GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ......

76
BAB I PENDAHULUAN 1 GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: HERI SISWANTO I.0204065 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2009

Transcript of GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ......

Page 1: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

1

GREEN SOLO SUPERBLOCK

SKRIPSI

OLEH:

HERI SISWANTO

I.0204065

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2009

Page 2: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

2

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

1. Pemahaman Judul ……..…………………………………………………………

2. Latar belakang ……..……………………………………………………………

3. Permasalahan dan persoalan ……..………………………………………………

4. Tujuan dan sasaran…………………………………………………………..……

5. Lingkup dan batasan pembahasan ……..……………………………………….

6. Metoda dan Strategi……..………………………………………………………..

7. Sistematika pelaporan ……..………………………………………………………

8. Kerangka pemikiran ………………………………………………………………

Bab II Superblok

1. Pengertian dan sejarah singkat superblock ………….……………………………

2. Urgensi adanya superblock ……..…………..……………………………………

3. User dan kegiatan dalam Superblok ……..………………………………………

4. Fungsi utama dan penunjang dalam superblock ……..…………………..………

5. Contoh superblok……..……………………………………………………………

6. Kesimpulan esensi perancangan superblok……..…………………………………

Bab III Arsitektur Hijau

1. Pengertian dan Sejarah Singkat Arsitektur Hijau……..……………………………

2. Urgensi diterapkannya Arsitektur Hijau ……..…………………………………….

3. Prinsip – Prinsip Arsitektur Hijau……..……………………………………………

4. Contoh Aplikasi Arsitektur Hijau……..……………………………………………

5. Kesimpulan Esensi Perancangan Berkonsep Arsitektur Hijau……..………………

Bab IV Kota Solo

1. Kondisi Umum Kota Solo

a. Kondisi Fisik Kota Solo ……..………..………………………………………

b. Kondisi Non Fisik Kota Solo ……..……………………………………………

c. RUTRK Kota Solo ……………………….……………………………………

Page 3: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

3

2. Tinjauan Kemungkinan Diterapkannya Superblok dan Arsitektur Hijau di kota

Solo ………………………………………………………………………………..

3. Study Lapangan Kondisi Kota Solo

a. Kondisi Fisik Kota Solo……..…………………………………………………

b. Lokalitas Masyarakat Solo……..………………………………………………

4. Kesimpulan Karakteristik Arsitektur Superblock Yang Kontekstual Terhadap

Kota Solo………………………………………………………………………….

Bab V Analisa Pendekatan Konsep Green Solo Superblock

A. Esensi Perancangan Green Solo Superblock ……..…………………………………

B. Analisa Pendekatan Konsep Green Solo Superblock

1. Analisa Konsep Pemilihan Site ……..……………………………………………

2. Analisa Konsep Penataan Site Dan Bangunan ……..……………………………..

a. Konsep Zonifikasi ……..……………………………………………………..

b. Konsep Penataan Sirkulasi ……..……………………………………………

c. Konsep Pencapaian ……..……………………………………………………

d. Konsep Orientasi ……..………………………………………………………

e. Konsep Penataan Lansekap ……..……………………………………………

3. Analisa Konsep Penentuan Dan Pengorganisasian Fasilitas Dalam Green Solo

Superblock …………………………………………………………………………

a. Konsep Penentuan Fasilitas ……..………………………………………….…

b. Konsep Pengorganisasian Fasilitas ……..……………………………………..

4. Analisa Konsep Peruangan

a. Konsep User Dan Pola Kegiatan Dalam Green Solo Superblock ……..………

b. Konsep Kebutuhan Dan Besaran Ruang Pada Masing-Masing Fungsi ……….

c. Konsep Tata Ruang dan Ekspresi Ruang ……..………………

5. Analisa Konsep Tata Massa Dan Penampilan ……..………………

a. Konsep Tata Massa ……..………………

b. Konsep Penampilan ……..………………

6. Analisa Konsep System Utilitas ……..………………

a. Konsep System Pencahayaan ……..………………

b. Konsep System Penghawaan ……..………………

c. Konsep System Sanitasi Dan Pengolahan Sampah ……..………………

Page 4: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

4

d. Konsep System Pemadam Kebakaran Dan Penangkal Petir ……..……………

Bab VII Analisa Pendekatan Desain Green Solo Superblock

1. Analisa Desain Penataan Site ……..………………

a. Sirkulasi……..…………………………………………………………………

b. Orientasi……..…………………………………………………………………

c. Pencapaian ……..……………………………………………………………

d. Noise ……..…………………………………………………………………

e. Klimatologi ……..………………………………………………………………

f. Zonning ……..…………………………………………………………………

g. Lansekap ……..………………………………………………………………

2. Analisa Desain Peruangan ……..…………………………………………………

a. Penataan Ruang ……..…………………………………………………………

b. Ekspresi Ruang ……..…………………………………………………………

3. Penampilan Dan Tata Massa Green Solo Superblock………………………………

a. Tata Massa Bangunan ……..…………………………………………………

b. Penampilan Kawasan Dan Bangunan ……..……………………………………

c. Struktur dan Konstruksi Bangunan……..……………………………………

4. Utilitas Green Solo Superblock

a. Sistem Pencahayaan ……..…………………………………………………

b. Sistem Penghawaan ……..…………………………………………………

c. Sistem Mechanical Electrical ……..…………………………………………

d. Sistem Sanitasi Dan Pengolahan Sampah ……..……………………………

e. Sistem Keselamatan ……..……………………………………………………

Page 5: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

5

1. PEMAHAMAN JUDUL

a. Superblok

Superblok adalah kawasan yang menggabungkan pusat hunian, perkantoran,

hotel, pusat perbelanjaan, sekolah, pusat kesehatan, tempat olahraga, bahkan juga

tempat rekreasi. Pendeknya, segala fasilitas yang dibutuhkan menyatu dalam satu

kawasan.1

Superblok merupakan salah satu respon yang muncul dari adanya permasalahan

perkotaan saat ini, seperti : kemacetan, polusi, kepadatan penduduk dan masalah-

masalah lain yang berkaitan dengan hal tersebut. Dengan adanya sebuah kompleks

bangunan dengan fungsi-fungsi yang terintegrasi, maka dapat mereduksi pergerakan

dalam kota, pencemaran, penghematan dalam berbagai hal dan sebagainya. Karena itu

konsep superblok banyak berkembang di kota-kota besar di seluruh dunia, dimulai

dengan adanya gerakan redevelopment planning di Amerika pada tahun 1960.

b. Arsitektur Hijau

Arsitektur Hijau adalah praktek desain dan konstruksi yang secara signifikan

mengurangi atau menghilangkan efek negative bangunan pada lingkungan dan

penghuninya (manusia)2

Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia

dipicu oleh adanya kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Hal tersebut

diperkuat lagi dengan adanya fakta yang diungkapkan oleh Department of

Environmental Services of US yang menyebutkan bahwa bangunan bangunan (termasuk

proses di dalamnya) merupakan penyumbang kerusakan alam terbesar di bumi.

c. Kota Solo

Solo merupakan sebutan gaul untuk kota Surakarta. Secara de-yure luas

wilayahnya hanya sekitar 4404 Ha, tapi pada kenyataanya telah berkembang ke

beberapa daerah di sekitarnya hingga sampai 3 kali lipat wilayah aslinya.

Dari segi sejarah, kota solo merupakan pecahan dari kerajaan Mataram yang

berpusat pada keraton Kasunanan dan Mangkunegaran. Pengaruh budaya dari 2 keraton

tersebut mengakibatkan perkembangan Kota Solo terus dibayangi oleh budaya jawa

yang menjadi salah satu keunikan dan daya tarik Kota Solo.

1 Guru Besar Arsitektur ITB, Prof. Dr. Ir. Moh. Danisworo, MUP.

2 Department of Environmental Services of US

Page 6: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

6

Green Solo Superblock adalah suatu kawasan terintegrasi di kota Solo yang

menggabungkan fungsi-fungsi hunian, pusat perbelanjaan, perkantoran, public space

dan ditunjang oleh fungsi-fungsi pendukung yang dikembangkan dengan meminimalisir

efek negatif terhadap lingkungan.

2. LATAR BELAKANG

a. Permasalahan Kehidupan Perkotaan Modern

Tidak dapat dipungkiri bahwa zaman telah berubah, hampir semua hal telah

mengalami modernisasi. Pada masa lalu permasalahan masih sederhana, namun pada

zaman sekarang manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang lebih

kompleks. Sebuah contoh sederhana, pada zaman dahulu manusia tidak mengalami

kemacetan di jalan raya karena jumlah pengguna yang sedikit, alat transportasi yang

digunakan juga masih sederhana sehingga tidak menimbulkan polusi udara.

Berbeda dengan masa lalu, pada masa kini manusia di kota-kota besar rata-rata

menghabiskan sepertiga waktu hidupnya untuk perjalanan dari rumah ke tempat kerja.

Bukan hanya itu, kendaraan yang digunakan manusia pada masa kini menimbulkan

berbagai permasalahan, seperti : polusi udara, polusi suara, pemborosan energy sampai

pemanasan global.

Hal paling mendasar yang menyebabkan permasalahan tersebut adalah

perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat. Di mana semuanya

menghendaki sesuatu yang serba cepat, praktis, mudah, lengkap, dan sebagainya.

Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak dapat terpenuhi. Salah satu penyebabnya

adalah karena pola perkotaan saat ini yang terpisah-pisah antara satu zona dengan zona

yang lain yang mengakibatkan tidak bisa dihindarinya tingkat pergerakan yang tinggi di

perkotaan. Hal tersebut memicu munculnya permasalahan transportasi, polusi,

pemborosan energy, psikologi dan sebagainya akibat tinggi tingkat pergerakan tersebut.

Oleh karena itulah diperlukan sebuah konsep pembangunan yang menggabungkan

fungsi-fungsi yang terintegrasi dalam sebuah kawasan sehingga permasalahan-

permasalahan diatas dapat direduksi.

b. Kerusakan alam

Di sisi lain, kelangsungan hidup manusia saat ini terancam oleh kerusakan alam yang

kian menggejala akhir-akhir ini. Data terakhir (2007) menyebutkan bahwa suhu di kutub

utara bisa mencapai 220C dari 40C di akhir tahun 1980an. Jika hal ini tidak segera dicegah

maka dapat dipastikan sebagian besar kepulauan dunia, termasuk jawa akan tenggelam

kerena pencairan es di kutub. Ironisnya, ternyata penyumbang kerusakan alam terbesar

Page 7: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

7

saat ini adalah bangunanan (baik dalam proses pembangunan maupun penggunaan).

Bahkan bangunan juga didiagnosa sebagai konsumen dari 40% energy di dunia

Untuk mengantisipasi kerusakan alam tersebut, sudah banyak gerakan lingkungan

yang dilaksanakan, baik berskala regional maupun internasional. Dalam upaya

pelsetarian lingkungan ini, Indosnesia merupakan salah satu negara yang berperan aktif,

terbuki dengan diselenggarakannya The United Nations Climate Change Conference di

Nusa Dua, Bali.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan dan juga untuk

mendukung langkah aktif pemerintah dalam pelestarian lingkungan, sudah seharusnya

pembangunan pada masa kini harus mengedepankan konsep ramah lingkungan.

c. Kondisi Kota Solo

Solo merupakan kota transit, perdagangan dan budaya yang berkembang cukup

pesat, terbukti perkembangan kota Solo sudah mencapai tiga kali lipat dari wilayah

administratif-nya. Pada wilayah kota Solo sendiri saat ini sudah terjadi berbagai

permasalahan perkotaan yang harus segera diantisipasi agar tidak berkembang seperti

yang terjadi di beberapa kota besar lain di indonesia seperti Jakarta dan Surabaya.

Contohnya : tidak lancarnya lalu-lintas di jalan-jalan utama pada jam sibuk, munculnya

pemukiman padat di jagalan, gandekan dan sekitarnya serta terjadinya polusi udara dan

air.

Di sisi lain, kondisi sosial budaya di Solo yang melekat pada masyarakat Jawa-nya

merupakan sebuah keunikan dan kekayaan yang akan menjadi identitas sekaligus aset di

masa mendatang. Namun, Budaya yang seharusnya terus dilestarikan ini semakin

terkikis seiring dengan perkembangan zaman. Bila kondisi ini dibiarkan terus berlanjut

maka identitas kota Solo sebagai kota budaya akan hilang.

Sebenarnya, di Solo sudah mulai berkembang bangunan-bangunan untuk

mengantisipasi permasalahan tersebut, seperti pembangunan bangunan multifungsi

Center point dan Solo Paragon yang menggabungkan fungsi apartement, pusat

perbelanjaan dan perkantoran, pembangunan rumah susun di beberapa tempat dan

berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan terpadu. Sayangnya, hingga saat ini belum

ada pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut dalam satu kawasan terpadu sehingga

memberikan kemudahan akses serta untuk mengantisipasi masalah kemacetan dan

berbagai polusi di masa yang akan datang. Selain itu, permasalahan ’sublimasi’ Budaya

Jawa yang sedikit demi sedikit mengaburkan identitas Kota Solo masih kurang mendapat

perhatian.

Page 8: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

8

Berdasarkan uraian di atas, Superblock berkonsep Arsitektur Hijau yang merupakan

sebuah kawasan yang berisi blok-blok bangunan dengan fungsi-fungsi terintegrasi satu

dengan yang lain dan ramah serta selaras dengan lingkungan merupakan sebuah solusi

yang cocok untuk mengantisipasi permasalahan perkotaan modern dan kerusakan

lingkungan yang terindikasi mulai terjadi di Kota Solo pada saat ini.

3. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN

a. Permasalahan

− Bagaimana membangun Green Solo Superblock yang mampu menjadi salah satu

solusi bagi permasalahan perkotaan modern di Kota Solo?

− Bagaimana membangun Green Solo Superblock yang mampu berinteraksi sinergis

dengan kondisi sosial budaya dan kelokalan kota Solo?

− Bagaimana membangun Green Solo Superblock yang meminimalisir dampak

negative kepada lingkungan alam?

b. Persoalan

− Bagaimana system, penampilan dan tata massa bangunan dan lingkungan pada

Green Solo Superblock, sehingga mampu berinteraksi sinergis dengan kebutuhan

hidup modern?

− Bagaimana system dan penampilan bangunan dan lingkungan pada Green Solo

Superblock sehingga mampu mengantisipasi permasalahan perkotaan modern di

Solo pada massa mendatang?

− Bagaimana aplikasi prinsip green Architecture pada penataan tapak, system

bangunan dan tampilan bangunan?

− Bagaimanan system dan penampilan Green Solo Superblock yang mampu

berinteraksi sinergis dengan kondisi sosial dan budaya / kelokalan masyarakat Solo.

4. TUJUAN DAN SASARAN

a. Tujuan

Mendapatkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan Green Solo

Superblock yang mampu :

− Memenuhi tuntutan kebutuhan kehidupan modern

− Menjadi salah satu solusi dari permasalahan perkotaan modern

Page 9: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

9

− Memberikan kontribusi dalam penyelamatan lingkungan dan alam khususnya

melalui bidang Arsitektur

− Berintegrasi sinergis dengan kondisi social budaya/kelokalan

Di kota Solo.

b. Sasaran

− Konsep tata massa yang efisien dan mampu memaksimalkan potensi alam yang

ada di sekitarnya.

− Konsep peruangan yang mampu menjadi katalisator interaksi sosial dan sesuai

dengan prinsip-prisip Arsitektur Hijau.

− Konsep penampilan bangunan dan kawasan yang kontekstual terhadap kelokalan

yang ada di Kota Solo.

− Sistem bangunan dan kawasan yang mampu meminimalisir dampak negatif

terhadap lingkungan.

− Konsep penataan lansekap yang mengoptimalkan ruang terbuka hijau dan interaksi

user di dalamnya.

5. LINGKUP DAN BATASAN PEMBAHASAN

a. Lingkup pembahasan

− Pembahasan fungsi – fungsi pada Green Solo Super Block sebagai dasar

perencanaaan hanya dilakukan pada fungsi-fungsi utama yang diwadahi,

sedangkan fungsi-fungsi lain yang menjadi penunjang adanya fungsi utama akan

dibahas secara proporsional.

− Menekankan pada penerapan prinsip-prinsip Arsitektur Hijau pada aspek-aspek

perencanaan Green Solo Superblock.

b. Batasan Pembahasan

Pembahasan akan dititik beratkan pada superblok, Arsitektur Hijau dan kondisi

Kota Solo. Sedangkan kondisi perkotaan dan lingkungan secara global dan

permasalahan lain yang mendukung hal tersebut akan dibahas secara garis besar.

6. METODA DAN STRATEGI RANCANG BANGUN

Metoda dan stratedi dalam pembuatan konsep perancangan ini dibagi menjadi

beberapa tahap yang dapat digambarkan seperti diagram berikut :

Page 10: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

10

1. Eksplorasi Latar Belakang

Tahap ini merupakan tahap pencarian inspirasi awal, dilakukan dengan mengamati

fenomena yang ada di Kota Solo maupun fenomena secara global. Hasil dari eksplorasi

latar belakang ini menjadi landasan perumusan ide pokok perencanaan dan

perancangan.

2. Perumusan Ide Pokok

Perumusan ide pokok berfungsi untuk menemukan ide-ide pokok yang tersarikan

dari hasil eksplorasi latar belakang. Berdasarkan ide-ide pokok ini kemudian muncul

kutub-kutub ide yang kemudian digunakan sebagai dasar penentuan judul dan

eksplorasi ide-ide pokok.

Page 11: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

11

3. Penentuan Judul

Judul ditentukan berdasarkan kutub-kutub ide yang diangkat oleh penulis dalam

perencanaan dan perancangan ini.

4. Eksplorasi kutub-kutub ide

Data yang dibutuhkan dalam eksplorasi ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Oleh karena itu, secara garis besar pengumpulan data akan dilakukan dengan

teknik survey primer dan sekunder.

Teknik Pengumpulan Data Primer.

a. Observasi / Pengamatan

Penulis terjun langsung mengamati dan mendokumentasikan berbagai peristiwa dan

kondisi, serta data dilapangan. Pengumpulan data lapangan adalah kegiatan penulis

untuk secara maksimal memperoleh data mengenai kondis sebenarnya di lapangan.

b. Wawancara

Kepada pihak informan yang terkait, penulis melakukan tanya jawab langsung

dengan pihak tersebut.

c. Dokumentasi dan studi pustaka

Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data yang telah terdokumentasi melalui

pengumpulan berbagai sumber referensi / pustaka untuk melengkapi data.

Teknik Pengumpulan Data Sekunder.

Selain data primer, juga dibutuhkan data sekunder yang mendukung. Pengumpulan

data sekunder ini dilakukan dengan studi literatur yang berkaitan dengan studi, yaitu

dengan mencari buku-buku atau sumber informasi lain yang relevan, guna memperkuat

landasan teoritis. Pengumpulan data ini juga dilakukan dengan survei instansional yang

terkait dengan data-data yang dibutuhkan.

5. Analisa Pendekatan Konsep

Teknik analisa data yang digunakan dalam penulisan konsep perencanaan dan

perancangan ini adalah dengan cara mensintesakan hasil dari eksplorasi kutub-kutub ide

menjadi suatu guidelines yang mendasari setiap analisa dalam perencanaan dan

perancangan arsitektur ini. Analisa arsitektur yang dilakukan meliputi : Analisa pemilihan

site, analisa penataan site, analisa peruangan, analisa tata massa dan penampilan,

analisa strukur dan utilitas.

Page 12: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

12

6. Analisa Pendekatan Desain

Merupakan tahapan proses untuk mentransformasikan hasil analisa pendekatan

konsep menjadi gambar pre-design yang pada tahapan selanjutnya akan dikembangkan

menjadi gambar final-design. Analisa Pendekatan desain meliputi : pemilihan lokasi site,

penataan site, penataan peruangan, penataan penampilan, perencanaan struktur dan

utilitas.

7. SISTEMATIKA PELAPORAN

Bab I Pendahuluan

Mengemukakan pengertian judul, latar belakang, permasalahan dan persoalan,

tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, metoda penulisan serta

sistematika pembahasan

Bab II Superblok

Mengemukakan tinjuan teori mengenai superblok, meliputi : pengertian dan sejarah

singkat superblok, urgensi adanya superblok, user dan kegiatan dalam superblok,

fasiltas utama dan penunjang dalam superblok, contoh superblok dan kesimpulan

berupa esensi perancangan superblok.

Bab III Arsitektur Hijau

Mengemukakan teori mengenai Arsitektur Hijau, meliputi : pengertian dan sejarah

singkat Arsitektur Hijau, Urgensi diterapkannya konsep arsitektur hijau, prinsip-

prinsip perancangan arsitektur hijau, contoh bangunan berkonsep arsitektur hijau dan

kesimpulan berupa esensi perancangan berkonsep arsitektur hijau.

Bab IV Kota Solo

Mengemukakan tinjauan Kota Solo, meliputi : kondisi umum kita solo, kondisi sosial

dan budaya Kota Solo, perencanaan umum tata ruang kota Solo, tinjauan superblok

dan arsitektur hijau di Kota Solo, Study lapangan di Kota Solo dan kesimpulan berupa

esensi perancangan yang kontekstual dengan kondisi Kota Solo.

Bab V Esensi Perancangan Green Solo Superblock

Berisi sintesa/penggabungan dari hasil eksplorasi mengenai superblok, arsitektur

hijau dan Kota Solo menjadi suatu guidelines dalam analisa perencanaan dan

perancangan berikutnya.

Page 13: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

13

Bab VI Analisa Pendekatan Konsep Green Solo Superblock

Mengemukakan hasil eksplorasi mengenai Superblock, Arsitektur Hijau dan Kota Solo

dilanjutkan dengan analisa pendekatan Konsep Green Solo Superblock, meliputi :

Analisa pemilihan site, analisa penataan site, analisa peruangan, analisa tata massa

dan penampilan, analisa strukur dan utilitas.

Bab VII Analisa Pendekatan Desain Green Solo Superblock

Mengemukakan proses yang dilakukan penulis dalam mentransformasikan konsep

perencanaan dan perancangan Green Solo Superblock menjadi gambar pre-design

yang akan dikembangkan menjadi gambar final-design, meliputi : pemilihan lokasi

site, penataan site, penataan peruangan, penataan penampilan, perencanaan

struktur dan utilitas.

Page 14: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

14

1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT SUPERBLOK

Superblok adalah kawasan yang menggabungkan pusat hunian, perkantoran, hotel,

pusat perbelanjaan, sekolah, pusat kesehatan, tempat olahraga, bahkan juga tempat

rekreasi. Pendeknya, segala fasilitas yang dibutuhkan menyatu dalam satu kawasan.

(Guru Besar Arsitektur ITB, Prof. Dr. Ir. Moh Danisworo, MUP)

Superblock adalah kawasan dengan luas rata-rata di atas 100.000 meter persegi yang

menjadi gabungan dari perkantoran, pusat hunian (apartemen dan kondominium), pusat

belanja, hotel, tempat rekreasi, tempat olahraga, sekolah, pusat kesehatan, dan bahkan

tempat ibadah. (Khomarul Hidayat/Naomi Siagian)

Superblock adalah istilah untuk sebuah blok biasanya berupa gedung perkantoran

yang tinggi dalam wilayah blok yang agak besar, biasanya di pusat bisnis / kota (Onno W.

Purbo)

Superblock sudah muncul sejak tahun 1960an dengan adanya gerakan

redevelopment planning dengan konsep superblok di amerika serikat, namun di

Indonesia superblock mulai dikenal pada tahun 1990 dengan dikembangannya kawasan

Sudirman Central Business District. Saat ini superblock sudah ada hampir de semua kota

besar di seluruh dunia, contohnya :

− Manhattan superblock di New York

− Champs de Ellyse di paris

− kawasan The Bund dan Pudong de shanghai

− Ngee Ann City (Takashimaya), Orchard Road di singapura

− Roppongi Hill di jepang

− Mega Kuningan di Jakarta.

2. URGENSI ADANYA SUPERBLOK

Superblock muncul sebagai penyelesaian dari berbagai permasalahan di perkotaan

modern saat ini, seperti :

− Jumlah public space dan green space sangat terbatas di perkotaan.

− Manusia modern selalu menuntut sesuatu yang serba praktis, cepat, mudah, dsb.

− Pengembangan jalan/jalur transportasi tidak seimbang dengan laju pertumbuhan

jumlah kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan dan crowded di jalan.

− Pencemaran udara akibat pargerakan kendaraan menempati posisi pertama

penyebab polusi udara di dunia.

Page 15: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

15

− Semakin berkurangnya lahan memicu munculnya lokasi pemukiman yang padat dan

kumuh.

− Rendahnya tingkat keselamatan pada daerah padat di perkotaan.

Superblock adalah salah satu solusi untuk memecah kan berbagai permasalahan yang

dialami masyarakat perkotaan modern seperti di atas.

3. USER DAN KEGIATAN DALAM SUPERBLOK

Superblok merupakan sebuah kompleks bangunan dengan multi user dan multi

aktivitas. Pengguna dan kegiatannya dapat meliputi :

− penghuni residensial, tinggal di hunian dalam superblock

− pebisnis dan pegawai kantor, bekerja di perkantoran

− pengunjung, berekreasi dan berbelanja

− pengelola superblok

− pengguna fasilitas-fasilitas lain dalam superblok

4. FUNGSI - FUNGSI UTAMA DAN PENUNJANG DALAM SUPERBLOCK

Superblock mempunyai cakupan fungsi yang sangat luas, dalam sebuah superblok

yang super lengkap bisa terintegrasi hampir semua fungsi yang dibutuhkan user dalam

superblok tersebut sehingga seseorang tidak perlu pergi ke luar area superblok untuk

memenuhi kebutuhannya. Tapi pada skala yang lebih kecil superblock hanya mewadahi

fungsi – fungsi yang merupakan kebutuhan utama dari user yang ada di dalamnya,

biasanya berupa : hunian (residensial), pusat perbelanjaan, perkantoran, public space

dan fungsi-fungsi lain yang menunjang fungsi utama tersebut, seperti : tempat

peribadatan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, parkir, dsb.

5. CONTOH SUPERBLOCK

Rasuna Epicentrum di Jakarta

Rasuna epicentrum adalah superblock baru yang saat ini sedang dibangun di jakarta.

Superblok ini dikembangkan dari fasilitas yang sebelumnya sudah ada, yaitu Apartemen

Taman Rasuna, Pasar Festival, Aston Rasuna Residence, Rasuna Office Park, dan Klub

Rasuna. Superblock seluas 44,7 Ha ini dibangun dengan tujuan untuk mengatasi

perbagai permasalahan perkotaan di Jakarta, khususnya masalah kemacetan.

Proyek Rasuna Epicentrum terkesan 'wah' karena slogan berbunyi:

“In Bilbao we know Guggenheim Museum.

In tokyo we know Roppongi Hill

In jakarta we know Rasuna Epicentrum”

Page 16: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

16

Rasuna Epicentrum akan mengembangkan berbagai fasilitas/fungsi antara lain :

− Media walk dan lifestyle center

− Bakrie tower

− Condominium

− Concert hall dan office tower

− Sport and entertainment center

− TV studio and office tower

− River walk

− Epicentrum circle

− Educational hub

Berikut ini adalah masterplan Rasuna Epicentrum

Page 17: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

17

Bakrie tower

menjadi icon andalan

RE karena bentuknya

yang sculptural,

model belah ketupat

yang ditiap lantainya

denah digeser

sebesar 1 derajat

horisontal sehingga

menghasilkan bangunan yang meliuk-liuk. Belum lagi secondary skin.

Dari presentasi maket bisa diamati

bahwa jarak antar tower dibuat rapat

sehingga ruang dibawahnya berkesan sempit.

Ini tidak lain adalah cara untuk menghalangi

penetrasi sinar matahari sehingga ruang-

ruang dibawah tower senantiasa teduh

supaya orang dapat beraktifitas tanpa harus

takut terpanggang terik matahari. Hal yang

menarik adalah RE akan difasilitasi dengan

kereta trem di jalan-jalan utama layaknya

jaman belanda dahulu kala. Ini nampak pada

fasad koridor bagian bawah tower yang

bernuansakan art deco. Sungai lebar yang

berwarna biru pun akan dibuat seperti

layaknya di maket. “ada treatment khusus

yang akan membuat sungai selalu berwarna

biru. Tak jauh dari RE di depan gerbang

depan akan dibangun monorail (kereta api rel

tunggal).

Di lantai dua akan dibangun jembatan

yang bisa menghubungkan seluruh

bangunan. Sehingga ketika melewati

jembatan ini orang tidak akan kepanasan

atau kehujanan. Basement juga tersambung

di semua bangunan. selain itu juga akan

dibangun pedestrian sepanjang 500 meter dengan lebar 10 meter.

Page 18: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

18

Di Rasuna Epicentrum akan dibangun koridor tepi air/sungai modern pertama di

Jakarta, potensi kawasan sungai akan direvitalisasi menjadi tempat yang nyaman dan

teduh untuk kegiatan urban yang rileks dan aktif baik untuk berjalan kaki maupun

berkendara Di persimpangan jalan utama akan dibangun

Epicentrum Circle dengan public art raksasa sebagai

ciri khas kawasan yang artistik dalam skala kota Jantung kegiatan di Rasuna Epicentrum ini

adalah Epicentrum Walk (E-walk), sebuah koridor

retail semi outdoor tropis yang aktif penuh dengan

kafe, resto, dan entertainment bar sepanjang 250

meter. Pengalaman unik ini dimulai dari blok concert

hall dan berakhir di blok studio Antv. Selain itu akan

dibangun pula sebuah concert hall dan sebuah sport

and entertainment center yang akan menggunakan

fasilitas yang sangat modern

Page 19: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

19

Sementara gedung studio Antv menjadi tren lain di kawasan Rasuna Epicentrum.

Gedung model kubus berwarna semarak menjadikan gedung ini terlihat kontras. Gedung

ini akan berada di di tepi sungai yang membelah kawasan Taman Rasuna yang

rencananya akan dijadikan sebagai kawasan wisata sungai

6. KESIMPULAN ESENSI PERANCANGAN SUPERBLOCK

Berdasarkan tinjauan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik perancangan

Superblok antara lain :

Dalam perencanaan site

− Luas site lebih dari 100.000 m2 atau pada umumnya antara 5 – 15 Ha

− Terletak di lokasi yang strategis dalam suatu kota, biasanya di daerah CBD atau di

daerah sekitarnya.

Fasilitas – fasilitas yang diwadahi

− Pada umumnya fasilitas utama pada superblok meliputi : hunian, perbelanjaan,

perkantoran dan ruang-ruang publik. Sedangkan fungsi penunjangnya berupa :

fasilitas peribadatan, olah raga, kesehatan, pendidikan, rekreasi, dsb

− Fasilitas-fasilitas dalam superblok merupakan fasilita yang saling

berhubungan/menunjang dan teritegrasi antara satu fasilitas dengan fasilitas yang

lain.

Tata massa dan penampilan

− Pada umumnya superblok terdiri dari massa jamak

− Terdapat penghubung antara satu massa dengan massa lain

− Sebagian besar penampilan superblok menerapkan konsep arsitektur modern atau

post-modern, cenderung menggunakan international style.

Page 20: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

20

Perancanaan utilitas

Dalam sebuah superblok biasanya terdapat sebuah unit pengelolaan utilitas terpadu

kemudian dibagi ke dalam sub-unit utilitas yang terdapat pada setiap massa bangunan

yang diperlukan.

Page 21: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

21

1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT GREEN ARCHITECTURE

Green Architecture adalah praktek desain dan konstruksi yang secara signifikan

mengurangi atau menghilangkan efek negative bangunan pada lingkungan dan

penghuninya (manusia) (department of Environmental Services of US)

Sejarah terbentuknya Green Architecture adalah sebagai berikut :

2. URGENSI DITERAPKANNYA KONSEP GREEN ARCHITECTURE

Munculnya konsep Green Architecture dipicu oleh kerusakan alam yang semakin

mengkhawatirkan sehingga tidak bisa lagi menunggu untuk segera diatasi. Ironisnya

penyumbang kerusakan alam terbesar di dunia adalah berasal dari bangunan. Hal ini

tercermin dari data yang menunjukan bahwa bangunan adalah :

− Konsumen dari 40 % energi dan material dunia

− Menghabiskan 65,2 % dari penggunaan listrik tahunan dunia

− Pengguna 40 % dari penggunaan kayu dan material dunia

− Konsumen 25 % dari penggunaan air dunia

− Konsumen 78 % dari air layak minum di dunia

− Penghasil 30 % sampah padat di dunia

− Penghasil 25 % dari emisi gas gas rumah kaca di dunia

(Sumber : International HealthyHome, Department of Environmental Services of US)

Dari data – data di atas dapat disimpulkan bahwa konsep Arsitektur Hijau sudah harus

diterapkan dalam usaha mengantisipasi kerusakan alam yang lebih luas / parah.

3. PRINSIP – PRINSIP GREEN ARCHITECTURE

a. Sustainable site planning

Perencanaan site plan yang baik akan membantu mengurangi dampak negative

lingkungan dan meningkatkan kinerja energy pada green design. Contohnya :

menyelamatkan pohon pada site, memaksimalkan penyerapan air pada site, menata

orientasi bangunan sehingga dapat memaksimalkan potensi alam, dsb.

Page 22: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

22

b. Safeguarding water and water efficiency

Green design harus mampu menghemat dan menyelamatkan air baik di dalam

maupun di luar ruang.

c. Energy efficiency and renewable energy

Efisiensi energy pada green design dimulai dari tahap prakonstruksi, tahap

konstruksi dan pasca konstruksi. Desain semaksimal mungkin mengurangi penggunaan

energy tak terbarukan dan memaksimalkan penggunaan energy alternative, seperti

solar panel, bahan bakar organic serta memaksimalkan penggunaan potensi alam.

d. Conservation of materials and resources

Memaksimalkan penggunaan material alternative yang ramah lingkungan dan

dapat terbaharui dan menghindari material yang mempunyai efek negative terhadap

lingkungan.

e. Indoor environmental quality

Memaksimalkan penggunaan elemen-elemen alamiah untuk mendapatkan

kenyamanan ruang dan meminimalisir penggunaan peralatan buatan seperti lampu

dan AC.

4. CONTOH PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE

a. Dalam pengolahan site

− Memaksimalkan green space pada site

Hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat yang maksimal baik untuk site

binaan maupun untuk lokasi di sekitarnya. Green space bermanfaat untuk

memeberikan kenyamanan thermal, menjadi area peresapan, mereduksi bising dan

manfaat-manfaat lain yang diperoleh dari adanya ruang terbuka hijau.

Page 23: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

23

− Memanfaatkan kondisi existing dengan meminimalisir pengubahan kondisi asli

site

Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak lingkungan yang timbul dari

adanya pembangunan sebuah green building. Selain itu hal tersebut juga bertujuan

agar desain lebih menyatu dan kontekstual terhadap lingkungan di sekitarnya.

b. Tata massa dan penampilan bangunan

− Tata massa

Secara umum dalam penataan massa bangunan, green design cenderung

meminimalisir jumlah massa bangunan. Hal ini berfungsi untuk meminimalisir

building coverage sehingga area hijau dapat dimaksimalkan. Selain itu meminimalisir

jumlah massa juga akan mereduksi efek terhadap lingkungan di sekitarnya, misalnya

pergerakan angin, pemanasan udara dan sebagainya.

− Penampilan Bangunan

Ditinjau dari segi penampilan, bengunan berkonsep Arsitektur Hijau cenderung

banyak memasukan unsur-unsur alami terutama tanaman pada elemen-elemen

bangunan. Misalnya pada dinding, atap dan detail-detai bangunan.

Page 24: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

24

c. System Bangunan

System bangunan merupakan inti dari perancangan dengan konsep arsitektur

hijau. Prinsip-prinsip arsitektur hijau harus diterapkan dalam perencanaan system

bangunan secara menyeluruh.

− Penghematan energy

Penghematan energy dilakukan dalam semua aspek bangunan, baik pada waktu

pembangunan maupun pada massa penggunaan/maintenanace. Penghematan

energy dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitarnya,

seperti angin dan matahari.

Page 25: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

25

− sistem pencahayaan dan sistem penghawaan

Green design berusaha memanfaatkan potensi alam dengan maksimal. Sistem

pencahayaan dan penghawaan yang digunakan cenderung menggunakan sistem

pencahayaan alami dan penghawaan alami.

− Sistem Utilitas

Menggunakan sistem utilitas yang ramah lingkungan sehingga dapat mereduksi

efek negative bangunan terhadap lingkungan, baik di dalam lingkugan binaan maupun

lingkungan di sekitarnya.

Page 26: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

26

5. KESIMPULAN ESENSI PERANCANGAN BERKONSEP ARSITEKTUR HIJAU

Dalam perencanaan site

− Perencanaan site yang berkelanjutan dengan berusaha mempertahankan kondisi

alamiah site

− Memaksimalkan lahan terbuka hijau

System bangunan

− Menghemat penggunaan air, meminimalisir pembuangan limbah air dan berusaha tidak merusak siklus air.

− Hemat energy, banyak menggunakan energy alternative yang dapat diperbarui − Semaksimal mungkin menggunakan potensi alam untuk menjaga kenyamanan di

dalam maupun di luar ruangan

Tata massa dan penampilan bangunan

− memasukan unsur-unsur alam terutama tanaman pada elemen bangunan dan site

− Menggunakan material-material alternative yang ramah lingkungan dan dapat diperbarui

− Banyak memadukan warna-warna alami : hijau, putih

Page 27: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

27

Solo merupakan sebutan gaul untuk kota Surakarta. Secara de-yure luas

wilayahnya hanya sekitar 4000 Ha, hanya seperempat dari luas wilayah Boyolali. Namun

pada perkembangannya wilayah perkotaan kota solo sudah tidak mampu menampung

berbagai kebutuhannya hanya dalam wilayah kota solo sendiri, sehingga telah

berkembang ke beberapa daerah di sekitarnya bahkan sampai 3 kali lipat wilayah

aslinya. Pada wilayah kota Solo sendiri saat ini sudah terjadi berbagai permasalahan

perkotaan yang harus segera diantisipasi agar tidak semakin parah seperti yang terjadi di

beberapa kota besar lain di insonesia seperti Jakarta dan Surabaya.

Dari segi historycal, kota solo merupakan pecahan dari kerajaan Mataram yang

berpusat pada keraton Kasunanan dan Mangkunegaran. Pengaruh budaya dari 2 keraton

tersebut mengakibatkan perkembangan Kota Solo terus dibayangi oleh budaya jawa

yang menjadi salah satu keunikan dan daya tarik Kota Solo.

7. KONDISI UMUM KOTA SOLO

A. Kondisi fisik kota solo

a. Batas – batas wilayah Kota Solo

Batas Administratif Kota Solo :

− Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali

− Selatan : Kabupaten Sukoharjo

− Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali

− Timur : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo

Page 28: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

28

b. Luas dan perkembangan wilayah kota Solo

− Luas Wilayah Administratif : 4404 Ha

− Perkembangan wilayah :

Perkembangan wilayah kota solo secara Fisik telah mencapai 3 kali lipat dari

wilayah Administratifnya yaitu mencapai 11.000 – 12.000 Ha.

c. Goemorfolgis dan Klimatologis

− Letak geografis

o 1100 – 1110 BT dan 7,60 - 80 LS

− Topografi

o Merupakan daerah dataran rendah (92m dpl)

o Topografinya relatif datar dengan kemiringan 0-3 %, kecuali di daerah

sebelah utara agak bergelombang dengan kemiringan sekitar 5 %

− Geologi

o Tanahnya berupa tanah liat dan di wilayah utara berupa tanah padas berbatu

− Klimatologi

o Beriklim tropis

o RH sekitar 76 %

o Curah hujan rata-rata 2.200 mm/tahun

o Suhu udara antara 21,70 C sampai 32,30 C

B. Kondisi Sosial Budaya kota Solo

a. Kepandudukan

Berdasarkan data biro pupsat statistik pada tahun 2003 pertumbuhan penduduk

Solo mencapai 602.910 jiwa dengan tingkat kepadatan 13.690 jiwa/km2. Dengan laju

pertumbuhan sebesar 0,775 pertahun, maka jumlah penduduk kota Solo dapat

diproyekaikan sebagai berikut :

Tahun Luas (km2) Jumlah penduduk (jiwa) Kepadatan

(jiwa/km2)

2003 44.040 602.910 13.690

2008 44.040 639.650 14.524

2013 44.040 678.620 15.409

2018 44.040 705.153 16.011

2023 44.040 732.904 16.641

2028 44.040 761.747 17.296

Page 29: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

29

b. Sosial Budaya

Kota Surakarta merupakan kota yang masih kental dengan seni dan budaya terutama

budaya Jawa. Meskipun saat ini mulai tumbuh dan berkembang dalam perdagangan dan

perekonomian namun nilai-nilai budaya masih tetap ada.

Banyak pula terdapat obyek-obyek warisan budaya yang secara langsung ataupun tidak

langsung mempengaruhi perkembangan kota Surakarta.

− Keraton Surakarta

Didirikan oleh Pakubuwono II tahun 1745. Selain sebagai symbol pusat budaya

jawa.

− Pura Mangkunegaran

Didirikan oleh Raden Mas Said pada tahun 1757. Selain simbol pusat budaya,

didalam Puro juga terdapat Musium yang menyimpan benda bersejarah.

Selain warisan budaya yang berbentuk fisik, di kota Surakarta juga berkembang acara-

acara ritual yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap perkembangan kota

Solo.

Page 30: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

30

− Suro

Setiap 1 Suro diadakan kirab pusaka di

Puro Mangkunegaran. Upacara ini telah

berlangsung selama lebih dari 250 tahun,

berawal pada tahun 1633 ketika kerajaan

Mataram dipimpin oleh Sultan Agung,

salah satu raja Jawa yang paling populer.

− Sekaten

Sekaten adalah upacara

tradisional yang diselenggarakan

setiap tahun pada bulan Maulud

untuk memperingati hari lahir Nabi

Muhammad. Puncak acara dari

perayaan Sekaten adalah keluarnya

sepasang gunungan dari Mesjid

Agung seusai didoakan oleh ulama

Kraton. Banyak orang percaya bahwa siapapun yang mendapatkan gunungan tersebut,

biarpun sedikit akan dikaruniai kebahagiaan dan kemakmuran.

− Syawalan

Perayaan syawalan dimulai 1 hari setelah Hari Raya Idul

Fitri, diselenggarakan di Taman Jurug yang terletak di tepi

sungai Bengawan Solo. Ribuan orang menghadiri perayaan ini

untuk memperoleh ketupat yang dibagikan. Berbagai

pertunjukan tradisional diselenggarakan seperti dangdut,

keroncong dan seni-seni tradisional lain

Page 31: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

31

c. Perencanaan Umum Tata Kota Solo

Berdasar SK Walikota Dati II Srakarta No.050/ 228/ 1/ 1989 tanggal 25 Mei 1989,

bahwa wilayah kotamadya Surakarta dibagi dalam 4 wilayah pengembangan yaitu

meliputi :

− wilayah pengembangan utara

− wilayah pengembangan barat

− wilayah pengembangan timur

− wilayah pengembangan selatan

Yang kemudian dirinci dalam 10 sub wilayah pengembangan (SWP), sebagai unit

perencanaan dalam penyusunan RUTRK Surakarta 1993-2013.

I. SWP I, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Pucang Sawit. Meliputi 6

kelurahan (Pucang sawit, Jagalan, Gandekan, Sangkarah, Sewu dan Semanggi)

seluas 487,52 Ha.

II. SWP II, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Kampung Baru. Meliputi 12

kelurahan (Kampung Baru, Kepatihan Kulon, Kepatihan Wetan, Purwodiningratan,

Gilingan, Kestalan, Keprabon, Ketelan, Timuran, Punggawan, Stabelan, dan

Sudiroprajan) seluas 430,90 Ha.

III. SWP III, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Gajahan. Meliputi 12 kelurahan

(Joyotakan, Danukusuman, Serengan, Kratonan, Jayengan, Kemlayan, pasar Kliwon,

Gajahan, Kauman, Baluwarti, Kedung Lumbu, dan Joyosuran) seluas 494,31 Ha.

Peta Satuan Wilayah Pembangunan Daerah

Page 32: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

32

IV. SWP IV, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Sriwedari. Meliputi 8 kelurahan

(Tipes, Bumi, Panularan, Penumping, Sriwedari, Purwosari, Manahan, dan

Mangkubumen).

V. SWP V, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Sondakan. Meliputi 3 kelurahan

(Pajang, Laweyan, Sondakan) seluas 253,50 Ha.

VI. SWP VI, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Jajar. Meliputi 3 kelurahan

(Karang Asem, Jajar, Kerten) seluas 327,60 Ha.

VII. SWP VII, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Sumber, meliputi 2 kelurahan

(Sumber, Banyuanyar) seluas 258,30 Ha.

VIII. SWP VIII, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Jebres. Meliputi 2 kelurahan

(Jebres, Tegalharjo) seluas 349,50 Ha.

IX. SWP IX, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Kadipiro. Meliputi 2 kelurahan

(Kadipiro, Nusukan ) seluas 715,10 Ha.

X. SWP X, dengan pusat pertumbuhan di Kelurahan Mojosongo. Meliputi 1 kelurahan

(Mojosongo) seluas 532,90 Ha.

Sedangkan pengembangan fungsinya dapat digambarkan dalam gambar berikut ini :

Pariwisata Pendidikan

Budaya Industri

Olah Raga Perumahan

Perdagangan & Jasa Pergudangan

Pusat Administrasi Area Terbuka

Page 33: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

33

Atau dapat diperjelas dengan tabel berikut ini :

SWP

FUNGSI KOTA LOKASI

Wisa

ta

Buda

ya OR

Indu

stri Pend.

Dagan

g

Kanto

r Rmh

I x Pucang sawit

II x x x Mangkunegaran

Balaikota, kaw komersial

III x x x Kraton, kaw komersial

IV x x Sriwedari, Balekambang,

Manahan

V x Sondakan, Laweyan

VI x x Jajar

VII x Sumber, Banyuanyar

VIII x x x Jurug, UNS, Kaw komersial

IX x x Kadipiro

X x Mojosongo

Rencana Struktur Tata Guna Tanah

Untuk memantapkan struktur yang telah digariskan dalam RUTRK 1993 – 2013,

adapun fungsi masing-masing SWP dengan prosentase kegiatannya seperti ditunjukkan

pada tabel berikut

SWP Skala Pelayanan Kegiatan Fungsi / kegiatan (%) Juml

ah

(%)

Ters Sekunder Primer

Ling BWK Kota

/lokal

Regi

onal

Nas Inte

r

A B C D E F G H

I 20 10 70 100

II 10 5 5 10 10 60 100

III 15 15 25 45 100

IV 5 15 5 10 65 100

V 15 5 10 70 100

VI 5 10 5 5 75 100

VII 5 5 90 100

VIII 10 5 10 25 5 55 100

IX 15 5 5 75 100

X 5 5 90 100

Page 34: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

34

Keterangan :

A = Fungsi Pariwisata

B = Fungsi Kebudayaan

C = Fungsi Olahraga

D = Fungsi Industri

BWK = Bagian Wilayah Kota

Inter = Internasional

E = Fungsi Pendidikan

F = Fungsi Perdagangan

G = Fungsi Pusat Administrasi dan Perkantoran

H = Fungsi Perumahan

a. Penataan Bangunan

Penataan Lingkungan dan Bangunan

Penataan kepadatan bangunan pada penggal jalan utama untuk tiap SWP di kota

Surakarta :

− Kawasan peruntukan Angka Lantai Dasar (ALD) tinggi (>75%), untuk bangunan

dengan Ketinggian Bangunan (KB) maks 4 lantai, yang berfungsi komersial di

daerah perdagangan.

− Kawasan peruntukan Angka Lantai Dasar (ALD) sedang (50 - 75%), untuk bangunan

dengan Ketinggian Bangunan (KB) maks 8 lantai, yang berfungsi komersial di

daerah perdagangan, serta KB maks. 2 lantai untuk perumahan

− Kawasan peruntukan Angka Lantai Dasar (ALD) rendah (20 - 50%), untuk bangunan

dengan Ketinggian Bangunan (KB) min 9 lantai, yang berfungsi komersial di daerah

perdagangan, serta KB maks. 2 lantai untuk industri

Penataan Bangunan Bertingkat Banyak

− Sangat Potensial

Sepanjang jalan Slamet Riyadi, Urip Sumohardjo, Sudirman, Yos Sudarso, Gatot

Subroto, dan Dr. Rajiman (Coyudan)

− Potensial

Sepanjang jalan A. Yani, Kapt. Mulyadi, Gadjah Mada, Sutan Syahrir, S. Parman,

Sudiarto, Veteran, Honggowongso, dan Kol. Sutarto

Page 35: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

35

− Cukup Potensial

Sepanjang jalan R.M Said,, Akhmad Dahlan, Juanda, Teuku Umar, Ronggowarsito,

Kartini, Monginsisdi, Dr. Rajiman (Laweyan), sdi Sucipto, Dr. Moewardi, dan

Brigjend Katamso

− Kurang Potensial

Sepanjang Jl. Kyai Mojo, Cokroaminoto, Suryo, Yosodipuro, Bhayangkara, Perintis

Kemerdekaan, Dr. Wahidin, Hasanudin, MT. Haryono, Ir. Sutami dan Kol. Sugiono.

− Tidak Potensial

Sepanjang Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Sugiyopranoto, Prof. Dr. Suharso,

Suprapto, Mangunsarkoro, Adi Sumarmo dan Ki Hajar Dewantoro.

Penataaan Perpetakan Bangunan Jalan-Jalan Utama

− Kawasan peruntukkan dan penggal jalan dengan petak >5000 m² untuk KB min 9

lantai.

− Kawasan peruntukkan dan penggal jalan dengan petak 2000 - 5000 m² untuk KB

maks 8 lantai

− Kawasan peruntukkan dan penggal jalan dengan petak 1000 – 2500 m² untuk KB

maks 4 lantai

− Kawasan peruntukkan dan penggal jalan dengan petak 1000 m² untuk KB maks 2

lantai

Penataan Ketinggian Bangunan

Materi atau kriteria perancangan yang diatur dalam penataan ketinggian bangunan

adalah jumlah lantai ketinggian bangunan maksimum pada jalan-jalan utama di tiap

Sub Wilayah Pengembangan Kota Surakarta yaitu :

− Ketinggian bangunan sangat rendah, yaitu blok dengan bangunan tidak bertingkat

maksimum 2 lantai dengan tinggi puncak dasar dan dengan Angka Luas lantai = 2x

Angka Lantai Dasar.

− Ketinggian bangunan rendah, yaitu blok dengan bangunan bertingkat maksimum 4

lantai dengan tinggi puncak maksimum 20m dan minimum 12m dari lantai dasar

dan dengan Angka Luas lantai = 4x Angka Lantai Dasar.

− Ketinggian bangunan sedang, yaitu blok dengan bangunan bertingkat maksimum 8

lantai dengan tinggi puncak bangunan maksimum 36m dan minimum 24m dari

lantai dasar dan dengan Angka Luas lantai = 8x Angka Lantai Dasar.

− Ketinggian bangunan tinggi, yaitu blok dengan bangunan bertingkat minimum 9

lantai dengan tinggi puncak bangunan minimum 40m dari lantai dasar dan dengan

Page 36: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

36

Angka Luas lantai = 9x Angka Lantai Dasar, maksimum 20 lantai dengan tinggi

puncak bangunan maksimum 84m dari lantai dasar dan Angka Luas Lantai = 20x

Angka Lantai Dasar

8. TINJAUAN SUPERBLOK DAN GREEN ARCHITECTURE DI SOLO

A. Tinjauan Superblok di Solo

Sampai saat ini belum ada bangunan di Solo yang disebut sebagai Superblok, namun

sudah mulai muncul bangunan – bangunan yang mengarah pada terbentuknya

superblock, salah satunya adalah Center Point yang sekarang sedang dalam proses

konstruksi. Kompleks bangunan yang berada di sepanjang Jl. Slamet Riyadi juga

mengarah pada terbentuknya Superblok yang dipersatukan dengan adanya Solo

Citywalk.

Ditinjau dari tata kotanya, Solo sangat berpotensial untuk dikembangkan menjadi

superblok-superblok mengingat kondisinya yang sudah membentuk blok-blok namun

belum terintegrasi.

B. Tinjauan Green Architecture di Solo

Sampai saat in belum ada bangunan/kompleks bangunan yang dikembangkan

dengan konsep green architecture. Namun perubahan lingkungan seperptinya sudah

dibaca oleh Pemerintah Kota Solo, terbukti saat ini PemKot sedang mencanangkan

program untuk menjadikan Solo menjadi ”Kota Pohon”. Hal ini dimulai dengan

pembangunan citywalk dan greenbelt di sepanjang jalan-jalan utama seperti jalan

tentara pelajar dan jalan adi sucipto. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat

Solo akan pentingnya melestarikan lingkungan sudah mulai tumbuh dan berkembang.

Dengan adanya kerusakan dan ketidaknyamanan lingkungan dan didukung oleh

kesadaran masyarakat akan pentingknya menjaga kelestarian lingkungan maka konsep

Green Architecture tentu akan berkembang dengan subur di Koa Solo.

9. STUDY LAPANGAN KONDISI KOTA SOLO

Untuk mendukung landasan yana akan digunakan sebagai dasar analisis, penulis

melakukan studi lapangan untuk mengetahui secara langsung kondisi lapangan yang ada

di Kota Solo.

A. Kondisi Transportasi

Mulai terjadi kemacetan pada titik-titik tertentu di Kota Solo pada saat jam sibuk. Berikut ini adalah beberapa titik macet yang berhasil dipantau oleh penulis :

Page 37: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

37

Pasar gede

Perempatan panggung

B. Krisis Energi

Penulis menangkap adanya krisis energi di Kota Solo, hal ini terbukti dengan adanya

pemadaman listrik secara bergilir dan juga adanya kelangkaan Bahan Bakar Minyak

khususnya minyak tanah.

C. Polusi

Ada beberapa jenis polusi yang diamati penulis di Kota Solo, yaitu :

− Polusi udara

Paramater yang cukup jelas untuk menunjukkan tercemarnya udara di Kota Solo

adalah dengan merasakan secara langsung udara yang ada di sepanjang jalan utama di

Kota Solo. Padatnya arus kendaraan yang beroperasi di jalan menimbulkan efek polusi

udara bagi lingkungan di sekitarnya.

Page 38: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

38

− Polusi Air

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Balai Sungai Surakarta, Ir. Hermono S.

Budinetro, M.Eng diperoleh keterangan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi sungai di

Kota Solo yang tidak tercemar, baik oleh limbah industri maupun limbah rumah

tangga. Hal tersebut dibuktikan dengan pengamatan penulis yang menemukan

bahwa hampir semua sungai di Solo kondisi airnya keruh.

− Sampah

Permasalahan sampah juga mulai muncul di Kota Solo. Produksi sampah di Solo

mencapai 260 ton/hari, bahkan mencapai 500 ton/hari pada musim penghujan (Kompas

cybermedia) padahal Solo hanya memiliki sebuah TPA di daerah Mojosongo.

Page 39: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

39

D. Penggunaan Lahan

Pesatnya perkembangan pembangunan di Kota Solo memunculkan berbagai

permasalahan di Kota Solo seperti : munculnya pemukiman padat di beberapa titik dan

ruang terbuka hijau berkurang tinggal 11% dari total wilayah Kota Solo (Solopos online).

Hal ini memunculkan multi efek, seperti : permasalahan banjir, peningkatan suhu kota

sampai pada permasalahan psikologis penduduk kota.

Page 40: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

40

E. Lokalitas Masyarakat

− Wedangan (He’)

Wedangan di warung yang disebut He’ sudah

menjadi budaya yang sangat khas di Solo. wedangan

dimulai pada sore hari hingga larut malam bahkan

sampai menjelang fajar. Kebiasaan yang sangat unik

ini telah menjadi ciri khas Kota Solo yang sudah

dikenal sampai tingkat nasional.

− Gotong royong

Gotong royong merupakan norma tolong-

menolong yang sudah turun-menurun pada

masyarakat Jawa. Seiring dengan masuknya budaya

komersialisme, perlahan-lahan budaya yang sangat

berharga ini mulai terkikis sedikit demi sedikit.

Kebiasaan gotong-royong sering diterapkan untuk

membantu tetangga/anggota masyarakat lain yang

sedang dalam kerepotan, misalnya : membangun rumah, mantu, dsb. Nilai kerjasama

dan tolong menolong pada gotong-royong merupakan kekayaan yang sangat berharga

dari masyarakat Jawa.

Joglo

Rumah/arsitektur joglo merupakan bangunan

khas masyarakat Suku Jawa. Di kota Solo banyak

terdapat bangunan Joglo yang menjadi cagar

budaya nasional. Sampai saat ini Joglo masih

terus dilestarikan. Bangunan Joglo

jugamerupakan salah satu bentuk fisik dari ciri

khas masyarakat suku Jawa.

4. KESIMPULAN KARAKTERISTIK ARSITEKTUR SUPERBLOK YANG KONTEKSTUAL

TEHADAP KOTA SOLO

a. Dipengaruhi oleh budaya jawa, baik berupa budaya fisik (arsitektur jawa) maupun

budaya nonfisik yang berupa kebiasaan dan ritual.

b. Mampu mewadahi kelokalan budaya masyarakat Solo.

Page 41: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

41

c. Dituntut mampu berperan dalam memperbaiki kondisi lingkungan Kota Solo, seperti

: mengatasi banjir dan pulusi.

d. Tidak merusak / memperkuat kelokalan masyarakat Solo, baik dalam bentuk fisik

maupun non-fisik

e. Mematuhi / sesuai dengan RUTRK kota solo.

f. kontekstual terhadap kondisi iklim tropis

Page 42: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

42

A. ESENSI PERANCANGAN GREEN SOLO SUPERBLOCK

Berdasarkan penentuan main idea dan penentuan judul yang telah dibahas pada

bab sebelumnya diperoleh kutub-kutub pembahasan meliputi : Superblok, Arsitektur

Hijau dan Kota Solo. Kemudian berdasarkan eksplorasi terhadap ketiga kutub

pembahasan tersebut diperoleh esensi perancangan arsitektur berdasarkan masing-

masing kutub. Berdasarkan ketiga esensi tersebut, maka dapat disimpulkan esensi

perancangan Green Solo Superblok, Seperblok berkonsep arsitektur hijau di Kota Solo

secara garis besar adalah green (hijau) / ramah lingkungan dan bersinergi/kontekstual

dengan Kota Solo, atau dapat dijabarkan sebagai berikut :

DALAM PERENCANAAN SITE

− Lokasi Site terletak di CBD atau daerah sekitarnya

− Sesuai dengan RUTRK Kota Solo

− Luas Site lebih dari 100.000 m2 atau sekitar 5 sampai 15 Ha

− Penataan site berusaha memaksimalkan potensi alami site dan mengoptimalkan

lahan terbuka hijau

− Kontekstual dengan kondisi lingkungan di sekitar site

FASILITAS-FASILITAS YANG DIWADAHI

− Fasilitas utama yang diwadahi meliputi : hunian, perkantoran, perbelanjaan dan

ruang publik serta dilengkapi fasilitas penunjang yang diperlukan.

− Fasilitas-fasilitas yang ada di dalam superblok harus saling terintegrasi dan saling

mendukung antara satu fungsi dengan fungsi yang lain.

− Fasilitas yang diwadahi harus saling mendukung dan tidak overlaping dengan

fasilitas yang ada di sekitar site.

− Terdapat fasilitas yang dapat mewadahi kelokalan sosial dan budaya Masyarakat

Solo.

TATA MASSA DAN PENAMPILAN BANGUNAN

− Konsep massa berupa massa jamak yang saling terhubung antara satu massa

dengan massa yang lain.

− Konsep penampilan bangunan merupakan penggabungan dari arsitektur masa kini

dengan arsitektur khas Kota Solo, yaitu Arsitektur Jawa.

− Penampilan bangunan memasukkan unsur - unsur alam, khususnya berupa

tanaman.

SYSTEM BANGUNAN

− Menghemat penggunaan air, meminimalisir pembuangan limbah air dan berusaha

tidak merusak siklus air.

Page 43: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

43

− Hemat energy, banyak menggunakan energy alternative yang dapat diperbarui

− Semaksimal mungkin menggunakan potensi alam untuk menjaga kenyamanan di

dalam maupun di luar ruangan

B. ANALISA PENDEKATAN KONSEP GREEN SOLO SUPERBLOCK

1. ANALISA KONSEP SITE

Analisa pemilihan site ini bertujuan untuk mendapatkan pendekatan lokasi site yang

paling tepat untuk Green Solo Superblock, Superblok berkonsep Arsitektur Hijau di Kota

Solo berdasarkan pada hasil eksplorasi terhadap masing-masing kutub pembahasan.

Sebagai landasan utama yang menjadi dasar pemilihan lokasi site yang tepat untuk

Green Solo Superblock sesuai dengan esensi perancangan yang telah dibahas

sebelumnya adalah sebagai berikut :

− Site terletak di lokasi yang strategis, yaitu pada daerah CBD atau daerah di sekitarnya

− Luas site lebih lebih dari 100.000 m2 atau antara 5 – 15 Ha

− Menyatu dan tidak merusak kelokalan budaya masyarakat Solo, baik berupa fisik

maupun non fisik.

− Terdapat kompleksitas pemasalahan yang perlu segera mendapatkan solusi

Berdasarkan landasan pemilihan site di atas, maka dapat dijabarkan kriteria site yang

sesuai untuk Green Solo Superblock adalah sebagai berikut :

a) Lokasi site strategis, terletak pada daerah CBD atau sekitarnya :

− Lokasi site terletak di daerah pusat perkembangan kota, dalam hal ini adalah Kota

solo.

− Lokasi harus mudah dicapai dan mudah diakses dari jalur tranportasi baik

transportasi dalam kota maupun dari luar kota.

− Lokasi di sekitarnya terdapat fasilitas perkotaan yang dapat menyatu dengan fungsi

Green Solo Superblock yang direncanakan.

− Kelengkapan sarana prasarana dan infrastruktur yang memadai pada lokasi site.

− Memungkinkan perkembangan green Solo Superblock di masa depan.

b) Luas site lebih dari 100.000 m2 atau antara 5 – 15 Ha

c) Menyatu dengan kelokalan budaya fisik dan non-fisik masyarakat Solo

− Letaknya sesuai dengan peruntukan lahan / masterplan Kota Solo, yang tercantum

dalam RUTRK Kota Solo.

− Letak site tidak berada pada daerah konservasi budaya Kota Solo, baik berupa

benda/bangunan fisik maupun kebudayaan yang berupa aktivitas budaya

masyarakat.

Page 44: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

44

− Bukan merupakan daerah konservasi alam / penghijauan

d) Terdapat permasalahan dalam site, sehingga bisa diselesaikan dengan adanya Green

Solo Superblock

Di dalam lokasi site harus terdapat permasalahan yang cukup kompleks sehingga

perlu diselesaikan dengan adanya Green Solo Superblock. Permasalahan tersebut dapat

meliputi : permasalahan transportasi, tata guna lahan, masalah lingkungan dan

permasalahan-permasalahan lain yang dapat terselesaikan dengan adanya

pembangunan Green Solo Superblock ini.

2. ANALISA KONSEP PENATAAN SITE DAN BANGUNAN

a. Konsep Zonifikasi

Analisa sistem zonifikasi tapak pada Green Solo Superblock ini dibuat agar tidak

terjadi overlapping antara zona satu dengan zona yang lain sehingga tercipta persatuan

fungsi yang harmonis antara satu fasilitas dengan fasilitas yang lain.

Dalam penzoningan site, potensi dan keadaan kawasan sangat berpengaruh terhadap

hasil penzoningan, sehingga penzoningan ini dibagi dalam bagian :

− Zona yang berkaitan langsung dengan kegiatan publik dan bersifat terbuka bagi

kawasan.

− Zona yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan umum dan kawasan.

− Zona privat kawasan yang merupakan sifat tertutup.

Sedangkan dalam zoning bangunan zonifikasi dibagi ke dalam zonifikasi horizontal dan

zonifiasi vertical.

Zonifikasi Horizontal dibagi menjadi 3 zona, yaitu :

− Zona Publik

Menampung kegiatan yang bersifat umum

atau ruang-ruang pelayanan umum.

− Zona semi publik

Menampung kegiatan yang tidak sepenuhnya

terbuka hanya atau untuk kalangan tertentu.

− Zona Privat

Menampung kegiatan yang bersifat individu

atau pribadi.

Page 45: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

45

Sedangkan zonifikasi vertical juga dibagi menjadi 3 zona, yaitu :

− Zona tenang

Untuk kegiatan yang memerlukan ketenangan tinggi seperti tempat tidur, ruang

rapat dan ruang-ruang privat.

− Zona transisi

Merupakan zona perpindahan

bersifat sebagai foyer atau

pergantian ruang dari zona privat

ke zona publik atau sebaliknya.

− Zona publik

Merupakan zona yang dapat

dimasuki oleh publik atau umum

sesuai dengan kegiatannya yang bersifat terbuka seperti kegiatan administrasi.

b. Konsep Penataan Sirkulasi

Penataan Sirkulasi bertujuan untuk mengatur jalannya sirkulasi agar tercipta kondisi

sirkulasi yang aman, nyaman dan tidak terjadi crowded. Sirkulasi yang terjadi di Green

Solo Superblock meliputi sirkulasi di dalam ruang, sirkulasi di luar ruang (kawasan) dan

sirkulasi dengan lingkungan sekitar site.

a) Sirkulasi di Luar Ruang

Sirkulasi yang terjadi di luar ruang meliputi :

− Sirkulasi pengelola

− Sirkulasi pengunjung dan penguni

− Sirkulasi barang

− Sirkulasi kendaraan

− Sirkulasi emergency

Mengingat banyaknya sirkulasi yang terjadi dalam Green Solo Superblock, maka

dalam penataan masing-masing sirkulasi harus memperhatikan hal-hal berikut:

− Pengelola (personil kantor)

Tidak memerlukan pencapaian langsung ke ruang pengelola.

− Tamu (pengunjung)

Harus dapat diawasi dan diatur, sedangkan untuk tamu-tamu penting perlu

pencapaian mudah ke ruang penerima.

− Penghuni apartement dan rumah susun

Perlu pencapaian yang mudah ke unit-unit hunian tanpa terganggu oleh sirkulasi

pengguna fasilias yang lain.

Page 46: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

46

− Kendaraan dan barang

Sedapat mungkin harus dipisahkan dari sirkulasi manusia. Kendaraan dan barang

memerlukan koridor yang lebar dengan tikungan-tikungan yang tidak tajam dan

bebas hambatan, bila perlu kendaraan bisa masuk ke gudang. Troli-troli barang

membutuhkan ramp dan elevator untuk mengatasi masalah perbedaan tinggi lantai.

− Sirkulasi Emergency

Dalam kondisi darurat diperlukan sirkulasi darurat menuju ke luar site, sehingga bila

terjadi kondisi darurat keselamatan user di dalam Green Solo Superblock dapat lebih

terjamin.

Secara umum alternatif jalur sirkulasi yang dapat digunakan dapat dibagi menjadi 2,

yaitu jalur sirkulasi untuk manusia dan jalur sirkulasi untuk kendaraan dan barang :

Sirkulasi manusia pada kawasan superblock dapat terjadi melalui :

− Pedestrian

Pedestrian merupakan sirkulasi utama untuk manusia pada kawasan superblock.

Bentuknya dapat berupa boulevard yang besar atau berupa jalan setapak,

tergantung dari kebutuhan dan volume user yang melalui kawasan tersebut.

− Jembatan

Merupakan jalur sirkulasi manusia yang menghubungkan satu bangunan dengan

bangunan yang pada lantai tertentu dalam sebuah superblock.

− Basement

Sirkulasi manusia juga dapat terjadi di dalam basement karena pada umumnya

basement massa-massa bangunan pada superblock terhubung menjadi satu.

Sirkulasi kendaraan pada kawasan superblock dapat terjadi melalui :

− Jalur mobil dan sepeda motor

Merupakan jalur khusus yang disediakan untuk sirkulasi mobil dan sepeda motor

untuk keluar-masuk superblok

− Ramp kendaraan

Merupakan jalur kendaraan untuk naik atau turun ke lantai tertentu pada

bangunan. Biasanya digunakan untuk parkir.

− Basement

Basement dapat berfungsi sebagai jalur sirkulasi sekaligus tempat parkir untuk

kendaraan.

Page 47: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

47

b) Sirkulasi Di Dalam Bangunan

Berdasarkan arah pergerakannya, sirkulasi pada bangunan dapat dibagi menjadi 2 jenis

sirkulasi, yaitu :

Sirkulasi horizontal

Sirkulasi secara horizontal pada bangunan menggunakan system koridor yang

menghubungkan fungsi-fungsi yang ada pada lantai dengan level yang sama. Yang harus

diperhatikan dalam perencanaan koridor ini meliputi :

− Macam kegiatan utama yang diwadahi.

− Kemudahan pencapaian dari ruang-ruang yang diwadahi

− Efisiensi dan efektifitas

− Karakteristik ruang yang ada.

Ada 3 macam alternative system koridor yang bisa dimanfaatkan :

− Single load corridor

Koridor yang menghubungkan

pada satu sisi dari jajaran ruang-

ruang. Sedangkan sisi lainya

biasanya berupa jendela untuk

melihat situasi disekitarnya.

− Double load corridor

Koridor yang menghubungkan

pada kedua sisi ini berjajar ruang-

ruang secara linier

− Tower Plan & Double Load

Coridor

Double Load Coridor yang

saling bertemu di tower

plan, tepat dipusatnya,

yang menghubungkan

sirkulasi di atasnya

Sirkulasi vertikal

Sistem sirkulasi vertikal lebih ditujukan untuk transisi antar lantai. Pada bangunan

tinggi sirkulasi vertikal ada beberapa macam, yaitu :

Page 48: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

48

− Eskalator

− Elevator

− Tangga

− Ramp

c) Sirkulasi Lingkungan

Selain sirkulasi di dalam site, Green Solo Superblock juga harus dapat memperbaiki

sirkulasi lingkungan di sekitarnya. Permasalahan sirkulasi lingkungan yang secara umum

terjadi di Kota Solo adalah tidak berfungsinya trotoar bagi pejalan kaki dan pemanfaatan

badan jalan sebagai lokasi parkir. Dengan penataan sirkulasi yang tepat maka

diharapkan Green Solo Superblock mampu untuk memperbaiki kondisi sirkulasi pada

lingkungan di sekitarnya.

Untuk itu, Perencanaan Green Solo Superblock harus mensinergikan sirkulasi dengan

lingkungan sekitarnya, sehingga dapat memperbaiki sirkulasi lingkungan yang ada di

sekitar site.

c. Konsep Pencapaian

Ada beberapa alternatif pencapaian ke dalam site dan bangunan, yaitu :

Alternatif Pencapaian Analisa

Pencapaian Frontal

Sistem pencapaian yang memberi

arah yang jelas dan langsung

tetapi kurang memberi

peralihan ruang.

Pencapaian Samping

Pencapaian yang memberi

pengarahan tidak langsung,

pencapaian dapat dibelokkan

beberapa kali untuk

memberikan suatu peralihan

dalam menonjolkan objek.

Pencapaian Memutar

Pencapaian dengan memberikan

suatu peralihan, serta

memberi kejutan dan

menjaga privasi bangunan

atau sering digunakan untuk

menunjang kegiatan promosi.

Page 49: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

49

Karena Green Solo Superblock merupakan sebuah kawasan yang multifungsi, maka

dalam perencanaan pencapaian memungkinkan untuk menggunakan ketiga jenis

alternative pencapaian tersebut disesuaikan dengan fungsi mada masing-masing fasilitas

yang ada.

d. Konsep Penentuan Orientasi Green Solo Superblock

Ada beberapa alternative orientasi yang dapat diterapkan pada superblock, yaitu:

a. Orientasi ke dalam

Kelebihan dari orientasi ke dalam adalah keamanan

yang dapat terjaga, namun kelemahannya adalah

cenderung memisahkan diri dari lingkungan

sekitarnya sehingga dapat menimbulkan

terbentuknya kesan eksklusivisme.

b. Orientasi ke luar

Kebalikan dari orientasi ke dalam, model orientasi

keluar cenderung terbuka terhadap interaksi dengan

lingkungan sekitar, namun keamanan akan lebih sulit

terjaga.

c. Orientasi Ke luar dan Ke dalam

Merupakan sistem orientasi yang merupakan

gabungan dari orienatas ke luas dan ke dalam. Pada

sisi luar superblok terdapat massa bangunan yang

berorientasi ke lingkungan sekitar, namun pada sisi

dalam juga terdapat bangunan yang berorientasi ke

dalam superblock yang direncanakan.

Alternatif orientasi ke dalam dan keluar memiliki kekurangan dan kelebihan masing-

masing, sehingga alternative orientasi yang tepat untuk Green Solo Superblock adalah

gabungan antara orientasi ke luar dan ke dalam. Orientasi keluar berfungsi untuk

menjaga konektifitas dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, seadngkan orientasi ke

dalam berfungsi untuk memaksimalkan interaksi penghuni superblock sekaligus untuk

meningkatkan skuritas dalam superblock.

Page 50: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

50

e. Konsep Penataan Lansekap

Lansekap merupakan bagian penting dalam perencanaan Green Solo Superblock,

karena lansekap merupakan elemen hijau yang bukan hanya dapat memberikan manfaat

di dalam superblock, tetapi juga bermanfaat untuk wilayah di sekitar Superblock.

Dasar pertimbangan dalam penataan lansekap dijabarkan dari esensi perancangan

Green Solo Superblock adalah sebagai berikut :

− Penataan lansekap harus mendukung penampilan bangunan

− Pengarah sirkulasi, baik sirkulasi manusia maupun kendaraan

− Kontekstual terhadap lingkungan sekitar.

− Pelindung, peneduh, penyejuk udara dan sebagai filter atau barrier polusi (udara dan

suara).

− Ruang interaksi sosial

− Ruang pengikat kegiatan yang ada dalam tapak

− Menyatu dengan Konsep Zonifikasi, orientasi, pencapaian dan pola sirkulasi.

− Kesatuan antar elemen lansekap yaitu tanaman, tanah, air dan elemen buatan

seperti pedestrian, sculpture, dll.

Berdasarkan pertimbangan di atas, jenis perkerasan yang digunakan antara lain :

− Paving Block

Digunakan material perkerasan utama pada Green Solo Superblock karena

keunggulannya yaitu desain bisa disesuaikan dengan keinginan, warna bermacam-

macam, mudah pelaksanaannya dan dapat menyalurkan [menyerap] air ke tanah

dengan baik.

− Paving grass

Merupakan bahan sejenis Paving block, namun memiliki lubang-lubang yang dapat

ditumbuhi rumput. Selain menambah nilai estetis juga mampu menyerap air lebih

banyak.

− Batu alam

Batu alam mampu memberikan kesan alami dalam site, kekurangannya adalah

harganya cukup tinggi dan pembuatannya dapat mengakibatkan kerusakan alam

pada daerah penambangan batu tersebut.

Sebagai pelengkap dari unsur lansekap yang terdapat di dalam kawasan dan untuk

memberikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan dalam menikmati suasana

kawasan dapat digunakan landscape furniture antara lain :

− papan informasi

− Penerangan

Page 51: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

51

− area duduk

− pembatas

Sedangkan untuk jenis tanaman yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

FUNGSI JENIS VEGETASI PENEMPATAN

Tanaman Sebagai

Pelindung Angin

Pohon berdaun lebat/ rapat, cukup tinggi, bentuk menyerupai lingkaran, misalnya akasia dan beringin.

Pada sekeliling bangunan dan sekeliling pagar/ keliling kawasan.

Tanaman Sebagai

Pelindung

Pohon berdaun cuklup rapat, tinggi, bentuk menyerupai lingkaran atau elips horizontal/ pipih, misalnya beringin dan asem.

Sekeliling taman/ open space, area parkir dan dekat jalur sirkulasi.

Tanaman sebagai

Pelindung Matahari

Pohon berdaun cukup rapat dengan ketinggian yang disesuaikan dengan bayangan yang diinginkan, misalnya cemara, beringin jambu.

Di sekeliling bangunan yang ada dan di sekitar open space.

Tanaman Sebagai Pembatas

Pohon rendah berdaun jarang, semak/ perdu, misalnya the-tehan atau pohon bunga.

Untuk membatasi area-area dalam tapak.

Tanaman Sebagai Pengarah

Pohon cukup tinggi dan bersifat mengarahkan seperti pohon cemara lilin dan palem.

Di sepanjang jalur sirkulasi.

Tanaman sebagai Hiasan Pohon yang bentuknya bagus/ unik sebagai pendukung nilai estetis, misalnya cemara yang tidak terlalu tinggi dan pohon bunga.

Di beberapa tempat sebagai point of interest sekaligus rest area.

[John O. Simonds, Landscape Architecture, 1983]

3. ANALISA KONSEP PENENTUAN DAN PENGORGANISASIAN FASILITAS DALAM GREEN

SOLO SUPERBLOCK

a. Penentuan Fasilitas dalam Green Solo Superblock

Yang menjadi dasar pertimbangan utama dalam penetuan jenis fasilitas yang akan

ditampung dalam Green Solo Superblock adalah : keberadaan fasilitas yang sebelumnya

sudah ada pada site maupun pada lokasi di sekitarnya dan fasilitas baru yang

direncanakan akan dikembangkan pada Green Solo Superblock.

Page 52: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

52

no user Kegiatan utama

Fasilitas yang sudah ada di sekitar site

Kebutuhan fasilitas Fasilitas penunjang

1 Penduduk setempat

Tinggal - Rumah susun, apatement Parkir terpadu Fasilitas transtportasi Fasilitas kesehatan Fasilitas pendidikan Fasilitas peribadatan Fasilitas hiburan Fasilitas olah raga Fasilitas konvensi Pusat pengelolaan utilitas

berinteraksi - Public space

2 Pedagang lama

Berdagang Ruko, Pasar Gede Modern market

3 Penduduk baru

Tinggal - Rumah susun, apartement

berinteraksi - Public space

4 Pegawai kantor

Bekerja perkantoran

5 Pedagang baru

Berdagang Ruko, Pasar gede, BTS, PGS

6 Pengelola mengelola - Kantor pengelola

7 pengunjung Berbelanja Ruko, Pasar gede, BTS, PGS

Modern market

Rekreasi arena permainan

Berinteraksi public space

Berdasarkan tabel analisa penentuan fasilitas di atas maka dapat ditentukan fasilitas-

fasilitas yang akan diwadahi dalam Green Solo Superblock meliputi :

b. Fasilitas Utama

− Rumah susun

− Apartement

− Perkantoran

− Pasar modern

− Public space

− Kantor pengelola

c. Fasilitas Penunjang

− Parkir terpadu

− Fasilitas transtportasi

− Fasilitas kesehatan

− Fasilitas pendidikan

− Fasilitas peribadatan

− Fasilitas hiburan

− Fasilitas olah raga

− Fasilitas konvensi

− Pusat pengelolaan utilitas

b. Pengorganisasian Fasilitas

Page 53: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

53

Untuk menentukan jumlah massa dan kedekatan antar massa yang akan direncanakan

dalam Green Solo Superblock, diperlukan pengorganisasian jenis fasilitas berdasarkan

kedekatan hubungan antar masing-masing fasilitas.

Berdasarkan tabel kedekatan fungsi di atas, maka dapat ditentukan organisasi fasilitas

yang ada dalam Green Solo Superblock adalah sebagai berikut :

4. ANALISA KONSEP PERUANGAN

a. Konsep Pola dan Pelaku Kegiatan

a) User dalam Green Solo Superblock

Secara garis besar user dalam Green Solo Superblock terdiri dari 2 kelompok, yaitu :

Warga setempat yang menempati site pada saat ini, terdiri dari :

Page 54: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

54

– Penduduk pemukiman yang menghuni rumah-rumah hunian.

– Pedagang yang menguni ruko disepanjang Jl. RE. Martadinata dan Jl. Kapt.

Mulyadi.

User baru yang akan menempati fungsi-fungsi baru yang akan disediakan, terdiri dari

:

– Penduduk baru

– Pegawai kantor

– Pedagang baru

– Pengunjung dan Wisatawan

– Pengelola Green Solo Superblock

b) Pola kegiatan User dalam Green Solo Superblock

Superblok merupakan sebuah kesatuan system yang saling mendukung dan terkait

satu dengan yang lain. Begitu juga dengan user yang berada di dalamnya, user dalam

sebuah fungsi juga berlaku sebagai user di fungsi-fungsi yang lain, kecuali

pengunjung dan pengelola.

Pola kegiatan user dalam lingkup superblock dapat digambarkan dalam skema

berikut :

Penghuni Seperblock

Kegiatan rumah tangga - Rumah susun - Apartement

Bekerja : - Berdagang - Perkantoran - Pengelola

Sekolah

Rekreasi

Olah raga

beribadah

Bersosialisasi parkir

Keluar/masuk superblock

Page 55: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

55

Pengunjung

Pengelola

Sedangkan pola kegiatan pada masing-masing fungsi/fasilitas dapat digambarkan pada

skema berikut :

Kegiatan dalam Perkantoran

parkir

datang

bertamu

Bekerja : - Berdagang - Perkantoran - Pengelola

Sekolah

Rekreasi

Olah raga

beribadah

Bersosialisasi parkir

pergi

Hunian - Rumah susun - Apartement

Kegiatan pengelolaan : - administrasi - pekerjaan

lapangan

parkir

Dari luar superblock

pergi

Page 56: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

56

Kegiatan dalam Apartement

Kegiatan dalam Rumah Susun

Kegiatan dalam Pasar Modern

− Pengunjung

− Pedagang

Kegiatan dalam Public Space

b. Konsep Kebutuhan Ruang

Tujuan analisa ini adalah untuk mendapatkan besaran ideal ntuk masing-masing ruang.

ME/SE datang

Parkir

Administrasi Santai Istirahat Kegiatan rumah tangga Informasi/surat

pergi

Kegiatan dalam

superblok

ME/SE datang

parkir

Administrasi Santai Istirahat Kegiatan rumah tangga Informasi/surat

pergi

Kegiatan dalam

superblok

Datang Belanja Plaza / Pameran

Pergi Parkir

Hall Me / Se

rekreasi

Datang

Belanja

Unit Pertokoan

Pergi Parkir Exit

Hall Me / Se

Persiapan

Pengunjung

Berinteraksi Bermain Santai Olah raga

Istirahat Komunikasi Pelayanan Makan dan minum Kegiatan KM

Parkir

Pulang

Penghuni

Page 57: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

57

Dasar pertimbangan untuk menentukan besaran masing-masing ruang antara lain :

a) Perhitungan berdasarkan standart besaran ruang :

− Neufert architect data (NAD)

− Time saver standart (TSS)

b) Perhitungan berdasarkan asumsi (A):

− Pengamatan lapangan

Sedangkan standart flow untuk masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :

− 5 – 10% : Standart umum

− 20% : Keleluasaan gerak

− 30% : Tuntutan kegiatan akan kenyamanan fisik

− 40% : Tuntutan kegiatan akan kenyamanan psikologis

− 50% : Tuntutan spesifikasi kegiatan

− 70 – 100% : Keterkaitan dengan banyak kegiatan

Berikut ini adalah kebutuhan ruang pada masing-masing fasilitas beserta standar

minimal besaran masing-masing ruang :

Fungsi Kebutuhan ruang Besaran (m2) Sumber

Rumah susun Tipe kecil : – R. Tamu – R. tidur utama – R. tidur anak (1 tempat tidur/ tingkat) – R. keluarga+R.makan – KM/WC – Teras belakang

45

N

A

D

Tipe besar : – R. tamu – R. tidur utama – R. tidur anak (2 tempat tidur/ tingkat) – R. keluarga+R.makan – KM/WC – Teras belakang

54

N

A

D

Fasilitas bersama : – Balai pertemuan – Koperasi – Dapur bersama – Hall

A

Apartement Tipe bachelor : 118,9 m2 TSS

Page 58: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

58

Masterbedroom = 20 m2,livingroom = 16 m

2, dinning

room = 9 m2, bathroom = 5 m

2, servant bedroom = 6

m2, servant bedroom = 3 m

2, storage = 2,5 m

2,

balcony = 5 m2

Tipe family A: Masterbedroom = 20 m

2,livingroom = 16 m

2, dinning

room = 9 m2, masterbedroom = 5 m

2, reception room

= 16 m2, children room = 15 m

2,children bathroom =

4 m2, servant bedroom = 6 m

2, servant bathroom = 3

m2, kitchen = 6 m2, laundry = 3 m

2, storage = 2,5 m

2,

balcony = 5 m2

149 m2 TSS

Tipe family B : Masterbedroom = 20 m

2, livingroom = 16 m

2,

dinningroom = 9 m2, master bathroom = 5 m

2,

reception room = 16m2, 2 children bedroom = 15 m

2,

children bathroom = 4 m2, servant bedroom = 6 m

2,

servant bathroom = 3 m2, kitchen = 6 m2, laundry = 3

m2, storage = 2,5 m

2, balcony = 5 m

2

167,7 m2 TSS

Tipe penthouse : Masterbedroom = 20 m

2, livingroom = 16 m

2,

dinningroom = 9 m2, master bathroom = 5 m

2,

reception room = 16 m2, 3 children bedroom = 15 m

2,

2 children bathroom = 4 m2, servant bedroom = 6 m

2,

servant bathroom = 3 m2, kitchen = 6 m

2, laundry = 3

m2, storage = 2,5 m

2, balcony = 5 m

2

217,1 m2 TSS

House keeper = 4,47 m2

R. engineer = 4,47 m2

R. istirahat = 13,2 m2

Cafetaria = 36 m2

General storage = 13,2 m2

Maintenance = 4,8 m2

Bengkel kerja = 34,8 m2

Loading dock = 180 m2

291 m2

TSS

Pasar Modern a. Lantai pertokoan, asumsi luas lantai pertokoan yang paling menguntungkan berdasarkan cash flow adalah 6000m

2

dengan perbandingan luas magnet/luas pertokoan = 40/46 1. luas magnet 40/100 x 6000 2. luas pertokoan 60/100 x 6000

b. Entrance hall = Standart luasan 1 % luas lantai perdagangan = 1% x 6000 m

2

c. Counter pembayaran = Standart luasan 4,2 m2/unit =

(2400/500) x 4,2 = 5 unit x 4,2 = 21 m2

d. Kamar pas = Standart luasan 1,5 m2 / unit = 5 x 1,5 m

2 = 3 m

2

e. Ruang inforrmasi Standart luasan 6 m2/orang = 2 x 6 m

2 = 12

m2

f. Penitipan barang = 12 m2

g. Sirkulasi = Standart 50 % luas lantai pertokoan, 50% x 6000 = 3000m

2

h. Atrium = Standart luasan 2,5 % lantai perdagangan 2,5 % x 6000 m

2

i. Ruang Stock barang = Standart luasan 5 % lantai perdagangan 5 % x 6000 m

2

j. Locker = Standart jumlah 3000m2 /100orang pramuniaga =

6000/3000 x 100 = 200 buah, Standart luasan 0,4 m2/orang=

0,4 x 200 m2

= 80 m2

9.635 m2 TSS

Page 59: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

59

Public space a. Area terbuka b. Fasilitas pendukung - He’ shelter - Arena permainan - Tempat duduk

A

Perkantoran Ruang-ruang dalam unit kantor sewa meliputi : a. Ruang 25 orang staff : 4,5 m

2 X 25 = 112,5 m

2

b. Ruang sekretaris = 6,7 m2

c. Ruang pimpinan bagian = 9,3 m2

d. Ruang direktur = 13,4 m2

e. Ruang 2 wakil direktur = 18,6 m2

f. Ruang rapat untuk 30 perserta = 60 m2

g. Luasan unit kantor sewa = 220,5 m2

h. Area sirkulasi = 50% x 220,5 = 110,25 m2

Luasan total 1 unit kantor sewa = 330,75 m2

[x 20 unit]

66146 m2

NAD

Kantor pengelola

a. General manager = 24 m2

b. Marketing room = 52,2 m2

c. Accounting room = 52,2 m2

d. Operational room = 24 m2

e. R. kepala seksi = 56 f. R. fasilitas pengelola = 225,6 g. R. Pelayanan = 76,4 h. Gudang = 100 m

2

i. Mushola 10 m2

650,4 m2

NAD

Parkir terpadu a. Parkir rumah susun b. Parkir apartement c. Parkir perkantoran d. Parkir pengelola e. Parkir pengunjung

A

Fasilitas transportasi

Mini terminal, pangkalan becak , jembatan penyeberangan A

Fasilitas kesehatan

Balai pengobatan A

Fasilitas pendidikan

a. Pendidikan pra sekolah b. Pendidikan dasar

A

Fasilitas peribadatan

Masjid untuk 1000 jamaah 500 m2

A

Fasilitas hiburan a. Theatre b. Game center

A

Fasilitas olah raga

a. Fitness b. Jogging track c. Tennis court d. Swimming pool

A

Fasilitas konvensi

a. Hall utama b. Grand ballroom = 1280 c. Junior ballroom = 800 d. Meeting room = 160 e. Exibittion room = 1400 f. Fasilitas penunjang

5250 m2

TSS

Unit pengelolaan utilitas

a. Unit pengolahan air b. Unit pengelolaan listrik c. Unit pengolahan sampah

A

Page 60: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

60

c. Konsep Tata Ruang dan Ekspresi Ruang

a) Konsep Tata Ruang

Dasar pertimbangan dalam konsep penataan ruang dalam Green Solo Superblock

ini adalah :

− Kedekatan hubungan antar ruang

− Pertimbangan klimatologis

− Kemudahan sirkulasi dan mengoptimalkan interaksi antar user dalam bangunan.

Berdasarkan dasar pertimbangan di atas, dapat dtentukan konsep penataan ruang

dalam Green Solo Superblock adalah sebgai berikut :

− Perletakan kedekatan ruang adalah berdasarkan kedekatan fungsi kegiatan

dalam masing-masing ruang.

− Orientasi memanjang ruang semaksimal mungkin ke arah utara dan selatan

untuk menghindari silau dan panas matahari.

− Bukaan pada masing-masing ruang berada di sebelah utara dan selatan.

− Ruang – ruang dengan kepadatan sirkulasi tinggi diletakkan pada lantai bawah

sedangkan lantai atas diperuntukan untuk ruang dengan kepadatan sirkulasi

rendah.

b) Konsep Ekspresi Ruang

Berdasarkan esensi perancangan Green Solo Superblock yang telah dibahas sebelumnya,

secara umum ekspresi ruang yang ingin ditampilkan pada Green Solo Superblock adalah

perpaduan antara Arsitektur Hijau dan Arsitektur Lokal Kota Solo.

Dalam konteks Arsitektur Hijau, konsep ekspresi ruang yang dapat ditampilkan

misalnya :

− Ruang menyatu dengan alam : ditampilkan dengan bukaan-bukaan yang lebar

dan penggunaan material trasparan.

− Alami : penggunaan material alam, memasukan unsur tanaman dan penggunaan

warna-warna yang berkesan alami.

Sedangkan dalam konteks Arsitektur Lokal Jawa, ekspresi ruang yang bisa ditampilkan

misalnya :

− Penggunaan material kayu ukir

− Penggunaan elemen Kebudayaan Jawa (misal : batik) pada elemen interior

− Perencanaan bukaan dengan model Arsitektur Jawa.

5. ANALISA KONSEP TATA MASSA DAN PENAMPILAN

Page 61: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

61

a. Konsep Tata Massa

Berdasarkan esensi perancangan Green Solo Superblock penataan massa pada kawasan

green solo superblock berdasarkan pada konsep green architecture dan kontekstual

terhadap kondisi kota Solo khususnya di sekitar site.

Dalam konteks arsitektur hijau, hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan massa

bangunan antara lain :

a) Meminimalisir jumlah dan luasan massa bangunan untuk memaksimalkan green

space

b) Mengatur jarak antar massa untuk memaksimalkan potensi alami : udara, matahari.

c) Mengatur ketinggian bangunan agar potensi alami dapat dimanfaatkan di semua

maasa bangunan.

d) Orientasi massa bangunan mampu merespon kondisi iklim mikro dan makro di

sekitar bangunan.

Sedangkan dalam konteks Kota Solo, penataan bangunan dalam Green Solo Superblock

harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a) Pengaturan ketinggian bangunan berdasarkan RUTRK Kota Solo

b) Kondisi massa bangunan di sekitar site

c) Memperhatikan kekontekstualan dengan obyek-obyek konservasi yang mungkin

ada di sekitar site.

b. Konsep Penampilan

Pada Kawasan yang luas seperti pada superblock, penampilan dapat ditinjau dari dua

sudut pandang, yaitu :

a) Skala Kawasan

adalah penampilan superblock jika dipandang secara menyeluruh. Misalnya jika

superblock dipandang dari atas ketinggian. Penampilan secara keseluruhan ini tidak

dapat dinikmati dari skala manusia namun sangat mempengaruhi wajah kota/lingkungan

dimana ia berada.

b) Skala manusia

Karya arsitektur adalah karya yang dinikmati menurut skala manusia. Jadi pada

superblock, hal-hal yang lebih banyak dinikmati adalah berupa fasad dan bagian-bagian

bangunan yang dapat dengan mudah dipandang dan dinikmati dari skala manusia.

Sehingga detail-detail bangunan juga perlu diperhatikan disamping penampilan

bangunan secara keseluruhan.

Page 62: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

62

Berdasarkan pada esensi perancangan Green Solo Superblock, penampilan kawasan

dan bangunan merupakan penggabungan antara arsitektur hijau masa kini dengan

arsitektur tradisional jawa. Elemen-elemen arsitektur hijau dan arsitektur tradisional

jawa yang dapat dimasukan sebagai elemen penampilan bangunan antara lain :

Contoh elemen arsitektur hijau pada peampilan bangunan

Contoh elemen arsitektur tradisional jawa pada elemen bangunan

Page 63: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

63

6. ANALISA KONSEP SISTEM STRUKTUR

Dasar pertimbangan dala pemilihan sistem struktur meliputi :

− Pengaruh terhadap lingkungan.

− Beban yang harus didukung.

− Kondisi tanah.

− Bentuk dan dimensi vertikal bangunan.

− Karakter yang ingin ditampilkan pada bangunan bangunan.

a. Sub Struktur

untuk massa bangunan dengan ketinggian yang relatif kecil dan jenis tanah yang tidak

terlalu keras, alternatif pondasi yang dapat digunakan yaitu:

− Footplat

Mampu mendukung bangunan berlantai banyak, cocok untuk jenis tanah yang tidak

terlalu keras, tidak perlu menggali tanah terlalu dalam.

− Sumuran

Mendukung bangunan berlantai banyak, dapat digunakan

pada berbagai jenis tanah, dimensi yang besar dan banyak

membuang tanah galian.

Page 64: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

64

Kolom

Balok Anak

Balok Induk

− Tiang Pancang

Mendukung bangunan berlantai banyak, cocok untuk

tanah yang cukup keras, penggalian tanah untuk

pondasi cukup dalam.

b. Super Struktur

Pola peruangan dengan fleksibilitas yang tinggi tanpa pembatas ruang yang permanen

membutuhkan sistem struktur yang ringan tanpa menggunakan dinding massif sebagai

pemikul beban. Struktur rangka dengan kolom dan balok sebagai pemikul beban

merupakan alternatif struktur badan bagi bangunan yang direncanakan, hal ini

berdasarkan pertimbangan struktur rangka memiliki karakteristik cukup ringan, fleksibel

dalam pembagian ruang dan pembuatan bukaan, mampu menahan gempa dan getaran,

bentangan cukup luas.

c. Upper Struktur

1. Analisa Struktur Atap

Untuk struktur atap terdapat beberapa alternatif struktur, yaitu:

Struktur rangka baja

Bentangan relatif besar, kemungkinan variasi bentuk atap lebih luas.

Page 65: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

65

Struktur kabel

Dapat menahan atap dengan bentangan besar.

Struktur beton bertulang

Bentangan besar dan kemungkinan variasi bentuk atap cukup luas

Space frame

Bentangan relatif besar, kemungkinan variasi bentuk atap lebih luas.

Struktur rangka kayu

Kelemahan dari struktur kayu adalah bentangan relatif kecil dan variasi bentuk terbatas.

Selain itu, dinilai kurang ramah lingkungan karena material kayu merupakan hasil dari

penebangan ponon.

Page 66: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

66

7. ANALISA KONSEP UTILITAS

a. Konsep Sistem Pencahayaan

a) Sistem Pencahayaan Alami

Sesuai prinsip Arsitektur Hijau, maka pencahayaan alami harus dimaksimalkan dalam

rangka penghematan energi. Cara yag dapat digunakan untuk memaksimalkan potensi

sinar matahari sebagai sumber cahaya dengan cara konvensional adalah :

− Perencanaan dimensi dan orientasi bukaan yang tepat

− Orientasi bangunan harus mempertimbangkan gerak matahari

− Pengaturan ketinggian dan jarak antar bangunan

− Penggunaan teknologi pencahayaan alami modern

Sedangkan untuk ruang-ruang tertentu yang tidak dapat dijangkau sinar matahari

dengan sistem pencahayaan konvensional maka dapat memanfaatkan teknologi

penyaluran cahaya ke dalam ruang, misalnya dengan :

− Pembuluh Cahaya

Merupakan alat yang dapat menyalurkan cahaya melalui media air dengan

memanfaatkan sifat pembiasan dan pemantulan sempurna cahaya. Alat ini dapat

memasukan cahaya dengan intensitas tertentu menjangkau ruang-ruang yang tidak

dapat dimasuki cahaya matahari secara konvensional.

− Light Tube

Light tube memanfaatkan pemantulan cahaya pada cermin, cahaya matahari diarahkan

menuju ruang tertentu dengan bantuan cermin yang berada dalam pipa.

Page 67: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

67

Sedangkan hal yang harus dihindari dalam perencanaan pencahayaan alami adalah

pencahayaan yang berlebihan sehingga menimbulkan glare dan pemanasan yang

berlebihan. Cara yang dapat digunakan adalah untuk menghindari hal ini antara lain :

− Perencanaan overhang yang cukup sebagai shading

− Penggunaan vegetasi sebagai barier panas dan glare

− Pemilihan material bukaan yang tepat sehngga meminimalisir glare dan infiltrasi

panas yang berlebihan.

b) Sistem Pencahayaan Artifisial

Penggunaan pencahayaan artificial hanya pada malam hari dan pada ruang-ruang

tertentu yang kurang mendapat cahaya atau memerlukan pencahayaan khusus.

Penghematan energy dapat dilakukan dengan penggunaan lampu hemat energy dan

penggunaan alat pengendali otomatis (alat peredup atau saklar photo elektrik) yang

dapat menyalakan atau mematikan dan membuat cahaya menjadi redup (dimmer

control). Alternatif sumber pencahayaan artifisial yang dapat digunakan antara lain:

− LED

Merupakan jenis penerangan dengan teknologi baru yang sangat hemat energy,

namun harganya masih relatif mahal. LED digunakan untuk ruang-ruang umum yang

membutuhkan pencahayaan dengan durasi waktu yang cukup pangjang dan

intensitas yang tinggi, seperti ruang publik, hall utama dan sebagainya.

− Flourescene

Digunakan untuk ruang-ruang yang menuntut kuat penerangan tinggi, seperti;

koridor, ruang informasi, ruang pameran dan sebagainya.

Page 68: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

68

− Lampu Pijar

Digunakan untuk ruang-ruang yang menuntut kuat penerangan sedang, seperti; lift,

shaft, dan sebagainya.

− Lampu spot

Digunakan untuk ruang-ruang yang membutuhkan kuat penerangan khusus dalam

upaya menciptakan suasana khusus, seperti; hall, ruang pamer dan sebagainya.

b. Konsep Sistem Penghawaan

System panghawaan yang dapat diterapkan pada Green Solo Superblock bisa

dikategorikan menjadi 2 macam :

a) Penghawaan alami

Sesuai prinsip green architecture, penghawaan semaksimal mungkin menggunakan

penghawaan alami, yaitu dengan memanfaatkan potensi angin. Untuk memaksimalkan

potensi angin secara maksimal dapat dilakukan dengan :

− Perencanaan bentuk serta orientasi bukaan yang tepat

− Pengaturan orientasi, pola dan jarak tata massa bangunan

− Penggunaan system cross ventilation

− Penggunaan void agar memungkinkan terjadinya sirkulasi udara vertical

Page 69: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

69

b) Penghawaan buatan

Penghawaan buatan diperlukan untuk ruang-ruang yang membutuhkan kondisi

kenyamanan yang konstan dan tinggi. Penghawaan buatan yang dapat dipergunakan

antara lain :

− Air Conditioner (AC)

Air conditioner merupakan alat pendingin ruang yang banyak mendapat sorotan

karena efek samping dari penggunaan alat ini dapat merusak lapisan OZON. Namun

pada masa kini sudah banyak ditemukan teknologi AC yang lebih ramah lingkungan

sehingga AC dapat digunakan untuk ruang-ruang dengan kebutuhan pendinginan

khusus. Pada ruang-ruang yang besar dan mempunyai kebutuhan AC yang tinggi

dapat digunakan system AC central, sedangkan untuk unit-unit yang penggunaan AC

nya hanya bila diperlukan saja maka sebaiknya menggunakan system AC setempat.

− Ceiling fan

Merupakan kipas yang dipasang di plafon untuk memperlancar penghawaan alami.

c. Konsep Sistem Mekanikal Elektrikal

Sesuai dengan esensi perancangan Green Solo Superblock maka perencanaan sistem

mekanikal elektrikal dalam Green Solo Superblock harus sesuai dengan prinsip Arsitektur

Hijau, yaitu dengan penghematan penggunaan energy listrik dan penggunaan sumber

energy listrik baru sehingga dapat mengurangi beban listrik di Kota Solo.

Untuk penyediaan listrik di Green Solo superblock ada beberapa alternative sumber

listrik antara lain :

− Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah merupakan teknologi baru Indonesia. Namun di

Negara Jepang teknologi ini sudah diterapakan sejak tahun 1990an. Prinsip dasar

penggunaan teknologi ini adalah dengan melakukan pembakaran sempurna

terhadap sampah anorganik kemudian memanfaatkan padas yang dihasilkan untuk

membangkitkan tenaga listrik. Di Indonesia, teknologi ini juga sudah diterapakn,

yaitu di Pulau Bali. Sistem kerja PLTS ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bahasan

pengolahan sampah.

− PLN

Page 70: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

70

Merupakan sumber penyedia listrik utama di Indonesia, demikian juga untuk kota

Solo. Permasalahan pada PLN saat ini adalah konsumsi listrik masyarakat yang lebih

besar dibandingkan listrik yang dihasilkan PLN sehingga terpaksa dilakukan

pemadaman listrik bergilir. Oleh karena itu penggunaan listrik dalam Green Solo

Superblock yang bersumber dari PLN harus dibatasi seminimal mungkin.

− Photovoltaic (PV)

Merupakan alat yang mampu mengkonversi sinar

matahari menjadi tenaga listrik. Kelemahan dari alat ini

adalah harganya yang masih relative mahal dan listrk

yang dihasilkan relative cukup kecil.

− Wind turbine

Alat yang memanfaatkan tenaga angin untuk

menggerakkan turbin listrk. Di Indonesia, alat ini hanya

mampu bekerja pada ketinggian tertentu karena laju

angin yang relative rendah.

− Diesel

Diesel digunakan sebagai tenaga cadangan bila terjadi

pemadaman listrk. Kelemahan dari tenaga diesel ini adalah menggunakan Bahan

Bakar Minyak yang boros dan kurang ramah lingkungan.

alternatif pemasangan jaringan listrik dapat digambarkan pada skema berikut :

d. Konsep Sistem Sanitasi dan Pengolahan Sampah

a) Penyediaan Air bersih

Prinsip Arsitektur Hijau yang harus diterapkan dalam perencanaan ini adalah

penghematan air dan meminimalisir limbah. Alternative sumber air bersih yang dapat

dimanfaatkan dalam green solo superblock antara lain :

− Hasil pengolahan air sungai dan limbah

− Sumur

− Air hujan

− PAM

Page 71: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

71

Sumber air bersih yang selalu ada dan tidak merusak lingkungan pada lokasi Green Solo

Superblock adalah berasal dari aliran Kali Pepe. Skema alternative sistem penyediaan air

bersih pada Green Solo Superblock dapat digambarkan seperti berikut :

b) Sistem Sanitasi

Sesuai prinsip Arsitektur Hijau, untuk meminimalisir pembuangan limbah, maka

pembuangan air kotor harus diolah terlebih dahulu untuk kemudian dimanfaatkan

kembali untuk kebutuhan dalam Green Solo Superblock. Sedangkan air hujan

diusahakan untuk disimpan kemudian diolah untuk dapat digunakan kembali.

c) Pengolahan sampah

Sesuai dengan prisip Green Architecture, maka Green Solo Superblock harus

semakasimal mungkin mereduksi pembaungan sampah keluar site. Dengan

memanfaatkan teknologi pembakaran sempurna maka dimungkinkan Green Solo

JARINGAN AIR KOTORSKEMA

GT P

SM

TR

M

JARINGAN AIR BERSIHSKEMA

EXSTERNAL PIPES

AIR

SUNGAIPENYARINGAN

TAHAP III

PENYARINGAN

TAHAP II

PENYARINGAN

TAHAP I

DISTRIBUSI

DISTRIBUSI

DISTRIBUSI

DISTRIBUSI

DISTRIBUSI

DISTRIBUSI

DISTRIBUSI

DISTRIBUSI

Page 72: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

72

Superblock menjadi kawasan Zero waste. Prinsip pengolahan sampah dengan konsep

zero waste tersebut dapat dijabarkan seperti uraian berikut.

Proses pengolahan sampah dimulai dengan memisahkan sampah organik dan

anorganik. Dari lantai atas bangunan sampah disalurkan melalui shaft sampah

organik dan anorganik yang terpisah menuju ke penampungan sampah di basement

menggunakan tenaga grafitasi. Dari penampungan sampah di basement sampah

dibawa ke unit pengolahan sampah.

Kemudian dalam unit pengolahan sampah tersebut, terjadi proses sebagai berikut :

– Pembakaran Stoker

Bagian utama fasilitas pembakaran, terdiri dari fasilitas receiving dan supply,

fasilitas pembakaran, fasilitas pendinginan gas pembakaran, fasilitas pengolahan gas

emisi, fasilitas pembangkit listrik, fasilitas pemanfaatan panas sisa, fasilitas

pengeluaran abu, serta pengolahan air buangan. Dalam rangka memajukan teknologi

proses pembakaran, pengolahan gas emisi merupakan sarana yang menjamin

pengurangan beban lingkungan. Sarana tersebut mendominasi sekitar separuh dari

kapasitas total fasilitas pembakaran, dan proporsi dana konstruksi serta biaya

operasional pun besar.

– Penanganan dioksin

Dioksin tidak hanya dihasilkan dari pembakaran sampah, tetapi dapat dihasilkan

oleh semua pembakaran. Terjadinya dioksin dalam pembakaran sampah, dapat

dikendalikan dengan penguraian suhu tinggi dioksin atau prehormon melalui

pembakaran sempurna yang stabil. Kemudian pencegahan pembentukan senyawa

de novo yang juga merupakan penyebab munculnya dioksin, digunakan pendinginan

mendadak serta pengkondisian suhu rendah gas pembakaran. Selain itu, debu

terbang yang banyak mengandung dioksin, dikumpulkan dengan penghisap debu

kemudian diolah dengan teknologi reduksi khlorinat dengan panas sehingga 95%

dioksin dalam debu akan terurai.

− Pengolahan abu

Karena debu yang dikumpulkan dengan penghisap debu banyak mengandung

logam berat atau dioksin, maka perlu dilakukan berbagai proses seperti proses

sementasi, proses chelation, ekstraksi asam atau solvent/ netralisasi, peleburan, dan

burning. Abu dipanaskan pada suhu 1250oC sampai 1450oC atau lebih dengan

menggunakan panas pembakaran bahan bakar atau energi listrik, kemudian abu

dijadikan slag. Karena diproses pada suhu tinggi, dioksin dalam residu pembakaran

pun 99 % akan terurai. Abu yang telah dijadikan slag, selain mengalami penyusutan

Page 73: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

73

volume, juga mengalami netralisasi racun, karena itu pemanfaatan ulang terbuka

lebar, misal sebagai bahan batako.

Pemanfaatan pembangkit listrik dan panas sisa

Uap panas tekanan tinggi yang dihasilkan boiler, dikirim ke turbin uap, dan turbin

melakukan kerja dengan berputar, semakin besar selisih panas anatara inlet dan

outlet semakin besar pula daya listrik yang dibangkitkan oleh kerja turbin uap per

kuantitas uap. Karena itu, improvisasi persyaratan inlet turbin dengan cara membuat

boiler panas dan tekanan tinggi, di samping improvisasi tingkat kevakuman pada

outlet turbin (tekanan rendah outlet) merupakan jalan untuk mendapatkan daya

listrik tinggi. Selain itu, sebagai pemanfaatan sisa panas, uap yang dihasilkan boiler

dimanfaatkan secara langsung atau melalui alat penukar panas untuk membuat air

hangat yang itu kemudian digunakan di internal atau eksternal fasilitas.

e. Konsep Sistem Keselamatan

a) Pengamanan Kebakaran

Tujuannya adalah untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran,

faktor yang menentukan adalah:

− Fungsi bangunan.

− Luasan bangunan.

− Peralatan yang ada di dalam bangunan yang dapat memicu terjadinya kebakaran.

Alternatif sistem pengamanan bangunan yang dapat digunakan yaitu:

− Sistem Fire Alarm

Berfungsi untuk mengetahui dan memperingatkan terjadinya bahaya kebakaran.

Jenis alarm ini menggunakan dua sistem, yaitu sistem otomatis yang menggunakan

smoke and heat detector dan one push button system. Di setiap detector dan button

dilengkapi sensor untuk mengetahui lokasi terjadinya kebakaran.

Di setiap lantai jaringan detector, button dan sensor dipusatkan pada sebuah

junction box yang kemudian diteruskan ke kontrol panel. Kontrol panel ini akan

memberikan isyarat dalam bentuk indikasi yang dapat dilihat (lampu) dan didengar

(alarm) serta mengaktifkan sprinkler.

− Sistem Sprinkler Gas

Bangunan multifngsi ini merupakan salah satu bangunan publik, maka sebagian

besar bangunan menggunakan sprinkler gas karbondioksida. Volume karbondioksida

yang dibutuhkan untuk kondisi berbahaya yaitu 40% dari volume ruang yang berada

dalam kondisi berbahaya.

− Sistem Sprinkler Air

Page 74: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

74

Berfungsi mencegah terjadinya kebakaran pada radius tertentu untuk melokalisir

kebakaran. Sprinkler air berfungsi apabila dipicu oleh heat and smoke detector yang

memberikan pesan ke junction box. Setiap sprinkler juga dilengkapi dengan sensor

untuk mengetahui lokasi kebakaran. Sprinkler ini dipasang pada ruang selain ruang

yang menggunakan sistem sprinkler gas.

− Fire Estinguisher

Berupa tabung karbondioksida portable Untuk memadamkan api secara manual oleh

manusia. Ditempatkan di tempat-tempat strategis yang mudah dan dikenali serta di

tempat yang memiliki resiko kebakaran yang tinggi.

− Indoor Hydrant

Berupa gulugan selang dan hydrant sebagai sumber airnya, digunakan untuk

memadamkan api yang cukup besar. Diletakan di tempat-tempat strategis yang

mudah dan dikenali serta di tempat yang memiliki resiko kebakaran yang tinggi.

Sumber air hydrant diambil dari ground tank untuk kebutuhan air sehari-hari.

− Outdoor Hydrant

Dihubungkan pada pipa PDAM untuk mendapatkan kepastian sumber air dan

tekanan air yang memadai.

− Tangga Darurat

Lebar tangga direncanakan mampu digunakan untuk 3 orang yang berjalan

bersampingan.

b) Pengamanan Bahaya Petir

Tujuannya adalah untuk mendapatkan sistem pengamanan terhadap bahaya petir,

faktor yang menentukan adalah:

− Kemampuan untuk melindungi gedung dari sambaran petir.

− Tidak menyebabkan efek elektrifikasi atau flashover pada saat penangkal petir

mengalirkan arus listrik ke grounding.

− Pemasangannya tidak mengganggu penampilan bangunan.

Sistem Franklin Sistem Faradday

Prinsip

kerja

Bila terjadi petir akan

terjadi ionisasi di

awan. Loncatan

Tiang-tiang faraday

yang berjarak

kurang lebih 20 m

Page 75: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

75

ion-ion dapat

ditahan oleh

preventor sehingga

tidak mengenai

bangunan. Radius

perlindungan sama

dengan tinggi

preventor.

(antar tiang)

terletak di

sekeliling

bangunan untuk

melindungi

bangunan dari

sambaran petir.

Keuntungan Harganya lebih murah

dibandingkan

sistem Faradday.

Sifat perlindungan

lebih baik karena

aliran listrik

langsung dialirkan

ke ground di

tanah.

Kerugian Bila suatu saat ion-ion

pada preventor

tersebut habis atau

berkurang, maka

daya

perlindungannya

jadi menurun.

Lebih mahal

dibandingkan

sistem Franklin.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka sistem yang digunakan adalah sistem

Faradday. Sistem Faradday berupa tiang setinggi 50 cm, dengan jarak antar tiang kurang

lebih 20 m. Tiang-tiang ini dipasang di puncak bangunan atau atap, kemudian

dihubungkan dengan kawat yang dimasukkan ke dalam pipa yang tidak memiliki

kemampuan menghantarkan listrik (pipa paralon), dan kemudian dihubungkan dengan

ground. Pada ujung ground diberi kolam air untuk memperbesar penghantaran listrik ke

tanah.

Page 76: GREEN SOLO SUPERBLOCK - digilib.uns.ac.id/Green... · GREEN SOLO SUPERBLOCK SKRIPSI OLEH: ... Munculnya konsep Arsitektur Hijau yang saat ini terus bergaung di seluruh dunia ... dengan

BAB I PENDAHULUAN

76