Hak Atas Kekayaan Intelektual

7
HAK atas KEKAYAAN INTELEKTUAL(HaKI) Pengertian : Hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia Mengapa kemampuan intelektual manusia ? Karya-karya di bidang ilmu pengetahuan, seni, sastera, ataupun teknologi memang dilahirkan oleh manusia melalui kemampuan intelektualnya, melalui daya rasa, cipta maupun karsa, dengan pengorbanan tenaga, waktu dan biaya HaKI dan Sistem Hukum Indonesia Hak Kebendaan è Buku II BW Menurut Pasal 499 BW : Benda adalah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik Bidang-bidang HaKI 1. Hak Cipta (copyrights) 2. Hak atas Kekayaan Industri (industrial property) Hak atas Kekayaan Industri (industrial property) 1. Paten (Patent) 2. Merek (Trade Mark) 3. Rahasia Dagang (Trade Secret) 4. Desain Industri (Industrial Design) 5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Integrated Circuit) Obyek Pengaturan HaKI 1. Hak Cipta è Ilmu pengetahuan, seni dan sastera; 2. Paten è Penemuan di bidang TEKNOLOGI; 3. Merek è Karya-karya berupa tanda (tulisan huruf atau kata, atau gambar, atau warna, atau kombinasi di antaranya) untuk membedakan dengan produk (barang atau jasa) yang sejenis; 4. Rahasia Dagang è Informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang Teknologi dan/atau bisnis; 5. Desain Industri è Karya-karya berupa produk yang dapat berulang kali digunakan untuk memproduksi barang; 6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu èProduk dalam bentuk jadi atau setengah jadi serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah semi konduktor untuk menghasilkan fungsi elektronik Sumber Hukum HaKI di Indonesia

description

Hak Atas Kekayaan Intelektual

Transcript of Hak Atas Kekayaan Intelektual

Page 1: Hak Atas Kekayaan Intelektual

HAK atas KEKAYAAN INTELEKTUAL(HaKI)

Pengertian : Hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia Mengapa kemampuan intelektual manusia ?

Karya-karya di bidang ilmu pengetahuan, seni, sastera, ataupun teknologi memang dilahirkan oleh manusia melalui kemampuan intelektualnya, melalui dayarasa, cipta maupun karsa, dengan pengorbanan tenaga, waktu dan biaya

HaKI dan Sistem Hukum IndonesiaHak Kebendaan è Buku II BWMenurut Pasal 499 BW :Benda adalah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik

Bidang-bidang HaKI1. Hak Cipta (copyrights)2. Hak atas Kekayaan Industri (industrial property)

Hak atas Kekayaan Industri (industrial property)1. Paten (Patent)2. Merek (Trade Mark)3. Rahasia Dagang (Trade Secret)4. Desain Industri (Industrial Design)5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Integrated Circuit)

Obyek Pengaturan HaKI1. Hak Cipta è Ilmu pengetahuan, seni dan sastera;2. Paten è Penemuan di bidang TEKNOLOGI;3. Merek è Karya-karya berupa tanda (tulisan huruf atau kata, atau gambar, atau warna, atau

kombinasi di antaranya) untuk membedakan dengan produk (barang atau jasa) yang sejenis;4. Rahasia Dagang è Informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang Teknologi dan/atau bisnis;5. Desain Industri è Karya-karya berupa produk yang dapat berulang kali digunakan untuk

memproduksi barang;6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu èProduk dalam bentuk jadi atau setengah jadi serta dibentuk

secara terpadu di dalam sebuah semi konduktor untuk menghasilkan fungsi elektronik

Sumber Hukum HaKI di Indonesia1. Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta2. Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten3. Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek4. Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang5. Undang-undang No. 31 Tahun 2000 Desain Industri6. Undang-undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Pengaturan HaKI di tingkat InternasionalKonvensi di bidang Hak Cipta

Page 2: Hak Atas Kekayaan Intelektual

1. Konvensi Bern 1886 (International Convention for the Protection of Literary and Artistic Work) è Konvensi Induk

2. Konvensi Roma 1961 (International Convention Protection for Performers, Producers of Phonograms and Broadcasting Organizations)

3. Konvensi Roma 1961 (Convention for the Protection of Phonograms Against Unauthorized Duplication of Their Phonograms)

4. Konvensi Multilateral bagi Penghindaran Pajak Berganda atas Royalti Hak Cipta tahun 19795. Traktat Jenewa mengenai “International Recording of Scientific Discoveries”, tahun 1978

Konvensi di Bidang Hak atas Kekayaan IndustriKonvensi Induk (Konvensi Paris 1883)The Paris Convention for the Protection of Industrial Property

Konvensi di bidang Hak Paten1. European Convention Relating to the Formalities Required to Patent Application (1953);2. European Convention for International Classification of Patent (1954);3. Strasbourg Agreement Concerning the International Patent Classification;4. Perjanjian Kerjasama Paten di Washington 1970 (Patent Cooperation Treaty);5. European Patent Convention (EPC) tahun 1973;6. The Community Patent Convention (CPC) tahun 1975;

Konvensi di bidang Merek1. Perjanjian Madrid 1891 (Madrid Agreement Concerning the Repression of False Indications of

Origin);2. Madrid Agreement Concerning the International Registration of Trademarks;3. The Hague Agreement Concerning the International Deposit of Industrial Design 1925;4. Lisbon Agreement for the Protection of Appelations of Origin and their International Registration

1958;5. Nice Agreement Concerning the International Classification of Good and Services for the Purpose of

the Registration of Marks 1957.

Sejarah Hak CiptaPeraturan perundang2-an yang pernah berlaku :

1. Auteurswet (Hak Pengarang) è Stb. 1912 No. 600;2. Undang-undang No. 6 Tahun 1982;3. Undang-undang No. 7 Tahun 1987;4. Undang-undang No. 12 Tahun 1997.

Pengertian-pengertian1. Hak Cipta è Periksa Pasal 1 angka 1 Undang-undang No. 19 Tahun 2002;2. Pencipta è Periksa Pasal 1 angka 2 Undang-undang No. 19 Tahun 2002;3. Ciptaan è Periksa Pasal 1 angka 3 Undang-undang No. 19 Tahun 2002;4. Pemegang Hak Cipta è Periksa Pasal 1 angka 4 Undang-undang No. 19 Tahun 2002.

Ruang Lingkup Hak CiptaIde dasar sistem Hak Cipta adalah untuk melindungi wujud hasil karya yang lahir karena kemampuan intelektual manusia yang merupakan endapan perasaannya èIlmu Pengetahuan, Seni dan Sastera

Page 3: Hak Atas Kekayaan Intelektual

Ciri-ciri Hak CiptaHak Cipta bersifat ABSOLUT/MUTLAK, dilindungi haknya selama Pencipta hidup bahkan sampai beberapa tahunsetelah Pencipta meninggal dunia(Periksa Pasal 29 UU No. 19 Tahun 2002)

Moral Rights dan Economics RightsTermasuk pelanggaran Hak Moral, antara lain :

1. Meniadakan atau tidak menyebutkan nama pencipta lagu ketika lagu dipublikasikan;2. Mencantumkan namanya sebagai pencipta lagu padahal dia bukan pencipta lagu tersebut;3. Mengganti atau merubah judul lagu, dan/atau4. Mengubah isi lagu (satu atau lebih dari unsur lagu yang terdiri dari melodi, lirik, aransemen dan notasi).

Termasuk Pelanggaran Hak Ekonomi Pencipta lagu, antara lain :1. Perbuatan tanpa izin mengumumkan Ciptaan lagu :a. menyanyikan dan mempertunjukkan lagu di depan umum;b. memperdengarkan lagu kepada umum;c. menyiarkan lagu kepada umum;d. mengedarkan lagu kepada umum;2. Perbuatan tanpa izin memperbanyak Ciptaan lagu :a. merekam lagu (dengan maksud diproduksi);b. menggandakan atau memproduksi lagu secara mekanik atau secara tertulis/cetak;c. mengadaptasi atau mengalihwujudkan lagu;d. mengaransemen lagu, dane. menerjemahkan lagu;

Sejarah PatenPeraturan perundang-undanganyang pernah berlaku :

1. Octrooiwet 1910 è Stb. 1910 No. 33, mulai berlaku 1 juli 1912;2. Pengumuman Menteri Kehakiman RI tanggal 12 Agustus 1953 No. J.S. 5/41/4 B.N. 55, upaya yang

bersifat sementara;3. Pengumuman Menteri Kehakiman RI tanggal 29 Desember 1953 No. J.G. 1/2/17.B.N.53-91, untuk

menampung permintaan Paten dari luar negeri;4. Undang-undang No. 6 Tahun 1989;5. Undang-undang No. 13 Tahun 1997.

Prinsip-prinsip dalam Undang-undang Paten1. Paten diberikan Negara atas dasar Permintaan;2. Paten diberikan untuk satu penemuan;3. Penemuan harus Baru, Mengandung Langkah Inventif, Dapat Diterapkan dalam Industri;4. Lingkup penemuan yang dapat diberi Paten;5. Jangka waktu Paten;6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban.7. Keseimbangan antara Hak dan Kepentingan Negara;

Page 4: Hak Atas Kekayaan Intelektual

Prosedur Pendaftaran Paten1. Surat permintaan untuk mendapatkan paten;2. Deskripsi tentang penemuan,yaitu penjelasan tertulis mengenai cara melaksanakan suatu

penemuan sehingga dapat dimengerti oleh seseorang yang ahli di bidang penemuan tersebut;3. Satu atau lebih klaim yang terkandung dalam penemuan. Klaim adalah uraian tertulis mengenai inti

penemuan atau bagian tertentu dari suatu penemuan yang dimintakan perlindungan hukum dalam bentuk paten;

4. Satu atau lebih gambar yang disebut deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas;5. Abstraksi tentang penemuan, yaitu uraian singkat mengenai suatu penemuan yang merupakan

ringkasan

Konsultan PatenDalam hal permintaan Paten dari luar negeri, penggunaan Konsultan Paten sifatnya wajib, sedangkan permintaan Paten dari dalam negeri penggunaan Konsultan Paten bersifat “fakultatif”. Undang-undang Paten hanya menentukan bahwa permintaan Paten “dapat” diajukan melalui Konsultan Paten

Pengalihan PatenDasar Hukum è Pasal 66Undang-undang PatenPengalihan tersebut baik untuk seluruhnya atau sebagian dapat berlangsung karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian, ataupun karena sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh Undang-undang

Sejarah MerekPeraturan perundang-undanganyang pernah berlaku :

1. Undang-undang Nomor 21 Tahun 19612. Undang-undang Nomor 19 Tahun 19923. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997

Syarat-syarat MerekDasar Hukum è Pasal 5Undang-undang MerekMerek tidak dapat didaftar apabila :

1. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum;

2. Tidak memiliki daya pembeda;3. Telah menjadi milik umum;4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.

Penolakan Pendaftaran Merek1. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik pihak lain yang

sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;2. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang sudah terkenal

milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;

Page 5: Hak Atas Kekayaan Intelektual

3. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi-geografis yang sudah terkenal.

Jenis MerekDibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

1. Merek Dagang;2. Merek Jasa.

Jangka waktu perlindungan MerekMenurut ketentuan Pasal 28 Undang-undang Merek è 10 (sepuluh) tahun & dapat diperpanjang

Penyelesaian SengketaPemilik Merek terdaftar dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga, berupa :

1. Ganti rugi dan/atau2. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan Merek tersebut

RAHASIA DAGANGMenurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000“Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan usahadan dijaga kerahasiaannya olehpemilik rahasa dagang”

Ruang Lingkup Rahasia Dagang1. Metode produksi;2. Metode pengolahan;3. Metode penjualan;4. Informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomis dan tidak diketahui

oleh masyarakat umum.

Hak & Kewajiban Pemilik Rahasia DagangMenurut ketentuan Pasal 4 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000, Kewenangan atau Hak yang dimiliki oleh pemilik Rahasia Dagang terhadap rahasia dagangnya untuk :

1. Menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya;2. Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia dagang untuk

mengungkapkan rahasia dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial.

Pengalihan Hak & Lisensi Rahasia DagangRahasia Dagang dapat beralih karena :

a. pewarisan;b. hibah;c. Wasiat;d. Perjanjian tertulis;e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.

Page 6: Hak Atas Kekayaan Intelektual