Gigi Tiruan Lengkap - Copy

12
2.3 Pemeriksaan Intra Oral a. Pemeriksaan Status Umum (riwayat kesehatan) Riwayat penyakit umum yang pernah diderita sebaiknya ditanyakan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terpilih. Penderita sebaiknya ditanya apakah ia sedang berada dalam perawatan dokter umum/lain dan bila demikian, obat-obat apa saja yang sedang diminum. Hal ini perlu dikatahui karena penyakit dan pengobatan tertentu dapat mempengaruhi jaringan yang terlibat dalam perawatan dental, umpamnya diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, tuberculosis, lues, depresi mental, kecanduan alcohol, dsb. (Lusiana K.B., 1995) Hubungan Dengan Penyakit Sistemik: I. Diabetes Mellitus Pada pendertita diabetes, suatu kombinasi infeksi dan penyakit pembuluh darah menyebabkan berkembangnya komplikasi-komplikasi di dalam mulut, seperti jaringan mukosa yang meradang, cepat berkembangnya penyakit periodontal yang sudah ada dengan hilangnya tulang alveolar secara menyolok dan mudah terjadinya abses periapikal. Infeksi monilial, berkurangnya saliva, bertambahnya pembentukan kalkulus, merupakan hal yang khas dari penyakit diabetes yang tidak terkontrol. Manifestasi klinis ini terjadi bersama-sama dengan gejala-gejala yang sering ditemukan seperti poliuria, haus, mengeringnya kulit, gatal- gatal, cepat lapar, cepat lelah, serta berkurangnya berat badan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengontrol diabetesnya dan menyehatkan kembali jaringan mulut. Dalam lingkungan mulut yang sudah sehat kembali, pembuatan protesa dapat dilakukan dengan saran- saran tambahan sebagai berikut. Pertama, hindari tindakan pembedahan yang besar selama hal itu mungkin dilakukan. Gunakan bahan cetak yang bisa mengalir bebas dan buat desain rangka geligi tiruan yang terbuka dan mudah dibersihkan, serta distribusikan beban fungsional pada semua bagian yang dapat memberikan dukungan. Lalu, susunlah oklusi yang harmonis. Bila dibutuhkan, rangsanglah pengaliran air liur dengan obat hisap yang bebas karbohidrat. Tekankan kepada pasien mengenai pentingnya pemeliharaan kesehatan mulut. Akhirnya, tentukan kunjungan ulang penderita setiap enam

description

m

Transcript of Gigi Tiruan Lengkap - Copy

Page 1: Gigi Tiruan Lengkap - Copy

2.3 Pemeriksaan Intra Orala.      Pemeriksaan Status Umum (riwayat kesehatan)Riwayat penyakit umum yang pernah diderita sebaiknya ditanyakan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terpilih. Penderita sebaiknya ditanya apakah ia sedang berada dalam perawatan dokter umum/lain dan bila demikian, obat-obat apa saja yang sedang diminum. Hal ini perlu dikatahui karena penyakit dan pengobatan tertentu dapat mempengaruhi jaringan yang terlibat dalam perawatan dental, umpamnya diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, tuberculosis, lues, depresi mental, kecanduan alcohol, dsb. (Lusiana K.B., 1995)Hubungan Dengan Penyakit Sistemik:       I.            Diabetes Mellitus              Pada pendertita diabetes, suatu kombinasi infeksi dan penyakit pembuluh darah menyebabkan berkembangnya komplikasi-komplikasi di dalam mulut, seperti jaringan mukosa yang meradang, cepat berkembangnya penyakit periodontal yang sudah ada dengan hilangnya tulang alveolar secara menyolok dan mudah terjadinya abses periapikal. Infeksi monilial, berkurangnya saliva, bertambahnya pembentukan kalkulus, merupakan hal yang khas dari penyakit diabetes yang tidak terkontrol. Manifestasi klinis ini terjadi bersama-sama dengan gejala-gejala yang sering ditemukan seperti poliuria, haus, mengeringnya kulit, gatal-gatal, cepat lapar, cepat lelah, serta berkurangnya berat badan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengontrol diabetesnya dan menyehatkan kembali jaringan mulut.              Dalam lingkungan mulut yang sudah sehat kembali, pembuatan protesa dapat dilakukan dengan saran-saran tambahan sebagai berikut. Pertama, hindari tindakan pembedahan yang besar selama hal itu mungkin dilakukan. Gunakan bahan cetak yang bisa mengalir bebas dan buat desain rangka geligi tiruan yang terbuka dan mudah dibersihkan, serta distribusikan beban fungsional pada semua bagian yang dapat memberikan dukungan. Lalu, susunlah oklusi yang harmonis. Bila dibutuhkan, rangsanglah pengaliran air liur dengan obat hisap yang bebas karbohidrat. Tekankan kepada pasien mengenai pentingnya pemeliharaan kesehatan mulut. Akhirnya, tentukan kunjungan ulang penderita setiap enam bulan sekali (bahkan kalau oerlu lebih sering dari itu) untuk mempertahankan kesehatan mulut (Gunadi, dkk., 1991 : 110).    II.            Penyakit Kardiovaskular              Hal ini perlu diperhatikan pada waktu pencabutan gigi. Hindari pemakaian anastetikum yang mengandung vasokonstriktor seperti adrenalin; oleh karena bahan ini dapat mempengaruhi tekanan darah (Gunadi, dkk., 1991 : 110). III.            Tuberkulosis dan Lues              Terjadinya gangguan metabolism pada penderita Tuberkulosis dan Lues, menyebabkan resorpsi berlebihan pada tulang alveolar.              Dalam merawat penderita-penderita ini, perlindungan terhadap dokter gigi serta penderita lain merupakan pertimbangan yang sangat penting; umpamanya jangan memasukkan jari telanjang ke dalam mulut seorang penderita Lues. Lakukan pemeriksaan dengan menggunakan Longue Blader; sedangkan penggunaan sarung tangan karet sangat dianjurkan.              Cucilah tangan dengan sabun dan air panas, segera sesudah kita merawat penderita tersebut. Dalam hal ini, menyikat tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan abrasi kecil. Sebagai tambahan, baik sekali untuk mencuci wajah secara hati-hati, karena

Page 2: Gigi Tiruan Lengkap - Copy

mungkin saja setetes darah/ saliva memercik mengenai muka atau sepotong kecil kalkulus terpental mengnai wajah dapat menyebabkan erosi kulit sehingga menyebabkan terjadinya infeksi. Penderita Lues aktif dan tidak dirawat sebaiknya hanya menerima perawatan darurat saja, sedangkan semua pekerjaan lainnya harus ditunda sampai penyakitnya sembuh(Gunadi, dkk., 1991 : 110-111). IV.            Anemia              Penderita anemia biasanya menunjukkan resorpsi tulang alveolar yang cepat. Untuk kasus ini sebaiknya gunakanlah elemen gigi tiruan yang tidak ada tonjol (cusp) (Gunadi, dkk., 1991 : 111).    V.            Depresi Mental              Penderita depresi mental biasanya diberi pengobatan dengan obat yang mempunyai efek samping mengeringnya mukosa mulut. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya retensi geligi tiruan. Maka perawatan dalam bidang prostodontik sebaiknya ditunda dahulu sampai perawatan terhadap depresi mentalnya dapat diatasi.              Seorang penderita yang frustasi biasanya menempatkan faktor estetik tidak secara realistic. Ia mungkin datang dengan sebuah foto yang dibuat pada waktu ia masih muda/ remaja serta mengharapkan penampilan yang sesuai dengan foto tadi diterapkan pada protesa yang akan dibuat (Gunadi, dkk., 1991 : 111). VI.            Alkoholisme              Sebagai pemakai geligi tiruan sebagian lepasan, pecandu alcohol biasanya mengecewakan. Tanda-tanda penderita semacam ini antara lain napasnya berbau alcohol, tremor, mata dan kulit pada bagian tengah wajah memerah, gugup, dan kurus.              Dalam upaya menutupi rasa rendah dirinya, penderita alkoholik menuntut pemenuhan faktor estetik yang tinggi untuk protesa yang akan dibuat. Keyakinan dirinya serta kerja sama dengan penderita ini dapat dikembangkan, bila hal tadi dapat kita penuhi. Sebaliknya, bila hal ini gagal, bisa membawa akibat yang buruk.              Perawatan gigi untuk penderita alkoholik pada umumnya dihindari sampai kebutuhan ini sudah begitu mendesak, supaya pembuatan protesa dapat berhasil untuk jangka waktu cukup panjang. Di samping semua problem di atas, seorang penderita alkoholik cenderung mengalami kecelakaan. Patah atau hilangnya geligi tiruan karena jatuh atau kecelakaan kendaraan adalah suatu hal yang biasa terjadi (Gunadi, dkk., 1991 : 111-112).b.      Jaringan Lunak Rongga MulutFungsi pemeriksaan antara lain untuk mengetahui adanya kelainan, iritasi atau keadaan patologis pada jaringan mukosa rongga mulut. Sebagai rencana awal perawatan pendahuluan. Pemeriksaan yang di lakukan dapat membantu mengidentifikasi inflamasi periradikuler sebagai asal nyeri, meliputi palpasi diatas apeks; tekanan dengan jari pada mukosa rongga mulut, atau menggoyangkan gigi dan perkusi ringan dengan ujung gagang kaca mulut.c.     d.      Status Lokalise.       Foto RongentTujuan menggunakan foto ini dalam pembuatan protesa sebagian lepasan adalah untuk:1.      Melihat atau memeriksa struktur tulang yang akan menjadi pendukung tulang yang padat akan member dukungan yang baik2.      Melihat bentuk, panjang, dan jumlah akar gigi.

Page 3: Gigi Tiruan Lengkap - Copy

3.      Melihat kelainan bentuk pada, “residual ridge”, umpamanya bila terdapat suatu tonjolan pada prosesus alveolaris.4.      Melihatadanyasisaakargigi5.      Menelitikeadaanvitalitasgigi6.      Memeriksanadanyakelainanperiapikalf.       OklusiHubungan gigi –gigi 6 dan 3 adalah mesioklusi, neutronklusi atau distoklusi. Hubungan gigi 6 atas dan bawah yang normal (neutroklusi) dicapai bila tonjol mesiobukal gigi 6 atas terletak pada  ”groove” bukal gigi 6 bawah. Hubungan gigi 3 atas dan bawah yang normal ( neutroklusi ) dicapai bila tonjol gigi 3 atas terletak diantara dan berkontak dengan lereng distal dari tonjol gigi 3 bawah dan lereng mesial dari tonjol bukal gigi 4 bawah.Hubungan gigi - gigi depan dapat berupa :a)      dalam arah horisontal : normal edge to edge atau cross biteb)      dalamarah vertical          : open bite, deep bite atau steep bite.g.      VestibulumMerupakan celah antara mukosa bergerak dan tidak bergerak. Vestibulum diukur dari dasar fornix hingga hingga puncak ridge.1.      Cara pemeriksaanDiperiksa menggunakan kaca mulut (nomor 3).  Pemeriksaan dilakuka pada regio posterior dan anterior terutama pada bagian yang tak bergigi, dimulai dari fornix sampai puncak ridge.  Sedangkan pada daerah yang masih ada giginya, dari dasar fornix sampai ke tepi gingival.a.       Vestibulum dalam            : Bila kaca mulut terbenam lebih dari setengah diameterb.      Vestibulum dangkal         : Bila kacamulut yang terbenam kurang dari setengah diameter kacamulut.2.      FungsiUntuk retensi dan stabilitas gigi tiruan.  Vestibulum yang lebih dalam lebih retentive daripada yang dangkal.

h.      Bentuk Insisiv Pertama AtasSusunan gigi pada tulang rahang membentuk sebuah lengkung yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda tiap individu. Lengkung gigi adalag garis yang menghubungkan titik kontak antar gigi. Lengkung gigi didukung oleh setiap gigi yang terletak di dalam suatu basis tulang. Bentuk lengkung berdasarkan bagian anterior kurve dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu : ovoid, tepered, dan square. Ketiga bentuk lengkung memiliki kemiripan yang cukup tinggi sehingga sulit dibedakan. Untuk parameter yang digunakan untuk menentukan hal-hal apa saja yang mempengaruhi bentuk rahang yaitu interkaninus, intermolar, tinggi kaninus dan tinggi molar. i.        FrenulumFrenulum yaitu lipatan jaringan lunak yang menahan pergerakan organ yang dapat bergerak, termasuk lidah.   Frenulum labialis pada rahang atas dan bawah dan frenulum lingualis pada rahang bawah merupakan struktur yang perlekatannya seringkali dekat dengan puncak residual ridge1.      Cara PemeriksaanPemeriksaan frenulum meliputi tinggi-rendahnya perlekatan masing-masing. Frenulum

Page 4: Gigi Tiruan Lengkap - Copy

lingualis pada rahang bawah dan f.labialis pada rahang atas/bawah merupakan struktur yang perlekatannya seringkali dekat dengan puncak residual ridge. Perlekatan semacam ini akan mengganggu penutupan tepi (seal) dan stabilitas gigi tiruan.Letak perlekatan frenulum dapat digolongkan:  Tinggi              : bila perlekatannya hampir sampai ke puncak residual ridge.  Sedang                        : bila eprlekatannya kira-kira di tengah antara puncak ridge dan fornix.  Rendah            : bila perlekatannya dekat dengan fornix.               2.   Fungsi      Untuk retensi dan estetik.  Frenulum yang tinggi dapat meng-ganggu penutupan tepi (seal) dan stabilitas geligi tiruan.j.        Bentuk RidgeRidge merupakan puncak tulang alveolar.1.      Cara pemeriksaanCara memeriksa bentuk ridge adalah dengan palpasi ridge pada bagian edentulus.Terdapat empat macam bentuk ridge antara lain :square        : lebih menguntungkan daya retentifnyaovoid         :  lebih bagus untuk stabilisasitapering     : daya retentifnya jelek, tidak menguntungkanflat            :  tidak menguntungkan2.      FungsiBentuk ridge berhubungan dengan – retensi dan stabilitas.  Bentuk ridge square mempunyai retensi yang paling baik karena mempunyai luas penampang yang luas.  Bentuk ridge ovoid mempunyai stabilitas yang baik.  Bentuk ridge tapering, memerlukan relief agar dapat retentif .  Bentuk ridge flat merupakan bentuk  yang paling tidak menguntungkan terhadap retensi dan stabilitas.k.     Relasi Ridge Posterior Transversall.        Bentuk Dalam PalatumBerfungsi untuk retensi dan stabilitas. Terdapat empat bentuk palatum, yaitu :1)      Square: paling menguntungkan2)      Ovoid : menguntungkan3)      Tapering : tidak menguntungkan4)      Flat : tidak menguntungkanm.    Torus PalatinaMerupakan tonjolan tulang yang terdapat pada garis tengah palatum. Fungsinya untuk stabilisasi gigi tiruan. Torus palatina ini ada yang besar, sedang dan kecil. Pemeriksaannya dengan memakai burnisher, denngan menekan beberapa tempat sehingga dapat dirasakan perbedaan kekenyalan jaringan.n.      Torus MandibulaCara pemeriksaannya sama seperti torus palatinus, pemeriksaan dengan cara menekan daerah palatum menggunakan burnisher.  Bila terasa ada daerah keras dan daerah tersebut berwarna putih bila ditekan maka terdapat torus mandibularis.Kehadiran torus mandibularis dapat mempersulit upaya untuk memperoleh gigi tiruan yang nyaman karena tepi-tepi gigi tiruan langsung menekan mukosa yang menutupi tonjolan tulang tersebut. Dalam hal demikian perlu dilakukan pengambilan torus secara torektomi.  Biasanya dilakukan pengambilan pada tulang ini bila pada pemasangan gigi

Page 5: Gigi Tiruan Lengkap - Copy

tiruan dirasakan bisa mengganggu kestabilan gigi tiruan tersebut.o.      Tuber MaxilarisDisini dapat dilihat besar, sedang atau kecilnya dari satu sisi maupun dua sisi. Bentuk tuber maxilaris yang besar sangat berguna untuk retensi gigi geligi tiruan didaerah undercut. Apabila hanya besar pada satu sisinya dapat diatasi dengan mencari arah pasangnya.p.      EksostosisMerupakan tonjolan tulang pada prossesus alveolaris yang berbentuk membulat seperti tonus palatinus, torus mandibula serta tajam akibat pencabutan gigi bila diraba, terasa sakit dan tidak dapat digerakkan.Cara pemeriksaannya dengan melakukan palpasi, bila terdapat eksostosis dan mengganggu fungsi gigi tiruan maka dilakukan tindakan pembedahan (alveolektomi) atau di relief. Fungsi diadakannya pemeriksaan ini untuk mengetahui ada atau tidaknya tulang menonjol dan terasa sakit akibat pencabutan yang tidak beraturan dan dapat mempengaruhi pemakaian gigi tiruan.q.      Rongga RetromylohyoidMerupakan perlekatan otot didaerah antara  molar 2 dan molar 3 disebelah lingual. Daerah ini penting untuk penting untuk daerah retensi gigi tiruan. Pemeriksaannya dilakukan pada daerah lingual didaerah gigi M2 dan M3 rahang bawah dengan kaca mulut. Kaca mulut yang terbenam lebih setengahnya menunnjukkan daerah retro yang dalam, retro dangkal: kaca mulut terbenam kurang dari setengahnya, retro sedang : kaca mulut terbenam kira-kira setengahnya.

BAB IIIPEMBAHASAN

       I.            FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETENSI DAN STABILISASI DENTUREFaktor retensi dan stabilisasi adalah faktor yang penting dalam keberhasilan gigi tiruan lengkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi GTL:a.    Faktor fisis: Peripherial seal, efektifitas peripherial seal sangat mempengaruhi efek retensi dari tekananatmosfer. Posisi terbaik peripherial seal adalah di sekeliling tepi gigi tiruan yaitu pada permukaan bukal gigitiruan atas, pada permukaan bukal gigi tiruan bawah.Peripherial seal bersambung dengan Postdam padarahang atas menjadi sirkular seal. Sirkular seal ini berfungsi membendung agar udara dari luar tidak dapatmasuk ke dalam basis gigi tiruan (fitting surface) dan mukosa sehingga tekanan atmosfer di dalamnya tetapterjaga. Apabila pada sirkular seal terdapat kebocoran (seal tidak utuh/terputus) maka protesa akan mudahlepas. Hal inilah yang harus  dihindari dan menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan dalam pembuatanprotesa gigi tiruan lengkap.Postdam, diletakkan tepat disebelah anterior garis getar dari palatum molle dekatfovea palatina.b.    Adaptasi yang baik antara gigi tiruan dengan mukosa mulut. Ketepatan kontak antara basis gigi tiruan denganmukosa mulut, tergantung dari efektivitas gaya-gaya fisik dari adhesi dan kohesi, yang bersama-sama dikenalsebagai adhesi selektif.c.    Perluasan basis gigi tiruan yang menempel pada mukosa (fitting surface). Retensi gigi tiruan berbandinglangsung dengan luas daerah yang ditutupi oleh basis gigi tiruan.

Page 6: Gigi Tiruan Lengkap - Copy

d.   Residual Ridge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai sebagai pegangan terutama pada rahangatas.e.    Faktor kompresibilitas jaringan lunak dan tulang di bawahnya untuk menghindari rasa sakit dan terlepasnyagigi tiruan saat berfungsif.     Pemasangan gigi geligi yang penting terutama untuk gigi anterior (depan) karena harus mengingat estetis (ukuran,bentuk, warna) walaupun tidak kalah pentingnya untuk pemasangan gigi posterior (belakang) yang tidak harus samaukurannya dengan gigi asli, tetapi lebih kecil, untuk mengurangi permukaan pengunyahan supaya tekanan padawaktu penguyahan tidak memberatkan jaringan pendukung.g.    Untuk pemasangan gigi yang harus diperhatikan adalah personality expression, umur, jenis kelamin yang mananantinya akan berpengaruh dalam pemilihan ukuran, warna dan kontur gigi.  Disamping itu juga perlu diperhatikan keberadaan over bite, over jet, curve von spee, curve monson, agardiperoleh suatu keadaan yang diharapkan pada pembuatan gigi tiruan l

Faktor penyulit retensi dan stabilisasi gigi tiruanEmpat factor penting agar gigi tiruan penuh dapat berfungsi secara efisien adalah cukupnya dukungan, retensi, keseimbangan otot dan keseimbangan oklusi. Factor-faktor retensi gigi tiruan seperti adhesi, kohesi, tegangan permukaan interfasial dan daya tarik menarik kapiler terjadi karena adanya saliva dalam rongga mulut. saliva berfungsi sebagai lubrikan dan bantalan basis GTP dan jaringan lunak. Saliva dengan viskositas cair dalam jumlah yang banyak dapat membasahi anatomi gigi tiruan sehingga mempertinggi tegangan permukaan. Sedangkan saliva yang banyak dengan viskositas kental menjadi factor penyulit karena mudah melepas gigi tiruan.  Pada penderita xerostomia saliva menjadi sangat berkurang sehingga akan mengurangi retensi yang berakibat pada berkurangnya stabilisasi dan proteksi mekanis gigi tiruan dukungan jaringan lunak oleh selapis tipis saliva. Oleh karena itu pada penderita xerostomia pembuatan GTP bisa disertai dengan reservoir sebagai wadah untuk menyimpan sediaan saliva buatan.Selain adanya saliva, retensi dan stabilitas gigi tiruan juga dipengaruhi oleh kondisi anatomi landmark rongga mulut yang bersifat baik mendukung dan ada yang mempersulit. Pada gigi tiruan lengkap rahang bawah, batas posterior bagian sayap lingual dapat diperluas kea rah posteroinferior ke ruang retromylohyoid sehingga menghasilkan retensi dan stabilisasi gigi tiruan. Apabila kedalaman ruang ini lebih dari setengah kaca mulut nomer 3, menunujukkan bahwa daerah tersebut dalam dan dapat memberikan retensi yang efektif. Akan tetapi apabila daerah tersebut dangkal, akan mempersulit retensi yang efektif.Kondisi GTL yang longgar dapat dikarenakan oleh :1.      Adanya perubahan dimensi (thermal dan stress) gigi tiruan yang dipakai2.      Adanya factor intra oral, contoh resorbsi tulang alveolar3.      Adanya factor psikologis pasien, contoh usia pasien lanjut4.      Adanya factor patologis, contoh osteoporosis

Page 7: Gigi Tiruan Lengkap - Copy

II. PROSEDUR PEMBUATAN GTL (TAHAPAN, DESAIN, DAN PEMILIHAN BAHAN)2.1 Komponen Gigi Tiruan LengkapKomponen – komponen gigi tiruan lengkap antara lain :1.     BasisMerupakan bagian gigi yang menggantikan tulang alveolaryang sudah hilang, dan berfungsi mendukung (elemen) gigi tiruan. Di desain sesuai diatas sisa alveolar ridge dan disekitar gingiva.2.     FlangeBagian dari basis yang membentang diatas mukosa, melekat dari margin servikal gigi hingga batas gigi tiruan3.     Post DamRetensi dari gigi tiruan rahang atas yang tergantung dari suction seal.4.     Gigi tiruanElemen atau gigi tiruan merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi menggantikan gigi asli yang hilang. Dalam seleksi elemen ada metode pemilihan gigi anterior dan posterior serta faktor-faktor yang harus diperhatikan, yaitu ukura, bentuk, tekstur permukaan, warna, dan bahan elemen.

2.2 Design Gigi TiruanMaterial : Basis akrilik ,Anasir gigi akrilik Alasan pemilihan akrilik :         Disesuaikan dengan kondisi ekonomi pasien yang kurang mampu, harga akrilik lebih terjangkau dibandingkan bahan yang lainnya         Mudah dalam manipulasi dan pemakaiannya         OH pasien buruk, sehingga dibutuhkan bahan yang mudah bidersihkan, akrilik mudah dibersihkan         warna menyerupai elemen gigi asli dan warna gingivalTorus palatine yang besar, dilakukan pembebasan torus, dengan cara relief of chamber menggunakan tin foil yang diletakkan di model sebelum dilakukan packing akrilik, sehingga didapatkan suatu ruang untuk torus.Desain gigi tiruan dengan relief of chamber pada palatum

III. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI GTLIndikasi GTL anrata lain :1.      Edentulous ridge2.      Pasien yang seluruh giginya telah tanggal atau dicabut3.      Pasien yang masih punya beberapa gigi yang harus dicabut karena kerusakan gigi yang masih ada dan tidak mungkin diperbaiki4.      Bila dibuatkan GTS gigi yang masih ada akan mengganggu keberhasilannya (prognosis GTSL buruk)5.      Keadaan mulut dan kondisi pasien baik6.      Resorbsi tulang berlebihan7.      Ada persetujuan mengenai waktu, biaya, prognosa yang akan diperoleh

Page 8: Gigi Tiruan Lengkap - Copy

Kontra indikasi GTL antara lain:1.      Pasien yang tidak kooperatif2.      Pasien dengan usia lanjut, harus mempertimbangkan sifat dan kondisi pasien tersebut3.      Adanya penyakit sistemik yang diderita pasien4.      OH yang buruk5.      Riwayat alergi bahan