Glukosa Dalam Darah

6
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Glukosa merupakan bahan bakar primer. Glukosa diangkut dalam plasma menuju seluruh bagian tubuh. Pada beberapa daerah di tubuh, glukosa ditarik menyeberangi bantalan kapiler (capillary beds) dan langsung digunakan sebagai sumber energi. Pada daerah-daerah lain, glukosa diambil dan disimpan sebagai glikogen atau dikonversi menjadi senyawa-senyawa intermedict berenergi tinggi semacam asam lemak. Energi untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolism asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien dibandingkan dengan pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan metabolit-metabolit asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar glukosa di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam keadaan puasa. Setelah pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa, secara normal kadar glukosa darah akan meningkat, namun tidak melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta dalam mempertahankan kadar glukosa darah yang adekuat baik dalam keadaan normal maupun sebagai respon terhadap stres. Pengukuran glukosa darah sering dilakukan untuk memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini. Penyimpangan yang berlebihan dari normal, baik terlalu tinggi

description

pemeriksaan glukosa dalam darah

Transcript of Glukosa Dalam Darah

Page 1: Glukosa Dalam Darah

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat

dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Glukosa merupakan

bahan bakar primer. Glukosa diangkut dalam plasma menuju seluruh bagian tubuh. Pada

beberapa daerah di tubuh, glukosa ditarik menyeberangi bantalan kapiler (capillary beds) dan

langsung digunakan sebagai sumber energi. Pada daerah-daerah lain, glukosa diambil dan

disimpan sebagai glikogen atau dikonversi menjadi senyawa-senyawa intermedict berenergi

tinggi semacam asam lemak.

Energi untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa. Pembentukan

energi alternatif juga dapat berasal dari metabolism asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien

dibandingkan dengan pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan

metabolit-metabolit asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar

glukosa di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam

keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam

keadaan puasa.

Setelah pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa, secara normal kadar

glukosa darah akan meningkat, namun tidak melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta

dalam mempertahankan kadar glukosa darah yang adekuat baik dalam keadaan normal

maupun sebagai respon terhadap stres. Pengukuran glukosa darah sering dilakukan untuk

memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini. Penyimpangan yang berlebihan dari

normal, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah, menandakan terjadinya gangguan homeostatis

dan sudah semestinya mendorong tenaga analis kesehatan melakukan pemeriksaan untuk

mencari etiologinya.

Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula darah dianjurkan dilakukan setiap tahun

bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun. Lebih awal lagi bagi wanita dengan factor risiko

tinggi, misalnya yang memiliki riwayat keluarga penderita diabetes dan pengidap kelebihan

berat badan

Setelah makan makanan tinggi karbohidrat, kadar glukosa darah meningkat dari kadar

puasa sekitar 80-100 mg/dl (~5 mM) ke kadar sekitar 120-140 mg/dL (8mM) dalam periode 30

Page 2: Glukosa Dalam Darah

menit sammpai 1 jam. Konsentrasi glukosa dalam darah kemudian mulai menurun, kembali

kerentang puasa dalam waktu sekitar 2 jam setelah makan. Harus dicurigai adanya diabetes

mellitus (DM) apabila kadar glukosa plasma vena yang diambil tanpa memandang kapan saat

makan terakhir (Sampel “acak/sewaktu” glukosa darah) “jelas meningkat” (yaitu ≥ 200 mg/dL),

terutama pada penderita yang memperlihatakan tanda dan gejala klasik dari hiperglikemia

kronik (polidipsia, poliuria, penglihatan kabur, nyeri kepala, penurunan berat badan yang cepat,

kadang-kadang disertai mual dan muntah). Untuk memastikan diagnosis tersebut, penderita

berpuasa satu malam (10 – 16 jam), dan pengukuran gula darah harus diulang. Nilai yang

kurang dari 115mg/dL dianggap normal. Nilai yang lenih besar daripada 140 mg/dL

mengisyaratkan diabetes mellitus (DM). Harus dilaukan pengukuran hemoglobin terglikosilasi

untuk menentukan tingkat hiperglikemia selama 4-8 mingguterakhir. Nilai glukosadarah antara

115 mg/dL dan 140 mg/dL adalah perbatasan (borderline), dan harus dilakukan pemeriksaan

lebih lanjut untuk menentukan apakah individu ini mengidap gangguan toleransi glukosa (GTG)

atau diabetes mellitus.

Macam-macam pemeriksaan glukosa darah

1. Glukosa darah sewaktu

Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan

makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.

2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan

Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah

pasien berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah

pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan makan.

Untuk mengukur kadar glukosa dipakai terutama dua macam teknik. Cara-cara kimia

memanfaatkan sifat mereduksi molekul glukosa yang tidak spesifik. Pada cara-cara enzimatik,

Page 3: Glukosa Dalam Darah

glukosa oksidase bereaksi dengan substrat spesifiknya, yakni glukosa, dengan membebaskan

hidrogen peroksida yang banyaknya diukur secara tak langsung. Nilai-nilai yang ditemukan

dalam cara reduksi adalah 5-15 mg/dl lebih tinggi dari yang didapat dengan cara-cara enzimatik,

karena disamping glukosa terdapat zat-zat mereduksi lain dalam darah. Sistem-sistem indikator

yang dipakai pada berbagai metode enzimatik yang otomatik berpengaruh kepada hasil

penetapan, jadi juga kepada nilai rujukan.

Metode-metode pemeriksaan glukosa darah :

a. Metode Folin

Prinsip dari pemeriksaan ini adalah filtrat darah bebas protein dipanaskan dengan larutan CuSO4 alkali. Endapan CuO yang dibentuk glukosa akan larut dengan penambahan larutan fosfat molibdat. Larutan ini dibandingkan secara kolorimetri dengan larutan standart glukosa.

b. Metode Samogyi-Nelson

Prinsip dari pemeriksaan ini adalah filtrat mereduksi Cu dalam larutan alkali panas dan Cu direduksi kembali oleh arseno molibdat membentuk warna ungu kompleks.

c. Ortho – tholuidin

Prinsipnya adalah dimana glukosa akan bereaaksi dengan ortho – tholuidin dalam asam acetat panas membentuk senyawa berwarna hijau. Warna yang terbentuk diukur serapannya pada panjang gelombang 625 nm.

d. Glukosa oksidase/peroksidase

Glukosa oksidase adalah suatu enzim bakteri yang merangsang oksidasi dengan menghasilkan H2O2. Dengan adanya enzim peroksidase oksigen dari peroksid ini dialihkan ke acceptor tertentu menghasilkan suatu ikatan berwarna. Metode-metode pemeriksaan glukosa oksidase/peroksidae :

Page 4: Glukosa Dalam Darah

1. Gluc – DH

Prinsip : Glukosa dehydrogenase mengkatalisasi oksidase dari glukosa sesuai persamaan sebagai berikut :

Gluitc - DHBeta–D–Glukosa+NAD D – Gluconolactone+NADH+ H+

Jumlah NADH yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi glukosa. Apabila glukosa di dalam urin atau liquor yang harus diukur, maka dianjurkan menggunakan metode ini, karena lebih spesifik.

2. GOD – PAP

GOD- PAP merupakan reaksi kolorimetri enzimatik untuk pengukuran pada daerah cahaya yang terlihat oleh mata.

Prinsip : Glukosa oksidase (GOD) mengkatalisasi oksidasi dari glukosa menurut persamaan berikut :

GODGlukosa + O2 + H2O Gluconic acid + H2O

Hidrogen peroksida yang terbentuk dalam reaksi ini bereaksi dengan 4 – aminoantipyrin ( 4 – Hydroxybenzoic acid ). Dengan adanya peroksidase (POD) dan membentuk N- ( 4- antipyryl ) – P- benzoquinone imine.

Jumlah zat warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi glukosa.

3. Gluco quant ( Heksokinase/ G6 – DH )

HKPrinsip : Glukosa + ATP G – 6 –P + ADP

G6P - DH G – 6 – P + NADP Glukonat – 6 – P + NADP

4. GOD period ( Test combinatioan )

GODPrinsip : Glukosa + O2 + H2O Glukonat + H2O2

Page 5: Glukosa Dalam Darah

POD H2O2 + ABTS* Coloured complex + H2O

Presipitasi ringan yang terlihat pada larutan deproteinisasi tidak akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.