Haji Dan Umroh
-
Author
tsukitsukichan -
Category
Documents
-
view
502 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Haji Dan Umroh
HAJI DAN UMROH
1
DAFTAR ISIHaji ................................................................................................................................. 3 A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. Pengertian Haji ..................................................................................................... 3 Keutamaan Haj i .................................................................................................... 3 Hukum Haji .......................................................................................................... 3 Dalil Hajji ............................................................................................................. 3 Jenis-jenis Haji ..................................................................................................... 4 Syarat-syarat Haji ................................................................................................ 6 Rukun Haji ........................................................................................................... 6 Wajib Haji ............................................................................................................ 6 Sunah Haji .......................................................................................................... 7 Larangan saat Ihram ................................................................................... ......... 7
Umroh ............................................................................................................................. 8 A. B. C. D. E. Pengertian Umroh ............................................................................................... 8 Keterangan .......................................................................................................... 8 Urutan Umroh ..................................................................................................... 8 Rukun Umroh ........................................................................................... ....... .. 9 Wajib Umroh ...................................................................................................... 9
Miqat Haji dan Umroh ................................................................................................. 9 Hikmah Ibadah Haji dan Umroh ................................................................................. 10
2
HAJI DAN UMROHHAJI A. Pengertian Haji Sengaja datang ke Mekah, mengunjungi Ka'bah dan tempat-tempat lainnya untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan B. Keutamaan Haji 1. Ibadah Haji merupakan salah satu perintah Allah yang harus dikerjakan, bagi yang mampu. 2. Ibadah Haji merupakan Jihad fi Sabilillah. 3.Ibadah Haji dapat menghapuskan dosa, bagi yang menjalankannya sesuai dengan perintah Allah SWT. 4. Haji dan Umroh merupakan kifarat/penebus dosa. Ada dosa yang yang hanya dapat ditebus dengan wukuf di Arafah saat Ibadah Haji. 5. Surga adalah balasan bagi Haji yang mabrur. 6. Biaya yang dikeluarkan untuk Ibadah Haji merupakan infaq fi sabilillah. C. Hukum Haji Haji hukumnya fardu bagi lelaki dan wanita sekali seumur hidup. D. Dalil Haji Dari Alquran: . Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." Allah Taala mewajibkan haji bagi kaum muslimin pada tahun ke sembilan Hijrah. Nabi saw. melakukan haji hanya sekali, yaitu haji wada. Dari hadis: Rasulullah saw. bersabda : " Islam didirikan di atas lima dasar."
3
" Tidak ada balasan haji mabrur kecuali surga. " " Barangsiapa melaksanakan haji tanpa melakukan kejahatan seksual dan tidak melakukan tindakan kefasikan, maka ia kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya. " "Wahai manusia! Sesungguhnya telah difardukan kepadamu haji, oleh sebab itu berhajilah." E. Jenis-Jenis Haji 1. Haji Tamattu Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Umroh dahulu kemudian Ibadah Haji, dan diselingi Tahallul. Ihram dari miqat untuk Umroh Ihram lagi dari miqat untuk Haji Membayar Dam Disunatkan Tawaf Qudum
Urutan Haji Tamattu: 1. Ihram utk Umroh 2. Tawaf (dlm rangka Umroh) 3. Sai (dalam rangka Umroh) 4. Tahallul 5. Ihram utk Haji 6. Bermalam di Mina 7. Wukuf di Arafah 8. Bermalam di Muzdalifah 9. Melontar Jumroh Aqabah 10. Menyembelih binatang Hadyu 11. Bercukur bersih atau Memendekkan rambut 12. Tawaf Ifadah 13. Sai 14. Bermalam di Mina 15. Melontar Jumroh 16. Tawaf Wada 2. Haji Ifrad Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah Umroh, dan diselingi Tahallul. Ihram dari miqat untuk Haji Ihram lagi dari miqat untuk Umroh Tidak membayar Dam 4
Urutan Haji Ifrad : 1. Ihram (utk Haji) 2. Tawaf Qudum 3. Sai 4. Bermalam di Mina 5. Wukuf di Arafah 6. Bermalam di Muzdalifah 7. Melontar Jumroh Aqabah 8. Bercukur bersih atau Memendekkan rambut 9. Tawaf Ifadah 10. Bermalam di Mina 11. Melontar Jumroh 12. Tawaf Wada 3. Haji Qiran Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh pada waktu bersamaan, tanpa diselingi Tahallul. Ihram dari miqat untuk Haji dan Umroh Melakukan semua pekerjaan haji Membayar Dam
Urutan Haji Qiran : 1. Ihram (utk Haji dan Umroh) 2. Tawaf Qudum 3. Sai 4. Bermalam di Mina 5. Wukuf di Arafah 6. Bermalam di Muzdalifah 7. Melontar Jumroh Aqabah 8. Menyembelih binatang Hadyu 9. Bercukur bersih atau Memendekkan rambut 10. Tawaf Ifadah 11. Bermalam di Mina 12. Melontar Jumroh 13. Tawaf Wada
5
F. Syarat-syarat Haji 1. Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya tidak sah. 2. Akal, tidak wajib bagi orang gila dan hajinya tidak sah. 3. Balig, tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk) hajinya diterima. Namun demikian setelah dewasa yang bersangkutan belum bebas dari fardu haji. 4. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak. 5. Sehat jasmani. 6. Memiliki bekal dan sarana perjalanan. 7. Perjalanan aman. Tambahan syarat bagi wanita: 1. Harus didampingi suami atau mahramnya. 2. Tidak dalam keadaan iddah, baik karena cerai maupun kematian suami. G. Rukun Haji Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji. Jika tidak dikerjakan maka Hajinya tidak syah Rukun Haji : Ihram Artinya : Pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat Berdiam diri dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah melontar jumroh Aqabah pada tgl 10 Zulhijah Berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah Tawaf Ifadah Bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i Mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal
Wukuf di Arafah Tawaf Ifadah
Sa'i
Tahallul Tertib H. Wajib Haji
Wajib Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan padaIbadah Haji, jika tidak dikerjakan harus membayar dam (denda) Wajib Haji : Keterangan:
6
Niat Ihram Dilakukan setelah berpakaian Ihram Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tgl 9 Dalam perjalanan dari Arafah ke Mina Zulhijah Melempar jumroh Aqabah Pada tanggal 10 Zulhijah Mabit di Mina Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah) Melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah) Tawaf Wada Melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Makkah Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat --Ihram I. Sunah Haji: 1. Mandi ketika hendak ihram 2. Membaca talbiyah 3. Membaca doa setelah membaca talbiyah 4. Tawaf qudum buat pelaku haji ifrad atau qiran 5. Membaca dzikir sewaktu tawaf 6. Shalat 2 rakaat sesudah tawaf 7. Bermalam di Mina pada malam Arafah 8. Lari kecil dan membuka bahu kanan ketika tawaf qudum 9. Masuk ke Kabah J. Larangan saat Ihram 1. Tidak boleh memotong dan mencabut rambut, memotong kuku, menggaruk sampai kulit terkelupas atau mengeluarkan darah Tidak boleh menggunakan parfum, termasuk parfum yang ada pada sabun 2. Tidak boleh bertengkar 3. Tidak boleh bermesraan 4. Tidak boleh berhubungan suami isteri 5. Tidak boleh berkata yang tidak baik, berkata porno 6. Tidak boleh menikah atau menikahkan 7. Tidak boleh berburu atau membantu berburu 8. Tidak boleh membunuh binatang (kecuali mengancam jiwa), memotong atau mencabut tumbuhan dan segala hal yang mengganggu kehidupan mahluk.
7
9. Tidak boleh ber make-up 10. Pria tidak boleh : memakai penutup kepala, memakai pakaian berjahit dan tidak boleh memakai alas kaki yang menutup mata kaki 11. Wanita tidak boleh : menutup wajah dan memakai sarung tangan sehingga menutup telapak tangan
UMROH A. Pengertian Umroh Mengunjungi Ka'bah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. B. Keterangan: Umroh disunatkan bagi setiap muslim yang mampu. Pelaksanaan dapat dilakukan kapan saja (kecuali hari Arafah tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tgl 11,12,13 Zulhijah). Umroh saat bulan Ramadhan sama dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim) C. Urutan Umroh 1. Berangkat menuju Miqat 2. Berpakaian dan berniat Ihram di Miqat (Tempat Miqat, al : Bier Ali, Ji'ronah,Tan'im, dsb) 3. Shalat sunat ihram 2 rakaat jika memungkinkan 4. Melafazhkan niat Umroh : Labbaik Allahuma Umrotan 5. Teruskan perjalanan ke Mekah, dengan membaca Talbiah sebanyak-banyaknya dan mematuhi larangan saat ihram 6. Melakukan Tawaf sebanyak 7 putaran 7. Melakukan Sa'i antara Bukit Safa - Bukit Marwah sebanyak 7 kali
8
8. Tahallul (menggunting rambut) 9. Ibadah Umroh selesai D. Rukun Umroh 1. Niat Ihram di Miqat 2. Tawaf 3. Sa'i 4. Tahallul 5. Tertib E. Wajib Umroh 1. Niat Ihram di Miqat 2. Meninggalkan larangan selama Ihram
MIQAT HAJI DAN UMROH Miqat : sebuah tempat yang telah ditentukan dalam syariat, untuk memulai niat ihram haji dan umrah Macam-macam miqat : 1. Zul Hulaifah - satu tempat yang sekarang disebut dengan Bir Ali, yaitu dekat dengan Madinah dan jauh dari Makkah sekitar sepuluh kaki. Bir Ali adalah miqat terjauh dari Makkah. Miqat ini adalah untuk penduduk Madinah dan bagi penduduk non Madinah yang melewati kota itu. 2. Al-Juhfah - miqat penduduk Saudi Arabia bagian utara dan negara-negara Afrika Utara dan Barat, serta penduduk negeri Syam (Lebanon, Yordania, Syiria, dan Palestina). Jaraknya dengan kota Makkah kurang lebih 208 km. Namun tempat ini telah ditelan banjir, dan sebagai gantinya adalah daerah Rabigh yang berjarak kurang lebih 186 km dari kota Makkah. 3. Yalamlam - (sekarang dinamakan As-Sadiyyah), yang berjarak kurang lebih 120 km dari kota Makkah (bila diukur lewat jalur selatan Tihamah). Ini adalah miqat penduduk negara Yaman, Indonesia, Malaysia, dan sekitarnya. 4. Qarnul Manazil - (sekarang dinamakan As-Sail), yang berjarak kurang lebih 78 km dari Makkah, atau Wadi Muhrim (bagian atas Qarnul Manazil) yang berjarak kurang lebih 75 km dari kota Makkah. Tempat ini merupakan miqat penduduk Najd dan yang setelahnya dari negara-negara Teluk, Irak (bagi yang melewatinya), Iran, dll.
9
Demikian pula penduduk bagian selatan Saudi Arabia yang berada di seputaran pegunungan Sarat. 5. Dzatu Irq - (sekarang dinamakan Adh-Dharibah), yang berjarak kurang lebih 100 km dari kota Makkah. Ini adalah miqat penduduk negeri Irak (Kufah dan Bashrah) dan penduduk negara-negara yang melewatinya. Awal mulai direalisasikannya DzatuIrqin sebagai miqat adalah di masa khalifah Umar bin Al- Khaththab. Yaitu ketika penduduk Kufah dan Bashrah merasa kesulitan untuk pergi ke miqat Qarnul Manazil, dan mengeluhkannya kepada khalifah. Mereka pun diperintah untuk mencari tempat yang sejajar dengannya. Dan akhirnya dijadikanlah Dzatu Irqin sebagai miqat mereka dengan kesepakatan dari khalifah Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu anhu, yang ternyata mencocoki sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana dalam Shahih Muslim dari hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma HIKMAH IBADAH HAJI DAN UMROH. 1. Mengikhlaskan Seluruh Ibadah
Beribadah semata-mata untuk Allah Subhanahu wa Taala dan menghadapkan hati kepada-Nya dengan keyakinan bahwa tidak ada yang diibadahi dengan haq, kecuali Dia dan bahwa Dia adalah satu-satunya pemilik nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menyerupai-Nya dan tidak ada tandingan-Nya. Dan hal ini telah diisyaratkan dalam firman-Nya. Artinya : Dan ingatlah ketika Kami menempatkan tempat Baitullah untuk Ibrahim dengan menyatakan ; Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan apapun dan sucikan rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, beribadah, ruku dan sujud [Al-Hajj : 26] Mensucikan rumah-Nya di dalam hal ini adalah dengan cara beribadah semata-mata kepada Allah di dekat rumah-Nya (Kabah) yang mulia, mebersihkan sekitar Kabah dari berhala-berhala, patung-patung, najis-najis yang Allah Subhanahu wa Taala haramkan serta dari segala hal yang mengganggu orang-orang yang sedang menjalankan haji atau umrah atau hal-hal lain yang menyibukkan (melalaikan, -pent) dari tujuan mereka. 2. Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah [HR Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275]
10
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata : Aku mendengar Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa barang siapa berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya [HR Bukhari] Rafats : jima ; pendahuluannya dan ucapan kotor, Fusuuq : kemaksiatan Sesungguhnya barangsiapa mendatangi Kabah, kemudian menunaikan haji atau umrah dengan baik, tanpa rafats dan fusuuq serta dengan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Taala semata, niscaya Allah Subhanahu wa Taala mengampuni dosa-dosanya dan menuliskan jannah baginya. Dan hal inilah yang didambakan oleh setiap mumin dan muminah yaitu meraih keberuntungan berupa jannah dan selamat dari neraka. 3. Menyambut Seruan Nabi Ibrahima Alaihissalam Dan serulah manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh[Al-Hajj : 27] Nabi Ibrahim Alaihissalam telah menyerukan (agar berhaji) kepada manusia. Dan Allah Subhanahu wa Taala menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki (untuk bisa) mendengar seruan Nabi Ibrahim Alaihissalam tersebut dan menyambutnya. Hal itu berlangsung semenjak zaman Nabi Ibrahim hingga sekarang. 4. Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin Allah Subhanahu wa Taala berfirman : Agar supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka [Al-Hajj : 28] Alah Subhanahu wa Taala menyebutkan manfaat-manfaat dengan muthlaq (secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) karena banyaknya dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan terjadi baik duniawi maupun ukhrawi. Dan diantara yang terbesar adalah menyaksikan tauhid-Nya, yakni mereka beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala semata-mata. Mereka datang dengan niat mencari wajah-Nya yang mulia bukan karena riya (dilihat orang lain) dan juga bukan karena sumah (dibicarakan orang lain). Bahkan mereka betauhid dan ikhlas kepada-Nya, serta mengikrarkan (tauhid) di antara hamba-hamba-Nya, dan saling menasehati di antara orang-orang yang datang (berhaji dan sebagainya,-pent) tentangnya (tauhid).
11
Mereka thawaaf mengelilingi Kabah, mengagungkan-Nya, menjalankan shalat di rumah-Nya, memohon karunia-Nya, berdoa supaya ibadah haji mereka diterima, dosa-dosa mereka diampuni, dikembalikan dengan selamat ke nergara masing-masing dan diberi anugerah kembali lagi untuk berdoa dan merendah diri kepda-Nya. Mereka mengucapkan talbiyah dengan keras sehingga di dengar oleh orang yang dekat ataupun yang jauh, dan yang lain bisa mempelajarinya agar mengetahui maknanya, merasakannya, mewujudkan di dalam hati, lisan dan amalan mereka. Dan bahwa maknanya adalah : Mengikhlaskan ibadah semata-mata untuk Allah dan beriman bahwa Dia adalah ilah mereka yang haq, Pencipta mereka, Pemberi rizki mereka, Yang diibadahi sewaktu haji dan lainnya. 5. Saling Mengenal Dan Saling Menasehati Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal dan saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah, berkumpul di rumah Allah Subhanahu wa Taala yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di Makkah. Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat, maslahat taklim tata cara haji, shalat, zakat, maslahat bimbingan, pengarahan dan dakwah ke jala Allah. Mereka bisa mendengar dari para ulama, apa yang bermanfaat bagi mereka yang di sana terdapat petunjuk dan bimbingan menuju jalan yang lurus, jalan kebahagiaan menuju tauhidullah dan ikhlas kepada-Nya, menuju ketaatan yang diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Taala dan mengetahui kemaksiatan untuk dijauhi, dan supaya mereka mengetahui batas-batas Allah dan mereka bisa saling menolong di dalam kebaikan dan taqwa. 6. Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa Taala Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungann masjid Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah dan lainnya. Sehingga mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu. Dari Makkah inilah tertib ilmu itu, yaitu ilmu tauhid dan agama. Kemudian (berkembang) dari Madinah, dari seluruh jazirah ini dan dari seluruh negeri-negeri Allah Subhanahu wa Taala yang ada ilmu dan ahli ilmu. Namun semua asalnya adalah dari sini, dari lingkungan rumah Allah yang tua. Maka wajib bagi para ulama dan dai, dimana saja mereka berada, terlebih lagi di lingkungan rumah Allah Subhanahu wa Taala ini, untuk mengajari
12
manusia, orang-orang yang menunaikan haji dan umrah, orang-orang asli dan pendatang serta para penziarah, tentang agama dan manasik haji mereka. Seorang muslim diperintahkan untuk belajar, bagaimanapun (keadaannya) ia, dimana saja dan kapan saja ; tetapi di lingkungan rumah Allah yang tua, urusan ini (belajar agama) lebih penting dan mendesak. Dan di antara tanda-tanda kebaikan dan kebahagian seseorang adalah belajar tentang agama Allah Subhanahu wa Taala. Artinya : Nabi Shallallahu alaihi bersabda : Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Taala memperoleh kebaikan, niscaya Dia menjadikan faqih terhadap agama [HR Bukhari, Kitab Al-Ilmi 3 bab : 14] Di sini, di negeri Allah, di negerimu dan di negeri mana saja, jika engkau dapati seorang alim ahli syariat Allah, maka pergunakanlah kesempatan. Janganlah engkau takabur dan malas. Karena ilmu itu tidak bisa diraih oleh orang-orang yang takabur, pemalas, lemah serta pemalu. Ilmu itu membutuhkan kesigapan dan kemauan yang tinggi. Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi suatu kelemahan. Allah Subhanahu wa Taala berfirman. Artinya : Dan Allah tidak malu dari kebenaran [Al-Ahzab : 53] Karenanya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan luas, tidak akan malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan menampakkan kemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan tersebut. 7. Menyebarkan Ilmu Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada saudara-saudaranya yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya seperjalanan, yang di mobil, di pesawat terbang, di tenda, di Mekkah dan di segala tempat. Ini adalah kesempatan yang Allah Subhanahu wa Taala anugerahkan. Engkau bisa menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau miliki, akan tetapi haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari kebodohan dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah. 8. Memperbanyak Ketaatan Di antara manfaat haji adalah memperbanyak shalat dan thawaf, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taala. Artinya : Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka ; hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan
13
hendaklah mereka berthawaf sekeliling rumah yang tua itu (Kabah) [Al-Hajj : 29] Maka disyariatkan bagi orang yang menjalankan haji dan umrah untuk memperbanyak thawaf semampunya dan memperbanyak shalat di tanah haram. Oleh karena itu perbanyaklah shalat, qiraatul quran, tasbih, tahlil, dzikir. Juga perbanyaklah amar maruf nahi mungkar dan dawah kepada jalan Allah Subhanahu wa Taala di mana banyak orang berkumpul dari Afrika, Eropa, Amerika, Asia dan lainnya. Maka wajib bagi mereka untuk mempergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. 9. Menunaikan Nadzar Walaupun nadzar itu sebaiknya tidak dilakukan, akan tetapi seandainya seseorang telah bernadzar untuk melakukan ketaatan, maka wajib baginya untuk memenuhinya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah dia mentaati-Nya [HR Bukhari] Maka apabila seseorang bernadzar di tanah haram ini berupa shalat, thawaf ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya di tanah haram ini. Allah Subhanahu wa Taala berfirman. Artinya : Dan hendaklah mereka menunaikan nadzar [Al-Hajj : 29] 10. Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin Di antara manfaat haji adalah bisa menolong dan berbuat baik kepada orang miskin baik yang sedang menjalankan haji atau tidak di negeri yang aman ini. Seseorang dapat mengobati orang sakit, menjenguknya, menunjukkan ke rumah sakit dan menolongnya dengan harta serta obat. Ini semua termasuk manfaat-manfaat haji. Artinya : .agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka [Al-Hajj : 28] 11. Memperbanyak Dzikir Kepada Allah Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha
14
ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa quwata illa billah). Artinya : Dari Abu Musa Al-Asari Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan yang tidak mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati. [HR Bukhari, Bahjatun Nadzirin no. 1434] 12. Berdoa Kepada-Nya Di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh merendahkan diri dan terus menerus berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala, agar Dia menerima amal, membereskan hati dan perbuatan ; agar Dia menolong untuk mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya ; agar Dia menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia ridhai serta agar Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya. 13. Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya Di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik-baiknya dan seikhlas mungkin baik sewaktu melakukan thawaf, sai, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah, maupun sewaktu shalat, qiraatul quran, berdzikir, berdoa dan lainnya. Juga hendaknya mengupayakannya dengan kosentrasi dan ikhlas. 14. Menyembelih Kurban Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban, baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu untuk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Taala. Sewaktu haji wada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah berkurban 100 ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih kurban. Kurban itu adalah suatu ibadah, karena daging kurban dibagikan kepada orang-orang miskin dan yang membutuhkan di hari-hari Mina dan lainnya.
15