Gifari Azka Dwinanta - Laporan Diagnosa LAN
-
Upload
gifarigitu -
Category
Documents
-
view
547 -
download
6
description
Transcript of Gifari Azka Dwinanta - Laporan Diagnosa LAN
Program Studi : TKJ
Enkapsulasi dan Dekapsulasi
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 01 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
TUJUAN 1. Siswa dapat mengerti konsep dari Enkapsulasi dan Dekapsulasi
2. Siswa dapat mengamati proses dari penambahan dan pelepasan header
3. Siswa dapat mengetahui dan memahami prinsip Enkapsulasi dan Dekapsulasi
PENDAHULUAN Proses Enkapsulasi dan Dekapsulasi adalah proses yang sangat diperlukan dalam komunikasi data. Pada proses ini
ditambahkan informasi-informasi pada Packet Data yang bertujuan untuk memenuhi standar protocol yang ditetapkan
dan diaplikasikan oleh jaringan computer.
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai proses Enkapsulasi dan Dekapsulasi, apa saja yang ditambahkan,
apa saja yang terkandung di dalamnya.
ALAT DAN BAHAN 1. PC dengan Aplikasi Troughput (Wireshark/Ethereal)
LANGKAH KERJA 1. Buka aplikasi pen-capture packet, dalam hal ini yang digunakan adalah Wireshark.
GAMBAR 1: MENJALANKAN WIRESHARK
2. Pastikan device network interface ter-detect oleh aplikasi. Contoh: jika NIC anda adalah Real*** Ethernet NIC,
maka yang akan tampil di list adalah Real*** 10/100/1000 Ethernet NIC. Klik pada salah-satu NIC.
GAMBAR 2: MELIHAT LIST NIC
3. Buka salah satu aplikasi yang dapat bekerja pada jaringan (dalam hal ini digunakan browser)
4. Mulai pen-capture-an
5. Akses salah satu website via browser. Contoh: http://www.google.com
6. Akan muncul banyak sekali packet-packet, untuk mempermudah maka lakukan pemfilteran pada packet dengan
cara memasukkan kata kunci http pada kolom filter di Wireshark
GAMBAR 3: KOLOM FILTER
7. Pada saat website selesai diakses (tandanya pada browser ada tulisan ‘done’ dsb), stop pen-capture-an.
8. Analisa salah satu packet yang dikirimkan PC yang digunakan ke server Google, perhatikan bahwa pada packet ini
IP PC yang digunakan ada di Source, dan pada destination ada IP Google. Packet ini merupakan contoh proses
Enkapsulasi.
9. Analisa packet lainnya yang kondisi source dan destinationnya berbalik dengan packet sebelumnya yang telah
dipakai. Packet ini adalah contoh proses Dekapsulasi.
HASIL PENGAMATAN A. ENKAPSULASI (Packet no. 204 time 2.501721 source 192.168.1.216 destination 74.125.71.99 (www.google.com))
a. Data berbentuk HTML - GET / HTTP/1.1\r\n alias permintaan HTTP 1.1 dari source ke destination
b. Isi HTTP :
i. Host : www.google.co.id\r\n, berisi informasi tentang host
ii. User-Agent: Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.1; en-US; rv:1.9.2) Gecko/20100115
Firefox/3.6\r\n, perantara yang dipakai user termasuk aplikasi dan OS
iii. Accept: text/html,application/xhtml+xml,application/xml;q=0.9,*/*;q=0.8\r\n, batasan format yang
diterima
iv. Accept-Language: en-us,en;q=0.5\r\n, bahasa yang diterima
v. Accept-Encoding: gzip,deflate\r\n, cara encoding yang diterima
vi. Keep-Alive: 115\r\n
vii. Connection: keep-alive\r\n
viii. Cookie: PREF=ID=671a913723cceeff:………………………….dst
c. Setelah http, ditambahkan header TCP pada layer Transport yang berisi :
i. Source port: isis-bcast (2043), berisi informasi tentang source port. Dalam hal ini yang ditampilkan
adalah port dari browser Mozilla Firefox.
ii. Destination port: http (80), berisi informasi tentang destination port. Port ini merupakan tujuan packet
dikirim.
iii. Header length: 20 bytes, panjang dari TCP header adalah 20 bytes.
iv. Flags: 0x18 (PSH, ACK), dalam packet terdapat flag Push dan Acknowledgement.
v. Number of bytes in flight: 603, data sebelum ditambahkan header TCP.
d. Header IP ditambahkan setelah TCP, yang berisi :
i. Version: 4, IP yang digunakan adalah IP versi 4.
ii. Header length: 20 bytes, panjang header IP 20 bytes.
iii. Total Length: 643, total panjang packet setelah ditambahkan header IP adalah 643 bytes.
iv. Time to live: 128, TTL packet adalah 128 satuan waktu.
v. Protocol: TCP (6), protocol yang berkomunikasi dengan IP di layer transport adalah TCP.
vi. Source: 192.168.1.216 (192.168.1.216), IP Address dari sumber packet.
vii. Destination: 74.125.71.99 (74.125.71.99), IP Address dari penerima packet (www.google.com).
e. Lalu ditambahkan header pengalamatan fisik (MAC Address), yang berisi infomasi :
i. Destination: Tp-LinkT_ff:d3:72 (94:0c:6d:ff:d3:72), merupakan MAC address dari tujuan
ii. Source: Asiarock_24:27:f9 (00:13:8f:24:27:f9), merupakan MAC address dari sumber
iii. Type: IP (0x0800), protocol yang berkomunikasi dengan LLC
f. Informasi umum tentang frame :
i. Frame Length: 657 bytes (5256 bits)
ii. Capture Length: 657 bytes (5256 bits)
iii. Protocols in frame: eth:ip:tcp:http, yaitu protocol-protokol yang ada di packet berdasarkan header-
header yang ada dan ditambahkan.
B. DEKAPSULASI (Packet no. 04 time 2.501721 source 74.125.71.99 (www.google.com) destination 192.168.1.216)
a. Data berbentuk text/html
b. Informasi protocol HTTP :
i. Request Version: HTTP/1.1, versi http yang direquest adalah versi 1.1
ii. Response Code: 200, kode respons http yang bias diartikan sebagai tanda bahwa data sudah sukses
ditransfer.
iii. Content-Type: text/html, content dari data
iv. Content-Encoding: gzip\r\n, cara pen-encoding-an content
v. Content-Length: 5760\r\n, panjang dari content
vi. Content-encoded entity body (gzip): 5760 bytes -> 14707 bytes, content ter-encode
c. Reassembled TCP Segments (5996 bytes): #218(1400), #219(1218), #221(1400), #222(1400), #224(578),
packet ini merupakan segment yang dibagi-bagi oleh TCP karena content cukup besar. Total content
setelah di dekompresi adalah14707 bytes
d. Header TCP yang dilepaskan berisi informasi:
i. Source port: http (80), berisi informasi tentang source port. Ini adalah port http.
ii. Source port: http (80), berisi informasi tentang destination port. Ini adalah port Mozilla Firefox.
iii. Header length: 20 bytes, panjang dari TCP header adalah 20 bytes.
iv. Flags: 0x18 (PSH, ACK), dalam packet terdapat flag Push dan Acknowledgement.
v. TCP segment data (578 bytes), segment data di packet ini adalah 578 bytes.
e. Header IP dilepaskan setelah TCP, yang berisi :
i. Version: 4, IP yang digunakan adalah IP versi 4.
ii. Header length: 20 bytes, panjang header IP 20 bytes.
iii. Total Length: 618, total panjang packet setelah ditambahkan header IP adalah 618 bytes.
iv. Time to live: 53, TTL packet adalah 53 satuan waktu.
v. Protocol: TCP (6), protocol yang berkomunikasi dengan IP di layer transport adalah TCP.
vi. Source: 74.125.71.99 (74.125.71.99), IP Address dari sumber packet (www.google.com).
vii. Destination: 192.168.1.216 (192.168.1.216), IP Address dari penerima packet.
f. Header pengalamatan fisik (MAC Address), yang berisi infomasi :
i. Destination: Asiarock_24:27:f9 (00:13:8f:24:27:f9)), merupakan MAC address dari tujuan
ii. Source: Tp-LinkT_ff:d3:72 (94:0c:6d:ff:d3:72), merupakan MAC address dari sumber
iii. Type: IP (0x0800), protocol yang berkomunikasi dengan LLC
g. Informasi umum tentang frame :
i. Frame Length: 632 bytes (5056 bits)
ii. Capture Length: 632 bytes (5056 bits)
iii. Protocols in frame: eth:ip:tcp:http:data-text-lines, yaitu protocol-protokol yang ada di packet
berdasarkan header-header yang ada dan ditambahkan.
IMAGE CAPTURE HASIL
GAMBAR 4: PACKET NO. 204
GAMBAR 5: PROTOKOL DALAM PACKET 204
GAMBAR 6: ISI REQUEST HTTP PADA PACKET 204
GAMBAR 7: HEADER TCP
GAMBAR 8: HEADER IP
GAMBAR 9: HEADER ETHERNET
KESIMPULAN 1. Enkapsulasi adalah proses pemberian header yang sesuai dengan protocol yang diaplikasikan di jaringan pada
packet sehingga dapat diolah.
2. Dekapsulasi adalah proses pelepasan header yang telah ditambahkan untuk dapat diolah selanjutnya pada
tingkat aplikasi.
Program Studi : TKJ
Handshaking
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 01 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
TUJUAN 4. Siswa dapat mengerti konsep dari Handshaking
5. Siswa dapat mengamati handshake antara dua node dalam jaringan
6. Siswa dapat mengetahui dan memahami prinsip Handshaking
PENDAHULUAN Proses Handshaking adalah proses negosiasi pendirian koneksi antara dua node dalam jaringan computer. Kedua
node tidak akan berkomunikasi sebelum negosiasi berhasil dilaksanakan atau dalam kata lain kedua node itu sepakat
untuk bertukar data.
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai proses Handshaking, yang juga merupakan salah satu konsep
dalam jaringan computer yang harus dipahami oleh setiap orang yang mempelajari jaringan komputer.
ALAT DAN BAHAN 1. PC dengan Aplikasi Troughput (Wireshark/Ethereal)
LANGKAH KERJA 1. Buka aplikasi pen-capture packet, dalam hal ini yang digunakan adalah Wireshark.
GAMBAR 10: MENJALANKAN WIRESHARK
2. Lakukan pen-capture-an packet bersamaan dengan saat pengaksesan web page dari internet (pada eksperimen
ini digunakan www.google.com dan menggunakan browser Mozilla Firefox).
3. Stop pen-capture-an saat web page Google selesai dimuat.
4. Analisa komunikasi yang terjadi antara PC yang dipakai dan Google, ditandai dengan adanya IP Address PC yang
dipakai dan Google di kolom Source dan Destination.
5. Analisa pola komunikasi yang terjadi
6. Catat hasil analisis.
HASIL PENGAMATAN A. Packet pertama (no. 148) yang dikirimkan adalah packet dari 192.168.1.216 (client) ke 74.125.71.99 (server –
www.google.com) berisi SYN (Synchronize) berprotokol TCP pada detik ke-1,881468.
B. Packet kedua (no.155) dari server ke client berisi SYN dan ACK (acknowledgement) pada detik ke-2,010732
berprotokol TCP. Artinya server memberitahukan pada clent bahwa telah terjadi connection-establishment
C. Packet ketiga (no. 156) dari client ke server berisi ACK pada detik ke-2,010793 dalam protocol TCP.
D. Pada packet keempat (no. 157) dari client ke server, client melakukan permintaan GET / HTTP/1.1\r\n kepada
server dalam protocol HTTP. Dalam packet terdapat flag PSH (push) dan ACK pada detik ke-2,011084.
E. Pada packet kelima (no.181) dikirimkan ACK dari server ke client atas packet 157 dalam protocol TCP pada detik
ke-2,249339 di protocol TCP.
F. Pada packet keenam (no. 182) diberitahukan oleh server kepada client bahwa data yang diminta ada pada server
dan berbentuk file text/html (code 302) pada detik ke-2,253199 pada protocol HTTP.
G. Packet no. 185 (ke-7) dari client-broadcast ke server HTTP dikirimkan untuk merequest pendirian koneksi (SYN)
pada detik ke-2,335676 pada protocol TCP.
H. Packet ke-8 (no. 187) dari client ke server HTTP berisi ACK respon packet no. 182, detik ke-2,359543 dalam
protocol TCP.
I. Pada packet ke-9 (no. 202) server mengirim pesan SYN dan ACK kepada client-broadcast dalam protocol HTTP, di
detik ke-2,498382 – Koneksi antara client-broadcast dan server telah didirikan.
J. Pada packet ke-10 (no. 203) client-broadcast mengirim pesan ACK pada server atas packet no. 202 pada detik ke-
2,498416.
K. Packet ke-11 no. 204 pada detik ke-2,501721 berisi permintaan client untuk mendapat data HTTP/1.1.
L. Packet ke-12 no. 217 pada detik ke-2,658849: request diterima server. Pada keterangan yang diterakan pada
penganalisa packet Wireshark, packet ini adalah respon dari packet 204.
M. Packet ke-13 sampai ke-17 (kecuali no. 15) dari no. 218 sampai 222 kecuali 220 merupakan pengiriman bagian-
bagian dari content yang diminta client dari server HTTP. Packet ke-13 diterima pada detik ke-2,671418 det.,
packet ke-14 diterima pada detik ke-2,683250, packet ke-16 diterima pada detik ke-2,696098, packet ke-17
diterima pada detik ke-2,708878. –TCP segment of a reassembled PDU-
N. Pada packet ke-15 (220) dan packet ke-18 (223), client-broadcast mengirimkan ACK pada server bahwa bagian-
bagian dari content telah diterima, dan kedua packet ii diterima masing-masing pada detik ke-2,683317 dan detik
ke-2,708945
O. Pada packet ke-16 dikirimkan informasi dari server ke client bahwa content HTTP/1.1 yang berbentuk text/html
telah selesai dikirimkan, yang mana packet ini diterima pada detik ke-2,714659.
P. Total komunikasi antara client dan server adalah 16 packet.
Q. Total waktu yang dihabiskan 0,833191 detik untuk mengakses www.google.co.id.
IMAGE CAPTURE DAN ANALISISNYA
GAMBAR 11: KOMUNIKASI ANTARA CLIENT-SERVER -PACKET PERTAMA NO. 148
Bisa kita lihat pada kolom paling kanan diterakan bahwa packet dikirimkan dari isis (nama lain dari browser Mozilla
Firefox) ke server HTTP dari www.google.com. SYN di sini berarti connection establish request (permintaan pendirian
koneksi).
GAMBAR 12:PACKET NO. 155
Server Google memberitahukan pada client perequest bahwa connection telah berdiri. Ditandai dengan adanya
message SYN ACK (Synchronization Acknowledgement). Dan packet 155 merupakan respon dari packet 148.
GAMBAR 13:EXPERT INFO SYN ACK
GAMBAR 14: PACKET 155: RESPON DARI PACKET NO. 148
GAMBAR 15: PACKET 156
Lihat gambar 6, packet ini berisi ACK, untuk memberitahukan bahwa packet no. 155 telah diterima oleh client
sebagai perequest connection.
GAMBAR 16: ACK UNTUK FRAME (PACKET) 155
GAMBAR 17: PACKET 157
Pada packet no. 157, client mengirimkan request pada server terhadap content HTTP 1.1 yang bisa diolah browser.
Dalam packet ada berbagai keterangan tentang batasan-batasan content yang diminta.
GAMBAR 18: ISI PACKET 157 DAN BATASAN-BATASAN CONTENT
Setelah packet ini dikirimkan ke server, maka server memberitahu pada client bahwa content yang diinta ada pada
server dan berbentuk text/html. Di dalam informasi diterakan code 302 yang berarti found.
GAMBAR 19: HTTP/1.1 302 FOUND
GAMBAR 20: PERMINTAAN ISIS BROADCAST UNTUK MENSINKRONISASI KONEKSI
Perhatikan gambar 11, pada kolom info pengirim packet adalah isis-bcast (broadcast). Apakah perbedaannya dengan
isis?
GAMBAR 21: ACK TERHADAP PACKET NO. 182
GAMBAR 22: ANALISIS ACK PACKET 187
Isis merespon atas packet 182 (yang berisi pemberitahuan bahwa HTTP/1.1 302) dengan mengirimkan ACK. Ini
berarti bahwa packet 182 benar-benar diterima oleh isis.
GAMBAR 23: RESPON SERVER WWW.GOOGLE.COM TERHADAP REQUEST ISIS-BCAST
Server Google telah merespon dengan SYN ACK pada packet no.202, berarti koneksi antara isis-bcast dan server
HTTP Google sudah berdiri.
GAMBAR 24: ISIS-BCAST TELAH MENERIMA PACKET NO.202
Isis-bcast memberitahu pada server Google bahwa pemberitahuan pendirian koneksi telah diterima.
GAMBAR 25: PERMINTAAN GET / HTTP/1.1
Isis broadcast meminta content HTTP/1.1 pada server (yang tadi sudah dikonfirmasikan dengan kode 302 pada isis).
GAMBAR 26: SERVER HTTP TELAH MENERIMA PERMINTAAN ISIS-BCAST
Koneksi telah benar-benar berdiri, request telah diterima, content text/html mulai dikirimkan.
GAMBAR 27: PROSES PENGIRIMAN CONTENT PADA ISIS-BROADCAST
GAMBAR 28: TUJUAN PACKET
Kita lihat bahwa content dibagi-bagi dalam beberapa packet, dan setiap dua segment dari perakitan kembali PDU,
isis-bcast mengirimkan ACK bahwa setiap segment telah diterima dengan baik. Saat content telah selesai dikirim,
bersamaan dengan packet terakhir, diselipkan informasi bahwa seluruh content telah selesai ditransfer.
KESIMPULAN 1. Ada proses negosiasi sebelum pentransferan data.
2. Pola negosiasi adalah sebagai berikut
a. Client mengirim SYN
b. Server mengirim SYN ACK
c. Client mengirim ACK
d. Client mengirim request content
e. Server mengkonfirmasi keberadaan content
f. Client mengirim SYN (dalam hal ini port pengirim sama tapi nama port berbeda)
g. Server mengirim SYN ACK
h. Client mengirim ACK
i. Client mengirim request content
j. Server mengkonfirmasi penerimaan request content dari client
k. Server mengirim content
l. Client mengirim ACK untuk mengkonfirmasi content telah diterima
m. Server mengirim pesan dengan code 200 untuk mengkonfirmasi bahwa content yang diminta telah selesai
dikirim.
n. Koneksi selesai
3. Ada perbedaan dalam nama port, yang fungsinya berbeda namun nomornya sama (karena digunakan oleh satu
aplikasi) yaitu isis, yang disimpulkan berfungsi untuk mengecek keberadaan dari content pada server, dan isis-
bcast, yang bekerja setelah ada konfirmasi bahwa content ada, dengan cara menerima packet-packet berisi
content.
Program Studi : TKJ
Flow Control
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 03 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
TUJUAN
1. Siswa dapat mengerti konsep dari Flow Control
2. Siswa dapat mengamati proses dari pengaturan arus packet data pada jaringan computer
3. Siswa dapat mengetahui dan memahami prinsip Flow Control
PENDAHULUAN Flow-control, adalah suatu proses yang penting dalam komunikasi data dimana proses ini mengontrol aliran data
yang masuk ke tujuan dan data yang dikirimkan oleh pengirim agar tidak membebani NIC yang berkemampuan lebih
rendah (biasanya dari penerima) dengan banjiran data.
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai proses flow-control yang sangat penting dalam jaringan computer.
ALAT DAN BAHAN 1. PC dengan Aplikasi Troughput (Wireshark/Ethereal)
LANGKAH KERJA 1. Buka aplikasi pen-capture packet, dalam hal ini yang digunakan adalah Wireshark.
GAMBAR 29: MENJALANKAN WIRESHARK
2. Lakukan pen-capture-an packet bersamaan dengan saat pengaksesan web page dari internet (pada eksperimen
ini digunakan www.google.com dan menggunakan browser Mozilla Firefox).
3. Stop pen-capture-an saat web page Google selesai dimuat.
4. Cari proses dari flow-control, yang ditandai dengan adanya pembagian data/informasi yang diminta.
5. Catat hasil analisis.
HASIL PENGAMATAN 1. Packet ke-13 sampai ke-17 (kecuali no. 15) dari no. 218 sampai 222 kecuali 220 merupakan pengiriman bagian-
bagian dari content yang diminta client dari server HTTP. Ini merupakan pembagian pengiriman informasi yang
berarti ini adalah proses dari flow-control.
KESIMPULAN 1. Flow-control merupakan proses kontrol content dari data yang dikirimkan agar tidak membebani salah satu NIC.
Program Studi : TKJ
IPv4 Address 1
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 04 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
TUJUAN 1. Siswa dapat mengerti konsep dari IP Addressing
2. Siswa dapat mengetahui syarat dari terhubungnya jaringan komputer
3. Siswa dapat mengetahui dan memahami prinsip IPv4
PENDAHULUAN Setiap computer yang ingin terhubung ke jaringan harus memiliki identitas yang jelas agar bisa berkomunikasi satu
sama lain. Pengguna internet umumnya hanya mengenal nama domain dari alamat website yang akan dikunjungi, seperti:
detik.com, ilmukomputer.com, e-dukasi.net, yahoo.com, gmail.com, dll. Tapi sebenarnya alamat-alamat tersebut
merupakan konversi dari alamat computer / jaringan berbasiskan angka yang unik. Konsep dasarnya pengalamatan pada
komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit (IPv4) atau 128 bit (IPv6) yang dikenal sebagai IP address
(Alamat IP).
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai IPv4 Address yang merupakan metode pengalamatan logika 32 bit
ALAT DAN BAHAN 1. 2 PC dengan Operating System yang men-support IPv4 (pada kali ini akan digunakan MS Windows XP) dan NIC
2. Program PING (Biasanya sudah tersedia)
3. Kabel Cross Over dengan Connector RJ-45
LANGKAH KERJA 1. Buka Network Connections, aktifkan NIC anda dengan cara klik kanan—enable.
2. Klik kanan pada icon Local Area Connection, pilih Properties. Maka akan muncul window yang berisikan
informasi ini:
3. Klik button Properties setelah memilih Internet Protocol (TCP/IP), maka akan muncul jendela yang berisikan
informasi berikut.
4. Ubah-ubah IP address dan Subnet mask sesuai dengan dibawah ini
1. Address 172.16.16.0/26 (Netmask 255.255.255.192) a. Setting IP address komputer 1 dengan address 172.16.16.1, komputer 2 dengan 172.16.16.2. Beri keduanya
Subnet mask 255.255.255.192. Untuk mengecek masuk ke Command Prompt lalu ketikkan >ipconfig -all
b. Lakukan ping pada tiap-tiap host melalui cmd, lihat hasilnya.
c. Dari gambar diatas bisa disimpulkan bahwa antara 172.16.16.1 dan 172.16.16.62 adalah satu network jika
memakai netmask 255.255.255.192. Pembuktian: i. 172.16.16.1 dikalikan dengan 255.255.255.192 adalah 172.16.16.0
ii. 172.16.16.62 dikalikan dengan 255.255.255.192 adalah 172.16.16.0 iii. Keduanya memakai network address yang sama sehingga bisa terkoneksi
d. Marilah mencoba IP address yang lain. Ubah IP address komputer 2 menjadi 172.16.16.65.
e. Lakukan ping pada salah satu host.
f. Hasilnya adalah 172.16.16.1 dan 172.16.16.65 tidak terhubung. Mengapa? Karena:
i. 172.16.16.1 dikalikan dengan 255.255.255.192 adalah 172.16.16.0 ii. 172.16.16.65 dikalikan dengan 255.255.255.192 adalah 172.16.16.64
iii. Disimpulkan keduanya tidak bisa terhubung karena network addressnya tidak sama, artinya tidak berada
pada satu jaringan yang sama.
2. Address 172.16.16.0/27 (Netmask 255.255.255.224) a. Sekarang marilah kita mengubah netmask menjadi 255.255.255.224 ( /27 ), dan mengubah IP address komputer
2 menjadi 172.16.16.30 (karena range 5 bit 0 adalah 32 host)
b. Lakukan ping dari masing-masing host
c. Dari gambar-gambar diatas maka bisa disimpulkan bahwa 172.16.16.30 dan 172.16.16.1 adalah satu network,
karena: i. 172.16.16.1 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.0
ii. 172.16.16.30 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.0 iii. Keduanya berada dalam network yang sama.
d. Marilah mencoba IP address yang lain. Ubah IP address komputer 2 menjadi 172.16.16.33.
e. Lakukan ping pada salah satu host. f. Hasilnya adalah 172.16.16.1 dan 172.16.16.63 tidak terhubung. Mengapa? Karena:
i. 172.16.16.30 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.0 ii. 172.16.16.33 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.32
iii. Disimpulkan keduanya tidak bisa terhubung karena network addressnya tidak sama, artinya tidak berada
pada satu jaringan yang sama.
3. Address 172.16.16.0/22 (Netmask 255.255.252.0) a. Pada percobaan keempat, kita akan mencoba mengkonfigurasi netmask menjadi /22 alias 255.255.252.0.
Komputer 1 dengan IP address 172.16.16.1, Komputer 2 dengan IP address 172.16.19.1.
b. Lakukan ping dari tiap-tiap host
c. Dari gambar-gambar diatas maka bisa disimpulkan bahwa 172.16.16.1 dan 172.16.19.1 adalah satu network,
karena: i. 172.16.16.1 dikalikan dengan 255.255.252.0 adalah 172.16.16.0
ii. 172.16.19.1 dikalikan dengan 255.255.252.0 adalah 172.16.16.0 iii. Keduanya berada dalam network yang sama.
d. Dari gambar-gambar diatas maka bisa disimpulkan bahwa 172.16.16.30 dan 172.16.16.1 adalah satu network,
karena: i. 172.16.16.1 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.0
ii. 172.16.16.30 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.0 iii. Keduanya berada dalam satu network address yang sama.
e. Marilah mencoba IP address yang lain. Ubah IP address komputer 1 menjadi 172.16.20.1.
f. Lakukan ping pada salah satu host. g. Hasilnya adalah 172.16.16.1 dan 172.16.16.63 tidak terhubung. Mengapa? Karena:
i. 172.16.20.1 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.20.0 ii. 172.16.19.1 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.0
iii. Disimpulkan keduanya tidak bisa terhubung karena network addressnya tidak sama, artinya tidak berada
pada satu jaringan yang sama.
4. Address 172.16.16.0/30 (Netmask 255.255.255.252) a. Pada percobaan keempat, kita akan mencoba mengkonfigurasi netmask menjadi /30 alias 255.255.255.252.
Komputer 1 dengan IP address 172.16.16.1, Komputer 2 dengan IP address 172.16.16.2.
b. Lakukan ping dari tiap-tiap host
c. Dari gambar-gambar diatas maka bisa disimpulkan bahwa 172.16.16.1 dan 172.16.19.1 adalah satu network,
karena: i. 172.16.16.1 dikalikan dengan 255.255.252.0 adalah 172.16.16.0
ii. 172.16.19.1 dikalikan dengan 255.255.252.0 adalah 172.16.16.0 iii. Keduanya berada dalam network yang sama.
d. Dari gambar-gambar diatas maka bisa disimpulkan bahwa 172.16.16.30 dan 172.16.16.1 adalah satu network,
karena: i. 172.16.16.1 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.0
ii. 172.16.16.30 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.0 iii. Keduanya berada dalam satu network address yang sama.
e. Marilah mencoba IP address yang lain. Ubah IP address komputer 1 menjadi 172.16.20.1.
f. Lakukan ping pada salah satu host. g. Hasilnya adalah 172.16.16.1 dan 172.16.16.63 tidak terhubung. Mengapa? Karena:
i. 172.16.20.1 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.20.0 ii. 172.16.19.1 dikalikan dengan 255.255.255.224 adalah 172.16.16.0
iii. Disimpulkan keduanya tidak bisa terhubung karena network addressnya tidak sama, artinya tidak berada
pada satu jaringan yang sama.
HASIL PENGAMATAN 1. Ping hanya berhasil dilakukan jika kedua PC memiliki alamat yang dalam satu range network yang ditentukan
oleh netmask.
KESIMPULAN 1. Suatu jaringan hanya dapat terhubung apabila anggotanya memiliki IP Address dalam satu range network yang
sama
Program Studi : TKJ
IPv4 Address 2
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 05 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
TUJUAN 1. Siswa dapat mengerti konsep dari IP Addressing
2. Siswa dapat mengetahui syarat dari terhubungnya jaringan komputer
3. Siswa dapat mengetahui dan memahami prinsip IPv4
PENDAHULUAN Setiap computer yang ingin terhubung ke jaringan harus memiliki identitas yang jelas agar bisa berkomunikasi satu
sama lain. Pengguna internet umumnya hanya mengenal nama domain dari alamat website yang akan dikunjungi, seperti:
detik.com, ilmukomputer.com, e-dukasi.net, yahoo.com, gmail.com, dll. Tapi sebenarnya alamat-alamat tersebut
merupakan konversi dari alamat computer / jaringan berbasiskan angka yang unik. Konsep dasarnya pengalamatan pada
komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit (IPv4) atau 128 bit (IPv6) yang dikenal sebagai IP address
(Alamat IP).
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai IPv4 Address yang merupakan metode pengalamatan logika 32 bit
LANGKAH KERJA 1. Buka Network Connections, aktifkan NIC anda dengan cara klik kanan—enable.
2. Klik kanan pada icon Local Area Connection, pilih Properties. Maka akan muncul window yang berisikan
informasi ini:
3. Klik button Properties setelah memilih Internet Protocol (TCP/IP), maka akan muncul jendela yang berisikan
informasi berikut.
HASIL PENGAMATAN
1. NETMASK /24 a. Setting IP kedua PC
b. Proses Pinging
2. MENGUBAH NETMASK /24 KE NETMASK /27 a. Penggantian Netmask
b. Proses Pinging
3. NETMASK /27 a. Setting IP kedua PC
b. Proses Pinging
4. MENGUBAH NETMASK /27 KE NETMASK /30 a. Penggantian Netmask
b. Proses Pinging
5. NETMASK /22 a. Setting IP kedua PC
b. Proses Pinging
6. MENGUBAH NETMASK /22 KE NETMASK /24
a. Penggantian Netmask
b. Proses Pinging
7. NETMASK /16
a. Setting IP kedua PC
b. Proses Pinging
8. MENGUBAH NETMASK /16 KE NETMASK /20 a. Penggantian Netmask
b. Proses Pinging
9. NETMASK /8 a. Setting IP kedua PC
b. Proses Pinging
10. MENGUBAH NETMASK /8 KE NETMASK /12
a. Penggantian Netmask
b. Proses Pinging
KESIMPULAN 1. Netmask dapat menentukan network address
2. IP Address tiap PC harus dalam 1 network agar bisa terhubung
Program Studi : TKJ
Error Pada Ping
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 06 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
TUJUAN 1. Siswa dapat mengerti masalah-masalah pada PING
2. Siswa dapat mengetahui masalah-masalah pada PING
3. Siswa dapat memecahkan masalah PINGING
PENDAHULUAN PING merupakan salah satu program yang digunakan untuk mengecek komunikasi antar komputer dalam sebuah
jaringan melalui protokol TCP/IP. PING akan mengirimkan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request
messages pada IP address komputer yang dituju dan meminta respons dari komputer tersebut.
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai masalah-masalah yang ada pada ping sebagai alat diagnose
jaringan yang ampuh dan pemecahannya.
ALAT DAN BAHAN 1. 2 perangkat PC atau Laptop beserta OS WINDOWS 2. Command Prompt 3. Kabel RJ 45 Coaxial 4. 2 buah Lan Card
LANGKAH KERJA 1. Siapkan semua alat dan bahan 2. Nyalakan kedua PC atau laptop 3. Hubungkan kabel RJ 45 ke masing-masing interface yang ada pada laptop atau PC 4. Setelah itu, buka properties pada Local Area Network dengan cara buka Control Panel>> Network Connections 5. Klik kanan pada Local Area Network dan pilih properties 6. Setelah itu pilih pilihan Internet Protocol (ipv4) lalu klik properties 7. Pilih option Use the following IP Address 8. Jika satu jaringan maka alokasikan IP Address keduanya sesuai dengan host-host yang termasuk dalam masking
tersebut 9. Setelah itu, klik OK atau tekan Enter dan klik OK atau Close 10. Kemudian, buka software Command Prompt dengan mengklik Start>>All Programs>>Accessories >>Command
Prompt atau dengan membuka Run dan ketik cmd 11. Setelah terbuka, masukkan perintah ping [IP address computer yang terhubung] –t agar perintah ping dapat
dilakukan secara terus menerus .
HASIL PENGAMATAN 1. PC dengan IP 172.168.64.6/28 melakukan Ping ke PC dengan IP 172.168.64.2/28, dengan hasil :
2. Lalu Kedua Masking dari Masing-masing PC tersebut diganti menjadi /30 (172.168.64.6/30 172.168.64.2/30),
dengan jawaban”Request Timed Out” dan “Destination Host Unreachable”, seperti gambar Berikut :
3. Lalu ketika kabel yang menghubungkan kedua PC tersebut dicabut, muncul jawaban “Hardware error” (pada PC
1) dan “General Failure” (pada PC 2).
4. Pada Praktek lain ketika tidak sedang terkoneksi saya mencoba melakukan ping dari PC dengan IP 192.168.64.1/30 ke IP 192.168.64.2/30, dan muncul Jawaban “PING: Transmit Failed. General Failure”
5. Saya melakukan perintah ping dengan tambahan option -l, lalu jawaban yang muncul adalah, “Value must be supplied for option –l.”
6.
7. Saya melakukan perintah ping dengan option –j –k, lalu muncul jawaban, “Only one source route option may be specified”
8. Saya melakukan perintah ping dengan option –l 65500 –f, lalu muncul jawaban “Packet needs to be fragmented but DF set.”
9. Saya melakukan perintah ping –n 10, lulu muncul jawaban “IP address must be specified.”
10. Ketika sedang tidak ada koneksi saya melakukan ping dengan option -6, lalu muncul jawaban “Ping request could not find host. Please check the name and try again.”
KESIMPULAN Masalah-masalah yang ditemukan antara lain:
1. Request timed Out Terjadi apabila batas waktu yang telah ditentukan untuk menjawab telah habis. 2. Destination Host unreachable Terjadi ketika Host yang dituju tidak terjangkau.
3. Hardware Error Terjadi apabila salah satu hardware jaringan dari salah satu pc terjadi kerusakan atau kesalahan. 4. General Failure Terjadi apabila ketika sedang terjadi koneksi media penghubungnya terputus atau dicabut. 5. PING: Transmit Failed. General Failure Terjadi apabila melakukan perintah ping ke IP yang berada dalam 1 network tetapi ketika tidak ada koneksi antara
kedua IP tersebut. 6. Value must be supplied for option –l. Terjadi karena ketika menggunakan option –l tidak menggunakan Valu atau angka keterangan dari option perintah
ping tesebut. 7. Only one source route option may be specified Terjadi ketika dua buah option dari perintah ping yang memliki perintah yang memiliki fungsi yang sama digunakan
secara bersamaan. 8. Packet needs to be fragmented but DF set 9. IP address must be specified Terjadi apabila IP address tujuan tidak lengkap. 10. Ping request could not find host. Terjadi ketika tidak ada koneksi dan melakukan perintah ping. 11. Bad parameter 6789 Terjadi ketika Parameter yang diberikan untuk option perintah ping tidak cocok. 12. Bad value for option –s, valid range is from 1 to 4 Terjadi ketika value yang diberikan untuk suatu option melebihi batas atau terlalu kecil. 13. Bad option specified Terjadi ketika option yang tidak cocok dimasukkan
Program Studi : TKJ
CIDR
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 07 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
TUJUAN 1. Siswa dapat melakukan alokasi IP Address menggunakan CIDR
2. Siswa dapat mengerti konsep dari CIDR
3. Siswa dapat mengaplikasikan CIDR pada pembagian address private
PENDAHULUAN CIDR. Classless Inter-Domain Routing, yang merupakan metode baru dalam mengalokasikan kelompok IP Address
secara lebih efektif dari classfull IP Address.
Konsepnya adalah membagi suatu network ke dalam beberapa subnet yang lebih kecil dari cakupan network
tersebut.
Kali ini akan dilakukan latihan pembagian address secara CIDR, dimana akan disediakan beberapa soal dan jawaban
secara rinci.
SOAL 1. Diketahui sebuah network dengan network address 172.16.16.16./28. Bagi menjadi dua subnet!
2. Diketahui network address 172.16.32.0/27, bagikan menjadi beberapa subnet dengan jumlah 16 host per subnet!
3. Diketahui network address 192.168.10.200/29. Bagi menjadi 2 subnet!
4. Diketahui network address 192.168.120.0/21. Bagi menjadi 16 subnet!
5. Diketahui network address 172.32.200.0/23, Bagikan 64 host pada tiap subnet yang lebih kecil!
JAWABAN 1. 172.16.16.16/28 2 Subnet
a. Jumlah host : 232-prefix=232-28=24=16 host. Range : 172.16.16.16 172.16.16.31
b. Jumlah host/subnet : jumlah host : subnet = 16 : 2 = 8. Prefix : 256 – 8 = 248 (/29)
c. Alokasi:
i. 172.16.16.16/29 172.16.16.23/29
ii. 172.16.16.24/29 172.16.16.31/29
2. 172.16.32.0/27 16 host / subnet
a. Jumlah host : 232-prefix=232-27=25=32 host. Range : 172.16.32.0 172.16.32.31
b. Jumlah subnet : jumlah host : jumlah host/subnet = 32 : 26 = 2. Prefix : 25 : 2 = 24 (/28)
c. Alokasi:
i. 172.16.32.0/29 172.16.32.15/29
ii. 172.16.32.16/29 172.16.32.31/29
3. 192.168.10.200/29 2 Subnet
a. Jumlah host : 232-prefix=232-29=23=8 host. Range : 192.168.10.200 192.168.10.207
b. Jumlah host/subnet : jumlah host : subnet = 8 : 2 = 4. Prefix : 256 – 4 = 252 (/30)
c. Alokasi:
i. 192.168.10.200/30 192.168.10.203/30
ii. 192.168.10.204/30 192.168.10.207/30
4. 192.168.120.0/21 16 Subnet
a. Jumlah host : 232-prefix=232-21=211=2048 host. Range : 192.168.120.0192.168.127.255
b. Jumlah host/subnet : jumlah host : subnet = 2048 : 16 = 128. Prefix : 256 – 128 = 128 (/25)
c. Alokasi:
i. 192.168.120.0/25 192.168.120.127/25
ii. 192.168.120.128/25 192.168.120.255/25
iii. 192.168.121.0/25 192.168.121.127/25
iv. 192.168.121.128/25 192.168.121.255/25
v. 192.168.122.0/25 192.168.122.127/25
vi. 192.168.122.128/25 192.168.122.255/25
vii. 192.168.123.0/25 192.168.123.127/25
viii. 192.168.123.128/25 192.168.123.255/25
ix. 192.168.124.0/25 192.168.124.127/25
x. 192.168.124.128/25 192.168.124.255/25
xi. 192.168.125.0/25 192.168.125.127/25
xii. 192.168.125.128/25 192.168.125.255/25
xiii. 192.168.126.0/25 192.168.126.127/25
xiv. 192.168.126.128/25 192.168.126.255/25
xv. 192.168.127.0/25 192.168.127.127/25
xvi. 192.168.127.128/25 192.168.127.255/25
5. 172.32.200.0/23 64 Host / Subnet
a. Jumlah host : 232-prefix=232-23=29=512 host. Range : 172.32.200.0 172.32.201.255
b. Jumlah subnet : jumlah host : jumlah host/subnet = 512 : 64 = 8. Prefix : 29 : 23 = 26 (/26)
c. Alokasi:
i. 172.32.200.0/26 172.32.200.63/26
ii. 172.32.200.64/26 172.32.200.127/26
iii. 172.32.200.128/26 172.32.200.191/26
iv. 172.32.200.192/26 172.32.200.255/26
v. 172.32.201.0/26 172.32.201.63/26
vi. 172.32.201.64/26 172.32.201.127/26
vii. 172.32.201.128/26 172.32.201.191/26
viii. 172.32.201.192/26 172.32.201.255/26
KESIMPULAN 1. CIDR adalah pembagian network menjadi bagian yang lebih kecil (subnetting) dengan menggunakan satu subnet
yang sama namun lebih kecil daripada subnet awal.
2. CIDR lebih efisien daripada Classfull Addressing karena tidak mengenal kelas.
Program Studi : TKJ
VLSM
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 08 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
TUJUAN 1. Siswa dapat melakukan alokasi IP Address menggunakan VLSM
2. Siswa dapat mengerti konsep dari VLSM
3. Siswa dapat mengaplikasikan VLSM pada pembagian address private
PENDAHULUAN Variable Length Subnet Mask ( VLSM) artinya mengalokasikan IP menurut kebutuhan jaringan. Perbedaannya dengan
CIDR adalah bahwa VLSM menggunakan prefix yang berbeda tiap subnetworknya.
Konsepnya adalah membagi suatu network ke dalam beberapa subnet yang lebih kecil dari cakupan network
tersebut.
Kali ini akan dilakukan latihan pembagian address secara VLSM, dimana akan disediakan beberapa soal dan jawaban
secara rinci.
SOAL 1. Diketahui sebuah network dengan network address 192.168.224.0/21. Bagikan Address:
a. Network A : 118 PC
b. Network B : 230 PC
c. Network C : 120 PC
d. Network D : 500 PC
e. Network E : 500 PC
2. Diketahui sebuah network dengan network address 192.168.0.0/23. Bagikan Address:
a. Network A : 15 PC
b. Network B : 30 PC
c. Network C : 100 PC
d. Network D : 60 PC
e. Network E : 15 PC
3. Diketahui sebuah network dengan network address 192.168.0.0/24. Bagikan Address:
a. Network A : 20 PC
b. Network B : 30 PC
c. Network C : 30 PC
d. Network D : 100 PC
e. Network E : 28 PC
JAWABAN 1. 192.168.224.0/21
a. Jumlah Host : 2048 : 192.168.224.0 192.168.231.255
b. Definisi Range:
i. Network A : 118 + 2 = 120 128 IP /25
ii. Network B : 230 + 2 = 232 256 IP /24
iii. Network C : 120 + 2 = 122 128 IP /25
iv. Network D : 500 + 2 = 502 512 IP /23
v. Network E : 500 + 2 = 502 512 IP /23
c. Pengurutan Prioritas & Alokasi Subnet
i. Network E : 512 IP 192.168.224.0/23 192.168.225.255/23
ii. Network D : 512 IP 192.168.226.0/23 192.168.227.255/23
iii. Network B : 256 IP 192.168.228.0/24 192.168.228.255/24
iv. Network C : 128 IP 192.168.229.0/25 192.168.229.127/25
v. Network A : 128 IP 192.168.229.128/25 192.168.229.255/25
d. Sisa : 192.168.230.0 – 192.168.231
2. 192.168.0.0/23
a. Jumlah Host : 512 : 192.168.0.0 192.168.1.255
b. Definisi Range:
i. Network A : 15 + 2 = 17 32 IP /28
ii. Network B : 30 + 2 = 32 32 IP /27
iii. Network C : 100+ 2 = 102 128 IP /25
iv. Network D : 60 + 2 = 62 62 IP /27
v. Network E : 15 + 2 = 17 32 IP /28
c. Pengurutan Prioritas & Alokasi Subnet
i. Network C : 128 IP 192.168.0.0/25 192.168.0.127/25
ii. Network D : 62 IP 192.168.0.128/27 192.168.0.191/27
iii. Network B : 32 IP 192.168.0.192/27 192.168.0.223/27
iv. Network E : 32 IP 192.168.0.224/28 192.168.0.255/28
v. Network A : 32 IP 192.168.1.0/28 192.168.1.31/28
d. Sisa : 192.168.1.32 – 192.168.1.255
3. 192.168.0.0/24
a. Jumlah Host : 256 : 192.168.0.0 192.168.0.255
b. Definisi Range:
i. Network A : 20+ 2 = 22 32 IP /27
ii. Network B : 30 + 2 = 32 32 IP /27
iii. Network C : 30+ 2 = 32 32 IP /27
iv. Network D : 100+ 2 = 102 128 IP /25
v. Network E : 28 + 2 = 30 32 IP /27
c. Pengurutan Prioritas & Alokasi Subnet
i. Network D : 128 IP 192.168.0.0/23 192.168.0.127/23
ii. Network A : 32 IP 192.168.0.128/23 192.168.0.159 /23
iii. Network B : 32 IP 192.168.0.160/23 192.168.0.191/23
iv. Network C : 32 IP 192.168.0.192/23 192.168.0.223/23
v. Network E : 32 IP 192.168.0.224/23 192.168.0..255/23
KESIMPULAN 1. VLSM lebih efisien daripada CIDR karena hampir tidak ada IP Address yang terbuang percuma
2. VLSM dapat diaplikasikan di tempat yang membutuhkan pengalokasian yang berbeda
Program Studi : TKJ
Routing
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 08 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
TUJUAN 1. Siswa dapat mengerti konsep Routing
2. Siswa dapat mengisi tabel Routing
3. Siswa dapat membuat jaringan yang lebih luas daripada LAN
PENDAHULUAN Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat
keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim
paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router
menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang
network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Kali ini akan dilakukan praktikum routing, dimana kita akan mengkonfigurasi IP Address, Tabel Routing, dll yang
diperlukan dalam Routing.
ALAT & BAHAN 1. Cisco Packet Tracer yang sudah terintegrasi pada PC
LANGKAH KERJA 1. Masukkan komponen-komponen yang dibutuhkan pada CPT seperti gambar dibawah ini:
2. Hubungkan dengan kabel Cross Over
3. Lakukan konfigurasi sebagai berikut:
Nama Devices IP Address Gateway Route Table
PC0 10.10.10.1/24 10.10.10.2 -
Router0 10.10.10.2/24 11.11.11.1/24
- 12.12.12.0/24 via
11.11.11.2
Router1 11.11.11.2/24 12.12.12.1/24
- 10.10.10.0/24 via
11.11.11.1
PC1 12.12.12.2/24 12.12.12.1 -
PENJELASAN 1: MENGISI IP ADDRESS PADA PC
PENJELASAN 2: MENGISIKAN IP ADDRESS ROUTER
PENJELASAN 3: MENGISIKAN STATIC ROUTING TABLE
4. Lakukan pinging dari tiap-tiap host yang ada
5. Lakukan hal yang sama pada gambar kedua, dengan konfigurasi sebagai berikut:
Nama Devices IP Address Gateway Route Table
PC2 10.10.10.1/24 10.10.10.2 -
Router2 10.10.10.2/24 20.20.20.1/24
-
30.30.30.0/24 via 20.20.20.2
40.40.40.0/24 via 20.20.20.2
Router3 20.20.20.2/24 30.30.30.1/24
-
10.10.10.0/24 via 20.20.20.1
40.40.40.0/24 via 30.30.30.2
Router4 30.30.30.2/24 40.40.40.1/24
-
20.20.20.0/24 via 30.30.30.1
10.10.10.0/24 via 30.30.30.1
PC3 40.40.40.2/24 40.40.40.1 -
6. Lakukan ping pada topologi kedua
7. Lakukan hal yang sama pada gambar ketiga, dengan konfigurasi sebagai berikut:
Nama Devices IP Address Gateway Route Table
PC4 1.1.1.1/24 1.1.1.2 -
Router5 1.1.1.2/24 2.2.2.1/24
-
3.3.3.0/24 via 2.2.2.2 4.4.4.0/24 via 2.2.2.2 5.5.5.0/24 via 2.2.2.2 6.6.6.0/24 via 2.2.2.2
Router6 2.2.2.2/24 3.3.3.2/24 4.4.4.1/24
- 1.1.1.0/24 via 2.2.2.1 5.5.5.0/24 via 4.4.4.2 6.6.6.0/24 via 4.4.4.2
Router7 4.4.4.2/24 5.5.5.1/24 6.6.6.1/24
- 1.1.1.0/24 via 4.4.4.1 2.2.2.0/24 via 4.4.4.1 3.3.3.0/24 via 4.4.4.1
PC5 3.3.3.1/24 3.3.3.2 -
PC6 5.5.5.2/24 5.5.5.1 -
PC7 6.6.6.2/24 6.6.6.1 -
8. Lakukan ping pada topologi ketiga
HASIL PENGAMATAN 1. Tabel Routing berisi informasi tentang cara/jalur berhubungan dengan suatu network lainnya yang di dalamnya
berisi network address tujuan, masking, dan device penghubung
2. Gateway artinya device yang menjadi gerbang menuju jaringan lain yang lebih luas.
KESIMPULAN 1. Dalam mengkonfigurasi tabel routing perlu dilakukan cek pengalamatan terlebih dahulu
2. Dalam mengkonfigurasi gateway harus satu network
3. Gateway dibutuhkan pada routing tidak langsung
Program Studi : TKJ
Observasi Jaringan
Nama : Gifari Azka Dwinanta
Praktikum Mapel : Diagnosa LAN Kelas : 11 TKJB
No. Praktikum : 10 Instruktur : Rudi Haryadi, S.T Adi Setiadi, S.Pd
BAB 1 : KONDISI FISIK JARINGAN LAB SMPN 3 CIMAHI
Kami melakukan observasi ke lab komputer SMPN 3 Cimahi pada tanggal 1 Desember 2010 dan menganalisa kondisi fisik serta logika pada jaringan komputer di sana. Pada bab ini kami akan memaparkan hasil yang kami dapatkan pada analisa fisik jaringan komputer.
Pada dasarnya, kondisi jaringan di lab SMPN 3 Cimahi cukup baik. Berikut adalah data-data yang kami dapat di sana.
Nama Alat Jumlah Kondisi Komputer 13 Baik Monitor CRT 15 Baik Monitor LCD 3 Baik Stabilizer 16 Baik Switch 1 Baik Wireless Router 1 Baik
Modem 1 Baik Kabel UTP - Baik Conduit 1 Baik
Kami menganalisa satu-satu PC yang ada di Lab Komputer, dan mendapatkan hasil sebagai berikut:
Nama Device Spesifikasi Kondisi Processor Intel Celeron 1.80 Ghz Baik Memory 1024 MiB Baik
Mainboard 945GCM-S2L Baik Harddisk 80 GiB Baik VGA Card Onboard Baik
Sound Card Onboard Baik Keyboard PS/2 Keyboard Baik
Mouse PS/2 Mouse Baik Monitor CRT 14” Baik
Dan kami menemukan perbedaan spesifikasi pada PC yang dipakai oleh guru.
Nama Device Spesifikasi Kondisi Processor Intel Pentium 4 3GHz Baik Memory 1024 MiB Baik Harddisk 80 GiB Baik VGA Card Onboard Baik
Sound Card Onboard Baik
Keyboard PS/2 Keyboard Baik Mouse PS/2 Mouse Baik
Monitor LCD 16” Baik Berikut adalah spesifikasi perangkat jaringan yang ada di Lab Komputer SMPN 3 Cimahi:
Nama Perangkat Spesifikasi Kondisi Kabel UTP CAT5e 4 Pairs Baik
Connector RJ-45 Baik Switch D-Link 24 Ports Baik Router D-Link Wireless Router Baik Modem Aztech Baik Conduit Standar Baik
NIC Fast Ethernet
Baik
sa
BAB 2 : SPESIFIKASI LOGIKA JARINGAN LAB SMPN 3 CIMAHI
Setelah menganalisa spesifikasi fisik kami mulai menganalisa spesifikasi logika (non-fisik) dari komputer-komputer yang ada di Lab Komputer. Adapun yang kami dapatkan adalah:
Spesifikasi Non-Fisik Spesifikasi Kondisi Operating System Windows XP SP2 Baik Aplikasi Jaringan Web Browser (IE5) Baik
Keamanan Ansav Baik IPV4 Support Baik IPV6 Support Baik
Satu lagi spesifikasi dari komputer guru, ada beberapa perbedaan dalam spesifikasi.
Spesifikasi Non-Fisik Spesifikasi Kondisi Operating System Windows 7 Premium Baik Aplikasi Jaringan Web Browser (Mozilla) Baik
Keamanan SmadAV Baik IPV4 Support Baik IPV6 Support Baik
Pada pembagian alamat di Lab Komputer, kami menemukan hal-hal berikut ini:
Spesifikasi Non-Fisik Spesifikasi Kondisi Network Address (Private) 192.168.0.0 Baik
Broadcast Address 192.168.0.255 Baik Netmask 255.255.255.0 (/24) Baik
Gateway (Router) 192.168.0.1 Baik IP dibagikan lewat DHCP 192.168.0.100-
192.168.0.254 Baik
Topologi Star Kurang Baik
BAB 3 : PERMASALAHAN JARINGAN LAB SMPN 3 CIMAHI
Setelah kami melihat dan menganalisa jaringan komputer secara fisik dan non-fisik, kami menemukan beberapa masalah yang harus ditangani oleh kami. Beberapa permasalahan yang ada pada saat kami melakukan observasi, adalah sebagai berikut:
1. Wiring yang berantakan (tidak sesuai dengan standar yang ada)
2. Konfigurasi IP Address kurang tertata sehingga terjadi IP Conflict antara salah satu PC dengan PC yang lainnya.
3. Sering tidak teraksesnya modem dalam pengkonfigurasian modem melalui web browser.
4. Keamanan komputer tidak dilengkapi dengan password sehingga ada kemungkinan dibobol.
5. Overheating pada salah satu PC
6. Sistem ventilasi udara kurang baik
7. BIOS Beeping pada salah satu PC
8. Conduit kurang memadai
BAB 4 : PEMECAHAN MASALAH PADA LAB JARINGAN KOMPUTER
Setelah kami mendapatkan masalah, kami menganalisa kesemuanya dan mendapatkan beberapa pemecahan sebagai berikut:
Wiring yang berantakan (tidak sesuai dengan standar yang ada)
◦ Pemecahannya adalah kami merapikan kabel yang ada pada lab
Konfigurasi IP Address kurang tertata sehingga terjadi IP Conflict antara salah satu PC dengan PC yang lainnya.
◦ Kami melakukan konfigurasi ulang IP Address sehingga semua PC dapat saling terkoneksi dengan baik
Sering tidak teraksesnya modem dalam pengkonfigurasian modem melalui web browser.
◦ Kami melakukan konfigurasi modem menggunakan metode peer-to-peer sehingga modem dapat dikonfigurasi
Keamanan komputer tidak dilengkapi dengan password sehingga ada kemungkinan dibobol.
◦ Menambahkan Administrator Password pada Safe Mode Windows
Overheating pada salah satu PC
◦ Mematikan dan membuka casing
Sistem ventilasi udara kurang baik
◦ Kami menyarankan agar menambahkan fan/AC pada ruangan agar suhu PC stabil. Sehingga pada proses pembelajaran siswa dan komunikasi jaringan dapat berjalan dengan baik
BIOS Beeping pada salah satu PC
◦ Kami menemukan bahwa memory tidak terpasang dan tergeletak di motherboard. Sehingga ketika kami menyalakan PC, muncul beep BIOS secara terus menerus yang artinya memory pada PC tidak terpasang. Setelah kami segera memasangkan memory yang tergeletak di mainboard, kami menyalakan komputer dan akhirnya PC tersebut dapat menyala dengan baik
Conduit kurang memadai
◦ kami menyarankan pada pihak SMPN 3 CIMAHI agar menambah conduit yang ada sehingga kemungkinan kabel putus atau rusak karena cuaca, kesalahan manusia, atau faktor – faktor lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan kabel dapat dikurangi sebesar – besarnya.