ghg

5
Pertanyaan a. Sesi I 1. Terdapat beberapa jenis insinerator yang umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3, yaitu: (a) Rotary Kiln, (b) Multiple Hearth, (c) Fluidized Bed, (d) open pit, (e) Single Chamber, (f) Multiple Chamber, (g) Aqueous Waste Injection, (h) Starved Air Unit. Bisakah anda jelaskan salah satu diantara jenis incenarator tersebut ? (Devi Purnama Sari, Kelompok 2) Jawab : Salah satu jenis incinerator adalah multiple heart. Multiple-hearth furnace terdiri dari sebuah rak baja, tungku berbentuk lingkaran yang disusun seri, satu di atas yang lainnya dan biasanya berjumlah 5-8 buah, shaft rabble arms beserta rabble teeth-nya dengan kecepatan berputar 3/4- 2 rpm. Temperatur pembakaran 1400-1800 oF (760-980 oC). Umpan dimasukkan dari atas tungku secara terus menerus dan abu dari proses dikeluarkan melalui silo. Limbah yang dapat diproses dalam multiple-hearth furnace memiliki kandungan padatan minimum antara 15-50 %-berat. Limbah yang kandungan padatannya di bawah 15 %-berat padatan mempunyai sifat seperti cairan daripada padatan. Limbah semacam ini cenderung untuk mengalir di dalam tungku dan manfaat rabble tidak akan efektif. Jika kandungan padatan di atas 50 % berat, maka lumpur bersifat sangat viscous dan cenderung untuk menutup rabble teeth. Udara dipasok dari bagian bawah furnace dan naik melalui tungku demi tungku dengan membawa produk pembakaran dan partikel abu. Sebagian udara pembakar yang tidak sempat memasuki rabble arms didaur ulang seperti yang terlihat pada Gambar 1.

description

ffr

Transcript of ghg

Pertanyaan a. Sesi I1. Terdapat beberapa jenis insinerator yang umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3, yaitu: (a) Rotary Kiln, (b) Multiple Hearth, (c) Fluidized Bed, (d) open pit, (e) Single Chamber, (f) Multiple Chamber, (g) Aqueous Waste Injection, (h) Starved Air Unit. Bisakah anda jelaskan salah satu diantara jenis incenarator tersebut ? (Devi Purnama Sari, Kelompok 2)

Jawab : Salah satu jenis incinerator adalah multiple heart.Multiple-hearth furnace terdiri dari sebuah rak baja, tungku berbentuk lingkaran yang disusun seri, satu di atas yang lainnya dan biasanya berjumlah 5-8 buah, shaft rabble arms beserta rabble teeth-nya dengan kecepatan berputar 3/4-2 rpm. Temperatur pembakaran 1400-1800 oF (760-980 oC). Umpan dimasukkan dari atas tungku secara terus menerus dan abu dari proses dikeluarkan melalui silo.Limbah yang dapat diproses dalam multiple-hearth furnace memiliki kandungan padatan minimum antara 15-50 %-berat. Limbah yang kandungan padatannya di bawah 15 %-berat padatan mempunyai sifat seperti cairan daripada padatan. Limbah semacam ini cenderung untuk mengalir di dalam tungku dan manfaat rabble tidak akan efektif. Jika kandungan padatan di atas 50 % berat, maka lumpur bersifat sangat viscous dan cenderung untuk menutup rabble teeth. Udara dipasok dari bagian bawah furnace dan naik melalui tungku demi tungku dengan membawa produk pembakaran dan partikel abu. Sebagian udara pembakar yang tidak sempat memasuki rabble arms didaur ulang seperti yang terlihat pada Gambar 1.Gambar 1. Multiple-hearth furnaceMultiple-heart furnace terdiri dari tiga zona, yaitu:1. Zona pengeringanTerletak di bagian atas furnace, gunanya memanaskan dan menguapkan air yang dikandung oleh umpan sekaligus mendinginkan gas panas yang akan keluar dari furnace.2. Zona pembakaranTerletak dibagian tengah furnace. Limbah lumpur yang memasuki zona ini dipanaskan sampai terbakar (temperatur pembakaran). Jika lumpur terlalu kering (berisi lebih dari 25 %-berat padatan) atau kandungan minyak dalam limbah tinggi maka sebuah afterburner perlu ditambahkan. Afterburner ini berguna untuk menjaga kalau ada senyawa volatil yang tidak terbakar yang menyebabkan asap dan bau emisi. Letak afterburner yang efektif adalah pada aliran sebelum gas keluar dari insinerator.3. Zona pendinginanTerletak pada bagian bawah furnace, gunanya untuk mendinginkan abu sisa pembakaran dengan cara memindahkan panas sensibelnya pada udara pembakar yang diumpankan dari bawah furnace.

Multiple heart furnace

2. Apakah perbedaan antara absorbsi dengan adsorbsi? Jelaskan !(Achmad Algan, Kelompok 1)Jawab :Adsorpsiataupenjerapanadalah suatu proses yang terjadi ketika suatufluida,cairanmaupungas, terikat kepada suatupadatanataucairan(zat penjerap, adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap, adsorbat) pada permukaannya. Berbeda denganabsorpsiyang merupakan penyerapan fluida oleh fluida lainnya dengan membentuk suatularutan.Adsorpsi secara umum adalah proses penggumpalan substansiterlarut(soluble) yang ada dalamlarutan, oleh permukaan zat atau benda penyerap, di mana terjadi suatuikatan kimiafisikaantara substansi dengan penyerapnya.Definisi lain menyatakan adsorpsi sebagai suatu peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar fasa, di mana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan pengadsorpsi atauadsorben.Sedangkan absorpsi atau penyerapan, dalam kimia, adalah suatu fenomena fisik atau kimiawi atau suatu proses sewaktu atom, molekul, atau ion memasuki suatu fase limbak (bulk) lain yang bisa berupa gas, cairan, ataupun padatan. Proses ini berbeda dengan adsorpsi karena pengikatan molekul dilakukan melalui volume dan bukan permukaan. Salah satu contoh penyerapan lainnya adalah penukaran ion di mana terjadi proses pertukaran ion antara dua elektrolit atau antara larutan elektrolit dan senyawa kompleks.

3. Salah satu limbah industry adalah limbah kertas. Limbah dari kertas tersebut akan menghasilkan residu atau racun. Bagaimana cara menghilangkan residu dan racun tersebut ?Jawab :Cara menghilangkan residu dan racun dari limbah kertas tersebut adalah dengan mengolahnya.Ada tiga metode dalam pengolahan limbah :1. Chemical Conditioning Tujuan menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur mendestruksi organisme patogen memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses digestion mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan dapat diterima lingkungan 2. Solidification/Stabilization stabilisasi : proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. solidifikasi : proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama

3. Incineration Teknologi pembakaran (incineration) adalah alternatif yang menarik dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi. Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit.

b. sesi 2

1.