Good Governance

31
PENGANTAR ILMU PEMBANGUNAN Good Governance Kelompok 1 Gloria Aryani Hasianita 4825120337

Transcript of Good Governance

Page 1: Good Governance

PENGANTAR ILMU PEMBANGUNANGood Governance

Kelompok 1

Gloria Aryani Hasianita4825120337

Page 2: Good Governance

A1PEMBANGUNAN FORUM KOTA DI KOTA BOGOR

Pada tahun 1999, Walikota H.R. Iswara Natanegara bekerja sama dengan KNPI dan anggota DPRD membuka wahana komunikasi dan interaksi warga secara terbuka dan bersifat langsung yang dikenal dengan nama “Forum Debat Rakyat” guna mengatasi masalah atas keterbatasan dalam menyampaikan keluhan atau aspirasi masyarakat.

Page 3: Good Governance

Masyarakat menilai pemerintah lebih sering memikirkan dan bekerja sendiri mengenai persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kepentingan publik dan bahkan melewatkan partisipasi masyarakat itu sendiri. Kalaupun dengan partisipasi masyarakat, masyarakat hanya dijadikan objek dalam pelaksanaan perencanaan tersebut. Kadang masyarakat hanya dilibatkan di akhir atau awal suatu perencanaan yang biasanya berupa sosialisas atau penyuluhan.

Page 4: Good Governance

Strategi & kegiatan

oSemua golongan dari pejabat, DPRD, LSM, aktivis perguruan tinggi, bahkan masyarakat ikut turun serta berpartisipasi dalam membangun kota Bogor.

oSecara teknis forum kota dilahirkan melalui suatu kesepakatan bersama dan menciptakan kepercayaan dari pemerintah kota dengan anggota masyarakat yang bersifat transparansi

Page 5: Good Governance

HASIL, MANFAAT, & BERKELANJUTAN o Diskusi terbuka dalam forum ini akan terbangun komunikasi dua arah yang dapat menumbuhkan rasa saling memahami antara strakeholder. Sehingga daya tanggap masyarakat dapat tercipta dari pemerintah yang membangunnyao Diskusi ini juga menyediakan ruang bagi strakeholder untuk menyampaikan aspirasi, keberatan, keluhan, serta ide dan gagasan sehingga masyarakat lebih tahu serta bertanggung jawab atas persetujuan kemajuan daerahnya dan lebih berwawasan kedepan.o Hasil diskusi terbuka (public meeting) disusun dalam suatu prosiding yang disampaikan kepada pemerintah kota dan seluruh strakeholder yang telah berpartisipasi pada diskusi tersebut (Akuntabilitas)

Page 6: Good Governance

PEMBELAJARANMeningkatkan upaya pengawasan terhadap pemerintah kota dan

anggota DPRD untuk mengurangi kesalahpahaman dalam berbagai hal dan sekaligus difasilitasi oleh komponen-komponen masyarakat yang didukung oleh perguruan tinggi

Keberhasilan forum kota memerlukan aktivis warga yang mempunyai tingat pedulian tinggi dengan kapasitas cukup tanpa membawa kepentingan pribadi atau kelompok. Kerjasama, partisipasi, dan dukungan dari media massa juga menentukan sukses dari suatu forum kota, dengan selalu menyampaikan hasil pertemuan kepada masyarakat luas.

Manfaat dari pertemuan terbuka dirasakan oleh semua pihak, para fasilitator mau memfasilitasinya (tanpa imbalan), para promotor mau mendukung penyelenggaraannya, dan tokoh masyarakat, tokoh perguruan tinggi dan tokoh pengusaha untuk hadir. Kerjasama, partisipasi dan dukungan dari media massa juga menentukan sukses dari suatu forum kota, dengan selalu menyampaikan hasil pertemuan kepada masyarakat luas sehingga dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas

Page 7: Good Governance

A2Pemberdayaan Masyarakat melalui LPM di Kota

Metro

Page 8: Good Governance

Kondisi awal

• Kota Metro merupakan salah satu kota di Provinsi lampung, berjarak 45 km dari kota Bandar Lampung.

• Pemberdayaan masyarakat di Kota Metro merupakan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah, namun pada kenyataannya kegiatan pemberdayaan dan keswadayaan masyarakat tersebut tidak mendapatkan arahan yang jelas dari pemerintah, sehingga adanya kejelasan mengenai dimana peran serta masyarakat, serta siapa yang mengontrol atau dikontrol dalam kegiatan tersebut.

Page 9: Good Governance

Strategi kegiatan• Dengan adanya Keppres No. 49 tahun 2001, maka LDKM

atau sebutan lain ditetapkan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat.

• LDKM merupakan Lembaga Ketahanan Masyarakat daerah, dimana institusi kelurahan dan masyarakat merupakan anggota dari lembaga tersebut.

• Tugas dari LDKM sendiri antara lain:a. Menyusun anggaran pembangunan yang partisipasifb. Menggerakan swadaya gotong royong masyarakatc. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan

Page 10: Good Governance

● Dalam melaksanakan tugasnya, LDKM memiliki fungsi :a. Penanaman dan penumpukan rasa persatuan dan kesatuan

masyarakat desa dan kelurahanb.Pengkoordinasian perencanaan pembangunanc. Pengkoordinasian peerencanaan lembaga masyarakatd.Perencanaan kegiatan secara partisifatif dan terpadue. Penggalian dan pemanfaatan sumber daya kelembagaan untuk

pembangunan di desa dan kelurahan• Namun pada saat ini, LDKM yang ada pada pemerintah

daerah diganti menjadi LPM. • LPM merupakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang

dibentuk oleh masyarakat di tibfkat desa sesuai dengan UU otonomi daerah no. 22 tahun 1999 pasal 106/Perubahan UU no.34 tahun 2004 yang secara demokratis dengan melibatkan seluruh warga desa menggunakan hak pilihnya dalam menentukan keanggotaan LPM.

Page 11: Good Governance

• Strategi pembangunan kota Metro dalam mengkontruksi LDKM menjadi LPM yang keanggotaannya sendiri masih sama dengan anggota LDKM tersebut, semuanya merupakan perwakilan/komponen masyarakat sesuai dengan Kepres no.49 tahun 2001.

• Sebagai langkah awal pemerintah kota Metro melakukan workshop dalam penyusunan LPM, dimana terdapat perdebatan panjang mengenai keberadaan LPM tersebut.

Page 12: Good Governance

Hasil, manfaat dan keberlanjutan• Melalui perubahan LDKM menjadi LPM, diharapkan

dapat memperoleh kerjasama yang lebih efektif antara pemerintah daerah dengan masyarakat atau institusi terkait.

• Dengan adanya SK yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Metro mengenai pembentukan LPM dan forum masyarakat yang ada di kota metro, maka LPM dapat melaksanakan tugas pemberdayaan potensi yang ada pada masyarakat sekaligus sebagai fungsi kontrol pembangunan dikelurahannya untuk mengimbangi kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah kota.

Page 13: Good Governance

Pembelajaran• Dalam proses pembelajarannya, dasar penerapan

kelembagaan ini dijelaskan dalam Kepres No.49/2001, disamping adanya kerancuan mengenai LDKM yang ada, juga kepengurusannya tidak seluruhnya mewakili masyarakat.

• Perbedaan antara LPM dengan LDKM, antara lain proses pembentukan LPM tidak dilaksanakan pada semua kelurahan yang ada di kota Metro secara serempak, akan tetapi dilaksanakan pada kelurahan yang dianggap paling siap, dan selanjutnya barulah dilaksanakan pada kelurahan yang lainnya.

• Pembentukan LPM itu sendiri-pun diharapkan dapat mengontrol program pembangunan yang ada di Kota Metro.

Page 14: Good Governance

A3BERSAMA MENATA KALI JANGKOK DI KOTA MATARAM

Kota Mataram merupakan wilayah dataran rendah dialiri

4 buah sungai yang memiliki debit air cukup tinggi, berkisar

antara 144 m3/detik, dengan tingkat erosi dan akumulasi

sedimentasi relatif tinggi. Sungai-sungai di kota Mataram

sering tersumbat oleh sampah, akibatnya sering meluap dan

terjadi banjir di musim hujan.

Program Prokasih (Program Kali Bersih) dicangankan oleh

pemerintah dalam penyelesaian masalah ini. Namun itu

sendiri terbukti gagal dalam menangani masalah tersebut.

Kondisi Kali Jangkok yang makin memburuk ini mendorong

LSM Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM) untuk

berinisiatif melakukan upaya penataan secara komperhensif,

dengan berbagai aspek yang saling berkaitan.

Page 15: Good Governance

STRATEGI & KEGIATANKegiatan penataan Kali Jangkok dilaksanakan oleh

beberapa pihak secara bersama-sama; LSM, Mahasiswa, Pemerintah Kota, Kelurahan dan Dinas PU Kota bersama warga setempat didukung oleh Media Massa.

LSM Lembaga Pengembangan Mataram berperan sebagai inisiator dan fasilitator, sedangkan Mahasiswa Pecinta Alam UNRAM dan Organisasi Karang Taruna berperan sebagai pekerja lapangan yang bertugas mengontrol keadaan kali, yang dilakukan adalah melakukan pengamatan langsung terhadap beberapa aspek antara lain kondisi fisik sungai, tata guna lahan, dsb.

Pemerintah Kota menjadi mitra dan memberikan dukungan teknis dan pembiayaan, sedangkan Kelurahan dan dinas PU Kota membantu menyediakan peralatan, sementara media massa membantu mempublikasikan kegiatan. Dana untuk kegiatan ini berasal dari APBD pemerintah kota Mataram.

Page 16: Good Governance

Langkah yang dilakukan LPM• Mengadakan seminar sehari dengan pihak-pihak yang

terkait mengenai penataan Kali Jangkok yang terpadu;• Sosialisasi kegiatan ke warga sekitar Kali Jangkok dengan

mengadakan diskusi di Mushola sekitar Kali Jangkok;• Mengidentifikasi warga masyarakat yang dapat

berpartisipasi;• Bersama warga mulai melakukan pembersihan sekitar kali;• Memasang papan-papan peringatan agar tidak membuang

sampah di kali;• Penyiapan pata penataan, tempat dan jaur-jalur penataan;

dan• Penyiapan fasilitas

Page 17: Good Governance

HASIL, MANFAAT, & KEBERLANJUTANDengan penataan kali yang baik, kali dapat lebih difungsikan

bukan hanya sekedar tempat pembuangan sampah. Kali dapat

dimanfaatkan bagi pengembangan ekonomi masyarakat

setempat, dengan membuat tempat-tempat untuk penangkaran

ikan atau budidaya lainnya yang terkait dengan sungai.

Bantaran sungai juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan

sosial, untuk masyarakat bermain dan berekreasi serta

mengekspresikan aspirasi budaya mereka. Kegiatan yang

dimulai tahun 2001 ini, hingga kini masih terus berlangsung

berupa proses pengerjaan fisik penataan sungai secara terpadu,

dengan pola “Kemitraan Berkelanjutan Berbasis Masyarakat”.

Page 18: Good Governance

PEMBELAJARANMasalah pengelolaan sungai adalah masalah yang

cukup kompleks, oleh karena itu Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani masalah ini. Perlu melibatkan masyarakat secara terpadu dari sejak perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan dan pemeliharaannya.

Juga tidak dapat berupa gotong-royong saja dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, numan juga dalam penanganan yang komperhensif dan berlanjut.

Diharapkan, keberadaan sungai-sungai di Kota Mataram tidak hanya dimanfaatkan sebagai saluran drainase tetapi juga potensi yang ada bisa dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan perekonomian, khususnya bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang sungai.

Page 19: Good Governance

A4Membentuk Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan

Bersama Masyarakatdi Kota Metro

Page 20: Good Governance

Kondisi awal

• Pendidikan berperan penting dalam proses kegiatan kualitas pembelajaran. Menyadari pentingnya peningkatan proses kualitas pembelajaran maka pemerintah telah berupaya mewujudkan pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi serta pelatihan bagi guru-guru.

• Dewasa ini, partisipasi masyarakat dalam pengontrolan dan pengelolaan pendidikan masih terasa kurang. BP3 yang merupakan perwakilan orang tua murid dianggap hanya sebagai organisasi pelengkap saja dan kurang memberikan peran atau masukan dakam peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan di sekolah.

Page 21: Good Governance

• Dalam proses aktualisasinya saat ini dibutuhkan suatu bada

yang mengganti keberadaan Badan Pembantu Penyelenggara

Pendidikan (BP3) yakni Komite Sekolah, melalui Kepmendiknas

no.044/u/2002 tanggal 2 april tahun 2002. penggantian nama

BP3 menjadi Komite Sekolah didasarkan atas perlunya

keterlibatan masyarakat secara penuh dalam meningkatkan

mutu pendidikan.

• Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran

serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,

pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan disatuan

pendidikan.

Page 22: Good Governance

Hasil, manfaat dan keberlanjutan

• Dengan menggunakan konsep mutu pendidikan yang

mengacu pada prestasi yang dicapai atau hasil

pendidikan oleh sekolah pada setiap kurun waktu

tertentu, dapat berupa hasil tes kemampuan di bidang

akademis maupun non akademis.

• Pembentukan komite sekolah pada setiap satuan

pendidikan, maka BP3 yang semula merupakan

perwakilan orang tua murid disekolah-sekolah

dinyatakan bubar.

Page 23: Good Governance

Strategi dan kegiatan • Salah satu tujuan pembentukan komite sekolah

adalah meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan .

• Adapun tujuan dibentuknya komite sekolah antara lain:

a. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi masyarakatb. Meningkatkan tanggung jawab dan peranserta

masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanc. Penciptakan suasana dan kondisi yang

trasnparan dan demokrasi.

Page 24: Good Governance

• Fungsi komite sekolah antara lain: Advisor

komite sekolah mempunyai tugas memberikan masukan atau saran dalam legiatan pembelajaran maupun kegiatan ektra kulikuler

Supportingmerupakan pemberian dukungan terhadap program-program sekolah, selama program tersebut baik bagi siswa, guru maupun orang tua.

Controlingkomite sekolah berperan dalam mengawasi sejauh mana pelaksanaan program, kurikulum, proses belajar mengajar dan kegiatan lainnya.

Mediatorkomite sekolah sebagai mediator antara orang tua dengan guru, orang tua/guru dengan perguruan/yayasan, dll.

Page 25: Good Governance

Pembelajaran

• Dengan terbentuknya komite sekolah, tumbuhlah kesadaran bahwa pengelolaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan semua komponen masyarakat.

• Pihak sekolah beserta dewan guru dan staff sekolah sebagai eksekutif bekerja berdasarkan program kerja sekolah yang sudah dirumuskan dengan komite sekolah dan kegiatannya dikontrol oleh komite sekolah.

Page 26: Good Governance

A5Memberdayakan Ekonomi Rakyat di Kota Mataram

Page 27: Good Governance

A6Bersama Mengatasi Terminal Utama Kota di Bogor

Page 28: Good Governance

A7Pelibatan Warga dalam Penyusunan Agenda Pembangunan Kota

Bogor

Di kota Bogor, penyusunan agenda bersifat tertutup dan tidak melibatkan masyarakat secara luas. Pembangunan hanya menampung keinginan tokoh masyarakat seperti ketua RT, RW dan pengurus LKMD. Akibatnya partisipasi masyarakat dalam menyusun agenda pembangunan kota sangat terbatas.

Page 29: Good Governance

Strategi dan kegiatan

Akhirnya Walikota mengeluarkan Surat Keputusan tentang perubahan

mekanisme penyusunan agenda pembangunan yang semula

Musbangdes – Diskusi UDKP – Rakorbang, menjadi Saresehan

pembangunan tingkat kelurahan, kecamatan dan kota. Dengan

adanya Saresehan ini pemerintah daerah menyelanggarakan

musyawarah warga secara terbuka dengan tujuan kesetaraan

masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat dalam proses penyusunan

agenda pembangunan kota. Pemerintah memberikan peluang kepada

masyarakat untuk peka dalam membahas permasalahannya yang

dilakukan Saresehan. Pemerintah memfasilitasi berbagai

permasalahan warga tersebut untuk diadopsi sebagai agenda

pembangunan kota lewat kewenangan tiap dinas yang ada.

Page 30: Good Governance

Hasil, Manfaat dan Keberlanjutan

Melalui kegiatan penyusunan perencanaan yang melibatkan

masyarakat tersusun agenda tahunan yang dirumuskan

bersama dengan berbagai prioritas yang disepakati bersama.

Evaluasi terhadap pemerintah untuk lebih mudah melakukan

koordinasi program-program yang direncanakan antara

kepentingan masyarakat di tiap kelurahan dengan kebutuhan

tiap kota. Kegiatan ini menumbuhkan semangat berpartisipasi

dalam pembangunan karena adanya keterbukaan dan pelibatan

masyarakat dalam prosesnya serta terbangun kerja sama antar

warga untuk menangani berbagai isu di luar agenda yang telah

disepakati.

Page 31: Good Governance

Thanks For Attention