GHIROH

10
S G HIROH AL-ISLAM

description

presentasi

Transcript of GHIROH

Page 1: GHIROH

S

GHIROH AL-ISLAM

Page 2: GHIROH

ETIMOLOGI

“Ghirah” berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiyah

berarti “kecemburuan”

yang sifatnya positif dan progresif. 

Page 3: GHIROH

Dalil terkait… " Sesungguhnya Allah itu cemburu dan orang Mukmin itu cemburu.

Kecemburuan Allah ituialah jika ada orang mukmin melakukan apa yang diharamkan atas dirinya." (HR. Bukhari-Muslim)

Selain kemaksiatan, hal yang dicemburui Allah adalah bila mukmin menomorduakan cintanya pada Allah. Baik kepada manusia maupun kepada harta benda.

ALLOH Berfirman :

" Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintai sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cintanya kepada Allah..." (QS.Al-Baqarah: 165)

" Katakanlah: ' Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri,kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq." (QS. At-Taubah: 24 ).

Page 4: GHIROH

Secara maknawi,

“Ghirah”

berarti juga “melindungi/membela”

Page 5: GHIROH
Page 6: GHIROH
Page 7: GHIROH
Page 8: GHIROH
Page 9: GHIROH

Ketika ghirah hilang dari seseorang,…

Manusia yang tidak memiliki ghirah tak akan mampu lagi menjalani kehidupan dengan benar. 

Kehidupan akan selalu ‘talbis’ (campur-aduk) dengan kebathilan

Tak jelas lagi posisinya dalam kehidupan

Karena, tidak memiliki keberpihakan atas peristiwa-peristwa yang terjadi dalam kehidupan iniPadahal, seorang dapat memiliki sifat dan sikap jujur, amanah, saja’ah, tadhiyah, zuhud, dan wara’ adalah buah dari adanya ghirah yang ada dalam diri manusia Maka, manusia yang sudah hilang ghirahnya, nilainya hidupnya tidak mempunyai apa-apa. 

Adanya sama dengan tidak adanya

Ibaratnya, seperti ‘mayat’, karena tak merasakan apa-apa, ketika berbagai fenomena penyimpangan, penyelewengan, kesesatan , dan kedustaan terhadap agama (din Islam), hatinya tak pernah tersentuh dan menjadi marah

Page 10: GHIROH

Wallahu a’lam bisawab…