Hadist-hadist Tentang Fungsi Bimbingan Konseling

of 16 /16
HADIST-HADIST TENTANG FUNGSI BIMBINGAN KONSELING A. Pendahuluan Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional, sesuai dengan makna uraian tentang pemahaman, penanganan dan penyikapan konselor terhadap kasus harus dilaksanakan mengikuti fungsi-fungsi konseling yang menjamin efisiensi dan efektifitas proses dan lain-lain. Kegunaan, manfaat, keuntungan ataupun jasa yang diperoleh dari adanya suatu pelayanan, merupakan hasil dari terlaksananya fungsi pelayanan yang dimaksud. Dengan demikian fungsi suatu pelayanan dapat diketahui dengan melihat kegunaan, manfaat, ataupun keuntungan dan dapat diberikan oleh pelayanan yang dimaksud. Suatu pelayanan dapat dikatakan tidak berfungsi apabila tidak memperlihatkan kegunaan ataupun tidak memberikan manfaat. Pada makalah ini pemakalah akan menjelaskan tentang fungsi bimbingan konseling. B. Hadist-hadist tentang Bimbingan Konseling 1. Preventif: kewajiban mencegah kemungkaran

Embed Size (px)

description

Makalah BK-B 010 STAIN MAHMUD YUNUS BATSA

Transcript of Hadist-hadist Tentang Fungsi Bimbingan Konseling

HADIST-HADIST TENTANG FUNGSI BIMBINGAN KONSELINGA. Pendahuluan

Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional, sesuai dengan makna uraian tentang pemahaman, penanganan dan penyikapan konselor terhadap kasus harus dilaksanakan mengikuti fungsi-fungsi konseling yang menjamin efisiensi dan efektifitas proses dan lain-lain.

Kegunaan, manfaat, keuntungan ataupun jasa yang diperoleh dari adanya suatu pelayanan, merupakan hasil dari terlaksananya fungsi pelayanan yang dimaksud. Dengan demikian fungsi suatu pelayanan dapat diketahui dengan melihat kegunaan, manfaat, ataupun keuntungan dan dapat diberikan oleh pelayanan yang dimaksud. Suatu pelayanan dapat dikatakan tidak berfungsi apabila tidak memperlihatkan kegunaan ataupun tidak memberikan manfaat.

Pada makalah ini pemakalah akan menjelaskan tentang fungsi bimbingan konseling.

B. Hadist-hadist tentang Bimbingan Konseling

1. Preventif: kewajiban mencegah kemungkaran2. [ ]

Para sahabat berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (HR Shahih Muslim)Hadist ini dikemukakan oleh Abi Said sehubungan dengan adanya hadist thariq bin syihab dan abi bakrin yang menyatakan bahwa orang pertama yang memulai khutbah sebelum shalat ied ialah marwan, lalu ada seorang laki-laki yang berdiri sambil mengatakan bahwa shalat ied itu dilaksanakan sebelum khutbah. Fungsi preventif merupakan suatu bantuan terhadap individu atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya. Apabila individu tidak mengalami suatu maslah, maka besarlah kemungkinan ia akan dapat melaksanakan proses perkembangannya dengan baik, dan kegiatan kehidupannya pun dapat terlaksana tanpa ada hambatan yang berarti. Bagi konselor profesional misi tugasnya dipenuhi dengan perjuangan untuk menyingkirkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi perkembangan individu, upaya pencegahan tidak hanya sekedar merupakan ide yang bagus, tetapi adalah suatu keharusan yang bersifat etis. Oleh karena itu, pelaksanaan fungsi pencegahan bagi konselor merupakan bagian dari tugas kewajibannya yang amat penting.

{ } . [ ]

Dari (Qais) berkata: abu bakar ra berdiri kemudian memuji allah dan menyanjungnya. Dia (abu bakar) kemudian berkata, wahai manusia, sesungguhnya kalian selalu membaca ayat ini: hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tidaklah orang yang sesat itu akan member mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. (HR. Abu Daud)Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya jika manusia melihat suatu kemungkaran lalu tidak merubahnya, maka itu lebih dekat bagi Allah untuk menutupi mereka dengan siksaaNya. Nabi berkata: tidaklah satu kaum diantara mereka ada yang berbuat maksiat, kemudian mereka mampu untuk mnegubahnya, namun mereka tidak mengubahnya, kecuali hampir, allah akan meratakan mereka dengan siksa.

Umat islam diperintahkan untuk mengajak saudara-saudaranya sesame manusia, khususnya umat islam untuk berbuat amar maruf nahi mungkar, karena mereka yang melakukannya akan mendapatkan kemuliaan dan kebahagiaan. Sesuai dengan firman Allah dalam QS Ali Imran: 104)

((((((((( (((((((( (((((( ((((((((( ((((( (((((((((( ((((((((((((( ((((((((((((((( (((((((((((( (((( ((((((((((( ( (((((((((((((( (((( ((((((((((((((( (((((

104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.Kaitannya dengan bimbingan konseling yaitu seorang konselor tersebut harus bisa untuk mencegah timbulnya masalah-masalah yang akan berdampak negatif baik itu pada diri klien maupun pada diri orang lain. : . [ ]

Berdasarkan hadist ini dapat dipahami bahwa kita sebagai manusia harus jujur dan terbuka terhadap orang lain untuk menyampaikan apa yang sebenarnya, walaupun kebenaran tersebut menyakitkan bagi orang lain.

3. Kuratif: keutamaan mengajak kepada kebaikan4. . [ ]

Dari abu hurairah bahwasanya rasulullah SAW bersabda barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia kan dapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak dosa yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. Fungsi kuratif atau korektif ini bila dikaitkan dengan konseling merupakan upaya memberi bantuan terhadap individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya. Dari hadis di atas dapat dipahami bahwa siapa yang mengajak orang lain menuju kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala dan begitu juga sebaliknya. Begitu juga dalam proses konseling, seorang konselor yang memberikan bantuan terhadap kliennya, yaitu memberikan bantuan kearah kebaikan, sehingga pada akhirnya permasalahan yang dihadapi klien dapat terentaskan, hal ini akan menimbulkan kepuasan pada diri konselor dan juga bernilai pahala di sisi Allah Swt. 5. Preservatif: Menolong orang yang zhalim dan orang yang di zhalimi

[ ]

Nabi berkata, tolonglah saudaramu yang zhalim atau yang di zhalimi. Mereka berkata: ya rasullulah kami menolong yang di zhalimi, bagaimana kami menolong yang menzhalimi? beliau menjawab ambil tangannya. Dari hadist diatas dapat dipahami bahwa dalam kehidupan ini kita diwajibkan untuk saling tolong menolong sesama manusia. Pelayanan bimbingan konseling merupakan layanan bantuan yang diberikan oleh seorang konselor yang terhadap klien atau individu yang membutuhkan. Dalam pemberian bantuan tersebut hendaknya seorang konselor tidak membeda-bedakan individu atau klien yang akan di bantu. Individu-individu yang bermaslah dibimbing dan diarahkan oleh seorang konselor, yang nantinya bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki individu serta berkaitan dengan tujuan konseling itu sendiri yang merubah KES-T menjadi KES.

6. Developmental: Pengembangan dan pengamalan agama

7. [ ]

Perintahkan anak yang berumur tujuh tahun untuk mengajarkan shalat, pukullah mereka pada umur sepuluh tahun jika mereka enggan mengerjakannya dan pisahkanlah tempat tidur mereka. (HR. Abu Daud)

Berdasarkan hadist di atas, dapat dipahami bahwa orang tua dituntut untuk mendidik anaknya sedisplin mungkin, sesuai dengan apa yang dianjurkan dalam agama islam. Begitu juga halnya dalam bimbingan dan konseling, konselor harus bisa memberikan pemahaman terhadap klien bagaimana supaya dia bisa bertindak dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran dan aturan agama yang dianut. Selain itu konselor juga dapat mengarahkan dan memberikan pemahaman kepada klien mengenai sanksi atau hukuman apabila dia tidak mengerjakan atau melakukan ajaran agamanya. Dengan pemahaman tersebut maka individu atau klien dapat bertindak dan mengamalkan ajaran agamanya sesuai dengan aturan yang semestinya. [ ]

Dari malik bin al-huwairist beliau berkata: mendatangi nabi Muhammad SAW dalam keadaan kami masih remaja dan berumur sebaya. Kami tinggal dekat beliau selama 20 hari 20 malam. Rasullah SAW adalah manusia yang penyayang dan lembut. Ketika beliau mengira kami telah rindu pada keluarga kami, beliau bertanya apa yang kami tinggalkan setelah kami, maka kamipun mengabarkan kepada beliau. Beliau bersabda : pulanglah kembali ke keluarga kalian, tinggallah disana, ajarilah mereka dan perintahkan kepada mereka (kemudian beliau menyebutkan beberapa hal apa yang kami hafal dan yang tidak kami hafal), dan shalatlah sebagaimana kalian melihat kami shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka hendaklah adzan salah seorang dari kalian dan menjadi imamlah yang tertua diantar mereka. (HR Shahih Bukhori)

[ ]

Dari abu hurairah nabi berkata: bukanlah orang kaya itu diukur dari kemewahan dunia namun kaya adalah hati yang selalu merasa cukup. (HR. Albukhori) C. Penutup

1. Kesimpulan

Dengan memperhatikan dari tujuan umum dan tujuan khusus bimbingan konseling islam, kita dapat merumuskan beberapa fungsi dari bimbingan konseling islami tersebut adalah fungsi preventif, fungsi kuratif, fungsi preservative, dan fungsi developmental.

2. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi seorang konselor masa depan yang akan membantu kliennya.

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, erman amti, dasar-dasar bimbingan dan konseling, Jakarta: rineka cipta, 1999

Aunur rahim faqih, bimbingan dan konseling dalam islam, jogyakarta: UII Press, 2001

MAKALAH HADIST TARBAWITentang:HADIST-HADIST TENTANG FUNGSI BIMBINGAN KONSELINGOleh kelompok 4ERMA RANI

FEBBY FEBRILIANYDosen:

YUSRIZAL EFENDI M.AgPROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA NEGERI (STAIN)

BATUSANGKAR

2012 Muslim ibn al-Hajjj, Shahh Muslim, Juz 1, h. 50, hadits 186

Aunur rahim faqih, bimbingan dan konseling dalam islam, Yogyakarta:UII Press, 2001, h. 37

Prayitno, erman amti, dasar-dasar bimbingan dan konseling, (Jakarta:rineka cipta, 1999)h. 202

Ab Dwud, Sunan Ab Dwud, Juz 4, h. 214, hadits 4340

al-Thabrn, al-Mujam al-Kabr al-Thabrn, Juz 2, h. 212, hadits 1625

al-Turmudz, Sunan al-Turmudz, Juz 4, h. 340, hadits 2674

al-Bukhr, Shahh al-Bukhr, Juz 3, h. 168, hadits 2444

Ab Dwud, Sunan Ab Dwud, Juz 1, h. 185, hadits 495

al-Bukhr, Shahh al-Bukhr, Juz 1, h. 162, hadits 631

al-Bukhr, Shahh al-Bukhr, Juz 8, h. 118, hadits 6446