GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS...

153
GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR TIDAK DIGUNAKAN DALAM PERDAGANGAN (NON USE) (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 264 K/Pdt. Sus-HKI/2015) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Disusun oleh Roby Sanjaya NIM 1112048000041 K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S P R O G R A M S T U D I ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1437 H / 2016 M

Transcript of GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS...

Page 1: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR

TIDAK DIGUNAKAN DALAM PERDAGANGAN (NON USE)

(Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 264 K/Pdt. Sus-HKI/2015)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Disusun oleh

Roby Sanjaya

NIM 1112048000041

K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S

P R O G R A M S T U D I ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1437 H / 2016 M

Page 2: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...
Page 3: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...
Page 4: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...
Page 5: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

v

ABSTRAK

Roby Sanjaya. NIM 1112048000041. Gugatan Penghapusan Pendaftaran Merek

Atas Dasar Tidak Digunakan Dalam Perdagangan (NonUse) (Analisis Putusan

Mahkamah Agung Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015) Kosentrasi Hukum Bisnis

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jarata, 1437 H/ 2016 M. + halaman +lampiran.

Skripsi ini membahas tentang gugatan penghapusan pendaftaran merek atas

dasar merek tidak digunakan dalam perdagangan sebagai bagian dari pelaksanaan

ketentuan Pasal 61 dan Pasal 63 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek. Undang-undang telah membolehkan penghapusan merek yang sudah terdaftar

dengan alasan Merek tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir,

akan tetapi untuk membuktikan suatu merek tidak digunakan dalam perdagangan sulit

sekali perlu adanya interpretasi yang konkret agar benar-benar dapat membuktikan

suatu merek yang sudah terdaftar tidak digunakan dalam perdagangan. Kekeliruan

dalam memutuskan merek tidak digunakan dalam perdagangan maka akan berdampak

ketidakadilan bagi pemilik merek terdaftar. Tujuan dari skripsi ini untuk mengetahui

interpretasi merek tidak digunakan dalam perdagangan dan dasar dari pertimbangan

Hakim terhadap penghapusan pendaftaran Merek IKEA milik Inter Ikea Syetem B.V

atas gugatan PT. Ratania Khatulistiwa pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 264

K/Pdt.Sus-HKI/2015.

Tulisan ini dibuat berdasarkan metode penelitian yuridis normatif dengan

menggunakan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach), dan

pendekatan kasus (case approach). Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek belum jelas memberikan

ketentuan mengenai penghapusan pendaftaran merek akibat merek tidak digunakan

dalam perdagangan (non use) dan pertimbangan Hakim dalam memutus perkara ini

tidak memberikan pertimbangan secara menyeluruh terhadap bukti-bukti yang ada

dalam persidangan sehingga dapat disimpulkan hakim telah salah dalam memutuskan

perkara ini.

Kata Kunci : Gugatan, Penghapusan Merek, Hak Kekayaan Intelektual

Pembimbing : Dr. Sodikin, SH., MH., M.Si

Dartar Pustaka : Tahun 1993 s.d 2015

Page 6: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

vi

KATA PENGANTAR

حيم حمن الره الره بسم للاه

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang hanya dengan hidayah dan

nikmat dari Nyalah skripsi Penulis dengan judul “Gugatan Penghapusan Merek Atas

Dasar Tidak Digunakan Dalam Perdagangan (Non Use) (Analis Putusan Mahkamah

Agung Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015)” dapat terselesaikan dengan baik.

Penelitian ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum

pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Shalawat dan salam semoga tetap selalu tercurahkan pada Nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga dan sahabat.

Tidak mudah bagi penulis untuk membuat karya seperti ini dikarenakan

berbagai keterbatasan yang dimiliki, namun hal ini penulis jadikan sebagai motivasi

rangkaian pengalaman hidup yang berharga. Selesainya penelitian ini tidak terlepas

dari elaborasi keilmuan yang penulis dapatkan dari kontribusi banyak pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini ingin penulis sampaikan setulus hati ucapan

terimakasih kepada :

1. Dr. H. Asep Saepudin Djahar, MA Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

vii

2. Dr. H. Asep Syarifuddin Hidayat, S.H., M.H., Ketua Program Studi Ilmu Hukum

dan Drs. Abu Thamrin, S.H., M.Hum, Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah memberikan arahan berupa saran dan

masukan terhadap kelancaran proses penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Sodikin, SH., MH., M.Si Selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan saran, arahan,

masukan, dan bimbingan terhadap proses penyusunan skripsi ini.

4. Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Dosen Program Studi Ilmu Hukum, dan yang telah memberikan ilmu

pengetahuan selama penulis menjadi mahasiswa Ilmu Hukum. Semoga Ilmu yang

diajarkan dapat bermanfaat bagi penulis baik di dalam kampus, maupun ketika

telah lulus.

5. Kedua Orang Tua yang sangat dicintai dan disayangi penulis, Bapak Japar

Hairudin dan Ibu Nurhasanah yang merupakan kedua orang tua yang selalu

mendoakan, mencintai, memberi dukungan baik moril maupun materil kepada

Penulis serta menjadi motivasi Penulis sekaligus menjadi inspirasi dalam

kehidupan Penulis.

6. Kawan-kawan seangkatan Ilmu Hukum 2012 yang selalu kompak dalam

mengerjakan dan menyelesaikan Skripsi.

Page 8: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

viii

7. Pejabat Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum Dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yakni Bapak Supanto SH, MH yang telah

memberikan penjelasan kasus ini serta berbagai ilmu pengetahuan dan saran dalam

proses penyelesaian skripsi penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang

tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu, semoga Allah SWT

memberikan berkah dan karunia-Nya serta membalas kebaikan mereka (Amin).

Akhir kata penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan masukan

yang bermanfaat untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi

referensi untuk adik-adik kelas dan bermanfaat untuk setiap pembaca.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Jakarta, 12 Oktober 2016

Roby Sanjaya

Page 9: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 8

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................. 9

D. Tujuan dan manfaat Penelitian ........................................................ 9

E. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 10

F. Kajian (review) Studi Terdahulu .................................................... 11

G. Metode Penelitian .......................................................................... 13

H. Sistematika Penulisan .................................................................... 16

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK

A. Pokok-pokok Tentang merek ........................................................ 20

1. Merek sebagai Salah Satu Hak Kekayaan Intelektual............... 20

Page 10: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

x

2. Pengertian merek ....................................................................... 22

3. Fungsi merek ............................................................................. 26

B. Administrasi Merek ....................................................................... 28

1. Jangka Waktu Perlindungan Merek .......................................... 34

2. Itikad Baik Pendaftaran Merek ................................................. 35

C. Konvensi Internasional di Bidang Merek ...................................... 39

1. Konvensi Paris .......................................................................... 39

2. Perjanjian Madrid ...................................................................... 41

3. TRIPs-WTO .............................................................................. 42

BAB III GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK DAN

PERLINDUNGAN MEREK TERKENAL

A. Penghapusan Pendaftaran Merek ................................................... 44

B. Tinjauan Merek Tidak Digunakan Dalam Kegiatan Perdagangan

(Non Use) ....................................................................................... 48

C. Gugatan Penghapusan Pendaftaran Merek .................................... 51

D. Perlindungan Hukum Merek Terkanal .......................................... 55

Page 11: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

xi

BAB IV ANALISIS KASUS PENGHAPUSAN MEREK IKEA MILIK INTER

IKEA SYSTEM B.V ATAS GUGATAN PT. RATANIA

KHATULISTIWA

A. Kasus Posisi ................................................................................... 61

B. Profil Inter IKEA System B.V. dan PT.Ratania Khatulistiwa ....... 67

C. Analisis Pertimbangan Majelis Hakim dan Akibat Hukum

Penghapusan Merek IKEA Milik Inter Ikea System B.V

Pada Putusan Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015 ............................ 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 84

B. Saran- saran ................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 86

LAMPIRAN

Page 12: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perundang-undangan tentang Merek sudah dimulai dari Statute of Pharma

yang sudah mulai memfungsikan merek sebagai pembeda untuk produk berupa

pisau, pedang atau barang dari tembaga lainnya. Pada zaman modern, simbol ini

akan membantu untuk menunjukan asal barang dan/atau jasa, serta perusahaan

komersil yang bergerak dalam bidang dan menyediakan barang dan jasa. Dalam

pangsa pasar, nama-nama dan simbol-simbol tersebut dikenali sebagai nama usaha

(business name), nama perusahaan (company name), cap (brand), merek

(trademark),serta kemasan dagang (trade-dress).1

Pada awalnya merek merupakan sebuah tanda agar konsumen dapat

membedakan produk barang/jasa satu dengan yang lainnya. Dengan merek

konsumen lebih mudah mengingat sesuatu yang dibutuhknnya dan dengan cepat

dapat menentukan apa yang akan dibelinya. Pada perkembangannya peran merek

berubah. Merek bukan sekedar tanda, melainkan gaya hidup.2 Merek juga

merupakan identitas dari sebuah produk, terkadang konsumen mengenal sebuah

barang dari merek yang diketahuinya. Merek juga merupakan pencitraan dari

1 Rahmi Jened Parinduri Nasution, Interface Hukum dan Persaingan Usaha, ( Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2013), h.203

2 Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, (Jakarta: Sinar Grafika,2009), h. 94

Page 13: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

2

sebuah kualitas produksi, untuk itulah setiap pengusaha menginginkan mereknya

tidak disalahgunakan oleh pihak lain.3

Nama merek yang tepat memberikan sejumah manfaat bagi pemilik merek

dan konsumen. Bagi pemilik merek, manfaat yang diperoleh meliputi identifikasi

produk (pembelian ulang dan loyalitas membantu aktifitas promosi), familiaritas

merek (mempermudah dan memperlancar peluncuran produk baru), dan

diferensiasi potensi penerapan premium pricing). Sementara bagi konsumen,

manfaat merek antara lain identifikasi (menekan biaya pencarian), jaminan

kualitas (menekan biaya perceived risk) dan asosiasi merek (menekan risiko sosial

dan psikologi).4

Menurut Susanto A.B, merek selain digunakan sebagai nama atau simbol

pada objek barang/jasa juga digunakan sebagai sarana promosi. Tanpa merek

pengusaha tidak dapat mempromosikan barang/jasanya kepada masyarakat luas

dan maksimal. Selain itu merek juga dapat mencegah orang berbuat curang dan

bersaing secara tidak sehat. Meskipun persaingan dalam dunia usaha adalah hal

biasa, namun merek dapat mencegah terjadinya hal-hal yang dapat merugikan

pihak lain.

Sebagai bagian dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Hak Merek

merupakan hak yang bersifat khusus. Hak khusus tersebut pada dasarnya bersifat

3 Zainal Asikin, Hukum Dagang, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 141

4 Casavera, 15 Kasus Sengketa Merek di Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 37

Page 14: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

3

exclusive dan monopoli yang hanya dilaksanakan oleh pemilik hak, sedangkan

orang lain tidak boleh untuk menggunakannya tanpa seizin pemiliknya.5 Konsep

bahwa hak merek yang bersifat khusus tersebut perlu dilindungi sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Soedikno Mertokusumo bahwa hak itu adalah

kepentingan yang harus dilindungi oleh hukum. Sedangkan kepentingan adalah

tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi.6

Dasar hukum mengenai hak atas suatu merek terdapat dalam Pasal 3

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek yang berbunyi : “Hak atas

Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik Merek

yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan

menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain

untuk menggunakannya”. Dengan dasar hukum ini maka hak tersebut dapat

dipertahankan terhadap siapapun. Untuk mendapatkan hak atas merek harus

mendaftarkan mereknya pada Direktoral Jendral HKI.

Di Indonesia mengenai pendaftaran merek menganut sistem konstitutif

sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.

Dalam sistem ini menganut bahwa perlindungan hukum atas merek hanya akan

berlangsung apabila hal tersebut dimintakan pendaftaran. Jadi pendaftaran adalah

mutlak untuk terjadinya hak atas merek.

5 Agung Sujatmiko, Perjanjian Lisensi Merek Terkenal, Jurnal Mimbar Hukum Universitas

Gajah Mada, Vol 22 Nomor2 (Yogyakarta: 2010), h. 252

6 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, (Yogyakarta: Liberty, 1989), h. 41

Page 15: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

4

Prinsip-prinsip penting yang dijadikan sebagai pedoman berkenaan dengan

pendaftaran merek adalah perlunya itikad baik (good faith) dari pendaftar.

Berdasarkan prinsip ini, hanya pendaftar yang beritikad baiklah yang akan

mendapat perlindungan hukum. Hal ini membawa konsekuensi bahwa Dirjen HKI

di Indonesia berkewajiban secara aktif untuk menolak pendaftaran merek bilamana

secara nyata ditemukan adanya kemiripan atau peniruan dengan suatu merek yang

didaftar atas dasar itikad tidak baik.7 Jika seseorang mencoba mendaftarkan

sebuah merek yang disadarinya sebagai merek milik orang lain atau serupa dengan

milik orang lain, merek tersebut tidak dapat didaftarkan.8

Pendaftaran merek juga dapat ditolak sebagaimana yang terdapat dalam

Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek yaitu

“Pendaftaran merek dapat ditolak apabila mengandung persamaan pokok atau

keseluruhan dengan merek pihak lain yang sudah terdaftar lebih dulu untuk barang

dan/jasa sejenis, dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang

dan/jasa sejenis, dan juga dengan indikasi-geografis yang sudah dikenal.”

Merek yang sudah terdaftar dalam Daftar Umum Merek, masih dapat

dimintakan penghapusan pendaftaran merek tersebut. Penghapusan pendaftaran

merek dari Daftar Umum Merek dapat dilakukan atas tindakan Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual atau berdasarkan permohonan pemilik

7 O.C Kaligis, Teori & Praktik Hukum Merek Indonesia, (Bandung: Alumni, 2008), h.14

8 Tim Lindsey, dkk, ed., Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, ( Bandung: P.T.

Alumni, 2005), h. 144

Page 16: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

5

merek yang bersangkutan atau berdasarkan gugatan penghapusan pendaftaran

merek yang diajukan oleh pihak ketiga.

Penghapusan pendaftaran merek atas tindakan Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual atau berdasarkan gugatan pihak ketiga menurut Pasal 61

ayat (2) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek 2001 dapat

dilakukan jika merek tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian

terakhir; atau merek digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak sesuai

dengan jenis barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftaran, termasuk

pemakaian merek yang tidak sesuai dengan merek yang didaftar.

Persyaratan penghapusan merek berdasarkan pasal 61 ayat 2 Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001 Tentang merek bahwa merek tidak digunakan (non use)

selama 3 tahun berturut-turut dihitung sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian

terakhir dalam perdagangan barang dan atau jasa. Permasalahan yang terjadi

bahwa pasal tersebut tidak secara jelas menentukan merek tidak dipakai sejak

tanggal pendaftaran dan atau pemakaian terakhir. Diperlukan interpretasi untuk

membuktikan suatu merek tidak digunakan sejak tanggal pendaftaran dan atau

pemakaian terakhir agar tidak ada pihak yang bertikad tidak baik dalam

penggunaan merek untuk merugikan konsumen maupun menyesatkan pihak lain.

Terdapat kasus penghapusan merek IKEA milik Inter IKEA Sistem B.V oleh

Pengadilan Niaga terhadap gugatan yang diajukan oleh PT. Ratania Khatulistiwa.

Kasus ini terjadi atas penyelidikan PT. Ratania Khatulistiwa bahwa Inter IKEA

Page 17: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

6

System B.V sejak tanggal pendaftaran merek tidak pernah menjual dan/atau tidak

pernah mengedarkan barang-barang dengan merek “IKEA” di toko-toko furniture

di seluruh wilayah Indonesia dan Inter IKEA System B.V juga tidak memiliki atau

tidak membuka store (toko/gerai) untuk menjual atau mengedarkan produk-produk

dengan merek “IKEA”. Hal ini membuktikan bahwa merek “IKEA” tidak

digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam perdagangan barang di

Indonesia sejak tanggal pendaftarannya.

Hal tersebut menjadi alasan PT. Ratania Khatulistiwa melakukan gugatan ke

pengadilan untuk penghapusan pendaftaran merek IKEA dalam Pasal 61 ayat (2)

huruf a dan b Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, yang

berunyi:

“Penghapusan pendaftaran Merek atas prakarsa Direktorat Jenderal dapat

dilakukan jika :

a. Merek tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam perdagangan

barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir, kecuali

apabila ada alasan yang dapat diterima oleh Direktorat Jenderal; atau

b. Merek digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan

jenis barang atau jasa yang dimohonkan pendaftaran, termasuk pemakaian

Merek yang tidak sesuai dengan Merek yang didaftar”.

Maksud PT. Ratania Khatulistiwa mencoba menghapus merek IKEA milik

Inter Ikea System B.V. dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan adalah ingin

menggunakan merek IKEA sebagai merek dagangannya, sebab PT. Ranatia

Khatulistiwa mengetahui merek IKEA adalah milik Inter Ikea System yang sudah

terdaftar dalam Daftar Umum Merek Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual di bawah dengan rincian sebagai berikut:

Page 18: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

7

a. Merek “IKEA”, Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27

Oktober 2010, untuk kelas barang/jasa 20

b. Merek “IKEA”, Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 09

Oktober 2006, untuk kelas barang/jasa 21.

Apabila dilihat dari kasus tersebut terdapat kesamaan merek IKEA antara

milik Inter Ikea System dengan PT. Ratania Khatulistiwa. Perlindungan hukum

terhadap Merek di Indonesia dilakukan dengan sistem konstitutif. Maksudnya

adalah, bahwa hak atas Merek tersebut timbul karena pendaftarannya (first to

file).9 Kasus tersebut terlihat bahwa pendaftar pertama merek IKEA adalah Inter

Ikea System, dapat diduga pendaftaran merek IKEA yang dilakukan oleh PT.

Ratania Khatulistiwa sebagai pendaftaran merek yang beritikad tidak baik karena

bermaksud membonceng, meniru atau menjiplak ketenaran Merek IKEA miik

Inter Ikea System B.V demi kepentingan usahanya.

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas

penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dituangkan dalam bentuk

skripsi berjudul “Gugatan Penghapusan Pendaftaran Merek Atas Dasar merek

tidak digunakan dalam perdagangan (non use) (Analisis Putusan Nomor 264

K/Pdt.Sus-HKI/2015)”.

9 Cita Citrawinda Priapantja, Perlindungan Merek Terkenal Di Indonesia, (Bogor: Biro

Oktroi Rooseno, 2000), h. 4

Page 19: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

8

B. Identifikasi Masalah

Indentifikasi masalah berisikan uraian yang terkait dengan segala masalah

yang sedang diteliti. Identifikasi adalah kegiatan mendata segala hal yang terkait

dengan tema penelitian.10 Terdapat beberapa permasalah yang penulis temui dari

penulisan skripsi ini, yaitu:

1. Merek tidak digunakan (non use).

2. Itikad tidak baik pendaftar merek

3. Perlindungan terhadap merek terkenal.

4. Pertimbangan hakim dalam memutus perkara penghapusan merek

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembahasan mengenai merek begitu sangat luas untuk dibahas. Agar

pembahasan mengenai masalah yang penulis buat tidak melebar sehingga

mengakibatkan ketidak jelasan fokus masalah, maka dalam penelitian skripsi

ini penulis akan membatasi pembahasan mengenai gugatan penghapusan

pendaftaran merek atas dasar merek tidak digunakan dalam perdagangan

dengan menganalisis putusan Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015) dan akibat

hukum terhadap putusan tersebut.

10 Supriyadi Ahmad dkk, ed. Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakrta, Jakarta 2012

Page 20: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

9

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah

peneliti uraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam

penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana menginterpretasikan merek tidak digunakan (non use) pada

kegiatan perdagangan barang dan jasa?

b. Bagaimana Pertimbangan Majelis Hakim dan Akibat Hukum Terhadap

Penghapusan Merek IKEA Milik Inter Ikea System B.V Pada Putusan

Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui merek yang tidak digunakan (non use) dalam

perdagangan barang dan jasa

b. Untuk mengetahui pihak beritikad tidak baik dalam pendaftaran merek

c. Untuk mengetahui perlindungan merek terkenal di Indonesia

d. Untuk mengkaji dasar pertimbangan Majelis Hakim dan akibat putusan

hakim dalam perkaran Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015 mengenai

penghapusan merek IKEA

2. Manfaat dari Penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

1) Hasil Penelitian ini, secara umum bertujuan untuk menambah

pengetahuan dan wawasan keilmuwan hukum bisnis khusus pada

Page 21: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

10

permasalahan gugatan penghapusan merek atas dasar merek tidak

digunakan (non use).

2) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan menjadi sumbangsih pengetahuan

baru dan terpenuhinya kepastian hukum.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian skripsi ini diharapkan menjadi masukan sebagai

berikut:

1) Diharapkan dapat memberi masukan kepada pemerintah dalam

mengambil kebijakan-kebijakan yang mendukung berjalannya

penyelesaian permasalahan penghapusan merek.

2) Diharapkan dapat memberi menjadi referensi berharga bagi kasus-kasus

merek serupa di masa yang akan datang.

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalam

rangka menjelaskan variable yang diteliti. Di dalam penelitian hukum, kerangka

pemikiran merupakan usaha untuk merumuskan atau membentuk pengertian-

pengertian hukum.

Kegunaannya tidak saja terbatas pada penyusunan kerangka konsepsionil

saja, akan tetapi pada usaha untuk merumuskan definisi-definisi operasional diluar

peraturan perundang-undangan.11 Dalam pembahasan konseptual pada skripsi ini,

11 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia, UI-

Press, 2006), hal.143

Page 22: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

11

akan diuraikan beberapa konsep-konsep terkait beberapa istilah yang akan sering

digunakan dalam penelitian skripsi ini:

1. Penghapusan merek atas dasar merek tidak digunakan

2. Itikad tidak baik

3. Perlindungan merek terkenal

4. Akibat hukum terhadap penghapusan merek oleh Pengadilan

F. Kajian (review) Studi Terdahulu

Kajian (review) studi terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan

dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Kajian (review) studi terdahulu ini juga

sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini.

Penulis akan mencoba menyertakan beberapa dari penelitian-penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan skripsi yang penulis buat sebagai perbandingan

tinjauan kajian materi yang akan dibahas, berikut beberapa penelitian terdahulu

yang pernah dibuat berupa buku, skripsi dan jurnal akan penulis paparkan sebagai

berikut:

Page 23: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

12

No Nama Nama Penulis/ Judul

Skripsi, Jurnal/ Tahun

Substansi Perbedaan dengan Penulis

1 Rahmi Janed/ Hukum

Merek Trandmark:

Dalam Era Global dan

Integrasi Global/ Buku

ini dibuat Tahun 2015

Buku ini mengkaji dan

menganalis berbagai pe-

ngembangan perbaikan

dan pengayaan, baik dari

segi teori maupun praktik

hukum, termasuk muncul-

nya berbagai kasus perlin-

dungan merek.

pengembangan,perbaikass

Penulis meneliti tentang

Gugatan Penghapusan

pendaftaran merek atas

dasar merek tidak

digunakan (non use).

2 Febyo Hartanto/ Perlindungan

Hukum Terhadap Merek Da-

gang Asing di Indone-sia/

(Analisis Putusan Pengadilan

Niaga Nomor:69/PDT.SUS/

Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst)

Fakultas Syaiah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jaka-

Skripsi ini membahas

mengenai perlindungan

merek asing di Indonesia

serta dampak pelangga-

ran merek asing ini

terhadap perkembangan

investasi asing di Indone-

sia.

Penulis meneliti tentang

penghapusan merek IKEA

Terhadap gugatan yang

dilakukan oleh PT. Ratania

Khatulistiwa serta dampak

dari penghapusan merek di

Indonesia.

Page 24: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

13

rta 2015.

3 Afwan Rosmi Fikriyuddin/

Tindakan Passing Off

Terhadap Hak Merek dan Jasa

dan Akibat Hukumnya/

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatulah

Jakarta 2015.

Skripsi ini mengkaji

mengenai pengaturan

Passing Off terhadap hak

atas merek yang belum

diatur secara jelas dalam

UU Merek sehingga tidak

ada kepastian dalam

penegakan passing off.

Serta akibat hukum dari

tindakan passing off.

Penulis lebih memfokuskan

mengkaji mengenai pengha-

pusan merek IKEA atas

gugatan PT. Ratania

Khatulistiwa yang mengindi

kasikan perbuatan itikad

tidak baik untuk dapat

memakai merek ikea dalam

kegiatan usaha dagangnya.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada

metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang mempelajari suatu hal atau

beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya.12 Pendekatan

penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian yuridis normatif dan

pendekatan kasus (case approach). Pada penelitian hukum normatif yakni

12 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat,

ed.1, (Jakarta:Raja Grafindo,2006), h. 12

Page 25: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

14

penulis menggunakan metode pendekatan perundang-undangan (statute

approach) yakni dengan mengacu kepada Undang-undang Nomor 15 Tahun

2001 Tentang Merek, dan pada penelitian pendekatan kasus (case approach)

yakni mempelajari penerapan norma-norma atau kaidah hukum yang dilakukan

dalam praktik hukum. Terutama mengenai kasus-kasus yang telah diputus

yakni pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015.

2. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini, dengan

menggunakan cara penelelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu

metode pengumpulan dengan cara membaca atau merangkai buku-buku

peraturan perundang-undangan dan sumber kepustakaan lainnya yang

berhubungan dengan objek penelitian. Data-data yang dikumpukan oleh penulis

dalam menyusun skripsi ini berupa data:

a. Primer

Bahan hukum primer yang digunakan adalah Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesai Tahun 1945, Undang-undang Nomor 15 Tahun

2001 Tentang Merek, Kitab Undang-undang Acara Perdata dan Perundang-

unadangan lain yang terkait dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 264

K/Pdt.Sus-HKI/2015.

Page 26: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

15

b. Sekunder

Sedangkan sumber data sekunder penulisan ini menelaahnya dari

buku-buku atau literatur kepustakaan, artikel-artikel maupun catatan yang

berkaitan dengan judul skripsi ini dan situs-situs di internet yang terkait

dengan penelitian ini.

c. Field Risearch

Yakni dengan mendatangi objek yang diteliti untuk mencari data-data

yang berkaitan dengan Penghapusan merek yang mana hal ini menggunakan

langkah-langkah untuk memperoleh informasi di lapangan dengan melalui

tekni, Wawancara, yaitu mencari informasi dan data-data melalui wawancara

secara langsung.

3. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode data analisis kualitatif yang bersifat

deskriptif. Analisis kualitatif ini berarti bahwa data yang bersangkutan yang

dikumpulkan terkait dengan objek penelitian ini akan dihimpun, diolah, dan

dianalisis lalu akan dikonstruksikan.

4. Bahan Hukum

a. Bahan Hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif

artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer meliputi

perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan

Page 27: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

16

perundang-undangan, dan putusan hakim.13 Dalam penelitian ini yang

termasuk dalam bahan hukum primer adalah Undang-undang Nomo15

Tahun 2001 Tentang Merek, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Paris

Conventions, Agreement on Trade Related Aspects of Inteectual Property

Right (TRIP’s).

b. Bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan

merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi

buku-buku teks, kamus hukum, jurnal hukum, Bahan non-hukum yaitu

bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan atas bahan

hukm primer dan sekunder, misalnya: Ensiklopedia, surat kabar, kamus

Bahasa dan Website resmi dalam internet.14

5. Analisa Data

Adapun bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder

maupun bahan non-hukum diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa,

sehingga ditampilkan dalam penulisan yang lebih sistematis untuk menjawab

permasalahan yang telah dirumuskan. Cara pengolahan bahan hukum dilakukan

secara deduktif yakni menarik kesimpulan dari satu permasalahan yang bersifat

umum terhadap permasalahan konkret yang dihadapi. 15

13 Peter Mahmud Marzuki, Peneitian Hukum. Cet.VI (Jakarta: Kencana, 2010), h. 141

14 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta Sinar Grafika ,2010), h. 106

15 Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodoogi penelitian Hukum Normatif. Cet -II,(Malang :

Bayumedia Publishing, 2006), h. 393.

Page 28: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

17

Selanjutnya setelah bahan hukum diolah, dilakukan analisis terhadap

bahan hukum dengan melakukan analisis secara kritis dan mendalam mengenai

Gugatan Penghapusan Pendaftaran Merek Atas Dasar Merek Tidak digunakan

(Non Use) Dalam Perdagangan (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor

264 K/Pdt.Sus-HKI/2015).

H. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun berdasarkan buku “Petunjuk Penulisan Skripsi

Fakutas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012” dengan

sistematika yang terbagi lima dalam lima bab. Masing-masing bab terdiri atas

beberapa subbab guna lebih memperjelas ruang lingkup dan cangkupan

permaslahan yang diteliti. Adapun urutan masing- masing bab dan tata letak

masing-masing bab serta pokok pembahasan masing- masing bab adalah sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab awal memuat Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,

Pembatasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan manfaat Penelitian,

Kerangka Pemikiran, Kajian (review) Studi Terdahulu, Metode

Penelitian, Sistematika Penulisan.

Page 29: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

18

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK

Pada bab ini penulis akan membahas A. Pokok-pokok Tentang merek

Merek sebagai Salah Satu Hak Kekayaan Intelektual, Pengertian

merek, Fungsi merek B. Pendaftaran Merek, Jangka Waktu

Perlindungan Merek, Itikad Baik Pendaftaran Merek, Pengalihan

Merek Melalui Lisensi, Lisensi Merek, Pengaturan Lisensi Merek, C.

Konvensi Internasional di Bidang Merek, Konvensi Paris, Perjanjia

Madrid, TRIPs-WTO

BAB III GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK DAN

PERLINDUNGAN MEREK TERKENAL

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai Penghapusan

Pendaftaran Merek, Tinjauan Merek Tidak Digunakan Dalam Kegiatan

Perdagangan (Non Use) Gugatan Penghapusan Merek, Perlindungan

Merek Terkanal.

BAB IV ANALISIS KASUS PENGHAPUSAN MEREK IKEA MILIK

INTER IKEA SYSTEM B.V ATAS GUGATAN PT. RATANIA

KHATILISTIWA

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai, Kasus Posisi, Profil

Inter IKEA System B.V dan PT. Ratania Khatulistiwa, Analisis

Putusan Majelis Hakim dan Akibat Hukum Penghapusan Merek IKEA

Page 30: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

19

Milik Inter Ikea System B.V Pada Putusan Nomor 264 K/Pdt.Sus-

HKI/2015.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi Kesimpluan dan Saran. Bab ini merupakan bab

terkhir dari penulisan skripsi, untuk itu penulis menarik beberapa

kesimpulan dari hasil penelitian, disamping itu penulis menengahkan

beberapa saran yang dianggap perlu.

Page 31: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

20

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK

A. Pokok Pokok Tentang Merek

1. Merek Sebagai Salah Satu Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property Rights

merupakan hak untuk menikmati hasil kreativitas intelektual manusia

secara ekonomis.1 Hasil kreativitas intelektual manusia ini dapat berupa

aktivitas dalam ilmu pengetahuan, industry, kesusastraan dan seni yang

kesemuanya itu mendapatkan perlidungan hukum.

Dilihat dari perwujudannya, HKI dikelompokan sebagai hak milik

perorangan yang sifatnya tidak berwujud (immaterial). Hukum HKI merupakan

fenomena yang harus terus mengikuti perkembangan teknologi untuk

melindungi kepentingan pencipta. Kata milik atau kepemilikan dalam HKI

memiliki ruang lingkup yang lebih khusus dibandingkan dengan istilah

kekayaan. Hal ini juga sejalan dengan konsep hukum perdata Indonesia yang

menerapkan istilah milik atas benda yang dipunyai seseorang.2

Hak kekayaan intelektual terdiri dari jenis-jenis perlindungan atau rezim

yang berbeda, bergantung kepada objek atau karya intelektual yang dilindungi.

1 Sudaryat, dkk, Hak Kekayaan Intelektual, (Bandung: Oase Media, 2010), h. 15

2 Ahmad M. Ramli, Hak Atas Kepemilikan Intelektual: Teori Dasar Perlindungan Rahasia

Dagang, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2000), h. 24.

Page 32: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

21

Pada pasal 1 dan 2 TRIPs, disebutkan bahwa Hak Kekayaan intelektual terdiri

dari:

1. Hak Cipta dan hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta seperti karya seni,

musik, litelatur, drama, film, tari, fotografi, dan program komputer;

2. Merek;

3. Desain Industri;

4. Indikasi Geografis;

5. Paten dan Paten Sederhana;

6. Desain Rangkaian Elektronik Terpadu, Pelaku Topografi, Sirkuit Terpadu;

7. Rahasia Dagang dan Test Data;

8. Varietas Tanaman Baru.

Dari pernyataan di atas, HKI pada umumnya berhubungan dengan ciptaan

dan invensi yang memiliki nilai komersial. Merek sebagai salah satu produk

dari karya intelektual dapat dianggap suatu asset komersial suatu perusahaan,

untuk diperlukan perlindungan hukum untuk melindungi karya-karya

intelektualitas seseorang.3

Hak Kekayaan Intelektual juga melindungi merek (sebagai contoh nama

dan/atau symbol yang digunakan oleh sebuah perusahaan), yang telah

dikembangkan oleh perusahaan untuk melambangkan reputasi mereka dan

menempatkannya dalam pasar. Jika orang lain menggunakan merek tersebut, ini

3 Dwi Rezeki Sri Astarini, Penghapusan Merek Terdaftar, (Bandung: PT. Alumni, 2009),

h.31

Page 33: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

22

berarti bahwa perusahaan yang telah menciptakan merek yang bersangkutan

dapat menderita kerugian. Hukum HKI mengizinkan perusahaan untuk

menuntut orang-orang yang telah meniru merek mereka tanpa izin.4

2. Pengertian Merek

Berbicara mengenai merek maka tentu kita harus mengetahui terlebih

dahulu pengertian merek agar kita dapat berpegang pada pengertian yang sama

dalam melakukan pembahasan, guna memperoleh hasil atau paling tidak

mendekati sasaran yang hendak dicapai.

Secara etimologi, istilah Merek berasal dari Bahasa Belanda (merk).

Dalam bahasa Indonesia, merek berarti tanda yang dipakai pada barang yang

diperdagangkan oleh suatu perusahaan.5 Pengertian Merek sebagaimana diatur

dalam Pasal 15 ayat (1) TRIPs Agreement adalah sebagai berikut:

“Any sign or any combination of signs, capable of distinguishing, the goods of

services of one undertaking from those of other undertakings, shall be capable

of constituting a trademark.Suchs signs, in particular words including personal

names, letters, numerals, figurative elements and combinations of colours as

well as any combination of such signs, shall be eligible for registration as

trademark. Where signs are not inherently capable of distinguishing the

relevant goods or services, members may make registrability depend on

distinctiveness acquired through use. Members may require, as a condition of

registration, that signs be visually perceptible”

Terjemahnya adalah Setiap lambang, atau kombinasi dari beberapa

lambang, yang mampu membedakan barang atau jasa suatu usaha dari usaha

lain, dapat menjadi merek dagang.

4 Tim Lindsey, dkk, ed., Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, ( Bandung: P.T.

Alumni, 2005), h. 2

5 Pipin Syarifin dan Dede Jubaidah, Peraturan Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia,

(Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), h. 166

Page 34: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

23

Lambang-lambang dimaksud, terutama yang berupa rangkaian kata-kata dari

nama pribadi, huruf, angka, unsur figur dan kombinasi dari beberapa warna

dapat didaftarkan sebagai merek dagang. Dalam hal suatu lambang tidak dapat

membedakan secara jelas beberapa barang atau jasa satu sama lain, Anggota

dapat menetapkan persyaratan bagi pendaftarannya pada sifat pembeda yang

diperoleh karena penggunaannya. Anggota dapat menetapkan persyaratan,

sebagai syarat pendaftaran suatu merek dagang, agar suatu lambang dapat

divisualisasikan

Pengertian merek juga dirumuskan di dalam Pasal 1 angka 1 Undang-

undang Nomo 15 Tahun 2001 Tentang merek sebagai berikut: “merek adalah

tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,

atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan

digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa”.6

Selain itu menurut beberapa sarjana ada juga yang memberikan

pendapatnya tentang merek, yaitu:

1. Prof. R. Soekardono, SH., memberikan rumusan bahwa merek adalah sebuah

tanda dengan mana dipribadikan sebuah tertentu, dimana perlu juga

dipribadikan asalnya barang atau menjamin kualitasnya barang dalam

perbandingan dengan barang-barang sejenis yang dibuat atau

diperdagangkan oleh orang-orang atau badan-banda perusahaan lain.7

2. Todung Mulya Lubis memberikan sebuah rumusan mengenai merek adalah

sebuah tanda pada dirinya terkandung daya pembeda yang cukup (capable of

6 Saat penulisan skripsi ini sedang dilakukan Pembahasan RUU Merek yang baru dan

nantinya akan menggantikan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

7 R. Soekardono, Hukum Dagang Indonesia (Jakarta: Dian Rakyat, 1983), h. 149

Page 35: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

24

distringussing) dengan barang-barang sejenis, kalau tidak ada suatu daya

pembeda maka tidak mungkin dapat disebut merek.8

Berdasarkan dari rumusan yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik

suatu kesimpulan yang menyatakan bahwa merek :

1. Tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan

warna, atau kombinasi dari nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan

warna tersebut;

2. Memiliki daya pembeda (desitinctive) dengan merek lain yang sejenis;

3. Digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa yang sejenis;

Namun dalam perkembangan lebih lanjut, beberapa negara, terutama

negara-negara maju mulai memperkenalkan unsur-unsur baru diluar unsur-

unsur tradisional yang telah dikenal selama ini. Unsur-unsur tersebut

diantaranya:

1. Satu warna (single color)

2. Tanda-tanda tiga dimensi (three- dimensional signs)

a) Bentuk sebuah produk (shpes of product) atau

b) Kemasan (packing)

3. Tanda-tanda yang didengar (Audible signs) atau

4. Tanda-tanda yang dapat dicium ( Olfactory Signs) dan

5. Tanda-tanda bergerak (moving signs)9

8 Todung Mulya Lubis, Perselisihan Hak Atas Merek di Indonesia, ( Yogyakarta: Liberty,

2000), h. 5

Page 36: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

25

Dalam Pasal 2 Undang-undang No. 15 Tahun 2001 dinyatakan bahwa

merek sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini meliputi Merek Dagang

dan Merek Jasa. Dari pasal ini, dapat disimpulkan bahwa bahwa pembentukan

undang-undang membedakan merek itu menjadi 2 macam, yaitu:

1. Merek Dagang;

2. Merek Jasa;

Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang

diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau

badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.10 Ini

berarti merek dagang maupun merek barang adalah sama saja mengandung

pengertian yang sama yaitu merek barang. Contoh Merek dagang antara lain:

Aqua, Sony, Nokia, Lg,Sosro,dan lain-lain.

Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan

oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum

untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Contoh merek jasa antara

lain: Restoran KFC, Mc Donalds, Hotel Aston, Hotel Hyatt, Matahari Dept

Store, Ramayana, Dept.Store Carrefour, Garuda Indonesia, dan lain-lain.

9 Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, Pokok-Pokok Hukum Bisnis, (Jakarta: Salemba

Empat, 2011), h. 211-212

10 Erma Wahyuni, T. Saiful Bahari, dan Hessel Nogi S. Tangkilisan, Kebijakan dan Manajemen

Hukum Merek, Yayasan Pembaruan Administrasi Publik Indonesia-YPAPI, Yogyakarta,hal.75

Page 37: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

26

3. Fungsi Merek

Menyimak dari pengertian merek yang telah disebutkan di atas, merek

dapat berfungsi sebagai pembeda dari produk barang atau jasa yang dibuat oleh

seseorang atau badan hukum lainnya. Merek juga dapat berfungsi sebagai

perangsang pertumbuhan industri dan perdagangan yang sehat dan

menguntungkan bagi semua pihak. 11 Pemakaian merek juga berfungsi sebagai:

1. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan

seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum

dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya;

2. Sebagian alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup

dengan menyebut mereknya;

3. Sebagai jaminan atas mutu barangnya;

4. Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.

Selain itu Fungsi merek dapat dilihat dari sudut produsen, pedagang dan

konsumen. Jika dilihat dari pihak produsen, merek digunakan untuk jaminan

nilai hasil produksinya, khusus mengenai kualitas, kemudian pemakaiannya.

Dari pihak pedagang, merek digunakan untuk promosi barang-barang

11 Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi

Hukumnya di Indonesia (Bandung: PT.Alumni, 2003), h. 320

Page 38: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

27

dagangannya guna mencari dan meluaskan pasaran. Dari pihak konsumen,

merek digunakan untuk mengadakan pilihan barang yang akan dibeli.12

Fungsi utama dari sebuah merek adalah agar konsumen dapat mencirikan

suatu produk (baik itu barang maupun jasa) yang dimiliki oleh perusahaan

sehingga dapat dibedakan dari produk perusahaan lain yang serupa atau yang

mirip yang dimiliki oleh pesaingnya.

Konsumen yang merasa puas dengan suatu produk tertentu akan membeli

atau memakai kembali produk tersebut di masa yang akan datang. Untuk dapat

melakukan hal tersebut pemakai harus mampu membedakan dengan mudah

antara produki yang asli dengan produk-produk yang identik atau yang mirip.

Direktoral Jendral Hak Kekayaan Intelektual memaparkan fungsi merek sebagai

berikut:13

1. Sebagai tanda pengenal untuk membedakan produk perusahaan yang satu

dengan yang lain (product identity). Fungsi ini juga menghubungkan barang

atau jasa dengan produsennya sebagai jaminan reputasi hasil usahanya ketika

diperdagangkan.

2. Sebagai sarana promosi untuk berdagang (means fo trade promotion).

Promosi dilakukan melalui iklan. Merek merupakan salah satu goodwill

12 Suyud Margono, Aspek Hukum Komersialisasi Aset Intelektual, (Bandung, CV. Nuansa

Aulia: 2010), h. 20

13 Direktoral Jendral HKI, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Pertanyaan dan

Jawaban, (Jakarta: Ditjen HKI Depkeh & HAM, 2000), h. 42

Page 39: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

28

untuk menarik konsumen, merupakan symbol pengusaha untuk memperluas

pasar produk atau barang dagangannya.

3. Sebagai jaminan atas mutu barang atau jasa (quality guarantee). Hal ini

menguntungkan pemilik merek dan juga memberikan perlindungan jaminan

mutu barang atau jasa bagi konsumen.

4. Sebagai penunjukan asal barang atau jasa yang dihasilkan (source of origin).

Merek merupakan tanda pengenal asal barang atau jasa yang

menghubungkannya dengan produsen atau daerah/negara asalnya.

B. Administrasi Merek

1. Pendaftaran Merek

a. Persyaratan Merek Dapat Didaftar

Sebuah merek dapat disebut merek bila memenuhi syarat mutlak

berupa adanya daya pembeda yang cukup (capable distinguishing)

maksudnya, tanda yang dipakai (sign) tersebut mempunyai kekuatan untuk

membedakan barang atau jasa yang diproduksi sesuatu perusahaan dari

perusahaaan lainnya.

Dalam kepustakaan dikenal dua macam sistem (stelsel) pendaftaran

merek, yaitu sistem konstitutif dan sistem deklaratif. Dalam sistem

konstitutif, hak atas merek diperoleh melalui pendaftaran , artinya hak

eksklusif atas sesuatu merek diberikan karena adanya pendaftaran (required

Page 40: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

29

by registration). Sedangkan pada sistem deklaratif, pendaftaran merek tidak

merupakan keharusan jadi tidak ada wajib daftar merek.14

Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek menganut asas

konstitutif dalam sistem pendaftaran merek. Artinya bahwa perlindungan

hak atas merek diberikan hanya berdasarkan adanya pendaftaran. Sistem ini

dikenal juga dengan istilah first to file system, yang artinya perlindungan

diberikan kepada siapa yang lebih dulu. Untuk pemohon sesudahnya yang

mengajukan merek yang sama atau mirip tidak akan mendapatkan

perlindungan hukum.

Persyaratan suatu merek mendapattkan perlindungan maka harus

didaftarkan terlebih dahulu ke Dirjen HKI dengan memiliki tanda pembeda.

Tatapi tidak semua tanda yang memenuhi daya pembeda dapat didaftar

sebagai sebuah merek. Permohonan pendaftaran merek yang diajukan

pemohan yang beritikad tidak baik tidak dapat didaftar. Pasal 4 UU No. 15

Tahun 2001 menyatakan bahwa Merek tidak dapat didaftar atas dasar

Permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang beriktikad tidak baik. Dari

ketentuan ini, jelaslah bahwa suatu merek tidak dapat didaftar dan ditolak

bila pemiliknya beritikad buruk.15

14 Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi

Hukumnya di Indonesia ………. h. 331 15 Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi

Hukumnya di Indonesia, ………... h.326

Page 41: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

30

Dari ketentuan pasal tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa dalam

undang-undang Merek Tahun 2001, meskipun menganut sistem konstitutif,

tetapi tetap asasnya melindungi pemilik yang beritikad baik. Hanya

permintaan yang diajukan oleh pemilik merek yang beritikad baik saja yang

dapat diterima untuk didaftarkan. Dengan demikian aspek perlindungan

hukum tetap diberikan kepada mereka yang beritikad baik.16

b. Permohonan Merek

Permohonan pendaftaran merek harus diajukan secara tertulis dalam

Bahasa Indonesia kepada direktoral jenderal hak kekayaan intelektual, oleh

pemohon atau kuasa, dengan melampirkan bukti pembayaran biaya

pendaftaran merek. Dalam surat permohonan harus dicantumkan :17

a. tanggal, bulan dan tahun;

b. nama lengkap, kewarganegaraan dan alamat pemohon;

c. nama lengkap dan alamat kuasa apabila permohonan merek mengajukan

merek melalui kuasa;

d. warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftarannya

menggunakan unsur-unsur warna;

e. nama negara dan tanggal permintaan merek yang pertama kali dalam hal

permohonan diajukan dengan Hak Prioritas.

Secara umum hak prioritas ialah hak yang diberikan kepada pendaftar

Hak Kekayaan Intelektual, dimana tanggal penerimaan dianggap sama

16 OK.Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Inteektual, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2004), h.368

17Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaanya di Indonesia, (Jakarta: PT.

Rajagrafindo, 2005), h. 87

Page 42: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

31

dengan tanggal penerimaan pertama di negara asal. Dianggap sama berarti

bukanlah dalam pengertian yang sebenarnya, namun berupa pengakuan saja.

Sebagaimana dijelaskan juga hak prioritas dalam Pasal 1 butir 14 Undang-

undang No 15 tahun 2001 tentang Merek:

“Hak Prioritas adalah hak pemohon untuk mengajukan permohonan yang

berasal dari negara yang tergabung dalam Paris Convention for the

Protection of Industrial Property atau Agreement Establishing the World

Trade Organization untuk memperoleh pengakuan bahwa tanggal

penerimaan di negara asal merupakan tanggal prioritas di negara tujuan yang

juga anggota salah satu dari kedua perjanjian itu selama pengajuan tersebut

dilakukan dalam kurun waktu yang telah ditentukan berdasarkan Paris

Convention for the Protection of Industrial Property.”

Permohonan pendaftaran merek dengan hak prioritas ini diatur dalam

Pasal 11 dan Pasal 12 UU Merek 2001.

1. Diajukan dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal

penerimaan permohonan pendaftaran Merek yang pertama kali diterima

di negara lain, yang merupakan anggota Paris Convention For The

Protection Of Industrial Property atau anggota Agreement Establishing

For The World Trade Organization.

2. Dilengkapi dengan bukti tentang penerimaan permohoan pendaftaran

Merek yang pertama kali yang menimbulkan Hak Prioritas tersebut.

Page 43: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

32

3. Apabila terjadi ketidaklengkapan Persyaratan Pendaftaran Merek, maka

jangka waktu pemenuhan kekurangan persyaratan tersebut paling lama 3

(tiga) bulan terhitung sejak berakhirnya jangka waktu pengajuan

permohonan dengan menggunakan Hak Prioritas.

c. Pemeriksaan

Pemeriksaaan terhadap kelengkapan persyaratan permohonan

pendaftaran akan dilakukan oleh Direktoral Jenderal HKI. Jika ternyata

terdapat kekurangan, Direktur Jendral akan meminta untuk melengkapinya

dengan jangka waktu dua bulan terhitung sejak tanggal pengiriman. Bila

jangka terlampaui, dan pihak pemohon tidak melengkapinya, pengajuan

permohonan pendaftaran dianggap ditarik kembali, sedangkan biaya yang

telah dikeluarkan tidak dapat ditarik kembali, sebaliknya jika persyaratan

dianggap lengkap, oleh Direktorat Jenderal HKI akan diberikan tanggal

penerimaan pada surat permohonan.

Selanjutnya, dalam jangka waktu paling lama tiga puluh hari sejak

tanggal penerimaan, Direktorat Jenderal HKI akan menyerahkan

permohonan pendaftaran kepada pemeriksa untuk dilakukan pemeriksaan

substantif.

Pemeriksa adalah pejabat yang karena keahliannya diangkat dan

diberhentikan sebagai pejabat fungsional oleh menteri. Sementara itu,

pemeriksaan substantif adalah suatu pemeriksaan yang menyangkut apakah

Page 44: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

33

permohonan pendaftaran merek tersebut termasuk merek yang yang tidak

dapat didaftar dan termasuk permohonan yang harus ditolak. 18

Dalam pemeriksaan substantif dikenal terdapatnya dua dasar

penolakan suatu merek yang diajukan permohonannya, yaitu: 19

a. Dasar penolakan absolut menggunakan pasal 5 Undang-undang No. 15

Tahun 2001 Tentang Merek, yang menjadi dasar penolakan absolut

adalah:

1. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum;

2. Tidak memiliki daya pembeda;

3. Telah menjadi milik umum; atau

4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang

dimohonkan pendaftarannya.

b. Dasar penolakan relatif menggunakan pasal 4 dan pasal 6 Undang-undang

No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek. Suatu permohonan pendaftaran

merek akan ditolak jika:

1. Ada persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya.

2. Merek terdaftar milik pihak lain.

3. Untuk barang dan / jasa yang sejenis.

18 Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaanya di Indonesia ………. h.

19 Julius Rizaldi, perlindungan kemasan produk merek terkenal terhadap persaingan curang,

( bandung: PT. Alumni, 2009), h. 53

Page 45: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

34

Selanjutnya dapat dikemukakan bahwa jika pemeriksaan melaporkan

hasil pemeriksaannya tidak dapat didaftar atau ditolak, atas persetujuan

Direktorat Jenderal HKI, hal tersebut harus diberitahukan secara tertulis

kepada pemohon atau kuasanya dngan menyebutkan alasan-alasannya.

Apabila permohonan pendaftaran merek tersebut memenuhi

persyaratan, maka dapat diberikan sertifikasi merek dan kemudian

didaftarkan dalam Daftar Umum Merek. Dengan telah diterimanya sertifikat

merek dan didaftarkannya, maka pemilik merek terdaftar memiliki hak

menikmati dan hak untuk mengeksploitasi keuntungan.

2. Jangka waktu perlindungan merek

Seseorang yang mereknya telah terdaftar , pemiliknya mendapat hak atas

merek yang dilindungi oleh hukum. Dalam pasal 3 Undang-undang No. 15

Tahun 2001 Tentang Merek dinyatakan bahwa hak atas merek adalah hak

ekslusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam

daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri

merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk

menggunakannya.

Jangka waktu perlindungan hukum terhadap merek sifatnya terbatas,

Pasal 28 Undang-undang No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek yang menyatakan

merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun

sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan itu dapat

Page 46: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

35

diperpanjang. Permohonan perpanjangan diajukan dalam waktu 12 bulan

sebelum jangka waktu perlindungan mereknya berakhir.20

Jangka waktu ini jauh lebih lama dibandingkan dengan Pasal 18

Persetujuan TRIP’s yang hanya memberikan perlindungan hukum atas merek

selama 7 tahun dan setelah itu dapat diperbaharui lagi.21 Merek yang akan

dimintakan perpanjangan pendaftarannya harus dapat menunjukkan bukti

bahwa merek yang bersangkutan masih digunakan pada barang atau jasa sesuai

dengan yang tercantum dalam sertifikat merek. Merek tersebut juga harus

masih diproduksi dan diperdagangkan di pasaran.

3. Itkad Baik Pendaftaran Merek

Itikad baik ialah prinsip utama dalam bidang bisnis dan hukum.

Seseorang yang melakukan perbuatan dengan itikad baik, dalam pandangan

hukum positif, dikatakan telah berkerja dengan kesalahan yang tidak dapat

dilihat, sehingga bebas dari kesalahan.22

Pengertian itikad baik di dalam hukum secara subjektif adalah kejujuran

seseorang dalam melakukan sesuatu perbuatan hukum, sedangkan dalam

pengertian objektif itikad baik adalah pelaksanaan suatu perjanjian harus

20 Gatot Supramono, Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesia, (Jakarta:

Rineka Cipta,2008), h. 42

21 Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi

Hukumnya di Indonesia ………. h. 347

22 Anita D.A Kolopaking, Asas Itikad Baik Dalam Penyelesaian Sengketa Kontrak Melalui

Arbitrase, (Bandung: P.T. Alumni, 2013), h. 89

Page 47: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

36

didasarkan pada norma kepatuhan atau apa yang dirasakan sesuai dengan yang

patut dalam masyarakat. 23

Pengertian itikad baik dalam subjektif terdapat dalam Pasal 530 KUHPer

yang mengatur mengenai kedudukan berkuasa (bezit) yang mengandung

makna sikap atau perilaku yang jujur dalam melaksanakan setiap tindakan dan

perbuatan di dalam masyarakat. Itikad baik dalam arti objektif disebut juga

dengan kepatutan hal ini dirumuskan dalam Pasal 1338 ayat (3) KUHPer yang

menyebutkan bahwa, “Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”.

Berdasarkan ketentuan Pasal 1338 ayat (3) KUHPer tersebut di atas dapat

dikatakan kejujuran (itikad baik) dalam arti objektif tidak terletak pada

keadaan jiwa manusia, akan tetapi terletak pada tindakan yang dilakukan oleh

kedua belah pihak dalam melaksanakan janji yang telah disepakati dalam

perjanjian tersebut.24

Sejak berlakunya Undang-undang Merek Tahun 1992, hukum merek

mengalami kemajuan dengan mengatur adanya prinsip itikad baik dalam

memperoleh hak atas merek. Prinsip itikad baik adalah prinsip yang penting

dalam hukum merek. Perlindungan hukum hak atas merek hanya diberikan

kepada pihak yang secara itikad baik mendaftarkan mereknya. Oleh sebab itu

23 Syamsudin Qirom Meliala, Pengertian Asas Itikad Baik Di Dalam Hukum Indonesia,

(Surabaya: Mitra Ilmu, 2007), h. 38

24 Ismijati Jenie, Itikad Baik Sebagai Asas Hukum, (Yogyakarta: Pascasarjana UGM, 2009),

h.23

Page 48: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

37

terhadap pihak yang mengajukan pendaftaran mereknya dilandasi dengan itikad

tidak baik misalnya dengan membajak, meniru atau membonceng ketenaran

merek pihak lain tidak akan diberikan perlindungan hukum.

Merek harus didaftar dengan itikad baik. Artinya jika seseorang mencoba

mendaftarkan sebuah merek yang disadarinya sebagai merek milik orang lain

atau serupa dengan milik orang lain, maka merek tersebut tidak dapat

didaftarkan. Masalah itikad tidak baik tersebut juga akan timbul jika seseorang

telah memakai suatu merek dalam periode sebelumnya. Hal ini berarti bahwa

jika seseorang itu dapat membuktikan bahwa dirinya (pengusaha) atau

perusahaannya sudah menggunakan merek tersebut, maka usaha mendaftarkan

merek oleh orang lain dapat dicegah dengan mendasarkan kepada “itikad tidak

baik”25

Undang-undang Merek Tahun 1992 jo Undang-undang Merek Tahun

1997 tidak memberikan penjelasan mengenai itikad baik. Namun, dalam

penjelasan pasal 4 Undang-undang No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek

disebutkan bahwa permohon yang beritikad baik adalah permohon yang

mendaftar mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apapun untuk

membonceng, meniru atau menjiplak ketenaran merek pihak lain itu atau

25 Tim Lindsey, dkk, ed., Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar ………. h. 142

Page 49: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

38

menimbukan kondisi persaingan curang, mengecoh dan menyesatkan

konsumen.

Secara umum, merek tidak dapat didaftar atas dasar permohonan yang

diajukan oleh pemohon yang beriktikad tidak baik. “Contohnya, merek dagang

A yang sudah dikenal masyarakat secara umum sejak bertahun-tahun, ditiru

sedemikian rupa sehingga memiliki persamaan pada pokoknya atau

keseluruhannya dengan merek dagang A tersebut. Dalam contoh itu sudah

terjadi iktikad tidak baik dari peniru karena setidak-tidaknya patut diketahui

unsur kesengajaannya dalam meniru merek dagang yang sudah dikenal

tersebut.”26

Perbuatan itikad tidak baik yang merupakan pelanggaran pasal 6 UU

Merek tahun 2001 sebenarnya merupakan tindakan curang untuk membonceng

merek yang sudah ada atau sudah terkenal atau sudah banyak dikenal

masyarakat luas, sehingga dengan menggunakan merek yang demikian, suatu

produk ikut menjadi terkenal di masyarakat. Sudah tentu perbuatan ini tidak

sesuai dengan etika intelektual yang telah diatur dengan undang-undang. Suatu

hasil merek orang lain tidak dapat ditiru begitu saja, tetapi terlebih dahulu harus

dengan izin pemiliknya.27

26 Ahmadi Miru, Hukum Merek Cara Mudah Mempelajari UndangUndang Merek, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 13.

27 Gatot supramono, Pendaftaran Merek Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

1992, (Jakarta: Djambatan, 1996), h. 26

Page 50: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

39

C. Konvensi Internasional Di bidang Merek

1. Konvensi Paris

Secara keseluruhan konvensi Internasional di bidang merek dimulai

pada tahun 1883 dengan ditanda-tanganinya The Paris Convention for the

Protection of Industrial property (selanjutnya disebut konvensi paris) yang

merupakan salah satu konvensi intelektual pertama dan penting. Negara

anggota peserta dalam Konvensi Paris ini adalah 178 negara, Indonesia sendiri

sudah menjadi anggota konvensi paris ini sejak 10 Mei 1979.

Salah satu tujuan Konvensi Paris adalah untuk mencapai unifikasi

dibidang perundang-undangan merek sedapat mungkin, dengan harapan agar

tercipta satu macam hukum tentang merek atau cap dagang yang dapat

mengatur soal-soal merek secara seragam diseluruh dunia.

Ada 3 (tiga) hal penting yang diatur dalam konvensi Paris ini, yaitu

national treatment, yang artinya bahwa setiap warga negara peserta lainnya,

agar ia diperlakukan sama dengan warganegaranya sendiri, dalam hal

pemberian perlindungan merek, property rights, yaitu hak-hak prioritas yang

diberikan kepada setiap warga negara peserta konvensi untuk mendaftarkan

mereknya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal

pendaftaran mereknya di negara peserta konvensi Paris, dan registration yang

Page 51: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

40

merupakan harmonisasi secara global sehubungan dengan pendaftaran merek

bagi setiap peserta konvensi Paris.28

Mengenai pelanggaran terhadap merek, konvensi Paris memberikan

upaya perlindungan kepada merek terkenal. Perlindungan merek terkenal di

dalam Paris Convention telah dimuat di dalam amandemen Paris Convention,

yaitu ketika dilakukan konferensi diplomatik tentang amandemen dan revisi

Paris Convention di Den Haag pada tahun 1925.

Setelah beberapa kali mengalami revisi, rumusan 6 bis Paris Convention

adalah sebagi berikut:

1. The countries of the Union undertake, ex officio if their legislation so

permits, or at the request of an interested party, to refuse or to cancel the

registration, and to prohibit the use, of a trademark which constitutes a

reproduction, an imitation, or a translation, liable to create confusion, of a

mark considered by the competent authority of the country of registration

or use to be well known in that country as being already the mark of a

person entitled to the benefits of this Convention and used for identical or

similar goods. These provisions shall also apply when the essential part of

the mark constitutes a reproduction of any such well-known mark or an

imitation liable to create confusion therewith.

2. A period of at least five years from the date of registration shall be allowed

for requesting the cancellation of such a mark. The countries of the Union

may provide for a period within which the prohibition of use must be

requested.

3. No time limit shall be fixed for requesting the cancellation or the

prohibition of the use of marks registered or used in bad faith.

28 Dwi Rezeki Sri Astarini, Penghapusan Merek Terdaftar ………. h. 62

Page 52: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

41

Terjemahannya adalah:

1. Negara anggota Union secara ex officio jika legislasinya mengizinkan

atau atas permintaan pihak yang berkepentingan, menolak atau

membatalkan pendaftaran dan melarang penggunaan merek yang

merupakan reproduksi, imitasi atau terjemahan yang dapat menciptakan

kebingungan atas satu merek yang menurut pihak berwenang dari

negara pendaftar atau pengguna sebagai merek terkenal di negara

tersebut sebagaimana yang secara sah diberikan kepada orang yang

berhak berdasarkan konvensi ini dan digunakan untuk barang identik

atau mirip. Ketentuan ini juga berlaku apabila bagian esensial dari

merek terkenal atau imitasi yang dapat menciptakan kebingungan.

2. Jangka waktu permintaan pembatalan setidaknya lima tahun terhitung

sejak tanggal pendaftaran (merek yang menyerupai merek terkenal

tersebut).

3. Kalau pendaftaran dilakukan dengan itikad buruk, tidak ada batas

waktu untuk memintakan pembatalan.

2. Perjanjian Madrid

Perjanjian Internasional lainnya mengenai merek adalah perjanjian

madrid (madrid agreement) tahun 1891 yang direvisi di Stockholm pada tahun

11967. Pasal 1,2 dan 3 perjanjian Madrid ditentukan bahwa perjanjian madrid

berhubungan dengan perjanjian hak merek dagang melalui pendaftaran merek

dagang Internasional, yang berdasarkan pendaftaran di negara asal.

Page 53: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

42

Pendaftaran internasional tersebut memungkinkan diperolehnya

perlindungan merek dagang diseluruh negara anggota peserta perjanjian

madrid melalui satu pendaftaran saja. Sehingga tujuan yang hedak dicapai dari

perjanjian madrid adalah mempermudah cara pendaftaran merek-merek

diberbagai negara dan juga menghindarkan pemberitahuan asal barang secara

palsu. Negara anggota peserta dalam perjanjian madrid ini adalah 29 negara.

Indoneisa sendiri sampai saat ini belum masuk sebagai anggota Perjanjian

Madrid.29

3. TRIPs-WTO

Perjanjian mengenai pembentukan World Trade Organization 1 April

1994 di Marrakesh sebagai hasil konkret perundingan putaran Uruguay yang

dimulai pada tahun 1986. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan sistem

perdagangan Internasional yang bebas dan adil dengan tetap memperhatikan

kepentingan-kepentingan khusus negara berkembang.

Salah satu topik yang dibahas dalam putaran Uruguay adalah TRIPs

(Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Right) atau

aspek dagang yang terkait dengan HKI.30 Perjanjian TRIP’s ini mengharuskan

negara anggota menyediakan perangkat kerja hukum yang efektif untuk

melindungi hak-hak kekayaan intelektual, termasuk didalamnya merek.

29 Dwi Rezeki Sri Astarini, Penghapusan Merek Terdaftar ………. h. 63 30 Normin Pakpahan, Pengaruh Perjanjian WTO dan Pembentukan Hukum Nasional, Jurnal

Hukum Bisnis, Voume 3, 1998, h. 41-42

Page 54: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

43

Indonesia juga turut meratifikasi TRIPs Agreement melalui Keputusan

Presiden No. 7 Tahun 1997. Dengan di ratifikasinya TRIPs Agreement oleh

Indonesia maka memuat kewajban untuk menyesuaikan undang-undang yang

ada dengan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian internasional tersebut.

Didalam TRIPs Agreement diatur mengenai penegakan hukum untuk

mencegah dan mengatasi terjadinya pelanggaran di bidang HKI (khususnya

merek terkenal) yang terjadi di negara-negara anggota.

Pelanggaran yang sering terjadi salah satunya adalah pelanggaran

terhadap merek terkenal. Adapun perlindungan hukum dalam perjanjian

TRIPs pada merek terkenal tertuang di dalam Pasal 16, bahwa pemilik merek

terdaftar mendapat perlindungan apabila mereknya di daftarkan di wilayah

negara peserta, sehingga pemilik merek bersangkutan mempunyai hak ekslusif

dari negara peserta untuk melarang pihak lain untuk melakukan peniruan atau

pemalsuan terhadap merek tersebut. Maka dari itu, seyogianya Indonesia

harus melaksanakan kententuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian

tersebut sebagai negara yang ikut serta perjanjian TRIPs Agreement.

Page 55: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

44

BAB III

GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK DAN

PERLINDUNGAN MEREK TERKENAL

A. Penghapusan Pendaftaran Merek

Merek yang terdaftar pada Direktorat Jendral HKI dapat dihapus dari daftar

umum merek.1 Kebolehan Penghapusan terhadap merek terdaftar dapat dilihat

dalam pasal 61, pasal 63 dan pasal 67 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001

tentang Merek. Menurut pasal 61, penghapusan merek dari daftar umum merek

dapat dilakukan atas prakarsa Direktorat Jenderal HKI atau berdasarkan

permohonan pemilik merek yang bersangkutan.

Kemudian dalam pasal 63 menyatakan bahwa penghapusan pendaftaran

merek dapat pula diajukan oleh pihak ke tiga dalam bentuk gugatan kepada

Pengadilan Niaga dan Pasal 67 menyatakan bahwa pendaftaran merek kolektif

dapat pula diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan

Niaga.

Dengan demikian, penghapusan pendaftaran merek dari daftar umum

merek dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: pertama, atas prakarsa Direktorat

Jenderal HKI, kedua oleh pemilik merek sendiri dan ketiga, adanya gugatan oleh

pihak ketiga.

1 Yahya Harahap , Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia, (Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti, 1996), h. 54

Page 56: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

45

1. Penghapusan atas prakarsa Direktorat Jenderal HKI

Direktorat Jendral HKI atas prakarsanya dapat melakukan penghapusan

pendaftaraan merek terdaftar jika:

a. Merek tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau

pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh

Direktorat Jenderal, yaitu: (a) larangan impor; (b) larangan yang berkaitan

dengan izin bagi peredaran barang yang menggunakan merek yang

bersangkutan atau keputusan dari pihak yang berwenang yang bersifat

sementara; atau (c) larangan serupa lainnya yang ditetapkan dengan

peraturan pemerintah.

b. Merek digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak sesuai

dengan jenis barang atau jasa yang dimohonkan pendaftaran, termasuk

pemakaian Merek yang tidak sesuai dengan Merek yang didaftar.

Yang dimaksud dengan pemakaian terakhir adalah penggunaan merek

tersebut pada produksi barang atau jasa yang diperdagangkan. Saat pemakaian

terakhir tersebut dihitung dari tanggal terakhir pemakaian sekalipun setelah itu

barang yang bersangkutan masih beredar di masyarakat. Sementara itu,

ketidak sesuaian dalam penggunaan meliputi ketidaksesuaian dalam bentuk

Page 57: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

46

penulisan kata atau huruf atau ketidak sesuaian dalam pengggunaan warna

yang berbeda.2

Penghapusan pendaftaran merek atas prakarsa Direktorat Jenderal HKI

juga dicatat dalam Daftar Umum Merek dan diumumkan dalam berita resmi

merek. Jika terdapat keberatan terhadap putusan penghapusan merek terdaftar

ini pemilik merek terdaftar dapat diajukan kepada Pengadilan Niaga.

Penghapusan pendaftaran merek dilakukan oleh Direktorat Jenderal dengan

mencoret merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek dengan

memberi catatan tentang alasan dan tanggal penghapusan tersebut.

Selajutnya penghapusan pendaftaran yang dimaksud diberitahukan

secara tertulis kepada pemilik merek atau kuasanya dengan menyebutkan

alasan penghapusan dan penegasan bahwa sejak tanggal pencoretan dari

Daftar Umum Merek, Sertifikat Merek yang bersangkutan dinyatakan tidak

berlaku lagi, yang berarti pula bahwa penghapusan pendaftaran merek

mengakibatkan berkhirnya perlindungan hukum atas merek yang

bersangkutan.3

2 Ahmadi miru, Hukum Merek Cara Mudah Mempelajari UndangUndang Merek, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 80

3 Ahmadi miru, Hukum Merek Cara Mudah Mempelajari Undang-undang Merek ………h.82

Page 58: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

47

2. Penghapusan Merek Terdaftar Oleh Pemilik Merek

Pemilik atau kuasanya dapat pula mengajukan permohonan

penghapusan pendaftaran merek secara tertulis, baik sebagian atau seluruh

jenis barang dan/jasa kepada Direktorat Jenderal HKI. Direktorat Jenderal

HKI akan mencatat penghapusan pendaftaran merek dalam Daftar Umum

Merek dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek.

Untuk penghapusan pendaftaran merek atas prakarsa sendiri undang-

undang tidak menentukan persyaratannya. Tetapi jika dalam perjanjian lisensi

ada suatu klausul yang secara tegas menyampingkan adanya persetujuan

tersebut maka persetujuan semacam itu tidak perlu dimintakan sebagai syarat

kelengkapan untuk penghapusan pendaftaran merek tersebut.4

3. Penghapusan Merek Terdaftar Oleh Pihak Ketiga

Undang-undang mengehendaki adanya penghapusan pendaftaran merek

atas permintaan pihak ketiga dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan.

Tujuan dari penghapusan merek atas permintaan pihak ke tiga ini adalah

sebagai kontrol dari masyarakat dalam pelaksanaan merek yang telah

didaftarkan. Pengajuan permintaan penghapusan tersebut dilakukan dengan

gugatan melalui : Pengadilan Jakarta Pusat atau Pengadilan Niaga.5 Apabila

4 Ok Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2015), h.393.

5 OK Saidin , Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual ………. h. 393

Page 59: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

48

salah satu pihak keberatan terhadap Putusan Pengadilan Niaga, maka terhadap

putusan Pengadilan Niaga tersebut hanya dapat diajukan kasasi.

Panitera pengadilan yang bersangkutan segera menyampaikan isi

putusan badan peradilan tersebut kepada Direktorat Jenderal HKI yang hanya

akan melaksanakan penghapusan merek yang bersangkutan dari Daftar Umum

Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek apabila putusan

badan peradilannya telah diterima dan berkekuatan hukum tetap.

Pengaturan mengenai penghapusan merek terdaftar atas permintaan

pihak ketiga terdapat dalam pasal 63 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001

tentang Merek: “Penghapusan pendaftaran Merek berdasarkan alasan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2) huruf a dan huruf b dapat

pula diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan

Niaga.”

B. Tinjauan Merek Tidak Digunakan Dalam Kegiatan Perdagangan

Berdasarkan Pasal 61 ayat (2) huruf a Undang-undang Nomor 15 Tahun

2001, yang mengatur tentang penghapusan pendaftaran merek atas prakarsa

Direktorat Jenderal HKI dapat dilakukan bila merek tidak digunakan selama 3

tahun bertut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal

pendaftaran atau pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat

diterima oleh Dirjen HKI.

Alasan penghapusan pendaftran merek berdasarkan penjelasan diatas yakni

merek tidak digunakan dalam perdagangan sejak tanggal pendaftaran atau

Page 60: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

49

pemakaian terakhir. Menurut penulis perlu ada interpretasi mengenai merek

tidak digunakan dalam perdagangan, sebab penulis tidak menemukan suatu

acuan yang jelas dalam ketentuan hukum merek mengenai merek tidak

digunakan dalam perdagangan. Dalam ketentuan hukum merek hanya

menentukan bahwa titik tolak penghitungan suatu merek telah tidak digunakan

adalah dihitung sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir.

Bahwa yang dimaksud dengan pemakaian terakhir dalam Penjelasan Pasal

61 ayat (2) huruf a adalah tanggal terakhir penggunaan atau pemakaian suatu

merek terhadap suatu produksi barang atau jasa yang diperdagangkan, tanpa

mempersoalkan apakah barang yang bersangkutan masih beredar atau tidak

dipasarkan.

Menurut Prof. Sudikno Mertokusumo, membuktikan penggunaan merek

dalam kegiatan perdagangan sangatlah sukar dibandingkan dengan

membuktikan sesuatu yang terjadi.6 Membuktikan suatu merek digunakan

dalam kegiatan perdagangan dapat dilakukan dengan melakukan pembuktian

tidak langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan survei pasar dengan

meneliti merek apa saja yang beredar di pasaran. Apabila merek yang

bersangkutan tidak termasuk dalam daftar merek yang beredar di pasaran, maka

6 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, (Yogyakarta: Liberty, 2002),

h.135

Page 61: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

50

dapat disimpulkan bahwa merek yang bersangkutan tidak beredar dalam kegiatan

perdagangan.7

Berdasarkan Yurisprudensi dalam putusan Mahkamah Agung Nomor

516/PK/PDT/1997, tertanggal 11 februari 1998 berpendapat bahwa untuk

menguji tentang kebenaran atau menentukan kebenaran tentang dipergunakannya

atau tidaknya suatu merek terdaftar dapat dikaitkan dengan asas abandonment,

inferred from circumstances, asas cessation, asas diperdagangkan dalam pasar

domestik dan pemakain secara bonafide. Penjelasan mengenai asas tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Abandonment adalah asas yang memberi anggapan hukum bahwa pemilik

merek terdaftar dianggap melepaskan haknya apabila tidak mempergunakan

mereknya yang telah terdaftar dalam jangka waktu tertentu;

2. Inferred From Circumstances, adalah pelepasan hak yang disimpulkan dari

keadaan – keadaan tertentu yang memperlihatkan bahwa secara substansial

suatu merek tidak dipakai selama jangka waktu tertentu;

3. Cessation adalah non use suatu merek dalam transaksi perdagangan;

4. Diperdagangkan dalam pasar domestik berarti barang-barang yang

menggunakan merek dimaksud terdapat di pasar domestik atau pasar

Indonesia.

7 Gunawan Suryomurcito, Hak Kekayaan Intelektual, (Klaten: Intan Pariwara, 2010), h 23

Page 62: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

51

5. Pemakaian secara bonafide, yaitu pemakaian dalam transaksi perdagangan

berlangsung secara jujur dan wajar serta lumrah dalam kegiatan perdagangan

(tidak boleh dipergunakan hanya sebagai reservasi hak oleh pemilik).

C. Gugatan Penghapusan Pendaftaran Merek

Penghapusan pendaftaran merek yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal

HKI, apabila pemilik merek terdftar tidak terima/keberatan atas keputusan tersebut

maka pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan

Niaga. Dasar hukum mengenai pengajuan gugatan ini terdapat pada pasa 61 adalah

sebagai berikut: “Keberatan terhadap keputusan penghapusan pendaftaran Merek

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diajukan kepada Pengadilan Niaga”.

Selain penghapusan pendaftaran merek atas prkarsa Direktorat Jenderal HKI

dan pemilik merek, penghapusan merek juga dapat dilakukan oleh pihak ketiga

melalui gugatan penghapusan merek ke Pengadilan Niaga. Dasar hukum tersebut

terdapat dalam pasal 63 UU Merek, yakni: “Penghapusan pendaftaran Merek

berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2) huruf a dan

huruf b dapat pula diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada

Pengadilan Niaga”

1. Tata Cara Gugatan Pada Pengadilan Niaga

Ketentuan mengenai gugatan merek di Pengadilan Niaga telah diatur pada

pasal 80 Undang-undang Merek Tahun 2001 tentang merek dan KEPPRES RI

Page 63: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

52

No. 97 Tahun 1999 tentang pembentukan Pengadilan Niaga mengenai tata cara

pengajuan gugatan pada sengketa merek.

Adapun “tata cara pengajuan gugatan” tersebut pada pokoknya adalah

sebagai berikut:

a. Gugatan pembatalan pendaftaran Merek diajukan kepada Ketua Pengadilan

Niaga dalam wilayah hukum tempat tinggal atau domisili tergugat.

b. Dalam hal tergugat bertempat tingal di luar wilayah Indonesia, gugatan

tersebut diajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

c. Panitera mendaftarkan gugatan pembatalan pada tanggal gugatan yang

bersangkutan diajukan dan kepada penggugat diberikan tanda terima tertulis

yang ditandatangani panitera dengan tanggal yang sama dengan tanggal

pendaftaran gugatan.

d. Panitera menyampaikan gugatan pembatalan kepada Ketua Pengadilan

Niaga dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari terhitung sejak gugatan

didaftarkan.

e. Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal

gugatan pembatalan diselenggarakan dalam jangka waktu paling lama 60

(enam puluh) hari setelah gugatan didaftarkan.

f. Sidang pemeriksaan atas gugatan pembatalan diselenggarakan dalam jangka

waktu paling lama 60 (enam puluh) hari setelah gugatan didaftarkan

g. Pemanggilan para pihak dilakukan oleh juru sita paling lama 7 (tujuh) hari

setelah gugatan pembatalan didaftarkan.

h. Putusan atas gugatan pembatalan harus diucapkan paling lama 90 (sembilan

puluh) hari setelah gugatan didaftarkan dan dapat diperpanjang paling lama

30 (tiga puluh) hari atas persetujuan Ketua Mahkamah Agung.

i. Putusan atas gugatan pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) yang

memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang mendasari putusan

tersebut harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dan dapat

dijalankan terlebih dahulu meskipun terhadap putusan tersebut diajukan

suatu upaya hukum.

j. Isi putusan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud pada ayat (9) wajib

disampaikan oleh juru sita kepada para pihak paling lama 14 (empat belas)

hari setelah putusan atas gugatan pembatalan diucapkan.

Memang dari ketentuan tersebut tidak disebutkan apakah tata cara ini juga

berlaku bagi gugatan penghapusan merek namun mengingat penghapusan

merek merupakan bagian dari sengketa merek yang penyelesaian gugatannya di

Page 64: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

53

Pengadilan Niaga sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 61 ayat (5) dan Pasal 63

Undang-undang No. 15 Tahun 2001. Oleh karena itu, tata cara gugatan

sebagaimana diatur dalam ketentuan ini juga berlaku bagi gugatan penghapusan

merek.

Mengenai perkara merek keberatan atas Putusan Pengadilan niaga

berbeda dengan putusan perkara perdata biasa dimana keberatan terhadap

putusan perkara perdata biasa pada Pengadilan Tingkat Pertama dapat diajukan

banding ke Pengadilan Tinggi. Sedangkan terhadap keputusan Pengadilan

Niaga tidak dapat diajukan banding, tetapi dapat diajukan langsung kasasi. Hal

ini dapat lebih mempermudah dan mempercepat keputusan yang sangat

diperlukan bagi dunia bisnis pada umumnya.8 Ketentuan ini diatur dalam pasal

82 Undang-undang No. 15 Tahun 2001, yakni : Terhadap putusan Pengadilan

Niaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (8) hanya dapat diajukan

kasasi.

2. Tata Cara Permohonan Kasasi Dan Peninjauan Kembali

Bedasarkan pernyataan yang telah dikemukakan diatas bahwa terhadap

putusan Pengadilan Niaga hanya bisa diajukan upaya hukum kasasi. Maka

tentang tata cara pengajuan pengajuan upaya hukum kasasi tunduk pada dalam

ketentuan Pasal 83 Undang-undang No. 15 Tahun 2001 sebagaimana

disebutkan dibawah ini:

8 Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, edisi

keempat, ( Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup, 2005), h. 148

Page 65: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

54

a. Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 diajukan paling

lama 14 (empat belas) hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan kasasi

diucapkan atau diberitahukan kepada para pihak dengan mendaftarkan

kepada panitera yang telah memutus gugatan tersebut.

b. Panitera mendaftar permohonan kasasi pada tanggal permohonan yang

bersangkutan diajukan dan kepada pemohon kasasi diberikan tanda terima

tertulis yang ditandatangani oleh panitera dengan tanggal yang sama dengan

tanggal penerimaan pendaftaran.

c. Pemohon kasasi sudah harus menyampaikan memori kasasi kepada panitera

dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal permohonan kasasi didaftarkan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

d. Panitera wajib mengirimkan permohonan kasasi dan memberi kasasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada pihak termohon kasasi paling

lama 2 (dua) hari setelah permohonan kasasi didaftarkan.

e. Termohon kasasi dapat mengajukan kontra memori kasasi kepada panitera

paling lama 7 (tujuh) hari setelah tanggal termohon kasasi menerima

memori kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan panitera wajib

menyampaikan kontra memori kasasi kepada pemohon kasasi paling lama 2

(dua) hari setelah kontra memori kasasi diterima oleh panitera.

f. Panitera wajib menyampaikan berkas perkara kasasi yang bersangkutan

kepada Mahkamah Agung paling lama 7 (tujuh) hari setelah lewat jangka

waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

g. Mahkamah Agung wajib mempelajari berkas perkara kasasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (6) dan menetapkan hari sidang paling lama 2 (dua) hari

setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung.

h. Sidang pemeriksaan atas permohonan kasasi dilakukan paling lama 60

(enam puluh) hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima Mahkamah

Agung.

i. Putusan permohonan kasasi harus diucapkan paling lama 90 (sembilan

puluh) hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah

Agung.

j. Putusan atas permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (9) yang

memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang mendasari putusan

tersebut harus diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum.

k. Panitera Mahkamah Agung wajib menyampaikan isi putusan kasasi kepada

panitera paling lama 3 (tiga) hari setelah tanggal putusan atas permohonan

kasasi diucapkan.

l. Juru sita wajib menyampaikan isi putusan kasasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (11) kepada pemohon kasasi dan termohon kasasi paling lama 2

(dua ) hari setelah putusan kasasi diterima.

Page 66: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

55

Mengenai upaya hukum peninjauan kembali terhadap perkara merek,

karena gugatan penghapusan merek harus diajukan ke Pengadilan Niaga

sebagaimana dijelaskan dalam pasal 61 ayat (5) dan pasal 63 Undang-undang

No. 15 Tanun 2001 Tentang Merek dan Undang-undang No. 4 tahun 1999

tentang Pengadilan Niaga yang menyatakan terhadap putusan yang berkekuatan

hukum tetap dapat diajukan upaya hukum peninjauan kembali, maka upaya ini

dapat dibenarkan sepanjang memenuhi ketentuan pasal 23 Undang-undang

No.4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman sebagaimana dalam Pasal 66

sampai dengan pasal 76 Undang-undang No. Tahun 2004 tentang perubahan

atas Undang-undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

D. Perlindungan Hukum Merek Terkenal

Menurut perjanjian TRIPs disebutkan dalam pasal 16 bahwa pemilik merek

terdaftar mendapat perlindungan apabila mereknya didaftarkan diwilayah negara

peserta, sehingga pemilik merek bersangkutan mempunyai hak ekslusif dari negara

peserta untuk melarang pihak lain untuk melakukan peniruan atau pemalsuan

terhadap merek tersebut. Oleh karena itu Indonesia sebagai negara yang ikut serta

dengan perjanjian TRIPs harus melakukan ketentuan-ketentuan yang terdapat

dalam perjanjian tersebut.9

9 Maryati Bactiar, Pelaksanaan Hukum Terhadap Merek Terkenal, Well Known Mark Dalam

WTO-TRIPs dikaitkan Dengan Pengaturan dan Praktiknya di Indoneisa ( Jurnal Hukum Repubilca,

2007), h. 16

Page 67: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

56

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek mengatur dua cara

pendaftaran merek, yakni pendaftaran dengan hak prioritas dan pendaftaran

dengan cara biasa. Permohonan pendaftaran merek dengan hak prioritas diatur

dalam Pasal 11 dan Pasal 12 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek dimana hak prioritas adalah hak pemohon untuk mengajukan permohonan

yang berasal dari negara yang tergabung dalam Paris Convention for the

Protection of Industrial Property atau Agreement Establishing the World Trade

Organization dengan jangka waktu pengajuannya adalah paling lama 6 bulan,

terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan pendaftaran pertama kali di

negara lain, yang juga merupakan anggota Protection of Industrial Property atau

Agreement Establishing the World Trade Organization.10

Pendaftaran dengan hak prioritas ditujukan untuk melindungi merek asing

atau merek yang terkenal di luar negeri dari tindakan pelanggaran merek. Sebab,

pada keadaan tertentu pemilik merek luar negeri atau merek terkenal lalai dan

belum mendaftarkan mereknya di Indonesia, sehingga memiliki resiko mereknya

telah didaftarkan oleh pihak lain untuk produk yang sama. Melalui pendaftaran

merek terkenal akan memperoleh perlindungan hukum secara maksimal.

Adapun pendaftaran merek dengan cara biasa dan dengan menggunakan

hak prioritas pada prinsipnya adalah sama. Permohonan pendaftaran diajukan

kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual ( Ditjen HKI ) secara tertulis

10 OK Saidin , Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual ………. h.481

Page 68: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

57

dengan mengisi formulir yang tersedia, dalam bahasa Indonesia. Di Indonesia

terdapat dua perlindungan terhadap merek, yakni perlindungan Preventif dan

perlindungan Represif.

1. Perlindungan Preventif

Perlindungan preventif adalah perlindungan sebelum terjadinya

pelanggaran terhadap merek yang diperoleh melalui pendaftaran. Perlindungan

merek melalui pendaftaran pada hakikatnya ditujukan untuk adanya kepastian

hukum atas merek terdaftar, baik untuk digunakan, diperpanjang, dialihkan, dan

dihapuskan sebagai alat bukti bila terjadi sengketa pelanggaran atas merek

terdaftar.11

2. Perlindungan Represif

Perlindungan represif terhadap merek diberikan apabila terjadi sengketa.

Perlindungan represif berupa upaya penyelesaian sengketa sebagaimana

ketentuan UU Merek dapat ditempuh secara non litigasi maupun litigasi. Secara

non litigasi, pemilik merek dapat memilih lembaga lain untuk menyelesaikan

sengketa sebagaimana ketentuan Pasal 84 Undang-undang Tentang Merek yang

menyatakan selain penyelesaian gugatan sebagaimana dimaksud dalam gugatan

atas pelanggaran merek, para pihak dapat menyelesaikan sengketa melalui

Arbitrase atau Alternatif Penyelesaian Sengketa.

11 Adrian Sutredi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, (Jakarta: Sinar Grafika,2009), h. 93

Page 69: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

58

Penggunaan merek milik orang lain banyak dilakukan orang atau badan

hukum, mereka menggunakan merek tersebut tanpa izin pemiliknya, hal ini tentu

akan merugikan pemilik merek yang terdaftar. Biasanya merek yang digunakan

secara melawan hukum ini adalah merek terkenal.12 Kebutuhan untuk melindungi

hak merek, termasuk merek terkenal menjadi hal yang sangat penting, ketika

dalam praktek perdagangan barang atau jasa dijumpai adanya pelanggaran

dibidang merek yang merugikan semua pihak, tidak saja pemilik merek yang

berhak, tetapi juga konsumen sebagai pemakai barang atau jasa13

Pentingnya perlindungan merek ini beralasan karena “pencitraan” merek

memerlukan pengorbanan waktu dan biaya yang tidak sedikit didalam

mempromosikan merek untuk menjadi merek yang terkenal. Sebagaimana

disebutkan dalam Penjelasan Pasal 6 huruf b UU No. 15 Tahun 2001 tentang

Merek bahwa ada beberapa persyaratan untuk sebuah merek dikategorikan sebagai

merek terkenal, yaitu pengetahuan umum masyarakat mengenai merek yang

bersangkutan, reputasi karena adanya promosi yang gencar dan besar-besaran,

investasi di beberapa negara di dunia, dan juga bukti pendaftaran merek tersebut di

beberapa negara.

12 Tana Mantiri, ed, Kompedium Bidang Hukum Investasi, (Jakarta: Badan Pembina Hukum

Nasioanl KEMENKUMHAM RI, 2011), h. 68

13 Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum,(

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005) , h. 82

Page 70: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

59

Permasalahan pelanggaran dan perlindungan hukum terhadap merek terkenal

sebenarnya bukan masalah baru. Konvensi Paris sendiri melalui amandemennya

dalam konferensi di Den Haag pada tahun 1925 telah memasukkan Pasal 6 bis

yang ditujukan untuk memberikan perlindungan hukum merek terkenal.14

Perlindungan terhadap merek terkenal diatur dalam Pasal 6 bis Paris Convention

yang mewajibkan seluruh anggotanya untuk melindungi merek terkenal warga

negara lainnya untuk barang yang menyerupai atau sama. Ditambahkan lagi dalam

Pasal 4A Ayat (1) mengenai hak prioritas yang menentukan bahwa merek terkenal

harus mendapat perlindungan hukum di negara yang termasuk dalam anggota

Paris Convention sejak merek tersebut didaftar di negara peserta Paris

Convention atau negara asal.

Perlindungan merek terkenal ini dalam perkembangannya mempunyai ciri

universal yang didasarkan pada pemikiran sebagai berikut: suatu merek yang

dipromosikan secara luas oleh pemiliknya sehingga menjadi terkenal luas di

bidang usaha dan lingkungan konsumen yang berkepentingan sebagai merek dari

barang atau jasa yang bermutu baik dan banyak digemari oleh konsumen

diberbagai negara seyogyanya tidak dapat didaftarkan oleh orang atau badan

hukum lain di negara lain dimana merek tersebut belum terdaftar, baik untuk

barang atau jasa yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Ada unsur itikad baik

yang perlu dipertimbangkan pula dalam hubungan ini karena si pendaftar yang

14 Ridwan Khairandy,“Perlindungan Hukum Merek Terkenal di Indonesia”, Seminar

Nasional Perlindungan Hukum Merek dalam Era Persaingan Pasar Global , (Yogyakarta: Fakultas

Hukum Universitas Islam Indonesia, 1999), h. 4

Page 71: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

60

bukan pemilik sebenarnya itu dianggap membonceng pada ketenaran merek

terkenal, memanfaatkan promosi merek terkenal untuk keuntungan dirinya sendiri

secara cuma-cuma.15

Sementara ini perlindungan yang dapat dilakukan terhadap pelanggaran

merek terkenal pemilik merek dapat mengajukan gugatan ganti rugi maupun

tuntutan hukum pidana melalui aparat penegak hukum. Di sini peran lembaga

peradilan dan aparat penegak hukum lainnya, seperti kepolisian, Penyidik Pegawai

Negeri Sipil (PPNS), dan kejaksaan sangat diperlukan.16

15 Suyud Margono, Hak Milik Industri Pengaturan dan Praktik di Indonesia, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011), h. 104

16 Effendy Hasibuan, Perlindungan Merek Studi Putusan Pengadilan Indonesia dan Amerika

Serikat, (Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003), h. 18

Page 72: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

61

BAB IV

ANALISIS KASUS PENGHAPUSAN MEREK IKEA MILIK INTER IKEA

SYSTEM B.V ATAS GUGATAN PT. RATANIA KHATULISTIWA

A. Kasus Posisi

1. Para pihak yang berperkara

Kasus dengan nomor putusan 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015 merupakan kasus

mengenai penghapusan pendaftaran merek IKEA milik Inter Ikea System.

Adapun para pihak yang berperkara ialah :

a. Inter Ikea System B.V., suatu perseroan yang didirikan berdasarkan Undang-

undang Negara Belanda, beralamat di 2 Hullenbergweg, NL-1101 BL,

Amsterdam, the Netherland;

b. PT. Ratania Khatulistiwa, beralamat di Jalan Greges Barat Nomor 17 A,

Asemrowo, Kelurahan Greges, Kecamatan Asemrowo, Surabaya;

c. Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Hukum Dan Hak Asasi

Manusia R.I. cq. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual cq.

Direktorat Merek, beralamat di Jalan H.R Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta

Selatan.

Dalam kasus ini Inter Ikea System B.V sebagai Pemohon Kasasi dahulu

disebut Tergugat. Melawan PT. Ratania Khatulistiwa sebagai Termohon Kasasi

Page 73: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

62

dahulu disebut Penggugat. Dan Direktorat Jenderal HKI sebagai Turut

Termohon Kasasi dahulu disebut Turut Tergugat.

2. Duduk Perkara

Terjadinya Kasus ini berawal dari PT. Ratania Khatulistiwa yang ingin

mendaftarkan merek dagangnya dengan nama “ikea”, yang merupakan

singkatan dari “Intan Khatulistiwa Esa Abadi” pada Direktorat Jenderal HKI

untuk Produk kelas 20 jenis barang/jasa yaitu Perabot-perabot rumah, cermin-

cermin, bingkai gambar, benda-benda (yang tidak termasuk dalam kelas-kelas

lain) dari kayu dan produk kelas 21 untuk Jenis barang/jasa yaitu Perkakas dan

wadah-wadah untuk rumah tangga atau dapur (bukan dari logam mulia

tembikar yang tidak termasuk dalam kelas-kelas lain).

Namun pendaftaran merek “ikea” PT. Ratania Khatulistiwa tidak dapat

didaftarkan ke Dirjen HKI karena merek IKEA sudah lebih dulu dimiliki oleh

Inter Ikea System B.V dan sudah terdaftar dalam Daftar Umum Merek Dirjen

HKI yaitu:

a. Merek “IKEA”, Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27

Oktober 2010, untuk kelas barang/jasa 20, dengan jenis barang. Perabot-

perabot rumah, cermin-cermin, bingkai gambar, benda-benda (yang tidak

termasuk dalam kelas lain) dari kayu, gabus, rumput, buluh, rotan, tanduk,

tulang gading, balein, kulit kerang, amber, kulit mutiara, tanah liat,

magnesium dan bahan-bahan penggantinya, atau dari plastik.

Page 74: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

63

b. Merek “IKEA”, Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 09

Oktober 2006, untuk kelas barang/jasa 21, dengan jenis barang : Perkakas

dan wadah-wadah untuk rumah tangga atau dapur (bukan dari logam mulia

atau yang dilapisi logam mulia); sisir-sisir dan bunga-bunga karang, sikat-

sikat (kecuali kwas-kwas), bahan pembuat sikat, benda-benda untuk

membersihkan, wol baja, kaca yang belum atau setengah dikerjakan (kecuali

kaca yang dipakai dalam bangunan), gelas-gelas, perselin dan pecah belah

dari tembikar yang tidak termasuk dalam kelas lain.

Menurut data yang diperoleh PT. Ratania Khatulistiwadari hasil market

survey Berlian Group Indonesia (BGI). bahwa Inter Ikea System B.V. sejak

tanggal pendaftaran merek-merek untuk kelas barang/jasanya tidak pernah

menjual dan/atau tidak pernah mengedarkan barang-barang dengan merek

“IKEA” di wilayah Republik Indonesia di toko-toko furniture diseluruh wilayah

Indonesia. Hingga saat gugatan ini didaftarkan, Inter Ikea System juga tidak

memiliki atau tidak membuka store (toko/gerai) untuk menjual atau

mengedarkan produk-produk dengan merek “IKEA”.

Berdasarkan hal tersebut PT. Ratania Khatulistiwa beranggapan merek

“IKEA” Nomor pendaftaran IDM000277901 tanggal 27 Oktober 2010 dan

merek “IKEA” dengan Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal 09 Oktober

2006 tersebut tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang di Indonesia sejak tanggal pendaftarannya. Dengan alasan

tersebut maka PT. Ratania Khatulistiwa sebagai pihak ketiga yang dibolehkan

Page 75: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

64

oleh UU melakukan gugatan penghapusan merek ke Pengadilan dengan dasar

hukum Pasal 61 ayat (2) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek yang berbunyi:

Penghapusan pendaftaran merek atau prakarsa Direktorat Jenderal dapat

dilakukan jika:

a. Merek tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian

terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh Direktorat

Jenderal atau;

b. Merek digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan

jenis barang atau jasa yang dimohonkan pendaftaran, termasuk pemakaian

Merek yang tidak sesuai dengan Merek yang didaftar”

Berdasarkan gugatan tersebut pihak Inter Ikea System mengajukan

eksepsi yang pada pokoknya berisikan dasar kepentingan PT. Ratania

mengajukan gugatan penghapusan, serta meragukan kredibilitas hasil survey

yang diajukan PT. Ratania sebagai bukti atas non-use dari merek-merek

terdaftar IKEA.

Page 76: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

65

3. Putusan Pengadilan Niaga

Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Nomor 99 /Pdt.Sus-

Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst 17 September 2014, menolak eksepsi tergugat

dan mengabulkan permohonan penggugat dengan memutuskan :

a. Menyatakan penghapusan pendaftaran merek “IKEA” atas nama Tergugat

dengan Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27 Oktober

2010 untuk kelas barang/jasa 20 dari Daftar Umum Merek Direktorat

Jenderal HAKI dengan segala akibat hukumnya;

b. Menyatakan penghapusan pendaftaran merek “IKEA” atas nama Tergugat

dengan Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 09 Oktober

2006 untuk kelas barang/jasa 21 dari Daftar Umum Merek Direktorat

Jenderal HAKI dengan segala akibat hukumnya

4. Putusan Kasasi Mahkamah Agung

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015 tanggal

12 Mei 2015 menolak permohonan-permohonan kasasi dari Inter Ikea System

B.V dengan mempertahankan putusan Pengadian Niaga/Judex Facti.1

Pertimbangan hukum pengadilan atas putusan ini yaitu Bahwa telah benar

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 61 ayat (2) huruf a Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, maka merek yang tidak digunakan oleh

pemiliknya selama 3 (tiga) tahun berturut turut dapat dihapus dari Daftar

1 Judex Facti ialah suatu tingkatan peradilan di Indonesia berupa Pengadilan Negeri dan

Peradilan Tinggi yang berwenang memeriksa fakta dan bukti dari suatu perkara. Judex facti memeriksa

bukti-bukti dari suatu perkara dan menentukan fakta-fakta dari perkara tersebut.

Page 77: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

66

Umum Merek, hal mana telah terbukti adanya dalam perkara a quo yaitu bahwa

sesuai hasil pemeriksaan terbukti bahwa merek dagang IKEA untuk kelas

barang/jasa 21 dan 20 terdaftar atas nama Tergugat masing-masing Nomor

IDM000092006 dan Nomor IDM000277901 telah tidak digunakan oleh

Tergugat selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sejak merek dagang tersebut

terdaftar pada Turut Tergugat, karena itu putusan Judex Facti dalam perkara a

quo sudah tepat sehingga layak untuk dipertahankan.

Namun Hakim Agung anggota I Gusti Agung Sumanatha, menyatakan

dissenting opinion2 dengan alasannya Bahwa Pemohon Kasasi/ Tergugat dapat

membuktikan dalilnya bahwa Merek IKEA Tergugat telah terdaftar secara sah

dan merupakan merek terkenal yang harus dilindungi dan tidak terdapat alasan-

alasan untuk dihapus, secara kasat mata toko-toko milik Tergugat yang menjual

produk-produknya tersebar dan di Indonesia toko resmi IKEA yang cukup

besar berada di Jalan Alam Sutera Tangerang/Banten, sehingga dengan

demikian Pasal 61 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 15 tahun 2001

tentang Merek tidak dapat diterapkan.

2 Pendapat berbeda (bahasa Inggris: dissenting opinion) umumnya berada dalam hukum

peradilan tingkat tinggi adalah pendapat dari satu atau lebih, dari hakim dalam membuat pernyataan

yang memperlihatanketidak setujuan terhadap putusan penghakiman dari mayoritas hakim dalam

majelis hakim yang membuat keputusan penghakiman di dalam sebuah sidang pengadilan, pendapat

ini akan dicantumkan dalam amar keputusan, akan tetapi dissenting opinion tidak akan menjadikan

sebuah preseden yang mengikat atau menjadi bagian dari keputusan penghakiman.

Page 78: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

67

B. Profil Inter Ikea System B.V dan Profil PT. Ratania Khatulistiwa

1. Profil Inter Ikea System B.V

Inter Ikea System adalah perusahaan yang bergerak, antara lain, dibidang

produksi peralatan dan perlengkapan rumah tangga dan keperluan kantor

(selanjutnya disebut juga "Produk Barang") yang berasal dari Negara Swedia

secara langsung kepada para konsumen atau para pemakai atau secara

ritel/eceran dalam skala internasional dengan menggunakan merek IKEA dan

kombinasi-kombinasinya yang mana merek IKEA tersebut adalah merupakan

merek yang diciptakan oleh seorang berkebangsaan Swedia bernama Ingvar

Kamprad.

a. Sejarah IKEA

Merek IKEA mempunyai arti dan sejarah khusus tersendiri yaitu kata

IKEA sebenarnya terdiri dari singkatan 4 (empat) huruf tersebut yang

digabungkan menjadi satu kata yaitu yaitu dari huruf-huruf I, K, E, dan A

yang selanjutnya digabung menjadi IKEA. Huruf tersebut mempunyai arti

yaitu :

I = adalah Ingvar, nama depan pendiri perusahaan Inter Ikea

System B.V

K = adalah Kamprad, nama keluarga pendiri perusahaan

E = adalah Elmtaryd, nama pertanian tempat Ingvar Kamprad

beranjak dewasa

A = adalah Agunnaryd, nama kelompok Gereja dimana Ingvar

Kamprad sebagai salah satu anggotanya

Page 79: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

68

Perusahaan ini didirikan Ingvar Kamprad pada 1943 saat ia berusia 17

tahun yang sekarang sudah menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Awalnya, IKEA menjual berbagai barang, dari pulpen, dompet, bingkai foto,

hingga jam tangan. Perabotan mulai masuk ke dalam daftar pada 1947 dan

IKEA mulai merancang sendiri pada 1955.

Pada 1958 saat toko pertama IKEA dibuka di Almhult, luas toko

tersebut hanya 6.700 meter persegi, lalu dikembangkan menjadi 24 ribu

meter persegi. Di November 2012, toko IKEA di Almhult dipindahkan ke

tempat yang lebih luas, yaitu seluas 35 ribu meter persegi. Di sejumlah

negara, toko IKEA dibuka dengan sistem franchise atau waralaba. Sistem

waralaba ini telah dioperasikan sejak awal 1980. Saat ini, IKEA telah

bekerjasama dengan 12 perusahaan yang menggunakan waralabanya di

seluruh dunia. Pada 23 Maret 1963, toko IKEA pertama di luar Swedia

dibuka di Asker, dekat Oslo, Norwegia. 3

b. IKEA Indonesia

IKEA adalah peritel perlengkapan rumah tangga asal Swedia yang

keberadaannya telah mendunia. IKEA memiliki 365 gerai di 47 negara.

Memandang kekuatan brand IKEA dan peluang di Indonesia untuk pasar

perabot rumah tangga, pada tahun 2012 HERO Group menandatangani

perjanjian untuk menjadi pewaralaba IKEA di Indonesia.

3 http://finance.detik.com/read/2014/08/26/072547/2672351/4/mengintip-kampung-ikea-toko-

furnitur-beromzet-ratusan-triliun-rupiah diakses pada tanggal 27 Agustus 2016.

Page 80: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

69

Setelah selesainya masa persiapan serta pembangunan terencana yang

telah mempertimbangkan berbagai aspek teknis dalam memenuhi potensi

kebutuhan pelanggan di Indonesia, jejak sejarah IKEA di Indonesia dimulai

dengan dibukanya gerai IKEA yang pertama di kawasan niaga di Alam

Sutera, Tangerang pada Oktober 2014. Gerai IKEA seluas 35.000 meter

persegi dimana pelanggan dapat berbelanja perabotan rumah serta

menikmati makanan kuliner khas Swedia.

c. Desain Toko4

Toko-toko lama milik IKEA biasanya sangat besar dengan cat warna

biru dan aksen kuning (yang juga merupakan warna nasional Swedia) dan

hanya memiliki sedikit kaca. Bangunan-bangunan ini biasanya dibangun

berbentuk labirin dan dirancang sedemikian rupa sehingga konsumen akan

berkeliling mengikuti arah jarum jam. Layout seperti ini dibuat agar

konsumen menjelajah ke seuluruh bagian toko.

Bagian pertama dari toko biasanya berisi ruang pajang mebel dan

beberapa produk pilihan. Di ruang pajang ini pelanggan mencatat nama dan

kode barang yang ia suka. Dari sana, pelanggan dapat mengambil keranjang

belanja, kemudian melanjutkan perjalanan ke "Market Hall" yang menjual

berbagai aksesoris dan barang-barang kecil. Dari Market Hall barulah

pelanggan masuk ke gudang swalayan (Self Serve) tempat pelanggan

mengambil mebel-mebel dengan nomor seri yang telah dicatat di area

4 https://id.wikipedia.org/wiki/IKEA diakses pada tanggal 27 Agustus 2016.

Page 81: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

70

sebelumnya. Setelah itu, pelanggan dapat membayar produknya yang

dibelinya di kasir.Biasanya, toko terdiri dari dua lantai dengan ruang pamer

("show room") dan market-hall di atas dan gudang di bawah.

2. Pofil PT. Ratania Khatulistiwa

PT. Ratania Khatulistiwa ialah Perseroan Terbatas yang didirikan pada

tahun 1999 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 46 tanggal 7

Oktober 1988. Direktur dari perusahaan ini bernama Ir. I. Made Indrawan.

a. Kegiatan usaha

Perusahaan ini bergerak di bidang industri furniture dari kayu, rotan,

besi. Sejak didirikan hingga saat ini, dalam kegiatan usaha industrinya

Perusahaan ini telah membuat dan memproduksi berbagai macam produk

perabot-perabot rumah yang terbuat dari kayu dan rotan, seperti meja,

cermin-cermin (mirror), headboard, drawer (meja rias), big basket,

kursikursi dari rotan, leha-leha loanger chair (kursi malas) dining chair

(kursi makan) dan produk-produk lainnya. Perusahaan ini juga berencana

untuk membuat industri dan memproduksi perkakas dan wadah-wadah untuk

rumah tangga atau dapur, gelas-gelas dan barang pecah belah dari bahan

tembikar.

Perusahaan ini juga telah memasarkan dan mengekspor produk-

produknya keberbagai negara seperti, Amerika Serikat, Eropa, Jepang,

Australia dan lain-lain.

Page 82: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

71

b. Alamat dan Kontak5

Jalan Raya Greges Barat 17 A, Kecamatan Asemrowo , Surabaya

60183 – Indonesia.

Tel : (62-31) 7493023, 7493024, 7480245

Fax : (62-31) 7482690

E-Mail : [email protected]

C. Analisis Pertimbangan Majelis Hakim dan Akibat Hukum Penghapusan

Merek IKEA Milik Inter Ikea System B.V Pada Putusan Nomor 264

K/Pdt.Sus-HKI/2015

1. Pertimbangan Majelis Hakim

Sengketa merek antara Inter Ikea System B.V dengan PT. Ratania

Khatulistiwa termuat dalam putusan Kasasi Mahkamah Agung yang

menguatkan putusan Pengadilan Niaga dengan memenangkan pihak PT.

Ratania KhatulistiwaDalam putusan tersebut menghapus 2 jenis merek IKEA

milik Inter Ikea System dengan Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal

pendaftaran 27 Oktober 2010 untuk kelas barang/jasa 20 dan Nomor

Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 09 Oktober 2006 untuk kelas

barang/jasa 21.

Dasar putusan Hakim tersebut termuat dalam Pasal 61 Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek sebagaimana merek yang tidak

digunakan oleh pemiliknya selama 3 tahun berturut-turut dapat dihapus dari

5 http://www.ratania.com/profiles.html diakses pada tanggal 27 Agustus 2016.

Page 83: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

72

Daftar Umum Merek. Pada putusan tersebut penulis sangat tertarik untuk

menganalisis beberapa pertimbangan-pertimbangan hakim yang dirasa belum

tepat dan belum meyeluruh dalam pemeriksaannya. Sebab berdasarkan Pasal

178 ayat (2) HIR, Pasal 189 ayat (2) RBG, dan Pasal 50 Rv. Putusan

harus total dan menyeluruh memeriksa dan mengadili setiap segi gugatan

yang diajukan. Tidak boleh hanya memeriksa dan memutus sebagian saja,

dan mengabaikan gugatan selebihnya. Cara mengadili yang demikian

bertentangan dengan asas yang digariskan undang-undang.6

Pertimbangan-pertimbangan Hakim dalam memutus kasus gugatan

penghapusan merek IKEA yang menurut penulis menarik untuk dianalisis

yaitu:

a. Merek Tidak Digunakan (Non Use)

Dalam pertimbangan Hakim yang menyatakan “Bahwa telah benar

sesuai dengan ketentuan Pasal 61 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2001 tentang Merek, maka merek yang tidak digunakan oleh

pemiliknya selama 3 (tiga) tahun berturut turut dapat dihapus dari Daftar

Umum Merek, hal mana telah terbukti adanya dalam perkara a quo yaitu

bahwa sesuai hasil pemeriksaan terbukti bahwa merek dagang IKEA untuk

kelas barang/jasa 21 dan 20 terdaftar atas nama Tergugat masing-masing

Nomor IDM000092006 dan Nomor IDM000277901 telah tidak digunakan

6 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), h.800

Page 84: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

73

oleh Tergugat selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sejak merek dagang

tersebut terdaftar pada Turut Tergugat, karena itu putusan Judex Facti

dalam perkara a quo sudah tepat sehingga layak untuk dipertahankan”;

Berdasarkan pertimbangan hakim dalam putusan tersebut penulis

mencoba untuk menentukan bahwa merek IKEA milik Termohon Kasasi

dipergunakan dalam perdagangan atau tidak, yaitu dengan menggunakan

Yurisprudensi Nomor 516/PK/PDT/1997, tertanggal 11 februari 1998 yang

telah penulis sebutkan diawal yaitu dengan mengkaitkan asas

abandonment, inferred from circumstances, asas cessation, asas

diperdagangkan dalam pasar domestik dan pemakain secara bonafide.

Pada kasus ini berdasarkan pembuktian yang ada dalam persidangan,

penulis berpendapat pemakaian merek milik Pemohon Kasasi jika

dikaitkan pada asas Abandonment yaitu pemilik merek dianggap

melepaskan hak atas merek tersebut apabila tidak mempergunakan

mereknya yang telah terdaftar dalam jangka waktu tertentu, maka tidaklah

terbukti hal tersebut bagi merek IKEA milik Pemohon Kasasi sebab

Pemohon Kasasi dapat membuktikan menggunakan merek IKEA dengan

menunjukan bukti faktur-faktur penjualan atas produk-produk merek IKEA

Pemohon Kasasi yang diperjual belikan pada kurun waktu 2006-2013 dan

memproduksi barang-barang merek IKEA di kelas 20 dan 21 dengan

menunjuk PT. Karya Sutarindo dan PT. Findora Internusa sebagai

produsen untuk memproduksi merek IKEA. Hal tersebut juga menunjukan

Page 85: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

74

bahwa asas Cessation yaitu (non use) tidak terbukti pada merek IKEA

milik Pemohon Kasasi sebab nyatanya merek tersebut digunakan dalam

perdagangan sebagaimana yg telah penulis jelaskan diatas.

Kemudian bila dikaitkan dengan asas Inferred From Circumtances

yakni menyimpulkan dari keadaan – keadaan tertentu yang memperlihatkan

bahwa secara substansial suatu merek tidak dipakai selama jangka waktu

tertentu maka, berdasarkan pembuktian terdapat fakta bahwa market survei

yang dilakukan oleh Berlian Group Indonesia (BGI) cenderung

menyesatkan karena survey Berlian Group Indonesia (“BGI”) tidak

melalukan survey di seluruh kota yang seharusnya layak untuk disurvei

untuk membuktikan tidak digunakannya Merek IKEA milik Pemohon

Kasasi. Berlian Group Indonesia (BGI) hanya melakukan survey di Medan,

Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar sementara jika mau menelisik lebih

dekat toko IKEA milik Pemohon Kasasi berada di Jalan Alam Sutera,

Tangerang. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan keberadaan toko

IKEA tempat Pemohon Kasasi memperjual belikan produk-produknya

dapat ditemukan di Jalan Alam Sutra, Tangerang dan hal tersebut

membuktikan juga merek IKEA Pemohon Kasasi adalah merek yang

digunakan dalam perdagangan.

Selanjutkan dalam kasus ini, untuk membuktikan merek IKEA milik

Pemohon Kasasi digunakan dalam perdagangan atau tidak jika dikaitkan

Page 86: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

75

dengan asas Bonafide yaitu merek tedaftar tidak boleh dipergunakan hanya

sebagai reservasi hak oleh pemilik, maka berdasarkan pembuktian di dalam

persidangan terbukti pemakaian merek IKEA oleh Pemohon Kasasi tidak

digunakan untuk reservasi melainkan digunakan dalam kegiatan

perdagangan, yaitu terdapat bukti-bukti berupa produk dengan Merek

"IKEA" yaitu berupa LATT N Table/2 Chairs (yang didukung oleh Bukti

T-13B sampai dengan Bukti T-13G) telah membuktikan bahwa produk

LATT N Table/2 Chairs tersebut memang diproduksi di Indonesia, produk

dengan Merek "IKEA" yaitu berupa BRANAS Basket (yang didukung oleh

Bukti T-14B sampai dengan Bukti T-14G) telah membuktikan bahwa

produk BRANAS Basket tersebut memang diproduksi di Indonesia dan

berbagai macam produksi barang dengan merek IKEA milik Pemohon

Kasasi.

Page 87: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

76

Berdasarkan pemaparan diatas sudah jelas terbukti bahwa merek

IKEA milik Pemohon Kasasi diperdagangkan dalam pasar domestik.

Kemudian dalam putusan tersebut Majelis Hakim mengartikan kata barang

atau jasa yang diperdagangkan dalam pasal 61 tersebut dengan kegiatan

penjualan fisik saja. Padahal, kenyataannya bahwa di pasal 61 ayat 2

Undang-undang Merek juga memungkinkan Interpretasi akan barang dan

jasa yang diperdagangkan tanpa melalui toko secara fisik, sesuai dengan

kemajuan teknologi yaitu seperti diperoleh dari penjualan melalui media

online di Internet.

Berdasarkan dari penjelasan yang telah penulis paparkan diatas,

penulis dapat menyimpulkan bahwa merek IKEA dengan Nomor

Pendaftaran IDM000277901 untuk kelas barang/jasa 20 dan Nomor

Page 88: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

77

Pendaftaran IDM000092006 untuk kelas barang/jasa 21 milik Pemohon

Kasasi dipergunakan dalam perdagangan sehingga tidak layak untuk

dilakukan penghapusan dan Hakim tidak meyeluruh dalam memeriksa

bukti dalam kasus ini.

b. Itikad Tidak Baik

Menurut penulis terdapat ketidak cermatan hakim dalam memutus

perkara ini, yakni hakim tidak mempertimbangkan apa yang dinyatakan

oleh Pemohon Kasisi, yakni adanya itikad tidak baik yang dimiliki oleh

Termohon Kasasi. Yakni Termohon Kasasi ingin dapat menggunakan serta

mendaftarkan Merek "IKEA" yang jelas memiliki persamaan pada

pokoknya ataupun pada keseluruhannya dengan Pendaftaran Merek

"IKEA" milik Inter Ikea System dengan tujuan untuk mendompleng

ketenaran merek IKEA milik Pemohon Kasasi.

Meskipun Pasal 63 Undang-undang Merek Tahun 2001 memberi

hak kepada pihak ketiga untuk dapat mengajukan gugatan penghapusan

pendaftaran merek dengan alasan non use mark, akan tetapi pihak ketiga

dimaksud adalah pihak ketiga yang berkepentingan, beritikad baik dan

tidak sedang menggunakan merek yang sama pada pokoknya. Kepentingan

PT. Ratania Khatulistiwa mengajukan gugatan penghapusan merek IKEA

menurut penulis adalah untuk dapat menggunakan serta mendaftarkan

Merek "IKEA" yang jelas memiliki persamaan pada pokoknya ataupun

Page 89: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

78

pada keseluruhannya dengan Pendaftaran Merek "IKEA" milik Inter Ikea

System dengan tujuan untuk mendompleng ketenaran merek IKEA milik

Inter Ikea System. Kepentingan yang dimiliki oleh PT. Ratania

Khatulistiwa merupakan kepentingan yang didasari atas itikad tidak baik.

Pasal 16 TRIP’s ayat (1) melarang pihak atau badan lain yang dengan

itikad tidak baik menggunakan merek barang atau jasa yang telah

digunakan oleh pihak lain sebelumnya. Hal itu dimaksudkan agar tidak

menimbulkan kebingungan pada masyarakat.

Kemudian dalam pertimbangannya hakim juga tidak menggunakan

Yurisprudensi prinsip itikad baik dalam persidangan sebagai acuan untuk

memutus perkara ini karena perkara ini terdapat indikasi itikad tidak baik

yang dimiliki Termohon Kasasi.

Terdapat yurisprudensi yang mengkaji perlunya itikad baik bagi para

pihak yang berperkara, yaitu pada Putusan Mahkamah Agung RI No. 677

K/Sip/1972, tanggal 13 Desember 1972. Kasus ini menceritakan tentang

gugatan yang dilakukan oleh Tancho Co. Ltd. Terhadap Wong A. Kiong

sebagai direksi Tokyo Osaka Company dimana Tancho Kabushiki Kaisha

selaku pemilik dan pemakai pertama atas merek “Tancho”. Tancho

Kabushiki Kaisha mengadakan joint venture dengan N.V. The City Factory

dan membentuk PT Tancho Indonesia. Permohonan pendaftaran Tancho

Co. Ltd. Ditolak karena telah ada pihak lain yang mendaftarakan merek

yang sama. Di tingkat Pengadilan Negeri, Gugatan yang dilayangkan oleh

Page 90: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

79

Tancho Co. Ltd. dikalahkan. Kemudian di Tingkat Kasasi, MA

memenangkan pihak Penggugat dengan pertimbangan hukum bahwa pihak

Penggugat telah mendaftarkan mereknya di beberapa negara seperti:

Singapura, Pilipina dan Hongkong. Perlindungan juga harus diberikan di

wilayah Indonesia apabila dikemudian hari telah didaftarkan hak atau nama

tersebut atas nama orang lain di Indonesia. MA berpendapat bahwa

tindakan PT Tancho Indonesia tidak dapat dibenarkan karena telah

menimbulkan kebingungan bagi khalayak ramai. Undang-undang

menentukan bahwa perlindungan diberikan kepada pemakai pertama di

Indonesia sekalipun ia tidak terdaftar. Jadi, “pemakai Pertama di

Indonesia” harus dianggap sebagai pemakai yang jujur (beritikad baik).

Kemudian kepada pemakai berikutnya yang melakukan pemboncengan

dianggap sebagai pemakai yang beritikad buruk (itikad tidak baik). Sejak

adanya putusan ini, mengenai prinsip itikad baik pada perselisihan merek

menjadi sangat penting dalam hukum merek Indonesia dan selalu dijadikan

sebagai panduan atas dasar pertimbangan dalam memutus perkara sengketa

merek.

c. Merek Terkenal

Penulis juga menilai Hakim dalam pertimbangannya kurang

mempertimbangkan merek IKEA milik Pemohon Kasasi merupakan merek

terkenal, tindakan Termohon Kasasi dalam menggunakan serta

Page 91: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

80

mendaftarkan merek yang jelas memiliki persamaan pada pokoknya dengan

merek terkenal merupakan perbuatan yang terlarang.

Merek IKEA merupakan merek terkenal yang berasal dari swedia yang

keberadaanya sudah mendunia dan sudah memiliki gerai kurang lebih 365

gerai di 47 negara termasuk di Indonesia. Keterkenalan merek IKEA ini

yang memicu banyak orang untuk menggunakan merek IKEA sebagai merek

dagang dengan tujuan untuk mendompleng dan menjiplak ketenarannya.

Termasuk pada kasus PT. Ratania Khatulistiwa yang mencoba menggunakan

merek Ikea sebagai merek dagangnya dengan mendaftarkan ke Dirjen HKI,

pendaftaran merek ikea oleh PT. Ratania Khatulistiwa tersebut dapat diduga

terdapat itikad tidak baik karena merek IKEA sudah terdaftar di Dirjen HKI

dan merupakan merek terkenal yang dimiliki Inter Ikea System B.V.

Pentingnya perlindungan merek terkenal sebagai pertimbangan hakim,

bahwa peniruan merek terkenal milik orang lain pada dasarnya dilandasi

“iktikad buruk”, terutama untuk mengambil keuntungan dengan

membonceng keterkenalan suatu merek orang lain, menimbulkan kondisi

persaingan orang dan mengecohkan konsumen sehingga tidak selayaknya

mendapatkan perlindungan hukum.7

penulis menilai terjadinya putusan penghapusan merek IKEA atas

gugatan PT. Ratania Khatulistiwa didasari karena masih kurang memadainya

7 Syprianus Aristeus, Perlindungan Merek Terkenal Sebagai Aset Perusahaan, ( Jakarta:

Badan Pembinaan Hukum Nasional Kemenkumham, 2010), h. 114

Page 92: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

81

pengetahuan dan pemahaman aparat penegak hukum yakni Hakim untuk

memutus perkara yang berkaitan tentang perlindungan hukum bagi

pemegang hak atas merek dagang terkenal asing dan perlunya pembenahan

sistem hukum mengenai perlindungan terhadap merek terkenal. Indonesai

saat ini sangat perlu meningkatan perlindungan terhadap pemegang hak atas

merek dagang terkenal asing sebab jika rendahnya perlindungan terhadap

merek terkenal asing maka investor asing pun akan enggan untuk

berinvestasi di Indonesia.

Kemudian dalam putusan ini terdapat dissenting opinion yang

diakukan oleh Hakim Agung anggota I Gusti Agung Sumanatha, dengan

adanya hal tersebut menurut penulis membuktikan telah adanya

ketidakseragaman Hakim dalam menafsirkan ketentuan-ketentuan dalam

perundang-undangan. Terjadinya dissenting opinion ini menurut penulis juga

dapat menimbulkan ketidakpastian hukum secara keilmuan maupun praktek.

Berdasarkan putusan ini juga penulis sangat menyayangkan terhadap

kurangnya pertimbangan hakim dalam memutus perkara ini dalam hal merek

tidak digunakan, itikad tidak baik dan keterkenalan merek IKEA milik Inter

Ikea System B.V, sebab dengan begitu masih kurangnya pemahaman hakim

sebagai penegak hukum akan pentingnya arti tujuan perlindungan yang

diberikan oleh undang-undang merek yang ada dan juga menjadikan

Page 93: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

82

pertanyaan besar bagi pegusaha akan arti penting mendapatkan kepastian

untuk memperoleh perlindungan tersebut.

2. Akibat Hukum Penghapusan Merek

Penghapusan terhadap pendaftaran merek akibat dari gugatan pihak

ketiga apabila gugatan penghapusan pendaftaran merek diterima, maka

Direktorat Jenderal HKI akan melaksanakan penghapusan dengan mencoret

merek yang bersangkutan dari daftar umum merek dan mengumumkannya

dalam berita resmi merek, ketika telah dilakukan pencoretan merek dari daftar

umum merek maka sertifikat yang bersangkutan tidak beraku lagi.

Dampak dari putusan penghapusan pendaftaran merek dari daftaran

merek mengakibatkan berakhirnya perlindungan hukum atas merek yang

bersangkutan.8 Akibat dari Putusan Mahkamah Agung pada kasus Inter Ikea

System Vs PT Ratanai Khatulistiwa berdasarkan uraian yang talah

dikemukankan diatas maka Dirjen HKI akan menghapus merek IKEA nomor

IDM000277901 dan IDM000092006 dalam daftar umum merek di Dirjen HKI.

Namun berdasarkan perkembangan saat ini merek IKEA milik Inter Ikea

System masih tetap eksis pasca putusan pengadilan tersebut, sebab luputnya

perhatian PT. Ratania Khatulistiwa adalah bahwa pada bulan Maret 2012 Inter

IKEA System kembali mengajukan permohonan pendaftaran merek IKEA di

8 Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi

Hukumnya di Indonesia (Bandung: PT.Alumni, 2003), h. 362

Page 94: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

83

lebih dari 20 kelas barang dan jasa, tak terkecuali di kelas barang 20 dan 21.

Sebagian besar permohonan merek tersebut saat ini telah disetujui untuk

didaftar. Ini berarti bahwa penghapusan merek terdaftar IDM000277901 dan

IDM000092006 berdasarkan putusan Mahkamah Agung tersebut sesungguhnya

tidak berdampak apapun terhadap hak eksklusif Inter IKEA Systems atas

merek-merek IKEA di kelas 20 dan 21.

Adapun “ikea” yang diajukan oleh PT. Ratania Khatulistiwa, hingga saat

ini kedua permohonan tersebut di kelas 20 dan 21 sama-sama masih tertahan di

tahap pemeriksaan substantif oleh Dirjen HKI, dan sepertinya sangat kecil

kemungkinan untuk bisa berlanjut terus hingga ke pendaftaran karena akan

tertolak oleh merek-merek IKEA yang dimohonkan tahun 2012 dan terdaftar

tahun 2014 tersebut. Bahkan sebaliknya, dengan merek-merek terdaftarnya itu

IKEA justru berhak menggugat PT. Ratania Khatulistiwa atas pelanggaran

merek dagang, dan sangat berpeluang kuat untuk menang, jika PT. Ratania

Khatulistiwa tetap nekat menggunakan merek "ikea" untuk produk-produk

perangkat dan perabot rumah tangga yang mereka pasarkan. Namun yang

terpenting tentunya adalah IKEA masih tetap berhak menggunakan merek-

mereknya dengan leluasa di Indonesia.9

9 http://www.hki.co.id/artikel/ikea

Page 95: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

84

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam bab I sampai bab VI

didapati beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaturan merek yang telah tidak digunakan dalam perdagangan

sebagaimana dirumuskan pada Pasal 61 Ayat (2) Undang-Undang Merek

masih menimbulkan persoalan. Alasan untuk dapat melakukan penghapusan

terhadap merek terdaftar atas dasar “non use” pada pasal 61 ayat 2 tersebut

dalam praktik sukar sekali untuk dilaksanakan karena tidak mudah untuk

membuktikan bahwa suatu merek tidak dipakai. Membuktikan suatu merek

digunakan dalam kegiatan perdagangan dapat dilakukan dengan melakukan

pembuktian tidak langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan survei

pasar.

2. Keputusan hakim menghapus pendaftaran merek IKEA milik Inter Ikea System

B.V dinilai kurang cermat, sebab hakim tidak memberi dasar pertimbangan

terhadap unsur itikad tidak baik yang dimilik oleh PT. Ratania Khatulistiwa

yaitu membonceng ketenaran merek IKEA milik Inter Ikea System B.V untuk

kegiatan usahanya. Kemudian dalam pertimbangannya hakim juga kurang

memperhatikan keterkenalan merek IKEA milik Inter Ikea System B.V yang

pantut untuk dilindungi dari perbuatan-perbuatan curang. Akibat dari

Page 96: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

85

penghapusan merek oleh pengadilan adalah hilangnya perlindungan hukum

terhadap merek tersebut.

B. SARAN

1. Menurut penulis perlunya penegasan dalam kerangka UU Merek di Indonesia

mengenai interpretasi terhadap merek yang tidak digunakan atau non use dalam

perdagangan, agar dapat menjadi referensi dan memudahkan untuk menentukan

merek yang layak untuk dihapuskan.

2. Lemahnya perlindungan terhadap pemilik merek di Indonesia menurut penulis

hampir tidak ada. Maka menurut penulis sangat perlunya pembenahan hukum

dalam penegakan perlindungan terhadap pemilik merek. Mulai dari penguatan

pihak/aparat penegak hukum seperti Polisi, Jaksa, PPNS dan Hakim untuk

memahami arti dari keberadaan merek sebagai Hak Kekayaan Intelektual yang

harus dilindungi dan dapat diberikan prioritas. Sampai kepada pemberian

hukuman yang berat bagi setiap pelanggar merek.

Page 97: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

86

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku

Agus Riswandi, Budi dan M. Syamsudin. Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya

Hukum. PT. Raja Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Akbar Silondae, Arus dan Wirawan B.Ilyas. Pokok-Pokok Hukum Bisnis. Jakarta:

Salemba Empat, 2011.

Aristeus, Syprianus. Perlindungan Merek Terkenal Sebagai Aset Perusahaan.

Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kemenkumham, 2010.

Asyhadie, Zaeni.Hukum. Bisnis Prinsip dan Pelaksanaanya di Indonesia. Jakarta:

PT. Rajagrafindo, 2005.

D.A Kolopaking, Anita. Asas Itikad Baik Dalam Penyelesaian Sengketa Kontrak

Melalui Arbitrase. Bandung: P.T. Alumni, 2013.

Harahap, Yahya. Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia.

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,1996.

Harahap,Yahya. Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika, 2014.

Hasibuan,Effendy. Perlindungan Merek Studi Putusan Pengadilan Indonesia dan

Amerika Serikat. Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003.

Jendral HKI, Direktoral. Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Pertanyaan dan

Jawaban. Jakarta: Ditjen HKI Depkeh & HAM, 2000.

Jenie, Ismijati. Itikad Baik Sebagai Asas Hukum. Yogyakarta: Pascasarjana UGM,

2009.

Ibrahim, Jhonny. Teori dan Metodoogi penelitian Hukum Normatif. Cet -II. Malang:

Bayumedia Publishing, 2006.

Kaligis, O.C. Teori & Praktik Hukum Merek Indonesia. Bandung: Alumni. 2008.

Lindsey,Tim.dkk.ed. Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar. Bandung: P.T.

Alumni, 2005.

Page 98: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

87

Mantiri, Tana, ed, Kompedium Bidang Hukum Investasi, (Jakarta: Badan Pembina

Hukum Nasioanl Kemenkumham RI, 2011.

Marzuki Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Cet.VI. Jakarta: Kencana, 2010

Margono, Suyud. Aspek Hukum Komersialisasi Aset Intelektual.Bandung, CV.

Nuansa Aulia, 2010.

Margono, Suyud. Hak Milik Industri Pengaturan dan Praktik di Indonesia. Bogor:

Ghalia Indonesia, 2011.

Mertokusumo Sudikno. Mengenal Hukum.Yogyakarta: Liberty, 1989.

Mertokusumo, Sudikno. Hukum Acara Perdata Indonesia.Yogyakarta: Liberty,

2002.

Miru, Ahmadi. Hukum Merek Cara Mudah Mempelajari UndangUndang Merek.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Miru Ahmadi. Hukum Merek Cara Mudah Mempelajari UndangUndang Merek.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2005.

Mulya Lubis, Todung. Perselisihan Hak Atas Merek di Indonesia. Yogyakarta:

Liberty, 2000.

Qirom Meliala, Syamsudin. Pengertian Asas Itikad Baik Di Dalam Hukum Indonesia.

Surabaya: Mitra Ilmu, 2007.

R. Soekardono. Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat,1983.

M. Ramli, Ahmad. Hak Atas Kepemilikan Intelektual: Teori Dasar Perlindungan

Rahasia Dagang. Bandung: CV. Mandar Maju, 2000.

Rahmi Jened Parinduri Nasution. Interface Hukum dan Persaingan Usaha. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2013.

Rizaldi, Julius. Perlindungan Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap

Persaingan curang. Bandung: PT. Alumni, 2009.

Saidin, OK. Aspek Hukum Kekayaan Inteektual. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2004.

Soekanto Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Universitas Indonesia.

UI-Press, 2006.

Page 99: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

88

Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan

Singkat. ed.1. Jakarta: Raja Grafindo, 2006.

Sri Astarini, Dwi Rezeki. Penghapusan Merek Terdaftar. Bandung: PT. Alumni,

2009.

Sutedi, Adrian. Hak Atas Kekayaan Intelektual. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Sujatmiko Agung. Perjanjian Lisensi Merek Terkenal. Jurna Mimbar Hukum

Universitas Gajah Mada. Vol 22 Nomor 2. Yogyakarta: 2010.

Sudaryat, dkk, Hak Kekayaan Intelektual. Bandung: Oase Media.2010.

Supramono, Gatot. Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesia.

Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Suryomurcito, Gunawan. Hak Kekayaan Intelektual. Klaten: Intan Pariwara, 2010.

Syaripin, Pipin dan Dede Jubaidah. Peraturan Hak Kekayaan Intelektual di

Indonesia. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.

Usman, Rachmadi. Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan

Dimensi Hukumnya di Indonesia. Bandung: PT.Alumni, 2003.

Zainuddin, Ali Zainuddin. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Zainal, Asikin. Hukum Dagang. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.

Perundang-undangan

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

Kitab Undang-undang Hukum Perdata

Kitab Undang-undang Hukum Acara Perdata

Perjanjian Internasiona

Paris Convention

Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Right, Include Trade In

Conuterfelt, Goods/TRIP’s

Page 100: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

89

Jurnal

Pakpahan, Normin. Pengaruh Perjanjian WTO dan Pembentukan Hukum Nasional.

Jurnal Hukum Bisnis. Voume 3. 1998.

Bactiar, Maryati. Pelaksanaan Hukum Terhadap Merek Terkenal, Well Known Mark

Dalam WTO-TRIPs dikaitkan Dengan Pengaturan dan Praktiknya di Indoneisa.

Jurnal Hukum Repubilka. 2007.

Website

http://finance.detik.com/read/2014/08/26/072547/2672351/4/mengintip-kampung-ikea-

toko-furnitur-beromzet-ratusan-triliun-rupiah Diakses pada tanggal 4 September

2016 Pukul 15.00 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/IKEA Diakses pada tanggal 2 September 2016 Pukul 15.00

WIB

Page 101: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...
Page 102: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 1 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

P U T U S A N

Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata khusus hak kekayaan intelektual (merek) pada

tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:

INTER IKEA SYSTEM B.V., suatu perseroan yang didirikan

berdasarkan Undang-undang Negara Belanda, beralamat di 2

Hullenbergweg, NL-1101 BL, Amsterdam, the Netherland, yang

diwakili Gabrielle Olsson, selaku Managing Director, Legal Affairs,

dalam hal ini memberi kuasa kepada Daru Lukiantono, S.H., dan

M. Raja Mada Silalahi, S.H., M.Phil., LLM., Para Advokat,

beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara II, Lantai 21,

Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta, berdasarkan Surat

Kuasa Khusus tanggal 20 Maret 2014, sebagai Pemohon Kasasi

dahulu Tergugat;

m e l a w a n

PT. RATANIA KHATULISTIWA, beralamat di Jalan Greges Barat

Nomor 17 A, Asemrowo, Kelurahan Greges, Kecamatan

Asemrowo, Surabaya, yang diwakili oleh Ir. I Made

Indrawandalam hal ini memberi kuasa kepada Subagio Aridarmo,

S.H., dan kawan-kawan, para Advokat, beralamat di Arthaloka

Building, 15th Floor, suite 1510, Jalan Jenderal Sudirman Kav.2,

Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 November

2014, sebagai Termohon Kasasi dahulu Penggugat;

d a n

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA cq. KEMENTERIAN

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I. cq. DIREKTORAT

JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL cq. DIREKTORAT

MEREK, beralamat di Jalan H.R Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta

Selatan, sebagai Turut Termohon Kasasi dahulu Turut Tergugat;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 103: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 2 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada pokoknya

sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada

tahun 1999 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 46

tanggal tujuh Oktober tahun seribu sembilan ratus delapan puluh delapan

(7-10-1988) oleh Trisnawati Mulia,S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana

tercatat dalam Tambahan Berita-Negara R.I tanggal 23/12-1989 Nomor

102 (Bukti P-1), dan terakhir telah diubah melalui Akta Nomor 58 tanggal

15 Juli 2008 oleh Maria Rahmawati Gunawan,S.H., Notaris di Jakarta

(Bukti P-2);

2. Bahwa Penggugat adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

furniture dari kayu dan rotan, dengan jenis industri (KLUI) 3601 dan 3602,

sebagaimana tercantum dalam Izin Usaha Industri milik Penggugat yang

diterbitkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman

Modal Pemerintah Kota Surabaya pada tanggal 4 April 2003 (Bukti P-3).

Kegiatan usaha Penggugat dalam bidang furniture rotan, kayu dan besi

juga tercantum dalam Surat Izin Usaha Perdagangan (Menengah) Nomor

503/10352A/436.66.11/2010 tanggal 20 Desember 2010 yang diterbitkan

oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya (Bukti P-4);

3. Bahwa sejak didirikan hingga saat ini, dalam kegiatan usaha industrinya

Penggugat telah membuat dan memproduksi berbagai macam produk

perabot-perabot rumah yang terbuat dari kayu dan rotan, seperti meja,

cermin-cermin (mirror), headboard, drawer (meja rias), big basket, kursi-

kursi dari rotan, leha-leha loanger chair (kursi malas) dining chair (kursi

makan) dan produk-produk lainnya sebagaimana tercantum dalam Nota

Pelayanan Ekspor (NPE), Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), Bill of

Lading, Bon Pengantar Barang dan Lampiran Surat Jalan (Bukti P-5);

Selain itu, Penggugat juga berencana untuk membuat industri dan

memproduksi perkakas dan wadah-wadah untuk rumah tangga atau

dapur, gelas-gelas dan barang pecah belah dari bahan tembikar;

4. Bahwa Penggugat adalah perusahaan dan produsen produk-produk

furniture dari kayu dan rotan yang berorientasi ekspor dan sejak didirikan

hingga saat ini telah bertahun-tahun memasarkan dan mengekspor

produk-produknya tersebut ke berbagai negara di seluruh dunia,

termasuk negara-negara di Eropa. Hal ini dibuktikan dari daftar nama

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 104: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 3 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

pembeli/bayer nama/daftar nama pelanggan Penggugat (Bukti P-6), dan

dari invoice (tagihan dari Penggugat yang ditujukan kepada para

pelanggannya antara lain Spanyol, Jepang, Amerika Serikat dan

Australia (Bukti P-7);

5. Bahwa dikarenakan permintaan dari pelanggan-pelanggan berbagai

negara atas produk-produk milik Penggugat meningkat, maka Penggugat

merasa perlu untuk melakukan strategi bisnis brand building atau

membangun merek. Penggugat merasa perlu untuk memberikan merek

untuk produk-produknya tersebut dengan tujuan antara lain untuk

membangun ciri khas sehingga berbeda dari produk pesaing,

meningkatkan daya tarik untuk peningkatan penjualan, membuka

peluang untuk bisnis waralaba, dan yang terpenting adalah untuk

mendapatkan perlindungan atas merek dari negara dalam hal ini

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I cq. Direktorat Jenderal

Hak Kekayaan Intelektual;

6. Bahwa untuk tujuan tersebut Penggugat telah memilih dan menentukan

nama merek untuk produk-produknya tersebut, yakni “ikea”, yang

merupakan singkatan dari “Intan Khatulistiwa Esa Abadi”. Adapun

uraiannya adalah sebagai berikut:

- i : Intan, akronim dari Industri Rotan”;

- k : Khatulistiwa, merupakan bagian dari nama badan hukum

Penggugat;

- e : Esa, yang berarti : satu atau tunggal;

- a : Abadi, yang berarti : kekal atau selamanya;

Hal ini tercantum dalam uraian ciptaan yang didaftarkan Penggugat ke

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Bukti P-9);

7. Bahwa Penggugat telah mendaftarkan Permohonan Permintaan

Pendaftaran Merek kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

R.I cq. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual untuk produk-

produk milik Penggugat tersebut dan adapun permohonan Permintaan

Merek yang diajukan oleh Penggugat adalah sebagai berikut:

a. Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek “ikea” untuk Kelas 20

untuk jenis barang/jasa: Perabot-perabot rumah, cermin-cermin,

bingkai gambar, benda-benda (yang tidak termasuk dalam kelas-kelas

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 105: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 4 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

lain) dari kayu, rotan, yang telah diterima Nomor Agenda

D002013061337 tanggal 20 Desember 2013 (Bukti P-9);

b. Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek “ikea” untuk Kelas 21

untuk Jenis barang/jasa Perkakas dan wadah-wadah untuk rumah

tangga atau dapur (bukan dari logam mulia tembikar yang tidak

termasuk dalam kelas-kelas lain, yang telah diterima pendaftarannya

oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor

Agenda D002013061336 tanggal 20 Desember 2013 (Bukti P-10);

8. Bahwa Penggugat, sebagaimana diuraikan pada bagian sebelumnya,

selain permohonan pendaftaran merek “ikea”, Penggugat juga telah

mendaftarkan Permohonan Pendaftaran Ciptaan (Hak Cipta), untuk Seni

Lukisan/Gambar/Desain Logo ikea-Intan Khatulistiwa Esa Abadi, yang

telah diterima oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan

Nomor agenda C00201305635 tanggal 20 Desember 2013 (lihat kembali

Bukti P-8);

9. Bahwa ternyata diketahui oleh Penggugat bahwa Tergugat adalah

pemilik merek yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual di bawah dengan rincian sebagai

berikut:

a. Merek “IKEA”, Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal

pendaftaran 27 Oktober 2010, untuk kelas barang/jasa 20, dengan

jenis barang. Perabot-perabot rumah, cermin-cermin, bingkai gambar,

benda-benda (yang tidak termasuk dalam kelas lain) dari kayu, gabus,

rumput, buluh, rotan, tanduk, tulang gading, balein, kulit kerang,

amber, kulit mutiara, tanah liat, magnesium dan bahan-bahan

penggantinya, atau dari plastik. (Bukti P-11);

b. Merek “IKEA”, Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal

pendaftaran 09 Oktober 2006, untuk kelas barang/jasa 21, dengan

jenis barang : Perkakas dan wadah-wadah untuk rumah tangga atau

dapur (bukan dari logam mulia atau yang dilapisi logam mulia); sisir-

sisir dan bunga-bunga karang, sikat-sikat (kecuali kwas-kwas), bahan

pembuat sikat, benda-benda untuk membersihkan, wol baja, kaca

yang belum atau setengah dikerjakan (kecuali kaca yang dipakai

dalam bangunan), gelas-gelas, perselin dan pecah belah dari

tembikar yang tidak termasuk dalam kelas lain. (Bukti P-12);

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 106: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 5 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

10.Bahwa diketahui oleh Penggugat, bahwa Tergugat sejak tanggal

pendaftaran merek-merek untuk kelas barang/jasa sebagaimana

dimaksud dalam butir 9 di atas Tergugat tidak pernah menjual dan/atau

tidak pernah mengedarkan barang-barang dengan merek “IKEA” di

wilayah Republik Indonesia di toko-toko furniture diseluruh wilayah

Indonesia. Hingga saat gugatan ini didaftarkan. Tergugat juga tidak

memiliki atau tidak membuka stroke (toko/gerai) untuk menjual atau

mengedarkan produk-produk dengan merek “IKEA”. Hal ini membuktikan

bahwa merek “IKEA” Nomor pendaftaran IDM000277901 tanggal 27

Oktober 2010 dan merek “IKEA” dengan Nomor Pendaftaran

IDM000092006 tanggal 09 Oktober 2006 tersebut tidak digunakan

selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam perdagangan barang di

Indonesia sejak tanggal pendaftarannya;

11.Bahwa fakta tersebut diketahui oleh Penggugat dari hasil market survey

Berlian Group Indonesia (“BGI”). BGI merupakan lembaga yang netral

dan independen serta berpengalaman dalam melakukan market survey di

Indonesia. BGI telah melakukan market survey di 5 (lima) kota besar di

Indonesia, yang mewakili seluruh wilayah Indonesia, yakni Medan,

Jakarta, Bandung, Surabaya dan Denpasar, dalam kurun waktu

November sampai dengan Desember 2013, dengan melakukan market

survey secara eksklusif melalui wawancara terhadap 140 (seratus empat

puluh) toko/responden. Bahwa market survey ini dilakukan oleh

pewancara BGI yang telah terlatih dan berpengalaman, wawancara

dilakukan secara netral tanpa menyebutkan tujuan dari market survey

tersebut. Bahwa berdasarkan hasil market survey tersebut dapat

disimpulkan atau ditemukan fakta bahwa produk-produk dengan merek

“IKEA” atas nama Tergugat untuk kelas 20 dan 21 tidak pernah dijual

dan/atau tidak pernah diedarkan oleh Tergugat di toko-toko furnitur di

seluruh wilayah Republik Indonesia maupun di toko milik Tergugat,

dikarenakan terbukti sampai dengan tanggal pendaftaran gugatan ini.

Tergugat belum memiliki atau belum membuka tokonya di Indonesia

untuk menjual atau mengedarkan produk-produk dengan merek “IKEA” di

wilayah Indonesia (Bukti P-13);

12.Bahwa hasil market survey tersebut membuktikan bahwa produk-produk

merek “IKEA” yang didaftarkan Tergugat untuk kelas 20 dan kelas 21,

tidak pernah dijual dan/atau tidak pernah diedarkan oleh Tergugat, dalam

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 107: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 6 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

dunia perdagangan barang dan jasa di Indonesia, sejak tanggal

pendaftarannya hingga tanggal gugatan ini didaftarkan. Hal tersebut

membuktikan bahwa Tergugat telah tidak menggunakan merek “IKEA”

selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sejak tanggal pendaftarannya, dalam

hal ini:

- Tergugat tidak menggunakan merek “IKEA” Nomor Pendaftaran

IDM000277901 kelas 20 selama 3 (tiga) tahun berturut-turut di

Wilayah Republik Indonesia sejak tanggal 27 Oktober 2010;

- Tergugat tidak menggunakan merek “IKEA” Nomor Pendaftaran

IDM00092006 kelas 21 selama 3 (tiga) tahun berturut-turut di wilayah

Republik Indonesia, sejak tanggal 09 Oktober 2006;

13.Bahwa tidak digunakannya suatu merek selama 3 (tiga) tahun berturut-

turut sejak tanggal pendaftaran dan juga adanya pemakaian merek yang

tidak sesuai dengan merek yang didaftarkan, merupakan alasan-alasan

penghapusan pendaftaran merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal

61 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang

Merek, yang kami kutip bunyinya sebagai berikut:

Pasal 61

(1). ................

(2). Penghapusan pendaftaran merek atau prakarsa Direktorat Jenderal

dapat dilakukan jika:

a. Merek tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau

pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh

Direktorat Jenderal ; atau

b. Merek digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak sesuai

dengan jenis barang atau jasa yang dimohonkan pendaftaran, termasuk

pemakaian Merek yang tidak sesuai dengan Merek yang didaftar”;

14.Bahwa hasil survei yang dilakukan oleh Berlian Group Indonesia telah

membuktikan Tergugat tidak menggunakan merek “IKEA” pada kelas 20

dan 21 selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam perdagangan

barang/dan jasa sejak tanggal pendaftarannya di Indonesia;

15.Bahwa karenanya berdasarkan ketentuan Pasal 63 Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, Penggugat sebagai pihak ketiga

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 108: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 7 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

dapat mengajukan gugatan penghapusan pendaftaran, merek “IKEA”

atas nama Tergugat Nomor Pendaftaran IDM000277901 kelas 20 dan

merek “IKEA” atas nama Tergugat Nomor Pendaftaran IDM000092006

kelas 21, berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61

ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang

Merek dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan Niaga;

Pasal 63 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek berbunyi

“Penghapusan pendaftaran Merek berdasarkan alasan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2) huruf a dan huruf b dapat pula

diajukan oleh pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan

Niaga”;

16.Bahwa merek “ikea” beserta Seni Lukisan/Gambar/Desain Logo ikea-

Intan Khatulistiwa Esa Abadi merupakan karya cipto yang dikreasikan

oleh Penggugat karena memiliki makna tersendiri sebagaimana

diuraikan pada butir “6” gugatan ini. Selain itu, berdasarkan hasil survey

yang telah dilakukan oleh BGI, maka Tergugat telah terbukti tidak

menggunakan merek “IKEA” 3 (tiga) tahun berturut-turut, sehingga dapat

dinilai Tergugat sebagai perusahaan asing tidak memanfaatkan

perlindungan merek yang telah diberikan negara Republik Indonesia

kepadanya atau sudah menyia-nyiakan merek yang telah didaftarkannya

tersebut. Hal ini tidak sesuai lagi dengan amanat Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2001 tentang Merek dan sudah sepantasnya perlindungan

hukum terhadap merek “IKEA” milik Tergugat berakhir dan dihapus

Penggugat, sebaliknya sebagai perusahaan nasional dibidang furniture

adalah pihak yang hendak menggunakan merek “ikea” tersebut agar

dapat membawa manfaat bagi perekonomian nasional Indonesia.

Dengan demikian Penggugat adalah pihak ketiga yang berkepentingan

untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini;

17.Bahwa apabila gugatan penghapusan merek ini diterima dan dikabulkan

oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan

dengan memperhatikan ketentuan Pasal 64 ayat (2) dan (3) Undang-

undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, maka Penggugat

memohon kepada Panitera/Jurusita Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat atau pejabat lain yang ditunjuk agar mengirimkan 1

(satu) eksemplar copy putusan tersebut yang telah mempunyai kekuatan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 109: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 8 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

hukum tetap dan pasti dan memerintahkan kepada Pejabat Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual untuk melaksanakan penghapusan

Merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek serta

mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek;

Adapun bunyi Pasal 64 ayat (2) dan (3) Undang-undang Nomor. 15

Tahun 2001 tentang Merek adalah sebagai berikut:

“Pasal 64

(1). .................

(2). Isi Putusan badan pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

segera disampaikan oleh Panitera pengadilan yang bersangkutan kepada

Direktorat Jenderal setelah tanggal putusan diucapkan;

(3). Direktorat Jenderal melaksanakan penghapusan Merek yang

bersangkutan dari Daftar Umum Merek dan mengumumkannya dalam

Berita Resmi Merek apabila putusan badan peradilan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) telah diterima dan mempunyai kekuatan hukum

tetap”;

Maka berdasarkan hal-hal dan alasan-alasan hukum tersebut di atas,

Penggugat mohon dengan hormat sudi kiranya Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berkenan untuk mengabulkan gugatan

Penggugat dengan memutuskan:

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Penggugat sebagai Pihak Ketiga yang berkepentingan

untuk mengajukan gugatan penghapusan pendaftaran merek “IKEA” atas

nama Tergugat Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran

27 Oktober 2010 dan merek “IKEA” atas nama Tergugat Nomor

Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 09 Oktober 2006;

3. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek “ikea” oleh

Penggugat untuk Kelas 20 yang telah diterima pendaftarannya oleh

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda

D002013061337 tanggal 20 Desember 2013 adalah sah;

4. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek “ikea” oleh

Penggugat untuk Kelas 21 yang telah diterima pendaftarannya oleh

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda

D002013061336 tanggal 20 Desember 2013 adalah sah;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 110: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 9 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

5. Menyatakan merek “IKEA” yang terdaftar atas nama Tergugat dengan

Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27 Oktober

2010 untuk kelas barang/jasa 20, tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun

berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal

pendaftarannya;

6. Menyatakan merek “IKEA” yang terdaftar atas nama Tergugat dengan

Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 09 Oktober

2006 untuk kelas barang/jasa 21, tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun

berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal

pendaftarannya;

7. Menyatakan penghapusan pendaftaran merek “IKEA” atas nama

Tergugat dengan Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal

pendaftaran 27 Oktober 2010 untuk kelas barang/jasa 20 dari Daftar

Umum Merek Direktorat Jenderal HAKI dengan segala akibat hukumnya;

8. Menyatakan penghapusan pendaftaran merek “IKEA” atas nama

Tergugat dengan Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal

pendaftaran 09 Oktober 2006 untuk kelas barang/jasa 21 dari Daftar

Umum Merek Direktorat Jenderal HAKI dengan segala akibat hukumnya;

9. Memerintahkan Panitera/Jurusita Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat atau pejabat lain yang ditunjuk agar mengirimkan 1

(satu) eksemplar copy putusan tersebut yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap dan pasti dan memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk

melaksanakan penghapusan Merek yang bersangkutan dari Daftar

Umum Merek serta mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek;

10.Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum ;

Atau;

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, Penggugat mohon putusan

yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi

yang pada pokoknya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

Gugatan prematur karena pada saat diajukannya gugatan, Turut Tergugat

bahkan belum memeriksa permohonan pendaftaran merek IKEA Penggugat;

1. Bahwa Penggugat di dalam Halaman 4 Butir 7 Gugatannya menyatakan

bahwa:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 111: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 10 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

"Bahwa Penggugat telah mendaftarkan Permohonan Permintaan

Pendaftaran Merek kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia R.I. c.q. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

untuk produk-produk milik Penggugat tersebut dan adapun

permohonan Permintaan Merek yang diajukan oleh Penggugat

adalah sebagai berikut:

a. Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek "ikea" untuk

Kelas 20 untuk jenis barang/jasa: Perabot-perabot rumah,

cermin-cermin, bingkai gambar; benda-benda (yang tidak

termasuk dalam kelas-kelas lain) dari kayu, rotan yang telah

diterima pendaftarannya oleh Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda D00.2013.061337

tanggal 20 Desember 2013 (Bukti P-9);

b. Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek "ikea" untuk

Kelas 21 untuk jenis barang/jasa: Perkakas dan wadah-wadah

untuk rumah tangga atau dapur (bukan dari logam mulia atau

yang dilapisi logam mulia); gelas-gelas, porselin dan pecah

belah dari tembikar yang tidak termasuk dalam kelas-kelas lain,

yang telah diterima pendaftarannya oleh Direktorat Jenderal

Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda

D00.2013.061336 tanggal 20 Desember 2013 (Bukti P-10)";

2. Bahwa selanjutnya di dalam halaman 5 butir 9 gugatannya, Penggugat

menyatakan bahwa:

"Bahwa ternyata diketahui oleh Penggugat bahwa Tergugat adalah

pemilik merek yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual di bawah dengan

rincian sebagai berikut:

a. Merek "IKEA" Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal

pendaftaran 27 Oktober 2010 untuk kelas barang/jasa 20,

dengan jenis barang: Perabot-perabot rumah; cermin-cermin;

bingkai gambar; benda-benda (yang tidak termasuk dalam

kelas lain) dari kayu, gabus, rumput, buluh, rotan, tanduk,

tulang gading, balein, kulit kerang, amber, kulit mutiara, tanah

liat, magnesium dan bahan-bahan penggantinya, atau dari

plastik; (bukti P-11);

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 112: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 11 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

b. Merek "IKEA" Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal

pendaftaran 9 Oktober 2006 untuk kelas barang/jasa 21,

dengan jenis barang; Perkakas dan wadah-wadah untuk rumah

tangga atau dapur (bukan dari logam mulia atau yang dilapisi

logam mulia); sisir-sisir dan bunga-bunga karang; sikat-sikat

(kecuali kwas-kwas), bahan pembuat sikat; benda-benda untuk

membersihkan; wol baja; kaca yang belum atau setengah

dikerjakan (kecuali kaca yang dipakai dalam bangunan); gelas-

gelas, perselin, dan pecah belah dari tembikar yang tidak

termasuk dalam kelas lain; (Bukti P-12);

3. Bahwa selanjutnya berdasarkan Posita sebagaimana terurai pada

halaman 4 butir 7 dan halaman 5 butir 9 gugatan Penggugat, di dalam

petitumnya, Penggugat meminta agar Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat memberikan amar putusan sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan Penggugat sebagai Pihak Ketiga yang

berkepentingan untuk mengajukan gugatan penghapusan

pendaftaran merek "IKEA" atas nama Tergugat Nomor

Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27 Oktober

2010 dan Merek "IKEA" atas nama Tergugat Nomor

Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 9 Oktober

2006;

3. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek

"ikea" oleh Penggugat untuk Kelas 20 yang telah diterima

pendaftarannya oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual dengan Nomor Agenda D002013061337 tanggal 20

Desember 2013 adalah sah;

4. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek

"ikea" oleh Penggugat untuk Kelas 21 yang telah diterima

pendaftarannya oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual dengan Nomor Agenda D002013061336 tanggal 20

Desember 20130 adalah sah;

5. Menyatakan merek "IKEA" yang terdaftar atas nama Tergugat

dengan Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal

pendaftaran 27 Oktober 2010 untuk kelas barang/jasa 20, tidak

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 113: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 12 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal

pendaftarannya;

6. Menyatakan merek "IKEA" yang terdaftar atas nama Tergugat

dengan Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal

pendaftaran 9 Oktober 2006 untuk kelas barang/jasa 21, tidak

digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal

pendaftarannya;

7. Menyatakan penghapusan pendaftaran merek "IKEA" atas

nama Tergugat dengan Nomor Pendaftaran IDM000277901

tanggal pendaftaran 27 Oktober 2010 untuk kelas barang/jasa

20 dari Daftar Umum Merek Direktorat Jenderal HAKI dengan

segala akibat hukumnya;

8. Menyatakan penghapusan pendaftaran merek "IKEA" atas

nama Tergugat dengan Nomor Pendaftaran IDM000092006

tanggal pendaftaran 9 Oktober 2006 untuk kelas barang/jasa

21 dari Daftar Umum Merek Direktorat Jenderal HAKI dengan

segala akibat hukumnya;

9. Memerintahkan Panitera/Jurusita Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atau pejabat lain yang

ditunjuk agar mengirimkan 1 satu eksemplar copy putusan

tersebut yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan

pasti akan memerintahkan Turut Tergugat untuk melaksanakan

penghapusan Merek yang bersangkutan dari Daftar Umum

Merek serta mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek;

10.Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara menurut

hukum;

4. Bahwa berdasarkan kerangka gugatan dan dengan mempertimbangkan

kesesuaian antara Posita dan Petitum, maka jelas bahwa kepentingan

Penggugat adalah kekhawatiran Penggugat atas permohonan

pendaftaran Merek "IKEA" Nomor Agenda D00.2013.061337 dan Nomor

Agenda D00.2013.061336 yang diajukan oleh Penggugat pada tanggal

20 Desember 2013 ("Permohonan Pendaftaran Merek IKEA Penggugat"),

yang hingga saat ini masih belum diperiksa secara substantif oleh Turut

Tergugat;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 114: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 13 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

5. Bahwa Undang Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek ("Undang

Undang Merek") telah menyatakan bahwa:

Pasal 18 Undang-Undang Merek:

(1) Dalam waktu paling lambat 30 hari terhitung sejak Tanggal

Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15,

Direktorat Jenderal melakukan pemeriksaan substantif

terhadap Permohonan;

(2) Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud pada ayat 1

dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 4, Pasal 5 dan

Pasal 6;

(3) Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud pada ayat 1

diselesaikan dalam waktu paling lama 9 bulan;

Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Merek:

(1) Pemeriksaan substantif dilaksanakan oleh Pemeriksa pada

Direktorat Jenderal" ;

6. Bahwa Permohonan Pendaftaran Merek IKEA Penggugat diajukan pada

tanggal 20 Desember 2013. Mengingat bahwa pemeriksaan substantif

atas permohonan pendaftaran suatu merek diselesaikan dalam jangka

waktu 9 bulan, maka jelas hingga saat didaftarkannya gugatan a quo

kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yakni

pada tanggal 24 Desember 2013, Permohonan Pendaftaran Merek IKEA

Penggugat belumlah diperiksa oleh Turut Tergugat, dan oleh karenanya

Penggugat belumlah memiliki kepentingan dalam perkara a quo,

dikarenakan Turut Tergugat sendiri belum memutuskan apakah

Permohonan Pendaftaran Merek IKEA Penggugat dapat terdaftar;

7. Oleh karenanya, dengan melihat pada kesesuaian antara Posita dan

Petitum, maka jelas bahwa kepentingan Penggugat di dalam perkara ini

belumlah lahir. Oleh karenanya, secara terang dan nyata bahwa gugatan

yang diajukan oleh Penggugat adalah gugatan yang sangat prematur

untuk diajukan sehingga dengan demikian harus dinyatakan sebagai

cacat formil dan harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk

verklaard);

Gugatan Penggugat obscuur karena tidak berkesesuaian antara posita dan

petitum;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 115: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 14 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

8. Bahwa Penggugat mendalilkan bahwa gugatan adalah mengenai

gugatan penghapusan Merek "IKEA" milik Tergugat karena tidak

digunakan selama 3 tahun berturut-turut;

9. Bahwa ternyata di dalam Petitum Penggugat yaitu tepatnya butir 3 dan

butir 4 Petitium, Penggugat justru memintakan hal-hal sebagai berikut:

"3. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek "ikea" oleh

Penggugat untuk Kelas 20 yang telah diterima pendaftarannya oleh

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda

D002013061337 tanggal 20 Desember 2013 adalah sah;

4. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek "ikea" oleh

Penggugat untuk Kelas 21 yang telah diterima pendaftarannya oleh

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda

D002013061336 tanggal 20 Desember 2013 adalah sah";

10. Bahwa perihal sah atau tidaknya suatu permohonan pendaftaran merek

bukanlah kewenangan pengadilan melainkan kewenangan dari Turut

Tergugat. Sesuai dengan ketentuan undang-undang merek telah secara

jelas dinyatakan bahwa wewenang pemeriksaan substantif atas suatu

permintaan pendaftaran merek, terkait dengan apakah suatu permintaan

pendaftaran merek memiliki persamaan pada pokoknya ataupun

keseluruhannya dengan merek milik pihak lain terletak pada Turut

Tergugat dan bukan Pengadilan Niaga. Berikut adalah kutipan pasal-

pasal di dalam Undang Undang Merek yang relevan:

Pasal 18 Undang-Undang Merek:

(1) Dalam waktu paling lambat 30 hari terhitung sejak Tanggal

Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15,

Direktorat Jenderal melakukan pemeriksaan substantif

terhadap Permohonan;

(2) Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud pada ayat 1

dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 4, Pasal 5 dan

Pasal 6;

(3) Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud pada ayat 1

diselesaikan dalam waktu paling lama 9 bulan;

Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Merek:

(1) Pemeriksaan substantif dilaksanakan oleh Pemeriksa pada

direktorat Jenderal;

Pasal 20 Undang-Undang Merek:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 116: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 15 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

(1) Dalam hal Pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan

substantif bahwa Permohonan dapat disetujui untuk didaftar,

atas persetujuan Direktur Jenderal, Permohonan tersebut

diumumkan dalam Berita Resmi Merek";

(2) Dalam hal Pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan substantif

bahwa Permohonan tidak dapat didaftar atau ditolak, atas

persetujuan Direktur Jenderal, hal tersebut diberitahukan

secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya dengan

menyebutkan alasannya";

(3) Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak

tanggal penerimaan surat pemberitahuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), Pemohon atau Kuasanya dapat

menyampaikan keberatan atau tanggapannya dengan

menyebutkan alasan";

11. Bahwa berdasarkan seluruh uraian Pasal di atas, maka jelas bahwa

Petitum Penggugat butir 3 dan butir 4 yang memintakan Pengadilan

Niaga untuk mengesahkan Permohonan Pendaftaran Merek IKEA

Penggugat adalah sesuatu hal di luar yurisdiksi Pengadilan Niaga;

12. Bahwa selain daripada uraian di atas, jelas bahwa alur dari Posita

Penggugat disusun untuk menyatakan hal-hal sebagai berikut:

- latar belakang Penggugat (vide butir 1 hingga butir 5 gugatan

Penggugat);

- tujuan pemakaian merek "IKEA" ( vide butir 16 gugatan Penggugat);

- permohonan Pendaftaran Merek IKEA Penggugat (vide butir 7

Gugatan Penggugat);

- permohonan Hak cipta IKEA yang diajukan oleh Penggugat (vide butir

8 gugatan Penggugat);

- pendaftaran Merek "IKEA" milik Tergugat (vide butir 9 Gugatan

Penggugat); dan ;

- alasan diajukannya gugatan (vide butir 10 hingga butir 12 gugatan

Penggugat);

13. Bahwa sebagaimana terurai dari gugatan Penggugat di atas, maka

terang dan nyata bahwa posita Penggugat merupakan sebuah alur

gugatan yang bertujuan untuk menghapuskan Merek "IKEA" milik

Tergugat. Hal ini jelas bertentangan dengan petitum Penggugat yang

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 117: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 16 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

justru memintakan agar Pengadilan Niaga menyatakan sah Permohonan

Pendaftaran Merek IKEA Penggugat;

14. Berdasarkan seluruh uraian di atas maka terang dan nyata bahwa

gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah gugatan yang tidak

berkesuaian antara posita dan petitumnya sehingga dengan demikian

harus dinyatakan sebagai cacat formil dan harus dinyatakan tidak dapat

diterima (niet ontvankelijk verklaard);

Penggugat telah mengajukan gugatannya dengan itikad tidak baik:

14. Bahwa berdasarkan butir 11 Halaman 6 gugatan Penggugat, diketahui

bahwa Penggugat telah memerintahkan Berlian Group Indonesia, yaitu

suatu lembaga survey yang harus diragukan kredibilitasnya, untuk

mengadakan market survey pada bulan November - Desember 2013;

15. Bahwa selanjutnya, Penggugat pada tanggal 20 Desember 2013 telah

mengajukan Permohonan Pendaftaran Merek IKEA Penggugat kepada

Turut Tergugat. Dengan membandingkan antara jangka waktu

diadakannya survey (yaitu bulan November - Desember 2013) dan

tanggal pengajuan Permohonan Pendaftaran Merek IKEA Penggugat,

maka jelas terbukti bahwa Penggugat memang dengan sengaja mencoba

untuk mendaftarkan merek yang memang diketahuinya telah terdaftar

pada kantor Turut Tergugat;

Apabila memang Penggugat adalah pemohon pendaftaran Merek yang

mempunyai itikad baik, maka seharusnya fakta tentang adanya

pendaftaran Merek IKEA milik Tergugat diketahuinya setelah

permohonan pendaftaran mereknya diajukan. Dalam logika yang sama

pula, apabila Penggugat memang beritikad baik dalam pengajuan

Permohonan Pendaftaran Merek IKEA Penggugat, maka Penggugat

seharusnya tidak mengadakan survey sebelum permohonan tersebut

diajukan;

16. Bahwa selanjutnya perlu juga Majelis Hakim cermati dengan seksama

motif Penggugat dalam mengajukan permohonan pendaftaran hak cipta

untuk Seni Lukis logo IKEA kepada kepada Direktorat Hak Cipta. Bahwa

selain dengan mengajukan permohonan pendaftaran Merek IKEA,

Penggugat juga berani mengadakan survey yang - walaupun hasilnya

tidak akurat - telah memakan biaya yang tidak sedikit. Fakta bahwa

Penggugat mengajukan Permohonan Pendaftaran Merek IKEA

Penggugat dan mengadakan market survey terhadap Merek "IKEA"

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 118: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 17 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Tergugat, telah memicu suatu pertanyaan besar kenapa Penggugat juga

mengajukan permohonan pendaftaran hak cipta untuk logo yang sama.

Patut diduga bahwa Penggugat sedang berusaha mencari jalan agar

apabila nantinya Permohonan Pendaftaran Merek IKEA Penggugat yang

sedang diperiksa oleh Turut Tergugat ternyata ditolak, Penggugat akan

mempunyai dasar lainnya untuk dengan itikad tidak baik tetap

menggunakan logo IKEA yang sama;

Patut di duga adanya motivasi Penggugat yang mencoba-coba

menggunakan Merek "IKEA" di dalam kegiatan komersial sebelum

adanya dasar hak diberikan oleh Turut Tergugat, ataupun mencoba

menjustifikasi penggunaan logo IKEA berdasarkan permohonan hak cipta

yang diajukannya;

16. Berdasarkan seluruh uraian di atas maka terang dan nyata bahwa

gugatan Penggugat adalah suatu gugatan yang telah diajukan dengan

itikad tidak baik sehingga dengan demikian harus dinyatakan tidak dapat

diterima (niet ontvankelijk verklaard);

Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat telah memberi putusan Nomor 99/PDT.SUS-

MEREK/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst., tanggal 17 September 2014 yang amarnya

sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

- Menolak eksepsi Tergugat;

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menyatakan Penggugat sebagai Pihak Ketiga yang berkepentingan untuk

mengajukan gugatan penghapusan pendaftaran merek “IKEA” atas nama

Tergugat Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27

Oktober 2010 dan merek “IKEA” atas nama Tergugat Nomor Pendaftaran

IDM000092006 tanggal pendaftaran 09 Oktober 2006;

3. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek “ikea” oleh

Penggugat untuk Kelas 20 yang telah diterima pendaftarannya oleh

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda

D002013061337 tanggal 20 Desember 2013 adalah sah;

4. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek “ikea” oleh

Penggugat untuk Kelas 21 yang telah diterima pendaftarannya oleh

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 119: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 18 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda

D002013061336 tanggal 20 Desember 2013 adalah sah;

5. Menyatakan merek “IKEA” yang terdaftar atas nama Tergugat dengan

Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27 Oktober

2010 untuk kelas barang/jasa 20, tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun

berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal

pendaftarannya;

6. Menyatakan merek “IKEA” yang terdaftar atas nama Tergugat dengan

Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 09 Oktober

2006 untuk kelas barang/jasa 21, tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun

berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal

pendaftarannya;

7. Menyatakan penghapusan pendaftaran merek “IKEA” atas nama

Tergugat dengan Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal

pendaftaran 27 Oktober 2010 untuk kelas barang/jasa 20 dari Daftar

Umum Merek Direktorat Jenderal HAKI dengan segala akibat hukumnya;

8. Menyatakan penghapusan pendaftaran merek “IKEA” atas nama

Tergugat dengan Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal

pendaftaran 09 Oktober 2006 untuk kelas barang/jasa 21 dari Daftar

Umum Merek Direktorat Jenderal HAKI dengan segala akibat hukumnya;

9. Memerintahkan Panitera/Jurusita Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat atau pejabat lain yang ditunjuk agar mengirimkan 1

(satu) eksemplar salinan putusan tersebut yang telah berkekuatan

hukum tetap kepada Turut Tergugat dan memerintahkan kepada Turut

Tergugat untuk melaksanakan penghapusan merek yang bersangkutan

dari Daftar Umum Merek serta mengumumkannya dalam Berita Resmi

Merek;

10.Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat untuk membayar biaya

perkara secara tanggung renteng sebesar Rp1.316.000,00 (satu juta tiga

ratus enam belas ribu rupiah);

Menimbang, bahwa sesudah Putusan Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut diucapkan dengan dihadirnya Kuasa

Tergugat dan Kuasa Penggugat pada tanggal 17 September 2014, terhadap

putusan tersebut Pemohon Kasasi/Tergugat melalui kuasanya berdasarkan

Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Maret 2014 mengajukan permohonan kasasi

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 120: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 19 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

pada tanggal 6 Oktober 2014 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan

Kasasi Nomor 42 Kas/Pdt-Sus-HaKI/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst., Jo. Nomor

99/Pdt.Sus-Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst., yang dibuat oleh Panitera

Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat, permohonan tersebut disertai dengan

memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta

Pusat tersebut pada tanggal 14 Oktober 2014;

Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Termohon

Kasasi/Penggugat pada tanggal 18 November 2014, kemudian Termohon

Kasasi/Penggugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 27

November 2014;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatan-

keberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,

diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam

undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat

diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh

Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:

Secara ringkas, alasan-alasan yang mendasari permohonan Kasasi

adalah dikarenakan Judex Facti telah salah menerapkan atau melanggar hukum

yang berlaku dan/atau tidak memberikan pertimbangan hukum yang cukup

(onvoldoende gemotiveerd) dan/atau lalai memenuhi syarat-syarat yang

diwajibkan peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu

dengan batalnya putusan yang bersangkutan;

Pemohon Kasasi meyakini bahwa Judex Facti di dalam perkara Nomor

99/Pdt.Sus-Merek/2013/Pn.Niaga.Jkt.Pst telah melakukan kesalahan-kesalahan

sebagai berikut:

Judex Facti telah salah dalam mempertimbangkan unsur-unsur yang ada di

dalam ketentuan Pasal 61 ayat (2) huruf (a) jo. Pasal 63 Undang-Undang

Merek mengenai mengenai kriteria merek yang dapat dihapuskan

pendaftarannya apabila merek tersebut tidak digunakan selama 3 (tiga)

tahun berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa;

Judex Facti telah melampaui kewenangannya dengan memberikan putusan

yang menyatakan bahwa Permohonan Pendaftaran Merek milik Termohon

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 121: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 20 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Kasasi sebagai sah, padahal kewenangan tersebut hanya ada pada kantor

Turut Termohon Kasasi;

Judex Facti telah memberikan suatu putusan dengan tidak

mempertimbangkan secara objektif seluruh bukti-bukti yang telah diajukan

oleh Pemohon Kasasi di persidangan;

Uraian Lengkap Permohonan Kasasi

Judex Facti salah mempertimbangkan bahwa Termohon Kasasi adalah pihak

ketiga yang berkepentingan untuk mengajukan gugatan penghapusan merek:

1. Bahwa Pertimbangan Judex Facti dari halaman 75 sampai dengan

halaman 77 Putusan membahas apakah Termohon Kasasi berhak untuk

dinyatakan sebagai pihak ketiga yang berkepentingan untuk mengajukan

gugatan penghapusan terhadap Pendaftaran Merek "IKEA" Pemohon

Kasasi;

Adapun pertimbangan Judex Facti tersebut didasarkan pada Petitum

kedua dari Termohon Kasasi yang berbunyi sebagai berikut:

2. Menyatakan Penggugat sebagai Pihak Ketiga yang berkepentingan

untuk mengajukan gugatan penghapusan pendaftaran merek "IKEA"

atas nama Tergugat Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal

pendaftaran 27 Oktober 2010 dan Merek "IKEA" atas nama Tergugat

Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 9 Oktober

2006;

2. Bahwa terhadap Petitum Kedua tersebut, Judex Facti memberikan

pertimbangan sebagai berikut:

"Menimbang, bahwa Penggugat adalah perusahaan dan produsen produk-

produk furniture dari kayu dan rotan yang berorientasi ekspor sejak

didirikan hingga saat ini telah bertahun-tahun memasarkan dan

mengekspor produk-produknya tersebut ke berbagai negara di seluruh

dunia, termasuk negara-negara di Eropa, sebagaimana bukti P.6 yaitu

Daftar Bayer Nama and Address (Daftar Nama dan Alamat Pembeli

Pelanggan dari PT. Ratania Khatulistiwa);

Menimbang, bahwa dari bukti P.7 sampai dengan bukti P.7e. menunjukkan

invoice atau tagihan dari Penggugat yang ditujukan kepada para

pelanggannya antara lain Spanyol, Jepang, Amerika Serikat dan Australia;

Menimbang, bahwa karena Penggugat telah melakukan kegiatan usaha

industri membuat dan memproduksi berbagai macam produk perabot-

perabot rumah yang terbuat dari kayu atau rotan, seperti meja, cermin-

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 122: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 21 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

cermin (mirror), headboard, drawer (meja rias), big basket, kursi-kursi dan

rotan, leha-leha loanger chair (kursi malas), dining chair (kursi makan) dan

produk-produk lainnya, sehingga perlu mendapatkan perlindungan atas

merek dari negara dalam hal ini Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia R. I cq. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, sehingga

Penggugat adalah sebagai Pihak Ketiga yang berkepentingan untuk

mengajukan gugatan penghapusan pendaftaran merek "IKEA" atas nama

Tergugat Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27

Oktober 2010 kelas barang/jasa 20 dan merek "IKEA" atas nama Tergugat

Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 09 Oktober 2006

kelas barang/jasa 21;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dengan

demikian petitum kemudian haruslah dikabulkan;

Bahwa pertimbangan-pertimbangan di atas merupakan suatu

pertimbangan yang tergesa-gesa dan tidak diambil dengan mencermati

seluruh fakta dan argumen dari Pemohon Kasasi;

3. Bahwa perlu dicermati dengan lebih seksama bahwa pertimbangan Judex

Facti yang menyatakan bahwa Termohon Kasasi adalah pihak yang

berkepentingan untuk mengajukan gugatan penghapusan adalah suatu

afirmasi yang diambil tanpa mempertimbangkan seluruh fakta yang ada;

Fakta kelalaian dari Judex Facti di dalam mempertimbangkan bukti-bukti

yang diajukan dapat dicermati antara lain dari pertimbangan Judex Facti

pada halaman 76 putusan yaitu pada paragraph terakhir yang berbunyi

sebagai berikut:

"Menimbang, bahwa Penggugat adalah perusahaan dan produsen produk-

produk furniture dari kayu dan rotan yang berorientasi ekspor sejak

didirikan hingga saat ini telah bertahun-tahun memasarkan dan

mengekspor produk-produknya tersebut ke berbagai negara di seluruh

dunia, termasuk negara-negara di Eropa, sebagaimana bukti P.6 yaitu

Daftar Bayer Nama and Address (Daftar Nama dan Alamat Pembeli

Pelanggan dari PT. Ratania Khatulistiwa" (vide Halaman 76 Putusan Judex

Facti);

Menimbang, bahwa dari bukti P.7 sampai dengan bukti P.7e. menunjukkan

invoice atau tagihan dari Penggugat yang ditujukan kepada para

pelanggannya antara lain Spanyol, Jepang, Amerika Serikat dan Australia"

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 123: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 22 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Bahwa pertimbangan tersebut telah diambil tanpa mempertimbangkan

seluruh bukti-bukti yang ada karena pada kenyataannya, berdasarkan

Bukti P-5 sampai dengan P-7.e yang diajukan oleh Termohon Kasasi

sendiri, telah terbukti tanpa terbantahkan bahwa seluruh kegiatan

perdagangan Termohon Kasasi telah berhenti sejak tahun 2010 (vide Bukti

P-5.e). Apabila memang Termohon Kasasi adalah sebuah perusahaan

yang aktif dan menghasilkan produk-produk dalam kegiatan komersial,

maka bukti-bukti yang diajukan harus setidak-tidaknya membuktikan

aktifitas Termohon Kasasi di tahun 2014 atau 2013;

Oleh karena itu, jelas bahwa Judex Facti telah salah mempertimbangkan

bahwa Termohon Kasasi masih aktif di dalam kegiatan perdagangan hingga

saat diajukannya gugatan a quo. Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka

jelas bahwa Termohon Kasasi bukanlah pihak yang berkepentingan untuk

mengajukan gugatan a quo karena tidak ada aktifitas perdagangan yang

dilakukan oleh Termohon Kasasi;

4. Bahwa selanjutnya Judex Facti mempertimbangkan bahwa : "Menimbang,

bahwa karena Penggugat telah melakukan kegiatan usaha industri

membuat dan memproduksi berbagai macam produk perabot-perabot

rumah yang terbuat dari kayu atau rotan, seperti meja, cermin-cermin

(mirror), headboard, drawer (meja rias), big basket, kursi-kursi dan rotan,

leha-leha loanger chair (kursi malas), dining chair (kursi makan) dan

produk-produk lainnya, sehingga perlu mendapatkan perlindungan atas

merek dari negara dalam hal ini Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia R.I cq. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, sehingga

Penggugat adalah sebagai pihak ketiga yang berkepentingan untuk

mengajukan gugatan penghapusan pendaftaran merek "IKEA" atas nama

Tergugat Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27

Oktober 2010 kelas barang/jasa 20 dan merek "IKEA" atas nama Tergugat

Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 09 Oktober 2006

kelas barang/jasa 21" (vide Halaman 77 Putusan Judex Facti);

5. Bahwa, quod non, Termohon Kasasi berkeinginan untuk memiliki

pendaftaran merek untuk kegiatan perdagangannya, maka Termohon

Kasasi telah menggunakan merek-merek yang dimiliki selama ini dan telah

terdaftar di kantor Turut Termohon Kasasi. Oleh karena itu, Judex Facti

telah melampui seluruh kewenangan yang dimilikinya dengan

mempertimbangkan bahwa Termohon Kasasi perlu memiliki pendaftaran

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 124: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 23 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

merek dimana merek tersebut justru memiliki persamaan pada pokoknya

dengan merek milik pihak lain yang telah terdaftar terlebih dahulu;

6. Bahwa di dalam halaman 8 dari gugatan Termohon Kasasi, Termohon

Kasasi telah mendalilkan hal hal sebagai berikut:

16. "... Hal ini tidak sesuai lagi dengan amanat Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2001 tentang Merek dan sudah sepantasnya perlindungan

hukum terhadap merek "IKEA" milik Tergugat berakhir dan dihapus,

Penggugat, sebaliknya sebagai perusahaan nasional di bidang

furniture adalah pihak yang hendak menggunakan merek "IKEA"

tersebut agar dapat membawa manfaat bagi perekonomian nasional

Indonesia. Dengan demikian, Penggugat adalah pihak ketiga yang

berkepentingan untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini";

7. Berdasarkan uraian gugatan Termohon Kasasi tersebut di atas, maksud

Termohon Kasasi mengajukan gugatan penghapusan dalam perkara a quo

adalah untuk dapat menggunakan serta mendaftarkan Merek "IKEA" yang

jelas memiliki persamaan pada pokoknya ataupun pada keseluruhannya

dengan Pendaftaran Merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi;

8. Bahwa, terkait dengan maksud Termohon Kasasi dalam mengajukan

Permohonan Pendaftaran Merek "IKEA" Termohon Kasasi, perlu kiranya

Pemohon Kasasi mengacu pada keharusan adanya itikad baik bagi pihak

yang mengajukan permintaan pendaftaran merek, sebagai berikut:

"Pemohon yang beritikad baik adalah Pemohon yang mendaftarkan

mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apapun untuk

membonceng, meniru atau menjiplak ketenaran merek pihak lain demi

kepentingan usahanya yang berakibat kerugian pada pihak lain itu atau

menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh atau menyesatkan

konsumen...”;

Bahwa, justru menurut Pemohon Kasasi, pengajuan permintaan

pendaftaran Merek "IKEA" oleh Termohon Kasasi adalah atas dasar itikad

tidak baik, dilandasi maksud meniru dan membonceng keterkenalan Merek

"IKEA" Pemohon Kasasi. Oleh karenanya itu, argumen Termohon Kasasi

yang mendalilkan dirinya sebagai pihak yang berkepentingan terhadap

Merek "IKEA" di Indonesia harus diduga telah dilandasi oleh itikad tidak

baik;

9. Berdasarkan perbandingan merek di atas, alih-alih menunjukkan kapasitas

Termohon Kasasi sebagai pihak yang berkepentingan untuk menggunakan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 125: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 24 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

merek "IKEA" dengan maksud "membawa manfaat bagi perekonomian

nasional Indonesia", tindakan Termohon Kasasi dalam menggunakan serta

mendaftarkan merek yang jelas memiliki persamaan pada pokoknya

dengan merek terkenal, dalam hal ini Merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi,

justru menunjukkan itikad tidak baik Termohon Kasasi yang bermaksud

mendompleng keterkenalan Merek "IKEA" Termohon Kasasi;

Lebih lanjut, adanya gugatan penghapusan terhadap Pendaftaran Merek

"IKEA" Pemohon Kasasi yang diajukan oleh Termohon Kasasi, justru

merupakan suatu bentuk pengakuan dari Termohon Kasasi, bahwa

Permohonan Pendaftaran Merek "IKEA" Termohon Kasasi diajukan

kepada Turut Termohon Kasasi, memiliki persamaan pada pokoknya

dengan Pendaftaran Merek "IKEA" Pemohon Kasasi, yang telah terdaftar

dan digunakan di banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia, jauh

sebelum Termohon Kasasi mengajukan Permohonan Pendaftaran Merek

"IKEA" Termohon Kasasi kepada Turut Termohon Kasasi. Oleh karenanya,

sebagaimana telah Pemohon Kasasi kemukakan sebelumnya, sangat

beralasan apabila permintaan pendaftaran merek-merek "IKEA" Termohon

Kasasi diajukan tanpa itikad tidak baik;

10. Bahwa selain daripada seluruh uraian di atas, di dalam gugatannya,

Termohon Kasasi juga tidak mampu secara meyakinkan memberikan bukti

awal bahwa Termohon Kasasi harus dikategorikan sebagai pihak yang

berkepentingan untuk mengajukan gugatan. Halaman 8 dari gugatan

Termohon Kasasi, Termohon Kasasi mendalilkan bahwa:

16. "... Penggugat, sebaliknya sebagai perusahaan nasional di bidang

furniture adalah pihak yang hendak menggunakan merek "IKEA" tersebut

agar dapat membawa manfaat bagi perekonomian nasional Indonesia.

Dengan demikian, Penggugat adalah pihak ketiga yang berkepentingan

untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini";

Berdasarkan dalil Termohon Kasasi di atas, jelas bahwa Termohon Kasasi

hanya berencana untuk menggunakan Merek "IKEA" dan Termohon

Kasasi mengajukan Gugatan, dan hingga saat ini belum mengambil upaya

komersial apapun yang patut terkait penggunaan Merek "IKEA";

Walaupun Termohon Kasasi telah mengajukan Permohonan Pendaftaran

Merek "IKEA", hal tersebut jelas tidaklah cukup untuk menjadikan

Termohon Kasasi sebagai pihak yang berkepentingan di dalam

mengajukan gugatan a quo;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 126: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 25 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Bahwa, apabila faktor pengajuan suatu permohonan pendaftaran merek,

dan rencana penggunaan suatu merek yang memiliki persamaan pada

pokoknya dengan merek yang dimintakan permohonan penghapusan,

dapat dipandang cukup untuk membuktikan kepentingan suatu pihak

dalam mengajukan gugatan penghapusan, hal tersebut sama dengan

bentuk kesewenang-wenangan interpretasi terhadap sistem first-to-file

yang dianut Undang-Undang Merek;

Apabila semua orang maupun badan hukum dapat mengajukan suatu

gugatan penghapusan hanya bermodalkan permohonan pendaftaran

merek dan rencana penggunaan suatu merek, adalah sangat mudah bagi

setiap orang ataupun badan hukum tersebut untuk mengkualifikasi dirinya

sendiri selaku pihak yang berkepentingan, hal yang mana tidak akan

menciptakan suatu kepastian hukum;

Judex Facti telah melampaui kewenangannya dengan memberikan suatu

putusan mengenai keabsahan suatu permohonan pendaftaran merek:

11. Bahwa Pertimbangan Judex Facti dan halaman 77 sampai dengan

halaman 79 Putusan membahas mengenai petitum ketiga dan keempat

dari Termohon Kasasi sebagai berikut:

3. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek "ikea" oleh

Penggugat untuk Kelas 20 yang telah diterima pendaftarannya oleh

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda

D002013061337 tanggal 20 Desember 2013 adalah sah;

4. Menyatakan Permohonan Permintaan Pendaftaran Merek "ikea" oleh

Penggugat untuk Kelas 21 yang telah diterima pendaftarannya oleh

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Agenda

D002013061336 tanggal 20 Desember 2013 adalah sah;

12. Bahwa terhadap Petitum Kedua tersebut, Judex Facti memberikan

pertimbangan sebagai berikut : "Menimbang, bahwa dari hasil market

survey ternyata membuktikan bahwa produk-produk merek "IKEA" yang

didaftarkan Tergugat untuk kelas 20 dan kelas 21, telah terbukti tidak

pernah dijual dan/atau tidak pernah diedarkan oleh Tergugat, dalam dunia

perdagangan barang dan jasa di Indonesia, sejak tanggal pendaftarannya

hingga tanggal gugatan ini didaftarkan. Hal tersebut membuktikan bahwa

Tergugat telah tidak menggunakan merek “IKEA” selama 3 (tiga) tahun

berturut-turut sejak tanggal pendaftarannya sebagaimana bukti P. 13

sampai dengan bukti P. 19.25;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 127: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 26 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Menimbang, bahwa karena merek atas nama Tergugat sudah tidak

digunakan, maka pendaftaran merek penggugat haruslah dinyatakan sah

menurut hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dengan

demikian petitum ketiga dan keempat haruslah dikabulkan;

(vide Halaman 77 sampai dengan Halaman 79 Putusan Judex Facti);

13. Bahwa pertimbangan dari Judex Facti tersebut di atas telah diambil

dengan melampaui kekuasaan dari Judex Facti yang telah diamanatkan

oleh peraturan perundangan-undangan yang berlaku;

14. Bahwa perihal sah atau tidaknya suatu permohonan pendaftaran merek

bukanlah kewenangan pengadilan melainkan kewenangan dari Turut

Termohon Kasasi. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Merek telah

secara jelas dinyatakan bahwa wewenang pemeriksaan substantif atas

suatu permintaan pendaftaran merek, terkait dengan apakah suatu

permintaan pendaftaran merek memiliki persamaan pada pokoknya

ataupun keseluruhannya dengan merek milik pihak lain terletak pada Turut

Termohon Kasasi dan bukan Pengadilan Niaga. Berikut adalah kutipan

pasal-pasal di dalam Undang-Undang Merek yang relevan:

Pasal 18 Undang-Undang Merek:

(1) Dalam waktu paling lambat 30 hari terhitung sejak Tanggal

Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Direktorat

Jenderal melakukan pemeriksaan substantif terhadap Permohonan;

(2) Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud pada ayat 1

dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6

(3) Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud pada ayat 1

diselesaikan dalam waktu paling lama 9 bulan;

Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Merek:

(1) Pemeriksaan substantif dilaksanakan oleh Pemeriksa pada direktorat

Jenderal;

Pasal 20 Undang-Undang Merek:

(1) Dalam hal Pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan substantif bahwa

Permohonan dapat disetujui untuk didaftar, atas persetujuan Direktur

Jenderal, Permohonan tersebut diumumkan dalam Berita Resmi

Merek";

(2) Dalam hal Pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan substantif bahwa

Permohonan tidak dapat didaftar atau ditolak, atas persetujuan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 128: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 27 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Direktur Jenderal, hal tersebut diberitahukan secara tertulis kepada

Pemohon atau Kuasanya dengan menyebutkan alasannya";

(3) Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal

penerimaan surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), Pemohon atau Kuasanya dapat menyampaikan keberatan atau

tanggapannya dengan menyebutkan alasan";

15. Bahwa berdasarkan seluruh uraian Pasal di atas, maka jelas bahwa

pertimbangan Judex Facti yang mengabulkan Petitum Termohon Kasasi

butir 3 dan butir 4 yang memintakan Pengadilan Niaga untuk

mengesahkan Permohonan Pendaftaran Merek telah diambil dengan

melampaui batas kewenangannya;

Judex Facti salah mempertimbangkan bahwa merek merek ikea Penggugat

tidak digunakan di dalam kegiatan perdagangan selama 3 (tiga) tahun berturut-

turut;

16. Bahwa Pertimbangan Judex Facti dari halaman 79 sampai dengan

halaman 81 Putusan membahas mengenai petitum kelima dan keenam

dari Termohon Kasasi sebagai berikut:

5. Menyatakan merek "IKEA" yang terdaftar atas nama Tergugat

dengan Nomor Pendaftaran IDM000277901 tanggal pendaftaran 27

Oktober 2010 untuk kelas barang/jasa 20, tidak digunakan selama 3

(tiga) tahun berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa

sejak tanggal pendaftarannya;

6. Menyatakan merek "IKEA" yang terdaftar atas nama Tergugat

dengan Nomor Pendaftaran IDM000092006 tanggal pendaftaran 9

Oktober 2006 untuk kelas barang/jasa 21, tidak digunakan selama 3

(tiga) tahun berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa

sejak tanggal pendaftarannya;

17. Bahwa terhadap petitum kedua tersebut, Judex Facti memberikan

pertimbangan sebagai berikut:

"Menimbang, bahwa Tergugat sejak tanggal pendaftaran merek "IKEA"

Nomor Pendaftaran IDM000277901 kelas 20 dan merek "IKEA" Nomor

Pendaftaran IDM00092006 kelas 21, tidak pernah menjual dan/atau tidak

pernah mengedarkan barang-barang dengan merek "IKEA" tersebut di

wilayah Republik Indonesia di toko-toko furniture diseluruh wilayah

Indonesia . Hingga saat gugatan ini didaftarkan. Hal ini membuktikan

bahwa merek "IKEA" Nomor pendaftaran IDM000277901 tanggal 27

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 129: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 28 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Oktober 2010 kelas 20 dan merek "IKEA" dengan Nomor Pendaftaran

IDM000092006 tanggal 09 Oktober 2006 kelas 21 tersebut tidak digunakan

selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam perdagangan barang di

Indonesia sejak tanggal pendaftarannya;

Menimbang, bahwa fakta tersebut diketahui dari hasil market survey

Berlian Group Indonesia ("BGI"). BGI telah melakukan market survey di 5

(lima) kota besar di Indonesia, yang mewakili seluruh wilayah Indonesia,

yakni Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Denpasar, dalam kurun

waktu Nopember sampai dengan Desember 2013, dengan melakukan

market survey secara eksklusif melalui wawancara terhadap 140 (seratus

empat puluh) toko/responden;

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil market survey tersebut dapat

disimpulkan atau ditemukan fakta bahwa produk-produk dengan merek

"IKEA" atas nama Tergugat untuk kelas 20 dan 21 tidak pernah dijual

dan/atau tidak pernah diedarkan oleh Tergugat di toko-toko furnitur di

seluruh wilayah Republik Indonesia maupun di toko milik Tergugat,

dikarenakan terbukti sampai dengan tanggal pendaftaran gugatan ini.

Tergugat belum membuka tokonya di Indonesia untuk menjual atau

mengedarkan produk-produk dengan merek "IKEA" di Wilayah Indonesia

(Bukti P-13);

Menimbang, bahwa dari hasil market survey tersebut membuktikan bahwa

produk-produk merek "IKEA" yang didaftarkan Tergugat untuk kelas 20

dan kelas 21, telah terbukti tidak pernah dijual dan/atau tidak pernah

diedarkan oleh Tergugat, dalam dunia perdagangan barang dan jasa di

Indonesia, sejak tanggal pendaftarannya hingga tanggal gugatan ini

didaftarkan. Hal tersebut membuktikan bahwa Tergugat telah tidak

menggunakan merek "IKEA" selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sejak

tanggal pendaftarannya sebagaimana bukti P.13 sampai dengan bukti P.

19.25;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dengan

demikian petitum kelima dan keenam haruslha dikabulkan";

18. Bahwa pertimbangan-pertimbangan di atas merupakan suatu

pertimbangan yang telah diambil tanpa mempertimbangkan seluruh fakta-

fakta di persidangan;

Bahwa berdasarkan jalannya persidangan, telah terbukti secara tegas dan

meyakinkan bahwa Pemohon Kasasi telah menggunakan Pendaftaran

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Page 130: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 29 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Merek "IKEA" Pemohon Kasasi di dalam kegiatan komersial. Adapun

uraian bukti pemakaian dari Pendaftaran Merek "IKEA" Pemohon Kasasi

dapat dicermati dari bukti-bukti berikut yang telah diajukan di persidangan:

a. Bukti fisik berupa produk-produk yang menggunakan Pendaftaran

Merek "IKEA" Pemohon Kasasi yang diproduksi di Indonesia;

b. Bukti berupa Surat Pernyataan dari produsen lokal di Indonesia yang

memberikan konfirmasi produksi Pendaftaran Merek "IKEA"

Pemohon Kasasi, beserta bukti mengenai dokumentasi produk-

produk "IKEA" tersebut;

c. Bukti berupa dokumentasi gambar yang membuktikan keberadaan

toko resmi Pemohon Kasasi di Indonesia;

d. Bukti berupa faktur-faktur penjualan atas produk-produk dengan

menggunakan Pendaftaran Merek "IKEA" Pemohon Kasasi yang

dijual secara langsung dan dikirimkan kepada berbagai individu dan

badan hukum di Indonesia, antara lain dalam kurun waktu sejak

tahun 2006 hingga tahun 2013; dan

e. Bukti salinan berbagai surat kabar yang mengkonfirmasi bahwa

Pemohon Kasasi telah memproduksi barang-barang di Indonesia

sejak lebih dari 7 tahun yang lalu di Indonesia;

Berikut adalah uraian lengkap dari pemakaian sebagaimana telah disebut

di atas;

Bukti Pemakaian Pertama:

Bukti fisik berupa produk-produk yang menggunakan Merek "IKEA" di Kelas 20

dan Kelas 21 yang diproduksi di Indonesia

19. Bahwa Judex Facti tidak mempertimbangkan bahwa Pemohon Kasasi

memang memproduksi barang-barang Merek "IKEA" di Kelas 20 dan Kelas

21 di Indonesia. Adapun produsen yang ditunjuk untuk memproduksi

Merek "IKEA" di Kelas 20 dan Kelas 21 di antaranya adalah PT. Karya

Sutarindo (vide Bukti 7-8) dan PT Findora Internusa (vide Bukti T-11).

20. Sebagaimana dapat dicermati dari Bukti T-13A (yang telah diajukan

sebagai bukti fisik di persidangan), yaitu asli produk dengan Merek "IKEA"

yaitu berupa LATT N Table/2 Chairs (yang didukung oleh Bukti T-13B

sampai dengan Bukti T-13G) telah membuktikan bahwa produk LATT N

Table/2 Chairs tersebut memang diproduksi di Indonesia. Pemohon Kasasi

mengutip Bukti T-13B, Bukti T-13D dan Bukti T-13G (berupa kemasan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Page 131: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 30 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

produk dari LATT N Table/2 Chairs) untuk mempertegas fakta adanya

produksi dengan Merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi di Indonesia:

21. Selanjutnya bukti fisik yang membuktikan produksi di Indonesia juga dapat

dicermati dari Bukti T-14A, yaitu asli produk dengan Merek "IKEA" yaitu

berupa BRANAS Basket (yang didukung oleh Bukti T-14B sampai dengan

Bukti T-14G) telah membuktikan bahwa produk BRANAS Basket tersebut

memang diproduksi di Indonesia. Pemohon Kasasi dengan ini juga

mengutip Bukti T-14B, Bukti T-14D dan Bukti T-14G (berupa kemasan

produk dari BRANAS Basket) untuk mempertegas fakta adanya produksi

dengan Merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi di Indonesia:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Page 132: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 31 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

22. Sebagaimana dapat dicermati dari Bukti T-15A dan Bukti T-16A (berupa

produk dengan Merek "IKEA" yaitu "Bingkai Foto type RIBBA"), Bukti T-

17A (berupa produk dengan Merek "IKEA" yaitu produk barang "cetakan")

dan Bukti T-18A (berupa produk dengan Merek "IKEA" yaitu produk barang

"Kalas Cuttlery"), telah membuktikan secara nyata bahwa Pemohon Kasasi

telah menggunakan Merek "IKEA" di dalam kegiatan perdagangan dimana

produk-produk dengan Merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi dapat juga

diperoleh dari penjualan melalui online di Internet. Pemohon Kasasi

dengan ini juga mengutip Bukti T-15B, Bukti T-16B, Bukti T-17B dan Bukti

T-18B untuk mempertegas fakta adanya peredaran barang dengan Merek

"IKEA" milik Pemohon Kasasi di Indonesia:

23. Bahwa, mengingat fakta penggunaan Pendaftaran Merek "IKEA" Pemohon

Kasasi di Indonesia dalam proses produksi berbagai jenis barang-barang

di Kelas 20 dan Kelas 21 yang dilakukan oleh perusahaan rekanan

Pemohon Kasasi, atas izin dan persetujuan dari Pemohon Kasasi, yang

mana menurut penjelasan ketentuan Pasal 61 ayat (2) huruf (a), hal

tersebut haruslah mengindikasikan adanya penggunaan merek menurut

Undang-Undang Merek Indonesia;

24. Bahwa, dari penggunaan Pendaftaran Merek "IKEA" Pemohon Kasasi oleh

berbagai usaha produksi dan manufaktur Pemohon Kasasi di Indonesia,

akan dengan jelas membuktikan penggunaan merek-merek "IKEA" oleh

Pemohon Kasasi secara tidak terbantahkan di wilayah Republik Indonesia,

untuk kegiatan produksi barang di Kelas 20 dan Kelas 21 yang dilakukan

oleh produsen-produsen rekanan Pemohon Kasasi, yang mana barang-

barang tersebut lantas dijual langsung oleh Pemohon Kasasi kepada

konsumen di Indonesia dan kepada konsumen di luar negeri;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Page 133: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 32 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Adapun hal tersebut sesuai dengan Putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 06/PK/N/HaKI/2003, tanggal

19 Agustus 2003 jo Nomor 13 K/N/HaKI/2002 tanggal 3 September 2002

dalam perkara penghapusan merek "UNITED" antara NV. Sumatra

Tobacco Trading Company melawan Turut Tergugat, dimana

pertimbangan hukum Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengemukakan hal

sebagai berikut:

"....... sebab merek yang mendapat perlindungan hukum adalah merek

yang nyata-nyata dipergunakan di dalam kegiatan produksi dan

perdagangan";

25. Bahwa selanjutnya di dalam Halaman 82 Putusan Judex Facti, Judex Facti

telah memberikan pertimbangan sebagai berikut:

"Menimbang, bahwa bukti T.13.A. sampai dengan bukti T.13.G

dihubungkan dengan bukti 7.8 dinyatakan bahwa produk dengan merek

IKEA yang didiproduksi di Indonesia , namun ternyata setelah diadakan

survey oleh penggugat melalui market survey Berlian Group Indonesia

("BGI") ternyata produk IKEA tersebut tidak dijual di Indonesia dan ternyata

Chou Der Liang tidak pernah didengar sebagai saksi di depan persidangan

sehingga pernyataan yang dibuat tidak mempunyai kekuatan pembuktian

sehingga bukti T.8 dan bukti T.1 3.A. sampai dengan bukti T. 13 .G.

haruslah dikesampingkan" (vide halaman 82 Putusan Judex Facti)";

Bahwa pertimbangan Judex Facti di atas jelas merupakan pertimbangan

yang telah diambil dengan memaknai secara sempit definisi kata

perdagangan sebagaimana diatur di dalam ketentuan Undang-Undang

Merek;

Bahwa Pasal 61 ayat (2) huruf (a) Undang-Undang Merek berbunyi

sebagai berikut:

"Merek tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau

pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh

Direktorat Jenderal;

Selanjutnya di dalam Penjelasan Pasal 61 ayat (2) huruf (a) Undang-

Undang Merek, dinyatakan juga:

"Yang dimaksud dengan "pemakaian terakhir" adalah penggunaan merek

tersebut pada produksi barang atau jasa yang diperdagangkan. Saat

pemakaian terakhir tersebut dihitung dari tanggal terakhir pemakaian

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Page 134: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 33 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

sekalipun setelah itu barang yang bersangkutan masih beredar di

masyarakat";

26. Bahwa berdasarkan ketentuan di atas jelas bahwa seharusnya Judex Facti

seharusnya tidak secara semena-mena mengenyampingkan Bukti T-8

dihubungkan dengan Bukti T-13A sampai dengan Bukti-T-13G, karena

jelas bukti-bukti tersebut merupakan bukti sempurna terpenuhinya unsur

perdagangan sesuai dengan definisi Pasal 61 ayat (2) huruf (a) berikut

penjelasannya pada Undang-Undang Merek Indonesia;

Definisi perdagangan sebagaimana dinyatakan di dalam Undang-Undang

Merek juga mencakup kegiatan produksi barang (vide penjelasan Pasal 61

ayat (2) huruf (a)). Oleh karena itu, Bukti P-8 yang membuktikan adanya

kegiatan produksi barang di Indonesia seharusnya tidak ditolak tanpa

mempertimbangkan pentingnya suatu proses produksi untuk memperoleh

perlindungan Merek;

27. Bahwa kegiatan perdagangan sesuai dengan ketentuan undang-undang

merek seharusnya tidak diredusir sehingga semata-mata dan secara

sempit hanya mencakup proses distribusi di Indonesia secara fisik saja,

karena pada kenyataannya proses produksi suatu barang juga merupakan

ranah kegiatan perdagangan yang juga harus memperoleh perlindungan

merek. Pemaknaan adanya perbedaan pada kegiatan distribusi dan

produksi juga dipahami secara sempurna oleh para penyusun undang-

undang merek dimana telah secara sempurna dituangkan pada penjelasan

Pasal 61 ayat (2) huruf (a) yang menyebutkan bahwa tolak ukur digunakan

atau tidaknya suatu merek dapat dilihat dari pemakaian terakhir dari Merek

yang bersangkut, yaitu penggunaan merek tersebut pada produksi barang

atau jasa yang diperdagangkan;

28. Bahwa Pemohon Kasasi dengan itikad baik telah mempergunakan merek

"IKEA" milik Pemohon Kasasi di dalam kegiatan perdagangan dan

dilakukan tanpa adanya niat membonceng merek orang lain. Kegiatan

perdagangan atas barang-barang dengan Merek "IKEA" milik Pemohon

Kasasi juga telah dilakukan dengan memenuhi semua ketentuan yang

berlaku di Indonesia. Sebagai pelaku usaha yang baik, Negara

berkewajiban untuk memberikan perlindungan yang layak bagi kegiatan

perdagangan Termohon Kasasi. Oleh karena itu, dengan menghapuskan

Merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi, maka Judex Facti telah mencabut

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Page 135: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 34 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

hak merek dari Pemohon Kasasi yang telah terbukti digunakan dengan

itikad baik pada kegiatan perdagangan yang nyata;

29. Bahwa arti "perdagangan" yang dimaksud dalam ketentuan Undang-

Undang Merek di atas. Adapun Kamus Besar Bahasa Indonesia

memberikan definisi "dagang" dan "perdagangan", sebagai berikut:

perdagangan pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli

barang untuk memperoleh keuntungan; jual-beli; niaga;

perdagangan/perdagangan/ dan perihal dagang; urusan dagang;

perniagaan;

Bahwa, apabila unsur kata "dagang" dalam kata "perdagangan" tersebut

dihubungkan dengan Pasal 61 ayat (2) huruf (a) Undang-Undang Merek,

agar suatu merek tersebut dapat dikategorikan dalam kegiatan

perdagangan, haruslah terdapat (i) penjual, (ii) pembeli, (iii) adanya

kegiatan produksi (iv) adanya produk yang diterima oleh pembeli;

Bahwa dari bukti-bukti yang telah Pemohon Kasasi sampaikan dalam

persidangan tingkat pertama, terdapat bukti penjualan serta

pendistribusian barang secara langsung dari Pemohon Kasasi kepada

berbagai badan hukum, maupun warga negara Indonesia, dalam masa

terdaftarnya Pendaftaran Merek "IKEA" Pemohon Kasasi;

30. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka jelas bahwa Judex Facti

telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku yaitu tidak

memberikan pertimbangan hukum yang cukup atas pengertian kegiatan

perdagangan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Merek dan segala

bukti-bukti yang telah diajukan oleh Pemohon Kasasi;

Bukti Pemakaian Kedua

Bukti berupa Surat Pernyataan dari produsen lokal di Indonesia yang

memberikan konfirmasi produksi merek "IKEA" di Kelas 20 dan Kelas 21,

beserta bukti mengenai dokumentasi produk-produk "IKEA" tersebut;

31. Bahwa, Bukti T-8 hingga Bukti T-10, dapat dicermati bahwa kegiatan

produksi berbagai jenis produk di Kelas 20 dan Kelas 21 (yaitu berupa

produk: LATT N Table/2 Chairs, NORDDAL Bnk Bd, NORRASEN Laptop

Tbl) dengan menggunakan merek "iKEA" dilakukan oleh PT. Karya

Sutarindo, berdasarkan perjanjian pembelian yang ditandatangani antara

PT. Karya Sutarindo dengan IKEA Trading (Hong Kong) Ltd., dan

Pemohon Kasasi.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Page 136: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 35 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Selanjutnya, dari Bukti T-11 dan Bukti T-12 juga dapat dicermati bahwa

terdapat penggunaan merek "IKEA" untuk produksi berbagai jenis produk

di Kelas 20 dan Kelas 21 yang dilakukan oleh PT. Findora Internusa (yaitu

berupa produk: "BRANAS NN" basket 32x35x32 rattan, "BYHOLMA" ach

grey dan "STORSELE" ach hi black/rattan), berdasarkan perjanjian

pembelian antara PT. Findora Internusa dengan Ikea Trading (Hong Kong)

Ltd., dan Pemohon Kasasi;

32. Pemohon Kasasi dengan ini mengutip kembali Bukti T-8 dan Bukti T-11

untuk mempertegas fakta adanya produksi barang dengan Merek "IKEA"

milik Pemohon Kasasi di Indonesia:

33. Selanjutnya berdasarkan Bukti T-61A sampai dengan Bukti T-80B telah

membuktikan lebih jauh bahwa di dalam memproduksi barang-barang

dengan Merek "IKEA", maka PT. Karya Sutarindo (vide Bukti 7-8) harus

memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Pemohon Kasasi. Demikian

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Page 137: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 36 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

juga halnya dengan PT. Findora Internusa (vide Bukti T-11) di dalam

kegiatan produksi barang-barang dengan Merek "IKEA" juga harus

memenuhi standar kualitas dan panduan yang diberikan oleh Pemohon

Kasasi (vide Bukti T-82A sampai dengan Bukti T-90B);

Bahwa seluruh bukti-bukti di atas telah secara sempurna membuktikan

adanya pemakaian merek IKEA di dalam kegiatan perdagangan di

Indonesia;

34. Bahwa selanjutnya di dalam Halaman 82 Putusan Judex Facti, Judex Facti

telah memberikan pertimbangan sebagai berikut:

"Menimbang, bahwa bukti T.13.A. sampai dengan bukti T.13.G

dihubungkan dengan bukti 7.8 dinyatakan bahwa produk dengan

merek IKEA yang didiproduksi di Indonesia , namun ternyata setelah

diadakan survey oleh penggugat melalui market survey Berlian Group

Indonesia ("BGI") ternyata produk IKEA tersebut tidak dijual di

Indonesia dan ternyata Chou Per Liang tidak pernah didengar sebagai

saksi di depan persidangan sehingga pernyataan yang dibuat tidak

mempunyai kekuatan pembuktian sehingga bukti 7.8 dan bukti T.1 3.A.

sampai dengan bukti T.13 .G. haruslah dikesampingkan" (vide

halaman 82 Putusan Judex Facti)";

Bahwa pertimbangan Judex Facti di atas jelas merupakan pertimbangan

yang telah diambil dengan tidak memaknai esensi dari Bukti T-8. Judex

Facti telah secara ringkas mengklasifikasikan bukti T-8 sebagai suatu bukti

berupa kesaksian yang seharusnya di dengar di persidangan. Padahal

jelas dan tegas bahwa bukti T-8 adalah suatu bukti keterangan yang

dituangkan di dalam akta otentik, sehingga dengan demikian, quod non,

Judex Facti beranggapan bahwa Bukti T-8 bukanlah bukti kesaksian,

seharusnya Judex Facti tidak mengesampingkan secara semena-mena

dan tetap memeriksa bukti T-8 sebagai suatu bukti surat;

35. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka jelas bahwa Judex Facti

telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku yaitu tidak

memberikan pertimbangan hukum yang cukup atas segala bukti-bukti yang

telah diajukan oleh Pemohon Kasasi;

Bukti Pemakaian Ketiga:

Bukti berupa dokumentasi gambar yang membuktikan keberadaan toko resmi

Pemohon Kasasi di Indonesia

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Page 138: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 37 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

36. Bukti T-60A sampai dengan bukti T-60E telah secara sempurna

membuktikan bahwa Pemohon Kasasi memiliki cabang "IKEA" di

Indonesia yaitu tepatnya di Jalan Alam Sutera, Tangerang. Pemohon

Kasasi dengan ini mengutip bukti T-60A, bukti T-60B, bukti T-60C dan

bukti T-60D untuk mempertegas fakta adanya peredaran barang dengan

Merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi di Indonesia:

37. Bahwa Judex Facti di dalam pertimbangannya telah memberikan

pertimbangan sebagai berikut:

"Menimbang, bahwa bukti Tergugat tentang gambar toko-toko yang

dimaksudkannya tidaklah dapat menunjukkan bahwa Tergugat telah atau

sedang memasarkan produk-produknya" (vide Halaman 83 Putusan Judex

Facti);

Bahwa pertimbangan di atas jelas merupakan suatu pertimbangan yang

diambil tanpa mempertimbangkan semua fakta dan argumen yang telah

dihadirkan selama persidangan, karena membuktikan bahwa market

survey yang dilakukan oleh Termohon Kasasi adalah sebuah market

survey yang tidak akurat. Adapun tujuan Pemohon Kasasi mengajukan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Page 139: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 38 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Bukti Bukti T-60A sampai dengan Bukti T-60E adalah untuk membuktikan

bahwa seluruh dalil-dalil Penggugat yang menyatakan bahwa:

Tergugat hingga saat ini tidak memiliki satu pun toko di Wilayah

Republik Indonesia untuk kelas barang/jasa 16,35, 20, 11, 24, 42 dan

21, ataupun Tergugat tidak memiliki pabrik, distributor resmi, agen

resmi, dealer resmi, pengecer resmi, maupun perwakilin resmi untuk

memperdagangkan barang-barang dengan Merek "IKEA", ataupun

Tergugat tidak melakukan aktivitas produksi, perdagangan dan

penyediaan untuk barang-barang dengan Merek;

Adalah suatu dalil yang mengada-ada dan hanya didasarkan pada asumsi-

asumsi yang dihasilkan dari sebuah survey yang sangat meragukan.

Termohon Kasasi tidak melalukan survey di seluruh kota yang seharusnya

layak untuk disurvei untuk membuktikan tidak digunakannya Merek IKEA

milik Pemohon Kasasi. Dalam hal ini, Termohon Kasasi melakukan survey

di Jakarta, sementara toko IKEA milik Pemohon Kasasi berada di Jalan

Alam Sutera, Tangerang. Jelas bahwa hasil survey dari Termohon Kasasi

adalah manipulasi dan tidak dilakukan berdasarkan metode yang benar

dan komprehensif. Seharusnya kalau memang Penggugat jeli dalam

menyusun Gugatannya dan memang telah mengambil langkah strategis

yang diperlukan untuk mengajukan gugatan penghapusan Merek,

seharusnya Penggugat dapat melihat dengan jelas keberadaan Toko

Resmi dari Tergugat di Jalan Alam Sutera, Tangerang;

V. Bukti berupa faktur-faktur penjualan atas produk-produk di Kelas 20 dan

Kelas 21 dengan Merek "IKEA" yang dijual secara langsung dan dikirimkan

kepada berbagai individu dan badan hukum di Indonesia, antara lain dalam

kurun waktu sejak tahun 2006 hingga tahun 2013;

38. Bahwa, bukti T-19A sampai dengan bukti T-54B membuktikan secara

tegas bahwa telah terdapat penjualan serta pendistribusian berbagai

produk dari Pemohon Kasasi secara langsung kepada badan hukum

maupun individu yang bertempat tinggal di Indonesia yang menggunakan

Pendaftaran Merek "IKEA" Pemohon Kasasi;

39. Contohnya, pada bukti invoice tertanggal 17 Agustus 2006 (bukti T-36A

dan bukti T-36B), terdapat kegiatan jual beli serta distribusi secara

langsung produk-produk "IKEA" di Kelas 20 dan Kelas 21 dari Pemohon

Kasasi kepada individu bernama Pors yang beralamat di Jalan H.R.

Rasuna Said Kav. 2-3 Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Page 140: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 39 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Di antara produk-produk yang dikirim Pemohon Kasasi tersebut, termasuk

namun tidak terbatas pada produk-produk sebagai berikut:

Bahwa kegiatan jual beli serta distribusi secara langsung atas produk-

produk "IKEA" di Kelas 20 dan Kelas 21 oleh Pemohon Kasasi tersebut

juga dilakukan secara berkesinambungan, setidak-tidaknya hingga tahun

2013 (vide bukti T-45A dan 7-45B).

40. Dari bukti-bukti tersebut (vide bukti T-19A hingga bukti T-54B), dapat

disimpulkan bahwa konsumen serta masyarakat Indonesia (baik individu

maupun badan hukum) dapat memesan dan membeli secara langsung

barang-barang di Kelas 20 dan Kelas 21 hasil produksi Pemohon Kasasi,

sekaligus membuktikan adanya fakta terdapatnya proses jual beli antara

Pemohon Kasasi dan konsumen di Indonesia terhadap produk-produk di

Kelas 20 dan Kelas 21 tersebut, setidak-tidaknya dalam kurun waktu sejak

tahun 2006 hingga tahun 2013;

Bukti Pemakaian Ketiga

Bukti salinan berbagai surat kabar yang mengkonfirmasi bahwa Pemohon

Kasasi telah memproduksi barang-barang di Indonesia sejak lebih dari 7 tahun

yang lalu di Indonesia;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Page 141: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 40 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

41. Sebagaimana dapat diketahui dari bukti 7-55 sampai dengan bukti 7-58,

setidak-tidaknya dari 7 tahun yang lalu. Pemohon Kasasi telah menjalin

kerjasama dengan para pengusaha lokal di Solo, Semarang dan

Jogjakarta untuk memproduksi barang-barang dengan Merek "IKEA", hal

yang mana konsisten dengan Bukti 7-8 sampai dengan Bukti 7-56 yang

diajukan oleh Pemohon Kasasi, terkait dengan penggunaan Merek "IKEA"

untuk kegiatan produksi barang di Kelas 20 dan Kelas 21 yang dilakukan

oleh PT Karya Sutarindo dan PT Findora Internusa;

42. Oleh karenanya, Pemohon Kasasi telah secara tegas membuktikan bahwa

Pemohon Kasasi merupakan pelaku usaha yang jujur yang telah

menjalankan usahanya sejak lama di Indonesia dan telah berhasil

menyumbangkan devisa yang nyata bagi perekonomian negara;

Survey Yang Diajukan Oleh Termohon Kasasi Tidak Akurat Dan Cenderung

Menyesatkan

43. Bahwa dari jalannya persidangan Judex Facti, terbukti bahwa hasil survey

yang dilakukan Termohon Kasasi, survey mana yang dilakukan oleh

Berlian Group Indonesia adalah tidak akurat dan benar-benar

menyesatkan, karena Pemohon Kasasi telah dapat membuktikan bahwa:

a) terdapat penggunaan berkesinambungan atas Merek "IKEA" Nomor

Pendaftaran IDM000277901 dalam kurun waktu atau periode setidak-

tidaknya sejak tanggal pendaftaran merek tersebut yaitu tanggal 27

Oktober 2010 hingga saat ini untuk jenis-jenis barang di Kelas 20

antara lain "Perabot-perabot rumah, cermin-cermin, bingkai gambar;

benda-benda (yang tidak termasuk dalam kelas lain) dari kayu, gabus,

rumput, buluh, rotan, tanduk, tulang, gading, balein, kulit kerang,

amber, kulit mutiara, tanah liat, magnesium dan bahan-bahan

penggantinya, atau dari plastik."; dan

b) terdapat penggunaan berkesinambungan atas Merek "IKEA" Nomor

Pendaftaran IDM000092006 dalam kurun waktu atau periode setidak-

tidaknya sejak tanggal pendaftaran merek tersebut 9 Oktober 2006

hingga saat ini untuk jenis-jenis barang di Kelas 21 antara lain

"Perkakas dan wadah-wadah untuk rumah tangga atau dapur (bukan

dari logam mulia atau yang dilapisi logam mulia); sisir-sisir dan bunga-

bunga karang; sikat-sikat (kecuali kwas-kwas); bahan pembuat sikat;

benda-benda untuk membersihkan; wol baja; kaca yang belum atau

setengah dikerjakan (kecuali kaca yang dipakai dalam bangunan);

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Page 142: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 41 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

gelas-gelas, perselin dan pecah belah dari tembikar yang tidak

termasuk dalam kelas-kelas lain";

44. Ketidakakuratan hasil survey tersebut tidaklah mengherankan karena

dikarenakan Berlian Group Indonesia, selaku lembaga survey yang

ditunjuk oleh Termohon Kasasi, sebagaimana dapat diketahui dalam

database Putusan Mahkamah Agung, tidak pernah menjadi rujukan bagi

para Hakim Mahkamah Agung ataupun Pengadilan Niaga dalam memutus

perkara penghapusan merek;

Oleh karenanya, sangat tidak mengherankan apabila Termohon Kasasi

tidak mampu menemukan penjualan dan pendistribusian berbagai produk-

produk "IKEA" milik Pemohon Kasasi untuk jenis barang dalam Kelas 20

dan Kelas 21 yang dilakukan di Indonesia, bahkan melalui penelusuran

online yang dapat dilakukan oleh siapapun;

45. Lebih lanjut, juga tidak mengherankan apabila lembaga survey yang

ditunjuk oleh Termohon Kasasi, Berlian Group Indonesia, juga tidak

mampu mengetahui adanya penggunaan Pendaftaran Merek "IKEA" oleh

Pemohon Kasasi secara mendalam, baik terkait proses produksi yang

dilakukan oleh Pemohon Kasasi terhadap berbagai jenis barang di Kelas

20 dan Kelas 21 dengan Pendaftaran Merek "IKEA" di Indonesia, maupun

kegiatan perdagangan dengan menggunakan Pendaftaran Merek "IKEA"

Pemohon Kasasi yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi dengan berbagai

pihak di Indonesia;

Mahkamah Agung Memiliki Kewenangan Untuk Mengadili Sendiri Perkara A

Quo

46. Bahwa melihat kepada hal-hal di atas, maka sudah selayaknya Putusan

Judex Facti harus diperbaiki karena putusan tersebut tidak saja didasarkan

atas ketidaktelitian maupun ketidakmengertian Judex Facti di dalam

meneliti syarat keterkenalan suatu merek berdasarkan undang-undang

merek;

47. Bahwa, berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, selanjutnya Pemohon

Kasasi memohon agar Mahkamah Agung Republik Indonesia dapat

membatalkan putusan Judex Facti untuk selanjutnya memeriksa dan

memutus sendiri perkara a quo;

Untuk itu Pemohon Kasasi merujuk kepada Jurisprudensi-Jurisprudensi

Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagaimana berikut ini:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Page 143: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 42 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

a. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara Nomor

017K/N/HaKI 2003 tertanggal 21 November 2003 yang membatalkan

putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Nomor 63/Merek/2002/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 19 Februari 2003,

dimana Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

Mahkamah Agung Republik Indonesia kemudian di dalam putusannya

memberikan pertimbangan:

b. Bahwa oleh karena itu seharusnya Judex Facti memeriksa

gugatan Penggugat tersebut apakah merek Tergugat bertentangan

dengan ketertiban umum, yang menurut penjelasan Pasal 69 ayat

(2) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001, dalam pengertian

bertentangan dengan ketertiban umum termasuk pula adanya

itikad tidak baik dari Tergugat I:

c. Bahwa dengan demikian putusan Judex Facti harus dibatalkan dan

Mahkamah Agung akan mengadili sendiri dengan pertimbangan

berikut ini;

b. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara Nomor

012K/N/HaKI/2006 tertanggal 28 Juni 2006 jo. Putusan Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 45/HKI-Merek

72005/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 15 Februari 2006 dimana

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan

gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

Mahkamah Agung Republik Indonesia kemudian di dalam putusannya

memberikan pertimbangan:

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, tanpa

perlu mempertimbangkan keberatan-keberatan kasasi lainnya, menurut

Mahkamah Agung Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum,

yaitu Pasal 62 ayat 1,2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Jo. Pasal

69 ayat (2), sehingga dalam hal ini terdapat cukup alasan untuk

mengabulkan permohonan kasasi dan Pemohon Kasasi: GIORDANO

tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat tanggal 15 Februani 2006 Nomor 45/ MEREK/

2005/PN.NIAGA, JKT.PST. serta Mahkamah Agung akan mengadili sendiri

perkara ini baik dalam eksepsi maupun dalam pokok perkara dengan amar

seperti yang akan disebutkan dibawah ini;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Page 144: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 43 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

c. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara Nomor

037K/N/HaKI/2003 tertanggal 24 Februari 2004 jo. Putusan Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 35/Merek/2003/

PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 20 Agustus 2003 dimana pengadilan niaga

tersebut menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

Mahkamah Agung Republik Indonesia di dalam putusannya

memberikan pertimbangan:

e. bahwa oleh karena itu eksepsi yang diajukan oleh Tergugat

harus ditolak dan putusan Judex Facti harus dibatalkan serta

Mahkamah Agung akan mengadili sendiri dengan pertimbangan

berikut ini:

48. Bahwa atas uraian-uraian sebagaimana tersebut di atas, Pemohon Kasasi

dengan ini memohon kepada Mahkamah Agung untuk dapat mengabulkan

permohonan Kasasi Pemohon Kasasi dan selanjutnya memeriksa pokok

perkara sebagaimana Pemohon Kasasi uraikan di bawah ini;

Pemohon Kasasi Tetap Pada Dalil Gugatannya

Bahwa, berdasarkan uraian sebagaimana Pemohon Kasasi telah

sampaikan di dalam bagian terdahulu, maka Pemohon Kasasi dengan ini

menyampaikan bahwa Pemohon Kasasi tetap pada dalil-dalil gugatannya

maupun dalil-dalil Pemohon Kasasi sebagaimana tertuang dalam Jawaban,

Duplik maupun Kesimpulan Pemohon Kasasi di dalam persidangan di tingkat

pertama;

Bahwa adapun gugatan ini Pemohon Kasasi ajukan berdasarkan alasan-alasan

sebagai berikut;

Tentang Pemohon Kasasi Sebagai Pelaku Usaha Yang Jujur Yang Telah

Menjalankan Usahanya Sejak Lama

1. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, Pemohon Kasasi adalah

perusahaan yang bergerak, antara lain, di bidang produksi peralatan dan

perlengkapan rumah tangga dan keperluan kantor yang berasal dari

negara Swedia, yang melakukan penjualan secara langsung kepada para

konsumen atau para pemakai secara ritel/eceran dalam skala internasional

dengan menggunakan Merek "IKEA" dan kombinasi-kombinasinya;

2. Bahwa sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Pemohon Kasasi juga

mengemban tanggung jawab sosial perusahaan dengan mendukung dan

bekerjsama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan

organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yaitu Organisasi Dunia untuk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Page 145: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 44 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

anak-anak (UNICEF) dan organisasi non pemerintah berskala

internasional yang berasal dari negara Inggris, Save the Children, yang

bergerak dalam misi mencegah anak-anak dipekerjakan sebagai buruh.

Selain itu Pemohon Kasasi bekerjasama dengan organisasi non

pemerintah berskala internasional yang bergerak di bidang lingkungan

hidup, WWF (World Wide Foundation) yang bergerak dalam misi

mencegah penebangan dan penjualan hasil hutan secara liar dan iIlegaI;

3. Bahwa, di Indonesia, Pemohon Kasasi telah mendaftarkan Merek "IKEA"

untuk berbagai jenis barang dan jasa, antara lain sebagai berikut:

(Secara bersama-sama Merek-merek terdaftar "IKEA" atas nama

Pemohon Kasasi tersebut selanjutnya disebut sebagai "Merek-merek

"IKEA" Pemohon Kasasi");

4. Bahwa, selain penggunaan sebagai merek, "IKEA" juga merupakan bagian

esensial dari nama badan hukum Pemohon Kasasi yakni INTER IKEA

SYSTEMS B.V., yang telah secara luas dan berkesinambungan digunakan

oleh Pemohon Kasasi untuk membedakan usaha Pemohon Kasasi yang

telah dikenal luas oleh konsumen di banyak negara di dunia dengan

produk sejenis lainnya;

Bahwa selama 68 tahun sejak pendiriannya pada tahun 1948, perusahaan

Pemohon Kasasi telah menggunakan Merek "IKEA" secara terus menerus

tidak terputus. Pada tahun 2006, Pemohon Kasasi telah memiliki

setidaknya 237 toko yang tersebar di 34 negara, dengan toko terkecil

berada di kota Odense, Denmark dengan luas 1500 m2 hingga toko

terbesarnya yang berada di kota Munich dengan luas 37.700 m2;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Page 146: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 45 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Bahwa dalam mengelola perusahaan yang multinasional dan beroperasi di

banyak negara tersebut, Pemohon Kasasi telah mempekerjakan

setidaknya 100.000 karyawan yang tersebat di 44 negara;

Bahwa, Pasal 6 ayat (3) huruf a Undang-Undang Merek telah menyatakan:

(3). Permohonan juga harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila Merek

tersebut:

a. merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama

badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis

dari yang berhak;

Penjelasan Pasal 6 ayat (3) huruf a undang-undang merek juga berbunyi:

Yang dimaksud dengan nama badan hukum adalah nama badan hukum

yang digunakan sebagai Merek dan terdaftar dalam Daftar Umum Merek;

Termohon Kasasi Bukanlah Pihak Yang Berkepentingan Mengajukan Gugatan

A Quo

5. Bahwa Pemohon Kasasi menolak dengan tegas dalil-dalil Termohon

Kasasi pada butir 16 Gugatan Penggugat (sekarang Termohon Kasasi)

yang mendalilkan bahwa Termohon Kasasi adalah pihak yang

berkepentingan untuk mengajukan gugatan a quo;

6. Bahwa di dalam halaman 8 dari gugatan Penggugat (sekarang Termohon

Kasasi), Termohon Kasasi mendalilkan hal hal sebagai berikut:

16. Hal ini tidak sesuai lagi dengan amanat Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2001 tentang Merek dan sudah sepantasnya perlindungan

hukum terhadap merek "IKEA" milik Tergugat berakhir dan dihapus,

Penggugat, sebaliknya sebagai perusahaan nasional di bidang

furniture adalah pihak yang hendak menggunakan merek "IKEA"

tersebut agar dapat membawa manfaat bagi perekonomian nasional

Indonesia. Dengan demikian, Penggugat adalah pihak ketiga yang

berkepentingan untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini";

7. Berdasarkan uraian gugatan Penggugat (sekarang Termohon Kasasi)

tersebut di atas, dapat dipahami bahwa maksud Termohon Kasasi

mengajukan gugatan penghapusan dalam perkara a quo adalah untuk

dapat menggunakan serta mendaftarkan Merek "IKEA" yang jelas memiliki

persamaan pada pokoknya ataupun pada keseluruhannya dengan Merek-

merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi yang telah terdaftar;

8. Bahwa, terkait dengan maksud Termohon Kasasi dalam mengajukan

permintaan pendaftaran dan menggunakan Merek "IKEA" Pemohon

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Page 147: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 46 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Kasasi, perlu kiranya Termohon Kasasi mengacu pada keharusan adanya

itikad baik bagi pihak yang mengajukan permintaan pendaftaran merek,

sebagai berikut : "Pemohon yang beritikad baik adalah Pemohon yang

mendaftarkan mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apapun

untuk membonceng, meniru atau menjiplak ketenaran merek pihak lain

demi kepentingan usahanya yang berakibat kerugian pada pihak lain itu

atau menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh atau

menyesatkan konsumen...";

Bahwa, justru menurut Pemohon Kasasi, pengajuan permintaan

pendaftaran Merek "IKEA" oleh Termohon Kasasi adalah atas dasar itikad

tidak baik, dilandasi maksud meniru dan membonceng keterkenalan Merek

"IKEA" Pemohon Kasasi. Oleh karenanya itu, argumen Termohon Kasasi

yang mendalilkan dirinya sebagai pihak yang berkepentingan terhadap

Merek "IKEA" di Indonesia dilandasi oleh itikad tidak baik;

9. Berdasarkan perbandingan merek di atas, alih-alih menunjukkan kapasitas

Termohon Kasasi sebagai pihak yang berkepentingan untuk menggunakan

merek "IKEA" dengan maksud "membawa manfaat bagi perekonomian

nasional Indonesia", tindakan Termohon Kasasi dalam menggunakan serta

mendaftarkan merek yang jelas memiliki persamaan pada pokoknya

dengan merek terkenal, dalam hal ini Merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi,

justru menunjukkan itikad tidak baik Termohon Kasasi yang bermaksud

mendompleng keterkenalan Merek "IKEA" Pemohon Kasasi;

Lebih lanjut, adanya gugatan penghapusan yang diajukan oleh Termohon

Kasasi, justru merupakan suatu bentuk pengakuan dari Termohon Kasasi,

bahwa Permohonan Pendaftaran Merek "IKEA" Termohon Kasasi yang

diajukan kepada Turut Termohon Kasasi, memiliki persamaan pada

pokoknya dengan Pendaftaran Merek "IKEA" milik Pemohon Kasasi, yang

telah terdaftar dan digunakan di banyak negara di dunia, termasuk di

Indonesia, jauh sebelum Termohon Kasasi mengajukan Permohonan

Pendaftaran Merek "IKEA" Termohon Kasasi kepada Turut Termohon

Kasasi. Oleh karenanya, sebagaimana telah Pemohon Kasasi kemukakan

sebelumnya, sangat beralasan apabila permintaan pendaftaran merek-

merek "IKEA" Termohon Kasasi diajukan tanpa itikad tidak baik;

10. Bahwa selain daripada seluruh uraian di atas, di dalam gugatannya,

Termohon Kasasi juga tidak mampu secara meyakinkan memberikan bukti

awal bahwa Termohon Kasasi harus dikategorikan sebagai pihak yang

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Page 148: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 47 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

berkepentingan untuk mengajukan gugatan. Halaman 8 dari gugatan

Termohon Kasasi, Termohon Kasasi mendalilkan bahwa:

16. "... Penggugat, sebaliknya sebagai perusahaan nasional di bidang

furniture adalah pihak yang hendak menggunakan merek "IKEA"

tersebut agar dapat membawa manfaat bagi perekonomian nasional

Indonesia. Dengan demikian, Penggugat adalah pihak ketiga yang

berkepentingan untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini";

Berdasarkan dalil Termohon Kasasi di atas, jelas bahwa Termohon Kasasi

hanya berencana untuk menggunakan Merek "IKEA" dan Termohon

Kasasi mengajukan gugatan, dan hingga saat ini belum mengambil upaya

komersial apapun yang patut terkait penggunaan Merek "IKEA";

Walaupun Termohon Kasasi telah mengajukan Permohonan Pendaftaran

Merek "IKEA", hal tersebut jelas tidaklah cukup untuk menjadikan

Termohon Kasasi sebagai pihak yang berkepentingan di dalam

mengajukan gugatan a quo;

Bahwa, apabila faktor pengajuan suatu permohonan pendaftaran merek,

dan rencana penggunaan suatu merek yang memiliki persamaan pada

pokoknya dengan merek yang dimintakan permohonan penghapusan,

dapat dipandang cukup untuk membuktikan kepentingan suatu pihak

dalam mengajukan gugatan penghapusan, hal tersebut sama dengan

bentuk kesewenang-wenangan interpretasi terhadap sistem first-to-file

yang dianut Undang-Undang Merek.

Apabila semua orang maupun badan hukum dapat mengajukan suatu

gugatan penghapusan hanya bermodalkan permohonan pendaftaran

merek dan rencana penggunaan suatu merek tanpa adanya upaya

komersial yang konkrit terhadap penggunaan merek tersebut, adalah

sangat mudah bagi setiap orang ataupun badan hukum tersebut untuk

mengkualifikasi dirinya sendiri selaku pihak yang berkepentingan, hal yang

mana tidak akan mencipakan suatu kepastian hukum;

Bahwa Telah Terdapat Penggunaan Merek "Ikea" Oleh Termohon Kasasi Untuk

Berbagai Jenis Barang Di Kelas 20 Dan Kelas 21

11. Bahwa Pemohon Kasasi menolak dengan tegas dalil-dalil Termohon

Kasasi butir 10 hingga butir 12 Gugatan Termohon Kasasi yang

mengemukakan bahwa Pemohon Kasasi tidak pernah menjual ataupun

mengedarkan barang-barang dengan merek "IKEA" di wilayah Republik

Indonesia;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Page 149: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 48 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Bahwa, Pemohon Kasasi menyadari jika urgensi serta kepentingan

melindungi merek-mereknya di Indonesia, dengan mendaftarkan Merek

"IKEA" Pemohon Kasasi di Kantor Turut Termohon Kasasi, adalah hal

yang sangat krusial guna melindungi konsumennya di Indonesia,

khususnya untuk dapat membedakan produk-produk di berbagai kelas

hasil produksi Pemohon Kasasi yang dipasarkan di Indonesia, dengan

produk-produk lainnya milik pihak-pihak ketiga;

12. Bahwa, Pasal 61 ayat 2 huruf (a) jo. Pasal 63 Undang-Undang Merek

memang memberikan hak pada pihak ketiga dalam mengajukan gugatan

penghapusan pendaftaran merek kepada Pengadilan Niaga atas merek

yang tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam

perdagangan barang dan/atau jasa;

Namun Pemohon Kasasi perlu tekankan bahwa Pemohon Kasasi telah

menggunakan Pendaftaran Merek "IKEA" Pemohon Kasasi dalam kegiatan

perdagangan di wilayah Republik Indonesia secara berkesinambungan;

Hal tersebut telah Pemohon Kasasi buktikan di muka persidangan bahwa:

• Telah terdapat penjualan serta pendistribusian berbagai produk dari

Pemohon Kasasi kepada badan hukum maupun warga negara

Indonesia yang menggunakan Merek "IKEA" Pemohon Kasasi dengan

Nomor Pendaftaran IDM000277901 di Kelas 20 dan Nomor

Pendataran IDM000092006 di Kelas 21; dan

• Konsumen, serta masyarakat Indonesia, baik individu/badan hukum

dapat membeli barang-barang hasil produksi Pemohon Kasasi dengan

menggunakan Merek "IKEA" Nomor Pendaftaran IDM000277901 di

Kelas 20 dan Nomor Pendataran IDM000092006 di Kelas 21;

Hasil Survey Termohon Kasasi Tidak Akurat Dan Cenderung Menyesatkan

13. Bahwa, apabila Termohon Kasasi melakukan survey dengan lebih jeli dan

seksama, Termohon Kasasi akan mampu menemukan keberadaan

berbagai jenis barang di Kelas 20 dan Kelas 21 dengan menggunakan

Pendaftaran Merek "IKEA" yang diproduksi oleh Pemohon Kasasi, yang

nyata-nyata dapat dibeli oleh konsumen di Indonesia;

Bahkan, tanpa harus melakukan survey di berbagai kota di Indonesia,

Termohon Kasasi dapat dengan mudah menemukan berbagai situs

internet yang dioperasikan oleh badan hukum ataupun warga negara

Indonesia, yang menawarkan serta menjual berbagai produk dengan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48

Page 150: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 49 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

merek "IKEA" di Kelas 20 dan Kelas 21 hasil produksi Pemohon Kasasi,

yang dapat dibeli secara bebas oleh konsumen Indonesia;

Adapun detail mengenai situs-situs ini akan Pemohon Kasasi tunjukkan

kepada Majelis Hakim dalam sidang acara pembuktian kelak;

Oleh karenanya, menurut Pemohon Kasasi, hasil survey yang dilakukan

oleh Termohon Kasasi di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Denpasar,

adalah tidak tepat dan sangat menyesatkan;

14. Bahwa selanjutnya perlu kiranya Majelis Halim mencermati tingkat

kredibilitas dan kompetensi perusahaan yang ditunjuk Termohon Kasasi

untuk menyeleggarakan survey tersebut, yakni Berlian Group Indonesia,

khususnya karena melalui database Putusan Mahkamah Agung, tidak

terdapat satupun putusan Pengadilan Niaga maupun Mahkamah Agung

pada gugatan penghapusan merek yang menjadikan hasil survey Berlian

Group Indonesia sebagai rujukan para Hakim Mahkamah Agung ataupun

Pengadilan Niaga dalam memutus perkara penghapusan merek;

Oleh karenanya, sangat tidak mengherankan apabila Termohon Kasasi

justru tidak mampu menemukan penjualan dan pendistribusian berbagai

produk-produk "IKEA" untuk jenis barang dalam Kelas 20 dan Kelas 21

yang dilakukan di Indonesia, bahkan melalui penelusuran online yang

dapat dilakukan oleh siapapun;

15. Lebih lanjut, pemilihan kota dimana Termohon Kasasi melakukan survey,

yakni Jakarta, Bandung, Surabaya dan Denpasar, tidaklah cukup untuk

menghasilkan kesimpulan mengenai penggunaan Merek "IKEA" Pemohon

Kasasi di seluruh Indonesia;

Bahwa, untuk menghasilkan suatu hasil kesimpulan terkait penggunaan

suatu merek secara tepat, sudah sepatutnya Termohon Kasasi melakukan

survey di seluruh kota di Indonesia, atau setidak-tidaknya di tiap kota besar

pada setiap pulau di Indonesia. Ketentuan tersebut juga telah beberapa

kali diterapkan secara konsisten oleh lembaga peradilan dalam beberapa

perkara penghapusan merek, antara lain pada perkara penghapusan

merek "MOSAICMIRO" antara Herman W.G.M. Nooijen B.V. selaku

Penggugat dan Pemohon Kasasi melawan Drh. Cahyoko Bahar Sarjito

selaku Tergugat dan Termohon Kasasi, dimana melalui Putusan Nomor

421/K/Pdt.Sus/2012, Mahkamah Agung menguatkan dalil Pengadilan

Niaga dalam menolak gugatan penghapusan merek Penggugat dengan

dalil sebagai berikut:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49

Page 151: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 50 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

"Bahwa sesuai dengan bukti surat P. 14, P. 15, P.15, Majelis berpendapat

bahwa survey yang dilakukan Penggugat melalui PT. Molresta Research

Indonesia terhadap 215 responden pada Toko Keramik dan Toko

Bangunan di Jakarta serta 150 responden pada Toko Keramik dan toko-

toko bangunan di Yogyakarta mengenai data-data merek MOSAICMIRO

selama tiga tahun berturut-turut tidak menjadi patokan atau pedoman,

dikarenakan Indonesia terdiri dari beberapa pulau dan ratusan kota-kota

besar di seluruh wilayah Indonesia dan Tergugat dalam memasarkan

merek MOSAICMIRO dapat dilakukan diluar Pulau Jawa, misalnya Pulau

Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Sumatra, Pulau Irian dan Pulau

Maluku";

Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah

Agung berpendapat:

Bahwa keberatan-keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena

setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 14 Oktober 2014 dan

kontra memori kasasi tanggal 27 November 2014 dihubungkan dengan

pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat sudah tepat dan benar serta tidak salah menerapkan

hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:

- Bahwa telah benar bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 61 ayat (2) huruf

a Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, maka merek yang

tidak digunakan oleh pemiliknya selama 3 (tiga) tahun berturut turut dapat

dihapus dari Daftar Umum Merek, hal mana telah terbukti adanya dalam

perkara a quo yaitu bahwa sesuai hasil pemeriksaan terbukti bahwa merek

dagang IKEA untuk kelas barang/jasa 21 dan 20 terdaftar atas nama

Tergugat masing-masing Nomor IDM000092006 dan Nomor IDM000277901

telah tidak digunakan oleh Tergugat selama 3 (tiga) tahun berturut-turut

sejak merek dagang tersebut terdaftar pada Turut Tergugat, karena itu

putusan Judex Facti dalam perkara a quo sudah tepat sehingga layak untuk

dipertahankan;

Menimbang, bahwa namun demikian Hakim Agung anggota I Gusti

Agung Sumanatha, S.H., M.H., menyatakan beda pendapat (dissenting opinion)

dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut:

Bahwa keberatan-keberatan kasasi dapat dibenarkan, Judex Facti/

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah salah dalam

menerapkan hukum, dengan pertimbangan hukum sebagai berikut:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50

Page 152: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 51 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Bahwa Pemohon Kasasi/ Tergugat dapat membuktikan dalilnya bahwa

Merek IKEA Tergugat telah terdaftar secara sah dan merupakan merek terkenal

yang harus dilindungi dan tidak terdapat alasan-alasan untuk dihapus, secara

kasat mata toko-toko milik Tergugat yang menjual produk-produknya tersebar

dan di Indonesia toko resmi IKEA a quo yang cukup besar berada di Jalan alam

Sutera Tangerang/Banten, sehingga dengan demikian Pasal 61 ayat (2) huruf a

Undang-Undang Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek tidak dapat di terapkan;

Menimbang, bahwa oleh karena terjadi perbedaan pendapat dalam

Majelis Hakim dan telah diusahakan musyawarah dengan sungguh-sungguh

tetapi tidak tercapai mufakat, maka berdasarkan Pasal 30 ayat (3) Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Majelis Hakim mengambil

putusan dengan suara terbanyak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata

bahwa Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam

perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang,

sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi INTER IKEA

SYSTEM B.V tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

Kasasi ditolak, Pemohon Kasasi harus dihukum untuk membayar biaya perkara

dalam tingkat kasasi ini;

Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek,

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004

dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi INTER IKEA

SYSTEM B.V tersebut;

Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam

tingkat kasasi sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

pada Mahkamah Agung pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2015 oleh Syamsul

Ma’arif, S.H., LL.M., Ph.D., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Page 153: GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42561/1/ROBY SANJAYA-FSH.pdf · GUGATAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK ATAS DASAR ...

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal 52 dari 52 hal Put. Nomor 264 K/Pdt.Sus-HKI/2015

Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. H. Abdurrahman, S.H., M.H., dan

I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung, masing-masing

sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk

umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota

tersebut dan Nawangsari, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh

para Pihak.

Anggota-Anggota, K e t u a,

Panitera Pengganti,

Biaya-biaya:1. Meterai : Rp 6.000,002. Redaksi : Rp 5.000,003. AdministrasiKasasi : Rp4.989.000,00 +

Jumlah : Rp5.000.000,00

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52