Hakekat Bahan Bakar
-
Upload
rama-ioshie -
Category
Documents
-
view
223 -
download
3
Transcript of Hakekat Bahan Bakar
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
1/10
HAKEKAT BAHAN BAKAR
Pendahuluan
Bahan bakar adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembakaran. Jika ditinjau
menurut asalnya, bahan bakar digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu bahan bakar nabati,
bahan bakar mineral, bahan bakar fosil. Sedangkan ditinjau menurut bentuknya, bahan bakar
dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bahan bakar berbentuk padat,cair dan gas.
Hingga saat ini bahan bakar cairlah yang merupakan bahan bakar yang banyak
dipergunakan di seluruh dunia. Hal ini menhingat banyak segi keuntungan yang ada bahan bakar
mineral cair ini sebagian besar dipergunakan untuk keperluan-keperluan pada motor bakar
pembakaran dalam (Internal Combusition Engine)
Pada setiap bahan bakar mempunyai karateristik yang berbeda-beda. Karateristik inilah
yang akan menentukkan sifat-sifat dalam proses pembakaran, dimana sifat yang kurang
menguntungkan dapat disempurnakan dengan jalan menambahkan bahan-bahan kimia kedalam
bahan bakar tersebut.
Adapun tujuan dari pembakaran bahan bakar adalah untuk memperoleh energy yang
disebut energy panas. Sisa-sisa pembakaran didalam motor bakar harus diperhatikan. Oleh
karena itu sisa dari pembakaran yang kurang sempurna akan mengandung gas-gas beracun, yang
terutama ditimbulkan oleh pembakaran pada motor bensin.
A. Karateristik Minyak
Penggunaan minyak sebagai bahan bakar memiliki beberapa keuntungan, baik
ditinjau dari segi teknik maupun segi ekonomi. Keuntungan bahan bakar minyak
disbanding dengan bahan bakar yang lain terutama disebabkan karena berbagai sifat
fisika yang ada pada minyak tersebut. Adapun sifat-sifat minyak yang menguntungkanantara lain :
1. Sifat cair bhan bakar minyak
Sifat ini ditinjau dari segi teknik sangat menguntungkan, yaitu cairan mudah
sekali mengalir dan mudah sekali menyesuaikan dengan tempat penampungan. Cairan
mudah sekali ditransportasikan dengan memompakkan melalui pipa sehingga
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
2/10
mengalir sendiri, mudah disimpan dalam bentuk tangki yang bagaimana pun.
Misalkan saja pengilangan minyak, transportasi dengan kapal tangker yang relative
lebih praktis dan tidak memakan tempat. Sifat mengalir sendiri tidak memerlukkan
peralatan pembantu yang rumit dan perawatan yang relative lebih murah disbanding
dengan bahan bakar padat. Jadi dengan sifat cair bahan bakar minyak cenderung lebih
praktis dalam pemakaian.
2. Bahan bakar binyak mempunyai sifat kalor tinggi
Bahan bakar minyak memiliki kalor yang tinggi dibandingkan bahn bakar yang
lain dengan jumlah kg yang sama. misalkan 1 kg solar akan menghasilkan kalori yang
lebih tinggi dari pada 1 kg batu bara atau kayu.
Tabel 1 Nilai kalor macam-macam bahan bakar (RP. Koesoemadinata : 1980)
Bahan bakar Kalori/gram
Kayu 3.990 4.420
Arang 7.260
Batu bara muda/lignit 3.328 3.339
Batu bara subbitumina 5.289 5.862
Batu bara bitumina 5.650 8.200
Lemak hewan 9.500
Minyak nabati 9.300 9.500
Alkohol 6.456
Aspal 5.295
Minyak mentah 10.419 10.839
Minyak bunker 10.283 10.764
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
3/10
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
4/10
B. Sifat Fisika Minyak Mineral
Seperti halnya zat cair, kuantitas bahan bakar minyak diukur berdasarkan
volumenya. Adapun ukuran yang dipakai di Indonesia adalah atau juga Ton,
sedangkan pada perdagangan internasional digunakan satuan Barel yang besarnya kira-
kira 159 liter.
1. Berat jenis
Berat jenis merupakan sifat minyak yang penting yang memiliki nilai dalam
perdagangan. Berat jenis disebut juga gratifikasi jenis atau specific grafity, adalah
suatu perbandingan berat dari bahan dari bahan bakar minyak dengan berat dari air
dalam volume yang sama, dengan suhu yang sama pula ( F). bahan bakar minyak
pada umumnya mempunyai berat jenis antara 0,82-0,96 dengan kata lain minyak
lebih ringan dari pada air.
Dalam perdagangan internasional, berat jenis dinyatakan dalam API Grafity atau
derajat API (American Petroleum Institute)
API menunjukkan kualitas dari minyak tersebut, makin kecil berat jenis atau makin
tinggi derajat API berarti makin baik pula kualitasnya, karena lebih banyak
mengandung bensin. Sebaliknya jika semakin rendah derajat API maka mutu minyaktersebut kurang baik karena banyak mengandung lilin/aspal residu. Selain derajat API
dapat juga dipakai derajat Baume.
Tabel 2 konversi Berat Jenis, API, Baume
Berat jenis Baume API
1,0000 10,0 10,0
0,9655 15,0 15,1
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
5/10
0,9333 20,0 20,1
0,9032 25,0 25,2
0,8750 30,0 30,2
0,8485 35,0 35,3
0,8235 40,0 40,3
0,8000 45,0 45,4
0,7778 50,0 50,4
Pada table berikut di atas dapat dilihat dengan jelas konveksi dari berat jenis, API
dan Baume pada suhu 60 F.
2. Viskositas
Viskositas adalah suatu ukuran dari besar perlawanan zat cair untuk mengalir atau
ukuran dari besarnya tahanan geser dalam dari suatu bahan cair. Satuan viskositas
adalah centi poise. Pada umumnya makin tinggi derajat API, makin kecil
viskositasnya, begitu pula sebaliknya. Cara mengukur viskositas dengan jalan
menghitung lama waktu mengalirnya suatu minyak yang banyaknya telah ditentukkan,elalui lubang viscometer.
Viskositas/kekentalan sangat penting artinya bagi penggunaan bahan bakar
minyak untuk motor bakar maupun industry, karena akan berpengaruh terhadap
bentuk dan tipe mesin yang menggunakan bahan bakar tersebut.
3. Nilai Kalori
Nilai kalor bahan bakar minyak adalah jumlah panas yang ditimbulkan oleh suatu
gram bahan bakar tersebut dengan meningkatkan temperature 1 gr air dari 3,5 C -
4,5 C, dengan satuan kalori (RP. Koesoemadinata : 1980). Dengan kata lain nilai
kalor adalah besarnya panas yag diperoleh dari pembakaran suatu jumlah tertentu
bahan bakar di dalam zat asam. Makin tinggi berat jenis minyak bakar, makin rendah
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
6/10
kalori yang diperolehnya. Misalnya bahan bakar minyak dengan berat jenis 0,75 atau
grafitasi API 70,6 mempunyai nilai kalori 11.700 kal/gr
4. Titik Tuang
Titik tuang suatu minyak adalah suhu terendah minyak yang keadaannya masih
dapat mengalir karena beratnya sendiri. Titik tuang diperlukan sehubungan dengan
kondisi dari pengilangan dan pemakaian dari minyak tersebut, sehingga diharapkan
minyak masih dapat dipompakan atau mengalir pada suhu yang berbeda di bawah
titik tuang.
5. Tiotik Didih
Titik didih minyak berbeda-beda sesuai dengan grfitasinya. Untuk wilayah
dengan grafitasi API-nya rendah, maka titik didihnya tinggi karena mempunyai berat
jenis tinggi. Sedangkan untuk grafitasi API-nya tinggi maka titik didihnya rendah.6. Titik Nyala
Titik nyala adalah suhu terendah dari bahan bakar minyak yang dapat
menimbulkan nyala api dalam sekejap apabila pada permukaan bahan bakar minyak
tersebut dipercikkan api. Pada bahan bakar minyak dengan grfitasi API tinggi maka
titik didihnya rendah, sehingga titik nyalanya juga rendah artinya bahan bakar minyak
tersebut akan mudah terbakar,demikian juga sebaliknya.
7. Kadar Abu
Kadar abu adalah sisa-sisa bahan bakar minyak yang ketinggalan setelah semua
bagian yang dapat terbakar dalam proses pembakaran minyak terbakar habis.
Berdasarkan kadar abu ini dapat diperkirakan banyaknya logam-logam yangt
terkandung dalam minyak maupun elemen-elemen yang ada.
8. Air dan Endapan
Air dan endapan yangdipersyaratkan dalam minyak tidak boleh lebih dari 0,5%.
Air yang terkandung pada minyak bakar dapat menyebabkan pembakaran tidak
sempurna, sedangkan endapan pada minyak akan dapat memperbanyak jumlah gas
sisa pembakaran dan abu
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
7/10
9. Warna
Warna pada bahan bakar minyak berhubungan dengan berat jenisnya. Untuk berat
jenis tinggi, warna hijau kehitam-hitaman dan untuk berat jenis rendah warnaya
coklat kehitam-hitaman. Warna ini disebabkan adayan berbagai kotoran dan endapan,
misalnya senyawa Hidrokarbon yang disertai ikatan berbagai jenis unsur-unsur logam
ataupun yang lainnya.
10. Bau
Bahan bakar minyak ada yang berbau sedap dan tidak sedap. Hal ini dipengaruhi
oleh molekul aromat. Bahan bakar minyak yang berasal dari indonesia biasanya berbau
tidak sedap karena mengandung senyawa Nitrogen atau Belerang dan juga S.
C. Komposisi Bahan Bakar Minyak MineralUmumnya bahan bakar atau hampir seluruhnya ikatan Hidrokarbon yang terdiri
dari unsur Carbon (C). dan Hidrogen (H) yang tergabung sebagai senyawa hidrokarbon.
jadi hal ini C dan H merupakan unsur yang pokok didalam bahan bakar minyak mineral.
Di samping unsur C dan H di dalamnya terdapat unsur unsur lain seperti sulfur (S).
Nitrogen (N). Oksigen (O) dan logam logam. dalam jumlah kecil
Adapun senyawa senyawa Hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak dapat
berbentuk:
Senyawa Hidrokarbon parafinik ( ) yang jenis minyak ini hidrokarbonmempunyai rumus gabungan berbentuk lurus dan dapat bercabang.
Senyawa hidrokarbon Naftenik atau Naphta ( ) minyak jenis ini disebut jugasiklo parafin. yang ikatan Hidrokarbonya yang mempunyai rumus bangunmembentuk suatu rangkaian tertutup atau siklus.
senyawa hidrokarbon aromatik. jenis ini rumus bangun dari ikatanhidrokarbonnya merupakan ikatan tertutup dari benzena bersama dengan derivatif
derevatifnya.
Selain ketiga bentuk senyawa hidrokarbon tersebut didalam produk bahan bakar
minyak masih terdapat juga senyawa yang lain yaitu senyawa Hidrokarbon olifin(
dan juga senyawa hidrokarbon diolifin ( ). Ikatan ikatan ini dikenal dengan
ikatan hidrokarbon tidak jenuh, dimana secara alamiah tidak ada pada minyak mentah.
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
8/10
Disamping adanya penggolongan jenis bahan bakar minyak, yaitu minyak mineral dan
yang lain. masih memiliki sifat sifat yang khusus. Sifat sifat ini bergantung dari lokasi
tempat di perolehnya bahan bakar minyak tersebut. Hal inilah yang kadang kadang
menyulitkan dalam menentukan sifat fisik maupun sifat sifat kimianya.
D. Nomenklatur senyawa hidrokarbon
Nomenklatur senyawa hidrokarbon dimulai dar molekul yang paling sederhana,yaitu senyawa hidrokarbon beratom C (satu) sampai molekul yang beratom C (empat)adalah memiliki nama yang khusus (C ): untuk
n=1, dinamakan metana dan rumus molekulnya
n=2, dinamakan etana dan rumus molekulnya
n=3, dinamakan propana dan rumus molekulnya
n=4, dinamakan butana dan rumus molekulnya
Kemudian selanjutnya, mulai senyawa hydrokarbon yang beratom C ( lima ) yaitudisebut alkana sampai dengan berikutnya penamaan dengan menggunakan bilanganyunani. Kadang-kadang penamaan untuk hidrokarbon bercabang diberi nama sebagaiderivative dari metana, dimana hydrogen disubtitusi dengan gugusan alkali. Adapunrumus strukturnya adalah sebagai berikut :
Nama pentana, n = 5 untuk atom C
H H H H H! ! ! ! !
H-C-C-C-C-C-H! ! ! ! !
H H H H H
Isomer dengan pentanaH
H H H H H H C H! ! ! ! ! H ! H
H-C C C C C H H-C C C H! ! ! ! ! H ! HH HCH H H H H C H
H H
Iso pentana 2 metil butana neo pentana 2, 2 dimetilDimetil etil metana propana tetra metal metana
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
9/10
Apabila diperhatikan dari anggota deret metana, rumus satu dengan lainnya,membentuk suatu deret yang masing-masing berbeda dengan CH2, dari deret tersebutyang masing-masing mempunyai sifat dan kimia sama disebut deret homolok. Disamping itu dikenal pula adanya : (1) atom primer C, yaitu atom carbon tersebut hanyamengikat satu carbon lainnya, (2) atom C sekunder, yaitu atom carbon yang mengikat
dua atom carbon lainnya , (3) atom C tertier, yaitu atom carbon yang mengikat tiga atomcarbon lainnya, dan (4) atom C kwartener, yaitu atom carbon yang mengikat empat atomcarbon lainnya.
Contoh
C C 1 = atom C primer4 ! ! 2 = atom C sekunder
C-C-C-C-C-C 3 = atom C tertier! 3 2 1 4 = atom C kwartener
C
Apabila suatu hydrocarbon (alkana) kehilangan satu atom hydrogen makamembentuk suatu gugus yang disebut gugus radikal. Gugus radikal yang demikian biasadinamakan gugus alkil. Gugus radikal yang lazim adalah
disebut gugus metal disebut gugus etil disebut gugus n- propel
CH-
adalah gugus n- butil adalah gugus sekunder butil adalah gugus isbutil
!
!
-C - adalah gugus tertier butil!
Penulisan dalam senyawa-senyawa organic gugus alkali tersebut biasanya ditulisdengan lambing huruf R, artinya radikal.
-
8/13/2019 Hakekat Bahan Bakar
10/10
E. Tara Kalor Mekanik
Tara kalor mekanik adalah suatu panas sejumlah 1 kilo kalori setara dengan usahasebesar 427kgm, artinya untuk mengangkat beban seberat 427kg dengan lintasan jarak1m, atau 1kg beban sejauh 427m diperlukan energi sebanyak 1 kilo kalori, dapatdikatakan bahwa 1kkal sama dengan 427kgm. Hal ini dapat diketahui bahwa:
Usaha = gaya x jarak, dalam hal ini usaha (joule), gaya (newton atau kgm/ ) dan jarak(meter).
a. Bahan bakar bensin
Bensin merupakan bahan bakar motor, hasil dari pemurnian minyak kasar, bensinmempunyai Bj 0,7 dan nilai pembakarannya= 10.000kkal, artiny bila 1kilogram bensindibakar dengan sempurna menghasilkan kurang lebih 10.000kilo kalori, jadi(10.000x427)kgm= 4.270.000kgm. Aplikasi, karena bahan bakar ini menyala pada suhuyang rendah maka kompresi yang diijinkan pada motor bensin adalah terbatas yaituantara (4-5) atm.
b. Bahan bakar gas
Menurut asalnya bahan bakar gas dapat dibedakan menjadi : (1)gas dari sumberminyak. Bahan bakar ini sering disebut pula dengan gas bumi dan mempunyai nilai
pembakaran 6500kkal. Bahan bakar ini baik sekali digunakan untuk bahan bakar gas.Maka konversinya (6500x427)kgm= 2.775.000kgm. (2)gas air, gas air adalah campurandari monksid arang (CO), dioksid arang ( ) dan zat air ( ) untuk membuat gas air ini,digunakan uap air yang dialirkan melalui kokas yang menyala pada suhu 1200C-1600C
dan mempunyai nilai pembakaran 6500kkal. Jadi nilai pembakaran gas air tersebut setaradengan (2000x427)kgm = 954.000kgm dan atau sama dengan (2200x427)kgm=939.400kgm.
c. Gas generator
Gas ini dapat diperoleh dari pembakaran kokas di dalam dapur generator. Hasildari gas generator ini adalah sangat panas dan mempunyai nilai pembakaran 700-1000kkal. Jadi nilai kalori dari pembakarannya, apabila disertakan menjadi(700x427)kgm, atau (1000x427)kgm=427.000kgm. Gas generator kebanyakan dipakaiuntuk penggerak turbin gas.