Gold mining kr woyla aceh
-
Upload
khairul-fadli -
Category
Investor Relations
-
view
1.657 -
download
3
Embed Size (px)
Transcript of Gold mining kr woyla aceh

GOLD MINING GOLD MINING BIZZ PLANBIZZ PLAN
Kr. Woyla & Kr. MasKr. Woyla & Kr. MasMeulabohMeulabohAceh BaratAceh Barat
ByByGlobal Makmur Perkasa Abadi GroupGlobal Makmur Perkasa Abadi Group

PendahuluanPendahuluan Latar BelakangLatar Belakang laporan SKIP NO.73/TAMBEN/SKIP/2010. CV. ACEH POE laporan SKIP NO.73/TAMBEN/SKIP/2010. CV. ACEH POE
ATRAATRADitemukannya sebuah ladang tambang emas di daerah Kecamatan Sungai Emas dan Woyla Timur, Ditemukannya sebuah ladang tambang emas di daerah Kecamatan Sungai Emas dan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, dan belum dilakukan penambangan secara modern tetapi telah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, dan belum dilakukan penambangan secara modern tetapi telah dimulai pengolahan secara sederhana oleh beberapa orang yang sangat minim keahlian tentang dimulai pengolahan secara sederhana oleh beberapa orang yang sangat minim keahlian tentang pengolahan juga minim permodalan.pengolahan juga minim permodalan. Berdasarkan laporan hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh CV.ACEH POE ATRA. Dimana potensi emas placer Berdasarkan laporan hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh CV.ACEH POE ATRA. Dimana potensi emas placer yg dikandung pasir di sungai serta yg dikandung pasir di sungai serta
VisiVisiMeningkatkan hasil penambangan dan membentuk usaha tambang yang dikelola oleh pengusaha lokal, Meningkatkan hasil penambangan dan membentuk usaha tambang yang dikelola oleh pengusaha lokal, serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam mendukung usaha pertambangan daerah yang perduli serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam mendukung usaha pertambangan daerah yang perduli lingkungan sehingga tingkat perekonomian daerah semakin maju.lingkungan sehingga tingkat perekonomian daerah semakin maju.
MisiMisiMenciptakan lapangan pekerjaan baruMenciptakan lapangan pekerjaan baruMeningkatkan hasil produksi pengolahan Meningkatkan hasil produksi pengolahan Membentuk perusahaan tambang yang kuat dengan SDM lokal.Membentuk perusahaan tambang yang kuat dengan SDM lokal.

Tambang EmasTambang Emas Teknik pengolahan emas tergantung pada type Endapan emas yang dikatagorikan menjadi dua yaitu : Teknik pengolahan emas tergantung pada type Endapan emas yang dikatagorikan menjadi dua yaitu :
* Endapanprimer/CebakanPrimer.* Endapanprimer/CebakanPrimer.* Endapan plaser / Cebakan Sekunder* Endapan plaser / Cebakan Sekunder
Cebakan PrimerCebakan Primeruntuk jenis endapan ini memiliki karakter:untuk jenis endapan ini memiliki karakter:
*Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada badan urat*Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada badan urat. . *Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar. *Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar. *Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga rentan dengan *Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga rentan dengan
pengotoran ( dilution ). pengotoran ( dilution ). *Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona *Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona geser (regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya geser (regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya efek dilution pada batuan samping. efek dilution pada batuan samping. *Perbedaan assay ( kadar ) antara urat dan batuan samping pada *Perbedaan assay ( kadar ) antara urat dan batuan samping pada umumnya tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, umumnya tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi pada batuan samping, serta pola urat yang menjari ( impregnasi pada batuan samping, serta pola urat yang menjari ( bercabang ). bercabang ). *Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang *Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat erratic ( acak / tidak terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat erratic ( acak / tidak beraturan ) dan sulit diprediksi. beraturan ) dan sulit diprediksi. *Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.*Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.
metode penambangan yg umum diterapkan adalah tambang bawah tanah ( underground ) metode penambangan yg umum diterapkan adalah tambang bawah tanah ( underground ) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan yang tidak sistematis, tidak perlu dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan penambangan ( development works ) dan arah mengadakan persiapan-persiapan penambangan ( development works ) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang ( stope ) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya ( stope ) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa penyanggaan yang baik. tanpa penyanggaan yang baik.

Cebakan PrimerCebakan Primermetode penambangan yang umum diterapkan adalah tambang bawah tanah metode penambangan yang umum diterapkan adalah tambang bawah tanah ( underground ) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan ( underground ) dengan metode Gophering, yaitu suatu cara penambangan
yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan penambangan ( development works ) dan arah penggalian hanya mengikuti penambangan ( development works ) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang ( stope ) juga tidak arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuran lubang ( stope ) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa
penyanggaan yang baik. penyanggaan yang baik.
Penyangga
Lubang bukaan
Jalur Transportasi
Pompa udaraGenerator
Material batuan dari tambang
Pencucian
PENGOLAHAN
Transportasi

Cebakan SekunderCebakan SekunderCebakan emas sekunder atau yang lebih dikenal sebagai endapan emas Cebakan emas sekunder atau yang lebih dikenal sebagai endapan emas
aluvial merupakan emas yang diendapkan bersama dengan material sedimen yang aluvial merupakan emas yang diendapkan bersama dengan material sedimen yang terbawa oleh arus sungai atau gelombang laut adalah karakteristik yang umum terbawa oleh arus sungai atau gelombang laut adalah karakteristik yang umum
ditambang oleh rakyat, karena kemudahan penambangannya.ditambang oleh rakyat, karena kemudahan penambangannya.
Pengambilan MaterialPencucian
PENGOLAHAN
Transportasi
Pengecilan Ukuran
EMAS (AU)Tailing
Hammer Mill
Jaw Crusher

Alur Kegiatan Penambangan Alur Kegiatan Penambangan Emas PlacerEmas Placer

RENCANA PENAMBANGANRENCANA PENAMBANGAN Perencanaan penambangan endapan Perencanaan penambangan endapan
alluvial dan placeralluvial dan placer * * PendulanganPendulangan ( panning ) ( panning ) * * hydraulickinghydraulicking Dalam hal ini rencana pertambangan adlah dengan sistem hydraulicking yang menggunakan Dalam hal ini rencana pertambangan adlah dengan sistem hydraulicking yang menggunakan peralatan floatation machines dan dreger machines peralatan floatation machines dan dreger machines
Perencanaan penambangan endapan Perencanaan penambangan endapan primerprimer* Pembangunan lubang masuk ke tambang. * Pembangunan lubang masuk ke tambang. * Pembangunan akses menuju badan bijih.* Pembangunan akses menuju badan bijih. * * Penggalian bijih emasPenggalian bijih emas * * Pengangkutan bijih emasPengangkutan bijih emas

Penambangan metode gophering yang baik dilakukan dengan ketentuan:Penambangan metode gophering yang baik dilakukan dengan ketentuan: Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satu buah, dan dapat dibuat Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satu buah, dan dapat dibuat
datar/horizontal, miring/inclined maupun tegak lurus/vertikal sesuai dengan kebutuhan. datar/horizontal, miring/inclined maupun tegak lurus/vertikal sesuai dengan kebutuhan. Ukuran jalan masuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan, disarankan diameter > 100 cm. Ukuran jalan masuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan, disarankan diameter > 100 cm. Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil ( kemiringan < 30o ) dan diusahakan tidak Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil ( kemiringan < 30o ) dan diusahakan tidak
membuat jalan masuk pada lereng yang curam. membuat jalan masuk pada lereng yang curam. Lubang bukaan harus dijaga dalam kondisi stabil/tidak runtuh, bila diperlukan dapat dipasang suatu Lubang bukaan harus dijaga dalam kondisi stabil/tidak runtuh, bila diperlukan dapat dipasang suatu
sistem penyanggaan yang harus dapat menjamin kestabilan lubang bukaan ( untuk lubang masuk sistem penyanggaan yang harus dapat menjamin kestabilan lubang bukaan ( untuk lubang masuk dengan kemiringan > 60o disarankan untuk selalu memasang penyangga ). dengan kemiringan > 60o disarankan untuk selalu memasang penyangga ).
Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 ( kayu jati, kihiang, rasamala, dll ). Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 ( kayu jati, kihiang, rasamala, dll ). Ukuran diameter/garistengah kayu penyangga yang digunakan disarankan tidak kurang dari 7 cm. Ukuran diameter/garistengah kayu penyangga yang digunakan disarankan tidak kurang dari 7 cm. Jarak antar penyangga disarankan tidak lebih dari 0.75 x diameter bukaan ( tergantung kelas kayu Jarak antar penyangga disarankan tidak lebih dari 0.75 x diameter bukaan ( tergantung kelas kayu penyangga yang digunakan dan kekuatan batuan yang disangga ). penyangga yang digunakan dan kekuatan batuan yang disangga ).
Sirkulasi udara harus terjamin sehingga dapat menjamin kebutuhan minimal 2 m3 /menit, bila perlu Sirkulasi udara harus terjamin sehingga dapat menjamin kebutuhan minimal 2 m3 /menit, bila perlu dapat menggunakan blower / kompresor untuk men-supply kebutuhan oksigen ke dalam lubang dapat menggunakan blower / kompresor untuk men-supply kebutuhan oksigen ke dalam lubang
Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air masuk, dan paritan diarahkan menuju ke Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air masuk, dan paritan diarahkan menuju ke kolam pengendap dengan pengendapan dilakukan bertahap, bila perlu dapat menggunakan pompa kolam pengendap dengan pengendapan dilakukan bertahap, bila perlu dapat menggunakan pompa air submersible untuk membuang genangan air dari dalam lubang. air submersible untuk membuang genangan air dari dalam lubang.
120 cm
185 cm
145 cm

DIAGRAM ALIR TEHNOLOGI PROSES PENGOLAHAN BIJIH DIAGRAM ALIR TEHNOLOGI PROSES PENGOLAHAN BIJIH
EMASEMAS

Minning equipment Minning equipment untuk untuk
ekploitasi dan pengolahanekploitasi dan pengolahanNo Jenis kapsitas
1 Bulldozer
2 Excavator
3 Dump truk
4 Pompa limbah 3 m3/s
5 Genset 2500kva
6 spare part Set
7 Gedung + utility 5000 m2
8 Jaw Crusher 400 ton/h
9 Cone Crusher 400 ton/h
10 Hammermill 400 ton/h
11 Ball Mill 400 ton/h
12 Screening 400 ton/h
13 Jack hammer
14 Lori 1 ton
15 Kompresor screw 15000 m3/h
No Jenis kapasitas
16 Pompa monitor 250m3/h
17 River floating vessel 250m3/h
18 Floation machine 250 m3/h
19 Dreger machine 150m3/h
20 Table shacking 100 t/h
21 konveyor 400 ton/h
22 Tangki + agitator 250 ton
23 Rotary dryer 150 ton/h
24 separator 250 ton/h
25 Electrowinning
26 Tanur
27 Alat pemurnian
28 Cetakan
29 Timbangan
30 Bahan kimia konsentrat

Analisa Perencanaan KeuanganAnalisa Perencanaan Keuangan
Pembiayaan Pembiayaan direncanakan berasal dari:direncanakan berasal dari:
** Pinjaman Overdraft dari bank Pinjaman Overdraft dari bank
** Pinjaman dari sahabat atau kerabatPinjaman dari sahabat atau kerabat Analisa Biaya ProduksiAnalisa Biaya Produksi yang terdiri dari : yang terdiri dari :
* * Biaya Tenaga KerjaBiaya Tenaga Kerja
** Biaya utility Biaya utility
** Analisa Biaya Penyusutan Peralatan Analisa Biaya Penyusutan Peralatan
** Biaya Perizinan Biaya Perizinan
** Biaya bahan baku Biaya bahan baku
berdasarkan perhitungan analisa biaya dengan komponen tersebut diatas diperoleh total biaya berdasarkan perhitungan analisa biaya dengan komponen tersebut diatas diperoleh total biaya produksi dan harga pokok produksi sebagai acuan perhitungan laba.produksi dan harga pokok produksi sebagai acuan perhitungan laba.

Total Biaya Produksi dan Harga Pokok ProduksiTotal Biaya Produksi dan Harga Pokok Produksi
Total biaya produksiTotal biaya produksi
a. Biaya Bahan baku per haria. Biaya Bahan baku per hari Rp 762,780,000.00Rp 762,780,000.00
b. Biaya Utilityb. Biaya UtilityRp Rp 932,825,000.00932,825,000.00
c. Biaya Tenaga Kerjac. Biaya Tenaga KerjaRp 266,100,000.00Rp 266,100,000.00
d. Depresiasi Alatd. Depresiasi AlatRp Rp 538,680,939.00538,680,939.00
e. Biaya izine. Biaya izinRp Rp 590,300.00590,300.00
Total biaya produksi per hari Total biaya produksi per hari Rp Rp 2,500,976,2392,500,976,239.-.-
No Keterangan Jumlah
1 Biaya Bahan Baku 762,780,000
2 Biaya Overhead
2.1. Biaya utility 932,825,000
2.2. Biaya Penyusutan
538,680,939
2.3. Biaya perizinan
590,300
2.4. biaya tenaga kerja
266,100,000
1,738,196,239
3 Biaya produksi 2,500,976,239
4 Harga Pokok Produksi 140,964
5 Harga Jual retail per gram 400,000
6 Keuntungan yang diharapkan per gram
259,036

Ikhtisar PenjualanIkhtisar Penjualan
No Keterangan kapasitas Jumlah
Rp
1 Harga Jual per gram Rp. 400,000.-
2 Target Produksi 5500 ton / hari konsentart (17,741,9 gram /hari)
Penjualan 7,096,774,194.-
3 Pengeluaran 3,263,756,239.-
5 Laba Kotor Perbulan 114,990,538,650.-

Analisa Usaha Pertambangan Analisa Usaha Pertambangan dalam Bussines Plandalam Bussines Plan
Rencana Pengembangan Produksi
1 Pembelian Bahan Baku untuk 6 bulan produksi 130,730,040,000
2 Biaya Over Head untuk 6 bulan produksi 450,175,723,020
Biaya Produksi per 6 bulan 580,905,763,020
Persiapan usaha dan Areal Tambang 1,165,650,000
3 Pembangunan dan Pembelian Mesin 777,128,706,000
4 Biaya Community Development 1,942,822,000
5 Biaya Reklamasi tambang 19,428,217,650
6 Kebutuhan Modal Usaha awal 1,380,571,158,670

No Uraian gram Rp Rp
1 Hasil produksi selama 6 bulan3,193,542.0
0 400,000 1,277,416,800,000.00
2 Biaya produksi selama 6 bulan 1 580,905,763,020 580,905,763,020
3 laba kotor selama 6 bulan 1 696,511,036,980.00
Prediksi Pengembalian Modal UsahaPrediksi pengembalian pinjaman Debitur sebagai berikut :1.Hutang 2012 Rp. 1,380,571,158,670.002.Rencana pengembalian modal selama 2 Tahun, dengan Prediksi penjualan Tahun 2013-2014 sebagai berikut : Laba Kotor per tahun: Rp 1,277,416,800,000.00x 2 semester Rp. 2,554,833,600,000.00
Laba Kotor setelah dipotong hutang Rp. 1,174,262,441,330.00

Peluang dan KesempatanPeluang dan Kesempatan Kondisi PasarKondisi Pasar
Saat ini harga emas terus melambung sesuai dengan kondisi moneter Saat ini harga emas terus melambung sesuai dengan kondisi moneter sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadap kondisi moneter dan hari sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadap kondisi moneter dan hari hari besar. Dalam hal ini tidak perlu ada kecemasan yang besar.hari besar. Dalam hal ini tidak perlu ada kecemasan yang besar.
KendalaKendalaMengingat besarnya modal yang dibutuhkan dan adanya minimum Mengingat besarnya modal yang dibutuhkan dan adanya minimum produksi agar diperoleh provit yang bagus maka perlu dilakukan produksi agar diperoleh provit yang bagus maka perlu dilakukan penarikan investor dengan perhitungan pembagian provit yang jelaspenarikan investor dengan perhitungan pembagian provit yang jelas
PeluangPeluang Dengan kondisi saat ini, dimana tidak adanya persaingan dalam hal penguasaan Dengan kondisi saat ini, dimana tidak adanya persaingan dalam hal penguasaan lahan tambang dan minimnya pengetahuan masyarakat sekitarnya serta adanya lahan tambang dan minimnya pengetahuan masyarakat sekitarnya serta adanya lahan dengan luas 912 ha yang akan dilepas oleh masyarakat diareal tersebut lahan dengan luas 912 ha yang akan dilepas oleh masyarakat diareal tersebut maka dapat memuluskan perusahaan untuk melakukan penambangan secara maka dapat memuluskan perusahaan untuk melakukan penambangan secara continue. continue.
PersainganPersainganSetelah melakukan peninjauan lokasi dan pemetaan Setelah melakukan peninjauan lokasi dan pemetaan lokasi didapat data bahwa telah pernah ada survey yang lokasi didapat data bahwa telah pernah ada survey yang dilakukan oleh perusahaan CV.ACEH POE ATRA dan dilakukan oleh perusahaan CV.ACEH POE ATRA dan pernah ada perusahaan exploitasi PT. ARA TUTUT pernah ada perusahaan exploitasi PT. ARA TUTUT dibuktikan dengan adanya bekas-bekas penambangan dibuktikan dengan adanya bekas-bekas penambangan dan beberapa peralatan yg masih ditinggal sereta dan beberapa peralatan yg masih ditinggal sereta berdasarkan laporan skip CV. ACEH POE ATRA.berdasarkan laporan skip CV. ACEH POE ATRA.

Strategi BisnisStrategi Bisnis
TujuanTujuanMerupakanMerupakan hasil jangka panjang yang akan dicapai dalam hasil jangka panjang yang akan dicapai dalam usaha produksi emas usaha produksi emas
SasaranSasaran Bisnis tambang emas ini diharapkan dapat memberikan Bisnis tambang emas ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih baik kepada produsen dan pihak keuntungan yang lebih baik kepada produsen dan pihak pihak yang terlibat baik secara financial maupun social pihak yang terlibat baik secara financial maupun social kemasyarakatan. kemasyarakatan.
Target Target Dalam hal ini yang menjadi target utama produksi adalah Dalam hal ini yang menjadi target utama produksi adalah meningkatkan jumlah produksi, memiliki lahan konsesi meningkatkan jumlah produksi, memiliki lahan konsesi tambang yang syah.sehingga dapat dilanjutkan dengan tambang yang syah.sehingga dapat dilanjutkan dengan penambangan mineral ikutan lainnya yang ada di lokasi penambangan mineral ikutan lainnya yang ada di lokasi tersebut.tersebut.

Penggalangan relasiPenggalangan relasi
Untuk mensukseskan bisnis ini dilakukan Untuk mensukseskan bisnis ini dilakukan penggalangan kepada :penggalangan kepada : Pemilik modal atau investor. Pemilik modal atau investor. Penggalangan relasiPenggalangan relasi Pemilik lahan dalam hal ini pihak swasta atau Negara Pemilik lahan dalam hal ini pihak swasta atau Negara
agar diperoleh hak penggunaan lahan sebagai agar diperoleh hak penggunaan lahan sebagai kepemilikan HGUkepemilikan HGU
Pemerintah daerah setempat dalam hal ini sebagai Pemerintah daerah setempat dalam hal ini sebagai pengeluar izin eksplorasi dan eksploitasi.pengeluar izin eksplorasi dan eksploitasi.
Aparat keamanan dan muspika setempat dalam hal ini Aparat keamanan dan muspika setempat dalam hal ini sebagai pengamanan jalannya eksploitasi sebagai pengamanan jalannya eksploitasi penambangan.penambangan.
Masyarakat setempat dalam hal ini sebagai low Masyarakat setempat dalam hal ini sebagai low supporter class, agar pekerjaan penambangan supporter class, agar pekerjaan penambangan mendapat dukungan serta imbal balik positif sehingga mendapat dukungan serta imbal balik positif sehingga hubungan simbiosis mutualisme terjalin dengan baik hubungan simbiosis mutualisme terjalin dengan baik dan benar. dan benar.

Proyeksi KeuntunganProyeksi Keuntungan
Jika direncanakan pembangunan Jika direncanakan pembangunan fasilitas tambang dan pengolahan di fasilitas tambang dan pengolahan di mulai tahun 2012 dan selesai selama mulai tahun 2012 dan selesai selama 2 tahun yaitu tahun 2015 maka 2 tahun yaitu tahun 2015 maka diassumsikan pertambangan mulai diassumsikan pertambangan mulai beroperasi dan berproduksi ditahun beroperasi dan berproduksi ditahun 2016 maka , dengan memasukkan 2016 maka , dengan memasukkan hasil produksi dan nilai keuntungan hasil produksi dan nilai keuntungan per bulan maka dapat dilakukan per bulan maka dapat dilakukan pentabelan sbb:pentabelan sbb:

Tabel cash flow tahun kerja 2015 s/d 2016.Tabel cash flow tahun kerja 2015 s/d 2016.
Bln ke. Modal(Rp) Jlh produksi Provit
biaya over head biaya bahan baku
Jumlah Rp gr Rp Hasil jual Rp Provit Rp
1 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
2 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
3 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
4 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
5 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
6 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
7 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
8 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
9 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
10 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
11 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
12 52.145.887.170,00 22.883.400.000,00 75.029.287.170,00 532.257,00 400.000,00 212.902.800.000,00 137.873.512.830,00
Total 677.896.533.210,00 297.484.200.000,00 975.380.733.210,00 6.919.341,00 2.767.736.400.000,00 1.792.355.666.790,00