GYPSUM Membuat Rumah Jadi Mewah
description
Transcript of GYPSUM Membuat Rumah Jadi Mewah
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M
� Melati Indri Hapsari, SKM� Drs. Agus Purwanto� Heri Sutanto, S.Kom
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIOANALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMUDABALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMUDA (BPPLSP)REGIONAL III JAWA TENGAH2003
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M
GYPSUM
Membuat Rumah Jadi Mewah
PENGEMBANGANBAHAN BELAJAR:
Ketua/Penanggung Jawab:Drs. Wartanto, MM.
Tim Penyusun:Melati Indri Hapsari, SKM
Drs. Agus Purwanto
Heri Sutanto, S.Kom
Sumber Belajar:Aris Pati
Disain Sampul dan Tata Letak:Rakhmat Gunarja, S.Pd
Ilustrator:Gunadi
PRODUKSI VCD:
Pengarah ProduksiDrs. Imron Masykuri
Video ShootingDrs. Agus Purwanto
Post ProductionJamaludin, ST
Ihksan Hendra W., ST
NarasiDra. Aniek S. Harahap
Bahan belajar ini dikembangkan oleh Pamong Belajar
Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP)
Jawa Tengah
Diproduksi oleh:Proyek Pemberdayaan UPT dan Tenaga Kependidikan Luar Sekolah Jawa Tengahth. 2003
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M
KATA PENGANTAR
III
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya pada kita semua, sehingga kita dapat mengerjakan
segala pekerjaan.
Bahan belajar dengan judul “GYPSUM, Membuat Rumah Jadi
Mewah” ini disusun sebagai upaya untuk mensosialisasikan produk
pendidikan yang dapat diikuti oleh masyarakat dan menunjukkan berbagai
hasil dari proses pendidikan yang telah dicapai oleh penyelenggara
pendidikan di Indonesia.
Bahan belajar ini bersumber dari pengusaha/produsen sangkar burung,
dan sudah dilengkapi dengan VCD sehingga memudahkan pembaca untuk
mempelajari cara membuat sangkar burung.
Sumbang saran dari pembaca sekalian sangat diharapkan untuk
perbaikan kegiatan selanjutnya.
Ungaran, 8 Oktober 2003
Kepala BPKB Jawa Tengah
Drs. Wartanto, MM
NIP 130568020
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U MIV
BAB. 1. PENDAHULUAN
BAB. 2. BAHAN DAN ALAT
A. Bahan pembuatan dan pemasangan gypsum
B. Alat pembuatan dan pemasangan gypsum
BAB. 3. PROSES PEMBUATAN GYPSUM
A. Tahap I (pengadukan gypsum)
B. Tahap II (penuangan bahan gypsum ke dalam cetakan)
BAB. 4. TEKNIK PEMASANGAN GYPSUM
A. Bahan pemasangan gypsum
B. Alat pemasangan gypsum
BAB. 5. PEMASANGAN
BAB. 6. PERINCIAN BIAYA
BAB 7. MANAJEMEN USAHA KECIL
A. Pengelolaan usaha
B. Jumlah tenaga dan tugas
BAB 8. PROFIL PENGUSAHA GYPSUM YANG BERHASIL
DAFTAR ISI
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M1
BAB 1LATAR BELAKANG
Rumah merupakan salah satu
kebutuhan primer manusia yang
harus dipenuhi. Selain untuk tempat
tinggal seluruh anggota keluarga,
rumah juga harus merupakan
tempat hunian yang nyaman untuk
beraktivitas dan berinteraksi antar
anggota keluarga sehingga setiap
anggota keluarga merasa betah
untuk tinggal di rumah seperti
slogan Rumahku Istanaku. Untuk
menciptakan hunian yang nyaman,
perlu adanya usaha yang dilakukan
antara lain dengan menambah nilai
artistik rumah itu sendiri. Cara untuk
menambah nilai seni suatu rumah,
diantaranya dengan memberi desain
baik desain eksterior maupun
desain interior. Contoh desain
eksterior antara lain desain rumah,
penataan lahan, pembuatan taman,
sedangkan contoh desain interior
antara lain pemilihan cat, pemilihan
dan peletakan furniture serta
pemasangan gypsum pada plafon
rumah. Jadi, rumah yang nyaman
tidak harus besar tetapi rumah yang
kecil pun bisa nyaman bila
mempunyai nilai artistik yang dapat
membuat seluruh anggota keluarga
merasa “betah” untuk tinggal di
rumah.
Desain interior yang dapat
mempercantik rumah banyak sekali
jenisnya, salah satu diantaranya
adalah seni untuk mempercantik
plafon rumah yang disebut gypsum.
Orang membuat gypsum
mempunyai beberapa tujuan antara
lain untuk tujuan seni dan tujuan
ekonomis. Tujuan itulah yang
membuat orang tertarik
memproduksi gypsum. Tujuan seni
adalah untuk menambah nilai
artistik dan nilai estetik yang tinggi
pada desain suatu rumah sehingga
menjadi hunian yang nyaman dan
ideal. Sedangkan tujuan ekonomis
adalah untuk menambah
pendapatan pengrajin yang
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M2
membuat dan memasang gypsum.
Cara membuat dan memasang
gypsum mudah tetapi memberi
pemasukan yang cukup besar.
Penyusunan bahan belajar
tentang keterampilan membuat
gypsum ini mempunyai dua tujuan
yaitu tujuan penyusunan bahan
belajar sendiri dan tujuan
keterampilan membuat gypsum.
TUJUAN PENYUSUNAN BAHAN
BELAJAR ADALAH:
1. Menyediakan bahan belajar
tentang cara membuat gypsum
yang mudah dan jelas dipahami
oleh masyarakat.
2. Memberikan informasi tentang
usaha produksi gypsum bagi
masyarakat yang membutuhkan.
TUJUAN KETERAMPILAN
MEMBUAT GYPSUM ADALAH:
1.Membuat suatu karya yang
berfungsi untuk menambah nilai
seni pada hunian sehingga rumah
menjadi lebih cantik.
2. Menambah penghasilan untuk
pengrajin gypsum.
Gypsum adalah suatu seni
dekorasi untuk memberi nilai artistik
pada plafon sehingga rumah
menjadi cantik. Gypsum dibuat dari
bahan dasar yang disebut casting
(bubuk lembut berwarna putih).
Bahan itu mudah diperoleh di toko
bangunan. Gypsum mempunyai
berbagai macam bentuk dan motif
yang beraneka ragam sesuai
dengan keinginan pemilik rumah,
karena cetakan dapat dibuat
bermacam – macam sesuai dengan
motif yang telah dirancang,
misalnya bentuk lurus dengan
bermacam motif, bentuk oval atau
melingkar dengan berbagai motif
pula.
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M3
BAB 2BAHAN DAN ALAT
Gambar 1. Jenis kemasan castingmenurut merknya.
Untuk bahan belajar pembuatan
dan pemasangan gypsum ini alat
dan bahan dibagi menjadi 2 yaitu
alat dan bahan untuk membuat
gypsum serta alat dan bahan untuk
pemasangan gypsum.
1. BAHAN PEMBUATAN DANPEMASANGAN GYPSUM
a. Dalam pembuatan Gypsum ini
ada beberapa bahan yang harus
dipersiapkan, yaitu:
1). CASTING
diperoleh di toko-toko tertentu yang
menyediakan bahan tersebut seperti
toko bangunan dengan merk yang
bervariasi seperti:
� Jaya Board
� Elephant Board
� SGP Casting
� Judal Board
Untuk perawatannya casting
sebaiknya ditaruh di tempat yang
kering dan tidak lembab serta
jangan sampai terkena air sedikit
pun dengan maksud agar casting
tidak mudah mengeras atau
membatu.Merupakan bahan
utama dalam pembuatan
gypsum yang mempunyai
bentuk seperti bubuk
lembut dengan warna putih.
Casting yang baik adalah
casting dengan bentuk
bubuk yang semakin lembut
dan dengan warna yang
semakin putih. Untuk
mendapatkan casting dapat
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M4
2). ROVING
Roving dalam pembuatan
gypsum digunakan sebagai bahan
penguat pada waktu pencetakan.
Roving bentuknya seperti serabut
yang sudah tertata rapi, sehingga
nantinya jika ingin digunakan tinggal
memotongnya sesuai ukuran
dengan yang diinginkan.
Untuk perawatan, roving
sebaiknya ditaruh di tempat yang
kering dan jangan ditumpuki bahan
berat karena sifatnya yang rapuh.
Untuk mendapatkan casting yang
baik bisa diperoleh di toko-toko
tertentu yang menyediakan bahan
tersebut seperti toko bahan
bangunan dengan merk yang
bervariasi.
3). AIR
Air nantinya digunakan sebagai
bahan untuk mencampur casting.
Air yang digunakan bisa air sumur,
air PAM, air artetis, yang tidak
mengandung garam. Karena air
yang mengandung kadar garam
yang tinggi menyebabkan gypsum
tidak tahan lama atau mudah
pecah.
4). MINYAK
Minyak yang digunakan dalam
pembuatan gypsum bisa dibuat
dengan menggunakan bahan lemak
dari binatang lembu atau kerbau
yang dipanaskan atau dimasak
sekitar 5 menit sampai lemak itu
mencair kemudian campurkan
dengan solar dengan perbandingan
2 banding 1, kemudian dimasak lagi
sekitar 5 menit sambil diaduk agar
kedua cairan itu menyatu
sehingga menjadi sebuah
minyak yang sudah siap di
gunakan.
Dengan penggunaan
minyak yang dibuat dari
bahan lemak sapi akanGambar 2. Bentuk Roving.
menghasilkan gypsum yang sesuai
dengan keinginan yaitu tetap akan
berwarna putih dan bersih tidak
bercampur dengan warna minyak.
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M5
5). TALI
Tali nantinya digunakan sebagai
pengait gypsum untuk digantungkan
setelah dilepas dari cetakan, untuk
itu tali yang dipilih harus kuat, bisa
tali rafia atau sejenisnya, yang
mudah diperoleh di toko-toko bahan
bangunan, toko – toko kelontong
dan lain – lain.
eternit jika kayunya keras. Sekrup
bisa diperoleh di toko – toko bahan
bangunan.
3) PAKU
Paku dipakai juga untuk
mengaitkan antara gypsum dengan
kayu di eternit pada waktu
pemasangan untuk jenis kayu yang
Gambar 3. Proses Pembuatan Minyak.
b. Adapun Bahan
pemasangan Gypsum
adalah sebagai
berikut:
1) LEM
2) SEKRUP
Sekrup digunakan
pada waktu pemasangan
gypsum untuk
mengaitkan antara
gypsum dengan kayu di
Gambar 4. Macam Sekrup yangdigunakan.
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M6
lunak. Paku bisa diperoleh di toko –
toko bahan bangunan.
4) KAYU
Ada bermacam-macam Kayu
yang bisa dipakai dalam
pemasangan gypsum, tetapi
disarankan kayu itu sifatnya yang
lunak sehingga mudah pada waktu
dipasang, seperti kayu jati, meranti,
mahoni dan sejenisnya.
Kayu jenis ini bisa diperoleh di
toko – toko kayu dan tersedia
dengan bebagai macam ukuran.
Untuk perawatan sebaiknya kayu
diletakkan ditempat yang aman dari
bahaya seperti “termite” yang
disebut “rayap” atau binatang
sejenisnya.
5) HARDBOARD
Penggunaan hardboard dalam
pemasangan gypsum adalah seperti
eternit. Hardboard yang baik adalah
hardboard yang seratnya halus,
sehingga hasilnya akan bagus.
Hardboard bisa diperoleh di toko –
toko bahan bangunan dan toko
kayu, dengan jenis yang bervariasi.
Untuk perawatan sebaiknya
harboard dibeli pada saat gypsum
akan dipasang.
6) PLAMIR
Plamir merupakan bahan yang
digunakan untuk meratakan pori –
pori pada hardboard. Plamir ini
dapat diperoleh dengan mudah di
toko – toko bahan bangunan.
Perawatan plamir dilakukan dengan
menyimpan di tempat yang teduh
dan di dalam kaleng dalam posisi
kaleng tertutup agar tidak mudah
mengeras atau membatu.
1. ALAT PEMBUATAN DANPEMASANGAN GYPSUM
a. Dalam pembuatan Gypsum ini
ada beberapa alat yang harus
dipersiapkan, antara lain:
1) EMBER ATAU ALAT
Gambar 5. Jenis Paku yangdigunakan.
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M7
SEJENISNYA
Ember digunakan sebagai
tempat untuk mengaduk casting
dengan air. Jika ember tidak ada
bisa menggunakan alat lain yang
sejenis, yang penting bisa
digunakan sebagai tempat untuk
mengaduk.
2) KUAS
Pemilihan kuas yang baik
merupakan syarat penting bagi
tukang pembuat gypsum Dengan
demikian dalam memilih kuas
hendaknya yang berbulu halus dan
kuat, supaya bulu kuas tidak mudah
lepas apabila dipakai untuk
meratakan minyak pada sebuah
cetakan. Kuas yang baik ujung
bulunya bercabang dua atau
bercabang tiga. Karena kuas yang
mempunyai bulu bercabang akan
mempunyai kemampuan daya serap
yang tinggi pada minyak sehingga
penggunaannya lebih lama dan
tidak harus sering menyelupkan
pada minyak.
Perawatan atau penyimpanan
kuas yang telah dipakai, pertama
kuas dibersihkan terlebih dahulu
dengan menggunakan premium,
agar kuas tidak mengandung lemak
dan tidak mudah melekat.
Penyimpanan kuas yang bersih
dapat dilakukan dua cara, pertama
kuas ditutup dengan kertas
aluminium foil dengan menggunakan
selotip sampai bulu kuas tidak
kelihatan, kedua kuas digantungkan
Gambar 6. Alat yang digunakansebagai tempat mengaduk.
Gambar 7. Bentuk kuas yangdigunakan.
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M8
dan dimasukan pada sebuah kaleng
atau galon.
3) TIMBANGAN
Timbangan digunakan untuk
mengukur jumlah casting yang akan
digunakan untuk mencetak gypsum.
4) GELAS UKUR
Gelas ukur digunakan untuk
menakar air yang akan digunakan
untuk mencetak gypsum.
5) CETAKAN
Cetakan gypsum bermacam-
macam ada yang bentuknya oval
dengan berbagai macam ornamen,
bulat/lingkaran, dan “profil”. Cetakan
bisa dibeli atau dibuat sendiri. Yang
perlu diperhatikan pada saat
membeli cetakan adalah bentuk
ornamen dan kehalusan ornamen
karena akan mempengaruhi hasil
cetakan gypsum. Selain itu, juga
harus dipilih yang kuat dan tidak
rapuh. Cetakan gypsum ini bisa
diperoleh di toko – toko bahan
bangunan yang menyediakan
cetakan tersebut.
Untuk perawatanya, setelah
dipakai taruhlah cetakan pada
tempat yang datar dan bersih serta
kering, untuk jenis “profil” cara
menaruhnya jangan disandarkan
pada tembok karena bisa
mengakibatkan cetakan itu jadi
melengkung. Sebaiknya cetakan
diletakkan di tempat yang datar dan
dalam posisi tidur untuk
menghindari kelengkungan pada
cetakan.
Gambar 8. Jenis timbangan yangdapat digunakan.
Gambar 9. Gelas ukur.
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M9
6) SARUNG TANGAN KARET
Sarung tangan karet berfungsi
untuk melindungi tangan pada saat
mengaduk bahan pembuatan
gypsum. Sarung tangan karet ini
mudah diperleh di toko-toko bahan
bangunan dengan harga yang
murah. Untuk perawatannya mudah
sekali yaitu cucilah sarung tangan
karet ini dengan air sampai bersih
kemudian keringkan dan simpan di
tempat yang aman, untuk dipakai
lagi.
7) SEKOP
Sekop dalam pembuatan
gypsum digunakan sebagai alat
pengaduk pada saat pencampuran
antara casting dengan air, supaya
hasilnya merata. Sekop ini bisa
diperoleh di toko – toko bahan
bangunan dengan harga yang
sangat murah.
Untuk perawatannya,sekop
selalu dibersihkan setelah selesai
dipergunakan.
8) RAKEL
Rakel mempunyai bentuk
persegi panjang yang terdiri dari dua
bahan yaitu kayu dengan karet dan
Gambar 10. Macam – macam bentuk cetakan.
CETAKAN BULAT
CETAKAN BATANG
Gambar 10. Skop
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M10
mempunyai fungsi untuk meratakan
larutan casting pada sebuah sisi
cetakan.
b. Dalam pemasangan Gypsum
ini ada beberapa alat yang
harus dipersiapkan, antara lain:
1) OBENG
menempel kuat pada langit – langit.
Obeng mempunyai dua bentuk yaitu
bentuk kembang dan bentuk min
yang sesuai dengan mata sekrup.
2) PENGUNGKIT/TANG
Pengungkit atau yang biasa
disebut “tang” digunakan untuk
mengambil paku atau sekrup
apabila dalam pemasangannya
mengalami kesalahan, sehingga
paku atau sekrup itu harus dicopot
kembali.
3) GERGAJI
Gergaji merupakan salah satu
alat untuk menyiapkan hardboard
atau kayu yang digunakan untuk
memasang gypsum pada plafon
rumah. Gergaji yang digunakan
adalah gergaji yang biasa digunakan
untuk kayu.
4) ALAT PAHAT
Gambar 12. Bentuk Rakel
Gambar 13. Jenis – jenis obeng.
Gambar 14.Pengungkit/tang
Obeng adalah alat yang
berfungsi untuk
mengencangkan sekrup
yang di dipasang pada
gypsum sehingga dapat
OBENGKEMBANG
OBENGMIN
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M11
Alat pahat adalah alat yang
digunakan untuk membentuk kayu
sesuai dengan gypsum yang akan
dipasang.
5) PALU
Alat ini digunakan untuk
memasang paku dalam
pemasangan gypsum agar gypsum
lebih kuat pada plafon.
6) SCRUB
Alat yang digunakan untuk
mengoleskan plamir pada sebuah
hardboard.
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M12
Pembuatan gypsum melalui
beberapa proses kegiatan. Proses
kegiatan itu harus dilaksanakan
secara runtut dan benar agar
menghasilkan gypsum yang sesuai
dengan keinginan dan mempunyai
kualitas yang bagus.
Tahap – tahap proses
pembuatan gypsum yaitu:
1. TAHAP 1 (PENGADUKANBAHAN GYPSUM)
Proses awal pembuatan
gypsum diawali dengan pengadukan
bahan gypsum. Adapun bahan yang
dipakai dalam proses pengadukan
adalah:
� casting
� air
Sedangkan alat yang
persiapkan adalah:
� Timbangan, yang digunakan
untuk menakar ukuran jumlah
casting yang akan diaduk
sehingga disesuaikan dengan
BAB 3PROSES PEMBUATAN GYPSUM
bentuk gypsum yang akan
dibuat.
� Gelas ukur, yang digunakan
untuk menakar air.
� Ember atau tempat lain yang
mirip bentuknya yang bisa
digunakan untuk tempat
mengaduk.
� Sekop, yang digunakan untuk
mengaduk atau alat alternatif lain
yang mirip sekop yang bisa
dibuat dari bahan kayu atau
sejenisnya, yang nantinya bisa
digunakan untuk mengaduk
dengan merata.
PROSES TAHAP 1:
Pertama kita mempersiapkan
sebuah cetakan yang akan dipakai
membuat gypsum dalam keadaan
bersih dan kering, mulailah diolesi
minyak yang telah dibuat agar
gypsum tidak melekat dan mudah
dilepaskan dari cetakan.
Mula-mula dipersiapkan dulu
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M13
Gambar 15. Proses pembutan Gypsum tahap 1
bahannya yaitu dengan menimbang
casting dan menakar air yang akan
dipergunakan sesuai dengan bentuk
ukuran gypsum, dengan
perbandingan 1 : 2, artinya jika kita
menggunakan casting 2 Kg maka
untuk airnya 1 liter.
2. TAHAP 2 (PENUANGANBAHAN GYPSUM KE DALAMCETAKAN)
Setelah bahan pada proses
pertama selesai dikerjakan maka
tahap kedua adalah menuangkan
adonan tersebut ke dalam cetakan.
Masukkan casting yang sudah
ditakar ke dalam ember, setelah itu
baru diberikan air. Tunggu 5 menit,
supaya kekentalan air merata.
Setelah 5 menit baru kita aduk
dengan menggunakan sekop
sampai benar – benar rata.
Alat dan bahan yang perlu
dipersiapkan adalah cetakan
gypsum yang akan dibuat dan
adonan casting yang telah dicampur
dengan air yang sudah dikerjakan
pada tahap pertama.
Cara penuangannya adalah
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M14
Gambar 16. Proses Pembuatan Gypsum tahap 2.
persiapkan dulu cetakan pada
tempat yang datar supaya nantinya
adonan yang dituangkan betul –
betul merata. Kemudian tuangkan
adonan ke dalam cetakan secara
pelan – pelan hingga merata dengan
ketinggian kurang lebih 1 cm dari
tepi cetakan, jadi tidak semua
adonan tadi kita tuangkan ke dalam
cetakan.
3. TAHAP 3 ( PEMASANGAN
ROVING)
Dalam tahap pemasangan
roving ini alat dan bahan yang perlu
dipersiapkan adalah sisa adonan
sebelumnya. Roving yang sudah
dipotong kira-kira 25 cm yang
jumlahnya disesuaikan dengan
ukuran cetakan dan tali ( bisa tali
ravia atau sejenisnya) yang kuat
karena nantinya digunakan untuk
menggantung hasil cetakan. Roving
juga harus disesuaikan dengan
rakel yang berfungsi untuk
meratakan.
Dalam tahap pemasangan
roving ini, pertama kita ambil roving
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M15
Gambar 17. Proses Pembuatan Gypsum tahap 3.
yang sudah dipotong sesuai dengan
ukuran kemudian kita letakkan
roving tersebut ke dalam cetakan
yang sudah dilakukan pada tahap 2
dengan cara menebarkan roving ke
dalam cetakan yang sudah diisi
adonan tadi secara merata.
Setelah roving kita tebarkan
secara merata, selanjutnya ialah
merapikan tepi cetakan dari roving
yang mungkin menjuntai keluar
dengan menggunakan “rakel”. Tetapi
untuk salah satu ujung sisi, kita
sisakan roving tadi untuk
mengaitkan tali penggantungnya.
Jadi tidak semua tepi cetakan kita
rapikan dari roving.
Adapun cara mengaitkan tali
ialah letakkan tali secara melintang
ke dalam sisa roving, kemudian sisa
roving kita gulung sekali ke arah
dalam cetakan sehingga membuat
tali tadi menjadi melingkar.
Setelah itu tuangkan sisa
adonan tadi ke dalam cetakan
gypsum sampai penuh.
Langkah selanjutnya ialah
mengeringkannya sampai kurang
lebih 30 menit.
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M16
Gambar 19. Cara Melepas GypsumBentuk Oval.
4. TAHAP 4 (PELEPASAN
GYPSUM DARI CETAKAN)
Setelah kurang lebih 30 menit,
gypsum sudah kering dan siap
untuk dilepas dari cetakan. Ada dua
cara melepaskan gypsum dari
cetakan ssuai dengan model
cetakan yaitu:
a. Cetakan model lurus
Untuk cetakan model lurus
pelepasan dimulai dari salah satu
ujung dengan membukanya secara
perlahan-lahan, kemudian kita
gerakkan telapak tangan kita hingga
ujung yang satunya lagi, sampai
semua gypsum terlepas.
b. Cetakan oval/melingkar
Yaitu dengan cara diketukkan
pelan – pelan dan hati – hati, secara
menyeluruh ke semua bagian
cetakan sampai gypsum terlepas.
Setelah gypsum terlepas
gantungkan untuk menambah
kekeringannya.
Gambar 18. Cara Melepas GypsumModel Lurus.
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M17
BAB 4TEKNIK PEMASANGAN GYPSUM
Langkah terakhir yang harus
dilakukan agar gypsum dapat
dinikmati sebagai hiasan interior
yang cantik adalah pemasangan
gypsum pada plafon. Hal – hal yang
perlu dipersiapkan dalam
pemasangan gypsum yaitu:
A. BAHAN PEMASANGAN.1. Kayu sesuai dengan ukuran
gypsum yang akan dipasang pada
atap sebagai kerangka. Bentuk
kerangka disesuaikan dengan
gypsum yang sudah terbentuk
(yang akan di pasang).
2. Hardboard yang telah
dipasang pada kayu.
3. Sekrup dan paku untuk
memasang gypsum pada kerangka
yang telah dibuat.
4. Plamir dan lem untuk
memoles gypsum yang telah
dipasang.
B. ALAT PEMASANGAN
1. Obeng
2. Palu
3. Alat pahat
4. Pengungkit/tang
5. Gergaji
6. Scrub
Pemasangan gypsum dilakukan
dengan cara:
a. Pemasangan dimulai dari
hardboard sebagai alas dengan cara
dipaku di antara sudut-sudut
hardboard, pemakuan dilakukan
setiap 25 cm agar lebih kuat dan
Gambar 20. Tahap 1
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M
Gambar 23. Tahap 4.
tidak kelihatan cembung.
b. Gypsum bentuk profil yang
sudah potong menyudut yang akan
dipakai pada sebuah sudut dengan
ukuran disesuaikan, diberi lem pada
kedua sisi pinggiran gypsum secara
merata kemudian dipasang dan
c. Gypsum yang berbentuk
mahkota dipasang pada plafon
tengah sebagai aksen dengan
menggunakan paku, waktu
pemukulan dilakukan secara hati-
hati pada ke empat sisi.
Selanjutnya lubang paku yang
kelihatan juga di tutup dengan
menggunakan lem.
Gambar 21. Tahap 2.
Gambar 22. Tahap 3.
d. Plamir mulai digunakan pada
hardboard untuk meratakan pada
setiap sambungan.dibantu dengan sekrup pada
pinggiran sebelah atas. Setiap profil
dengan ukuran 2,15 cm cukup
menggunakan 4 sekrup. Adapun
untuk mengatasi setiap potongan
pada sudut yang tidak rata atau
lubang sekrup yang kelihatan
ditutup dengan menggunakan lem
sesuai dengan yang dikehendaki.
18
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M19
BAB 5PEMASARAN
Memasarkan atau menjual
adalah suatu proses untuk
meyakinkan seorang calon
konsumen untuk membeli suatu
barang atau jasa yang ditawarkan
oleh penjual atau tenaga pemasar.
Pemasaran ini adalah salah satu
kegiatan yang penting dalam
menjalankan suatu usaha. Apapun
usaha yang dijalankan tidak akan
berhasil jika tidak ada kegiatan
pemasaran yang terus menerus.
Oleh karena itu diperlukan seorang
tenaga pemasaran yang gigih dan
memiliki beberapa hal sebagai
berikut :
1. Memiliki keyakinan bahwa dia
mampu menjual produk (gypsum)
/ jasa yang dihasilkan.
2. Memiliki pengetahuan tentang
produk (gypsum) yang akan dijual
dan tentang orang atau calon
konsumen, apa kebutuhan,
harapan dan keinginanannya.
3. Memiliki pengalaman menjual,
pengalaman ini hanya akan
diperoleh jika orang tersebut
mempraktekkannya.
4. Memiliki sikap yang baik, sikap
ini dipahami sebagai suatu pola
pikir (kognitif), pola rasa (afektif)
dan pola perilaku (behavioral)
terhadap kemampuan diri, profesi
penjual, calon konsumen,
konsumen yang loyal, waktu dan
terhadap kegagalan.
Setidaknya empat hal itulah
yang perlu dimiliki oleh seseorang
untuk memasarkan produk atau
gypsum yang dihasilkan.
Memasarkan gypsum yang
sudah dihasilkan merupakan hal
yang sangat penting. Karena
konsumen atau pengguna gypsum
tidak semua orang, bahkan hanya
pada kalangan tertentu saja. Oleh
karena itu tenaga pemasar gypsum
harus mempunyai keahlian untuk
memasarkan atau mendekati kelas
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M20
konsumen yang sesuai. Mempunyai
hubungan dengan berbagai
kalangan terutama menengah ke
atas merupakan salah satu modal
penting yang harus dimiliki oleh
tenaga pemasar gypsum.
Cara pemasaran atau penjualan
yang dilakukan, biasanya tenaga
pemasar langsung datang ke
konsumen atau konsumen datang
untuk meminta produk yang kita
hasilkan untuk dipasang.
Sedangkan untuk usaha yang baru
dirintis dan belum memiliki nama,
maka pemilik usaha harus
melakukan kegiatan promosi.
Promosi ini juga menjadi kegiatan
yang penting dalam memulai
sebuah usaha. Bentuk-bentuk
kegiatan promosi yang dapat
dilakukan sebagai berikut :
1. Membuat poster atau leaflet,
yang disebarkan ke perumahan-
perumahan.
2. Memberi potongan harga
untuk pemesanan tertentu.
3. Memberi harga yang lebih
murah untuk konsumen yang
berprofesi sebagai pemborong atau
kontraktor.
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M21
BAB 6PERINCIAN BIAYA
Penentuan harga jual gypsum
ini mempertimbangkan beberapa hal
antara lain:
1. Modal yang digunakan untuk
membeli bahan – bahan produksi.
2. Biaya untuk membayar tenaga
kerja.
3. Biaya transportasi yang
dikeluarkan.
4. Keuntungan yang ingin
diperoleh.
Pada akhir usaha gypsum ini
tentu kita ingin mengetahui
seberapa besar keuntungan yang
diharapkan. Oleh karena itu penting
bagi kita untuk menghitung
kebutuhan dana yang disediakan,
hingga nanti kita dapat melihat
besarnya keuntungan.
RINCIAN BIAYA USAHA GYPSUM:
Modal pembuatan gypsum propil list 9 cm:
- Casting 3 kg x Rp. 1.100,00 = Rp. 3.300,00
- Roving 0,1 kg x Rp. 20.000,00 = Rp. 2.000,00
- Minyak 1 gr x Rp. 500,00 = Rp. 500,00
Jumlah = Rp. 5.800,00
Harga jual per batang = Rp. 12.000,00
Keuntungan : Rp. 12.000,00 – Rp. 5.800,00 = Rp. 6.200,00
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M22
Sedangkan kalau kita
mengerjakan ruangan yang
berukuran 4 cm x 6 cm dengan
bentuk sederhana kita
membutuhkan bahan dan modal:
- Paku gypsum : 3 kg x Rp. 5.000,00 = Rp. 15.000,00
- Cornice : 10 kg x Rp. 4.000,00 = Rp. 40.000,00
- UB 888 : 20 kg x Rp. 3.500,00 = Rp. 70.000,00
- Sekrup gypsum : 100 biji x Rp. 75,00 = Rp. 7.500,00
- Fiba tape : 24 m = Rp. 6.000,00
- Cat tembok : 2 galon x Rp. 42.000,00 = Rp. 84.000,00
- Propil list 9 cm : 8 batang x Rp. 12.000,00 = Rp. 96.000,00
- Cealing 5 cm : 7 batang x Rp. 7.500,00 = Rp. 52.500,00
- Corner 5 cm : 4 buah x Rp. 5.000,00 = Rp. 20.000,00
- Orname oval 100 cm x 50 cm = Rp. 80.000,00
Jumlah = Rp. 471.000,00
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M23
BAB 7MANAJEMEN USAHA KECIL
A. PENGELOLAAN USAHAManajemen adalah suatu
sistem perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan atas sumber daya,
kegiatan serta tujuan secara efisien
dan efektif. Manajemen atau
pengelolaan untuk bisnis yang
berskala kecil tentu berbeda dengan
bisnis yang berskala besar.
Bisnis usaha gypsum adalah
sektor industri rumah tangga yang
masih berskala kecil, dilihat dari
jumlah hasil dan bahan yang
dipergunakan. Pengelolaan usaha
ini tidaklah serumit di perusahaan
besar, tetapi menggunakan cara-
cara yang sederhana dan mudah
dipahami oleh pemiliknya.
Jika dikaji lebih dalam
sebenarnya cara-cara mengelolanya
tidak lepas dari pendapat-pendapat
atau tulisan para ahli menajemen
yang menggunakan fungsi-fungsi
manajemen, seperti fungsi
perencanaan, organisasi, dan
pengawasan. Namun demikian,
tentu dengan pemahaman yang
sederhana sesuai dengan
kemampuan pemilik atau
pengelolanya.
1. PERENCANAAN
Perencanaan adalah langkah
awal yang sangat menentukan,
karena pemilik atau pengelola harus
memutuskan apa – apa yang ingin
dikerjakan, menetapkan tujuan serta
memutuskan alat apa yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan.
Hubungannya dengan usaha
gypsum yang dipilihnya, tidak lepas
dari kegiatan perencanaan ini. Hal-
hal yang perlu direncanakan antara
lain:
a. Modal yang digunakan.
b. Pembelian alat dan bahan.
c. Tenaga yang dibutuhkan.
d. Pemasaran.
e. Kapan mulai usaha.
f. Di mana usaha akan
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M24
dilakukan.
Kegiatan perencanaan ini tidak
hanya pada saat mengawali usaha
tetapi juga dilaksanakan pada saat
usahanya sudah berjalan. Tentu
saja kegiatan perencanaan ini tidak
persis sama seperti pada saat akan
memulai usaha tersebut, tetapi
perencanaan digunakan untuk
pengembangan usaha atau untuk
mengambil suatu keputusan atas
kejadian-kejadian yang mungkin
terjadi selama usaha berlangsung.
2. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian merupakan
hal yang sangat penting dalam
melancarkan roda usaha, mengingat
setiap tujuan yang hendak dicapai
memerlukan keahlian sesuai
bidangnya.
Dalam pengorganisasian ini
pengelola usaha gypsum
memutuskan posisi-posisi yang
perlu diisi serta tugas dan tanggung
jawab yang melekat pada posisi
tersebut untuk karyawannya dan
juga menyediakan faktor fisik atau
peralatan yang dibutuhkan.
A. JUMLAH TENAGA DANTUGASNYA
Mengingat usaha gypsum ini
tidak terlalu rumit, maka tenaga
kerja yang dibutuhkan tergantung
dari besarnya pemesanan.
Tenaga yang dipunyai terbagi
dalam beberapa bidang tugas,
sebagai berikut :
1) Tenaga pembukuan
Tugasnya : mencatat keluar
masuknya uang dalam kegiatan
produksi.
Pembukuan untuk keuangan ini
sangat sederhana, mencakup :
- modal
- pemasukan dari hasil
penjualan
- pengeluaran untuk bahan
produksi
- pengeluaran untuk karyawan /
tenaga borongan
- pengeluaran untuk alat
produksi
2) Tenaga produksi
Tenaga produksi yang dimiliki
oleh produsen gypsum minimal
harus ada dua macam, yaitu:
- Mempunyai dasar tukang batu
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M25
dengan tujuan lebih mudah dalam
mencampur casting dengan air.
- Mempunyai tukang kayu yang
bertujuan untuk proses pemasangan
gypsum pada plafon rumah.
3) Tenaga pemasaran
Tugasnya : memasarkan hasil
produksi dan mencari konsumen
baru untuk memperluas penjualan.
Setiap tenaga kerja tersebut
bertanggung jawab langsung kepada
pengelola atau pemilik usaha. Hal
ini karena usaha ini masih berskala
kecil dan belum memerlukan
organisasi yang rumit.
3. AKTUASI/BIMBINGAN
Aktuasi dirumuskan sebagai
usaha untuk menjadikan
keseluruhan karyawan untuk ikut
bertekad dan berupaya dalam
rangka mewujudkan tujuan usaha
tersebut. Penekanan dari fungsi
aktuasi atau bimbingan adalah
penciptaan kerjasama antar anggota
serta pada pengarahan semangat
kerja, tekad dan kemampuan
seluruh anggota untuk tujuan
bersama. Adanya kesatuan tekad
dan semangat, maka akan
menumbuhkan keterikatan,
perasaan ikut memiliki dari
karyawan terhadap usaha tersebut.
Selanjutnya akan memungkinkan
para karyawan untuk melihat dan
menganggap tujuan usaha sebagai
bagian dari tujuan mereka sendiri.
Dalam mengimplementasikan
fungsi ini beberapa hal yang
dilakukan oleh pemilik usaha
gypsum ini sebagai berikut :
a. Memberi perintah dengan
cara-cara yang baik, ramah, sopan
tetapi tegas dan jelas
b. Memberi teguran
Memberi teguran dengan cara-
cara obyektif, yaitu sebelum
memberi teguran mempunyai bukti/
alasan, dilakukan dengan cara
rahasia dan tidak dalam keadaan
marah.
c. Memberi pujian /
penghargaan
Memberi pujian dan
penghargaan kepada karyawan
yang melaksanakan pekerjaannya
dengan baik.
XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M26
d. Memelihara sikap yang baik
Mengembangkan sikap-sikap
jujur, adil, tulus hati, ramah, dan
dapat mengontrol diri.
e. Menerima saran dari
bawahan
Memberi kesempatan karyawan
untuk memberikan ide-idenya dan
mau menerima saran dari bawahan.
Jika ide/saran tidak diterima, maka
memberitahu yang bersangkutan.
f. Memperkuat rasa persatuan
Memelihara persatuan adalah
hal penting, hal ini dapat dipupuk
dengan cara, antara lain rekreasi
bersama, mengadakan kunjungan
ke rumah karyawan, dan
sebagainya.
g. Menciptakan disiplin
Menegakkan disiplin/peraturan
yang berlaku atau disepakati di
tempat kerja dan memberi
kesempatan karyawan untuk
menjelaskan jika melanggar disiplin.
Demikian teknik-teknik
memimpin yang dilakukan oleh
pengelola untuk menunjang
keberhasilan usahanya.
4. PENGAWASAN
Dalam melakukan pengawasan
pengelola menentukan sejauh mana
pekerjaan telah dilaksanakan dan
sejauh mana kemajuan telah
dilaksanakan untuk mencapai
tujuan usaha.
Pengawasan ini dilaksanakan
pada semua karyawan dan hasil
kerjanya untuk mengukur prestasi
yang dicapai, membandingkan hasil
yang dicapai dengan yang
diinginkan serta memperbaiki
penyimpangan-penyimpangan yang
mungkin terjadi.
XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M27
Aris adalah seorang sosok
yang berhasil dalam usaha gypsum,
yang lahir di Pati, 28 tahun yang
lalu itu. Setelah lulus dari SLTA dia
berusaha untuk mencari kerja di
Semarang dengan tinggal di rumah
seorang pamannya. Oleh pamannya
Aris diberi kesempatan untuk
belajar keterampilan tentang
pembuatan gypsum. Dia disarankan
untuk memiliki keterampilan
daripada mencari kerja, karena
dengan mempunyai keterampilan
dia bisa menciptakan lapangan
kerja untuk dirinya sendiri maupun
untuk orang lain.
Semula ia hanya bermodalkan
pengetahuan tentang desain interior
dan tidak memiliki pengetahuan
tentang gypsum. Tetapi baginya
setiap ilmu bisa dipelajari asalkan
memeilki kesungguhan. Waktu dua
bulan ia habiskan untuk belajar
gypsum pada seorang pengusaha di
Kota Semarang.
Setelah merasa memiliki
pengetahuan yang cukup ia mulai
mendirikan usaha sendiri dengan
bantuan modal dari pamannya.
Empat orang tenaga kerja ia rekrut.
Dua orang tukang batu dan dua
orang tukang kayu. Dengan bekal
keuletan dan kerajinan, usaha yang
ia kelola mulai menampakkan hasil.
Hanya dalam waktu lima bulan,
modal awal yang ia keluarkan bisa
kembali. Bulan keenam ia mulai
menikmati keuntungannya.
Usahanya semakin berkembang
bagaikan air yang mengalir.
Keuntungan pun selalu ia dapatkan
dari penjualan dan pemasangan
gypsum. Perkembangan usahanya
yang begitu pesat tak lepas dari
semakin tingginya minat
masyarakat terhadap seni
khususnyadesain interior.
Keberhasilan menggeluti usaha
gypsum tidak berarti tanpa
hambatan, manis getirnya sebagai
BAB 8PROFIL PENGUSAHA GYPSUM
YANG BERHASIL