Distribusi Responden Bukan Penderita Penyakit Diabetes Mellitus
grfdb
description
Transcript of grfdb
Identitas pasien Nama : Tn. H Usia : 44 th Jenis kelamin : laki-laki Agama : Islam Alamat : Monjok Pekerjaan : Swasta MRS : 10 Agustus 2015 No. MR : 02xxxx
Riwayat penyakit sekarang: Pasien mengeluh pusing berputar sejak tadi pagi, + 12 jam SMRS,
pusing berputar terasa sampai pasien tidak bisa bangun dari tempat tidur. Pusing dirasakan selama sekitar 3-5menit setiap kambuh.Pusing biasanya timbul saat pasien kelelahan. Pusing memberat dengan membuka mata, cahaya terang, dan perubahan posisi. Pusing membaik jika pasien berbaring dan menutup mata. Pasien mengeluhkan mual (+), muntah (+) 3x, SMRS.
Pasien sudah beberapa kali mengalami pusing berputar yang hilang timbul selama ± 1 tahun terakhir. Pusing biasanya timbul jika pasien kelelahan, namun kadang pusing timbul tidak dipengaruhi kelelahan atau istirahat. Jika pusing pasien mengeluh mual dan terkadang sampai muntah.
Pasien menyangkal keluhan pendengaran berkurang, keluar cairan dari teling, telinga berdenging, penglihatan dobel dan kabur, demam, kejang, nyeri kepala kelemahan anggota tubuh dan kesemutan.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien beberapa kali mengalami keluhan serupa
sejak setahun terakhir Riwayat gangguan telinga (-) Riwayat hipertensi: (-) Riwayat DM: (-) Riwayat cedera kepala/leher: (-) Riwayat gangguan tidur: (-)
Riwayat penyakit keluarga Riwayat keluhan serupa : (-) Riwayat hipertensi : (-) Riwayat DM : (-)
Riwayat pengobatan Pasien telah mengkonsumsi histigo SMRS, dan
biasanya mengkonsumsi obat tersebut jika pusing berputar timbul dan keluhan akan membaik, namun keluahan kali ini tidak membaik
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Sedang Kesadaran : E4V5M6
Tekanan darah : 90/60 Pernapasan : 20x/menit Nadi : 86x/menit Suhu : 36,50
Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+), mata cekung (+/+)
Telinga: Bentuk normal, simetris, MAE
lapang dan serumen (-/-) Fungsi pendenganran kesan
normal Hidung
Bentuk normal, tidak ada septum deviasi
Tenggorokan: Faring hiperemi (-), tonsil T1/T1
Thorax : Inspeksi : simetris (+), retraksi
subkostae (-), gerakan napas simetris
Palpasi: gerakan napas simetris Perkusi: sonor +/+, batas jantung
normal Paru : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing
-/- Jantung : irama teratur, bising (-)
Abdomen : Inspeksi : Soepel Auskultasi : bising usus (+)
meningkat Perkusi : timpani Palpasi : supel,nyeri tekan
epigastik (+), hepar lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, CRT< 2”, edema
-/-
Status neurologis Sikap tubuh : normal Gerakan abnormal (-) Nervus cranialis: Motorik: 5/5/5/5 Refleks: tidak
dievaluasi Fungsi sensorik: tidak
dievaluasi
Tes koordinasi dan keseimbangan: Nistagmus: -/- Tes romberg: tidak
dilakukan Stepping test: tidak
dilakukan Pointing test: tidak
dilakukan Manuver Hallpike:
tidak dilakukan
Diagnosis Diagnosis Klinik: Vertigo perifer Dignosis topik: organ vestibularis Diagnosis etiologi: susp BPPV
Tatalaksana IVFD RL 20 tpm Inj. Difenhidramin 20mg extra i.v Inj. Ondansentron 1 amp/ 8jam i.v P.o Betahistine 3x 6 mg (1 tab) P.o Flunarizine 1 x 5 mg P.o Vitamin B kompleks 1 x 1 Nonfarmakologi:
Tenangkan pikiran Jika akan merubah posisi tubuh pelan-pelan Jika hendak berbaring, sebaiknya mata tertutup dan merebahkan
diri pelan-pelan. Latihan gerakan tubuh dengan kepala-leher-mata dalam posisi
tetap (stasioner) Mata dan kepala bergerak mengikuti objek penglihatan yang
bergerak Latihan dengan Metode Brandt-Daroff
Definisi Vertigo : perasaan abnormal yg mengganggu
bahwa seseorang seakan – akan bergerak thdp lingkungannya (subjektif) / lingkungannya seakan – akan bergerak pdhl sebenarnya tdk (objektif).
Gerakan yg dirasakan umumnya gerakan berputar, namun dpt dijumpai kasus dimana gerakan bersifat linier / garis lurus.
Vertigo jg dpt dinyatakan sbg perasaan ggn keseimbangan yg merasakan badan / lingk sekelilingnya berputar – putar atau berjungkir balik.
Etiologi Sebagian besar kasus vertigo dianggap sebagai
ketidak seimbangan impuls sensorik yang berhubungan dengan pergerakan yang mencapai otak melalui tiga sistem persepsi yang berbeda yaitu vestibular, visual, dan somatosensorik (proprioseptif / perasaan).
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan vertigo :
Di telinga tengah dan luar : Otitis media, dan tumor
Penyakit di labirin, telinga dalam: Vertigo posisional
paroksismal benigna, penyakit Menierre, Labirintitis, fistula labirin.
Lesi di saraf cranial VIII : Neuronitis vestibular,
neuritis iskemik ( pada DM ), infeksi, neuroma akustik, tumor lainnya di serebelo pontin (mis, meningioma, metastase)
Gangguan di SSP : Stroke batang otak atau
vertebrobasiler, neoplasma, migren basiler, trauma, perdarahan di serebelum, epilepsy.
Kelainan endokrin (hormonal) : Hipotiroid, hipoglikemik,
menstruasi, menopause. Intoksikasi makananan,
minuman, dan obat-obatan : Streptomisin, antikonvulsan,
antihipertensi, penenang, alcohol, gentamisin kinin.
Kelainan psikiatri : Depresi, neurosis, cemas, fobia.
1. VERTIGO SENTRAL Penyebab : gangguan di batang otak / serebelum. Gejala lain yg khas: diplopia, parestesia, perubahan
sensibilitas dan fungsi motorik, rasa lemah. Gangguan koordinasi. Penderita gangguan serebelar
mungkin mempunyai kesulitan dlm melaksanakan gerak supinasi dan pronasi tangannya secara berturut-turut atau dysdiadokinesia, dan percobaan tunjuk dilakukan dgn buruk.
2. VERTIGO PERIFER Penyebab: lesi vestibularis.
Berkaitan dgn nistagmus, yg merupakan refleks vestibulookular
Vertigo vestibular menyebabkan nausea dan muntah.
Nistagmus yg menyertainya menginduksi ilusi pergerakan lingkungan/osilopsia → pasien menutup mata dan menghindari iritasi lebih lanjut pada sistem vestibular dengan menjaga kepala pada posisi terfiksasi dengan telinga yang abnormal terletak di bagian paling atas
a. Vertigo posisi atau benign paroxysmal positioning vertigo (BPPV) Serangan singkat vertigo berputar yang hebat Muncul tdk lama stlh pergerakan kepala cepat &
tjd ketika kepala mendongak ke atas / menoleh ke satu sisi, dgn telinga yg terkena berada di sisi atas
Vertigo menghilang dalam waktu 10-60 detik. Vertigo disebabkan oleh pelepasan statolit dari
membran statolit. Pengulangan pergerakan kepala → pengurangan respon simtomatik sementara (habituasi).
b. Penyakit Menierre Gangguan telinga dalam hilangnya pendengaran dan manifestasi neurologis lain.
Trias klinis : vertigo dgn mual-muntah, tuli, dan tinnitus.
Disebabkan oleh gangguan keseimbangan osmotik endolimf, yang menimbulkan hydrops ruang endolimf dan rupture penyekat antara endolimf dan perilimf.
c. Neuropati vestibuler Penyebab pasti belum diket, sebagian besar : virus Defisit unilateral akut Gejala utama:
vertigo berputar cepat -hebat, onset akut, berlangsung hingga beberapa hari, diperberat dgn gerakan kepala, nistagmus horizontal yg arahnya menjauhi sisi lesi, serta kecenderungan utk jatuh ke sisi lesi, mual-muntah, malaise hebat.
Pendengaran umumnya tidak terganggu. Vertigo dan ketidakseimbangan membaik perlahan dlm waktu 1-2 minggu, semua gejala umumnya pulih sempurna dlm 3 minggu setelah onsetnya
Perbedaan vertigo perifer dan sentral
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral
Lesi Sistem vestibuler (telinga dalam, saraf perifer)
Sistem vertebrobasiler dan gangguan vaskular (otak, batang otak, serebelum)
Penyebab BPPV, penyakit maniere, neuronitis vestibuler, labirintis, neuroma akustik, trauma
Iskemik batang otak, vertebrobasiler insufisiensi, neoplasma, migren basiler
Gejala gangguan SSP
Tidak ada Diantaranya : diplopia, parestesi, gangguan sensibilitas dan fungsi motorik, disartria, gangguan serebelar
Masa laten 3-40 detik Tidak ada
Habituasi ya Tidak
Intensitas vertigo berat Ringan
Telinga berdenging dan atau tuli
Kadang-kadang Tidak ada
Nistagmus spontan + -
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral
Anamnesis Biarkan pasien mengutarakan keluhannya dengan kata-katanya
sendiri mengenai pusing yg dirasakan → bedakan dg nyeri kepala Ada pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap munculnya vertigo?
Keparahan vertigonya Intensitas dan waktu timbulnya vertigo Pengaruh lingkungan, situasi, atau posisi badan Keluhan penyerta: mual, muntah Keluhan dari telinga : tinitus, tuli, riw sakit telinga Keluhan dari penglihatan : diplopia Gejala otonom Pemakaian obat : Streptomisin, kanamisin, antikonvulsan,
gentamisin, antimalaria, tembakau Riwayat hipertensi, DM, kolesterol, riw. stroke
Pemeriksaan Fisik Untuk meneliti faktor-faktor penyebab, baik
kelainan sistemik, otologik atau neurologik – vestibuler atau serebeler
Faktor sistemik yang juga harus dipikirkan/dicari antara lain aritmi jantung, hipertensi, hipotensi, gagal jantung kongestif, anemi, hipoglikemi
Pemeriksaan Khusus Oto-NeurologisUntuk mengetahui lesi sentral atau perifer1. Maneuver Nylen – Barany atau Manuver
Hallpike
Mencari adanya nistagmus
Pada saat mata dalam posisi netral, bila ada nistagmus disebut
Nistagmus spontan.
Pada saat mata melirik ke kiri, kanan, atas dan bawah, bila ada
nistagmus disebut nistagmus tatapan.
Test baring terlentang, baring miring ke kiri, ke kanan dan test baring
terlentang dengan kepala menggantung
Nistagmus berubah arah (Direction-changing nystagmus dan Nistagmus tak menentu (Irregular nystagmus), SSP
Nistagmus arah tetap (Direction-fixed nystagmus) Perifer
DAFTAR PUSTAKA
1. Baehr, M. Frotscher, M. Diagnosis Topik Neurologi Duus: Nervus Vestibulokokhlearis, Sistem Vestibuler. Edisi 4. Jakarta. EGC. 2010.
2. Mardjono, M. Sidharta, P. Neurologi Klinis Dasar : Nervus Oktavus, Gangguan Keseimbangan. Jakarta. Dian Rakyat.
3. Lumbantobing, S.M. Vertigo. Jakarta. Balai Penerbit FK UI. 2007.