HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

14

Transcript of HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

Page 1: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM
Page 2: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

Novita Duantari

3513100025

Aulia Rachmawati

3513100035

Page 3: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM
Page 4: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

3.1.1 Siapakah Tuhan itu ?Ilah (Tuhan), mengandung arti berbagai objek yang

dibesarkan dan dipentingkan manusia.

Allah merupakan satu-satunya Tuhan yang diibadahi,dicintai, disenangi dan diikuti. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Thoha: 14, yang artinya: “ Sesungguhnya AkuAllah. Tidak ada Tuhan selain Aku, maka beribadahlah hanyakepada-Ku, dan dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku.

Page 5: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

3.1.1 Sejarah Pemikiran Manusia tentang Tuhana. Pemikiran Barat• Dinamisme

• Animisme

• Politeisme

• Henoteisme

• Monoteisme

b. Pemikiran dalam IslamPemikiran terhadap Tuhan yang melahirkan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam atau Ilmu Ushuluddin di kalangan umat Islam.

Aliran-aliran :

• Mu’tazilah

• Qodariah

• Jabbarr

• iyah

• Asy’ariyah dan Maturidiyah

Page 6: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

3.1.3 Tuhan dalam IslamInformasi melalui wahyu tentang keimanan kepadaAllah dapat dibaca dalam:

•QS Al-Anbiya’ : 25

•QS Al-Maidah:72

•QS Al-Ikhlas: 1-4

•QS Al Baqarah : 163

Page 7: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

3.1.4 Pembuktian Wujud Tuhan1. Metode Pembuktian Ilmiah2. Keberadaan Alam Membuktikan Adanya Tuhan3. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Fisika4. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Astronomi5. Argumentasi Qur’ani

Page 8: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM
Page 9: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

3.2.1 Definisi Iman dan TaqwaKata iman berasal dari bahas arab: amina -yukminu-imanan, yang

berarti yakin/percaya. Secara harfiah iman dapat diartikan dengan rasa aman, keyakinan atau kepercayaan. Menurut istilah iman berarti “meyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan”.

Sedangkan kata taqwa berasal dari kata : waqa-yaqi-wiqayah, secara etimologi berarti hati-hati, waspada, mawas diri, memelihara dan melindungi. Secara terminologi taqwa adalah menjalankan semua perintah ALLAH dan menjauhi semua larangannya

Page 10: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

3 tingkatan taqwa :Pertama : Ketika seseorang melepaskan diri dari kefakiran dan

mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, dia disebut orang yang taqwa.

Kedua : Menjauhi segala hal yang tidak disukai Allah SWT dan Rasul-nya, ia memiliki tingkattaqwa yang tinggi.

Ketiga : orang yang setiap saat selalu berupaya menggapai cinta Allah SWT, inilah tingkattaqwa yang tertinggi.

Allah berfirman lewat surat Ali Imran ayat 102;Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (beragama Islam)

Page 11: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

3.2.2 Proses Terbentuknya Iman

Sejak awal seluruh ruh manusia telah mengambil kesaksian bahawa Rabb-nya adalah ALLAH SWT. Ini berarti setiap manusia telah memiliki benih iman (Qs.Al-A’raf : 172). Namun, orang tua membawa pengaruh besar disini,sebagaimana diterangkandalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya “setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orang tuanya yang berperan menjadikan anak tersebut menjadi yahudi, nasrani, atau majusi”.

Page 12: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

3.2.3 Tanda-tanda Orang Beriman"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila

disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia."(QS.Al Anfal 2-4)

Page 13: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM

3.2.4. Korelasi Antara Keimanan dan Ketakwaan

Hubungan antara keimanan dan ketaqwaan ini tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, karena pada hakikatnya keimanan dan ketaqwaan itu saling berkaitan dan memerlukan. Keterkaitan iman dan takwa ini juga disampaikan oleh Rasulullah dalam sabdanya : “Al-imanu ‘uryanun walibasuhu at-taqwa”

Page 14: HAKEKAT KETUHANAN DALAM ISLAM