GMDSS

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1912, kapal RMS Titanic mengalami kecelakaan yang menimbulkan kerugian materi yang sangat besar dan lebih dari 1500 jiwa yang tidak berhasil diselamatkan. Ketika kecelakaan kapal Titanic terjadi, kapal SS Californian berada tidak jauh dari tempat kejadian. Tetapi, kapal SS Californian tidak memiliki alat komunikasi yang cocok dengan milik kapal Titanic. Padahal, jika mereka memiliki alat komunikasi yang memiliki standar, maka korban jiwa bisa berkurang. Kecelakaan kapal Titanic memberikan pelajaran yang penting dalam bidang keselamatan dan komunikasi di kapal. Oleh karena itu, dibutuhkan perangkat yang memiliki standar internasional yang dapat digunakan di kapal. 1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini agar pembaca memahami GMDSS dan pentingnya peralatan komunikasi yang baik untuk keselamatan. 1

description

umum

Transcript of GMDSS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 1912, kapal RMS Titanic mengalami kecelakaan yang menimbulkan

kerugian materi yang sangat besar dan lebih dari 1500 jiwa yang tidak berhasil diselamatkan.

Ketika kecelakaan kapal Titanic terjadi, kapal SS Californian berada tidak jauh dari tempat

kejadian. Tetapi, kapal SS Californian tidak memiliki alat komunikasi yang cocok dengan

milik kapal Titanic. Padahal, jika mereka memiliki alat komunikasi yang memiliki standar,

maka korban jiwa bisa berkurang.

Kecelakaan kapal Titanic memberikan pelajaran yang penting dalam bidang

keselamatan dan komunikasi di kapal. Oleh karena itu, dibutuhkan perangkat yang memiliki

standar internasional yang dapat digunakan di kapal.

1.2 Tujuan

Tujuan dari makalah ini agar pembaca memahami GMDSS dan pentingnya peralatan

komunikasi yang baik untuk keselamatan.

1

BAB II

GMDSS

2.1. Pengertian

Global Maritime Distress And Safety System (GMDSS) adalah seperangkat alat

komunikasi untuk prosedur keselamatan. Sistem ini terintegrasi dengan menggunakan satelit

dan komunikasi radio di darat untuk memastikan kapal yang dalam kondisi bahaya dapat

dikirimi bantuan dengan waktu seminimal mungkin. Sistem ini memastikan pemberitahuan

secara terus menerus dan otomatis dari atau ke otoritas penyelamatan dan daratan.

Ada tiga sarana dasar pemancar marabahaya, yaitu An Emergency Position Indicating

Radio Beacon (EPIRB), Digital Selective Calling (DSC), dan jaringan satelit Inmarsat.

GMDSS wajib digunakan pada kapal kargo berukuran lebih dari 300GT dan untuk kapal

dengan pelayaran internasional.

2.2. Tujuan GMDSS

Tujuan dari GMDSS yaitu:

1. Untuk memastikan ketersediaan maksimum dari komunikasi yang terkait dengan

keselamatan

2. Untuk menyediakan sarana penandaan bahaya

3. Untuk menyediakan sebuah komunikasi yang dapat dipercaya oleh kapal ke

pelabuhan, pelabuhan ke kapal, dan kapal ke kapal dalam situasi darurat tiap waktu

dimana saja

4. Untuk menyediakan sumber tenaga darurat

5. Untuk mempermudah mencari lokasi dan menolong kapal dalam keadaan darurat

6. Untuk melaksanakan fungsi dari keadaan darurat dan harian: memberi peringatan,

lokasi, koordinasi SAR, informasi keselamatan di bidang maritim dan komunikasi

radio

2.3 Perlengkapan Dalam GMDSS

2.3.1 VHF

VHF (very high frequency) radio merupakan alat komunikasi kapal yang dipasang

untuk komunikasi kapal yaitu memanggil tim penyelamat dan berkomunikasi dengan

pelabuhan. Marine VHF radio beroperasi di rentang frekuensi antara 156-174 MHz. Marine

VHF radio digunakan untuk menghindari terjadinya tabrakan. Satu set marine VHF radio

2

adalah gabungan pemancar dan penerima dan hanya beroperasi pada standar, frekuensi

internasional dikenal sebagai salurannya

2.3.2 DSC

DSC atau Digital Selective Calling, adalah standar pengiriman pesan digital melalui

medium frequency, high frequency, dan very high frequency. DSC digunakan untuk

mengganti prosedur yang lama. DSC digunakan karena mempunyai sinyal yang stabil dengan

lebar pita (bandwidth) yang kecil dan penerima tidak mempunyai penahan sinyal (squelch),

sehingga wilayah cakupan lebih luas sebesar 25 persen dan jauh lebih cepat. DSC diprogram

oleh Maritime Mobile Service Identity (MMSI) dan terkoneksi dengan Global Positioning

System (GPS) untuk memudahkan otoritas untuk mengetahui identitas, waktu, letak kapal itu

berada.

2.3.3 MF/HF Radio

Untuk komunikasi jarak sedang digunakan jalur medium frequency (MF). Frekuensi

2187,5 kHz digunakan untuk panggilan marabahaya dan keselamatan dengan menggunakan

DSC untuk arah komunikasi dari kapal ke pantai, kapal ke kapal serta pantai ke kapal.

Sedangkan untuk komunikasi di lokasi musibah yang menggunakan telepon radio digunakan

frekuensi 2182 kHz. Sedangkan frekuensi 2174,5 kHz digunakan hanya untuk komunikasi

dengan menggunakan telex.

Untuk komunikasi dengan arah komunikasi dari kapal ke pantai dan dari pantai ke

kapal yang berada dalam jarak jangkau yang jauh digunakan komunikasi HF sebagai

alternatif terhadap komunikasi satelit. Frekuensi-frekuensi yang digunakan adalah pada band

frekuensi 4,6,8,12, dan 16 MHz. Kapal-kapal yang diperlengkapi dengan peralatan

komunikasi HF, harus selalu menjaga frekuensi marabahaya pada band 8 MHz, serta salah

satu frekuensi yang diharuskan yang sesuai untuk daerah dimana kapal tersebut sedang

berlayar.

2.3.4 Inmarsat-C

Inmarsat-C adalah layanan dua arah yang dapat menangani data dan pesan hingga

panjang 32kb. Dapat memancarkan data dari kapal ke daratan, daratan ke kapal, dan kapal ke

kapal. Peralatan Inmasart-C terdiri dari antena kecil yang dapat menerima sinyal dari segala

arah, pemancar dan penerima sinyal, alat pengirim pesan, dan tombol untuk memberitahu

3

dalam kondisi bahaya. Inmarsat-C terhubung dengan layanan komunikasi Inmarsat. Ketika

pemberitahuan marabahaya dikirimkan dengan sistem yang dimiliki Inmarsat-C yang

dirutekan melalui stasiun di darat ke Maritime Rescue Co-ordination Centre (MRCC).

Inmarsat-C terintegrasi dengan Global Navigational Satellite Services (GNSS) untuk

mengetahui posisi terbaru untuk pemberitahuan marabahaya.

2.3.5 EPIRB

EPIRB atau Emergency Positioning Indicating Radio Beacon digunakan untuk

memberitahu SAR dalam keadaan darurat. EPIRB memancarkan pesan pada 406MHz

melalui satelit dan stasiun di darat ke Rescue Co-ordination Centre terdekat. Beberapa

EPIRB memiliki keakuratan kurang lebih lima puluh meter. Penggunaan EPIRB wajib

digunakan pada sebagian besar negara. Dapat digunakan pada kapal pesiar dan kapal rekreasi.

2.3.6 NBDP

Dalam GMDSS kapal-kapal 300 GT perlu dilengkapi NBDP, yaitu peralatan telex

melalui radio. melalui NBDP dapat digunakan untuk mengirim atau menerima panggilan

marabahaya dan keselamatan baik pada band MF maupun band HF.

Gambar 2.1. VHF Radio Gambar 2.2. DSC Gambar 2.3. MF/HF Radio

Gambar 2.4. Inmarsat-C Gambar 2.5. NBDP

2.4 Konsep dasar Dalam GMDSS

GMDSS memancarkan sinyal marabahaya ke tiga tujuan yaitu; dari kapal ke pantai,

dari kapal ke kapal, dari pantai ke kapal. Berhasilnya pemancaran sinyal marabahaya harus

4

tinggi, karena diharapakan waktu signal marabahaya tersebut cukup pendek dan

penanggapannya harus cepat untuk meningkatkan berhasilnya usaha pertolongan.

Gambar 2.6. Konsep Dasar GMDSS

2.5 Cakupan Area GMDSS

Area Cakupan Peralatan komunikasi radio

A1 20-30 nm 1.VHF radio

2.DSC(Digital Service Calling)

A2 30-150 nm A1

+MF/HF Radio

A3 Diatas 150 nm A1+A2+inmasart-C atau NBDP

A4 Bukan A1, A2,A3 A1+A2+NBDP

Tabel 2.1. Cakupan Area GMDSS

2.6. GMDSS dan SAR

SAR Convention telah merancang sebuah sistem global yang dapat merepon signal

bahaya yang dikirimkan kapal dan GMDSS ini dibentuk untuk membantu SAR dalam upaya

penyelamatan agar komunikasi antara SAR dan kapal dapat berjalan secara efisien.

5

Didukung Didukung

Gambar 2.7. GMDSS dan SAR

Inmarsat merupakan satu-satunya mobile satelite system yang diharuskan oleh SOLAS untuk GMDSS, SAR sangat mengandalkan COSPAS-SARSAT. COSPAS-SARSAT ini dibentuk oleh 4 negara yaitu Kanada, Perancis, USA, dan Rusia. COSPAS berasal dari kata Rusia “cosmicheskaya sistyema poiska avariynich sudov” yang berarti sistem luar angkasa untuk melacak kapal yang berada dalam bahaya. SARSAT adalah akronim dari Search And Rescue Satelite-Aided Tracking yang berarti pencarian dan penyelamatan dibantu pelacakan satelit.

6

SAR GMDSS

COSPAS-SARSAT

Inmarsat

BAB IIIPENUTUP

Global Maritime Distress And Safety System (GMDSS) adalah seperangkat dari prosedur keselamatan yang sudah distandarisasi oleh IMO. Kegunaan dari GMDSS adalah untuk keamanan dan penyelamatan jika terjadi keadaan bahaya pada kapal. Adapun alat-alat yang digunakan dalam GMDSS adalah radio VHF , DSC, MF/HF Radio, Inmasart-C, dan EPIRB serta NBDP. Cara kerja dari GMDSS sendiri adalah kapal mengirim sinyal marabahaya dipancarkan ke tiga tujuan yaitu : dari kapal ke pantai, dari kapal ke kapal, dari pantai ke kapal setelah sinyal tertangkap maka bantuan akan cepat dikirim.

7

REFERENSIKurniawati, Hesty Anita. 2015, “Ship Outfiting”, Surabaya:ITS.

Pengoperasian Peralatan GMDSS, 9 November 2015 http://dnyamaritim.blogspot.co.id/

http://www.inmarsat.com/

http://kumpulanartikelkelautandanperikanan.blogspot.co.id/2011/10/alat-navigasi-kapal-dan-alat-

komunikasi.html

https://en.wikipedia.org/wiki/Digital_Selective_Calling

http://www.epirb.com/

8