjudul
“Hakikat Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi Mahasiswa”. Dalam
makalah ini, penulis membahas tentang hakikat bahasa Indonesia dan upaya
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi bagi mahasiswa.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan
khususnya bagi penulis. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk
mempermudah penulisan-penulisan berikutnya.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Ciputat, 30 Nopember 2011
Maya Syarie
Daftar Isi
Kata Pengantar ·····························································
Daftar isi ····································································
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ······················································
B. Topik Bahasan ························································
C. Tujuan Penulisan ·····················································
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Bahasa
1. Pengertian Bahasa ·················································
2. Sejarah Bahasa Indonesia ·········································
3. Fungsi Bahasa Indonesia ··········································
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi ···········································
2. Fungsi Komunikasi ················································
3. Tujuan Komunikasi ···············································
BAB III PEMBAHASAN
A. Hakikat Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi ···········
B. Mempertahankan Bahasa Indonesia sebagai Alat
Komunikasi Mahasiswa ·············································
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ·····························································
Daftar Pustaka ··························································
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri. Dalam hal ini, manusia dituntut untuk bersosialisasi dengan manusia atau
kelompok-kelompok lainnya. Sosialisasi antarindividu maupun kelompok dapat terjadi
jika mereka saling berinteraksi dan menimbulkan pemahaman tertentu. Interaksi yang
menimbulkan pemahaman dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu komunikasi verbal
dan nonverbal.
Sistem komunikasi verbal (kata-kata) dan nonverbal (isyarat),
membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat banyak
“bahasa asing” di dunia. Sejumlah bangsa memiliki lima belas atau lebih
bahasa utama. Lebih jauh lagi, makna-makna yang diberikan kepada gerak-
gerik, misalnya, sering berbeda secara kultural. Meskipun bahasa tubuh
mungkin universal, perwujudannya berbeda secara lokal.1
Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa-bahasa yang digunakan dalam
berinteraksi pada hakikatnya akan menghasilkan pengalaman atau pemahaman yang
bebeda bagi setiap individu maupun kelompok.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa,
memiliki bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa nasional. Tidak semua
bangsa memiliki bahasa nasional. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa dan warga
negara yang baik harus mempertahankan bahasa Indonesia yang mendukung budaya
bangsa dan berkembang seiring dengan perkembanagan ilmu pengetahuan.
1 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya (Panduan berkomunikasi
dengan Orang-orang Berbeda Budaya), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 58.
B. Topik Bahasan
Apa yang dibahas dalam makalah ini?. Pada makalah ini, penulis menguraikan
tentang hakikat bahasa Indonesia dan upaya mempertahankan bahasa Indonesia sebagai
alat komunikasi dengan batasan masalah pada mahasiswa. Penulis berusaha
menguraikan bagaimana mahasiswa mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa
komunikasi.
C. Tujuan Penulisan
Adapun hal-hal yang menjadi tujuan bagi penulis, antara lain:
1. Mengetahui fungsi dan hakikat bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi.
2. Memotivasi mahasiswa untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai
kebudayaan bangsa.
3. Mendorong mahasiswa untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
komunikasi, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Bahasa
1. Pengertian Bahasa
Menurut Kridalaksana (1983) dan Kentjono (1982), bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk
bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.2
Lain halnya dengan Owen dalam Setiawan (2006:1), yang menjelaskan definisi
bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those
symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan
sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk
menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan
kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).3
Sedangkan menurut R. F Spencer dalam buku, J Gould and W. L Kolb (eds.),
dictionary of the social sciences, halaman 377, “Language is a distinctly human system
of behavior based on oral symbols which is used to describe, classify and catalogue
experiences, concept, and object”.4 Atau dengan kata lain, bahasa adalah perbedaan
sistem berperilaku khususnya dalam bahasa lisan yang digunakan untuk
mendeskripsikan, mengelompokkan, dan membuat daftar pengalaman, konsep, maupun
objek tertentu.
Jadi, bahasa adalah lambang bunyi yang dijadikan sebagai alat untuk
berkomunikasi antarindividu maupun kelompok dalam rangka menciptakan suatu
interaksi yang menghasilkan pemahaman tertentu, dimana pihak pertama bertindak
sebagai pengirim informasi, dan pihak kedua bertindak sebagai penerima informasi.
2 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia, ( Jakarta: FITK PRESS,
2011), hal. 1. 3 www. Google. Arti Bahasa. com
4 E. Adamson H and Everett L. Frost, Cultural and Social Anthropology, ( United States of
America: Mc Graw-Hill, 1976), page 263.
2. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang kita gunakan saat ini merupakan cikal bakal bahasa
Melayu yang mengalami perubahan secara bertahap. Pada awalnya, bahasa Melayu
digunakan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7.
Kemudian pesatnya perdagangan di Nusantara membuat para pedagang dan
masyarakat Nusantara menggunakan bahasa Melayu, yang dikenal dengan istilah
Lingua Franca. Istilah ini digunakan sebagai bahasa pemersatu bagi bangsa-bangsa
yang berbeda bahasa.
Tidak seperti bahasa Jawa, bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan, sehingga
bahasa Melayu mudah untuk dipelajari. Oleh karena itu, bahasa Melayu mudah
diterima masyarakat sebagai bahasa Indonesia dan dijadikan bahasa nasional. Hal ini
dicerminkan pada Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 yang berbunyi “Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Selain itu,
bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa negara, yang tercantum dalam Undang-
undang Dasar 1945, Bab XV pasal 36 yang berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa
Indonesia”.
3. Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki tiga fungsi umum, yaitu:
a. Sebagai Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan
dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).5
b. Sebagai Alat Ekspresi
Untuk menyatakan suatu hal, manusia perlu alat untuk memberitahukannya kepada
orang lain. Ekspresi yang menggunkan bahasa tubuh saja tidak akan lengkap tanpa
menggunaka bahasa.
c. Sebagai Alat Berpikir
5 www. Google. Fungsi Bahasa. com
Bahasa digunakan secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini, bahasa digunakan dalam
penulisan hasil suatu penelitian, bahasa dalam buku-buku ilmu pengetahuan, bahasa
dalam seminar, dan sebagainya.
Bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, melambangkan perasaan,
kemauan, bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.6
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa komunikasi antarindividu maupun
dalam kelompok, baik formal maupun nonformal sesuai dengan situasi saat
berkomunikasi. Seperti yang kita ketahui, bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya
akan budaya dan bahasa daerah. Umumnya bahasa Indonesia dijadikan bahasa
komunikasi kedua setelah bahasa daerah.
Lalu, apa yang dimaksud dengan komunikasi?. Komunikasi berasal dari bahasa
Latin, yaitu communicato yang berasal dari kata communis, yang berarti “sama”. Secara
etimologis, Gde (1959:5) mengungkapkan “komunikasi sebagai proses yang membuat
suasana berbeda dalam kebersamaan kepada dua orang atau lebih yang tadinya
monopoli satu orang saja”.7
Arti “sama” di atas menunjukkan bahwa adanya komunikasi membuat orang-
orang yang berinteraksi dapat menciptakan suasana kebersamaan meskipun orang-orang
tersebut memiliki perbedaan satu sama lain.
2. Fungsi Komunikasi
Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Sebab
komunikasi memiliki peran dominan dalam menghubungkan manusia yang satu
dengan yang lainnya. Berikut ini fungsi-fungsi komunikasi, antara lain:
1) Mencapai pengertian satu sama lain;
2) Membina kepercayaan;
3) Mengkoordinir tindakan;
4) Merencanakan strategi;
6 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS,
2011), hal. 3. 7 Erliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), hal. 19.
5) Melakukan pembagian pekerjaan;
6) Melakukan aktivitas kelompok; dan
7) Berbagi rasa.
3. Tujuan Komunikasi
Setiap kata atau kalimat yang diucapkan pasti menunjukkan pemahaman tertentu.
Pemahaman tersebut merupakan tujuan dari terjadinya komunikasi.
Berlo (1960 : 8-9) mengungkapkan bahwa tujuan komunikasi dapat ditinjau dari
dua aspek, yakni aspek yang bersifat umum dan aspek yang bersifat spesifik.
Tujuan komunikasi secara umum meliputi:
1) Aspek Informatif
Komunikasi berhubungan dengan kemampuan intelektual seseorang untuk
bertindak rasional, objekif, dan konkrit.
2) Aspek Persuasif
Komunikasi dilakukan dalam rangka mempengaruhi orang lain dengan
berusaha mengubah keyakinan, nilai, atau sikap mereka.
3) Aspek Entertain
Komunikasi digunakan sebagai sarana untuk menghibur, berkaitan dengan
hal-hal yang menyenangkan.
Sedangkan tujuan komunikasi secara spesifik meliputi:
1) Suatu kondisi yang tidak kontradiktif secara logika atau tidak konsisten
dengan komunikasi itu sendiri;
2) Berpusat pada perilaku, yaitu diekspresikan dalam pengertian perilaku
manusia;
3) Cukup relevan bagi kita untuk dapat menghubungkannya dengan perilaku
komunikasi yang aktual; dan
4) Konsisten dengan cara orang-orang berkomunikasi.8
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi pada hakikatnya
adalah menciptakan pemahaman bersama antara pemberi informasi (komunikator) dan
penerima informasi (komunikan).
8 Erliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005),hal. 26-27.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hakikat Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi
Bahasa Indonesia merupakan salah satu kebudayaan bangsa yang tidak dimiliki
oleh bangsa lain. Bahasa Indonesia pada awalnya disebut sebagai bahasa Melayu, yang
berlaku di sekitar wilayah Nusantara. Puluhan bahkan ratusan tahun Nusantara yang
berbentuk kepulauan menggunakan bahasa Melayu sebagai alat komunikasi. Mulai dari
kerajaan-kerajaan Nusantara, kemudian para pedagang dari dalam maupun luar
Nusantara yang berbeda bahasa menggunakan istilah Lingua Franca. Hingga akhirnya
pada masa pra kemerdekaan, bangsa Indonesia bersepakat untuk menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia. Hal ini tertuang dalam Kongres Pemuda
Indonesia 28 Oktober 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Tahap demi tahap bahasa Indonesia mengalami
perubahan yang cukup signifikan. Sistem ejaan maupun tata bahasa mengalami
perubahan seiring perkembangan zaman.
Bahasa komunikasi yang digunakan masyarakat pada umumnya adalah bahasa
daerah. Kemudian bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa kedua, sebab bahasa
Indonesia merupakan salah satu kebudayaan hasil cipta masyarakat sekaligus sebagai
bahasa nasional yang harus dipertahankan keberadaannya. Perkembangan ilmu
pengetahuan yang pesat juga menuntut bangsa memasukkan unsur-unsur kebudayaan
negara lain, khususnya bahasa. Banyak kata-kata yang diserap dari bahasa asing. Hal ini
dimanfaatkan bangsa untuk memperkaya bahasa dan kebudayaan, tanpa harus
meninggalkan jati dirinya.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang
digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat
untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau
situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf,
1997: 3).9
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi pada hakikatnya digunakan untuk
memperoleh dan menyampaikan berbagai informasi dari dan untuk orang lain. Suatu
9www. Google. Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia. com
interaksi yang didalamnya terdapat komunikasi akan memudahkan masyarakat untuk
memahami apa yang dikatakan atau dirasakan orang lain. Komunikasi verbal maupun
nonverbal dapat dilakukan jika ada dua orang atau lebih berada dalam situasi yang
sama, misalnya dalam suatu diskusi atau seminar. Berkomunikasi tidak hanya dilakukan
secara langsung seperti “mengobrol”. Komunikasi juga dapat terjadi secara tidak
langsung, seperti membaca buku-buku ilmiah atau buku-buku yang bersifat persuasif.
Dapat dikatakan komunikasi, jika si pembaca memahami apa yang dimaksud oleh
penulis. Hal ini menunjukkan bahwa berbahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan
syarat penting agar terjadi interaksi sesama masyarakat, baik bersifat individu maupun
kelompok.
B. Mempertahankan Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi Mahasiswa
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terkenal dengan keramahan dalam
berbicara dan berperilaku, hendaknya menjaga dan melestarikan keragaman bahasa
yang ada. Bahasa daerah yang berkembang merupakan kebudayaan masyarakat yang
mencerminkan kesatuan dan persatuan masyarakat yang heterogen. Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional berperan penting dalam menyatukan masyarakat yang berbeda-
beda, baik dari segi latar belakang sosial budaya maupun bahasa. Cara berperilaku
setiap orang dapat dinilai dari bagaimana ia berbahasa. Bahasa yang baik adalah bahasa
yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakainya, dan
bahasa yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah yang konsisten.10
Ingatkah kita dengan sejarah perjuangan para pahlawan dalam membela negara?.
Ingatkah kita bagaimana sejarah pahlawan mempertahankan bangsa dan kebudayaan di
negara ini?. Masihkah kita menelantarkan kebudayaan yang diperjuangkan dengan
nyawa?.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut memang pantas diajukan, mengingat kebudayaan
bangsa yang bertahun-tahun diperjuangkan, ditinggalkan begitu saja. Bahasa Indonesia
sebagai kebudayaan bangsa mulai dijadikan pusaka yang hanya disimpan dan
digunakan jika diperlukan pada acara-acara resmi saja. Padahal bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang bersifat fleksibel, berlaku dimanapun dan kapanpun. Namun
10
Ninik M. Kuntarti, Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2010), hal. 7.
yang terjadi pada masyarakat saat ini, merupakan buah dari modernisasi yang
kebablasan. Bahasa Indonesia luntur, bahasa “gaul” diagungkan. Bahasa gaul mendarah
daging, khususnya di lingkungan mahasiswa.
Sebagai orang yang mengaku berpendidikan, hendaknya mahasiswa
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai suatu kebudayaan yang tidak hanya
dijadikan hiasan, tetapi dipergunakan sebagaimana mestinya. Dengan bahasa, kita dapat
mengkomunikasikan gagasan, perasaan, dan keinginan untuk dimengerti orang lain.
Dengan bahasa, kita juga dapat memahami dan mengikuti pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan kecerdasan
bangsa di masa depan. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas
dari peranan bahasa sebagai alat komunikasi. Ilmu-ilmu yang berkembang di Indonesia
disebarluaskan dengan menggunakan bahasa Indonesia, bahasa pengantar dan bahan
ajar di sekolah-sekolah pada umumnya menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa betapa pentingnya bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
Sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa negara, bahasa Indonesia menempati
tempat tertinggi dibandingkan bahasa lainnya. Tidak semua negara memiliki bahasa
nasional sebagai bahasa pemersatu bangsanya. Tidak seperti negara lain, Indonesia
terdiri dari berbagai suku yang berlainan bahasa. Oleh karena itu, bahasa Indonesia
dijadikan alat komunikasi yang berlaku di seluruh Indonesia agar masyarakat dapat
saling berkomunikasi dan saling memahami.
Bagaimana mempertahankan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi di
lingkungan mahasiswa?. Untuk mempertahankan bahasa Indonesia, perlu adanya
kesetiaan bahasa yang mendorong mahasiswa memelihara bahasa nasional dan
mencegah pengaruh bahasa asing. Selain itu, kebanggaan terhadap bahasa juga dapat
mendorong mahasiswa untuk mengutamakan dan menggunakannya sebagai lambang
identitas bangsa. Dan yang terpenting adalah kesadaran akan adanya norma bahasa,
yang mendorong mahasiswa untuk menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan
kaidah dan aturan yang berlaku.11
Berdasarkan uraian di atas, pentingnya mempertahankan bahasa Indonesia sebagai
alat komunikasi bagi mahasiswa tidak hanya terbatas pada pemeliharaan dan pengetahuan
11
Zainal Arifin dan Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia (Untuk Perguruan Tinggi), (Jakarta:
Akademika Pressindo, 2004), hal. 1.
terhadap aturan-aturan saja. Mahasiswa juga harus mampu menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik dalam komunikasi verbal maupun nonverbal sesuai dengan
situasi dan kondisi saat berkomunikasi.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa, memiliki
bahasa pemersatu, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan gagasan, perasaan, dan keinginan kepada
orang lain agar dipahami dan direspon. Dan sebaliknya, komunikasi juga dilakukan untuk
mendapat informasi dari orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Selain itu,
bahasa Indonesia juga turut berperan dalam mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-
ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat umum.
Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa sangat penting dalam
penyampaian informasi. Dan khususnya, penggunaan bahasa Indonesia harus
dimaksimalkan untuk membuat karya-karya ilmiah. Namun, mahasiswa harus memahami
kaidah dan aturan yang berlaku. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dapat dilakukan
dengan cara langsung dan tidak langsung. Untuk komunikasi langsung, seorang
komunikator menyampaikan sesuatu harus disertai dengan ekspresi yang sesuai agar
pendengar (komunikan) memahami apa yang dimaksud. Sedangkan komunikasi yang
terjadi secara tidak langsung seperti melalui buku, penulis harus terampil dalam memilah
kata dan menggunakan tanda baca agar tidak menimbulkan salah penafsiran.
Begitu pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi di segala aspek
kehidupan, sehingga kita sebagai mahasiswa dan warga negara yang baik harus mampu
menggunakan dan mempertahankannya sebagai budaya bangsa dan negara.
Daftar Pustaka
Adamson H, E and Frost, Everett L. 1976. Cultural and Social Anthropology. United
States of America: Mc Graw-Hill.
Arifin, Zainal dan Tasai, Amran. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia (Untuk Perguruan
Tinggi). Jakarta: Akademika Pressindo.
Gani, Ramlan A dan Fitriyah, Mahmudah. 2011. Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta:
FITK PRESS.
Hasan, Erliana. 2005. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: PT Rafika Aditama.
Kuntarto, Ninik A. 2010. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaluddin. 2006. Komunikasi Antarbudaya (Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Internet
www. Google. Arti Bahasa. Com
www. Google. Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia. Com