gizi buruk

30
GIZI BURUK KELOMPOK 2

description

modul GEH

Transcript of gizi buruk

Page 1: gizi buruk

GIZI BURUK

KELOMPOK 2

Page 2: gizi buruk

KASUSSeorang anak berusia 3 tahun dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan diare yang telah berlangsung lebih dari 1 minggu. Menurut ibu kehamilan cukup bulan, dan persalinan ditolong oleh bidan dengan berat 2200 gram dan panjang 46 cm. Anak tersebut merupakan anak kelima dari lima orang bersaudara. Air susu ibu hanya diberikan sampai bayi berusia 6 bulan dan diganti dengan susu formula. Belum pernah divaksinasi. Pada pemeriksaan anak cengeng, BB 6,8 kg dan panjang badan 65 cm. Tidak terdapat udem di kedua tungkai.

Page 3: gizi buruk

TERMINOLOGI

Diare Meningkatnya frekuensi buang air besar (> 3x) dan konsistensi feses menjadi cair.

Vaksinasi Tindakan memberi vaksin untuk menimbulkan imunitas

Edema Penimbunan cairan yang berlebihan dalam jaringan, dapat terjadi lokal atau menyebar: terjadi pada gangguan aliran darah gangguan aliran limfe, radang, gangguan keseimbangan elektrolit, keracunan, alergi, defisiensi protein.

Penyapihan suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus.

Page 4: gizi buruk

*Analisa Masalah

Masalah Interpretasi

Diare lebih dari 1 minggu Diare akut :•Infeksi •Non infeksi

Berat badan saat lahir: 2200 gram BBLR

ASI hanya diberikan sampai bayi berusia 6 bulan

Penyapihan diniDampak penyapihan:1. Insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat.2. Pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi pada anak. 3. Mengalami reaksi alergi yang menyebabkan diare, muntah, ruam dan gatal.

Belum pernah di vaksinasi •Dapat mengakibatkan mudahnya terinfeksi virus atau bakteri•Sistem Imun rendah

Berat Badan 6,8 kg dan Panjang Badan 65 cm Gizi buruk

Analisis masalah

Page 5: gizi buruk

Kronik

Interkuren infeksi

Penyapihan dini

Gizi buruk

Belum pernah

vaksinasi

Penurunan status imun

Kerusakan mukosa

Diare

Anak 3 tahun

Akut

InfeksiNon-infeksi

Kesulitan makan, defek anatomis, malabsorbsi, endokrinopati, keracunan makanan, neoplasma, dll

- Virus- Bakteri- parasit

lima pilar penatalaksanaan diare yaitu:

1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru2. Zinc diberika selama 10 hari berturut-turut3. ASI dan makanan tetap diteruskan4. Antibiotik selektif5. Nasihat kepada orang tua

Mind map

Page 6: gizi buruk
Page 7: gizi buruk

Duodenum

(A) Tunika mukosa 1. vilus intestinalis 2. epitel selapis torak yang

mempunyai mikrovili 3. kriptus lieberkuhn 4. Tunika muskularis mukosa(B) T. submukosa(C)Tunika muskularis sirkularis

Page 8: gizi buruk

Jejunum

A. Tunika Mukosa 1. Vilus intestinalis 2. ep. Selapis torak + sel goblet

3. Kriptus/ kelenjar Lieberkuhn 4. T. Muskularis mukosaB. Tunika Submukosa 5. Plika Semisirkularis KerckringiC. Tunika Muskularis 6. Kontraksi serat-serat otot polos 7. Plexus mienterikus Auerbach 8. T.Musk longitudinalisD. Tunikaserosa

Page 9: gizi buruk

Jejunum

A. Tunika Mukosa 1. Vilus intestinalis 2. ep. Selapis torak + sel goblet

3. Kriptus/ kelenjar Lieberkuhn 4. T. Muskularis mukosaB. Tunika Submukosa 5. Plika Semisirkularis KerckringiC. Tunika Muskularis 6. Kontraksi serat-serat otot polos 7. Plexus mienterikus Auerbach 8. T.Musk longitudinalisD. Tunikaserosa

Page 10: gizi buruk

Ileum

A. T. mukosa

1. Vilus intestinalis 2.ep.Sel. silindris+ sel goblet 3. Kriptus Lieberkuhn 4. T. muskularis mukosaB. T. submukosa 5. Plaque PeyeriC. T. muskularis 6. T. Musk. Sirkularis 7. T. Musk. Longitudinalis D. T. serosa (tipis)

Page 11: gizi buruk

Ileum

A. T. mukosa

1. Vilus intestinalis 2.ep.Sel. silindris+ sel goblet 3. Kriptus Lieberkuhn 4. T. muskularis mukosaB. T. submukosa 5. Plaque PeyeriC. T. muskularis 6. T. Musk. Sirkularis 7. T. Musk. Longitudinalis D. T. serosa (tipis)

Page 12: gizi buruk
Page 13: gizi buruk

Proses pencernaan

Page 14: gizi buruk
Page 15: gizi buruk

DIARE

diare

akut Berlangsung kurang dari 14 hari

Kronik Berlangsung lebih dari 14 hari

ANAMNESIS

1. Sudah berapa lama anak menderita diare?2. Bagaimana bentuk tinjanya ? Apakah bergumpal,pucat,berdarah atau berlendir?3. Lokasi nyerinya dimana?4. Babnya berapa kali sehari?5. Ada sakit yang lain atau tidak?6. Ada riwayat alergi obat obatan atau tidak?7. Ada mual dan muntah gak?8. Apakah ada demam sebelumnya? Kalau ada, sejak kapan dan berapa lama?9. Bagaimana kondisi lingkungan sekitar? Bagaimana pola makan anaknya?10. Bagaimana jenis makanan yang dimakan pada anak?11. Berat badannya turun sejak kapan?12. Untuk air minumnya dimasak atau air isi ulang?

Page 16: gizi buruk

Pemeriksaan fisik

1. Inspeksi : Anak tampak lemah dan pucat, mata dan ubun ubun cekung.2. Palpasi : Turgor kulit berkurang3. Auskultasi: Denyut jantung meningkat , Nadi cepat, tekanan darah menurun (Pada Kondisi Berat).

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Tinja : Untuk melihat Intolerance Laktosa, Amoebiasis

2. Elektrolit Serum, Analisis gas darah, Nitrogen urea ( untuk dehidrasi berat).

Page 17: gizi buruk

Pemeriksaan fisik

1. Inspeksi : Anak tampak lemah dan pucat, mata dan ubun ubun cekung.2. Palpasi : Turgor kulit berkurang3. Auskultasi: Denyut jantung meningkat , Nadi cepat, tekanan darah menurun (Pada Kondisi Berat).

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Tinja : Untuk melihat Intolerance Laktosa, Amoebiasis

2. Elektrolit Serum, Analisis gas darah, Nitrogen urea ( untuk dehidrasi berat).

Page 18: gizi buruk

Patofisiologi diare • Gangguan osmotik- Makanan atau zat yang tidak dapt diserap- Tekanan osmotik rongga usus meningkat- Terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus- Isi rongga usus berlebihan akan merangasang usus untuk

mengeluarakan air, elektrolit atau bahan makan yg tidak dicerna

- Hingga timbul diare

Page 19: gizi buruk

• Gangguan sekresi- Diakibatkan oleh rangsangan mediator abnormal contohnya

enterotoksin- Menyebabkan vili usus gagal absorbsi Na sedangkan sekresi

clorida disel epitel meningkat- Menubgkatbya sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus - Isi rongga usus berlebihan- Merngasang timbulnya diare

Page 20: gizi buruk

• Gangguan motalitas usus- Hiperperilstatik akan menyebabkan berkurangnha absorbsi

makanan kedalam usus- Hipoperikstatik akan menyebabkan kuman dapat

bermultiplikasi di dalam usus - Keadaan tersebut akan menimbulkan hipersekresi yang

selanjutnya akan menimbulka diare

Page 21: gizi buruk

Manifestasi Klinis• cengeng, gelisah• muntah• suhu badan mungkin meningkat• nafsu makan berkurang atau tidak ada• Gejala dehidrasi

Page 22: gizi buruk

Klasifikasi dehidrasi Penilaian A B C

Lihat :

Keadaan umum

Mata

Air mata

Mulut dan lidah

Rasa haus

Baik, sadar

Normal

Ada

Basah

Minum biasa, tidak haus

Gelisah, rewel *

Cekung

Tidak ada

Kering

Haus, ingin minum banyak *

Lesu, lunglai, atau tidak sadar *

Sangat cekung dan kering

Tidak ada

Sangat kering

Malas minum atau tidak bisa minum *

Periksa

turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat* Kembali sangat lambat*

Derajat dehidrasi TANPA DEHIDRASI DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

Bila ada 1 tanda * + 1 atau lebih tanda lain

DEHIDRASI BERAT

Bila ada 1tanda * + 1 atau lebih tanda lain

Page 23: gizi buruk

1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru diberikan segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.

Komposisi oralit baru:

Oralit Baru Osmolaritas Rendah

Mmol/liter

Natrium 75Klorida 65Glucose, anhydrous 75Kalium 20Sitrat 10Total Osmolaritas 245

Page 24: gizi buruk

Ketentuan pemberian oralit formula baru:

a. 1 bungkus oralit dilarutkan dalam 1 liter air matang

b. Berikan larutan oralit pada anak setiap kali BAB, dengan ketentuan:- Anak usia <2 tahun : 50-100ml tiap kali BAB- Anak usia 2 tahun atau lebih: 100-200ml tiap BAB

c. Jika dalam waktu 24 jam persediaan oralit masih tersisa, maka sisa larutan tersebut harus dibuang.

2. Zinc diberikan 10 hari berturut-turut. Dosis zinc untuk usia <6 bulan: 10mg (½ tablet) per hari, usia >6 bulan: 20mg (1 tablet) per hari.

Zinc dapat dilarutkan dengan air matang, oralit, ASI(untuk bayi), dapat juga dikunyah pada anak yang lebih besar.

Page 25: gizi buruk

3. ASI dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat untuk mencegah kehilangan BB serta pengganti nutrisi yang hilang.

4. jangan diberikan kecuali ada indikasi diare berdarah atau kolera

5. Nasihat kepada Ibu dan pengasuh kembali ke rumah sakit jika demam, tinja berdarah, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sring atau belum membaik selama 3 hari.

Page 26: gizi buruk

1. Pengobatan diare tanpa dehidrasi

Penderita diare tanpa dehidrasi harus segera diberi cairan rumah tangga untuk mencegah dehidrasi, seperti: air tajin, larutan gula garam, kuah sayur-sayuran. Jumlah yang diberikan usia 1-5 tahun adalah 100-200ml. Makanan tetap harus diberikan, diberikan juga buah-buahan terutama pisang.

2. Pengobatan diare dehidrasi ringan-sedang

Penderita diare dengan dehidrasi ringan-sedang harus dirawat disarana kesehatan dan segera diberikan terapi rehidrasi oral dengan oralit. Pada 3 jam pertama diberikan 75cc/kgBB. Setelah itu dievaluasi, bila membaik pemberian oralit dan makanan dilakukan seperti pada diare tanpa dehidrasi. Bila memburuk dan menjadi dehidrasi berat, tetap dirawat dan pemberian cairan parenteral

Page 27: gizi buruk

3. Pengobatan diare dehidrasi berat harus dirawat. Pasien yang masih dapat minum meskipun hanya sedikit harus diberi oralit sampai cairan infus terpasang.

Untuk rehidrasi parenteral digunakan cairan ringer laktat dengan dosis 100ml/kgBB. Cara pemberian untuk usia >1tahun ½ jam pertama 30cc/kgBB dilanjutkan 2,5jam berikutnya 70cc/kgBB. Lakukan evaluasi tiap jam. Bila keadaan membaik maka pengobatan selanjutnya sesuai dengan keadaan anak.

Page 28: gizi buruk

KomplikasiSISTEMIK:

•Dehidrasi

•Kejang&ensefalopati

•Hipoglikemi

•Syok Hipovolemia

•Hiponatremia

•Demam

•sepsis (pada infeksi sistemik berat)

ORGAN(saluran cerna) :

•Feses berdarah

•Perforasi

•Mega kolon toksik

Page 29: gizi buruk

Prognosis • Ad vitam : dubia ad bonam• Ad functionam : dubia ad bonam• Ad sanationam : dubia ad bonam

Page 30: gizi buruk

TERIMA KASIH