Gum Xanthan referensi

download Gum Xanthan referensi

If you can't read please download the document

description

referensi

Transcript of Gum Xanthan referensi

  • GUM XANTHAN (Penstabil)

    DISUSUN OLEH :

    Sufi 132092003

    JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

    INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

    SERPONG

    2012

  • 2

    PENDAHULUAN

    1. PENGERTIAN GUM

    Gum atau hidrokolid adalah polimer berantai panjang yang apabila larut atau tedispersi dalam air memberikan kekentalan. Gum memiliki bobot molekul tinggi bersifat hidrofilik atau hidrofobik, biasanya bersifat koloid dan dalam bahan pengembang yang sesuai dapat berbentuk gel, larutan maupun suspense kental pada konsentrasi yang sangat rendah. Gum bukan merupakan koloid yang sebenarnya, tetapi lebih cocok disebut polimer yang berukuran koloid (10-1000) yang memperlihatkan sifat-sifat koloid dalam larutannya. Seperti adanya pengaruh grafitasi bumi dan tidak bisa diamati dengan mikroskop. Ada beberapa jenis hidrokoloid yang digunakan dalam industri pangan baik yang alami maupun sintetik. Jika ditinjau dari asalnya, hidrokoloid itu diklasifikasikan menjadi 3 jenis utama, yaitu: A. Hidrokoloid alami

    Berasal dari tanaman, hewan dan mikroba yang umumnya terbagi atas cara mendapatkannya, yaitu :

    Gum eksudat, Gum yang berasal dari cairan atau getah yang menetes dari batang tanaman

    yang biasanya berkayu keras. Getah atau cairan tersebut bias karena luka pada batang kayu atau pada kondisi pertumbuhan yang buruk seperti pada kondisi udara yang terlalu panas atau pada saat kekurangan air dan pada saat proses metabolisme fisiologis tanaman atau sebagai mekanisme perlindungan diri terhadap keadaan yang dapat merusak tanaman tersebut. Yang termasuk dalam gum eksudat adalah : gum arab,gum pati, dan gum tragakan.Gum biji adalah gum yang berasal dari biji-bijian seperti pati, gum guar dan gum biji lokus. Gum ini diperoleh dengan cara pemisahan secara mekanik dari biji tanaman atau serealia.

    Gum hasil ekstraksi Hidrokoloid jenis ini paling banyak diperoleh dari rumput laut.Agar, keragenan

    dan furselaran di ekstrak dari rumput laut merah( rhodophyceae ) sedangkan alginate diekstrak dari rumput laut coklat( phaephyceae ). Secara alami terdapat 3 fraksi keragen, yaitu : kappa-karagenan, lamda-karagenan, dan iota-karagenan. Disamping dari rumput laut, hidrokoloid hasil ekstraksi dapat juga diperoleh dari ekstrak tanaman seperti pektin dan eksrtrak hewan seperti gelatin.

    Gum hasil fermentasi Banyak mikroorganisme baik bakteri khamir, maupun kapang yang dapat

    menghasilkan hidrokoloid ekstraseluler ditandai oleh pembentukan kapsul dan adanya lender yang terakumulasi disekitar koloni sel. Salah satu gum yang penting dari hasil fermentasi ini adalah gum xanthan. Sintesis gum xanthan secara enzimatik melalui fermentasi dibawah kondisi terkontrol telah memberikan polimer yang strukturnya seragam dan dengan distribusi berat molakul yang sempit. Sifat ini mendukung stabilitas larutan xanthan gum yang sangat baik serta sifat larutannya yang tidak biasa .

  • 3

    B. Hidrokoloid alami termodifikasi

    Hidrokolid termodifikasi adalah hidrokoloid yang diperoleh dengan cara memodifikasi bahan-bahan alami baik yang semula bersifat sebagai hidrokoloid maupun bukan hidrokoloid. Sehingga diperoleh hidrokoloid baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Hidrokoloid alami termodifikasi ini diperoleh dari turunan pati dan selulosa.

    C. Hidrokolid sintetik

    Hidrokoloid yang diperoleh melalui sintesis kimiawi. Tetap hidrokoloid jenis ini tidak dapat menyaingi hidrokoloid alami baik dari segi keamanan, sifat-sifat fungsionalnya maupun dari segi biayanya. Yangtermasuk hidrokoloid sintetik adalah polivil pirolidin (PVP), polimerkarboksivinil (karbopol) dan polimer polietilen oksida ( polyox).

    2. GUM XANTHAN Gum xanthan adalah polisakarida dengan bobot molekul tinggi hasil fermentasi

    karbohidrat oleh Xanthomonas campestris yang dimurnikan,dikeringkan dan digiling untuk pemanfaatannya lebih lanjut .Bakteri Xanthomonas campestris secara alami hidup pada tanaman rutabaga (keluarga kubis).Gum Xanthan digunakan sebagai bahan tambahan yang aman pada makanan dalam industri makanan misal produksi susu, kuah salad, minuman buah-buahan, pengemulsi pada cat dan lapisan keramik, pengental dalam susu,syrup dan lem.

    Pada tingkatan yang lebih tinggi gum xanthan digunakan sebagai suspending agent yang baik sekali untuk menghilangkan pulp dan bahan-bahan yang dapat membuat keruh dalam beberapa minuman. Gum xanthan juga dipakai sebagai stabilizer untuk emulsi minyak flavor ( flavour oil emulsion)dalam beberapa minuman khusus. Konsentrasi gum xanthan yang dapatdigunakan dalam minuman berkisar antara 0,001% - 0,15% karena kestabilan terhadap panas yang khas dengan menggabungkan sifat penstabil emulsi dan suspending agent, maka gum xanthan sesungguhnya dapat digunakan dalam sistem pengalengan pangan .

    Disamping itu, karena sifatnya yang khas, gum xanthan dalam industri pangan yang lain dapat juga dipakai dalam pembekuan pangan ( frozen food ) relishes dan sebagai pembuat pudding yang baik.Penggunaan dalam industri non pangan adalah sebagai textile print paste thickener dalam industri tekstil, sebagai oil welldrilling fluid addictive.

  • 4

    ISI

    1. Gum Xanthan

    Rumus molekul gum xanthan adalah C35H49O29 . Gum xanthan merupakan rangkaian polisakarida yang tersusun atas rantai panjang tiga macam gula sederhana (heteropolimer).

    Gambar 1. Rumus bangun Xanthan gum

    Ciri-ciri gum xanthan : 1. Terlarut dan stabil pada kondisi asam dan basa 2. Stabil dan sesuai untuk larutan dengan kadar garam tinggi 3. Tidak mudah terdegradasi oleh enzim 4. Memiliki sifat membasahi yang baik 5. Menjaga kestabilan makanan baik dalam kondisi membeku/mencair 6. Agen penstabil emulsi yang efektif 7. Terkesan lembut di mulut

    Sifat khas fisik dari gum xanthan komersial:

    SIFAT FISIKO-KIMIA GUM XANTHAN

    Gum xanthan komersil berbentuk bubuk dan berwarna krem,mengandung air sekitar 11% dan setelah diabukan sekitar 9% dari residu xanthan tersebut merupakan residu anorganik. Gum xanthan memiliki viskositas yang cukup tinggi pada konsentrasi 1,0% dibandingkan dengan emulsifier atau stabilizer lainnya pada konsentrasi yang sama. Larutan xanthan 1,0% memberikan viskositas sekitar 800 1000 cP .

  • 5

    Larutan gum xanthan mempunyai kestabilan yang cukup baik terhadap pengaruh suhu, pH dan penambahan garam elektlorit atau enzim. Xanthan mempunyai viskositas yang sama pada kisaran pH yang cukup besar yaitu 1,5 13,0. Kestabilan gum xanthan tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu yang besar. Pada kisaran 10 o 70C viskositas gum xanthan yang pada awalnya sebesar 1000 cps akan terjadi penurunan tidak lebih dari 100 cps. Selain itu beberapa sifat gum xanthan yang menjadikannya memiliki nilai lebih antara lain:

    a. Viskositas tinggi pada konsentrasi rendah Pada konsentrasi 1% memberikan kekentalan sekitar 100 Cps ketika diukur pada

    kecepatan pengadukan 60 rpm dengan menggunakan viscometer Broofield Model LVF pada suhu 25C.

    b. Kekenyalan semu (pseudoplastik) tinggi Larutan gum xanthan dalam air memiliki kekenyalan semu yang tinggi dan

    penurunan kekenyalan yang cepat diukur sebagai kenaikan laju ketegangan (shear). Ini merupakan reaksi seketika dan proses bolak-balik. Larutan yang berisi 0,75 persen gum xanthan atau lebih mempunyai titik rheological yield, sehingga kekenyalan semu larutan gum dapat digambarkan sebagai aksi penurunan bolak-balik kekentalan dari larutan dengan peningkatan kecepatan rotasional.

    c. Viskositas larutan gum xanthan stabil terhadap suhu Gum xanthan mudah larut dalam air panas atau air dingin dengan hanya

    menggunakan pengadukan mekanis yang memberikan larutan dengankekentalan tinggi pada konsentrasi rendah. Sifat inilah yang jarang dimilikioleh beberapa jenis gum lainnya.

    d. Viskositas larutan gum xanthan stabil terhadap pH Satu sifat gum xanthan pada konsentrasi rendah hampir tidak dipengaruhi oleh

    perubahan PH antara 6 sampai 9 dan terlihat hanya sedikit berubah bilaPH berada diluar selang 1 sampai 11. pada PH 9 atau lebih, gum xanthan secara berangsur-angsur terdeasetil, tetapi deasetilasi ini hanya berpengaruhsedikit pada larutan.

    e. Kesesuaian yang baik dengan berbagai garam Gum xanthan memiliki kekompakan yang luar biasa terhadap beberapa garam yang

    berkonsentrasi tinggi, dan akan segera larut dalam konsentrasi sedang pada selang konsentrasi yang besar. Ketika garam tersebut akan segera melakukan penyesuaian. Sebagai contoh : penyesuaian terhadap 25% larutan ammonium sulfat, kalsium klorida, atau sengklorida dan 15 % larutan sodium klorida. Ada sedikit ketidak kompakan dimana garam kalsium pada pH lebih besar dari 10 akan mengendapkan gum xanthan dan garam amonium yang bersusun rantai panjang atau amin dengan lebih dari 8 atom karbon dalam rantai utama, mungkin mengendapkan.

    f. Kestabilan pada panas Gum xanthan sangat tahan terhadap proses degradasi oleh panas. Lama pemanasan

    pada suhu 80C kelihatannya sedikit memberikan pengaruh pada gum xanthan. Ketahanan terhadap proses degradasi oleh panas di dukung oleh adanya larutan garam. Sehingga larutan gum xanthan yang mengandung sedikit garam seperti potassium klorida dapat dipanaskan dengan menggunakan autoclave pada suhu 121C selama 15-30 menit dengan hanya sedikit perubahan kekentalan.

    g. Kekompakan Kompatibel terhadap beberapa pelarut seperti methanol, ethanol,isopropanol dan

    aseton sampai konsentrasi 50-60 %. Konsentrasi pelarut > 60% akan menyebabkan gelatinisasi atau pengendapan gum xanthan.

  • 6

    h. Pengaruh Enzim dan oksidan Enzim seperti protease, selulose, hemiselulose, pektinase dan amylase tidak akan

    mendegradasi gum xanthan dalam keadaan biasa dengan beberapa polimer, gum xanthan di degradasi dalam larutan bahan pengoksidan kuat seperti peroksida, pesulfat dan hipoklorit melalui tingkat yang lebih tinggi.

    i. Sinergisme Sinergi terhadap gum yang lain seperti gum guar, dan gum dari biji locust ( locust

    bean gum) serta galaktomanan. Ratio optimal gum xanthan dibanding locust bean gum adalah 1:1.

    2. Xanthomonas campestris

    Scientific classification Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Order : Xanthomonadales Family : Xanthomonadaceae Genus : Xanthomonas

    Gambar 2. Xanthomonas campestris

    Xanthomonas adalah genus dari keluarga Pseudomonaceae. Semua organisme dalam

    genus ini patogen bagi tanaman. Para pathovars Xanthomonas menginfeksi banyak tanaman

    termasuk beberapa tanaman pertanian, misalnya kol, alfalfa, dan kacang. Bakteri ini

    menyebabkan daun sayuran membusuk (yaitu warna hitam membusuk di kembang kol).

    Sel Xanthomonas berupa batang lurus tunggal,lebar 0,4 0,7 mm dan panjang 0,7 1,8

    mm . Sel-sel yang motil, gram negatif, dan mereka memiliki flagel kutub tunggal

    (1,7 3 mm). Mikroorganismenya adalah chemiorganotrophic dan obligat aerob dengan tipe

    pernapasan dimana metabolisme yang membutuhkan oksigen sebagai terminal elektron

    akseptor. Bakteri tidak dapat denitrify, dan itu adalah katalase-positif dan oxidasenegative.

    Koloni ini biasanya berwarna kuning, halus, dan lengket. Xanthomonas sp. mampu

    mengoksidasi glukosa dan jalur Entner-Doudoroff terutama digunakan untuk katabolisme glukosa

    (jalur fosfat pentosa juga terjadi tetapi hanya menggunakan 8 16% dari total glukosa yang

    dikonsumsi), baik asam trikarboksilat dan siklus glioksilat yang hadir.

  • 7

    Struktur sel mirip dengan yang dari sel Gram-negatif pada umumnya. Pigmen kuning ada

    di semua spesies Xanthomonas, tetapi warna kuning ini mungkin akan tidak akan ada ketika

    degradasi strain terjadi. X.campestris adalah mikroorganisme yang paling umum digunakan pada

    industri xanthan. X. campestris tumbuh pada media laboratorium standar dan beberapa variasi

    shear telah diamati baik dalam continue batch dan batch culture .

    3. BIOSINTESIS GUM XANTHAN

    Proses biosintesis gum xanthan dapat dijelaskan sebagai berikut : Substrat akan

    berdifusi dan masuk kedalam sel dan terjadi perisitiwa fosporilasi. Substrat akan digunakan untuk

    proses katabolik sebagai penghasil energi dan proses anabolik. Selanjutnya, substrat yang

    terfosporilasi akan dikonversi menjadi gula-gula nukleotida (dengan pertolongan enzim UDP-

    glukosa)fosporilase. Nukleotida-nulkleotida inilah yang menjadi pemacu atau precursor

    pembentukan polimer. Penelitian in-vitro pada pembentukan gum xanthan oleh Xanthomonas

    campestris memperlihatkan bahwa UDP-glukosa, GDP-manosa,dan UDP-asam glukoronat

    memberikan sebagian gula kepada akseptor lemak untuk pembentukan pentasakrida-p-p lipid.

    Tahap selanjutnya adalah pembentukan residu piruvat dan asetat melalui transfer dari fosfoenol-

    piruvat kepada pentasakarida-p-p-lipid. Tahap ini merupakan tahap yang kritis,kegagalan tahap

    ini menyebabkan polimer tidak mempunyai residu piruvat.

    4. BAHAN BAKU UNTUK PEMBUATAN GUM XANTHAN

    Untuk menghasilkan gum xanthan, X. campestris membutuhkan beberapa nutrisi,

    termasuk zat gizi mikro (misalnya kalium, besi, dan garam kalsium) dan makronutrients seperti

    karbon dan nitrogen. D-glukosa, sukrosa dan beberapa bentuk karbohidrat yang dapat digunakan

    sebagai bahan baku substrat dan tergantung dari tingkat hasil yang diinginkan. Konsentrasi

    sumber karbon mempengaruhi hasil xanthan; konsentrasi 2 4% lebih disukai. Konsentrasi

    substrat yang tinggi akan menghambat pertumbuhan. Beberapa bahan dasar yang mungkin

  • 8

    dapat digunakan yang berasal dari limbah pengolahan hasil pertanian adalah molase, onggok,

    pulp kopi dan coklat.

    Glukosa merupakan bahan baku dalam fermentasi gum xanthan oleh bakteri

    Xanthomonas campestris. Kadar glukosa dan konsentrasi kultur bakteri Xanthomonas campestris

    merupakan 2 faktor yang berpengaruh terhadap gum xanthan yang dihasilkan. Untuk

    memfermentasi bahan baku tersebut agar menghasilkan gum xanthan maka diperlukan bakteri

    Xanthomonas campestris. Bakteri Xanthomonas campestris dapat diisolasi dari berbagai varietas

    tanaman kubis yang banyak terdapat di Indonesia. Bakteri Xanthomonas campestris diperbanyak

    pada media tabung agar miring NA sebagai stok inokulum (media cair dicampur bahan

    makanannya atau nutrisi) sedangkan untuk memperbanyak dan menumbuhkan bakteri dilakukan

    dengan cara 1-2 ose bakteri dari media NA ditumbuhkan dalam 60 ml media cair Nutrient Broth.

    Nitrogen, nutrisi esensial, dapat diberikan baik sebagai senyawa organik dan atau sebagai

    molekul anorganik. Protein dan nitrogen inorganik adalah sumber nutrien tambahan yang sangat

    penting untuk efisiensi produksi gum xanthan, fosfat dan magnesium juga dibutuhkan serta

    mineral. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ketika karbon dan fosfor membatasi nutrisi

    xanthan gum, produksinya justru meningkat. Sumber karbon yang terbaik yang ditampilkan untuk

    gula (glukosa dan sukrosa) dan sumber nitrogen terbaik adalah glutamat pada konsentrasi 15 mM

    (konsentrasi yang lebih tinggi menghambat pertumbuhan).

    5. PRODUKSI XANTHAN GUM:

    Pada skala komersial, gum xanthan diproduksi melalui fermentasi aerobik dengan

    menggunakan isopropil alkohol. Kemudian dilanjutkan dengan pengeringan dan penggilingan.

    Kondisi optimal dalam proses produksi gum memerlukan aerasi tinggi dan suhu konstan. Oleh

    karena itu hasil fermentasi dengan cara tersebut jauh lebih banyak dibandingkan produksi secara

    alami pada tanaman kubis. Kultur Xanthomonas campestris murni, setelah diberikan

    inokulum(media cair dicampurkan dengan nutriennya) untuk built up. Kemudian ditumbuhkan

    pada tempat pembiakan dan kemudian digunakan fermentor untuk melakukan pembiakan

    selanjutnya. Media yang sama terdiri dari karbohidrat dan beberapa nutrien lain.

    Nutrien tambahan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme adalah ion ammonium, buffer

    fosfat, ion magnesium dan sedikit unsur lain. Penurunan pH broth (kaldu) selama fermentasi

    terjadi karena pembentukan asam organik sebagai produk tambahan dan sebagai bahan dari

    molekul polisakarida. Jika pH turun dibawah titik kritis kira-kira 5, maka produksi gum akan turun

    dengan signifikan atau berhenti sama sekali. Oleh karena itu dalam setiap fermentasi beberapa

    jenis bakteri memerlukan penambahan bahan alkali yang sangat penting untuk mempertahankan

    pH pada selang 6 sampai 7,5 dan suhu fermentasi yang sesuai sekitar 28oC sedangkan glukosa,

    sukrosa dan pati semuanya diperkiraan ekuivalen dengan efisiensi produksi polisakarida. Pada

    saat proses akan berakhir, broth fermentasi perlu di pasteurifikasikan pada suhu yang mendekati

    titik didih, gum xanthan diperoleh kembali melalui pengendapan dengan isopropil alkohol.

    Polisakarida yang diperoleh kembali melalui pengendapan dengan isopropil alkohol. Polisakarida

    yang diperoleh dikeringkan dan digiling menurut penyebaran ukuran partikel. Kemudian dikemas

    dan siap dipasarkan.

  • 9

    Kondisi Operasional Yang Dibutuhkan

    1. Inocullum Build-up Proses terbentuknya inokulum bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi sel tetapi

    meminimalkan produksi gum xanthan karena disekitar sel menghambat transportasi massa nutrisi dan memperpanjang fase lag dari pertumbuhan. Mikroorganisme tersebut dipindahkan dari medium padat kultur kompleks (biasanya YM agar-agar) untuk volume kecil (5 atau 7 mL) dari medium cair kompleks (biasanya YM), tetapi inkubasi hanya terbatas sampai 7 jam untuk mencegah produksi yang signifikan dari xanthan. Volume inokulum untuk fermentor produksi adalah antara 5 dan 10% dari volume kaldu total dalam bejana.

    2. Suhu Suhu yang digunakan untuk kisaran produksi xantan adalah 25-34 C, tetapi

    keberadaan kultur pada suhu 28 C dan 30 C adalah cukup umum. Peneliti Cadmus dkk menyimpulkan bahwa kenaikan temperatur kultur akan meningkatkan produksi xanthan tetapi menurunkan konten piruvatnya. Untuk mendapatkan hasil xanthan tinggi, suhu antara 31 dan 33 C dianjurkan, tapi kultur pada suhu 27 31 C akan lebih baik pada pencapaian kandungan piruvat yang tinggi dalam gum. Selain itu, optimal suhu untuk produksi xanthan tergantung pada media produksi yang digunakan.

    3. pH

    Sebagian besar penulis setuju bahwa pH netral adalah nilai optimum untuk pertumbuhan X. campestris. Selama produksi xanthan, pH menurun dari pH netral terhadap nilai-nilai hampir 5 karena gugus asam hadir dalam xanthan. Beberapa penulis berpendapat bahwa kontrol pH tidak diperlukan untuk proses ini tetapi yang lain merekomendasikan kontrol pada pH netral menggunakan alkali seperti KOH, NaOH, dan NH4OH .Sebuah studi tentang pengaruh pH menunjukkan bahwa kontrol pH tidak meningkatkan sel pertumbuhan, tetapi tidak berpengaruh pada xanthan produksi. Ketika pH dikendalikan, produksi xanthan berhenti setelah fase pertumbuhan stasioner dicapai dan ini efek independen dari alkali digunakan untuk mengontrol pH. Bila pH tidak terkontrol, gusi produksi terus selama fase stasioner pertumbuhan

    4. Tranfer Massa

    Berbagai jenis bioreaktor telah digunakan untuk memproduksi gum xanthan , tetapi tangki berpengaduk sparged digunakan paling sering. Dalam reaktor berpengaduk, tingkat laju massa oksigen transfer dipengaruhi oleh laju aliran udara dan kecepatan pengaduk. Ketika reaktor berpengaduk digunakan, laju alir udara umumnya dipertahankan pada nilai konstan, biasanya 1 L / L min. Sebaliknya, kecepatan pengadukan yang digunakan bervariasi pada rentang yang luas.

  • 10

    Langkah langkah utama proses produksi xanthan dirangkum pada tabel di bawah ini :

  • 11

    6. PENGGUNAAN XANTHAN GUM

    Aplikasi utama industri gum xanthan :

    Salah satu sifat yang paling luar biasa xanthan gum adalah kemampuannya untuk menghasilkan peningkatan dalam viskositas cairan dengan menambahkan jumlah yang sangat kecil gum. Dalam kebanyakan makanan, xanthan digunakan sebesar 0,5%, dan dapat digunakan dalam konsentrasi yang lebih rendah. Viskositas larutan gum xanthan menurun dengan tingkat pseudoplasticity yang tinggi. Gum xanthan memiliki sifat pseudoplasticity yang berarti bahwa suatu produk dapat ditarik atau direnggangkan, akibat dari pencampuran, pengadukan atau bahkan pengunyahan, sehingga produk akan tampak menipis. Tetapi setelah gaya tarik dilepaskan, produk akan menebal kembali (kembali normal). Penggunaan praktis xanthan berada di salad dressing: gum xanthan membuatnya cukup tebal saat dikemas di dalam botol untuk menjaga campurannya homogen, namun shear forces yang dihasilkan oleh pengocokan dan penuangan akan menipiskan itu, sehingga dapat dengan mudah dituangkan. Ketika keluar botol, shear forces akan hilang dan mengental kembali, sehingga menempel di salad.

    Dalam makanan, gum xanthan yang paling sering ditemukan pada salad dressing dan saus. Ini membantu untuk mencegah pemisahan minyak dengan menstabilkan emulsi , meskipun bukan merupakan pengemulsi . Gum xanthan juga membantu memperkuat partikel padat, seperti rempah-rempah. Penggunaan juga pada makanan dan minuman beku, gum xanthan membantu menciptakan tekstur lembut di es krim pada umumnya, bersama dengan guar gum dan locust bean gum. Pasta gigi sering berisi gum xanthan, di mana ia berfungsi sebagai pengikat untuk menjaga produk homogen. Gum xanthan (bila terkadang tidak dibuat dari gandum) juga digunakan dalam pengembang bebas gluten. Sejak gluten yang ditemukan dalam gandum harus dihilangkan, gum xanthan digunakan untuk memberikan campuran atau adonan "lengket" yang seharusnya dapat dicapai dengan menggunakan gluten.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Viscosity&usg=ALkJrhhw5o0jrZ-br80YokJbqUbmbjEuBQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Emulsion&usg=ALkJrhimq-iOn6I3C9jN988-naY6GmCNEwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Emulsifier&usg=ALkJrhgod7MJaukECnZWxL9AP80Q-VnUfw#Emulsifierhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Guar_gum&usg=ALkJrhhMEpToVZtDymo-wySO8So1radYdAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Locust_bean_gum&usg=ALkJrhhFrFvE1rFw6t_WsVVOJZnQNdvhXQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Gluten-free_diet&usg=ALkJrhhhixNQxaPOBuUYmzNyNWaGWMTa8g
  • 12

    Dalam industri minyak , gum xanthan digunakan dalam jumlah besar, biasanya untuk mengentalkan lumpur pengeboran . Cairan ini berfungsi untuk membawa potongan padatan akibat pengeboran kembali ke permukaan. Gum xanthan menghasilkan "low end" reologi yang bagus. Ketika sirkulasi berhenti, padatan masih tetap tersuspensi dalam cairan pengeboran. Meluasnya penggunaan pengeboran horizontal dan permintaan untuk kontrol padatan yang dibor telah menyebabkan penggunaannya diperluas.

    Pada Industri Petroleum,gum xanthan di gunakan sebagai sebagai cairan pelicin dalam pengeboran sumur minyak, sebagai cairan untuk mengikat dan memisahkan garam-garam dari hasil pengeboran minyak lepas pantai dari cairan petroleum yang diinginkan, sebagai cairan pemecah ( fracturing fluid ) berbasis air dan untuk mempercepat pengambilan minyak ( oil recovery).

    Dalam kosmetik, gum xanthan digunakan untuk mempersiapkan gel air, biasanya berhubungan dengan bentonite clays.Gum ini juga digunakan dalam emulsi minyak dalam air untuk membantu menstabilkan tetesan minyak terhadap koalesensi . Gum xanthan adalah bahan yang umum dalam fake blood recipes, dan dalam gunge / lendir. Fungsi lainnya sebagai stabilizer emulsi cream untuk obat dan kosmetika, pelarut cream dan lotion serta pensuspensi pasta gigi atau larutan pencuci gigi. Selain itu dalam industri kimia, gum xanthan juga digunakan sebagai sebagai cairan pelengkap pakan(Liquid feed supplements ), Flowable pesticides, pewarnaan dan pengecatan tekstil,pelapis keramik, pembersih serta pensuspensi cairan tinta, cat dan perekat kertas.

    Ciri-ciri dan keuntungan gum xanthan sebagai zat tambahan: 1. Tidak mempengaruhi warna pada bahan yang ditambahkan walaupun dalam konsentrasi

    tinggi 2. Larut dalam air panas dan air dingin 3. Menaikkan viskositas larutan

    Pada range suhu yang besar, viskositas larutan ber-xanthan gum tetap

    STANDART MUTU Pada tahun 1969, Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan gum xanthan digunakan

    sebagai food additive (Judomidjojo et al, 1989).

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Oil_industry&usg=ALkJrhhc2wzRIrWFO7IoRs3x3u0FipHAuwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Drilling_mud&usg=ALkJrhjrHqDYESN8CGe2-2X4cGarpGLKHghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Rheology&usg=ALkJrhiFR6WFn9w-8t0FbZGReGsMADa0KQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Horizontal_drilling&usg=ALkJrhhdw3yETTwMqKqSQc_jPKxiuMHjfAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bentonite&usg=ALkJrhj7O4jw_l3ahFAHIPX0LVddjTwKAwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Coalescence_%28chemistry%29&usg=ALkJrhixCK1eY1HY1CWqgnRyBQtaARqwUQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fake_blood&usg=ALkJrhgEFGQK5kY2Sx79iBQOMTa49YfXaQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dxanthan%2Bgum%26hl%3Did%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Gunge&usg=ALkJrhhcVUz3sMHnwaoFkBuq8m5ML7wZpQ
  • 13

    SIMPULAN

    Gum Xanthan merupakan polisakarida dengan berat molekul bervariasi antara 2 62 juta. Secara rinci, setiap molekul gum xanthan mengandung 5 satuan yang terdiri dari : 2 satuan glukosa, 2 satuan manosa, dan 1 satuan asam glukoronik. Bahan dasar yang dapat digunakan untuk pembuatan gum xanthan sangat beragam dan sebagai dasar pemilihannya tergantung pada ketersediaan nutrien yang dibutuhkan bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga akan menghasilkan gum xanthan dalam jumlah yang maksimal. Glukosa dan sukrosa merupakan bahan baku yang sering digunakan.

    X.campestris adalah mikroorganisme yang paling umum digunakan untuk produksi industri xanthan . Koloni Xanthomonas campestris biasanya kuning, halus, dan lengket. Xanthomonas sp. mampu mengoksidasi glukosa. Seperti dibahas, hasil dan sifat dari produk dipengaruhi oleh jenis mikroba yang digunakan, pertumbuhan media dan faktor lingkungan lainnya. Sifat larutan xanthan adalah dipengaruhi oleh suhu disolusi, suhu pengukuran, dan adanya non-xanthan polimer.

    Sampai saat ini, xanthan gum telah banyak digunakan dalam berbagai industri. Xanthan digunakan dibidang industri pangan, obat-obatan, kosmetika,dan keteknikan sebagai bahan pengental, pengemulsi dan pembentuk gel. Pada industri farmasi dan kosmetika, xanthan banyak digunakan sebagai pasta gigi dan salep. Pada industri tekstil, xanthan digunakan untuk proses pencelupan dan pencetakan. Xanthan juga digunakan sebagai bahan tambahan pada cairan pengeboran minyak, pembersih dan penggosok.Pada industri makanan, gum xanthan digunakan sebagai bahan tambahan untuk pengisi kue, saus, kaldu, salad dressing, permen. Xanthan juga digunakan untuk makanan kaleng, makanan beku, sari buah, sirup dan lain-lain.

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Adha Panca dkk. 2009. Tugas Xanthan Gum Paper.

    http://www.scribd.com/doc/61540211/TUGASXANTHANGUMPAPER Diakses tanggal 25 April 2012.

    Anonymous .2009. Xanthan Gum.

    http://www.xanthangum.org/ Diakses tanggal 23 April 2012.

    Anonymous. 2012. Xanthan Gum. http://en.wikipedia.org/wiki/Xanthan_gum

    Diakses tanggal 23 April 2012. F. Garca-Ochoa, dkk. 2000. Xanthanreview: production, recovery, and properties.

    http://130.15.85.243/courses/CHEE342/outline/documents/xanthanreview.pdf Diakses tanggal 23 April 2012.

    Suhendro, dkk. Xanthan Gum.

    JYQ1/Xanthan%20Gum.pdf?nmid=78945912 Diakses tanggal 23 April 2012.

    http://www.xanthangum.org/http://en.wikipedia.org/wiki/Xanthan_gumhttp://130.15.85.243/courses/CHEE342/outline/documents/xanthanreview.pdfhttp://images.22an.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/R5gXfQoKCkQAAA4-JYQ1/Xanthan%20Gum.pdf?nmid=78945912