Glisten #4

37
Glisten #4

description

The Monthly Newsletter from 91,8FM FBI Bali Radio, Sports, News, and Lifestyle

Transcript of Glisten #4

Page 1: Glisten #4

Glisten #4

Page 2: Glisten #4

KK

Q Amy

WinehouseSLASH

Only On 91.8FM FBI Bali Radio

A Tribute ToAmy Winehouse

Saul SLASH~ Hudson~+

23 July 2012

Page 3: Glisten #4

From Us

Saya teringat salah satu guru bahasa inggris ketika SMA bertanya ke saya :"What's Your passion?", Then I told her: "Writing is my passion". Ia tersenyum mendengar cerita tentang kotak diary yang ada di kamar saya, kotak itu berisi catatan harian saya sejak SD. Ia memberikan saran untuk menuliskan beberapa catatan masa lampau saya di blog, waktu itu saya belum begitu akrab dengan namanya internet. Ide itu hanya terbayang-bayang di pikiran. Beberapa tahun setelah itu, internet seperti menjadi menu wajib santapan makan malam dan blog menjadi pelepas dahaga yang menyegarkan. Dari rumah kedua blog, saya terjaring dalam lingkaran, seperti terbukalah beberapa jendela untuk melihat betapa hidup sungguh mengejutkan. Kejutan adalah bertemu dengan wajah-wajah dengan passion menyenangkan di Bali. Komunitas Lomography, Anak Alam, Bali Japan Expo, Dialog Dini Hari, hingga teman - teman dari Yogyakarta yang tergabung dalam Papermoon Puppet Theatre ikut memberikan nuansa warna warni di Bali. Karena passion memiliki kekuatan yang luar biasa. Karena passion, diri kita berkarya penuh semangat dan terus berusaha melakukan yang terbaik dari diri kita. Mari mengikuti hati, selamat mengembangkan diri dengan cinta, Follow your passion, Follow me, Follow you, Follow us @fbifm_bali, we're friendly. We don’t spam :)

Love, Program Director,

Tria Nin3

Page 4: Glisten #4
Page 5: Glisten #4

Ngudang SayangBanyak orang yang sedang menunggu di Kendra Gallery malam itu. Teman, turis,

media, atau orang-orang yang menyukai seni menjadi satu. Di tengah percakapan dan gelak tawa kecil, mereka menunggu sesuatu. Setelah beberapa menit berlalu, di 'panggung utama', muncul sesosok boneka tua yang digerakkan oleh dua orang. Dalam sekejap, suasana riuh menjadi senyap. Semua mata tertuju pada 'Si Kakek'

ini.

Si Kakek ini muncul dari bawah meja. Sejenak, ia membetulkan letak kacamatanya, seraya menerawang ke depan. Lalu, dengan sepasang kaki nya yang mungil,

perlahan Ia berjalan melintasi ruangan, menuju semacam kubus kayu di tengah meja kerjanya. Suara perkakas mulai terdengar. Kakek melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai dengan kubus itu. Belum lama Ia bekerja, Cucunya muncul dari dalam, membawa mainan bendera. Merasa bosan dengan benderanya, Si Cucu

lalu mendekati Kakeknya yang tengah bekerja. Lalu terjadilah insiden itu.

Dengan rasa ingin tahu yang besar, Si Cucu mengamati, menyentuh, lalu menggerakkan kubus yang sudah ditinggal Kakeknya. Kemudian, tanpa sengaja

kubus tadi terjatuh. Pecah. Hasil kerja Kakeknya berantakan begitu saja di lantai.

Anak kecil itu bingung. ‘Prakarya’ yang dibuat oleh Kakeknya ia pecahkan tanpa sengaja. "Kakek pasti marah! Kakek pasti marah!"

Mungkin begitu yang ada di dalam benaknya. Dan benar saja, si Kakek mendekat, lalu menatap si Cucu dalam-dalam. Si Cucu menangis. Namun, dengan akal cerdiknya, Si Cucu akhirnya bisa memperbaiki hasil kerja Kakeknya dengan

bantuan plester. Melihat hal itu, Kakeknya mendekat, lalu memeluknya dengan lembut.

Tanpa kata, papermoon puppet berhasil ‘mengudang’ penonton malam itu, dengan penuh cinta. Karena gerak adalah bahasa pertama makhluk hidup. Begitulah

papermoon berbicara

5H

IGH

LIG

HTS

Page 6: Glisten #4

6

Page 7: Glisten #4

Ngudang, dalam bahasa jawa berarti memuji atau menimang anak kecil. Ngudang biasanya dilakukan oleh orang (yang) lebih tua kepada anak-anak. Dalam

pementasan mini tersebut, makna 'ngudang' sangat terasa ketika Si Kakek memeluk cucunya waktu ending. Seakan-akan si Cucu memohon maaf, lalu Kakeknya

membalas dengan 'ngudang' khas jawa, "Ealah nduk, nduk. Pinter, pinter dewe. Ayu, ayu dewe." (Oh gadisku, Kamu yang paling pintar. Kamu yang paling cantik)

Di dalam ruang gallery, sebuah instalasi dari campuran kayu, kertas, rotan, dan beberapa bahan lain, membentuk sebuah diorama kincir angin yang

menerbangkan harapan, cinta, dan kabar-kabar dari negri yang jauh. Lalu, masih di lantai yang sama, beberapa karya berbentuk boneka kecil menunggu dengan

tenang di dalam kotak berjendela kaca, menunggu untuk diintip dan disapa.

Di lantai dua, imajinasi dari Iwan Effendi (satu dari pendiri Papermoon Pupet Theatre) ini makin liar. Mulai dari pahatan dari arang, beberapa lukisan, serta tiga

instalasi tiga dimensi.

Yang paling menarik adalah 'Tetah'. Sebuah karya dengan menggunakan kayu triplek yang dibangun menyerupai gedung dengan tangan, kaki, kepala boneka

dan stang sepeda diatasnya. Menggambarkan bagaimana seorang anak di 'tetah' oleh orang tua nya. Tetah sendiri adalah proses dari orang tua untuk mengajarkan

bagaimana cara jalan kaki ke anaknya.

Selain pameran hasil karya, 'Ngudang' yang diadakan dari 29 juni sampai 29 Juli 2012 ini juga menjual beberapa merchandise dari Papermoon Pupet Theatre. Jadi, buat listeners yang sedang berburu pernak-pernik dari orang-orang hebat ini, bisa

langsung ke Kendra Gallery.

7H

IGH

LIG

HTS

Page 8: Glisten #4
Page 9: Glisten #4

Pertama didirikan tahun 2006 di Yogyakarta, Papermoon Pupet banyak mengangkat tema masalah-masalah yang dihadapi generasi sekarang di dalam

kehidupan sehari-hari, atau tak jarang juga menyentuh masalah yang lebih kontroversial. Seperti judul Mwathirika, yang dalam bahasa Afrika timur berarti 'korban'. Ini karena penggagas Papermoon Puppet, adalah pasangan suami istri

yang keduanya pernah bersentuhan langsung dengan peristiwa kelam Indonesia di era fobia komunisme. Mereka adalah Maria 'Ria' Tri Sulistyani dan Iwan Effendi.

Pada awlanya, Ria membuat Papermoon Puppet untuk memelihara kesukaan generasi muda tentang pertunjukan seni, khususnya pertunjukan boneka atau

pedalangan. Namun, ide itu meluas ketika bertemu dengan suaminya, Iwan Effendi. Mereka berdua ingin menjadikan Papermoon Puppet sebagai media untuk

berkomunikasi dengan audiens yang lebih luas, dengan menggunakan berbagai macam bentuk seni.

Dari studio kecil mereka di Yogyakarta, Papermoon Pupet sudah pernah berpetualang ke Jakarta, Bandung, Bali, Papua, Singapura, New Delhi, Jepang,

New York, dan beberapa tempat lainnya.

Sebuah oleh-oleh yang menyenangkan dari Jogja, dongeng untuk orang tersayang yang selalu akan diingat dalam kenang. Begitulah

papermoon bercerita tentang hal-hal yang bersifat menyembuhkan memori sayang. Sebuah dongeng yang wajib diselami.

Sebuah ngudang sayang. (tm/3a)

9H

IGH

LIG

HTS

Page 10: Glisten #4

Mustroom

e y rsd a pver thu ay t 8 m

Tune in to Mustroom for the finest electronic music

Page 11: Glisten #4

Gramophone

Dialog Dini Hari

FBI Bali Radio Presents

July 2, 2012at 8 PM

Page 12: Glisten #4

“Padamu Langit”

12

Page 13: Glisten #4

Halo Dialog Dini Hari apa kabar ?

Selamat dengan dirilisnya album baru ketiga “lengkung langit”, di era digital yang banyak orang tidak mempunyai gramophone, kenapa memilih format vinyl 7 inch?

Sebagai band dari Bali, kenapa memilih kota Jakarta sebagai tempat untuk melaunching album terbaru “Lengkung Langit”?

Di dalam album Lengkung Langit Dialog Dini Hari berkolaborasi dengan beberapa musisi, sebut saja Kartika Jahja, Riza Arshad, Angelo Berardi dan Windu Estianto. Bagaimana ceritanya DDH bisa mempunyai gagasan berkolaborasi dengan musisi

tersebut?

Kabar kami sehat dan bersemangat

Terima kasih, tidak musti gramaphone sekarang player piringan hitam (turn table) penjualannya di global market menunjukan perkembangan yang signifikan contoh

yang paling dekat adalah amazon.com, semenjak 2008 mulai membuat section vinyl di websitenya. Ini bukan masalah “nostalgia” tapi pasar musik mengangap kualitas sound yang dihasilkan vinyl lebih baik dan ada sebuah “ritual” ketika kita memutar

piringan hitam. Sebuah kecintaan akan sebuah karya musik membuat kita mengambil waktu khusus untuk benar-benar menikmati karya musik. Bagi kami

mendokumentasikan karya kami kedalam format piringan hitam adalah sebuah impian. Dan kami menitipkan kepingan-kepingan impian kami ini ke pendengar

kami, sahabat pagi.

Bukannya Jakarta masih masuk Indonesia? Hahaha, Bali atau Jakarta tidak ada bedanya. Kami hanya berpikir memberikan kesempatan yang sama kepada

“Sahabat Pagi” di kota lain khususnya di Jakarta yang notabene adalah kota dimana hampir 25% pendengar kami berada untuk merasakan kedekatan kita

(musisi dan pendengarnya) melalui sebuah mini konser.

Mereka-mereka ini musisi hebat, jadi kami merasa bangga bisa bekerja sama dan diberi kesempatan untuk berkarya dengan mereka. Kita berkolaburasi tidak dengan

musisi saja, perupa lain juga ikut terlibat langsung di album ini seperti David Drawvro Rorimpandey seorang illustrator yang membantu membuat illustrasi cover

album ini.

13IN

TERV

IEW

Page 14: Glisten #4
Page 15: Glisten #4

Lengkung langit ini kan berisi 4 track, dengan materi 2 lagu baru dan 2 lagu lama yang diarasemen kembali. Apakah album ini merupakan sebuah pertanda “jeda”

sesaat? Atau efek samping dari rehat itu sendiri?

Kebanyakan musisi ketika merilis sebuah format vinyl, mereka berdasar bahwa album mereka istimewa spesial. Nah, menurut DDH seberapa istimewanya lengkung

langit dibanding album sebelumnya?

Membutuhkan waktu berapa lama untuk mewujudkan album terbaru ini? Eksperiment apa saja yang kalian gali ketika proses kreatif?

Kalau dibilang “Jeda” ini bahkan sebaliknya, kami sudah menyelesaikan satu buah single baru yang akan kita release di akhir tour “Coffee Coustic” keliling Bali bulan depan dan materi Album #4 juga sudah selesai dan mudah-mudahan kalau lancar kita akan release bulan November tahun ini. Rehat itu kita lakukan saat matahari

berada di posisi lengkung langit (batas horizon bumi) yaitu di pagi hari dan senja. Sisanya kita harus terus sibuk berkarya :)

Kalau bisa diandaikan album ini sebagai sebuah wadah, maka wadah ini kami isi penuh dengan rasa kebahagian kami saat ini. sangat istimewa. Thema sebuah album

berdiri sendiri, kami memberikan kebebasan sahabat pagi untuk mengapresiasi setiap karya kami, cukup adil bukan?

Karena album ini melibatkan dua Produser yaitu Antida Music Production (Bali) dan Rain Dogs Records (Jakarta) jadi total keseluruhan dari persiapan legal, penataan musik, rekaman, menyunting lagu, menata suara sampai rancang sampul totalnya kita butuh sekitar 8 bulan. Experiment hmmm… bisa dikatakan tidak ada karena

suara di album ini kita tampilkan secara original Dialog Dini Hari.

15IN

TERV

IEW

Page 16: Glisten #4

16

Page 17: Glisten #4

Ketika dunia digital ini sempat rehat sebentar, mendengar OST Vedder di Film Into the Wild DDH ada dimana yah? Lalu referensi musik DDH sendiri apa yah?

Silahkan pilih salah satu

A. Pearl jam Vs Nirvana?

B. Bob Dylan Vs Johnny Cash?

C. Salad Vs Steak?

D. Outdoor Vs Indoor?

E. Mountain Vs Beach?

20 tahun lagi jika DDH mendengarkan Lengkung Langit di radio, apa yang akan kalian ucapkan ?

Grunge yang rehat sekejap di Folks? Hahahaha… Kami walau tumbuh di scene di Bali yang sangat dekat mempunyai background experience yang bisa dikatakan

sangat beragam tapi di Dialog Dini Hari kami melebur menjadi satu.

Pearl jam

Bob Dylan

Tongseng kambing Solo, Jl. Surabaya, Jakarta! :) hahaha

Kalau diatas genteng itu Outdor atau Indoor?

Asal ada kopi dimana aja hayook! :D

Salam Beribu Cinta

17IN

TERV

IEW

Page 18: Glisten #4
Page 19: Glisten #4

Smartraveller

Friday 2 PM.

Page 20: Glisten #4

What Is Your Passion?

My passion is a broadcasting, karaokee and hospitality. I love to meet new people in this field. I can meet and learn a lot of people character with various background and to know what they want and how satisfy it.

Bangkit DwiBooks and film are my source of boundless imagination. From my marcomm activities, I can transfer my thoughts & imagination from one continent to another. Well anyway, The strong relationship between man & God is important for me, an important value of my life.

My passion is to make my mom happy in a future, because its been a hard years for her. My passion is my mom's happiness.

Singing, dancing, drawing, about arts I love so much. Hope someday i'll have my own school of art.

To create a better future for mankind.

Nicky Olivia

Indah YuniorikaYegar Sahaduta

Ayu Gayatri

20

Page 21: Glisten #4

SUNDAY IM IN ROCK

With Nicodemus FreddySunday at 2 PM

Only on 91.8FM FBI Bali Radio

De T

uha,

mi

n

bba

kana

ii!

ur

caran

#Ga

mm

sbo

Page 22: Glisten #4
Page 23: Glisten #4

Anak AlamMarjinal Ditengah Kemajuan

23H

IGH

LIG

HTS

Page 24: Glisten #4

“Disanalah saya bertemu Kliwon dan Wayan Mara pertama kali. Di atas pohon bawa sabit,

Ibunya sedang hamil, wajahnya dekil dan orang nggak percaya kalau itu di Bali. Dua anak ini adalah dua dari ribuan anak-anak Bali yang tidak bisa menikmati Bali sebagai

pulau wisata seperti yang kita kenal di majalah travelling”

- Pande Putu Setiawan -

24

Page 25: Glisten #4
Page 26: Glisten #4

Apa yang terlintas dalam pikiran listeners saat mendengar kata 'Bali'? Bisa dipastikan gambarannya adalah satu pulau tropis yang indah dengan pantai bermandikan matahari, turis asing berbaur dengan masyarakat yang ramah, pura dimana-mana, dan bangunan-bangunan real estate be r sand i ng dengan r i ndangnya pepohonan hijau. Tapi, dibalik gemerlap Bali, ada sebuah kehidupan di kampung-kampung terpencil yang tak pernah melihat keluar.

Salah satu desa mereka bernama Blandingan. Penduduk di sini melewati hari mereka dengan biasa. Orang-orang tua nya bekerja sebagai petani di bawah gunung. Sedangkan anak-anaknya membantu orang tua mereka bekerja untuk menambah uang belanja. Keadaan mereka, terutama anak-anaknya sangat mengkhawatirkan.

Karena itulah, Pande Putu Setiawan mendirikan gerakan bernama Komunitas Anak Alam. Sebuah gerakan untuk membantu anak-anak ini melihat dunia di luar, memberikan pengalaman hidup yang lebih baik, akses ke ilmu pengetahuan, dan meretas kehidupan yang lebih layak.

14 Juni 2012 kemarin, Pande bersama Kliwon dan Wayan Mara, 2 anak dari Blandingan, membagikan kisah mereka di FBI Bali Radio.

26

Page 27: Glisten #4

"Waktu pertamakali ketemu sama Pande, saya lari karena takut di foto. Terus ketika dia bawa banyak teman, saya ikuti dari belakang. Lalu, pas ulang tahun Anak Alam di bulan Februari, saya ikut dia sampai sekarang." Kata Mara saat ditanya kesan pertama kali bertemu dengan Pande.

Harapan Pande dengan adanya gerakan ini sangat besar. "Bayangkan saja," katanya, "separuh anak-anak yang ada di sana tidak melanjutkan sekolah setelah tamat SD. Lalu yang perempuan akan menjadi pembatu rumah tangga. Lalu, pas saya tanya apakah sudah pernah ada yang ke Denpasar, dari 200 anak ini tidak ada yang angkat tangan.

“Banyak kendala di tempat ini. Kendala pendidikan, ekonomi, kondisi geografi. Cuma penduduk yang di pinggir danau yang bisa bercocok tanam. Tapi penduduk yang tinggal di atas gunung biasanya jadi buruh tani di bawah. Jadi, ketika mereka miskin, otomatis pendidikan dinomor dua kan. Kesehatan juga sangat buruk. 99% anak-anak sakit flu. Di kampung lain, setengah dari anak-anaknya menderita penyakit kulit. Untuk air minum, mereka meminum air hujan setiap hari, sampai hari ini."

27H

IGH

LIG

HTS

Page 28: Glisten #4

Caring and Sharing adalah salah satu program dari gerakan Anak Alam. Program ini mengajak siapapun dari kota, dari berbagai profesi, untuk berbagi pengalaman dengan Anak-anak alam. Pande berharap, program ini bisa memberi mereka gambaran tentang dunia yang nantinya akan mereka taklukan. Pande juga menjelaskan, bahwa dirinya juga menyediakan basecamp yang layak huni untuk limapuluh orang relawan. "Datanglah, menginaplah, makanlah. Di sana ada danau, gunung, hutan, dan anak-anak yang menyenangkan. Ini adalah kesempatan baik untuk mengenal bali dengan jujur." jelasnya.

Terakhir, sebuah kalimat dari Kliwon, seorang anak alam yang hasil fotonya pernah dipamerkan dalam sebuah eksibisi di Melbourne - Australia, bisa menutup tulisan ini dengan optimis, "Saya ingat, waktu pertama kali bertemu Pande, dia tanya 'Kamu tamat SD mau sekolah dimana?' Waktu itu saya belum punya jawaban karena keadaan ekonomi. Tapi saya sendiri punya semangat walau nggak punya duit. Dan mungkin keajaiban itu akan datang dari mana-mana." (tm)

Courtesy image from Anak Alam

28H

IGH

LIGH

TS

Page 29: Glisten #4

Ten Tw lve Spe ial Edit on!

e ci

kLet's tal about activist musi ian wit Robi Navic la, Alfred Pas fico Ginting,

ch

ui

Nicodemus Freddy, and Reza Afrodisco

uly, 1 , 2 1

_ a i 0 0pm sten omO D

J1 th 0 2 @fbifm b l 1 .0

Li, C

e N & O !

Page 30: Glisten #4

30

Page 31: Glisten #4

Listeners pecinta lomography pastinya udah datang di acara Lomography Photo Exhibition by Lomonesia Bali yang diadakan di Warung Yaya beberapa waktu lalu (20/6). Pameran yang digelar selama 10 hari ini benar-benar menarik banyak pengunjung dan penikmat lomography.

Event ini bukan hanya sekadar pameran, tapi Lomonesia Bali juga menawarkan acara serasehan untuk mengenal satu sama lain. Ditambah pula dengan adanya Lomo workshop yang isinya tentang pengenalan Kamera Lomography dan Film Analog. Pastinya acara ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan pameran pertama yang diadakan di Lingkara Photo Art Gallery tanggal 1-8 Juni 2012 lalu.

Lomography Photo Exhibition ini lebih seru lagi saat munculnya acoustic performance oleh Cakman The Punk Dangduters, Dito dari Ok Good Thanks, dan Zenith dari Emergency Exit and Pygmymarmoset. So, rugi banget buat listeners yang nggak sempat datang ke event ini. Hopefully this event will be held again next year.

Let’s Play

31EV

ENT

Page 32: Glisten #4

every Friday

8 pm SUS

RE

V

Page 33: Glisten #4

Bagaimana Caramu Mencintai Bumi?Setiap tanggal 5 Juni, kita memperingati hari lingkungan hidup sedunia. Semoga ini tidak hanya menjadi pertanda bahwa kita peduli pada hari lingkungan. Tapi setiap hari adalah hari peduli lingkungan hidup di sekitar kita.

So, bagaimana cara listeners mencintai bumi?

33

Salah satu wujud untuk mencintai lingkungan adalah dengan sering mengadakan acara penanaman seribu pohon. Hal ini dibantu oleh teman-teman dari kampus dan juga oleh masyarakat di daerah-daerah rawan banjir atau gersang.

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan teduh dan menambah daerah resapan untuk mencegah banjir.

PritaSalah satu cara yang saya lakukan untuk menyelamatkan bum i i n i ada lah dengan membuang sampah pada tempatnya. Dan apabila saya melihat sampah yang dibuang sembarangan, saya akan memungut, lalu membuangnya ke tempat sampah.

Benny

Page 34: Glisten #4

Bagaimana Caramu Mencintai Bumi?

34

Kita semua sepakat bahwa permasalahan sampah di Bali ini, salah satu problem nya adalah menumpuknya sampah plastik yang tidak bisa di recycle. Di sini kita lebih fokus lagi ke tas plastik. Yang buat got mampet, pantai kotor, TPA penuh, itu tas plastiknya. Karena sebenarnya tas plastik itu bisa diberhentikan sama sekali. Salah satunya dengan membiasakan diri untuk bawa tas sendiri, lalu menolak ketika ditawari plastik. Yang kedua, kalau mau keluar sangkutin tas di motor, di bawah jok motor, atau di dalam tas yang kita bawa.

Robi Navicula Anna SutantoSatu keluarga yang pernah kita tanya, "Dalam satu hari, berapa tas plastik yang digunakan? Sekitar lima. Satu bulan sudah 150. Dikalikan satu banjar ada 50 kepala keluarga. Dalam setahun ada 10.000 tas plastik. Sebenernya kalau ada tas plastik yang tebal, yang bagus, mau dipakai berulangkali itu juga masih nggak apa apa, yang penting nggak sekali pakai buang. Karena itu akan membuat sampah cepat menumpuk, kalau udah, pada bingung mau dikemanakan.

Page 35: Glisten #4

1st Bali Japan Expo

30 Juni 2012GOR Lila Bhuana

Denpasar

Courtesy Images from Bali Japan Expo

Page 36: Glisten #4

FOLLOW YOUR BLISS AND THE UNIVERSE WILL OPEN THE DOORS

Nouvelle Vague - This is not a love song

Alice in Chains - Don't Follow

Paul Mccartney - Follow me

Semisonic - Follow

Dialog Dini Hari feat. Kartika Jahja - Lengkung Langit

Feist - Get it wrong, Get it right

Pure Saturday - Musim Berakhir

Tristan - Jelang Malam

Benny Soebarja and Lizard - Candle Light

Experience Brothers - A cry won't help

Beck - Everybody Gotta Learn Sometimes

MIXTAPE

36

Page 37: Glisten #4

FBI Bali RadioJl. Gatot Subroto 1 No. 37 Denpasar 80234 - Bali

Telp. 0361 410101

Fax 0361 411139

Representative Office

Jl. Alexandri II Blok G No. 27

Permata Hijau - Jakarta 12210

Telp. 021 70609878

Fax. 021 33690803

Contact Us:Kartika Ryan

[email protected]

082110377146

Ardiany Woro

0817147252

Yusa Dwi M

@

081298833081

k

Yusak fbifm.com

Come, Advertise with us.

In our factory, we make lipstick

In our advertising, we sell