Hak asasi manusia
-
Upload
irvan-sidik -
Category
Education
-
view
37 -
download
0
Transcript of Hak asasi manusia
HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH INI DI BUAT DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH ETIKA KEWARGANEGARAAN
DI SUSUN OLEH
NAMA : IRFAN SIDIK PRABOWO
NIM : 41614110109
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
TAHUN 2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
karunia-Nya sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah ETIKA
KEWARGANEGARAAN tentang “ HAK ASASI MANUSIA”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Dosen Pengampu Mata kuliah
ETIKA KEWARGANEGARAAN. Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan
memerlukan banyak perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang akan menambah
motivasi saya untuk memperbaiki sehingga hasilnya menyadi sempurna .
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak
terutama masyarakat luas
JAKARTA, 10 FEBUARI 2017
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………...…………………………………………….............…2
DAFTAR ISI ………………………………….………………………………………………..............3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ……………………………………………….............……………………4
1.2 PERUMUSAN MASALAH ………………………………………………………..............……...5
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………..............………....5
2.1 PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)............................................................................5
2.2 TUJUAN HAK ASASI MANUSIA .................................................................................................6
2.3PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM DI DUNIA ......................................................................7
2.4 PEMIKIRAN HAM DI INDONESIA ..............................................................................................8
2.5 HAM DAN TATANAN GLOBAL INDONESIA .........................................................................10
2.6 HAM DI INDONESIA: PERMASALAHAN DAN PENEGAKANNYA ...................................11
2.7 LEMBAGA PENEGAKAN HAM .................................................................................................12
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………..13
3.1 KESIMPULAN…..........…….................………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA………………………... .......………………………………………...14
3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada dasarnya sebagai mahluk ciptahan tuhan yang maha esa manusia sudah memiliki hak yang
melekat pada diri sendiri (manusia) yang bersifat kodrati atau hak dasar yang di sebut dengan hak
asasi, dengan hak asasi manusia dapat mengembangkan diri sendiri, peranan, dan sumbangannya bagi
kesejahteraan hidup manusia. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, banyak orang-orang
(manusia) yang tidak atau belum paham akan haknya sebagai warga negara Padahal tujuan
pelaksanaan hak asasi manusia yaitu untuk mempertahankan hak warga negara dari tindakan dan
prilaku sewenang-wenang aparat negara, dan mendorong tumbuh serta berkembangnya pribadi
manusia yang multidimensional
Sejarah dunia mencatat berbagai penderitaan, kesengsaraan dan kesenjangan sosial yang disebabkan
oleh perilaku tidak adil dan diskriminatif atas dasar etnik, ras, warna kulit, budaya, bahasa, agama,
golongan, jenis kelamin, dan status sosial lainnya. Menyadari bahwa perdamaian dunia serta
kesejahteraan merupakan dambaan umat manusia, maka hal-hal yang menimbulkan penderitaan,
kesengsaraan dan kesenjangan serta yang dapat menurunkan harkat dan martabat manusia harus
ditanggulangi oleh setiap bangsa Bangsa atau negara Indonesia, dalam perjalanan sejarahnya
mengalami kesengsaraan dan penderitaan yang disebabkan oleh penjajahan. Oleh sebab itu
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala
bangsa dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.
Setelah Reformasi 1998, jaminan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia dalam tataran normatif
semakin maju. Amandemen Kedua UUD 1945, telah memperkuat perlindungan HAM di Indonesia
sudah memastikan Bab XA tentang Hak Asasi Manusia UUD 1945 bahwa sejumlah hak-hak asasi
yang diatur merupakan hak konstitusional Sebelumnya, Indonesia telah menyusun kebijakan HAM
yang dituangkan dalam Ketetapan MPR No. XVII tahun 1998 tentang Hak asasi Manusia Undang
Uundang Dasar 1945 menjamin perlindungan HAM, misalnya pengakuan dan jaminan hak atas
persamaan hukum, jaminan hak untuk bebas dari tindakan diskriminasi dalam berbagai bentuknya,
hak untuk bebas dari penyiksaan, dan lain sebagainya. UU No. 39 tahun 1999, selain mengatur
tentang berbagai hak yang dijamin, juga menjelaskan tentang tanggung jawab pemerintah dalam
penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM, serta mengatur tentang Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM). Sejak tahun 1998
4
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dan pemahaman serta tujuan dari hak asasi manusia
2. Penerapan dan peraturan hak asasi manusia di indonesia
1.3 TUJUAN
1. Memahami apa yang di maksud hak asasi manusia
2. Supaya dapat mengetahui sejauh mana hukum atau peraturan HAM di indonesia
BAB 2 PEMBAHASAN
Pengertian hak asasi manusia
Hak asasi manusia merupakan terjemahan dari “human right” (hak asasi manusia) dan dalam bahasa
belanda disebut dengan mensen rechten yang merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai
pedoman berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia
dengan menjaga harkat dan martabatnya sedangkan kata “asasi” di ambil dari istilah “leges
fundementalis” (hukum dasar) yang di mana dalam bahasa belanda di sebut dengan “gron rechten”,
bahasa jerman di sebut dengan “grundrechte” dan dalam bahasa inggris di sebut dengan “basic right”
(juliardi,2014:104)
Selain itu juliardi (2014:105) menjelaskan HAM pada dasarnya sebagai berikut
1. Inheren atau kodrati, artinya HAM tidak perlu di berikan, dibeli atau di wariskan , HAM
adalah bagian dari manusia secara otomatis yang di berikan oleh tuhan yang maha esa (yang
telah di anugrahkan sejak manusia masih dalam kandungan)
2. Bersifat universal, artinya HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin,
ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial dan bangsa
3. Bersifat partikular, yang di mana setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam
kehidupan bernegara
4. Tidak dapat di ingkari dan di langgar atau bersifat super legal, tidak seorang pun mempunyai
hak untuk membatasi dan melanggar hak orang lain, orang tetap punya HAM walaupun
sebuah negara membuat hukum yang tidak melingdungi HAM
5. Tidak dapat di bagi, semua orang berhak mendapat semua hak, apakah itu sipil, politik,
ekonomi dan sosial budaya
6. Saling tergantung, artinya penikmatan satu hak di pengaruhi oleh penikmatan hak hak lainnya,
penikmatan hak sipil dan politik memungkinkan hak hak ekonomi sosial lebih baik
7. Transendental, di mana hak itu merupakan sesuatu yang teramat sangat penting, sehingga
tidak dapat untuk di sepelekan
5
menurut tilar (2001) adalah hak hak yang melekat pada diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusia
tidak dapat hidup layak sebagai manusia, dah hak tersebut hak tersebut di peroleh bersama dengan
kelahirannya atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat
menurut ubaedillah dan abdul razak(2013:148), hak asasi manusia adalah hak yang di berikan
langsung oleh tuhan yang maha pencipta sebagai sesuatu yang besifat kodrati, karna sifat yang
demikian, maka tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabut hak asasi manusia dan
juga HAM adalah hak dasar setiap manusia yang di bawa sejak lahir sebagai anugrah tuhan yang
maha esa, bukan pemberian manusia dan atau lembaga kekuasaan
berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat di tarik kesimpulan tentang beberapa pokok
hakikat HAM yaitu
A. HAM tidak perlu di berikan, di beli ataupun di wariskan, dan HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis
B. HAM berlauku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, pandangan politik, ras,
agama, atau asal usul sosial bangsa
C. HAM tidak bisa di langgar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain, dan orang tetap mempunya HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (mansour fakih, 2003).
Ruang lingkup HAM meliputi
1. Hak sosial politik (hak alamiah), yang di bawa sejak ia di lahirka, contohnya : hak hidup, hak
milik, dan hak untuk mengusahakan kebahagiaan
2. Hak sosial ekonomi-budaya, yaitu hak yang di peroleh manusia dari masyarakatnya,
contohnya hak mendapatkan pekerjaan, hak menerima upah layak, hak
berserikat/berorganisasi, hak mengemukakan pendapat(lisan dan tertulis), hak mendapatkan
pendidikan, dan hak mendapatkian pelayanan kesehatan. Hak hak ini besifat nonuniversal
Tujuan hak asasi manusia
Tujuan pelaksanaan hak asasi manusia adakah untuk mempertahankan hak-hak warga negara dari
tindakan sewenang-wenang aparat negara, dan mendorong tumbuh serta berkembangnya pribadi
manusia yang multidimensional, dan HAM juga meniscayakan perlindungan terhadap dua kejahatan
HAM, yaitu
1. Kejahatan genosida, yaitu setiap pebuatan yang di lakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok
etnis, dan kelompok agama
2. Kejahatan terhadap kemanusiaan, yaitu salah satu perbuatan yang di lakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas atau sistematis yang di ketahuinya bahwa serangan tersebut di
tunjukan langsung terhadap penduduk sipil (juliardi, (2014:118)
6
Perkembangan pemikiran HAM di dunia
Setiap manisia yang ada di seluruh dunia memiliki drajat dan martabat yang sama, untuk itu setiap
manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk berusaha melindungihak asasinya dari adanya
tindakanpelanggaran oleh manusia lain yang dapat merugikan kelangsungan hak asasinya.
Sejarah telah mencatat beberapa momen yang berupa piagam yang sebagai bentuk penghargaan atas
pemikiran atau perjuangan dalam memperoleh pengakuan HAM dari pemerintah atau negata sebagai
berikut
a. Magna charta (piagam agung-1215)
Piagam mangna charta ini adalah piagam penghargaan atas pemikiran dan perjuangan HAM
yang di lakukan oleh rakyat inggris kepada raja jhon yang berkuasa pada tahun 1215, dengan
isi sebagai berikut
1. Rakyat inggris menuntut kepada raja agar berlaku adil kepada rakyat
2. Menuntut raja apabila melanggar harus di hukum (di denda) berdasarkan ke samaan
dan sesuai dengan pelanggaran yang di lakukan
3. Menuntut raja menyampaikan pertanggung jawaban kepada rakyat’
4. Menuntut raja untuk segera menegakkan hak dan keadilan bagi rakyat
b. Bill of right (UU Hak 1689)
Bill of right adalah piagam penghargaan atas pemikiran dan perjuangan HAM yang di
lakukan oleh rakyat kepada penguasa negara atau pemerintah di inggris pada tahun 1689.inti
dari tuntutan yang di perjuangkannya adalah (equakity before the law) kehingga tercapai
kebebasan, implikasi adanya tuntunan ini memberi insprirasi kepada para ahli untuk
menciptakan teori yang berkenaan dengan kesamaan hak yang di perjuangkan di atas. Para
ahli yang mengemukakan teori tersebut adalah J.J.Roesseu dalam teori kontran sosial (social
contract theory), Monteque dengan teori trias politica, john luck dengan teori hukum kodrati,
dan F.D. Roosevelt dengan kelima kebebasan dasar manusia yang di vangangkannya
c. Declaration Des Droits de L’home at du Citoyen (deklarasi hak asasi manusia dan warga
negara prancis tahun 1789)
Deklarasi yang di kenal Declaration Des Droits de L’home at du Citoyen di berlakukannya
pernyataan HAM dan hak warga negara prancis. Isi deklarasi ini adalah sebagai berikut
1. Manusia di lahirkan merdeka
2. Hak milik di anggap suci dan tidak boleh di ganggu gugat oleh siapapun
3. Tidak boleh ada penangkapan dan penahan dengan semena-mena atau tanpa alasan
yang sah serta surat izin dari pejabat yang berwenang
d. Bill of rights (UU Hak virginia (1789)
UU Hak virginia 1776 yang di maksud ke dalam UUD amerika serikat tahiun 1791 di kenal
sebagai The Bill Rights ini UU HAM amerika serikat, merupakan amandemen tambahan
terhadap konstitusi amerika serikat yang di atur tersendiri dalam 10 pasal tambahan.
7
e. Declarations Of Guman Rights PBB
Piagam PBB lahir pada tangghal 12 desember 1948, di jenewa yang merupakan usul serta dan
kesepakatan seluruh anggota PBB, isi pembukaan piagam Declarations Of Guman Rights PBB
Yang mencakup 20 hal seperti hak hidup, kebebasan, keamanan pribadi dll Maksud dab tujuan
PBB mendeklarasikan HAM seperti tertuang dalam piagam mukadimah yaitu
1. Hendak menyelamatkan keturunan manusia yang ada dan yang akan datang dari bencana
perang
2. Meneguhkan sikap dan keyakunan tentang HAM yang asasi tentang harkat dan drajat
manusia, dan tentang persamaan kedudukan antara laki-laki dan perempun, juga antar bangsa
yang besat dan yang kecil
3. Menimbulkan suasana di mana keadilan dan penghargaan atas berbagai kewajiban yang
muncul dari segi perjanjian dan lain-lain sumber hukum internasional menjadi dapat di
pelihara
4. Memajukan masyarakat dan tingkat hidup yang lebih baik dalam suasana kebebasan yang
lebih leluasa
Pemikiran ham di indonesia
a. Priode sebelum kemerdekaan (1908-1945)
Perkembangan pemikikiran HAM dalam priode ini dapat di jumpai dalam pergerakan sebagai
berikut
1. Budi oetomo, pemikirannya,”hak kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat”
2. Perhimpunan indonesia, pemikirannya, “ hak untuk menentukan nasib sendiri (the right of self
determination)”
3. Serekat islam, pemikirannya “hak penghidupan yang layak dan bebas dari penindasar dan
diskriminasi rasial”
4. Indische party, pemikirannya, “hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan perlakuan yang
sama”
5. Organisasi pendidikan nasional indonesia, pemikirannya meliputi
a. Hak untuk menentukan nasib sendiri
b. Hak untuk mengeluarkan pendapat
c. Hak untuk berserikat dan berkumpul
d. Hak persamaan di muka bumi
e. Hak untuk turut dalam penyelenggaraan negara
b. Priode sesudah kemerdekaan (1945-sekarang)
1. Priode 1945-1950. Pemikiran HAM pada priode ini menentukan hak hak mengenai
a. Hak untuk merdeka (self determination)
b. Hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirikan
8
c. Hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di parlemen
Sebagai implementasi pemikiran HAM di atas, pemerintah mengeluarkan maklumat
pemerintahan tanggal 3 november 1945, tentang partai politik dengan tujian untuk
mengatur segala aliran yang ada dalam masyarakat dan pemerintah berharap partai
tersebut telah terbentuk sebelum pemilu DPR pada bulan januari 1946
2. Priode 1950-1959. Pemikiran HAM dalam priode ini lebih menekankan kepada semangat
kebebasan demokrasi liberal yang beintikan kebebasan individu. Implementasi pemikiran
HAM pada periode ini lebih memberi ruang hidup bagi dari tumbuhnya lembaga demokrasi
yang antara lain
a. Partai politik dengan beragam idiologinya
b. Kebebasan pers yang bersifat liberal
c. Pemilu dengan sistem multipartai
d. ‘parlemen sebagai kontrol pemerintah
e. Wacana pemikiran HAM yang kondisif karna pemerintaj memberikan kebebasan
3. Priode 1950-1966. Priode ini pemikiran HAM tidak mendapat ruang kebebasan dari
pemerintah atau dengan kata lain pemerintah melakukan pemasungan HAM, yaitu hak sipil,
seperti untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan. Sikap
pemerintah bersikap restiktif (pembatasan yang ketat oleh kekuasanaan) terhadap hak sipil
dan hak politik warga negara
4. Priode 1966-1998. Dalam priode ini pemikiran HAM dapat di lihat dalam kurun waktu yang
berbeda, kurun waktu
a. pertama 1967 ( awal pemerintahaan presiden soeharto), berusaha melindungi kebebasan
dasar manusia yang di tandai dengan hak uji materri (judical revie) yang di berikan
kepada mahkamah agung
b. Kedua, kurun waktu tahun 1970-1980, pemerintah melakukan kurungan HAM dengan
sikap defensif (bertahan), represif (kekerasan) yang di cerminkan produk hukum yang
bersifat restriktif (membatasi) terhadap HAM dengan alasan bahwa HAM merupakan
produk pemikiran barat dan tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang
tercermin dalam pancasila
c. Ketiga, kurun waktu 1990-an, pemikiran HAM tidak bersifat wacana saja melainkan
sudah di bentuk lembaga penegakan HAM, seperti komna SAM berdasarkan kepres no
50 tahun 1993 UUD 19945 amandemen, piagam PBB, dan piagam mukadimah
5. Priode 1998-sekarang pada priode ini HAM mendapatkan perhatian yang resmi dari
pemerintah dengan melakukan amandemen UUS 19945 guna menjamin HAM dan
menetapkan undang-undang nomor 39 tahun 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia yang
artinya bahwa pemerintah memberikan perlindungan yang signifikan terhadap kebebasan
9
HAM dalam semua aspek, yaitu aspek hak politik, sosial, ekonomi, budaya, keamanan,
hukum, dan pemerintahan
HAM pada Tatanan Global dan di Indonesia
1. HAM menurut Konsep Negara-Negara Barat/Liberalisme Ingin menggalkan konsep negara
yang mutlak.
a. Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas. Negara sebagai koordinator dan
pengawas.
b. Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
c. Hak asasi lebih dulu ada pada tatanan negara.
2. HAM Menurut Konsep Sosialis
a. Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat.
b. Hak asasi manusia tidak ada sebelum negara ada.
c. Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.
3. Ham Menurut Konsep Bangsa-Bangsa Asia dan Afrika
a. Taidak boleh bertentangan dengan ajaran agama atau sesuai dengan kodratnya.
b. Masyarakat sebagai keluarga artinya besar penghormatan utma untuk kepala
keluarga.
c. Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban anggota
masyarakat.
4. Ham Menurut Konsep PBB
Respons terhadap permasalahan hak asasi manusia pembangunan menghasilkan konsep yang
dibidangi oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Eleanor Roosevelt ( 10 Desember
1948 ) dan secara resmi disebut” Universal Declaration Of Human Rights.” Didalamnya
menjelaskan tentang hak-hak sipil, Politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Yang dinikmati
manusia didunia yang mendorong penghargaan terdapat hak-hak asasi manusia. Pada tahun
1957, konsep HAM tersebut dilengkapi dengan tiga perjanjian, yaitu: (1) hak ekonomi sosial
dan budaya, (2) perjanjian internasional tentang hak sipil, (3) protokol opsional bagi
perjanjian hak sipil dan politik internasional. Pada sidang umum PBB tanggal 16 Desember
1966 ketiga dokomen tersebut diterima dan saat ini sekitar 100 negara dan bangsa telah
meratifikasinya.
10
. HAM di Indonesia: Permasalahan dan Penegakannya
Sejalan dengan amanat konstitusi, indonesia berpandangan bahwa perlindungan HAM harus
didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hak pembangunan
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan baik dalam penerapan, pemantauan, maupun
dalam pelaksanaanya ( Wirayuda, 2005 ). Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55 dan 56 piagam PBB
upaya pemajuan dan perlindungan ham harus dilakukan melalui suatu konsep kerjasama internasional
yang berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar negara serta
hukum internasional yang berlaku.
Ham di indonesia didasrkan pada konstitusi NKRI, yaitu: pembukaan UUD 1945 ( alenia 1),
pancasila sila keemnpat, batang tubuh UUD 1945 ( Pasal 27, 29 dan 30 ), UU Nomor 39/1999 tentang
HAM dan UU Nomor 26/2000 tentang pengadilan HAM, HAM di indonesia menjamin hak untuk
hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh
keadilan, hak atas kebebasan, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam
pemerintahan, hak wanita, dan hak anak. Program penegakan hukum dan HAM ( PP Nomor 7 Tahun
2005), meliputi pemberantasan korupsi, antiterorisme, dan pembasmian penyalah gunaan narkotika
dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, dan
tidak diskriminatif, dan konsisten.
. Lembaga Penegak HAM
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan
Ynag Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. Oleh sebab itu, untuk menjaga agar setiap orang menghormati HAM orang lain,
maka perlu adanya penegakan dan pendidikan HAM. Penegakan HAM dilakukan terhadap setiap
pelanggaran HAM. Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok yang
termasuk aparat negara baik sengaja atau pun tidak sengaja, atau kelalaian yang secara melawan
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang.
Untuk mengatasi masalah penegakan HAM, maka dalam Bab VII pasal 75 UU tentang HAM,
negara membentuk komisi hak asasi manusia atau KOMNAS HAM, dalam Bab IX pasal 104 tentang
pengadilan HAM, serta peran serta masyarakat seperti dikemukakan dalam Bab XIII pasal 100-103.
a. Komnas HAM
Komnas HAM adalah lembaga yang mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara
lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi
hak asasi manusia.
Tujuan Komnas HAM
11
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan
pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
2. Meningkatkan perlindsungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai
bidang kehidupan.
b. Pengadilan HAM
Dalam rangkapenegakan HAM, maka komnas HAM melakukan pemanggilan saksi, dan pihak, dan
pihak kejaksaan yang melakukan pemanggilan saksi, dan pihak kejaksaan yang melakukan
penuntutan di pengadilan HAM. Menurut Pasal 104 UU HAM, untuk mengadili pelanggaran hak
asasi manusia yang berat dibentuk pengadilan HAM dilingkungan peradilan umum, yaitu pengadilan
negri dan pengadilan tinggi. Proses pengadilan berjalan sesuai fungsi badan peradilan.
c. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam penegakan HAM diatur dalam Pasal 100-103 UU tentang HAM.
. Mengembangkan Pendidikan HAM
Dr. Seto Mulyadi, seorang psikolog dan ketua komnas perlindungan anak berpendapat,
pembelajaran HAM sejak dini mulai dari anak-anak merupakan tuntutan bagi pembangunan bangsa
dimasa mendatang. Denmgan memahami HAM, moral bangsa akan terbangun sejak dini dan mereka
terlahir menjadi generasi yang menghargai hak asasinya sebagai manusia.
Dr. Sri Untari, ahli psikologi sosial juga menyatakan bahwa pembelajaran HAM harus
disesuaikan dengan tingkatan usia dan golongan masyarakat, serta adanya keselarasan antara
pembelajaran HAM didalam dan diluar rumah agar tidak ada benturan nilai.
Pembelajaran HAM sejak dini dilaksanakan tidak hanya bertujuan sebagai pengetahuan
( knowladge) tentang HAM tetapi juga mengembangkan sikap ( attitude) dan keterampilan ( skills ).
Penyampaian materi HAM dilakukan dengan metode diskusi dan permainan, dan tujuan pembelajaran
tidak hanya pengetahuan, tetapi mengubah sikap dan meningkatkan keterampilan dibidang HAM.
Materi HAM untuk tingkat anak-anak diutamakan tentang hak anak, hak perempuan dan minoritas,
sedangkan untuk mahasiswa dan masyarakat pada umumnya meliputi konsep HAM, hak sipil dan
politik, hak ekonomi, sosial dan budaya, masalah kriminasi, dan anti penyiksaan.
12
Kesimpulan dari berbagai pakar, HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai suatu anugrah tuhan yang hrus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap
individu, masyarakat, atau negara. Kemudian Pengertian hak asasi manusia ( HAM ) secara umum
adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup
layak sebagai manusia. Hak tersebut diperoleh bersama dengan kelahirannya atau kehadirannya di
dalam kehidupan masyarakat
sejak manusia di lahirkan sudah mendapat atau memiliki hak-hak dasar ( basic rights ) antara lain:
1). Hak hidup 2). Hak untuk hidup tanpa ada perasaan takut dilukai atau dibunuh oleh orang lain, 3).
Hak kebebasan, 4). Hak untuk bebas, hak untuk memiliki agama/kepercayaan, hak untuk memperoleh
infrmasi, hak menyatakan pendapat, hak berserikat dan sebagainya, 4). Hak pemilikan, 5). Hak untuk
memilih sesuatu.
Namun, sebelum adanya kemerdekaan RI HAM yang seharusnya dimiliki oleh rakyat malah
tidak mereka dapat bahkan hak-hak yang mereka miliki dirampas, diinjak-injak oleh para penjajah.
Saejak dari itulah para lembaga-lembaga yang perduli tentang HAM membentuk sebuah Lembaga
Penegak HAM.
Kemudian, bentuk-bentuk ham sendiri telah tertera di atas. Tetapi beberapa bentuk HAM yang
terdapat dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM diantaranya: hak untuk hidup, hak
berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh
DAFTAR PUSTAKA
1. Arisstyanto N, Dadan A, Ghazaly Ama L.N, 2015. Pendidikan kewarganegaraan di perguruan
tinggi, Jakaera: Graha ilmu
2. TAP MPR XVII Tahun 1998 tentang HakAsasi Manusia https://www.minerba.esdm.go.id/library/sijh/TAP%20MPR%20XVII%20Tahun%201998%20tentang
%20HakAsasi%20Manusia.pdf di akses dan di download 10 febuary 2017 20:00
3. UU NO 39 Tahun 1999 https://www.komnasham.go.id/index.php/peraturan/2016/09/30/3/uu-
nomor-39-tahun-1999-tentang-hak-asasi-manusia.html di akses dan di download 10 febuary
2017 18:00
13