gshshsdhfdsutru
-
Upload
shiina-lee -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of gshshsdhfdsutru
-
7/26/2019 gshshsdhfdsutru
1/5
Judul Jurnal
Latar Belakang Sejak laser-assisted subepithelial keratectomy (LASEK)
diperkenalkan sebagai tatalaksana operasi refrakter dalam waktu
dekade ini semakin banyak penelitian controlled trial yang telah
dilaporkan! "eskipun laser in situ eratomileusis (LAS#K) lebih
dominan dipilih sebagai tidakan operasi refraksi oleh karena nyeri
yang minimal penyembuhan $isual yang lebih cepat dan ablasi
permukaan! LASEK juga termasuk teknik yang berguna pada
seseorang dengan myopia yang tinggi kornea yang tipis dan
retina yang patologis! %eberapa studi melaporkan bahwa LAS#K
didapatkan kelebihan yang signifikan dibandingkan dengan
LASEK! &amun juga didapatkan beberapa hasil yang saling
berlawanan mengenai penyembuhan $isual postoperasi antara
kedua teknik tersebut!
'leh karena dari itu perlunya pengkajian kembali
mengenai studi-studi yang telah ada untuk mengetahui keuntungan
antara LASEK dengan LAS#K pada pasien dengan myopia!
Kurangnya penelitian randomied control trial yang didapat
sehingga peneliti juga memasukan penelitian-penelitian
nonrandomied comparati$e yang bersangkutan dengan kasus
tersebut! Kami melakukan suatu meta analisis pada penelitian
randomied control trial dan penelitian perbandingan antara
LASEK dengan LAS#K sebagai tatalaksana dari myopia untuk
mengetahui adanya perbedaan pada keamanan dan efisiensi dari
kedua tenik tersebut! Komplikasi seperti corneal haze dan lipatanpada kornea dapat mempengaruhi hasil $isual yang didapat!
erdapat * $ariabel utama yang diplih sebagai parameter hasil
sekunder pada penelitian ini!
Tujuan
Metodologi *!+! injauan ,ustaka! * peneliti secara independen mencari
pustaka-pustaka dengan sumber ,ub"ed E"%ASE .ochrane
.ontrolled rials /egister dengan kurun waktu mulai dari tanggal
0 1uli *2+* hingga sekarang! 3ntuk mencapai hasil pencarian yang
-
7/26/2019 gshshsdhfdsutru
2/5
maksimum dan mengidentifikasi semua penelitian yang
membandingkan antara LASEK dengan LAS#K kami
menggunakan terminology pencarian 4Laser-Assisted Subepitheal
Keratectomy5 atau 4Laser Subepithelial Keratomileusis5 atau
4subepitheal ,hotorefracti$e Keratectomy5 atau 4LASEK5 dan
4Laser #n Situ Keratomileusis5 atau 4LAS#K5! Setelah judul-judul
yang sesuai ditemukan mulai dari abstrak dan isi penelitian
ditinjau untuk menentukan apakah mereka memenuhi kriteria dari
penelitian ini! ,encarian secara manual cross-referrence dari daftar
pustaka yang berhubungan juga dilakukan jika pada pencarian dari
internet tidak ditemukan! ,encarian 4related articles5 pada
,ub"ed juga dilakukan!
,encarian yang dilakukan termasuk semua controlled clinical trial
dan penelitian perbandingan antara LASEK dengan LAS#K pada
pasien dengan myopia! ,asien-pasien yang digunakan pada
penelitian-penelitian melingkupi semua derajat keparahan myopia
dan astigmatisma dan umur lebih dari +6 tahun! Setidaknya
terdapat + atau lebih parameter klinis outcome yang diukur dari
tinjauan penelitian-penelitian antara lain $isual acuity spherical
e7ui$alent corneal hae atau flap-related complication! 8ari
penelitian-penelitian yang ditinjau juga harus mengunakan teknik
operasi standar pemakaian alcohol untuk melepaskan epitel
kornea pada LASEK! "itomycin-. ("".) tidak dilakukan pada
penelitian-penelitian yang ditinjau! idak ada pembatasan bahasa
pada pemakaian pustaka yang ada!
*!*! ,enilaian Kualitas! ,enilaian kualitas dari penelitian-
penelitian yang ada menggunakan metode yang direkomendasi
oleh .ochrane 9andbook for Systematic /e$iews of #nter$entions!
Area-area yang dinilai antara lain randomization, allocation
concealment, masking of outcome assessment, dan completeness
of follow-up! 8idapatkan hal yang berpotensi menimbulkan bias
pada penelitian-penelitian yang dipakai yaitu: salah satu pasien
telah dilakukan dua operasi (;) kesamaan hasil manifest refraction
spherical e7ui$alent ("/SE) preoperasi(;) kemiripan best
-
7/26/2019 gshshsdhfdsutru
3/5
corrected $isual acuity (%.
-
7/26/2019 gshshsdhfdsutru
4/5
IiJed effect model dipakai terkecuali jika didapatkan bukti
signifikan dari statistical heterogeneity atau clinical di$ersity!
Akan tetapi pada penelitian yang menunjukan hasil heterogenitas
yang signifikan (#* F2) random effect meta-analysis tetap
dilakukan! ,eghitungan dari outcome juga dinilai bedasarkan
intent-to-treat (#)! &ilai , yang kurang dari 2!2 dapat dikatakan
memiliki nilai statistic yang signifikan!
Hasil
Kesimpulan Secara singkat penelitian ini menunjukkan bahwa riwayat
migrain lebar neuroretinal rim yang lebih sempit tekanan sistolik
yang rendah atau rerata tekanan perfusi arteri okular yang rendah
dan penggunaan -blocker sistemik merupakan faktor risiko untuk
kejadian perdarahan diskus pada glaukoma tekanan rendah yang
diobati! 9asil bahwa $ariabel yang tidak berhubungan dengan #'
berperan dalam kejadian perdarahan diskus menekankan peran
dari faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan #' dalampatogenesis perdarahan diskus dalam glaukoma tekanan rendah!
Rangkuman
dan Hasil
Pembelajaran
erdapat dua teknik tindakan operasi menggunakan laser
yang digunakan untuk mengatasi masalah refraksi pada mata yaitu
laser-assisted subepithelial keratectomy (LASEK) dan laser in situ
keratomileusis (LAS#K)! elah dilakukan penelitian-penelitian
untuk membandingkan keunggulan masing-masing teknik baik
dalam pengerjaanya dan terutama komplikasinya! "eskipun pada
hasil dari penelitian-penelitian menunjukan laser in situ
keratomileusis (LAS#K) lebih dominan dipilih sebagai tidakan
operasi refraksi oleh karena nyeri yang minimal penyembuhan
$isual yang lebih cepat dan ablasi permukaan termasuk LASEK
juga termasuk teknik yang berguna pada seseorang dengan myopia
yang tinggi kornea yang tipis dan retina yang patologis!
,ada penelitian ini didapatkan +* penelitian antara lain +
penelitian randomized control trial dan ++ penelitian
-
7/26/2019 gshshsdhfdsutru
5/5
nonrandomisasi komparatif dimasukkan adalam meta analisis yang
terdiri dari +2++ pasien yang menjalani LASEK maupun LAS#K!
Setelah penelitian-penelitian yang ada dikaji didapatkan tidak
terdapat perbedaan yang signifkan baik pada segiesisensi dan keamanan pada pasien yang
menderita miopia ringan hingga sedang selama
enam bulan hingga dua belas bulan setelah operasi
baik dengan LASEK ataupun LASIK. Namun, pasien
dengan tingkat myopia sedang hingga tinggi
didapatkan lebih aman menggunakan teknik LASIK
dibandingkan LASEK. Begitu uga pada didapatkan
LASIK lebih efsien dibandingkan LASEK pada pasien
dengan tingkat myopia sedang hingga tinggi.
!ntuk penilaian komplikasi sekunder seperti
kekaburan kornea didapatkan lebih berat pada
kelompok pasien dengan myopia sedang hingga
tinggi yang menalani operasi LASEK dibandingkan
LASIK. Keuntungan menggunakan teknik LASEK yaitu
tidak terdapat "ap #ompli#ation seperti pada LASIK,
dimana dapat berdampak pada ungsi $isual.
!