Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa

20
Hakikat Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi Mahasiswa Dosen: Ibu Dra. Budi Suci Nurani Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Makalah ini disusun oleh: Maya Syarie 1111014000096 Kelas 1C Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH Jl. Ir. H. Juanda 95 Ciputat Tangerang Selatan 15412 Telepon: 021- 740 1925 Website: www.fitk-uinjkt.ac.id

Transcript of Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa

Hakikat Bahasa Indonesia

sebagai Alat Komunikasi Mahasiswa

Dosen: Ibu Dra. Budi Suci Nurani

Mata Kuliah: Bahasa Indonesia

Makalah ini disusun oleh:

Maya Syarie

1111014000096

Kelas 1C

Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

Jl. Ir. H. Juanda 95 Ciputat – Tangerang Selatan 15412

Telepon: 021- 740 1925

Website: www.fitk-uinjkt.ac.id

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT. atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang

senantiasa memberi kehidupan kepada makhluk-Nya, dan dengan kasih

sayang-Nya lah hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Shalawat dan salam senantiasa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad

SAW. yang telah membawa manusia dari zaman jahiliyah hingga zaman yang

beradab seperti saat ini.

Dalam rangka memenuhi tugas dari Ibu Dra. Budi Suci Nurani selaku

dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, penulis membuat makalah yang berjudul

“Hakikat Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi Mahasiswa”. Dalam

makalah ini, penulis membahas tentang hakikat bahasa Indonesia dan upaya

mempertahankan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi bagi mahasiswa.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan

khususnya bagi penulis. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk

mempermudah penulisan-penulisan berikutnya.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Ciputat, 30 Nopember 2011

Maya Syarie

Daftar Isi

Kata Pengantar ·····························································

Daftar isi ····································································

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ······················································

B. Topik Bahasan ························································

C. Tujuan Penulisan ·····················································

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Bahasa

1. Pengertian Bahasa ·················································

2. Sejarah Bahasa Indonesia ·········································

3. Fungsi Bahasa Indonesia ··········································

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi ···········································

2. Fungsi Komunikasi ················································

3. Tujuan Komunikasi ···············································

BAB III PEMBAHASAN

A. Hakikat Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi ···········

B. Mempertahankan Bahasa Indonesia sebagai Alat

Komunikasi Mahasiswa ·············································

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan ·····························································

Daftar Pustaka ··························································

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya

sendiri. Dalam hal ini, manusia dituntut untuk bersosialisasi dengan manusia atau

kelompok-kelompok lainnya. Sosialisasi antarindividu maupun kelompok dapat terjadi

jika mereka saling berinteraksi dan menimbulkan pemahaman tertentu. Interaksi yang

menimbulkan pemahaman dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu komunikasi verbal

dan nonverbal.

Sistem komunikasi verbal (kata-kata) dan nonverbal (isyarat),

membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat banyak

“bahasa asing” di dunia. Sejumlah bangsa memiliki lima belas atau lebih

bahasa utama. Lebih jauh lagi, makna-makna yang diberikan kepada gerak-

gerik, misalnya, sering berbeda secara kultural. Meskipun bahasa tubuh

mungkin universal, perwujudannya berbeda secara lokal.1

Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa-bahasa yang digunakan dalam

berinteraksi pada hakikatnya akan menghasilkan pengalaman atau pemahaman yang

bebeda bagi setiap individu maupun kelompok.

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa,

memiliki bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa nasional. Tidak semua

bangsa memiliki bahasa nasional. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa dan warga

negara yang baik harus mempertahankan bahasa Indonesia yang mendukung budaya

bangsa dan berkembang seiring dengan perkembanagan ilmu pengetahuan.

1 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya (Panduan berkomunikasi

dengan Orang-orang Berbeda Budaya), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 58.

B. Topik Bahasan

Apa yang dibahas dalam makalah ini?. Pada makalah ini, penulis menguraikan

tentang hakikat bahasa Indonesia dan upaya mempertahankan bahasa Indonesia sebagai

alat komunikasi dengan batasan masalah pada mahasiswa. Penulis berusaha

menguraikan bagaimana mahasiswa mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa

komunikasi.

C. Tujuan Penulisan

Adapun hal-hal yang menjadi tujuan bagi penulis, antara lain:

1. Mengetahui fungsi dan hakikat bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi.

2. Memotivasi mahasiswa untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai

kebudayaan bangsa.

3. Mendorong mahasiswa untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa

komunikasi, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal.

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Bahasa

1. Pengertian Bahasa

Menurut Kridalaksana (1983) dan Kentjono (1982), bahasa adalah sistem

lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk

bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.2

Lain halnya dengan Owen dalam Setiawan (2006:1), yang menjelaskan definisi

bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those

symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan

sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk

menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan

kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).3

Sedangkan menurut R. F Spencer dalam buku, J Gould and W. L Kolb (eds.),

dictionary of the social sciences, halaman 377, “Language is a distinctly human system

of behavior based on oral symbols which is used to describe, classify and catalogue

experiences, concept, and object”.4 Atau dengan kata lain, bahasa adalah perbedaan

sistem berperilaku khususnya dalam bahasa lisan yang digunakan untuk

mendeskripsikan, mengelompokkan, dan membuat daftar pengalaman, konsep, maupun

objek tertentu.

Jadi, bahasa adalah lambang bunyi yang dijadikan sebagai alat untuk

berkomunikasi antarindividu maupun kelompok dalam rangka menciptakan suatu

interaksi yang menghasilkan pemahaman tertentu, dimana pihak pertama bertindak

sebagai pengirim informasi, dan pihak kedua bertindak sebagai penerima informasi.

2 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia, ( Jakarta: FITK PRESS,

2011), hal. 1. 3 www. Google. Arti Bahasa. com

4 E. Adamson H and Everett L. Frost, Cultural and Social Anthropology, ( United States of

America: Mc Graw-Hill, 1976), page 263.

2. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia yang kita gunakan saat ini merupakan cikal bakal bahasa

Melayu yang mengalami perubahan secara bertahap. Pada awalnya, bahasa Melayu

digunakan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7.

Kemudian pesatnya perdagangan di Nusantara membuat para pedagang dan

masyarakat Nusantara menggunakan bahasa Melayu, yang dikenal dengan istilah

Lingua Franca. Istilah ini digunakan sebagai bahasa pemersatu bagi bangsa-bangsa

yang berbeda bahasa.

Tidak seperti bahasa Jawa, bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan, sehingga

bahasa Melayu mudah untuk dipelajari. Oleh karena itu, bahasa Melayu mudah

diterima masyarakat sebagai bahasa Indonesia dan dijadikan bahasa nasional. Hal ini

dicerminkan pada Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 yang berbunyi “Kami

putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Selain itu,

bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa negara, yang tercantum dalam Undang-

undang Dasar 1945, Bab XV pasal 36 yang berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa

Indonesia”.

3. Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki tiga fungsi umum, yaitu:

a. Sebagai Alat Komunikasi

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,

melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan

sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan

dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).5

b. Sebagai Alat Ekspresi

Untuk menyatakan suatu hal, manusia perlu alat untuk memberitahukannya kepada

orang lain. Ekspresi yang menggunkan bahasa tubuh saja tidak akan lengkap tanpa

menggunaka bahasa.

c. Sebagai Alat Berpikir

5 www. Google. Fungsi Bahasa. com

Bahasa digunakan secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini, bahasa digunakan dalam

penulisan hasil suatu penelitian, bahasa dalam buku-buku ilmu pengetahuan, bahasa

dalam seminar, dan sebagainya.

Bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, melambangkan perasaan,

kemauan, bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.6

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa komunikasi antarindividu maupun

dalam kelompok, baik formal maupun nonformal sesuai dengan situasi saat

berkomunikasi. Seperti yang kita ketahui, bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya

akan budaya dan bahasa daerah. Umumnya bahasa Indonesia dijadikan bahasa

komunikasi kedua setelah bahasa daerah.

Lalu, apa yang dimaksud dengan komunikasi?. Komunikasi berasal dari bahasa

Latin, yaitu communicato yang berasal dari kata communis, yang berarti “sama”. Secara

etimologis, Gde (1959:5) mengungkapkan “komunikasi sebagai proses yang membuat

suasana berbeda dalam kebersamaan kepada dua orang atau lebih yang tadinya

monopoli satu orang saja”.7

Arti “sama” di atas menunjukkan bahwa adanya komunikasi membuat orang-

orang yang berinteraksi dapat menciptakan suasana kebersamaan meskipun orang-orang

tersebut memiliki perbedaan satu sama lain.

2. Fungsi Komunikasi

Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Sebab

komunikasi memiliki peran dominan dalam menghubungkan manusia yang satu

dengan yang lainnya. Berikut ini fungsi-fungsi komunikasi, antara lain:

1) Mencapai pengertian satu sama lain;

2) Membina kepercayaan;

3) Mengkoordinir tindakan;

4) Merencanakan strategi;

6 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS,

2011), hal. 3. 7 Erliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), hal. 19.

5) Melakukan pembagian pekerjaan;

6) Melakukan aktivitas kelompok; dan

7) Berbagi rasa.

3. Tujuan Komunikasi

Setiap kata atau kalimat yang diucapkan pasti menunjukkan pemahaman tertentu.

Pemahaman tersebut merupakan tujuan dari terjadinya komunikasi.

Berlo (1960 : 8-9) mengungkapkan bahwa tujuan komunikasi dapat ditinjau dari

dua aspek, yakni aspek yang bersifat umum dan aspek yang bersifat spesifik.

Tujuan komunikasi secara umum meliputi:

1) Aspek Informatif

Komunikasi berhubungan dengan kemampuan intelektual seseorang untuk

bertindak rasional, objekif, dan konkrit.

2) Aspek Persuasif

Komunikasi dilakukan dalam rangka mempengaruhi orang lain dengan

berusaha mengubah keyakinan, nilai, atau sikap mereka.

3) Aspek Entertain

Komunikasi digunakan sebagai sarana untuk menghibur, berkaitan dengan

hal-hal yang menyenangkan.

Sedangkan tujuan komunikasi secara spesifik meliputi:

1) Suatu kondisi yang tidak kontradiktif secara logika atau tidak konsisten

dengan komunikasi itu sendiri;

2) Berpusat pada perilaku, yaitu diekspresikan dalam pengertian perilaku

manusia;

3) Cukup relevan bagi kita untuk dapat menghubungkannya dengan perilaku

komunikasi yang aktual; dan

4) Konsisten dengan cara orang-orang berkomunikasi.8

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi pada hakikatnya

adalah menciptakan pemahaman bersama antara pemberi informasi (komunikator) dan

penerima informasi (komunikan).

8 Erliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005),hal. 26-27.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Hakikat Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi

Bahasa Indonesia merupakan salah satu kebudayaan bangsa yang tidak dimiliki

oleh bangsa lain. Bahasa Indonesia pada awalnya disebut sebagai bahasa Melayu, yang

berlaku di sekitar wilayah Nusantara. Puluhan bahkan ratusan tahun Nusantara yang

berbentuk kepulauan menggunakan bahasa Melayu sebagai alat komunikasi. Mulai dari

kerajaan-kerajaan Nusantara, kemudian para pedagang dari dalam maupun luar

Nusantara yang berbeda bahasa menggunakan istilah Lingua Franca. Hingga akhirnya

pada masa pra kemerdekaan, bangsa Indonesia bersepakat untuk menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia. Hal ini tertuang dalam Kongres Pemuda

Indonesia 28 Oktober 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung

bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Tahap demi tahap bahasa Indonesia mengalami

perubahan yang cukup signifikan. Sistem ejaan maupun tata bahasa mengalami

perubahan seiring perkembangan zaman.

Bahasa komunikasi yang digunakan masyarakat pada umumnya adalah bahasa

daerah. Kemudian bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa kedua, sebab bahasa

Indonesia merupakan salah satu kebudayaan hasil cipta masyarakat sekaligus sebagai

bahasa nasional yang harus dipertahankan keberadaannya. Perkembangan ilmu

pengetahuan yang pesat juga menuntut bangsa memasukkan unsur-unsur kebudayaan

negara lain, khususnya bahasa. Banyak kata-kata yang diserap dari bahasa asing. Hal ini

dimanfaatkan bangsa untuk memperkaya bahasa dan kebudayaan, tanpa harus

meninggalkan jati dirinya.

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang

digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk

mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat

untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau

situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf,

1997: 3).9

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi pada hakikatnya digunakan untuk

memperoleh dan menyampaikan berbagai informasi dari dan untuk orang lain. Suatu

9www. Google. Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia. com

interaksi yang didalamnya terdapat komunikasi akan memudahkan masyarakat untuk

memahami apa yang dikatakan atau dirasakan orang lain. Komunikasi verbal maupun

nonverbal dapat dilakukan jika ada dua orang atau lebih berada dalam situasi yang

sama, misalnya dalam suatu diskusi atau seminar. Berkomunikasi tidak hanya dilakukan

secara langsung seperti “mengobrol”. Komunikasi juga dapat terjadi secara tidak

langsung, seperti membaca buku-buku ilmiah atau buku-buku yang bersifat persuasif.

Dapat dikatakan komunikasi, jika si pembaca memahami apa yang dimaksud oleh

penulis. Hal ini menunjukkan bahwa berbahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

syarat penting agar terjadi interaksi sesama masyarakat, baik bersifat individu maupun

kelompok.

B. Mempertahankan Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi Mahasiswa

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terkenal dengan keramahan dalam

berbicara dan berperilaku, hendaknya menjaga dan melestarikan keragaman bahasa

yang ada. Bahasa daerah yang berkembang merupakan kebudayaan masyarakat yang

mencerminkan kesatuan dan persatuan masyarakat yang heterogen. Bahasa Indonesia

sebagai bahasa nasional berperan penting dalam menyatukan masyarakat yang berbeda-

beda, baik dari segi latar belakang sosial budaya maupun bahasa. Cara berperilaku

setiap orang dapat dinilai dari bagaimana ia berbahasa. Bahasa yang baik adalah bahasa

yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakainya, dan

bahasa yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah yang konsisten.10

Ingatkah kita dengan sejarah perjuangan para pahlawan dalam membela negara?.

Ingatkah kita bagaimana sejarah pahlawan mempertahankan bangsa dan kebudayaan di

negara ini?. Masihkah kita menelantarkan kebudayaan yang diperjuangkan dengan

nyawa?.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut memang pantas diajukan, mengingat kebudayaan

bangsa yang bertahun-tahun diperjuangkan, ditinggalkan begitu saja. Bahasa Indonesia

sebagai kebudayaan bangsa mulai dijadikan pusaka yang hanya disimpan dan

digunakan jika diperlukan pada acara-acara resmi saja. Padahal bahasa Indonesia

merupakan bahasa yang bersifat fleksibel, berlaku dimanapun dan kapanpun. Namun

10

Ninik M. Kuntarti, Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir, (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2010), hal. 7.

yang terjadi pada masyarakat saat ini, merupakan buah dari modernisasi yang

kebablasan. Bahasa Indonesia luntur, bahasa “gaul” diagungkan. Bahasa gaul mendarah

daging, khususnya di lingkungan mahasiswa.

Sebagai orang yang mengaku berpendidikan, hendaknya mahasiswa

mempertahankan bahasa Indonesia sebagai suatu kebudayaan yang tidak hanya

dijadikan hiasan, tetapi dipergunakan sebagaimana mestinya. Dengan bahasa, kita dapat

mengkomunikasikan gagasan, perasaan, dan keinginan untuk dimengerti orang lain.

Dengan bahasa, kita juga dapat memahami dan mengikuti pertumbuhan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan kecerdasan

bangsa di masa depan. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas

dari peranan bahasa sebagai alat komunikasi. Ilmu-ilmu yang berkembang di Indonesia

disebarluaskan dengan menggunakan bahasa Indonesia, bahasa pengantar dan bahan

ajar di sekolah-sekolah pada umumnya menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini

menunjukkan bahwa betapa pentingnya bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.

Sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa negara, bahasa Indonesia menempati

tempat tertinggi dibandingkan bahasa lainnya. Tidak semua negara memiliki bahasa

nasional sebagai bahasa pemersatu bangsanya. Tidak seperti negara lain, Indonesia

terdiri dari berbagai suku yang berlainan bahasa. Oleh karena itu, bahasa Indonesia

dijadikan alat komunikasi yang berlaku di seluruh Indonesia agar masyarakat dapat

saling berkomunikasi dan saling memahami.

Bagaimana mempertahankan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi di

lingkungan mahasiswa?. Untuk mempertahankan bahasa Indonesia, perlu adanya

kesetiaan bahasa yang mendorong mahasiswa memelihara bahasa nasional dan

mencegah pengaruh bahasa asing. Selain itu, kebanggaan terhadap bahasa juga dapat

mendorong mahasiswa untuk mengutamakan dan menggunakannya sebagai lambang

identitas bangsa. Dan yang terpenting adalah kesadaran akan adanya norma bahasa,

yang mendorong mahasiswa untuk menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan

kaidah dan aturan yang berlaku.11

Berdasarkan uraian di atas, pentingnya mempertahankan bahasa Indonesia sebagai

alat komunikasi bagi mahasiswa tidak hanya terbatas pada pemeliharaan dan pengetahuan

11

Zainal Arifin dan Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia (Untuk Perguruan Tinggi), (Jakarta:

Akademika Pressindo, 2004), hal. 1.

terhadap aturan-aturan saja. Mahasiswa juga harus mampu menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik dalam komunikasi verbal maupun nonverbal sesuai dengan

situasi dan kondisi saat berkomunikasi.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa, memiliki

bahasa pemersatu, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi

berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan gagasan, perasaan, dan keinginan kepada

orang lain agar dipahami dan direspon. Dan sebaliknya, komunikasi juga dilakukan untuk

mendapat informasi dari orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Selain itu,

bahasa Indonesia juga turut berperan dalam mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-

ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat umum.

Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa sangat penting dalam

penyampaian informasi. Dan khususnya, penggunaan bahasa Indonesia harus

dimaksimalkan untuk membuat karya-karya ilmiah. Namun, mahasiswa harus memahami

kaidah dan aturan yang berlaku. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dapat dilakukan

dengan cara langsung dan tidak langsung. Untuk komunikasi langsung, seorang

komunikator menyampaikan sesuatu harus disertai dengan ekspresi yang sesuai agar

pendengar (komunikan) memahami apa yang dimaksud. Sedangkan komunikasi yang

terjadi secara tidak langsung seperti melalui buku, penulis harus terampil dalam memilah

kata dan menggunakan tanda baca agar tidak menimbulkan salah penafsiran.

Begitu pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi di segala aspek

kehidupan, sehingga kita sebagai mahasiswa dan warga negara yang baik harus mampu

menggunakan dan mempertahankannya sebagai budaya bangsa dan negara.

Daftar Pustaka

Adamson H, E and Frost, Everett L. 1976. Cultural and Social Anthropology. United

States of America: Mc Graw-Hill.

Arifin, Zainal dan Tasai, Amran. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia (Untuk Perguruan

Tinggi). Jakarta: Akademika Pressindo.

Gani, Ramlan A dan Fitriyah, Mahmudah. 2011. Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta:

FITK PRESS.

Hasan, Erliana. 2005. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: PT Rafika Aditama.

Kuntarto, Ninik A. 2010. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaluddin. 2006. Komunikasi Antarbudaya (Panduan

Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya). Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Internet

www. Google. Arti Bahasa. Com

www. Google. Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia. Com