Giani Slope stability
-
Upload
demian-rafel -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Giani Slope stability
-
7/25/2019 Giani Slope stability
1/8
Giani (1992) profil tingkat kekasaran diskontinuitas dapat diobservasi melalui
sepanjang sumbu, yang diestimasikan sebagai arah potensi pergeseran
diskontinuitasnya. Metode pengukurannya dapat dilakukan melalui berbagai skala,
-
7/25/2019 Giani Slope stability
2/8
1
dari skala singkapan yang dilakukan di lapangan, juga melalui skala terke!il di
laboratorium, seperti ilustrasi pada gambar 2.". #udson dan #arrison (199$)
pengukuran kekasaran dapat pula dilakukan dengan mereferensi pada chart
standard dan formulasi matematik, terpapar pada gambar 2.$. %yllie dan Mah
(2&&') pada tahap investigasi pendahuluan biasanya dilakukan penilaian visual
kekasaran, ditetapkan sebagai Joint Rough Coefficient (*) dari +arton (19$).
Giani (1992) menyebutkan bah-a nilai kekasaran permukaan diskontinuitas
berguna untuk mengetahui kuat geser, khususnya pada dinding diskontinuitas yang
belum mengalami dislokasi dan belum terisi.
Gambar 2." urvey tingkat kekasaran pada skala berbeda dengan referensi untuk
keperluan tes kuat geser, (Giani, 1992) / dimana i sebagai sudut gelombang,
1) Ukuran shear test laboratorium, 2) Ukuran volume blok pada in situ test
%yllie dan Mah (2&&') nilai * dapat diestimasikan se!ara visual dengan
membandingkan kondisi permukaan terhadap profil standard berdasarkan
kombinasi ketidakteraturan permukaan pada skala beberapa sentimeter dan
gelombangan pada skala beberapa meter (gambar 2.). 0almstorm (199) metode
* dari +arton (19$) nilainya berkisar dari lima untuk bidang kekar planar
sampai dua puluh untuk kekar bergelombang kasar. ilai tersebut merupakan
perkiraan subyektif dari perbandingan profil kekasaran standar.
-
7/25/2019 Giani Slope stability
3/8
19
Gambar 2.$ Metode alternative untuk estimasi nilai * dari pengukuran
simpangan dari rata3rata air (+arton, 192)
-
7/25/2019 Giani Slope stability
4/8
2&
Gambar 2. 0rofil tingkat kekasaran untuk nilai kisaran * (+arton dan
*houbey, 19$$)
-
7/25/2019 Giani Slope stability
5/8
21
g. 4ekuatan 5inding (Wall Strength)
Giani (1992) mendefinisikan kekuatan dinding sebagai ekuivalen dengan kuat
kompresi pada dinding batuan berdekatan dari suatu diskontinuitas. ilainya
merupakan komponen penting dari kuat geser dan deformabilit, khususnya jika
kekar atau diskontinuitas dapat menunjukkan hubungan dari batu ke batu kontak
atau batu yang berkekar tak terisi. 4ekuatan dinding bisa lebih rendah daripada
kekuatan batuan yang disebabkan oleh pelapukan atau alterasi. %yllie dan Mah
(2&&') kekuatan dinding diskontinuitas mempengaruhi kuat geser pada permukaan
kasar. 5eskripsi semi kuantitatif dan kuantitatif kekuatan dinding diperoleh
menggunkan palu geologi, pisau dan Schmidt !ammer (Giani, 1992).
6abel 2.2 4lasifikasi kekuatan batuan berdasarkan nilai unia"ial compressive
strengt78* (%yllie dan Mah, 2&&')
Grade Deskripsi Identifikasi lapanganUCS
(MPa)
"+atuan kuatsekali
+atuansangat kuat
0er!ontoh hanya berupa !hip menggunakanpalu geologi
2&
0er!ontoh membutuhkan banyak pukulanpalu geologi untuk meme!ahkannya
1&&32&
' +atuan kuat
+atuan kuat
0er!ontoh membutuhkan lebih sekali
pukulan palu geologi untuk
meme!ahkannya
0er!ontoh dapat dipe!ahkan melalui sekali
&31&&
menengah pukulan palu geologi23&
2 +atuanlemah
1+atuan
5apat dikelupas menggunakan pisau se!ara
hati3hati, titik lekukan dangkalmenggunakan palu geologi
#an!ur dipukul menggunakan palu geologi
,&32
sangat lemah
&+atuan
dan dapat dikelupas menggunakan pisau1,&3,&
lemah sekali5apat ditusuk menggunakan kuku tangan &,231,&
-
7/25/2019 Giani Slope stability
6/8
22
%yllie dan Mah (2&&') mengklasifikasikan kekuatan batuan khususnya menjadi
tujuh tingkatan (lihat tabel 2.2). 0embagiannya berdasarkan nilai kekuatan
unia"ial compressive strength (8*), mulai dari batuan kuat sekali untuk nilai
8* lebih besar dari 2& Mpa, sampai batuan sangat lemah dengan nilai 8*
berkisar antara
&,231,& Mpa. :dapun metode pengukuran kekuatan kompresi bisa melalui point
load test untuk cere bor atau bongkahan per!ontoh, dan menggunakan Schmidt
!ammer pada permukaan diskontinuitas batuan. Giani (1992) uji menggunakan
Schmidt !ammer dilakukan untuk mengestimasikan #oint $all Compressive
strength (*), serta berhubungan terhadap densitas batuan yang diujikan.
h. ongga (%perature)
%yllie dan Mah (2&&') menjelaskan besarnya rongga diskontinuitas diperoleh dari
pengukuran jarak tegak lurus antara dinding batuan berdekatan dari bidang
diskontinuitas yang di dalamnya terisi udara atau air. 5imana kehadiran rongga
pada diskontinuitas akan mempengaruhi nilai kuat massa batuan dan besarnya
hidraulic conductivit air tanah, sehingga berguna untuk memprediksi perilakumassa batuan.
Gambar 2.9 +lok3blok batuan dengan diskontinuitas di dalamnya (Giani, 1992) ;
a) tertutup, b) terbuka (rongga), !) terisi
Giani (1992) rongga dibedakan berdasarkan besarnya bukaan diskontinuitas,
seperti pada Gambar 2.9. e!ara umum rongga3rongga massa batuan di ba-ah
permukaan adalah ke!il, mungkin kurang dari setengah milimeter. Menurut
%yllie dan Mah
-
7/25/2019 Giani Slope stability
7/8
2
(2&&') rongga dengan bukaan ( 1 m) sebagai kategori yang besar dan jika (< &,1
mm) dikategorikan sangat rapat. e!ara lengkap pembangian kategori rongga
dilakukan oleh +arton (19$) lihat tabel 2.. Giani (1992) asal mula terbentuknya
rongga dapat merupakan hasil shear displacement diskontinuitas dengan
kekasaran dan gelombangan !ukup besar dari bukaan tarikan, pen!u!ian
(out$ash), pelarutan dan dari tarikan diskontinuitas vertikal oleh erosi lembah atau
prosesglasiasi.
6able 2. 5eskripsi keadaan rongga pada permukaan diskontinuitas(+arton, 19$)
6ertutup
*elah
(gap)
6erbuka
5eskripsi =ebar rongga
angat rapat < &,1 mm
apat &,1 > &,2 mm
edikit terbuka &,2 > &, mm
6erbuka &, > 2, mm
=ebar menengah 2, > 1& mm
=ebar 1& mm
angat lebar 1& > 1&& mm=ebar sekali 1&& > 1&&& mm
+esar 1 m
i. 0engisi (&nfilling)
%yllie dan Mah (2&&') mendefinisikan pengisi sebagai material yang
memisahkan dinding batuan yang berdekatan pada suatu diskontinuitas. Giani
(1992) pengisi ini biasanya lebih lemah kekuatannya dari batuan induk. 6ipepengisi bisa berupa pasir, lanau, lempung, breksi, gauge dan mlonit. :dapun
untuk mineral pengisi seperti kalsit, kuarsa dan pirit memiliki kekuatan yang
tinggi. ehingga se!ara mekanika material pengisi ini mempengaruhi kuat geser
diskontinuitas. =ebih lanjut menurut %yllie dan Mah (2&&') material pengisi
dapat dipergunakan untuk memprediksi perilaku diskontinuitas batuan.
+erdasarkan pola pengisi, akan dijumpai dua tipe utama pengisi pada
diskontinuitas, yang sekaligus dapat dipergunakan untuk memprediksi arah
bukaan
-
7/25/2019 Giani Slope stability
8/8
rekahan dan ke!epatannya terbentuk dapat dilihat pada gambar 2.1& (0luijm danMarshak, 2&&'). 0ada pekerjaan survey geologi terhadap singkapan batuan menurut
Giani (1992) serta %yllie dan Mah (2&&') berbagai sifat fisik diskontinuitas berikut
harus di!atat seperti ; meneralogi, tingkatan dan ukuran partikel, kandungan air dan
permeabilitas, perpindahan geser sebelumnya (offset), kekasaran dinding, lebar,
rekahan dan han!uran dinding batuan dan rasio over'cosolidation.