Gout Dan Hiperurisemia

19
GOUT DAN HIPERURISEMI A Disusun oleh: Nandan gilang C 12-01 Putu Argianti M.S 12-03 Trias Alfiliatiningsih 12-05 Putri Nur R 12-07 Khurmatul Walidah T.A 12-09 Wahyu Wahidatur R 12-11

description

Gout Dan Hiperurisemia

Transcript of Gout Dan Hiperurisemia

Page 1: Gout Dan Hiperurisemia

GOUT DAN HIPERURISEMI

A

Disusun oleh:Nandan gilang C

12-01Putu Argianti M.S 12-03Trias Alfiliatiningsih 12-05Putri Nur R 12-07Khurmatul Walidah T.A 12-09Wahyu Wahidatur R

12-11

Page 2: Gout Dan Hiperurisemia

Hyperurisemia : Kondisi dimana terjadi peningkatan kadar asam urat dalam serum

Gout : Spektrum penyakit klinik yang sifatnya heterogen. Terjadi peningkatan asam urat dalam serum dan peradangan sendi akut (Akut arthritis)

Gout disebabkan oleh penimbunan asam urat (kristal mononatrium urat) yang merupakan suatu produk akhir metabolisme purin, dalam jumlah berlebihan di jaringan.

Page 3: Gout Dan Hiperurisemia

TUGAS KASUS 1

Ny M (65 tahun) dirujuk ke RS dengan keluhan adanya

kekakuan dan nyeri pada lutut, siku, pergelangan tangan

dan kaki, disertai eritema dan bengkak pada daerah

tersebut. Keluhan nyeri seringkali terjadi pada malam

hari.

Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar

asam urat 13,6 mg/dL, leukosit 25000/l. Data urin :

eritrosit (+).

Terapi yang diberikan : Na diklofenak (retard) 100 mg

1x1; Kolkisin 0,5 mg 2x1; Allopurinol 200 mg 1x1.

Page 4: Gout Dan Hiperurisemia

Etiologi yang mendasari gejala gout adalah:

Faktor keturunan

Jenis kelamin dan umur

Peningkatan produksi asam urat

Konsumsi alkohol berlebih

Penurunan pembuangan asam urat.

Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu, terutama gangguan ginjal.

Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat, terutama golongan diuretika (ex: furosemid dan hidroklorotiazida)

Faktor lain seperti stress, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olahraga berlebihan.

Page 5: Gout Dan Hiperurisemia

Patofisiologi yang mendasari gejala gout adalah:

Produksi asam urat yang berlebihan

Ekskresi asam urat kurang

1. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin

2. Enzim PRPP synthetase 3. Enzim HGPRTase

Kerusakan ginjal dan karena pengaruh obat tertentu

Page 6: Gout Dan Hiperurisemia

Kaitan antara data laboratorium dengan patogenesis penyakit

Dari data laboratorium dapat kita lihat :1. Kadar asam urat pasien 13,6 mg/dL -> melebihi kadar asam urat normal yaitu > 6 mg/dL (untuk wanita) -> pasien mengalami hyperuricemia.

2. Leukosit 25000/l .Dalam tes laboratorium untuk penderita

gout yang paling penting adalah melihat jumlah leukosit dimana jumlah normal leukosit : kurang dari 200/mm3

Page 7: Gout Dan Hiperurisemia

Jumlah leukosit: 200 – 500/mm3 → penyakit non inflamatorik. 200 – 1000/mm3 → kelompok hemoragik 2000 – 100.000/mm3 → penyakit inflamatorik akut.

Contoh : arthritis gout, arthritis reumatoid. 20.000 – 200.000/mm3 → kelompok septik (infeksi).

Contoh : arthritis TB, arthritis gonore. Sehingga dapat dikatakan kadar leukosit pasien

melebihi normal

3. Eritrosit (+) pada urinNormalnya eritrosit pada urine tidak ada jika

ada pun sedikit. Ketika eritrosit (+) pada urin dapat dikatakan bahwa adanya gangguan pada fungsi ginjal dalam proses ekskresi.

Page 8: Gout Dan Hiperurisemia

tujuan terapi dan mekanisme kerja masing-masing obat

1. Na diklofenak Tujuan terapi :

Menurunkan inflamasi Mekanisme kerja :

Bekerja pada siklooksigenase 2 dimana menghambat terbentuknya prostaglandin sehingga tidak terbentuk mediator-mediator inflamasi. COX 2 hanya diproduksi saat terjadi inflamasi.

Page 9: Gout Dan Hiperurisemia

2. Colcisine Tujuan terapi : Menurunkan inflamasi dan

dapat digunakan untuk penderita yang mempunya gangguan fungsi ginjal

Mekanisme kerja : Menghambat migrasi granulosit ke tempat radang menyebabkan mediator berkurang dan selanjutnya mengurangi peradangan. Kolkisin juga menghambat pelepasan glikoprotein dari leukosit yang merupakan penyebab terjadinya nyeri dan radang sendi pada gout.

Page 10: Gout Dan Hiperurisemia

3. Allupurinol Tujuan terapi : Menurunkan asam urat Mekanisme kerja : Menghambat enzim

xanthine oksidase oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin, selanjutnya mengubah xantin menjadi asam urat, sehingga apabila enzim tersebut dihambat maka tidak terbentuk asam urat.

Page 11: Gout Dan Hiperurisemia

Serangan nyeri seringkali terjadi pada malam hari

Saat malam hari rentan terhadap perubahan suhu pada tubuh

Asam urat cenderung mengkristal pada suhu dingin.

Semakin dingin suhu lingkungan maka menyebabkan semakin banyaknya Kristal asam urat terbentuk sehingga rasa nyeri yang ditimbulkan semakin terasa.

Pada bagian persendian yang ditepi biasanya akan terbentuk Kristal karena dibagian ini lebih dingin daripada yang ditengah.

Kristal jarang terjadi pada tulang belakang, persendian panggul, atau bahu. Keadaan ini terjadi karena letaknya berada di bagian tengah tubuh.

Page 12: Gout Dan Hiperurisemia

Mengapa pasien diberikan Na diklofenak bukan asetosal?

Na Diklofenak dan Asetosal -> NSAID. Asetosal -> NSAID tidak selektif -> dapat

mempengaruhi GI, platelet dan ginjal. Pasien memiliki gangguan pada ginjalnya,

sehingga jika pasien diberi asetosal maka akan dapat memperparah fungsi dari ginjal pasien.

Pemberian asetosal dalam dosis harian 2 g atau lebih kecil akan meningkatkan kadar asam urat

Page 13: Gout Dan Hiperurisemia

Mengapa pasien diberikan Na diklofenak retard? Natrium diclofenac merupakan bagian dari obat

anti radang non-steroid yang memiliki fungsi sebagai anti-reumatik, anti-radang, dan penurun demam.

Obat ini diindikasi untuk pasien dengan berbagai bentuk radang dan degeneratif dari reumatik seperti : artritis reumatoid, spondilitis ankilosis, osteoartritis, serangan gout (kadar asam urat yang tinggi) akut, sindrom nyeri pada tulang belakang, dsb.

Page 14: Gout Dan Hiperurisemia

Mengapa pasien diberikan Allopurinol bukan urikosurik? Karena allopurinol merupakan obat pilihan untuk gout

kronik. Selain mengontrol gejala, obat ini juga melindungi fungsi ginjal.

Allopurinol menurunkan menghambat sintesis asam urat dengan jalan menghambat secara kompetitif enzim xantin oksidase, sehingga menjadikan kadar asam urat dalam plasma turun dan meningkatkan kadar xantin dan hipoxantin yang lebih mudah larut dalam darah dan mudah terekskresi.

Urikosurik dapat meningkatkan ekskresi asam urat. Ginjal pasien mengalami gangguan sehingga akan sulit

untuk mengekskresikan asam urat Jika menggunakan obat golongan urikosurik, obat akan

susah untuk diekresikan.

Page 15: Gout Dan Hiperurisemia

Pasien mengkonsumsi furosemid di rumah, apakah ini diperbolehkan? Mengapa?

Tidak, karena furosemid merupakan obat golongan diuretik.

Obat golongan diuretik akan mengalami interaksi obat dengan Na dklofenak, yaitu dapat meningkatkan kadar kalium dalam serum, dan meningkatkan resiko kerusakan ginjal.

Selain itu, obat golongan diuretik dapat meningkatkan asam urat karena terjadinya penurunan ekskresi asam urat melalui urine.

Page 16: Gout Dan Hiperurisemia

Informasi dan edukasi pada pasien

1. Natrium diklofenak KI : Hipersensitif terhadap ketoprofen, asetosal dan

NSAID lain, penderita tukak lambung ES : gangguan saluran cerna, sakit kepala, pusing,

vertigo, kemerahan pada kulit Diklofenak menurunkan aktivitas obat-obatan diuretik. Natrium diklofenak lebih baik digunakan setelah

makan Jangan digerus atau dikunyah. Bisa menggunakan obat seperti antacid jika memiliki

gangguan lambung sebelumnya (magh). Penyimpanan: Simpan di tempat yang sejuk dan

kering serta terlindung dari cahaya

Page 17: Gout Dan Hiperurisemia

2. Kolkisin Diberikan sesegera mungkin pada saat gejala

timbul Efek samping colchicine per oral adalah mual

dan muntah, diare dan nyeri abdomen yang terjadi pada 80% pasien.

Komplikasi utama terapi ini adalah dehidrasi

Page 18: Gout Dan Hiperurisemia

3. Allupurinol Indikasi: Gout dan hiperurisemia Kontra Indikasi: Alergi terhadap Alopurinol. Penderita

dengan penyakit hati. Diminum sesudah makan Hati-hati pemberian pada penderita yang hipersensitif

dan wanita hamil. Hindari penggunaan pada penderita dengan gagal ginjal

atau penderita dengan hiperurisemia asimptometik. Hentikan pengobatan dengan Alopurinol bila timbul

kemerahan kulit atau demam. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan

katarak. Alopurinol dapat meningkatkan frekuensi serangan

artritis gout akut sehingga sebaiknya obat antiinflamasi atau kolkisin diberikan bersama pada awal terapi.

Simpan di tempat sejuk dan kering.

Page 19: Gout Dan Hiperurisemia

Bare BG., S. S. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Dipiro, J. T. (2008). Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Seventh Edition . Amerika USA : The McGraw-Hill Companies, Inc.

JCE, U. (2004). General and Systemic Pathology. 4th ed. USA: Elsevier.

Kertia, Nyoman . (2009). Asam Urat. Yogjakarta: PT bentang pustaka.

Kumar V, C. R. (2000). Buku Ajar Patologi. 7th ed. Jakarta: EGC. Lelyana, Rosa. (2008). Pengaruh Kopi Terhadap Kadar Asam Urat

Darah. Semarang: Studi Eksperimen Universitas Di Ponegoro. Murray RK, G. D. (n.d.). Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC. Sustrani, l. d. (2004). Asam Urat. Jakarta: PT. Gramdia. Tjay, T. d. (2007). Obat-obat penting (Khasiat,Penggunaan dan

Efek-efek sampingnya) Edisi 6. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

DAFTAR PUSTAKA