Haemorrhoid[1]

24
HEMOROID Pendahuluan: Hemoroid telah merupakan “penyakit yang menyebar” sepanjang sejarah kemanusiaan, kemungkinan terjadi sejak evolusi homo erectus.Hippocrates, (400 SM), bahkan telah memiliki resep terapi hemoroid yang cukup rumit .. Hampir semua penderita yang mengunjungi dokter spesialis bedah yang mengalami problem di anus, mengeluh hemoroid, meskipun ternyata kemudian penyakitnya adalah pruritus ani, abses anal, fissura ani, kondiloma akuminata,fistula in ano,bahkan inkontinensia..Ternyata setelah diperiksa dengan cermat,.hanya sedikit yang benar- benar menderita hemoroid. Karena itu perlu dihayati bahwa “hemoroid perlu diobati setelah menimbulkan gejala-gejala” Banyak mitos yang berhubungan dengan ertiologi & pafofisiologi hemoroid.,a.l.terlalu lama mengemudi, duduk pada kursi yang dingin,makan makanan pedas,dan bekerja terlalu berat.Aktivitas ini jarang sebagai penyebab problem anal. Bila pada kaum awam sedemikian besar salah kaprah tetntang etiologi hemoroid, pada kaum medik pun banyak salah kaprah tentang patofisilogi hemoroid. Hemoroid interna pada awalnya dianggap akibat hipertensi portal,dan dianggap sebagai varikositas yang mendekompressi system portal via koneksi portosistemik di distal regio anorektal..Memang benar bahwa pada hipertensi portal terjadi varikosis v.v anorektal, tetapi penyakit hemorroids bukanlah akibat varikosis venae tsb. Namun demikian, banyak peneliti yang menghubungkan etiologi hemoroid dengan faktor keturunan/herediter dan kehamilan sebagai faktor risiko. Anatomi ano-rektal. 1

Transcript of Haemorrhoid[1]

Page 1: Haemorrhoid[1]

HEMOROID

Pendahuluan:Hemoroid telah merupakan “penyakit yang menyebar” sepanjang sejarah

kemanusiaan, kemungkinan terjadi sejak evolusi homo erectus.Hippocrates, (400 SM), bahkan telah memiliki resep terapi hemoroid yang cukup rumit ..

Hampir semua penderita yang mengunjungi dokter spesialis bedah yang mengalami problem di anus, mengeluh hemoroid, meskipun ternyata kemudian penyakitnya adalah pruritus ani, abses anal, fissura ani, kondiloma akuminata,fistula in ano,bahkan inkontinensia..Ternyata setelah diperiksa dengan cermat,.hanya sedikit yang benar-benar menderita hemoroid. Karena itu perlu dihayati bahwa “hemoroid perlu diobati setelah menimbulkan gejala-gejala”

Banyak mitos yang berhubungan dengan ertiologi & pafofisiologi hemoroid.,a.l.terlalu lama mengemudi, duduk pada kursi yang dingin,makan makanan pedas,dan bekerja terlalu berat.Aktivitas ini jarang sebagai penyebab problem anal. Bila pada kaum awam sedemikian besar salah kaprah tetntang etiologi hemoroid, pada kaum medik pun banyak salah kaprah tentang patofisilogi hemoroid.

Hemoroid interna pada awalnya dianggap akibat hipertensi portal,dan dianggap sebagai varikositas yang mendekompressi system portal via koneksi portosistemik di distal regio anorektal..Memang benar bahwa pada hipertensi portal terjadi varikosis v.v anorektal, tetapi penyakit hemorroids bukanlah akibat varikosis venae tsb.

Namun demikian, banyak peneliti yang menghubungkan etiologi hemoroid dengan faktor keturunan/herediter dan kehamilan sebagai faktor risiko.

Anatomi ano-rektal.

1

Page 2: Haemorrhoid[1]

Hemorroid bukanlah suatu varikosis, tetapi merupakan penimbunan/ pengelompokan dari jaringan vaskuler (arterioles,venule,koneksi arterio-venosa,) otot polos (mis.otot lig.Treitz) dan jaringan ikat yang melapisi epitelium normal.Kelompok ini dikenal sebagai “fibrovascular cushion”/bantalan fibrovaskuler.Jaringan fibrovaskuler tsb.telah ada sejak bayi in utero dan tetap ada sepanjang hidup.

Menurut penelitian, perdarahan pada hemoroid adalah bersifat arterial dan bukan venosa.Hal ini didukung oleh warna darah hemoroid yang merah terang, dan pH.darah tsb.yag sesuai dengan pH. darah arterial di tempat lain.Pendapat lain, darah dari vena-vena yang terdelatasi & pecah akibat kongesti plexus hemoroidalis media dan atau plexus hemoroidalis inferior.

PatofisiologiHemoroid dianggap terjadi akibat kongesti dan pembesaran “fibrovasculer

cushion” (bantalan fibrovaskuler) sepanjang mukosa anus. Dalam keadaan normal, bantalan fibrovaskuler ini berfungsi mempertahankan mekanisme kontinens defekasi. pada saat tekanan intrarektal meningkat. Apabila seseorang batuk,bersin,mengedan, kelompok fibrovaskuler ini mengalami kongesti dan membesar, untuk turut menahan muncratnya feses bersama mekanisme sfingter. Bantalan fibrovaskuler ini juga perlu dalam menerima sensasi massa rektal yang melewatinya, apakah cair, solid, atau gas

.Telah disepakati bahwa keseringan mengedan /chronic straining akibat konstipasi , diare, tenesmus , merupakan penyebab patologis hemoroid.Akibat keseringan mengedan yang kronik, daya lekat bantalan fibrovaskuler tsb dengan dinding anorektal dibawahnya (-) sehingga terjadi prolaps.jaringan hemoroid interna melalui kanalis ani.Sementara itu, kongesti hemoroid juga .menyebabkan

2

Page 3: Haemorrhoid[1]

penipisan/perapuhan mukosa di atasnya sehingga vaskularisasi meningkat.Secara anatomis,koneksi arteriovenosa, adalah normal tejadi di bantalan hemoroid tsb.Dengan semakin menipisnya mukosa di atas bantalan fibrovaskuler disertai kongesti, jaringan vaskuler pecah dan menimbulkan perdarahan yang segar (hematoskesia).pada saat defekasi yang disertai feses keras / mengedan.Sebagian peneliti menemukan regangan dan disrupsi pada hemoroid yang prolaps tsb Sebagian penulis masih menganggap bahwa gejala-gejala hemoroid terjadi karena kongesti & delatasi v.v. plexus hemoroidalis superior & infeerior. Namun gambararn mikroskopis mendukung teori “mengedan dan putusnya hubungan dengan dinding rektal bantalan fibrovaskuler hemoroid yang menjadi penyebab gejala gejala & tanda-tanda hemoroid tsb.”

Varices anorektal..

Komunikasi portosistemik terdiri dari berbagai lokasi intra abdominal, seperti pada pertemuan esofagogastrik , tetapi juga melalui ligamentum falsiformis pada umbilikus, retropertoneum via venae Retzion,dan pada daerah anorektal. Komunikasi portosistemik terjadi pada anorektal bila venae hemorroid mengalami dekompresi via plexus venosus hemoroid media dan inferior dari sirkulasi vena sistemik. Varises ini tidak menyebabkan perdarahan hemoroid, tetapi kadang-kadang menyebabkan perdarahan gastrointestinal bawah.

Beberapa peneliti menemukan bahwa perdarahan gastrointestinal bawah akibat varises anorektal e.k. sirrosis hepatis hanya 1,5-2,5 % (sangat jarang )

3

Page 4: Haemorrhoid[1]

Hemoroid pada kehamilan:

Banyak wanita yang menderita hemoroid untuk pertama kalinya pada saat hamil, terutama pada semester ketiga.Perubahan hormonal,tekanan uterus pada vaskuler vena, dan pengedanan kronik akibat konstipasi, potensial menjadi penyebab hemoroid pada kehamilan..Etiologi sebenarnya belum dapat dipastikan, tetapi dengan mengatasi konstipasi, menghilangkan gejala-gejala hemoroid via perbaikan diet (tinggi serat), perobahan kebiasaan duduk berlama lama di toilet, disertai kelahiran sang bayi, hemoroid menghilang pada sebagian besar penderita.Hanya sebagian kecil yang gagal diteraqpi konservatif dan memerlukan hemoridektomi.

Klasifikasi anatomis hemoroid.

Secara anatomis topografis, hemoroid diklasifikasi atas hemoroid eksterna dan interna sbb:

I. Hemoroid eksterna.

Hemoroid eksterna adalah hemoroid yang ditutupi oleh epitel, di bawah linea dentata.. Hemoroid eksterna dipersyarafi oleh syaraf kulit perineal yg berasal dari nervus .pudendus, dan plexus sakralis. Pasokan darah berasal dari vaskuler peri anal yang merupakan cabang-cabang pleksus hemoroidalis inferior Tidak jarang hemoroid interna & eksterna ditemukan pada seorang penderita hemoroid.

II.Hemoroid interna .

Hemoroid interna berjajar dengan epitelium kolumnar dari atas linea, dentata dan terdapat pada 3 kelompok/bantalan utama yakni, lateral sinistra. posterior dextra, dan anterior dextra. Hemoroid interna dipersyarafi pleksus simfatis non somatik, yang tidak memiliki sensasi nyeri.Pada level linea dentata, hemoroid interna dipantek ke otot d ibawahnya oleh ligamentum suspensorium Hemoroid interna disubklasifikasi atas dasar riwayat, bukan dari penemuan pemeriksaan fisik,yakni:

4

Page 5: Haemorrhoid[1]

Grade –I: perdarahan pada saat mengedan/defekasi tanpa prolaps.

Grade 1 + perdarahan.

Grade -II: Prolaps saat mengedan/defekasi yang tereduksi spontan.

Grade -III. Prolaps pada saat mengedan/defekasi , dapat direduksi manual.

5

Page 6: Haemorrhoid[1]

Grade-IV. Prolaps, tidak tereduksi.; inkorserasi ( sering + hemoroid eksterna)

Hemoroid eksterna & interna grade IV

Proses hemoroid interna grade I s/d grade IV

Komplikasi hemoroid

1. Trombosis hemoroid.

Dapat terjadi pada hemoroid interna dan hemoroid eksterna.dengan konsekuensi rasa nyeri yang intens.

6

Page 7: Haemorrhoid[1]

2. Hemoroid dengan Fissura Ani.

Hemoroid yang disertai oleh fissura ani tidak jarang ditemukan pada berbagai gradasi hemoroid, karena robekan mukosa pada saat defekasi konstipatif disertai feses yang cukup keras.

3. Hemoroid dengan fistula ani

Biasanya fistula terjadi setelah hemoroid mengalami peradangan/proktitis,abses yang pecah ke submukosl dan menembus s/d kujlit ( ano kutan )

Inflamasi hemoroid abses erupsi fistula (gambar berrikut )

7

Page 8: Haemorrhoid[1]

Fistula enterokutan

GEJALA-GEJALA.

1. Defekasi berdarah.segar/merah terang,(hematoskesia) bersamaan atau setelah keluarnya feses. Sering menetes ke toilet, atau berdarah pada saat di dibersihkan dengan tissue. Kadang-kadang darah menempel ke celana dalam bila telah terjadi prolaps massa anal

2. Nyeri / rasa tidak enak saat defekasi, sering bersamaan dengan hemato-skesia.

3. Pengeluaran cairan mukus 4. Prolaps massa anal. Prolaps terjadi pada saat peristaltik defekasi atau

saat mengedan atau mengangkat beban berat.Prolaps disertai rasa ridak enak dan ano-rektal terasa penuh pada saat reduksi. Bila terjadi inkorserasi melanjut dengan strangulasi, penderita mengeluh sangat nyeri, perdarahan, kadang kadang disertai tanda-tanda penyakit sistemik.Keadan ini memerlukan hemorroidektomi segera (urgent).

Pemeriksaan Fisik:Penderita harus dipersiapkan sehari sebelum pemeriksaan, dengan

minum katarsis malam sebelum pemeriksaan, dan defekasi pagi harinya , kemudian diperiksa setelah kompartemen anorektal relatif bersih..dari feses.

Penderita sebaiknya dalam posisi LLD, dengan pantat di pinggir tempat tidur, dan kedua tungkai ditekuk sampai ke perut.(Posisi litotomi lebih jelas untuk inspeksi tetapi kurang nyaman bagi penderita) Kemudian dilakukan pemeriksaan dengan cermat & seksama,yakni:

Inspeksi: Dapat terlihat kelainan kelainan lain selain hemoroid ( skin tag, kondiloma

akuminata, fistula, dermatitis, abses dll).Apabila telah terjadi hemoroid prolaps dan atau inkorserata, dapat dipastikan diagnosa hemoroid grade

8

Page 9: Haemorrhoid[1]

IV. Penderita disuruh mengedan seperti pada defekasi sehingga , dapat terlihat hemoroid grade II (tereduksi spontan) atau grade -3, (yang harus direduksi manual). Hemoroid grade-1 tidak tampak pada inspeksi.biasa, tetapi pada saat disuruh mengedan, kemungkinan darah menetes karena perdarahan.Dengan inspeksi setelah anus dilebarkan, fissura ani telah dapat ditampilkan. Demikian pula hemoroid eksterna.

Colok dubur: Dengan cermat dan lembut/gentle, jari yang sudah dilumasi pelicin

dimasukkan ke lobang anus penderita sementara penderita diminta mengedan .Dengan colok dubur saja, tidak dapat ditentukan keberadaan hemoroid interna.Bila teraba massa pada colok dubur, harus dievaluasi lebih lanjut..Evaluasi tonus kanalis anal saat istirahat, dan kontraksi otot iskhiorekatalis dan sfingter dapat dirasakan pada pemeriksaan colok dubur. Evaluasi mukosa rektum dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan daerah daerah nyeri, dan adanya massa untuk evaluasi lanjutan.

Anoskopi: Secara berturutan dilakukan observasi bagian anterior kanan, posterior

kanan, kemudian lateral kiri lalu seluruh lapangan rektum sesuai arah putaran jam. Bantalan hemoroid dapat terlihat sebagai mukosa dan anoderm yang membengkak..Apabila terlihat bantalan hemoroid, penderita diminta mengedan agar dapat ditentukan apakah terdapat prolaps.

Evaluasi perdarahan rektal. Pada penderita yang masih berusia muda dengn hemoroid dan

hematoskesia, tanpa gejala-gejala lain yang mengarah ke tumor kolorektal, pemeriksaan cukup dilakukan dengan anoskopi , kalau perlu dengan sigmoidoskopi rigid.

Pada penderita yang lebih tua, yang disertai riwayat keluaraga penderita kanker kolorektal atau gangguan/perobahan kebiasaan defekasi, perlu dilanjutkan dengan kolonoskopi lengkap untuk memastikan keberadaan neoplasia.

LABORATORIUM:

Tidak ada tanda-tanda laboratorium spesifik pada hemoroid, kecuali tanda tanda anemia pada perdarahan berat / kronik.

TERAPI .

Terapi hemoroid simtomatis, bervariasi dari menenangkan pasien agar percaya diri, hingga operasi. Terapi diklasifikasi atas 3 kategori yakni:

9

Page 10: Haemorrhoid[1]

1. Dietetik dan kebiasaan defekasi “ yang sehat”. Mengingat bahwa hemorroid terjadi karena kebanyakan mengedan

secara kronik, maka upaya utama adalah mencegah konstipasi & diare .Hal ini dapat dicapai dengan memakan makanan yang berserat dan bercairan tinggi, kalau perlu dengan suplemen a.l. psyllium. Psyllium bekerja sama dengan air mengencerkan feses dan menurunkan konstipasi. Apabila masih diperlukan, dapat ditambahkan dengan pelunak feses. Bagi banyak orang, psyllium juga berfungsi mencegah diare.

Banyak orang yang biasa berlama-lama defekasi sambil duduk membaca koran, merupakan kebiasaan yang buruk karena turut menjadi penyebab hemoroid. Motto: “ Anda tidak defekasi di perpustakaan karena itu jangan membaca di toilet”

2. Rawat Jalan:

a. Sclerotherapy.

Terapi ini masih banyak penganutnya, dengan indikasi utama pada hemoroid interna grade I dan II. Ke dalam submukosa pangkal hemoroid disuntikkan zat sklerotik, a.l. fenol dalam minyak, kinin, aethoxy sclerol, yang menyebabkan fibrosis vaskuler pemasok darah ke bantalan hemoroid. Fibrosis menyebabkan bendungan vaskuler sehingga pasokan darah ke bantalan hemoroid (-),dan terjadi hipoksia s/d.nekrosis hemoroid bantalan mengempis /sembuh.

b..Ligasi dengan rubber band.

Cara ini dilakukan pada hemoroid grade I, dan grade II. Kadang kadang dilakukan juga pada grade III. Menurut beberapa penulis, keberhasilan cara ini ± 80% pada hermoroid grade I & II.

Penderita dipersiapkan semalam sebelum tindakan untuk meminum obat katarsis atau pembersihan rekto-anal dengan katarsis enema (mikrolaks, dulcolaks dll). Kemudian diidentifikasi dengan anoskope.Hemoroid yang berpangkal di atas linea dentata menjadi target karena daerah tsb. relatif bebas nyeri/discomfort karena tidak mengandung syaraf syaraf somato-sensorik. Pangkal hemoroid kemudian di cengkeram dengan klem Ellis atau ligator khusus, kemudian ditanyakan apakah penderita merasa nyeri / tidak. Bila masih nyeri , cengkeraman digeser ke proksimal sampai penderita merasa nyaman, kemudian pangkal hemoroid tsb. diligasi dengan rubber band. Saat ini telah ada alat yang berupa anoskop merangkap “suction banding” yang lebih canggih. Setelah hemoroid diisap dengan alat tsb., kemudian diputar untuk mengetes rasa nyer.Bila rasa nyeri (-),“rubber band ditembakkan”. Ligasi dengan rubber band sebaiknya

10

Page 11: Haemorrhoid[1]

dilakukan satu demi satu berselang 3 (tiga) minggu dan dimulai pada yang paling nyaman/bebas nyeri..

Komplikasi komplikasi yang mungkin terjadi a.l. adalah perdarahan,nyeri,trombosis dan sepsis. Perdarahan (jarang ) biasanya terjadi hari ke 7-10, dan membutuhkan intervensi bedah untuk menghentikan perdarahan. Rasa nyeri (dull ache) biasanya menetap selama 1-2 hari pasca ligasi, kemudian menghilang.. Bila rasa nyeri terjadi segera setelah ligasi , mungkin ligasi terlalu dekat ke linea dentata, band harus dilepas / disayat dengan pisau beaver. Kemuidian ligasi digeser ke proksimal, atau ke hemoroid lain terlebih dahulu. Bila rasa nyeri muncul setelah agak lanjut, biasanya cukup diterapi dengan rendam antiseptik (sitz baths), analgetik , dan kalau perlu dengan antispasmodik. Trombosis hemoroid interna dan eksterna sangat jarang terjadi, dan memerlukan tindakan bedah. Sepsis pasca ligasi dicegah dengan pemberian antibiotik profilaksis serta menghindari tindakan ligasi pada penderita yang keadaan umum / imunitasnya tidak adekuat.Bila terjadi sepsis, segera diterapi intensif sesuai prosedur standard. Hal ini jarang terjadi.

Bagi para penderita yang mengalami kegagalan terapi ligasi atau tidak toleran “banding”, sebaiknya menjalani hemoroidektomi

Cara ligasi di pangkal hemoroid dengan panduan ultrasound, dikembangkan oleh Keysock (l998), belum populer di Indonesia, meskipun cukup banyak peminatnya di U.S.A.

l

11

Page 12: Haemorrhoid[1]

Gambar-gambar sclerotherapy dan rubber banding

c. Koagulasi degan sinar infra merah.Dengan sinar infra merah pada pangkal hemoroid grade-I / II yang

kecil, terjadi koagulasi protein jaringan dan evaporasi air dari sel.Kerusakan yang terjadi tergantung pada lama & jumlah penyinaran. Dianjurkan pada setiap hemoroid diterapi sebanyak tiga kali, dengan lama penyinaran selama 1,5 dtk .Teknik ini dilaporkan lebih nyaman / kurang nyeri dibanding dengan rubber banding.

d. Elektrtokoagulasi Bicap. Teknik koagulasi bipolar sering dilakukan di ruang operasi apabila

dibutuhkan penetrasi yang kurang dari kauter monopolar standard. Alat ini

12

Page 13: Haemorrhoid[1]

juga telah digunakan pada rawat jalan.Cara bekerjanya secara teori serupa dengan fotokoagulasi dan rubber banding.Sonde yang dialiri muatan listrik ditancapkan pada pangkal hemoroid dan ditinggalkan selama 10 menit. Teknik ini kurang nyaman bagi banyak pasien sehingga tidak banyak peminatnya. Elektrodesikasi dengan muatan elektrosatik menggunakan monopolar probe kurang populer di Indonesia karena cukup mahal dan harus berulang-ulang., satu hemoroid satu kali datang.

e. Peregangan anal / Anal streching.Dalam keadaan narkosa atau sedasi yang dalam, dilakukan

peregangan dengan menarik sisi sisi anus, s/d muat 4 jari. Setelah rawat jalan, kepada penderita dianjurkan untuk memasukkan dilator ke dalam anusnya selang seling beberapa hari di rumah. Metode ini berdasarkan kenyataan bahwa tekanan intra rektal cukup tinggi, dan obstruksi kanalis ani akan menyebabkan pengedanan kronik yang berakhir degan terbentuknya hemoroid. Metode ini cukup populer dahulu di Inggeris Raya, sekarang telah banyak yang meninggalkannya karena efek samping berupa inkontinensia alvi tidak jarang terjadi.

f. Terapi kryo (Cryotherapy).Pembekuan pangkal kanalis ani menyebabkan hipoksia vaskuler

dan nekrosis bantalan-bantalan hemoroid..Akan tetapi efek samping berupa bau menusuk dari jaringan nekrotik bercampur cairan ≈ pus akibat infeksi sekonder menyebabkan metode ini tidak lagi dipergunakan.

3. Terapi Bedah .

a.Hemoroidektomi tradisional/ konvensional.Prinsip dasar tindakan bedah pada hemoroidektomi adalah

mengikat pangkal hemoroid dan mengangkat jaringan bantalan hemoroid. Berbagai teknik dikembangkan dengan tujuan agar nyreri pasca operasi minimal dan efek samping fase lanjut (striktur,inkontinensia) dapat dihindarkan.Di Inggeris Raya teknik Milligan & Morgan (1937).cukup populer Dengan teknik ini, hemoroid diligasi lalu di eksisi. Luka dibiarkan terbuka dan dilakukan eversi di luar cincin anorektal. Hemoroid yang berbentuk triangular/segitiga, dieksisi s/d dasarnya , yakni menampilkan otot-otot sfingter. Pedikel kemudian dijahit. Luka dibiarkan terbuka dan ditutup dengan pembalut tipis. Dapat dilakukan 1 s/d 3 hemoroidektomi per sesi.

Teknik Ferguson (1952), lebih terkenal di U.S.A. Pada teknik ini, dilakukan identifikasi hemoroid melalui anoskop. Hemoroid kemudian dicengkeram dengan forsep, lalu dibawahnya mulai dari anodermal s/d apex disuntikkan zat anestesi lokal. Kemudian jaringan hemoroid dieksisi s/d bersih, di atas otot sfingter. Setelah itu pangkal / pedikel hemoroid diligasi dan dijahit kemudian dieksisi. Luka dijahit dengan jahitan jelujur mulai dari apex hingga anoderm. Baik pada teknik Ferguson, maupun

13

Page 14: Haemorrhoid[1]

Milligan Morgan, bagian anoderm yang dieksisi sangat minimal agar tidak menyebabkan nyeri hebat pasca operasi dan dalam jangka panjang tidak metimbulkan stenosis ani.

Pada teknik Park, terlebih dahulu dilakukan insisi menyilang dari apeks ke anodermal secara longitudinal. Kemudian mukosa disingkap dari jaringan dibawahnya, pleksus hemoroidalis disisihkan dari dasarnya, pedikel dijahit-ikat kemudian dieksisi. Mukosa kiri dan kanan kemudian sebagian dijahit. Pda ketiga teknik tsb. selalu diusahakan supaya eksisi anoderm seminimal mungkin agar nyeri post operatif minimal.

Gbr. Hemoroidektomi ā la Ferguson

Teknik Whitehead (1882), adalah dengan cara eksisi vena –vena hemoroidalis dan mukosa mulai dari linea dentata kemudian ke proksimal, secara sirkumferensial. Teknik ini telah ditinggalkan karena sering menyebabkan ektropion dan sulit dilakukan.namun masih populer di Inggeris Raya

Variasi variasi teknik hemoroidektomi yang pada dasarnya mirip dengan Milligan Morgan a.l. adalah hemoroidektomi dengan Laser.. Fungsi Laser dalam hal ini adalah untuk eksisi bantalan fleksus hemoroid sekaligus melakukan koagulasi pada perdarahan yang terjadi. Luka dibiarkan terbuka setelah pedikel di bagian proksimal hemoroid dijahit&ikat kemudian dieksisi dengan Laser tsb. Luka dapat dibiarkan terbuka setelah bagian-bagian yang berdarah dikoagulasi dengan Laser.

Variasi lain adalah hemoroidektomi menggunakan pisau harmonik (harmonic scalpel) yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk efek koagulasi dan evaporasi pada sel-sel jaringan yang dipotong. Eksisi dengan Laser & pisau harmonik memuaskan 99% pemakai ,karena nyeri relatif ringan, perawatan singkat dan cepat pulih untuk bekerja.

14

Page 15: Haemorrhoid[1]

Pisau harmonik/ harmonic scalpel

b.Hemoroidektomi dengan stapling ( Stapled hemorrhoidectomy ).Teknik stapling ini diperkenalkan oleh Pescatori dkk., kemudian

disempurnakan oleh Longo, sehingga dikenal sebagai teknik Longo.Hemoroidektomi meliputi stapling transanal, sirkuler mukosa

anorektal yang “redundant” ( bantalan hemoroid ) di atas linea dentata.Dengan stapling tsb. mukosa yang mengandung bantalan fibrovaskuler ditarik sesuai kebutuhan lalu dieksisi dalam bentuk “stapled doughnat”. Akibatnya vaskularisasi kearah hemoroid distal ditutup dan pasokan darah (-) / sangat minimal. Dalam 10-14 hari, bantalan hemoroid akan mengalami nekrosis dan jaringan fibrovaskuler menciut/kempis..

Keuntungan teknik ini apabila dilaksanakan dengan cermat sesuai prosedur yang dianjurkan, adalah ;rasa nyeri yang relatif (-)/minimal, dan masa rawat yang singkat (cukup satu hari). Komplikasi yang mungkin terjadi adalah nyeri permanen (akibat teknik yang kurang adekuat,inkontinensia alvi s/d fistula rekto vaginal/ rektouretral bila jaringan yang dieksisi terlalu dalam.mengenai sfingter. . Oleh karena itu indikasi penggunaan stapling adalah hemoroid interna grade III & IV.

15

Page 16: Haemorrhoid[1]

Komplikasi hemoroidektomi dengan tindakan bedah.

1. Komplikasi awal::a. Rasa nyeri pasca operasi, berlangsung s/d 2-3 minggu.Hal ini

terutama karena insisi dan ligasi pedikel hemooid.b. Infeksi luka jarang; dapat timbul abses (1%),Infeksi nekrotikans

berat jarang ditemukanc. Perdarahan pasca operasi.d. Pembengkakan jembatan-jembatan kulit.e. Inkontinesia berat jangka pendek

2. Komplikasi lanjut tdd . a l :a. Stenosi anib. Terbentuknya skin tagc. Kekambuhand. Fisura Ani.e. Inkontinensia ringanf. Impak feses,akibat penggunaan narkotika pasca operasi sebagai

anti nyeri.g. Perdarahan akibat pernanahan / infeksi daerah pedikel. Biasanya

sehingga ikatan/ jahitan terlepas. Hal in dapat terjadi pada pada

16

Page 17: Haemorrhoid[1]

hari ke 7-16 pasca operasi.Tidak ada tindakan sepesifik yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi ini. Biasanya penderita harus menjalani “operasi ulangan “ untuk beberapa ligasi / jahitan hemostasis dengan di ruang operasi..

17