Guidebook Biennale Jogja XII

170

Transcript of Guidebook Biennale Jogja XII

  • 9

    Assalamu alaikum wr. wb.

    yang kita miliki.

    Adalah suatu hal yang membanggakan sekaligus

    menggembirakan bahwa Biennale Jogja XII ,

    dari 6 (enam) seri Biennale Internasional,

    distribusi, serta konsumsi seni, baik sebagai

    negara. Perhelatan

    , berkolaborasi dengan seniman-seniman dari

    jazirah Arab (Arab Saudi, Uni Emirat Arab,

    mata internasional.

    Panduan Penyelenggaraan Biennale Jogja XII ini, terutama sebagai

    Sekian, terima kasih.

    Wassalamu alaikum wr. wb.

    Yogyakarta, Oktober 2013

    Assalamualaikum wr. Wb.

    the

    the Arab Peninsula (Saudi Arabia, United Arab

    to

    events of the

    Wassalamualaikum wr.wb.

    Hamengku Buwono XPe

    ngan

    tar /

    Pre

    face

  • 10

    Biennale Jogja (BJ) adalah biennale yang unik,

    Biennale Jogja XII adalah Biennale Equator seri

    Biennale Equator adalah biennale yang

    bekerja sama dengan satu negara atau kawasan

    Lintang Utara dan Lintang Selatan.

    membangun jejaring yang berkelanjutan di

    melahirkan bentuk-bentuk kerja sama baru

    atau suatu metode untuk menemukan atau

    tahun, dimulai sejak 2011 hingga 2022 yang akan

    datang, Biennale Jogja akan mengelilingi Planet

    Bumi.

    Indonesia dengan lima negara di kawasan

    Arab. , judul Biennale Jogja XII,

    Arab Saudi, Mesir, Oman, Uni Emirat Arab, dan

    yaitu mobilitas. ; demikian

    terjemahan bebas judul Biennale Jogja 2013 ini

    dalam bahasa Indonesia.

    Biennale Jogja (BJ) is a unique Biennale,

    abatement.

    Biennale Equator is a biennial that works in the

    thus freely translated into Indonesian as

    Curated by Agung Hujatnikajennong (Indonesia)

    Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta

  • 11

    Dikuratori oleh Agung Hujatnikajennong

    Jogja XII mengundang 35 seniman untuk

    2 dari Arab Saudi, 14 dari Mesir, 1 dari Oman, 2

    dari Uni Emirat Arab, dan 1 dari Yaman. Pameran

    kurator dan mengembangkan gagasan kurator

    Progo.

    Biennale Jogja diorganisasi oleh Yayasan

    Biennale Yogyakarta dan didukung oleh

    selamat merayakan keragaman Equator.

    Oman, two from the United Arab Emirates, and

    Kulon Progo.

    Biennale Jogja is organised by the Yogyakarta

    diversity of the Equator.

    Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta

  • 12

    Jogja (BJ) telah menjadi bagian dari dinamika

    ini juga menjadi

    bagian dari masyarakat Jogja dan menjadi

    masyarakatnya.

    lagi dengan menginisiasi lembaga Yayasan

    yaitu menjalin kerja sama dengan dunia

    budaya sebagai mediumnya.

    situasi dunia sekarang, di mana batasan antara

    Sehingga, kerja sama internasional yang

    baru ini bukan hanya mengakomodasi misi

    juga menggali berbagai kemungkinan baru dalam

    Utama, yang menghadirkan karya-karya

    seniman Indonesia dan kawasan Arab di lima

    #2 are based on a vision like this. BJXII is divided

  • 13

    , sebuah

    Salam

    Regards

  • 14

    1

    (Simon Sheikh, 2009)

    singgah dari satu kawasan ke kawasan lainnya.

    yang memberikan momen dan ruang untuk

    melainkan juga tujuan-tujuan dan risiko yang

    semua hal. Ada keterbatasan yang tak mungkin

    dihindari, sehingga konotasi dunia dalam

    1. Simon Sheikh,

    Jorinde Seijdel (ed.), ,

    hal. 79.

    1

    (Simon Sheikh, 2009)

    (Biennale Equator, 2011 2020) is journey.

    route of the Biennale Equators journey - and its

    eventually resemble a means for a traveller to

    Encounters

    Although various biennial events are always

    1. Simon Sheikh,

    Seijdel (ed.), ,

    Agung Hujatnikajennong

    Bukan Jalan Buntu / Not a Dead End

    Kurator Biennale Jogja Equator #2Es

    ei K

    urat

    oria

    l / C

    urat

    oria

    l Ess

    ay

  • 15

    internasional dalam sebuah biennale hari ini

    menjadi semakin arbitrer.

    Di antara ratusan biennale yang berlangsung

    di berbagai belahan bumi, Biennale Equator

    sebagai wilayah kerja, Biennale Equator

    juga berdiri negara-negara dalam kategori non-

    hubungan-hubungan baru yang didorong oleh

    Biennale Jogja XII Equator #2 memilih kawasan

    untuk menarik hubungan-hubungan yang jelas

    by 20th

    equatorial region.

    between the art world in Indonesia and the

    the Biennale Jogja XII Equator #2 has staked

    Emirates, Saudi Arabia, Yemen and Oman, that

    Bukan Jalan Buntu / Not a Dead End

    Kurator Biennale Jogja Equator #2

  • 16

    Biennale Jogja XII Equator #2 adalah 5 negara,

    yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Yaman,

    kawasan Arab sesungguhnya baru benar-benar

    sebagai

    untuk menyebut medan-

    dalam lingkaran internasional, notabene karena

    dan kawasan Arab memang sangat mungkin

    untuk alasan yang akan saya jelaskan kemudian,

    Dalam segala keterbatasan, saya lantas mematok

    Biennale Jogja XII Equator #2. Awalnya, saya

    malah melahirkan kesadaran-kesadaran

    ) atau

    konferensi ( ) yang mengonotasikan

    yang lebih sederhana dan visibel.

    art in Indonesia and the Arab region is likely to

    grow stronger in the future. But for reasons that

    an unavoidable issue, remembering that the

    both regions.

    In the 8th

  • 17

    dan terutama agama. Ini adalah hal yang tak

    terhindarkan, mengingat sejarah kebudayaan

    Indonesia dan Arab telah diikat selama berabad-

    abad lamanya oleh Islam yang dianut mayoritas

    masyarakat di kedua kawasan.

    Sejak abad ke-8, hubungan Indonesia dan

    Sumatra dan Jawa. Hubungan itu berangsur-

    kerajaan Islam di Sumatra, Jawa, dan Maluku

    kembalinya fundamentalisme. Semua itu hanya

    dan hubungan Indonesia-Arab.

    menghubungkan Indonesia dan kawasan

    Di Jawa, termasuk di Yogyakarta, berbagai ritual

    menerima agama-agama yang datang dari luar2.

    Indonesia and Arab began through trade, the

    alongside the history of Islam in Indonesia,

    Java and Maluku in the 15th

    th

    beginning of the 20th

    it a return of fundamentalism. All this is just a

    between Indonesia and Arabia.

    and the Arab region through a mere similarity in

    2

    be marginalised.

  • 18

    Oleh karena itu, konstruksi Indonesia sebagai

    dengan sistem sosial budaya, agama, dan

    negara3

    mengombinasikan substansi-substansi berbeda,

    namun kekhasannya menjadi hilang sama

    (kebudayaan) berjalan, mendukung satu

    kalau bukan krusial. Saya tahu ini bukan misi

    2005,

    3

    fundamentalism.

    Indonesia and the Arab region, the foreign

    2005,

  • 19

    yang lama, yang lokal dan yang asing. Dalam

    kasus Biennale Jogja XII Equator #2, oleh karena

    saling-silang hubungan sejarah antara Indonesia

    mengandung kelokalan, dan sebaliknya, yang

    lokal juga tak selalu dekat dan akrab dengan

    gagasan-gagasan seniman yang menembus

    dengan ruang-ruang baru.

    Migrasi dan Mobilitas

    Agama bukan satu-satunya jalan masuk untuk

    substansial dalam ajaran Islam.4 Dalam konteks

    dimensi material ternyata menjadi sisi lain yang

    4. Dalam berbagai kisah dan ajaran Islam, Nabi Muhammad

    diulang-ulang dalam berbagai ayat.

    territorial limits, but also in the way that their art

    4 In a more

    between the two regions.

    13th

    between Indonesia and Saudi Arabia in 1950.5

    5. In 2005, the total number of Haj Pilgrims from Indonesia

  • 20

    ibadah umrah dan haji, yang telah berlangsung

    sekurang-kurangnya sejak abad ke-13. Hingga

    hari ini, jumlah jemaah umrah dan haji Indonesia

    5 Dalam konteks sosial kebudayaan

    di Indonesia, seseorang yang telah menunaikan

    meningkatnya modal sosial dan kultural.

    Gelombang tenaga kerja migran Indonesia

    di Mekkah.6

    Saudi dan Uni Emirat Arab, juga terus meningkat

    7

    6

    ,

    diakses 20 Oktober 2013.

    (due to being seen as someone with a higher

    6

    Saudi Arabia and the United Arab Emirates,

    6

  • 21

    bagaimana Biennale Jogja XII Equator #2

    Adalah kenyataan bahwa kemungkinan dan

    ( ) masyarakat di sebagian besar belahan dunia saat

    ini terhubung dengan sistem-sistem ekonomi,

    ) yang tak dibatasi oleh

    John Urry menggambarkan mobilitas

    ( ), yang semula menjadi salah satu

    sosial.8

    berabad-abad lalu ke Nusantara), komunitas

    , volume 22, hal. 27 - 37. Urry

    ) untuk

    2007)

    7

    movement.

    8 When

    8. John Urry,

  • 22

    masyarakat migran baru. Mesin-mesin digital

    yang mengaburkan batasan komunikasi dan

    tentang jarak, kehadiran, dan ketakhadiran

    dalam masyarakat jejaring ( ).

    migrasi telah bermigrasi ke ranah imaterial,

    karena tubuh manusia telah bermutasi bersama

    9.

    Menurutnya, kemudahan bermigrasi

    dan mengenakan jilbab untuk menyatakan

    karena aku bagaikan ruang kosong yang bisa

    terduga antara arus modal, nilai-nilai, bahasa,

    informasi, ide, objek material, dan agen yang

    didorong oleh migrasi dan mobilitas (lokal

    Jogja XII Equator #2, tak bisa dihindari, sebagian

    (

    9

    is unavoidable that the majority of them have

    #2. A number of the works in the show have

    9. Interview between the author and Afrizal Malna, 25

  • 23

    mobilitas mendorong saya merealisasikan

    Biennale Jogja XII Equator #2. Sejumlah karya

    ). Yang

    di kawasan Arab, Biennale Jogja mengirim

    Yogyakarta. Sarana yang kedua adalah dengan

    bergerak ( ). Selain bertujuan

    untuk menguji sejauh mana gagasan tentang

    distribusi dalam ekonomi global hari ini. Alih-

    karya seni belaka, Biennale Jogja XII Equator #2

    berusaha mengelola kemungkinan baru dalam

    10

    Arab region, Biennale Jogja sent a number of

    a more intense mobile art world. As well as

    10

    jamaah-haji-indonesia-di-bandara-amir-muhammad-madinah-

  • 27

    Jl. Prof. Ki Amri Yahya, No. 1

    Yogyakarta

    jam 10.00 - 19.00 WIB

    1

    Agus Suwage (IDN)Eko Nugroho (IDN)

    Tiong Ang (NLD)Basim Magdy (EGY)

    Ahmed Mater (SAU)FX Harsono (IDN) Jasmina Metwaly (EGY)Leonardiansyah Allenda (IDN)Prilla Tania (IDN)

    Salwa Aleryani (YEM)Take to The Sea (EGY/ ITA)

    Dina Danish (EGY) Duto Hardono (IDN) Hassan Khan (EGY)

    Restu Ratnaningtyas (IDN)

    UBIK (IND)

    Loka

    si /

    Ven

    ues

  • 30Taman Budaya Yogyakarta

  • 31

  • 34

  • 35

  • 37

    Jl. Suryodiningratan 37

    Yogyakarta

    jam 11.00 - 19.00 WIB

    3

    Mohamed Abdelkarim (EGY)Radhika Khimji (OMN)

    Pius Sigit Kuncoro (IDN) Restu Ratnaningtyas (IDN)

    Ayman Yousri (PSE)Dina Danish (EGY) Magdi Mostafa (EGY) Nasir Nasrallah (ARE)

    Loka

    si /

    Ven

    ues

  • 40SaRang Building

  • 41

  • 44HONFablab

  • 45

  • 47

    HONFablab

    Yogyakarta

    Buka hari Senin - Jumat

    jam 10.00 - 18.30 WIB

    5

    Mobius

    Loka

    si /

    Ven

    ues

    Re

    stu

    Ra

    tna

    nin

    gty

    as

    Syagini Ratna Wulan

    Mobius

  • 50 Ahmed Mater (SAU)

    Ahmed Mater was born in 1979 in Saudi Arabia. He studied medicine and surgery at the Abha College of Medicine and simultaneously studied

    especially in Saudi Arabia. Since then Ahmed

    and Los Angeles County Museum of Art.

    informed by his dailly profession as a medical

    Saudi Arabia.

    Ahmed Mater lahir tahun 1979 di Saudi Arabia.

    of Medicine dan pada saat yang bersamaan

    di Abha. Tahun 2008 ia menjadi salah satu

    dan Los Angeles County Museum of Art. Dalam

    transformasi. Karyanya juga diilhami oleh profesi

    Pelt Him! (Desert of Pharan Series)2012

    1 min 03 sec (loop)

  • 51Ahmed Mater (SAU)

    and personal experience of the 2012 pilgrimage.

    experience.

    shared quest of more than three million people

    conducted on an infrastructure defying the human scale of the pilgrimage.

    perubahan yang dipercepat atas sebuah tempat

    Desert of Pharan/Adam adalah seri pertama

    umat dan pengalaman pribadi ibadah Haji tahun

    Di dalam prosesi ibadah haji terdapat narasi

    Haji adalah petualangan bersama lebih dari

  • 52 Agung Kurniawan (IDN)

    iron drawings.

    teralis yang disebutnya sebagai besi gambar.

    yang berisi seri tempat terjadinya pembunuhan massal.

  • 53Agung Kurniawan (IDN)

    Adidas Tragedy Series,2009-2012

    AWAS! Recent Art from Indonesia in 1999 and

    was awarded the Phillip Morris Indonesian Art

    galleries all around the world. Aside from his

    and artspace established with the purpose of

    change through art.

    AWAS! Recent Art from Indonesia (1999)

    2012 dan 2013. Kedua pameran ini menandai

    Indonesia di tahun-tahun tersebut.

    Juri dari Phillip Morris Groups of Companies

    pribadi bagi galeri-galeri seni di berbagai penjuru

    fenomena perubahan sosial melalui seni.

    Dalam pameran in Agung Kurniawan

    Asuncion Molinos.

  • 54 Agus Suwage (IDN)

    in 1959. He graduated in 1986 from Graphic

    Two Decades of Contemporary Art from

    Two Decades of Contemporary Art from

    Toleransi (2012) dan Cermin Sosial (2012)

  • 55Agus Suwage (IDN)

    by the muezzins calls to prayer from the mosques around his home. The muezzins

    rise of fundamentalism in Indonesia.terompet itu. Suaranya yang pelan mengundang

    terselubungi oleh nada syahdu tersebut. Karya

    fundamentalis di Indonesia.

    Tembok Toleransi2012

    x 468 cm

    Social Mirrors #32013

    118 x 24 x 70 cm

  • 56 Ayman Yousri (PSE)

    memories.

    ability to read the words does not necessarily

    Jeddah dan merasa sebagai bagian dari Saudi

  • 57Ayman Yousri (PSE)

    words and phrases.

    of scribe and silent narrator.

    dan frasa.

    sebagai penulis dan narator bisu.

    Check-point2013

  • 58 Basim Magdy (EGY)

    asim Magdy lahir di Mesir tahun 1977. Dia

    sebagaimana yang dilihat orang sehari-hari di

    Cairo.

    landscape. The photographs of this series

  • 59Basim Magdy (EGY)

    a possible future.

    201380 slides and slide projector

  • 61Dina Danish (EGY)

    based medium. Time was presented through

    the images (in a piece of paper). The imageson the paper are pieces of paper folded into

    technique.

    Amsterdam.

  • 62 Duto Hardono (IDN)

    contemporary art scenes abroad has inspired her

    conceptual arts with language and nuances of

    walkman

    adalah Husnaan.

  • 63Duto Hardono (IDN)

    C.C. Records2013

    era & projectors

    performances were exhibited at Hara Museum

    future.

    Karya instalasi dan performans bunyi Duto

    berjudul Home Again. Karya performansnya

    pada 2011 dan 2012.

    juga instalasi suara dan performans yang site

    era pasca reformasi di Indonesia. Selain menggali informasi dari literatur setempat dan budaya

  • 64 Eko Nugroho (IDN)

    pasca-jatuhnya rezim Soeharto. Matang pada

    Taman Berbulan Kembar(Garden with Twin Moon)2013

    mural

  • 65Eko Nugroho (IDN)

    staying true to his core.

    decades and is increasingly open also contributes

    Daging Tumbuh

  • 66

    successfully completed his degree in 1991 at the

    2005 he became a lecturer at the Faculty of Art

  • 67

    in society.

    showed his concerns about the hidden history but also touches on the more fundamental issue

    today.

    the area.

    Ini bisa dilihat sebagai cerminan atas posisinya

    reformasi. Harsono mencoba menelusuri sejarah

    di Indonesia. Persinggungan antara hal- hal

    masih berjalan di daerah tersebut.

    2013

    found objects

  • 68 Handiwirman Saputra (IDN)

    Handiwirman Saputra was born in 1975 in

    were. The same tendency can also be seen in his

    found in his surroundings. This could be seen in pengamatannya yang terperinci terhadap ben-

    Tak Berakar Tak Berpucuk (No Roots No Shoots)2012

    318 x 468 cm

    Photo courtesy of Studio Nomaden

  • 69Handiwirman Saputra (IDN)

    Museum. Handiwirman wanted to build an asso-

    and metaphors that are common and logical. A sarong that absorbs water is presented as a boat

    its origin is not clear. Handiwirman presents it all

    phenomenon.

    membangun asosiasi tentang situasi yang tersisa

    umum dan logis. Kain sarung yang notabene

    tertambat di batang pohon. Sisa-sisa sampah

    yang berpotensi memancing emosi dan narasi.

  • 70 Hassan Khan (EGY)

    harinya selama dua minggu minum bir dan

    17 and AUC

    soundproofed glass box in a downtown Cairo

    recorded Khan as he was doing his isolated

    for both Khan and the audience. He has had

    2013

    23 min 40 sec

  • 71Hassan Khan (EGY)

    penjuru dunia.

    a certain loudness and theatrical energy that

    story tell itself.

  • 72

    adalah sebuah laboratorium seni media

  • 73

    technology. This desire to contemplate the

    tersebut adalah upaya menuju pengembangan

    technology. This desire to contemplate the

    tersebut adalah upaya menuju pengembangan

    -

    2012

  • 74 Jasmina Metwaly (EGY)

    Jasmina Metwaly lahir pada tahun 1982. Ia

    maupun secara personal. Hal tersebut mengubah

    menjadi salah satu pendiri bagi 8784h project

    Jasmina Metwaly was born in 1982. She

    Egypt. Has been growing up both in Warsaw and

    She started doing research-based projects

    scrape beneath the surface and to address to wider scope audiences by choosing documentary

    She is the co- founder of 8784h project and

    2013

    15 min 28 sec

  • 75Jasmina Metwaly (EGY)

    dimulai dari bawah.

    to illustrate reality but fails to do so. The dust-

    nothing really happens and it collects dust and

    was recorded in Cairo. The detailed and dynamic

  • 76

    Chapter 02013

  • 77

    Leonardiansyah (Leo) Allenda lahir di

    yang dialami oleh para pendatang ternyata

    namun masih dihantui soal-soal penyesuaian diri

    Allenda berusaha menggali persoalan mobilitas

    where he created new objects from industrial

    concerns.

    The complexity of adjustments made by the newcomer naturally create a certain mentality in

    loss of that control and power. The second and

    the issues of self adjustment. This in turn also

    Allenda explores the dilemmas of mobility

  • 78 Magdi Mostafa (EGY)

    Magdi Mostafa lahir di Mesir tahun 1982. Ia

    pameran tunggal maupun pameran bersama

    pernah menerima beberapa penghargaan

    Transparent Existence adalah instalasi site-

    Jasmina Metwaly was born in 1982. She

    Egypt. Has been growing up both in Warsaw and

    She started doing research-based projects

    scrape beneath the surface and to address to wider scope audiences by choosing documentary

    She is the co- founder of 8784h project and

    Transparent Existence2009

  • 79Magdi Mostafa (EGY)

    Magdi Mostafa membuat patung cahaya

    dan bunyi-bunyian dari suasana yang telah

    dengan penonton lain. Kesadaran yang berusaha

    Masehi. Lapis-lapis sejarah dari bangunan

    elements and ambient sounds pre-recorded

    mechanics of memory. The unpredictable

    consciousness of the human energies that can

    once a school for single women and fatherless

    century. The layers of history of the building

    local context.

  • 80 Mobius (ARE)

    Mobius Design Studio is based in Dubai and

    Hassan. The founders graduated from the

    latest design research explores both Typography

    that is carefully examined. The Design House intends to be a catalyst for people to explore design beyond the commercial boundary.

    Type Hybrids2013

  • 81Mobius (ARE)

    Open City

    dari berbagai referensi sosial dan budaya.

    the concept that is proposed by The House of

    plays the role as the facilitator for ideas from

  • 82 Mohamed Abdelkarim (EGY)

    Mobius Design Studio is based in Dubai and

    Hassan. The founders graduated from the

    latest design research explores both Typography

    that is carefully examined. The Design House intends to be a catalyst for people to explore

  • 83Mohamed Abdelkarim (EGY)

    religius. Konsep Kapitalisme sebagai Agama

    design beyond the commercial boundary.

    in Arabic. He explored its sacred and religious dimension in order to engage to the ideaof Capitalism as Religion combined with clich images of natural landscape which

    The four animals were considered to be gods that con-

    2012

  • 84 Nasir Nasrallah (ARE)

    and abroad since he studying art at the Emirates

    He won the First Prize Award at the Emirates

    Fine Art Society and is an ambassador for the

    The Useless Machines are a series of sculptures inspired by the huge number of machines

    Useless Machine2012Mix media

  • 85Nasir Nasrallah (ARE)

    The Useless Machines yang terinspirasi oleh mesin-mesin yang pernah He feels that we are surrounded by numerous

  • 87

    Jabbal al Jannah

    beberapa perubahan besar terjadi di daerah ini.

    hingga pelayanan wanita-wanita penghibur. Perubahan dan pergeseran budaya di tempat ini

    orang-orang dari Kawasan Arab yang pergi dan

    1998 di Indonesia juga berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi di daerah tersebut.

    tourists from the Arabian regions (mostly from

    ordinary restaurant buildings made of metal

    imto becoming Arabian style. Stores sells Arab

    Jabal Hadroh, Jabal Al Jannah

  • 88 Pius Sigit Kuncoro (IDN)

    drawing dan

    Pius Sigit Kuncoro was born April 1974 in Jember.

    performance art group combining the

    the body. Geber Modus Operandi has long

    Hubungan Jarak Jauh yang Penuh Kontradiksi dan Membingungkan

    2013

  • 89

    Asian Contemporary Art Museum (2005) di

    2011 dia berpameran dalam Jogja Art Share

    tunggal yaitu Nyandhi WaraJowo Adoh Papan

    ngelangut. Dalam

    dalam hubungan tersebut.

    Museum (2005) in Japan. Pius Sigit has exhibited

    2011 he exhibited in Jogja Art Share at the Jogja

    Nyandhi Waraand Jowo Adoh Papan

    their family. He responds to the stories telling

    one of them.

    Pius Sigit Kuncoro (IDN)

  • 90 Prilla Tania (IDN)

    adalah seorang seniman performans. Prilla Tania

    semuanya hal adalah persoalan bertahan

    menjadi sangat rumit sehingga permasalahan bertahan hidup yang sederhana pun menjadi

    Selasar Sunaryo dengan judul E diambil dari

    has explored themes on issues faced by human

    Takhtet Al Qaleb2013

  • 91

    mengurangi limbah dan menghemat energi

    pengalaman dan ingatannya selama ia berada di

    tersebut bertumbuh dan hubungan dengan orang yang hidup di dalamnya.

    energy.

    who had the chance of going for a residency

    literally means the Mapping of the Heart in

    stories of residence and comers on the histories and the future plans of the city. Prilla used a

    the city from an unnatural (for human) point of

    MingguSabtu (SaturdaySunday)

    Prilla Tania (IDN)

  • 92 Radhika Khimji (OMN)

    Oman. Dia lulus dari The Slade School of Fine

    Sarjana dari Royal Academy of Art London pada

    pameran tunggal maupun pameran bersama di

    Oman. She graduated from The Slade School

    Graduate Diploma from the Royal Academy of

    2010

  • 93

    Oman.

    Safe Landings

    dan hubungannya dengan proses pembuatan Safe Landings adalah

    Safe Landings

    pada ruang yang dia datangi. Karya ini terasa

    Radhika Khimji (OMN)

  • 94 Restu Ratnaningtyas (IDN)

    seni dan instalasi dari gambar-gambar cat air di stop

    Restu Ratnaningtyas (b. 1981) studied to be an

  • 95

    2013

    mimpi-mimpi.

    without owners that come from many parts of

    and a new meaning.

    Restu Ratnaningtyas (IDN)

  • 96

    menjadi apapun. Dia sering menggali tema rasa

    to struggle with pain caused by allergies. He learned to control and focus on his personal

    the issues of contemporary art expressions and

    Guerrilla Organic2013

  • 97

    sosial yang lebih luas dan mendalam.

    What

    Dalam Easy Time with Parenthood

    close-up proses

    menonton.

    seni rupa setempat.

    discussion for bigger and deeper social issues.

    is projected to a nearby wall for an enhanced

  • 98 Salwa Aleryani (YEM)

    persimpangan antara hal yang pribadi dengan

    penutup got dari tanah liat yang dipasang di

    bercerita tentang bagaimana rapuhnya harapan-harapan dan rasa aman manusia. Kerapuhan itu

    contributes to the manufacturing of our public

    is loosely cast in soil and embedded in carpet.

    material it is made out of is that from which it

    immobility carries a burden similar to that of a

  • 99

    Sewer Cover2011Soil and carpet 55 x 55 x 2.2 cm (soil) approx. 400 x 350 x 0.5 cm (carpet)

    mencampur aspal dan tepung sembari berjuang

    is a sense of unease that it may spill out of its

    it intrudes on it. It does so in a way that seems

    image of Aleryanis grandmother conscientously

    currently under repair.

    Salwa Aleryani (YEM)

  • 101

    seluruh dunia.

    -da-benda dari berbagai sumber itu berhubungan

    -

    -

    oleh ruang-ruang baru yang tercipta oleh media -

    the world.

    gathering space. The idea to assemble objects

    -uel was not only inspired by the public spaces

    -

    -ture.

    Samuel Indratma (IDN)

  • 102

    Syagini Ratna Wulan lahir tahun 1979. Tahun Syagini Ratna Wulan was born in 1979. She

    issues of fantasies and human unconsciousness

    100 Moving Numbers2013

    40 x 40 x 64 cm each

  • 103

    pengetahuan tentang isinya. Karya ini

    Exchange.

    Syagini bermain-main dengan berbagai asosiasi

    lainnya.

    Museum and Indonesian Exchange.

  • 104

    a print journalist and audio producer based in

    to explore the phenomenon of irregular

    The Eastern Telegraph Co. System and its

    telegraph cable routes, showing the global

  • 105

    itu berupa pembacaan dan pemutaran ulang

    informasi.

    by smugglers and under-equipped boats. In

    engagement with the concepts they come into contact with.

  • 106

    -

    -

    -

    -

    -

    Australia. `

    Uni Emirat Arab. Pada ambang antara puisi dan

    -

    nomadisme global yang melintasi perbatasan

    -

    -

    -

    Gallery / Gallery of Modern Art in Australia. `

    -ated from her one month residence program in

    --

    across the borders which channels thousands

    leaders for their sellouts that disunite the Arab

  • 107

    -

    --

    jemahan dan pembacaan oleh terhormat Indo-nesia penyair Landung Simatupang dan penyair

    -

    --

    -nounced through other poems including Jawaz

    -

    Muadalat Al Hurreyya (From the Formulas of

    and readings by the esteemed Indonesian poet Landung Simatupang and emerging poetess

    -

    -

    authors and/or performers-

    Babel2013

  • 108

    or curatorial projects - Ang poses general and

    ethically and culturally hybridized world. In a process of playing and role-playing Tiong Ang

    My Name is Pencil (Potlood! Pensil! Potlot!)2009 - 2013

  • 109

    homecoming. Tiong Ang combines documentary

    so dependent on this complex technology.

  • 110 Tisna Sanjaya (IDN)

    -

    -

    ritual Samagaha dan Ngabungbang yang masih

    -

    project that he proposed has something to do

    a full moon. Tisna understood both of these two

    utopian ideas and put all of them into wild and

    2013

  • 111

    -

    -

    -

    --

    -

    --

    Sidoarjo di Jawa Timur.

    -has permasalahan sosial budaya setempat. Tisna

    -

    the third child of sixteen siblings. He studied

    -

    -

    -

    -

    in Sundanese). When hes not busy teaching in

    --

    Tisna Sanjaya (IDN)

  • 112 UBIK (IND)

    between a Communist State [Kerala] and a

    Fair (2012).

    they are conceptually framed in a way to address

    spectacle

    and irony is an important and deliberate aspect

  • 114 Ugo Untoro (IDN)

    Ugo Untoro adalah salah satu seniman yang

    sebagai seniman maupun sebagai manusia pada

    namun juga murni dan sederhana sebagai bagian dari realitas sehari-hari. Dalam beberapa

    recognized across the archipelago for his strong

    Untoro has exhibited widely in Indonesia as

    his signature style is raw and spontaneous rather

    Deru (Roar)201343 pcs horse feet

  • 115

    memenangi beberapa penghargaan Phillip Morris

    Tempo

    ini terjadi bergantung pada siapa yang mampu

    of Tempo magazines Man of the Year 2007 and

    depend on who is capable of conquering and ruling. Later culture is carried and spread as a

    Ugo Untoro (IDN)

  • 116

    Area 51

    Finland

    1975 di Indonesia. Ia lulus dari jurusan Desain in Indonesia. He graduated from the Interior

    new media art since 1999 when he founded

    exploring local issues of technology and science

  • 117

    media art di berbagai tempat dan

    bidang media artProgram (EFP). EFP bertujuan membangun

    teori. Ia cenderung berpusat pada upaya membangun jembatan baru antara seni dan

    electrocore sound project where he produced and organized many projects such as public

    presented Indonesian media art projects in many

    theorists who are interested in new media art and technology.

    and theory. He tends to focus on building new bridges between art and technology in Indonesia

    aliens and the pyramids during his residency in Cairo.

  • 119

    one of ancient Egypt prominent necropolises worshipping the god Osiris. The people would

    society who permits itself to be manipulated by its spiritual leaders.

    sebuah lubang di lantai ruangan tersebut. Al Araba Al Madfuna adalah nama sebuah desa

    Al Araba Al Madfuna2012

  • 122122

  • 125Pa

    ralle

    l Eve

    nts

  • 126

    Hoping to become a Mabrur1 Pilgrim Opening of the Parallel EventsBiennale Jogja XII

    Semoga Menjadi Peziarah Mabrur1Pembukaan Parallel Events Biennale Jogja XII Equator #2

    Prog

    ram

  • mabrur, they have achieved the

    mabrur

    Note: Catatan:

    dan Pertunjukan Seni

  • 128

  • 129

    Aksara Serang and Bilang-BilangSerang dan Bilang-

    Bilang

    hibrida.

    Performance

    Pameran Video Seni

    rupa.

    129

  • Video Instalasi

    Diinisiasi oleh O2

  • Opening

    game jackpot

    Photobox

  • art and spirituality.

    Backpacker Haji

    Haji Backpacker

  • Pertunjukan Jathilan

    Pemutaran Film Dokumenter

  • makcik,

    values in the lives of the makcik

    and addressed by all the collaborators in this

    Pembukaan dan Pemutaran Film

    Pameran

    makcik

    hidup para makcik

  • happening/

    Performance Perek #1

    performance

    Pembukaan Pameran Personal Perek

    Performance Perek #1

    Performance Perek #2

  • Performance Perek #2

    Wayang Menak. Wayang Menak

    Penutupan Pameran

    Menak

  • Serat Menak,

    Wayang Menak.

    and

    lifestyles.

    Balai Bambu

    Pembuatan Balai Bambu

  • Program

    event

    event ini.

  • dan Pameran

    event

  • Bien

    nale

    For

    um

  • Sim

    posi

    um

    Talks and discussions

    Speakers

    Percakapan dan diskusi

    Pembicara

  • intern)

    intern)

    intern)

    Patron

    Duta

    Bintang

    Gallery

    Eddi Prabandono

    Terimakasih juga kepada

    Guntur Paperina

    Guntur

    intern)

  • 158

  • 161