Gigitan ular.ppt

download Gigitan ular.ppt

of 40

Transcript of Gigitan ular.ppt

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    1/40

    Appolonaris2009

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    2/40

    PENDAHULUANDaya toxic atau bisa ular dapat dibagi

    menjadi 2 macam yaitu :

    bisa ular yang bersifat racun terhadapdarah (Hematoxic) dan

    bisa ular yang bersifat racun terhadap

    saraf (Neurotoxic).

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    3/40

    Pengertian.

    Venom atau bisa ular adalah racunhewani yang terdapat pada ular berbisa.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    4/40

    Ada 2 daya toksis bisa ular yaitu:Bisa ular yang bersifat racun pada darah (hematoxic).

    Bisa ular yang bersifat racun pada darah yaitu: Bisa ular yangmenyerang dan merusak (menghacurkan) sel - sel darahmerah dengan jalan menghancurkan stoma lecethine (dindingsel darah merah),

    sel darah merah mejadi hancur dan larut (hemolisine) dan

    keluar menembus pembuluh darah. Pembuluh darah mengakibatkan timbulnya perdarahan pada

    selaput tipis pada mulut, hidung dan lain - lain.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    5/40

    Daya kerja bisa ular pelarut darah ini hampir

    sama dengan daya toksik bahan kimia ASH3

    (Arsenicum lekas uap) ular hijau dipohon - pohon, ular tanah, ular

    gibuk yang badannya pendek dan dapat

    melompat - lompat. Sering ular racun pelarut darah berbentuk

    panjang dan berlubang (Solenonglypha).

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    6/40

    Bisa ular yang bersifat racun pada saraf (neurotoksit).

    Bisa ular yang bersifat racun pada saraf yaitu

    Bisa ular yang merusak dan melumpuhkan

    jaringan - jaringan sel saraf sekitar lukagigitan yang menyebabkan jaringan-jaringan

    sel saraf tersebut mati

    tanda - tanda kulit sekitar luka gigitan tampak

    kebiru - biruan dan hitam (nekrotis).

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    7/40

    Taring ular racun saraf, taringnya pendek dantidak mempunyai lubang tetapi mempunyaisemacam saluran tertutup (proteroglypha).Letak taring dirahang atas bagian muka.

    Bisa racun saraf terdapat pada ular welang(weling) yang hidup dipematang - pematang

    sawah, warnanya belang hitam dan padaperutnya berwarna putih dan juga terdapatpada ular - ular yang hidup dilaut.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    8/40

    Perbedaan antara ular berbisa dan ular yang

    tidak berbisa yaitu :

    Ular berbisa :

    Tidak agresif (tenang).

    Mematu berkali - kali dan membelitkorban sampai

    tidak berdaya. Besar dan panjang dalam ukuran sedang.

    Warnanya bervariasi seperti kombinasi merah, kuningdan hitam.

    Bentuk gigitan terdapat bekas taring 2 buah sejajar. Pupil berbentuk elips.

    Ekor bersisik tunggal.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    9/40

    Perbedaan antara ular berbisa dan ular

    yang tidak berbisa yaitu : Ular tidak berbisa :

    Lebih agresif.

    Mematuk korban hanya 1-2 kali kemudian

    meninggalkannya.

    Besarnya bervariasi dan panjangnya sampai

    beberapa meter

    Warna tidak bervariasi

    Bekas gigitan banyak atau lecet.

    Pupil berbentuk bulat

    Ekor bersisk ganda

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    10/40

    Sifat Bisa Ular :1. Neurotoxic :

    Nyeri bervariasi dari yang ringan sampai yang berat,

    kerusakan pada sistem syaraf terutama myoneural

    junction.

    Menyebar sistemik dapat menyebabkan gangguan

    pada otot pernapasan dan jantung.2. Cytotoxic dan Antikoagulatia :

    Pengaruh dari sirkulasi lisis dari sel - sel darah dan

    merusak sistem hemostesis karena bisa ular bersifat

    antifibrinolitik dan antikoagulatia yang menyebabkan

    perdarahan spontan sehingga terjadi hipovolemik danakhirnya dapat menimbulkan kematian.

    3. Kombinasi neurotoxic dan citotoxic.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    11/40

    Beberapa Jenis Ular Beracun :

    Rattle snakes. Gigitan 50 % dari bisa akan disemprotkan pada luka gigitan.

    Menyebar dengan cepat melalui pembuluh darah vena dan

    pembuluh limfe.

    Toxin merusak intima pembuluh darah sehingga terjadi

    gangguan sistem koagulasi.

    Mengakibatkan perdarahan massif dan menyebabkan

    kelumpuhan otot pernapasan dan jantung.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    12/40

    Beberapa Jenis Ular Beracun :

    Carol snakes. Menyemprotkan bisa dulu ke arah mata dan muka sebelum

    menggigit korbannya :

    Penglihatan kabur.

    Ptosis.

    Paratesia pada mulut.

    Konjungtivitis.

    Hipersalivast. Bekas gigitan menyebar secara sistemik dan menyebabkan

    kelumpuhan sistem syaraf dan otot jantung sehingga

    menyebabkan kematian.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    13/40

    Beberapa Jenis Ular Beracun :

    Cobras dan mambes Sp (cobra dan ular hitam).

    Biasanya bersifat sitotoxic dan menyebabkankonjungtivitis yang berat.

    Khusus black mambas mempunyai bisa yang

    sangat toxic untuk central nervus sistem

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    14/40

    Gejala.

    Local. Nyeri hebat 30 menit pertama.

    Pembengkakan.

    Nekrosis jaringan sekit bekas gigitan.

    Terbentuknya bula.

    Echimosis dan pethichie.

    Sistemik.

    Penyebaran secara sistemik melalui pembuluh darah vena dan limfe :

    Gradasi ringan.

    Parestesia.

    Fasikulasi.

    Kadang disertai rasa mual. Gradasi berat.

    Muntahmuntah.

    Perdarahan menyeluruh pada selaput lendir danmukosa.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    15/40

    Gradasi berdasarkan bentuk luka dan gejala

    klinisnya :

    Grade 0.

    Bekas gigitan satu atau banyak dan datar.

    Nyerinya (-).

    Eritema sekitar luka minimal. Gejala sistemik sampai 12 jam pertama.

    Grade 1.

    Bekas taring (+). Eritema (+), nyeri (+).

    Sampai 12 jam pertama.

    Edema sekitar luka 1 - 5 cm.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    16/40

    Gradasi berdasarkan bentuk luka dan gejala

    klinisnya :

    Grade 2.

    Bekas taring (+).

    Nyeri berat.

    Eritema 6 - 12 jam pertama. Edema 1 - 5 cm sekitar luka.

    Gejala sistemik.

    Grade 3.

    Grade 2.

    Ekimosis dan pethichie.

    Grade 4.

    Grade 3 tambah multi organ failure.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    17/40

    Pemeriksaan Laboratorium.

    Golongan Darah.

    Golongan darah.

    Darah lengkap.

    Faal hemostasis.

    Pengaruh sitotoxic sehingga lisis sel - sel darahdapat terjadi.

    Hipofibrinogenogenemia. Trombositopenia.

    Fibrinolisis.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    18/40

    Penanganan.

    Tujuan pertolongan : Memperlambat absorbsi toxic.

    Mengeluarkan toxic.

    Menetralisir toxic yang beredar. Memperbaiki volume darah.

    Local :

    Imobilisasi. Terjadi pada ekstremitas 90 %.

    Mencegah penyebaran toxic.

    Menggunakan spalak atau bidai.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    19/40

    Penanganan.

    Tourniquet.

    Dulu cara ini sangat efektif untuk mencegah

    penyebaran toxic, namun akhir - akhir ini dinilai tidakbermanfaat. Cara memasang tourniquet :

    Di atas gigitan 20 cm.

    Diobservasi pulsase arteri.

    Tourniquet dibuka 30 selama 5.

    Tourniquet dilepas jika infuse sudah terpasang, sudah

    ada pemberi SABU dan tidak dalam keadaan shock.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    20/40

    Penanganan.

    Insisi dan irigasi.

    Lakukan insisi pada gigitan yang baru. Efektif gigitan 30 1 jam setelah digigit.

    Dari percobaan dilaporkan : Insisi 3 - 1 : 90 % infiltrasi dapat dicegah.

    Insisi 15 - 30 : 50 % dapat dicegah.

    Insisi 1 jam pertama hasilnya hanya 10 %.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    21/40

    Penanganan.

    Eksisi luka.

    Eksisi luka yang dianjurkan adalah luka

    baru (1 - 6 jam pertama), jika lebih dari 6

    jam luka hanya dicuci dengan air streril.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    22/40

    Pengobatan sistemik.

    Pemberian SABU, merupakan POLVALEN

    CROTALIDAE yang diekstradasi dari serum

    kuda di mana sebelum pemberian ditesterlebih dahulu.

    Grade 0 - 1 : tidak perlu SABU.

    Grade 2 : 3 - 4 ampul.

    Grade 3 : 5 - 15 ampul (perinfus). Grade 4 : diberikan sebanyak 20 ampul dalam 7 hari.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    23/40

    Cara pemberian :

    Pemberian serum SABU disekitar luka

    tidak dianjurkan karena absorbsinya

    sangat lambat dan dapat menurunkan

    perfusi jaringan sekitar luka sehinggamenyebabkan anoksia.

    SABU diberikan secara intravena secara

    perlahanlahan, jika pemberian lebih

    dari 3 ampul dilarutkan dalam 500 ccPZ/D5 % selama 1 jam.

    Selama pemberian, TD dan EKG

    dimonitor.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    24/40

    Premedikasi.

    Sebelum diberi serum antibisa, sebaiknya

    dilakukan premedikasi dengan adrenalin 0,25

    mg (untuk anak dosis dikurangi) secara scatau obat golongan antihistaminika dengan

    efek sedatife minimal secara parental.

    Pemberian adrenalin pada penderita penyakit

    jantung atau lanjut usia perlu hati - hati.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    25/40

    Pengobatan suportif. Tujuan pengobatan ini yaitu untuk blood volume yang hilang akibat lisis

    selsel darah, pemberian analgesic untuk mengurangi nyeri, pemberianantibiotic untuk mencegah terjadinya infeksi dan pemberian ATS untuk

    profilaksis.

    Tindakan penanggulangan perlu diperhatikan dengan serius yaitu

    komponen terbesar bisa adalah protein yang dapat dinetralisir dengansegera oleh anti body yang spesifik (daftar serum anti bisa yang spesifikterdapat dalam penerbitan WHO progress in the characterization ofvenoms and standaritation of antivenoms). Hal yang diusahakan adalahserum harus lebih besar dari jumlah bisa yang masuk dan harus segeradiberikan setelah tergigit ular.

    Di Indonesia Perum bio Farama memproduksi serum anti bisa ularprolivalen yang digunakan terhadap gigitan ular anckystrodon rodostoma(biasanya bersifat hematotoxic), ular naya (bisa bersifat neurotoxic).Pemberian anti bisa harus segera dihentikan bila timbul gejala yang tidakdikehendaki.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    26/40

    Langkah - langkah:

    Tidurkan penderita dengan legak anggota yang kena

    gigit lebih rendah dari pada jantung.

    Setelah dibuat ikatan, diatas luka gigitan kira - kira

    jarak 2 cm dari luka gigitan tersebut dibuat goresan

    pisau berbentuk silang bila pada anggota bawah paha

    dalamnya inci dan bila dilengan 1/8 inci .

    membuat luka goresan (sayatan) harus hati-hatijangan sampai mengenai pembuluh besar.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    27/40

    Langkah - langkah: Kemudian luka gigitan dibesarkan dangan membuat goresan

    yang menyerupai silang. Setelah dibesarkan, luka tersebutdiperas kuat - kuat sehingga darah keluar, cara lain ialahdengan jalan isap pakai mulut (mulut tidak boleh ada luka)

    dan darah yang telah diisap diludahkan, cara ini harusdilakukan berkali-kali.pengisapan darah pada luka gigitandapat pula dilakukan dengan alat suntik yang telah dipotong:

    pengisapan dilakukan selama lima belas (15) menit tiap - tiapsatu jam.

    Tali ikatan setiap seperempat jam harus dikendurkan dan biladiatas luka goresan yang dibesarkan timbul pembengkakan,maka diatas pembengkakan tersebut harus dibuat luka sayatandengan jarak 2 cm.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    28/40

    Ikatan pertama harus dipindahkan sebelah atas daripembengkakan.Bekas luka gigitan dan luka goresan pisau harusdirawat / diobati yakni dengan dicuci pakai obat

    pencuci seperti sol.betadine atau jodium tinetur,larutan pk 0,1%. Pengobatan selanjutnya diserahkankepada dokter atau rumah sakit korban harus tenangatau tidak berteriak - teriak karena tidak tenang akan

    mempersulit pertolongan dan menambah cepatnyapenyebaran bisa disebabkan pengaruh cepatnyaperedaran darah.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    29/40

    Berapa tindakan yang mungkin perlu

    dilakukan antara lain :

    Luka akibat gigitan, potensial muda terkena infeksi bakteri.Selain diperlukan obat golongan antibiotika, juga perludilakukan tindakan pencegahan terhadap tetanus denganmemperhatikan tingkat imunisasinya.

    Pemberian cairan infus akan sangat diperlukan.

    Jika terjadi nekrosis jaringan, perlu dilakukan tindakanbedah.

    Perdarahan, termasuk gangguan koagulasi, koagulasi

    intravascular dan afibrinogenemia perlu diatasi tetapi tidakdapat dilakukan sebelum netralisasi bisa mencakupi. Jangandiberi heparin karena dapat merusak dinding kapiler.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    30/40

    Berapa tindakan yang mungkin perlu

    dilakukan antara lain :

    Jika antibisa tidak dapat mengatasi shock,

    diperlukan plasma volume eksponder atau

    mungkin obat golongan vasopresor. Pemberian morfin merupakan kontraindikasi.

    Diazepam dengan dosis sedang akan

    memberi hasil yang memuaskan. Pada penderita gagal ginjal, perlu dilakukan

    hemodialisa atau dialisa peritoneal.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    31/40

    Berapa tindakan yang mungkin perlu

    dilakukan antara lain :

    Luka akibat gigitan, potensial muda terkenainfeksi bakteri. Selain diperlukan obatgolongan antibiotika, juga perlu dilakukantindakan pencegahan terhadap tetanusdengan memperhatikan tingkat imunisasinya.

    Pemberian cairan infus akan sangat

    diperlukan. Jika terjadi nekrosis jaringan, perlu dilakukan

    tindakan bedah.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    32/40

    Perdarahan, termasuk gangguan koagulasi,

    koagulasi intravascular dan afibrinogenemia perludiatasi tetapi tidak dapat dilakukan sebelumnetralisasi bisa mencakupi. Jangan diberi heparinkarena dapat merusak dinding kapiler.

    Jika antibisa tidak dapat mengatasi shock,

    diperlukan plasma volume eksponder atau mungkinobat golongan vasopresor.

    Pemberian morfin merupakan kontraindikasi.Diazepam dengan dosis sedang akan memberi hasil

    yang memuaskan. Pada penderita gagal ginjal, perlu dilakukan

    hemodialisa atau dialisa peritoneal.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    33/40

    Pencegahan.

    Pencegahan yang dapat dilakukan untukmenghindari gigitan ular berbisa (terutamaditujukan kepada pekerja - pekerjadiperkebunan (pertanian) yaitu denganmenggunakan alat-alat pelindung diri seperti

    menggunakan sepatu panjang (lars),

    sarung tangan dari terpal, tapi pelindung danterutama harus mempunyai tromol alat P3Klengkap dengan isinya

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    34/40

    Kekeliruan Tindakan Dalam mengatasi gigitan ular berbisa, tindakan yang tepat. Kekeliruan

    dalam tindakan penanggulangan dapat terjadi, antara lain: Pemberian serum antibisa yang sebetulnya tidak diperlukan.

    Menahan pemberian serum antibisa pada waktu yang sangat diperlukan.

    Pemberian serum antibisa yang tidak cukup. Seorang penderita mungkin

    hanya memerlukan 1 ampul serum antibisa, sedangkan penderita lain dapatmemerlukan sampain 10 ampul.

    Pendinginan daerah gigitan, sehingga penderita mengalami radang dingin(frostbite) ; selain menderita karena gigitan.

    Insisi/eksisi daerah gigitan yang dapat merusak urat saraf dan pembuluhdarah.

    Memberikan serum antibisa kepada anak-anak lebih sedikit dibandingkandengan orang dewasa. Padahal seharusnya kepada anak - anak diberikanjumlah yang sama dengan orang dewasa, bahkan mungkin diperlukan lebihbesar mengingat perbandingan bisa per kg berat badan lebih tinggi.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    35/40

    Pendinginan daerah gigitan, sehingga penderita

    mengalami radang dingin (frostbite) ; selain

    menderita karena gigitan.

    Insisi/eksisi daerah gigitan yang dapat merusak

    urat saraf dan pembuluh darah.

    Memberikan serum antibisa kepada anak-anaklebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa.

    Padahal seharusnya kepada anak - anak diberikan

    jumlah yang sama dengan orang dewasa, bahkan

    mungkin diperlukan lebih besar mengingatperbandingan bisa per kg berat badan lebih tinggi.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    36/40

    Prognosa.

    Grade 2 dan 3 : mortalitas 30 - 50 %.

    Grade 4 : mortalitas 90 %.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    37/40

    ASUHAN KEPERAWATAN

    Pengkajian.

    Anamnesa : biodata.

    Keluhan utama : spesifik.

    Riwayat penyakit (jenis ular, kapan terjadi, dimana, tindakan yang telah dilakukan).

    Riwayat penyakit dahulu : alergi atau penyakit

    metabolic. Riwayat psikososial spiritual (persepsi terhadap

    musibah).

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    38/40

    Pemeriksaan

    B1 (Breathing) adanya obstruksi, spasme sistempernapasan.

    B2(Blood) perfusi jaringan perifer, perdarahan

    daerah luka atau tempat lain, TD dan Nadi. B3(Brain) : tingkat kesadaran.

    B4(Bowel) : mual, muntah, melena, hematomesis.

    B5(Bladder) : hematuri. B6(Bone) : ekstremitas yang digigit, bentuk

    lukanya, kelainan dari luka tersebut.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    39/40

    Diagnosa Keperawatan

    Gangguan rasa nyaman : nyeri b. d. sifat

    neurotoxic.

    Resiko infeksi sistemik atau septicemia b. d.penyebaran toxic.

  • 8/10/2019 Gigitan ular.ppt

    40/40