Hadist-hadist Tentang Fungsi Bimbingan Konseling

16
HADIST-HADIST TENTANG FUNGSI BIMBINGAN KONSELING A. Pendahuluan Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional, sesuai dengan makna uraian tentang pemahaman, penanganan dan penyikapan konselor terhadap kasus harus dilaksanakan mengikuti fungsi-fungsi konseling yang menjamin efisiensi dan efektifitas proses dan lain-lain. Kegunaan, manfaat, keuntungan ataupun jasa yang diperoleh dari adanya suatu pelayanan, merupakan hasil dari terlaksananya fungsi pelayanan yang dimaksud. Dengan demikian fungsi suatu pelayanan dapat diketahui dengan melihat kegunaan, manfaat, ataupun keuntungan dan dapat diberikan oleh pelayanan yang dimaksud. Suatu pelayanan dapat dikatakan tidak berfungsi apabila tidak memperlihatkan kegunaan ataupun tidak memberikan manfaat. Pada makalah ini pemakalah akan menjelaskan tentang fungsi bimbingan konseling. B. Hadist-hadist tentang Bimbingan Konseling 1. Preventif: kewajiban mencegah kemungkaran

description

Makalah BK-B 010 STAIN MAHMUD YUNUS BATSA

Transcript of Hadist-hadist Tentang Fungsi Bimbingan Konseling

HADIST-HADIST TENTANG FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

A. Pendahuluan

Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional,

sesuai dengan makna uraian tentang pemahaman, penanganan dan penyikapan

konselor terhadap kasus harus dilaksanakan mengikuti fungsi-fungsi

konseling yang menjamin efisiensi dan efektifitas proses dan lain-lain.

Kegunaan, manfaat, keuntungan ataupun jasa yang diperoleh dari

adanya suatu pelayanan, merupakan hasil dari terlaksananya fungsi pelayanan

yang dimaksud. Dengan demikian fungsi suatu pelayanan dapat diketahui

dengan melihat kegunaan, manfaat, ataupun keuntungan dan dapat diberikan

oleh pelayanan yang dimaksud. Suatu pelayanan dapat dikatakan tidak

berfungsi apabila tidak memperlihatkan kegunaan ataupun tidak memberikan

manfaat.

Pada makalah ini pemakalah akan menjelaskan tentang fungsi

bimbingan konseling.

B. Hadist-hadist tentang Bimbingan Konseling

1. Preventif: kewajiban mencegah kemungkaran

ق�ال� .2 ه�اب� ش� �ن� ب ط�ار�ق� ة� ع�ن� الص�ال� �ل� ق�ب �ع�يد� ال �و�م� ي �ة� �خ!ط�ب �ال ب� �د�أ ب م�ن� و�ل!

� أ

م�ا !ر�ك� ت ق�د� ف�ق�ال� �ة� �خ!ط�ب ال �ل� ق�ب ة! الص�ال� ف�ق�ال� ج!ل+ ر� �ه� �ي �ل إ ف�ق�ام� و�ان! م�ر�

�ه� الل س!ول� ر� م�ع�ت! س� �ه� �ي ع�ل م�ا ق�ض�ى ف�ق�د� ه�ذ�ا م�ا� أ ع�يد� س� !و �ب أ ف�ق�ال� �ك� �ال ه!ن

�م� ل �ن� ف�إ �د�ه� �ي ب ه! =ر� !غ�ي �ي ف�ل ا �ر? �ك م!ن !م� �ك م�ن �ى أ ر� م�ن� �ق!ول! ي �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل �ه! الل ص�ل�ى

[ رواه �يم�ان� اإل� �ض�ع�ف! أ �ك� و�ذ�ل �ه� �ب �ق�ل ف�ب �ط�ع� ت �س� ي �م� ل �ن� ف�إ �ه� ان �ل�س� ف�ب �ط�ع� ت �س� ي

1 مسلم[

1 Muslim ibn al-Hajjâj, Shahîh Muslim, Juz 1, h. 50, hadits 186

Para sahabat berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,

siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika

tidak mampu rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah)

dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (HR

Shahih Muslim)

Hadist ini dikemukakan oleh Abi Said sehubungan dengan adanya

hadist thariq bin syihab dan abi bakrin yang menyatakan bahwa orang

pertama yang memulai khutbah sebelum shalat ‘ied ialah marwan, lalu ada

seorang laki-laki yang berdiri sambil mengatakan bahwa shalat ied itu

dilaksanakan sebelum khutbah.

Fungsi preventif merupakan suatu bantuan terhadap individu atau

mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.2 Apabila individu tidak

mengalami suatu maslah, maka besarlah kemungkinan ia akan dapat

melaksanakan proses perkembangannya dengan baik, dan kegiatan

kehidupannya pun dapat terlaksana tanpa ada hambatan yang berarti. Bagi

konselor profesional misi tugasnya dipenuhi dengan perjuangan untuk

menyingkirkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi

perkembangan individu, upaya pencegahan tidak hanya sekedar

merupakan ide yang bagus, tetapi adalah suatu keharusan yang bersifat

etis. Oleh karena itu, pelaksanaan fungsi pencegahan bagi konselor

merupakan bagian dari tugas kewajibannya yang amat penting.3

�س� ع�ن� !و ق�ال� ق�ال� ق�ي �ب �ر� أ �ك �ع�د� ب �ن� ب �ه� ح�م�د� أ �ى الل �ن �ث �ه� و�أ �ي �ا ع�ل Nه�ا ي ي� �اس! أ !م� الن �ك �ن ء!ون� إ �ق�ر� ت

�ة� ه�ذ�ه� ي �ه�ا اآل� �ض�ع!ون �ر� ع�ل�ى و�ت !م�} م�و�اض�ع�ه�ا غ�ي �ك �ي !م� ع�ل ك �ف!س� �ن !م� ال� أ ك Nض!ر� �ذ�ا ض�ل� م�ن� ي إ

} !م� �ت �د�ي �ا ق�ال� اه�ت �ن �ا و�إ م�ع�ن �ي� س� �ب �ه! ص�ل�ى الن �ه� الل �ي �م� ع�ل ل �ق!ول! و�س� �ن� ي �اس� إ �ذ�ا الن و�ا إ� أ ر�

2 Aunur rahim faqih, bimbingan dan konseling dalam islam, Yogyakarta:UII Press, 2001, h. 373 Prayitno, erman amti, dasar-dasar bimbingan dan konseling, (Jakarta:rineka cipta, 1999)h. 202

�م� �م� الظ�ال �خ!ذ!وا ف�ل �أ �ه� ع�ل�ى ي �د�ي ك� ي و�ش�� �ن� أ �ع!م�ه!م� أ �ه! ي �ع�ق�اب� الل =ي ق�ال� و .ب �ن م�ع�ت! و�إ س�

س!ول� �ه� ر� �ه! ص�ل�ى الل �ه� الل �ي �م� ع�ل ل �ق!ول! و�س� � م�ن� م�ا ي !ع�م�ل! ق�و�م �م�ع�اص�ي ف�يه�م� ي �ال !م� ب ث

ون� �ق�د�ر! �ن� ع�ل�ى ي وا أ =ر! !غ�ي !م� ي وا ال� ث =ر! !غ�ي �ال� ي ك! إ !وش� �ن� ي �ع!م�ه!م� أ �ه! ي �ه! الل �ع�ق�اب� م�ن بوا رواه] ب

4 [داود

Dari (Qais) berkata: abu bakar ra berdiri kemudian memuji allah dan

menyanjungnya. Dia (abu bakar) kemudian berkata, wahai manusia,

sesungguhnya kalian selalu membaca ayat ini: hai orang-orang yang

beriman, jagalah dirimu, tidaklah orang yang sesat itu akan member

mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. (HR. Abu

Daud)

Rasulullah SAW bersabda, “sesungguhnya jika manusia melihat suatu

kemungkaran lalu tidak merubahnya, maka itu lebih dekat bagi Allah

untuk menutupi mereka dengan siksaaNya. Nabi berkata: tidaklah satu

kaum diantara mereka ada yang berbuat maksiat, kemudian mereka

mampu untuk mnegubahnya, namun mereka tidak mengubahnya, kecuali

hampir, allah akan meratakan mereka dengan siksa.

Umat islam diperintahkan untuk mengajak saudara-saudaranya sesame

manusia, khususnya umat islam untuk berbuat amar ma’ruf nahi mungkar,

karena mereka yang melakukannya akan mendapatkan kemuliaan dan

kebahagiaan. Sesuai dengan firman Allah dalam QS Ali Imran: 104)

4 Abû Dâwud, Sunan Abî Dâwud, Juz 4, h. 214, hadits 4340

104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah

dari yang munkar]217[; merekalah orang-orang yang beruntung.

Kaitannya dengan bimbingan konseling yaitu seorang konselor

tersebut harus bisa untuk mencegah timbulnya masalah-masalah yang

akan berdampak negatif baik itu pada diri klien maupun pada diri orang

lain.

�ي ع�ن� ب� �ه! ر�ض�ي ذ�ر] أ �ع�ال�ى الل �ه!، ت �ي: ع�ن ن م�ر�

� أ س!ول! ق�ال� �ه� ر� �ه! ص�ل�ى الل الل

�ه� �ي �م� ع�ل ل �ن� و�س� �ص�ل� أ ح�م�ي أ �ن� ر� ، و�إ ت! �ر� د�ب� �ن� أ �ق!ول� و�أ �ح�ق� أ �ن� ال �ان� و�إ م!را، ك

�ن� �ي ال و�أ �خ!ذ�ن �أ �ه� ف�ي ت �و�م�ة! الل �، ل �م �ن� الئ !ح�ب� و�أ �ين� أ اك �م�س� ، ال ه!م� ال�س� !ج� �ن� و�أ و�أ

�ظ!ر� �ن �ل�ى أ �ي، ه!و� م�ن� إ ت �ح� �ظ!ر! و�ال ت �ن �ل�ى أ �ن� ف�و�ق�ي، ه!و� م�ن� إ �ر� و�أ �ث ك! ال ق�و�ل� م�ن� أ

�ال ق!و�ة� و�ال ح�و�ل� �ه�. إ �الل ألطبراني[ رواه ]ب 5

Berdasarkan hadist ini dapat dipahami bahwa kita sebagai manusia

harus jujur dan terbuka terhadap orang lain untuk menyampaikan apa yang

sebenarnya, walaupun kebenaran tersebut menyakitkan bagi orang lain.

3. Kuratif: keutamaan mengajak kepada kebaikan

�ي ع�ن�.4 ب� ة� أ �ر� ي س!ول! ق�ال� ق�ال� ه!ر� �ه� ر� �ه! ص�ل�ى الل �ه� الل �ي �م� ع�ل ل �ل�ى د�ع�ا م�ن� و�س� إ

�ان� ه!د?ى �ه! ك ر� م�ن� ل �ج� �ل! األ� !ج!ور� م�ث �ع!ه! م�ن� أ �ب �ت �ق!ص! ال� ي �ن �ك� ي !ج!ور�ه�م� م�ن� ذ�ل أ

?ا �ئ ي �ل�ى د�ع�ا و�م�ن� ش� �ة� إ ل �ان� ض�ال� �ه� ك �ي � م�ن� ع�ل �م �ث �ل! اإل� � م�ث �ام �ع!ه! م�ن� آث �ب �ت ال� ي

�ق!ص! �ن �ك� ي �ام�ه�م� م�ن� ذ�ل ?ا آث �ئ ي !و ق�ال�. ش� �ب ن+ ح�د�يث+ ه�ذ�ا ع�يس�ى أ ص�ح�يح+ ح�س�

6 [لترمذيا رواه]

5 al-Thabrânî, al-Mu’jam al-Kabîr al-Thabrânî, Juz 2, h. 212, hadits 16256 al-Turmudzî, Sunan al-Turmudzî, Juz 4, h. 340, hadits 2674

Dari abu hurairah bahwasanya rasulullah SAW bersabda “barang siapa

mengajak kepada kebaikan, maka ia kan dapat pahala sebanyak pahala

yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala

mereka sedikitpun. Sebaliknya barang siapa mengajak kepada kesesatan,

maka ia akan mendapat dosa sebanyak dosa yang diperoleh orang-orang

yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.

Fungsi kuratif atau korektif ini bila dikaitkan dengan konseling

merupakan upaya memberi bantuan terhadap individu memecahkan

masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya. Dari hadis di atas dapat

dipahami bahwa siapa yang mengajak orang lain menuju kebaikan, maka

ia akan mendapatkan pahala dan begitu juga sebaliknya. Begitu juga

dalam proses konseling, seorang konselor yang memberikan bantuan

terhadap kliennya, yaitu memberikan bantuan kearah kebaikan, sehingga

pada akhirnya permasalahan yang dihadapi klien dapat terentaskan, hal ini

akan menimbulkan kepuasan pada diri konselor dan juga bernilai pahala di

sisi Allah Swt.

5. Preservatif: Menolong orang yang zhalim dan orang yang di zhalimi

ق�ال� �ه! ع�ن �ه! الل ض�ي� ر� �س� �ن أ ع�ن�

!وم?ا م�ظ�ل و�� أ �م?ا ظ�ال �خ�اك� أ �ص!ر� ان �م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل �ه! الل ص�ل�ى �ه� الل س!ول! ر� ق�ال�

ذ! �خ! �أ ت ق�ال� �م?ا ظ�ال ه! �ص!ر! �ن ن �ف� �ي ف�ك !وم?ا م�ظ�ل ه! �ص!ر! �ن ن ه�ذ�ا �ه� الل س!ول� ر� �ا ي !وا ق�ال

ا ] رواه �ه� �د�ي ي [لبخاريف�و�ق� 7

Nabi berkata, tolonglah saudaramu yang zhalim atau yang di zhalimi.

Mereka berkata: “ya rasullulah kami menolong yang di zhalimi,

7 al-Bukhârî, Shahîh al-Bukhârî, Juz 3, h. 168, hadits 2444

bagaimana kami menolong yang menzhalimi?” beliau menjawab “ambil

tangannya.

Dari hadist diatas dapat dipahami bahwa dalam kehidupan ini kita

diwajibkan untuk saling tolong menolong sesama manusia. Pelayanan

bimbingan konseling merupakan layanan bantuan yang diberikan oleh

seorang konselor yang terhadap klien atau individu yang membutuhkan.

Dalam pemberian bantuan tersebut hendaknya seorang konselor tidak

membeda-bedakan individu atau klien yang akan di bantu. Individu-

individu yang bermaslah dibimbing dan diarahkan oleh seorang konselor,

yang nantinya bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

individu serta berkaitan dengan tujuan konseling itu sendiri yang merubah

KES-T menjadi KES.

6. Developmental: Pengembangan dan pengamalan agama

ق�ال� ع.7 العاص �ن� ب ع�م�ر�و بن الله عبد �ه� �ن� �ي ع�ل �ه! الل ص�ل�ى �ه� الل س!ول! ر� ق�ال�

�ه�ا �ي ع�ل !وه!م� و�اض�ر�ب �ين� ن س� �ع� ب س� �اء! �ن �ب أ و�ه!م� ة� �الص�ال� ب !م� د�ك و�ال�� أ وا م!ر! �م� ل و�س�

ا ] رواه �م�ض�اج�ع� ال ف�ي �ه!م� �ن �ي ب ق!وا و�ف�ر= ر� ع�ش� �اء! �ن �ب أ داود و�ه!م� 8 [بو

Perintahkan anak yang berumur tujuh tahun untuk mengajarkan shalat,

pukullah mereka pada umur sepuluh tahun jika mereka enggan

mengerjakannya dan pisahkanlah tempat tidur mereka. (HR. Abu Daud)

Berdasarkan hadist di atas, dapat dipahami bahwa orang tua dituntut

untuk mendidik anaknya sedisplin mungkin, sesuai dengan apa yang

dianjurkan dalam agama islam. Begitu juga halnya dalam bimbingan dan

konseling, konselor harus bisa memberikan pemahaman terhadap klien

bagaimana supaya dia bisa bertindak dan bertingkah laku sesuai dengan

ajaran dan aturan agama yang dianut. Selain itu konselor juga dapat

mengarahkan dan memberikan pemahaman kepada klien mengenai sanksi

8 Abû Dâwud, Sunan Abî Dâwud, Juz 1, h. 185, hadits 495

atau hukuman apabila dia tidak mengerjakan atau melakukan ajaran

agamanya. Dengan pemahaman tersebut maka individu atau klien dapat

bertindak dan mengamalkan ajaran agamanya sesuai dengan aturan yang

semestinya.

�ي ع�ن� ب� �ة� أ ب �ا ق�ال� ق�ال� �ن د�ث �ك+ ح� �ا م�ال �ن �ي �ت �ل�ى أ �ي= إ �ب �ه! ص�ل�ى الن �ه� الل �ي �م� ع�ل ل �ح�ن! و�س� �ة+ و�ن �ب ب ش�

!ون� �ق�ار�ب �ا م!ت �ق�م�ن �د�ه! ف�أ ن ر�ين� ع� �و�م?ا ع�ش� �ة? ي �ل �ي �ان� و�ل س!ول! و�ك �ه� ر� �ه! ص�ل�ى الل �ه� الل �ي �م� ع�ل ل و�س�

ح�يم?ا ف�يق?ا ر� �م�ا ر� �ا ظ�ن� ف�ل �ن �ا ق�د� أ �ن �ه�ي ت �ا اش� �ن �ه�ل و� أ� �ا ق�د� أ �ق�ن ت �ا اش� �ن �ل أ �ا ع�م�ن� س� �ن ك �ر� �ا ت �ع�د�ن ب

�اه! ن �ر� ب خ�� ج�ع!وا ق�ال� ف�أ �ل�ى ار� !م� إ �يك �ه�ل �ق�يم!وا أ =م!وه!م� ف�يه�م� ف�أ وه!م� و�ع�ل �ر� و�م!ر! �اء� و�ذ�ك ي �ش� أ

�ح�ف�ظ!ه�ا و� أ� �ح�ف�ظ!ه�ا ال� أ Nوا أ �م�ا و�ص�ل �ي ك !م!ون �ت ي

� أ ص�ل=ي ر�! �ذ�ا أ ت� ف�إ ة! ح�ض�ر� !ؤ�ذ=ن� الص�ال� �ي !م� ف�ل �ك ل

!م� �ح�د!ك !م� أ �ؤ!م�ك �ي !م� و�ل ك �ر! �ب ك� 9 [لبخاريا رواه] أ

Dari malik bin al-huwairist beliau berkata: mendatangi nabi

Muhammad SAW dalam keadaan kami masih remaja dan berumur sebaya.

Kami tinggal dekat beliau selama 20 hari 20 malam. Rasullah SAW

adalah manusia yang penyayang dan lembut. Ketika beliau mengira kami

telah rindu pada keluarga kami, beliau bertanya apa yang kami tinggalkan

setelah kami, maka kamipun mengabarkan kepada beliau. Beliau bersabda

: “pulanglah kembali ke keluarga kalian, tinggallah disana, ajarilah mereka

dan perintahkan kepada mereka (kemudian beliau menyebutkan beberapa

hal apa yang kami hafal dan yang tidak kami hafal), dan shalatlah

sebagaimana kalian melihat kami shalat. Jika telah datang waktu shalat,

maka hendaklah adzan salah seorang dari kalian dan menjadi imamlah

yang tertua diantar mereka. (HR Shahih Bukhori)

9 al-Bukhârî, Shahîh al-Bukhârî, Juz 1, h. 162, hadits 631

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ه!ر�

�ي= ع�ن� �ب �ه! ص�ل�ى الن �ه� الل �ي �م� ع�ل ل �س� ق�ال� و�س� �ي �ى ل �غ�ن ة� ع�ن� ال �ر� �ث �ع�ر�ض� ك ال

�ك�ن� �ى و�ل �غ�ن �ى ال �ف�س� غ�ن [لبخاريا رواه] الن 10

Dari abu hurairah nabi berkata: bukanlah orang kaya itu diukur dari

kemewahan dunia namun kaya adalah hati yang selalu merasa cukup.

(HR. Albukhori)

C. Penutup

1. Kesimpulan

Dengan memperhatikan dari tujuan umum dan tujuan khusus

bimbingan konseling islam, kita dapat merumuskan beberapa fungsi dari

bimbingan konseling islami tersebut adalah fungsi preventif, fungsi

kuratif, fungsi preservative, dan fungsi developmental.

2. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis berharap semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi seorang konselor

masa depan yang akan membantu kliennya.

10 al-Bukhârî, Shahîh al-Bukhârî, Juz 8, h. 118, hadits 6446

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, erman amti, dasar-dasar bimbingan dan konseling, Jakarta:

rineka cipta, 1999

Aunur rahim faqih, bimbingan dan konseling dalam islam, jogyakarta:

UII Press, 2001

MAKALAH

HADIST TARBAWI

Tentang:

HADIST-HADIST TENTANG FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

Oleh kelompok 4

ERMA RANI

FEBBY FEBRILIANY

Dosen:

YUSRIZAL EFENDI M.Ag

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA NEGERI (STAIN)

BATUSANGKAR

2012