GTSL UJUNG BEBAS

download GTSL UJUNG BEBAS

of 66

Transcript of GTSL UJUNG BEBAS

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    1/66

    GTSL UJUNG BEBAS( FREE END)

    DRG. TITIK ISMIYATI, MS., Sp PROS (K)

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    2/66

    I. Defnisi :

    - Gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yangmenggantikan satu atau lebih gigi, tetapi tidaksemua gigi, serta jaringan sekitarnya dengandidukung oleh gigi dan jaringan di bawahnya

    serta dapat dikeluarkan dan dimasukkan daridan ke dalam mulut oleh pemakainya.( Suryatenggara et al. (1991)

    - Dilihat dari letaknya, gigi tiruan dikatakan

    berujung bebas (free end) apabila gigi aslihanya menjadi batas pada salah satu sisinyasaja, biasanya di bagian posterior (hoeni! etal., "##$).

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    3/66

    II. K!sif"!si %lasi&kasi %ennedy dan 'pplegate-%ennedy

    yang berdasarkan topogra& daerah tidak bergigimemasukkan daerah tidak bergigi berujungbebas sebagai kelas yang pertama dan kedua(kelas dan kelas ).

    %elas %ennedy'pplegate-%ennedy adalahdaerah tak bergigi terletak di bagian posteriordari gigi yang masih ada dan berada padakedua sisi rahang (bilateral)

    %elas %ennedy'pplegate-%ennedy adalahdaerah tak bergigi terletak di bagian posteriordari gigi yang masih ada tetapi berada hanyapada salah satu sisi rahang saja (unilateral).

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    4/66

    III. F#n$si GTSL #%#n$ &e&!s :

    1. emulihan *ungsi +stetik

    %ehilangan gigi depan biasanyamemperlihatkan wajah dengan bibir yangmasuk ke dalam, sehingga wajah menjadi

    depresi dan pada dasar hidung dagu menjaditampak lebih kedepan. Selain itu, timbul garisyang berjalan dari lateral sudut bibir danlipatan-lipatan yang tidak sesuai dengan usiapenderita. 'kibatnya sulkus labionasalismenjadi lebih dalam

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    5/66

    ". eningkatan *ungsi iara

    'lat biara dapat dibedakan menjadi " maam, yaitu statis dandinamis. agian statis adalah gigi, palatum, dan tulang aleolar.Sedangkan yang bersi/at dinamis adalah lidah, bibi, dan jaringansekitarnya. 'lat biara yang tidak lengkap dapat mengganggu/ungsi biara. emakaian gigi tiruan diharapkan dapatmengembalikan /ungsi ini.

    $. erbaikan dan eningkatan *ungsi engunyahan

    ola kunyah penderita yang sudah kehilangan sebagian gigibiasanya mengalami perubahan. 0ika kehilangan beberapa gigiterjadi pada kedua rahang tetapi pada sisi yang sama makapengunyahan akan dilakukan semaksimal mungkin oleh gigi aslipada sisi lainnya sehingga tekanan pengunyahan akan dipikulpada satu sisi saja. Dengan penggunaan protesa, tekanan kunyahdapat disalurkan seara merata keseluruh bagian jaringanpendukung sehingga dapat meningkatkan e&siensi pengunyahan

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    6/66

    . 2er erupsi gigi

    2er erupsi gigi pada keadaan tertentu dapat pula mengakibatkanterjadinya kontak oklusi premature atau inter/erensi oklusal. olakunyah jadi berubah karena pasien berusaha menghindari kontakprematur ini. engubahan pola kunyah ini menyebabkan dis/ungsi otot-otot kunyah.

    3. elestarian 0aringan 4ulut yang 4asih 5inggal

    emakaian G5S6 berperan dalam menegah atau mengurangi e/ekyang ditimbulkan karena hilangnya gigi

    7. enegahan 4igrasi Gigi

    ila sebuah gigi diabut atau hilang, gigi tetangganya dapat bergerakmenempati ruang kosong tersebut. 4igrasi gigi ini menyebabkanruang-ruang diantara gigi yang lainnya, hal ini memudahkan makananterjebak sehingga memudahkan plak interdental berakumulasi. 'kibatyang lebih lanjut adalah in8amasi jaringan periodontal.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    7/66

    . eningkatan Distribusi eban %unyah

    :ilangnya sebagian gigi mengakibatkanbertambah beratnya beban oklusal pada gigiyang masih tinggal. %eadaan inimenyebabkan penyakit periodontal. ;amun

    apabila perlekatan jaringan periodontal inikuat, maka beban yang berlebih tadi akan

    menyebabkan abrasi berlebih padapermukaan oklusalinsisal gigi.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    8/66

    I'. MAAM GTSL UJUNG BEBAS

    4aam G5S6 ujung bebas sama seperti halnya maam G5S6pada umumnya. 4enurut Soelarko dan

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    9/66

    ". Gigi 5iruan %erangka 6ogam (frame denture)

    Gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari kerangka logam tuangdan bagian sadel terdiri dari akrilik serta elemen gigi tiruan.%euntungan pemakaian bahan logam tahan karat sebagai rangka

    gigi tiruan dibandingkan dengan bahan akrilik adalah karena bahanlogam tahan karat lebih kuat sehingga dapat dibuat lebih tipis dansempit tapi tetap bersi/at kaku. %euntungan lainnya adalah gaya-gaya yang timbul akibat pengunyahan dapat disalurkan lebih baik,menyalurkan panas lebih epat, dan sulus gingia lebih sehatkarena tidak tertutup basis. %ekurangannya adalah rumit dan mahal

    dalam pembuatannya serta estetisnya

    . Valplast Partial Denture

    Gigi tiruan dengan basis terbuat dari nilon termoplastik biasa disebutdengan 8e!ible atau alplast. ahan ini tidak mempunyai engkram

    logam dan bersi/at ringan, bersi/at tembus pandang sehingga gusipasien terlihat jelas, serta memberikan estetika yang memuaskan(

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    10/66

    ndikasi penggunaan G5S6 alplast adalah ?

    1. dapat digunakan pada pasien yang memiliki alergi terhadap

    resin akrilik, nikel dan kobalt". pasien yang tidak dapat dibuatkan bridge tetapi

    memprioritaskan estetik

    $. pasien tidak menginginkan prosedur inasi/ atau tidakmenyukai kunjungan rutin untuk pemeliharaan gigi tiruan.

    %ontraindikasi penggunaan G5S6 alplast ?

    . jarak interoklusal pada bagian posterior kurang dari mmkarena G5S6 alplast perlu adanya occlusal clearance yangukup antara A' dan A untuk pemasangan gigi

    3. bila ada torus mandibula

    7. bentuk ridge yang knife edge pada kasus ujung bebasbilateral,

    . deep overbite, di mana gigi anterior dapat menghalangipergerakan yang tidak teratur.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    11/66

    '. ANATOMI OTOT YANG BERKAITAN DENGAN GIGITIRUAN

    SEBAGIAN UJUNG BEBAS

    Gigi tiruan sebagian lepasan ujung bebas merupakanprotesa yang menggantikan gigi dan jaringan pendukung

    yang hilang dalam rongga mulut. %ontak oklusi serta

    gerakan /ungsional yang terjadi menyebabkan tekananotot-otot lidah, bibir, dan pipi yang bekerja pada gigitiruan.

    erikut ini merupakan otot-otot yang bekerja pada gigitiruan?

    '. 2tot mulut bibir dan pipi terbagi atas ?1. 4uskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris

    ". 4uskulus buinator

    $. 4uskulus mentalis

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    12/66

    . 2tot pengunyah otot yang bekerja saat

    mengunyah, terbagi atas ?

    1. 4uskulus maseter

    ". 4uskulus temporalis

    $. 4uskulus pterigoid internus dan eksternus

    B. 2tot lidah terbagi atas ?

    1. 4uskulus genioglosus

    ". 4uskulus stiloglosus

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    13/66

    F#n$si !sin$*!sin$ ++ e-se:

    '. 2tot mulut bibir dan pipi?

    1. 4uskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris ber/ungsiuntuk menarik sudut mulut ke bawah

    ". 4uskulus buinator memiliki /ungsi untuk menegangkanbibir,meningkatkan tekanan intraoral (ketika meniup dan mengunyah)

    $. 4uskulus mentalis ber/ungsi untuk pergerakan naik dan turundari jaringan lunak dagu

    . 2tot pengunyah?

    1. 4uskulus maseter ber/ungsi untuk mengangkat rahang bawahpada waktu mulut terbuka

    ". 4uskulus temporalis ber/ungsi menarik rahang bawah ke atasdan ke belakang

    $. 4uskulus pterigoid internus dan eksternys ber/ungsi menarikrahang bawah ke depan

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    14/66

    B. 2tot lidah terbagi atas ?

    1. 4uskulus genioglosus ber/ungsi untuk mendorong lidah

    ke depan". 4uskulus stiloglosus ber/ungsi untuk menarik lidah keatas dan ke belakang

    Pen$!-# ++*++ e-se e-!/!p $i$i i-#!n

    se&!$i!n ep!s!n:5ekanan otot-otot lidah, bibir, dan pipi yang bekerja padagigi tiruan selama gerakan /ungsional dengan gigi-gigitidak dalam berkontak, tidak menyebabkan terlepasnyagigi tiruan,ontohnya, muskulus mentalis akan menambah

    retensi pada bagian tepi anterior gigi tiruan sebagianlepasan, dan muskulus orbiularis oris mendukung retensilangsung dengan ara menekan labial ange pada gigitiruan sebagian lepasan agar ggi tiruan tidak terlepas.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    15/66

    'I. RENANA PEMBUATAN DESAIN GIGITIRUAN

    SEBAGIAN LEPASAN Aenana pembuatan desain merupakan tahap

    yang penting dan merupakan salah satu /aktorpenentu keberhasilan atau kegagalan sebuahgigi tiruan. Desain yang baik dapat menegahterjadinya kerusakan jaringan mulut akibat

    kesalahan yang tidak seharusnya terjadi danyang tak dapat dipertanggung jawabkan.5erdapat empat tahap dalam pembuatan

    desain gigi tiruan sebagian yaitu?

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    16/66

    T!!p I: Menen#"!n "e!s /!-i !sin$*!sin$ /!e-! !" &e-$i$i(s!/e)

    Daerah tak bergigi dalam suatu lengkung gigi dapat berariasi dalam hal

    panjang, maam, jumlah, dan letaknya. Semua ini akan berpengaruh terhadaprenana pembuatan desain gigi tiruan, termasuk bentuk sadel, konektor,maupun dukungannya. 4enurut 'pplegate, daerah tak bergigi dapat dibagimenjadi enam kelas dengan masing-masing indikasi protesanya. Cntuk kasusujung bebas masuk dalam klasi&kasi 'pplegate kelas dan kelas .

    %elas ?

    D5G (daerah tak bergigi) ? Sadel ujung bebas (free end) pada kedua sisi(bilateral) (indikasi protesa) ? rotesa lepasan, desain dua sisi (bilateral) dengan

    perluasan basis ke distal

    %elas ? D5G (daerah tak bergigi) ? Sadel ujung bebas (free end) pada satu sisi

    (unilateral) (indikasi protesa) ? rotesa lepasan, desain dua sisi (bilateral) dengan

    perluasan basis ke distal

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    17/66

    T!!p II: Menen#"!n !0! /#"#n$!n /!-i sei!p s!/e Dukungan bagi gigi tiruan sebagian lepasan merupakan semua

    dukungan yang diterima dari jaringan mulut untuk melawanatau menahan atau menyangga gaya oklusal yang diterimaprotesa. Dukungan terbaik untuk protesa sebagian lepasandapat diperoleh dengan memperhatikan danmempertimbangkan beberapa /aktor, seperti keadaan jaringanpendukung, panjang sadel, jumlah sadel, dan keadaan rahang

    yang akan dipasangi gigi tiruan. entuk daerah tak bergigi ada dua maam, yaitu sadel tertutup

    (paradental) dan daerah berujung bebas (free end). 'da tigamaam dukungan sadel, yaitu dukungan dari gigi, dari mukosa,atau dari gigi dan mukosa (kombinasi.). Dukungan untuk sadel

    berujung bebas dapat berasal dari mukosa untuk menegahpenerimaan beban kunyah yang tidak seimbang antara gigi danmukosa. Dukungan kombinasi juga dapat dipilih dengan syaratgigi yang akan dijadikan sebagai penyangga masih sehat danbaik.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    18/66

    T!!p III: Menen#"!n %enis pen!!n (retainer)

    'da dua maam retainer untuk gigi tiruan sebagian lepasan,

    yaitu direct retainer dan indirect retainer.1. Direct retainer merupakan penahan yang berkontak langsung

    dengan permukaan gigi penyangga, dapat berupa engkeram

    2. indirect retainer merupakan penahan yang memberikanretensi untuk melawan gaya yang enderung melepas protesa

    ke arah oklusal dan bekerja pada basis, dapat berupa platanterior setinggi ingulum.

    enentuan jenis retainer yang akan dipilih perlu memperhatikan/aktor seperti?

    1. Dukungan sadel, hal ini berkaitan dengan indikasi dari maamengkeram yang akan dipakai dan gigi penyangga yang ada.

    ". Stabilisasi gigi tiruan, hal ini berhubungan dengan jumlah danmaam gigi pendukung yang ada dan akan dipakai.

    $. +stetika, hal ini berhubungan dengan bentuk atau tipeengkeram serta lokasi gigi penyangga.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    19/66

    T!!p I': Menen#"!n %enis "+ne"+-

    Cntuk gigi tiruan sebagian dengan bahan resin, konektor yang dipakaiberbentuk plat, sedangkan pada gigi tiruan sebagian kerangka logambentuk konektor berariasi dan dipilih sesuai dengan indikasinya.

    Gigi tiruan kerangka logam terkadang menggunakan lebih dari satukonektor berdasarkan pertimbangan sebagai berikut?

    1. engalaman pasien

    ". Stabilisasi

    $. ahan gigi tiruan

    ada pembuatan desain gigi tiruan sebagian lepasan ujung bebas (free-end), hal-hal yang perlu diperhatikan di antaranya?

    1. erlu diusahakan adanya penahan tak langsung.

    ". Desain engkeram arus dibuat sedemikian rupa sehingga tekanan

    kunyah yang bekerja pada gigi penyangga menjadi seminimal mungkin.$. Sandaran oklusal diletakkan menjauhi daerah sadel.

    .erlu dipikirkan kemungkinan perlunya relining atau rebasing dikemudian hari, dan hal ini harus mudah dilakukan.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    20/66

    'II. RETENSI DAN STABILISASI PADA GIGI TIRUAN

    SEBAGIAN LEPASAN UJUNG BEBASA. Reensi

    Aetensi adalah kemampuan gigi tiruan sebagian lepasanuntuk melawan gaya pemindah yang enderungmemindah protesa ke arah oklusal dalam keadaanstatis.

    Bontoh gaya pemindah antara lain gaya graitasi, ototkunyah, proses pengunyahan, berbiara dan makananlengket. :al-hal yang mampu memberikan retensi pada

    gigi tiruan sebagian lepasan di antaranya? retainer,sandaran, oklusi, tegangan permukaan, adhesi antaratting surface dan jaringan lunak dibawahnya

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    21/66

    Aetensi pada gigi tiruan sebagian lepasan ujungbebas berupa ?

    1. Aetensi mekanik, diperoleh dari bagian gigitiruan yang ber/riksi dengan struktur anatomiseperti penempatan lengan retenti/ pada daerahundercut gigi

    ". Aetensi muskuler, diperoleh dari relasi antarabasis gigi tiruan dengan mukosa dibawahnya.

    $. Aetensi &sik, dapat berupa adhesi antara basisdengan salia dan salia dengan mukosa dankohesi, tekanan atmos/er dan teganganpermukaan.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    22/66

    esarnya adhesi dipengaruhi oleh? %erapatan kontak basis dengan mukosa

    6apisan tipis &lm salia antara basis denganmukosa

    6uas permukaan basis yang berkontak. Semakinluas permukaan semakin besar

    Bara mengeek retensi gigi tiruan sebagian lepasanujung bebas adalah dengan ara ?

    memasang gigi tiruan tersebut ke dalam mulut

    pasien. 0ika tidak mempunyai retensi maka gigitiruan tersebut akan terlepas setelah dipasang,namun jika tidak terlepas berarti gigi tiruantersebut sudah mempunyai retensi.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    23/66

    S!&iis!si Stabilisasi adalah kemampuan gigi tiruan sebagian lepasan

    untuk melawan gaya perpindahan gigi tiruan dalam arah

    horiontal dan dinilai dalam keadaan ber/ungsi. Stabilisasi tergantung pada garis retensi klamer. Stabilisasi

    ditentukan oleh tiga titik sandaran yang harus meliputi luas

    permukaan yang sebesar-besarnya agar beban yangditerima protesa tiap unit bisa sekeil mungkin

    *aktor-/aktor yang mempengaruhi stabilisasi gigi tiruanlepasan sebagian berujung bebas antara lain ? adaptasi basis,

    perluasan basis seluas mungkin tanpa mengganggu kenyamanan,

    menentukan gigi sandaran dengan garis /ulkrum,

    membuat tiga titik sandaran,

    memenuhi konsep oklusi berimbang pada saat penyusunan gigi,

    menyusun gigi dengan mengikuti serta menentukan dimensi ertikaldan relasi sentrik dengan baik

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    24/66

    Gigi tiruan yang mempunyai stabilisasi pastimempunyai retensi, sedangkan gigi yang

    mempunyai retensi belum tentumempunyai stabilisas.

    Stabilisasi terlihat dalam keadaan ber/ungsi,misal pada mastikasi.

    emeriksaan stabilisasi gigi tiruan denganara ? menekan bagian depan dan belakang

    gigi tiruan seara bergantian dan dilihat

    saat pasien melakukan gerakan mastikasi.Gigi tiruan tidak boleh menunjukkanpergerakan pada saat tes ini.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    25/66

    'III. 1UBUNGAN MAKSILA MANDIBULA

    Sebelum dipasang pada artiulator, hubungan

    kedua model rahang harus ditentukan dahuluseermat mungkin. 5ahap ini dikenal sebagaitahap penentuan hubungan maksila mandibula.ada pasien kehilangan gigi sebagian, terdapat

    beberapa kemungkinan yang dapat dijumpai.1. penentuan hubungan ini dapat langsung

    dilakukan begitu saja dengan ara

    menangkupkan kedua model rahang dalam

    kedudukan antar tonjol, dengan bantuangigi yang masih ada.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    26/66

    ". pada pasien dengan kehilangan gigi lebih banyak lagi,

    terutama geligi belakangnya, ara penentuan seperti

    tadi tidak lagi dapat dilakukan.

    $. ada kasus ini, penentuan tinggi dan letak gigit mirip

    dengan yang dilakukan untuk rahang yang sudahtidak

    bergigi. ;amun, prinsip dasarnya tetap sama, yaitu

    merekam hubungan ertial dan horiontal yang betulantar rahang bawah dan atas.

    :ubungan rahang dipengaruhi oleh berbagai /aktor danbagian lainnya dari organ kunyah. tulah sebabnya, perludipahami semua /aktor ini, sebelum hubungan rahangdapat ditentukan dengan benar

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    27/66

    F!"+- 2!n$ &e-pe-!n /!!penen#!n #n$!n -!!n$

    dua maam hubungan rahang, yaitu?

    1. :ubungan rahang horiontal

    ". :ubungan rahang ertial

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    28/66

    1#n$!n -!!n$ +-i3+n!

    'da " maam hubungan horiontal antar rahang yang

    penting dalam penentuan oklusi G5S6.1. :ubungan horiontal pertama, adalah relasi

    sentrik.

    Aelasi sentrik adalah hubungan tulang dengan tulangantara mandibula dan maksila, dan dalam hal ini

    relasi antar tonjol gigi tidak diperhatikan.

    Aelasi ini merupakan posisi paling mundur, dan tidaktegang dari mandibula terhadap maksila pada suatukedudukan dimensi ertial tertentu dimana gerakan

    mandibula ke lateral masih mungkin dilakukan.4andibula dapat seara berulang dikembalikan padaposisi ini, karena itulah hal ini dianggap sebagai titikre/erensi dalam mengembangkan oklusi pasien

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    29/66

    ". :ubungan horiontal kedua adalah oklusi sentrik. Aelasi inimerupakan hubungan geligi pada salah satu rahang denganantagonisnya pada rahang lawannya, dimana terjadi

    hubungan antar tonjol maksimum.:ubungan ini benar-benar hubungan dengan gigi dan gigi,dan sama sekali tidak mempermasalahkan posisi tulangrahang.

    %edudukan ini juga bukan posisi terminal atau paling mundur

    dari mandibula, tetapi biasanya terjadi pada suatu titik dalamgerak batas border movement! dari siklus pengunyahan.

    osisi ini merupakan suatu keadaan yang terjadi karenaadanya suatu siklus yang memang sudah terlatih, disadaridan merupakan gerak penutupan habitual.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    30/66

    1#n$!n -!!n$ 4e-i"!5erdapat " maam dimensi ertial, yaitu ?

    1. Dimensi ertial istirahat Dimensi ertial istirahat ditentukan apabila

    seseorang berada dalam posisi tegak dan

    sepenuhnya dalam keadaan istirahat. osisi

    mandibula bergantung pada keseimbangan

    antara otot-otot mastikasi, otot bagian atas

    leher, serta otot supra dan in/ra hyoid. ila pasien yang diukur dimensi ertial istirahatnya

    masih bergigi, maka tak satupun gigi asli yang saling

    bersentuhan dalam posisi ini.0arak atau ruang yang terjadi pada keadaan ini

    disebut sebagai ruang inter-oklusal (free "ay space!.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    31/66

    ". dimensi ertikal oklusal

    ila pasien bergigi asli mengangkat mandibulanya dariposisi istirahat, sehingga semua tonjol giginya berkontak

    seara maksimum dan dimensi ertikalnya sekali lagidiukur, jadilah dimensi ertial oklusal. 4udah dimengertibahwa dimensi ertial istirahat akan selalu lebih besardaripada dimensi ertial oklusal. ada kebanyakan pasien,perbedaan ini berkisar anata "- mm

    Salah satu ara yang paling e/ekti/ untukmengembangkan hubungan oklusi tanpa gangguan(inter/erensi) tonjol gigi pada saat gerakan ekskrusirahang adalah penggunaan ad#ustable atau semiad#ustable articulator. Dengan sendirinya hal ini akan

    terapai apabila reproduksi ermat hubungan maksilamandibula dapat diapai pula.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    32/66

    I5. !-! Penen#!n 1#n$!n R!!n$ A!sD!n

    R!!n$ B!6!7. Me+/e L!n$s#n$

    !. Me+/e 8iis engukuran? jarak dari batas bawah septum nasi

    ke batas bawah dagu sama dengan jarak darianthus mata ke sudut mulut.

    engukuran dilakukan ketika rahang dalam posisiistirahat

    Dapat dilakukan pada pasien dengan asimetriwajah

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    33/66

    engukuran dimensi ertikal denganmetode

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    34/66

    &. Two dot technique

    enentuan dimensi ertikal melaluipengukuran jarak dua titik pada ujung hidungdengan ujung dagu sebagai panduan dengan

    jangka sorong, kemudian dibandingkan

    dengan pengukuran pada /oto se/alometrimelalui pengukuran sudut bidang bispinal(garis S;'-S;) dengan bidang mandibula(garis Go-Gn). erbandingan tersebut

    dilakukan seara teknik t"o dot denganstandar 4oyers.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    35/66

    0. Facial measurement (M0Gee)

    0arak antara anthus @ sudut mulut, telinga @mata merupakan indikator penting yangdapat digunakan untuk menentukan dimensiertikal. eberapa indikator lain seperti jarakglabella @ subnasion, pupil @ stomion, pupil @rima oris, dan jarak antara dua sudut mulutdapat digunakan namun tidak begitu akurat.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    36/66

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    37/66

    /. Lytle method

    e. 1#-s

    4etode pengukuran yang dikembangkan oleh :urst berdasarkan tinggi bibir atas dan bagiangigi insisius sentral yang kelihatan ketika bibir terbuka dalam posisi istirahat.4etode inimembagi tipe bibir dari sangat pendek sampai sangat panjang, dan kemudian membuat tabeluntuk menentukan DE2 pada pasien tak bergigi

    9. Me+/e Kne&e!!n

    5erdapat korelasi jarak mata-telinga terhadap dagu-hidung.5eknik? 1. asien didukkan tegak lurus pada dental hair dengan posisi yang nyaman, bibir dalam

    keadaan istirahat dan tidak terdapat tarikan wajah ". Dengan menggunakan sliding aliper ukur jarak mata-teinga (dari meatus e!ternal auditory

    anal ke kantus terluar mata), kemudian jarak antara spina nasalis ke tepi bawah dagu

    4etode tersebut dapat digunakan untuk memprediksi ertikal dimensi oklusi dan merupakanara yang mudah tanpa menggunakan alat yang rumit

    $. Nis6+n$e-

    Dibuat " tanda, pada ujung hidung dan pada bagian dagu yang paling prominen. asiendiinstruksikan untuk relaks dan menelan. 0arak antara kedua tanda diukur. 2cclusal rimdisesuaikan sehingga pada saat oklusi jarak antara kedua titik "- mm lebih keil daripengukuran awal.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    38/66

    . K!!i! 4etode pengukuran dimensi ertikal istirahat ditentukan

    dengan mengukur lebar mata yang dikatakan mempunyainilai sama dengan jarak dasar hidung ke tepi bawah bibir.engukuran ini hanya berlaku pada kelompok wajaheuryprosop, wajah rata-rata dan leptoprosop.

    i. I42 !n/ G++/9-ien/

    0arak antara pupil mata ke sudut bibir sama dengan jaraksubnasion ke gnation,

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    39/66

    ". An!+i0! L!n/!-"s0arak antara pupil mata dan rima oris dan jarak antara S;' dan tepi bawah

    mandibula adalah perhitungan willis, jika jarak dari kedua perhitungan itusama, maka perhitungan dianggap benar

    . B+2!n+4

    4enggunakan metode anthropometrik. anjang lip line sama dengan jarakantara tubercle of t*e mout* and tepi bawah dagu saat rahang menutup.

    . Le+n!-/+ /! 'in0i (I, II, III)

    6eonardo da Eini berkontribusi dalam obserasi dan gambar proporsiwajah yang disebut Fdivine proportions+.

    0arak antara dagu dengan bagian bawah hidung (ertikal dimensi oklusi)sama dengan dimensi?

    Garis rambut ke alis

    anjang telinga 'lis ke bawah hidung

    masing-masing dimensi tersebut sama dengan 1$ wajah.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    40/66

    n. S6!+6in$ Me+/

    Saat mengunyah , gigi geligi akan bergerak bersama dengan

    sedikit kontak pada awal proses mengunyah. 5eknik?4embentuk "a( cone dari malam lunak pada bite rim A

    "a( cone akan menyentuh bite rim A' shg posisi rahangterbuka lebar. asien diminta melakukan gerakan mengunyah

    mengurangi tinggi dari "a( cone sampai terapai relasi

    ertikal.

    +. F!0i! Me!s#-eens A9e- S6!+6in$ An/Re!in$

    asien diminta untuk duduk dengan nyaman, dan mata

    melihat lurus ke depan, pasangkan bite rim rahanga atas,tempatkan " titik re/erensi, minta pasien untuk menjilatbibirnya dengan lidah, untuk menelan dan mengistirahatkanbahunya, ukur, ulangi hingga didapatkan hasil yang sesuai

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    41/66

    p. S!n!!n5eknik?

    1. tentukan panjang gigi atas pada galangan gigitan ,dan kurangi "-$ mm pada galangan gigitan rahangbawah untuk mendapatkan /ree way spae

    ". 6etakkan malam yang sangat lunak berbentuk bola

    diameter =-1# mm pada area depan galangan gigitanbawah dan permukaan oklusal gigi premolar pertama.

    $. Dengan kondisi pasien yang nyaman, instruksikanuntuk menelan beberapa kali

    . 4andibula menapai dimensi ertikal, malam lunakturun dan diimbangi oleh gerakan otot ketikamandibula diretrusikan sepanjang dengan lidah padarelasi sentrik

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    42/66

    ;. P2si++$i0 Res P+sii+n

    Setelah pemakaian biterim rahang atas maupun rahang bawah pada pasien,pasien diinstruksikan untuk melakukan gerakan menelan dan membiarkan

    rahangnya rileks. ada saat rahang rileks, bibir seara perlahan-lahan akanterpisah dan kemudian diukur ruang antara biterim. 0arak istirahat padabiterim ini harus sekitar "- mm (Shandara, "##). -. P+nei0 Me+/

    asien diminta untuk menguapkan beberapa huru/ dan dilihat relasi biterim A' A dengan bibir.

    - unyi huru/ mH4enguapkan mH beberapa kali ketika bibir atas dan bawah bertemu jarak antara hidung dan dagu adalah 'DR berulang". engukuran keduakurang dari "- mm dari pengukuran pertama ('DO).

    - unyi huru/ , h, s dan jH

    4enguapkan , h, s, jH jarak antara bite rim A' dan A di anterior

    adalah 1 mm ('DO).- unyi huru/ /H atau H

    4enguapkan / atau H bite rim A' harus berkontak dengan bibir bawahpada ermilion border

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    43/66

    s. Si4e-!n asien duduk dalam posisi tegak dengan dataran oklusal sejajar

    lantai. asien diminta untuk menutup mulut (oklusi sentris), laludigambar sebuah garis pada gigi anterior rahang bawah sejajardengan tepi insisal gigi anterior rahang atas. Garis ini disebut garis

    oklusi sentris. asien diminta mengatakan FyesI dan terus membunyikan huru/ FsI

    seperti menguapkan FyesssssssI. Sementara menguapkan FsI,

    operator menggambar garis pada gigi anterior bawah sejajardengan insisal gigi anterior atas. Garis ini disebut closest speakinglevel line. Auang antara garis oklusi sentris rendah dan garisterdekat atas berbiara disebut closest speaking space.

    Cntuk mengetahui closest speaking level line sudah tepat, pasien

    diminta untuk menghitung dari 7# ke 77. 6alu diperhatikan

    bagaimana hubungan tepi insisal atas dengan closest speakinglevel line pada setiap penguapan FsI. 0ika

    masih tidak tepat, garis harus diubah sedikit untuk menyesuaikanposisi FsI ketika pasien membaa atau berbiara ukup epat.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    44/66

    . B++

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    45/66

    =. Me+/e Ti/!" L!n$s#n$ !. Ee"-+i+$-!f

    osisi istirahat mandibula dapat ditentukan dengan menggunakan elektromiogra& yangaakan merekam aktiitas minimal otot. Semua otot akan menunjukkan aktiitas yang lebihbesar pada keadaan posisi selain posisi istirahat, seperti posisi oklusi (Shandara, "##). &. D+#$!s !n/ M!-i!+

    Douglas and 4aritato desribed the open-rest method o/ establishing the ertial dimensiono/ olusion. 2pen-rest position is an unstrained mouth-breathing position. 5he lips areslightly parted to permit obseration o/ the mesial marginal ridges o/ the upper and lower

    &rst biuspids. 5he position whih represents the upper and the lower posterior olusalplane related to the orner o/ the mouth. re-e!tration ephalometri radiographs o/ "#patients made with the mandible in the open-rest position indiated that the upper

    olusion rim should be $ mm aboe the orner o/ the mouth in the premolar region andthat the olusal plane o/ the lower rim should be " mm below the orners o/ the mouth. 0. Me!s#-een 9-+ F+-e- Den#-es

    engukuran dimensi ertikal ini dapat dilakukan untuk pasien yang sudah pernahmenggunakan protesa sebelumnya. engukuran dilakukan menggunakan %oley gauge.

    1) 4engukur jarak dari papila insisius ke bidang insisal gigi depan maksila pada protesayang lama lalu dibandingkan dengan biterim A' protesa yang baru.

    ") 4engukur jarak dari papila insisius ke aleolar ridge mandibula pada protesa yang lama,lalu dibandingkan dengan tinggi ertikal biterim A' dan A ketika dioklusikan.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    46/66

    /. +n0ep +9 E;#! Ti-/s

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    47/66

    9. 1!

    :amm mengembangkan metode khatalia dengan teori Feye unitI yang menjelaskanadanya keterkaitan topogra& &tur wajah. 0arak antara pangkal hidung dan batas bawah bibir

    bawah merupakan satu unit mata. 0arak tersebut tetap tidak berubah baik saat istirahatatau selama tersenyum

    $. 1!2!"!6!

    engukuran DE* seara tidak langsung dengan rumus yang telah dikemukakan oleh:ayakawa (1999), melalui pengukuran beberapa titik re/erensi pada wajah dan tangan,serta disesuaikan dengan jenis kelamin pasien dan pro&l wajah pasien. Aumus DE2

    berdasarkan hasil penelitian ro/ :ayakawa Sn-Gn J 17.# K #.73(p-Bh) Sn? subnasion (tepi in/erior pertengahan hidung) Gn? gnathion ? tepi in/erior dagu ? pupil (titik pertengahan pupil mata) Bh? Bhelion (bagian tepi sudut mata Aumus DE2 dibuat berdasarkan hasil ro/ :ayakawa (pada masyarakat 0epang)

    Sn @ Gn J 17.# K #.73 ( @ Bh) Sn ? Subnasion (tepi in/erior hidung) Gn ? Gnathion (tepi in/erior dagu) (pupil) ? titik pertengahan pupil mata Bh (Bhelion) ? bagian tepi sudut mulut

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    48/66

    . P-e*e-!0i+n -e0+-/s 1) pengukur

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    49/66

    L. PERSIAPAN SEBELUM PEMBUATAN GIGITIRUAN 7. An!nesis

    'namnesis adalah riwayat yang lalu dari suatupenyakit atau kelainan, berdasarkan ingatanpenderita pada waktu dilakukan wawanara danpemeriksaan medikdental. eberapa hal yangyang biasa ditanyakan adalah nama pasien,alamat, pekerjaan, jenis kelamin, usia,penabutan terakhir gigi, pengalamanpemakaian gigi tiruan, tujuan pembuatan gigi

    tiruan, dan keterangan lain yang dianggappenting, seperti kebiasaan buruk (Gunadi dkk.,199).

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    50/66

    =. Pee-i"s!!n S!#s U#

    Aiwayat penyakit umum yang pernah dideritasebaiknya ditanyakan dengan mengajukanpertanyaan-pertanyaan terpilih. enderitasebaiknya ditanya apakah ia sedang beradadalam perawatan seorang dokter umumlain danbila demikian, obat-obat apa saja yang sedangdiminum. :al ini perlu diketahui karena penyakit-penyakit dan pengobatan tertentu dapatmempengaruhi jaringan yang terlibat dalam

    perawatan dental, seperti diabetes milletus,penyakit kardioaskular, tuberkulosis, lues,anemia, depresi mental, alkoholisme, dll.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    51/66

    a. Diabetes Milletus

    Pada penderita diabetes, suatu kombinasi infeksi dan penyakit pembuluh darah

    menyebabkan berkembangnya komplikasi-komplikasi di dalam mulut, seperti mukosayang meradang, cepat berkembangnya penyakit periodontal, mudah terjadi abses

    periodontal, dan bertambahnya pembentukan kalkulus. Hal pertama yang harus dilakukan

    adalah mengontrol diabetesnya dan menyehatkan kembali jaringan mulut.

    Dalam lingkungan mulut yang sudah sehat kembali, pembuatan protesa dapat dilakukan

    dengan saran-saran tambahan sebagai berikut:

    1 Hindari tindakan pembedahan yang besar selama hal itu mungkin dilakukan.! "unakan bahan cetak yang mengalir bebas.

    # $uat desain rangka gigi tiruan yang terbuka dan mudah dibersihkan.

    % Distribusikan beban fungsional pada semua bagian yang dapat memberikan dukungan.

    & $ila dibutuhkan, rangsang pengaliran sali'a dengan obat hisap yang bebas karbohidrat.

    7) 5ekankan kepada pasien mengenai pentingnya pemeliharaankesehatan mulut.

    ) 5entukan jadwal kontrol rutin pasien setiap enam bulan sekali, bahkanjika perlu lebih sering dari itu, untuk mempertahankan kesehatan mulut.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    52/66

    b. enyakit %ardiaskular

    :al ini perlu diperhatikan pada waktu penabutan gigi. :indari pemakaiananastetikum yang mengandung asokonstriktor seperti adrenalin karenabahan ini dapat mempengaruhi tekanan darah .

    . 5uberkulosis dan 6ues

    5erjadinya gangguan metabolisme pada penderita tuberkulosis dan luesmenyebabkan resrobsi yang berlebihan pada tulang aleolar. Dalam merawatpenderita-penderita ini, perlindungan terhadap dokter gigi serta penderita

    lain merupakan pertimbangan yang sangat penting, seperti penggunaanmasker, sarung tangan karet, tongue blade saat pemeriksaan, menuitangan dan wajah setelah pemeriksaan. enderita lues akti/ dan tidak dirawatsebaiknya hanya menerima perawatan darurat saja sedangkan semuapekerjaan lainnya harus ditunda sampai penyakitnya sembuh

    d. 'nemiaenderita anemia biasanya menunjukkan resorpsi tulang aleolar yang epat.Cntuk kasus ini, sebaiknya digunakan elemen gigi tiruan yang tidak adatonjolnya (Gunadi dkk., 199).

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    53/66

    e. Depresi 4ental

    enderita depresi mental biasanya diberipengobatan yang mempunyai e/ek sampingmengeringnya mukosa mulut. :al ini akanmengakibatkan berkurangnya retensi gigi

    tiruan. 4aka perawatan dalam bidangprostodontik sebaiknya ditunda dahulusampai perawatan terhadap depresimentalnya dapat diatasi (Gunadi dkk., 199).

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    54/66

    >. Pee-i"s!!n In-!+-!

    eberapa hal yang perlu diperiksa dalam pemeriksaan intraoral

    adalah kebersihan mulut, mukosa, /rekuensi karies, status gigi,jika diperlukan menggunakan rontgen, oklusi, artikulasi, eugnathi,estibulum, /renulum, kelainan gigi, maam gigi, bentuk gigi,kedudukan prosesus aeolar, bentuk palatum, torus palatinus,tahanan jaringan, selaput lendir, tuber maksilaris, eksostosis,lidah, retromylohyoid, dan keterangan lain yang diperlukan

    ?. P-ep!-!si M##

    Seara garis besar, sebetulnya terdapat dua tahap preparasimulut, yaitu langkah pendahuluan, seperti tindakan bedah,perawatan periodontal, konseratis, termasuk endodontik, bahkan

    tindakan ortodontik perlu dilaksanakan untuk mempersiapkanmulut pasien menerima gigi tiruan. 5ahapan pertama ini dilakukanuntuk meniptakan lingkungan mulut yang sehat.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    55/66

    5ahap kedua, mulut pasien per>udipersiapkan untuk pemasangan gigi tiruan

    yang akan dibuat. Dalam tahap ini dilakukanproses pengubahan kontur gigi untukmengurangi hambatan, menari bidangbimbing, membuat sandaran oklusal, dan bila

    perlu meniptakan daerah-daerah untukretensi mekanis

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    56/66

    5I. TA1AP*TA1AP PEMBUATAN GTSL UJUNG BEBAS 7. Me! e!"!n Un#" S#/i M+/e 'lat ? sendok etakperforated stock tray ahan etak ? alginat Bara menetak ? mukostatik Sebelum menetak, sendok etak diobakan dulu ke mulut pasien, pasien

    dilatih supaya berna/as melalui hidung dan bersikap tenang sewaktu dietak.

    Pen0e!"!n RA asien duduk dengan posisi tegak, dataran oklusal A' sejajar lantai. 2perator berdiri di belakang samping kanan pasien. Sendok etak A' yang telah terisi alginate dimasukkan ke mulut pasien

    dengan menempelkan bagian posterior dulu pada palatum, lalu sedikit demisedikit ke arah anterior sampai seluruh gigi terbenam alginat.

    ibir dikatupkan dan pasien diminta untuk menguapkan FCI.

    Selama setting sendok etak dijaga agar kedudukannya tetap. Setelah alginate mengeras sendok etak dilepas dari mulut pasien

    sehingga didapatkan hasil etakan gigi A'. :asil etakan diisi gips stone.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    57/66

    Pen0e!"!n RB asien duduk tegak dengan dataran oklusal sejajar lantai 2perator berdiri di depan samping kanan pasien

    Sendok etak A yang telah terisi alginate dimasukkan ke mulutpasien dengan menempelkan bagian posterior dulu, lalu sedikit

    demi sedikit ke arah anterior sampai seluruh gigi terbenam alginat. *iksasi sendok etak dengan menggunakan jari telunjuk dan jari

    tengah agar posisi sendok tidak berubah. asien diintruksikan untuk

    mengangkat lidah kemudian lidah direlaksdijulurkan untuk

    mendapatkan etakan /renulum lingualis. ibir dikatupkan dan pasien diminta untuk menguapkan FCI. Setelah mengeras etakan mulai dilepas dari bagian posterior

    kemudian hasil etakan diisi dengan gips stone.

    Bara menetak dengan metode di atas disebut dengan metodemenetak mukostatik atau penetakan tanpa tekanan, yang

    menunjukkan lingir dalam keadaan statis. Setelah selesaipenetakan, hasil etakan diisi gips stone lalu dibo!ing.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    58/66

    =. Me! Des!in Gi$i Ti-#!n Se&!$i!n Lep!s!n Seara umum, terdapat empat tahap untuk membuat desain

    G5S6, termasuk di dalamnya adalah desain G5S6 ujung bebas.4enurut Gunadi dkk. (199), urutan pembuatan desain G5S6?

    a. 4enentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi(sadel)

    Cntuk kasus ujung bebas, kelas yang mungkin adalah kelas dan

    'pplegate %ennedy. ndikasi protesa untuk kasus tersebutadalah G5S dua sisi dengan perluasan basis ke distal.

    b. 4enentukan maam dukungan dari setiap sadel

    dealnya, dukungan untuk sadel berujung bebas sebaiknya

    berasal dari mukosa untuk menegah penerimaan beban kunyahyang tidak seimbang antara gigi dan mukosa, meskipun dukungankombinasi masih dimungkinkan dengan syarat gigi yang akandijadikan penyangga sehat dan baik.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    59/66

    . 4enentukan maam penahan5erdapat dua jenis penahan untuk G5S6, yaitu penahan langsung dan

    tidak langsung. Cntuk menentukan penahan mana yang akan dipilih,maka perlu diperhatikan dukungan dari sadel, stabilisasi, dan estetik.

    d. 4enentukan maam konektor Cntuk protesa resin, konektor yang dipakai biasanya berbentuk pelat.

    ada protesa logam, bentuk konektor berariasi dan dipilih sesuai

    indikasinya. %husus untuk kasus berujung bebas, hal-hal berikut perludiperhatikan?

    1) erlu diusahakan adanya penahan tak langsung. ") Desain engkeram harus dibuat sedemikian sehingga tekanan

    kunyah yang bekerja pada gigi penahan jadi seminimal mungkin. $) Sandaran oklusal hendaknya diletakkan menjauhi daerah tak bergigi. ) erlu dilakukan penetakan ganda, agar keseimbangan penerimaan

    beban kunyah antara gigi dan mukosa dapat diapai. 3) Dalam pembuatan desain perlu dipikirkan kemungkinan perlunya

    pelapisan basis di kemudian hari, dan hal ini harus mudah dilakukan

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    60/66

    @. Me! e!"!n Un#" Me! Baseplate 'lat ? sendok etakperforated stock tray ahan etak ? alginat atau rubber base Bara menetak ? mukostatik :asil etakan (negati/) segera diisi dengan stone gips.

    Setelah gips setting, dilakukan pembuatan desain base

    plate kedua rahang menggunakan base plate "a( dan selanjutnya dilakukan prosesing base plate akrilik.

    ada kasus ujung bebas perlu dilakukan modi&kasisendok etak yaitu dengan penambahan kompon ataumalam pada bagian yang akan berhadapan dengan

    area tak bergigi. Cntuk penambahan retensi, bagianmalam atau kompon diberi lubang-lubang

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    61/66

    >. Inse-si B!sep!e /!n Pen$#"#-!n MMR a. nsersi base plate, retensi dan stabilisasi diperiksa.

    %aseplate ketika dipakai harus diperiksa stabilisai dan retensinya,ada keenderungan mengungkit atau tidak.

    b. 4embuat bite rim

    %ite rim dibuat dari malam merah dan diletakkan diatas base plateuntuk memperoleh tinggi gigitan pada keadaan oklusi sentrik yang

    nantinya akan dipindahkan ke artikulator. Ckuran bite rim posteriorselebar 7 mm, bagian oklusal posterior dibagi oleh garis alveolar ridgemenjadi $ mm untuk bukal dan $ mm untuk lingual. 5inggi bite rimpada rahang atas sesuai oklusal gigi yang masih ada sejajar dengangaris kam/er. Garis kam/er adalah garis yang dihubungkan dari titiktragus ke spina nasalis anterior. 5itik tragus didapatkan dengan

    menarik garis dari hantus mata ke meatus austius eksternuskemudian dimajukan 1$ mm dari meatus austius eksternus padagaris tersebut. %ite rim pada rahang bawah menyesuaikan bite rimrahang atas.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    62/66

    Setelah bite rim dilunakkan, base plate beserta biterim dipasang pada pasien dan pasien diinstruksikanuntuk menggigit bite rim sambil menelan ludah agardidapatkan oklusi sentrik pasien dan beri tanda padabite rim untuk menentukan oklusi sentrik pasien.Gigitan pada bite rim ber/ungsi sebagai atatanoklusi sentrik, serta &ksasi A' dan A pada saat relasi

    sentrik. *iksasi pada biterim A' dan A dilakukandengan menggunakan E-groove. Selanjutnyadilakukan penetakan model kerja rahang atas danbawah. enetakan dilakukan dengan base plate danbite rim masih terpasang. :asil etakan diperolehmodel kerja rahang atas serta model kerja rahangbawah dan base plate dipasang pada artikulator.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    63/66

    ?. Pe!s!n$!n $i$i !-if0i!

    enentuan gigi arti&sial mempertimbangkan beberapa /aktor, yaitu

    ukuran gigi, panjang gigi, lebar gigi, bentuk gigi, bentuk muka, jeniskelamin, usia, tekstur permukaan, dan warna gigi. Crutan pemasanganadalah gigi posterior A' kemudian A, setelah itu try in pada pasien.

    . Try in GTS

    ry in seluruh gigi tiruan di atas malam dan kontur gusi tiruannya, laludilakukan pengamatan? 1) 2klusi dan retensinya, ") Stabilisasinya dengan "orking side dan balancing side, $) +stetis dengan melihat garis aninus dan garis ketawa, ) asien disuruh menyebut huru/-huru/ p, b, t, th, d, /, dan lain-lain

    sampai tidak ada gangguan.

    Selanjutnya dilakukan prosesing laboratorium untuk menggantimalam dengan resin akrilik.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    64/66

    . Inse-si GTSL Dilakukan insersi yaitu pemasangan G5S lepasan dalam mulut

    pasien, yang perlu diperhatikan antara lain? retensi, stabilisasi,

    oklusi, dan kenyamanan pasien.a. emasangan dan pengeluaran gigi tiruan :ambatan pada permukaan gigi atau jaringan yang dijumpai pada

    saat pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan dapat dihilangkandengan ara pengasahan gigi tiruan.

    b. Aetensi %emampuan G5S untuk melawan gaya pemindah yang enderung

    memindahkan gigi tiruan kearah oklusal.

    . Stabilisasi

    erlawanan atau ketahanan G5S terhadap gaya yang menyebabkanperpindahan tempat atau gaya horiontal. Stabilisasi terlihat dalamkeadaan ber/ungsi, misal G5S tidak bergoyang saat mastikasi.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    65/66

    d. 2klusi emeriksaan aspek oklusi dilakukan dengan ara menggunakan

    gigi tiruan A' dan dilihat apakah sudah nyaman digunakanpasien kemudian gigi tiruan A' dilepas dan digunakan gigitiruan A dan dilihat apakah sudah pas dan nyaman digunakan,kemudian gigi tiruan A' da A digunakan dan ek oklusi denganmenggunakan artiulating paper. emeriksaan aspek oklusipada saat posisi sentrik. Baranya dengan memakai kertas

    artikulasi yang diletakkan di antara gigi atas dan bawah,kemudian pasien diminta melakukan gerakan mengunyah.Setelah itu kertas artikulasi diangkat dan dilakukanpemeriksaan oklusal gigi. ada keadaan normal terlihat warnayang tersebar seara merata pada permukaan gigi. ila terlihat

    warna yang tidak merata pada oklusal gigi maka dilakukanpengurangan pada gigi yang bersangkutan dengan metodeselective grinding. engeekan oklusi ini dilakukan sampai tidakterjadi traumatik oklusi.

  • 7/26/2019 GTSL UJUNG BEBAS

    66/66

    TERIMA KASIH