Habis Napasku - ANdy Halim

58
Habis Napasku

description

aaahh aahh yess noo

Transcript of Habis Napasku - ANdy Halim

  • Habis Napasku

  • LO 1. Sesak Nafas

  • Sesak napasSesak napas (dispnea) adalah sukar bernapas yang dirasakan oleh pasien, jadi bersifat subyektif.

    Bila oleh pemeriksa tampak pasien sukar bernapas, jadi ini bersifat obyektif, maka disebut gawat napas (respiratory distress)*

  • EtiologiSumbatan saluran napas (dari hidung-faring-laring-trakea-bronkusd-alveolus)Kelainan paru (pneumonia, ppok, asma bronkial)Kelainan vaskuler paru dll (pneumotoraks, kelemahan otot pernapasan, emboli paru akut)Sumbatan trakea disebabkan oleh trakeomalasia, benda asing tumor, tumor & stenosis trakeaSumbatan bronkus disebabkan oleh gangguan ventilasi & drenase sekret bronkus (secara mekanik). Bisa juga disebakna oleh silia yang tertutup oedem mukosa & sekret kental akibat peradangan*

  • Klasifikasi Sesak NapasGangguan aliran udaraEkstratorakalIntratorakalObstruksi saluran napas atasObstruksi saluran napas bawahstridor inspirasi

    Polip nasal, aringotrakheomalaciaEkspiratori effort

    Bronkhiolitis, asma, emphysema, aspirasi benda padat,hipertrofi thymus*

  • Klasifikasi Sesak NapasGangguan volume udaraEkstratorakalIntratorakalGangguan ekspansi paruGangguan parenkim paruGangguan ekstra paruGangguan pusat respirasiInspiratory effortPneumonia, atelektasis, near drowning, edema paru

    Inspiratory effortPneumothoraks, pneumomediastinum, hernia difragmatica, efusi pleura

    Inspiratory constrantHepatomegali, gastritis, peritonitisHiperventilasiAsidosis metabolik, trauma kapitis, anemia, psikogenik*

  • Patofisiologi*

  • PENYAKIT YANG MENYEBABKAN SESAK NAPAS

    ASMA(ASMA BRONKHIAL)BROKNKHITIS KRONIS EMFISEMAASPIRASI BENDA ASINGASPIRASI PNEUMONIAPNEUMOTHORAXCOPD*

  • LO 2. Etiologi

  • ASMA BRONKIALDEFINISIMerupakan penyakit saluran napas yg ditandai dg peningkatan daya responsif percabangan trakeobronkial terhadap berbagai jenis stimulus.Asma ditandai dg bronkospasme episodik reversible yg terjadi akibat respons bronkokonstriksi berlebihan terhadap berbagai rangsangan.

  • ETIOLOGIA. Faktor penjamu, faktor pada pasien Aspek genetikKemungkinan alergi Saluran napas yang memang mudah terangsang Jenis kelamin Ras/etnik

  • B. Faktor lingkungan Bahan-bahan di dalam ruangan : - Tungau debu rumah - Binatang, kecoa Bahan-bahan di luar ruangan - Tepung sari bunga - Jamur Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap, pewarna makananObat-obatan tertentu

    Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray ) Ekspresi emosi yang berlebihan Asap rokok dari perokok aktif dan pasif Polusi udara dari luar dan dalam ruangan Infeksi saluran napas Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan aktivitas fisik tertentu. Perubahan cuaca

  • ETIOLOGIUdara dingin olahragaInfeksi virusPolenObat ttntuAsap rokoktungaugenetikStress, emosiBulu, kelupasan kulit hewanpekerjaan

  • KLASIFIKASIA. Berdasarkan Etiologi a. Ekstrinsik (alergik) Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma Ekstrinsik dibagi menjadi :- Asma ekstrinsik atopik - Asma ekstrinsik non atopik

    b. Intrinsik/idiopatik (non alergik) Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi.

    c. Asma gabungan Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik.

  • KLASIFIKASI

    Derajat asma Gejala Gejala malamIntermiten mingguanGejala 1X/minggu tapi < 1X/hariSerangan dapat menggangu aktivitas dan tidur> 2X semingguPersisten sedang harianGejala harianMenggunakan obat setiap hariSerangan menggangu aktivitas dan tidurSerangan 2X/minggu, bisa berhari-hari> Sekali semingguPersisten berat kontinuGejala terus menerusAktivitas fisik terbatasSering seranganSering

  • Karakteristik TerkontrolTerkontrol partialTak terkontrolGejala harian Tidak ada (2 kali per minggu 3 atau lebih dari karakteristik asma terkontrol partial terjadi dalam seminggu

    Keterbatasan aktifitas TidakBeberapa

    Gejala asma malam hari TidakBeberapa

    Kebutuhan akan obat-obatan pelega Tidak (2 kali per minggu

    Fungsi paru (PEF atau PEV1) Normal < 80%

    Eksaserbasi TidakSatu atau lebih dalam setahunSatu kali dalam beberapa minggu

  • PATOFISIOLOGI

  • KELAINAN YANG TIMBULMAKROSKOPIKkelainan terpenting ditemukan pd bronkus dan bronkiolus. Dinding bronkiolus lebih tebal drpb biasa dan di dalam lumen dapat terlihat kumpulan lendir kental yg dapat menyubat lumen.MIKROSKOPIKSelaput lendir yg sembab, berserbukan sel radang eosinofil dan limfosit dan kelenjar lendir hiperplastikPenebalan membran basalisHipertrofi otot polosDlm lumen tdpt sekret lendir basofilik

  • GAMBARAN KLINISNafas berbunyi ngik-ngikBatuk-batukNafas pendek tersengal-sengalSesak dadaSusah berbicara dan berkonsentrasiPundak membungkukBayangan abu-abu atau membiru pada kulit, bermula dari mulut

  • DIAGNOSIS Anamnesis Batuk, mengi, sesak napas episodikBronkitis / pneumonia berulangRiwayat atopi pada penderita atau keluarganyaRiwayat faktor pencetusPerburukan gejala pada malam hari

  • PEMERIKSAAN FISIKTanpa serangan dapat normalPenyakit penyertaSaat serangan- sesak- mengi- otot bantu napas- pulsus paradoksus

  • PEMERIKSAAN LAB Darah rutin EosinofiliaSputum eosinofil, spiral curschmann dan kristal charcotleydenSerum IgE spesifikUji kulitRADIOLOGI Umumnya normalHiperinflasi paru

  • PEMERIKSAAN a. Spirometri :Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas.

    b. Tes provokasi :1) Untuk menunjang adanya hiperaktifitas bronkus.2) Tes provokasi dilakukan bila tidak dilakukan lewat tes spirometri.3) Tes provokasi bronkial seperti :Tes provokasi histamin, metakolin, alergen, kegiatan jasmani, hiperventilasi dengan udara dingin dan inhalasi dengan aqua destilata.4) Tes kulit : Untuk menunjukkan adanya anti bodi Ig E yang spesifik dalam tubuh.

    c. Pemeriksaan kadar Ig E total dengan Ig E spesifik dalam serum.

    d. Pemeriksaan radiologi umumnya rontgen foto dada normal.

    e. Analisa gas darah dilakukan pada asma berat.

    f. Pemeriksaan eosinofil total dalam darah.

    g. Pemeriksaan sputum.

  • TERAPI DEWASA

  • PENCEGAHAN Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasiMenghindari kelelahanMenghindari stress psikisMencegah/mengobati ISPA sedini mungkin

  • KOMPLIKASI

    PneumotoraksPneumomediastinumEmfisema subkutisAtelektasisAspergilosisGagal napasBronkitisFraktur iga

  • DDObstruksi saluran napas atas oleh tumor atau edema laringTumor karsinoidEmboli paru rekurenBronkitis kronik

  • DEFINISI COPDPenyakit paru kronik yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel, bersifat progresif.

    *

  • EPIDEMIOLOGI10-15% pria dewasa, 5% wanita dewasa, 5% anak-anakFaktor resiko utama : rokok 4x > dari bukan perokokPria : wanita = 3-10 : 1Perkotaan 1.5x > dari pedesaanBila pada anak-anak sering batuk, berdahak, sesak, kelak pada masa tua sering timbul emfisema

    *

  • FAKTOR RESIKOHost:Genetik: Defisiensi 1 anti tripsinHipereaktivitas bronkusLingkungan:Asap rokok (faktor risiko utama - sigaret)Partikel debu & bahan kimia perindustrianPolusi udaraInfeksiStatus sosial*

  • KLASIFIKASI*

    TingkatNilai FEV1 dan gejala0berisikoMemiliki satu atau lebih gejala batuk kronis, produksi sputum, dan dispnea.Ada paparan terhadap faktor resiko (rokok, polusi), spirometri normalIringanFEV1/FVC < 70%, FEV1 80%, dan umumnya, tapi tidak selalu, ada gejalabatuk kronis dan produksi sputum. Pada tahap ini, pasien biasanya bahkan belum merasa bahwa paru-parunya bermasalahIIsedangFEV1/FVC < 70%; 50% < FEV1 < 80%, gejala biasanya mulaiprogresif/memburuk, dengan nafas pendek-pendek.IIIberatFEV1/FVC < 70%; 30% < FEV1 < 50%. Terjadi eksaserbasi berulang yang mulai mempengaruhi kualitas hidup pasien. Pada tahap ini pasien mulai mencari pengobatan karena mulai dirasakan sesak nafas atau serangan penyakit.IVsangat beratFEV1/FVC < 70%; FEV1 < 30% atau < 50% plus kegagalan respirasi kronis.Pasien bisa digolongkan masuk tahap IV jika walaupun FEV1 > 30%, tapi pasien mengalami kegagalan pernafasan atau gagal jantung kanan/cor pulmonale.Pada tahap ini, kualitas hidup sangat terganggu dan serangan mungkinmengancam jiwa.

  • DEFINISI Pneumothorax-Terdapat udara bebas dalam rongga pleura- Mekanisme timbulnya pneumotoraks Artifisialis Traumatika Spontan*

  • KLASIFIKASI PNEUMOTORAKSBerdasarkan fistelnya Pneumotoraks tertutup Pneumotoraks terbuka Pneumotoraks ventil

    Berdasarkan penyebabnya Pneumotoraks spontan : - primer - sekunder

    *

  • PNEUMOTORAKS SPONTANPneumotoraks spontan primer (PSP) secara klinis tidak ada penyakit paru bisa timbul pd usia 10-30 thn, tinggi, kurus, kebiasaan merokok, L: 71,4 %, P: 31,6% bullae subpleural (76 - 100%) recurrent rate : 20 60% berkurang bila dilakukan pleurodesis kontroversi *

  • PNEUMOTORAKS SPONTANPneumotoraks spontan sekunder (PSS)Timbul sebagai komplikasi penyakit paru, paling sering PPOK kematian 1-17%Insidens (USA) : 2-6/100.000 populasi / thnPotensial timbul kegawatanRecurrent rate : 40 - 60 %

    *

  • Penyebab pneumotoraks spontan sekunderPenyakit sal napas (PPOK,status asmatikus)Infeksi paru (Tb, pneumonia, necrotizing pneumonia)Peny paru interstisial (sarkoidosis,idiopathic pulmonary fibrosis)Kanker paruEndometriosis*

  • DIAGNOSISAnamnesis Sesak napas tiba-tiba Nyeri dada yang menusuk Batuk-batuk Perburukan gejala yang cepat (bila ventil) Riwayat trauma, penyakit paru*

  • DIAGNOSIS

    Pemeriksaan fisik- Gelisah - kesadaran menurun- Sesak napas (frek napas meningkat)- Takikardi sampai bradikardi Pemeriksaan toraks- Inspeksi - statis : asimetris , bagian yang sakit cembung - dinamis : yang sakit tertinggal

    - Palpasi - sela iga melebar - fremitus lebih lemah

    - Perkusi - hipersonor - pergeseran mediastinum

    - Auskultasi - suara napas melemah hilang (tergantung luasnya pneumotoraks) *

  • DIAGNOSISPemeriksaan radiologis (PA & Lateral) -Paru kolaps - Bayangan radiolusen / avaskuler - Kadang tampak air-fluid level - Garis penguncupan paru (halus) - Pendorongan mediastinum

    CT Scanning toraks : bila foto toraks tidak jelas*

  • PENATALAKSANAAN UMUMTujuanMengeluarkan udara dalam rongga pleuraMengusahakan penyembuhan lesi di pleuraMencegah timbulnya pneumotoraks berulangMengurangi masa rawat*

  • PENATALAKSANAANBila pneumotoraks : - Kurang dari 15% konservatif (kecuali bila sesak) - Lebih dari 15% / sesak napas ~ segera punksi pleura ( pnx ventil) ~ mini WSD / venocath ~ WSD ~ rawat - Cari penyebab pneumotoraks

    *

  • Definisi Atelektasis Pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.

  • Etiologi Sebab utama dari atelektasis adalah penyumbatan sebuah bronkus.Bronkus adalah 2 cabang utama dari trakea yang langsung menuju ke paru-paru. Penyumbatan juga bisa terjadi pada saluran pernafasan yang lebih kecil. Penyumbatan bisa disebabkan oleh adanya gumpalan lendir, tumor atau benda asing yang terhisap ke dalam bronkus. Atau bronkus bisa tersumbat oleh sesuatu yang menekan dari luar, seperti tumor atau pembesaran kelenjar getah bening.

  • Faktor ResikoPembiusan (anestesia)/pembedahanTirah baring jangka panjang tanpa perubahan posisiPernafasan dangkalPenyakit paru-paru

  • Gejala Gangguan pernafasanNyeri dadaBatuk. Jika disertai infeksi, bisa terjadi demam dan peningkatan denyut jantung, kadang-kadang sampai terjadi syok (tekanan darah sangat rendah).

  • Patofisiologi Jika saluran pernafasan tersumbat, udara di dalam alveoli akan terserap ke dalam aliran darah sehingga alveoli akan menciut dan memadat. Jaringan paru-paru yang mengkerut biasanya terisi dengan sel darah, serum, lendir dan kemudian akan mengalami infeksi.

  • Penatalaksaan Tujuan pengobatan adalah mengeluarkan dahak dari paru-paru dan kembali mengembangkan jaringan paru yang terkena. Tindakan yang biasa dilakukan: Berbaring pada sisi paru-paru yang sehat sehingga paru-paru yang terkena kembali bisa mengembangMenghilangkan penyumbatan (bronkoskopi)Latihan menarik nafas dalam (spirometri insentif)Postural drainaseAntibiotik diberikan untuk semua infeksi Pengobatan tumor atau keadaan lainnya

  • Aspirasi Benda Asing*

  • BENDA ASINGDEFINISI Benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak adaGEJALA Stadium pertama Batuk hebat tiba-tiba, rasa tercekik, rasa tersumbat di tenggorok, bicara gagap, dan obstruksi jalan napasStadium kedua Refleks-refleks melemah & gejala rangsangan akut menghilangStadium ketiga Terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi timbul batuk-batuk, hemoptisis, pneumonia, dan abses paru.

    *

  • PATOFISIOLOGI Benda asing saat inspirasi laring terbuka dan masuk kedalam laring terjepit di sfingter laring pasien batuk paroksismal tersumbat di trakea, mengi dan sianosis.Benda asing organik iritasi mukosa edem dan meradang terjadi jaringan granulasi gejala sumbatan laringotrakeo-bronkitis, toksemia, batuk dan demam yang irregular.Benda asing anorganik menimbulkan rekasi jaringan yang lebih ringan.PENATALAKSANAANEndoskopi TrakeostomiAntibiotik dan kortikosteroidFisioterapi dada pada kasus pneumonia, bronkitis purulenta, dan atelektasis

    *

  • DEFINISI Tumor ParuPertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.Menurut WHO, kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita.

  • EPIDEMIOLOGINSCLC adalah tipe yang paling umum dari kanker paruAdenokarsinoma mencakup 40% kanker paru, > pada wanita.Squamous cell karsinoma lebih jarang dijumpai, 25% dari kasus kanker paru dan > pada pria dan orang tua.Tipe kanker paru yang paling jarang adalah kanker paru large cell, mencakup 10% kanker paru, tumbuh lebih cepat dibanding tipe lain serta menyebar cepat dalam paru.

  • KLASIFIKASISmall cell carcinoma (SCLC = KPKSK) kanker paru jenis karsinoma sel kecil.Non-small cell carcinoma ( NSCLC = KPKBSK) yaitu :Karsinoma sel squamosa AdenokarssinomaKarsinoma sel besarPola kombinasiPaling seringCampuran karsinoma sel squamosa dan adenokarsinomaCampuran karsinoma sel squamosa dan SCLC

  • SCLCNSCLCHistologiSitoplasma sedikit, nukleus kecil hiperkromatik dgn pola kromatin halus, nukleolus tdk jls, lembaran2 sel yg difusSitoplasma byk, nukleus pleomorfik dgn pola kromatin kasar, nukleolus mencolok, skuamosaPenanda neuroendokrinBiasanya adaBiasanya tidak adaPenanda epitelAdaAdaMusinTidak adaAda pada AdenokarsinomaPembentukan hormon peptidaHormon adenokorteks, Hormon antidiuretik, peptida pelepas gastrin, kalsitoninParathyroid Hormone Related PeptideRespons thd kemoterapiSering respons tuntasJarang respons tuntas

  • FAKTOR RESIKOMerokokPaparan asbes dan gas radonSakit yang dialami sebelumnya (misalnya tuberkulosis)Riwayat keluarga ada yang terkena kanker paru, serta terapi kanker sebelumnya.Polusi udara

  • GEJALABatuk Dahak berdarah Sesak napas Sakit Radang paru atau bronkitis berulang Kelelahan Kehilangan selera makan atau turunnya berat badan Suara serak/parau Pembengkakan di wajah atau leher

  • ***************