Glukosa Dalam Darah
-
Upload
zhrahfzah-audilla -
Category
Documents
-
view
27 -
download
5
description
Transcript of Glukosa Dalam Darah
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat
dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Glukosa merupakan
bahan bakar primer. Glukosa diangkut dalam plasma menuju seluruh bagian tubuh. Pada
beberapa daerah di tubuh, glukosa ditarik menyeberangi bantalan kapiler (capillary beds) dan
langsung digunakan sebagai sumber energi. Pada daerah-daerah lain, glukosa diambil dan
disimpan sebagai glikogen atau dikonversi menjadi senyawa-senyawa intermedict berenergi
tinggi semacam asam lemak.
Energi untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa. Pembentukan
energi alternatif juga dapat berasal dari metabolism asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien
dibandingkan dengan pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan
metabolit-metabolit asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar
glukosa di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam
keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam
keadaan puasa.
Setelah pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa, secara normal kadar
glukosa darah akan meningkat, namun tidak melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta
dalam mempertahankan kadar glukosa darah yang adekuat baik dalam keadaan normal
maupun sebagai respon terhadap stres. Pengukuran glukosa darah sering dilakukan untuk
memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini. Penyimpangan yang berlebihan dari
normal, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah, menandakan terjadinya gangguan homeostatis
dan sudah semestinya mendorong tenaga analis kesehatan melakukan pemeriksaan untuk
mencari etiologinya.
Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula darah dianjurkan dilakukan setiap tahun
bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun. Lebih awal lagi bagi wanita dengan factor risiko
tinggi, misalnya yang memiliki riwayat keluarga penderita diabetes dan pengidap kelebihan
berat badan
Setelah makan makanan tinggi karbohidrat, kadar glukosa darah meningkat dari kadar
puasa sekitar 80-100 mg/dl (~5 mM) ke kadar sekitar 120-140 mg/dL (8mM) dalam periode 30
menit sammpai 1 jam. Konsentrasi glukosa dalam darah kemudian mulai menurun, kembali
kerentang puasa dalam waktu sekitar 2 jam setelah makan. Harus dicurigai adanya diabetes
mellitus (DM) apabila kadar glukosa plasma vena yang diambil tanpa memandang kapan saat
makan terakhir (Sampel “acak/sewaktu” glukosa darah) “jelas meningkat” (yaitu ≥ 200 mg/dL),
terutama pada penderita yang memperlihatakan tanda dan gejala klasik dari hiperglikemia
kronik (polidipsia, poliuria, penglihatan kabur, nyeri kepala, penurunan berat badan yang cepat,
kadang-kadang disertai mual dan muntah). Untuk memastikan diagnosis tersebut, penderita
berpuasa satu malam (10 – 16 jam), dan pengukuran gula darah harus diulang. Nilai yang
kurang dari 115mg/dL dianggap normal. Nilai yang lenih besar daripada 140 mg/dL
mengisyaratkan diabetes mellitus (DM). Harus dilaukan pengukuran hemoglobin terglikosilasi
untuk menentukan tingkat hiperglikemia selama 4-8 mingguterakhir. Nilai glukosadarah antara
115 mg/dL dan 140 mg/dL adalah perbatasan (borderline), dan harus dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut untuk menentukan apakah individu ini mengidap gangguan toleransi glukosa (GTG)
atau diabetes mellitus.
Macam-macam pemeriksaan glukosa darah
1. Glukosa darah sewaktu
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan
makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.
2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan
Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah
pasien berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah
pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan makan.
Untuk mengukur kadar glukosa dipakai terutama dua macam teknik. Cara-cara kimia
memanfaatkan sifat mereduksi molekul glukosa yang tidak spesifik. Pada cara-cara enzimatik,
glukosa oksidase bereaksi dengan substrat spesifiknya, yakni glukosa, dengan membebaskan
hidrogen peroksida yang banyaknya diukur secara tak langsung. Nilai-nilai yang ditemukan
dalam cara reduksi adalah 5-15 mg/dl lebih tinggi dari yang didapat dengan cara-cara enzimatik,
karena disamping glukosa terdapat zat-zat mereduksi lain dalam darah. Sistem-sistem indikator
yang dipakai pada berbagai metode enzimatik yang otomatik berpengaruh kepada hasil
penetapan, jadi juga kepada nilai rujukan.
Metode-metode pemeriksaan glukosa darah :
a. Metode Folin
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah filtrat darah bebas protein dipanaskan dengan larutan CuSO4 alkali. Endapan CuO yang dibentuk glukosa akan larut dengan penambahan larutan fosfat molibdat. Larutan ini dibandingkan secara kolorimetri dengan larutan standart glukosa.
b. Metode Samogyi-Nelson
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah filtrat mereduksi Cu dalam larutan alkali panas dan Cu direduksi kembali oleh arseno molibdat membentuk warna ungu kompleks.
c. Ortho – tholuidin
Prinsipnya adalah dimana glukosa akan bereaaksi dengan ortho – tholuidin dalam asam acetat panas membentuk senyawa berwarna hijau. Warna yang terbentuk diukur serapannya pada panjang gelombang 625 nm.
d. Glukosa oksidase/peroksidase
Glukosa oksidase adalah suatu enzim bakteri yang merangsang oksidasi dengan menghasilkan H2O2. Dengan adanya enzim peroksidase oksigen dari peroksid ini dialihkan ke acceptor tertentu menghasilkan suatu ikatan berwarna. Metode-metode pemeriksaan glukosa oksidase/peroksidae :
1. Gluc – DH
Prinsip : Glukosa dehydrogenase mengkatalisasi oksidase dari glukosa sesuai persamaan sebagai berikut :
Gluitc - DHBeta–D–Glukosa+NAD D – Gluconolactone+NADH+ H+
Jumlah NADH yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi glukosa. Apabila glukosa di dalam urin atau liquor yang harus diukur, maka dianjurkan menggunakan metode ini, karena lebih spesifik.
2. GOD – PAP
GOD- PAP merupakan reaksi kolorimetri enzimatik untuk pengukuran pada daerah cahaya yang terlihat oleh mata.
Prinsip : Glukosa oksidase (GOD) mengkatalisasi oksidasi dari glukosa menurut persamaan berikut :
GODGlukosa + O2 + H2O Gluconic acid + H2O
Hidrogen peroksida yang terbentuk dalam reaksi ini bereaksi dengan 4 – aminoantipyrin ( 4 – Hydroxybenzoic acid ). Dengan adanya peroksidase (POD) dan membentuk N- ( 4- antipyryl ) – P- benzoquinone imine.
Jumlah zat warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi glukosa.
3. Gluco quant ( Heksokinase/ G6 – DH )
HKPrinsip : Glukosa + ATP G – 6 –P + ADP
G6P - DH G – 6 – P + NADP Glukonat – 6 – P + NADP
4. GOD period ( Test combinatioan )
GODPrinsip : Glukosa + O2 + H2O Glukonat + H2O2
POD H2O2 + ABTS* Coloured complex + H2O
Presipitasi ringan yang terlihat pada larutan deproteinisasi tidak akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.