Hak milik atas tanah powerpoint

Click here to load reader

download Hak milik atas tanah powerpoint

of 20

description

Presentasi Interaktif tentang Hak Milik Atas Tanah

Transcript of Hak milik atas tanah powerpoint

  • 1. Loading....... HAK MILIK ATAS TANAH Nama Kelompok :1. Dessy Fitri Ratnasari 100090042. Ani Cinthya Purnama 100090133. Siti Komariyah Vitasari 100090294. Rianni Puspita100090505. Andhika Pratama 10009053

2. Pengertian Hak MilikCiri-ciri Hak MilikTata Cara Permohonan Hak Milik Terjadinya Hak MilikHapusnya Hak Milik 3. Menurut Pasal 20 UUPAHak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yangdapat dipunyai orang atas tanah. Hak milik dapat beralih dandialihkan kepada pihak lain. Menurut Pasal 570 KUHPerdata :Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan sesuatukebendaan dengan leluasa dan untuk berbuat bebas terhadapkebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya. 4. Ciri-ciri Hak Milik 123Turun-temurun Terkuat danDapat beralih terpenuhdan dialihkandapat dilanjutkanoleh ahlidi antara hak-hak Berpindahnya hakwarisnya, sepanjan atas tanah yang milik harusg memenuhi syaratdapat dimilikididaftarkan untuksebagai subjek hak orang, hak miliklah dicatat dalam buku yang terkuat dantanah dan dilakukanmilik. terpenuh. perubahan nama dalam sertifikat. 5. Tata cara permohonan untuk mendapatkan tanah Negara dengan Hak Milik, sebagai berikut :1. Pemohon mengajukan permohonan Hak Milik kepada pejabat yangberwenang melalui Bupati Walikota Kepala Daerah Kepala Sub DirektoratAgraria Kabupaten atau Kotamadya yang bersangkutan secara tertulis.2. Permohonan tersebut harus memuat antara lain, sebagai berikut :a. Pemohonb. Tanahnya memuat tentang :1) Letak, luas, dan batas-batasnya.2) Status tanahnya.3) Jenis tanahnya4) Tanah tersebut telah atau belum dikuasaipemohon. Apabila telah dikuasisebelumnya,atas dasar apa ia memperoleh atau menguasainya.5) Penggunaannya. 6. c. Lain-lain :1) Melampirkan keterangan-keterangan mengenai statushukum, letak dan tanda bukti dari tanah-tanah yang telahdimiliki oleh pemohon termasuk yang dimiliki oleh suamiatau isteri serta anak-anaknya yang masih menjaditanggungannya.2) Keterangan lain yang dianggap perlu.3) Permohonan tersebut di atas harus dilampiri dengan :a) Mengenai diri pemohonb) Mengenai tanahnya.c) Turunan dari surat-surat bukti perolehan hak secaraberuntun mengenai penguasaan tanah oleh pemohon 7. 3. Setelah menerima permohonan tersebut, maka Kepala Sub Direktorat AgrariaKabupaten atau Kotamadya :a. Memerintahkan Kepala Seksi Pengurusan Hak yang bersangkutanb. Memanggil pemohonc. Memerintahkan kepada seksi-seksi Pendaftaran Tanah, Tata Guna Tanah danPengurusan Hak Tanah agar menyelesaikan bahan-bahan yang diperlukan untukmengambil keputusan atas permohonand. Jika masih terdapat kekurangan lampiran untuk mengambil keputusantersebut, makaKepala Sub Direktorat Agraria Kabupaten atau Kotamadyabersama-sama dengan Camat, Kepala Desa dan wakil-wakil dari instansilainnya untuk melakukan pemeriksaan setempat.e. Mengirimkan berkas permohonan itu kepada Gubernur Kepala Daerah c.qKepala Direktorat Agraria Provinsi beserta pertimbangannya.f. Menyampaikan selembar tembusan dari pertimbangan tersebut kepadaMenteri Dalam Negeri c.q Direktorat Jenderal Agrariadan kepada pemohon.g. Memerintahkan kepada Kepala Seksi Pengurusan Hak Tanah untuk mencatatpengiriman berkas tersebut.h. Mengadakan perhitungan dengan pemohon mengenai biaya yang diperlukan. 8. 4. Setelah menerima permohonan Hak Milik dari kepala Sub DirektoratAgraria Kabupaten atau Kotamadya, maka Kepala Direktorat AgrariaProvinsi memerintahkan kepada Kepala Sub Direktorat Pengurusan Hak-Hak Tanah untuk mengadakan :a. Pencatatan dalam buku khusus.b. Penelitian kelengkapan keterangan-keterangan yang diperlukan. 5. Apabila semua keterangan telah lengkap dan tidak ada keberatan untukmeluluskan permohonan, sedangkan wewenang untuk memutuskan adapada Gubernur Kepala Daerah, maka Kepala Direktorat Agraria Provinsiatas nama Gubernur Kepala Daerah yang bersangkutan segeramengeluarkan surat keputusan pemberian Hak Milik atas tanah tersebutdan dicatat dalam daftar khusus. 9. 6. Selain syarat-syarat khusus yang disesuaikan dengan keadaan danperuntukan tanah tersebut, maka dalam surat keputusan pemberianhak tersebut memuat pula syarat-syarat umum, antara lain :a. Pembayaran uang pemasukan kepada Negara dan uang sumbangankepada Yayasan Dana Landreform.b. Hak Milik harus didaftarkan pada Kantor Sub Direktorat AgrariaKabupaten atau Kotamadya yang bersangkutan c.q. seksi PendaftaranTanah dan membayar biaya pendaftaran.c. Negara membebaskan diri dari pertanggungjawaban mengenai hal-hal yang terjadi sebagai akibat pemberian hak milik tersebut.d. Kelalaian dalam pemenuhan pembayaran-pembayaran yang telahdisebutkan di atas dinyatakan dalam secara khusus dalam suratkeputusan pemberian hak dan dapat dijadikan alasan untukpembatalan pemberian hak tersebut.e. Penerima hak milik memilih di domisili pada Kantor SubDirektorat Agraria Kabupaten atau Kotamadya yang bersangkutan. 10. 7. Jika wewenang untuk memberikan keputusan tentang permohonanHak Milik tersebut ada pada Gubernur Kepala Daerah, tetapi syarat-syarattidak terpenuhi, maka permohonan tersebut dibatalkan. KepalaDirektorat Agraria atas nama Gubernur atau Kepala Daerah mengeluarkansurat keputusan penolakan dengan disertai alasan-alasannya dandisampaikan secara langsung kepada pemohon, instansi-instansidalamlingkungan Departemen Dalam Negeri.Pemohon dapat mengajukan banding secaratertulis terhadap suratpenolakan kepada Menteri Dalam Negeri, melalui tembusan kepadaGubernur Kepala Daerah c.q. Kepala Direktorat Agraria Provinsi danBupati atau Walikota Kepala Daerah c.q. Kepala Sub Direktorat AgrariaKabupaten atau Kotamadya yang bersangkutan.Gubernur Kepala Daerah atau Kepala Direktorat Agraria Provinsimenyampaikan permohonan banding tersebut kepada Menteri DalamNegeri c.q. Direktorat Jenderal Agraria disertai pertimbangan dengantembusan kepada Bupati atau Walikota Kepala Daerah c.q. Kepala SubDirektorat Agraria yang bersangkutan. 11. 8. Jika wewenang untuk memberikan keputusan tentang permohonan Hak Milik tersebut ada pada Menteri Dalam Negeri, maka Gubernur Kepala Daerah atau Kepala Direktorat Agraria Provinsi menyampaikan permohonan banding tersebut kepada Menteri Dalam Negeri c.q. Direktorat Jenderal Agraria disertai pertimbangan dengan tembusan kepada Bupati atau Walikota Kepala Daerah c.q. Kepala Sub Direktorat Agraria yang bersangkutan. Setelah menerima permohonan tersebut, Menteri Dalam Negeri c.q. Direktur Jendral Agraria memerintahkan kepada Kepala Direktorat Pengurusan Hak-Hak Tanah untuk mengadakan : a. Pencatatan dalam buku khusus. b. Memeriksa kelengkapan keterangan-keterangan yang diperlukan. Apabila semua keterangan-keterangan yangdiperlukan telah lengkap, maka Menteri Dalam Negeri c.q. Direktur Jenderal Agraria mengeluarkan surat keputusan pemberian hak milik atas tanah yang dimohonkan atau menolak permohonan yang bersangkutan. 12. 9. Setelah menerima surat keputusan Gubernur Kepala Daerah dan atauMenteri Dalam Negeri tentang pemberian hak tersebut, maka Kepala SubDirektorat Agraria Kabupaten atau Kotamadya yang bersangkutanmemberitahukan kepada pemohon, agar dapat memenuhi seluruhkewajiban yang telah ditentukan dalam surat keputusan tersebut.10. Setelah syarat-syarat telah terpenuhi, maka didaftarkan dalam bukutanah dan menerbitkan sertifikat haknya.11. Kepala Seksi Pendaftaran Tanah dan Kepala Sub Direktorat Agraria atasnama Bupati atau Walikota Kepala Daerah menandatangani buku tanahtersebut dan menerbitkan salinan buku tanah dan surat ukur (sertifikat).12. Kepala Sub Direktorat Agraria Kabupatenatau Kotamadya c.q. KepalaSeksi Pendaftaran Tanah yang bersangkutan :a. Menerima sertifakat hak tersebut dan menyerahkan kepada penerimahak tersebut.b. Memberitahukan tanggal dan nomor bukutanah atau sertifikat yangbersangkutan 13. Click toTerjadinya Hak Milik Edit TitleAda 3 Cara HukumPenetapanKetentuanAdatpemerintahUU 14. a. Menurut hukum adatHak milik atas tanah terjadi dengan jalan pembukaan tanah (pembukaan hutan).Artinya, pembukaan tanah tersebut dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakathukum adat yang dipimpin oleh ketua adat melalui sistem penggarapanb. Penetapan pemerintahHak milik atas tanah ini terjadi karena permohonan pemberian hak milik atas tanah (semulaberasal dari tanah negara) oleh pemohon dengan memenuhi prosedur dan persyaratan yangditentukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Setelah semua terpenuhi, BPNmenerbitkan Surat Keputusan Pemberian Hak (SKPII). SKPH tersebut wajib didaftarkan olehpemohon kepada kepala kantor pertanahan kabupaten/kota setempat untuk dicatat dalambuku tanah dan diterbitkan sebagai sertifikat hak milik atas tanah. 15. c. Ketentuan Undang-Undang Terjadinya hak milik atas tanah ini didasarkan karena konversi (perubahan) menurut UUPA. Sejak berlakunya UUPA, semua hak atas tanah yang ada harus diubah menjadi salah satu hak atas tanah yang diatur dalam UUPA. 16. Penggunaan hak milik oleh bukan pemiliknya UUPA mengatur bahwa hak milik atas tanah dapat digunakan atau diusaha-kan oleh bukan pemiliknya. Penggunaan tersebut dibatasi dan diatur dengan peraturan perundang-undangan. Misalnya, hak milik atas tanah dibebani dengan hak guna bangunan, hak milik atas tanah dibebani dengan hak pakai, hak sewa untuk bangunan, hak gadai (gadai tanah), hak usaha bagi basil (perjanjian bagi hasil), hak menumpang, dan hak sewa tanah pertanian 17. Subjek hak Milik Perorangan Warga Negara Indonesia (WNI) dan badan hukum yang ditunjuk, antara lain meliputi bank-bank yang didirikan oleh negara (bank negara), koperasi pertanian, badan keagamaan, dan badan sosial. Pembebanan hak tanggungan Hak milik atas tanah dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan. 18. Tanah Wajib didaftarkan Hak milik atas tanah, demikian pula setiap peralihan, pembebanan dengan hak-hak lain, dan hapusnya hak milik atas tanah harus didaftarkan ke kantor pertanahan kabupatentkota setempat. Pendaftaran ini merupakan alat bukti yang kuat (UUPA Pasal 23). 19. Contents 1. Pencabutan hak2. Penyerahan sukarela oleh pemiliknya 3. Ditelantarkan 4. Subjek haknya tidak memenuhi syarat 5. Peralihan Hak 20. Terima Kasih