H-05 Pengukuran Debit Aliran
-
Upload
alvinerzal -
Category
Documents
-
view
420 -
download
35
description
Transcript of H-05 Pengukuran Debit Aliran
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA
KELOMPOK : 2
Maulana Ichsan Gituri 1006659735
Mohammad Bagus Prasetyo 1006659741
Prilly Octavia 1006659754
Sandhamurti Prabastiwi 1006659773
Yelna Yuristiary 1006659786
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 13 Maret 2012Asisten : Anandita Sancoyo MurtiTanggal Disetujui : Nilai :Paraf :
LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI DAN SUNGAIDEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIA
2012
I. TUJUAN1. Memperagakan prinsip kerja dari berbagai tipe dasar pengukuran
aliran yang berbeda dan dirakit dalam satu seri konfigurasi dengan
cara membandingkannya
2. Mengetahui karakteristik-karakteristiknya.
II. ALAT-ALAT1. Meja hidrolika
2. Seperangkat alat pengukur aliran
1
Keterangan gambar:
1. Pipa Orifice
2. Venturi meter
3. Pipa pitot
4. Manometer set
5. Variable area flow meter
6. Katup pengatur aliran
7. Lubang untuk suplai meja hidrolika
2
3
4
5
6
7
8
Gambar1. Alat Pengukur Aliran
8. Katup udara manometer
III. TEORISebagai akibat dari berbagai keperluan yang berbeda, banyak
variasi metoda yang telah banyak dikembangkan untuk mengukur aliran
fluida
Venturi meter, lempengan lubang aliran (orifice) dan pipa pitot
adalah alat-alat yang sesuai untuk mengukur debit dalam pipa.
Dengan menggunakan persamaan energi (Bernoully) dapat
diturunkan debit:
Untuk venturimeter dan orifice
Dimana:
Q = debit yang mengalir melalui pipa
Cd = koefisien debit empiris yang di dapat dari percobaan
A1 = luas penampang pipa bagian hulu
A2 = luas penampang leher pipa venturi meter atau luas penampang
lubang (Orifice) untuk lempeng lubang aliran
h1 = tinggi tekana pada lubang masuk (hulu)
h2 = tinggi tekanan pada lubang keluar (hilir)
Untuk pipa pitot
Dimana:
Q = debit yang mengalir melalui pipa
Cd = koefisien debit empiris yang di dapat dari percobaan
h1 = total head
h2 = tinggi tekanan
Catatan: Data-data teknis
Pada venturimeter
- diameter pipa bagian hulu : 29 mm
- diameter leher pipa : 17mm
Pada lempeng lubang aliran
- diameter pipa bagian hulu : 29mm
- diameter lubang : 20 mm
Pada pipa pitot
- diameter pipa : 19mm
IV. CARA KERJA1. Meletakkan alat percobaan pada saluran tepi meja hidrolika.
2. Menghubungkan pipa aliran masuk dengan suplai dari meja hidrolika
dan memasukkan pipa aliran keluar ke dalam tangki pengukur
volume.
3. Membuka katup pengatur aliran suplai sepenuhnya, demikian juga
katup pengatur aliran pada alat percobaan.
4. Membuka katup udara pada manometer, membiarkan manometer
terisi penuh, dan menunggu hingga gelembung udara sudah tidak
terlihat lagi pada manometer.
5. Mengatur katup suplai aliran dan pengatur aliran pada alat percobaan,
hingga didapatkan pembacaan manometer dengan menggunakan
pompa tangan.
6. Mencatat pembacaan pada manometer, pembacaan debit pada alat
ukur penampang berubah kemudian hitung debit aliran dengan
menghitung jumlah volume yang keluar dari alat percobaan dalam
waktu tertentu, menggunakan gelas ukur dan stopwatch.
V. DATA PERCOBAAN
No
Manometer Reading (cm) Variabel Area (LPM)
Volume (ml)
Time (s)3 4 5 6 7 8
1 11.3 10.8 10.6 10.1 9 9.4 5 355 5.342 14.3 13.3 12.9 11.5 8.5 9.5 7.5 555 5.413 28.5 23.2 26 23.5 20.2 22.1 10 718 5.464 24.6 21.8 20.9 18 13.2 15.6 12.5 825 4.355 33.5 28.8 26 24.5 22.3 19.5 15 950 4.196 36.3 29 24.6 21.1 18.6 16.3 17.5 740 2.597 42.8 31.8 28.4 21.5 18.7 17.6 20 835 2.598 42 26.5 26 16.6 12.9 12.8 22.5 755 2.13
VI. PENGOLAHAN DATAA. mencari koefisien debit empiris dari berbagai pipa
1. pipa orifice
D1= 0,029 m A1= 6,6 x 10-4 m2
D2= 0,02 m A2=3,14 x 10-4 m2
h3
(m)h4
(m)|h4−h3|
(m)Qorifice
(X)Volume
(M3)Time (S)
Qreal (Y)
0.113 0.108 0.005 1.117E-04 3.55E-04 5.34 6.65E-050.143 0.133 0.01 1.580E-04 5.55E-04 5.41 1.03E-040.285 0.232 0.053 3.638E-04 7.18E-04 5.46 1.32E-040.246 0.218 0.028 2.644E-04 8.25E-04 4.35 1.90E-040.335 0.288 0.047 3.426E-04 9.50E-04 4.19 2.27E-040.363 0.29 0.073 4.270E-04 7.40E-04 2.59 2.86E-040.428 0.318 0.11 5.241E-04 8.35E-04 2.59 3.22E-040.42 0.265 0.155 6.222E-04 7.55E-04 2.13 3.54E-04
0.000E+00 2.000E-04 4.000E-04 6.000E-04 8.000E-040.00E+00
5.00E-05
1.00E-04
1.50E-04
2.00E-04
2.50E-04
3.00E-04
3.50E-04
4.00E-04
f(x) = 0.567720343048486 x + 1.02486389860236E-05
grafik pipa orifice
Qorifice
Qre
al
2. pipa venturimeter
D1 = 0,029 m A1= 6,6 x 10-4 m2
D2=0,017 m A2= 2, 27 x 10-4 m2
h5
(m)h6
(m)|h6−h5|
(m)Qventuri
(X)Volume
(M3)Time (S)
Qreal (Y)
0.106 0.101 0.005 7.57E-05 3.55E-04 5.34 6.65E-050.129 0.115 0.014 1.27E-04 5.55E-04 5.41 1.03E-040.26 0.235 0.025 1.69E-04 7.18E-04 5.46 1.32E-04
0.209 0.18 0.029 1.82E-04 8.25E-04 4.35 1.90E-040.26 0.245 0.015 1.31E-04 9.50E-04 4.19 2.27E-04
0.246 0.211 0.035 2.00E-04 7.40E-04 2.59 2.86E-040.284 0.215 0.069 2.81E-04 8.35E-04 2.59 3.22E-040.26 0.166 0.094 3.28E-04 7.55E-04 2.13 3.54E-04
5.00E-05 1.00E-04 1.50E-04 2.00E-04 2.50E-04 3.00E-04 3.50E-040.00E+005.00E-051.00E-041.50E-042.00E-042.50E-043.00E-043.50E-044.00E-04
f(x) = 1.13498216695698 x − 2.02884023529627E-06R² = 0.797663031378579
pipa venturimeter
Qventuri
Qor
ifice
3. pipa pitot
D2= 0,019 m
A2= 2,83 x 10-4 m2
h7
(m)h8
(m)|h7−h8|
(m)Qpitot
(X)Volume
(M3)Time (S)
Qreal (Y)
0.09 0.094 0.004 7.94E-05 3.55E-04 5.34 6.65E-050.085 0.095 0.01 1.25E-04 5.55E-04 5.41 1.03E-040.202 0.221 0.019 1.73E-04 7.18E-04 5.46 1.32E-040.132 0.156 0.024 1.94E-04 8.25E-04 4.35 1.90E-040.223 0.195 0.028 2.10E-04 9.50E-04 4.19 2.27E-040.186 0.163 0.023 1.90E-04 7.40E-04 2.59 2.86E-040.187 0.176 0.011 1.31E-04 8.35E-04 2.59 3.22E-040.129 0.128 0.001 3.96E-05 7.55E-04 2.13 3.54E-04
0.00E+00 5.00E-05 1.00E-04 1.50E-04 2.00E-04 2.50E-040.00E+005.00E-051.00E-041.50E-042.00E-042.50E-043.00E-043.50E-044.00E-04
f(x) = − 0.153735066662317 x + 0.000231899506887722R² = 0.00766144100700317
pipa pitot
Qpitot
Qre
al
B. koefisien kehilangan empiris
1. pipa orifice
D2=0,02 m
A2=3,14 x 10-4 m2
LPMH3
(m)H4
(m) |h3−h4| (y) Qorifice V V2/2g (x)
5 0.113 0.108 0.005 1.117E-040.35
6 0.62059
7.5 0.143 0.133 0.01 1.580E-040.50
3 1.24118
10 0.285 0.232 0.053 3.638E-041.15
9 6.57824
12.5 0.246 0.218 0.028 2.644E-040.84
2 3.4753
15 0.335 0.288 0.047 3.426E-041.09
1 5.83353
17.5 0.363 0.29 0.073 4.270E-041.36
0 9.06059
20 0.428 0.318 0.11 5.241E-041.66
9 13.6529
22.5 0.42 0.265 0.155 6.222E-041.98
1 19.2382
0 5 10 15 20 250
0.020.040.060.08
0.10.120.140.160.18
f(x) = 0.00805686762086796 xR² = 1
grafik 'K' pipa orifice
Qorifice
Qre
al
2. pipa venturimeter
D2= 0,017 m
A2=2,27 x 10-4
LPMH5
(m)H6
(m)|h5−h6|
(y)Qorifice
(m3/s) V V2/2g
(x)5 0.106 0.101 0.005 7.57E-05 0.33 0.54505
7.5 0.129 0.115 0.014 1.27E-04 0.56 1.5261510 0.26 0.235 0.025 1.69E-04 0.75 2.72203
12.5 0.209 0.18 0.029 1.82E-04 0.80 3.1575515 0.26 0.245 0.015 1.31E-04 0.58 1.63322
17.5 0.246 0.211 0.035 2.00E-04 0.88 3.8108420 0.284 0.215 0.069 2.81E-04 1.24 7.5128
22.5 0.26 0.166 0.094 3.28E-04 1.45 10.2348
0 2 4 6 8 10 120
0.010.020.030.040.050.060.070.080.09
0.1f(x) = 0.00918509276416151 x − 5.82288206932291E-06R² = 0.99999996872643
grafik 'K' pipa venturimeter
Qventurimeter
Qre
al
3. pipa pitot
D2= 0,019 m
A2=2,83 x 10-4 m2
LPMH7(m)
H8(m)
|h5−h6| (y)
Qorifice(m3/s)
V(m/s)
V2/2g(x)
5 0.09 0.094 0.004 7.94E-05 0.28 0.38567.5 0.085 0.095 0.01 1.25E-04 0.44 0.9613810 0.202 0.221 0.019 1.73E-04 0.61 1.82662
12.5 0.132 0.156 0.024 1.94E-04 0.69 2.3073115 0.223 0.195 0.028 2.10E-04 0.74 2.69186
17.5 0.186 0.163 0.023 1.90E-04 0.67 2.2111720 0.187 0.176 0.011 1.31E-04 0.46 1.05752
22.5 0.129 0.128 0.001 3.96E-05 0.14 0.09614
0 0.5 1 1.5 2 2.5 30
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
f(x) = 0.0104035244733722 x − 3.97212364439473E-06R² = 0.999999879430186
Grafik 'K' pipa pitot
Qpitot
Qre
al
VII. Analisa
1. Analisa Percobaan
Praktikum pengukuran debit aliran bertujuan untuk mencari
besar dari koefisien debit empiris dan koefisien kehilangan empiris
yang terjadi dari masing-masing tabung yang digunakan. Pada
praktikum ini digunakan 3 jenis tabung yaitu pipa orifice, pipa
venturimeter, dan pipa pitot.
Pada praktikum pengukuran debit aliran, peralatan yang
digunakan adalah meja hidrolika dan seperangkat alat pengukur
aliran. Pertama-tama yang dilakukan oleh praktikan adalah
meletakkan alat percobaan pengukur aliran pada saluran tepi meja
hidrolika. Kemudian menghubungkan pipa aliran masuk dengan
suplai dari meja hidrolika dan memasukkan pipa aliran keluar
kedalam tangki pengukur volume. Hal ini bertujuan agar alat
percobaan pengukuran aliran mendapat suplai air untuk percobaan ini.
Alat pengukur aliran memiliki 3 jenis pipa yaitu pipa orifice,
pipa venturimeter, dan pipa pitot. Pipa orifice dihubungkan dengan
manometer 3 dan 4, pipa venturimter dihubungkan dengan manometer
5 dan 6, dan pipa pitot dihubungkan dengan manometer 7 dan 8.
Setelah itu, praktikan membuka penutup aliran suplai
sepenuhnya dan juga katup pengatur aliran pada alat percobaan agar
air dapat mengalir pada alat percobaan tersebut. Kemudian membuka
katup udara pada manometer, membiarkan manometer terisis penuh
air. hal ini bertujuan untuk menghilangkan gelembung udara yang
terdapat pada manometer.
Hal selanjutnya adalah mengatur katup suplai aliran dan
pengatur alat percobaan hingga didapat pembacaan manometer yang
jelas. Pada praktikum ini, digunakan variable area atau debit air yang
masuk mulai dari 5 LPM dan selanjutnya meningkat sebesar 2,5 LPM.
Sehingga pada praktikum ini digunakan variable area sebesar 5, 7.5,
10, 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5. setelah mengatur variable area, praktikan
kemudian membaca ketinggian air dari masing-masing manometer
ketika posisi air pada manometer tersebut diam atau tidak naik-turun.
Ketika mengatur variable area dan ternyata ketinggian air pada
manometer terlalu tinggi dan menyulitkan dalam pembacaan,
praktikan dapat mengatur ketinggian tersebut dengan memutar katup
yang terdapat pada alat peraga tersebut.
Setelah membaca ketinggian air pada masing-masing
manometer, kemudian praktikan menghitung debit air buangan. Untuk
mengetahui besarnya debit air buangan, praktikan menggunakan
bantuan alat pengukur debit yang terdapat di meja hidrolika. Cara
mudah yang dilakukan untuk memperoleh debit air buangan adalah
praktikan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh air
untuk memenuhi volume sebesar 2 liter. Setelah itu, untuk mengetahui
besar debit, praktikan tinggal membagi volume (2 liter) dengan
lamanya waktu pengisian. Selanjutnya praktikan tinggal mengulang
setiap langkahnya untuk variasi variable area yang lain.
2. Analisa Hasil
Pada praktikum pengukuran debit aliran, besaran yang ingin
dicari adalah koefisien debit empiris (Cd) dan koefisien kehilangan
empiris (K) pada masing-masing pipa. Untuk mengetahui besarnya
koefisien debit empiris (Cd) dan koefisien kehilangan empiris (K)
menggunakan metode least square dengan melihat hubungan antara
debit secara teoritis dengan debit berdasarkan percobaan.
Debit teoritis diperoleh berdasarkan formula-formula
konvensional sedangkan debit percobaan (Qreal) adalah debit air
buangan yang dihitung saat praktikum dilaksanakan. Untuk
menggunakan metode least square, praktikan harus mengetahui
besaran apa yang menjadi variabel y dan besaran apa yang menjadi
variabel x. pada praktikum ini, variabel y merupakan debit percobaan
dan variabel x merupakan debit teoritis dari masing-masing pipa.
Besar Cd merupakan kemiringan atau gradient yang terbentuk dari
grafik x-y.
Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh hasil bahwa
pada pipa orifice diketahui Cd sebesar 0,567, pada pipa venturimeter
1,135 dan pada pipa pitot diperoleh sebesar -0,153.
Setelah mencari koefisien debit empiris (Cd), praktikan
selanjutnya mencari nilai dari koefisien kehilangan empiris (k)
berdasarkan rumus :
∆h praktikum = k ∆h teori
∆h teori = V 2
2g= Q2
2g A22
∆h = perbedaan ketinggian manometer di hulu dan hilir
∆h praktikum diplot sebagai sumbu y dan ∆h teori di plot
sebagai sumbu x. maka, dengan menggunakan metode least square
diperoleh persamaan y= ax +b, dimana nilai dari a adalah besarnya
koefisien kehilangan empiris yang terjadi.
Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh hasil bahwa pada pipa
orifice besarnya koefisien kehilangan empiris adalah 0,008. Pada pipa
venturimeter sebesar 0,009 dan pada pipa pitot sebesar 0,010.
Idealnya, nilai dari Cd dan K bernilai 1. Jika Cd dan K
bernilai 1, maka dalam aliran tersebut tidak terjadi kehilangan energi
atau energi yang masuk sama dengan energi yang keluar. Namun,
pada praktikum ini, khususnya Cd, terjadi penyimpangan yang cukup
besar dari yang seharusnya baik pada pipa orifice, venturimeter,
ataupun pitot. hal ini bisa disebabkan karena adanya gesekan antara
fluida dengan permukaan tabung, kesalahan alat ataupun praktikan.
Untuk besaran K, nilai yang diperoleh dari masing-masing pipa
mendekati 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa kehilangan energi
yang terjadi pada setiap pipa baik orifice, venturimeter, ataupun pitot
sangat kecil.
3. Analisa kesalahan
Kesalahan yang dapat terjadi antara lain disebabkan oleh :
Ketidaktelitian praktikan saat membaca manometer dan karena
ketinggian air pada manometer yang masih bergerak-gerak tidak
diam, hal tersebut yang membuat ketidak telitian praktikan saat
membaca manometer tersebut.
Saat pengukuran debit yaitu pada saat pembacaan besarnya
volume air yang kurang teliti, begitu pula saat perhitungan waktu
untuk pengambilan debit air yang mungkin kurang tepat.
Pengaturan variable area yang tidak tepat semestinya, hal ini
dapat mempengaruhi tingginya ketinggian air pada manometer
sehingga dapat membuat kesalahan bagi praktikum ini.
Kesalahan alat yang disebabkan karena alat yang sudah berumur
lama sehingga mengurangi keakuratan dari hasil yang diperoleh.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum ini, maka dapat disimpulkan :
1. besarnya koefisien debit empiris (Cd) yang dihasilkan sebesar 0,567
pada pipa orifice, 1,135 pada pipa venturimter, dan -0,153 pada pipa
pitot
2. besarnya koefisien kehilangan energi yang terjadi adalah 0,008 pada
pipa orifice, 0,009 pada pipa venturimeter dan 0,010 pada pipa pitot.
3. terjadi kehilangan energi terbesar pada pipa pitot dikarenakan nilai
koefisien kehilangan empiris-nya lebih besar dibandingkan pipa orifice
dan venturimeter.
4. terjadi penyimpangan yang cukup jauh saat mencari nilai Cd pada pipa
pitot yang dimungkinkan karena adanya kesalahan dari alat yang
digunakan.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Praktikum Mekanika Fluida Laboratorium Hidrolika,
Hidrologi, dan Sungai. Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
X. LAMPIRAN