Hak Peran Dan Fungsi Perawat

download Hak Peran Dan Fungsi Perawat

of 22

description

perawat

Transcript of Hak Peran Dan Fungsi Perawat

  • Konsep etik keperawatan

    Hak, peran dan fungsi perawat

    Dosesn: Ns. Lili Fajria,S.Kep

    Disusun oleh:

    Kelompok IA

    Irawati (1110324001)

    Febri Wendari (1110324003)

    Dian Rilawati (1110324004)

    Riadhoh (1110324005)

    Wisfi Desriyanti (1110324006)

    Rini Heldina (1110324007)

    Arini Elhuda (1110324008)

    Armayanti (1110324009)

    Silvia Handayani (1110324010)

    Hafizatul Aini (1110324011)

    Almira Ghandi (1110324012)

    Maulida Rahmi (0810325060)

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ANDALAS

    TAHUN 2011

  • TINJAUAN PUSTAKA

    A. KONSEP ETIK KEPERAWATAN

    1. PENGERTIAN

    Etik adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

    bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk

    yang dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung

    jawab moral.

    Etik atau ethics berasal dari bahasa Yunani, yaitu etos yang artinya adat,

    kebiasaan, perilaku atau karakter. Sedangkan menurut kamus Webster, etik

    adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara

    moral. Dari pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang

    menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang

    menyangkut aturan- aturan atau prinsip- prinsip yang menentukan tingkah laku

    yang benar, yaitu baik dan buruk, kewajiban dan tanggung jawab. (Ismani:

    2000)

    2. KODE ETIK KEPERAWATAN

    Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang

    menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan

    masyarakat. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh dewan

    pimpinan pusat Perasatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melalui

    musyawarah nasional PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989.

    Kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal.

    a. Bab 1 terdiri dari 4 pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat

    terhadap individu, keluarga dan masyarakat.

    b. Bab 2 terdiri dari 5 pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat

    terhadap tugasnya.

    c. Bab 3 terdiri dari 2 pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat

    terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain.

  • d. Bab 4 terdiri dari 4 pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat

    terhadapa profesi keperawatan.

    e. Bab 5 terdiri dari 2 pasal, menejelaskan tentang tanggung jawab perawat

    terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air. (Ismani: 2000)

    TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM KODE ETIK KEPERAWATAN

    1. Tanggung jawab perawat terhadap klien

    a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman

    pada tanggung jawab yang bersumber pada adanya kebutuhan terhadap

    keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.

    b. Perawat dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan,

    memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,

    adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga

    dan masyarakat.

    c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannyaterhadap individu, keluarga

    dan masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan

    martabat dan tradisi luhur keperawatan.

    d. Perawat menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan

    masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan

    upaya kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai

    bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

    2. Tanggung jawab perawat terhadap tugas

    a. Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai

    kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan

    keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan

    masyarakat.

    b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya

    sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali

    diperlukan oleh pihak yang berwenangsesuai dengan ketentuan yang

    belaku.

  • c. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan

    keperawatan yang dimilikinya dengan tujuan yang bertentangan dengan

    norma-norma kemanusiaan.

    d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa

    berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh

    pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, aliran

    politik, agama yang dianut, dan kedudukan sosial.

    e. Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien/klien

    dalam melaksanakan tugas keperawatannya, serta matang dalam

    mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan

    tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

    3. Tanggung jawab perawat terhadap sejawat

    a. Perawat memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan tenaga

    kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana

    lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan

    secaramenyeluruh.

    b. Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan

    pengalamannya kepada sesama perawat, serta menerima pengetahuan

    dan pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan

    dalam bidang keperawatan.

    4. Tanggung jawab perawat terhadap profesi

    a. Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara

    sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu

    pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi

    perkembangan keperawatan.

    b. Perawat menjungjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan

    menunjukkan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.

    c. Perawat berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan

    pelayanan keperawatan, serta menerapkannya dalam kegiatan

    pelayanan dan pendidikan keperawatan.

  • d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu

    organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

    5. Tanggung jawab perawat terhadap negara

    a. Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang

    telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan

    keperawatan.

    b. Perawat berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada

    pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan

    kepada masyarakat. (Ismani: 2000)

    3. TUJUAN KODE ETIK KEPERAWATAN

    1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau

    pasien, teman sebaya, masyarakat dan unsur profesi, baik dalam profesi

    keperawatan sendiri maupun hubungannya dengan profesi lain diluar profesi

    keperawatan.

    2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi

    keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan

    tugasnya.

    3. Untuk memepertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya

    diperlakukan secara tidak adil oleh institusi ataupun masyarakat.

    4. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar

    dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional

    keperawatan.

    5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai atau pengguna tenaga

    keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas

    praktik keperawatan. (Ismani: 2000)

    4. KODE ETIK KEPERAWATAN MENURUT AMERICAN NURSING

    ASSOCITION (ANA)

    1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat

    kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan-

  • pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut personal, atau corak

    masalah kesehatannya.

    2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh

    informasi yang bersifat rahasia.

    3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya

    terancam oleh praktek seseorang yang tidak berkompeten, tidak etis atau

    legal.

    4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan

    perawatan yang dijalankan masing- masing individu.

    5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan

    6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan

    kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan

    konsultasi, menerima tanggung jawab, dan melimpahkan kegiatan

    keperawatan kepada orang lain.

    7. Perawat turut serta beraktifitas dalam membantu pengembangan

    pengetahuan profesi.

    8. Perawat turut serta dalam upaya- upaya profesi untuk melaksanakan dan

    meningkatkan standar keperawatan

    9. Perawat turut serta dalam upaya- upaya profesi untuk membentuk dan

    membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang

    berkualitas.

    10. Perawat turut serta dalam upaya- upaya profesi untuk melindungi publik

    terhadao informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan

    integritas perawat.

    11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga

    masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya- upaya masyarakat dan

    nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan tersebut. (Ismani: 2000)

  • 5. KODE ETIK KEPERAWATAN MENURUT INTERNATIONAL COUNCIL

    OF NURSES (ICN)

    1. Tanggung jawab utama perawat

    Adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit,

    memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan.

    2. Perawat, individu dan anggota kelompok masyarakat

    Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan

    keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam

    menjalankan tugas perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan

    kesehatan dengan menghargai nilai- nilai yang ada di masyarakat,

    menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok,

    dan masyarakat yang menjadi klien atau pasiennya.

    3. Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan

    Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan

    melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapaai kemampuan

    yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan.

    4. Perawat dan lingkungan masyarakat

    Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai

    inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif dalam menemukan masalah

    kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

    5. Perawat dan sejawat

    Perawat dapat menopang hubungan kerjasama dengan teman sekerja,

    baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di luar keperawatan.

    6. Perawat dan profesi keperawatan

    Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan

    standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. (Ismani: 2000)

    B. HAK- HAK

    1. PENGERTIAN

    Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan

    kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.

  • Hak menurut C. Fagin (1975) merupakan tuntutan terhadap sesuatu,

    dimana seseorang mempunyai hak terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-

    hak istemewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan keadilan, moralitas atau

    legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hukum dan pribadi. (Ismani: 2000)

    2. HAK- HAK PASIEN

    Pasal 25 The United nations Universal Declaration Of Human Rights

    1948; pasal 1 The United Nations International Convention Civil and Political

    Rights 1966 yaitu:

    1. Hak memperoleh pemeliharaan kesehatan (the right to health care)

    2. Hak menentukan nasib sendiri (the right to self determination)

    3. Hak untuk memperoleh informasi (the right to information)

    Pernyataan hak- hak pasien (patients bill of rights) dikeluarkan oleh

    The American Hospital Association (AHA) pada tahun 1973 dengan tujuan

    untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemahaman hak- hak

    pasien yang akan dirawat di rumah sakit.

    1. Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan

    keperawatan yang akan diterimanya.

    2. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya

    berkaitan dengan diagnosis, pengobatan, prognosis dalam arti pasien layak

    untuk mengerti masalah yang dihadapinya.

    3. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu

    persetujuan tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta resiko penting

    yang kemungkinan akan dialaminya kecuali dalam situasi darurat.

    4. Pasien berhak menolak pengobatan sejauh diizinkan oleh hukum dan

    diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya.

    5. Pasien berhak mengetahui setiap perkembangan dari privasinya yang

    menyangkut program asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan

    dengan cermat dan dirahasiakan.

    6. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang

    asuhan kesehatan yang diberikan kepadanya.

  • 7. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ketempat lain yang lebih

    lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan

    tersebut dan RS yang ditunjuk dapat menerimanya.

    8. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan RS dengan

    instansi lain seperti instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan

    dengan asuhan yang diterimanya.

    9. Pasien berhak untuk memberi pendapat atau menolak bila diikutsertakan

    sebagai suatu eksperimen yang berhubungan dengan asuhan atau

    pengobatannya.

    10. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari

    dokternya ke dokter lain bila dibutuhkan dalam rangka asuhannya.

    11. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang

    diperlukan untuk asuhan kesehatannya.

    12. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan RS yang harus

    dipatuhinya sebagai pasien dirawat. (Ismani: 2000)

    Pendapat lain tentang beberapa hak pasien yaitu:

    1. Hak memberikan consent (persetujuan)

    Consent mengandung arti suatu tindakan atau aksi beralasan yang diberikan

    tanpa paksaan oleh sesorang yang memiliki pengatahuan yang cukup tentang

    keputusan yang ia berikan, dimana secara hukum orang tersebut mampu

    memberikan consent. Consent diterapkan pada prinsip bahwa setiap manusia

    dewasa mempunyai hak untuk menentukan apa yang harus dilakukan

    terhadapnya. Kriteria consent yang sah :

    a. Tertulis

    b. Ditandatangani oleh pasien atau orang lain yang bertanggung jawab

    terhadapnya

    c. Hanya ada salah satu prosedur yang tepat dilakukan

    d. Memenuhi beberapa elemen penting mengenai penjelasan kondisi, prosedur

    dan konsekuensinya, penanganan atau prosedur alternatif, manfaat yang

    diharapkan, tawaran diberikan oleh pasien dewasa yang secara fisik dan

    mental mampu membuat keputusan.

  • 2. Hak untuk memilih mati

    Dibuat berdasarkan standar medis oleh dokter. Hak untuk memilih mati sering

    bertolak belakang dengan hak untuk hidup.

    3. Hak perlindungan bagi orang yang tidak berdaya

    Yang dimasukkan dalam golongan ini adalah orang dengan gangguan mental

    dan anak- anak dibawah umur serta remaja dimana secara hukum mereka tidak

    dapat membuat keputusan tentang nasibnya sendiri.

    4. Hak pasien dalam penelitian

    Sering dilakukan dengan melibatkan pasien. Penggunaan obat atau cara

    penanganan baru yang melibatkan pasien harus memperhatikan aspek hak

    pasien.

    Hak- hak yang dinyatakan dalam fasilitas asuhan keperawatan (Annas dan Healey)

    terdiri dari 4 kategori:

    1. Hak kebenaran secara menyeluruh

    2. Hak privasi dan martabat pribadi (kerhasiaan dan keamanannya)

    3. Hak untuk memelihara pengambilan keputusan untuk diri sendiri sehubungan

    dengan kesehatan

    4. Hak untuk memperoleh catatan medis baik selama dan sesudah perawatan di

    rumah sakit. (Priharjo: 2008)

    3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HAK PASIEN

    1. Meningkatnya kesadaran para konsumen terhadap asuhan kesehatan dan lebih

    besar partisipasi meraka dalam perencanaan asuhan

    2. Meningkatnya jumlah malpraktek yang terjadi di masyarakat

    3. Adanya legislasi (pengesahan) yang diterapkan untuk melindungi hak- hak asasi

    pasien.

    4. Konsumen menyadari tentanga peningkatan jumlah pendidikan dalam bidang

    kesehatan dan penggunaan pasien sebagai objek atau tujuan pendidikan dan bila

    pasien tidak berpartisipasi apakah akan mempengaruhi mutu asuhan kesehatan

    atau tidak. (Ismani: 2000)

  • C. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

    1. PENGERTIAN

    Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

    terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi

    oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran

    adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial

    tertentu (Kozier Barbara, 1995:21).

    2. PERAN PERAWAT

    a. Care Giver (Pelaksana)

    Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan

    kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan

    keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat

    ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan

    tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,

    kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.

    Pada peran ini perawat diharapkan mampu:

    1. Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok

    atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah

    yang bersifat sederhana sampai pada masalah yang kompleks.

    2. Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat

    harus memperhatikan klien berdasarkan kebutuhan signifikan dari klien.

    Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi diagnosis

    keperawatan mulai dari masalah fisik sampai pada masalah psikologis.

    b. Teacher (Pendidik)

    Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan

    tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang

    diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan

    pendidikan kesehatan.

    c. Counselor

    Peran perawat disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap

    masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini

  • dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan

    keperawatan yang diberikan.

    d. Coordinator

    Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta

    mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian

    pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.

    Tujuan Perawat sebagai coordinator adalah :

    1) Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan

    menguntungkan klien.

    2) Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.

    3) Menggunakan keterampilan perawat untuk :

    - Merencanakan

    - Mengorganisasikan

    - Mengarahkan

    - Mengontrol

    e. Leader (Pemimpin)

    Kepemimpinan dalam keperawatan menuntut seorang perawat agar

    memiliki peran sebagai pemimpin formal atau informal dimana ia dikenal

    memiliki keahlian dalam praktik keperawatan, memberikan asuhan

    keperawatan prima, dipercaya oleh rekan sejawat dan memberikan harapan

    bagi yang lainnya, serta dapat menjelaskan visi dan misinya sebagai tenaga

    keperawatan.

    Perawat yang memiliki kepemimpinan juga harus dapat

    mengkondisikan lingkungan kerja yang kondusif dan dinamis serta

    merencanakan pengembangan karier perawat yang jelas dengan cara aktif

    memberikan dukungan untuk pengembangan diri perawat. Seorang pemimpin

    juga harus dapat memotivasi perawat menjadi pekerja yang ulet, dan

    mempunyai pandangan ke depan sehingga meningkatkan profesionalisme

    mereka. Dalam perkembangan sistem kesehatan yang progresif, investasi

    pada pengembangan kepemimpinan akan memberikan hasil (return) yang

    signifikan pada pengembangan organisasi yang efektif. (Palestin: 2006).

  • f. Role Model (Contoh)

    Peran perawat sebagai role model adalah segala perilaku yang

    ditampilkan perawat semestinya dapat dijadikan panutan, panutan ini

    digunakan pada semua tingkat pencegahan terutama perilaku hidup bersih dn

    sehat, menampilkan profesionalisme dalam bekerja.

    g. Administrator

    Perawat sebagai administrator berfungsi untuk pengaturan dana,

    tenaga kerja, program perencanaan strategi dan pelayanan, evaluasi pegawai

    dan pengembangan pegawai (Joe: 2009)

    h. Decision Maker (Pembuat Keputusan)

    Peran perawat sebagai pembuat keputusan adalah untuk memberikan

    perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berpikir kritis

    melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik

    dalam pengkajian kondisi pasien, pemberian perawatan dan mengevaluasi

    hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan

    terbaik bagi tiap klien. Perawat membuat keputusan itu sendiri atau

    berkolaborasi dengan klien, keluarga dan berkonsultasi dengan profesi

    kesehatan yang lainnya (Palestin: 2006)

    i. Protector

    Pada peran ini perawat lebih terfokus pada kemampuan perawat

    melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan

    seimbang dalam memperoleh asuhan keperawatan.

    j. Client Advocate

    Peran perawat sebagai client advocat yaitu:

    1. Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam

    menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan

    dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil

    persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan

    kepadanya.

    2. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena

    klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan

    banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang

  • paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat harus

    mampu membela hak-hak klien.

    Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan

    termasuk didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan

    kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Disparty, 1998

    :140).

    Hak-Hak Klien antara lain :

    1. Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya

    2. Hak atas informasi tentang penyakitnya

    3. Hak atas privacy

    4. Hak untuk menentukan nasibnya sendiri

    5. Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan.

    Hak-Hak Tenaga Kesehatan antara lain :

    1. Hak atas informasi yang benar

    2. Hak untuk bekerja sesuai standart

    3. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien

    4. Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok

    5. Hak atas rahasia pribadi

    6. Hak atas balas jasa

    k. Manager

    Menerapkan keterampilan manajemen dalam keperawatan klien

    secara menyeluruh. Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung

    jawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang

    berada di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep yaitu :

    1. Tingkat atas / top manajer

    2. Tingkat menengah / middle manajer

    3. Tingkat dasar / Supper pacial manajer

    l. Rehabilitator

    Peran perawat sebagai rehabilitator yaitu mengajar dan

    melaksanakan keperawatan bila tindakan peningkatan kesehatan, pencegahan,

    penyembuhan dan pengobatan tidak berhasil.

  • Perawat mengembangkan fungsi organ/bagian tubuh agar sembuh

    dan dapat berfungsi normal.

    m. Comforter

    Peran perawat sebagai comforter yaitu berusaha memberi

    kenyamanan dan rasa aman pada klien.

    n. Communicator

    Menciptakan komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan

    maupun dengan tim kesehatan lainnya. Perawat bertindak sebagai mediator

    antara klien dengan tim kesehatan lainnya. Perawat berperan dalam memberikan

    penjelasan dengan komunikasi kepada pasien dalam upaya meningkatkan

    kesehatannya. Sehingga keluhan pasien terhadap kebutuhan fisik, jasmani,

    emosional dan spiritual dapat segera terpenuhi yang secara langsung akan

    mempercepat kesembuhan pasein.

    3. FUNGSI PERAWAT

    a. Fungsi Independen

    Dalam fungsi ini, tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter.

    Tindakan perawat bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh

    karena itu, perawat bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari tindakan

    yang diambil. Contoh tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen

    adalah:

    1) Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien/keluarganya dan menguji secara

    fisik untuk menentukan status kesehatan.

    2) Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk

    memelihara atau memperbaiki kesehatan.

    3) Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

    4) Mendorong untuk berperilaku secara wajar.

    b. Fungsi Dependen

    Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan

    khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti

    pemasangan infus, pemberian obat, dan melakukan suntikan. Oleh karena itu, setiap

    kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap tindakan perawat

  • yang berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak termasuk

    dalam tanggung jawab perawat.

    c. Fungsi Interdependen

    Tindakan perawat berdasarkan pada kerjasama dengan tim perawatan atau

    tim kesehatan. Fungsi ini tampak ketika perawat bersama tenaga kesehatan lainnya

    berkolaborasi mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya tergabung

    dalam sebuah tim yang dipimpin oleh seorang dokter. Sebagai sesama tenaga

    kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk

    memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya.

    Dalam kolaborasi ini, pasien menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan. Contohnya,

    untuk menangani ibu hamil yang menderita diabetes, perawat bersama tenaga gizi

    berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan kebutuhan makanan yang

    diperlukan bagi ibu dan perkembangan janin. Ahli gizi memberikan kontribusi

    dalam perencanaan makanan dan perawat mengajarkan pasien memilih makan

    sehari-hari. Dalam fungsi ini, perawat bertanggung jawab secara bersama-sama

    dengan tenaga kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan terutama

    untuk bidang keperawatannya.

  • PEMBAHASAN

    SKENARIO I

    Seorang ibu Ny.T, umur 36 tahun, diantar oleh tenaga kesehatan ke RS. C, klien

    melahirkan anak pertama, ibu dilakukan tindakan operasi ceaser oleh dokter. Pada saat

    operasi tiba-tiba TD menurun, dokter memberikan obat untuk meningkatkan TD, tapi

    kondisi klien malah sebaliknya, kesadaran menurun, keadaan umum memburuk dan

    akhirnya klien dirawat di ruangan ICU, bayi klien selamat. Saat ini sudah lebih 1 bulan

    klien di ICU dengan diagnosa Braindeath. Keluarga tidak sanggup membayar biaya

    perawatan dan keluarga meminta tindakan euthanasia saja.

    PERTANYAAN:

    1. Apakah ada unsur kelalaian dalam kasus euthanasia?

    2. Apakah ada tindakan malpraktek?

    3. Bagaimana tindakan yang professional?

    JAWABAN:

    - Tidak ada unsur kelalaian dan malpraktek karena karena selama operasi

    berlangsung sudah sesuai dengan standar operasional prosedur SC, tenaga

    kesehatan sudah melakukan tindakan medis yang benar pada saat kondisi pasien

    menurun dengan memberikan obat untuk menaikkan tekanan darah. Tetapi kondisi

    pasien tidak juga membaik dan akhirnya pasien di kirim ke ICU.

    - Dalam kasus ini perawat mempunyai peran dalam memberikan asuhan

    keperawatan. Peran advokat (pelindung) serta sebagai counselor yaitu membela dan

    melindungi pasien tersebut untuk hidup dan menyelamatkan jiwanya dari ancaman

    kematian.

    - Perawat diharapkan mampu memberikan pengarahan dan penjelasan kepada

    keluarga pasien bahwa pasien berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

    yang optimal dan tidak melakukan euthanasia.

  • - Perawat hendaknya menyarankan kepada keluarga untuk mencari alternative

    jalan keluar dalam hal mencari sumber biaya yang lain seperti melalui BAZDA,

    DINAS SOSIAL, JAMKESDA, JAMKESMAS dll.

    - Perawat berusaha menjadi jembatan penghubung diantara dokter, tenaga

    kesehatan lain dan keluarga sehingga keluarga akan mendapatkan informasi

    yang sejelas- jelasnya tentang kondisi pasien, seberapa besar kemungkinan

    untuk sembuh dan berapa besar biaya yang telah dan akan dikeluarkan.

    - Perawat memberikan pertimbangan- pertimbangan yang positif pada keluarga

    dalam hal pengambilan keputusan untuk membawa pulang pasien Ny. T atau

    dilakukannya euthanasia pasif.

    - Perawat tetap memberikan perawatan pada pasien, pemenuhan kebutuhan dasar

    pasien selama perawatan di ICU.

    - Membantu keluarga dalam hal permohonan atau peringanan biaya perawatan

    Rumah Sakit.

  • KONSEP PROFESIONAL DAN HAK- HAK PASIEN DIKAITKAN DENGAN

    KASUS SKENARIO 1 (EUTHANASIA)

    Konsep profesional perawat sebagai advokat terhadap pasien:

    1. Pemenuhan kebutuhan dasar pasien selama perawatan

    2. Hak untuk hidup, melindungi nyawa pasien terhadap tindakan sewenang-

    wenang yaitu dengan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang terbaik.

    3. Hak untuk memilih mati, menjadi permasalahan jika pasien dalam keadaan tidak

    sadar atau koma dan tidak mampu membuat keputusan sendiri tentang hidup dan

    matinya. Dalam situasi ini pasien hanya mampu mempertahankan hidup jika

    dibantu dengan pemasangan peralatan mekanik.

    4. Hak untuk didampingi anggota keluarga dalam keadaan kritis.

    5. Hak atas keamanan dan keselamatan selama perawatan.

    Konsep professional perawat sebagai advokat terhadap keluarga:

    1. Hak untuk mendapat informasi yang jelas dan benar tentang penyakit pasien,

    prognosa, tindakan medis serta perkembangan pasien yang dilakukan oleh

    perawat dan tenaga kesehatan lain.

    2. Hak memberikan persetujuan atau penolakan tindakan medis

    Keluarga berhak menolak menyetujui ataupun menolak tindakan medis seperti

    CT scan ulang,dll.

    3. Hak untuk menghentikan pengobatan

    4. Hak atas rahasia kedokteran atau data penyakit, status, diagnose dll

    5. Hak atas isi rekaman medis/ data medis sepert hasil labor, rontgen.

    6. Hak untuk memeriksa dan menerima penjelasan tentang biaya yang dikenakan,

    dokumen pembayaran, bon, dll

    7. Hak untuk mencari pendapat kedua, pendapat dari dokter lain, rumah sakit lain.

    PERAN PERAWAT DALAM KASUS NY.T (SKENARIO 1)

    1. Care Giver (Pelaksana)

    - Memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien Ny. T

    - Memenuhi kebutuhan dasar pasien

    - Memberikan asuhan keperawatan

  • 2. Counselor

    Perawat sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan

    keperawatan yang tepat untuk diberikan. Pengambilan keputusan tindakan medis

    dan mencari alternatif biaya pengobatan selama perawatan pasien.

    3. Client Advocate

    Peran dalam memberikan asuhan keperawatan. Peran advokat (pelindung)

    serta sebagai counselor yaitu membela dan melindungi pasien tersebut untuk

    hidup dan menyelamatkan jiwanya dari ancaman kematian.

    4. Pengambil keputusan

    Peran perawat sebagai saksi dalam pengambilan keputusan dengan

    persetujuan informed consent, dengan catatan pasien atau keluarga pasien sudah

    mengetahui jelas tentang keputusan yang diambil.

    5. Comforter

    Peran perawat sebagai comforter yaitu berusaha memberi kenyamanan dan

    rasa aman pada klien selama perawatan.

    6. Communicator

    Perawat bertindak sebagai mediator antara klien, keluarga dengan tim

    kesehatan lainnya. Perawat berperan dalam memberikan penjelasan dengan

    komunikasi kepada pasien dan keluarga dalam upaya meningkatkan

    kesehatannya

    3. Fungsi Perawat

    a. Fungsi Independen

    Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari atau pemenuhan

    kebutuhan dasar klien sehari- hari, memberikan rasa aman dan nyaman, cinta dan

    mencintai dengan mendampingi pasien, membantu kebutuhan spiritual dengan cara

    selalu mengingatkan kepada yang Maha Kuasa.

    b. Fungsi Dependen

    Perawat menerima instruksi dari dokter untuk memberikan tindakan medis

    misalnya pemasangan infuse, pemberian obat, suction dan tindakan invasif lainnya.

  • c. Fungsi Interdependen

    Tindakan perawat berdasarkan pada kerjasama dengan tim perawatan atau

    tim kesehatan. Perawat kolaborasi dengan tim kesehatan lain (gizi) dalam

    pemberian diet pasien.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Ismani, Mila. 2001. Etika Keperawatan. Widya Medika: Jakarta

    Kozier, Barbara. 2000. Fundamental of Nursing. Red Wood. Adison Wesley.

    Palestin. Bondan. 2006. Jurnal Keperawatan dan Penelitian Kesehatan. Fungsi

    Perawat Spesialis agar Terhindar dari Masalah Etik maupun Hukum.

    Tersedia: http://www.dw-world.indonesia. Diakses tanggal 14 Oktober 2011

    Priharjo, Robert. 2008. Konsep dan Perspektif Praktik Keperawatan Profesional. Edisi

    2. Buku Kedokteran EGC: Jakarta

    Joe. 2009. Peran dan Fungsi Perawat. Tersedia: http//www.ppni.itgo.com. diakses

    tanggal 14 Oktober 2011