Haba Edisi Perdana 1 Juli - 15 Juli 2014

18
HABA EDISI I (1 JULI - 15 JULI) Liputan DUEK PAKAT IV Ikatan Mahasiswa Aceh Jerman (IMAN). Hal 4 Liputan Tari Likok Pulo Kembali Memukau di Hamburg Hal 11 Buletin IMAN

Transcript of Haba Edisi Perdana 1 Juli - 15 Juli 2014

  • HABAEDISI I (1 JULI - 15 JULI)

    Liputan

    DUEK PAKAT IV Ikatan Mahasiswa Aceh Jerman (IMAN). Hal 4Liputan

    Tari Likok Pulo Kembali Memukau di Hamburg Hal 11

    Buletin IMAN

  • 1Sekapur Sirih

    ProfilI k a t a n M a h a s i s w a Aceh Jerman (IMAN)

    Citizen ReporterWeimar Kota Budaya di Jerman

    LiputanDuek Pakat IV Ikatan Mahasiswa Aceh Jerman (IMAN)

    Jalan - JalanKe Luar Negeri, Pentingnya Bawa Apa Ya?

    Hal. 2

    Hal. 3

    LiputanTari Likok Pulo Kembali Memukau di Hamburg

    Hal. 5

    Hal. 7

    Hal. 12

    Hal. 10

    InterviewKetua PPI Bochum Hal. 15

    Asah Otak Hal. 17

    Daftar Isi

  • Assalamualaikum Wr. Wb.A l h a m d u l i l l a h ,

    akhirnya edisi perdana

    Buletin IMAN, Haba dari

    Jerman dapat diterbitkan.

    Buletin ini merupakan salah satu pro-

    gram dari Pengurus Ikatan Mahasiswa

    Aceh di Jerman (IMAN) periode 2014/

    2015.

    Melalui buletin ini, kami berharap

    dapat memberikan gambaran tentang ke-

    hidupan mahasiswa Aceh yang sedang

    melanjutkan studi di Jerman. Tak hanya

    itu, kami juga ingin mengabarkan ten-

    tang berbagai kegiatan yang dilakukan

    oleh IMAN, tentang kota-kota dan

    kampus-kampus di Jerman, serta tips-

    tips bagi pembaca yang berniat ke luar ne-

    geri, terutama Jerman.

    Semoga buletin ini bermanfaat bagi

    para pembaca sekalian. Jangan lupa, kun-

    jungi juga s i tus resmi IMAN di

    www.mahasiswa-aceh.de untuk menda-

    patkan info-info lainnya tentang IMAN.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Ahmad Zaki

    Pemred

    SEKAPUR SIRIH

    ii

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillah, Puji

    Syukur kepada Allah Swt,

    dimana pada akhirnya Kami

    mempublish Buletin per-

    dana kami.

    Saya Ucapkan terimakasih kepada te-

    man - teman semua yang telah ikut serta

    dan bekerja keras dalam membantu

    menyelesaikan buletin ini.

    Harapan kami adalah buletin ini bisa

    menjadi wadah buat teman - teman yang

    hobi menulis untuk menuangkan hobi

    mereka disini, selain itu juga buletin ini di-

    harapkan bisa menjadi wadah untuk bertu-

    kar informasi dan bersilaturahmi dengan

    teman - teman lainnya. sehingga mungkin

    bisa menimbulkan sedikit motivasi juga

    untuk mencoba menuntut ilmu di negeri

    orang.

    semoga buletin ini bisa terus berjalan

    kedepannya dan bisa menjadi inspirasi

    bagi kita semua.

    Wassalamu`alaikum wr wb

    Teuku Firman

    Ketua IMAN

  • IMAN (Ikatan Mahasiswa Aceh di JermaN / Vereinigung Acehne-sischer Studenten in Deutschland) adalah organisasi mahasiswa/mahasiswi Aceh yang menempuh studi di Jerman. IMAN didirikan di kota Goettingen, Jerman pada tanggal 26 Maret 2011

    IMAN sebagai organisasi mahasiswa yang berasaskan religius, akademis, demokratis, dan kekeluargaan, merupakan sebuah wadah silaturahim mahasiswa dan masyarakat Aceh di Jerman sekaligus sarana untuk berkontribusi dalam pembangunan Aceh ke depan.

    Organisasi IMAN (Ikatan Mahasiswa Aceh di Jerman) merupakan sebuah wadah silaturahim para putra-putri pelajar Aceh yang sedang studi di negeri Jerman. IMAN secara resmi dibentuk oleh lima puluh empat mahasiswa/i Aceh dari seluruh penjuru Jerman pada acara Duek Pakat Aneuk Aceh 2011 yang berlangsung di kota Gttingen pada tanggal 2627 Maret 2011. Dalam usia yang ma-sih tergolong sangat muda, IMAN telah berhasil melaksanakan se-jumlah program kerja yang meliputi antara lain atraksi seni budaya tari tradisional Aceh di berbagai forum masyarakat Indonesia di Jer-man dan berbagai forum internasional, pionir pengadaan Radio On-line "ASFERadio", pengelolaan Pengajian Online "KIOS IMAN" (Kajian Islam Online Student), Kajian Ilmiah, Forum PhD Sharing, program "Kartu Pos dari Jerman" bagi para pelajar di Aceh, pengem-bangan Milis dan Website IMAN, penyediaan informasi dan book-

    3

    Ikatan Mahasiswa Aceh Jerman (IMAN)

    Profile

  • let bagi para pelajar Aceh yang baru tiba di Jer-man, maupun aksi penggalangan dana kemanu-siaan bagi korban bencana alam di sejumlah tem-pat di belahan dunia.

    Ketua Umum & Sekretaris Umum IMAN:

    Periode 2011/2012: Saiful Akmal (Ketua) & Maimun Rizal (Sekum)

    Periode 2012/2013: Heru Fahlevi (Ketua) & Rezky Syahrezal (Sekum)

    Periode 2013/2014: Reza Fathurrahman (Ketua) & Maulana Ikhsan (Wakil)

    Periode 2014/2015 :Teuku Firman (Ketua) & Teuku Arriessa Sukhairi (Wakil)

    Visi dan Misi

    VISI

    Mempererat persatuan dan tali silaturrahmi yang kuat di antara mahasiswa Aceh di Jerman demi tercapainya kesatuan dalam berpikir dan berbuat untuk membangun Aceh yang lebih baik.

    MISI

    Mengkoordinasikan anggotanya dalam berba-gai kegiatan akademis dan/atau sosial.

    Menjadi duta bagi kepentingan Aceh.

    Memperjuangkan aspirasi dan kepentingan para mahasiswa Aceh pada tingkat lokal mau-pun global

    Memberikan kontribusi berupa konsep dan pemikiran dalam percepatan pembangunan Aceh

    Memetakan arah berpikir yang integratif dan berorientasi pada pembangunan Aceh yang le-bih baik di masa yang akan datang.

    Menja l in hubungan ker j a sama dengan organisasi-organisasi lain yang relevan dalam pencapaian visi IMAN

    Pengurus Ikatan Mahasiswa Aceh di Jerman (IMAN) Periode 2014-2015

    Ketua Umum& : Teuku Firman

    Wakil Ketua &: Teuku Arriessa Sukhairi

    Sekretaris : Meutia Purnama Rieel

    Bendahara : Ahmad Zaki

    Divisi Humas

    Website : Maya Fitria

    & & & & Teuku Reza Auliandra

    ASFERadio : Mira Maisura

    Buletin IMAN : Ahmad Zaki

    Kom. Info : Hamdi Akmal

    Divisi Keilmuan

    KIOS IMAN : Arief Gunawan

    & Kajian Ilmiah

    Pengembangan SDM : Hamdi Akmal

    CINTA : Siswani Sari

    Divisi Minat dan Bakat

    &Olah Raga : Teuku Erhamsyah

    &Tim Tari : Aulia Farsi

    &Sosial Budaya : Muhammad Iqbal Dista

    4

  • Kota Berlin, ibukota Jerman mendapat kehor-matan untuk menjadi tuan rumah perhelatan terbesar mahasiswa Aceh di Eropa ini. Dela-pan belas orang mahasiswa Aceh yang berasal dari berbagai kota di Jerman turut meramai-kan kegiatan tahunan ini. Jumlah mahasiswa yang tercatat dalam database IMAN saat ini

    sekitar 40 orang. Sebagian besar adalah Maha-siswa Program Master dan Doktoral. Ke de-pan, IMAN mencoba lebih merangkul maha-siswa Program Bachelor (Sarjana) yang jum-lahnya semakin bertambah seiring meningkat-nya minat lulusan SMA/Sederajat di Aceh un-tuk belajar di Jerman.

    DUEK PAKAT IV Ikatan Mahasiswa Aceh Di Jerman

    5

    LIPUTAN

    Berlin, Jerman - Ikatan Mahasiswa Aceh di Jerman (IMAN) merupakan sebuah wadah silaturahim mahasiswa Aceh di Jerman sekaligus sarana untuk berkontribusi dalam pembangunan Aceh ke depan. Regenerasi pengurus berperan besar dalam menjaga eksistensi sebuah organisasi. Untuk itu, Duek Pakat IMAN IVdiselenggarakan pada 26- 27 April 2014 sebagai kegiatan pergantian kepengurusan IMAN periode 2013/2014 sekaligus ajang silaturahim yang berlangsung penuh keakraban.

  • Duek Pakat IMAN IV ini dibuka secara resmi oleh Koordinator Fungsi Protokol dan Konsu-

    lat Kedutaan Besar RI Berlin, Bapak Rachy Rachmat dan turut dihadiri oleh Ketua PPI Berlin, Bayu Anggoro. Agenda utama acara ini terdiri dari Laporan pertanggungjawaban kepengurusan IMAN periode 2013/2014, pem-bahasan mengenai AD/ART dan Program Kerja yang menjadi acuan kepengurusan IMAN serta pemilihan ketua umum IMAN pe-r i o d e 2 0 1 4 / 2 0 1 5 .

    Pemilihan ketua umum IMAN dilakukan den-gan cara pemungutan suara. Setelah melewati proses kampanye singkat dan pemaparan visi/misi calon ketua umum, akhirnya Teuku Firman, mahasiswa Phd bidang Geologi di Uni Goettingen terpilih sebagai ketua umum IMAN periode 2014/2015. Serah terima ja-

    batan dilakukan oleh ketua IMAN periode 2013/2014, Reza Fathurrahman. Selanjutnya Reza, Maulana Ikhsan dan Siswani Sari diang-kat menjadi anggota Badan Pengawas Organ-isasi (BPO) IMAN periode 2014/2015.

    IMAN pertama kali dideklarasikan di Goettin-gen pada tahun 2011. Meskipun masih ter-golong muda, organisasi ini tercatat telah me-lahirkan sejumlah program nyata, antara lain: Kajian Islam Online Kios IMAN, ASFERa-dio, Diskusi Ilmiah bersama para pakar/peneliti asal Aceh di Jerman, penampilan tar-ian Likok Pulo dalam berbagai event interna-sional, penggalangan dana bagi korban gempa bumi di Gayo, Aceh Tengah dan pro-gram "Postkarte aus Deutschland" ke sekolah dasar bersama Pengajar Muda (Indonesia Mengajar) di Lhokseumawe. Selain itu, ber-agam tulisan karya para mahasiswa/i Aceh di Jerman telah menghiasi media lokal Aceh. Saat ini sebuah buku kumpulan tulisan para pelajar Aceh di Jerman sudah naik cetak dan akan segera diterbitkan.

    Informasi lengkap mengenai berbagai pro-gram IMAN dapat ditelusuri melalui situs http://mahasiswa-aceh.de/ atau ASFERadio http://asferadio.listen2myradio.com/yang di-pancarkan secara langsung dari Jerman ke se-luruh penjuru dunia.

    A/n Pengurus IMAN

    6

  • Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum berang-kat studi ke luar negeri, termasuk Jerman. Selain dokumen penting seperti pasport, asuransi, dokumen kampus dan lain-lain, makanan dan pakaian juga perlu jadi perhatian. Berikut ini pembahasannya oleh Mira Maisura, mahasiswa Aceh d i Uni Bonn yang d i tu l i s da l am b lognya , virtual-mee.blogspot.com tanggal 13 Maret 2014.

    1. Makanan

    Yang selalu dianggap masalah itu ya makanan. Bisa nggak ya, sanggup nggak ya makan makanan asing? Atau ada nggak ya yang jual bumbu-bumbu Indonesia disana? Jawabannya; it all depends.

    Bisa nggak ya? bisa-bisa aja kalau emang niat, dan ngerasa nggak sebegitu tergantungnya dengan makanan rumah. Ada nggaknya toko Asia, mungkin sebelumnya bisa dicek ting-galnya di kota mana, dan seberapa jauh dari kota besar. Di Jerman sendiri ada bebrapa kota yang saya tahu ada orang Indonesianya tapi nggak ada toko asia, kalaupun ada, keban-

    7

    K e L u a r N e g e r i , P e n t i n g n y a Bawa Apa Ya?

    Jalan - Jalan

  • yakan dari negara- negara asia lain, sedang dari Indonesia terbatas. Solusinya, ya belanja di toko asia terdekat yang ke-mungkinan besar adanya di kota sebelah. Atau belanja online, kalaupun jauh dan mungkin agak mahal, tapi tetap bisa dijadi-kan solusi.

    *kadang malah kita bisa temui bumbu-bumbu yang nggak disangka-sangka loh :D

    source: bisnisukm

    Untuk masakan Aceh misalnya, saya nggak pernah ketemu di toko Asia ada yang jual bahan masakan Aceh, dan nggak expect bakalan ada juga. Misalnya asam sunti, mau cari dimana coba? :D Pas pulang tahun lalu, akhirnya saya borong asam sunti dan pliek u, dua bahan utama yang nggak akan saya temui disini. Begitu juga dengan bumbu-bumbu instant, yang ada di toko asia rasanya ya begitu, nggak sama lah den-

    gan yang biasanya kita makan di rumah. Pas pengen makan rendang daging, saya le-bih prefer untuk buat bahannya sendiri, dan bahan dasarnya tersedia di toko asia, walaupun lebih mahal dibandingkan den-gan pakai bumbu jadi, tapi rasanya lebih se-suai.

    Nah, gimana dengan yang pertama kali ke luar negeri, harus bawa apa? Bawa yang kira-kira dibutuhin (hehe ya iya lah), terus beberapa makanan jadi yang bisa disimpan untuk beberapa hari pertama disini. Apa-lagi kalau sampainya pas Ramadhan, pedih euy buka puasa dengan roti :D

    Kalau rice cooker gimana? sebagian orang yang saya kenal nyaranin untuk bawa rice cooker mini. Saya dulu nggak bawa, dan al-hamdulillah dapat hibahan dari teman-teman yang pulang ke indo :D

    2. Pakaian

    Ini nggak akan jadi masalah yang harus dipikirin, kalau misalnya bisa pakai baju jenis apapun, dan dimodifikasi sedemikian rupa hingga bisa nyaman dipakai. Tapi jan-gan dimudah-mudahkan juga. Terutama un-tuk yang berjilbab, harus tetap syar i, nggak cuma sekedar tertutup ala kadarnya juga.

    Saya pribadi awalnya merasa kesusahan, mau cari baju terusan nanti dimana, jilbab yang segi empat ada nggak ya? Berhubung

    8

  • yang saya tahu pada pakai pasmina, dan saya nggak bisa pakai yang seperti itu. Alha-sil saya bawa banyak baju dan jilbab ber-warna netral, jadi tetap dikombinasikan dengan

    beberapa baju *walaupun akhirnya ketemu juga toko muslim yang jual baju dan jilbab yang saya suka.

    Gimana dengan musim dingin?

    Kalau kira-kira sampai sini selain Summer, saya nyaranin untuk bawa 1-2 pasang baju hangat dan long john, kalau butuh lebih banyak, bisa beli disini, kualitasnya ber-agam dan bisa disesuaikan dengan isi dom-pet.

    Source: Google

    Ada beberap teman yang nyaranin untuk bawa banyak celana jins, entah karena emang ukuran yang nggak akan di dapat disni, atau karena musim dingin susah pakai rok. Untuk alasan kedua, itu nggak bisa dijadikan alasan mutlak , ada solusinya

    kok :). tapi tetap ada pengecualian buat yang mungkin tinggal di daerah yg win-ternya extreme, we cant say anything, right? :)

    Intinya, bawa yang perlu dan secukupnya.

    Ada juga yang membandingkan harga ba-rang di Indonesia dengan di Jerman mis-alnya, ya kebanyakan lebih mahal disini. Ttapi coba dilihat-lihat lagi, kurangi bawa barang yang bisa ditemukan disini, dan space di bagasi bisa diisi barang-barang lain. Atau malah tetap bawa barang-barang itu, dengan pertimbangkan lebih murah tapi lebih sedikit jenis barang lainnya yang bisa dibawa. Dan kalau dihitung-hitung, ba-rang di Indonesia juga mahal loh kalau ditambah dengan harga tiket pesawat, hehe.

    Semoga infonya membantu ya :)

    9

  • Menurut cerita, dulu disini pernah ada trem seperti di Erfurt dan kota-kota besar lainnya di Jerman. Tapi sejak Weimar menjadi kota

    warisan budaya dunia PBB, pengoperasian trem dihentikan karena dinilai terlalu ribut, tidak sesuai dengan tujuan menjadikan Wei-

    Weimar, Kota Budaya Di Jerman

    10

    CITIZEN REPORTER

    Weimar adalah sebuah kota di Bundesland (Negara Bagian) Thringen, Jerman. Jaraknya sekitar 24 km dari Erfurt, ibukota Thringen, sekitar 15 menit perjalanan dengan kereta regional. Pada tahun 1996 Weimar ditetapkan oleh Badan PBB Unesco sebagai salah satu situs warisan budaya dunia. Transportasi umum utama di Weimar adalah bus. Weimar bukan kota yang besar, jadi hanya memiliki 9 trayek Bus.

    Monumen Goethe-Schiller di depan Gedung Theater Nasional

  • mar kota budaya dan wisata yang tenang. Se-lain itu, jalan- jalan utama di Weimar juga ti-dak terlalu lebar. Di Weimar terdapat kam-pus Bauhaus University Weimar. Universitas ini memiliki empat fakultas, yaitu Arsitektur, Teknik Sipil, Seni dan Desain, serta Fakultas Media. Bauhaus University Weimar juga memiliki sebuah perpustakaan utama yang mengoleksi ratusan ribu buku dan puluhan ribu media belajar lainnya serta ratusan data-base yang bisa digunakan oleh para maha-siswa dan akademisi kampus ini. Selain itu ada juga Sekolah Tinggi Musik, Hochschule fr Musik Franz Liszt Weimar.

    Penduduk Weimar berjumlah 63.236 jiwa (2012). Mayoritas penduduk Weimar adalah penganut agama Kristen. Komunitas Muslim disini sangat kecil. Mereka berasal dari Arab, Indonesia, Malaysia, Iran, Pakistan, dan lain-lain. Warga Muslim Weimar ini menggu-nakan ruangan di lantai dasar sebuah aparte-men sebagai masjid. Mereka melaksanakan Shalat Jumat dan kegiatan keagamaan

    lainnya di tempat ini. Masjid bernama Al-Kholafaa ini beralamat di Abraham- Lincoln-Strasse 21A. Ini adalah satu-satunya masjid di Weimar.

    Weimar juga merupakan kota yang dulu per-nah menjadi tempat tinggal penyair terkenal Jerman, Goethe dan sahabatnya Schiller. Sekarang patung mereka berdiri gagah seba-gai monumen di tengah Theaterplatz, di antara Bauhaus Museum dan Gedung Thea-ter Nasional serta pertokoan di sekitarnya. Di Weimar kita bisa mengunjungi rumah Go-ethe dan Schiller di pusat kota, serta rumah kebun Goethe (Goethes Gartenhaus) di Ta-man Park an der Ilm.

    Masih banyak lagi tempat menarik yang bisa dikunjungi di Weimar. Di antaranya Kastil Belvedere, Perpustakaan Herzogin Anna Amalia Bibliothek, Museum Nasional Go-ethe, dll.

    (Penulis : Ahmad Zaki Weimar)

    11

    Stasiun Kereta Utama, Weimar Hauptbahnhof Goethe Garten Haus di Park an der Ilm

  • Pasar Hamburg (Paham) ada-lah Bazar Indonesia terbesar di Jerman yang berisi kegi-atan promosi budaya Nusan-tara. Pasar Hamburg digagas oleh Komunitas Hamburg Cinta Indonesia dan Ikatan Sarjana dan Ahli Indonesia (ISAI) Jerman. Panitia acara terdiri dari berbagai pihak seperti Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg dan Persatuan Pe-lajar Indonesia (PPI) Ham-burg.

    Pasar Hamburg 2014 ber-langsung pada Sabtu, 7 Juni 2014 di Magnushal l , Am-sinckstrasse 70, Hamburg.

    Ribuan pengunjung, baik warga Indonesia maupun Jer-man hadir sejak jam 11.00 sampa i akh i r acara j am 21 .00 waktu se tempat . Mereka menikmati beragam kuliner dan kesenian dari berbagai daerah di Indone-sia yang disajikan oleh para peserta event ini.

    Ikatan Mahasiswa Aceh di Jerman (IMAN) turut mera-maikan Pa sar Hamburg 2014 . IMAN had i r me-menuhi undangan panitia se-telah di Pasar Hamburg ta-hun lalu sukses dengan pe-nampilan Tari Likok Pulo-nya. Tim Tari Likok Pulo

    12

    Tar i L ikok Pulo Kembali Memukau di Hamburg

    Liputan

  • dari Sanggar IMAN sendiri telah tampil da-lam banyak event kebudayaan di berbagai kota di Jerman, termasuk juga satu pe-nampilan di Den Haag, Belanda pada ta-hun 2012.

    Para penari yang tampil tidak seluruhnya berasal dari Aceh. Sanggar Tari IMAN juga terbuka bagi mahasiswa yang berasal dari daerah lain di Indonesia dan sedang me-nempuh studi di

    Jerman. Jika mereka tertarik terhadap ke-senian Aceh dan ingin bergabung, kami menerima dengan senang hati.

    Secara geografis, para penari tinggal menye-bar di barat, utara dan tengah Jerman. Jadi untuk latihan secara full team membutuh-kan waktu dan dana yang tidak sedikit. Hanya anggota yang tinggal di barat Jer-man yang bisa lebih sering latihan bersama karena jarak tempat tinggalnya lumayan dekat. Selebihnya kami berlatih melalui Skype dan menonton video di Youtube. Baru pada H-1 seluruh anggota tim bisa berkumpul dan berlatih bersama di Ham-burg.

    Penari dan syeh yang tampil kali ini pun su-dah mengalami regenerasi dari yang tampil di Pasar Hamburg tahun lalu. Aulia Farsi dari Wolfsburg dan saya (Ahmad Zaki) dari Weimar menggantikan Rezky Syahrezal yang biasa menjadi syeh dan penabuh rapa-

    i. Alhamdulillah, Rezky masih sempat mela-tih kami sebentar di sela kesibukannya. Sedangkan formasi penari terdiri dari Danti Dewi Pramesti, Dhevi Aristi Her-manda, Sagita Dimitri, Sukma Arum Ki-nanti, T. Arriessa Sukhairi (Bochum), M. Iqbal Dista (Clausthal), Maya Fitria (Duis-burg), Muzia Iedhiya Adha (Duesseldorf), dan Wa Ode Iin Arliani Soleman (Dort-mund) . Selain itu ada juga Alexandra Amanda Rorimpandey (Duisburg), Aissa Mutiara Putri dan Wulandiah (Hamburg) yang bertindak sebagai ocial tim.

    Seiring tabuhan rapa-i dan syair yang dilan-tunkan oleh syeh, para penari mulai berg-erak dengan dinamis di atas panggung. Da-lam dua gerakan pertama para penonton yang tersebar di ruang aula mulai menyi-mak namun tetap diam. Baru di gerakan ketiga dan seterusnya tepuk tangan mulai bergemuruh terdengar di jeda antara tiap gerakan.

    13

  • Tepuk tangan penonton membuat kami se-makin bersemangat menari, menabuh rapa-i dan melantunkan syair. Sampai akhirnya 12 menit berlalu. Tarian selesai dan kami menyampaikan salam penutup. Tiba-tiba sang pembawa acara (MC) mena-han kami yang mau turun dari panggung. Dia berkata Stop! kepada kami dilanjut-kan dengan Luar biasa bukan? kepada pe-nonton. Kami terkejut, dia meminta ikut mencoba salah satu gerakan Tari Likok Pulo. Kami pun memainkan dua kali lagi gerakan tersebut bersama sang MC yang di akhir gerakan bergaya kelelahan dan terge-letak di panggung. Tepuk tangan penonton pun semakin bergemuruh.

    Rasa capek yang ada pada penari bercam-pur dengan rasa puas. Setelah penampilan, sa lah seorang penonton asal Jerman berkata Du hast gut gespielt (kamu ber-

    main bagus). Kami sangat senang dan ber-syukur karena dapat menghibur dan me-muaskan penonton.

    Kami juga sempat bertemu dengan Ibu Juli, Penanggung Jawab Acara Pasar Ham-burg 2014. Beliau memuji penampilan kami pada sore itu dan meminta kami ber-siap untuk kembali berpartisipasi di Pasar Hamburg tahun depan.

    Kami sangat bersyukur dan bangga. Sambil menuntut ilmu di rantau yang sangat jauh dari kampung halaman, dapat mempromo-sikan budaya Aceh. Melalui berbagai pe-nampilan selama ini, kami dari IMAN ber-harap Likok Pulo pada khususnya dan Aceh pada umumnya dapat semakin eksis di Jerman. Semoga Budaya Aceh semakin diminati tak hanya oleh warga Aceh sen-diri, tetapi juga warga Indonesia dan berba-gai negara lain di dunia. Amin!

    14

  • Pertama-tama, kami ucapkan selamat larena sudah terpilih sebagai Ketua PPI Bochum. Bisa dijelaskan tentang proses pemilihannya? Ada berapa orang calon ke-tua yang mengikuti pemilihan?

    Terimakasih. proses pemilihan ini sen-diri dilakukan melalui voting suara. untuk proses pemilihan sendiri itu menghabiskan waktu selama 3 minggu. Dimana dalam waktu 2 minggu pertama adala masa dimana para calon mendaftarkan diri. Lalu, dilanjut-kan 1 minggu waktu untuk pengenalan dir calon - calon ketua. Hanya ada dua kandidat untuk pemilihan kali ini. Saya dan saudara Maruli Solagratia Deo Simajuntak.

    Bagaimana awalnya sampai berniat jadi Ketua PPI Bochum?

    Pada awalnya hanya omongan dengan beberapa rekan - rekan saja, mengenai ide -

    ide kegiatan yang bisa dilaksanakan. dan be-berapa dari mereka menyarankan untuk men-coba mencalonkan diri sehingga beberapa ide yang saya miliki bisa dilaksanakan me-lalui wadah PPI Bochum ini.

    Apakah sebelumnya juga sudah terli-bat dalam kepengurusan PPI Bochum? Ka-lau iya, adakah pengaruhnya terhadap kegi-atan kuliah?

    sebelumnya saya belum terlibat dida-lam kepengurusan. menrut saya, terganggu atau tidak terganggunya kegiatan kuliah ter-gantung pada pribadinya kita masing - masing. Bagus atau tidak bagusnya kita men-gatur waktu.

    Apa program utama yang mau dilak-sanakan selama menjabat nanti?

    Sebenarnya ada banyak program yang ingin dilaksanakan, dengan fokus saya ada-

    Ketua PPI Bochum

    15

    INTERVIEW

    Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Aceh di Jerman (IMAN) mendapat kabar gembira dan membanggakan, Teuku Arriessa Sukhairi, Wakil Ketua IMAN terpilih menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Bochum periode 2014/2015. Ari, begitu biasa dipanggil adalah mahasiswa Master program di RUHR University Bochum. Berikut hasil wawancara tertulis dengan Ari setelah terpilih pada tanggal 14 Juni yang lalu.

    Dari Kiri Ke Kanan : foto bersama T.Arriessa Sukhairi (Ketua PPI Bochum 13/14) dan Ghahtan Said Attamimi (Ketua PPI Bochum 12/13) pada acara Explore Experience Enjoy Indonesia.

  • lah lebih kepada meekatkan seluruh mahasiswa/i, Pelajar dan masyarakat indone-sia di Bochum, Kegiatan Budaya, Olahraga dan Pendidikan. Mungkin ada 2 Program be-sar yang rencananya akan dijadwalkan untuk digelar Yaitu, Sportfest dan Festival budaya Indonesia.

    Bagaimana tingkat partisipasi dan keaktifan mahasiswa Indonesia di Bochum dalam organisasi PPI?

    Untuk saat ini lumayan banyak mahasiswa/i Indonesia di Bochum, dan mereka cukup aktif dalam beberapa kegiatan - kegiatan.

    Bagaimana tentang hubungan PPI Bochum dengan oraganisasi lain seperti IMAN? Apa ada peluang kerja sama yang bermanfaat untuk kedua belah pihak?

    Tentu saja, peluang seperti itu sangat-lah terbuka lebar, hal ini bisa saja dalam ben-tuk kerjasama dalam membuat kegiatan. Hanya tinggal dibahas bentuk kerjasama den-gan model seperti apa yang ingin dilak-sanakan.

    Adakah tanggapan atau saran ten-tang berbagai oragnisasi pelajar atau masyarakat Indonesia di Jerman?

    Adanya organisasi pelajar atau masyarakat Indoesia di Jerman ini sangatlah bermanfaat, dimana dengan adanya organ-isasi seperti ini bisa membuat suasana keke-luargaan yang baik antara orang - orang Indo-nesia yang berada di perantauan. Juga bisa untuk lebih mengenalkan atau mempromosi-kan seni dan budaya Indonesia di Jerman.

    Terima kasih atas wawancaranya, se-moga sukses dalam menjalankan tugas.

    Sama - sama, mohon doanya agar tetap bisa menjadi pemimpin yang bisa men-jalankan amanah yang diberikan dengan se-baik - baiknya dengan tidak melupakan tang-gung jawab saya sebagai seorang maha-siswa..

    16

  • ASAH OTAK

    xvii

    Source : www.theguardian.com